Proposal Ferry

36
Program Studi Tata air pertanian KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunian-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan Proyek Usaha Mandiri ( PUM ) yang berjudul “ Pengukuran Infiltrasi mengunakan Double Ring infiltrometer (infiltrometer ganda) di Beberapa Lahan Politeknik Pertanian Unand “ dengan baik. Laporan ini dibuat untuk memnuhi syarat kurikulumyang ada pada Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Selesainya Laporan Proyek Usaha Mandiri ( PUM ) ini juga tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan rasa penghargaan penulis terhadap kepada kedua Orang Tua yang selalu memberikan dorongan semangat serta memberikan dukungan moril, materil, dan doa tulusnya. Dan tak lupa , penulis juga mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Ir. Yufrijal Away, MP selaku dosen pembimbing yang telah Proyek Usaha Mandiri i

Transcript of Proposal Ferry

Page 1: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunian-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

pembuatan laporan Proyek Usaha Mandiri ( PUM ) yang berjudul “ Pengukuran

Infiltrasi mengunakan Double Ring infiltrometer (infiltrometer ganda) di

Beberapa Lahan Politeknik Pertanian Unand “ dengan baik. Laporan ini dibuat

untuk memnuhi syarat kurikulumyang ada pada Jurusan Teknologi Pertanian

Politeknik Pertanian Universitas Andalas.

Selesainya Laporan Proyek Usaha Mandiri ( PUM ) ini juga tidak terlepas

dari dukungan berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan

rasa penghargaan penulis terhadap kepada kedua Orang Tua yang selalu

memberikan dorongan semangat serta memberikan dukungan moril, materil, dan

doa tulusnya.

Dan tak lupa , penulis juga mengucapkan banyak terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada bapak Ir. Yufrijal Away, MP selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan bantuan dan saran serta penbghargaan kepada penulis

dalam pelaksanaan dan penulisan laporan ini :

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada :

1. Bapak Ir. Deny Sorel. MP, selaku Direktur Politeknik Pertanian

Universitas Andalas

2. Bapak Ir. Harmailis.Msi , selaku Ketua Jurusan Teknologi Pertanian

Politeknik Pertanian Universitas Andalas

Proyek Usaha Mandirii

Page 2: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

3. Bapak Ir. Ismawardi, MP selaku dosen pengarah dan membantu dalam

menyelesaikan laporan PUM ini.

4. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga laporan ini tersusun.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan

adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan

ini.

Tanjung Pati, 26 Juni 2008

Penulis

Proyek Usaha Mandiriii

Page 3: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi

I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2. Tujuan .................................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 4

2.1. Infiltrasi ................................................................................... 4

2.2. Konsep Umum Infiltrasi .......................................................... 4

2.3. Proses Terjadinya Infiltrasi .................................................... 5

2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Infiltrasi.......................... 6

2.4.1. Dalamnya genangan diatas permukaan tanah dan

tebal lapisan

jenuh........................................................... 6

2.4.2. Kadar air dalam tanah .................................................. 6

2.4.3. Pemampatan oleh partikel-partikel curah/butiran

hujan 6

2.4.4. Tumbuh-tumbuhan ................................... 7

2.4.5. Pemampatan oleh Orang dan Hewan ....... 7

2.4.6. Kelembapan Tanah ................................... 8

2.4.7. Karateristik-karateristik air yang berinfiltrasi .

8

2.5. Pengukuran Infiltrasi ........................................... 9

III. ALAT DAN METODA ................................................................ 11

3.1. Waktu dan Tempat ................................................................. 11

3.2. Alat dan Bahan pada pengukuran infiltrasi ............................. 11

3.3. Pelaksanaan Pengukuran Infiltrasi ......................................... 13

3.4. Jadwal Kegiatan program ....................................................... 14

Proyek Usaha Mandiriiii

Page 4: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 15

4.1. Hasil ....................................................................................... 15

4.2. Pembahasan ............................................................................ 15

V. DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 17

Proyek Usaha Mandiriiv

Page 5: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel Kegiatan ............................................................................... 14

2. Rencana Kebutuhan Alat dan Bahan Selama Usaha Proyek Usaha Mandiri (PUM) .............................................................................. 15

Proyek Usaha Mandiriv

Page 6: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Alat Infiltrometer Ganda(Double infiltrometer) ............................ 12

Proyek Usaha Mandirivi

Page 7: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan suatu komponen yang memegang peranan

penting dalam

berbagai aspek kehidupan. Air merupakan sumber daya alam

yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh

semua makhluk hidup.

Bagi manusia air berperan penting dalam kegiatan pertanian,

industri dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga, dan hampir

70% kegiatan manusia membutuhkan air. Bagi makhluk hidup

lainnya air merupakan sumber kehidupan baik sebagi tempat

hidup maupun sarana yang menunjang kelangsungan kehidupan

mereka. Karenanya keberadaan air tidak dapat dipisahkan

dengan keberadaan makhluk hidup disekitarnya termasuk

manusia.

Selain untuk minum, air juga di pergunakan untuk usaha –

usaha lainnya. Seiring pertumbuhan penduduk yang semakin

meningkat pertahunnya, secara tidak langsung meningkatkan

pertumbuhan akan air dan juga menambah jumlah bangunan

hunian ( tempat tinggal / rumah ) yang mengakibatkan

bertambah luasnya lapisan kedap air. Perubahan daerah yang

dulunya sebagai resapan menjadi daerah yang kedap air seperti

rumah, jalan, dan sebagainya mengakbatkan berkurangnya

Proyek Usaha Mandiri1

Page 8: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

daerah tangkapan hujan ( daerah yang dapat meresapkan air ).

Hal – hal tersebut tentunya sangat berlawanan dengan

pemenuhan kebutuhan manusia itu sendiri akan sumber daya

air, oleh sebab itu permasalahan mengenai air, baik air hujan,

maupun air buangan ( limbah rumah tangga ) harus

mendapatkan penanganan yang serius dari kita. Pengelolaan

yang tidak baik pada air hujan akan dapat mengakibatkan efek –

efek buruk bagi lingkungan dan air tanah. Efek – efek buruk

tersebut antara lain adalah banyaknya genangan – genangan air

yang menyebabkan lingkungan menjadi kotor,

berkembangbiaknya nyamuk penyebab demam berdarah, dan

apabila tidak diresapkan dengan baik akan menyebabkan

berkurangnya pasokan air tanah.

Infiltrasi adalah perjalanan air masuk kedalam tanah.Dengan kata lain,

infiltrasi adalah perjalanan air kedalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan

air ke arah lateral) dan gravitasi (gerakan air ke arah vertikal). Dengan mengetahui

berbagai laju infiltrasi pada suatu lahan maka kita dapat mengetahui keadaan laju

infiltrasi lahan,apakah lahan di politani tersebut masih dapat menghasilkan

tanaman dengan produksi yang maksimal dan juga untuk mengetahui bagaiman

tata guna lahan yang baik. Oleh karena itu saya ingin mengetahui dan melihat laju

infiltrasi di lahan Politeknik Pertanian Unand ini.

1.2. Tujuan

Proyek Usaha Mandiri2

Page 9: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

Adapun tujuan dari suatu usaha penelitian dalam Pengukuran Infiltrasi

menggunakan Double Ring (infiltrometer ganda) di Beberapa Lahan Politani ini

adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui besar laju infiltrasi.

2. Mengetahui besar daya resap tanah/suatu lahan.

3. Dengan pengukuran infiltrasi, kita dapat melakukan analisis dan

mendesain pembangunan/pengelolaan air.

4. Dengan mengukur infiltrasi kita dapat juga mengetahui seberapa besar

kebutuhan air suatu tanaman

5. Dengan mempelajari proses terjadinya dan faktor yang berpengaruh dalam

proses infiltrasi terutama pada infiltrasi didaerahhutan lindung (sebagai

daerah resapan), dimana fungsi penting dari hutan sebagai salah satu

media untuk meningkatkan proses masuknya air ke dalam tanah sehingga

peran hutan dalam mengendalikan aliran permukaan nampak lebih jelas

suatu lahan dengan memperhatikan peran proses infiltrasi di dalamnya.

Proyek Usaha Mandiri3

Page 10: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Infiltrasi

Menurut buku asdak, C, infiltrasi adalah perjalanan air masuk kedalam

tanah.Dengan kata lain, infiltrasi adalah perjalanan air kedalam tanah sebagai

akibat gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi (gerakan air ke arah

vertikal).setelah keadaan jenuh pada lapisan pada bagian ats terlampaui, sebagian

dari air tersebut mengalir ke tanah yang lebih dalam sebagai akibat dari gaya

gravitasi bumi dan dikenal sebagai proses perkolasi. Laju maksimal gerakan air

masuk kedalam tanah dinamakan kapasitas infiltrasi. Kapasitas infiltrasi terjadi

ketika intensitas hujan melebihi kemampuan tanah dalam menyerap kelembaban

tanah. Sebaliknya, apabila intensitas hujan lebih kecil daripada kapasitas infiltrasi,

Proyek Usaha Mandiri4

Page 11: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

maka laju infiltrasi sama dengan laju curah hujan. Laju infiltrsi umumnya dalam

satuan yang sama dengan intesitas curah hujan, yaitu milimeter per jam (mm/jam).

2.2. Konsep Umum Infiltrasi

Ketika air hujan jatuh ke permukaan jalan, sebagian air

tertahan di cekungan-cekungan, sebagian air mengalir sebagai

run off dan sebagian lainnya meresap kedalam tanah. Saat hujan

mencapai permukaan lahan maka akan terdapat bagian hujan

yang mengisi ruang kosong (void) dalam tanah yang terisi udara

(soil moisture deficiency) sampai mencapai kapasitas lapang (field

capacity) dan berikutnya bergerak kebawah secara gravitasi akibat

berat sendiri dan bergerak terus kebawah (perkolasi) kedalam

daerah jenuh (saturated zone) yang terdapat di bawah permukaan

air tanah (phreatik). Air bergerak perlahan-lahan melewati

akuifer masuk kesungai atau kadang-kadang langsung kelaut

(Rusli, M. 2008).

2.3. Proses Terjadinya Infiltrasi (Asdak, C. 1990)

Ketika air menyentuh permukaan tanah, sebagian atau seluruhair hujan

tersebut masuk ke dalam tanah melalui pori-pori permukaa tanah. Proses

masuknya air hujan kedalam tanah disebabkan oleh tarikan gaya gravitasi dan

gaya kapiler tanah. Laju air infiltrasi yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi dibatasi

oleh diameter pori-pori tanah. Dibawah pengaruh gaya gravitasi, air hujan

mengalir tegak lurus ke dalam tanah melalui profil tanah. Pada sisi yang lain, gaya

Proyek Usaha Mandiri5

Page 12: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

kapiler bersifat mengalirkan air tersebut tegak lurus ke atas, ke bawah dan ke arah

horizontal. Gaya kapiler tanah ini bekerja nyata pada tanah dengan pori-pori yang

relatif kecil. Pada tanah dengan pori-pori yang besar, gaya ini dapat diabaikan

pengaruhnya.

Proses infiltrasi, dengan demikian, melibatkan tiga proses yang saling

tidak tegantung :

1. Proses masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tanah.

2. Tertampungnya air hujan tersebut di dalam tanah.

3. Proses mengalirnya air tersebut ke tempat lain (bawah, samping, dan atas).

Meskipun tidak saling tergantung, ketiga proses tersebut diatas saling

terkait.

2.4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Infiltarsi (Ruli, M.

2008)

2.4.1. Dalamnya genangan diatas permukaan tanah dan

tebal lapisan jenuh

Infiltrasi air melalui permukaan tanah dapat diumpamakan

sama dengan aliran lewat pipa-pipa sangat kecil, dalam jumlah

besar, dengan panjang dan diameter tertentu. Pada permulaan

musim hujan pada umumnya tanah masih jauh dari jenuh

sehingga pengisian akan berjalan terus pada waktu yang lama

Proyek Usaha Mandiri6

Page 13: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

sehingga daya infiltrasi akan menurun terus pada hujan yang

berkesinambungan, meskipun pada periode sama.

2.4.2. Kadar Air Dalam Tanah

Jika sebelum hujan turun permukaan tanah sudah lembab,

daya infiltrasi (ft) akan lebih rendah di bandingkan dengan jika

pada permukaan tanah yang semula kering. Suatu jenis tanah

berbutir halus yang dapat digolongkan sebagai koloid, bila

terkena air dan menjadi basah akan mengembang.

Perkembangan tersebut mengakibatkan berkurangnyavolume

pori-pori, sehingga daya infiltrasi akan mengecil. Ini merupakan

alasan mengapa pada tanah yang berbutir halus ft akan cepat

mengecil dengan bertambahnya durasi hujan.

2.4.3. Pemampatan oleh partikel-partikel curah/butiran

hujan

Gaya pukulan butir-butir air hujan terhadap permukaan

akan mengurangi debit resapan air hujan. Akibat jatuhnya

tersebut butir-butir tanah yang lebih halus

dilapisan permukaan tanah akan terpencar dan masuk kedalam

ruang-ruang antar butir-butir tanah, sehingga terjadi efek

pemampatan. Permukaan tanah yang terdiri

Proyek Usaha Mandiri7

Page 14: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

atas lapisan yang bercampur tanah liat akan menjadi kedap air

karena dimampatkan oleh pukulan butir-butir hujan tersebut.

Tapi tanah pasiran tanpa campuran bahan-bahan lain tidak akan

dipengaruhi oleh gaya pukulan partikel butir-butir hujan itu.

2.4.4. Tumbuh tumbuhan

Lingkungan tumbuh tumbuhan yang padat, misalnya

seperti rumput atau hutan cenderung untuk meningkatkan

resapan air hujan. Ini disebabkan oleh akar yang padat

menembus kedalam hutan, lapisan sampah organik dari daun-

daun atau akar-akar dan sisa-sisa tanaman yang membusuk

membentuk permukaan empuk, binatang-binatang dan

serangga-serangga pembuat liang membuka jalan kedalam

tanah, lindungan tumbuh-tumbuhan mengambil air dari dalam

tanah sehingga memberikan ruang bagi proses infiltrasi

berikutnya.

2.4.5. Pemampatan oleh Orang dan Hewan

Pada bagian lalu lintas orang atau kendaraan,

permeabilitas tanah berkurang karena struktur butir-butir tanah

dan ruang-ruang yang berbentuk pipa yang halus telah

dirusaknya dan mengakibatkan tanah tersebut menjadi padat,

sehingga laju infiltrasi pada daerah tersebut sangat rendah.

Proyek Usaha Mandiri8

Page 15: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

Contohnya kebun rumput tempat memelihara banyak hewan,

lapangan permainan dan jalan tanah. Pemampatan oleh injakan

orang atau binatang dan lalu lintas kendaraan sangat

menurunkan laju infiltrasi.

2.4.6. Kelembaban tanah

Besarnya kelembaban tanah pada lapisan teratas sangat

mempengaruhi laju infiltrasi. Potensi kapiler bagian lapisan tanah

yang menjadi kering (oleh evaporasi) kurang dari kapasitas

menahan air normal akan meningkat jika lapisan tanah dibasahi

oleh curah hujan. Peningkatan potensial kapiler ini bersama-

sama dengan grafitasi akan mempercepat infiltrasi. Bila

kekurangan kelembaban tanah diisi oleh infiltrasi, maka selisih

potensial kapiler akan menjadi kecil. Pada waktu yang sama

kapasitas infiltrasi pada permulaan curah hujan akan berkurang

tiba-tiba, yang disebabkan oleh pengembangan bagian koloidal

dalam tanah. Jadi kelembaban tanah itu adalah sebagian tanah

dari sebab pengurangan tiba-tiba dari infiltrasi.

2.3.7. Karateristik-karateristik Air yang Berinfiltrasi

a. Suhu air mempunyai beberapa pengaruh, tetapi sifat dan

penyebarannya belum pasti. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa pada bulan-bulan musim panas

Proyek Usaha Mandiri9

Page 16: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

kapasitas infiltrasi lebih tinggi. Namun ini tentu disebabkan

oleh sejumlah faktor dan tentunya bukan karena suhu saja.

(Ward, 1967).

b. Kualitas air merupakan factor lain yang mempengaruhi

infiltrasi. Liat halus pada partikel debu yang dibawa dengan

air ketika infiltrasi kebawah dapat menghambat ruang pori

yang lebih kecil. Kandungan garam dapur air

mempengaruhi visikositas air dan laju pengembangan

koloid.

2.5. Pengukuran Infiltrasi

Pengukuran laju infiltrasi bisa dilakukan dengan berbagia

cara, diantaranya dengan alat ring infiltrometer. Ring

infiltrometer ini merupakan suatu pipa besi bergaris tengah 25-

30 cm dan panjang 60 cm, pada bagian dalam pipa terdapat

skala dalam mm. Percobaan ini dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut. Terlebih dahulu lokasi yang akan diukur

dibersihkan. Sebaiknya tanah yang terkelupas dapat dibuang,

silinder ditempatkan tegak lurus dan ditekan kedalam tanah,

sehingga bersisa ± 10 cm diatas permukaan tanah. Apabila

tanah yang akan diukur merupakan tanah lunak, hal tersebut

Proyek Usaha Mandiri10

Page 17: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

dpat dilakukan dengan mudah. Akan tetapi apabila tanah

tersebut merupakan tanah keras, maka untuk dapat

memasukkan silinder diperlukan pemukulan dengan alat pukul

besi yang cukup berat (± 10 kg). Dalam pemukulan terebut

hendaknya bagian atas pipa dilindungi dulu dengan balok kayu

yang cukup tebal, pemukulan tidak dilakukan pada satu sisi

karena silinder akan miring.

Apabila pemukulan dilakukan pada sisi lain, maka silinder

akan menjadi tegak. Air secukupnya disiapkan, demikian pula

stop watch dan alat tulis, untuk pelaksanaan pengukuran

infiltrasi dengan Ring Infiltrometer sebagai berikut :

1. Air dituangkan sampai silinder penuh dan tunggu sampai air

tersebut seluruhnya terinfiltrasi. Hal ini perlu dilakukan untuk

menghilangkan retak - retak yang merugikan pengukuran,

2. Air dituangkan kembali kedalam silinder hingga penuh,

3. Setelah air penuh, stop watch dihidupkan, dan air didiamkan

selama 5 menit,

4. Setelah 5 menit didiamkan, penurunan yang terjadi diukur dan

dicatat pada tabel yang telah disiapkan,

5. Air dituangkan kembali secepatnya kedalam silinder sampai

penuh, kemudian didiamkan kembali selama 5 menit. Besar

penurunan muka air setelah 5 menit diukur dan dicatat kembali

pada tabel pencatatan.

Proyek Usaha Mandiri11

Page 18: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

6. Hal tersebut dilakukan secara terus menerus, sampai laju

penurunan muka air tersebut konstan. Dalam hal ini berarti laju

infiltrasi sudah tetap. Kerugian menggunakan cara ini adalah :

(1) Struktur tanah akan berubah pada saat memasukkan pipa

kedalam tanah, demikian pula struktur tanah permukaan.

(2) Terjadinya aliran air mendatar sesudah air melewati ujung

pipa sebelah bawah. Pengaruh ini dikurangi dengan memasang

pipa lain yang bergaris tengah lebih besar serta mengisi ruang

diantaranya dengan dengan air “double ring” Keuntungan

menggunakan cara ini adalah aliran horizontal tidak meluas

karena dibatasi oleh ring infiltrometer tersebut (Ruli, M. 2008).

III. ALAT DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Proyek Usaha Mandiri12

Page 19: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

Proyek Usaha Mandiri ini dilaksanaakan dikawasan lahan praktek

Polteknik Pertanian Universitas Andalas di Tanjung Pati, Proyek ini dimulai

pelaksanaannya pada pertengahan bulan November Sampai Pertengahan bulan

Januari 2009.

3.2. Alat dan Bahan pada Pengukuran Infiltrasi.

Untuk menunjang terlaksananya penelitian ini diperlukan

berbagai macam peralatan, antara lain sebagai berikut :

Pengujian dengan menggunakan double Ring Infiltrometer(infiltrometer ganda):

1. Pulpen/pensil

2. Balok kayu

3. Double Ring infiltrometer

4. Palu Plastik

5. Waterpass

6. Ember

7. Penakar air (1 liter)

8. Stopwatch

9. Cangkul

10. Sumber air

3.2.1 Gambar Infiltrometer Ganda(Double Infiltrometer)

Proyek Usaha Mandiri13

Page 20: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

Gambar 1 Infiltrometer Ganda

3.3. Pelaksanaan Pengukuran Infiltrasi

Pengukuran Infiltrasi dengan Ring Infiltrometer Ganda (Double Infiltromere)

Proyek Usaha Mandiri14

Page 21: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

1. Siapkan Ring Infiltrometer Ganda (Double Infiltromere) dengan tinggi

60 cm, diameter 30 cm, dan 60 cm.

2. Tanamkan kedua Ring dengan kedalaman 10 cm di tanah tak terganggu

dengan posisi tegak lurus.

3. Pasangkan mistar ukur di ring dalam.

4. Kemudian isikan kedua ring dengan air setinggi 20 cm.

5. Setelah air penuh, stopwatch dinyalakan, dan air di

diamkan selama 5 menit, tambahkan air apabila

penusunan terjadi sebelum waktu tercapai.

6. Setelah 5 menit di diamkan, penurunan yang terjadi

diukur dan dicatat pada tabel yang telah disiapkan

7. Air dituangkan kembali secepatnya kedalam silinder

sampai penuh. Kemudian didiamkan kembali selama 5

menit. Besar penurunan muka air setelah 5 menit

kemudian diukur dan dicatat kembali pada tabel

pencatatan

8. Ulangi langkah 4-6 selama selang waktu 2, 5, 10, 20, 30,

40, 50, 60, 120 dan seterusnya, sampai keadaan air yang

meresap stabil.

Proyek Usaha Mandiri15

Page 22: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

3.4. Jadwal Kegiatan Program

Kegiatan ini dilkukan selama empat Bulan, yang dilaksanakan

dilingkungan kampus Politeknik Pertanian Universitas Andalas Payakumbuh.

Tabel 2. Skedul Kegiatan Proyek Usaha Mandiri

No Kegiatan

November- Januari

November Desember Januari

I Persiapan

Mengurus Perizinan

Persiapan Alat dan

Bahan

II Pemasangan alat

III Pengambialan data di

lapangan

IV Analisis Data

V Pembuatan Laporan

Proyek Usaha Mandiri16

Page 23: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

IV. RINCIAN BIAYA

4.1. Biaya Bahan.

Tabel 3. Rencana kebutuhan alat dan bahan selama usaha Proyek Usaha

Mandiri (PUM).

N0 Nama AlatJumlah

Kebutuhan

Harga Satuan

(Rp)

Biaya(Rp)

1 Cangkul 1 buah 40.000 40.000

2 Ember 1 buah 7.000 7.000

3 Palu Plastik 1 buah 15.000 15.000

4 Stop Watch 1 buah 25.000 25.000

5 Waterpass 1 buah 25.000 25.000

6 Penakar Air 1 buah 5.000 5.000

7 Balok Kayu 1 buah 10.000 10.000Jumlah 127.000

4.2. Biaya-biaya lain

- Biaya Penyewaan alat Ring Infiltrometer Ganda =Rp. 200. 000,-

- Biaya tenaga kerja = Rp. 150. 000,-

- Biaya transportasi = Rp. 150. 000,-

- Biaya dokumentasi = Rp. 80. 000,-

- Biaya tak terduga = 10 % x ( Biaya bahan + Biaya penyewaan alat

+ biaya tenaga kerja + biaya transportasi + biaya dokumentasi )

Proyek Usaha Mandiri17

Page 24: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

= 10 % x (Rp. 127.000 + Rp. 200.000 + Rp. 150.000 + Rp.

150.000 + 80.000 )

=10 % x Rp. 707.000,-

= Rp. 70.700,-

- Total biaya-biaya lain

= penyewaan alat infiltrometer ganda + biaya tenaga kerja + biaya

tak terduga

= Rp. 200.000 + Rp. 150.000 + Rp. 70.700,-

= Rp. 420.700,-

4.3. Total biaya proyek

- Biaya bahan + biaya tenaga kerja + biaya penyewaan alat

infiltrometer ganda + biaya lain-lain

= Rp. 127.000 + Rp.200.000 + Rp 420.700,-

= Rp. 747.700,-

4.4. Analisa biaya

- Total biaya proyek

= Rp. 747.700,-

Proyek Usaha Mandiri18

Page 25: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

DAFTAR PUSTAKA

Asdak, c. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Ismawardi. 1990. Pengaruh Berbagai Kadar Air Tanah Awal Terhadap Laju Infiltrasi. Politeknik Pertanian Univesitas Andalas. Tanjung pati.

Rusli, M. 2008. Desain Sumur Resapan dengan Konsep”zero run off”dikawasan Dusun Jaten Sleman Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

http//[email protected]

Proyek Usaha Mandiri19

Page 26: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

Proyek Usaha Mandiri20

Page 27: Proposal Ferry

Program Studi Tata air pertanian

Proyek Usaha Mandiri21