Program Supervisi 08

15
PROGRAM PEMBINAAN PEGAWAI DI SMA NEGERI 1 LEUWILIANG MELALUI SUPERVISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selaras dengan kebijakan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas dalam pembangunan, maka peran guru menjadi strategis. Guru dalam proses pendidikan memiliki peranan yang sangat penting yaitu membimbing peserta didik kea rah kedewasaan, kematangan dan kemandirian sehingga guru dikatakan sebagai ujung tombak pendidikan. Untuk melaksanakan tugasnya seorang guru harus memiliki kemampuan teknis edukatif atau kompetensi dan kepribadian yang dapat diandalkan sehingga menjadi sosok panutan bagi siswa, keluarga maupun masyarakat. Tuntutan profesi seperti inilah kemudian mendorong pemerintah untuk menjadikan guru sebagai profesi dengan lahirnya UU Guru dan Dosen. Sekolah adalah wahana untuk mengembangkan profesi guru, dari mulai SD, SMP, SMA. Dengan demikian maka profesi guru juga harus mengacu kepada tujuan pendidikan nasional yaitu menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berahlaq mulia, sehat jasmani dan rohani, 1

description

Supervisi

Transcript of Program Supervisi 08

PROGRAM PEMBINAAN PEGAWAI DI SMA NEGERI 1 CARIU

PROGRAM PEMBINAAN PEGAWAI DI SMA NEGERI 1 LEUWILIANGMELALUI SUPERVISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selaras dengan kebijakan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas dalam pembangunan, maka peran guru menjadi strategis. Guru dalam proses pendidikan memiliki peranan yang sangat penting yaitu membimbing peserta didik kea rah kedewasaan, kematangan dan kemandirian sehingga guru dikatakan sebagai ujung tombak pendidikan. Untuk melaksanakan tugasnya seorang guru harus memiliki kemampuan teknis edukatif atau kompetensi dan kepribadian yang dapat diandalkan sehingga menjadi sosok panutan bagi siswa, keluarga maupun masyarakat. Tuntutan profesi seperti inilah kemudian mendorong pemerintah untuk menjadikan guru sebagai profesi dengan lahirnya UU Guru dan Dosen.

Sekolah adalah wahana untuk mengembangkan profesi guru, dari mulai SD, SMP, SMA. Dengan demikian maka profesi guru juga harus mengacu kepada tujuan pendidikan nasional yaitu menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berahlaq mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga Negara yang bertanggung jawab. Oleh karena itu maka pendidikan tersebut harus diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip antara lain :1. Demokratis, berkeadilan dan tidak diskriminatif.

2. Satu kesatuan yang sistemik dengan system terbuka dan multi makna.

3. Pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat ( long life education ).

Unsur pelaksana yang bertanggung jawab agar tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai adalah guru dan tenaga non guru. Maka yang terpenting adalah bagaimana agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efisien dan efektif. Hal ini akan tergantung kepada 5 unsur pokok kegiatan belajar mengajar yaitu :

1. Guru

2. Peserta didik

3. Interaksi yang berkembang dalam proses belajar mengajar.

4. Tujuan pembelajaran

5. Lingkungan yang dipengaruhi oleh social budaya.

Selain guru komponen penting untuk memberikan pelayanan kepada siswa adalah tenaga adminsitrasi yang punya kompetensi. Agar fungsi guru dan tenaga administrasi dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya upaya pembinaan melalui supervisi. Pada dasarnya pendidikan di sekolah harus dilaksanakan melalui pemberian layanan yang prima untuk menjamin mutu yang baik. Upaya ini tidak mudah dicapai dan akan tergantung kepada tenaga guru dan non guru yang professional, sarana dan prasarana yang memadai, dana yang tersedia mencukupi, dan adanya dukungan penuh dari pemerintah baik Pemda maupun Dinas Pendidikan sebagai pemegang otoritas.

Tenaga pendidikan atau guru mempunyai tugas antara lain :

1. Melaksanakan adminsitrasi.

2. Mengelola kelas.

3. Mengembangkan potensi dan profesionalisme.4. Memberikan pelayanan teknis

Agar tugas tersebut dapat berjalan dengan baik dan mencapai target dan tujuan yang telah ditetapkan, maka perlu adanya upaya pengawasan dan pengawasan dan pembinaan dari atasan langsung. Di sekolah fungsi ini harus dijalankan oleh Kepala Sekolah atau Pengawas Pembina melalui kegiatan Supervisi.

Selaku supervisor, Kepala Sekolah atau Pengawas Pembina bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai :

1. Proses Belajar Mengajar.

2. Kegiatan Bimbingan dan Konseling atau Pengembangan Diri.3. Kegiatan OSIS dan Ekstra Kurikuler.

4. Kegiatan Tata Usaha yang meliputi :

5. Adminsitrasi Keuangan.

6. Adminsitrasi Perlengkapan Sarana dan Prasarana.

7. Adminsitrasi Kepegawaian

8. Adminsitrasi Kesiswaan

9. Adminsitrasi Perpustakaan.

Kegiatan supervisi juga harus mendukung tercapainya misi pendidikan nasional yaitu meningkatkann profesionalisme dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai lembaga pendidikan dan pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasrkan standar nasional dan global. Supervisi juga harus terencana dan dilaksanakan secara berkesinambungan dan diikuti dengan tindakan selanjutnya ( follow up ). Yakni hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai upaya perbaikan dan peningkatan tugas pokok.

B. Tujuan Program supervisi ini bertujuan :1. Agar Kepala Sekolah dapat melaksanakan fungsi sebagai supervisor dengan efisien dan efektif, sehingga supervise menjadi salah satu alat untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan meningkatkan hal-hal yang sudah baik.

2. Agar guru dan tenaga adminsitrasi dapat melaksnakan tugas, fungsi dan kewajibannya dengan baik.

3. Agar proses belajar mengajar memiliki alat control yang mendukung upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu sekolah.4. Agar guru dan tenaga adminstrasi dapat memberikan pelayanan secara maksimal kepada pesertaa didik.

5. Menciptakan iklim bekerja yang dinamis sehingga dapat mengembangkan potensi diri dan profesionalismenyaC. Landasan

1. Tap MPR NO. IV/MPR/1999 tentang GBHN 1999-2004 sebagai dasar penerapan Kurikulum 2004.

2. Permendiknas No. 22 dan 23 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2006.

3. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

4. PP No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.

5. UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

D. Sasaran

Sasaran program ini adalah :

1. Semua guru mata pelajaran

2. Semua guru Bimbingan dan Konseling.

3. Semua tenaga Administrasi.

4. OSIS dan Pembina Kegiatan Ekstra Kurikuler.

5. Sarana dan Prasarana.

BAB II

Evaluasi Kegiatan Supervisi Tahun 2013/2014Ada beberapa hal yang merupakan temuan kegiatan supervisi tahun 2013/2014 diantaranya :

1. Perlu perbaikan program supervisi agar lebih terarah dan mencapai tujuan serta sasaran yang sudah ditetapkan.

2. Masih terdapat beberapa orang guru yang belum siap untuk menghadapi kegiatan supervise dengan anggapan bahwa supervise hanyalah kegiatan untuk mencari kelemahan guru.

3. Masih terdapat administrasi sekolah yang perlu ditertibkan.

4. Belum ada catatan lengkap dan tindak lanjut yang konkret setelah kegiatan supervisi dilaksanakan.

5. Guru senior belum dilibatkan lebih banyak dalam kegiatan supervisi, sebagai bentuk tugas tambahan untuk menambah wawasan dan bahan pembanding untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

6. Jadwal yang sudah disusun sebelumnya, kadang-kadang tidak dapat dilaksnakan dengan berbagai alasan.

BAB III

Program Supervisi Tahun 2014/2015A.Supervisi Guru Mata Pelajaran

Hal-hal yang perlu disupervisi antara lain :1. Persiapan mengajar mencakup Program Tahunan, Program Semester, Sylabus.

2. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.

B. Guru Bimbingan dan Konseling

Supervisi untuk Guru bimbingan dan konseling mencakup hak-hal :1. Program BK

2. Layanan bimbingan

3. Instrumen Bimbingan

4. Konferensi kasus

5. Kunjungan rumah

6. Alih tangan kasus

7. Buku Pribadi siswa

8. Kartu kasus

9. Buku catatan kasus

10. Peta Kelas

11. Peta Siswa

12. Sosiogram

13. Laporan

14. Struktur organisasi

15. Jadwal kegiatan

C. OSIS dan Kegiatan Ekstra Kurikuler

Sebagai wahana aspirasi seluruh peserta didik maka OSIS harus dirancang agar bias menampung keinginan siswanya untuk berkreasi dalam mengembangkan potensi diri atau dalam struktur KTSP disebut dengan kegiatan Pengembangan Diri. Dari kreasi inilah akan muncul prestasi sekolah yang akan mengangkat nama baik sekolah. Semua kegiatan OSIS dan Ekstrakurikuler ini harus dirancang sebaik mungkin sehingga siswa dapat menyalurkan bakat dan minatnya kea rah yang positif dalam mengisi waktu luangnya. Oleh karena itu maka supervisi OSIS dan kegiatan Ekstrakurikuler lebih ditekankan kepada hal-hal sebagai berikut :

1. Program Kegiatan.

2. Jadwal Kegiatan.

3. Struktur Organisasi.

4. Kelengkapan Organisasi.

5. Agenda Kegiatan.

6. Dokumentasi Kegiatan.

7. Catatan Prestasi

D. Administrasi Keuangan.

Keuangan sangat memegang peranan penting dim sekolah, sehingga pengelolaannya harus transparan dan akuntabel. Untuk mencegah sekecil mungkin pengelolaan keuangan yang tidak transparan dan akuntabel perlu ada upaya control atau pengawasan melekat secara periodic. Hal ini dimaksudkan agar pengelolaan keuangan tersebut menunjang kegiatan sekolah. Maka hal-hal yang perlu dikontrol adalah :

1. Dokumen pengambilan keputusan tentang pengelolaan keuangan.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.

3. Kumpulan SPJ

4. Buku catatan keluar masuk uang.

5. Pelaporan

E. Administrasi Perpustakaan

Sesuai dengan fungsinya peprustakaan adalah media belajar pendukung kegiatan belajar mengajar di kelas. Sebagai tempat untuk melayani kebutuhan tersebut bagi para siswa maka perpustakaan juga harus dikelola dengan baik. Maka sebaiknya pengelolaan perpustakaan ini juga harus dikerjakan oleh tenaga yang professional karena banyak hal yang perlu disiapkan, seperti :1. Program Pengembangan

2. Rencana Kegiatan.

3. Inventarisasi buku

4. Administrasi perpustakaan.

5. Tata tertib perpustakaan.

6. Struktur organisasi.

7. Dokumen pelaporan

F. Admisntrasi Perlengkapan.

Dokumen perlengkapan yang harus ada adalah :

1. SK Sekolah Negeri.

2. Sertifikat Tanah

3. Buku Induk Inventaris.

4. Buku Pengadaan Perlengkapan.

5. Penyimpanan dan penyaluran perlengkapan.

6. Buku Penerimaan dan Pengeluaran Barang.

7. Pelaporan

G. Adminsitrasi Kepegawaian dan Kesiswaan

Dokumen Kepegawaian dan Kesiswaan yang harus ada diantaranya :

1. Dokumen Kepegawaian antara lain :

1.1 File seluruh pegawai

1.2 Arsip DP 3.

1.3 Arsip Kenaikan Gaji Berkala.

1.4 Daftar Hadir Guru dan Pegawai .

1.5 Daftar Rincian Tugas.

1.6 Daftar Keadaan Pegawai 1.7 Buku Induk Pegawai.

2. Dokumen Kesiswaan antara lain :

2.1 Buku Induk Siswa.

2.2 Buku Klaper.

2.3 Buku Raport

2.4 Buku Mutasi

2.5 Data Siswa

2.7 Daftar Nama Siswa

2.8 Daftar Hadir Siswa

2.9 Rekapitulasi Kehadiran Siswa

2.10 Buku Leger.

H. Administrasi Surat Menyurat

Administrasi surat menyurat yang harus disiapkan antara lain :

1. Buku Catatan Surat Masuk.

2. Buku Catatan surat ke luar

3. Buku Ekspedisi Intern.

4. Buku ekspedisi luar.

BAB IV

PENUTUPA. Kesimpulan

1. Program supervise disusun dengan maksud agar terwujud guru dan tenaga non guru yang professional. Dengan demikian dapat dilihat kekurangan-kekurangan yang ada dan upaya perbaikannya sehingga pembinaan dapat berkesinambungan. Hal ini akan mendukung upaya memberikan pelayanan yang lebih baik dan iklim kerja yang efisien dan efektif.

2. Kegiatan supervisi perlu dilaksanakan secara terencana dan terarah sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan.

3. Supervisi akan menjadi alat untuk mengontrol mutu sekolah pada umumnya dan mutu pembelajaran dan pelayanan pada khususnya.

B. Saran-Saran

1. Supervisi perlu dilaksanakan secara rutin minimal 1 x dalam setiap semester.

2. Harus ada tindak lanjut dari hasil supervisi sebagai bahan perbaikan dan peningkatan.

3. Supervisi perlu melibatkan guru yang lebih senior di kelompok mata pelajaran tertentu tidak selalu oleh Kepala Sekolah.

PAGE 10