PROMKES GALUH

download PROMKES GALUH

of 8

Transcript of PROMKES GALUH

I.

Latar Belakang Pengambilan Topik

Promosi kesehatan merupakan sebuah proses yang memungkinkan masyarakat untuk dapat meningkatkan kesehatan mereka. Kesehatan sendiri merupakan sebuah konsep positif yang menitikberatkan pada sumber daya pribadi dan masyarakat sebagaimana halnya pada kapasitas fisik. Untuk itu, promosi kesehatan tidak hanya merupakan tanggung jawab dari sektor kesehatan, akan tetapi jauh melampaui gaya hidup secara sehat untuk menuju kesejahteraan. Salah satu masalah kesehatan di Indonesia adalah tingginya angka kematian Ibu dan Anak, hal ini perlu mendapat perhatian dengan melaksanakan program perbaikan dan peningkatan kesehatan Ibu dan Anak, upaya perbaikan ini terutama oleh Departemen Kesehatan melalui program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tertinggi dibanding negara-negara lain di ASEAN lainnya, masing-masing sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan 34 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan perhitungan SDKI tahun 2007, sekitar 9774 ibu meninggal pertahun, atau satu ibu meninggal tiap 1 jam akibat berkaitan dengan hal-hal dengan kehamilan, persalinan, ataupun nifas. Sementara itu tiap jamnya 9 neonatal, 7 bayi, dan 22 balita meninggal dunia. Hal ini tentu menjadi pendorong pemerintah untuk menekan AKI dan AKB sesuai kesepakatan global (millenium Development Goals) dimana pada tahun 2015, diharapkan agar tejadi penurunan AKI dan AKB, maupun Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 2/3 dari semula. Promkes sebagai salah satu dari enam program wajib puskesmas merupakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) sehingga merupakan tanggung jawab pemerintah sebab menyangkut masyarakat luas. Salah satu contoh program promkes yang sedang marakmaraknya digalakkan adalah kampanye ASI (Air Susu Ibu) eksklusif, dimana para ibu diajak untuk memberikan ASI pada bayinya dari usia 0 6 bulan tanpa pemberian tambahan makanan (DepKes, 2004) World Health Organisation (WHO), United Nations Childrens Found (UNICEF) dan lembaga kesehatan dunia lainnya, seperti juga WABA (World Alliance for Breastfeeding Action) berpendapat bahwa untuk sebagian besar bayi pemberian Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sangat penting sebagai tindakan penyelamatan kehidupan, karena inisiasi menyusui dini dapat menyelamatkan 22 persen dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana1

bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi. Setelah inisiasi menyusui dini dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif. ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sangat penting, kemudian menyusui dilanjutkan dengan bersama dengan makanan pendamping ASI yang bergizi, sampai umur bayi 2 tahun atau lebih, proses ini merupakan kunci bagi tumbuh kembang sehat optimal bagi anak. (Sentra Laktasi Indonesia, 2007). Pemberian ASI eksklusif adalah langkah awal bagi bayi untuk tumbuh sehat dan terciptanya sumber daya manusia yang tangguh, karena bayi tidak saja akan lebih sehat & cerdas, tetapi juga akan memiliki emotional quotion (EQ) dan social quotion (SQ) yang lebih baik. (Sentra Laktasi Indonesia, 2007). Dari data yang diperoleh, angka kematian pada bayi baru lahir di Desa Candierjo bulan Januari-Mei 2011 sebanyak 2 bayi, 1 bayi meninggal karena ikterik, dan 1 bayi karena bronkopneumoni. Dengan adanya promosi kesehatan diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu hamil khusunya dan masyarakat pada umumnya tentang pentingnya inisiasi menyusui dini. Yang tujuan pada akhirnya untuk mengurangi angka kematian bayi baru lahir dan meningkatkan pencapaian pemberian ASI eksklusif.

II. Tujuan A. Tujuan Jangka Pendek Promosi Kesehatan: 1. Memberikan pengetahuan sasaran pomosi mengenai Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 2. Memberikan pengetahuan sasaran promosi mengenai langkah-langkah Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 3. Memberikan pengetahuan sasaran promosi mengenai manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) B. Tujuan Jangka Menengah Promosi Kesehatan:

2

1. Meningkatkan kesadaran sasaran promosi untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 2. Meningkatkan kesadaran sasaran promosi untuk memberikan ASI eksklusif C. Tujuan Jangka Panjang Promosi Kesehatan: 1. Menurunkan jumlah angka kematian bayi baru lahir 2. Meningkatkan pencapaian ASI eksklusif

III. Sasaran A. Sasaran Primer Seluruh Ibu hamil di Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur. B. Sasaran Sekunder Seluruh Bidan Desa di Kecamatan Borobudur yang diharapkan pada setiap kesempatan dapat memberikan pengetahuan kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi tentang pentingnya Inisiasi menyusui Dini (IMD) dan perawatan pada bayi baru kahir yang benar. C. Sasaran Tersier Seluruh Ibu hamil di Kecamatan Borobudur.

IV. Analisis SWOT Dalam analisis SWOT ini, kami melakukan analisis terhadap lingkungan internal Puskesmas Borobudur dan analisis terhadap lingkungan eksternal, yaitu lingkungan sasaran media promosi kesehatan. Analisis SWOT dibagi menjadi sebagai berikut: A. Analisis Internal, yaitu : 1. Strength (kekuatan) adalah berbagai kelebihan yang dimiliki oleh Puskesmas Borobudur, antara lain :

3

-

Puskesmas Borobudur memiliki dokter, koordinator Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), koordinator gizi, dan koordinator penyuluhan kesehatan masyarakat atau promosi kesehatan yang bertanggung jawab untuk melakukan promosi serta penyuluhan kepada masyarakat.

-

Puskesmas Borobudur memiliki bidan-bidan desa yang tersebar merata di setiap desa yang dapat melakukan promosi dan penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil.

-

Puskesmas Borobudur sebagai tempat kegiatan kepanitraan Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dokter muda dari berbagai universitas yang dapat melakukan promosi kesehatan.

2. Weakness (kelemahan) adalah berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki oleh Puskesmas Borobudur: Kurangnya media promosi khususnya tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

B. Analisis Eksternal, meliputi: 1. Opportunity (kesempatan) adalah peluang yang bersifat positif yang dimiliki oleh Puskesmas Borobudur: Seluruh ibu hami di Desa Candirejo menerima dan menyambut dengan baik kegiatan promosi kesehatan ini. Terdapatnya bidan Desa Candirejo yang selalu siap membantu dalam setiap kegiatan promosi kesehatan kepada ibu hamil. 2. Threat (hambatan) adalah kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh Puskesmas Borobudur: Kegiatan ibu hamil yang bermacam-macam di waktu kerja sehingga sulit untuk mengumpulkan ibu hamil tersebut untuk mangadakan penyuluhan tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Kurangnya dana yang dibutuhkan untuk membuat media promosi.

4

V. Strategi Pelaksanaan Promosi Dari hasil analisis SWOT, maka dapat dipilih strategi dalam pelaksanaan promosi. Strategi tersebut yaitu: 1. Promosi kesehatan diberikan oleh dokter muda dan petugas promosi kesehatan atau bidan Desa Candirejo. 2. Materi promosi diberikan kepada sasaran, dalam hal ini adalah seluruh ibu hamil di Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur. 3. Materi yang diberikan yaitu mengenai Pengertian Inisiasi Menyusui Dini (IMD), langkah-langkah IMD, manfaat IMD bagi ibu dan bayi, Pengertian kolostrum, kandungan kolostrum, manfaat kolostrum, pemberian ASI sampai usia 6 bulan (ASI eksklusif). Promosi kesehatan diberikan melalui pemberian materi pada kelas Ibu Hamil dan pembagian booklet sehingga membutuhkan persiapan alat dan bahan sebelumnya. 4. Promosi kesehatan diberikan pada saat kelas ibu hamil di Desa Candirejo.

VI. Tahap-Tahap Promosi A. Perencanaan Persiapan materi untuk pembuatan media promosi. Persiapan alat-alat yang digunakan (LCD, laptop, speaker, mikrofon). Koordinasi dengan kepala Puskesmas Borobudur, Koordinator Program Kesehatan Ibu dan Anak dan Bidan Desa Candierjo untuk ijin dan nenetapkan waktu memberikan materi dan pembagian booklet mengenai Inisiasi Menyusui Dini (IMD) kepada ibu hamil di Desa Candirejo. Pembagian undangan untuk ibu hamil di Desa Candirejo.

B. Pelaksanaan Mencetak serta memperbanyak booklet materi Inisiasi Menyusui Dini

5

-

Promosi kesehatan yang dilakukan di Desa Candirejo pada hari Jumat tanggal 17 Juni 2011 tepat bersamaan dengan program Kelas Ibu Hamil.

-

Pembagian booklet kepada ibu hamil Sosialisasi mengenai isi booklet yaitu tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Sesi tanya jawab

C. Evaluasi Bertambahnya pengetahuan ibu hamil tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Pemahaman para ibu hamil mengenai pentingnya IMD dan pemberian ASI eksklusif.

VII. Isi Pesan Isi pesan yang ingin disampaikan pada sasaran promosi kesehatan adalah tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan perawatan bayi baru lahir. Pesan yang akan disampaikan berisi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pengertian Insiasi Menyusui Dini (IMD) Langkah-Langkah Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Manfaat IMD bagi Ibu Manfaat IMD bagi bayi Apa itu kolostrum Kandungan kolostrum Manfaat kolostrum Anjuran pemberian ASI eksklusif

VIII. Bentuk Media Promosi Mahasiswa menentukan promosi kesehatan dalam bentuk powerpoint, booklet dan video atas pertimbangan sebagai berikut : 1. Powerpoint A. Keuntungan dan Keunggulan Powerpoint 1. Tampilan powerpoint yang menarik memudahkan sasaran promosi menangkap pesan yang disampaikan saat pemberian materi.6

2. Gambar langkah-langkah IMD menarik perhatian sasaran promosi. 3. Mudah dalam pembuatan. 4. Tidak membutuhkan biaya. B. Keterbatasan Powerpoint Powerpoint sebagai media penyuluhan hanya bersifat sesaat saja, sulit diingat untuk jangka waktu lama.

2. Booklet A. Keuntungan dan Keunggulan Booklet 1. Informasi yang disajikan booklet lebih lengkap. 2. Booklet dengan gambar dan warna yang menarik perhatian menjadikan minat pembaca tinggi untuk lebih memahami isinya 3. Booklet dapat dibaca berkali-kali dan tahan lama B. Keterbatasan Booklet 1. Booklet yang dibaca berkali-kali dan tidak dijaga akan mudah rusak 2. Biaya yang digunakan untuk membuat booklet lebih mahal dibanding media promosi yang lain 3. Materi yang diberikan di booklet lebih banyak sehingga menyita waktu dalam pengerjaannya.

3. Video A. Keuntungan dan Keunggulan Video 1. Tampilan video yang menarik memudahkan sasaran promosi menangkap pesan yang disampaikan saat penyampaian materi 2. Sebagai selingan pada saat penyuluhan agar sasaran promosi tidak bosan 3. Video diperoleh dari unduhan website UNCICEF, sehingga semakin meyakinkan sasaran promosi dan tidak memerlukan biaya B. Keterbatasan Video Video merupakan unduhan dari UNICEF banyak dipasarkan di Indonesia dan bukan merupakan karya mahasiswa, hanya sebagai pelengkap untuk menarik minat ibu hamil dalam menerima materi.7

LAMPIRAN

Foto 1. Penjelasan tentang isi booklet Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Foto 2. Penjelasan tentang isi booklet Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Gambar Contoh Isi Booklet tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

8