PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN....

85
KOHESI DAN KOHERENSI ANTARPARAGRAF DALAM WACANA OPINI SURAT KABAR KOMPAS EDISI NASIONAL BULAN APRIL 2005 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Strata 1 (S-1) Sastra Indonesia Program studi Sastra Indonesia Disusun Oleh MARGARETHA KRISMI ERNAWATI 004114003 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

Transcript of PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN....

Page 1: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

i

KOHESI DAN KOHERENSI ANTARPARAGRAF DALAM WACANA

OPINI SURAT KABAR KOMPAS EDISI NASIONAL BULAN APRIL 2005

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Strata 1 (S-1) Sastra Indonesia

Program studi Sastra Indonesia

Disusun Oleh

MARGARETHA KRISMI ERNAWATI

004114003

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

i

KOHESI DAN KOHERENSI ANTARPARAGRAF DALAM WACANA

OPINI SURAT KABAR KOMPAS EDISI NASIONAL BULAN APRIL 2005

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Strata 1 (S-1) Sastra Indonesia

Program studi Sastra Indonesia

Disusun Oleh

MARGARETHA KRISMI ERNAWATI

004114003

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Page 3: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

ii

Page 4: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

iii

Page 5: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul

“Kohesi dan Koherensi Antarparagraf dalam Wacana Opini Surat Kabar Kompas

Edisi Nasional Bulan April 2005” tidak memuat karya atau bagian karya orang

lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan-kutipan dan daftar pustaka

sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta , Maret 2007

Penulis

Margaretha Krismi Ernawati

Page 6: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Aku tidak mencari pemahaman akan apa yang aku percaya tetapi aku percaya

agar aku memahami (St. Anselmus dari Canterbury).

Aku ingin bahwa dengan memahami diriku sendiri, aku dapat memahami orang

lain (Katherine Mansfield).

Pengalaman membuat aku mampu untuk mengenal sebuah kesalahan bilamana

aku melakukannya lagi… (Franklin P. Jones).

Skripsi ini kupersembahkan untuk

Yesus Kristus dan Bundha Maria

bapakku Al. Subarjo

ibuku Fr. Rujiyem,

kakakku Y.Kris Yunianto dan

adikku Ch.Deni Rumiarti .

Page 7: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

vi

KATA PENGANTAR

Dengan selesainya skripsi ini, penulis merasa bahwa Tuhanlah yang telah

berkarya atas diri penulis. Untuk itu, tiada kata lain yang pantas penulis panjatkan

kecuali kata puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang

telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya kepada peneliti.

Skripsi ini tidak terwujud begitu saja, melainkan melalui proses dan berkat

kebaikan, perhatian, dukungan, dan doa dari berbagai pihak.

1. Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum., dosen pembimbing I yang penuh perhatian

memberikan dorongan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan

2. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan kritikan dan masukan dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Dosen-dosen Sastra Indonesia antara lain Drs. B. Rahmanto, M.Hum.,

Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., S.E. Peni Adji, S.S, M.Hum., Dra.

Tjandrasih Adji, M.Hum., Drs. Heri Antono, M.Hum. Atas segala

bimbingan selama penulis menjalani studi di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

4. Sekretariat Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma atas pelayanan

dalam administrasinya.

5. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

peminjaman buku-buku yang diperlukan penulis.

Page 8: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

vii

6. Bapak Alexander Subarjo dan Ibu Frisca Rujiyem selalu memberikan

dukungan dengan berupa materil dan nonmateriil dan dengan doa agar

penulis dengan sabar mengerjakan skripsinya.

7. Mas Anto, dhik Deni, dan dhik Dhimas (walaupun dhik Dhimas bandel,

mbak sayang dan selalu kangen) selalu memberikan dukungan agar

penulis menyelesaikan skripsinya.

8. Romo E.M. Supranowo, Pr. yang selalu menanyakan bagaimana

skripsinya dan memberi semangat, berkat, dorongan, serta doa agar

penulis menyelesaikan skripsinya.

9. Leonard Prince Abhie Passarelagu terima kasih banyak telah menyediakan

waktunya untuk mengalihbahasakan dari bahasa indonesia menjadi bahasa

inggris dan terima kasih dukungannya selama penulis menyelesaikan

skripsinya dari sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabatku tercinta Paska, Iin, dan Gesta yang selalu mendorong penulis

agar semangat dan dengan hati yang senang dalam mengerjakan

skripsinya. Juga Teman-teman Sastra Indonesia angkatan 2000 yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 9: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

viii

ABSTRAK

Ernawati, Margaretha Krismi, 2006. “Kohesi dan Koherensi Antarparagraf dalam

Wacana Opini Surat Kabar Kompas Edisi Nasional Bulan April 2005”.

Skripsi Strata I (S1). Program Studi Sastra Indonesia. Jurusan Sastra

Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta.

Dalam skripsi ini dibahas tentang kohesi dan koherensi antarparagraf

wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005. Ada dua

permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama, kohesi antarparagraf

apa saja yang terdapat dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional

bulan April 2005? Kedua, koherensi antarparagraf apa saja yang terdapat dalam

wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005?

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis-jenis kohesi

antarparagraf dalam wacana opini Kompas edisi nasional bulan April 2005 dan

mendeskripsikan jenis-jenis koherensi antarparagraf dalam wacana opini Kompas

edisi nasional bulan April 2005.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

mendeskripsikan objek penelitian berdasarkan fakta yang ada. Penelitian ini

dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) tahap pengumpulan data, (ii) tahap analisis

data, dan (iii) tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah metode simak, yaitu menyimak wacana opini dengan

membaca, menelaah, dan memahami wacana opini surat kabar Kompas edisi

nasional bulan April 2005. Teknik yang digunakan adalah teknik sadap dan teknik

catat. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode agih dan

metode padan. Metode agih yang diterapkan menggunakan teknik dasar bagi

unsur langsung. Untuk menganalisis kohesi dan koherensi berpenanda digunakan

teknik baca markah yaitu teknik yang digunakan untuk menunjukkan kejatian

satuan lingual atau identitas konstituen tertentu. Teknik ganti untuk membuktikan

identitas satuan lingual tertentu dan teknik ulang untuk menggantikan unsur

tertentu dengan unsur yang lain. Teknik yang digunakan dalam analisis data

adalah teknik bagi unsur langsung dengan cara membagi atau mengelompokkan

bagian wacana kemudian dicari kohesi dan koherensinya. Dalam penyajian hasil

analisis data digunakan metode formal adalah penyajian hasil analisis data

dengan perumusan tanda dan lambang-lambang dan metode informal dengan kata-

kata biasa, dalam artian tidak mengunakan rumus.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, struktur antarparagraf

wacana opini dalam surat kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005 memiliki

kohesi gramatikal dan leksikal. Kohesi gramatikal kemudian dapat dirinci menjadi

tiga, yaitu (i) Kohesi penunjukan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kohesi

penunjukan anaforis dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional bulan

April 2005 menggunakan kata penunjukan misalnya itu, ini, dan tersebut dan

kohesi penunjukan kataforis menggunakan kata penunjukan misalnya sebagai

berikut dan berikut, (ii) Kohesi penggantian menggunakan pengantian dengan

pronomina misalnya ia, dia, dan –nya, (iii) Kohesi perangkaian menggunakan

konjungsi antarparagraf misalnya karena itu, oleh sebab itu, namun, dan jadi.

Page 10: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

ix

Kohesi leksikal dalam struktur antarparagraf wacana opini dalam surat

kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005 dapat dirinci menjadi dua, yaitu (i)

Kohesi homonimi dijumpai kata ketiga agama keturunan Ibrahim sebagai

superordinat umat Islam, Kristen, dan Yahudi sebagai subordinat; (ii) kohesi

pengulangan dijumpai pengulangan antarparagraf misalnya dia, Aceh, prinsip

non- intervensi, myamar, dan ASEAN.

Kedua, struktur antarparagraf wacana opini dalam surat kabar Kompas

edisi nasional bulan April 2005 memiliki koherensi berpenanda. Koherensi

berpenanda dapat dirinci menjadi sembilan, yaitu (i) koherensi aditif dengan

menggunakan penanda antarparagraf misalnya di samping itu; selain itu;

ditambah lagi; lagi pula; dan kecuali itu, (ii) koherensi sebab akibat dengan

menggunakan penanda antarparagraf misalnya oleh karena itu; maka; oleh sebab

itu; dan akibatnya; (iii) koherensi pertentangan dengan menggunakan penanda

kata sebaliknya; akan tetapi; tetapi; namun; walaupun begitu; dan meskipun

demikian, (iv) koherensi temporal dengan menggunakan penanda antarparagraf

misalnya kini; dua tahun lalu; ketika itu; sementara itu; dan sampai sekarang, (v)

koherensi kronologis dengan menggunakan penanda antarparagraf misalnya dulu

dan setelah, (vi) koherensi perurutan dengan menggunakan penanda antarparagraf

misalnya kemudian; lalu; dan selanjutnya, (vii) koherensi syarat dengan

menggunakan penanda antarparagraf misalnya jika demikian; jika begitu;

apabila demikian; apabila begitu; jika; dan apabila, (viii) koherensi cara

dengan menggunakan penanda antarparagraf misalnya dengan begitu dan dengan

demikian, (ix) koherensi intensitas dengan mengunakan penanda antarparagraf

misalnya pada hal; bahkan; apalagi; dan pun

Page 11: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

x

ABSTRACT

Ernawati, Margaretha Krismi Ernawati, 2006.“Inter- Pararagraph Cohesion and

Coherence in the Opinion Discourse Coloum of Kompas Newpaper’s

National Edition of April 2005”. SI Tesis. Indonesian Letters Study

Program. Indonesian Letters Program. Faculty of Letters, Sanata Dharma

University, Yogyakarta.

This thesis was discussing the inter-paragraph cohesion and coherence in

the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s National Edition of April

2005. There were two problems addressed in this thesis. First, what inter-

paragraph cohesion can be found in the Opinion Discourse column of Kompas

Newspaper’s National Edition of April 2005? Second, what inter-paragraph

coherence can be found in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

National Edition of April 2005?

This research aimed at describing the types of inter-paragraph cohesion in

the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s National Edition of April

2005 and describing the types of inter-paragraph coherence in the Opinion

Discourse column of Kompas Newspaper’s National Edition of April 2005.

This research was descriptive study, which was a research that describes the

research object based on the given facts. This research performed through three

steps, which were (i) data collecting, (ii) data analysis, and (iii) presentation of

data analysis. The method used in data collecting was comprehension method,

which was comprehend the opinion discourse by read, analyze, and understand the

Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s National Edition of April

2005. The technique used in this research was taping and recording techniques.

The method used in data analysis was distributing technique. This technique was

implemented using basic technique for direct element and then using switching

technique in order to demonstrating the identity of certain lingual unit, and finally,

the repeating technique to switch certain element with other elements. The

technique used in the data analysis was direct element sharing technique by

sharing or categorizing the discourse parts and then finding their cohesion and

coherence. In the presentation of data analysis results, the formal method was

used with signs, symbols formulation, and informal method by common words,

which was not using formula.

Result of the research was followed. First, the elements of inter-paragraph

in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s National Edition of

April 2005 have grammatical and lexical cohesion. The grammatical cohesion was

divided into three cohesions. Where the indication cohesion classified into two

types, (i) which were anaforis indication using Indonesian indicator adjective such

as ini, itu, di atas and tersebut, and kataforis cohesion using Indonesian indicator

words like sebagai berikut and berikut. (ii) Substitute cohesion using Indonesian

Page 12: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

xi

indicator pronoun like ia, dia, and -nya,. (iii) Connection cohesion using indicator

conjunction words such as karena itu, oleh sebab itu, namun, and jadi.

Lexical cohesion in inter-paragraph cohesion in the Opinion Discourse

column of Kompas Newspaper’s National Edition of April 2005 can be divided

into two cohesions. (i) Homonymy cohesion found in words ketiga agama

keturunan Ibrahim as superordinate umat Islam, Kristen, and Yahudi as

subordinate. (ii) While the repeating cohesion found in indicator words dia, Aceh,

prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN.

Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of

Kompas Newspaper’s National Edition of April 2005 have coherence with

indicator and coherence without indicator. (i) Coherence with indicator turn into

additive coherence using indicator words di samping itu, selain itu, ditambah lagi,

lagi pula, and kecuali itu. (ii) Causal coherence using indicator word oleh karena

itu, maka, oleh sebab itu. (iii) Contrast coherence using indicator word sebaliknya,

akan tetapi, tetapi, namun, walaupun begitu and meskipun demikian. (iv) Time

coherence by using indicator words kini, dua tahun lalu, ketika itu, sementara itu,

and sampai sekarang. (v) Chronological coherence by using indicator words dulu,

and setelah. (vi) Sequential coherence using indicator words kemudian, lalu, and

selanjutnya. (vii) Conditional coherence using indicator word jika demikian, jika

begitu, apabila demikian, apabila begitu, jika and apabila. (viii) Manner

coherence using indicator word dengan begitu and dengan demikian. (ix) intensity

coherence using indicator word penanda antarparagraf pada hal; bahkan; apalagi;

dan.

Page 13: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... iv

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................. v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK................. ...................................................................................... viii

ABSTRACT................. ...................................................................................... x

DAFTAR ISI.................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

1.5 TinjuanPustaka ...................................................................................... 6

1.6 Landasan Teori ...................................................................................... 8

1.6.1 Pengertian Wacana .......................................................................... 8

1.6.2 Pengertian Wacana Opini ................................................................ 8

1.6.3 Hubungan Antarbagian Wacana....................................................... 9

1.6.3.1 Kohesi................................................................................ 9

1.6.3.1.1 Kohesi Gramatikal ........................................................... 9

1.6.3.1.2 Kohesi Leksikal ............................................................... 12

1.6.3.2 Koherensi............................................................................ 16

1.6.3.2.1 Koherensi Berpenanda .................................................... 17

1.6.3.2.2 Koherensi Tidak Berpenanda .......................................... 21

1.7 Metode Penelitian ...................................................................................... 21

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ............................................. 22

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data...................................................... 22

Page 14: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

xiii

1.7.3 Tahap Penyajian Analisis Data .......................................................... 24

1.7.4 Sistematika Penyajian ....................................................................... 25

BAB II HASIL ANALISIS KOHESI ANTARPARAGRAF WACAN OPINI

SURAT KABAR KOMPAS EDISI NASIONAL BULAN APRIL

2005 ...................................................................................... 26

2.1 Kohesi Gramatikal .................................................................................... 26

2.1.1 Kohesi Penunjukan ................................................................... 26

2.1.2 Kohesi Penggantian ....................................................................... 33

2.1.3 Kohesi Perangkaian .................................................................... 35

2.2 Kohesi Leksikal ......................................................................................... 37

2.2.1 Kohesi Pengulangan ...................................................................... 37

2.2.2 Kohesi Hiponimi ......................................................................... 39

BAB III HASIL ANALISIS KOHERENSI ANTARPARAGRAF WACANA

OPINI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI NASIONAL

BULAN APRIL 2005 .................................................................... 42

3.1 Hasil analisis Koherensi ............................................................................. 42

3.1.1 Koherensi berpenanda ............................................................................ 42

3.1.1.1 Koherensi aditif ......................................................................... 43

3.1.1.2 Koherensi Sebab akibat ............................................................. 46

3.1.1.3 Koherensi Temporal .................................................................. 48

3.1.1.4 Koherensi Kronologis ................................................................ 51

3.1.1.5 Koherensi Pertentangan ........................................................... 53

3.1.1.6 Koherensi Cara .......................................................................... 56

3.1.1.7 Koherensi Perurutan ................................................................. 58

Page 15: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

xiv

3.1.1.8 Koherensi Syarat ........................................................................ 60

3.1.1.9 Koherensi Intensitas .................................................................. 61

3.1.2 Koherensi Tidak Berpenanda ............................................................ 61

3.1.2.1 Koherensi Perian dan Perincian .. .. ............................................. 61

BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 65

4.1Kesimpulan................................................................................................. 65

4.2 Saran.......................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam skripsi ini dibahas tentang kohesi dan koherensi antarparagraf yang

terdapat pada wacana opini pada surat kabar Kompas edisi nasional bulan April

2005. Wacana opini adalah tulisan yang terdapat dalam media massa cetak yang

berisi pendapat pribadi penulis. Wacana opini termasuk wacana yang lengkap

karena di dalamnya terdapat gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa

dipahami oleh pembaca.

Kohesi adalah hubungan bentuk antara bagian-bagian dalam suatu wacana,

kohesi dibagi menjadi dua jenis, yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal.

Kohesi gramatikal dibedakan menjadi kohesi penunjukan, penggantian,

perangkaian, dan pelesapan. Kohesi leksikal dibedakan menjadi himonini,

sinonimi, dan antonimi. Adapun koherensi adalah hubungan makna atau semantis

antara bagian-bagian dalam suatu wacana. Koherensi dibedakan menjadi

koherensi sebab akibat, koherensi perlawanan, koherensi kronologis, koherensi

temporal, dan koherensi aditif. Dengan adanya kohesi dan koherensi itu akan

terbentuk sebuah wacana yang utuh sehingga terjadi kesinambungan antarkalimat

atau antarparagraf. Berikut ini contoh kohesi gramatikal yang terdapat pada

wacana opini.

(1) (a) Tetapi, juga menimbulkan kekhawatiran baru, yaitu bahwa kita telah

memperkirakan terlalu rendah (underestimate) efek GRK pada

peningkatan suhu permukaan Bumi. (b) Karena pencemaran udara berupa

Page 17: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

2

zat padat halus dan zat kimia lain merugikan kesehatan manusia, usaha

harus dilakukan untuk mengendalikan pencemaran udara.

(c) DI Eropa dan Amerika Serikat usaha ini telah berhasil banyak. (d)

Sementara itu, penanggulangan emisi CO2 belum berhasil, bahkan ada

gejala emisi CO2 makin meningkat. (e) Dengan demikian, pada satu pihak,

keberhasilan menanggulangi pencemaran udara zat padat dan zat kimia

lain telah mengurangi dampak kesehatannya. (Kompas, 21 April 2005)

Pada contoh (1) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu kalimat (1a), dan (1b). Paragraf kedua terdiri dari tiga kalimat, yaitu

kalimat (1c), (1d), dan (1e). Pada paragraf kedua terdapat kata penunjuk ini,

menunjuk ke sebelah kiri, yaitu kata mengendalikan pencemaran udara sehingga

merupakan kohesi penunjukan anaforis.

(2) (a) Kehadiran Paus Benediktus XVI melahirkan dualisme sikap. (b) Hal ini

terjadi karena adanya harapan yang begitu besar bagi eksistensi paus. (c)

Seperti dilaporkan BBC, sebagian warga jerman menyambut

pengangkatan Joseph Ratzinger dengan bangga, sebagian lagi dengan rasa

prihatin. (d) Bangga karena ia berasal dari jerman, sementara keprihatinan

muncul karena menganggap Ratzinger sebagai sosok konservatif.

(e) NAMUN, menilai sepihak terhadap sosok Paus Benediktus XVI

kiranya harus ditaruh didalam kurung karena dalam hal-hal tertentu ia

menunjukkan sikap yang egaliter. (f) Misalnya, saat sebagian warga

jerman mendukung pembetasan pelaksanaan ajaran islam bagi

pemeluknya, seperti pemakaian jilbab, ia justru agak tidak setuju. (g) Ia

keberatan terhadap larangan pemakaian simbol-simbol agama di sekolah-

sekolah. (Kompas, 26 April 2005)

Pada contoh (2) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari empat

kalimat, yaitu kalimat (2a), (2b), (2c), dan (2d). Paragraf kedua terdiri dari tiga

kalimat, yaitu kalimat (2e), (2f), dan (2g). Paragraf kedua terlihat kata namun

menunjukkan perangkaian antarparagraf dengan paragraf pertama, sehingga

merupakan kohesi perangkaian.Berikut ini contoh koherensi antarparagraf yang

terdapat pada wacana opini.

Page 18: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

3

(3) (a) Kacaunya administrasi wilayah pesisir dan lautan Indonesia tercermin

dalam banyak hal: (1) kita mengklaim seluruh pulau besar dan kecil

Indonesia berjumlah 17.504 pulau, namun sampai saat ini kita hanya

mampu memberi nama berikut posisi geografisnya sebanyak 7.870 pulau

yang memenuhi definisi pulau menurut Pasal 121 UNCLOS 1982; (2) ada

sebuah lembaga di Indonesia menggunakan citra satelit untuk menghitung

jumlah pulau sehingga dengan bangga menyatakan telah memperoleh

jumlah pulau lebih banyak lagi, yaitu 20.000 pulau (bahkan Presiden RI

sebelumnya selalu mengacu pada angka ini).

(b) Padahal yang dilihat di citra satelit belum tentu pulau berdasarkan

definisi UNCLOS 1982, karena mungkin hanya berupa vegetasi mangrove

di atas permukaan laut. (c) Masalah nama-nama geografis seharusnya

menjadi bagian dari administrasi pemerintahan yang tertib dan tidak setiap

lembaga terkait mengeluarkan angka jumlah banyaknya pulau secara

sendiri-sendiri. (Kompas, 11 April 2005).

Pada contoh (3) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari satu

kalimat, yaitu (3a). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat, yaitu (3b), dan (3c).

Paragraf pertama berkoherensi intensitas dengan paragraf kedua yang ditandai

dengan konjungsi padahal.

(4) (a) Kerangkanya gamblang, dengan semakin kompleks dan ragam,

mekanisme check and balance, baku kritik, kontrol dan koreksi, serta

saling sisip dan silih sumbang antarinstitusi dapat berlangsung lebih

rampak sehingga demokrasi menjadi rekonstruktif, senantiasa dapat

memperbaiki dirinya, memperbaharui gagasan-gagasannya, meremajakan

bahkan menganakpinakkan sistem dan kelembagaannya sesuai tuntutan

perkembangan.

(b) Oleh karena itu, setiap perkembangan yang membahayakan

proliferasi demokrasi, baik pada lingkup hak-hak, institusi, kelompok,

maupun individu penggiatnya, seperti dalam berbagai perkembangan ini,

serta baik akibat rekayasa sistematis atau sekadar karena alpa kuasa,

ceroboh, atau lobanya pihak-pihak yang terkait, tetaplah sekaligus

merupakan bukti ketidaksehatan mekanisme- mekanisme demokrasi kita.

(c) Alih-alih bersorak-sorai merayakannya, sekurang-kurangnya kita harus

tertegun gundah. (Kompas, 18 April 2005)

Pada contoh (4) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari satu

kalimat yaitu (4a). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat, yaitu (4b) dan ( 4c)

Page 19: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

4

terlihat adanyahubungan makna sebab-akibat. Paragraf pertama berkoherensi

kausalitas dengan paragraf kedua ditandai konjungsi oleh karena itu

(5) (a)Yang lebih sial lagi, di antara elite agama (terutama Islam dan

Kristen), banyak di antaranya yang berambisi ingin mendakwahkan atau

menebarkan misi (baca: mengekspansi) seluas-luasnya keyakinan agama

yang mereka peluk. (b) Dan, para elite agama ini pun tentunya sangat jeli

dan tidak akan menyia-nyiakan peran signifikan negara sebagaimana

yang dikatakan Hobbes di atas. (c) Maka, kloplah, politisasi agama

menjadi proyek kerja sama antara politisi yang mabuk kekuasaan dan

para elite agama yang juga mabuk ekspansi keyakinan.

(d) Namun, perlu diingat, dalam proyek "kerja sama" ini tentunya para

politikus jauh lebih lihai dibandingkan dengan elite agama. (e) Dengan

retorika yang memabukkan, mereka tampil (seolah-olah) jadi elite yang

sangat religius yang mengupayakan penyebaran dakwah (misi agama)

melalui jalur politik. (f) Padahal, amat jelas, yang terjadi tak lain adalah

politisasi agama. (Kompas, 16 April 2005)

Pada contoh (5) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (5a), (5b), dan (5c). Paragraf kedua terdiri dari tiga kalimat, yaitu

(5d), (5e), dan (5f). Paragraf pertama berkoherensi kontras dengan paragraf kedua

yang ditunjukan dengan konjungsi namun.

Kompas dipilih sebagai sumber data selama sebulan karena salah satu surat

kabar yang bersifat nasional dan para pembacanya ada di seluruh Indonesia.

Dalam penelitian ini dipilih kohesi dan koherensi antarparagraf wacana opini pada

surat kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005 sebagai objek penelitian

dengan tiga alasan. Pertama kohesi dan koherensi antarparagraf wacana opini

sebagai wacana jurnalistik merupakan gejala kebahasaan yang dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari. Kedua, kohesi dan koherensi antarparagraf wacana opini

pada surat kabar Kompas belum pernah ada yang meneliti. Ketiga, kohesi dan

Page 20: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

5

koherensi antarparagraf banyak variasinya khususnya pada bulan april 2005.

Kohesi dan koherensi merupakan hal penting untuk membangun wacana,

termasuk wacana opini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka masalah yang

akan di bahas dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.2.1 Apa saja penanda kohesi antarparagraf dalam wacana opini Kompas edisi

nasional bulan April 2005?

1.2.2 Apa saja penanda koherensi antarparagraf dalam wacana opini Kompas edisi

nasional bulan April 2005 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan penelitian sebagai berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan jenis-jenis kohesi antarparagraf dalam wacana opini

Kompas edisi nasional bulan April 2005.

1.3.2 Mendeskripsikan jenis-jenis koherensi antarparagraf dalam wacana opini

Kompas edisi nasional bulan April 2005.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini dapat membuktikan manfaat teoretis dan praktis dalam

bahasa Indonesia. Manfaat teoretis penelitian ini dapat memperkaya kajian

linguistik Indonesia, khususnya bidang analisis wacana. Manfaat praktis

penelitian ini antara lain mendokumentasikan atau mendaftar wacana opini bahasa

Page 21: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

6

Indonesia. Hal itu selanjutnya memberikan gambaran dan contoh yang jelas

mengenai kohesi dan koherensi antarparagraf. Manfaat praktis itu juga dapat

memandu bagaimana penulisan struktur antarparagraf yang baik.

1.5 Tinjauan Pustaka

Kohesi dan koherensi telah dibahas dalam berbagai tulisan maupun skripsi

antara lain oleh Ramlan (1993), Alwi (2000), Puspitasari (2004), dan

Kusumantara (2004).

Ramlan (1987) dalam bukunya Sintaksis mengelompokkan makna

antarklausa yang satu dengan klausa yang lainnya dalam kalimat majemuk terdiri

tujuh belas hubungan. Ketujuh belas hubungan makna itu adalah (i) penjumlahan,

(ii) perurutan, (iii) pemilihan, (iv) pertentangan, (v) perlebihan, (vi)waktu, (vii)

perbandingan, (viii) sebab, (ix) akibat, (x) syarat, (xi) pengandaian, (xii) harapan,

(xiii) penerangan, (xiv) isi, (xv) cara, (xvi) perkecualian, dan (xvii) kegunaan.

Ramlan (1993) dalam bukunya berjudul Paragraf: Alur Pikir dan Kepaduan

dalam Bahasa Indonesia membahas tentang kepaduan dan pertalian makna

antarkalimat dalam wacana bahasa indonesia. Ramlan juga menunjukan sejumlah

penanda hubungan bentuk dan pertalian makna antarkalimat dalam bahasa

indonesia. Di bidang bentuk, ramlan merinci penanda hubungan antarkalimat

dibagi menjadi (1) penanda hubungan penunjukan, (2) penanda hubungan

penggantian, (3) penanda hubungan.

Page 22: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

7

Alwi (2000) dalam bukunya Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia membahas

hubungan bentuk (kohesi) dan hubungan makna antarkalimat dalam bahasa

indonesia (koherensi). Di bidang hubungan makna Alwi merinci penanda

hubungan antarkalimat menjadi pertentangan, pengutamaan, perkecualian,

konsesi, dan tujuan.

Selain ahli-ahli tersebut, ada skripsi dan tesis yang membahas kohesi dan

koherensi sebagai berikut.

Puspitasari (2004) dalam skripsinya berjudul “Analisis Wacana Rubrik

“Psikoterapi” dalam surat kabar mingguan Minggu Pagi. Penelitian Ani

menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, wacana rubrik “Psikoterapi”

memiliki wacana lengkap, yaitu bagian awal, bagian tubuh, dan bagian penutup.

Kedua, kohesi wacana rubrik “Psikoterapi” yang berupa pertalian unsur semantik

diwujudkan menjadi bentuk kohesi gramatikal dan kohesi lekasikal. Ketiga,

koherensi yang ditemukan dalam wacana rubrik”Psikoterapi” dibedakan menurut

penanda antar kalimat, yaitu koherensi berpenanda dan koherensi tidak

berpenanda.

Kusumantara (2004) dalam skripsinya berjudul Analisis Wacana Adventorial

Pada Surat Kabar Kompas Bulan Januari – Juni 2004. Penelitian Kusumantara

menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, struktur wacana yang terdiri dari

lima bagian yaitu bagian rubrik, bagian awal, bagian tubuh, dan bagian penutup.

Kedua, jenis-jenis tuturan dibagi menjadi tuturan narasi, deskripsi, dan narasi.

Ketiga, kohesi dalam wacana Adventorial pada surat kabar Kompas. Dan

Page 23: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

8

keempat, koherensi pada wacana Adventorial pada surat kabar Kompas bulan

januari- juni 2004.

Setelah dilakukan tinjauan pustaka dari kajian Ramlan (1993), Alwi (2000),

Wahyuni (2004), Puspitasari (2004), dan Kusumantara (2004) dapat dicatat bahwa

sudah dilakukan kajian tentang kohesi dan koherensi. Hal tersebut berupa kohesi

dan koherensi antarkalimat yang terdapat pada wacana rubrik, wacana narasi

bahasa daerah, dan tajuk rencana. Namun, kohesi dan koherensi antarparagraf

belum pernah diteliti. Oleh sebab itu, penelitian tentang kohesi dan koherensi

antarparagraf dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional bulan April

2005 ini layak dilakukan.

1.6 Landasan Teori

Dalam penelitian ini diperlukan landasan teori mengenai wacana, paragraf,

kalimat, wacana opini, dan pengertian hubungan antarbagian wacana.

1.6.1 Pengertian Wacana

Menurut Kridalaksana (1983: 179) wacana adalah satuan bahasa terlengkap;

dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.

Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri

ensiklopedi, dsb), paragraf, kalimat atau kata yang membawa amanat yang

lengkap.

Menurut Tarigan (1987: 27), wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan

tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi

Page 24: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

9

tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir nyata

disampaikan secara lisan dan tertulis. Adapun menurut Samsuri (1988: 1), wacana

adalah rekaman kebahasaan tang utuh tentang peristiwa komunikasi. Komunikasi

dapat menggunakan bahasa lisan, dan dapat pula memakai bahasa tulis.

1.6.2 Pengertian Opini

Artikel opini merupakan tulisan yang ada di dalam media cetak yang

memasukkan pendapat penulis di dalamnya, artinya artikel yang mengandung

subjektivitas, bukan hanya fakta (Hutabarat dan Pudjomartono dalam Siregar dan

Suarjana, 1995: 30).

1.6.3 Hubungan Antarbagian Wacana

Sejalan dengan pandangan bahwa bahasa terdiri atas bentuk dan makna, maka

hubungan antarbagian wacana dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hubungan

bentuk yang disebut kohesi (cohesion) dan hubungan makna atau hubungan

semantis yang disebut koherensi (coherence). Dengan demikian, wacana yang

padu adalah wacana yang apabila dilihat dari segi hubungan bentuk atau struktur

lahir bersifat kohesif, dan dilihat dari segi hubungan makna atau struktur batinnya

bersifat koheren.

1.6.3.1 Kohesi

Kohesi merupakan hubungan bentuk. Kohesi dibagi menjadi dua, yaitu

kohesi gramatikal dan kohesi leksikal.

1.6.3.1.1 Kohesi Gramatikal

Page 25: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

10

Menurut Halliday dan Hassan (1976: 6), Sumarlam (1996: 66), Baryadi (2001:

10), aspek gramatikal wacana meliputi: penunjukan, penggantian, pelesapan, dan

perangkaian.

a). Penunjukan

Penunjukan adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan

lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual lain yang mendahului atau

mengikutinya. Berdasarkan tempatnya, apakah acuan itu berada di dalam teks atau

di luar teks, maka penunjukan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penunjukan

endofora apabila acuannya berada atau terdapat di dalam teks wacana itu, dan (2)

penunjukan eksofora apabila acuannya berada atau terdapat di luar teks wacana.

Tabel 1 : Kata-kata Deiksis untuk Kohesi Penunjukan

b). Penggantian

Penggantian adalah kohesi gramatikal berupa penggantian satuan lingual

tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam wacana untuk memperoleh unsur

pembeda. Dilihat dari segi satuan lingualnya, subtitusi dapat dibedakan menjadi

subtitusi nominal, verbal, frasal, dan klausal.

Tabel 2 : Pronomia Persona untuk Kohesi Penggantian

Tunggal/jamak Netral Honorifik

Kohesi Referensi Kata-kata Deiksis

1. Referensi Anaforis itu, ini, tersebut, di atas, demikian,

begini, begitu

2. Referensi Kataforis berikut, berikut ini, ini, begini,

demikian, yakni, yaitu

Page 26: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

11

Tunggal dia, ia, -nya beliau

Jamak mereka, -nya beliau-beliau

Contoh:

(6) Agus sekarang sudah berhasil mendapat gelar sarjana sastra.Titel

kesarjanaannya itu akan digunakan untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa

melalui sastranya.

(7) Wisnu mempunyai hobi mengarang cerita pendek. Dia berkarya sejak masih di

bangku sekolah menengah pertama.

(8) Aku tidak memeruskan pertanyaanku. Ibuku juga tidak berbicara. Dua orang

sama- sama diam.

Pada contoh (6) satuan lingual nomina gelar yang telah disebut terdahulu

digantikan oleh satuan lingual nomina pula yaitu kata titel disebutkan kemudian.

Contoh (7) tampak adanya penggantian satuan lingual berkategori verba

mengarang dengan satuan lingual lain yang berkategori sama, yaitu berkarya.

Adapun pada contoh (8) kata aku pada kalimat pertama dan ibuku pada kalimat

kedua disubtitusi dengan frasa dua orang pada kalimat ketiga.

c). Pelesapan

Pelesapan adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa penghilangan

atau pelesapan satuan lingual tertentu yang telah disebutkan sebelumnya.

(9) Budi seketika itu terbangun. Menutupi matanya karena silau,mengusap muka

dengan saputanganya, lalu bertanya,” “Di mana ini ?”.

Pada tuturan (9) terdapat pelesapan satuan lingual yang berupa kata, yaitu budi

yang berfungsi sebagai subjek atau pelaku tindakan pada tuturan tersebut. Subjek

yang sama itu dilesapkan sebanyak tiga kali, yaitu sebelum kata menutupi pada

Page 27: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

12

klausa kedua, sebelum kata mengusap pada klausa ketiga, dan sebelum kata atau

diantara kata lalu dan bertanya pada klusa keempat. Di dalam analisis wacana, unsur

(konstituen) yang dilesapkan itu biasa ditandai dengan konstituen nol atau zero

(atau dengan lambang

) pada tempat terjadinya pelesapan unsur tersebut. Dengan

cara seperti itu maka peristiwa pelesapan pada tuturan (9) dapat direpresentasikan

menjadi (9a), dan apabila tuturan itu kembali dituliskan dalam bentuknya yang

lengkap tanpa adanya pelesapan maka akan tampak seperti (9b) sebagai berikut.

(9a) Budi seketika itu terbangun.

menutupi matanya karena silau,

mengusap muka dengan saputangannya, lalu

bertanya,”Di mana ini?”.

(9b) Budi seketika itu terbangun. Budi menutupi matanya karena silau, Budi

mengusap muka dengan saputangannya, lalu Budi bertanya, “Di mana ini?”.

Pada analisis tersebut bahwa dengan terjadinya peristiwa pelesapan, seperti

pada (9) atau (9a), maka tuturan itu menjadi lebih efektif, efesien, wacananya

menjadi padu, dan memotivasi pembaca untuk lebih kreatif menemukan unsur-

unsur yang dilesapkan, serta praktis dalam berkomunikasi. Fungsi-fungsi

semacam itu tentu tidak ditemukan pada tuturan (9b), sekalipun dari segi

informasi lebih jelas atau lengkap daripada (9) dan (9a).;

d). Perangkaian

Perangkaian adalah kohesi gramatikal yang dilakukan cara menghubungkan

unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana. Unsur yang dirangkaikan

dapat berupa satuan lingual kata, frasa, klausa, kalimat, dan dapat juga berupa

unsur yang lebih besar.

Contoh:

Page 28: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

13

(10) Karena pelayanannya ramah, cantik, masih gadis lagi, setiap saat warungnya

penuh pembeli.

(11) Si Fulan tetap tidak bisa diterima oleh teman-temannya, meskipun dia sudah

mengakui kesalahannya.

Konjungasi karena pada contoh (10) sekalipun berada awal kalimat tetap

berfungsi untuk menyatakan hubungan sebab-akibat atau hubungan kausal antara

klausa penjualnya cantik, ramah, masih gadis sebagai sebab, dengan klausa

berikutnya yaitu setiap saat warungnya penuh pembeli sebagai akibat. Konjugasi

meskipun pada contoh (11) menghubungkan secara konsesif antara klausa Si

Fulan tetap tidak bisa diterima teman-temannya dengan klausa dia sudah

mengakui kesalahannya.

1.6.3.1.2 Kohesi Leksikal

Kohesi leksikal adalah hubungan antarunsur dalam wacana secara semantis.

Kohesi leksikal dalam wacana dapat dibedakan menjadi enam macam, yaitu (a)

pengulangan, (b) sinonimi, (c) kolokasi, (d) hiponimi, (e) antonimi, dan (f)

ekuivalensi. Berikut ini penjelasan keenam aspek leksikal beserta contohnya.

a). Kohesi Leksikal Pengulangan

Pengulangan adalah pengulangan satuan lingual (bunyi, suku kata, kata, atau

bagian kalimat) yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah

konteks yangs sesuai. Berdasarkan tempat satuan lingual yang diulang dalam

baris,

Contoh :

(12) Aku dan dia terpaksa harus tinggal berjauhan, tetapi aku sangat mempercayai

dia, dia pun sangat mempercayai aku. Aku dan dia saling mempercayai.

Page 29: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

14

Contoh (12) merupakan pengulangan satuan lingual (sebuah kata) beberapa

kali dalam sebuah konstruksi, contoh (12) termasuk repetisi tautotes.

b). Kohesi Leksikal Sinonimi

Sinonimi dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atau hal yang sama

atau ungkapan yang maknanya kurang lebih sama dengan ungkapan yang lain

(Chaer, 1990: 85). Sinonimi merupakan salah satu aspek leksikal untuk

mendukung kepaduan wacana. Sinonimi berfungsi menjalin hubungan makna

yang sepadan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual yang lain dalam

wacana.

Berdasarkan wujud satuan lingualnya, sinonimi dibedakan menjadi lima

macam, yaitu sinonimi antara morfem bebas dengan morfem terikat, kata dengan

kata, kata dengan frasa atau sebaliknya,frasa dengan frasa, dan klausa dengan

kalimat atau kalimat dengan klausa.berikut ini contoh sinonimi:

( 13 ) Aku mohon kau mengerti perasaanku

(14 ) Meskipun capek, saya sudah terima bayaran. Setahun menerima gaji 80%.

SK pegnegku keluar. Gajiku naik

Pada contoh (13) termasuk sinonimi morfem ( bebas) aku bersinonimi dengan

morfem (terikat) –ku, contoh (14) berupa sinonimi antara kata bayaran pada

kalimat pertama dengan kata gaji pada kalimat kedua dan ketiga.kedua kata pada

contoh (14) maknanya sepadan.

c). Kohesi Leksikal Antonimi

Page 30: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

15

Antonimi dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atau hal yang lain;

atau satuan lingual yang maknanya berlawanan atau beroposisi dengan satuan

lingual yang lain. Antonimi disebut juga oposisi makna. Berdasarkan sifatnya

oposisi makna dibedakan menjadi lima macam, yaitu oposisi mutlak, oposisi

kutub, oposisi hubungan, oposisi hirarkial, dan oposisi majemuk.

Contoh:

(15) Hidup dan matinya perusahaan tergantung dari usaha kita. Jangan hanya

diam menunggu kehancuran, mari kita mencoba bergerak dengan cara yang

lain.

Pada contoh (15) terdapat oposisi mutlak antara kata hidup dan mati pada

kalimat pertama, dan kata diam dan kata bergerak pada kalimat kedua.

d). Kohesi Leksikal Kolokasi

Kolokasi adalah asosiasi tertentu dalam menggunakan pilihan kata yang

cenderung digunakan secara berdampingan. Kata-kata yang berkolokasi adalah

kata-kata yang cenderung dipakai dalam suatu dominan atau jaringan tertentu,

misalnya

Contoh:

(16) Waktu aku masih kecil, ayah sering mengajakku ke sawah. Ayah adalah

seorang petani yang sukses. Dengan lahan yang luas dan bibit padi yang

berkualitas serta didukung sistem pengolahan yang sempurna maka panen pun

melimpah. Dari hasil panen itu pula keluarga ayahku mampu bertahan hidup

secara layak.

Page 31: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

16

Pada contoh (16) tampak pemakaian kata-kata sawah,petani,lahan,bibit padi,

sistem pengolahan, dan hasil panen, yang saling berkolokasi dan mendukung

kepaduan suatu wacana.

e). Kohesi Leksikal Hiponimi

Hiponimi dapat diartikan sebagai satuan bahasa (kata, frasa, kalimat) yang

maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain. Unsur

atau satuan lingual yang mencakupi beberapa unsur atau satuan lingual yang

berhiponim itu disebut “hipernim” atau “superordinat”. Contoh penggunaan

hiponimi dapat diperhatikan pada penggalan wacana berikut.

Contoh:

(17) Binatang melata termasuk kategori hewan reptil. Reptil yang hidup di darat

dan di air ialah katak dan ular. Cicak adalah reptil yang biasa merayap di

dinding. Adapun jenis reptil yang hidup di semak-semak dan rumput adalah

kadal. Sementara itu,reptil yang dapat berubah warna sesuai dengan

lingkunganya yaitu bunglon.

Pada contoh (17) hipernim atau superordinatnya adalah binatang melata atau

yang disebut reptil. Sementara itu, binatang- binatang yang merupakan golongan

reptil sebagai hiponimnya adalah katak, ular, cicak, kadal, dan bunglon.

Hubungan antarunsur bawahan atau antarkata yang menjadi anggota hiponim itu

disebut “kohiponim”. Fungsi hiponim adalah untuk mengikat hubungan

antarsatuan lingual dalam wacana secara semantis, terutama untuk menjalin

hubungan makna atasan dan bawahan, atau antar unsur yang mencakupi dan unsur

yang dicakupi. Dengan demikian,dari wacana tersebut dapat digambarkan

kehiponimannya sebagaimana dapat direalisaikan pada bagan berikut.

Page 32: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

17

REPTIL ------------------------------------- “Hipernim”

Hiponimi

Cicak Ular Kadal Katak Bunglon ------------ “Hiponimi”

“Kohiponimi

f). Kohesi Leksikal Ekuivalensi

Ekuivalensi adalah hubungan kesepadanan antara satuan lingual tertentu

dengan satuan lingual yang lain dalam sebuah paradigma. Dalam hal ini, sejumlah

kata hasil afiksasi dari morfem asal yang sama menunjukan adanya hubungan

kesepadanan, misalnya hubungan makna antara kata membeli, dibeli, membelikan,

dibelikan, dan pembeli, semuanya dibentuk dari bentuk asal yang sama yaitu beli.

Contoh:

(18) Andi memperoleh predikat pelajar teladan. Dia memang tekun sekali dalam

belajar. Apa yang telah diajarkan oleh para pengajar di sekolah diterima

dan dipahaminya dengan baik. Andi merasa senang dan tertarik pada

semua pelajaran.

1.6.3.2 Koherensi

Koherensi adalah keterkaitan semantis antara bagian-bagian wacana.

Koherensi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu koherensi yang berpenanda dan

Page 33: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

18

koherensi tidak berpenanda. Koherensi berpenanda diungkapkan dengan

konjungsi, sedangkan koherensi tidak berpenanda sebaliknya.

1.6.3.2.1 Koherensi Berpenanda

Koherensi berpenanda dapat membentuk koherensi antarparagraf di dalam

suatu wacana yang ditandai oleh konjungsi. Masing-masing penanda bisa

menyatakan hubungan makna tertentu (Ramlan, 1993:

a). Koherensi Kausalitas

Koherensi kausalitas yaitu koherensi yang menyatakan hubungan makna

sebab-akibat antarkalimat atau antarparagraf.

Contoh:

(19) Menurut Harsya, dalam keadaan sekarang kalau sekolah hanya boleh

dipakai pada pagi hari, dan sore hari untuk kegiatan ekstrakurikuler,akan

banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung. Karena itu, katanya,

maslah ini harus dilihat sebagai masa transisi.

Pada contoh (19) terdapat dua kalimat, yaitu kalimat (19a) dan Kalimat

(19a) berkoherensi kausalitas dengan kalimat (19b) yang ditandai dengan

konjungsi Karena itu .

b) Koherensi Kontras

Koherensi kontras yaitu koherensi yang menyatakan hubungan makna

pertentangan antarkalimat atau antarparagraf.

Contoh:

(20) Dia mengungkapkan, pernah pada suatu waktu PLN melakukan

pembatasan dalam pemakaian listrik. Namun, hal itu ditentang oleh

Page 34: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

19

banyak orang, sehingga terpaksa PLN memenuhi permintaan mereka

dengan janji untuk tidak menggunakan listrik pada malam hari.

Pada contoh (20) terdapat dua kalimat, yaitu kalimat (20a) dan (20b). Kalimat

(20a) berkoherensi kausalitas dengan kalimat (20b) yang ditandai dengan

konjungsi Namun.

c) Koherensi Aditif

Koherensi aditif yaitu koherensi yang menyatakan makna penambahan

antarkalimat atau antarparagraf.

Contoh:

(21) (a) Dalam jangka pendek kemungkinan besar jawabannya bisa karena kini

monopoli betul-betul bisa dilaksanakan. (b) BPPC (Badan Penyangga

dan Pemasaran Cengkeh) tak akan mengalami kesulitan dalam

menetapkan harga. (c) Kecuali itu, seperti dikatakan di depan,

produksi rokok kretek bakal meningkat lagi. (d) Dengan demikian,

pemertintah akan cengkeh pun naik, dan BPPC pun semakin gampang

melempar stoknya.

Pada contoh (21) terdapat empat kalimat, yaitu kalimat (21a), (21b), (21c), dan

(21d). Kalimat (21a) dan (21b) berkoherensi aditif dengan kalimat (21c) yang

ditandai dengan konjungsi kecuali itu.

d). Koherensi Intensitas

Koherensi intensitas yaitu koherensi yang menyatakan hubungan penyangatan

yang terdapat dalam sejumlah penenda dalam fungsinya sebagai penanda

antarkalimat atau penanda antarparagraf.

Contoh:

(22) Menurut penggemar permainan mengadu benang gelasan, apabila menang,

dapat menimbulkan kebanggaan yang cukup besar. Apalagi, jika

kemenangan itu dicapai berkali-kali.

Page 35: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

20

Pada contoh (22) terdapat dua alimat, yaitu kalimat (22a) dan (22b). Kalimat

(22a) dan (22a) berkoherensi kausalitas dengan kalimat (22b) yang ditandai

dengan konjungsi apalagi.

e). Koherensi Kronologis

Koherensi kronologis yaitu koherensi yang menyatakan hubungan rangkaian

waktu, kala, dan aspek.

Contoh:

(23) (a) Geliat demokrasi di Irak kini mulai terasa. (b) Setelah berhasil

melaksanakan pemilihan umum pada 30 Januari 2005, Dewan Nasional Irak

(parlemen) hari Minggu (3/4) memilih Hajem al-Hassani dari Sunni sebagai

ketua parlemen. (c) Tiga hari kemudian Dewan Nasional Irak juga berhasil

memilih Jalal Talabani, dari suku Kurdi, sebagai presiden. (d) Adapun

posisi Perdana Menteri kemungkinan kuat akan diberikan kepada pemimpin

Syiah, Ibrahim Jaafari.

Pada contoh (23) terdapat empat kalimat, yaitu kalimat (23a), (23b), (23c), dan

(23d). Kalimat (23a) dan (23b) berkoherensi kronologis dengan kalimat (23c)

yang ditandai dengan konjungsi Tiga hari kemudian.

f). Koherensi Perurutan

Koherensi perurutan yaitu koherensi yang menyatakan hubungan yang harus

dilakukan secara berurutan.

Contoh:

(24) Baru-baru ini Dr. Osofsky mengatakan, “Bayi- bayi yang cerdik itu lebih

banyak memandang kepada ibunya untuk menatakan sesuatu. Kemudian

sang ibu akan tersenyum pada bayinya, mengusap pipinya, dan dengan cepat

mendekapnya

Page 36: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

21

Pada contoh (24) terdapat dua alimat, yaitu kalimat (24a) dan (24b). Kalimat

(24a) dan (24a) berkoherensi kausalitas dengan kalimat (24b) yang ditandai

dengan konjungsi kemudian.

g). Koherensi Waktu

Koherensi waktu yaitu koherensi yang menyatakan waktu terjadinya peristiwa

atau dilaksanakannya suatu perbuatan tersebut pada kalimat lain.

Contoh:

(25) Sebelum rakyat berhasil merebut Dili, para tahanan Fretilin dipindahkan ke

daerah pedalaman. Sementara itu, PSTT selangkah demi selangkah tetap

berusaha untuk bisa berintegrasi dengan Indonesia.

Pada contoh (25) terdapat dua alimat, yaitu kalimat (25a) dan (25b). Kalimat

(25a) dan (25a) berkoherensi waktu dengan kalimat (25b) yang ditandai dengan

konjungsi sementara itu.

h). Koherensi Cara

Koherensi cara yaitu Koherensi menyatakan bagaimana suatu perbuatan itu

dilaksanakan atau bagaimana suatu peristiwa itu terjadi.

Contoh:

(26) Anak-anak menyadarkan sepedanya ke dinding, kemudian berdiri di atas

sepeda itu. Dengan demikian, mereka dapat melihat ke dalam,

menyaksikan pertandingan sepak bola yang sedang berlangsung.

Pada contoh (26) terdapat dua alimat, yaitu kalimat (26a) dan (26b). Kalimat

(26a) dan (26a) berkoherensi cara dengan kalimat (26b) yang ditandai dengan

konjungsi dengan demikian.

i). Koherensi Syarat

Page 37: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

22

Koherensi syarat yaitu koherensi yang menyatakan bahwa apa yang

dinyatakan pada suatu kalimat menjadi syarat terlaksananya suatu perbuatan atau

terjadinya suatu peristiwa yang dinyatakan pada kalimat lain.

Contoh:

(27) (a) Dengan kekuatan ekonominya saat ini, masyarakat Amerika

menganggap Jepang berusaha menghancurkan kami. (b) Jika begitu,

benarkah peringatan 50 tahun serangan terhadap Pearl Harbor dilakukan

untuk menggaungkan kembali kesan bahwa Jepang tetap musuh Amerika

yang berbahaya?

Pada contoh (27) terdapat dua kalimat, yaitu kalimat (27a) dan (27b). Kalimat

(27a) dan (27a) berkoherensi kausalitas dengan kalimat (27b) yang ditandai

dengan konjungsi jika begitu.

1.6.3.2.2 Koherensi Tidak Berpenanda

Jenis koherensi ini bisa dipahami melalui urutan kalimatnya meskipun tidak

menggunakan konjungsi. Koherensi tidak berpenanda dibagi menjadi dua, yaitu

koherensi perian dan koherensi perincian (Baryadi, 2002: 32).

Contoh:

(28) burung walet hitam berukuran lebih besar (14 cm) dengan sayap panjang

dan ekor becelah dalam (menggarpu). Warna tunggingnya bervariasi anatar abu-

abbu sampai hitam seperti punggungnya. Kakinya tidak berbulu atau hanya sdikit

berbulu (mackinnon,1990:212).

Pada contoh (28) terdapat tiga kalimat, yaitu kalimat (28a), (28b), dan (28c).

Pada contoh (28) bagian-bagianya memiliki koherensi perian dan perincian.

Page 38: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

23

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Untuk melakukan Penelitian linguistik dibutuhkan prosedur penelitian yang

melewati tiga tahap strategis, yaitu pertama tahap pengumpulan data, tahap

analisis data. Setelah data-data dianalisis, kemudian dilanjutkan tahap ketiga,

yaitu tahap hasil analisis data. Berikut diuraikan masing-masing tahap penelitian

itu.

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Objek penelitian ini adalah kohesi dan koherensi antarparagraf dalam

wacana opini. Sumber data diperoleh dari surat kabar harian Kompas edisi

nasional bulan april 2005. Sampel data kohesi dan koherensi antarparagraf dalam

wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005 berjumlah 65

buah .

Metode yang dipakai dalam pengumpulan data penelitian ini adalah metode

simak. Menurut Sudaryanto (1993: 133), metode simak adalah metode yang

dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah tuturan yang dihasilkan dalam wacana opini.

Untuk melaksanakan metode simak dipergunakan dua teknik, yaitu teknik

catat. Penerapan metode simak dengan menyimak berulang-ulang. Penggunaan

bahasa dalam paragraf yang terdapat dalam wacana opini setelah penggunaan

bahasa dalam wacana opini disimak. Kemudian dilanjutkan dengan teknik catat

menggunakan alat tulis, kertas, lem, dan gunting untuk mengkliping data-data.

Masing-masing data yang telah dikipling kemudian dicatat sumber datanya yang

meliputi nama surat kabar, tanggal, dan tahun terbitnya.

Page 39: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

24

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode agih dan metode

padan. Menurut Sudaryanto (1993: 15-16), metode agih adalah metode analisis

data dengan bagian bahasa yang diteliti sebagai alat penentu yang terdapat dalam

bahasa itu sendiri. Teknik yang digunakan dalam metode agih ini adalah teknik

bagi unsur langsung ini dilakukan dengan membagi satuan lingual datanya

menjadi beberapa bagian.

Teknik bagi unsur langsung dipakai untuk membagi struktur wacana opini.

Struktur wacana opini dari bagian judul, awal, itubuh atau isi, dan bagian penutup.

Setelah menganalisis struktur wacana opini kemudian dilanjutkan dengan

menganalisis kohesi dan koherensi antarparagraf wacana opini. Untuk

menganalisis kohesi dan koherensi berpenanda digunakan teknik baca markah

yaitu teknik yang digunakan untuk menunjukkan kejatian satuan lingual atau

identitas konstituen tertentu (Sudaryanto, 1993: 95). Untuk menganalisis kohesi

dan koherensi berpenanda digunakan teknik ganti dan teknik ulang. Teknik ulang

dilaksanakan dengan cara mengulang satuan lingual tertentu yang bersangkutan.

Teknik ganti dilaksanakan dengan cara menggantikan unsur tertentu dengan unsur

yang lain (Sudaryanto, 1993: 48). Adapun untuk koherensi tidak berpenanda

digunakan teknik perluas yaitu teknik analisis yang berupa perluasan satuan

lingual dalam suatu data (Sudaryanto, 1993: 55).

Dalam penelitian ini, teknik ulang digunakan untuk membuktikan identitas

satuan lingual tertentu sebagai berikut:

Page 40: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

25

(29) (a) Prinsip non-intervensi dalam skala itu memang merupakan ekspresi

yang tidak bisa ditawar dari adanya pengakuan terhadap kedaulatan,

sekalipun hal itu dalam penafsirannya, bisa dibelokkan untuk kepentingan

domestik tanpa perlu takut campur tangan dari luar.

(b) Benturan dilematis terhadap penafsiran prinsip non-intervensi yang

mulai digelindingkan PM Thailand Surin Pitsuwan dengan istilah

pendekatan flexible engagement ataupun model "pengikatan konstruktif"

(constructive engagement) dan bahkan semangat nhanced interaction ini

kembali bergulir mundur ke belakang.

Pada contoh (29) terdapat dua. Paragraf pertama terdiri dari satu kalimat, yaitu

(29a). Paragraf kedua terdiri dari satu kalimat yaitu (29b). Pada paragraf pertama

terlihat kata Prinsip non-intervensi diulang pada paragraf kedua sehingga

merupakan kohesi pengulangan.

Di samping diterapkan teknik ulang, teknik ganti juga digunakan dalam

pengolahan data. Teknik ini dilaksanakan dengan cara menggantikan unsur

tertentu dengan unsur yang lain. Contoh penerapannya sebagai berikut:

(30) (a) Dibandingkan dengan Paus Pertama, yaitu Petrus, dan para Paus

pendahulunya, Johannes Paulus II ini jauh lebih mendunia. (b) Mendunia

dalam arti dikenal seluruh dunia, tanpa menjadi selebriti. (c) Mendunia juga

dalam arti, ia pergi hampir ke seluruh dunia. (d) Tiada benua yang tidak

dikunjunginya.

(e) Dia juga menaruh minat besar pada hampir segala yang dirembuk di

PBB, termasuk yang diolah di Beijing mengenai perempuan meski dalam

kerangka imamat katolik, pendiriannya jelas. (f) Paus yang satu ini ini

memancangkan satu tolok ukur baru, bagi pemimpin Gereja Katolik: seturut

ajaran Gurunya juga sih, "Tidak dari dunia, tetapi tidak diambil keluar dari

dunia" (Kompas, 2 April 2005).

Pada contoh (30) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari empat

kalimat, yaitu (30a), (30b), (30c), dan (30d). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat

yaitu (30e) dan(30f). Pada paragraf pertama terlihat nama Johannes Paulus II

Page 41: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

26

diganti dengan kata Dia yang terdapat pada paragraf kedua sehingga merupakan

kohesi penggantian.

1.7.3.3 Tahap Penyajian Analisis Data

Metode penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan

menggunakan metode informal dan metode formal. Sudaryanto (1993: 145)

menjelaskan metode informal adalah metode penyajian atau perumusan hasil

analisis data dengan kata-kata biasa. Adapun metode formal adalah metode

penyajian dengan menggunakan data-dta biasa dan menggunakan bagan-bagan

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keseluruhan isi keseluruhan wacana

opini. Kata-kata biasa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kata-kata

denotatif, bukan konotatif. Demikian juga penyampaian hasil analisis data dalam

penelitian ini tidak akan memanfaatkan berbagai lambang, tanda, singkatan, dan

sejenisnya.

1.8 Sistematika Penyajian

Sistematika laporan penelitian dipaparkan dalam empat bab. Bab I

merupakan bab pendahuluan dengan sub-sub bab latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori, tinjauan pustaka,

dan sistematika penyajian. Bab II berisi uraian pembahasan tentang kohesi

antarparagraf yang digunakan dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi April

2005. Bab III berisi uraian pembahasan tentang koherensi antarparagraf yang

digunakan dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi April 2005. Sementara

itu, bab IV merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Page 42: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

27

BAB II

KOHESI ANTARPARAGRAF DALAM WACANA OPINI

SURAT KABAR KOMPAS EDISI NASIONAL BULAN APRIL 2005

Pada bab ini diuraikan jenis-jenis kohesi yang terdapat dalam wacana opini

surat kabar harian Kompas edisi nasional bulan April 2005. Kohesi ini dibutuhkan

dalam suatu wacana untuk menciptakan keutuhan wacana dengan adanya

hubungan antar bagian wacana yang berhubungan akan tercipta keutuhan wacana.

Dalam skripsi ini akan dibahas kohesi gramatikal dan kohesi leksikal.

2.1 Kohesi Gramatikal

Kohesi gramatikal adalah keterkaitan gramatikal antara bagian-bagian

wacana. Kohesi gramatikal dalam wacana opini surat kabar harian Kompas edisi

nasional bulan April 2005 ditemukan empat jenis kohesi, yaitu penunjukan,

penggantian, pelesapan, dan perangkaian.

2.1.1 Kohesi Penunjukan

Penunjukan merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan

lingual tertentu yang menunjuk satuan lingual yang mendahului atau

mengikutinya. Berdasarkan arah penunjukannya, kohesi penunjukan dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penunjukan anaforis dan kataforis. Penunjukan

anaforis ditandai oleh adanya konstituen yang menunjuk konstituen di sebelah

kiri. Adapun penunjukan kataforis ditandai oleh adanya konstituen yang mengacu

Page 43: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

28

konstituen di sebelah kanan. Dalam wacana opini dalam surat kabar harian

Kompas edisi nasional bulan April 2005 dijumpai kohesi anaforis dengan

katapenunjuk itu, ini, di atas, dan tersebut. Adapun kohesi penunjukan kataforis

ditandai dengan kata penunjuk sebagai berikut dan berikut.

A. Kohesi Penunjukan Anaforis

Berikut ini dipaparkan contoh-contoh penemuan penggalan paragraf yang

berkohesi penunjukan anaforis.

(31) (a) Penulis melihat ada tiga faktor yang menjadi "biang keladi" Kawasan

Timur Indonesia belum semaju kawasan lainnya, yaitu: banyaknya

kebijakan pemerintah yang dijalankan setengah-setengah sehingga hanya

menjadi retorika dan kurang implementatif; masih belum terkoordinasinya

perencanaan pembangunan Kawasan Timur Indonesia oleh berbagai

instansi pembangunan baik di pusat maupun daerah secara mulus; dan

tidak adanya institusi yang menangani pengembangan Kawasan Timur

Indonesia secara otonom.

(b) Bukan suatu hal yang aneh di negara kita ini, setiap perubahan

pemerintahan akan selalu diikuti dengan perubahan kebijakan baru tanpa

mempertimbangkan kesinambungannya. (c) Hal ini juga dialami oleh

kebijakan-kebijakan untuk memajukan Kawasan Timur Indonesia. (d) Kita

ambil contoh kebijakan pembentukan Kawasan Pengembangan Ekonomi

Terpadu (Kapet) serta Kebijakan dan Strategi Nasional Percepatan

Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (Jakstranas PPKTI). (Kompas,

09 April 2005)

Pada contoh (31) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari satu

kalimat, yaitu (31a). Paragraf kedua terdiri dari tiga kalimat, yaitu (31b), (31c),

dan (31d). Pada paragraf kedua terlihat kata penunjuk ini menunjuk ke sebelah

kiri, yaitu kata Kawasan Timur Indonesia yang terdapat pada paragraf pertama

sehingga merupakan kohesi penunjukan anaforis.

Page 44: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

29

(32) (a) Tanda tangan darah dan pendaftaran sukarelawan perang untuk

melawan Malaysia berlangsung di mana-mana. (b) Ambalat jelas di bagian

selatan Laut Sulawesi dan masuk wilayah Indonesia (Medal Kamil

Ariadno, Kompas, 8 Maret 2005). (c) Malaysia terlalu jauh mengklaim

kepemilikan Blok Ambalat dan Ambalat Timur. (d) Kedua blok tersebut

merupakan kelanjutan alamiah dari daratan Kalimantan Timur (Hasyim

Djalal, Kompas, 12 Maret 2005).

(e) Indonesia sudah lebih dulu mengeksploitasi wilayah itu dan menurut

UNCLOS 1982, maka Blok Ambalat berada di wilayah silent accupation

atas wilayah laut Indonesia (Steven Y Pailah, Kompas, 12 Maret 2005).

(Kompas, 11 April 2005)

Pada contoh (32) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (32a), (32b), dan (32c). Paragraf kedua terdiri dari satu kalimat,

yaitu (32d). Pada paragraf kedua terdapat kata penunjuk itu menunjuk ke sebelah

kiri, yaitu kata Blok Ambalat dan Ambalat Timur yang terdapat pada paragraf

pertama sehingga merupakan kohesi penunjukan anaforis.

(33) (a ) DITJEN Pajak mensomasi Kwik karena tulisannya yang menyebut

bahwa PPN Nonmigas hilang Rp 180 triliun. (b) Sementara somasi pada

Faisal ialah karena dia menyatakan bahwa penerimaan pajak menguap Rp

40 triliun (Kompas, 8/4).

(c) Menanggapi somasi itu, Kwik akhirnya membuat iklan pernyataan

maaf kepada Ditjen Pajak di Harian Kompas (4/4/2005) dengan ukuran 5

kolom x 270 mm. (d) Hitung-hitung biaya iklan itu puluhan juta rupiah.

Pada contoh (33) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat yaitu (33a) dan (32b). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat, yaitu (33c),

dan (33d). Pada paragraf kedua terdapat kata penunjuk itu menunjuk ke sebelah

kiri, yaitu kata PPN Nonmigas hilang Rp 180 triliun yang terdapat pada paragraf

pertama sehingga merupakan kohesi penunjukan anaforis

(34) (a) Sebagai pembanding, kita tengok keberhasilan Jepang yang

membentuk Badan Pengembangan Hokkaido (Hokkaido Development

Page 45: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

30

Agency) dan Badan Pengembangan Okinawa (Okinawa Development

Agency) untuk mengembangkan kedua wilayah (Hokkaido dan Okinawa)

yang dianggap belum berkembang.

(b) Kedua lembaga tersebut diberi kewenangan penuh untuk

melaksanakan tugas pembangunannya. (c) Badan Pengembangan

Hokkaido mempunyai tugas mengembangkan Hokkaido secara

keseluruhan. (d) Badan ini membuat dan melaksanakan seluruh rencana

pemerintah untuk pekerjaan masyarakat yang berhubungan dengan jalan,

sungai, pertanian, bandara, dan lain-lain. (e) Sedangkan Badan

Pengembangan Okinawa mempunyai tujuan untuk mempromosikan

berbagai kebijakannya seperti mengembangkan infrastruktur di Okinawa

untuk menjamin kelangsungan pengembangan dengan menjaga keunikan

Okinawa yang khusus. (Kompas, 9 April 2005)

Pada contoh (34) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari satu

kalimat, yaitu (34a). Paragraf kedua terdiri dari empat kalimat, yaitu (34b), (34c),

(34d), dan (34e). Pada paragraf kedua terdapat kata penunjuk tersebut, merunjuk

ke sebelah kiri, yaitu kata Badan Pengembangan Hokkaido (Hokkaido

Development Agency) dan Badan Pengembangan Okinawa (Okinawa

Development Agency), yang terdapat pada paragraf pertama sehingga

merupakan kohesi penunjukan anaforis.

(35) (a) Waktu dan jarak tidak lagi bermakna sebagai "perjalanan"

sebagaimana kebijakan tradisi memahaminya; sebagai "kontemplasi",

"meditasi", atau pengendapan yang dapat memiliki signifikansi spiritual.

(b) Contoh kecil, jika jarak dan waktu jauh sebelumnya adalah penggerak

rasa rindu, kangen, yang mengentalkan hubungan hati, ikatan emosional,

hingga jiwa kita membesar untuk memahami lebih dalam orang lain. (c)

Mengikhlaskan dan memaafkan diri, lalu kita mengalami semacam

purifikasi. (d) Maka, waktu dan jarak pada masa kini tak berarti apa-apa.

(e) Ketika kita dapat menjangkau siapa saja, di mana saja, kapan saja,

mendengar suara, merasakan hatinya, bahkan memandang tubuhnya yang

bergolek di tempat tidur sebuah hotel di jarak ribuan mil dan belasan jam.

(f) Semua gerak batin dan pikiran dalam apresiasi tradisional pun lenyap.

(g) Kontemplasi dan pengosongan jiwa tak lagi terjadi.

(h) Hal itu memberi akibat kedia, pada sifat dan pola relasi di antara kita

(manusia). (i) Tingkat perjumpaan yang tinggi antara manusia, yang

Page 46: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

31

bahkan tak memiliki acuan primordial sama sekali, melalui semua

medium teknologis di atas, melahirkan spirit egaliterian yang kuat. (j)

Pembebasan secara horizontal antarmanusia ini adalah demokratisasi

yang tak membutuhkan lagi demokrasi atau institusi-institusi politik

maupun negara. (k) Sebagai akibatnya, hubungan-hubungan yang terjalin

secara emosional menjadi semakin pragmatis, ringan, bahkan artifisial. (l)

Jika dulu aku adalah warga desaku, kini dunia adalah aku, akulah dunia.

(m) Dan hati kita terlalu sempit untuk berbagai romantika atau hubungan-

hubungan yang platonis. (Kompas, 23 April 2005)

Pada contoh (35) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tujuh

kalimat, yaitu (35a), (35b), (35c), (35d), (35e), (35f), dan (35g). Paragraf kedua

terdiri dari enam kalimat, yaitu (35h), (35i), (35j), (35k), (35l), dan (35m). Pada

paragraf kedua terdapat kata penunjuk hal itu menunjuk ke sebelah kiri, yaitu

kalimat kontemplasi dan pengosongan jiwa tak lagi terjadi, yang terdapat pada

paragraf pertama sehingga merupakan kohesi penunjukan anaforis.

(36) (a) M>small 2small 0< demikian, kita tidak dapat memungkiri bahwa telah

banyak juga upaya yang dilakukan pemerintah pusat melalui berbagai

kebijakan yang ditujukan untuk memajukan kawasan ini. (b) Namun,

hasil yang diharapkan masih jauh dari harapan untuk mewujudkan suatu

Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebagai kawasan yang maju dan

mempunyai kesetaraan akses ekonomi antarkawasan.

(c) Hal ini sangat jelas terlihat dari berbagai indikator pembangunan,

seperti indikator ekonomi di mana pada tahun 2002 nilai PDRB yang

sebesar Rp 101.452.359 juta masih belum dapat mencapai nilai PDRB

secara nasional sebesar Rp 426.740.546 juta, serta dari indikator sosial

pada tahun yang sama menunjukkan rata-rata IPM sebesar 64,7 juga

belum mendekati nilai rata-rata IPM secara nasional yang besarnya

65,8.(Kompas, 9 April 2005)

Pada contoh (36) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (36a) dan (36b). Paragraf kedua terdiri dari satu kalimat, yaitu

(36c). Pada paragraf kedua terdapat kata penunjuk hal ini menunjuk ke sebelah

kiri, yaitu kata sebagai kawasan yang maju dan mempunyai kesetaraan akses

Page 47: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

32

ekonomi antarkawasan, yang terdapat pada paragraf pertama sehingga

merupakan kohesi penunjukan anaforis.

B. Kohesi penunjukan kataforis

Adapun pemaparan contoh-contoh antarparagraf yang berkohesi penunjukan

kataforis dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005.

(37) (a) Beberapa hal yang dapat dicatat, sebelum tsunami, menunjukkan

keadaan yang tidak menggembirakan, di antaranya sebagai berikut:

(b) Pertama, proporsi penduduk di bawah garis kemiskinan pada tahun

2002 mencapai angka 29,8 persen atau berada pada peringkat tertinggi di

seluruh Sumatera. (c) Angka ini, dilihat dari bawah, menempati peringkat

keempat di Indonesia sesudah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.

(d) Dari sisi pendidikan, angka anak usia sekolah dasar (7-12 tahun) yang

bersekolah di SD/madrasah ibtidaiyah dibandingkan dengan jumlah

penduduk usia sekolah dasar, termasuk yang terendah di Sumatera. (e)

Kedua, sektor pertanian masih menghasilkan pangan yang mencukupi

warga NAD, bahkan terkadang surplus. (f) Hanya, sektor perkebunan

sawit yang semestinya bisa dijadikan andalan penghasil devisa, seluas

lebih dari 260.000 hektar, sebagian besar terlantar karena ditinggal oleh

petani plasma yang mengungsi karena gangguan keamanan. (g) Produk

hortikultura, seperti jeruk dari daerah Aceh Jaya-sebelumnya bisa

dipasarkan hingga Medan-sudah lama hancur. (h) Ketiga, sektor industri

tidak berkembang, bahkan cenderung menurun. (i) Sekarang, sejalan

dengan menurunnya cadangan, ladang Arun hanya mampu berproduksi

melalui satu dari empat kilang pengolahan gas alam cairnya. (j)

Kelangkaan gas menyebabkan berhentinya pabrik pupuk AAF selama 20

bulan terakhir dan Pupuk Iskandar Muda hanya satu dari dua pabriknya

yang beroperasi. (k) Pabrik Kertas Kraft Aceh sudah beberapa tahun

berhenti beroperasi. Industri yang relatif mantap di NAD, yakni Semen

Andalas Indonesia, luluh lantak terkena tsunami. ( Kompas, 7 April 2005)

Pada contoh (37) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari satu

kalimat, yaitu (37a). Paragraf kedua terdiri dari lima kalimat, yaitu (37e), (37f),

(37g), (37h), dan (37i). Pada paragraf pertama terdapat kata penunjuk sebagai

Page 48: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

33

berikut yang menunjuk pada paragraf kedua sehingga merupakan kohesi

penunjukan kataforis.

(38) (a) Meski sudah memperoleh janji-janji dan dukungan penuh, tidak

mudah membayangkan pembangunan kembali NAD dari dampak gempa

dan tsunami sekaligus menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada

sebelumnya. (b) Selain menggunakan acuan cetak biru yang dibuat,

diperlukan beberapa langkah terobosan strategis bagi pengembangan

NAD masa mendatang. (c) Tsunami merupakan momen sejarah penting

yang tidak boleh dilewatkan. Daftar berikut kiranya sangat layak

dipertimbangkan:

(d) Pertama, mengembangkan grant for energy, yakni membangun

proyek energi listrik di NAD dengan menggunakan dana hibah. (e) Potensi

batu bara, di Meulaboh dan sekitar pantai barat NAD, dengan cadangan

500-an juta ton dapat dikembangkan untuk pembangkit listrik mulut

tambang hingga 4 x 65 megawatt. (f) Di bagian utara dan timur NAD

terdapat potensi energi yang terbarukan, geotermal Gunung Seulawah

sebesar 200 megawatt. (g) Belum lagi di Sabang, Pulau Weh, dengan

perkiraan potensi geotermal hingga 50 megawatt. (h) Kedua, melalui grant

for IT yang sudah digalang oleh beberapa produsen perangkat keras dan

lunak bidang informasi dan komunikasi internasional. (i) Gelar serat optik

840 kilometer menyambung NAD ke pintu komunikasi global akan

membuat Aceh menjadi provinsi terdepan di Indonesia dalam bidang

infrastruktur IT. (j) Ketersediaan sarana informasi dan komunikasi maju

ini semestinya dapat mendorong lembaga pendidikan NAD di segala

tingkatan menjadi pusat keunggulan (center of excellence) di Sumatera

atau bahkan Indonesia. (k) Ketiga, mewujudkan grant for security dengan

melanjutkan dialog dan komunikasi timbal balik dan penuh kepercayaan

bahwa kedamaian bisa terwujud di Aceh. (l) Yang buntu di Henry Dunant

Center dapat diselesaikan melalui fasilitator Crisis Management Initiative

di Helsinki. (m) Rekonsiliasi penuh dan membangun Aceh bersama-sama.

(n) Dari ketiga terobosan, yang terakhir ini merupakan bagian tersulit

meski bukan mustahil.

Pada contoh (38) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari empat

kalimat, yaitu (38a), (38b), dan (38c). Paragraf kedua terdiri dari sebelas kalimat,

yaitu (38d) sampai dengan (38n). Pada paragraf pertama tedapat kata berikut

yang menunjuk pada paragraf kedua, sehingga merupakan kohesi penunjukan

kataforis.

Page 49: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

34

2.1.2 Kohesi Penggantian

Penggantian merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa

pengganti konstituen tertentu dengan konstituen yang lain (Ramlan, 1993. Kohesi

penggantian antarparagraf dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional

bulan April 2005 dijumpai unsur penggantian, yaitu kata beliau, dia, ia, dan –

nya. Berikut ini beberapa contoh kohesi gramatikal yang berupa kohesi

penggantian.

(39) (a) Kita tidak perlu menganalisis kata-kata yang diucapkan, seperti

stupid, kampungan, ingin mencari popularitas, dan sebagainya, apakah

pantas atau tidak dikeluarkan oleh seorang Anwar Nasution yang

terhormat. (b) Mungkin itu sudah karakternya. (c) Tetapi, reaksi yang

dikeluarkan menunjukan bahwa Anwar Nasution adalah tipikal

pemimpin mesin birokrasi negara ini yang lebih peduli terhadap prosedur

kerja daripada esensi dari pekerja yang dilakukan.

(d) Beliau mengatakan bahwa Khairiansyah dalam menungkapkan upaya

penyuapan Mulyana tidak melapor kepada atasannya, sebaliknya melapor

kepada pejabat yang bukan merupakan atasan langsung dalam audit

investasi KPU. (e) Ada aturan-aturan dan prosedur internal yang harus

diikuti, yang harus dilakukan oleh Khairiansyah sebelum dia melapor

kepada KPK. (Kompas, 21 April 2005)

Pada contoh (39) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (39a), (39b), dan (39c). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat,

yaitu (39d) dan (39e). Pada paragraf kedua terdapat kata ganti beliau yang

menggantikan kata Anwar Nasution yang terdapat pada paragraf pertama

sehingga merupakan kohesi penggantian.

(40) (a) Dalam perjalanan sejarah gereja kita banyak menemukan Paus yang

begitu termasyhur dan terkenal, namun Yohanes Paulus II adalah satu-

satunya Paus Global yang kehadiran dan pesannya menjangkau telinga,

mata, dan hati seluruh dunia. (b) Kehadiran dan setiap kegiatannya

menjangkau batas-batas yang tak pernah dimiliki oleh para Paus

sebelumnya.

Page 50: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

35

(c) Dia adalah seorang pastor universal yang ajaran-ajarannya bisa

disimpulkan dengan satu kata, penghargaan terhadap nilai hidup manusia

beserta seluruh dimensinya yang terentang sejak masih dalam kandungan

hingga akhir hidup. (Kompas, 5 April 2005)

Pada contoh (40a) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (40a) dan (40b). Paragraf kedua terdiri dari satu kalimat, yaitu

(40c). Pada paragraf kedua terdapat kata ganti dia menggantikan kata Yohanes

Paulus II yang terdapat pada paragraf pertama sehingga merupakan kohesi

penggantian.

(42) (a) Dalam usaha membangun hubungan dengan umat Islam, Paus tidak

pernah lelah mengunjungi umat islam di seluruh belahan dunia, di

Timur Tengah, negara-negara Afrika, maupun Asia seperti Indonesia.

(b) Saat mengunjungi umat islam, Paus memberi perhatian dan simpati

yang sama, sebagaimana beliau berikan kepada umat katolik. (c)

Bahkan boleh dibilang, mengingat tingginya kekerasan dan derita yang

dialami umat islam, Paus memberikan perhatian yang lebih kepada umat

islam.

(d) Tanpa mengindahkan kontroversi tentang dirinya, Paus dengan tegas

menyatakan keberatannya terhadap Perang Teluk, perang Bosnia, perang

Afganistan, hingga perang Amerika dengan Irak sejak dua tahun yang

lalu. (e) Paus beberapa kali mengirim utusan kepada presiden Bush dan

Kofi Annan agar menunda serangan AS ke Irak,mengingat derita yang

berkepanjangan yang telah dialami irak sejak embargo ekonomi AS. (f)

Dengan resiko menguatnya tuduhan anti-semit, paus bahkan juga tidak

segan mengingatkan pemerintahan Israel untuk menghargai hak-hak

bangsa palestina atas tanah kelahirannya. (Kompas, 5 April 2005)

Pada contoh (42) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (42a), (42b), dan (42c). Paragraf kedua terdiri dari tiga kalimat,

yaitu (42d), (42e), dan (42f). Pada paragraf kedua terdapat kata -nya

menggantikan kata Paus yang terdapat pada paragraf pertama sehingga

merupakan kohesi penggantian.

Page 51: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

36

2.1.3 Kohesi Perangkaian

Perangkaian adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berwujud

konjungsi. Perangkaian di sini ialah adanya kata atau kata-kata yang merangkai

kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Berikut ini beberapa contoh kohesi

gramatikal yang berupa kohesi perangkaian.

(43) (a) Terpilihnya Karol Wojtyla semakin menegaskan betapa kriteria

dikotomis tersebut ternyata tidak berlaku. (b) Lagi pula, siapa menyangka

bahwa Karol Wojtyla, seorang Polandia, terpilih menjadi Paus yang

sekaligus berperan sebagai Uskup Roma dan menjalankan

kepemimpinannya selama dua puluh enam tahun hingga kematiannya?

(c) Karena itu, benarlah yang ditegaskan oleh Kardinal Camillo Ruini:

"Let us not be uselessly and too humanly curious to know ahead of time

who the next pope will be. (d) Let us instead prepare to receive in prayer,

trust and love he whom the Lord chooses to give us!" (e) Dalam arti

tertentu, itulah sesungguhnya kekuatan demokrasi dalam proses

pemilihan Paus baru, baik sebagai Kepala Negara Vatikan, Paus, maupun

Uskup Roma. (Kompas, 16 April 2005)

Pada contoh (43) terdapat dua paragraf. paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (43a) dan (43b). Paragraf kedua terdiri dari tiga kalimat, yaitu

(43c), (43d), dan (43e). Pada paragraf kedua terdapat kata perangkaian karena itu

yang menghubungkan paragraf pertama dengan paragraf kedua sehingga

merupakan kohesi perangkaian.

(44) (a) Manakala perencanaan partisipatif terwujud, penduduk miskin di

sekitar prasarana terbangun dapat dikurangi hingga 55 persen setelah

memperoleh manfaat bangunan selama 4-9 tahun. (b) Angka hasil

penelitian lapangan ini berlipat ganda dibandingkan dengan laju

kemiskinan nasional yang justru masih meningkat sekitar 3 persen dari

masa persis sebelum krisis moneter (1996-2003).

(c) Oleh sebab itu, jika subsidi BBM tetap dialihkan ke infrastruktur

desa tertinggal-titik kritisnya justru dalam lima bulan ke depan. (d)

Yaitu proses-proses perencanaan partisipatif menjelang konstruksi

pada bulan-bulan berikutnya. (Kompas, 9 April 2005)

Page 52: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

37

Pada contoh (44) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (443a) dan (44b). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat, yaitu

(44c) dan (44d). Pada paragraf terdapat kata perangkaian oleh sebab itu yang

menghubungkan paragraf pertama dengan paragraf kedua sehingga merupakan

kohesi perangkaian.

(45) (a) Benturan keras antara rekaman jejak positif dan kenyataan negatif

menimbulkan goncangan mendadak, tepat seperti short circuit alias

listrik arus pendek. (b) Pijaran api besar yang meledak mendadak akibat

benturan antara kutub positif melawan kutub negatif pasti menimbulkan

shock yang amat hebat.

(c) Namun, pertanyaan apakah benturan ini terjadi hanya karena adanya

dugaan yang keliru atau memang dugaan ini benar telah memberi andil

pada “ke-serbanuansa-an” kasus ini. (Kompas, 28 April 2005)

Pada contoh (45) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (45a) dan (45b). Paragraf kedua terdiri dari satu kalimat, yaitu

(45c). Pada paragraf kedua terdapat kata perangkaian namun yang

menghubungkan paragraf pertama dengan paragraf kedua sehingga merupakan

kohesi perangkaian.

(46) (a) Mengerangkakannya dalam tema semacam ini, bukanlah berarti

bermaksud memarkirkan diri pada prasangka akan terjadinya sebuah

rekayasa walaupun sebaliknya juga tak berarti menutup mata bahwa

kemungkinan semacam itu masuk akal saja terjadi di negeri penuh

rekayasa ini.

(b) Jadi, sasarannya lebih merupakan sebuah kritisisme berlaras

ganda. Ini penting digarisbawahi karena apa pun yang sungguh terjadi,

jika peristiwa semacam ini semakin sering terjadi dampaknya akan

sama saja: memantik demoralisasi terhadap transformasi demokrasi di

negeri ini. (Kompas, 18 April 2005)

Pada contoh (46) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari satu

kalimat, yaitu (46a). Paragraf kedua terdiri dari satu kalimat, yaitu (46b). Pada

Page 53: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

38

paragraf kedua terdapat kata perangkaian jadi yang menghubungkan paragraf

pertama dengan paragraf kedua sehingga merupakan kohesi perangkaian

2.2 Kohesi Leksikal

Kohesi leksikal adalah keterkaitan antara bagian-bagian wacana. Kohesi

leksikal antarparagraf dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional

bulan April 2005 ditemukan enam jenis, yaitu pengulangan, hiponimi, sinonimi,

antonimi, ekuivalensi leksikal, dan kolokasi.

2.2.2 Kohesi Pengulangan

Pengulangan adalah kohesi leksikal yang berupa pengulangan konstituen yang

telah disebut (Baryadi, 2002: 46). Berikut ini beberapa contoh kohesi leksikal

yang berupa kohesi pengulangan.

(47) (a) Dari rekaman sejarah hidupnya, Yohanes Paulus II, sebagai Paus,

dikenal luas sebagai yang menghubungkan pemuka agama-agama. (b)

Dia juga menghubungkan dua abad. (c) Abad ini dan abad yang lalu. (d)

Dia juga dikenal sebagai yang dikenal, dikagumi, dan disayang oleh

mereka yang berasal dari generasi yang lebih muda.

(e) Dia membangun jembatan dan bahkan dia menjadi jembatan itu

sendiri. (f) Lelaki asal Polandia ini tak lelah-lelah menjadikan dirinya

penghubung, bahkan dia tidak memutuskan hubungan dengan seorang

yang pernah menembaknya. (Kompas, 9 April 2005)

Pada contoh (47) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari empat

kalimat, yaitu (47a), (47b), (47c), dan (47d). Paragraf kedua terdiri dari dua

kalimat, yaitu (47e) dan (47f). Pada paragraf pertama terdapat kata dia diulang

pada paragraf kedua sehingga merupakan kohesi pengulangan.

Page 54: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

39

(48) (a) Bencana gempa dan tsunami yang begitu dahsyat menerpa Nanggroe

Aceh Darussalam serta beberapa bagian dunia lain mendorong berbagai

pihak dari dalam dan luar negeri berbondong-bondong datang dan

mengulurkan bantuan ke Aceh. (b) Dari daerah yang semula tertutup dan

dihindari pendatang, mengingat keadaan keamanan yang tidak menentu,

Aceh menjadi daerah yang begitu terbuka.

(c) Semua warna kulit, bangsa, kelompok, partai, agama, golongan yang

beraneka ragam hadir di NAD. (d) Tak pernah sekali pun tampak atau

terdengar penolakan masyarakat Aceh (Kompas, 7 April 2005).

Pada contoh (48) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (48a) dan (48b). Paragraf kedua terdiri dari tiga kalimat, yaitu

(48c) dan (48d). Pada paragraf pertama terdapat kata Aceh diulang kembali pada

paragraf kedua sehingga merupakan kohesi pengulangan.

(49) (a) Namun, kiranya dapat ditebak, dalam rangka AMM Retreat di Cebu

ini tentu Myanmar akan memanfaatkan momentum pertemuan ini untuk

menggalang dukungan sekaligus "memecah konsensus" yang akan

menyingkirkan kesempatan Myanmar tetap mendapat jatah kursi Ketua

ASEAN 2006. (b) Myanmar menyiapkan sebuah "blok dukungan"

dengan menggalang dukungan dari kelompok CLMV (Kamboja, Laos,

Myanmar dan Vietnam) di balik imunitas prinsip non- intervensi

terhadap masalah domestik.

(c) Prinsip non-intervensi dalam skala itu memang merupakan

ekspresi yang tidak bisa ditawar dari adanya pengakuan terhadap

kedaulatan, sekalipun hal itu dalam penafsirannya, bisa dibelokkan

untuk kepentingan domestik tanpa perlu takut campur tangan dari luar.

(Kompas, 12 April 2005)

Pada contoh (49) terdiri dari dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (49a) dan (49b). Paragraf kedua terdiri dari satu kalimat, yaitu

(49c). Pada paragraf pertama terdapat kata prinsip non-intervensi diulang

kembali pada paragraf kedua, sehingga merupakan kohesi pengulangan.

(50) (a) Sikap ASEAN mengenang myanmar seharusnya segera bisa

diputuskan. (b) Sebuah realitas bahwa bila soal pembebasan Aung San

Suu Kyi, komitmen proses demokratisasi dan penegasan HAM di

Page 55: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

40

Myanmar digantung dan terkatung-katung di balik jendela tabu prinsip

non intervasi, yang mengikis semangat dibenttuknya komunitas

keamanan ASEAN ini, citra ASEAN jelas akan dipertaruhkan.

(c) Junta militer Myanmar yang baru tidak meyadari bahwa ASEAN

telah cukup sabar menjadi pelindung Myanmar sejak 1997 dari tekanan

luar. (d) Ketika barat menekan sekeras-kerasnya melalui pendekatan

isolasionis dengan menerapkan sanksi ekonomi, ASEAN bergerak

dengan menawarkan kompromi dan jalan tengah melalui pendekatan

constructive engagement. (e) Merangkul serta memberi kesempatan

pada Myanmar untuk melakukan perbaikan kehidupan politiknya

sendiri. (Kompas,12 April 2005)

Pada contoh (50) terdiri dari dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (50a) dan (50b). Paragraf kedua terdiri dari tiga kalimat, yaitu

(50c), (50d), dan (50e). Pada paragraf pertama terdapat kata Myanmar dan

ASEAN diulang kembali pada paragraf kedua, sehingga merupakan kohesi

pengulangan.

2.2.3 Kohesi Hiponimi

Hiponimi adalah kohesi leksikal yang berupa relasi makna leksikal yang

bersifat hierarkis antara konstituen yang satu dengan konstituen yang lain

(Baryadi, 2002: 46) Berikut ini beberapa contoh kohesi leksikal yang berupa

kohesi pengulangan.

(51) (a) Pada taraf dunia, sekitar Februari-Maret yang lalu muncul kasus Terri

Schiavo. (b) Kasus ini di Amerika Serikat (AS) sudah lama menarik

perhatian luas dari publik, tetapi akhirnya termasuk fokus sorotan pers

dunia setelah bukan saja Makamah Agung AS dilibatkan dalam

penangannya, melainkan juga DPR, senat, dan bahkan presiden AS

sendiri. (c) Di Indonesia selama beberapa hari kita dapat mendengar dan

membaca tentang kasus yang tragis ini dalam media massa.

(d) Dalam surat kabar, dan siaran televisi, kasus semacam itu tiba-

tiba muncul dan sudah beberapa waktu segera menghilang lagi. (e)

Namun kasus Schiavo ini menyangkut masalah etika dan hukum yang

Page 56: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

41

sangat berat dan mempunyai aktualitas di seluruh dunia sehingga pantas

direfleksikan secara khusus. (f) Dalam tulisan ini kami membatasi diri

pada segi etika saja. (Kompas, 16 April 2005)

Pada contoh (51) terdiri dari dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (51a), (51b), dan (51c). Paragraf kedua terdiri dari tiga kalimat,

yaitu (51d), (51e), dan (51f). Pada paragraf pertama terdapat kata media massa

merupakan superordinat dan pada paragraf kedua terdapat kata surat kabar dan

televisi merupakan subordinat dari paragraf pertama, sehingga merupakan kohesi

hiponimi.

(52) (a) Baru dua belas tahun kemudian, ketika kesadaran tentang nilai inklusi

Islam telah membawa saya untuk lebih memahami umat beragama lain,

saya melihat bahwa apa yang telah dilakukan Paus merupakan usaha

mulia yang perlu mendapat respons yang sama dari umat Islam maupun

Yahudi. (b) Catatan sejarah menunjukan bahwa sejak permulaan abad

masehi hingga pertengahan abad ke dua puluh lalu, konflik ketiga agama

keturunan Ibrahim ini telah melukai hubungan harmonis umat manusia

sehingga menyisakan kebencian dan rasa curiga yang berkepanjangan.

(c) Gereja Katolik Roma, meskipun bukan pihak pertama yang

menyerukan inisiatif dialog agama telah memberikan peran yang sangat

penting dalam usaha renkonsiliasi umat islam, Kristen, dan Yahudi. (d)

Sejak konsili vatikan II 1963-1965, doktrin lama tentang kebenaran

ekslusif katolik telah diperbarui dan menganggap umat Yahudi dan Islam

sebagai “saudara” dari tradisi keimanan Tuhan yang sama. (e) Karol

Wojtyla, yang dinobatkan sebagai Paus sejak 1978, memiliki peran

penting dalam menjalankan misi konsili tersebut hingga hari-hari terakhir

saaat kesehatan beliau tidak memungkinkan lagi untuk itu. (Kompas, 5

April 2005)

Pada contoh (52) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (52a) dan (52b). Paragraf kedua terdiri dari tiga kalimat, yaitu

(52c), (52d), dan (52e). Pada paragraf pertama terdapat kata ketiga agama

keturunan Ibrahim merupakan superordinat dan pada paragraf kedua terdapat

kata umat Islam, Kristen, dan Yahudi merupakan subordinat dari paragraf

pertama, sehingga merupakan kohesi hiponimi.

Page 57: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

42

BAB III

KOHERENSI ANTARPARAGRAF DALAM WACANA OPINI

SURAT KABAR KOMPAS EDISI NASIONAL BULAN APRIL 2005

Pada bab II sudah dibahas kohesi antarparagraf dalam wacana opini surat

kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005. Pada bab III peneliti akan

membahas hubungan antarparagraf lebih lanjut. Pada bab ini peneliti ingin

meneliti hubungan antarparagraf yang berupa hubungan makna yang disebut

koherensi antarparagraf wacana opini surat kabar harian Kompas.

3.1 Hasil Analisis Koherensi

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebelas jenis koherensi. Koherensi

yang diterapkan dalam penelitian ini adalah jenis koherensi yang dikemukakan

Baryadi, (2001:30) koherensi aditif, koherensi sebab akibat, koherensi

perlawanan, koherensi temporal, dan koherensi kronologis. Adapun Ramlan

(1993: 41) menambahkan dua jenis koherensi, yaitu koherensi cara dan koherensi

syarat.

3.1.1 Koherensi Berpenanda

Koherensi penanda dapat membentuk koherensi antarparagraf di dalam suatu

wacana yang ditandai oleh konjungsi. Masing-masing penanda bisa menyatakan

Page 58: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

43

hubungan makna tertentu. Berdasarkan hasil penelitian koherensi antarparagraf

dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005

ditemukan sembilan jenis koherensi berpenanda, yaitu koherensi perurutan,

koherensi kausalitas, koherensi kontras, koherensi aditif, koherensi temporal,

koherensi kronologis, koherensi syarat, koherensi cara, dan koherensi intensitas.

3.1.1.1 Koherensi Aditif

Koherensi aditif merupakan penambahan dua hal yang dinyatakan dalam dua

kalimat atau antarparagraf. Dalam wacana opini surat kabar harian Kompas edisi

nasional bulan April 2005 dijumpai penggunaan koherensi aditif yang dibuktikan

dengan adanya penanda di samping itu, selain itu, ditambah lagi, dan, lagi pula,

dan kecuali itu. Berikut ini dipaparkan contoh-contoh penemuan pemenggalan

paragraf yang berkoherensi aditif.

(53) (a) Kesan ini bukan saja muncul dengan mulai tampilnya tokoh-tokoh

kontroversial karena masih terus disangkutpautkan dengan

pelanggaran HAM bahkan dari kacamata internasional tetapi juga

mulai bermunculannya meraka menjadi pejabat-pejabat tinggi publik,

termasuk di lingkungan TNI. (b) Lembaga-lembaga legeslatif dan

yudikatif kita juga masih menyisakan sejumlah tokoh kontroversial,

termasuk dalam kasus-kasus korupsi, bahkan dalam pucuk

pimpinannya.

(c) Di samping itu, kesan ini juga mengemukakan lewat kembalinya

wujud-wujud kebijakan berorientasi “lama”, yang dari kacamata

transformasi demokrasi, tidak berorientasi progresif. (d) Dalam

kecenderungan ini, antara lain, kita bisa memasukkan pengisian

komisi-komisi baru yang dicemaskan mulai terlalu banyak diwakili

pihak pemerintah, berdirinya kembali sebuah “Kementerian

Penerangan” apa pun namanya, ataupun terkabulnya keinginan

depdagri mengambil alih pelaksanaan pemilu pada tingkat kepala

daerah.(Kompas, 18 April 2005)

Page 59: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

44

Pada contoh (53) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (53a) dan (53b). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat, yaitu (53c)

dan (53d). Paragraf pertama berkoherensi aditif dengan paragraf kedua yang

ditandai dengan konjungsi di samping itu.

(54) (a) Menurut saya, disfungsi atau penyalahgunaan fungsi agama inilah

yang seyogianya diperhatikan, dibahas, dan dicarikan solusi yang tepat

dalam KUII yang diperkirakan menghabiskan dana Rp 2,5 miliar ini. (b)

Dengan berkumpul dalam satu forum, para aktivis dan pimpinan dari

beragam organisasi Islam diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran

bahwa di dalam umat Islam sendiri pun terdapat keragaman mazhab,

yang masing-masing dari mazhab itu memiliki argumentasi yang kuat.

(c) Selain itu, perlu juga ditumbuhkan pemahaman bahwa di luar Islam,

terdapat agama-agama lain yang masing-masing juga memiliki beragam

mazhab. (d) Apa jadinya negeri ini jika masing-masing mazhab itu

semuanya merasa benar sendiri dan saling menyalahkan satu sama lain

(Kompas, 16 April 2005).

Pada contoh (54) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (54a) dan (54b). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat, yaitu (54c)

dan (54d). Paragraf pertama berkoherensi aditif dengan paragraf kedua yang

ditandai dengan konjungsi selain itu.

(55) (a) Bagi Beijing, usaha-usaha Jepang ini jelas sebagai ancaman dan

hambatan, di tengah menguatnya persaingan sebagai “pemimpin Asia”

di pentas internasional. (b) Deru mesin ekonomi China yang kian hebat,

dan menjadi tiga setelah AS dan Jepang, menjadikan Beijing kian

percaya diri. (c) Apalagi Jepang dituding jadi faktor yang

diperhitungkan dalam sikap negara-negara Uni Eropa yang belum

bersedia mencabut embargo pembelian senjata atas Beijing.

(d) Ditambah lagi dengan digunakannya secara resmi sebuah buku teks

sejarah di sekolah-sekolah Jepang, yang hanya menyebut kekejaman

tentara mereka di masa silam sebagai insiden. (e) Rakyat China marah

dan mejadikan kepentingan Jepang di negara itu sebagai sasaran

demokrasi (Kompas, 20 April 2005)

Page 60: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

45

Pada contoh (55) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (55a), (55b), dan (55c). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat,

yaitu (55d) dan (55e). Paragraf pertama berkoherensi aditif dengan paragraf kedua

yang ditandai dengan konjungsi ditambah lagi.

(56) (a) Awan terbentuk oleh kondensasi uap air pada zat padat halus yang

mengapung di udara, seperti debu dan jelaga. (b) Dari kondensasi itu

terbentuk butir-butir air awan. (c) Karena zat pencemar berupa serbuk

halus itu bekerja sebagai inti untuk kondensasi air pembentuk awan,

awan yang tercemar mengandung lebih banyak butir air daripada awan

yang tidak tercemar.

(d) Lagi pula para peneliti menemukan bahwa butir-butir air dalam

awan yang tercemar mengandung lebih banyak zat pencemar padat

daripada butir-butir air dalam awan yang tidak tercemar. (e) Karena

jumlah butir air yang lebih banyak dan kandungan zat padat yang lebih

banyak itu, awan yang tercemar memantulkan lebih banyak cahaya

Matahari. (Kompas, 29 April 2005)

Pada contoh (56) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (56a), (56b), dan (56c). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat,

yaitu (56d) dan (56e). Paragraf pertama berkoherensi aditif dengan paragraf

kedua yang ditandai dengan konjungsi lagi pula.

(57) (a) Kedua gejala tersebut mengeras ketika kita menyadari, sebagai hal

ketiga, keberadaan kita tidak lagi bisa dibatasi oleh demokratis politis

atau ekonomis. (b) Kata Indonesia kedaulatan atau batasan politis,

ekonomis, hukum, militer atau budaya secara praktis, de facto, telah

mencair. (c) Ketika semua kekuatan, upaya, bahkan ambisi dapat

melampaui batasan-batasan itu dengan mudahnya. (d) Tak ada lagi

sebuah negara tradisional dalam menyelimuti dirinya sendiri, tanpa

membiarkan orang menyelusup ke dalam selimut itu. (e) Kita boleh tidak

mengizinkan secara retorik, namun secara halus, kasar, dan oprtunistik,

mereka akan masuk, memeluk tubuh kita, bahkan memeriksa merek

celana dalam kita.

(f) Dan itulah yang terjadi dengan 20 saluran televisi, dengan Columbia

Pictures atau BMG Musics, dengan Sony dan General Motors, dengan

CIA dan marinir Amerika, dengan pre-emptif Bush dan Howard, bahkan

Page 61: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

46

dengan rahasia rumah tangga di bawah bantal kita. (g) Semuanya

meminta kita untuk menafikan begitu saja wilayah geografis yang selama

ini memberi kita sebuah negara Indonesia (India, China, Mesir, Italia, dan

seterusnya). (Kompas, 23 April 2005)

Pada contoh (57) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari lima

kalimat, yaitu (57a), (57b), (57c), (57d), dan (57e). Paragraf kedua terdiri dari dua

kalimat, yaitu (57f) dan (57g). Paragraf pertama berkoherensi aditif dengan

paragraf kedua yang ditandai dengan konjungsi dan.

3.1.1.2 Koherensi Sebab Akibat

Koherensi sebab akibat merupakan hubungan makna sebab akibat

antarkalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Dalam wacana opini surat kabar

Kompas edisi nasional bulan April 2005 dijumpai penggunaan koherensi sebab

akibat yang dibuktikan dengan adanya penanda oleh karena itu, maka, oleh

sebab itu, dan akibatnya. Berikut ini dipaparkan contoh-contoh penemuan

pemenggalan paragraf yang berkoherensi sebab akibat.

(58) (a) Kerangkanya gamblang, dengan semakin kompleks dan ragam,

mekanisme check and , baku kritik, kontrol dan koreksi, serta saling sisip

dan silih sumbang antarinstitusi dapat berlangsung lebih rampak sehingga

demokrasi menjadi rekonstruktif, senantiasa dapat memperbaiki dirinya,

memperbarui gagasan-gagasannya, meremajakan bahkan

menganakpinakkan sistem dan kelembagaannya sesuai tuntutan

perkembangan.

(b) Oleh karena itu, setiap perkembangan yang membahayakan

proliferasi demokrasi, baik pada lingkup hak-hak, institusi, kelompok,

maupun individu penggiatnya, seperti dalam berbagai perkembangan ini,

serta baik akibat rekayasa sistematis atau sekadar karena alpa kuasa,

ceroboh, atau lobanya pihak-pihak yang terkait, tetaplah sekaligus

merupakan bukti ketidaksehatan mekanisme- mekanisme demokrasi kita.

(c) Alih-alih bersorak-sorai merayakannya, sekurang-kurangnya kita

harus tertegun gundah. (Kompas, 18 April 2005)

Page 62: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

47

Pada contoh (58) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari satu

kalimat, yaitu (58a). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat, yaitu (61b) dan

(58c). Pada paragraf pertama memiliki koherensi sebab akibat dengan paragraf

kedua yang ditandai dengan konjungsi oleh karena itu.

(59) (a) menurut catatan, tahun 2004 total angggaran pertahanan Rp 13,266

triliun atau naik 15 persen dari anggaran pertahanan tahun 2003 yang

sebesar Rp 11,536 triliun. (b) Dari Rp 13,266 triliun, sebanyak Rp

10,721 triliun dialokasikan untuk anggaran pembangunan, khususnya

memantapkan satuan operasional dan kesiapan alutsista. (c) Sisa 2.544

triliun digunakan untuk kesejahteraan prajurit. (d) Walaupun alokasi

kesiapan alutsista kelihatan lebih besar daripada untuk kesejahteraan

prajurit, kondisinya masih tetap jauh dari optimal.

(e) Maka, peningkatan anggaran pertahanan mutlak adanya. (f) Cuma,

mesti dilihta juga kepentingan sektor lain. (g) Indonesia kini masih

dalam kondisi multikrisis sehingga kalaupun ada peningkatan

semestinya secara proposional. (h) Apa pun adanya, di tengah

keterbatasan TNI makin dituntut untuk proposional. (i) Ini tentu

merupakan sebuah tantangan yang tidak ringan. (j) Tetapi, dengan

terfokusnya TNI sebagai alat pertahanan (bukan politik seperti pada

orde baru dengan legitimasi dwifungsi), tantangan tersebut mestinya

lebih ringan. (k) Apresiasi dunia luar terhadap TNI kini juga sudah

mulai membaik, antar lain ditandai dengan dibukanya kembali program

International Military, Education and Training (IMET) oleh Amerika

Serikat (AS). ( Kompas, 28 April 2005)

Pada contoh (59) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari empat

kalimat, yaitu (59a), (59b), (59c), dan (59d). Paragraf kedua terdiri dari tujuh

kalimat, yaitu (59e), (59f), (59g), (59h), (59i), (59j), dan (59k). Paragraf pertama

memiliki koherensi sebab akibat dengan paragraf kedua yang ditandai dengan

konjungsi maka.

(60) (a) Manakala perencanaan partisipatif terwujud, penduduk miskin di

sekitar prasarana terbangun dapat dikurangi hingga 55 persen setelah

memperoleh manfaat bangunan selama 4-9 tahun. (b) Angka hasil

penelitian lapangan ini berlipat ganda dibandingkan dengan laju

Page 63: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

48

kemiskinan nasional yang justru masih meningkat sekitar 3 persen dari

masa persis sebelum krisis moneter (1996-2003).

(c) Oleh sebab itu, jika subsidi BBM tetap dialihkan ke infrastruktur

desa tertinggal-titik kritisnya justru dalam lima bulan ke depan. (d)

Yaitu proses-proses perencanaan partisipatif menjelang konstruksi pada

bulan-bulan berikutnya. (Kompas, 9 April 2005)

Pada contoh (60) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (60a), dan (60b). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat, yaitu (60c),

dan (60d). Pada paragraf pertama memiliki koherensi kausalitas dengan paragraf

kedua yang ditandai dengan konjungsi oleh sebab itu.

(61) (a) Korupsi telah membuat kualitas kelembagaan ekonomi kita menjadi

demikian buruknya. (b) Untuk kesekian kalinya, Country Director

Bank dunia, Andrew Steer mengingatkan iklim investasi di Indonesia

masih terhambat masalah korupsi dan birokrasi yang rumit. (c)

Misalnya, guna menembus kebijakan birokrasi di Indonesia

dibutuhkan biaya melampaui 20 persen total penjualan. (d) Sementara

untuk memulai bisnis di Jakarta dibutuhkan waktu penyiapan

administrasi tak kurang dari 150 hari.

(e) Akibatnya, satu per satu industri pergi meninggalkan lading

investasi di negeri ini sehingga angka pengangguran pun semakin sulit

diatasi. (f) Beban pemerintah memerangi kemiskinan dan

pengangguran teramat berat. (g) Dari target pertumbuhan ekonomi

sebesar 6,1 persen di tahun 2005, masih tersisa tak kurang dari 8,9

persen angka pengangguran. (Kompas, 26 April 2005)

Pada contoh (61) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari empat

kalimat, yaitu (61a), (61b), (61c), dan (61d). Paragraf kedua terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (61e), (61f), dan (61g). Paragraf pertama memiliki koherensi

kausalitas dengan paragraf kedua yang ditandai dengan konjungsi akibatnya.

Page 64: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

49

3.1.1.3 Koherensi Temporal

Koherensi temporal merupakan kalimat yang menyatakan waktu terjadinya

peristiwa atau dilaksanakannya suatu perbuatan tersebut pada kalimat lain. Dalam

wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005 dijumpai

penggunaan koherensi temporal yang dibuktikan dengan adanya penanda kini,

dua tahun lalu, ketika itu, sementara itu, dan sampai sekarang. Berikut ini

beberapa contoh koherensi yang berupa koherensi temporal.

(62) (a) Agama dengan keyakinan yang kuat atas keberpihakan kepada umat

manusia dengan sendirinya menjadi nilai pembebas dari tradisi yang

membelenggu, baik itu ideologi politik, nasionalisme, atau sentimen

ekonomi. (b) Paus dalam hal ini telah menunjukkan bagaimana

memaknai arti kebebasan itu tanpa harus mereduksi agama menjadi

ideologi tertentu.

(c) Kini Bapa dan Guru ini telah tiada. (d) Dunia kehidupan umat

beragama yang masih belum bebas dari prasangka negatif, rasa dendam

sejarah, dan kotak-kotak ideologi masih membutuhkan pandangan dan

teladan pemimpin agama seperti Paus. (e) Namun, Tuhan jualah yang

sebaik-baiknya mengatur segala rencana. (f) Biarkan doa dan simpati

umat beragama sedunia menghiasi perjalananmu, Bapa, sebagaimana

engkau telah menghiasi wajah dunia yang penuh kebencian ini dengan

doa tulus ikhlasmu. (Kompas, 5 April 2005)

Pada contoh (62) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (62a) dan (62b). Paragraf kedua terdiri dari empat kalimat, yaitu

(62c), (62d), (62e), dan (62f). Paragraf pertama memiliki koherensi temporal

dengan paragraf kedua yang ditandai konjungsi kini.

(63) (a) Awal mencuatnya kembali perkara Myanmar digelindingkan oleh

Amerika Serikat akhir tahun lalu yang memperingatkan akan

memboikot pertemuan ASEAN saat Myanmar mendapat jatah kursi

ketua jika Yangoon tidak melakukan perubahan politik yang memadai.

(b) Sebagian besar anggota ASEAN setuju untuk memacu Myanmar

Page 65: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

50

melepas Aung San diiringi peta demokratisasi yang nyata, namun

menolak tekanan eksternal untuk memboikot ASEAN.

(c) Dua tahun lalu bahkan Mahathir Mohammad ketika menjabat

Perdana Menteri (PM) Malaysia pernah mendesak agar ASEAN

mengeluarkan Myanmar jika proses demokratisasi hanya sekadar angin

surga yang menipu. (d) Bagaimana tidak menjengkelkan, junta militer

Myanmar tidak hanya berjanji melepaskan Aung San, tapi juga

mengatakan akan memberi kesempatan kepada Ny. Aung San untuk

menjadi calon dalam sebuah pemilu. (Kompas,12 April 2005)

Pada contoh (63) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (63a) dan (63b). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat, yaitu (63c)

dan (63d). Paragraf pertama memiliki koherensi temporal dengan paragraf kedua

yang ditandai dengan konjungsi dua tahun lalu.

(64) (a) Ketika 50 tahun yang lalu China diundang datang ke konferensi asia-

afrika di bandung, peristiwa ini sungguh mengherankan. (b) China pada

waktu itu sebenarnya secara resmi mengikuti satu blok tertentu

(kebijakan “condong ke satu sisi”), yaitu Blok Timur. (c) Dalam

statusnya yang seperti ini, tidak heran bahwa beberapa negara menjadi

khawatir bahwa China akan mengancam kesatuan negara-negara Asia-

Afrika.

(d) Ketika itu China dipandang sebagai negara komunis yang garang,

yang tidak bersahabat. (e) Ini sehubungan dengan keterlibatan China

dalam perang Korea yang menghasilkan Korea Utara yang komunis dan

Korea Selatan yang kapitalis. (Kompas, 21 April 2005)

Pada contoh (64) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (64a), (64b), dan (64c). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat,

yaitu (64d) dan (64e). Paragraf pertama memiliki koherensi temporal dengan

paragraf kedua yang ditandai dengan konjungsi ketika itu.

(65) (a) Beliau mengatakan bahwa Khairiansyah dalam mengungkapkan

upaya penyuapan Mulyana yang tidak melapor kepada atasannya,

sebaliknya melapor kepada pejabat yang bukan merupakan atasan

lansung dalam audit investigasi KPU. (b) Ada aturan-aturan dan

Page 66: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

51

prosedur internal yang harus diikuti, yang harus dilakukan oleh

Khairiansyah sebelum dia melapor kepada KPK.

(c) Sementara itu, kita semua tahu bahwa prosedur-prosedur internal

yang biasa tidaklah bekerja dengan baik di negeri ini. (d) Laporan

internal dengan prosedur biasa memberikan wewenang mutlak kepada

atasan yang bersangkutan mengenai tindakan apa yang harus dilakukan

atas pengaduan tersebut. (e) Namun, sangat jarang seorang pejabat di

negeri ini mau melakukan tindakan dratis untuk membuka kasus

korupsi (Kompas, 21 april 2005).

Pada contoh (65) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (65a) dan (65b). Paragraf kedua terdiri dari tiga kalimat, yaitu

(65c), (65d), dan (65e). Paragraf pertama berkoherensi temporal dengan paragraf

kedua yang ditandai dengan konjungsi sementara itu.

(66) (a) Kelompok "Preman Ekonomi" semacam John Perkins melaksanakan

rencana AS itu. (b) Sebagai penasihat resmi mereka menipu negara

berkembang, supaya negara itu menerima pinjaman-pinjaman besar yang

kemudian dikirimkan ke perusahaan swasta AS dalam bentuk pesanan.

(c) Pinjaman itu berasal dari pemerintah (misalnya USAID) atau dari

bank dan lembaga multinasional. (d) Antara lain alat mereka adalah

laporan pembiayaan yang bersifat menipu, pemilihan umum yang

dipalsukan, pembayaran uang suap, pemerasan, seks, dan pembunuhan

tokoh negara berkembang yang tidak mau bekerja sama (Berrett-Koehler

Publishers, Inc, San Francisco, ISBN 1-57675- 301-8).

(e) Sampai sekarang Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia,

dan Asian Development Bank dikuasai oleh negara maju. (f) IMF,

misalnya, tidak hanya suka mendikte penghematan yang terlalu tegas dan

kurang peduli kepada keadaan kehidupan dan sosial bangsa. (g) Juga ada

contoh resep lembaga itu membunuh si sakit, misalnya, dalam kasus

Argentina. (h) Dan juga, banyak kali IMF bekerja sama sampai berkolusi

dengan pemimpin negara korup atau mahakorup. (i) Contohnya juga

Argentina, yaitu pemerintah korup Presiden Menem (Kompas, 6 April

2005).

Pada contoh (66) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari empat

kalimat, yaitu (66a), (66b), (66c), dan (66d). Paragraf kedua terdiri dari empat

Page 67: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

52

kalimat, yaitu (66e), (66f), (66g), dan (66h). Paragraf pertama berkoherensi

temporal dengan paragraf kedua yang ditandai dengan konjungsi sampai

sekarang.

3.1.1.4 Koherensi Kronologi

Koherensi kronologis adalah hubungan rangkaian waktu. Dalam wacana

opini surat kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005 dijumpai penggunaan

penanda koherensi kronologis yang dibuktikan dengan adanya penanda dulu dan

setelah. Berikut ini beberapa contoh koherensi kronologis.

(67) (a) Kita tidak dapat menyalahkan logika anak-anak muda ini karena

mereka membaca realitas Indonesia. (b) Betapa seringnya nama rakyat

dan predikat kemiskinan mereka permainkan. (c) Rakyat diminta

kesabarannya untuk mengencangkan ikat pinggang, namun mereka yang

meneriakkan kata-kata ini sudah terlalu gendut perutnya sehingga

mereka tak punya pinggang lagi untuk dikencangkan. (d) Mereka

mengatasnamakan wakil-wakil rakyat, tetapi sebagai wakil rakyat

kedudukan mereka lebih tinggi daripada yang diwakilinya. (e) Rakyat

sekali lagi diminta kesabarannya untuk berkorban, tetapi apa yang telah

mereka korbankan untuk rakyat?

(f) Dulu di zaman revolusi, rakyat mau berkorban dengan sukarela

kepada orang-orang pemerintah karena hidup pembesar-pembesar ini

tak jauh berbeda dengan rakyat. (g) Baju mereka, rumah mereka,

kendaraan mereka, kadang lebih rendah kualitasnya daripada yang

dimiliki rakyat. (h) Tetapi, tanggung jawab mereka lebih besar daripada

rakyat. (i) Keterancaman jiwa mereka lebih gawat daripada rakyat. (j)

Realitas ini membuat nasionalisme sebuah magnet. (Kompas, 9 April

2005)

Pada contoh (67) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari lima

kalimat, yaitu (67a), (67b), (67c), (67d), dan (67e). Paragraf kedua terdiri dari

lima kalimat, yaitu (67f), (67g), (67h), (67i), dan (67j). Paragraf pertama

Page 68: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

53

berkoherensi kronologis dengan paragraf kedua yang ditandai dengan konjungsi

dulu.

(68) (a) Selama 15 tahun Terri Schiavo berbaring di tempat tidur dalam

keadaan koma begini. (b) Jadi, berbeda dengan Ny Agian di Indonesia,

kasus Schiavo adalah koma tetap. (c) Oleh para dokter, komanya

dipastikan sebagai persistent vegetative state atau "keadaan vegetatif

yang tetap". (d) Dalam keadaan ini pasien masih dapat bernapas secara

spontan dan tidak membutuhkan alat bantu hidup seperti respirator. (e)

Ia juga masih menunjukkan refleks-refleks tertentu. (f) Ia bisa

mengalami irama siang dan malam melalui keadaan yang mirip dengan

jaga dan tidur. (g) Namun, tidak mungkin lagi berkomunikasi apa pun

dengan pasien serupa itu walaupun orang awam barangkali kadang-

kadang terkesan ada komunikasi karena refleksnya, tapi refleks-refleks

itu tidak terarah dan tidak komunikatif sungguh-sungguh. (h) Tidak ada

lagi sisa kesadaran apa pun. (i) Karena itu, kondisi ini disebut vegetatif

atau nabati. (j) Artinya, kehidupannya sebatas kehidupan tumbuhan saja

karena tumbuhan adalah makhluk hidup tanpa kesadaran sedikit pun.

(k) Setelah keadaan ini berlangsung selama delapan tahun, bulan Mei

1998 Michael Schiavo mengajukan permohonan ke pengadilan agar

pipa makanan boleh dicabut dan dengan demikian istrinya dapat

meninggal dunia dengan tenang. (l) Tetapi, orangtua Terri, Robert dan

Mary Schindler namanya, tidak setuju sama sekali dan mulai suatu

prosedur yuridis untuk menentang niat menantu mereka. (m) Sejak saat

itu terjadi perseteruan yang sangat menyedihkan antara Michael Schiavo

dan mertuanya. (n) Dua kali pipa makanan Terri dilepaskan dengan izin

pengadilan, tetapi sesudah beberapa hari harus dipasang kembali atas

perintah hakim yang lebih tinggi. (o) Ketika akhirnya hakim

memutuskan bahwa pipa makanan boleh dilepaskan pada 18 Maret,

pertikaian yuridis mencapai puncaknya. (Kompas, 16 April 2005)

Pada contoh (68) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari sepuluh

kalimat, yaitu (68a), (68b), (68c), (68d), (68e), (68f), (68g), (68h), (68i), dan

(68j). Paragraf kedua terdiri dari lima kalimat, yaitu (68k), (68l), (68m), dan

(68n). Paragraf pertama dan kedua menujukkan bahwa kalimat-kalimatnya

menyatakan peristiwa kronologis yang ditandai dengan konjungsi setelah.

Page 69: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

54

3.1.1.5 Koherensi Pertentangan

Koherensi pertentangan adalah pertalian yang mempertentangkan suatu hal,

keadaan, atau perbuatan dengan hal, keadaan, atau perbuatan yang lain. Dalam

wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005 dijumpai

penggunaan penanda koherensi pertentangan, yaitu sebaliknya, akan tetapi, tetapi,

namun, walaupun begitu, dan meskipun demikian. Berikut ini beberapa contoh

koherensi yang berupa koherensi pertentangan.

(69) (a) Pelembagaan prinsip-prinsip "rahasia negara" sesungguhnya memang

dibutuhkan. (b) Bahkan, negara yang paling liberal pun telah

menempuhnya. "rahasia negara" berangkat dari asumsi bahwa

keterbukaan informasi berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi

kepentingan nasional. (c) Pemerintah kemudian menerapkan sistem

klasifikasi informasi: sistem penyimpanan informasi pemerintahan

berdasarkan klasifikasi kerahasiaan tertentu. (d) Sejumlah rambu-rambu

diciptakan untuk menentukan informasi yang tidak dapat diakses publik.

(e) Kerahasiaan informasi lazim diberlakukan pada informasi-informasi

operasi militer, teknologi persenjataan, kegiatan diplomatik, kegiatan

intelijen, kegiatan pengembangan kriptografi.

(f) Akan tetapi, pengalaman di berbagai negara juga menunjukkan

proses perahasiaan informasi kerap didasarkan pada interpretasi

subjektif pemerintah. (g) Tidak semua klaim rahasia negara yang

dilontarkan pejabat pemerintah merujuk pada informasi yang benar-

benar dapat membahayakan kepentingan negara jika dibuka kepada

publik. (h) Perahasiaan informasi lebih didasarkan pada pertimbangan

untuk melindungi reputasi pemerintah daripada untuk melindungi

kepentingan negara dalam arti sesungguhnya. (Kompas, 15 April 2005)

Pada contoh (69) terdapat dua paragraf, yaitu paragraf pertama terdiri dari

lima kalimat, yaitu (69a), (69b), (69c), (69d), dan (69e). Paragraf kedua terdiri

dari tiga kalimat, yaitu (69f), (69g), dan (69h). Paragraf pertama berkoherensi

pertentangan dengan paragraf kedua yang ditandai dengan konjungsi akan

tetapi.

Page 70: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

55

(70) (a) Namun, bagi mereka yang tidak terlalu akrab dengan tradisi seperti

itu, akan berpikir bahwa model seperti tidak mencerminkan progresivitas

karena kepemimpinan dipegang dan ditentukan oleh tokoh-tokoh tua

yang bergabung dalam lembaga yang bernama Dewan Syuro tersebut.

(b) Dalam model ini Ketua Dewan Tanfidz tidak bisa bergerak cepat dan

independen merespons persoalan karena setiap keputusan penting yang

akan diambil harus melalui konsultasi dengan Dewan Syuro. (c) Model

kepemimpinan ini juga menimbulkan penilaian bahwa partai ini

menganut dualisme kepemimpinan.

(d) Sebaliknya, bagi mereka yang beranggapan bahwa partai ini

sebenarnya tidak terlalu stagnan artinya cukup menjanjikan dalam

masalah kaderisasi karena mereka melihat cukup banyak kader muda

potensial yang terakomodasi di dalam struktur kepengurusan partai. (e)

Kehadiran Mahfudz MD, Muhaimin Iskandar, Ali Masykur Musa,

Saifullah Yusuf, dan politikus-politikus muda progresif lainnya cukup

memberikan harapan akan masa depan partai ini. (f) Meskipun terus

dilanda tarik-menarik kekuasaan di antara mereka, hal seperti ini masih

wajar terjadi di dalam masa transisi, yaitu masa perpindahan dari generasi

pendiri ke penerus. (g) Apabila PKB mampu melampaui masa ini, partai

ini akan memiliki masa depan yang cukup baik karena kepemimpinan

partai ini dipersiapkan semenjak dini. (Kompas, 15 April 2005)

Pada contoh (70) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (70a), (70b), dan (70c). Paragraf kedua terdiri dari empat kalimat,

yaitu (70d), (70e), (70f), dan (70g). Paragraf pertama berkoherensi pertentangan

dengan paragraf kedua yang ditandai dengan konjungsi sebaliknya.

(71) (a) Junta militer Myanmar yang baru tidak menyadari bahwa ASEAN

telah cukup sabar menjadi pelindung Myanmar sejak 1997 dari tekanan

luar. (b) Ketika Barat menekan sekeras-kerasnya melalui pendekatan

isolasionis dengan menerapkan sanksi ekonomi, ASEAN bergerak

dengan menawarkan kompromi dan jalan tengah melalui pendekatan

constructive engagement. (c) Merangkul serta memberi kesempatan pada

Myanmar untuk melakukan perbaikan kehidupan politiknya sendiri.

(d) Namun adalah sangat tidak fair jika Myanmar mengabaikan janji-

janjinya sendiri, kembali mundur ke belakang, bangkit dengan segala

resistensinya yang justru memecah semangat konsensus ASEAN. (e) Dan

bahkan menyandera ASEAN dengan membenturkannya pada negara-

negara mitra wicara ASEAN ataupun mempermalukan ASEAN dengan

Page 71: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

56

ancaman Myanmar menarik diri dari anggota ASEAN. (Kompas, 12

April 2005)

Pada contoh (71) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (71a), (71b), dan (71c). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat,

yaitu (71d) dan (71e). Paragraf pertama berkoherensi pertentangan dengan

paragraf kedua yang ditandai dengan konjungsi namun.

(72) (a) Ke depan KPPU sebagai komisi yang berwewenang untuk melakukan

pemeriksaan atas dugaan pelanggaran UU No 5/ 1999 akan menjadi

komisi yang sangat berperan di dalam membantu pemerintah untuk

menertibkan perilaku pelaku usaha yang melakukan bisnis kotor.

(b) Meskipun demikian, di dalam menjalankan tugas dan

kewenangannya, KPPU harus ekstra hati-hati di dalam menerima

pengaduan dan laporan, melakukan pemeriksaan, maupun di dalam

membuat putusan karena putusan KPPU berdampak sangat luas terhadap

dunia usaha di dalam negeri maupun luar negeri. (Kompas, 30 April

2005)

Pada contoh (72) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari satu

kalimat, yaitu (72a). Paragraf kedua terdiri dari satu kalimat, yaitu (72b). Paragraf

pertama berkoherensi pertentangan dengan paragraf kedua yang ditandai dengan

konjungsi meskipun demikian.

(73) (a) Di Eropa dan Amerika Serikat usaha ini telah berhasil banyak. (b)

Sementara itu, penanggulangan emisi CO2 belum berhasil, bahkan ada

gejala emisi CO2 makin meningkat. (c) Dengan demikian, pada satu

pihak, keberhasilan menanggulangi pencemaran udara zat padat dan zat

kimia lain telah mengurangi dampak kesehatannya.

(d) Tetapi, bersamaan dengan itu, peredupan global berkurang dan efek

pendinginannya pun berkurang. (Kompas, 21 April 2005)

Pada contoh (73) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (73a), (73b), dan (73c). Paragraf kedua terdiri dari satu kalimat,

Page 72: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

57

yaitu (73d). Paragraf pertama berkoherensi pertentangan dengan paragraf kedua

yang ditandai dengan konjungsi tetapi.

(74) (a) Kedua ialah peredupan global yang menyebabkan pendinginan global.

(b) Proses ini baru diketahui. (c) Sepintas tampaknya ini menguntungkan

karena dapat mengimbangi gejala terjadinya pemanasan global.

(d) Tetapi, juga menimbulkan kekhawatiran baru, yaitu bahwa kita telah

memperkirakan terlalu rendah (underestimate) efek GRK pada

peningkatan suhu permukaan Bumi. (e) Karena pencemaran udara berupa

zat padat halus dan zat kimia lain merugikan kesehatan manusia, usaha

harus dilakukan untuk mengendalikan pencemaran udara. (Kompas, 21

April 2005)

Pada contoh (74) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (74a), (74b), dan (74c). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat,

yaitu (74d), dan (74e). Paragraf pertama berkoherensi pertentangan dengan

paragraf kedua yang ditandai dengan konjungsi tetapi.

3.1.1.6 Koherensi Cara

Koherensi cara menyatakan bagaimana suatu perbuatan itu dilaksanakan atau

bagaimana suatu peristiwa itu terjadi. Dalam wacana opini surat kabar Kompas

edisi nasional bulan April 2005 dijumpai penggunaan penanda koherensi cara,

yaitu dengan begitu dan dengan demikian. Berikut ini beberapa contoh berupa

koherensi cara dalam wacana opini.

(75) (a) Mendapat uang korupsi lebih gampang lagi jika pembiayaan datang

dari bank-bank multinasional. (b) Dulu di sana harga-harga proyek tidak

diperiksa dengan teliti. (c) Sebagian uang bank multinasional ditransfer

oleh perusahaan swasta kepada rekening si pegawai Indonesia di

Singapura atau Swiss, misalnya, setelah mendapat pesanan. d) Sampai

juga ada proyek yang hanya diciptakan untuk memuaskan ketamakan

pegawai korup.

Page 73: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

58

(e) Dengan begitu, semua harga proyek, semua argumentasi

penciptaan proyek masa Orde Baru sebenarnya harus diperiksa lagi. (f)

Tentu saja, usulan itu kurang realistis. (g) Banyak tokoh korup sudah

pensiun dan bukti tiada lagi. (h) Juga, kolusi mitra dari beberapa negara

sangat sulit bisa dibuktikan. (i) Dan apa yang terjadi dengan pinjaman

uang baru yang dipakai untuk membayar utang lama? (k)Yang adil

hanya satu: Memotong sebagian terbesar atau semuanya utang Orde

Baru dan juga utang baru yang mengganti utang Orde Baru (Kompas, 6

april 2005).

Pada contoh (75) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari empat

kalimat, yaitu (75a), (75b), (75c), dan (75d). Paragraf kedua terdiri dari enam

kalimat, yaitu (75e), (75f), (75g), (75h), (75i), dan (75k). Paragraf pertama

berkoherensi cara dengan paragraf kedua yang ditandai dengan konjungsi dengan

begitu.

(76) (a) Tahap keempat dipelopori oleh Separovic pada tahun 1987, yang

memperluas jangkauan definisi viktimologi sehingga mencakup

korban pelanggaran HAM (victims of human rights abuses) sebagai

isu sentral viktimologi dan mengeluarkan dari definisi, korban

bencana alam dan kecelakaan karena dipandang terlalu luas dari sisi

ilmiah. (b) Deklarasi Sidang Umum PBB di atas dijadikan acuan

utama. (c) Dalam hal ini korban diartikan sebagai orang-orang yang

secara individual atau kolektif telah menderita kerugian, termasuk

penderitaan fisik atau mental, emosional, kerugian ekonomi atau

pelanggaran substansial terhadap hak-hak fundamentalnya, melalui

perbuatan-perbuatan atau sikap tidak berbuat (omissions) yang telah

melanggar hukum pidana, termasuk penyalahgunaan kekuasaan

(abuse of power).

(d) Dengan demikian terbuka kemungkinan luasnya definisi

korban mengingat kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan

termasuk kejahatan perang (war crimes) saat ini mencakup

perundang-undangan dan yurisprudensi nasional dan internasional. (

Kompas, 21 April 2005).

Pada contoh (76) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (76a), (76b), dan (76c). Paragraf kedua terdiri dari satu kalimat,

Page 74: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

59

yaitu (76d). Paragraf pertama berkoherensi cara dengan paragraf kedua yang

ditandai dengan konjungsi dengan demikian.

3.1.1.7 Koherensi Perurutan

Koherensi perurutan menyatakan peristiwa, keadaan, atau perbuatan berturut-

turut terjadi atau dilakukan. Dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi

nasional bulan April 2005 dijumpai penggunaan penanda koherensi perurutan,

yaitu kemudian, lalu, dan selanjutnya. Berikut ini beberapa contoh koherensi

perurutan pada wacana opini.

(77) (a) Apakah rakyat Asia-Afrika menyimak kritik Albert Camus,

pemenang Nobel Kesusasteraan 1957 dari Perancis, tentang Dasasila

Bandung? (b) Mungkin Camus adalah intelektual internasional

pertama yang mengkritik Dasasila bandung. (c) Awalnya Camus

memuji, “ Bangsa-Bangsa kelompok Bandung telah menyelamatkan

bangsa Eropa dari kungkungan masalah penjajahan dan maut”.

(d) Kemudian dengan sinis mengejutkan, “… sikap mereka

terhadap pembunuhan di hongoria (oleh penyerbuan Uni Soviet,

pen.) tidak dapat dimaafkan… kelebihan moral bangsa-bangsa

tersebut sebagai bangsa yang telah mengalami sendiri penjajahan di

masa lalu menjadi sia-sia hanya dalam jangka waktu beberapa hari

saja,” (Krisis Kebebasan, YOI, 1988, naskah asli wawancara

Demain, 21-27/2/1/1957). (Kompas, 23 April 2005)

Pada contoh (77) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (77a), (77b), dan (77c). Paragraf kedua terdiri dari satu kalimat,

yaitu (77d). Paragraf pertama berkoherensi perurutan dengan paragraf kedua yang

ditandai dengan konjungsi kemudian.

(78) (a) Karena semua hanya variable dependen, yang akan berubah di detik

kita hendak mengubahnya. (b) Seperti jarak dan waktu. (c) Dan lihatlah

masyarakat Eropa, di mana sebagian gejala itu telah terjadi.

Page 75: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

60

(d) Lalu Indonesia? Sebagai bangsa (nation) dengan sebuah nasionalisme

di dalamnya. (e) Tunggu… tunggu sebentar. (f) Tak perlu emosional

untuk menyadari ternyata kata itu hanyalah pertautan diri dengan

“sejarah-buku “, dengan catatan sipil, dengan sebuah edeologi, atau

bahkan dengan sekedar sebuah ide. (g) Hal ini sudah terlalu banyak

dibicarakan. (h) Entitas yang bernama Indonesia barulah sebuah nominal,

sementara secara intriknsik tiada pergeseran berarti bagi masyarakat

kolonial, sejak masa VOC, bahkan jauh di zaman kerajaan konsentris

Jawa dahulu. (Kompas, 23 April 2005)

Pada contoh (78) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (78a), (78b), dan (78c). Paragraf kedua terdiri dari lima kalimat,

yaitu (781d), (78e), (78f), (78g), dan (78h). Paragraf pertama berkoherensi

perurutan dengan paragraf kedua yang ditandai dengan konjungsi lalu.

(79) (a) Hal-hal yang menjadi persoalan di dalam hukum acara tersebut, antara

lain, adalah masalah status KPPU dalam perkara keberatan, hukum acara

pembuktian, pemeriksaan perkara, dan konsolidasi perkara di dalam

pemeriksaan di pengadilan negeri. Pasal 2 Perma No 1/2003 menyatakan

keberatan terhadap putusan KPPU hanya dapat diajukan kepada

pengadilan negeri dan dalam hal diajukan keberatan, maka KPPU

merupakan pihak. (b) Sebagai pihak, maka KPPU menurut hukum

semestinya dapat diperiksa dan dihukum, tetapi ternyata menurut Perma

No 1/2003 ini KPPU hanya dimintakan untuk menyerahkan putusan dan

berkas pemeriksaan serta dapat pula dimintakan untuk melakukan

pemeriksaan tambahan. (c) Dengan demikian, jelas status KPPU

bukanlah status "pihak" sebagaimana yang ada di dalam perkara-perkara

lainnya.

(d) Kemudian masalah upaya konsolidasi sebagaimana yang diatur

dalam Pasal 4 Ayat (2) Perma No 1/2003 bahwa dalam hal keberatan

diajukan lebih dari 1 (satu) pelaku usaha untuk putusan yang sama, tetapi

berbeda tempat kedudukan hukumnya, maka KPPU dapat mengajukan

permohonan tertulis kepada Mahkamah Agung untuk menunjuk salah

satu pengadilan negeri untuk memeriksa keberatan tersebut. (e) Hal ini

dianggap wajar untuk menghindari putusan yang berbeda, tetapi aturan

ini juga tidak jelas apakah majelis hakim yang sama atau berbeda. (f)

Apabila majelis hakim yang berbeda, maka kemungkinan adanya putusan

yang berbeda juga sangat dimungkinkan. (g) Oleh karena itu, menurut

kami semestinya Perma No 1/2003 mengatur tentang pengadilan negeri

yang satu dengan majelis hakim yang sama. (Kompas, 30 April 2005)

Page 76: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

61

Pada contoh (79) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (79a), (79b), dan (79c). Paragraf kedua terdiri dari empat kalimat,

yaitu (79d), (79e), (79f), dan (79g). Paragraf pertama berkoherensi perurutan

dengan paragraf kedua yang ditandai dengan konjungsi kemudian.

3.1.1.8 Koherensi Syarat

Koherensi syarat adalah pertalian yang menyatakan bahwa apa yang

dinyatakan pada suatu kalimat menjadi syarat terlaksananya suatu perbuatan atau

terjadinya suatu peristiwa yang dinyatakan pada kalimat lain. Dalam wacana opini

surat kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005 dijumpai penggunaan

penanda bertalian syarat, yaitu jika demikian, jika begitu, apabila demikian,

apabila begitu, jika, dan apabila. Berikut ini beberapa contoh koherensi yang

berupa koherensi syarat.

(80) (a) Sebagai ilustrasi, seorang kepala bagian pengadaan barang di satu

instansi mengunjungi acara penjualan komputer dengan harga Rp 15

juta per unit. (b) Kalau dibeli dengan prosedur yang baku, biaya

pengadaan komputer bisa mencapai Rp 25 juta per unit. (c) Si pejabat

tak akan membeli langsung di arena penjualan komputer, tetapi dia ke

kantor dulu dan membentuk panitia pembelian barang, membuat

penawaran dan seterusnya.

(d) Jika si pejabat membelinya langsung sehingga harga cuma Rp 15

juta per unit, dia bisa dianggap melakukan penyelewengan karena tak

memenuhi syarat dan prosedur pengadaan barang. (e) Sebagai seorang

pejabat yang baik, dia akan membeli barang dengan prosedur baku

meskipun harganya lebih mahal Rp 10 juta per unit. (Kompas, 29 April

2005)

Pada contoh (80) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga

kalimat, yaitu (80a), (80b), dan (80c). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat,

Page 77: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

62

yaitu (80d), dan (80e). Paragraf pertama berkoherensi syarat dengan paragraf

kedua yang ditandai konjungsi jika.

3.1.1.9 Koherensi Intensitas

Koherensi intensitas adalah hubungan makna penyangatan yang terdapat

dalam sejumlah penanda dalam fungsinya sebagai penghubung antarkalimat yang

satu dengan kalimat yang lain. Dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi

nasional bulan April 2005 dijumpai empat jenis koherensi intensitas, yaitu pada

hal, bahkan, apalagi, dan pun. Berikut ini beberapa contoh koherensi intensitas

dalam wacana opini.

(81) (a) Langkah-langkah maju kerja sama ASEAN untuk berani

menerobos "kerikuhan" menyinggung kasus politik di sebuah negara

ASEAN seperti itu kembali menghadapi ganjalan. (b) Ketika kasus

Thailand Selatan santer terdengar akan diangkat di KTT ASEAN di

Vientianne, tahun lalu, PM Thailand mengancam akan walk out dan

meninggalkan pertemuan jika masalah tersebut dibicarakan secara

terbuka.

(c) Padahal paling kurang sejak tahun 2000 pun Indonesia telah

memelopori untuk menerapkan semangat enhanced interaction

dengan membuka masalah domestik soal Aceh, Maluku, dan Irian

Jaya dalam pertemuan tingkat SOM di Bangkok. (d) Keterbukaan

yang tulus dan justru pada akhirnya mampu merebut simpati dan

dukungan dari sesama anggota ASEAN atas integritas NKRI.

(Kompas, 12 April 2005)

Pada contoh (81) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (81a) dan (81b). Paragraf kedua terdiri dari dua kalimat, yaitu (81c)

dan (81d). Paragraf pertama berkoherensi intensitas dengan paragraf kedua yang

ditandai konjungsi padahal.

Page 78: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

63

(82) (a) MENGELOLA partai politik di era sekarang dan ke depan,

hemat saya, memang tak mudah, apalagi tanpa ada figur dominan

yang bisa meyakinkan pendukungnya secara berkelanjutan. (b)

Mengapa? Pertama, secara umum parpol di Indonesia, diakui atau

tidak, tak memiliki ideologi. (c) Ia hanya digunakan sebagai peluang

untuk mengejar kursi di kekuasaan, baik di legislatif maupun di

eksekutif. (d) Maka tak heran bila besar tidaknya suatu parpol,

utamanya parpol-parpol yang baru berdiri pasca-Soeharto, lebih

ditentukan oleh siapa figur yang menjadi pemimpinnya, bukan

ditentukan oleh ide-ide atau program-program yang menjadi agenda

parpol itu.

(e) Masyarakat pemilih pun sudah tahu dan sadar benar bahwa

program parpol dan janji-janji para pengurus parpol dalam kampanye

hanyalah retorika yang tak jarang berisikan kebohongan. (f) Dengan

demikian, sebenarnya masyarakat tidaklah memilih parpol,

melainkan lebih berdasarkan pertimbangan "siapa yang menjadi

figur-figur kunci dalam parpol itu". (g) Kecenderungan seperti ini

juga sebagai bagian dari konsekuensi logis dari nilai-nilai

paternalistik masyarakat kita yang diekspresikan dalam pilihan

politik. (Kompas, 11 April 2005)

Pada contoh (82) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari

empat kalimat, yaitu (82a), (82b), (82c), dan (82d). Paragraf kedua terdiri dari

tiga kalimat, yaitu (82e), (82f), dan (82g). Paragraf pertama berkoherensi

intensitas dengan paragraf kedua yang ditandai konjungsi pun.

(83) (a) sudah ada orang-orang yang secara jelas ditugasi mengambil

beberapa peran paus. (b) Sekretaris negara jelas mengurusi bidang

hubungan dengan politik internasional. (c) sejumlah pimpinan

kongregasi di Vatikan adalah para menteri, yang bertugas tanpa

terlalu banyak menunggu perintah paus meski biasanya dikatakan

betapa gereja katolik diatur secara sentralistik.

(d) Apalagi ,semua uskup di seluruh dunia, di gereja local,

adalah pemimpin gereja secara penuh. (e) Uskup Manila, Uskup

Jakarta, Uskup Denpasar, Uskup Nairobi mempunyai tahbisan yang

sama dengan Uskup Roma, yang menjadi Paus nomor satu dari

uskup-uskup yang sama di seluruh dunia (primus inter pares).

(Kompas, 2 April 2005)

Page 79: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

64

Pada contoh (83) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari tiga kalimat,

yaitu (83a), (83b), dan (83c). Dan paragraf kedua terdiri dari dua kalimat, yaitu

(83d), dan (83e). Paragraf pertama berkoherensi intensitas dengan paragraf kedua

yang ditandai konjungsi apalagi.

(84) (a) Merebaknya sengketa antarkedua negara dalam pekan awal

Maret lalu karena Malaysia telah melanggar status quo saat memberi

konsesi blok ambalat kepada petronas untuk dikerjasamakan dengan

shell. (b) Tindakan Malaysia didasarkan pada putusan mahkamah

internasional (MI) yang memberi kedaulatan Pulau Sipadan dan

Ligitan kepada Malaysia pada saaat memberi konsesi telah

menerjemahkan secara sepihak bahwa putusan MI memberi hak

kepada Malaysia untuk melebarkan wilayah perairannya.

(c) Bahkan Malaysia bisa dianggap melanggar status quo dengan

mengirim kapal patrolinya ke wilayah perairan di sekitar blok

Ambalat. (Kompas, 11 April 2005)

Pada contoh (84) terdapat dua paragraf. Paragraf pertama terdiri dari dua

kalimat, yaitu (84a) dan (84b). Paragraf kedua terdiri dari satu kalimat, yaitu

(84c). Paragraf pertama berkoherensi intensitas dengan paragraf kedua yang

ditandai konjungsi bahkan.

3.1.2 Koherensi Tidak Berpenanda

Koherensi tidak berpenanda ini bisa dipahami melalui urutan kalimatnya

meskipun tidak menggunakan konjungsi. Koherensi tidak berpenanda dibagi

menjadi dua, yaitu koherensi perian dan koherensi perincian.

Page 80: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

65

3.1.2.1 Koherensi Perian dan Perincian

Dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional bulan April 2005

dijumpai dua jenis koherensi,yaitu Berikut ini beberapa contoh koherensi

intensitas dalam wacana opini.

(85)Negara-negara yang menganut teori pers otoritarian, seperti Indonesia

di zaman Orde Baru, misalnya, memahami bahwa kebebasan rakyat akan

amat melemah jika rakyat tidak memiliki akses kepada berita yang jujur

dan tidak disensor tentang apa yang terjadi di negaranya. Pemasungan

terhadap kebebasan pers dilakukan dengan UU Nomor 11 Tahun 1966

juncto UU Nomor 21 Tahun 1982. UU Pers Orde Baru itu berhasil

mematikan demokrasi dalam perilaku politik rakyat.

Masalahnya kemudian adalah seperti diutarakan pada awal tulisan,

pengaturan delik pers dalam KUH-Pidana tidak lagi memadai untuk

memenuhi kebutuhan baru mengenai aspirasi kebebasan pers. KUH-

Pidana tak lagi merupakan aturan keseimbangan antara kebebasan dan

kontrol atas kebebasan itu ("freedom carries concomitant obligation;

liberty means responsibility", kata Prof Fred S Siebert dkk). Sedangkan

UU No 40/1999 tentang pers yang diharapkan dapat memiliki status lex

specialis terhadap KUH-Pidana (legi generalis) justru merujuk undang-

undang lain manakala terjadi delik pers. Penjelasan Pasal 12 UU Pers

menyatakan, sepanjang menyangkut pertanggungjawaban pidana (delik

pers-penulis) menganut ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Karena itu, UU Pers "reformasi" pun tidak lagi memadai untuk memenuhi

tuntutan kebebasan pers yang kian jauh dan luas sebagai akibat kemajuan

teknologi komunikasi dan informasi.

Dambaan akan manfaat Hak Jawab pun tidak atau belum dapat

terpenuhi dalam hal terjadi delik pers. Yurisprudensi (putusan MA) Nomor

3173/K/Pdt/1991 tanggal 28 April 1993 sama sekali tidak mengubah Hak

Jawab menjadi Kewajiban Jawab bagi pihak yang merasa dirugikan

sebuah berita pers. Dalam perkara Arif lawan Harian Garuda dkk di

Medan, MA hanya menjelaskan manfaat Hak Jawab sebagai cara

menciptakan keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab sosial

pers. MA tidak dapat mengubah Hak Jawab menjadi kewajiban pihak yang

menjadi obyek berita karena hal itu bertentangan dengan kebiasaan yang

berlaku internasional (droit de response).

Dengan demikian, jika sistem hukum media nasional hendak

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan baru mengenai kebebasan pers,

Page 81: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

66

maka mau tak mau, suka tak suka, UU Pers harus disempurnakan. Sesudah

disempurnakan, undang-undang pers baru dapat menjadi lex specialis

dalam perkara delik pers.

Penyempurnaan UU Pers

Tulisan ini mencoba menyarankan beberapa tambahan dari perubahan

atas ketentuan UU No 40/1999 tentang pers. Pertama-tama semua pasal di

dalam KUH-Pidana yang mengatur delik komunikasi massa, yakni

penghinaan, pencemaran nama baik atau nista, menghasut di muka umum,

berita bohong, dan penghinaan terhadap presiden atau wakil presiden

(Pasal 137, 154-155, 156-156a, 160-161, 207-208, 310) yang melibatkan

pers dialihkan ke dalam UU Pers dengan pasal-pasal baru dan rumusan

baru. Sebutan "perusahaan pers" menjadi subyek, pengganti kata "barang

siapa" (wherever) atau "setiap orang". Misalnya, Perusahaan pers dilarang

menyebarkan berita, gambar, atau opini yang menyerang nama baik atau

kehormatan seseorang atau sekelompok orang dengan menuduh orang atau

orang-orang itu melakukan perbuatan atau ada dalam keadaan yang tercela

(eks-Pasal 310 KUH-Pidana).

Contoh lain, Perusahaan pers dilarang menyiarkan berita, gambar,

atau opini yang berisi penghinaan terhadap presiden atau wakil presiden

(eks-Pasal 137 KUH-Pidana). Contoh lain lagi, Perusahaan pers dilarang

menyiarkan berita, gambar, atau opini yang berisi perasaan permusuhan

kebencian, penghinaan, atau penodaan terhadap suatu agama yang diakui

di Indonesia (eks-Pasal 156a KUH-Pidana). Masih ada beberapa pasal

delik komunikasi massa dalam KUH-Pidana yang isinya dapat dijadikan

delik pers dalam UU Pers, yakni Pasal 154-155, Pasal KUH-Pidana

(haatzaai artikelen). Pasal 160-161 (menghasut untuk melakukan

kekerasan atau perbuatan pidana), dan Pasal XIV-XV UU No 1/1946

(tentang berita bohong).

Adapun sanksinya dapat dimasukkan ke dalam Pasal 18 UU Pers

dengan ancaman hukuman relatif "ringan", agar tidak

"mengkriminalisasikan" pers, tetap melindungi kebebasan pers,

mengamankan fungsi watchdog pers, dan tidak melanggar Pasal 27 UUD

45 (persamaan di muka hukum). Juga penjelasan Pasal 12 UU Pers yang

tidak memberikan status lex specialis kepada UU Pers dalam hal terjadi

delik pers. Begitu pula penjelasan Pasal 5 Ayat (1) UU Pers tentang asas

praduga tak bersalah yang menyimpang dari Pasal 8 UU Pokok Kekuasaan

Kehakiman (Kompas, 14 April 2005).

Pada contoh (85) terdapat tujuh paragraf, membahas tentang

penyempurnaan UU pers dan kebebasan pers. Pada contoh (85) setiap bagian –

bagian paragrafnya memiliki koherensi perian dan perincian

Page 82: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

67

BAB IV

PENUTUP

Dalam bab ini merupakan kesimpulan dari bab II dan bab III dari hasil

penelitian kohesi dan koherensi wacana opini dalam surat kabar Kompas edisi

nasional bulan April 2005. Berbagai jenis kohesi dan koherensi antarparagraf

yang ditemukan dalam wacana opini yang kemudian diuraikan menjadi kohesi

gramatikal dan kohesi leksikal. Adapun jenis koherensi yang ditemukan dalam

wacana opini berhasil dikelompokan menjadi dua, yaitu koherensi berpenanda dan

koherensi tidak berpenanda.

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dilihat dari

segi kohesi . keutuhan suatau wacana dibentuk oleh beberapa aspek, aspek itu

diantaranya adalah kohesi. Kohesi dapat membentuk keutuhan suatu wacana

dalam kaitannya dengan perpaduan bentuk antarparagraf maupun antarkalimat

yang membangun suatu wacana yang utuh.

Kohesi yang dapat ditemukan dalam wacana opini adalah kohesi

gramatikal dan kohesi leksikal.Kohesi gramatikal sendiri dapat dibagi menjadi

empat jenis. Pertama kohesi penunjukan yang dibedakan menjadi dua, yaitu

kohesi penunjukan anaforis dan kohesi penunjukan kataforis. Kohesi penunjukan

yang terdapat dalam wacana Opini adalah ini, itu, tersebut,dan berikut. Kedua,

kohesi penggantian yang terdapat dalam wacana Opini ditandai oleh kata

pengganti seperti kata Beliau, dan dia . Ketiga, kohesi perangkaian yang terdapat

pada wacana Opini adalah Namun, Karena itu, Oleh sebab itu, dan Jadi.

Page 83: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

68

Adapun kohesi Leksikal dapat dibagi menjadi empat jenis. Pertama, kohesi

hiponimi yang terdapat pada wacana Opini ditandai dengan kata media massa

merupakan superordinat dari televisi dan surat kabar yang merupakan subordinat.

Kedua, kohesi hiponimi yang terdapat dalam wacana Opini ketiga agama

keturunan berhiponimi dengan kata Ibrahim umat islam, Kristen, dan Yahudi

merupakan subordinat dan alih-alih hukum berhiponimi dengan kata Komunitas

hukum, para yuris, para jaksa, hakim, advokat, polisi .

Koherensi dalam peranannnya sebagai pembentuk keutuhan wacana,

berkaitan dengan keterpautan makna kalimat-kalimat yang membangun suatu

wacana. Koherensi dibagi menjadi dua, yaitu koherensi berpenanda dan koherensi

tidak berpenanda. Koherensi berpenanda diungkapkan dengan ditandai konjungsi,

sedangkan tidak berpenanda diungkapkan dengan sebaliknya. Koherensi

berpenanda dalam wacana opini dibagi menjadi koherensi aditif ditandai dengan

penanda Lagipula, di samping itu, Selain itu, dan Dan. Koherensi kausalitas

ditandai dengan konjungsi. Koherensi perurutan ditandai dengan konjungsi lalu,

selanjutnya, dan kemudian. Koherensi temporal ditandai dengan konjungsi dua

tahun yang lalu, sementara itu, ketika itu, dan sampai sekarang. Koherensi

kronologis ditandai dengan konjungsi setelah dan dulu. Koherensi intensitas

ditandai dengan konjungsi padahal, bahkan, pun. Koherensi cara ditandai dengan

konjungsi dengan begitu dan dengan demikian. Koherensi kontras ditandai

dengan konjungsi.akan tetapi, meskipun demikian, sebaliknya, dan tetapi. Dan

koherensi syarat ditandai dengan konjungsi jika. Koherensi tidak berpenanda

Page 84: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

69

dalam wacana opini surat kabar Kompas edisi nasional bulan April hanya dijunpai

koherensi perian saja adapun koherensi perincian tidak dijumpai.

4. 2 Saran

Dalam kaitannya dengan bidang linguistik, analisis wacana opini belum

merupakan analisis secara lengkap dan menyeluruh, karena baru dibahas kohesi

dan koherensi antarparagraf surat kabar Kompas edisi April 2005. Masih ada yang

belum di bahas penulis, karena ada keterbatasan waktu. Oleh karena itu penelitian

lebih lanjut masih perlu dilakukan, misalnya dengan meninjau tindak tutur dalam

wacana opini kompas, retorika tekstual wacana pada wacana opini, dan hubungan

wacana dengan konteksnya.

Page 85: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA … · prinsip nonintervensi, Myanmar, and ASEAN. Second, the elements of inter-paragraph in the Opinion Discourse column of Kompas Newspaper’s

69

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk.1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai

Pustaka.

Baryadi,I.Praptomo.2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu

Bahasa.Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.

Brown, Gillian dan yule, George.1996. Analisis Wacana (terjemahan). Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Kusumantara, A.A.G.A.2004. “Analisis Wacana Adventorial dalam Surat Kabar

Harian Kompas Edisi bulan Januari s.d Juni 2004”. Sarjana (S1) pada

Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Puspitasari, Agustina Ani. 2004. “Analisis Wacana Rubrik “Psikoterapi” Surat

Kabar mingguan Minggu Pagi Edisi Tahun 2003”. Sarjana (S1) pada

Jurusan Sastra Indonesia. Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Ramlan, M.1987. Sintaksis. Yogyakarta: Karyono.

______.1993. Paragraf, Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia.

Yogyakarta: Andi Offset.

Siregar, Ashadi dan I Made Suarjana (eds).1995. Bagaimana Pertimbangan

Artikel Opini Untuk Media Massa . Yogyakarta: Kanisius.

Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik II : Metode dan Teknik Pengumpulan Data.

Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

______. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta

Wacana University press.