Profil Radio Republik Indonesia - Copy - Copy.baru
-
Upload
nofidasuwitasari -
Category
Documents
-
view
105 -
download
6
description
Transcript of Profil Radio Republik Indonesia - Copy - Copy.baru
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang, Tujuan, dan Manfaat
1. Latar Belakang
Praktik industri adalah suatu kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh
mahasiswa Fakultas Teknik di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) sebagai
wadah untuk lebih memantapkan hasil belajar dan sekaligus memberikan
kesempatan untuk mendalami dan menghayati kemampuan hasil belajar tersebut
dalam situasi dan kondisi kerja yang sesungguhnya. Dalam menghadapi abad 21
yang ditandai liberalisasi perdagangan, diperlukan upaya sungguh-sungguh
untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang benar-benar siap
menghadapi persaingan global yang mungkin terbuka.
Hal ini selaras dengan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional
tentang relevansi pendidikan untuk kebutuhan pembangunan, oleh sebab itu
proses pendidikan di perguruan tinggi harus memperhatikan lingkungan dan
kebutuhan dunia kerja, khusunya dunia usaha dan dunia industri. Dunia kerja
pada masa mendatang secara selektif akan menjaring calon tenaga kerja yang
benar-benar profesional pada bidangnya. Karena dengan persaingan global akan
makin terbuka lebar kesempatan bagi tenaga kerja asing untuk memasuki dunia
kerja Indonesia. Oleh karena itu, salah satu tantangan utama bagi lulusan
perguruan tinggi adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum memasuki
dunia kerja. Salah satu upaya peningkatan SDM dalam pendidikan tinggi
1
khusunya Universitas Negeri Surabaya adala melalui program praktik industri
yang merupakan sarana penting untuk menerapkan dan mengaplikasikan ilmu
serta teori dari dunia pendidikan dengan dunia industri bagi lulusannya. Dalam
Praktik industri ini diharapkan mahasiswa tidak hanya menguasai ilmu
pengetahuan mengenai antena dan pemancar, transmisi sinyal, dan teknik
penyiaran radio, namun juga mendapatkan pengalaman mengenai situasi dan
kondisi dunia kerja yang sesungguhnya sehingga mahasiswa mampu mengatasi
masalah yang dihadapi secara cepat dan tepat.
Salah satu tempat sumber ilmu pengetahuan dan teknologi adalah Radio
Republik Indonesia Surabaya. Radio Republik Indonesia Surabaya memiliki
tugas pokok dalam memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang
sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk
kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran
radio yang mengjangkau seluruh wilayah NKRI.
Kondisi pendengar saat ini sangat selektif, mendengarkan siaran radio
disukai dan dibutuhkan. Kehadiran radio swasta yang didukung oleh dana yang
cukup, tenaga yang professional, dan peralatan yang lebih canggih sehingga
kualitas suaranya lebih baik.
Menghadapi kenyataan ini, Radio Republik Indonesia diharapkan
mampu bersaing secara programatis baik dalam bobot maupun mutu siaran.
Peralatan teknik pemancar merupakan perangkat keras dan penentu utama
dihasilkan siaran radio yang baik.
2
Siaran programa 4 RRI Surabaya ditujukan untuk seluruh lapisan
masyarakat di Jawa Timur, maka diperlukan pemancar MW (Medium Wave).
Daya cakup siaran untuk pemancar MW dalam jarak jauh akan stabil tanpa
fading, karena sifat perambatannya adalah gelombang tanah. Perambatannya
akan lebih baik lagi bila pemilihan lokasi tower antenna pada daerah yang
basah.
2. Tujuan
Dalam kurikulum yang ada pada Universitas Negeri Surabaya
khususnya pada Jurusan Teknik Elektro, praktik industri merupakan salah satu
mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa. Selain hal tersebut di
atas, tujuan pelaksanaan praktik industri:
1) Umum
a. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis dan terarah antara Lembaga
Perguruan Tinggi dan dunia industri sebagai out put nya.
b. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia industri dalam
memberikan kontribusinya pada dunia pendidikan nasional.
c. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan menerapkan
ilmunya di dunia industri.
2) Khusus .
a. Diperoleh daya pemancar yang tepat
b. Diketahui lokasi antenna yang sesuai
c. Diperoleh daya cakupan siaran yang tepat
3
3. Manfaat
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh ketika melaksanakan kegiatan
praktik industri adalah sebagai berikut :
1) Bagi Universitas Negeri Surabaya
a. Menjalin kerja sama yang baik dalam bidang pengembangan teknologi
antara pihak instansi dengan universitas, sehingga terjalin hubungan
yang saling menguntungkan.
b. Memperoleh masukan kompetensi yang diperlukan sebuah instansi
terhadap tenaga ahli khususnya program studi Pendidikan Teknik
Elektro.
c. Mengetahui sejauh mana ilmu yang telah diserap dan dipahami oleh
mahasiswa selama studi.
d. Memperoleh gambaran dan wawasan kerja yang aplikatif.
e. Memperoleh informasi tentang perkembangan berbagai teknologi yang
berhubungan dengan jurusan yang ditempuh selama kuliah.
2) Bagi RRI stasiun Surabaya
a. Dengan adanya Praktik Industri, RRI Surabaya akan mendapat
masukan-masukan yang sangat berguna bagi pelaksanaan di lapangan.
b. Bagi instansi yang berkaitan dapat menilai kualitas pendidikan di
Universitas Negeri Surabaya, memberikan masukan kompetisi yang
sesuai, sehingga akan membantu meningkatkan kelulusan yang
dibutuhkan di dunia kerja dan meningkatkan peran terhadap dunia
pendidikan.
4
c. Memberi informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa tentang yang
dijalankan oleh RRI Surabaya.
3) Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh bekal dan pengetahuan tentang dunia industri atau
instansi sebelum terjun langsung dan memperoleh informasi yang
aktual mengenai dunia industri ataupun instansi dengan
mengembangkan ilmu dan ketrampilan
b. Menambah pengetahuan dan pengalaman kerja di RRI Surabaya
c. Melatih pemahaman tentang aplikasi pengetahuan mengenai teknik
elektro yang diterapkan pada bidang industri atau instansi
pemerintah.
d. Mengenal dan merasakan sikap profesional yang dibutuhkan di
industri ataupun instansi.
e. Dapat menambah pengetahuan tentang pemancar.
4. Batasan Masalah
Mengingat bahwa penulis dalam kegiatan praktik industri telah melakukan
kegiatan serta mempelajari beberapa bagian teknisi di RRI Surabaya
diantaranya adalah bagian penyiaran, audio, MCR, topologi jaringan dan
pemancar. Supaya lebih mendalam pengetahuan penulis tentang materi maupun
keterampilan dari praktik industri, penulis membatasi masalah yang dibahas
pada laporan ini adalah hanya pada optimalisasi pemancar di RRI Cabang
Madya Surabaya meliputi kondisi pemancar, pemilihan lokasi antenna, dan
daya cakup siaran.
5
B. Sejarah Dan Struktur Organisasi Radio Republik Indonesia
1. Sejarah Radio Republik Indonesia
RRI Surabaya diresmikan siaran pada tanggal 10 Oktober 1945 setelah
melakukan perebutan kekuasaan dari tentara Jepang pada tanggal 27 September
1946.
Pada masa perjuangan RRI Surabaya terkenal dengan sebutan “Radio
Pemberontak” yang mana isi siarannya propaganda melawan penjajahan
Belanda dan Jepang dengan Pidato Bung Karno tanggal 13 Oktober 1945. Pada
tanggal 9 Nopember 1945, pimpinan RRI Surabaya pada sekutu tetapi oleh arek-
arek Surabaya permintaan ditolak dan siap melawan penjajah hingga meletus
perang besar pada tanggal 10 Nopember 1945.
Gedung RRI Surabaya yang terletak di Jalan Pemuda 82-90 Syrabaya
merupakan saksi sejarah perjuangan Arek-arek Surabaya mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
Untuk menandai gedung RRI Surabaya sebagai gedung sejarah, maka
pemerintah daerah kota Surabaya membangun monument tugu perjuangan tepat
di tengah-tengah halaman depan gedung RRI Surabaya.
Setelah masa Republik Indonesia merdeka banyak perubahan di tubuh
RRI, struktur organisasi maupun peralatan teknik semakin berkembang yang
diharapkan pesan-pesan pembangunan dan program-program pemerintah
menumbuhkan semangat dan keikutsertaan masyarakat Jawa Timur dalam
membangun Bangsa dan Negara.
6
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu bagan untuk mengkoordinasikan
dan mengatur semua kegiatan dari tingkatan kerja yang terbesar hingga yang
terkecil. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang jelas akan
memudahkan para karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Adapun
struktur organisasi LPP RRI Surabaya diperlihatkan pada Gambar 1.1 sebagai
berikut.
Gambar 1.1 Struktur Organisasi LPP RRI Surabaya
3. Kedudukan Dan Alamat
a. Kedudukan
RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang
siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. RRI sebagai
Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial
yang berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan
7
yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia
internasional.
b. Alamat
Praktik Industri dilaksanakan antara Jurusan Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dengan RRI Jatim. Adapun tempat
dan waktu pelaksanaan sebagai berikut:
Tempat : Radio Republik Indonesia stasiun Jawa Timur (RRI Jatim)
Alamat : Jl. Pemuda no. 82-90, Surabaya, Jawa Timur Indonesia.
Waktu : 18 Nopember – 30 Desember 2013 (Selama satu koma lima
bulan)
4. Visi Misi
VISI LPP RRI:
Menjadikan LPP RRI radio berjaringan terluas, pembangun karakter
bangsa, berkelas dunia.
MISI LPP RRI
1. Memberikan pelayanan informasi terpecaya yang dapat menjadi acuan dan
ssarana kontrol sosial masyarakat dengan memperhatikan kode etik
jurnalistik/kode etik penyiaran.
2. Mengembangkan siaran pendidikan untuk mencerahkan, mencerdaskan,
dan memberdayakan serta mendorong kreatifitas masyarakat dalam
kerangka membangun karaktek bangsa.
3. Menyelenggarakan siaran yang bertujuan menggali, melestarikan dan
mengembangkan budaya bangsa, memberikan hiburan yang sehat bagi
keluarga, membentuk budi pekerti dan jati diri bangsa di tengah arus
globalisasi.
8
4. Menyelenggarakan program siaran berperspektif gender yang sesuai dengan
budaya bangsa dan melayani kebutuhan kelompok minoritas.
5. Memperkuat program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga
kedaulatan NKRI
6. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang
mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.
7. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses penyelenggaraan siaran
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program siaran.
8. Meningkatkan kualitas audio dan memperluas jangkauan siaran secara
nasional dan internasional dengan mengoptimalkan sumberdaya teknologi
yang ada dan mengadaptasi perkembangan teknologi penyiaran serta
mengefisienkan pengelolaan operasional maupun pemeliharaan perangkat
teknik.
9. Mengembangkan organisasi yang dinamis, efektif, dan efisien dengan
sistem manajemen sumber daya (SDM, keuangan, asset, informasi dan
operasional) berbasis teknologi informasi dalam rangka mewujudkan tata
kelola lembaga yang baik ( good corporate governance)
10. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang
mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.
Memberikan pelayanan jasa-jasa yang terkait dengan penggunaan dan
pemanfaatan asset negara secara profesional dan akuntabel serta menggali
sumber-sumber penerimaan lain untuk mendukung operasional siaran dan
meningkatkan kesejahteraan pegawai.
5. Tujuan
9
Memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat,
kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk
kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran
radio yang menjangkau seluruh wilayah Jawa Timur.
Tugas LPP RRI Surabaya dalam melayani seluruh lapisan masyarakat di
seluruh wilayah Jawa timur tidak bisa dilayani dengan satu programa saja, oleh
karena itu RRI Surabaya menyelenggarakan siaran dengan 4 programa. Sesuai
dengan visi misi LPP RRI yaitu mencerdaskan Bangsa, melestarikan budaya
bangsa dan membentuk karakter bangsa yang mulia.itulah yang menjadi tugas
pokok dari LPP RRI Surabaya.
1. Pro 1 Pusat siaran pemberdayaan masyarakat
2. Pro 2 Pusat siaran kreatifitas anak muda
3. Pro 3 Pusat siaran jaringan berita nasional dan kantor berita radio
4. Pro 4 Pusat siaran budaya dan pendidikan
5. VOI Citra & Martabat bangsa di dunia internasional siaran setiap hari
dengan 8 bahasa asing
6. Studio Produksi LN Jembatan informasi Indonesia – LN dan LN -
Indonesia
7. RRI pembangun karakter, integritas dan martabat bangsa
8. RRI sebagai Flag Carrier Indonesia
9. RRI media utama berkelas dunia
10. Konten is The King (Tekn. Multiplexing & konvergensi media dengan
layanan paralel audio, video dan teks juga diperkuat jaringan social media)
10
Sebagai sumber informasi terpercaya sesuai dengan prinsip lembaga
penyiaran publik, dalam menyelenggaran siaran RRI berpedoman pada nilai-
nilai standar penyiaran :
Siaran bersifat independet dan netral
Siaran harus memihak pada kebenaran
Siaran member pemahaman
Siaran mengurangi ketidakpastian
Siaran berpedoman pada pancasila, UUD 1945 dan kebenaran, serta
peraturan yang lainnya.
Siaran harus memihak hanya kepada kepentingan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Siaran harus menjaga persatuan, kesatuan dan Kedaulatan NKRI
Peran dalam Pemberdayaan Masyarakat : RRI menyelenggarakan siaran
pemberdayaan masyarakat di semua lapisan masyarakat melalui siaran
pedesaan, nelayan, wanita, anak-anak, siaran lingkungan hidup,
kewirausahaan, teknologi tepat guna, kerajinan, perdagangan, pertanian,
koperasi, industri kecil dll.
Peran RRI sebagai Pelestari Budaya Bangsa : Seluruh RRI wajib
menyelenggarakan siaran seni dan budaya daerah seluruh indonesia secara
konsisten dan tidak pernah berhenti seperti siaran ketoprak,wayang orang,
wayang golek, madihin, saluang dan budaya minang lainnya, budaya bugis,
dan budaya daerah-daerah lainnya.
11
Peran RRI sebagai pelestari lingkungan : RRI menyelenggarakan siaran
Green Radio untuk penanaman kembali dan Re Use, Reduce dan Recycling
dengan berbagai format dan variasi bentuk acara.
Peran RRI sebagai media pendidikan : RRI menyelenggarakan siaran
pendidikan dari Taman Kanak-Kanak sampai Mahasiswa. RRI
menyelenggarakan Pekan Kreatif dengan mengadakan lomba kreatif remaja
seperti lomba cipta lagu, lomba cipta design , lomba IT, lomba band indie,
bintang radio, pekan tilawatil quran. Disamping itu juga menyelenggarakan
siaran pendidikan social masyarakat, seperti siaran wanita, siaran pedesaan,
siaran KB dll.
Peran RRI sebagai Media Diplomasi : RRI menyelenggarakan siaran radio
diplomasi melalui siaran luar negeri untuk membangun citra positif bangsa
didunia internasional bekerjasama dengan kedutaan dan radio luar negeri
dengan siaran yang bersifat reciprocal . kerjasama siaran dengan ABC , NHK,
RTM, RTB, KBS, RTH, SR, BBC, Radio Jedah, Radio Turki, RCI, DW dll.
Peran RRI sebagai media terdepan tanggap bencana : RRI
menyelenggarakan siaran langsung dari tenda darurat melalui Radio Based
Disaster Management. Setiap ada bencana dalam waktu tidak lebih dari 24 jam
RRI harus sudah melaporkan, kemudian diikuti program Pelipur Lara korban
bencana dan trauma healing dengan mendirikan studio darurat.
Peran RRI dalam menghubungkan tenaga kerja di Luar Negeri : RRI
menyelenggarakan siaran rutin dan terkoneksi dengan 7 negara yaitu
Hongkong, Malaysia, Brunei Darusalam, Jepang, Taiwan, Korea dan Arab
Saudi untuk mendekatkan TKI dengan kampung halaman. Pendengar RRI di
12
luar negeri khususnya TKI berjumlah puluhan ribu orang yang mendengar
melalui audio streaming. Dalam rangka mewujudkan peran second track
diplomacy menyelenggarakan acara Diplomatic Forum. Untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat Indonesia di Luar negeri khususnya tenaga kerja
Indonesia antara lain diselenggarakan acara bilik sastra yang diperlrlombakan
dan 2 pemenang dihadirkan oleh SLN untuk menghadiri acara uapacara
kenegaraan 17 Agusdtus di Istana negara dan sidang DPR dan DPD di
Senayan.
Peran RRI sebagai media hiburan : RRI menyelenggarakan siaran hiburan
berupa siaran music dan kata, pagelaran musik klasik yaitu orkes symphony
Jakarta dan orkes symphony yang dimiliki RRI daerah. Pagelaran kesenian dan
budaya, lawak, Quiz dll.
Peran RRI dalam sabuk pengaman informasi ( Safety belt
information ) : selama tahun 2009 s.d 2010 RRI telah mendirikan studio di
wilayah perbatasan dan daerah terpencil atau blankspot yaitu : Entikong, Batam,
Nunukan, Putusibaou, Malinau, Atambua, Ampana, Boven Digoel, Kaimana,
Skow, Oksibil, Takengon, Sabang dan Sampang. Siaran melalui studio-studio
produksi ini ditujukan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan memberikan
akses informasi yang berimbang bagi masyarakat di daerah perbatasan maupun
di daerah-daerah yang sebelumnya tidak dapat menerima siaran RRI atau
balnkspot.
6. Logo Rri
13
Sekali Di Udara Tetap Di
Udara
Gambar 1.2 Logo RRI
Arti Logo RRI
a. Bentuk persegi panjang tanpa sudut dan tanpa garis tepi,
menggambarkan kekokohan dan solidaritas. Sudut yang membulat (tidak
runcing) melambangkan fleksibilitas RRI. Tidak adanya garis tepi atau
bingkai menunjukkan indepedensi RRI, serta keterbukaan RRI untuk dapat
bekerjasama dengan berbagai pihak.
b. Tulisan (font type) "RRI". Huruf tulisan yang dirancang khusus
menunjukkan RRI yang kokoh, tegas, dinamis dan selalu bergerak maju.
c. Gambar pancaran radio. Sebuah image yang menggambarkan kuatnya
pancaran siaran radio RRI yang makin meluas. Tiga lapis pancaran yang
terlihat pada logo juga melambangkan Tri Prasetya RRI.
Warna Biru, Biru langit dan putih untuk mempertahankan tradisi. Warna biru
dipilih sebagai warna korporat RRI. Warna Biru dan biru langit ini
melambangkan universalitas RRI, sifat mengayomi, teduh dan dapat
dipercaya. Warna putih pada tulisan RRI melambangkan kejujuran,
kebenaran, keberimbangan, dan akurasi.
7. Bidang Usaha
14
RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang
siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. RRI sebagai
Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial yang
berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang
sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional.
Besarnya tugas dan fungsi RRI yang diberikan oleh negara melalui UU no 32
tahun 2002 tentang Penyiaran, PP 11 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran
Publik, serta PP 12 tahun 2005, RRI dikukuhkan sebagai satu-satunya lembaga
penyiaran yang dapat berjaringan secara nasional dan dapat bekerja sama
dalam siaran dengan lembaga penyiaran Asing.
Dengan kekuatan 62 stasiun penyiaran termasuk Siaran Luar Negeri dan
5 (lima) satuan kerja (satker) lainnya yaitu Pusat Pemberitaan, Pusat Penelitian
dan Pengembangan (Puslitbangdiklat) Satuan Pengawasan Intern, serta diperkuat
16 studio produksi serta 11 perwakilan RRI di Luar negeri RRI memiliki 61
(enam puluh satu) programa 1, 61 programa 2, 61 programa 3, 14 programa 4
dan 7 studio produksi maka RRI setara dengan 205 stasiun radio.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK INDUSTRI
15
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
1. Identitas Industri
Nama Satuan Kerja : LPP Radio Republik Indonesia stasiun
Surabaya Jawa Timur (RRI Jatim)
Alamat : Jl. Pemuda no. 82-90
Kota : Surabaya
Kode Pos : 60271
Provinsi : Jawa Timur
Koordinat/Elevasi : 7°15'56"S 112°44'51"E
Tahun Operasi : 1945
Telephone/Fax : (031) 5341327
Website : www.rri.co.id
www.rrisby.net
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Industri ini berlangsung selama 1,5 bulan, dimulai dari
tanggal 18 November sampai 30 Desember 2013. Adapun waktu pelaksanaan
kegiatan di LPP RRI Surabaya adalah sebagai berikut.
Hari kerja : Senin-Rabu
Jam kerja : Jam 09.00 - 13.00 WIB
3. Kegiatan Praktik Industri
Kegiatan Praktik Industri di LPP RRI Surabaya adalah sebagai berikut.
16
No.
Hari/Tanggal Kegiatan Uraian kegiatan
1 Senin11 November 2013
Konfirmasi tanggal pelaksanaan PI.
Mahasiswa menerima surat balasan melaksanakan Praktik Industri dari pihak LPP RRI Surabaya.
2 Senin18 November 2013
Orientasi awal kegiatan praktik industri di LPP RRI Surabaya..
Mahasiswa disambut oleh Ketua Sumber Daya Manusia di LPP RRI Surabaya, perkenalan dengan pembimbing PI, serta pengenalan lingkungan kerja di LPP RRI Surabaya.
3 Selasa19 November 2013
Orientasi awal kegiatan praktik industri di LPP RRI Surabaya
Mahasiswa dipandu oleh Pembimbing PI untuk berkeliling dan pembimbing mengenalkan pada setiap studio bagian program penyiaran yang ada di LPP RRI Surabaya.
4 Rabu20 November 2013
Materi tentang jaringan, sistem radio picture, dan sistem transmisi distribusi.
Pembimbing Industri memberikan materi tentang tentang jaringan, sistem radio picture, dan sistem transmisi distribusi.
5 Senin25 November 2013
Materi tentang pemancar.
Mahasiswa mendapatkan ilmu tentang pemancar oleh pembimbing PI di LPP RRI Surabaya.
6 Selasa26 November 2013
Instalasi pemancar FM saluran pro 4.
Mahasiswa ikut serta dalam pelaksanaan pemasangan pemancar untuk saluran pro 4 FM dengan kegiatan memasang kabel serta memasang antenna pada tower.
7 Rabu27 November 2013
Instalasi pemancar FM saluran pro 4.
Mahasiswa ikut serta dalam pelaksanaan pemasangan pemancar untuk saluran pro 4 FM dengan kegiatan memasang kabel serta memasang antenna pada tower.
8 Senin2 Desember 2013
Mempelajari tentang radio picture.
Mahasiswa dibimbing tentang cara kerja radio picture.
9 Selasa 3 Desember 2013
Instalasi kabel coaxial. Mahasiswa belajar tentang cara instalasi kabel coaxial
17
No.
Hari/Tanggal Kegiatan Uraian kegiatan
pada sistem transmisi.10 Rabu
4 Desember 2013Mempelajari tentang antenna.
Mahasiswa membaca manual book tentang antenna didampingi oleh pembimbing Industri.
11 Senin9 Desember 2013
Mempelajari instalasi pemasangan pemancar.
Mahasiswa dijelaskan secara langsung mengenai instalasi pemasangan pemancar hingga distribusi oleh pembimbing PI.
12 Selasa 10 Desember 2013
Mempelajari tentang MCR.
Mahasiswa mengamati dan mempelajari sistem kerja MCR yang dibimbing langsung oleh pembimbing.
13 Rabu 11 Desember 2013
Materi tentang alat driver pemancar.
Mahasiswa mendapatkan materi tentang driver pemancar dari pembimbing Industri.
14 Sabtu14 Desember 2013
Mengunjungi pemancar yang berada di Mojosari, Mojokerto
Mahasiswa mendapat materi tentang pemancar yang berada di Mojosari, Mojokerto
15 Senin16 Desember 2013
Materi tentang alat driver pemancar.
Mahasiswa mendapatkan materi tentang driver pemancar dari pembimbing Industri dan diskusi mengenai driver.
16 Selasa17 Desember 2013
Praktik langsung pengamatan driver pemancar.
Mahasiswa Praktik langsung pengamatan driver pada pemancar mempelajari set up pada driver.
17 Rabu18 Desember 2013
Materi tentang alat exciter pemancar.
Mahasiswa memahami materi prinsip kerja exciter didampingi oleh pembimbing Industri.
18 Senin23 Desember 2013
Materi tentang alat exciter pemancar.
Mahasiswa mendapatkan materi tentang exciter pemancar dari pembimbing Industri dan diskusi mengenai exciter.
19 Selasa24 Desember 2013
Praktik langsung pengamatan exciter pada pemancar.
Mahasiswa Praktik langsung pengamatan exciter pada pemancar mempelajari set up pada exciter.
20 Rabu25 Desember 2013
Praktik langsung pengamatan exciter pada
Mahasiswa Praktik langsung pengamatan exciter pada
18
No.
Hari/Tanggal Kegiatan Uraian kegiatan
pemancar. pemancar mempelajari cara kerja dan pembacaan skala pada exciter.
21 Senin30 Desember 2013
Pemberitahuan bahwa PI yang dilaksanakan sudah selesai
Hari terakhir Praktik Industridi LPP RRI. Mengucapkan terima kasih dan perpisahan dengan para staf LPP RRI serta meminta nilai kepada pembimbing.
Tabel 2.1. Kegiatan Praktik Industri
4. Keterlibatan Mahasiswa
Keterlibatan mahasiswa selama kegiatan Praktik Industri (PI) lebih
banyak melakukan pengamatan dan mendengarkan pengarahan dari pihak
industri, seperti melakukan pengamatan pada alat – alat di ruang produksi, ruang
master control, dan di ruang pemancar mahasiswa melakukan pengamatan
terhadap pemancar yang beroperasi dan mendengarkan materi yang disampaikan
pembimbing.
Kami juga ikut terlibat langsung dalam kegiatan yang dilaksanakan
walaupun dalam skala kecil. Hal tersebut meliputi pengamatan-pengamatan
tentang hal-hal yang belum kami ketahui seperti proses produksi siaran dan
pemasangan antena untuk pemancar saluran pro 4.
Selama satu bulan melaksanakan kegiatan praktik industri di LPP RRI
Surabaya, penulis memperoleh pengalaman kerja dalam hal proses produksi
radio sampai proses distribusi siaran radio hingga mengudara. Seperti halnya
pada saat produksi siaran penulis, dan tim ikut meperhatikan tahap-tahap yang
diperlukan dalam proses produksi siaran radio di LPP RRI Surabaya.
B. Faktor - Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor pendukung19
Selama melaksanakan Praktik Industri di LPP RRI Surabaya ini, ada beberapa
faktor pendukung yang membantu kelancaran dalam melakukan kegiatan
praktik, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Dukungan maksimal dari LPP RRI Surabaya untuk menerima kami
melakukan kerja praktik.
b. Adanya tenaga pembimbing lapangan yang berpengalaman dan ramah,
sehingga tidak canggung untuk bertanya.
c. Peralatan-peralatan siaran radio yang canggih dan beragam pada LPP RRI
Surabaya.
d. Adanya kerjasama yang baik antara karyawan dan rekan kerja.
e. Dalam suatu forum atau kegiatan selalu diajak bergabung.
2. Faktor penghambat
Selama melaksanakan Praktik Industri di Stasiun LPP RRI Surabaya ini, ada
beberapa faktor yang menghambat pelaksanaan praktik industri, diantaranya
adalah sebagai berikut.
a. Keterbatasan waktu yang dipergunakan dalam kegiatan Praktik Industri
sehingga pengetahuan yang diperoleh sedikit dan tidak maksimal.
b. Waktu pelaksanaan dan kegiatan Praktik Industri yang kurang efektif
dikarenakan berbenturan dengan kegiatan di Universitas baik bersifat
akademik maupun non akademik.
c. Tidak dapat sepenuhnya terjun secara langsung, karena dikhawatirkan
dapat mengganggu proses kerja yang sedang berjalan.
20
d. Kurangnya pengetahuan tentang radio picture dikarenakan radio picture
merupakan inovasi baru dalam dunia broadcast penyiaran radio serta tidak
tersedianya modul mengenai radio picture.
C. Inovasi dan Solusi Terhadap Masalah
Pada saat pengamatan dan praktik setting pemancar ataupun setting radio
picture, pembimbing PI atau karyawan LPP RRI Surabaya tidak bisa menyerahkan
sepenuhnya pekerjaan kepada mahasiswa, hal ini karena mahasiswa masih dalam
proses belajar dan belum mengerti sepenuhnya tentang bagaimana mensetting suatu
alat dalam teknik komunikasi radio. Hal tersebut juga dikhawatirkan akan
mengganggu siaran pada stasiun RRI Surabaya. Dalam mengatasi hal tersebut,
hendaknya mahasiswa lebih aktif bertanya dan belajar lebih mendalam tentang
bagaimana mensetting sistem transmisi dan distribusi, serta tentang bagaiamana
mensetting radio picture.
Solusi lain yang dapat dipertimbangkan adalah dengan tersedianya modul
tentang materi yang disediakan oleh pihak industri LPP RRI Surabaya dapat
membantu mahasiswa yang sedang melakukan praktik industri. Diantaranya adalah
adanya pengetahuan awal tentang kegunaan teknologi MCR, exciter, driver, antena,
dan radio picture. Selain itu, hal yang dapat dilakukan adalah mahasiswa secara
aktif mencari referensi-referensi dari sumber lain yang menyangkut materi yang
termasuk dalam bidang teknik transmisi distribusi dan radio picture.
21
BAB III
PEMBAHASAN
A. Laporan Pelaksanaan Penelitian
1. Penyajian Data
Sesuai dengan informasi yang penulis peroleh di lapangan, RRI Surabaya
sebelumnya dua pemancar medium wave yang masing-masing berdaya besar
dan kini pemancar MW yang tabung rusak sedangkan pemancar MW solid state
berkekuatan 10 kilowatt.
Pemancar-pemancar tersebut berada di satu lokasi.
a. Data Lokasi:
Lokasi Desa : Modopuro
Kecamatan : Mojosari
Kota : Mojokerto
Jarak dengan Studio : ±40 km
Ketinggian Tanah : ± 200 meter dari permukaan laut
Luas areal : ± 35 ha
Jarak dari lapangan udara : ±40 km
Jenis tanah : basah
Letak geografis : sebelah utara, selatan tanah persawahan.
Barat dan timur daratan.
b. Data Teknis peralatanadalah:
o Pemancar tabung
Jenis pemancar : TXMW RM 55 (tabung) Toshiba
22
Daya : 50 KW
Frekuensi/gelombang : 585 KHZ/512 meter
Tahun : 1977
Kondisi : 0% (rusak)
Impedansi : 50 ohm
Jam operasional : -
Keperluan : Siaran program 4
Daerah yang dilayani : Jawa timur
Catu daya : PLN (cadangan diesel)
o Pemancar Solid State
Jenis pemancar : TXMW AM 10A
Daya : 10 KW
Frekuensi/gelombang : 1242 KHZ/241,54 meter
Tahun : 2008
Kondisi : 98%
Impedansi : 50 ohm
Jam operasional : 04.00-24.00
Keperluan : Siaran program 4
Daerah yang dilayani : Jawa timur
Catu daya : PLN (cadangan diesel)
o Antena
Jenis Antena : Vertical
Tipe Antena : Tringular Section Latice Tower
Tinggi : 180 meter
23
Lebar tiap sis : 70 cm
Tahun pemakaian : 1977
Kondisi : 90%
2. Kondisi Pemancar
Pemancar TXMW AM 10A 10 KW dengan sistem solid state di mana
perbedaan yang menyolok dibandingkan sistem tabung ialah pada bagian
modulatornya. Pemodulasiannya PDM (Pulse Duration Modulation) sehingga
tidak menggunakan trafo modulator dan choke filter. Selain itu penguatan
digunakan komponen FET (Field Effect Transistor) dan catu dayanya tidak
memerlukan tegangan tinggi, dengan demikian pemancar solid state
mempunyai efisiensi tinggi.
Pemancar tersebut mempunyai modulator (MO) dan penguat akhir (PA)
yang dirangkai dalam suatu modul, sehingga lebih memudahkan untuk melepas
kalau sewaktu-waktu ada kerusakan atau guna keperluan perawatan. Ada 16
modul PA di bagian depan pemancar.
Daya setiap modul PA itu sendiri adalah 1.5 KW, setelah diparalel daya
yang dikeluarkannya sebenarnya bisa mencapai 24 KW. Hal ini bertujuan
melindungi modul PA itu sendiri dari kerusakan yang disebabkan oleh daya
yang membesar karena over modulasi. Sebagaimana diketahui bahwa daya yang
ada pada suatu sinyal pembawa fc akan naik, apabila sinyal itu kemudian
dimodulasi. Daya tambahan ini terdapat di dalam frekuensi sampingnya.
Kaitan antara daya total Dt dan daya pada sinyal pembawa Dc serta
derajat modulasi adalah:
Dt=Dc (1+ m2
m)
24
Dari rumus di atas maka bila sinyal pembawa 10 kw dimodulasikan 120% daya
total yang ada pada pemancar ialah:
Dt=Dc (1+ m2
m)
Dt=10 kw(1+ 1.22
2 )=17.2 KW
Jadi walaupun ada kenaikan modulasi begitu besar, pemancar masih bekerja
dengan normal. Dari pengamatan para petugas di lapangan pemancar akan mati
dengan sendirinya bila dimodulasi sampai di atas 120%. Maka supaya siaran
berjalan dengan lancar modulasi diatur oleh petugas pemancar sebesar 90% saja.
Kemudian dengan seijin petugas di lapangan, penulis mencoba menaikkan
modulasi dari 90% ke 100% modulasi. Dengan modulasi 100%, daya keluaran
pemancar 11.96 KW, reflected power = 0.01 KW; VSWR=1.05.
3. Antena Medium Wave
Antenna medium wave (gelombang menengah) adalah antenna dipole (dua
kutub) yang dipasang vertical. Bila konduktivitas tanah sempurna (diusahakan
pemasangan ground wire system) maka tanah merupakan cermin dan antenna
menjadi dua dengan antenna bayangannya (image antenna). Perpaduan dua bagian
inilah membentuk kutub negative dan positif, sehingga merupakan dipole dan sama
dengan antenna standar (antenna dipole tanpa pengaturan).
Tinggi antenna 3/8λ, kalau 1 λ=512 m, maka 3/8 λx512 m= 192 meter, dikalikan
dengan faktor pemendekan (K) = 0,94 maka tinggi antenanya adalah = 180 meter.
25
Gambar 3.1 Kontruksi Antena MW
26
Gambar 3.2 Konstruksi Gambar Antena MW
4. Sistem Kabel dalam Tanah (Ground Wiring System)
Ground Wiring System adalah kawat tembaga (copper wire) yang
dikubur sedalam 30 cm dan berbentuk jari-jari lingkaran (radial) atau disebut
juga radial earth. Banyaknya kawat 120 buah dengan jarak sudut 30. Ukuran
garis tengah 360 m dengan panjang jari-jari 180 meter.
Radial wire pada dasar antenna dihubungkan dengan kawat berbentuk
cincin (copper wire ring) yang mengelilingi fondasi, sedangkan bagian ujung
diberi grounding sedalam 1.5 meter, seperti terlihat pada gambar.
Ground Wiring System bukan untuk menangkal petir tetapi untuk
mendapatkan konduktivitas tanah yang sempurna (perfect conductivity ground),
guna mencapai efisiensi antenna yang tinggi, karena adanya ground wire yang
bersifat seperti cermin maka antenna vertikal menjadi antenna dipole dengan
27
antenna bayangan (image antenna) dan permukaan tanah dapat menjadi
konduktor yang baik terhadap arus frekuensi tinggi, penguatan daya menjadi
dua kali lipat.
Gambar 3.3 Kawat Radial Dibumikan
5. Pola Radiasi
Pola radiasi (radiation pattern) antenna vertical adalah omnidirectional. Kalau
dilihat dari atas makan antenna tesebut memancarkan ke segala arah dengan
kekuatan medan yang sama, karena kekuata medan (intensitas medan)
dipengaruhi oleh banyak factor, seperti redaman tanah dan atmosfir.
Gambar 3.4 Pola Radiasi Omni Directional
28
6. Lokasi (site) Antena
Antenna pemancar RRI Surabaya berada di daerah persawahan yang
produktif dengan luas kurang lebih 35 Ha. Tanah yang selalu basah sangat tepat
untuk lokasi antenna. Pemilihan lokal yang tepat berpengaruh pada perambatan
gelombang menengah. Yang mempengaruhi daya perambatan adalah
konduktifitas dan dielektrum relative tanah.
Sedangkan antenna pemancar RRI Surabaya berada pada tanah yang
selalu basah, menurut Van Der Poll, konduktivitas tanah (
δ=3. 102−3. 103 siemens /meter ¿ dan dielektrikum relative ε=10 Farad/meter.
7. Intensitas Medan
Intensitas medan (field intensity) adalah ukuran kekuatan medan listrik
dari suatu pemancar di tempat penerimaan dengan satuan mv/m.
Antenna vertical ditempatkan di atas bidang konduktivitas sempurna
maka energinya tidak tersebar pada seluruh bidang tetapi hanya tersebar pada
separuh bidang. Dengan demikian berarti bahwa dalam ruangan separuh bidang
itu terdapat daya dua kali lebih besar dari pada kalau ruang itu seluruhnya
berupa bola (tanpa bidang). Secara analitis pada tempat penerima dianggap
didatangi dua buah gelombang dari antenna sebenarnya dan antenna
bayangannya. Intensitas medan dapat dihitung:
E=245√ P . Dr
( mVm
, KW , km)
E = intensitas medan
29
P = daya Pemancar (10 Kw)
R = jarak pemancar-penerima (100 km)
D = Directivity (pengarahan) antenna
Antenna vertikal dengan antenna bayangan merupakan dipole (dua kutub),
dengan anggapan sebagai antenna standar yang tidak mempunyai penguatan
(gainnya kecil), maka untuk mencari directivity antenna adalah sebagai berikut:
10log D = G
10log D = 0
Log D = 0
D = inv. Log 0
D = 1
Gelombang menengah dalam perambatannya adalah gelombang tanah
sehingga bermacam-macam media perambatan yang sangat mempengaruhi.
Media perambatan tersebut mempunyai sifat dielektrik dan konduktif.
Untuk media perambatan tanah basah menurut Van Der Poll, konduktivitas
tanah (δ=3. 102−3. 103 siemens /meter ¿ dan dielektrikum relative ε=10
Farad/meter.
Untuk tanah persawahan dengan konduktivitasnya (δ=3. 10−2 ¿ maka intensitas
medannya dihitung sebagai berikut:
E=245√ P . DR
.W
W = konstanta Van Der Poll
Di mana:
W = 2+0.3 X
2+ X+0,6 X2
30
Dan:
X= π . r
60 λ2r(dielektrik)
Untuk yang bersifat dielektrik (60λδ>ε 1)
60.512(3.10-2) = 92 > 10
X= π . r
60 λ2r(dielektrik)
X= 3,14,100.1060. 5122 3.(10−3)
3
X=0,66
W = 2+0.3 X
2+ X+0,6 X2
W = 2+0.3 .0,66
2+1,8657+0,6(0,66)2
W =1,3
Jadi intensitas medannya:
E=245√10.103 .1100.103 .1,3
E=0,32 mV/m (320 μV/m)
20 log 320=50 dBu
Jadi RRI cabang madya Surabaya dengan kekuatan pemancar 10 Kw pada jarak
100 Km masih sangat jelas ditangkap, walaupun target RRI bahwa untuk
seluruh pelosok tanah air intensitas medan yang ditargetkan adalah 500 μV/m
atau 54 dBu.
31
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemancar MW TXMW AM 10A 10 KW yang berdaya 10 KW, walaupun ada
kenaikan modulasi begitu besar, pemancar masih bekerja dengan normal.
2. Lokasi antenna pada tanah persawahan yang selalu basah terbukti sangat baik
sekali untuk perambatan gelombang, bisa menambah kuat intensitas medan.
3. Daya cakup siaran mampu menjangkau daerah layanan sejauh 100 km dengan
baik.
B. Saran
Demi kelancaran kerja praktek di tahun-tahun yang akan datang, penulis
mencoba untuk memberikan beberapa saran, antara lain:
1. Peserta praktik industri hendaknya mempersiapkan segala sesuatu yang akan
digunakan dalam kegiatan praktik industri, sehingga tidak akan menghambat
pelaksanaan kegiatan praktik industri.
2. Bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan pengetahuan lebih di bidang yang
digemari, ada baiknya untuk mempelajari bidang tersebut dengan sungguh-
sungguh.
3. Untuk pihak industri supaya memberi kesempatan kepada para mahasiswa
untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah.
32
DAFTAR PUSTAKA
Alikan. 2001. Optimalisasi Daya Pemancar RRI Cabang Pratama Bogor. Tugas Akhir
tidak diterbitkan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Multimedia MMTC.
Http://www.rri.co.id/Diakses pada tanggal 11 Desember 2013
Widjojo, Dwi Ananto. 2013. Pemancar Televisi dan Peralatan Studio. Bandung:
Alfabeta.
33
LAMPIRAN
34