makalah promkes

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama dilakukan dengan melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi kesehatan. Promosi kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan masyarakat. Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan memicu sikap mendukung perilaku sehat, bila didukung faktor pemungkin dan pendorong akan membentuk perilaku sehat.Proses pendidikan kesehatan merupakan proses transfer informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi. Komponen komunikasi tersusun atas pengirim dan penerima pesan, isi pesan, media dan efek dari pesan. Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan dipengaruhi metode yang digunakanMedia pendidikan kesehatan pada hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan kesehatan 1

description

promosi kesehatan

Transcript of makalah promkes

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama dilakukan dengan melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi kesehatan. Promosi kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan masyarakat. Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan memicu sikap mendukung perilaku sehat, bila didukung faktor pemungkin dan pendorong akan membentuk perilaku sehat.Proses pendidikan kesehatan merupakan proses transfer informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi. Komponen komunikasi tersusun atas pengirim dan penerima pesan, isi pesan, media dan efek dari pesan.

Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan dipengaruhi metode yang digunakanMedia pendidikan kesehatan pada hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan media papan (billboard). Beberapa media cetak dikenal antara lain booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel atau rubrik, poster dan foto. Media elektronik dapat berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan sekarang dikenal internet. Media papan berupa baliho biasanya dipasang di tempat-tempat umum yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.Alat peraga yang dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat berupa alat bantu lihat (visual), alat bantu dengar (audio) atau kombinasi audio visual.

Penggunaan alat peraga memperhatikan tujuan penggunaannya (sederhana dan kompleks), sasaran, tempat dan penggunanya. Dengan memahami komunikasi khususnya alat peraga dan media pendidikan kesehatan diharapkan analis laboratorium mampu menyampaikan informasi kesehatan terutama preventif sehingga timbul perubahan perilaku kesehatan masyarakat agar lebih mendahulukan mencegah penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan. Pendidikan kesehatan yang tepat akan mendorong peran analis laboratorium untuk mengajak masyarakat memanfaatkan profesi analis kesehatan bukan hanya pada saat sakit tetapi dimulai dari pencegahan penyakit serta meningkatkan kondisi kesehatannya melalui deteksi dini.1.2 Rumusan Masalah1. Apa saja kelebihan dan kekurangan promosi kesehatan dengan menggunakn media koran dan proses promosinya?

2. Apa saja kelebihan dan kekurangan promosi kesehatan dengan menggunakn media radio dan proses promosinya?

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan promosi kesehatan dengan menggunakn media tiruan dan proses promosinya?

1.3 Tujuan Masalah1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan promosi kesehatan dengan menggunakn media koran dan proses promosinya.2. kelebihan dan kekurangan promosi kesehatan dengan menggunakn media radio dan proses promosinya.

3. kelebihan dan kekurangan promosi kesehatan dengan menggunakn media tiruan dan proses promosinya.

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Media Cetak (Koran)

Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Fungsi utama media cetak ini adalah memberiinformasidanmenghibur. Adapun macam-macamnya adalah koran,poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar balik, sticker, dan pamflet. Koran merupakan lembaran-lembaran kertas bertuliskan kabar berita dan sebagainya yang terbagi ke dalam kolom-kolom. Koran (dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Perancis courant) atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa event politik, kriminalitas, olahraga, kesehatan, tajuk rencana, atau cuaca.Sasaran promosi kesehatan pada koran adalah secara massa, dipakai untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukkan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik.. Oleh karena sasaran promosi ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya, maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pendekan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku. Namun demikian, bila kemudian dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku juga merupakan hal yang wajar. Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung. Biasanya dengan menggunakan atau melaluimedia massa.Kelebihan Koran:1. Biasanya relatif tidak mahal.

2. Flexibility (bebas tentukan pasar/sasaran, ukuran, jenis, frekuensi tayang,warna)3. Dapat dinikmati lebih lama.

4. Market coverage : surat kabar mampu menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai cakupan wilayahnya.

5. Positive consumer attitude : aktualitas informasi yang sampaikan digunakan juga sebagai acuan pembaca.

Kekurangan Koran:

1. Mudah diabaikan.

2. Short life span : meski jangkauannya luas dan massal serta dapat didokumentasikan, pembaca surat kabar hanya butuh waktu kurang lebih 15 menit hingga 30 menit untuk membacanya serta umumnya hanya sekali saja membacanya. Selain itu, usia informasinya hanya 24 jam setelah itu sudah dianggap basi.

3. Clutter : Jika isi dan tata letaknya kacau akan mempengaruhi pemaknaan dan pemahaman isi pesan oleh pembacanya.

4. Limited coverage of certains group : beberapa kelompok tertentu tidak bisa dijangkau oleh surat kabar, misalnya masyarakat usia di bawah 15 tahun.

5. Products criteria ; beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan menggunakan surat kabar karena memerlukan demonstrasi atau memerlukan pertimbangan tertentu.

6. Poor reprodution ; kualitas cetak tak sebaik majalah atau brosur

c. Cara mempromosikan kesehatan melalui Koran

Banyak cara yang di lakukan dalam promosi kesehatan khususnya surat kabar/ Koran. Salah satu nya dengan mengirim artikel artikel tentang kesehatan ke penerbit Koran. Biasanya tergantung Koran yang di pilih dan ada ketentuan yang berlaku. Menurut kompasiana

1. Ketik naskah Anda dengan rapi dan cermat;2. Pergunakan font Times New Roman, 12, 1,5 spasi, 3-5 halaman kertas

A4.3. Lengkapi dengan Kata Pengantar tulisan yang ditujukan ke alamat

redaksi.4. Lengkapi pula dengan identitas diri yang terkait dengan kompetensi;5. Kirim naskah Anda melalui pos atau melalui email;6. Untuk pengiriman via pos, sertai dengan amplop dan prangko pengem Balian.7. Tunggu kira-kira dua minggu (untuk koran harian) sejak saat pengiri-

man untuk meyakini naskah itu ditolak atau diterima.8. Pada umumnya tidak ada pemberitahuan dari Redaksi sebuah naskah

akan dimuat atau ditolak.9. Anda sebagai penulislah yang mesti rajin memonitor untuk mengetahui

naskah anda dimuat atau tidak (bisa dilihat di situs web koran tersebut atau dengan mendapatkan cetakannya); 10. Jika tidak dimuat, Anda boleh memilih untuk membuat naskah baru

atau merevisi naskah tadi dan mengirimkannya ke koran lain.

2.2 Radio

Radio merupakan metode pendidikan kesehatan secara massa. Dipakai untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukkan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara yang paling tepat adalah pendekatan massa. Oleh karena sasaran promosi ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya, maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pendekan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku.

Namun demikian, bila kemudian dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku juga merupakan hal yang wajar. Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung. Biasanya dengan menggunakan atau melaluimedia massa. Cara menggunakan promosi kesehatan di radio

Penyampain informasi di radio berupa obrolan ( tanya jawab ),

konsultasi kesehatan, sandiwara radio dan radio spot.

Sebelum kita mempromosikan kesehatan di radio hal yang perlu dipersiapkan :

Adnya strategi pelaksanaan yang akan digunakan

Memilih tema yang lagi diprioritaskan

Adanya narasumber yang akan berbagi di radio

Mempromosikan dengan semenarik mungkin

Mempromosikan dengan musik agar terdengar lebih menarik

Proses promosi kesehatan melalui radio

Kekurangan dan kelebihan media radio dalam melakukan promosi kesehatan

Kelebihan radio :

1. Dalam hal penyampaian informasi atau berita lebih cepat bahkan bisa saat itu juga.

2. Biasanya media ini bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas yang lainnya. Jadi pendengar tidak harus memantau di depan radio, tetapi bisa menemani aktifitas pendengarnya di mana pun.

3. Biaya produksi ataupun biaya yang diperlukan khalayak untuk mendengarkan radio relatif murah, bahkan bisa didengar tanpa menggunakan listrik tetapi menggunakan baterai. Hal inilah mengapa sampai sekarang radio masih digemari oleh khalayak apalagi yang ada di pedesaan.

4. Pendengar yang buta huruf pun bisa memahami apa yang disampaikan oleh siaran radio. Jadi khalayak yang tidak berpendidikan pun bisa menikmati media ini, berbeda dengan koran yang memang khalayaknya harus bisa membaca.

5. Bahasa yang digunakan bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti oleh pendengarnya.

6. Pendengar tidak terbatas baik dari segi umur, pendidikan, wilayah dan sebagainya. Meskipun sekarang sudah banyak radio yang tersegmentasi.

Kekurangan radio:

1. Informasi yang disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang, jadi pendengar tidak bisa mengerti secara detail tentang berita yang disampaikan, karena memang bahasanya sederhana dan tidak didukung oleh visualisasi. Pendengar hanya bisa membayangkan saja.

2. Jumlah berita yang disampaikan oleh radio terbatas, tidak sebanyak media cetak ( koran). Dalam waktu satu jam mungkin hanya tersaji 2 atau 3 berita, itu pun berita yang paling penting dan sensasional.

3. Karena radio penyebarannya melalui alat pemancar, maka khalayak pun juga hanya bisa menikmati radio selama terjangkau oleh daya pancar radio tersebut. Apalagi kalau cuaca yang kurang baik biasanya radio agak melemah daya pancarnya. Sehingga khalayak yang jauh tidak bisa menikmati siaran radio.

4. Saat mendengarkan berita di radio kita harus mengikuti jadwal atau waktu dimana radio tersebut akan menyajikan siaran berita.

2.3 Benda Tiruan (Alat Peraga)Benda tiruan, yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal ini dikarenakan menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dll. Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain.

Cara promosi kesehatan dengan menggunakan benda tiruan:

1. Sediakan benda tiruan.

2. Contohkan cara mengunakannya dengan menggunakan benda tiruan tersebut seperti gigi.

3. Contohkan cara membersihkan gigi yang baik.

a. Pengertian Alat Peraga

Secara umum pengertian alat peraga adalah benda atau alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Alat peraga adalah seperangkat benda kongkret yang dirancang, dibuat atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam pembelajaran (Djoko Iswadji, 2003).Alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Sudjana, 2005:90). Alat peraga dalam proses pembelajaran memegang peranan yang penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Alat bantu pembelajaran adalah perlengkapan yang menyajikan satuan-satuan pengetahuan melalui stimulasi pendengaran, penglihatan atau keduanya untuk membantu pembelajaran (Kochhar, 2008:214). Russefendi (1994:132) memberikan definisi alat peraga, yaitu alat untuk menerangkan/ mewujudkan konsep pembelajaran. Alat peragaadalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002:59). Menegaskan pendapat tersebut, Elly (1994) mengatakan bahwa alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawa ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Karena alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran, maka fungsinya juga sama dengan media pembelajaran.Menurut Anderson, alat peraga sebagai media atau perlengkapan yang digunakan untuk membantu para pengajar. Ahli lain mengemukakan bahwa alat peraga yaitu alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru atau siswa dalam belajar mengajar (Engkoswara, 1979:52). Menurut Estiningsih (1994), pengertian alat peraga adalah media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran. Kata media sendiri berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi (Sadiman, 2002).Alat peraga dapat memperkuat pembelajaran, antara lain :

1. Membantu siswa mengenal pengetahuan secara langsung

2. Menunjang kata terucap

3. Membuat lebih nyata, jelas, menarik, dan seperti hidup

4. Membantu mengembangkan kepekaan terhadap waktu dan tempat

5. Mengembangkan kepekaan terhadap hubungan sebab akibat

6. Membantu guru mengembangkan bahan pembelajarannya

7. Menunjang bahan buku pelajaran

8. Membantu pembelajaran permanen

9. Menambah kesenangan dan minat pada pembelajaran (Kochhar, 2008:210).

Alat peraga dapat memperkuat pembelajaran, antara lain :

1. Membantu siswa mengenal pengetahuan secara langsung

2. Menunjang kata terucap

3. Membuat lebih nyata, jelas, menarik, dan seperti hidup

4. Membantu mengembangkan kepekaan terhadap waktu dan tempat

5. Mengembangkan kepekaan terhadap hubungan sebab akibat

6. Membantu guru mengembangkan bahan pembelajarannya

7. Menunjang bahan buku pelajaran

8. Membantu pembelajaran permanen

9. Menambah kesenangan dan minat pada pembelajaran (Kochhar, 2008:210).b. Karakteristik Alat PeragaAlat peragayang digunakan hendaknya memiliki karakteristik tertentu. Ruseffendi (dalam darhim, 19986:14) menyatakan bahwa alat peraga yang di gunakan harus memiliki sifat sebagai berikut:

1. Tahan lama (terbuat dari bahan yang cukup kuat).

2. Bentuk dan warnanya menarik.

3. Sederhana dan mudah di kelola (tidak rumit).

4. Ukurannya sesuai (seimbang)dengan ukuran fisik anak.

5. Dapat mengajikan konsep matematika (tidak mempersulit pemahaman)

6. Sesuai dengan konsep pembelajaran.

7. Dapat memperjelas konsep (tidak mempersulit pemahaman)

8. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir yang abstrak bagi siswa.

9. Bila kita mengharap siswa belajar aktif (sendiri atau berkelompok)alat peragaitu supaya dapat di manipulasikan , yaitu: dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dicopot, (diambil dari susunannya) dan lain-lain.

10. Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat (banyak)

c. Syarat Syarat Alat PeragaAlat peraga yang dapat digunakan terbagi dua jenis yaitu alat peraga benda asli dan benda tiruan. Agar fungsi dan manfaat alat peraga sesuai dengan yang diharapkan, perlu diperhatikan beberapa syarat yaitu :

1. Sederhana bentuknya dan tahan lama (terbuat dari bahan yang tidak cepat rusak)

2. Kalau bisa dibuat dari bahan yang mudah diperoleh dan murah

3. Mudah dalam penyimpanan dan penggunaannya

4. Memperlancar pengajaran dan memperjelas konsep matematika bukan sebaliknya

5. Harus sesuai dengan usia anak

6. Jika memungkinkan, dapat digunakan untuk beberapa topik misalnya dadu untuk menghitung luas volume, peluang dan unsur-unsur bangun ruang

7. Bentuk dan warnanya menarik sehingga lebih menarik perhatian siswa.

d. Kriteria Alat PeragaAlat peraga yang tidak memenuhi kriteria dapat menyebabkan kegagalan dalam penggunaannya.untuk itu perlu diketahui kriteria yang harus dipenuhi dalam penggunaan alat peraga:

Tujuan, yaitu tujuan dari pengajaran matematika itu sendiri, apakah untuk penanaman konsep, pemahaman konsep atau pembinaan ketrampilan

Materi Pelajaran, Pembelajaran matematika pada umumnya menggunakan pendekatan-pendekatan spiral. Sifat pendekatan tersebut memungkinkan suatu materi diajarkan pada tingkat berikutnya dengan ruang lingkup dan taraf kesukaran yang lebih. Ini menyebabkan menjadi prasyarat bagi materi lainnya.

Strategi Belajar mengajar, alat peraga yang digunakan dapat mendukung strategi belajar mengajar, contohnya mencari volume balok akan lebih dimengert siswa jika ditampilkan dengan alat peraga balok.

Kondisi, perlu diperhatikan kondisi lingkungan, ruang kelas, luar kelas, jumlah siswa

Siswa, jika memiliki beberapa pilihan alat peraga untuk 1 materi, harus disesuaikan dengan keinginan siswa

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Koran merupakan lembaran-lembaran kertas bertuliskan kabar berita dan sebagainya yang terbagi ke dalam kolom-kolom. Koran (dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Perancis courant) atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa event politik, kriminalitas, olahraga, kesehatan, tajuk rencana, atau cuaca. Radio merupakan metode pendidikan kesehatan secara massa. Dipakai untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukkan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara yang paling tepat adalah pendekatan massa. Benda tiruan, yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal ini dikarenakan menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dll.

pengirim

response

Media

Radio

Pesan disiarkan

Gagasan &bahan promosi

pemahaman

Penerima : massa

pemahaman

14