Promkes Rumah Sehat Final

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap manusia, di manapun berada, membutuhkan tempat untuk tinggal yang disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepas lelah, tempat berteduh dan membina rasa kekeluargaan di antara anggota keluarga, serta sebagai tempat berlindung dan menyimpan barang berharga. Selain itu, rumah juga merupakan status lambang sosial (Azwar, 1996; Mukono, 2000). Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia dan juga merupakan determinan kesehatan masyarakat. Karena itu, pengadaan perumahan merupakan tujuan fundamental yang kompleks dan tersedianya standar perumahan adalah isu penting dari kesehatan masyarakat. Perumahan yang layak untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat kesehatan, sehingga penghuninya tetap sehat. Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan prasarana dan sarana terkait, seperti penyediaan air bersih, sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan tersedianya pelayanan sosial. (Krieger and Higgins, 2002). Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang digunakan sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992). Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna

Transcript of Promkes Rumah Sehat Final

Page 1: Promkes Rumah Sehat Final

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap manusia, di manapun berada, membutuhkan tempat untuk tinggal yang

disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepas lelah, tempat berteduh

dan membina rasa kekeluargaan di antara anggota keluarga, serta sebagai tempat

berlindung dan menyimpan barang berharga. Selain itu, rumah juga merupakan status

lambang sosial (Azwar, 1996; Mukono, 2000). Perumahan merupakan kebutuhan dasar

manusia dan juga merupakan determinan kesehatan masyarakat. Karena itu, pengadaan

perumahan merupakan tujuan fundamental yang kompleks dan tersedianya standar

perumahan adalah isu penting dari kesehatan masyarakat. Perumahan yang layak untuk

tempat tinggal harus memenuhi syarat kesehatan, sehingga penghuninya tetap sehat.

Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan prasarana dan sarana terkait, seperti

penyediaan air bersih, sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan tersedianya

pelayanan sosial. (Krieger and Higgins, 2002).

Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang

digunakan sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun

1992). Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat

berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta

keadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu (Komisi WHO Mengenai

Kesehatan dan Lingkungan, 2001).

Pengertian sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik,

mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sedangkan menurut

para ahli Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam

berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan,

perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk

mempertahankan stabilitas dan integritas struktural. ( Menurut Pender, 1982 ). Sehat

atau kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan

Page 2: Promkes Rumah Sehat Final

sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

(Menurut UU N0. 23/1992 tentang kesehatan).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat

berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan

kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat

bekerja secara produktif. Oleh karena itu, keberadaan perumahan yang sehat, aman,

serasi, teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan

baik. Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung, dan tempat untuk

beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani, maupun

sosial (Sanropie dkk., 1989).

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini terbagi menjadi dua yaitu :

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai Rumah

sehat.

1.2.2 Tujuan Khusus

Mahasiswa dapat mengerti konsep dasar rumah sehat

Mahasiswa dapat mengetahui seberapa pentingnya rumah sehat.

Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik rumah sehat

Page 3: Promkes Rumah Sehat Final

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP DASAR

Konsep rumah sehat yang diajukan oleh dalam Entjang (2000) dan Wicaksono

(2009) yang dikutip dari Winslow antara lain:

Harus dapat memenuhi kebutuhan fisiologis

Harus dapat memenuhi kebutuhan psikologi

Harus dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan

Harus dapat menghindarkan terjadinya penularan penyakit

Hal ini sejalan dengan kriteria rumah sehat menurut American Public Health

Asociation (APHA), yaitu:

Memenuhi kebutuhan dasar fisik

Sebuah rumah harus dapat memenuhi kebutuhan dasar fisik, seperti:

a. Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat dipelihara

atau dipertahankan temperatur lingkungan yang penting untuk mencegah

bertambahnya panas atau kehilangan panas secara berlebihan. Sebaiknya

temperatur udara dalam ruangan harus lebih rendah paling sedikit 4°C dari

temperatur udara luar untuk daerah tropis. Umumnya temperatur kamar 22°C -

30°C sudah cukup segar.

b. Rumah tersebut harus terjamin pencahayaannya yang dibedakan atas cahaya

matahari (penerangan alamiah) serta penerangan dari nyala api lainnya

(penerangan buatan). Semua penerangan ini harus diatur sedemikian rupa

sehingga tidak terlalu gelap atau tidak menimbulkan rasa silau.

c. Rumah tersebut harus mempunyai ventilasi yang sempurna sehingga aliran

udara segar dapat terpelihara. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari

luas lantai ruangan, sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka

dan ditutup) minimum 5% luas lantai sehingga jumlah keduanya menjadi 10%

dari luas lantai ruangan. Ini diatur sedemikian rupa agar udara yang masuk

tidak terlalu deras dan tidak terlalu sedikit.

d. Rumah tersebut harus dapat melindungi penghuni dari gangguan bising yang

berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik langsung

maupun dalam jangka waktu yang relatif lama. Gangguan yang dapat muncul

Page 4: Promkes Rumah Sehat Final

antara lain gangguan fisik seperti kerusakan alat pendengaran dan gangguan

mental seperti mudah marah dan apatis.

e. Rumah tersebut harus memiliki luas yang cukup untuk aktivitas dan untuk

anak-anak dapat bermain. Hal ini penting agar anak mempunyai kesempatan

bergerak, bermain dengan leluasa di rumah agar pertumbuhan badannya akan

lebih baik, juga agar anak tidak bermain di rumah tetangganya, di jalan atau

tempat lain yang membahayakan.

Memenuhi kebutuhan dasar psikologis

Rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat terpenuhi kebutuhan dasar

psikologis penghuninya, seperti:

a. Cukup aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni. Adanya ruangan

khusus untuk istirahat bagi masing-masing penghuni, seperti kamar tidur

untuk ayah dan ibu. Anak-anak berumur di bawah 2 tahun masih

diperbolehkan satu kamar tidur dengan ayah dan ibu. Anak-anak di atas 10

tahun laki-laki dan perempuan tidak boleh dalam satu kamar tidur. Anak-anak

di atas 17 tahun mempunyai kamar tidur sendiri.

b. Ruang duduk dapat dipakai sekaligus sebagai ruang makan keluarga, dimana

anak-anak sambil makan dapat berdialog langsung dengan orang tuanya.

c. Dalam memilih letak tempat tinggal, sebaiknya di sekitar tetangga yang

memiliki tingkat ekonomi yang relatif sama, sebab bila bertetangga dengan

orang yang lebih kaya atau lebih miskin akan menimbulkan tekanan batin.

d. Dalam meletakkan kursi dan meja di ruangan jangan sampai menghalangi lalu

lintas dalam ruangan

e. W.C. (Water Closet) dan kamar mandi harus ada dalam suatu rumah dan

terpelihara kebersihannya. Biasanya orang tidak senang atau gelisah bila terasa

ingin buang air besar tapi tidak mempunyai W.C. sendiri karena harus antri di

W.C. orang lain atau harus buang air besar di tempat terbuka seperti sungai

atau kebun.

f. Untuk memperindah pemandangan, perlu ditanami tanaman hias, tanaman

bunga yang kesemuanya diatur, ditata, dan dipelihara secara rapi dan bersih,

sehingga menyenangkan bila dipandang.

Melindungi dari penyakit

Page 5: Promkes Rumah Sehat Final

Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat melindungi

penghuninya dari kemungkinan penularan penyakit atau zat-zat yang membahayakan

kesehatan. Dari segi ini, maka rumah yang sehat adalah rumah yang di dalamnya

tersedia air bersih yang cukup dengan sistem perpipaan seperti sambungan atau pipa

dijaga jangan sampai sampai bocor sehingga tidak tercemar oleh air dari tempat lain.

Rumah juga harus terbebas dari kehidupan serangga dan tikus, memiliki tempat

pembuangan sampah, pembuangan air limbah serta pembuangan tinja yang memenuhi

syarat kesehatan.

Melindungi dari kemungkinan kecelakaan

Rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat melindungi penghuni

dari kemungkinan terjadinya bahaya atau kecelakaan. Termasuk dalam persyaratan ini

antara lain bangunan yang kokoh, tangga yang tidak terlalu curam dan licin, terhindar

dari bahaya kebakaran, alat-alat listrik yang terlindung, tidak menyebabkan keracunan

gas bagi penghuni, terlindung dari kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya (Azwar,

1990; CDC, 2006; Sanropie, 1989).

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut

Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/ 1999 meliputi

dua aspek yaitu:

1. Lingkungan perumahan yang terdiri dari lokasi, kualitas udara, kebisingan dan

getaran, kualitas tanah, kualitas air tanah, sarana dan prasarana lingkungan,

binatang penular penyakit dan penghijauan.

2. Rumah tinggal yang terdiri dari bahan bangunan, komponen dan pena taan ruang

rumah, pencahayaan, kualitas udara, ventilasi, binatang penular penyakit, air,

makanan, limbah, dan kepadatan hunian ruang tidur.

Adapun persyaratan kesehatan lingkungan perumahan menurut Keputusan

Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/ 1999 sebagai berikut :

a. Lokasi

Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai,

aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan

sebagainya;

Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA)

sampah atau bekas tambang;

Page 6: Promkes Rumah Sehat Final

Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran

seperti alur pendaratan penerbangan.

b. Kualitas udara

Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari

gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan

sebagai berikut :

Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi;

g/m3 ;mg maksimum 150 mDebu dengan diameter kurang dari 10

Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;

Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari.

c. Kebisingan dan getaran

Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;

Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik.

d. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman

Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg

Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg

Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg

Kandungan Benzopyrene maksimum 1 mg/kg

e. Prasarana dan sarana lingkungan

Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan

konstruksi yang aman dari kecelakaan;

Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor

penyakit;

Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak

mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan

kaki dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman,

lampu penerangan, jalan tidak menyilaukan mata;

Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang

memenuhi persyaratan kesehatan;

Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi

persyaratan kesehatan;

Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat

kesehatan;

Page 7: Promkes Rumah Sehat Final

Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat

kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya;

Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;

Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi

kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan.

f. Vektor penyakit

Indeks lalat harus memenuhi syarat.

Indeks jentik nyamuk dibawah 5%.

g. Penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan

pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian

alam.

h. Pengelolaan Sampah

Penimbunan DaratPembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk

menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling

populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak

terpakai , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah

lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik akan

menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan

penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan

menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau

sampah , menarik berkumpulnya hama , dan adanya genangan air sampah.

Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida

yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini

meledak dan melongsorkan gunung sampah).Karakteristik desain dari

penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan

air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah

biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan

ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan

sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk

mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar

Page 8: Promkes Rumah Sehat Final

dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di

mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

Metode Daur Ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah

untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara

daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses

lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk

membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus

ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.

Pengolahan Kembali Secara Fisik

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu

mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang ,

contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan

kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan

dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah

yang sudah tercampur. Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng

minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET

, botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain

seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari

produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena

harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis

bahannya.

Pengolahan Biologis (Pengomposan)

Material sampah (organik) , seperti zat tanaman , sisa makanan

atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk

kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah

kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa

digunakan untuk membangkitkan listrik. Contoh dari pengelolaan sampah

menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program

tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga ,

seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong

khusus untuk di komposkan.

Pemulihan energi

Page 9: Promkes Rumah Sehat Final

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil

langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak

langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-

ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari

menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai

menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan

listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk

perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada

suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan

di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat

mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk

cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan

menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi

produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang

canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung

menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen).

Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.

Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes No.

829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :

a. Bahan bangunan

Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat

membahayakan kesehatan, an tara lain : debu total kurang dari 150 mg/m2

, asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari

300 mg/kg bahan;

Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya

mikroorganisme patogen.

b. Komponen dan penataan ruangan

Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;

Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap

air dan mudah dibersihkan; Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan

tidak rawan kecelakaan; Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal

petir;

Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;

Page 10: Promkes Rumah Sehat Final

Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.

c. Pencahayaan

Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat

menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan

tidak menyilaukan mata.

d. Kualitas udara

Suhu udara nyaman antara 18 – 30 o C;

Kelembaban udara 40 – 70 %;

Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam;

Pertukaran udara 5 kaki 3 /menit/penghuni;

Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam;

Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3

e. Ventilasi : Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas

lantai.

f. Vektor penyakit : Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di

dalam rumah.

g. Penyediaan air

Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/

orang/hari

Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau

air minum/menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907

tahun 2002.

h. Pembuangan Limbah

Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air,

tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;

Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau,

tidak mencemari permukaan tanah dan air tanah.

i. Sarana Penyimpanan Makanan

Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman.

j. Kepadatan hunian Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk

lebih dari 2 orang tidur.

Page 11: Promkes Rumah Sehat Final

Persyaratan tersebut diatas berlaku juga terhadap kondominium, rumah susun

(rusun), rumah took (ruko), rumah kantor (rukan) pada zona pemukiman. Pelaksanaan

ketentuan mengenai persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman

menjadi tanggung jawab pengembang atau penyelenggara pembangunan perumahan, dan

pemilik atau penghuni rumah tinggal untuk rumah.

2.2 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RENCANA SATUAN ACARA PENYULUHAN RUMAH SEHAT

Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan

Sub Pokok Bahasan : Rumah Sehat

Sasaran : Masyarakat

Waktu : 30 menit

Hari, tanggal : Jumat, 02 November 2012

Tempat : Posko Peduli Rakyat RT.02

Penyuluh : Mahasiswa Semester III Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

I.     Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang rumah sehat, masyarakat

yang diberi penyuluhan dapat mengerti dan memahami tentang pentingnya rumah

sehat.

II.  Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :

1. Menyebutkan pengertian rumah sehat dengan benar.

2. Menyebutkan Syarat-syarat rumah sehat dengan benar.

3. Menyebutkan penyakit yang diakibatkan oleh rumah yang tidak sehat dengan

benar.

III.   Materi Penyuluhan

1. Pengertian rumah sehat

2. Syarat-syarat rumah sehat

3. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat

IV.   Kegiatan Belajar Mengajar

- Metode : Ceramah dan Tanya jawab

- Langkah – langkah Kegiatan

Page 12: Promkes Rumah Sehat Final

A.    Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan materi, media dan tempat

2. Memberi salam

3. Perkenalan

4. Kontrak waktu

B.     Membuka Pembelajaran

1. Menjelaskan tujuan

2. Menjelaskan pokok bahasan

3. Apersepsi

C.     Kegiatan inti

1. Sasaran menyimak materi

2. Sasaran mengajukan pertanyaan

3. Sasaran menyimpulkan

D.    Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta

1 Pendahuluan

Memberi salamMemberi pertanyaan apersepsiMengkomunikasikan pokok bahasanMengkomunikasikan tujuan

5’ Menjawab salam Memberi salam Menyimak Menyimak

2 Kegiatan Inti

Memberikan penjelasan tentang lingkungan sehatMemberikan kesempatan peserta untuk bertanyaMenjawab pertanyaan peserta

20’ Menyimak Bertanya

Memperhatikan

3 Penutup

Menyimpulkan materi penyuluhan bersama pesertaMemberikan evaluasi secara lisanMemberikan salam penutup

5’ Memperhatikan

Menjawab

E.     Penutup

1. Melakukan post test

2. Menyimpulkan materi

3. Memberi salam

Page 13: Promkes Rumah Sehat Final

V.      Media dan sumber

• Media : Plif chart, Leafleat, Gambar

• Sumber : Lubis, Pandapotan. 1989. Perumahan Sehat. Jakarta: Depkes RI

VI.   Evaluasi

• Prosedur : Post tes

• Jenis tes : Lisan

• Butir soal

1. Sebutkan pengertian rumah sehat!

2. Sebutkan syarat-syarat rumah sehat!

3. Sebutkan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat

2.3 MATERI

2.3 .1      Pengertian Kesehatan Lingkungan

Kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan yang harus ada antara

manusia dengan lingkungan agar dapat menjamin kesehatan manusia.

2.3.2  Ruang lingkup Kesehatan Lingkungan

       Penyediaan air bersih dan pengendalian pencemaran air bersih serta

pengolahan air limbah (SPAL ) tertutup

       Pengolahan sampah dan pemberantasan vektor

       Pencegahan dan pengawasan pencemaran tanah

       Sanitasi makanan dan pengendalian pencemaran udara

       Pengendalian kebisingan perumahan dan permukiman

       Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk perlindungan lingkungan

2.3.3     Pengaruh Kesehatan Lingkungan terhadap kesehatan keluarga

Keluarga yang sehat biasanya berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka

kesehatan keluarga dapat meningkat. Rumah yang cukup bersih dapat

memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Rumah yang ventilasinya cukup,

dapat menghindarkan keluarga dari resiko terjadinya penyakit/gangguan saluran

pernafassan.

2.3.4   Pengertian rumah sehat

Rumah sehat adalah tempat untuk berlindung atau bernaung dan tempat untuk

beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani

maupun social. (Pandapotan Lubis, 1989: )

Page 14: Promkes Rumah Sehat Final

2.3.5 Syarat-syarat Rumah Sehat

Adapun yang menjadi persyaratan rumah sehat sebagai berikut :

1.    Harus memenuhi kebutuhan fisiologis, seperti ventilasi yang baik,

pencahayaan yang cukup, dan terhindar dari kebisingan

2.    Harus memenuhi kebutuhan psikologis, seperti pembagian ruang yang baik,

penataan perabot yang rapi

3.    Harus terhindar dari penyakit menular, yaitu dengan ketersediaan air yang

sehat, fasilitas pembuangan yang baik.

4.    Harus terhindar dari kecelakaan-kecelakaan, seperti dengan membuat

konstruksi rumah yang kokoh, menghindari adanya kebakaran.

Mengapa kamar tidur harus ada jendela dan lubang angin, serta dibuka pintunya

pada siang hari ?

1.      agar udara kotor dalam kamar dapat berganti dengan udara bersih dari luar

rumah.

2.      Agar sinar matahari dapat masuk kedalam kamar dan dapat membunuh

kuman penyakit.

3.      Agar kamar tidak lembab, basah, pengap, dan berbau tidak sedap.

4.      Agar ruangan menjadi terang hingga mudah dibersihkan.

2.3.6 Penyakit Yang Ditimbulkan oleh Lingkungan Yang Tidak Sehat

Adapun penyakit yang dapat timbul akibat lingkungan yang tidak sehat,

diantaranya adalah penyakit saluran pernafasan. Jenis penyakit saluran pernafasan

ada dua, yaitu:

1.    Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), misalnya influenza, batuk,

pneumonia, dll.

2.    Infeksi Saluran Pernafasan Kronis, misalnya TBC

Penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit saluan

pernafasan, yaitu:

Penyebab : Bakteri Pneumococcus

Faktor pendukung : - lingkungan yang tidak sehat (rumah yang kotor)

- kurang gizi

- tertular oleh orang lain

2.3.7 Lingkungan Sehat

Page 15: Promkes Rumah Sehat Final

      Perumahan

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia.

      Syarat rumah yang baik yaitu:

Lantai ubin, semen atau kalau lantai tanah haruslah tanah yang dipadatkan

sehingga tidak berdebu di musim kemarau dan tidak basah di musim hujan.

Ventilasi yang cukup agar aliran udara di rumah tetap segar. Kurangnya

ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar

CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya akan meningkat sehingga daya tahan

sistem pernapasan menurun dan mudah terserang penyakit saluran pernapasan.

Selain itu kelembaban rumah akan meningkat yang merupakan media untuk

pertumbuhan jamur dan bakteri sehingga memudahkan untuk terserang penyakit

kulit.

Cahaya, apabila cahaya matahari di dalam rumah kurang maka merupakan

tempat yang baik untuk berkembangnya bibit – bibit penyakit. Seyogyanya jalan

jalan masuk cahaya luasnya sekurang-kurangnya 15 – 20 % dari luas lantai.

Luas bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya karena

jika tidak konsumsi O2 akan kurang dan jika penghuninya ada yang terkena

penyakit infeksi akan mudah menular pada anggota yang lain.

      Sanitasi (Jamban)

Dengan bertambahnya penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman,

masalah pembuangan kotoran manusia meningkat. Kotoran manusia merupakan

sumber penyebaran penyakit yang multikompleks. Beberapa penyakit yang

dapat disebarkan oleh tinja manusia antara lain: tipus, disentri, kolera,

bermacam cacing, schistosomiasis, dll.

      Penyediaan air minum

Air yang digunakan untuk minum sebaiknya dimasak hingga mendidih terlebih

dahulu sehingga bakteri yang terkandung di dalamnya mati. Minum air yang

belum dimasak dapat menyebabkan penyakit seperti kolera, disentri, diare, dsb.

Syarat air minum yang sehat yaitu : tidak berwarna dan tidak berasa (syarat

fisik), bebas dari bakteri (syarat bakteriologis), mengandung zat tertentu dalam

jumlah tertentu pula (syarat kimia).

      Pembuangan sampah

Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat karena dari sampah dapat

hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri patogen), dan juga

Page 16: Promkes Rumah Sehat Final

binatang serangga sebagai penyebar penyakit seperti lalat, kecoa, semut, serta

tikus. Sampah yang tidak dikelola dengan baik selain merusak pemandangan,

menimbulkan bau tidak sedap, juga dapat menyebabkan penyakit seperti tipus,

kolera, disentri, diare, dll. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara

ditanam, dibakar, dijadikan pupuk, dll.

      Pembuangan air limbah

Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dan dibuang sembarangan akan

dapat mengganggu kesehatan manusia karena dapat menjadi media penyebaran

penyakit, berkembangbiaknya mikroorganisme patogen, nyamuk dan larvanya,

bau tidak sedap, mencemari air permukaan, tanah dan lingkungan hidup lainnya.

2.4 LEAFLET

(Terlampir)

2.5 VIDEO

(Terlampir)

Page 17: Promkes Rumah Sehat Final

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Rumah sehat adalah tempat berlindung atau bernaung dan tempat untuk beristrahat

sehingga menimbulkan kehidupan yang sempurna baik fisik,rohani maupun sosial.

Rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat beristrahat dan berlindung, tetapi juga

sebagai sarana untuk memperbaiki kesehatan. Untuk itu rumah harus memenuhi syarat

syarat kesehatan. Rumah sehat tidak harus mahal dan mewah. Tetapi, rumah sehat harus

memenuhi syarat syarat kesehatan. Oleh karena itu, rumah yang sederhana jika

memenuhi syarat syarat kesehatan juga dapat dikatakan rumah sehat.

Persyaratan kesehatan perumahan adalah ketentuan teknis kesehatan yang wajib

dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat yang bermukim di

perumahan dan masyarakat sekitar dari bahaya atau gangguan kesehatan. Penilaian

rumah sehat didasarkan pada pedoman teknis penilaian rumah sehat Direktorat Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI tahun 2007. Pedoman

teknis ini disusun berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :

829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.

3.2 SARAN

Sebagai petugas kesehatan wajib bagi kita melakukan penyuluhan untuk memotivasi

masyarakat dalam pengadaan rumah sehat untuk mengurangi angka terjadinya

penyebaran penyakit melalui lingkungan yang tidak sehat. Seperti infeksi saluran

pernafasan, demam nerdarah, dll yang akan merugikan penghuni rumah dan masyarakat

sekitar.

Page 18: Promkes Rumah Sehat Final

DAFTAR PUSTAKA

Hindarto Probo, 2007. Inspirasi Rumah Sehat di Perkotaan. Jakarta : Andi Publisher.

Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi Kesehatan, Depkes RI,

Jakarta

Budiman Chandra.2007. Pengantar Kesehatan Lingkugan. Jakarta:EGC Budiman

Chandra.2007. Pengantar Kesehatan Lingkugan. Jakarta:EGC

Depkes RI – Ditjen PPM dan PL (2002) Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat.

Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 ttg Persyaratan Kesehatan Perumahan.

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soedjajadi Keman, Kesehatan Lingkungan Pemukiman.

http://library.unair.ac.id/download/fkm/fkm-soedjajadikeman.ppt. Universitas Air

Langga, 2006.

UU RI No.4 Tahun 1992 ttg Perumahan dan Pemukiman.

Page 19: Promkes Rumah Sehat Final

PROMOSI KESEHATAN

“RUMAH SEHAT”

Disusun dalam rangka memenuhi tugas oleh :

AHMAD ARIF PO.62.20.1.11.040

AMELIA WAHYU S PO.62.20.1.11.041

ANGGA SURYA PRAYOGA PO.62.20.1.11.042

ARI YESIKA PO.62.20.1.11.043

KEPERAWATAN REGULER XIV B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA

Page 20: Promkes Rumah Sehat Final

OKTOBER 2012