Proposal Aq Jadi

29
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PROPOSAL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Dalam penyusunan Skripsi Program Sarjana (S-1) Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Oleh: AGUS SETYAWAN NPM. 06.1.01.09.0635

description

proposal,makalah cinta olahraha HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGANKEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOKPADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 1 GANDUSARIKECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEKTAHUN PELAJARAN 2010/2011PROPOSAL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Dalam penyusunan Skripsi Program Sarjana (S-1) Pendidikan Jasmani,Kesehatan dan Rekreasi Oleh:AGUS SETYAWANNPM. 06.1.01.09.0635

Transcript of Proposal Aq Jadi

Page 1: Proposal Aq Jadi

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN

KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI

KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

Dalam penyusunan Skripsi Program Sarjana (S-1) Pendidikan Jasmani,

Kesehatan dan Rekreasi

Oleh:

AGUS SETYAWAN

NPM. 06.1.01.09.0635

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2010

Page 2: Proposal Aq Jadi

A. Judul :

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN

LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP

NEGERI 1 GANDUSARI KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN

TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

B. Latar Belakang Masalah

Seperti kita ketahui bersama, olahraga hakekatnya tidak hanya untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan saja melainkan juga bertujuan

untuk meraih sebuah prestasi. Prestasi yang diraih oleh olahragawan

dikancah Internasional merupakan sebuah kebanggaan yang bisa dirasakan

oleh semua masyarakat dan di dunia Internasional tidak dipandang dengan

sebelah mata.

Sebuah prestasi tidak akan dapat diraih begitu saja tanpa adanya

pembinaan dan pengembangan olahraga, tentunya harus terlebih dahulu

diketahui kelemahan-kelemahan yang ada sehingga dapat diambil langkah-

langkah untuk mengadakan perbaikan yang akhirnya prestasi dikancah

Internasional dapat diraih dan ditingkatkan.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal juga dapat berfungsi

sebagai wadah pembinaan olahraga secara intensif. Selama ini sudah

banyak atlet-atlet berbakat dan berprestasi didapatkan dari sekolah, baik

ditingkat Nasional maupun Internasional. Dengan kenyataan tersebut di atas

sangatlah tepat dan bijak bila pembinaan dan pengembangan olahraga

khususnya cabang olahraga atletik dimulai dari Sekolah Dasar (SD).

Salah satu nomor atletik yang diajarkan di sekolah diantaranya yang

termasuk nomor lapangan (field event) adalah lompat jauh. Mulai dari

Page 3: Proposal Aq Jadi

Sekolah Dasar sampai menengah atas lompat jauh tercantum di dalam

kurikulum sekolah.

Untuk menimbulkan semangat dan gairah di nomor lompat jauh perlu

diadakan perlombaan-perlombaan antar pelajar, antar sekolah, tentunya hal

ini harus dimulai sejak anak usia Sekolah Dasar sampai sekolah lanjutan,

guna mendapatkan bibit-bibit yang berbakat untuk ditingkatkan prestasinya.

Prestasi dalam lompat jauh dapat diraih, jika beberapa faktor yang

terpenting mendapat perhatian dan tekanan pada waktu latihan. Faktor-faktor

yang dimaksud antara lain :

1. Ancang-ancang yang cepat (kecepatan )

2. Menapakkan kaki dengan tepat

3. Tahap melayang

4. Pendaratan yang sempurna (U. Jonath/E.Hang/R. Krampel, 1987 :

207)

Dari uraian tersebut di atas dapat kita analisis gerak seorang atlet

dapat terlihat unsur-unsur gerak yang memegang peranan penting

diantaranya : kecepatan, tenaga lompat, kekuatan otot kaki dan masih

banyak lagi unsur-unsur gerak lain yang menunjangnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti

beranggapan bahwa unsur gerak fisik kekuatan otot kaki mempunyai

hubungan yang erat terhadap kemampuan lompat jauh.

Untuk mengetahui berapa besar hubungan kekuatan otot kaki dengan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok perlu diadakan suatu penelitian.

Oleh sebab itu dalam penelitian ini maka peneliti mengambil judul

“Hubungan Antara Kekuatan Otot Kaki dengan Kemampuan Lompat Jauh

Gaya Jongkok Pada Siswa Putra Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI

Kabupaten Trenggalek Tahun 2010/2011”.

Page 4: Proposal Aq Jadi

C. Identifikasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas sebenarnya

masih banyak lagi unsur-unsur lain yang menunjang terhadap pencapaian

kemampuan lompat jauh.

a) Faktor-faktor kondisi : terutama kecepatan, tenaga lompat dan tenaga

yang diarahkan pada ketrampilan.

b) Faktor-faktor teknik ancang-ancang persiapan lompat dan perpindahan

fase melayang dan pendaratan. (Gunter Bernhard, 1993 : 45).

c) Faktor penunjang yaitu :

Bentuk tubuh

Kondisi badan

Nilai psikis

Kesegaran jasmani keseluruhan

Kecakapan teknik

Pengalaman bertanding

Dari sekian banyak faktor yang menunjang kemampuan lompat jauh,

maka timbul suatu permasalahan yang ingin peneliti pecahkan adalah

sebagai berikut : “Apakah kekuatan otot kaki mempunyai hubungan yang

nyata dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok”.

D. Batasan Masalah.

Seperti yang telah dikemukakan bahwa dalam nomor lompat jauh,

banyak sekali aspek-aspek yang mempengaruhinya. Dalam penelitian aspek

fisikpun juga memegang peranan yang sangat penting terhadap kemampuan

dalam melakukan lompat jauh, agar tidak terjadi kesalahpahaman perlu

dibatasi.

Page 5: Proposal Aq Jadi

Penelitian ini dilakukan hanya mengkhususkan pada tes lompat tanpa

awalan dan hasil tes lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra Kelas VII

SMP NEGERI 1 GANDUSARI Kabupaten Trenggalek Tahun 2010/2011”.

E. Rumusan Masalah.

Berdasarkan batasan masalah tersebut di atas, permasalahan yang

ingin peneliti ajukan untuk diteliti adalah sebagai berikut :

Adakah hubungan antara kekuatan otot kaki pada pada siswa putra

Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI Kabupaten Trenggalek dengan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok?

Berapa besar sumbangan (koefisien determinasi) kekuatan otot kaki

pada siswa siswa putra Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI Kabupaten

Trenggalek Tahun 2010/2011”.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang peneliti kemukakan maka secara

umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas

tentang hubungan kekuatan otot kaki dengan kemampuan lompat jauh gaya

jongkok pada siswa putra Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI

Kabupaten Trenggalek Tahun 2010/2011”.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot kaki dengan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra Kelas VII SMP

NEGERI 1 GANDUSARI Kabupaten Trenggalek Tahun 2010/2011”.

Untuk mengetahui besarnya sumbangan (koefisien determinasi) kekuatan

otot kaki pada siswa putra Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI

Kabupaten Trenggalek Tahun 2010/2011”

Page 6: Proposal Aq Jadi

G. Kajian Teori

Prestasi dibidang olahraga banyak dipengaruhi oleh berbagai

faktor/aspek yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Ada

beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang atlet lompat jauh

seperti yang diuraikan oleh seorang pelatih Rusia, Papow (dalam Jonath et

all, 1987 : 196) bahwa “ia harus secepat pelari sprint, mempunyai daya sprint

pelompat tinggi dan irama langkah gerak pelari gawang”.

Syarifudin menyebutkan bahwa :

Unsur-unsur pokok pada lompat adalah :

a. Dapat membangkitkan daya momentum.

b. Dapat memindahkan momentum yang horizontal ke vertikal.

c. Dapat mempersatukan paduan gaya-gaya tersebut dengan tenaga

badan saat bertolak.

d. Dapat menggunakan titik berat badan dengan efisien.

Tentang teknik melompat sejauh-jauhnya telah banyak mengalami

perkembangan. Mulai dari teknik mengambil ancang-ancang, teknik

menumpu, teknik melayang maupun pendaratannya juga material yang

digunakannya. Sementara penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa, “Dua

pertiga prestasi lompat jauh tergantung ancang-ancang dan hanya sepertiga

pada tenaga lompat jauh sangat dipengaruhi oleh unsur kecepatan sprint dan

kondisi. (Syarifudin, 1987 : 97).

Untuk mencapai prestasi lompat jauh yang tinggi, Azmi menjelaskan

bahwa, “pelompat jauh harus mampu melakukan berbagai ketrampilan yang

diperlukan. Penguasaan gerak awalan, saat melakukan tolakan, sikap

melayang di udara dan mendarat harus dikuasai oleh seorang pelompat”.

(Azmi, 1993 : 2-3)

Page 7: Proposal Aq Jadi

H. Identifikasi Variabel Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan hipotesis penelitian yang sudah

diajukan, maka penelitian ini menggunakan Metode Korelasional. Penelitian

Korelasional merupakan suatu macam penelitian yang digunakan untuk

mengetahui besar hubungan antara dua variabel. Menurut Sumadi

Suryabrata “Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian atau sebagai faktor-faktor yang berperan dalam

peristiwa/gejala yang akan diteliti”. (Sumadi Suryabrata, 1988 : 79). Prosedur

korelasional meliputi pengukuran dua variabel atau lebih dari suatu sampel

subyek yang untuk dilakukan perhitungan koefisien korelasi antara pasangan

nilai dari variabel penelitian tersebut. Sesuai dengan judul dari skripsi ini,

maka penelitian ini mengandung 2 variabel yaitu :

1. Satu variabel bebas (X) : yaitu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel-variabel lainnya yang dalam hal ini variabel bebasnya adalah

kekuatan otot kaki.

Satu variabel terikat (Y) : yaitu variabel yang dipengaruhi oleh varibel

bebas. Variabel terikat dalam skripsi ini adalah kemampuan lompat jauh gaya

jongkok pada siswa putra Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI

Kabupaten Trenggalek Tahun 2010/2011”.

Page 8: Proposal Aq Jadi

I. Populasi dan Sampel

Populasi : populasi dalam penelitian ini adalah siswa pada siswa putra

Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI Kabupaten Trenggalek Tahun

2010/2011”. sejumlah 87 siswa dalam 5 kelas. Populasi dan sample ini di

jelaskan pada table sebagai berikut

Sampel

No KelasJumlah Siswa

KeteranganL P

1. VII A 18 19

2. VII B 17 20

3. VII C 18 20 L sebagai sampel 18 siswa.

4. VII D 18 20 L sebagai sampel 16 siswa, 2 siswa sakit.

5. VII E 16 22 L sebagai sampel 16 siswa.

JUMLAH 87 101 50 siswa.

Karena adanya keterbatasan peneliti, maka dalam penelitian ini

peneliti menetapkan metode purposive sampling yaitu siswa putra

kelas VII C, VII D dan VII E sejumlah 50 siswa.

J. Metode Dan Instrumen Penelitian

Metode yang di gunakan adalah dengan metode eksperimen, di mana

setiap siswa melakukan kegiatan atau kegiatan sesuai sesuai dengan yang di

tetapkan data penelitian untuk analisis data di ambil dari pencapaian yang

terbaik .

Sedangkan Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan tes langsung untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Sesuai

Page 9: Proposal Aq Jadi

dengan item dalam tes kekuatan otot kaki dengan kemampuan lompat jauh

gaya jongkok maka diperlukan alat-alat atau instrument antara lain :

1. Tes kekuatan otot kaki : Alat yang diperlukan : bak pasir, cangkul,

meteran berstandart (rool meter), alat perata pasir, peluit, bendera,

blangko dan alat tulis untuk mencatat nilai.

2. Tes lompat jauh gaya jongkok : Alat yang digunakan : lapangan lompat

jauh, cangkul, meteran berstandart (rool meter), alat perata pasir,

peluit, bendera, blangko dan alat tulis untuk mencatat nilai.

K. Metode analisis Analis Data

Analisa data yang digunakan dengan cara mengkorelasikan hasil tes

dari variabel predikator yang berupa data kekuatan otot kaki dengan variabel

kriterium yang berupa kemampuan lompat jauh gaya jongkok untuk

mengetahui tingkat hubungan antara variabel tersebut digunakan teknik

statistika dengan rumus korilasi product moment sebagai berikut :

Keterangan :

rxy : nilai korelasi hitung

X : nilai variabel X

Y : nilai variabel Y

N : jumlah subyek

Sedangkan untuk mengetahui besarnya sumbangan (koefisien determinasi)

dilakukan dengan rumus :

K : r2 X 100%

Keterangan : r : koefisien product moment (r hitung)

Page 10: Proposal Aq Jadi

L. Metode Penyimpulan Data

Setelah dianalisis dan diketahui nilai r selanjutnya dilakukan

penguraian hipotesis dengan menetapkan taraf signifikasi 5% atau 1% pada

nilai r tabel product moment, dengan patokan sebagai berikut :

1. Jika r hitung lebih atau sama dengan dari r tabel, pada taraf

signifikansi 5% maka hipotesis alternatif penelitian yang diajukan

dapat diterima dan hipotesis nihil ditolak.

2. Jika r hitung lebih dari r tabel, pada taraf signifikansi 1% maka

hipotesis alternatif penelitian yang diajukan dapat diterima dan

hipotesis nihil ditolak

3. Jika r hitung kurang dari r tabel, pada taraf signifikansi 1% atau 5%

maka hipotesis alternatif penelitian yang diajukan ditolak dan hipotesis

nihil diterima.

Mengetahui, Trenggalek, 28 April 2010

PEMBIMBING AGUS SETYAWAN

NPM. 06.1.01.09.0365

Page 11: Proposal Aq Jadi

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN

KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PADA SISWA PUTRA KELAS ………………………… KABUPATEN

TRENGGALEK

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

Dalam penyusunan Skripsi Program Sarjana (S-1) Pendidikan Jasmani,

Kesehatan dan Rekreasi

Oleh:

AGUS SETYAWAN

NPM. 06.1.01.09.0635

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2010

Page 12: Proposal Aq Jadi

M. Judul :

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN

LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP

NEGERI 1 GANDUSARI KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN

TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

N. Latar Belakang Masalah

Seperti kita ketahui bersama, olahraga hakekatnya tidak hanya untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan saja melainkan juga bertujuan

untuk meraih sebuah prestasi. Prestasi yang diraih oleh olahragawan

dikancah Internasional merupakan sebuah kebanggaan yang bisa dirasakan

oleh semua masyarakat dan di dunia Internasional tidak dipandang dengan

sebelah mata.

Sebuah prestasi tidak akan dapat diraih begitu saja tanpa adanya

pembinaan dan pengembangan olahraga, tentunya harus terlebih dahulu

diketahui kelemahan-kelemahan yang ada sehingga dapat diambil langkah-

langkah untuk mengadakan perbaikan yang akhirnya prestasi dikancah

Internasional dapat diraih dan ditingkatkan.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal juga dapat berfungsi

sebagai wadah pembinaan olahraga secara intensif. Selama ini sudah

banyak atlet-atlet berbakat dan berprestasi didapatkan dari sekolah, baik

ditingkat Nasional maupun Internasional. Dengan kenyataan tersebut di atas

sangatlah tepat dan bijak bila pembinaan dan pengembangan olahraga

khususnya cabang olahraga atletik dimulai dari Sekolah Dasar (SD).

Salah satu nomor atletik yang diajarkan di sekolah diantaranya yang

termasuk nomor lapangan (field event) adalah lompat jauh. Mulai dari

Page 13: Proposal Aq Jadi

Sekolah Dasar sampai menengah atas lompat jauh tercantum di dalam

kurikulum sekolah.

Untuk menimbulkan semangat dan gairah di nomor lompat jauh perlu

diadakan perlombaan-perlombaan antar pelajar, antar sekolah, tentunya hal

ini harus dimulai sejak anak usia Sekolah Dasar sampai sekolah lanjutan,

guna mendapatkan bibit-bibit yang berbakat untuk ditingkatkan prestasinya.

Prestasi dalam lompat jauh dapat diraih, jika beberapa faktor yang

terpenting mendapat perhatian dan tekanan pada waktu latihan. Faktor-faktor

yang dimaksud antara lain :

5. Ancang-ancang yang cepat (kecepatan )

6. Menapakkan kaki dengan tepat

7. Tahap melayang

8. Pendaratan yang sempurna (U. Jonath/E.Hang/R. Krampel, 1987 :

207)

Dari uraian tersebut di atas dapat kita analisis gerak seorang atlet

dapat terlihat unsur-unsur gerak yang memegang peranan penting

diantaranya : kecepatan, tenaga lompat, kekuatan otot kaki dan masih

banyak lagi unsur-unsur gerak lain yang menunjangnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti

beranggapan bahwa unsur gerak fisik kekuatan otot kaki mempunyai

hubungan yang erat terhadap kemampuan lompat jauh.

Untuk mengetahui berapa besar hubungan kekuatan otot kaki dengan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok perlu diadakan suatu penelitian.

Oleh sebab itu dalam penelitian ini maka peneliti mengambil judul

“Hubungan Antara Kekuatan Otot Kaki dengan Kemampuan Lompat Jauh

Gaya Jongkok Pada Siswa Putra Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI

Kabupaten Trenggalek Tahun 2010/2011”.

Page 14: Proposal Aq Jadi

O. Identifikasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas sebenarnya

masih banyak lagi unsur-unsur lain yang menunjang terhadap pencapaian

kemampuan lompat jauh.

d) Faktor-faktor kondisi : terutama kecepatan, tenaga lompat dan tenaga

yang diarahkan pada ketrampilan.

e) Faktor-faktor teknik ancang-ancang persiapan lompat dan perpindahan

fase melayang dan pendaratan. (Gunter Bernhard, 1993 : 45).

f) Faktor penunjang yaitu :

Bentuk tubuh

Kondisi badan

Nilai psikis

Kesegaran jasmani keseluruhan

Kecakapan teknik

Pengalaman bertanding

Dari sekian banyak faktor yang menunjang kemampuan lompat jauh,

maka timbul suatu permasalahan yang ingin peneliti pecahkan adalah

sebagai berikut : “Apakah kekuatan otot kaki mempunyai hubungan yang

nyata dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok”.

P. Batasan Masalah.

Seperti yang telah dikemukakan bahwa dalam nomor lompat jauh,

banyak sekali aspek-aspek yang mempengaruhinya. Dalam penelitian aspek

fisikpun juga memegang peranan yang sangat penting terhadap kemampuan

dalam melakukan lompat jauh, agar tidak terjadi kesalahpahaman perlu

dibatasi.

Page 15: Proposal Aq Jadi

Penelitian ini dilakukan hanya mengkhususkan pada tes lompat tanpa

awalan dan hasil tes lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra Kelas VII

SMP NEGERI 1 GANDUSARI Kabupaten Trenggalek Tahun 2010/2011”.

Q. Rumusan Masalah.

Berdasarkan batasan masalah tersebut di atas, permasalahan yang

ingin peneliti ajukan untuk diteliti adalah sebagai berikut :

Adakah hubungan antara kekuatan otot kaki pada pada siswa putra

Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI Kabupaten Trenggalek dengan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok?

Berapa besar sumbangan (koefisien determinasi) kekuatan otot kaki

pada siswa siswa putra Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI Kabupaten

Trenggalek Tahun 2010/2011”.

R. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang peneliti kemukakan maka secara

umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas

tentang hubungan kekuatan otot kaki dengan kemampuan lompat jauh gaya

jongkok pada siswa putra Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI

Kabupaten Trenggalek Tahun 2010/2011”.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot kaki dengan

kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra Kelas VII SMP

NEGERI 1 GANDUSARI Kabupaten Trenggalek Tahun 2010/2011”.

Untuk mengetahui besarnya sumbangan (koefisien determinasi) kekuatan

otot kaki pada siswa putra Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI

Kabupaten Trenggalek Tahun 2010/2011”

Page 16: Proposal Aq Jadi

S. Kajian Teori

Prestasi dibidang olahraga banyak dipengaruhi oleh berbagai

faktor/aspek yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Ada

beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang atlet lompat jauh

seperti yang diuraikan oleh seorang pelatih Rusia, Papow (dalam Jonath et

all, 1987 : 196) bahwa “ia harus secepat pelari sprint, mempunyai daya sprint

pelompat tinggi dan irama langkah gerak pelari gawang”.

Syarifudin menyebutkan bahwa :

Unsur-unsur pokok pada lompat adalah :

e. Dapat membangkitkan daya momentum.

f. Dapat memindahkan momentum yang horizontal ke vertikal.

g. Dapat mempersatukan paduan gaya-gaya tersebut dengan tenaga

badan saat bertolak.

h. Dapat menggunakan titik berat badan dengan efisien.

Tentang teknik melompat sejauh-jauhnya telah banyak mengalami

perkembangan. Mulai dari teknik mengambil ancang-ancang, teknik

menumpu, teknik melayang maupun pendaratannya juga material yang

digunakannya. Sementara penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa, “Dua

pertiga prestasi lompat jauh tergantung ancang-ancang dan hanya sepertiga

pada tenaga lompat jauh sangat dipengaruhi oleh unsur kecepatan sprint dan

kondisi. (Syarifudin, 1987 : 97).

Untuk mencapai prestasi lompat jauh yang tinggi, Azmi menjelaskan

bahwa, “pelompat jauh harus mampu melakukan berbagai ketrampilan yang

diperlukan. Penguasaan gerak awalan, saat melakukan tolakan, sikap

melayang di udara dan mendarat harus dikuasai oleh seorang pelompat”.

(Azmi, 1993 : 2-3)

Page 17: Proposal Aq Jadi

T. Identifikasi Variabel Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan hipotesis penelitian yang sudah

diajukan, maka penelitian ini menggunakan Metode Korelasional. Penelitian

Korelasional merupakan suatu macam penelitian yang digunakan untuk

mengetahui besar hubungan antara dua variabel. Menurut Sumadi

Suryabrata “Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian atau sebagai faktor-faktor yang berperan dalam

peristiwa/gejala yang akan diteliti”. (Sumadi Suryabrata, 1988 : 79). Prosedur

korelasional meliputi pengukuran dua variabel atau lebih dari suatu sampel

subyek yang untuk dilakukan perhitungan koefisien korelasi antara pasangan

nilai dari variabel penelitian tersebut. Sesuai dengan judul dari skripsi ini,

maka penelitian ini mengandung 2 variabel yaitu :

2. Satu variabel bebas (X) : yaitu variabel yang dapat mempengaruhi

variabel-variabel lainnya yang dalam hal ini variabel bebasnya adalah

kekuatan otot kaki.

Satu variabel terikat (Y) : yaitu variabel yang dipengaruhi oleh varibel

bebas. Variabel terikat dalam skripsi ini adalah kemampuan lompat jauh gaya

jongkok pada siswa putra Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI

Kabupaten Trenggalek Tahun 2010/2011”.

Page 18: Proposal Aq Jadi

U. Populasi dan Sampel

Populasi : populasi dalam penelitian ini adalah siswa pada siswa putra

Kelas VII SMP NEGERI 1 GANDUSARI Kabupaten Trenggalek Tahun

2010/2011”. sejumlah 87 siswa dalam 5 kelas. Populasi dan sample ini di

jelaskan pada table sebagai berikut

Sampel

No KelasJumlah Siswa

KeteranganL P

1. VII A 18 19

2. VII B 17 20

3. VII C 18 20 L sebagai sampel 18 siswa.

4. VII D 18 20 L sebagai sampel 16 siswa, 2 siswa sakit.

5. VII E 16 22 L sebagai sampel 16 siswa.

JUMLAH 87 101 50 siswa.

Karena adanya keterbatasan peneliti, maka dalam penelitian ini

peneliti menetapkan metode purposive sampling yaitu siswa putra

kelas VII C, VII D dan VII E sejumlah 50 siswa.

V. Metode Dan Instrumen Penelitian

Metode yang di gunakan adalah dengan metode eksperimen, di mana

setiap siswa melakukan kegiatan atau kegiatan sesuai sesuai dengan yang di

tetapkan data penelitian untuk analisis data di ambil dari pencapaian yang

terbaik .

Sedangkan Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan tes langsung untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Sesuai

Page 19: Proposal Aq Jadi

dengan item dalam tes kekuatan otot kaki dengan kemampuan lompat jauh

gaya jongkok maka diperlukan alat-alat atau instrument antara lain :

3. Tes kekuatan otot kaki : Alat yang diperlukan : bak pasir, cangkul,

meteran berstandart (rool meter), alat perata pasir, peluit, bendera,

blangko dan alat tulis untuk mencatat nilai.

4. Tes lompat jauh gaya jongkok : Alat yang digunakan : lapangan lompat

jauh, cangkul, meteran berstandart (rool meter), alat perata pasir,

peluit, bendera, blangko dan alat tulis untuk mencatat nilai.

W. Metode analisis Analis Data

Analisa data yang digunakan dengan cara mengkorelasikan hasil tes

dari variabel predikator yang berupa data kekuatan otot kaki dengan variabel

kriterium yang berupa kemampuan lompat jauh gaya jongkok untuk

mengetahui tingkat hubungan antara variabel tersebut digunakan teknik

statistika dengan rumus korilasi product moment sebagai berikut :

Keterangan :

rxy : nilai korelasi hitung

X : nilai variabel X

Y : nilai variabel Y

N : jumlah subyek

Sedangkan untuk mengetahui besarnya sumbangan (koefisien determinasi)

dilakukan dengan rumus :

K : r2 X 100%

Keterangan : r : koefisien product moment (r hitung)

Page 20: Proposal Aq Jadi

X. Metode Penyimpulan Data

Setelah dianalisis dan diketahui nilai r selanjutnya dilakukan

penguraian hipotesis dengan menetapkan taraf signifikasi 5% atau 1% pada

nilai r tabel product moment, dengan patokan sebagai berikut :

4. Jika r hitung lebih atau sama dengan dari r tabel, pada taraf

signifikansi 5% maka hipotesis alternatif penelitian yang diajukan

dapat diterima dan hipotesis nihil ditolak.

5. Jika r hitung lebih dari r tabel, pada taraf signifikansi 1% maka

hipotesis alternatif penelitian yang diajukan dapat diterima dan

hipotesis nihil ditolak

6. Jika r hitung kurang dari r tabel, pada taraf signifikansi 1% atau 5%

maka hipotesis alternatif penelitian yang diajukan ditolak dan hipotesis

nihil diterima.

Mengetahui, Trenggalek, 28 April 2010

PEMBIMBING AGUS SETYAWAN

NPM. 06.1.01.09.0365

Page 21: Proposal Aq Jadi