Proposal Awal Revisi 4

download Proposal Awal Revisi 4

of 20

Transcript of Proposal Awal Revisi 4

A. JudulSistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah Berbasis Web dan SMS Gateway (Studi Kasus : SMA Negeri 2 Trenggalek).

B. Latar BelakangSiswa yang bermasalah membutuhkan perhatian yang khusus mengenai permasalahannya, oleh karena itu Bimbingan Konseling (BK) bertugas melakukan pengarahan kepada siswa untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada. Keterbatasan pembimbing konseling di SMA Negeri 2 Trenggalek yang terdiri dari tiga orang menjadi permasalahan dalam kegiatan memantau kegiatan siswa. Guru BK masih kesulitan dalam menangani masalah yang ada karena tugas guru BK tidak hanya memberikan konseling terhadap siswa tetapi juga mengajar dan tugas-tugas lainnya. Pihak BK membutuhkan alat bantu untuk meringankan tugas guru BK yang awalnya dilakukan secara manual yaitu dengan mencatat seluruh kejadian atau masalah siswa kedalam buku dan melakukan perhitungan secara manual. Dengan alat bantu ini, tugas guru BK akan sedikit berkurang terutama dalam memantau kegiatan siswa serta merekapitulasi hasil monitoring siswa.Kriteria dalam menentukan siswa bermasalah meliputi nilai akademik, pelanggaran tata tertib sekolah serta permasalahan diluar sekolah. Kriteria ini akan memberikan bobot penilaian tiap siswa yang nantinya dihitung dengan metode tertentu sehingga menghasilkan alternatif prioritas siswa yang bermasalah. Metode untuk menentukan alternatif tersebut bisa dilakukan dengan metode Certainty Factor. Metode Certainty Factor merupakan metode yang bersifat akurat yaitu dengan menghitung probabilitas tingkat keyakinan dan ketidakyakinan terhadap sebuah fakta (Budhi, 2008). Metode Certainty Factor hanya menghitung dua data saja dalam setiap perhitungan sehingga keakuratan informasi dapat terjaga.SMS atau Short Messaging Services merupakan salah satu bentuk informasi yang disampaikan ke handphone dengan penyampaian informasi yang mudah, efisien, realtime dan jangkauan luas serta relatif lebih murah (Wahidin,2010). Teknologi ini dapat dimanfaatkan sebagai media layanan kepada orang tua dalam memantau perkembangan anaknya di sekolah. Pada penelitian sebelumnya, teknologi berbasis sms gateway ini masih belum diterapkan, oleh karena itu peneliti berniat untuk mengaplikasikan teknologi sms gateway sebagai proses komunikasi antara sekolah dan orang tua, agar proses monitoring menjadi lebih efektif.

C. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan permasalahan yaitu: 1. Bagaimana merancang dan membuat Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah di SMA Negeri 2 Trenggalek berbasis web dan SMS Gateway.2. Bagaimana menerapkan metode Certainty Factor pada Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah di SMA Negeri 2 Trenggalek.

D. Pembatasan Masalah Batasan masalah dari sistem yang dibahas adalah sebagai berikut :1. Pencarian siswa bermasalah berdasarkan pada kriteria yang ditentukan oleh bagian Bimbingan Konseling sekolah.2. Menggunakan metode Certainty Factor untuk pencarian siswa bermasalah.3. Kriteria yang digunakan pada metode Certainty Factor ini yaitu nilai akademik, nilai non akademik (pelanggaran tata tertib), dan profil siswa.4. Penentuan bobot untuk masing-masing kriteria dan pilihan dilakukan oleh guru yang berkompeten di bidangnya.5. Sistem ini menggunakan keamanan berupa username dan password6. Pemrosesan sms menggunakan modem handphone Sony Ericsson tipe G700 dan komponen NowSms Gateway.7. E. TujuanTujuan dari pembuatan sistem ini adalah :1. Menghasilkan Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah di SMA Negeri 2 Trenggalek berbasis web dan SMS Gateway. 2. Menerapkan metode Certainty Factor dalam Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah di SMA Negeri 2 Trenggalek.

F. Landasan TeoriF.1 MonitoringMonitoring adalah kegiatan pemantauan atau pengamatan yang berlangsung selama kegiatan berjalan untuk memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan program dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Monitoring penelitian adalah kegiatan pemantuan terhadap program penelitian agar pelaksanaannya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Lemlit UNJ, 2006).F.2 Bimbingan KonselingBimbingan adalah proses untuk membantu individu memahami dirinya dan dunia di sekelilingnya supaya ia dapat menggunakan kemampuan dan bakat yang ada dengan optimal. Pemberian bantuan bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi bagi individu yang dibimbing. Sedangkan konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan bagi konselor kepada klien, dengan mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya mengatasi masalah (M.Luddin,2010).F.3 Certainty FactorFaktor kepastian (Certainty Factor) diperkenalkan oleh Shortlife Buchanan dalam pembuatan MYCIN. Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan. Certainty Factor menurut Giarrantano dan Riley dalam Kusrini (2008:15) didefinisikan sebagai berikut : .......................................... (1)Dimana: CF (H,E): Certainty Factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CF berkisar antara -1 sampai dengan 1. Nilai -1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak, sedangkan 1 menunjukkan kepercayaan mutlak.MB (H,E): ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.MD(H,E): ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.Dengan menggali dari hasil wawancara dengan pakar, nilai CF (Rule) didapat dari interpretasi dari pakar menjadi nilai CF tertentu dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini (Budhi, 2008):Tabel 1. Interpretasi Nilai CFUncertain TermCF

Pasti Tidak- 1.0

Hampir Pasti Tidak- 0.8

Mungkin Tidak- 0.6

Mungkin Tidak- 0.4

Tidak Tahu- 0.2 s/d 0.2

Mungkin0.4

Mungkin0.6

Hampir Pasti0.8

Pasti1.0

Contoh: Bila sakit kepala dan pilek dan demam, maka kemungkinan besar penyakitnya adalah influenza.Rule : IFgejala1 = sakit kepala AND gejala2 = pilek AND gejala3 = demanTHEN penyakit = influenza(CF = 0.8)

F.3.1 Menentukan CF paralelCF paralel merupakan CF yang diperoleh dari beberapa premis pada sebuah aturan. Besarnya CF sequensial dipengaruhi oleh CF user untuk masing-masing premis dan operator dari premis. Rumus untuk masing-masing operator dapat dilihat (Kusrini, 2008):CF (x dan y) = min (CF (x), CF(y)) .......................................... (2)CF (x atau y) = max (CF (x), CF(y)) ......................................... (3)CF(tidak x)= CF(x) ............................................................. (4)F.3.2 Menentukan CF SequensialBentuk dasar rumus Certainty factor sebuah aturan jika E maka H ditujukan oleh rumus (Kusrini,2008) :CF (H,e) = CF (E,e) * CF(H,E) ................................................. (5)Dimana :CF (E,e) : Certainty factor evidence E yang dipengaruhi oleh evidence eCF (H,E) : Certainty factor hipotesis dengan asumsi evidence diketahui dengan pasti, yaitu ketika CF(E,e)= 1CF (H, e) : Certainty factor hipotesis yang dipengaruhi oleh evidence eJika semua evidence pada antecendent diketahui dengan pasti, maka rumusnya ditujukan oleh rumusCF (H,e) = CF (H.E) ................................................................ (6)F.3.3 Menentukan CF GabunganCF gabungan merupakan CF akhir dari sebuah calon konklusi. CF ini dipengaruhi oleh semua CF paralel dari aturan yang menghasilkan konklusi tersebut. CF gabungan diperlukan jika suatu konklusi diperoleh dari beberapa aturan sekaligus. CF akhir dari satu aturan dengan aturan lain digabungkan untuk mendapatkan nilai CF akhir bagi calon konklusi tersebut menggunakan rumus (Kusrini,2008) :1. untuk CF(x) > 0 dan CF(y) > 0 ................. (7)2. untuk salah satu (CF(x),CF(y)) < 0 ..................................... (8)3. untuk CF(x) < 0 dan CF(y) < 0 .................... (9)F.4 PHP (Hypertext Prepocessor)PHP merupakan bahasa pemrograman server-side yang memiliki kemampuan untuk mengakses dan memanipulasi data yang ada di database server, yang dapat ditambahkan dalam kode HTML atau berdiri sendiri sebagai sebuah file (Wahyono, 2005:4).PHP pertama kali dibuat pada tahun 1994 oleh Rasmus Lerdoff yang awalnya digunakan pada websitenya untuk mencatat siapa saja yang berkunjung dan melihat biodatanya. Versi pertama PHP di-release pada awal tahun 1995 yang dikenal sebagai tool Personal Home Page. PHP versi ini terdiri atas engine parser yang sangat sederhana yang hanya mengerti makro khusus dan sejumlah utilitas yang sering digunakan dalam halaman web seperti counter pengunjung, buku tamu, dan lainnya (Sidik, 2002:6).Pertengahan tahun 1995 parser PHP diprogram ulang dan diberi nama PHP/FI versi 2.0 yang ditambahkan dukungan untuk database mSQL (mini SQL). PHP/FI digunakan sebagai dasar pengembangan PHP versi 3, dan banyak utilitas tambahan yang diprogram untuk menambah kemampuan PHP versi 2. PHP versi 4 menggunakan script Zend untuk lebih meningkatkan kinerja dan mempunyai dukungan dari berbagai library pihak ketiga, dan berjalan seolah modul asli (native) dari berbagai server web yang populer (Sidik, 2002:6).Bulan Juli 2004, komunitas PHP merilis versi baru PHP 5 yang dikatakan membawa perubahan yang cukup besar terhadap dunia pemrograman web. PHP 5 memakai Zend Engine 2 yang memiliki konsep Object Oriented Programming yang jauh lebih bagus dengan tidak mengorbankan kecepatan proses yang merupakan keunggulan PHP. Fitur utama PHP 5 memperbaiki dukungan terhadap XML (eextende markup language), adanya extension untuk simpleXML, SOAP dan MySQL, serta dibundelnya SQLite dalam PHP (Wahyono, 2005:6).PHP sebagai bahasa pemrograman server-side memiliki keunggulan seperti (Wahyono, 2005:5): a. Source program atau script tidak dapat dilihat menggunakan fasilitas view HTML source yang ada pada web browser.b. Script PHP dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki server, seperti misalnya untuk keperluan database connection.c. Aplikasi yang dibuat dengan PHP, saat dijalankan server akan mengerjakan script dan hasilnya dikirimkan ke web browser yang menyebabkan aplikasi PHP tidak memerlukan kompatibilitas web browser dan pasti dikenal oleh web browser apapun.d. PHP melakukan semua aplikasi program CGI, seperti mengambil nilai form, menghasilkan halaman web yang dinamis, mengirimkan dan menerima cookie serta berkomunikasi dengan layanan yang menggunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP dan lainnya.F.5 Web ServerWeb server merupakan komputer yang menyimpan file-file web pages yang nantinya akan diakses oleh web client. Web server melayani permintaan web client untuk menampilkan informasi baik yang berupa teks, gambar ataupun suara, untuk itu web server mengirimkan perintah-perintah ke web client tentang cara menampilkan informasi tersebut dalam bentuk hypertext (Wahyono, 2005:2).F.6 SMS GatewaySMS (Short Message Service) adalah suatu bentuk informasi personal yang disampaikan ke handphone. Sms sebagai salah satu fitur wajib pada sebuah handphone tidak terlepas dari beberapa keunggulan layanan sms diantaranya (Wahidin, 2010) :a. Mudah dan efisien : sms mudah untuk digunakan bahkan oleh orang awam sekalipun serta efisien karena informasi dapat langsung diterima oleh yang berkepentinganb. Jangkauan luas : informasi melalui media sms dapat menjangkau ke seluruh daerah.c. Relatif lebih murah : dibandingkan dengan media penyampaian seperti surat, telepon dan fax yang masih membedakan biaya pengiriman antara dalam kota atau luar kota, lokal atau interlokal tetapi sms biaya tetap sama saja.d. Informasi realtime : informasi yang disampaikan melalui sms dapat langsung diterima dalam hitungan detik, seandainya ada gangguan, informasi akan tetap tersampaikan.SMS Gateway adalah jenis sms dua arah, dengan keunikan bahwa semua tarif yang diberlakukan adalah tarif sms normal sesuai dengan apa yang diberlakukan operator. Karena sifatnya yang dua arah, maka jenis sms ini sangat cocok dijadikan sebagai sms center suatu organisasi atau institusi (Wahidin, 2010).

G. Metode PenelitianG.1 Model yang DigunakanSistem yang akan dikembangkan ini nantinya dapat membantu bagian Bimbingan Konseling (BK) SMA Negeri 2 Trenggalek dalam hal pengolahan data nilai akademik, pelanggaran tata tertib serta profil siswa, dan untuk menentukan siswa yang termasuk dalam kategori siswa bermasalah. Model pengembangan yang akan digunakan berupa model pengembangan RAD (Rapid Application Development) dan alur aplikasi terlihat pada Gambar berikut :

Gambar 1 : Strategi Pengembangan Sistem Monitoring Siswa BermasalahPengembangan sistem dimulai dengan adanya masalah yang dihadapi oleh pengguna (User), tujuan pembuatan sistem serta lingkup sistem yang akan dibuat. Dari masalah serta tujuan pengguna, selanjutnya dianalisis untuk menentukan apa saja yang dibutuhkan pengguna, desain awal sistem serta arsitektur sistem yang akan dibuat. Tahapan selanjutnya yaitu mendesain sistem berupa desain proses bisnis yang akan berjalan, desain antarmuka (interface), dan desain database. Setelah desain selesai dibuat, tahap selanjutnya yaitu pembuatan sekaligus pengujian sistem yang dibuat yang menghasilkan prototype sistem secara keseluruhan. Tahapan berikutnya yaitu tahap pemeriksaan apakah sudah sesuai dengan tujuan serta kebutuhan pengguna, jika sistem belum sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka akan dilakukan perubahan atau penambahan pada sitem. Sistem yang telah sesuai dengan kebutuhan serta tujuan akan diimplementasikan dan dilakukan training serta pemeliharaan sistem.

Gambar 2 : Arsitektur SistemDesain arsitektur sistem yang akan dibuat terlihat pada gambar 2 di atas, dimana sistem memanfaatkan teknologi sms gateway untuk media penyampaian informasi kepada pengguna. Handphone/Mobile Modem bertindak sebagai penerima dan pengirim pesan. Selanjutnya dihubungkan dengan komputer yang didalamnya terdapat aplikasi sms yang akan dibuat. Komputer bertindak sebagai masukan data menggantikan keypad pada handphone. Untuk proses pengiriman dan penerimaan data dari handphone/mobile modem ke pengguna dan sebaliknya, semua diserahkan ke sms center operator yang digunakan.

Gambar 3: Bagan Alir Aplikasi Monitoring Siswa BermasalahGambar di atas merupakan bagan alur aplikasi monitoring siswa bermasalah dengan diawali proses login dengan masukan username dan password, apabila username dan password sesuai kemudian di lanjutkan dengan memberikan masukan kriteria untuk proses pencarian siswa, jika data sesuai dengan kriteria maka akan ditampilkan hasil monitoring siswa. Setelah proses pencarian selesai, di lanjutkan dengan proses penentuan siswa bermasalah yang digambarkan pada bagan alir berikut ini:

Gambar 4: Bagan Alir Prosedur Penentuan Siswa Bermasalah dengan Certainty Factor

Prosedur penentuan siswa bermasalah diawali dengan proses pencarian perolehan poin siswa yang selanjutnya akan dihitung bobot poin yang diperoleh. Hasil dari perhitungan ini akan menjadi acuan untuk proses pencarian Certainty Factor Rule yang telah terbentuk dan di lanjutkan dengan proses pencarian keputusan tentang status siswa apakah termasuk dalam kategori siswa bermasalah atau tidak. Hasil dari prosedur Penentuan Siswa Bermasalah dengan Certainty Factor ini dirimkan kembali ke aplikasi Monitoring Siswa Bermasalah sebagai masukan untuk prosedur SMS Gateway yang digambarkan dalam bagan alir berikut ini:

Gambar 5: Bagan Alir Prosedur Sms GatewayProsedur SMS Gateway penerimaan request data berupa sms sesuai dengan format yang telah ditentukan. Selanjutnya sistem akan mengecek apakah nomor pengirim telah terdaftar atau belum, jika belum maka sistem akan mengirimkan pemberitahuan untuk mendaftar terlebih dahulu. Sebaliknya jika nomor telah terdaftar maka dilanjutkan dengan proses pencarian data sesuai dengan yang diminta. Hasil dari proses pencarian data akan dikirimkan dalam bentuk sms. G.2 Prosedur PengembanganLangkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah di SMA Negeri 2 Trenggalek yaitu sebagai berikut:G.2.1 Wawancara/InterviewLangkah ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di bagian Bimbingan Konseling (BK) SMA Negeri 2 Trenggalek. Selain itu, langkah ini dilakukan guna memperoleh kebutuhan-kebutuhan sistem dan keinginan pengguna sistem.G.2.2 Pengamatan/ObservasiObservasi yang dilakukan meliputi observasi terhadap pengolahan data siswa, nilai siswa, pengisian data pelanggaran siswa. Dari hasil observasi yang dilakukan ternyata memang pengolahan masih bersifat manual.G.2.3 Studi LiteraturLangkah ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih dalam mengenai Bimbingan Konseling, Sistem sms gateway serta metode Certainty Factor dimana metode ini adalah metode yang dipilih untuk menyelesaikan masalah penentuan siswa bermasalah.G.2.4 Analisa dan Perancangan SistemLangkah ini dilakukan untuk membuat analisa dan rancangan dari sistem yang akan dibuat. Rancangan ini dibuat dalam bentuk diagram aliran data, yang digambarkan dengan menggunakan Power Designer 6.0. Diagram aliran data ini menggambarkan arus data yang ada dalam aplikasi secara terstruktur dan jelas, serta menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi sistem yang baik. Gambar 2 berikut merupakan context diagram dari Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah di SMA Negeri 2 Trenggalek.

Gambar 6. Konteks Diagram

G.2.5 Pembuatan SistemSetelah diagram aliran data level konteks (context diagram) dibuat, maka akan dilakukan pembuatan sistem sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Sistem berbasis web ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP karena bahasa pemrograman ini cukup mudah digunakan dan mempunyai tingkat kompatibilitas yang tinggi serta merupakan produk open source yang menggunakan lisensi GPL (General Public License) sehingga memudahkan pengguna dalam memakai aplikasi terkait dengan lisensi program, sedangkan sistem sms dibuat dengan bantuan aplikasi nowsms. Aplikasi ini dibuat menggunakan database MySQL dengan alasan karena database ini sudah tersedia dalam paket instalasi PHP dan Web Server Apache yang juga bersifat open source serta merupakan database yang dikenal stabil yang dibuktikan dengan pemakaiannya pada perusahaan dan institusi besar di dunia.G.3 Evaluasia. Desain Uji Coba dan Subyek CobaDesain uji coba dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa aplikasi yang dibuat telah sesuai dan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Untuk desain uji coba dilakukan dengan cara white box testing dan black box testingb. Jenis Data dan Instrumen Pengumpul DataJenis data dan instrumen pengumpul data yang digunakan dalam pembuatan sistem ini dapat dilihat pada Tabel berikut ini:No.Variabel penelitianSumber DataMetode Pengumpulan DataInstrumen Pengumpulan Data

1Data SiswaPaperDokumentasiDokumen

2Data NilaiPaperDokumentasiDokumen

3Data KriteriaPersonWawancaraDaftar Pertanyaan

4Data PelanggaranPaperDokumentasiDokumen

6Data Masalah SiswaPersonWawancaraDaftar Pertanyaan

7Data Bobot KriteriaPersonWawancaraDaftar Pertanyaan

c. Analisa Hasil Uji CobaAnalisa hasil uji coba dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan Certainty Factor dalam penentuan siswa bermasalah secara manual dengan hasil perhitungan Certainty Factor dari aplikasi ini. Aplikasi dikatakan lulus uji coba jika hasil perhitungan aplikasi tidak ada perbedaan dengan hasil perhitungan Certainty Factor secara manual. Selain itu, aplikasi juga harus bebas dari kesalahan/error selama dijalankan oleh pengguna untuk lulus uji coba

H. Jadwal KerjaJadwal kerja dapat dilihat dalam tabel berikut ini:No.KEGIATANMaret 2011April2011Mei2011Juni2011

34123412341234

1Pembuatan dan Pengajuan Proposal TA

2Studi pustaka

3Survey dan Wawancara

4Analisis dan Desain Sistem

5Pembuatan Aplikasi

6Testing Aplikasi

7Revisi Aplikasi

8Implementasi Aplikasi

9Pembuatan Laporan TA

I. Daftar PustakaBudhi, Gregorius S. dan Intan, Rolly. 2008. Penerapan Probabilitas Penggunaan Fakta guna menentukan Certainty Factor sebuah Rule pada Rule Base Expert System. UK Petra Surabaya jurusan Teknik Informatika. Surabaya.

Daihani, Dadan Umar. 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Febrian, Jack. 2004. Pengetahuan Komputer Dan Teknologi Informasi. Informatika. Bandung.

Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis & Desain Sistem Informasi. ANDI. Yogyakarta

Lembaga Penelitian Universitas Negeri Jakarta. 2006. Pedoman Pengelolaan Penelitian. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.

M. Luddin, Abu Bakar. 2010. Dasar-Dasar Konseling, Tinjauan Teori dan Praktek. Citapustaka Medi Perintis. Bandung

Marimin, dkk. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo. Bogor.

Sidik, Betha. 2002. Pemrograman Web Dengan PHP. Informatika. Bandung.

Wahidin. 2010. Aplikasi SMS dengan PHP untuk orang awam. Maxikom. Palembang.

Wahyono, Teguh. 2005. Pemrograman Web Dinamis Dengan PHP 5. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta

Whitten, Jeffery L. 2004. Metode Desain Dan Analisis Sistem. Andi. Yogyakarta.START

USERNAME & PASSWORD

LOGIN

USER & PASSADA

INPUT KRITERIA

PENCARIAN SISWA BERDASARKAN KRITERIA

HASIL MONITORING SISWA

PENENTUAN SISWA BERMASALAH DENGAN CF

SISWA BERMASALAH

END

DATA DITEMUKAN

T

Y

T

Y

SMS GATEWAY

PENCARIAN POIN SISWA

PERHITUNGAN BOBOT POIN

PENCARIAN CF RULE

PENCARIAN KEPUTUSAN

RETURN

PENENTUAN SISWA BERMASALAH DENGAN CF

PESAN SMS SESUAI FORMAT

CEK NOMOR

TERDAFTAR

PENCARIAN DATA

HASIL DATA SISWA

REPLY SMS

KIRIM PEMBERITAHUAN PENDAFTARAN

KONFIRM. PENDAFTARAN

SIMPAN DATA PENDAFTARAN

RETURN

Y

T

Y

T

SMS GATEWAY