Proposal Bab i (Theodora)

15
JUDUL : “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DISERTAI ASESMEN KINERJA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 KUPANG ” BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam era globalisasi saat ini, kita diperhadapkan dengan berbagai perubahan-perubahan yang demikian cepat. Perubahan yang demikian pesat menuntut kita untuk mampu bersaing secara global dalam setiap aspek. Salah satu yang mengalami perubahan adalah dalam dunia pendidikan. Dunia pendidikan dihadapkan dengan berbagai tantangan perubahan yang sangat cepat dan terkadang kehadirannya sulit untuk diprediksikan. Perubahan jaman dan tuntutan masyarakat mendorong kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar mampu menghasilkan Sumber Daya manusia yang berkualitas yang mampu bersaing. Menurut Mulyasa (2009 : 4) bahwa dalam tataran mikro pendidikan harus mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional, termasuk di dalamnya kebutuhan dunia kerja dan respon terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Namun pada kenyataannya persoalan perubahan dalam pendidikan bukanlah suatu hal yang sederhana dan gampang untuk

description

proposal penelitian

Transcript of Proposal Bab i (Theodora)

JUDUL :PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DISERTAIASESMEN KINERJA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWADITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7KUPANG BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar !"a#a$%Dalam era globalisasi saat ini, kita diperhadapkan dengan berbagai perubahan-perubahanyangdemikiancepat. Perubahanyangdemikianpesat menuntut kitauntuk mampu bersaing secara global dalam setiap aspek. Salah satu yang mengalamiperubahanadalahdalamduniapendidikan. Duniapendidikandihadapkandenganberbagai tantangan perubahan yang sangat cepat dan terkadang kehadirannya sulituntuk diprediksikan.Perubahan jaman dan tuntutan masyarakat mendorong kita untuk meningkatkankualitas pendidikan agar mampu menghasilkan Sumber Daya manusia yangberkualitas yang mampu bersaing. Menurut Mulyasa (200 ! "# bah$a dalam tataranmikro pendidikan harus mampu menghasilkan sumber daya manusia yangberkualitas dan pro%esional, termasuk di dalamnya kebutuhan dunia kerja dan responterhadapperubahanyangterjadi dalammasyarakat. &amunpada kenyataannyapersoalanperubahandalampendidikanbukanlahsuatuhal yangsederhana dangampang untuk diatasi melainkan suatu kegiatan yang dinamis dan penuh tantangan.Menyikapi perubahanyangterjadi dalamduniapendidikan, tantanganyangsangat kompleksadalahmenyiapkansumber dayamanusia(SDM#yangmampubersaing diera global.'paya yang tepatuntukmenyiapkan sumberdaya manusia(SDM# yang berkualitas dan satu-satunya $adah yang dapat dipandang danseyogyanyaber%ungsi sebagai alat yangmembangunSDMyangbermututinggiadalah pendidikan ((rianto, 200! "#Pendidikan seperti yang tersirat dalam'ndang-'ndangSistemPendidikan&asional &omor 20 tahun 200) adalah usaha sadar dan terencana untukme$ujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara akti%mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yangdiperlukan dirinya dan masyarakat.Pendidikan itu sendiri harus adapti% terhadap perubahan *aman. Sesuai denganyang tercantum dalam 'ndang-'ndang Sistem Pendidikan &asional +, &omor 20tahun 200) -ab , Pasal , dinyatakan bah$a! Pendidikan &asional adalah pendidikanyang berdasarkan pancasiladan 'ndang-'ndang Dasar &egeri +epublik ,ndonesia."/yangberakar pada nilai-nilai agama, kebudayaannasional ,ndonesia, dantanggap terhadap tuntutan perubahan *aman(Sisdiknas, 200)!20#. Pendidikan harustanggap terhadap tuntutan perubahan *aman mengandung arti bah$a di dalam prosespendidikanharusadaino1asi-ino1asi barupadasetiap$aktudisesuaikandenganperkembangan pengetahuan dan teknologi sehingga perlu diterapkan konsepteknologi yang sesuai perkembangan *aman dalam pembelajaran.Dalamupayamengembangkankompetensi pesertadidikmakaperluadanyakerjasama antar tiap komponen dalamdunia pendidikan untuk mencapai niattersebut. 'paya untuk meningkatkan sumber daya manusia merupakan tugas besardan memerlukan keseriusan berbagai pihak khususnya pelaku-pelaku dalampendidikan. 2al ini harus di$ujudkan dalam pendidikan mengingat hakikat prosespendidikan yang menekankan bah$a bantuan guru 3 pendidik kepada peserta didik 3sis$aadalahdalambentukbimbingan, arahan, pembelajaran, danpelatihanyangdilakukan secara sadar dan terencana.,ndonesia saat ini masihjauhtertinggal dengannegara-negara berkembangterutama dalam hal sumber daya manusia (SDM#. -ahkan dari tahun ke tahun tidakada peningkatan yang berarti. 2al ini dapat ditinjau melaluiHuman DevelopmentIndex(2D,# yang diterbitkan setiap tahun oleh 'nited &ations De1elopmentProgramme ('&DP#dimana berisikan analisis analisis empiris dari isu-isupembangunan utama, tren dan kebijakan terkait pembangunan kemanusiaan.Peringkat ,ndonesia dalam2D+ berturut-turut dalam .) tahun terakhir ini berada diperingkat .02- .... Pada tahun 2000,ndonesia mendapat peringkat .0, tahun 200.mendapat peringkat .02, tahun 200) mendapat peringkat..2, tahun 200" mendapatperingkat ..., tahun 200/ mendapat peringkat ..0, tahun 2004 mendapat peringkat.04, tahun 2000 dan 2005 mendapat peringkat .00, tahun 200 mendapat peringkat..., tahun 20.0 mendapat peringkat .05, tahun 20.. mendapat peringkat .2", danterakhirtahun20.)mendapatperingkat.2.dari .54negara('&DP,2D+2000-20.)#. ,ni menunjukkan tidak adanya perbaikan signi%ikan yang dibuat ,ndonesiadalam perbaikan sumber daya manusianya.+endahnya kualitas pendidikan yang dihasilkanterjadi sebagai akibat dariberbagai %aktor diantaranya dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yangberlangsung selama ini lebih berorientasi pada buku teks dan ketercapaiankurikulum dengan didominasi oleh pembelajaran kon1ensional. Pada pembelajaranini suasana kelas cenderungteacher-centeredsehingga sis$a menjadi pasi%.Meskipundemikiankebanyakangurumenerapkanmodel tersebut, karena tidakmemerlukanalat danbahanpraktek, cukupmenjelaskankonsep-konsepyangadapadabukuajar ataure%erensi lain. Dalamhal ini sis$atidakdiajarkanstrategibelajar yang dapat bagaimana belajar, ber%ikir dan memoti1asi diri sendiri. Masalahini banyak dijumpai dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas, oleh karena ituperlu menerapkan suatu strategi belajar yang dapat membantu sis$a untukmemahami materi ajar dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.-iologi sebagai salah satu mata pelajaran dalam bidang sains juga mengalamiyang sama. -erdasarkan obser1asi, dalammelaksanakan kegiatan pembelajaran-iologi pada SM6 &egeri 0 7upang masih dijumpai guru-guru yang menggunakanmodel pembelajaran kon1ensional ketika mengajar. 2al ini patut diduga bah$a gurukurang memaksimalkan penggunaan pendekatan pembelajaran yang mendorongsis$a agar terlibat secara akti%, penyampaian materi3bahan pelajaran masihmenggunakan pendekatan pembelajaran kon1ensional atau pola pembelajaran masihmenggunakanparadigma lama seperti, metode pembelajaranditekankanmetodemengha%al,penilaiankon1ensional yang menilai hasil belajar darites bukan padapenilaian proses dalampembelajaran. Pendekatan pembelajaran dan penilaianseperti ini cenderung hanya memberikan pengalaman belajar secara terbatas. 'ntuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan perubahan paradigmadalam pembelajaran, yaitu dari teacher centered learning beralih ke student centeredlearning. Dengan perubahan paradigma tersebut, diharapkan sis$a tidak hanyamampu mengingat dan memahami pengetahuan tetapi harus dapat menerapkansecara kontekstual melalui beragam kompetisi. Salahsatupendekatanpembelajaranyangdigunakanuntukmendorongsis$ameningkatkan hasil belajar dansikapilmiah sis$a adalahmodel pembelajaranberbasis masalah. Pendekatan pembelajaran berbasis masalah adalah suatupendekatan pembelajaran yang mengisyaratkan guru untuk mengaitkan materi yangdipelajari dengan pengalaman atau situasi nyata yang dialami sis$a.Modelpembelajaran berbasis masalah adalah salah satu model yang mampu untukmemberikan makna pada pelajaran di kelas dan realitas di dalam kehidupan. -eberapa keuntungan menggunakan modelpembelajaran berbasis masalahadalahdalamkegiatan pembelajaran adalahsebagai berikut!.# sis$a lebihmemahami konsepyangdiajarkansebabkonseptersebut ditemukansendiri olehsis$a, 2# melibatkan sis$a secara akti% memecahkan masalah dan menuntutketerampilan berpikir sis$a yang lebih tinggi, )# pengetahuan tertanam berdasarkanschemata yang dimiliki sis$a sehingga pembelajaran lebih bermakna, "# sis$a dapatmerasakan man%aat pembelajaran sebab masalah-masalah yang diselesaikanlangsung dikaitkan dengan kehidupan nyata, /# menjadikan sis$a lebih mandiri dande$asa.7esadaran akan perlunya penerapan model pembelajaran berbasis masalahdisertai asesmen kinerja untukmeningkatkan hasil belajar dan sikapilmiahsis$adidasarkan dengan keyakinan bah$a sebagian besar sis$a belum mampumenghubungkankonsepmateri pelajaranyangdipelajari danman%aatnya dalamkehidupan sehari-hari sehingga mempengaruhi hasil belajar dan sikap ilmiah sis$a.Melalui pembelajaran berbasis masalah sis$a juga akan belajar bagaimanamenggunakan suatu proses interakti% dalam menge1aluasi apa yang mereka ketahui,mengumpulkanin%ormasi, danberkolaborasi dalammenge1aluasi suatuhipotesisberdasarkan data yang telah mereka kumpulkan sehingga sis$a akan terlatih untukmenggunakan kemampuan berpikirnyauntukmemecahkan masalahsecarailmiah.Dengan demikian, pembelajaran akan terasa lebih bermakna. 7ebermaknaan belajarakanberdampakpadadayaingat danpemahamansis$aterhadapkonsep-konsepyang lebih kuat sehingga akan tersimpan dalammemori jangka panjang yangtentunyaakanberdampakpositi% terhadapkemampuansis$auntukmemahamisuatu materipelajaran denganbaik.Dengan hal ini, diharapkansis$a akandapatmeningkatkan hasil belajarnya dan berdampak juga pada respon terhadappembelajaran berupa sikap ilmiah sis$a.2asil belajar adalahkemampuanyangdimiliki olehpesertadidiksetelahiamenerima pengalaman pembelajaran. Sejumlah pengalaman yang diperoleh pesertadidikmencakupranahkogniti%, a%ekti%danpsikomotor.2asil belajarmempunyaiperanan penting dalamproses pembelajaran karena akan memberikan sebuahin%ormasi kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalamupaya mencapaitujuan-tujuan belajarnya melalui proses kegiatan belajar mengajar yang selanjutnyasetelah mendapat in%ormasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik lebih lanjut baik untuk indi1idu maupun kelompok belajar.Sikap ilmiah dalam pembelajaran ,P6 sering dikaitkan dengan sikap terhadapapa yang telah dipelajari dalam pembelajaran ,P6. 7eduanya tidak bisa dipisahkankarenasikapilmiahmerupakanekspresi dari nilai-nilai sebagai responterhadappengetahuanyangdiperoleholehseseorang.8ega(.00# mengemukakanempatsikap pokok yang harus dikembangkan dalamsains yaitu, 9(a#curiosity, (b#inventiveness, (c#critical thinkingand(d#persinstense:. 7eempat sikap inisebenarnya tidak dapat dipisahkan antara satudengan yang lain karena salingmelengkapi. Sikap ingin tahu (curiosity# mendorong akan penemuan sesuatu yangbaru (inventiveness# yang dengan berpikir kritis (critical thinking# akan meneguhkanpendirian (persistence# dan berani untuk berbeda pendapat.Dalamkegiatanpembelajaran, penilaianterhadapkeberhasilansis$a dalambelajar hanya berdasarkan pada penilaian hasil akhir tanpa menilai kegiatan 3prosesyang dilakukan oleh sis$a. Penilaian proses mutlak dilakukan untuk mendapatkanin%ormasi perkembangan belajar peserta didik. &amun dalam pelaksanaannya, gurumasih menggunakan penilaian yang hanya dilihat dari perolehan skor ulangan, baikulangan harian maupun ulangan umum. Dengan perubahan paradigma ini penilaiandipusatkanjugapadapenilaianprosesbelajardi sampingpenilaianhasil belajar.(erkait dengan itu, Dantes (2005!2-)# mengatakan bah$a, pembentukan kompetensimengisyaratkan dilakukannya asesmen yang bersi%at komprehensi%, dalamartiasesmen dilakukan terhadap seluruhkegiatan prosesdanprodukbelajar. 6pabilapadamasayanglalu%okuspembelajaranadalahpadaprodukbelajar,makapadamasasekarangproses danprodukmendapat porsi perhatianyangsama. 2al inididasarkanatasasumsibah$asuatuprodukyangbaikdikarenakanadalahprosesyang baik. 'ntuk membuktikan hal tersebut, perlu dilakukan pemantauan terhadapproses. Disampingitu, dengandilakukannyapemantauanselamaproses, terbukapeluang bagi sis$a untuk mendapatkan umpan balik yang dapat digunakannya untukmenghasilkan produk terbaik. (ampaknya, ada keterkaitan antara pembelajaran berbasis masalah denganasesmenkinerja.6sesmenkinerjamenekankanasesmendari a$al prosessampaiakhir proses belajar agar mendapat prestasi belajar yang autentik, 1alid, dansebenarnya. Sedangkan dalam prinsip pembelajaran berbasis masalahmengisyaratkan pula penilaian otentik atau penilaian nyata. 'ntuk itu, agar prestasibelajar biologi dapat lebih ditingkatkan, diperlukan pendekatan pembelajaranberbasis masalah disertai asesmen kinerja.7eberhasilanbelajarsis$aditentukanolehberbagai %aktor.Disamping%aktoreksternal seperti model pembelajaranyangdipilihjugaperludiperhatikan%aktorinternal sis$a sepertimoti1asi, sikap, minat,bakatdan lain-lain.Salah satu %aktoryangpalingberperanadalah%aktor moti1asi dalamdiri sis$asendiri. Moti1asiberprestasi merupakan dorongan atau daya penggerak yang ada dalam diri seseoranguntuk memperoleh keberhasilan. Sis$a dengan moti1asi berprestasi tinggi memilikiciri-ciri! tanggungja$abterhadapdirinya, menentukanstandar nilai yangakandicapai, berusaha bekerja dan berusaha kreati%, melakukan tugas dan tanggung ja$absebaik-baiknya, dan mengadakan antisipasi. Sedangkan sis$a yang memilikimoti1asiberprestasi rendahmemiliki ciriyangsebaliknya, yaitukurangmemilikirasa tanggung ja$ab dengan dirinya sendiri, tidak menentukan standar nilai, yangterpenting bisa lulus, belum memikirkan masa depan, berharap diberikan tugas yangmudah, kurang baik dalam bekerja dan kurang memiliki antisipasi. -erdasarkan $a$ancara dengan guru mata pelajaran biologi pada SM6 &egeri07upang, umumnyasis$akelas;, ,P6memiliki moti1asi yangrendahdalammengikuti pelajaran. 2al ini terlihat dari perilaku sis$a yang sebagian besar kurangakti%dalamkegiatanpembelajaran. -erdasarkankenyataaninilah, penulistertarikuntukmengadakansuatupenelitiandenganmengangkat judulP!$%ar&'M()!"P!*!"a+ara$ B!ra,-, Ma,a"a'D-,!rta- A,!,*!$ K-$!r+at!r'a)a.Ha,-"B!"a+ar B-("(%- )a$ S-#a. I"*-a' S-,/a D-t-$+a& )ar- M(t-0a,- B!r.r!,ta,- .a)aK!"a, XI IPA SMA N!%!r- 7 K&.a$%.1.1. I)!$t-2-#a,- Ma,a"a'-erdasarkan uraian pada pendahuluan, peneliti dapat mengideti%ikasikanbeberapa masalah yang timbul dalam kegiatan pembelajaran -iologi pada 7elas ;iSM6 &egeri 0 7upang. 6dapun masalah yang dimaksud adalah! (.# Secara umumhasilbelajardansikap ilmiah sis$amasihrendah