hard copy - · PDF filedengan memperhatikan petunjuk teknis penyusunan profil kesehatan yang...
Transcript of hard copy - · PDF filedengan memperhatikan petunjuk teknis penyusunan profil kesehatan yang...
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Laporan pencapaian hasil pembangunan di Sulawesi Utara khususnya pembangunan ke-
sehatan dilakukan melalui berbagai sarana diantaranya melalui buku profil kesehatan.
Ketersediaan profil kesehatan yang diterbitkan tepat waktu merupakan salah satu indikator
dalam rencana strategis Provinsi Sulawesi Utara dalam bidang kesehatan. Profil kesehatan me-
maparkan hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan ke-
sehatan di Sulawesi Utara di tahun 2010. Dengan demikian dapat dikatakan Buku Profil Kese-
hatan ini pada intinya berisi berbagai data dan informasi yang menggambarkan situasi dan
kondisi kesehatan masyarakat di Sulawesi Utara pada tahun 2010.
Penyusunan Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 ini dilakukan
dengan memperhatikan petunjuk teknis penyusunan profil kesehatan yang diterbitkan oleh Pus-
datin Depkes tahun 2008. Penerapan Juknis Penyusunan Profil Kesehatan dengan menggunakan
data terpilah menurut jenis kelamin untuk tahun 2010 belum memungkinkan dilaksanakan
mengingat ketersediaan data terpilah baik dari kabupaten/kota maupun dari program masih san-
gat minimal. Profil Kesehatan Provinsi dengan menggunakan data terpilah menurut jenis kelamin
akan diterbitkan pada profil tahun 2011.
Buku Profil Kesehatan ini disajikan dalam bentuk hard copy (pencetakan buku) dan soft
copy (CD), dan dapat diakses dalam website resmi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
dengan alamat http:www.depkes.go.id/dinkessulut
Kepada tim yang telah bekerja keras serta kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih.
Kami menyadari bahwa data yang tersedia dan bentuk penyajian dalam Buku Profil
Kesehatan ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan masukan dari
pengguna untuk perbaikan buku ini di masa mendatang. Semoga Buku Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2010 ini dapat bermanfaat.
Manado, Juni 2011
Kepala Balai Data, Surveilans dan Sistem Informasi Kesehatan
Dr. Nora Lumentut
NIP. 196201081996032001
KATA PENGANTAR
i
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 ii
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas ber-
kat dan karuniaNya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 dapat
diterbitkan sebagai wujud kerja keras dan partisipasi seluruh jajaran lingkup Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Utara sekaligus membuktikan bahwa Balai Data Surveilans dan Sistem Infor-
masi Kesehatan yang merupakan UPTD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara mampu menja-
barkan salah satu indikator dalam Renstra DInas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara yaitu
Ketersediaan Profil Kesehatan Provinsi yang tepat waktu.
Saya menyambut baik terbitnya Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun
2010 ini karena dengan profil kesehatan dapat diketahui gambaran kondisi kesehatan yang
diperlihatkan dengan indikator-inkator seperti indikator derajat kesehatan, indikator upaya
kesehatan, indikator sumber daya kesehatan serta indikator-indikator lain yang terkait dengan
kesehatan.
Di era informasi dan teknologi sekarang ini, semakin dirasakan bahwa data dan informasi
kesehatan sangat dibutuhkan, baik untuk manajemen kesehatan, pelaksanaan pelayanan
kesehatan, pengambilan keputusan serta dapat digunakan sebagai salah satu rujukan data dan
informasi. Oleh karena itu di masa-masa mendatang perlu dibangun kerjasama dalam
マeミgeマHaミgkaミ さData Kesehataミざ deミgaミ Iara マeミiミgkatkaミ koordiミasi dalaマ pertukaraミ data dan informasi baik di lingkungan Dinas Kesehatan tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten/Kota
maupun dengan sektor terkait di berbagai tingkatan administrasi. Kerja sama tersebut
dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas data yang dibutuhkan untuk manajemen kesehatan.
Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik untuk penyempurnaan buku ini sangat
kami harapkan, kerja sama yang telah dibina dalam proses penyusunan buku ini harus terus
ditingkatkan.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan aktif dalam menyumbangkan usulan, pikiran, data dan informasi dalam pembuatan
Buku Profil ini.
Semoga Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara ini dapat bermanfaat.
Manado, Juni 2011
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
Dr. MAXI R. RONDONUWU, DHSM
NIP. 196405201991031003
KATA SAMBUTAN
iii
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 iv
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II GAMBARAN UMUM
A. KEPENDUDUKAN ……………………………………………………………………………………….. 3
B. KEADAAN EKONOMI ………………………………………………………………………………….. 5
C. INDEK“ PEMBANGUNAN KE“EHATAN MANU“IA ……………………………………….. 8
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A. UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR …………………………………………………….. 9
B. MORTALITA“ …………………………………………………………………………………………….. 10
ヱ. ANGKA KEMATIAN BAYI …………………………………………………………………………. 10
ヲ. ANGKA KEMATIAN BALITA …………………………………………………………………….. 12
ン. ANGKA KEMATIAN IBU ………………………………………………………………………….. 13
ヴ. “TATU“ GI)I ……………………………………………………………………………………………. 14
C. MORBIDITAS
ヱ. ヱヰ PENYAKIT MENONJOL TAHUN ヲヰヱヰ ………………………………………………….. 16
ヲ. ACUTE FLACCID PARALY“I“ ふAFPぶ ……………………………………………………………. 16
ン. PENYAKIT HIV/AID“ ………………………………………………………………………………… 18
ヴ. PENYAKIT MALARIA ………………………………………………………………………………… 19
ヵ. PENYAKIT DEMAM DERDARAH DENGUE ………………………………………………… 21
ヶ. PENYAKIT RUBERKULO“I“ PARU …………………………………………………………….. 24
7. PENYAKIT DIARE …………………………………………………………………………………….. 25
Β. PENYAKIT RABIE“ ……………………………………………………………………………………. 26
BAB IV UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 29
1. KESEHATAN IBU
a. PELAYANAN ANTE NATAL ふKヱ DAN Kヴぶ………………………………………………… 29
H. PERTOLONGAN PER“ALINAN OLEH TENAGA KE“EHATAN …………………… 31
I. PELAYANAN NIFA“ ………………………………………………………………………………. 32
KATA SAMBUTAN i
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR ISI
v
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
d. PELAYANAN PEMBERIAN TABLET FE ヱ / FE ン ……………………………………….. 33
e. PENANGANAN KOMPLIKASI OBSTETRI (PK) 34
2. KESEHATAN ANAK
a. CAKUPAN PELAYANAN NEONATAL PERTAMA (KN1) DAN NEONATUS
LENGKAP …………………………………………………………………………………………….. 35
H. PENANGANAN KOMPLIKA“I NEONATAL ふPKミぶ …………………………………….. 36
c. CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI (29 HARI– ヱヱ BULANぶ …………………………….. 37
3. UPAYA KESEHATAN GIZI
a. PREVALEN“I GI)I BURUK ……………………………………………………………………… 38
H. PENIMBANGAN BALITA ……………………………………………………………………….. 39
I. PEMBERIAN KAP“UL VITAMIN A ………………………………………………………….. 39
d. BALITA GI)I BURUK MENDAPAT PERAWATAN …………………………………….. 40
ヴ. IMUNI“A“I BAYI ……………………………………………………………………………………… 41
5. KESEHATAN LINGKUNGAN
a. “O“IALI“A“I PENDEKATAN KABUPATEN/KOTA “EHAT …………………………. 46
H. PENYEHATAN PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN ………………………………….. 46
I. PENYEHATAN “ARANA “ANITA“I DA“AR ………………………………………………. 47
e. PEMERIK“AAN TEMPAT UMUM DAN PENGOLAHAN MAKANAN …………. 50
6. JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA-BAYAR ………………………………… 51
B. PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN
ヱ. KE“EHATAN KERJA …………………………………………………………………………………… 54
ヲ. PELAYANAN KE“EHATAN U“IA LANJUT ……………………………………………………. 54
ン. PELAYANAN KE“EHATAN PADA “ITUA“I BENCANA ………………………………….. 56
C. PELAYANA N KESEHATAN PENUNJANG
1. KEGIATAN PELAYANAN BPPK
A. PEMERIK“AAN …………………………………………………………………………………….. 58
B. PENERIMAAN “PE“IMEN ……………………………………………………………………… 59
C. JENI“ DAN JUMLAH PEMERIK“AAN TIAP KELOMPOK BIDANG …………….. 59
D. REALI“A“I PEMERIK“AAN MENURUT JENI“ PARAMETER ……………………… 61
E. ANALI“I“ KEGIATAN PEMERIK“AAN ……………………………………………………… 61
F. ANALI“I“ KECENDERUNGAN PERMINTAAN KEBUTUHAN ……………………… 62
G. ANALI“I“ HA“IL PEMERIK“AAN …………………………………………………………….. 62
H. PELAYANAN RUJUKAN LABORATORIUM ………………………………………………. 64
I. PEMANTAPAN MUTU ……………………………………………………………………………. 64
vi
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN
A SARANA KESEHATAN 67
ヱ. PU“KE“MA“ ……………………………………………………………………………………………... 67
ヲ. RUMAH “AKIT …………………………………………………………………………………………… 72
ン. APOTEK DAN TOKO OBAT …………………………………………………………………………. 75
ヴ. “ARANA KE“EHATAN BER“UMBERDAYA MA“YARAKAT ……………………………. 75
B. TENAGA KESEHATAN
ヱ. TENAGA MEDI“ ………………………………………………………………………………………… 78
ヲ. TENAGA PARAMEDI“ ………………………………………………………………………………… 80
C. PEMBIAYAAN KE“EHATAN …………………………………………………………………………… 81
BAB VI DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN KESE-
HATAN
1 PROGRAM JAMKE“DA ………………………………………………………………………………….. 84
2 PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR
A. PENGENDALIAN PENYAKIT HIV/AID“ ………………………………………………………… 85
B. PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE …………………………. 85
3 PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR ………………………………………………… 86
4 LINGKUNGAN “EHAT ……………………………………………………………………………………. 86
5 PROGRAM KE“EHATAN IBU DAN ANAK ………………………………………………………… 87
6 PROGRAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KE“EHATAN DAERAH TPK …………… 87
7 LAIN-LAIN …………………………………………………………………………………………………….. 87
BAB VII 89 PENUTUP
vii
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 viii
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1. LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK
MENURUT KABUPATEN/KOTA SE PROPINSI SULAWESI UTARA TAHUN
2010
5
TABEL 2.2. PERBANDINGAN IPM KABUPATEN /KOTA TAHUN 2008-2009 6
TABEL 3.1 PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 11
TABEL 3.2 PERKIRAAN SASARAN MDGs 2014 DI SULAWESI UTARA 15
TABEL 3.3. JUMLAH KASUS, MENINGGAL DAN CFR DBD DI SULAWESI UTARA
TAHUN 2005-2010
TABEL 4.1. JUMLAH BAYI YANG DIVAKSINASI MENURUT JENIS ANTIGEN DI KABU-
PATEN/KOTA SE PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
40
TABEL 4.2. DISTRIBUSI JUMLAH PENDUDUK DENGAN JAMINAN KESEHATAN
PRABAYAR MENURUT JENIS JAMINAN DAN KABUPATEN/KOTA DI
SULAWESI UTARA TAHUN 2010
52
TABEL 4.3. CAKUPAN PELAYANAN MASYARAKAT MISKIN DAN JPKM GAKIN
KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
53
TABEL 4.4. DISTRIBUSI PENDUDUK PRA-USILA DAN USILA YANG DILAYANI
KESEHATAN TAHUN 2010
55
TABEL 4.5. KABUPATEN, KECAMATAN, PUSKESMAS DAN NAMA PULAU YANG
TERMASUK DTPK DI SULAWESI UATAR TAHUN 2010
TABEL 5.1 DAFTAR PUSKESMASMENURUT KABUPATEN/KOTA DAN STATUS
PERAWATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
69
TABEL 5.2. DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 73
TABEL 5.3 PERBANDINGAN DANA KESEHATAN DEKONSENTRASIPROVINSI
SULAWESI UTARA TAHUN 2010
82
ix
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 x
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1. PETA WILAYAH PROVIN“I “ULAWE“I UTARA ……………....………………………………………. 3
GAMBAR 2.2. DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR DI SU-
LAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …………………………………………………………………………………
4
GAMBAR 2.3. PIRAMIDA PENDUDUK “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……………………………………….. 4
GAMBAR 2.4 GRAFIK PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TAHUN 2001 –ヲヰヱヰ ………….. 5
GAMBAR 2.5 SKOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA SE SULAWESI UTARA
TAHUN ヲヰヰΓ …………………………………………………………………………………………………………
7
GAMBAR 2.6. UMUR HARAPAN HIDUP PENDUDUK DI KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA
TAHUN ヲヰヰΓ ………………………………………………………………………………………………………….
7
GAMBAR 2.7 SKOR DAN RANKING INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA SE
“ULAWE“I UTARA “E“UAI RI“KE“DA“ ヲヰヱヰ …………………………………………………………..
8
GAMBAR 3.1 UMUR HARAPAN HIDUP PENDUDUK DI KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA
TAHUN ヲヰヰΓ ………………………………………………………………………………………………………….
9
GAMBAR 3.2. TREN UMUR HARAPAN HIDUP “ULAWE“I UTARA …………………………………………………. 9
GAMBAR 3.3. “ITUA“I ANGKA KEMATIAN BAYI DI “ULAWE“I UTARA …………………………………………. 10
GAMBAR 3.4 DI“TRIBU“I KA“U“ KEMATIAN BAYI DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ………………… 11
GAMBAR 3.5. DI“TRIBU“I KA“U“ KEMATIAN BALITA DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …………….. 12
GAMBAR 3.6. “ITUA“I JUMLAH DAN ANGKA KEMATIAN IBU DI “ULAWE“I UTARA …………………….. 13
GAMBAR 3.7. DISTRIBUSI KASUS KEMATIAN IBU MATERNAL DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 . 13
GAMBAR 3.8 PROPOR“I KEMATIAN IBU MATERNAL DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……………. 14
GAMBAR 3.9. DI“TRIBU“I KA“U“ GI)I BURUK PADA BAYI DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……… 15
GAMBAR 3.10. PENYAKIT MENULAR MENONJOL DI SULAWESI UTARA BERDASARKAN LAPORAN
“TP BERBA“I“ PU“KE“MA“ …………………………………………………………………………………….
16
GAMBAR 3.11.. DI“TRIBU“I PENEMUAN KA“U“ AFP DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……………….. 17
GAMBAR 3.12. NON POLIO AFP RATE DI SULAWESI UTARA TAHUN 2007—ヲヰヱヰ …………………………. 17
GAMBAR 3.13. TREN PENEMUA N KASUS HIV/AIDS TAHUN 1997—ヲヰヱヰ …………………………………….. 18
GAMBAR 3.14. DISTRIBUSI KASUS HIV DAN KASUS AIDS DI SULAWESI UTARA SAMPAI DESEMBER
ヲヰヱヰ …………………………………………………………………………………………………………………..…
18
GAMBAR 3.15. DISTRIBUSI KASUS HIV/AIDS TOTAL TAHUN 1997S/D FEBRUARI 2010 MENURUT
KAB/KOTA “E PROVIN“I “ULAWE“I UTARA ……………………………………………………………
19
GAMBAR 3.16. KASUS MALARIA KLINIS DAN AMI TAHUN 2005-ヲヰヱヰ DI “ULAWE“I UTARA…………... 20
GAMBAR 3.17 DISTRIBUSI KASUS MALARIA KLINIS DAN AMI TAHUN 2005-2009 DI SULAWESI
UTARA……………………………………………………………………………………………………………………
20
GAMBAR 3.18. DI“TRIBU“I KA“U“ DBD DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ………………………………….. 21
xi
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
GAMBAR 3.19. GRAFIK PERBANDINGAN KASUS DAN CFR DBD DI SULAWESI UTARA TAHUN 2005-
ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………………………………..
22
GAMBAR 3.20 GRAFIK KASUS DAN KEMATIAN KARENA DBD DI SULAWESI UTARA MENURUT BU-
LAN “EPANJANG TAHUN ヲヰヱヰ ………………………………………………………………………………
23
GAMBAR 3.21. POLA BULANAN KASUS DBD DI SULAWESI UTARATAHUN 2005-ヲヰヱヰ …………………… 23
GAMBAR 3.22 DISTRIBUSI PENEMUAN KASUS TB PARU KLINIS DAN TB POSITIF DI SULAWESI
UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………..
24
GAMBAR 3.23. CDR TB PARU KABUPATEN/KOTA DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …………………... 24
GAMBAR 3.24. ANGKA KE“EMBUHAN TB PARU DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヰΓ ……………………… 25
GAMBAR 3.25. DI“TRIBU“I KA“U“ DIARE DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……………………………….. 25
GAMBAR 3.26. PERBANDINGAN KA“U“ GIGITAN DAN LY““A DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …. 26
GAMBAR 3.27. PERBANDINGAN KASUS GIGITAN DAN PEMBERIAN VAR DI SULAWESI UTARA TA-
HUN 2006-ヲヰヱヰ …………………………………………………………………………………………………….
26
GAMBAR 3.28. PETA DISTRIBUSI KASUS GIGITAN DAN KASUS LYSSA DI SULAWESI UTARA TAHUN
ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………………………………..
27
GAMBAR 4.1 PERBANDINGAN CAKUPAN Kヱ DAN Kヴ DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …………… 30
GAMBAR 4.2. GAUGEMETER CAKUPAN Kヱ DAN Kヴ DI “ULAWE“I UATAR TAHUN ヲヰヱヰ ………………. 30
GAMBAR 4.3. KE“ENJANGAN PELAYANAN ANTENATAL Kヱ DAN Kヴ DI “ULAWE“I UTARA …………… 30
GAMBAR 4.5 CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI SULAWESI UTARA TAHUN
ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………………………………..
31
GAMBAR 4.6 GAUGEMETER CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI SULAWESI
UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………..
32
GAMBAR 4.7. CAKUPAN PERSALINAN OLEH NAKES 1 TAHUN TERAKHIR MENURUT PROVINSI TA-
HUN ヲヰヱヰ ………………………………………………………………………………………………………...
32
GAMBAR 4.8. DI“TRIBU“I CAKUPAN PELAYANAN NIFA“ DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ………. 33
GAMBAR 4.9. GAUGEMETER CAKUPAN PELAYANAN NIFA“ DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ….. 33
GAMBAR 4.10 CAKUPAN PEMBERIAN TABLET FE 1 DAN FE 3 PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN
ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………………………………..
34
GAMBAR 4.11. GAUGEMETER CAKUPAN PEMBERIAN TABLET FE 1 DAN FE 3 PROVINSI SULAWESI
UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………..
34
GAMBAR 4.12. CAKUPAN PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI DI SULAWESI UTARA
TAHUN ヲヰヱヰ ………………………………………………………………………………………………………….
35
GAMBAR 4.13. GAUGEMETER CAKUPAN PERTOLONGAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI PROVINSI
“ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ……………………………………………………………………………..
35
GAMBAR 4.14. DI“TRIBU“I CAKUPAN KNヱ DAN KN LENGKAP DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …. 36
GAMBAR 4.15. GAUGEMETER CAKUPAN KN1 DAN KN LENGKAP DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
……………………………………………………………………………………………………………………..
36
GAMBAR 4.16 CAKUPAN PKN DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 ……………………………………………….. 37
xii
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
GAMBAR 4.17. CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ………………………….. 37
GAMBAR 4.18. PREVALEN“I BALITA KEKURANGAN GI)I PER PROVIN“I ふRI“KE“DA“ ヲヰヱヰぶ ……………. 38
GAMBAR 4.19 PREVALEN“I GI)I KURANG MENURUT PROVIN“I ふRI“KE“DA“ ヲヰヱヰぶ ……………………… 38
GAMBAR 4.20. JUMLAH KABUPATEN/KOTA MENURUT PREDIKSI PENCAPAIAN SASARAN MDG
2014 DI PROVINSI SULAWE“I UTARA …………………………………………………………………….
38
GAMBAR 4.21. CAKUPAN BALITA YANG NAIK BERAT BADANNYADI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
……………………………………………………………………………………………………………………..
31
GAMBAR 4.22. CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …………………. 39
GAMBAR 4.23. CAKUPAN BALITA GIZI GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN DI SULAWESI
UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………..
40
GAMBAR 4.24 CAKUPAN BAYI YANG MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIF DI SULAWESI UTARA TAHUN
ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………………………………..
41
GAMBAR 4.25. CAKUPAN IMUNISASI Hb 0 DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 42
GAMBAR 4.26. DI“TRIBU“I CAKUPAN IMUNI“A“I DPTヱ_HB DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……. 43
GAMBAR 4.27. CAKUPAN IMUNI“A“I CAMPAK DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ………………………. 43
GAMBAR 4.28. DISTRIBUSI CAKUPAN DPT-HB DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ………………………… 43
GAMBAR 4.29. DI“TRIBU“I CAKUPAN IMUNI“A“I POLIO TAHUN ヲヰヱヰ …………………………………………. 44
GAMBAR 4.30. DISTRIBUSI DO DPT 1-CAMPAK DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ………………………. 45
GAMBAR 4.31. CAKUPAN KELURAHAN / DE“A UCI DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …………………. 45
GAMBAR 4.32. PETA CAKUPAN UCI DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ………………………………………… 46
GAMBAR 4.33 DISTRIBUSI CAKUPAN RUMAH SEHAT DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 47
GAMBAR 4.34. PERBANDINGAN CAKUPAN JAMBAN YANG DIPERIKSA DAN MEMENUHI SYARAT DI
“ULAWEW“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …………………………………………………………………………
48
GAMBAR 4.35 DISTRIBUSI CAKUPAN KEPEMILIKAN TEMPAT SAMPAH PADA RUMAH YANG
DIPERIK“A DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ...……………………………………………………
48
GAMBAR 4.36. PERBANDINGAN CAKUPAN SPAL YANG DIPERIKSA DAN MEMENUHI SYARAT DI
“ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …………………………………………………………………………….
49
GAMBAR 4.37. DISTRIBUSI CAKUPAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH YANG MEMENUHI SYARAT DARI
KK YANG DIPERIKSA DI SULAWESI UTARATAHUN 2010
49
GAMBAR 4.38. DISTRIBUSI CAKUPAN HOTEL SEHAT PADA PEMERIKSAAN TUPM DI SULAWESI
UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………..
50
GAMBAR 4.39. DISTRIBUSI CAKUPAN RESTORAN YANG SEHAT PADA PEMERIKSAAN TUPM DI SU-
LAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …………………………………………………………………………………
51
GAMBAR 4.40. DI“TRIBU“I CAKUPAN PA“AR YANG “EHAT PADA PEMERIK“AAN TUPM ………………. 51
GAMBAR 4.41. DISTRIBUSI CAKUPAN TUPM YANG LAINNYA YANG SEHAT PADA PEMERIKSAAN
TUPM DI “ULAWE“I UTARA TAHUH ヲヰヱヰ ……………………………………………………………..
51
GAMBAR 4.42. DISTRIBUSI PERSENTASE PENDUDUK DENGAN JENIS JAMINAN PEMELIHARAAN
KE“EHATAN PRABAYAR DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …………………………………..
52
xiii
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
GAMBAR 4.43. PERBANDINGAN DANA JAMKESDA PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2009 DAN
ヲヰヱヰ …………………………………………………………………………………………………………………….
54
GAMBAR 4.44. JUMLAH “AMPEL DAN PARAMETER DI BPPK TAHUN ヲヰヱヰ …………………………………… 60
GAMBAR 4.45 PERSENTASE JUMLAH SAMPEL DAN PARAMETER TIAP KELOMPOK BIDANG DI
BPPK TAHUN ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………….. 60
GAMBAR 4.46. PERSENTASE HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM KIMIA KLINIK DI BPPK TAHUN
ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………………………………..
62
GAMBAR 4.47. PERSENTASE HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DI BPPK TA-
HUN ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………………………..
63
GAMBAR 4.48. PER“ENTA“E HA“IL PEMERIK“AAN BAKTERIOLOGI AIR DI BPPK TAHUN ヲヰヱヰ ………. 63
GAMBAR 4.49. PER“ENTA“E HA“IL PEMERIK“AAN ECG DAN RONTGEN DI BPPK TAHUN ヲヰヱヰ …….. 64
GAMBAR 4.50. PERKEMBANGAN CROSS CHECK DI BPPK TAHUN 2008-ヲヰヱヰ ………………………………… 65
GAMBAR 5.1. DI“TRIBU“I PU“KE“MA“ MENURUT JENI“ PELAYANAN ……………………………………….. 67
GAMBAR 5.2. RA“IO PU“KE“MA“ PENDUDUK PROVIN“I “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ………….. 68
GAMBAR 5.3 PERKEMBANGAN PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TAHUN 2006-ヲヰヱヰ ………………. 68
GAMBAR 5.4. DISTRIBUSI RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA BERDASARKAN KEPEMILIKAN TA-
HUN ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………………………..
72
GAMBAR 5.5. PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT DI SULAWESI UTARA TAHUN 2006-2010. 72
GAMBAR 5.6 DI“TRIBU“I APOTEK DAN TOKO OBAT DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …………….. 75
GAMBAR 5.7. PERKEMBANGAN POSYANDU DI SULAWESI UTARA TAHUN 2006-ヲヰヱヰ ……………….. 76
GAMBAR 5.8. DISTRIBUSI POSYANDU MENURUT KAB/KOTA DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 .. 76
GAMBAR 5.9 RASIO POSYANDU TERHADAP KELURAHAN /DESA DI SULAWESI UTARA TAHUN
ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………………………………..
76
GAMBAR 5.10. JUMLAH PO“YANDU MENURUT JENI“ DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……………. 77
GAMBAR 5.11. PERBANDINGAN DESA SIAGA DENGAN POSKESDES DAN POSYANDU DI SULAWESI
UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………..
77
GAMBAR 5.12. DISTRIBUSI TENAGA MEDIS YANG BEKERJA DI PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA
TAHUN ヲヰヱヰ ………………………………………………………………………………………………………….
78
GAMBAR 5.13. RASIO TENAGA MEDIS YANG BEKERJA DI PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TA-
HUN ヲヰヱヰ ……………………………………………………………………………………………………………..
78
GAMBAR 5.14. RASIO TENAGA MEDIS YANG BEKERJA DI PUSKESMAS TERHADAP 10.000 PEN-
DUDUK DI “ULAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ ……………………………………………………………
79
GAMBAR 5.15 DISTRIBUSI TENAGA PERAWAT/BIDAN YANG BEKERJA DI PUSKESMAS DI SU-
LAWE“I UTARA TAHUN ヲヰヱヰ …………………………………………………………………………………
80
GAMBAR 5.16. RASIO TENAGA PARAMEDIS PER PUSKESMAS DI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 .. 80
GAMBAR 5.17. DANA KESEHATAN SUMBER DEKONSENTRASI MENURUT PROGRAM TAHUN 2010. 81
GAMBAR 5.18. APBD KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2004-ヲヰヱヰ ……………………… 82
GAMBAR 5.19. PERBANDINGAN DANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA SUMBER DEKON-
SENTRASI DAN SUMBER APBD TAHUN 2005-ヲヰヱヰ ………………………………………………..
83
xiv
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
GAMBAR 6.1 PENANDATANAGAN MOU ANTARA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA
DENGAN PT A“KE“..……………………………………………………………………………………………….
85
GAMBAR 6.2. PENYERAHAN ASKES AWARD KEPADA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA
OLEH MENTERI KOORDINATOR KE“EJAHTERAAN RAKYAT …………………………………….
86
GAMBAR 6.3 PENGUKUHAN JUMANTIK KOTA MANADO OLEH GUBERNUR “ULAWE“I UTARA …. 86
GAMBAR 6.4 PEMANTAUAN KEGIATAN JUMANTIK OLEH IBU GUBERNUR “ULAWE“I UTARA ……. 87
GAMBAR 6.5. PENANDATANGANAN KERJASAMA DINKES PROVINSI SULAWESI UTARA DAN
BKOW SULAWESI UTARA DALAM DETEKSI DINI DAN PENGOBATAN KANKER LEHER
RAHIM …………………………………………………………………………………………………………………..
87
GAMBAR 6.6. GUBERNUR “ULAWE“I UTARA MENCANANGKAN “ULAWE“I UTARA ………………….. 88
GAMBAR 6.7. PENANDATANGANAN KERJASAMA DINAS KESEHATAN DENGAN KEJAKSAAN
TINGGI “ULAWE“I UTARA TENTANG PENUNJUKAN PENGACARA NEGARA ……………
89
GAMBAR 6.8 WAKIL GUBERNUR SULAWESI UTARA MENERIMA PENGHARGAAN DARI IBU
MENTERI KE“EHATAN RI ……………………………………………………………………………………….
89
GAMBAR 6.9. WAKIL GUBERNUR SULAWESI UTARA BERSAMA KEPALA DINAS KESEHATAN
“EU“AI PENYERAHAN PENGHARGAAN DARI IBU MENKE“ RI …………………………………
89
xv
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 1
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
tahun 2010 seperti pada edisi-edisi sebelumnya
merupakan gambaran situasi kesehatan di
Provinsi Sulawesi Utara yang diterbitkan setahun
sekali. Profil ini memuat data tentang kesehatan,
baik yang meliputi derajat kesehatan, upaya kese-
hatan dan sumber daya kesehatan. Pencapaian
upaya-upaya kesehatan yang berhubungan den-
gan pencapaian tujuan pembangunan milenium
(MDGs) Provinsi Sulawesi Utara di tahun 2010.
Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung
lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti
data kependudukan, data sosial ekonomi, data
lingkungan.
Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan
Sulawesi Utara selalu terdapat perbedaan baik
dari segi materi, analisis maupun dari bentuk tam-
pilan fisiknya sesuai masukan dari para pengelola
program di lingkungan Dinas Kesehatan dan pe-
makai pada umumnya. Data yang dikumpulkan
selanjutnya dianalisis dengan analisis sederhana
dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar/
grafik.
Informasi yang disajikan dalam profil ini ber-
sumber dari beberapa pihak baik dari bidang-
bidang di lingkungan internal Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Kesehatan Ka-
bupaten/Kota se Sulawesi Utara maupun yang ber-
sumber dari luar seperti kantor statistik (BPS Su-
lawesi Utara) dan hasil-hasil survey dan riset
seperti Riset Kesehatan Daerah tahun 2010 (yang
dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan) dan
Survei Kesehatan dan Demografi Indo-
nesia (Indonesia Demographic and Health Survey
2007 yang dilaksanakan oleh Macro Interna-
tional bekerja sama dengan Depkes, BKKBN dan
BPS). Selain itu dalam Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Utara edisi tahun 2010 ini menyajikan
kegiatan UPT-UPT dalam lingkungan Dinas Kese-
hatan Provinsi Sulawesi Utara yang untuk edisi kali
ini dilaporkan dari Balai Penunjang Pelayanan Ke-
sehatan yang pada tahun-tahun sebelum tahun
2009 dikenal dengan nama Balai Laboratorium Ke-
sehatan.
Tujuan utama diterbitkannya Profil Kese-
hatan Sulawesi Utara 2010 adalah untuk mem-
berikan informasi / gambaran keadaan kese-
hatan / hasil pembangunan di bidang kesehatan di
Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di tahun
2010 dalam bentuk narasi , tabel dan gambar.
Profil Kesehatan Sulawesi Utara 2010 ini ter-
diri dari 7(tujuh) bab yaitu:
Bab I Pendahuluan. Bab ini menyajikan
tentang maksud dan tujuan penulisan Profil Kese-
hatan Sulawesi Utara serta sistematika penyaji-
annya.
Bab II Gambaran Umum. Bab ini menyaji-
kan tentang gambaran umum Sulawesi Utara. Se-
lain uraian tentang letak geografis, demografis,
administrasi, pendidikan ekonomi, bab ini juga
menyajikan uraian singkat mengenai Indeks Pem-
bangunan Manusia dan Indeks Pembangunan Ke-
sehatan Masyarakat sesuai dengan hasil Riskesdas
2010.
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini
berisi uraian tentang situasi Derajat Kesehatan,
antara lain Umur Harapan Hidup, Angka Kema-
tian, Angka Kesakitan beberapa penyakit khusus-
nya penyakit menular, serta Status Gizi.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini
menguraikan hasil-hasil upaya-upaya kesehatan
baik upaya kesehatan wajib seperti Kesehatan
Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Promosi Kesehatan,
Pengendalian Penyakit Menular (dan Tidak Menu
- lar), Lingkungan Sehat maupun upaya kesehatan
pengembangan, termasuk uraian singkat tentang
situasi jaminan pemeliharaan kesehatan masyara
- kat miskin.
Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan.
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan,
ketenagaan dan pembiayaan kesehatan.
BAB I
PENDAHULUAN
2 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Bab VI.Dukungan Pemerintah Terhadap
Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Bab ini men-
guraikan tentang beberapa hal yang menjadi suatu
keberhasilan dalam pengembangan program kese-
hatan di Provinsi Sulawesi Utara melalui dukungan
Pemerintah Sulawesi Utara
Bab VII. Penutup.
Lampiran, berisi tabel-tabel sesuai dengan
petunjuk teknis penyusunan profil tahun 2008.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 3
Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota
Manado terletak antara 0°1ヵ’ – 5°3ヴ’ Lintang
Utara dan antara 123°07’ – 127°10’ Bujur Timur,
yang berbatasan dengan Laut Sulawesi, Republik
Philipina dan Laut Pasifik disebelah utara serta
Laut Maluku di sebelah timur. Batas sebelah sela-
tan dan barat masing-masing adalah Teluk Tomini
dan Provinsi Gorontalo.
Luas Wilayah Sulawesi Utara tercatat 15.273,60
km2 (luas ini memang mengalami perubahan
karena dihitung dengan menggunakan peta rupa
bumi skala 1 : 50.000) yang meliputi sembilan ka-
bupaten dan empat kota. Bolaang Mongon-
dow merupakan kabupaten terluas dengan luas
wilayah 6.230,95 km2 atau 40,79 persen dari
wilayah Sulawesi Utara. Terdapat 11 wilayah ka-
bupaten dan 4 wilayah kota.
Gambar 2.1. Peta wilayah Provinsi Sulawesi Utara
Di Sulawesi Utara terdapat 41 gunung yang terse-
barpada beberapa kabupaten/kota. Sedangkan
jumlah danau tercatat ada sebanyak 17 danau
dan jumlah sungai yang mengaliri wilayah
Sulawesi Utara sebanyak 30 sungai.
a. Kependudukan
Menurut BPS Sulawesi Utara Laju Pertumbu-
han Penduduk (LPP) Sulawesi Utara tahun tahun
2000-2010 adalah 1,28 dan berdasarkan hasil Sen-
sus Penduduk 2010 yang dikeluarkan oleh BPS
Sulawesi Utara jumlah penduduk di Sulawesi
Utara tahun 2010 sebanyak 2.270.596 jiwa.
Secara keseluruhan jumlah penduduk
yang berjenis kelamin laki-laki (1.159.903) le-
bih banyak dari penduduk yang berjenis ke-
lamin perempuan, (1.110.693 ) yang tercermin
dari angka rasio jenis kelamin yang lebih besar
dari 100 yaitu 104,43.
Wilayah Sulawesi Utara seluas 15.273,10 km2,
dengan Kabupaten Bolaang Mongondow meru-
pakan kabupaten terluas ( 3.547,49 ) diikuti oleh
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
( 1.783,54) dan Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara (1.696,09). Namun jika dibandingkan dengan
distribusi penduduk, maka penduduk terbanyak
tinggal di Kota Manado (410.481), Kabupaten Mi-
nahasa ( 310.384) dan kabupaten Bolaang Mongon-
dow ( 213.484 ). Dengan demikian Kota Manado,
Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Bolaang Mon-
gondow merupakan 3 daerah yang mempunyai
jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Sulawesi
Utara.
BAB I I
GAMBARAN UMUM
4 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 2.2. Distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
Gambar 2.3. Piramida penduduk Sulawesi Utara tahun 2010
0
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
0-4
5-9
10
-14
15
-19
20
-24
25
-29
30
-34
35
-39
40
-44
45
-49
50
-54
55
-59
60
-64
65
-69
70
-74
75
+
Laki-laki Perempuan
12 10 08 06 04 02 00 02 04 06 08 10 12
0 - 4
5 - 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75 +
Laki-Laki Perempuan
Gambar 2.2 memperlihatkan distribusi penduduk
Sulawesi Utara menurut jenis kelamin dan kelom-
pok umur dimana jumlah penduduk laki-laki pen-
duduk laki-laki lebih banyak sampai pada kelom-
pok usia 55-59 tahun. Pada kelompok umur 60-
64 tahun dan seterusnya, jenis kelamin wanita
lebih banyak, dan gambaran ini sesuai dengan
fakta bahwa umur harapan hidup perempuan
lebih tinggi dari laki-laki.
Adapun persentasi penduduk Sulawesi Utara
menurut golongan umur dan jenis kelamin da-
pat dilihat dari pyramid penduduk (gambar 2.3).
Sumber : BPS, 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 5
b. Keadaan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara
tahun 2010 adalah 7,12 yang berarti turun diband-
ingkan dengan tahun 2008 dan 2009 yang menca-
pai 7,56 dan 7,85. Di tahun 2009, semua sektor
ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Grafik
tren pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara se-
bagaimana pada gambar 2.4.
No
Kabupaten / Kota
Luas
Wilayah
(Km2)
Jumlah pen-duduk
Kepadatan pen-
duduk
(Jiwa/Km2)
1 Kab. Bolaang Mongondow 3.547,49 213.484 60,18
2 Kab. Minahasa 1.025,85 310.384 302,56
3 Kab. Kepulauan Sangihe 625,96 126.100 201,45
4 Kab. Kepulauan Talaud 1.250,92 83.434 66,70
5 Kab. Minahasa Selatan 1.368,41 195.553 142,91
6 Kab. Minahasa Utara 937,65 188.904 201,47
7 Kab. Kepulauan SITARO 387,07 70.693 182,64
8 Kab. Bolaang Mongondow Utara 1.696,09 63.801 37,62
9 Kab. Minahasa tenggara 710,69 100.443 141,33
10 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 1.783,54 57.001 31,96
11 Kab. Bolaang Mongondow Timur 899,42 63.654 70,77
12 Kota Manado 157,91 410.481 2.599,46
13 Kota Bitung 304,00 187.652 617,28
14 Kota Tomohon 146,60 91.553 624,51
15 Kota Kotamobagu 431,50 107.459 249,04
Jumlah 15.273,10
2.270.596 148,67
Tabel 2.1. Luas Wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk menurut Kabupaten/Kota
se Sulawesi Utara tahun 2010
Kepadatan penduduk menurut K a b u -
paten/kota se Provinsi Sulawesi Utara tahun
2010 sebagaimana pada tabel 2.1 berikut. Terli-
hat bahwa penduduk terpadat berada di Kota
Manado (2.599 / km2) diikuti oleh Kota To-
mohon ( 624,51) dan Bitung (617,28)
Sumber : BPS, 2010
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Pertumbuhan ekonomi 2,13 3,32 3,2 4,26 4,9 6,18 6,47 7,56 7,85 7,12
0
2
4
6
8
10
Gambar 2.4. Grafik pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara tahun 2001—2010
Sumber : BPS,Sulawesi Utara 2011
6 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
b. Indeks Pembangunan Manusia
Indeks pembangunan manusia digunakan seba-
gai alat ukur untuk melihat dampak kemajuan
pembangunan, IPM tersebut menggunakan em-
pat indicator yaitu Angka Harapan Hidup, Angka
Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah dan Penge-
luaran per kapita riil. IPM Sulawesi Utara tahun
2010 belum dikeluarkan dari BPS Sulawesi Utara,
oleh karena itu data yang dipergunakan masih
menggunakan informasi tahun 2009. Secara na-
sional tahun 2009 Provinsi Sulawesi Utara
berada di posisi ke- 2 nasional dengan IPM
75,68 lebih tinggi dibandingkan IPM tahun 2008
sebesar 75,16. Meskipun demikian jika diband-
ingkan dari 13 Kabupaten/Kota, Kota Manado
mempunyai ranking nasional tertinggi yaitu rank-
ing 13, sedangkan Kabupaten Bolaang Mongon-
dow Selatan mencapai ranking 297, ranking ter-
endah. Selengkapnya seperti pada tabel 2.2
Tabel 2.2. Perbandingan IPM Kabupaten /Kota Tahun 2008-2009
KABUPATEN/KOTA IPM RANKING NASIONAL
2008 2009 2008 2009
Bolang Mongondow 72,11 72,52 158 159
Minahasa 74,86 75,28 66 65
Sangihe 74,67 75,21 70 67
Talaud 74,34 74,83 79 78
Minahasa Selatan 73,79 74,18 89 92
Minahasa Utara 75,33 75,57 56 57
Bolmong Utara 71,84 72,27 180 182
Minahasa Tenggara 71,87 72,31 175 176
Siau Tagulandang Biaro 72,58 72,86 142 147
Bolmong Selatan 69,65 70,03 282 297
Bolmong Timur 71,49 71,85 191 196
Manado 77,28 77,79 13 13
Bitung 74,61 75,00 71 72
Tomohon 76,65 76,09 50 47
Kotamobagu 74,46 75,03 74 70
SULUT 75,16 75,68 2 2
Dari tabel 2.2 di atas terlihat bahwa Kota
Manado mempunyai indeks Pembangunan
Manusia yang tertinggi diikuti oleh Kota To-
mohon dan Kabupaten Minahasa Utara, sedang
daerah dengan IPM terendah adalah wilayah
pemekaran dari kabupaten Bolaang Mongon-
dow yaitu Bolmong Selatan , Bolmong Timur dan
Bolmong Utara. Gambaran menurut kabupaten /
kota khusus untuk tahun 2009 dapat dilihat pada
gambar 2. 5.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 7
Gambar 2.5. Skor Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota
se Sulawesi Utara tahun 2009
Khusus untuk angka umur harapan hidup yang
merupakan salah satu komponen kesehatan
dalam IPM tersebut, maka Kabupaten Sangihe,
Kota Manado dan kabupaten Minahasa Utara
merupakan daerah yang mempunyai umur hara-
pan hidup tertinggi di Sulawesi Utara sementara
kabupaten Sitaro, Bolmong Utara dan Minahasa
Tenggara merupakan daerah yang mempunyai
umur harapan hidup terendah. Distribusi umur
harapan hidup Kabupaten / Kota di Sulawesi
Utara tahun 2010 dapt dilihat pada gambar 2.6
Gambar 2.6. Umur Harapan Hidup penduduk di Kabupaten /Kota
se Sulawesi Utara tahun 2009
8 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Indeks Pembangunan Kesehatan Manusia
Untuk menentukan peringkat kabupaten/kota
dalam pembangunan kesehatan disusunlah Indeks
Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yaitu
indikator komposit yang menggambarkan kema-
juan pembangunan kesehatan. IPKM dirumuskan
dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas), Survei Sosial Eko-
nomi Nasional (Susenas), dan Survei Potensi Desa
(Podes).
Ada 24 indikator kesehatan yang digunakan dalam
IPKM dengan nilai korelasi UHH yang tertinggi.
Indikator kesehatan tersebut adalah prevalensi
balita gizi buruk dan kurang, prevalensi balita san-
gat pendek dan pendek, prevalensi balita sangat
kurus dan kurus, prevalensi balita gemuk, preva-
lensi diare, prevalensi pnemonia, prevalensi hiper-
tensi, prevalensi gangguan mental, prevalensi
asma, prevalensi penyakit gigi dan mulut, preva-
lensi disabilitas, prevalensi cedera, prevalensi
penyakit sendi, prevalensi ISPA, proporsi perilaku
cuci tangan, proporsi merokok tiap hari, akses air
bersih, akses sanitasi, cakupan persalinan oleh
nakes, cakupan pemeriksaan neonatal-1, cakupan
imunisasi lengkap, cakupan penimbangan balita,
ratio Dokter/Puskesmas, dan ratio bidan/desa.
Selain menentukan peringkat pembangunan kese-
hatan kab/kota, IPKM dapat menjadi acuan pe-
merintah daerah (Pemda) membuat program in-
tervensi yang lebih tepat, bahan advokasi ke
Pemda agar terpacu menaikkan peringkat kese-
hatannya, perumusan daerah bermasalah kese-
hatan berat/khusus (DBKBK), dasar penentuan
alokasi dana bantuan kesehatan dari pusat ke
daerah, dan membantu Kementerian Negara
Pembangunan Daerah Tertinggal (KMPDT) dalam
membangun kab/kota.
Kesehatan berhubungan erat dengan kemiskinan.
Secara keseluruhan IPKM juga berhubungan den-
gan proporsi penduduk miskin per kab/kota. Na-
mun tidak semua kab/kota yang miskin berada
pada peringkat kesehatan yang buruk, begitu pula
sebaliknya. IPKM kota tidak berhubungan dengan
kemiskinan dan tidak termasuk daerah tertinggal.
Di Sulawesi Utara dari hasil Riskesdas 2010, skor
dan ranking IPKM Kabupaten/Kota dapat terlihat
sebagaimana pada gambar 2.7
Gambar 2.7. Skor dan ranking Indkes Pembangunan Kesehatan Manusia Kabupaten/Kota se
Sulawesi Utara tesuai RISKESDAS 2010.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 9
Derajat Kesehatan di Sulawesi Utara dili-
hat dengan menggunakan beberapa indikator
seperti Umur Harapan Hidup, Angka Mortalitas,
Angka Morbiditas dan Status Gizi masyarakat.
A. UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR
Hingga waktu penulisan profil ini belum
ada informasi terakhir tentang Umur Harapan
Hidup penduduk SUlawesi Utara Tahun 2010, Oleh
karena itu pada profil ini masih tetap mengunakan
informasi Umur Harapan Hidup tahun 2009. Umur
harapan hiidup (UHH) penduduk Sulawesi Utara
tahun 2009 adalah 72,12 dimana Kabupaten
Sangihe, Kota Manado dan Kab. Minahasa Utara
merupakan daerah yang mempunyai Umur hara-
pan Hidup tertinggi di Sulawesi Utara, seperti terli-
hat pada gambar 3.1.
Gambar 3. 1. Umur Harapan Hidup menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara Tahun
Sumber : BPS, 2010
64,96
69
70,972,01 72,12
60
62
64
66
68
70
72
74
1997 2000 2004 2008 2009
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Gambar 3.2. Tren Umur harapan Hidup Provinsi Sulawesi Utara
Sumber : BPS 2010
UHH penduduk Sulawesi Utara juga meng-alami
peningkatan, dari 64.96 tahun tahun 1997 menjadi
69 tahun pada tahun 2000 (SP 2000) tahun 2004
meningkat lagi menjadi 70.9 tahun (BPS Sulut
2004), tahun 2007 dan tahun 2008 sebesar 70,9
tahun dan 72.01 tahun yang lebih tinggi dari angka
nasional yang 68.5 tahun (BPS Sulut 2009) dan ta-
hun 2009 meningkat menjadi 72,12.
10 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
B. MORTALITAS
1. Angka Kematian Bayi.
Kematian Bayi adalah kematian yang terjadi
antara setelah bayi lahir sampai bayi belum beru-
sia tepat satu tahun. Penyebab kematian ini jika
dilihat dari usia bayi dapat bersumber dari 2 sisi
penyebab, yaitu pada bayi kurang dari 1 bulan,
umumnya disebabkan oleh faktor yang dibawa
anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya
pada saat konsepsi atau didapat selama kehami-
lan atau yang dikenal sebagai factor endogen.
Kematian bayi eksogen adalah kematian bayi
yang terjadi setelah usia satu bulan sampai men-
jelang satu tahun yang disebabkan oleh factor-
factor yang bertalian dengan pengaruh lingkun-
gan luar.
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah di Sulawesi
Utara berfluktuasi, jika disandingkan hasil Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) hingga ta-
hun 2007 dan data Profil Kabupaten/Kota tahun
2010. Menurut hasil SDKI 2007 AKB Sulawesi
Utara (35) lebih tinggi dari AKB Nasional (34) se-
hiミgga upaya uミtuk peミIapaiaミ target MDG’s ta-hun 2015 sebesar 23 merupakan upaya yang ek-
stra keras, mengingat tenggat waktu yang sangat
sempit.
Memang tidak layak untuk digabungkan data SDKI
dengan data Profil Kabupaten/Kota, karena AKB
menurut SDKI tahun 2007 bukanlah merupakan
Angka Kematian Bayi pada tahun 2007 semata
karena melibatkan kematian-kematian bayi yang
terjadi pada 5 tahun sebelum tahun survey. Na-
mun jika dipaksakan akan terlihat sebagaimana
gambaran pada grafik di bawah
Gambar 3.3 : Situasi Angka Kematian Bayi Sulawesi Utara
Jika dilihat dari data Profil kabupaten/Kota, maka
sepanjang tahun 2010 terdapat 242 kasus kema-
tian bayi, dimana Kabupaten Bolaang Mongon-
dow mempunyai kasus kematian terbanyak (50
kasus) diikuti oleh Kota Bitung (32 kasus) dan Ka-
bupaten Minahasa Selatan (28 kasus). Tidak ter-
dapat kabupaten yang tidak mempunyai kasus
kematian bayi. Kasus kematian terendah terdapat
di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro dan Kota
Kotamobagu, yang masing-masing mempunyai 4
kasus kematian bayi sebagaimana terlihat pada
gambar 3.4
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 11
Gambar 3.4. Distribusi kasus kematian bayi di Sulawesi Utara Tahun 2010
Dari 242 kasus kematian bayi yang terjadi selama tahun
2010, 209 kasus diantaranya merupakan kematian neo-
natal. Penyebab kematian bayi terbanyak adalah asfik-
sia diikuti oleh BBLR, seperti pada tabel3.1.
Kab/Kota
Sebab Kematian
BBLR Asfiksia Tet. Neonat Sepsis Kelainan
Kongenital
Lain-
lain
Jumlah
Kota Manado 1 3 0 1 0 5 10
Kota Bitung 6 9 0 0 1 6 22
Kota Tomohon 5 3 0 0 4 2 14
Kota Kotamobagu 6 4 0 3 1 1 15
Kab. Minahasa 7 11 0 1 2 12 33
Kab. Minahasa Utara 0 6 0 2 0 6 14
Kab. Minahasa Selatan 12 10 0 0 0 7 29
Kab. Minahasa Tenggara 3 1 0 0 0 6 10
Kab. Kep. Sangihe 2 6 1 0 1 2 12
Kab. Kep. Talaud 1 4 0 0 1 8 14
Kab. Kep. Sitaro 1 0 0 0 1 0 2
Kab. Bolmong 3 1 0 0 0 3 7
Kab. Bolmong Utara 6 3 0 0 1 5 15
Kab. Bolmong Timur 1 0 0 1 1 1 4
Kab. Bolmong Selatan 2 3 0 0 0 3 8
Prov. Sulawesi Utara 56 64 1 8 67 209 13
Tabel 3.1. Penyebab Kematian neonatal di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Program Kesga, 2011
12 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
2. Angka Kematian Balita (AKABA)
Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak
termasuk bayi yang baru lahir, yang berusia 0 sam-
pai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29
hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 ta-
hun. Angka Kematian Balita adalah jumlah kema-
tian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun ter-
tentu per 1000 anak umur yang sama pada perten-
gahan tahun itu (termasuk kematian bayi)
AKABA mengambarkan tingkat permasalahan kese-
hatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang ber-
pengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti
gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Indi-
kator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan
sosial dan tingkat kemiskinan penduduk.
AKABA di Indonesia menurut SDKI 97, 2002-2003
dan 2007 adalah 58, 46 dan 44. AKABA di Provinsi
Sulawesi Utara menurut SDKI 2007 adalah 43 yang
masih lebih rendah dari angka nasional. Secara ka-
sar pada tahun 2010 angka kematian balita hari—59 bulan) di Sulawesi Utara adalah 1,8/1.000
balita. Tentu saja angka ini masih perlu diteliti lebih
jauh, mengingat beberapa daerah yang mela-
porkan 0 kasus kematian balita 12-59 bulan.
Menurut data profil Kabupaten/Kota tahun 2010,
kematian balita (umur 12-59 bln) sepanjang tahun
2010 sebanyak 63 kasus dengan kasus terbanyak
berasal dari Kota Tomohon (16 kasus ) dan Kab.
Minahasa (16 kasus).
Penyebab kematian bayi ini secara teoritis dibagi
atas 3 penyebab, yaitu 1) Penyakit menular
(Pneumonia, diare, dll), 2) Penyakit Tidak menular
dan 3) Kecelakaan. Tidak ada informasi yang valid
tentang penyebab kematian anak balita di Su-
lawesi utara, kecuali bahwa dari antara penyakit
menular, diare yang merupakan penyebab terban-
yak diikuti pneumonia dan Demam Berdarah Den-
gue)
Gambar 3.5. Distribusi kematian balita (0 HARI—59 Bulan) di Sulawesi Utara Tahun
Sumber: Profil Kab/Kota tahun 2010
60
22
16
32
24
32
63
19
19
43
58
57
34
29
6
BOLAANG MONGONDOW
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
BOLAANG MONGONDOW UTARA
KEPULAUAN SANGIHE
KEPULAUAN TALAUD
KOTA BITUNG
KOTA KOTAMOBAGU
KOTA MANADO
KOTA TOMOHON
MINAHASA
MINAHASA SELATAN
MINAHASA TENGGARA
MINAHASA UTARA
SIAU TAGULANDANG BIARO
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 13
3. Angka Kematian Ibu
Kematian ibu adalah kematian yang terjadi
sela,ma masa kehamilan atau dalam 42 hari sete-
lah berakhirnya kehamilan tanpa melihat usia dan
lokasi kehamilan, oleh setiap penyebab yang ber-
hubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan
atau penanganannya tetapi bukan oleh oleh kece-
lakaan atau incidental (factor kebetulan). Bila
Angka kematian tinggi maka dapat berarti bahwa
jumlah kematian ibu yang meninggal mulai saat
hamil hingga 6 minggu setelah persalinan per
100.000 persalinan tinngi; atau angka kematian
yang melebihi dari angka target nasional. Ting-
ginya angka kematian berarti rendahnya standar
kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan yang
diberikan dan mencerminkan besarnya masalah
kesehatan.
Selama tahun 2010 terdapat 69 kasus kematian
ibu di Sulawesi Utara, sehingga dengan asusmsi
bahwa jika terjadi 100.000 kelahiran hidup di Su-
lawesi Utara maka terdapat kematian sebanyak
188 kasus. Adapun distribusi kasus kematian
seperti pada gambar 3.6
Gambar. 3.6. SITUASI JUMLAH DAN ANGKA KEMATIAN IBU DI SULAWESI UTARA
Sumber : Program Kesga, 2011
Gambar 3.7. Distribusi kasus kematian ibu maternal di Sulawesi Utara tahun 2010
14 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Jika dilihat dari jenis kematian ibu maternal, maka
kematian ibu bersalin mempunyai poroporsi ter-
besar diikuti ibu nifas (25%) dan Ibu hamil (22%).
Sehingga dalam rencana penurunan angka kema-
tian Ibu maternal, mungkin konsentrasi program
pada kesehatan ibu setelah melahirkan perlu le-
bih ditingkatkan. Proporsi kematian ibu maternal
di Sulawesi Utara dapat dilihat pada gambar 3.8
Gambar 3.8. Proporsi kematian Ibu maternal di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Profil Kab/kota tahun 2010
Meskipun secara nasional AKI menurun dari 390
(1991) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup
(SDKI 2007), namun jika menyesuaikan dengan
target target Millenium Development Goals
(MDGs) menyangkut kesehatan ibu, dimana tar-
get tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran
hidup, maka dapat dibayangkan betapa upaya
yang sangat keras dan komitmen penuh dengan
leadership yang tangguh untuk pencapaian target
AKI tersebut. Perlu secara nyata dilaksanakan
strategi penurunan AKB tersebut yang meliputi: 1)
Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan ke-
sehatan Ibu dan bayi baru lahir / anak berdasar-
kan bukti ilmiah; 2)Kerjasama lintas program dan
lintas seckor terkait, mitra lain, pemerintah, DPR,
Organisasi Profesi, Swasta; 3) Pemberdayaan per-
empuan dan keluarga dan 4) Pemberdayaan
masyarakat.
Tanpa pelaksanaan strategi yang sudah ditetap-
kan maka besar kemungkinan pencapaian target
MDGs untuk peningkatan kesehatan ibu melalui
penurunan Angka Kematian Ibu tersebut tidak
akan tercapai.
4. Status Gizi
Sepanjang tahun 2010, jumlah kasus gizi buruk
balita di Sulawesi Utara menurut profil kabupaten/
kota tahun 2010 adalah sebanyak 67 kasus dimana
Kota Manado merupakan daerah yang mempunyai
kontribusi terbesar dalam jumlah kasus gizi buruk
bayi di Sulawesi Utara. Distribusi kasus gizi buruk
balita di Sulawesi Utara sebagaimana terlihat pada
gambar 3.9.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 15
Gambar 3.9. Distribusi kasus gizi buruk pada balita di Sulawesi Utara Tahun 2010
Sumber : Profil Kab/Kota 2010
Kabupaten/Kota
Prev
BurKur
2007
Prevalensi Gizi Burkur 2014
-Separuh K
& -3% P
-Separuh K
& -5% P
-Semua K
& -3% P -Semua K & -5% P
Bolaang Mongondow 17,6 13,1 12,1 10,1 9,1
Minahasa 6,0 4,5 3,5 4,5 3,5
Kepulauan Sangihe 14,2 10,8 9,8 8,8 7,8
Kepulauan Talaud 22,8 17,2 16,2 13,2 12,2
Minahasa Selatan 14,4 11,6 10,6 10,3 9,3
Minahasa Utara 16,4 13,4 12,4 11,9 10,9
Kota Manado 18,5 14,4 13,4 11,9 10,9
Kota Bitung 21,0 17,6 16,6 15,6 14,6
Kota Tomohon 4,8 2,7 1,7 2,1 1,1
Menurut hasil Riskesdas 2010, perkiraan penca-
paian stus gizi pada tahun 2014 di Sulawesi Utara
menurut Kabupaten/Kota adalah seperti pada ta-
bel 3.2. Jika tidak ada kondisi-kondisi yang dapat
merubah variable-variable pembentuk status
prevalensi gizi, maka Kota Bitung nampaknya be-
lum dapat memecahkan masalah status gizi hingga
tahun 2014.
TaHel ン.ヲ. Perkiraaミ PeミIapaiaミ sasaraミ MDG’s ヲヰヱヴ di “ula┘esi Utara
Sumber : Riskesdas, 2011
18
11
10
10
7
3
2
2
2
2
0
0
0
0
0
Manado
Kotamobagu
Talaud
Bolmut
Bolsel
Sitaro
Minahasa
Minut
Bolmong
Sangihe
Bitung
Tomohon
Minsel
Mitra
Boltim
16 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
C. MORBIDITAS
Angka Kesakitan penduduk diperoleh dari be-
berapa sumber seperti laporan program khusus
penyakit khususnya penyakit menular termasuk
didalamnya laporan penyakit menular terpilih yang
dilaporkan melalui Surveilans Terpadu Puskesmas
(STP) Kabupaten/Kota, serta data yang bersumber
dari Riset Kesehatan Dasar 2010. .
Berdasarkan laporan hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2010, skor dari masing-masing pen-
yakit menurut kabupaten dan kota akan juga di-
tampilkan.
1. 10 Penyakit Menular menonjol
Sepanjang tahun 2010 , berdasarkan laporan-
laporan STP Berbasis Puskesmas yang dikirimkan
oleh Puskesmas dan diolah di kabupaten, maka
penyakit influenza , diare dan malaria klinis meru-
pakan 3 penyakit menular yang paling menonjol.
Ranking 10 penyakit menular menonjol tahun 2010
dapat dilihat pada gambar 3.8, meskipun demikian
data 10 penyakit menonjol tersebut sangat dipen-
garuhi oleh kelengkapan laporan dari Dinas Kese-
hatan Kabupaten / Kota yang merupakan indikator
Gambar 3. 10 Penyakit menular menonjol di Sulawesi Utara Berdasarkan Laporan STP
Berbasis Puskesmas Tahun 2010
404
406
1.046
1.075
1.773
3.698
4.862
11.062
16.894
60.729
0 15.000 30.000 45.000 60.000 75.000
Tifus Perut Klinis
Demam Berdarah Dengue
Pneumonia
Malaria Falsiparum
TB Paru (BTA+)
Malaria vivax
Tersangka TB Paru
Malaria Klinis
Diare
Influenza
Sumber : Seksi Surveilans 2011
2. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Polio merupakan penyakit menular yang sangat
berbahaya yang disebabkan oleh virus yang men-
yerang sistem saraf. Penyakit ini umumnya men-
yerang anak usia 3 tahun ini dan dapat mengaki-
batkan cacat seumur hidup, lumpuh layu
(kecacatan) bahkan kematian. Penyakit ini tidak
dapat diobati dan hanya bisa dicegah dengan pem-
berian imunisasi polio sebanyak empat kali pada
bayi umur dibawah satu tahun.
Setalah cacar, polio merupakan penyakit yang
dapat dieradikasi dari muka bumi. Pada hakekat-
nya, polio belum sepenuhnya dapat diberantas
total dan masih menjadi masalah kesehatan yang
perlu ditangani secara seksama. Pengamatan ka-
sus polio dilaksanakan melalui surveilans AFP.
Sepanjang tahun 2010, terdapat 36 kasus AFP
yang didapatkan melalui surveilans AFP, dengan
Non Polio AFP rate sebesar .Distribusi pene-
muan kasus AFP di Sulawesi Utara dapat dilihat-
pada gambar 3.11.
Terlihat bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan
Kota Manado merupakan daerah yang mempunyai
kontribusi besar pada pencapaian AFP rate Su-
lawesi Utara atau dengan kata lain mempunyai
kinerja surveilans AFP yang lebih baik dibandingkan
daerah lain
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 17
Jika dilihat dari Non Polio AFP Rate per tahun maka
tahun 2010, Non Polio AFP rate Provinsi Sulawesi
Utara adalah 6,2 sedangkan Nasional 2,4. Speci-
men adekuat Provinsi Sulawesi Utara adalah 90,3
sedangkan nasional 85,9. Non Polio AFP rate
Provinsi Sulawesi Utara tahun 2007 hingga 2010
sebagaimana pada gambar 3.12
Gambar 3.12. Non Polio AFP Rate tahun 2007-2010
00
89
01
20
62
411
20
0 2 4 6 8 10
BOLAANG MONGONDOW
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
BOLAANG MONGONDOW UTARA
KEPULAUAN SANGIHE
KEPULAUAN TALAUD
KOTA BITUNG
KOTA KOTAMOBAGU
KOTA MANADO
KOTA TOMOHON
MINAHASA
MINAHASA SELATAN
MINAHASA TENGGARA
MINAHASA UTARA
SIAU TAGULANDANG BIARO
Sumber : Seksi Surveilans, 2011
Gambar 3.11. Distribusi penemuan kasus AFP Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Seksi Surveilans, 2011
18 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
3. Penyakit HIV/HIDS
Sejak ditemukannya kasus HIV di Sulawesi Utara
pada tahun 1997, maka terlihat pertambahan
kasus baru yang semakin membesar pada 5 tahun
terakhir, dan tercatat hingga bulan Desember
2010 penderita HIV/AIDS di Sulawesi Utara seban-
yak 758 kasus . Pada sepanjang tahun 2010 dite-
mukan 152 kasus HIV baru. Distribusi kasus HIV
dan AIDS hingga Desember 2010 terlihat pada
gambar 3.14
HIV AIDS
Gambar 3.14. Distribusi kasus HIV dan kasus AIDS di Sulawesi Utara sampai Desember 2010
Sumber : Bidang PMK, 2011
Sumber : Bidang PMK, 2011
Gambar 3.13. Trend penemuan kasus HIV/AIDS secara kumulatif tahun 997-2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 19
Jika melihat distribusi kasus menurut kabupaten/
kota seperti pada gambar 3.15, maka terlihat
bahwa jumlah kasus HIV/AIDS terbanyak terdapat
di Kota Manado, Kota Bitung dan Kab. Minahasa.
Penambahan jumlah kasus baru tersebut tidak lepas
dari Pelayanan VCT di Rumah Sakit. Hingga akhir
2008 terdapat lima Rumah Sakit di Sulawesi Utara
yang memberikan layanan terapi anti-retoviral
(ARV) dan Voluntary Counselling and Testing (VCT)
yaitu RSU Prof. Dr. R. D. Kandou-Manado, RS TNI
Teling-Manado, RS Prof. Ratumbuysang-Manado,
RSUD Bitung, RSU Bethesda-Tomohon
Perubahan status HIV ke AIDS yang memerlukan
waktu pada akhirnya akan mempengaruhi gam-
baran kurva dari tahun ke tahun pada waktu data
diざupdateざ. Diharapkaミ deミgaミ peマHeriaミ ARV yang adekuat maka proses perubahan status HIV ke
AIDS menjadi lebih lama atau bahkan tidak sama
sekali.
Gambar 3.15. Distribusi kasus HIV dan AIDS se Sulawesin Utara sampai Desember 2010
4. Penyakit Malaria
Penyakit malaria masih merupakan masalah kese-
hatan dunia pada umumnya dan pada khususnya di
propinsi sulawesi utara, ini ditandai dengan ban-
yaknya kasus klinis dan positif malaria di beberapa
kabupaten yang ada di Sulut khususnya daerah
kepulauan, daerah terpencil yang jauh dari pusat
pelayanan kesehatan.
Dalam 5 tahun terakhir kasus Malaria klinis selalu di
atas 30.000 dengan AMI di atas 15. Tahun 2010
AMI di Sulawesi Utara adalah 15,62. Penggunaan
API (Annual Parasite Index) diberlakukan
pertengahan tahun 2010. Kasus dan AMI tahun
2005 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada
gambar 3.16.
Distribusi kasus Malaria di Propinsi Sulawesi Utara
tahun 2010, dimana kasus yang dilaporkan
terbanyak ditemukan di Kab. Kep. Sangihe, Kab.
Minahasa dan Kab. Minahasa Tenggara, Sedangkan
jumlah kasus sedikit terdapat di Kota Manado dan
Kota Tomohon. Distribusi kasus menurut
kabupaten/kota di Sulawesi Utara tahun 2010
sebagaimana terlihat pada gambar 3. 15
Sumber : Bidang PMK, 2011
20 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Sumber : Bidang PMK, 2011
32.120
33.321
30.34130.856
30.070
35.92815,23 15,56
13,88 13,97
12,62
15,82
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
25.000
27.500
30.000
32.500
35.000
37.500
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Kasus AMI
Gambar 3.16. Kasus Malaria klinis dan AMI tahun 2005-2010 di Sulawesi Utara
167
317
509
763
1.225
1.227
1.273
1.735
1.777
2.468
2.626
2.850
5.974
5.977
7.040
0 2.000 4.000 6.000 8.000
Tomohon
Manado
Bolmong Utara
Bolmong Timur
Sitaro
Kotamobagu
Minahasa Selatan
Minahasa Utara
Bitung
Bolmong Selatan
Talaud
Bol. Mongondow
Sangihe
Minahasa Tenggara
Minahasa
Gambar 3.17. Distribusi Kasus Malaria klinis dan AMI tahun 2005-2010 di Sulawesi Utara
Sumber : Bidang PMK, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 21
28
0
8
1
156
0
141
147
998
72
264
201
20
137
5
0 200 400 600 800 1000 1200
BOLAANG MONGONDOW
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
BOLAANG MONGONDOW UTARA
KEPULAUAN SANGIHE
KEPULAUAN TALAUD
KOTA BITUNG
KOTA KOTAMOBAGU
KOTA MANADO
KOTA TOMOHON
MINAHASA
MINAHASA SELATAN
MINAHASA TENGGARA
MINAHASA UTARA
SIAU TAGULANDANG BIARO
4. Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang
merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegpti ini telah berkembang men-
jadi masalah kesehatan yang semakin serius. Se-
lain faktor nyamuk penular serta keganasan virus
yang terus berevolusi seiring dengan perubahan
iklim (pemanasan global), serta keterlambatan
mencari pengobatan dan kurangnya kesadaran
akan kebersihan lingkungan, menyebabkan kasus
(Incidence Rata) penyakit DBD ini masih muncul
dari tahun ke tahun.
Target atau sasaran pengendalian DBD adalah
menjaga Case Fatality Rate di bawah 1% dengan
menurunkan Incidence Rate dan Case Fatality
Rate.
Sepanjang tahun 2010 tercatat 2.178 kasus DBD
yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara dengan jum-
lah kematian sebanyak 40 kasus, atau Angka ke-
matian (CFR) = 1,36. Kasus DBD terbanyak terdapat
di Kota Manado dengan jumlah kasus 998 dan ke-
matian 25 kasus, Distribusi kasus terlihat pada
gambar 3.18.
Gambar 3.18. Distribusi kasus DBD di Sulawesi Utara tahun 2010
22 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Keberhasilan pengendalian penyakit DBD dituju-
kan keberhasilan oleh persentase jumlah kasus
yang ditangani yang dilihat dari kasus dan kema-
tian (CFR). Kasus DBD dan kematian di Provinsi Su-
lawesi Utara selama tahun 2005 s/d 20010 terlihat
seperti tabel 3.2 .
Dapat dilihat bahwa selama tahun 2010 terjadi
kenaikan baikm dari jumlah kasus dan kasus kema-
tian dibandingkan data tahun 2009. Jika dihitung
dengan menggunakan Incidence Rate (angka ke-
jadian per 100.000 penduduk) dan Case Fatality
Rate ( Angka kematian), maka didapatkan pola
yang berbeda seperti pada gambar 3.19. .
Tahun Kasus Meninggal CFR
2005 1926 26 1,3
2006 1290 19 1,5
2007 1430 16 1,1
2008 1865 24 1,3
2009 1616 20 1,2
2010 2178 40 1,8
Tabel. 3.2. JUmlah kasus, meninggal dan CFR DBD di Sulawesi Utara tahun 2005-2009
01
1,5
1,1
1,3
1,2
1,8
0
1
2
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Kasus CFR
Gambar 3.19. Grafik perbandingan kasus dan CFR DBD di Sulawesi Utara tahun 2005-2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 23
Sepanjang tahun 2010 jika dianalisis menurut bu-
lan maka terlihat bahwa kasus dan kematian
tertinggi terjadi pada bulan Januari (gambar 3.20).
Pola ini hampir serupa seperti pola tahun-tahun
yang sebelumnya. Begitu juga dengan kasus men-
inggal dimana banyak terjadi di bulan Januari se-
bagaimana terlihat pada gambar 3.21
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOP DES
Kasus DBD 486 625 350 180 131 82 87 55 56 50 36 40
Kematian 14 9 5 4 2 1 1 1 1 1 0 1
0
2
4
6
8
10
12
14
16
0
100
200
300
400
500
600
700
Gambar 3.20. Grafik kasus dan kematian karena DBD di Sulawesi Utarmenurut bulan sepanjang tahun 2010
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
2005 217 296 176 102 130 85 92 146 97 150 168 267
2006 424 230 155 89 73 57 82 50 33 17 25 55
2007 124 307 239 137 74 81 107 126 141 199 83 90
2008 361 279 188 133 101 68 38 23 48 60 59 72
2009 102 161 151 133 116 110 123 169 110 105 123 213
2010 486 625 350 180 131 82 87 55 56 50 36 40
0
200
400
600
800
Sumber : Seksi Surveilans, 2011
Sumber : Seksi Surveilans, 2011
Gambar 3.21. Pola bulanan kasus DBD di Sulawesi Utara tahun 2005-2010
24 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
5. Tuberculosis Paru
Secara global, Tuberkolosis atau TB masih men-
jadi masalah kesehatan yang serius, sedangkan se-
cara nasional beban TB masih sangat tinggi;
Tahun 2010, secara klinis TB banyak dite-
muAngka penemuan kasus Baru TB Paru di Su-
lawesi Utara (CDR) secara umum memperlihatkan
hasil yang baik kecuali di beberapa Kabupaten/Kota
masih rendah/belum memenuhi target nasional
>70 %, seperti terlihat pada gambar 3.22
334
122
90
81
601
434
368
176
235
145
91
1.016
350
192
299
3.145
1.229
806
439
6.903
4.688
3.743
1.850
1.673
1.420
585
10.253
3.410
1.881
3.218
BOLAANG MONGONDOW
BOLAANG MONGONDOW UTARA
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
MINAHASA
MINAHASA UTARA
MINAHASA SELATAN
MINAHASA TENGGARA
KEPULAUAN SANGIHE
KEPULAUAN TALAUD
SIAU TAGULANDANG BIARO
KOTA MANADO
KOTA BITUNG
KOTA TOMOHON
KOTA KOTAMOBAGU
Klinis Pos
Gambar 3.22. Distribusi penemuan kasus TB klinis dan TB Positif di Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 3.23. CDR TB Paru kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
60,6
67,9
74,5
75,2
82,2
82,8
83,4
88,7
88,8
89,6
92,2
99,9
109,4
117,9
132,5
0 20 40 60 80 100 120 140
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Kabupaten Kepulauan Sitaro
Kab. Bolaang Mongondow
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Kab. Bolaang Mongondow Utara
Kab. Kepulauan Talaud
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Kepulauan Sangihe
Kota Bitung
Kab. Minahasa Selatan
Kab. Minahasa
Kota Tomohon
Kab. Minahasa Utara
Kota Manado
Kota Kotamobagu
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 25
Dari gambar 3.19 terlihat bahwa dari 15 Kabu-
paten/Kota, hanya 2 diantaranya yang belum
mencapai target nasional (>70%) yaitu Kabupaten
Kep. Siau Tagulandang Biaro dan kabupaten Bol-
lang Mongondow Timur. . Secara Propinsi CDR
Sulawesi utara mencapai 95 % oleh karena be-
berapa kabupaten sudah mencapai di atas 100%.
Dari analisis kesembuhan penderita kasus 2009
didapatkan hasil sebagaimana terlihat pada grafik
gambar 3. 24
71,0
78,0
81,0
85,0
87,0
89,0
91,0
92,0
95,0
97,0
98,0
98,0
98,0
100,0
100,0
SIAU TAGULANDANG BIARO
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
KEPULAUAN TALAUD
KOTA BITUNG
KEPULAUAN SANGIHE
KOTA TOMOHON
KOTA MANADO
BOLAANG MONGONDOW
BOLAANG MONGONDOW UTARA
MINAHASA
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
MINAHASA SELATAN
KOTA KOTAMOBAGU
MINAHASA UTARA
MINAHASA TENGGARA
Gambar 3.24. Angka kesembuhan TB Paru di Sulawesi Utara Tahun 2009
Sumber : Bidang PMK, 2011
6. Penyakit Diare.
Penyakit Diare sampai saat ini masih menjadi ma-
salah kesehatan masyarakat, walaupun secara
umum angka kesakitan masih berflukutuasi.
Sepanjang tahun 2010, kasus diare terlaporkan
lebih banyak terjadi di wilayah Kabupaten
Minahasa yaitu 3.650 kasus dengan 1.492
diantaranya adalah balita. Distribusi kasus diare
pada semua umur dan diare balita terlihat seperti
pada gambar 3.25
42 3385
108660
405536
13151027
1272685
1482937
4911372
14
1046775
2651550
9461196
28 742067
18951865
36502861
12053119
28
0 1000 2000 3000 4000
BOLAA NG MONGONDOW
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
BOLAANG MONG ONDOW TIMUR
BOLAANG MONGONDOW UTARA
KEPULAUAN SANGIHE
KEPULAUAN TA LAUD
KOTA BITUNG
KOTA KOTAMOBAGU
KOTA MANADO
KOTA TOMOHON
M INAHASA
MINAHASA SELATAN
MINAHASA TENGGARA
MINAHASA UTARA
SIAU TAGULANDANG BIARO
Sum of Diare _semua Sum of Diare_balita
Gambar 3.25. Distribusi kasus diare di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Bidang PMK, 2011
26 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
6. Penyakit Rabies
Penyakit Rabies masih menjadi masalah kese-
hatan di Sulawesi Utara. Kasus gigitan rabies
dalam empat tahun terakhir menunjukkan ke-
cenderungan meningkat dibandingkan dengan
tahun 2003 dan tahun 2004. Kasus dengan kema-
tian karena rabies (lyssa) tidak pernah kurang dari
10. Angka ini masih jauh di atas harapan nasional
yaitu 0 kematian pada setiap kasus gigitan. Untuk
melihat gambaran kasus gigitan dan kasus lyssa
tahun 2006 – 2010, dapat terlihat pada gambar
3.26
Kasus lyssa yang terjadi mungkin akan menjadi
wajar jika melihat perbandingan antara jumlah
kasus gigitan dengan jumlah kasus yang menda-
patkan vaksin anti rabies. Gambar 3.27 menun-
jukkan bahwa ketersediaan VAR untuk mencegah
terjadinya kasus Lyssa di Sulawesi Utara masih
kurang setiap tahun.
Gambar 3.26. Perbandingan kasus gigitan dan Lyssa di Sulawesi Utara tahun 2006-2010
Gambar 3.27. Perbandingan kasus gigitan dan pemberian VAR di Sulawesi Utara tahun 2006-2010
Sumber : Bidang PMK, 2011
Sumber : Bidang PMK, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 27
Gambar 3. 28. Peta distribusi kasus dan kasus Lyssa di Sulawesi Utara tahun 2010
Gambar 3.28 memperlihatkan peta distroibusi kasus
dan kejadian Lyssa dimana terdapat beberapa daerah
yang kasus gigitan tinggi namun kematian/lyssa hanya
sedikit sementara ada daerah yang dengan kasus gigitan
tidak terlalu banyak namun mempunyai lyssa yang
tinggi
28 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 29
BAB IV
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
kesehatan yaitu untuk meningkatkan derajat kese-
hatan, dan dalam rangka pencapaian tujuan pem-
bangunan millennium (MDGs), maka dilakukan
berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat.
Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan
sepanjang tahun 2010
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan
langkah awal yang sangat penting dalam memberi-
kan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar se-
cara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar
masalah kesehatan masyarakat sudah dapat di
atasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan
adalah sebagai berikut.
1. Kesehatan Ibu
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat
besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkemban-
gan anak. Ganguan yang dialami seorang ibu yang
sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan
janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa
pertumbuhan bayi dan anaknya.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru la-
hir secara khusus berhubungan dengan pelayanan
antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi
baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas
kesehatan, mulai dari Posyandu sampai Rumah
Sakit baik pemerintah maupun swasta.
a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Masa kehamilan merupakan masa yang rawan
kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung
maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam
masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan se-
cara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari
gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang
membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin
yang dikandungnya.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan professional
(dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter
umum, bidan dan perawat) yang meliputi pengu-
kuran ber badan dan tekanan darah, pemeriksaan
tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil se-
lama masa kehamilannya sesuai pedoman pelaya-
nan antenatal yang ada dengan titik berat pada
kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan
dapat dilihat dari cakupan pelayanan kunjungan
ibu hamil K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pe-
layanan ibu hamil merupakan gambaran besaran
ibu hamil yang telah melakukan kunjungan per-
tama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk men-
dapatkan pelayanan antenatal.
Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (K1) seba-
gaimana terlihat pada gambar 4.1
Dari gambar 4.1 terlihat bahwa pada tahun 2010
3 Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (116),
Kabupaten Bolaang Mongondow (107) dan Kota
Tomohon (104) merupakan 3 kabupaten teratas
dalam pencapaian K1, sedangkan Kota Manado,
Minsel dan Boltim adalah 3 kabupaten/kota den-
gan cakupan K1 rendah. Secara provincial, cakupan
K1 Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 adalah 96
%, sementara cakupan K4 adalah 87 %.
Selanjutnya jika dilihat gambar distribusi cakupan
K4 di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010 terlihat
bahwa 3 daerah yaitu Bolmong Selatan, Minahasa
Utara dan Kabupaten Bolmong merupakan 3
daerah dengan cakupan K4 terbesar sementara
Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Timur dan
Kabupaten Siau tagulandang Biaro merupakan 3
daerah dengan cakupan K4 terendah.
Jika K1 dan K4 disandingkan, maka terlihat bahwa
tidak ada satupun Kabupaten yang mempunyai K1
dan K4 yang sama, dan tidak ada hubungan bahwa
K1 tertinggi akan mempunyai K4 yang tinggi pula.
Jika dilihat selisih dari K1 dan K4, maka selisih ter-
besar terdapat pada Kabupaten Bolaang Mongon-
dow Selatan yaitu 20% dan yang terkecil adalah
Kabupaten Kepulauan Talaud dengan 2%.
30 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
SELATA
N
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
TIMUR
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
UTARA
KEPULA
UAN
SANGIH
E
KEPULA
UAN
TALAUD
KOTA
BITUNG
KOTA
KOTAM
OBAGU
KOTA
MANAD
O
KOTA
TOMOH
ON
MINAH
ASA
MINAH
ASA
SELATA
N
MINAH
ASA
TENGG
ARA
MINAH
ASA
UTARA
SIAU
TAGULA
NDANG
BIARO
Sum of Cak K1 107 116 82 100 99 96 96 99 96 104 101 94 96 115 77
Sum of Cak K4 86 83 65 71 73 93 88 85 90 96 93 89 90 106 64
0
40
80
120
160
Gambar 4.1 Perbandingan cakupan K1 dan K4 di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Bidang Kesga, 2011
Jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2010, maka
secara nasional cakupan K1 dan K4 Sulawesi Utara su-
dah leih tinggi dari cakupan K1 nasional yaitu 92,7 % dan
K4.
K1 K4
Gambar 4.2. Gaugemeter cakupan K1 dan K4 di Sulawesi Utara tahun 2010
Gambar 4.3. Kesenjangan pelayanan antenatal K1 dan K4 nasional tahun 2010
Sumber: Riskesdas 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 31
Jika K1 dan K4 disandingkan, maka terlihat bahwa
tidak ada satupun Kabupaten yang mempunyai K1
dan K4 yang sama, dan tidak ada hubungan bahwa
K1 tertinggi akan mempunyai K4 yang tinggi pula.
Jika dilihat selisih dari K1 dan K4, maka selisih ter-
besar terdapat pada Kabupaten Bolaang Mongon-
dow Selatan yaitu 20% dan yang terkecil adalah
Kabupaten Kepulauan Talaud dengan 2%.
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat per-
tolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan, disuatu wilayah
kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan indica-
tor ini dapat diperkirakan proporsi persalinan
yang ditangani oleh tenaga kesehatan dan ini
menggambarkan kemampua manajemen program
KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar.
Pada Gambar 4.5, Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan (PN) di Kabupaten Minahasa
Utara adalah yang tertinggi (94%), sementara Kabu-
paten Bolaang Mongondow Selatan mempunyai caku-
pan PN yang terendah (58%), seperti pada gambar 4.5
Gambar 4.5 . Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Sulawesi Utara tahun 2010
58
61
65
80
81
86
86
87
88
88
88
91
91
91
94
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
SIAU TAGULANDANG BIARO
BOLAANG MONGONDOW UTARA
KEPULAUAN TALAUD
KOTA MANADO
KEPULAUAN SANGIH E
MINAHASA SELATAN
KOTA BITUNG
KOTA KOTAMOBAGU
MINAHASA TENGGARA
KOTA TOMOHON
BOLAANG MONGONDOW
MINAHASA
MINAHASA UTARA
Sumber : Bidang Kesga, 2011
32 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Menurut Riskesdas 2010, cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan di Sulawesi Utara adalah 87%,
yang artinya masih dibawah target nasional 90%.
Dengan demikian cakupan PN Sulawesi Utara ta-
hun 2010, yaitu 87 % masih lebih rendah dari
cakupan hasil Riskesdas.
26
,2 48
,7
49
,3
52
,1
56
,4
57
,8
60
,9
63
,1
64
,3
64
,6
66
,4
66
,6
70
,4
76
,5
78
,5
79
79
79
,7
80
,2
80
,9
82
,2
85
,5
87
87
,7
87
,8
88
,4
92
,5
94
,1
94
,8
95
,5
95
,8
95
,8
97
,2
98
,6
0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Riskesdas, 2010
Gambar 4.7. Cakupan Persalinan oleh Nakes 1 tahun terakhir menurut Provinsi 2010
Gambar 4.6. Gaugemeter cakupan persalinan oleh Nakes di Sulawesi utara tahun 2010
Sumber: Bidang Kesga, 2011
c. Pelayanan Nifas
Cakupan pelayanan nifas adalah calkupoan pe-
layanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai den-
gan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling
sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam-3 hari,
8 jam—14 hari dan 36—42 hari setelah bersalin di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu .
Pelayanan nifas sesuai standar termasuk pembe-
rian viatamin a 2 kali serta persiapan dan/atau
pemasangan KB Pasca Persalinan.
Dengan indicator ini dapat diketahui cakupan pe-
layanan nifas secara lengkap (memenuhi standar
pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan),
yang menggambarkan jangkauan dan kualitas pe-
layanan kesehatan ibu nifas, disamping menggam-
barkan kemampuan manajemen ataupun kelang-
sungan program KIA.
Disepanjang tahun 2010, dari 41.077 ibu bersalin
terdapat 40.440 ibu nifas. Yang dilayani dalam
masa nifas sebanyak 31.305 atau 77% ibu nifas
mendapatkan pelayanan kesehatan di seluruh
wilayah Sulawesi Utara. Kabupaten Talaud adalah
kabupaten dengan cakupan terendah yaitu 51 %
sementara Minahasa Tenggara dan Minahasa Sela-
tan merupakan daerah dengan cakupan tertinggi
yaitu 92 %. Standar target yang ditetapkan secara
nasional sesuai SPM adalah 95%, sehingga cakupan
kabupaten dan provinsi secara keseluruhan masih
dibawah target nasional sebagaimana terdapat
pada gambar 4.8
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 33
Gambar 4.8 Distribusi cakupan pelayanan nifas di Sulawesi Utara tahun 2010
51
63
65
66
66
68
72
73
82
90
91
91
91
92
92
0 20 40 60 80 100
KEPULAUAN TALAUD
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
SIAU TAGULANDANG BIARO
KOTA MANADO
KOTA BITUNG
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
KOTA KOTAMOBAGU
KEPULAUAN SANGIHE
MINAHASA
MINAHASA UTARA
BOLAANG MONGONDOW UTARA
KOTA TOMOHON
BOLAANG MONGONDOW
MINAHASA SELATAN
MINAHASA TENGGARA
Sumber : Profil kesehatan kab/kota 2010
Gambar 4.9. Gaugemeter cakupan pelayanan nifas di Sulawesi Utara tahun 2010
d. Pelayanan Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3
Cakupan Ibu hamil medapat 30/90 tablet F e
selama periode kehamilannya pada wilayah dan
kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah ibu
hamil pada wilayah dan kurun waktu yang sama.
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemo-
globin (Hb) dalam darah kurang dari 12 gr%, se-
dangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi
ibu dengan kadar Hb dibawah 11 gr% pada tri-
mester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimes-
ter II. karena kekurangan zat besi, jenis pengo-
batannya relative mudah, bahkan murah.
Anemia defisiensi zat besi merupakan penyebab
utama anemi pada ibu hamil dibandingkan den-
gan defiseiensi zat gizi lain. Anemia Defisiensi besi
pada wanita hamil merupakan problema kese-
hatan yang dialami oleh wanita di seluruh dunia
terutama di Negara berkembang
WHO melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil
yang mengalami defissiensi besi sekitar 35-75%,
serta semakin meningkat seiring dengan pertam-
bahan usia kehamilan.
34 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
BOLAAN
G
MONGO
NDOW
BOLAAN
G
MONGO
NDOW
SELATAN
BOLAAN
G
MONGO
NDOW
TIMUR
BOLAAN
G
MONGO
NDOW
UTARA
KEPULAU
AN
SANGIHE
KEPULAU
AN
TALAUD
KOTA
BITUNG
KOTA
KOTAMO
BAGU
KOTA
MANADO
KOTA
TOMOHO
N
MINAHAS
A
MINAHAS
A
SELATAN
MINAHAS
A
TENGGA
RA
MINAHAS
A UTARA
SIAU
TAGULAN
DANG
BIARO
Sum of Cak fe1 90 72 82 97 63 96 96 0 97 90 100 94 96 116 66
Sum of Cak fe2 86 43 65 70 73 93 88 85 90 96 93 89 90 108 64
90
7282
97
63
96 96
0
9790
10094 96
116
66
86
43
65 70 73
93 88 85 9096 93 89 90
108
64
0
30
60
90
120
150
Gambar 4.10. Cakupan pemberian tablet Fe1 dan Fe3 Ibu Hamil di Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 4.11. Gaugemeter cakupan pemberian Tablet fe1 dan Fe3 Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010
Sepanjang tahun 2010, dari 43.302 ibu hamil di
Sulawesi Utara, hanya 38.442 ibu yang mendapat
kan tablet Fe1 atau 88,8% dan 37.484 ibu yang
mendapatkan tablet Fe 2 atau 86,56 %.
Dari 15 Kabupaten Kota yang ada, Kabupaten Mi-
nahasa Utara mempunyai cakupan di atas 100 %
baik di Fe1 maupun di Fe3, sementara Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan mempunyai cakupan
yang paling rendah, baik di Fe1 maupun di Fe3
Distribusi cakupan Fe1 dan Fe3 se Sulawesi Utara
seperti terlihat pada gambar 4.11 dan cakuipan
Fe 1 dan Fe 3 Provinsi Sulawesi Utara pada gambar
4.12
e. Penanganan Komplikasi Obstetri (PK)
Cakupan penanganan Komplikasi Obstetri (PK)
adalah cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan
di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
yang ditangani secara definitive sesuai dengan
standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada
tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
Penanganan definitive adalah penanganan/
pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan
permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan.
Komplikasi yang dimaksud dapat terjadi pada masa
hamil, masa bersalin dan masa nifas.
Indikator ini untuk mengukur kemampuan
manajemen program KIA dalam menyelenggara-
kan pelayanan kesehatan secara professional
kepada ibu hamil, bersalin dan nifas dengan
komplikasi.
Di Sulawesi Utara pada tahun 2010, dari 43.302
ibu hamil, dilaporkan terdapat 7.814 ibu dengan
kondisi hamil risiko tinggi. Dari jumlah tersebut
sebanyak 5.407 (71,7%) ibu hamil Risti yang di-
tangani.
Distribusi ibu hamil dengan risiko tinggi yang di-
tangani terlihat seperti pada gambar 4.12. Tam-
pak bahwa Kabupaten Bolaang Mongondow Sela-
tan tidak mempunyai data, dan 5 kabupaten yang
cakupannya di bawah 50 %, 3 Kabupaten anatara
70-90% dan 6 kabupaten/kota mempuyai caku-
pan 100%.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 35
0
21
25
28
36
38
72
76
86
100
100
100
100
100
100
0 20 40 60 80 100 120
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
KEPULAUAN SANGIHE
MINAHASA UTARA
BOLAANG MONGONDOW UTARA
MINAHASA SELATAN
KOTA KOTAMOBAGU
MINAHASA TENGGARA
KOTA BITUNG
BOLAANG MONGONDOW
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
KEPULAUAN TALAUD
KOTA MANADO
KOTA TOMOHON
MINAHASA
SIAU TAGULANDANG BIARO
Gambar 4.12. Cakupan penanganan ibu hamil dengan komplikasi di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2010
Gambar 4.13. Gaugemeter cakupan pertolongan komplikasi persalinan
Provinsi Sulawesi Utara
2. Kesehatan Anak
a. Cakupan Pelayanan Neonatus pertama (KN1)
dan Neonatus Lengkap (KN Lengkap)
Cakupan pelayanan neonates pertama adalah
cakupan neonates yang mendapatkan pelaya-
nan sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Dengan indicator ini dapat diketahui akses/
jangkauan pelayanan kesehatan neonatal.
Cakupan pelayanan neonates lengkap adalah
cakupan neonates yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar sedikitnya tiga kali yaitu 1 kali
pada 6-48 jam, 1 kali pada hari ke-3—hari ke-7
dan 1 kali pada hari ke-8—hari ke-28 setelah la-
hir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu ter-
tentu.
Dengan indicator ini dapat diketahui efektifitas
dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.
Di Sulawesi Utara, menurut data dari program
Kesga, cakupan KN1 dan KN lengkap tahun 2010
masing-masing 84,40 % dan 80,62 %. Angka ini
masih rendah jika dibandingkan dengan target
nasional yaitu 90% untuk masing-masing KN1
dan Kn lengkap.
Distribusi cakupan pelayanan neonatus pertama
dan lengkap dapat dilihat pada gambar 4.14
36 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
0
50
100
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
UTARA
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
SELATA
N
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
TIMUR
MINAH
ASA
MINAH
ASA
UTARA
MINAH
ASA
SELATA
N
MINAH
ASA
TENGG
ARA
KEPULA
UAN
SANGIH
E
KEPULA
UAN
TALAUD
SIAU
TAGULA
NDANG
BIARO
KOTA
MANAD
O
KOTA
BITUNG
KOTA
TOMOH
ON
KOTA
KOTAM
OBAGU
KN1 66 86 59 64 80 96 82 89 66 56 58 82 87 95 88
KN Lengkap 76 97 65 69 84 96 84 91 71 63 64 85 89 97 94
Gambar 4. 14 Distriubusi Cakupan KN1 dan KN Lengkap di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Bidang Kesga, 2011
Gambar 4.15. Gaugemeter KN1 dan KN lengkap Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010.
b. Penanganan komplikasi neonatal (PKn)
Cakupan neonatal komplikasi adalah cakupan neo-
natus dengan komplikasi yang ditangani secara
definitive oleh tenaga kesehatan pada tingkat pe-
layanan kesehatan dasar dan rujukan di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Penan-
ganan definitive adalah pemberian tindakan akhir
pada setiap kasus komplikasi neonatus yang pela-
porannya dihitung 1 kali pada masa neonatal. Ka-
sus komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus
yang ditangani tanpa melihat hasilnya hidup atau
mati.
Indikator ini menunjukka sarana pelayanan kese-
hatan dalam menangani kasus-kasus kegawatda-
ruratan neonatal, yang kemudian ditindaklanjuti
sesuai dengan kewenangannya, atau dapat diru-
juk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Perhi-
tungannya adalah dengan membagi jumlah neo-
natus dengan komplikasi yang mendapat penan-
ganan definitive di suatu wilayah kerja dengan
jumlah nenonatal yang mengalami komplikasi.
Di Sulawesi Utara sepanjang tahun 2010, ber-
dasarkan laporan Kabupaten/Kota dari 36.232
neonatal yang ada, tercatat 3.208 neonatal yang
mempunyai komplikasi/berisiko tinggi. Dari jum-
lah tersebut, 1.325 neonatal dilakukan penanga-
nan definitif, sehingga cakupan PKn tahun 2010
adalah 41,3 %. Terdapat 3 daerah yang tidak
mempunyai data yaitu Kabupaten Bolaang Mon-
gondow Selatan, Kabupaten Sitaro dan Kabupaten
Talaud. Distribusi cakupan dapat dilihat pada gam-
bar 4.16.
KN 1 KN Lengkap
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 37
Gambar 4.16. Cakupan PKn di Sulawesi Utara tahun 2010
Dari data tersebut terlihat bahwa kemampuan
sarana pelayanan kesehatan di daerah yang caku-
pannya rendah, masih sangat kurang. Kemungki-
nan lain adalah tidak adanya pencatatan dan pela-
poran yang baik sehingga data tidak didapatkan.
Secara umum, cakupan PKn di Sulawesi Utara ma-
sih jauh dibawah target nasional 80%
c. Cakupan kunjungan bayi (29 hari—11 bulan)
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi
yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal
4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali
pada umur 3-5 bulan, dan satu kali pada umur 6-8
bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan sesuai
standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Dengan indicator ini dapat diketahui efektifitas,
continuum of care dan kualitas pelayanan kese-
hatan bayi.
Cakupan kunjungan bayi di Sulawesi Utara tahun
2010 seperti terlihat pada gambar 4.17, yaitu 79%
masih di bawah target nasional 90%. Kabupaten
Bolaang Mongondow, Minahasa Utara dan Bo-
laang Mongondow Timur merupakan 3 daerah
dengan cakupan terendah, sedangkan Bolaang
Mongondow Selatan mempunyai cakupan 100%.
41,3
00
00
00
11
11
32
34
45
56
83
92
100
100
100
100
0 20 40 60 80 100 120
Provinsi Sulawesi Utara
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Kabupaten Kepulauan Sitaro
Kab. Kepulauan Talaud
Kab. Kepulauan Sangihe
Kota Bitung
Kota Kotamobagu
Kab. Minahasa
Kab. Bolaang Mongondow
Kab. Minahasa Utara
Kab. Minahasa Tenggara
Kota Manado
Kab. Bolaang Mongondow Utara
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Kab. Minahasa Selatan
Kota Tomohon
Sumber : Profil Kab/Kota 2010
78,9
62,2
62,6
68,1
73,2
78,5
80,4
80,9
81,2
82,2
84,7
88,3
88,4
89,4
95,6
100,0
Prov. Sulut
Kab. Bolaang Mongondow
Kab. Minahasa Utara
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Kota Kotamobagu
Kab. Minahasa
Kota Tomohon
Kota Manado
Kab. Kepulauan Sangihe
Kabupaten Kepulauan Sitaro
Kab. Kepulauan Talaud
Kota Bitung
Kab. Minahasa Selatan
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Bolaang Mongondow Utara
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Gambar 4.17. Cakupan Kunjungan bayi di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Program Kesga, 2011
38 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
3. Upaya Perbaikan Gizi
a. Prevalensi gizi buruk
Data yang diperoleh melalui Riset Kesehatan
Dasar tahun 2007 dan tahun 2010 memperlihatkan
bahwa situasi prevalensi gizi buruk , Kurang dan
kekurangan gizi (dari Riskesdas 2007) di Provinsi
Sulawesi Utara adalah lebih baik dibandingkan
dengan 28 lain (seperti pada gambar 4.18. Begitu
pula jika melihat hasil Riskesdas tahun 2010,
prevalensi gizi kurang di Sulawesi Utara mempun-
yai posisi terendah dibandingkan 32 provinsi lain-
nya. (gambar 4.19). Melihat gambar 4.20 dari hasil
Riskesdas 2010, memperlihatkan prediksi penca-
paian kabupaten terhadap tujuan 1c MDGs 2015
terhadap beberapa indicator.
Gambar 4.18. Prevalensi Balita Kekurangan Gizi Per Provinsi (Riskesdas
Gambar 4.19. Prevalensi Gizi Kurang 2010 menurut Provinsi
Sumber : Penyajian Bappenas, 2010)
Sumber : Riskesdas, 2010
Sumber : Riskesdas, 2010
Gambar 4.20
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 39
b. Penimbangan balita
Sepanjang tahun 2010, di Sulawesi Utara dari
202.217 balita yang ada tercatat 126.351 balita
yang ditimbang atau hanya 62 % yang ditimbang.
Dari jumlah yang ditimbang tersebut terdapat
109.205 atau 86 % balita naik berat badannya. Kab.
Bolaang Mongondow Selatan merupakan daerah
yang mempunyai cakupan tertinggi balita yang naik
berat badannya, sementara Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara mempunyai cakupan terendah.
Distribusi cakupan balita yang naik berat badannya
seperti pada gambar 4.21
86
67
70
80
83
83
84
86
87
89
90
90
92
95
98
99
PROV. SULUT
BOLAANG MONGONDOW UTARA
KEPULAUAN SANGIHE
KOTA MANADO
SIAU TAGULANDANG BIARO
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
BOLAANG MONGONDOW
KEPULAUAN TALAUD
KOTA KOTAMOBAGU
KOTA BITUNG
MINAHASA SELATAN
MINAHASA UTARA
KOTA TOMOHON
MINAHASA TENGGARA
MINAHASA
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
Gambar 4.21. Cakupan Balita yang naik Berat Badannya di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Profil Kab/Kota tahun 2010.
c. Pemberian kapsul Vitamin A
Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A adalah
cakupan bayi 6-11 mendapat kapsul vitamin A satu
kali dan anak umur 12-59 bulan mendapat kapsul
vitamin A dosis tinggi dua kali per tahun di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Sepanjang tahun 2010 dari 178.565 balita umur 12
-59 bulan terdapat 142.451 balita yang mendapat-
kan kapsul vitamin A, dengan distribusi cakupan
sebagaimana terlihat pada gambar 4.22
Gambar 4.22. Cakupan pemberian Vitamin A di Sulawesi Utara tahun
Sumber : Profil Kab/Kota tahun 2010.
80
0
23
56
61
64
65
66
70
70
72
82
83
95
100
174
Prov. Sulut
Kota Kotamobagu
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Kabupaten Kepulauan Sitaro
Kab. Bolaang Mongondow Utara
Kota Bitung
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Minahasa Utara
Kab. Kepulauan Talaud
Kab. Kepulauan Sangihe
Kota Manado
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Kab. Minahasa Selatan
Kota Tomohon
Kab. Bolaang Mongondow
Kab. Minahasa
40 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
d. Balita gizi buruk mendapat perawatan.
Gizi buruk adalah status gizi menurut berat
badan (BB) dan tinggi badan (TB)dengan Z-score <=
-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus,
kwashiorkor, dan marasmus kwashiorkor). Meng-
gunakan parameter BB dan TB
Perawatan sesuai standar pada gizi buruk yang
dimaksudkan adalah perawatan yang diberikan
mencakup : a) pemeriksaan klinis meliputi kesda-
ran, dehidrasi, hipoglikemi dan hipotermi.; b) Pen-
gukuran antropometri ; c) Pemberian lkarutan
elektrolit dan icronutrient serta memberikan
makanan dalam bentuk, jenmis dan jumlah yang
sesuai kebutuhan, mengikuti fase stabilisasi, tran-
sisi dan rehabilitasi; d) diberikan pengobatan se-
suai dengan penyakit ; e) ditimbang setiap minggu
untuk memantau peningkatan BB sampai menca-
pai Z-score-1; f) konseling gizi kepada orang tua/
pengasuh tentang cara member makan anak.
Cakupan balita gizi buruk mendap[at perawatan
adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana
pelayanan kesehatan sesuai dengan tatalaksana
gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Di Sulawesi Utara, pada tahun 2010 dari 67 kasus
gizi buruk yang ditemukan 45 kasus diantaranya
mendapatkan perawatan atau 67 %. Dengan
demikian belum mencapai target yang diberikan
yakni 80%. Distribusi cakupan seperti pada gam-
bar 4.23.
Gambar 4.23. Cakupan Balita gizi buruk di Sulawesi Utara tahun 2010 yang mendapatkan pewrawatan
Sumber: Profgram Gizi, 2011
e. Bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan
kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa
diberikan makanan dan minuman, artinya hanya
mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Sepanjang tahun 2010, cakupan bayi yang menda-
patkan ASI eksklusif adalah 22,6 % dengan variasi /
disparitas yang sangat tinggi, seperti terlihat pada
gambar 4.24.
67
0
0
0
0
61
61
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Prov. Sulawesi Utara
Kota Bitung
Kota Tomohon
Kab. Minahasa Utara
Kab. Bolmong Utara
Kab. Bolmong Timur
Kota Manado
Kab. Minahasa
Kab. Minahasa Selatan
Kab. Bolaang Mongondow
Kab. Sangihe
Kab. Talaud
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Sitaro
Kota Kotamobagu
Kab. Bolmong Selatan
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 41
Gambar 4.24. Cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Sulawesi Utara tahun 2010
4. Imunisasi bayi
Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia se-
jak tahun 1956. Upaya ini merupakan upaya kese-
hatan masyarakat yang terbukti paling cost effec-
tive. Dengan upaya imunisasi terbukti bahwa pen-
yakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyata-
kan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974.
Mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas men-
jadi Program Pengembangan Imunisasi dalam
rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu,
tuberculosis, difteri, pertusis, campak, polio, teta-
nus serta hepatitis B. Dengan upaya imunisasi
pula, kita sudah dapat menekan penyakit polio dan
sejak tahun 1995 tidak ditemukan lagi virus polio
liar di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya
global untuk membasmi polio di dunia dengan Pro-
gram Eradikasi Polio (ERAPO).
Walaupun PD3I sudah dapat ditekan, cakupan imu-
nisasi harus dipertahankan tinggi dan merata. Ke-
gagalan untuk menjaga tingkat perlindungan yang
tinggi dan merata dapat menimbulkan letusan
(KLB) PD3I. Untuk itu, upaya imunisasi perlu diser-
tai dengan upaya surveilans epidemiologi agar
setiap peningkatan kasus penyakit atau terjadinya
KLB dapat terdeteksi dan segera diatasi. Dalam PP
Nomor 25 Tahun 2000 kewenangan surveilans epi-
demiologi, termasuk penanggulangan KLB meru-
pakan kewenangan bersama antara pemerintah
pusat dan pemerintah provinsi. Selama beberapa
tahun terakhir ini, kekawatiran akan kembalinya
beberapa penyakit menular dan timbulnya pen-
yakit-penyakit menular baru kian meningkat.
Kegiatan program Imunisasi dilaksanakan berdasar-
kan kebijakan meliputi: 1)Penyelenggaraan Imu-
nisasi dilaksanakan oleh Pemerintah, swasta dan
masyarakat, dengan mempertahankan prinsip
keterpaduan antara pihak terkait ; 2) Mengupaya-
kan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi
baik terhadap sasaran masyarakat maupun sasaran
wilayah; 3) Mengupayakan kualitas pelayanan yang
bermutu; 4) Mengupayakan kesinambungan pen-
yelengaraan melalui perencanaan program dan
anggaran terpadu; 5) Pehatian khusus diberikan
untuk wilayah rawan social, rawan penyakit (KLB)
dan daerah-daerah sulit secara geografis
Selanjutnya kebijakan tersebut dilaksanakan den-
gan strategi diantaranya : 1) Memberikan akses
(pelayanan) kepada masyarkat dan swasta; 2) Mem-
bangun kemitraan dan jejaring kerja; 3)Menjamin
ketersediaan dan kecukupan vaksin, peralatan
rantai vaksin dan alat suntik ; 3) Pelayanan imu-
nisasi dilaksanakan oleh tenaga professional/
terlatih; 4) Pelaksanaan sesuai standar; 5) Me-
manfaatkan perkembangan metoda dan teknologi
yang lebih efektif, berkualitas dan efesien, dan 6)
Meningkatkan advokasi, fasilitas dan pembinaan
23
4
6
8
12
13
15
16
22
36
38
47
49
55
72
87
0 25 50 75 100
Prov. Sulut
Kota Kotamobagu
Kota Manado
Kab. Minahasa Tenggara
Kota Bitung
Kab. Minahasa Utara
Kab. Bolaang Mongondow
Kab. Kepulauan Sangihe
Kab. Minahasa
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Kota Tomohon
Kab. Minahasa Selatan
Kabupaten Kepulauan Sitaro
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Kab. Kepulauan Talaud
Kab. Bolaang Mongondow Utara
42 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Tabel 4.1 memperlihatkan jumlah bayi yang divak-
sinasi menurut antigen dan kabupaten/kota. Jika
dihitung cakupan menurut antigen dan kabupaten/
kota maka akan terlihat gambaran seperti pada
gambar 4.25, 4.26, 4.27, 2.28,
Kab_kota
JML
BAYI Hb0 BCG Polio1
DPT1/
HB1 Pol2
DPT2/
HB2 Pol 3
DPT3/
HB3 Pol 4
Cam-
pak
KOTA MANADO 7126 3609 8680 8547 8312 7965 7545 7543 7335 7254 7196
KOTA TOMOHON 2024 1401 1756 1775 1684 1846 1667 1866 1912 1903 1920
KOTA BITUNG 4136 2026 3730 3842 3475 3611 3403 3495 3464 3615 3278
MINAHASA 5016 4103 5088 5148 5025 5040 4882 4914 4939 5006 5034
MINAHASA UTARA 4103 3297 4172 4207 4095 4147 4038 4096 4021 4121 4019
MINAHASA SELATAN 3567 1963 2995 3136 3075 3059 2998 2962 2966 2979 2892
MINAHASA TENGGARA 2407 1440 2255 2324 2148 2179 2084 1916 1829 1893 2088
KOTA KOTAMOBAGU 1971 1421 1768 1730 1663 1698 1643 1634 1616 2674 1545
BOLAANG MONGONDOW 4933 740 3383 3413 2935 3251 2644 2731 2318 2552 2895
BOLAANG MONGONDOW UTARA 1134 1347 1884 2126 2000 2164 1984 2116 1838 2180 1762
KEPULAUAN SANGIHE 2210 491 1689 1706 1674 1670 1675 1672 1612 1612 1571
KEPULAUAN TALAUD 1375 891 1456 1460 1482 1447 1443 2321 1408 1371 1331
SIAU TAGULANDANG BIARO 1386 810 1153 1193 1245 1279 1281 1284 1290 1272 1298
BOLAANG MONGONDOW TIMUR 1444 843 1861 1760 1775 1707 1714 1614 1627 1499 1611
BOLAANG MONGONDOW SELA-
TAN 1157 251 1224 1265 1326 1338 1270 1304 1206 1082 1116
Tabel 4.1. Jumlah bayi yang divaksinasi menurut jenis antigen dan Kabupaten/kota se
Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Bidang PMK, 2011
Gambar 4.25. Cakupan imunisasi Hb 0 di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Bidang PMK, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 43
Sumber : Bidang PMK, 2011
Target jangkauan imunisasi bayi ditunjukkan den-
gan cakupan imunisasi DPT1, karena imunisasi ini
merupakan salah satu antigen kontak pertama
dari semua imunisasi yang diberikan pada bayi.
9559
76838484868990
100100
108115117
123176
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
PROV. SULUT
BOLAANG MONGONDOW
KEPULAUAN SANGIHE
KOTA TOMOHON
KOTA BITUNG
KOTA KOTAMOBAGU
MINAHASA SELATAN
MINAHASA TENGGARA
SIAU TAGULANDANG BIARO
MINAHASA UTARA
MINAHASA
KEPULAUAN TALAUD
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
KOTA MANADO
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
BOLAANG MONGONDOW UTARA
Gambar 4. 26 . Distribusi cakupan DPT1-Hb di Sulawesi Utara tahun 2010
Sedangkan target tingkat perlindungan imunisasi
bayi ditunjukkan dengan cakupan imunisasi cam-
pak karena imunisasi ini merupakan antigen kon-
tak terakhir dari semua imunisasi yang diberikan
pada bayi.
Gambar 4.27. Distribusi Cakupan imunisasi Campak di Sulawesi utara tahun 2010
90
59
71
78
79
81
87
94
95
96
97
98
100
101
112
155
0 40 80 120 160
PROV. SULUT
BOLAANG MONGONDOW
KEPULAUAN SANGIHE
KOTA KOTAMOBAGU
KOTA BITUNG
MINAHASA SELATAN
MINAHASA TENGGARA
SIAU TAGULANDANG BIARO
KOTA TOMOHON
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
KEPULAUAN TALAUD
MINAHASA UTARA
MINAHASA
KOTA MANADO
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
BOLAANG MONGONDOW UTARA
Sumber : Bidang PMK, 2011
Sumber : Bidang PMK, 2011
Jika disandimngkan cakupan imunisasi DPT1-DPT3
dan Polio 1-Pol 4, maka terlihat pola yang sama di
setiap kabupaten yaitu kecenderungan untuk ter-
jadi penurunan setiap sekuens pemberian imu-
nisasi. Pola ini dapat dilihat seperti pada gambar
4.28 dan 4.29.
44 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
SELATA
N
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
TIMUR
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
UTARA
KEPUL
AUAN
SANGI
HE
KEPUL
AUAN
TALAU
D
KOTA
BITUN
G
KOTA
KOTAM
OBAGU
KOTA
MANA
DO
KOTA
TOMO
HON
MINAH
ASA
MINAH
ASA
SELATA
N
MINAH
ASA
TENGG
ARA
MINAH
ASA
UTARA
SIAU
TAGUL
ANDAN
G
BIARO
DPT1-Hb1 59 115 123 176 76 108 84 84 117 83 100 86 89 100 90
DPT2-Hb2 54 110 119 175 76 105 82 83 106 82 97 84 87 98 92
DPT3-Hb3 47 104 113 162 73 102 84 82 103 94 98 83 76 98 93
0
40
80
120
160
200
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
SELATA
N
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
TIMUR
BOLAA
NG
MONG
ONDO
W
UTARA
KEPULA
UAN
SANGIH
E
KEPULA
UAN
TALAU
D
KOTA
BITUNG
KOTA
KOTAM
OBAGU
KOTA
MANAD
O
KOTA
TOMO
HON
MINAH
ASA
MINAH
ASA
SELATA
N
MINAH
ASA
TENGG
ARA
MINAH
ASA
UTARA
SIAU
TAGUL
ANDAN
G
BIARO
Pol1 69 109 122 187 77 106 93 88 120 88 103 88 97 103 86
Pol2 66 116 118 191 76 105 87 86 112 91 100 86 91 101 92
Pol3 55 113 112 187 76 169 85 83 106 92 98 83 80 100 93
Pol4 52 94 104 192 73 100 87 136 102 94 100 84 79 100 92
0
50
100
150
200
Gambar 4. 28 . Distribusi cakupan DPT11-Hb1, DPT2-Hb2, DPT3-Hb3 di Sulawesi Utara tahun 2010
Gambar 4. 29 . Distribusi cakupan imunisasi Pol 1, Pol 2, Pol 3, Pol 4 di Sulawesi Utara tahun 2010
Untuk menunjukkan tingkat efektifitas program
digunakan angka drop out (DO)DPT1 – Campak,
seperti terlihat pada Gambar 4.30
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 45
Gambar 4.31. Cakupan kelurahan/desa UCI di Sulawesi utara tahun 2010
Sumber : Bidang PMK, 2011
Dari gambar 4.230 tersebut terlihat bahwa Drop
Out terbesar terdapat di kabupaten Bolaang
Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan
dan Kota Manado.
Pencapaian Universal child Immunization (UCI)
pada dasarnya merupakan proksi terhadap caku-
pan atas imunisasi secara lengkap pada sekelom-
pok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan bata-
san suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah
tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan
masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap
penularan penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah menar-
getkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi
desa/kelurahan.
Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI
apabila >80% bayi di desa/kelurahan tersebut men-
dapat imunisasi lengkap. Secara Provinsi, penca-
paian UCI tingkat desa/kelurahan tahun 2010
seperti pada gambar 4.31
KOTA
MAN
ADO
KOTA
TOM
OHO
N
KOTA
BITU
NG
MIN
AHAS
A
MIN
AHAS
A
UTA
RA
MIN
AHAS
A
SELA
TAN
MIN
AHAS
A
TEN
GGA
RA
KOTA
KOTA
MOB
AGU
BOLA
ANG
MON
GON
DOW
BOLA
ANG
MON
GON
DOW
UTA
RA
KEPU
LAUA
N
SAN
GIHE
KEPU
LAUA
N
TALA
UD
SIAU
TAG
ULA
NDA
NG
BIAR
O
BOLA
ANG
MON
GON
DOW
TIMU
R
BOLA
ANG
MON
GON
DOW
SELA
TAN
DO 16 -12 5 0 2 5 2 6 1 21 5 11 -4 11 18
16
-12
5
0
2
52
6
1
21
5
11
-4
11
18
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
25
Gambar 4. 30 . Distribusi DO DPT1-Campak di Sulawesi Utara tahun 2010
46 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 4. 32 . Peta cakupan UCI di Sulawesi Utara tahun 2009 dan 2010
2009 2010
Dari perbandingan peta pada gambar 4.30 terli-
hat bahwa terjadi penurunan jumlah desa UCI
tahun 2010, dimana pada tahun 2010 hanya 5
kabupaten yang di atas target 80%, sedangkan
pada tahun 2009 terdapat 9 kabupaten yang su-
dah di atas target.
Dari gambar 4.31 terlihat bahwa cakupan kelura-
han/desa UCI di Sulawesi Utara tahun 2010 yang
hanya mencapai 69% sangat dipengaruhi oleh
cakupan dari kabupaten Bolaang Mongondow
yang sangat rendah (26%) dan kabupaten Mina-
hasa Tenggara, Kabupaten Sitaro dan Kabupaten
Sangihe yang tidak mencapai 50 %. Terdapat 6
daerah yang cakupannya sudah di atas target na-
sional 80 %.
5. Kesehatan Lingkungan
a. Sosialisasi Pendekatan Kabupaten/Kota Sehat.
Sampai tahun 2010 penyebaran informasi
tentang Kabupaten/Kota Sehat telah dilaksana-
kan di 15 Kabupaten/Kota. Berkenaan dengan
pelaksanaan sosialisasi, dalam rangka pembentu-
kan forum kota sehat melibatkan seluruh lintas
sektor / program terkait disetiap kabupaten/
kota. Dari 15 Kabupaten/Kota, 7 kabupaten/kota
telah melaksanakan program pembentukan ka-
bupaten / kota sehat yaitu Kota Manado, Kota
Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa
Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten
Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan
Talaud. Kabupaten/Kota tersebut telah memiliki
Forum Kabupaten/Kota Sehat ataupun dengan
nama lainnya yang sesuai dengan daerah masing-
masing, sedangkan kabupaten / kota lainnya
masih dalam proses pembentukan Tim Pembina
Kabupaten / Kota Sehat.
Pada tahun 2010, terdapat 4 Kabupaten/
Kota yang layak diusulkan untuk penilaian tingkat
nasional yaitu, Kota Bitung, Kota Manado,
Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten
Kepulauan Sangihe. Dengan hasil yaitu, Kota
Bitung mendapatkan penghargaan Swasti Saba
kategori Wiwerda sedangkan Kota Manado dan
Kabupaten Minahasa Utara dengan penghargaan
Swasti Saba kategori Padapa.,
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 47
b.Penyehatan Perumahan dan Lingkungan
Kondisi perumahan yang ada di Provinsi
Sulut sangat bervariasi karena hal ini dipengaruhi
o leh kemampuan masyarakat dalam
membangun rumahnya, dan data yang ada
belum merupakan hasil secara keseluruhan dari
jumlah rumah yang ada di seluruh daerah tetapi
hanya menggambarkan dari jumlah rumah yang
dapat dipantau oleh petugas di Puskesmas,
namun demikian dari hasil pemantauan petugas,
kualitas perumahan yang memenuhi syarat
cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Masalah yang ada adalah dana yang tersedia
untuk kegiatan kesehatan lingkungan lebih
khusus untuk pemantauan rumah sehat yang
tidak ada sehingga memberatkan upaya
pemantauan. Pada tahun 2010 dari 537.428
rumah yang diperiksa, hanya 253.820 rumah
yang dapat dikatakan rumah sehat. Adapun
distribusi cakupan rumah sehat menurut
kabupaten /kota pada tahun 2010 dapat dilihat
pada gambar 4.33. Jumlah rumah yang diperiksa
pada tahun 2010 tersebut lebih sedikit dari
jumlah rumah yang diperiksa pada tahun 2009.
Sumber : Bidang PMK 2011
Gambar 4.33. Distrbusi cakupan rumah sehat di Sulawesi Utara tahun 2010
c. Penyehatan sarana sanitasi dasar
Dalam pelaksanaan pemantauan dan
pengawasan penyehatan perumahan, secara
bersamaan petugas juga melaksanakan kegiatan
penyehatan sarana sanitasi dasar.
Sepanjang tahun 2010, menurut data dari seksi
kesehatan lingkungan, dari 323.355 KK yang
diperiksa terdapat 219.249 KK memiliki jamban
atau 67,80% KK yang diperiksa memiliki jamban.
Jumlah jamban yang diperiksa pada tahun ini
lebih banyak dibandingkan pemeriksaan tahun
2009, namun hasilnya yang memenuhi syarat
lebih sedikit dibanding tahun lalu. Persentase
jamban yang diperiksa yang memenuhi syarat
kesehatan dari tahun 2007 s/d tahun 2010 dapat
dilihat sebagaimana pada gambar 4.34.
48 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 4.34. Perbandingan cakupan Jamban yang diperiksa dan memenuhi syarat
di Sulawesi Utara tahun 2007-2010
Sumber : Program Kesling 2011
Pada pemantauan kepemilikan tempat sampah,
terlihat bahwa kegiatan pemantauan tempat
sampah kurang dilaksanakan oleh petugas di
daerah Kota Manado, Kab. Minahsa Selatan dan
Kab. Kep. Sangihe, yang terlihat dari kurangnya
rumah yang diperiksa sehingga cakupan tempat
sampah juga ikut kurang bahkan 0 di dua
kabupaten terakhir.
Distribusi cakupan kepemilikan tempat sampah
pada rumah yang diperiksa di Sulawesi Utara tahun
2010 seperti terlihat pada gambar 4.35
26
0
0
0,1
4
5
10
26
37
38
41
42
46
56
60
76
PROV. SULUT
KEPULAUAN SANGIHE
MINAHASA SELATAN
KOTA MANADO
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
MINAHASA TENGGARA
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
BOLAANG MONGONDOW
KOTA BITUNG
KEPULAUAN TALAUD
MINAHASA UTARA
KOTA KOTAMOBAGU
MINAHASA
KOTA TOMOHON
BOLAANG MONGONDOW UTARA
SIAU TAGULANDANG BIARO
Gambar 4.35. Distribusi cakupan kepemlikan tempat sampah pada rumah yang
diperiksa di Sulawesi utara tahuin 2010
Sumber : Profil Kab/Kota 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 49
Penyehatan Sarana Pembuangan Air
Limbah yang ada dipermukiman masyarakat pada
umumnya dengan sistem terbuka dan masih
banyak yang di wilayah desa / kelurahan dengan
sistem peresapan secara individu karena belum
tersedianya riol yang disediakan oleh pemerintah.
Sehingga yang menggunakan sistem riolering
biasanya didaerah pusat perkotaan dan di pusat
ibukota kecamatan.
Dari hasil pemantauan di lapangan menunjukkan
bahwa dari jumlah yang dapat diperiksa pada ta-
hun 2010 sebanyak 268.322 yang memenuhi per-
syaratan hanya sebesar 111.923 atau 41,71 %, .
Angka ini berarti terjadi penurunan dibandingkan
tahun 2009 dimana yang dapat diperiksa sebanyak
288.254 dan yang memenuhi persyaratan sejumlah
75.386 atau sebesar 40,04 %,, seperti terlihat pada
gambar4.36.
Cakupan kegiatan menurut kabupaten dapat
dilihat pada gambar 4.37
Gambar 4.36. Perbandingan cakupan SPAL yang diperiksa dan memenuhi syarat di
Sulawesi Utara tahun 2007-2010
0,2
14
19
22
30
34
35
41
45
46
64
76
92
41,7
Kab. Minahasa Selatan
Kab. Kepulauan Sangihe
Kab. Kepulauan Talaud
Kab. Bolaang Mongondow Utara
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Kab. Bolaang Mongondow
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Kabupaten Kepulauan Sitaro
Kota Bitung
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Minahasa
Kota Tomohon
Kota Kotamobagu
Kab. Minahasa Utara
Kota Manado
Prov. Sulut
Gambar 4.37. Distribusi cakupan pembuangan air limbah yang memenuhi syarat
dari KK yang diperiksa di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Profil Kab/Kota tahun 2010
Sumber : Profil Kab/Kota tahun 2010
50 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
d. Pemeriksaan Tempat Umum dan Pengolahan
Makanan (Hotel, Restoran/Rumah makan, Pasar
dan TUPM lainnya.
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di
15 kabupaten Kota se Sulawesi Utara tercatat 202
hotel dari semua jenis kelas. Dari 202 hotel terse-
but yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 161,
dan yang dinyatakan sehat adalah145 hotel atau
90%.
Dari 1.923 pasar yang tersebar di 15 kabupaten,
pada tahun 2010 dilaksanakan pemantauan pada
sebanyak 1.655 restoran dan yang memenuhi
syarat untuk dikatakan sehat adalah 1.091 resto-
ran atau 66 %.
Data jumlah pasar yang dikirimkan berdasarkan
profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2010 be-
lum menggambarkan data yang sesung-
guhnya.mengingat jumlah pasar yang sangat
sedikit. Sebagai contoh pasar yang terdapat di
Kabupaten Minahasa yang hanya dilaporkan 2,
padahal seharusnya hamper di setiap kecamatan
terdapat pasar tradisional. Kemungkinan besar
yang dicantumkan adalah pasar yang berada di
Ibukota Kabupaten saja. Oleh karena itu yang dila-
porakn hanya sedikit. Dari 130 pasar yang dila-
porkan 112 diantaranya yang diperiksa dan hanya
70 atau 62,5% yang memenuhi syarat sehat.
Begitu juga TUPM yang lainnya 4.052 yang ada,
3.244 yang diperiksa dan jumlah yang sehat
2.314 atau 71,3 %.
Secara keseluruhan jumlah TUPM yang ada se-
banyak 6.078 buah dengan 5.024 buah diperiksa
dan hanya 3.370 buah TUPM yang sehat.
Adapun gambaran cakupan pemeriksaan TUPM di
Sulawesi utara dapat dilihat pada gambar 4.38,
4.39. 4.40., 4.41.
Kab.
Bolaan
g
Mongo
ndow
Kab.
Bolaan
g
Mongo
ndow
Utara
Kab.
Bolaan
g
Mongo
ndow
Selatan
Kab.
Bolaan
g
Mongo
ndow
Timur
Kab.
Minaha
sa
Kab.
Minaha
sa
Utara
Kab.
Minaha
sa
Selatan
Kab.
Minaha
sa
Tengga
ra
Kab.
Kepula
uan
Sangih
e
Kab.
Kepula
uan
Talaud
Kabupa
ten
Kepula
uan
Sitaro
Kota
Manad
o
Kota
Bitung
Kota
Tomoh
on
Kota
Kotam
obagu
JUMLAH YG ADA 3 1 5 0 5 12 2 1 11 9 1 54 26 18 54
JUMLAH DIPERIKSA 3 0 5 0 5 10 2 1 11 9 1 50 25 18 21
JUMLAH SEHAT 3 0 3 0 3 10 2 1 11 9 1 46 20 16 20
0
20
40
60
Gambar 4.38. Distribusi cakupan hotel sehat pada pemeriksaan TUPM
di Sulawesi Utara tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 51
Kab.
Bolaa
ng
Mong
ondo
w
Kab.
Bolaa
ng
Mong
ondo
w
Utara
Kab.
Bolaa
ng
Mong
ondo
w
Selata
n
Kab.
Bolaa
ng
Mong
ondo
w
Timur
Kab.
Minah
asa
Kab.
Minah
asa
Utara
Kab.
Minah
asa
Selata
n
Kab.
Minah
asa
Tengg
ara
Kab.
Kepul
auan
Sangih
e
Kab.
Kepul
auan
Talau
d
Kabup
aten
Kepul
auan
Sitaro
Kota
Mana
do
Kota
Bitung
Kota
Tomo
hon
Kota
Kotam
obagu
JUMLAH YG ADA 74 44 18 46 473 198 165 101 59 46 43 315 191 85 65
JUMLAH DIPERIKSA 74 41 18 14 473 175 32 101 59 46 43 286 164 75 54
JUMLAH SEHAT 74 41 7 2 177 117 20 101 32 46 27 200 142 53 52
-75
150 225 300 375 450 525
Kab.
Bolaan
g
Mong
ondow
Kab.
Bolaan
g
Mong
ondow
Utara
Kab.
Bolaan
g
Mong
ondow
Selata
n
Kab.
Bolaan
g
Mong
ondow
Timur
Kab.
Minah
asa
Kab.
Minah
asa
Utara
Kab.
Minah
asa
Selata
n
Kab.
Minah
asa
Tengg
ara
Kab.
Kepula
uan
Sangih
e
Kab.
Kepula
uan
Talaud
Kabup
aten
Kepula
uan
Sitaro
Kota
Manad
o
Kota
Bitung
Kota
Tomoh
on
Kota
Kotam
obagu
JUMLAH YG ADA 9 11 13 2 2 10 12 13 13 18 6 7 5 1 8
JUMLAH DIPERIKSA 9 8 10 2 2 10 6 13 13 18 6 7 5 0 3
JUMLAH SEHAT 9 5 5 0 0 5 0 6 6 14 5 7 5 0 3
0
5
10
15
20
Kab.
Bolaan
g
Mong
ondo
w
Kab.
Bolaan
g
Mong
ondo
w
Utara
Kab.
Bolaan
g
Mong
ondo
w
Selata
n
Kab.
Bolaan
g
Mong
ondo
w
Timur
Kab.
Minah
asa
Kab.
Minah
asa
Utara
Kab.
Minah
asa
Selata
n
Kab.
Minah
asa
Tengg
ara
Kab.
Kepula
uan
Sangih
e
Kab.
Kepula
uan
Talaud
Kabup
aten
Kepula
uan
Sitaro
Kota
Mana
do
Kota
Bitung
Kota
Tomo
hon
Kota
Kotam
obagu
JUMLAH YG ADA 311 81 2 37 199 72 0 88 1243 488 204 705 305 84 233
JUMLAH DIPERIKSA 311 22 1 16 199 58 0 88 871 457 191 554 252 84 140
JUMLAH SEHAT 162 22 1 4 61 20 0 82 563 422 172 413 233 54 105
0
400
800
1200
1600
Gambar 4.41. Distribusi cakupan TUPM Lainnya yang sehat pada pemeriksaan TUPM
di Sulawesi Utara tahun 2010
Gambar 4.40. Distribusi cakupan Pasar yang sehat pada pemeriksaan TUPM
di Sulawesi Utara tahun 2010
Gambar 4.39. Distribusi cakupan Restoran yang sehat pada pemeriksaan TUPM
di Sulawesi Utara tahun 2010
52 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
6. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar
Dari 2.270.596 penduduk di Sulawesi Utara, ter-
catat 263.803 penduduk atau 11,62% yang men-
dapatkan pemeliharaan kesehatan melalui ASKES,
22.352 penduduk (8,47%) penduduk mendapat-
kan pemeliharaan kesehatan melalui ASKES Ko-
mersial, 48.151 penduduk (2,12%) mendapatkan
pemeliharaan kesehatan melalui Jamsostek,
485.084 penduduk (21,36%) mendapatkan pemeli-
haraan kesehatan melalui Jamkesmas, 160.128
penduduk (7,05%) mendapatkan pemeliharaan
kesehatan melalui Jamkesda, 130.838 penduduk
(5,76%) mendapatkan pemeliharaan kesehatan
melalui Dana Sehat.
Jumlah seluruh penduduk yang mendapatkan pe-
meliharaan kesehatan prabayar adalah 1.110.358
atau 49 %. Dengan demikian proporsi penduduk
yang tidak mempunyai jaminana kesehatan pra-
bayar adalah 51 %.
Proporsi persentase penduduk yang mempunyai
jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar seperti
pada gambar 4.42. Distribusi cakupan jaminan
pemeliharaan kesehatan prabayar Kabupaten/Kota
di Sulawesi Utara tahun 2010 dapat dilihat pada
tabel 4.2
121
2
21
76
51
ASKES ASKES KOMERSIAL JAMSOSTEK JAMKESMAS
JAMKESDA DANA SEHAT TIDAK ADA
Gambar 4.42. Distribusi persentase penduduk dengan jenis jaminan pemeliharaan kese-
hatan prabayar di Sulawesi Utara tahun 2010
Dari 2.270.596 penduduk di Sulawesi Utara, pada
tahun 2010 tercatat 613.025 KK yang masuk kate-
gori miskin dan yang mendapatkan atau yang ter-
cakup oleh JPKM sebanyak 602.094 KK atau
98,25%. Distribusi cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat Miskin dan JPKM Gakin kabupaten/
Kota sebagaimana terlihat pada tabel 4.3.
Dari tabel 4.3 terlihat bahwa dari 15 Kabupaten, 9
diantaranya mempunyai cakupan JPKM 100 %.
Kabupaten yang lainnya sudah diatas 90 % dan
hanya Kota Kotamobagu yang mempunyai caku-
pan JPKM di bawah 90 %. Dengan kata lain ham-
per semua penduduk miskin di Seluruh wilayah
Sulawesi Utara tercakup pelayanan kesehatan
melalui jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat.
Sumber : Bidang Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, 2011
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 53
ASKES ASKES KO-
MERSIAL
JAM-
SOSTEK
JAMKESMAS JAMKESDA DANA
SEHAT
Kab. Bolaang Mongondow 1.645 0 43.544 2.808 0 18.603
Kab. Bolaang Mongondow
Utara
0 0 15.130 5.000 0
Kab. Bolaang Mongondow
Selatan
0 0 16.622 1.000 0
Kab. Bolaang Mongondow
Timur
0 0 10.582 2.099 0
Kab. Minahasa 36.216 1.231 722 59.343 4.000 33.529
Kab. Minahasa Utara 17.068 6.281 483 46.916 21.300 57.446
Kab. Minahasa Selatan 18.165 5.713 2.166 36.535 5.000 6.887
Kab. Minahasa Tenggara 7.348 0 483 18.126 12.500 0
Kab. Kepulauan Sangihe 17.757 2.263 0 54.826 45.000 1.525
Kab. Kepulauan Talaud 7.626 0 0 41.834 15.000 1.046
Kabupaten Kepulauan Sitaro 5.005 0 0 8.180 6.500 0
Kota Manado 88.831 3.129 28.890 60.406 22.643 17.000
Kota Bitung 16.016 1.655 9.630 29.166 2.078 330
Kota Tomohon 14.116 435 2.407 18.798 10.000 13.075
Kota Kotamobagu 17.052 0 3.370 25.076 5.200 0
Tabel 4.2. Distribusi jumlah penduduk dengan jaminan kesehatan prabayar menurut jenis ja-
minan dan Kabupaten Kota di Sulawesi Utara tahun 2010
KK MISKIN KK DICAKUP JPKM %
Kab. Bolaang Mongondow 46544 46352 99,59
Kab. Bolaang Mongondow Utara 21173 20130 95,07
Kab. Bolaang Mongondow Selatan 17622 17622 100,00
Kab. Bolaang Mongondow Timur 12681 12681 100,00
Kab. Minahasa 63343 63343 100,00
Kab. Minahasa Utara 68216 68216 100,00
Kab. Minahasa Selatan 41535 41535 100,00
Kab. Minahasa Tenggara 33486 30626 91,46
Kab. Kepulauan Sangihe 58826 56908 96,74
Kab. Kepulauan Talaud 57462 56834 98,91
Kabupaten Kepulauan Sitaro 14680 14680 100,00
Kota Manado 83049 83049 100,00
Kota Bitung 31244 31244 100,00
Kota Tomohon 28088 28798 102,53
Kota Kotamobagu 35076 30276 86,32
Tabel 4.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyrakat Miskin dan JPKM Gakin Kab/Kota tahun 2010
54 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Gambar 4.43. Perbandingan dana Jamkesda Provinsi Sulawesi Utara tahun 2009 dan 2010
(dalam juta)
Pemerintrah Provinsi Sulawesi Utara sejak tahun
2009 melalui MoU dengan PT. Askes Sulawesi
Utara telah melaksanakan pembiayaan pemeli-
haraan kesehatan melalui Jamkesda . Pada tahun
2010, terdapat dana sebesar Rp. 3.500.000 yang
disiapkan untuk Jamkesda. Jumlah ini lebih tinggi
dibanding dengan dana tahun 2009 sejumlah Rp.
1.500.000., seperti yang terlihat pada gambar
4.43.
B. PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN
Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam
Upaya Kesehatan pengembangan yaitu Kesehatan
kerja, Kesehatan Indera, Kesehatan Olah Raga, Bat-
tra, Kesehatan Gigi Mulut, Kesehatan jiwa dan Per-
awatan Kesehatan Masyarakat.
1. Kesehatan Kerja
Pelayanan kesehatan kerja tidak dilaksana-
kan oleh semua kabupaten/kota oleh karena keter-
batasan program dimana sarana pekerja formal
yang dilayani sesuai program tidak tersedia. Oleh
karena itu kegiatan pelayanan kesehatan kerja
hanya pada beberapa Kabupaten/Kota saja.
Gambar 4.4. memperlihatkan kegiatan pelayanan
kesehatan kerja bagi pekerja formal di Sulawesi
utara tahun 2010. Tampak bahwa sebagian besar
Kabupaten/Kota tidak melaksanakan kegiatan
tersebut, karena hanya 4 kabupaten/kota yang me-
laporkan hasil kegiatan.
Gambar 4.44. Cakupan Pelayanan kesehatan kerja pada Pekerja Formal
di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Profil Kab/kota 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 55
2. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
Seperti diketahui bahwa masalah pelayanan kese-
hatan usia lanjut sangat kompleks, oleh karena
penyakit pada usia lanjut biasanya bersifat degen-
erative, kronis dan multipatologi sehingga penyem-
buhan dan perawatan akan memakan waktu dan
biaya yang cukup mahal. Masalah proses penuaan
bersifat alami yang tidak dapat dihindari namun
diikuti oleh berbagai masalah seperti menurunnya
fungsi biologis dan mental, berkurangnya interaksi
lingkungan , menurunnya produktifitas,
berkurangnya aktivitas harian, dan sebaginya.
Tujuan pelayanan kesehatan usia lanjut adalah un-
tuk meningkatkan kesejahteraan usia lanjut me-
lalui kegiatan kelompok usia lanjut yang mandiri
baik melalui panti ataupun melalui puskesmas
yaitu Puskesmas Santun Usila.Kegiatan kesehatan
dilaksanakan meliputi pemeriksaan fisik , mental
dan emosional.
Jumlah seluruh penduduk yang masuk dalam
kategori pra-lansia (45-59 tahun )di Sulawesi
Utara tahun 2010 adalah 246.010 sedangkan
kelompok Usila (60 tahun ke atas). Distribusi
kelompok pra-usila dan kelompok usila di Su-
lawesi Utara dapat terlihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4. Distribusi penduduk pra-sula dan Usila di Sulawesi utara tahun 2010
Dari table 4.4 terlihat bahwa kelompok prausila
terbanyak terdapat di kabupaten Minahasa dan
kelompok usila terbanyak terdapat di Minahasa
juga. Namun jika melihat cakupan pelayanan
maka untuk cakupan pelayanan kesehatan pra-
lansia tertinggi di Kota Bitung dan terendah di
kabupaten Sangihe dan Bolaang Mongondow,
sedangkan untuk cakupan pelayanan kesehatan
usila tertinggi pada kabupaten Minahasa dan ter-
endah pada kabupaten Sangihe. Cakupan pelaya-
nan kesehatan pra usila dan usila di Sulawesi
utara tahun 2010dapat dilihat pada gambar 4.45
Sumber : Program UPK, 2011
Kab/Kota Jml Pra Usila Prausila di-
layani kes Usila Usila dilayani kes
Kab. Bolaang Mongondow 0 0 8.936 6.918
Kab. Bolaang Mongondow Utara 3.948 1.646 2.684 1.124
Kab. Bolaang Mongondow Selatan 7.414 0 3.280 1.144
Kab. Bolaang Mongondow Timur 9.288 1.393 4.346 3.266
Kab. Minahasa 52.140 26.706 27.609 28.468
Kab. Minahasa Utara 25.334 14.188 14.349 9.823
Kab. Minahasa Selatan 31.714 18.162 22.031 13.943
Kab. Minahasa Tenggara 13.632 5.611 11.068 5.962
Kab. Kepulauan Sangihe 24.421 110 17.642 166
Kab. Kepulauan Talaud 1.149 408 1.227 303
Kabupaten Kepulauan Sitaro 3.957 936 3.897 1.651
Kota Manado 38.918 11.713 18.715 8.482
Kota Bitung 19.866 16.013 11.024 9.826
Kota Tomohon 9.818 5.127 8.781 6.165
Kota Kotamobagu 4.411 594 2.013 1.276
Prov. Sulawesi Utara 246.010 102.607 157.602 98.517
56 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
0
30
60
90
120
Kab.
Bolaan
g
Mongo
ndow
Kab.
Bolaan
g
Mongo
ndow
Utara
Kab.
Bolaan
g
Mongo
ndow
Selata
n
Kab.
Bolaan
g
Mongo
ndow
Timur
Kab.
Minah
asa
Kab.
Minah
asa
Utara
Kab.
Minah
asa
Selata
n
Kab.
Minah
asa
Tengg
ara
Kab.
Kepula
uan
Sangih
e
Kab.
Kepula
uan
Talaud
Kabup
aten
Kepula
uan
Sitaro
Kota
Manad
o
Kota
Bitung
Kota
Tomoh
on
Kota
Kotam
obagu
Prov.
Sulut
Pra Usila 0 42 0 15 51 56 57 41 0 36 24 30 81 52 13 42
Usila 77 42 35 75 103 68 63 54 1 25 42 45 89 70 63 62
Gambar 4.45. Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila di Sulawesi Utara tahun 2010
3. Pelayanan Kesehatan pada situasi bencana
Bencana di Indonesia dapat dikategorikan
menjadi 2 macam yaitu bencana lingkungan hidup
dan bencana alam. Bencana lingkungan hidup ter-
jadi akibat kerusakan lingkungan seperti banjir,
tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan
lahan, kecelakaan industry, tumpahan minyak di
laut, sedangkan bencana alam terjadi sebagai aki-
bat aktifitas lapisan/kerak bumi/fenomena alam
seperti gempa bumi, gelombang tsunami, letusan
gunung berapi, badai atau angin rebut yang ke-
jadiannya sulit diprediksi.
Provinsi Sulawesi Utara yang telah ditetap-
kan Kementerian Kesehatan sebagai Pusat Penang-
gulangan Krisis Regional 8 yang membawahi
provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Makassar
menjadi tulang punggung dalam penanganan ben-
cana yang terjadi di tiga Provinsi tersebut. Ber-
dasarkan data yang dikumpulkan oleh seksi
penanggulangan bencana dan KLB, tercatat selama
tahun 2010 terjadi 4 kali kejadian bencana. Ke-
jadian bencana pertama adalah Banjir di Kota
Manado pada 22 Mei 2010 jam 17.30 yang meli-
puti 13 kelurahan. Kejadian kedua adalah Gunung
Meletus di Desa Kinali Kecamatan Siau Barat pada
tanggal 6 Agustus 2010 dengan korban 4 penduduk
hilang, 1 luka berat dan 3 luka ringan. Kejadian
ketiga adalah Banjir di wilayah Kota Manado yang
meliputi 16 kelurahan pada tanggal 9 Desember
2010. Kejadian ke-empat adalah Tanah Longsor
yang terjadi di Kelurahan Dendengan Luar Kecama-
tan Tikala pada tanggal 21 Desember 2010 dengan
2 korban meninggal, 1 luka berat dan 2 luka ringan.
Bantuan yang telah diberikan oleh Dinas Kesehatan
pada kejadian-kejadian bencana tersebut adalah
pelayanan kesehatan melalui Tim Reaksi Cepat
yang dibentuk oleh Dinkes Provinsi Sulawesi Utara,
pemberian MP ASI pada kejadian-kejadian yang
menimbulkan situasi pengungsian.
4. Upaya Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil,
Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)
Upaya pelayanan kesehatan di DTPK se
Provinsi Sulawesi Utara dilaksanakan dalam ker-
angka upaya kesehatan komunitas di daerah DTPK.
Pada tahun 2010 pelayanan kesehatan DTPK masih
dilaksanakan di beberapa kabupaten yang mem-
punyai DTPK sesuai Keppres 78/2005 tentang
Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan, seba-
gaimana dalam tabel 4.5
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 57
Adapun kegiatan pelayanan kesehatan di daerah
tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan
meliputi :
1. Penguatan fasilitas kesehatan sehingga lebih
mandiri khususnya pelayanan kesehatan di
dalam gedung
a. Kesehatan ibu dan anak serta keluarga beren-
cana
b. Perbaikan gizi
c. Promosi kesehatan
d. Kesehatan Lingkungan
e. Pengobatan dasar pelayanan kesehatan kelil-
ing
f. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit
Menular
2. Peningkatan pelayanan kesehatan luar gedung
melalui Tim Medis Keliling berbagai tingkat ad-
ministrasi antara lain dalam Pusling Roda 4, Pus-
ling Terapung, Pusling jalan kaki dan lain-lain
3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan ke-
mandirian masyarakat dalam bidang kesehatan
melalui pembentukan dan pengembangan desa
siaga, posyandu dan lain-lain.
4. Peningkatan pengelolaan (perencanaan, pen-
gendalian, monitoring dan evaluasi program
DTPK.
Tabel 4.5. Kabupaten,Kecamatan, Puskesmas dan nama pulau yang termasuk DTPK
di Sulawesi Utara tahun 2010
58 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
C. PELAYANAN KESEHATAN PENUNJANG
Upaya kesehatan dasar penunjang dalam hal ini
kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan. Ber-
dasarkan Peraturan Gubernur nomor 83 tahun
2008 tentang pembentukan organisasi dan tata
kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah, maka Balai
Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
berubah nama menjadi Balai Penunjang Pelayanan
Kesehatan (BPPK) dengan tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut :
1. Mengendalikan pelaksanaan program dan kebi-
jakan teknis dibidang laboratorium kesehatan
daerah
2. Melaksanakan pelayanan uji laboratorium
kepada masyarakat di bidang Kesehatan;
3. Melaksanakan pemeriksanaan mikrobiologi
4. Melaksanakan pemeriksaan kimia klinik;
5. Melaksanakan pemeriksaan urinalis;
6. Melaksanakan pemeriksaan makanan dan minu-
man
7. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan ma-
sayarakat
8. Melaksanakan pemriksaan kesehatan lingkun-
gan;
9. Melaksanakan pemeriksaan mutu eksternal dan
internal;
10.Melaksanakan bimbingan teknis kelaboratoriu-
man;
11.Melaksanakan pemeriksaan rujukan.
Sebagai unit pelaksana teknis dari Dinas Kese-
hatan Provinsi , disamping tugas pemeriksaan
juga melaksanakan tugas ketatausahaan. Untuk
menjabarkan kegiatannya ke dalam tugas dan
fungsinya agar dapat dimanfaatkan secara berha-
sil guna dan berdaya guna melalui pengembangan
yang terarah dan terkendali dalam memenuhi
kebutuhan program kesehatan dan permintaan
masyarakat, maka Balai Penunjang Pelayanan Ke-
sehatan Provinsi Sulawesi Utara menyusun pro-
gram, menyusun kegiatan teknis, menyusun pe-
tunjuk teknis layanan, mengevaluasi, memantau,
menilai serta menngendalikan tugas bawahan,
melakukan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral dengan instansi pemerintah maupun
swasta, melakukan bimbingan teknis laborato-
rium kesehatan kepada laboratorium Rumah Sa-
kit, Puskesmas serta laboratorium kesehatan
swasta lainnya dan mengupayakan peningkatan
mutu layanan laboratorium di wilayak kerja
Provinsi Sulawesi Utara dan sekitarnya, serta me-
lakukan tugas lain yang diberikan oleh Dinas Kese-
hatan Provinsi Sulawesi Utara atas disposisi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara.
1. Kegiatan Pelayanan BPPK
a. Pemeriksaan
Peralatan laboratorium yang dimiliki masih
tergolong belum semuanya canggih, namun sampai
saat ini belum pernah muncul keluhan tentang
kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan
Provinsi Sulawesi Utara oleh masyarakat. Kemam-
puan pemeriksaan dilihat dari aspek sarana dan
tenaga yang tersedia cukup memadai dan terlak-
sana dengan baik apalagi dengan semakin besarnya
perhatian pemerintah daerah akan kebutuhan-
kebutuhan rutin menyangkut ketersediaan reagen
dan bahan-bahan kebutuhan dasar dan penunjang
lainnya.
Animo konsumen yang umumnya rujukan dari para
dokter dan institusi serta kesadaran masyarakat
yang semakin tinggi akan kualitas kesehatannya
mempengaruhi kuantitas pemeriksaan. Dari tahun
ke tahun jumlah sampel yang masuk terus men-
galami peningkatan. Disamping kuantitas yang
menjadi ukuran kinerja , factor kualitas dan harga
juga sangat berperan dalam kegiatan pelayanan.
Selain di dalam gedung, pelayanan juga dapat dila-
kukan oleh tenaga laboratorium di luar gedung,
misalnya permintaan yang berasal dari institusi
baik pemerintah maupun swasta dalam situsi men-
desak atau keadaan luar biasa (KLB, Wabah, akan
dilakukan dengan program terkait), atau dalam
pemeriksaan kimia kesehatan yang membutuhkan
tenaga terampil untuk pengambilan sampel yang
harus diambil dilokasi tertentu, misalnya untuk
pemeriksaan sampel air khususnya pemeriksaan
mikrobiologi/bakteriologi.
Pemerikasaan yang dilakukan meliputi 3
bidang yaitu :
1. Bidang Mikrobiologi
2. Bidang Kimia Patologi
3. Bidang Kimia Kesehatan & Toksikologi
Pelayanan pemeriksaan di Balai Penunjang
Pelayanan Kesehatan semenjak berlakunya otono-
misasi mengacu pada klasifikasi jenis pemeriksaan
laboratorium kesehatan dan dikelompokkan ke-
dalam bidang-bidang sebagai berikut :
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 59
Bakteriologi
Parasitologi
Serologi/Imunologi
Kimia Klinik
Patologi Klinik & Hematologi
Pemeriksaan Air & Makanan
Toksikologi
Patologi Anatomi
Patologi Forensik
Khusus untuk pemeriksaan patologi anatomi
dan patologi forensik belum bisa dilakukan karena
terbatasnya sarana dan tenaga ahli. Untuk mereka
yang membutuhkan pemeriksaan ini dirujuk ke-
laboratorium perguruan tinggi yaitu di Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
Pada Tahun 2010 Balai Penunjang Pelayanan
Kesehatan mengembangkan atau menambah jenis
pemeriksaan penunjang kesehatan berupa pe-
meriksaan Rekam Jantung (ECG), dan Rontgen.
Menyangkut masalah penentuan tarif di-
dasarkan pada 3 komponen penting, yaitu harga
reagen, tingkat kualitas penggunaan alat serta jasa
teknis tenaga. Untuk tingkat kualitas penggunaan
alat, maka kegiatan pemeriksaan dibagi dalam 3
kelompok pemeriksaan yaitu :
Kelompok Sederhana
Kelompok Sedang dan
Kelompok Canggih
b. Penerimaan Spesimen
Dari seluruh pemeriksaan yang dilakukan,
sumber spesimen yang diterima cukup bervariasi.
Untuk specimen mikrobiologi terbanyak bersumber
dari instansi pemerintah (Dinas Kesehatan, Rumah
sakit, KKP Manado & Bitung) khususnya untuk pene-
rimaan bakteriologi air dan makanan.
Untuk pemeriksaan kimia kesehatan sumbernya
banyak berasal dari instansi pemerintah dan depot
air, sedangkan untuk specimen Kimia klinik 25,4%
berasal dari konsumen pengguna Askes dan seban-
yak 74,6% bersumber dari dokter baik pemerintah
maupun swasta disamping permintaan penderita
sendiri yang mungkin karena semakin tingginya pen-
getahuan kesehatan melalui informasi kesehatan
yang semakin mudah diperoleh baik melaui media
cetak, elektronik maupun informasi kesehatan yang
semakin mengglobal. Pemeriksaan Hematologi juga
sebanyak 28,6% adalah konsumen pengguna Askes.
Untuk pemeriksaan imunologi berimbang antara
pemerintah dan swasta. Institusi yang terlibat lang-
sung dengan laboratorium adalah Rumah Sakit Pe-
merintah, Klinik-klinik Pemerintah serta Puskesmas.
Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup se-
hat, sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2010
Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan bekerjasama
dengan PT. Askes memberikan pelayanan pemerik-
saan laboratorium atau (Medical Cek Up) gratis
kepada Pegawai Negeri Sipil yang masih aktif den-
gan menggunakan voucher Askes yang mencakup
wilayah Manado, Bitung dan Talaud, disamping itu
kerjasama dengan Perusahaan Pengerah Jasa
Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) untuk menggunakan
jasa Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan sebagai
laboratorium pemeriksa calon TKI, masih berjalan
sampai dengan saat ini.
c. Jenis dan Jumlah Pemeriksaan Tiap Kelompok
Bidang
Penilaian kemajuan laboratorium dapat dinilai
antara lain melalui jumlah pemeriksaan yang ter-
jadi dari tahun ke tahun disamping penilaian pe-
merintah daerah yang menilai kinerja laboratorium
lebih diarahkan pada kemampuan laboratorium
dalam hal pencapaian target setoran (PAD) yang
telah ditetapkan. Namun agar kegiatan laborato-
rium dapat dievaluasi melalui program, maka
dalam penyusunan program terpadu Dinas Kese-
hatan Provinsi tahun 2006 telah ditetapkan
evaluasi kinerja tenaga laboratorium dilihat dari
segi kegiatan utama yaitu penerimaan sampel dan
jumlah parameter sebagai tugas pokok selain PAD.
Sejak berlakunya Otonomi Daerah secara kese-
luruhan jumlah pemeriksaan (sampel & parameter)
selama 5 tahun terakhir dari tahun 2006 sampai
tahun 2010 terus mengalami peningkatan. Untuk
lebih jelasnya penerimaan sampel dan jumlah pa-
rameter 5 tahun terakhir dari tahun 2006 sampai
tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 4.44
60 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Pada tahun 2010 baik jumlah sampel maupun
jumlah parameter mengalami peningkatan yaitu
sebesar 18% untuk jumlah sampel dan sebesar
28,1% untuk parameter. Besarnya jumlah parame-
ter di tahun 2010 karena bertambahnya jumlah
parameter pemeriksaan contohnya untuk pa-
rameter pemeriksaan kimia air yang sebelumnya
hanya 16 parameter menjadi 24 parameter, dan
adanya kepercayaan instansi-insatansi terkait un-
tuk menjalin kerjasama dengan Balai Penunjang
Pelayanan Kesehatan dalam memberikan pelaya-
nan kesehatan khususnya pemeriksaan laborato-
rium contohnya kerjasama dengan PT. Askes,
PJTKI, Poltekkes dan BRI (untuk pemeriksaan ke-
sehatan bagi calon mahasiswa maupun calon
pegawai), serta bertambahnya alat-alat baru un-
tuk pemeriksaan penunjang laboratorium seperti
alat ECG dan Rontgen. Persentase penerimaan
sampel dan parameter dimasing-masing bidang
dapat dilihat pada gambar 4.45
Gambar 4.44 Jumlah Sampel & Parameter di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan
tahun 2006 -2010
Gambar 4.45. Persentase jumlah Sampel & Parameter Pada Tiap Kelompok Bidang di
Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Dari gambar 4.45, dapat dilihat bahwa untuk
bidang mikrobiologi (Bakteriologi, Parasitologi
dan Serologi) penerimaan sampel sebesar 28,2%
tetapi jumlah parameter yang diperiksa hanya
sebesar 12,0% sebaliknya untuk bidang kimia
klinik sampel yang diterima hanya sebanyak
23,5% tetapi jumlah parameter yang diperiksa
sebesar 36,9%. Hal ini menggambarkan bahwa
jumlah sampel yang banyak tidak diikuti oleh ban-
yaknya jumlah parameter tetapi tergantung dari
jenis parameter yang dimiliki oleh masing-masing
bidang.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 61
d. Realisasi Pemeriksaan Menurut Jenis Parame-
ter
Dibandingkan tahun 2009 dengan jumlah pa-
rameter (61.987), maka pada tahun 2010 jumlah
parameter yang diperiksa (86.267 parameter) naik
sekitar 28,1% dan ternyata permintaan untuk pe-
meriksaan bagian kimia klinik & hematologi berada
pada urutan terbanyak diikuti oleh kimia kese-
hatan & toksikologi, mikrobiologi dan pemeriksaan
penunjang paling sedikit, dengan persentase seba-
gai berikut :
1. Kimia Klinik 36,9%, dengan permintaan pe-
meriksaan Gula Darah yang paling banyak dii-
kuti oleh parameter golongan Lipid
(Cholesterol, Trigliseda, LDL, HDL) dan pe-
meriksaan Fungsi Ginjal terutama Asam Urat.
2. Hematologi 34,7 %, pemeriksaan semua pa-
rameter seperti Hb, lekosit, Eritrosit, Trom-
bosit dan PCV memiliki proporsi yang sama
banyak kecuali pemeriksaan Golongan Darah
yang paling sedikit.
3. Kimia Kesehatan & Toksikologi 14,3%, dengan
rincian kegiatan sbb :
Pemeriksaan Fisik & Kimia air 96,7%, ban-
yaknya permintaan konsumen terutama
Perusahaan Depot Air serta bertambanya
jumlah parameter pemeriksaan ikut mem-
bantu tingginya realisasi pemeriksaan.
Pemeriksaan Narkoba 3,3%, untuk pe-
meriksaan Narkoba hanya ada sewaktu-
waktu jika ada permintaan dari Instansi
Pemerintah contohnya pemeriksaan bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil ataupun per-
mintaan pribadi bagi konsumen yang mau
mengikuti studi atau lainnya. Untuk pe-
meriksaan di tahun 2010 menurun jika di-
bandingkan dengan pemeriksaan tahun
2009.
4. Mikrobiologi sebanyak 12%, dengan rincian
kegiatan sbb :
Pemeriksaan Bakteriologi 71,2%, yang pal-
ing banyak adalah pemeriksaan bakteriologi
air, ditunjang oleh masuknya cross check
yang dari tahun ketahun terus mengalami
peningkatan, sedangkan untuk pemeriksaan
kultur (darah, urine, feaces) untuk identifi-
kasi kuman dan tes kepekaan obat sangat
menurun sekali di tahun 2010.
Pemeriksaan Parasitologi 8,8% yang banyak
adalah pemeriksaan malaria, untuk pe-
meriksaan telur cacing dilakukan jika ada
permintaan penelitian, sedangkan untuk
Vilariasis tidak ada pemeriksaan di tahun
2010.
Pemeriksaan Imunologi/Serologi (HBsAg, Wi-
dal, VDRL, TPHA, HCV dan HCG) 20,0%,
memiliki proporsi yang hampir sama dalam
jumlah pemeriksaan di tahun 2010.
4. Pemeriksaan Penunjang lainnya 2,1% dengan
rincian kegiatan sbb :
Pemeriksaan Rekam Jantung (ECG) 33,0%
Pemeriksaan Foto Torax (Rontgen) 16,5%
Pemeriksaan Gigi 18,7%
Pelayanan SKBS 19,5%
Pemeriksaan Penyakit Umum 12,3%
e. Analisis Kegiatan Pemeriksaan
Beban kerja yang dicapai tahun 2009 sampai
tahun 2010 berdasarkan parameter pemeriksaan
berfluktuasi dengan tendensi meningkat yaitu
untuk pemeriksaan bakteriologi mengalami pen-
ingkatan sebesar 24,3% dengan parameter ter-
banyak yaitu pemeriksaan bakteriologi air, hal ini
terjadi karena menjamurnya depot-depot air mi-
num yang mengharuskan pemeriksaan kualitas
bakteriologi air secara rutin serta kerjasama den-
gan instansi terkait seperti KKP Manado, KKP Bi-
tung, PDAM Bitung yang secara rutin melakukan
pemeriksaan kualitas air sesuai dengan program
kerja yang ada di Instansi tersebut. Untuk pe-
meriksaan Parasitologi juga mengalami peningka-
tan yaitu sebesar 16,4% dengan parameter ter-
banyak yaitu pemeriksaan malaria dan pemerik-
saan serologi/imunologi mengalami peningkatan
sebesar 9,5%. Peningkatan pemeriksaan di
bidang ini antara lain berasal dari kerjasama den-
gan PJTKI yang secara rutin melakukan pemerik-
saan para calon TKI, serta berasal dari pasien
umum. Pemeriksaan Kimia Klinik mengalami pen-
ingkatan sebesar 26,0%, sedangkan untuk pe-
meriksaan Hematologi mengalami peningkatan
sebesar 38,2%. Kerjasama antara PT ASKES, dan
Instansi terkait lainnya dengan Balai Penunjang
Pelayanan Kesehatan yang dilakukan sejak tahun
2008 sampai sekarang, ikut menambah jumlah
pemeriksaan yang ada terutama dibidang Kimia
Klinik dan Hematologi. Dalam evaluasi sementara
gambaran di atas untuk semua jenis pemeriksaan
terus mengalami peningkatan kinerja, hal ini dise-
babkan oleh usaha semua pihak dimana terus
diupayakan inovasi baru untuk Balai Penunjang
Pelayanan Kesehatan dengan cara memberikan
pelayanan prima yaitu pelayanan tepat waktu
dan memenuhi semua permintaan konsumen
seperti melengkapi jumlah parameter yang masih
62 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
kurang, agar diajukan usulan peningkatan angga-
ran ke pemerintah daerah pada setiap pengusulan
anggaran. Demi memenuhi kebutuhan konsumen
sejak tahun 2009 diupayakan menambah alat-alat
baru untuk pemeriksaan penunjang kesehatan
antara lain berupa alat Rontgen, ECG dan pemerik-
saan pup smear.
f. Analisis Kecenderungan Permintaan/Kebutuhan
Gambaran pola penyakit yang nampak sampai
saat ini tidak jauh beda dengan tahun-tahun yang
lalu, namun kemajuan informasi tentang kese-
hatan dan status ekonomi masyarakat yang se-
makin meningkat serta kemajuan iptek kesehatan
yang semakin berkembang memicu animo
masyarakat dan tenaga kesehatan (dokter) untuk
mengutamakan penggunaan laboratorium sebagai
sarana pendukung (kepastian) diagnose dan terapi
untuk kesehatan yang bermasalah. Secara umum
pemanfaatan laboratorium semakin tinggi, ini ter-
bukti dengan semakin bertambahnya jumlah pen-
gunjung dari tahun ke tahun.
Mayoritas masyarakat pengguna laboratorium
ini bersumber dari masyarakat menengah ke-
bawah, PNS dan sebagian kecil dari masyarakat
mengenah keatas. Sebagai Institusi pemerintah di
bidang pelayanan kesehatan, maka laboratorium
juga menerima peserta ASKES dan JAMSOSTEK
yang sampai 2010 terus meningkat. Kecenderun-
gan peningkatan konsumen ini tidak mempenga-
ruhi ketersediaan reagen karena meningkatnya
anggaran baik dari APBD maupun APBN yang diku-
curkan ke Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan.
Dengan sermakin tersedianya anggaran untuk pen-
gadaan reagen dan bahan habis pakai dimasa
otonomi ini, maka permasalahan yang dulunya
mempengaruhi PAD kini teratasi sehingga penca-
paian target bukan masalah lagi, malah sedikit
diatas target yang telah ditetapkan pemerintah
daerah. Dengan semakin membaiknya keuangan
daerah kiranya kinerja Balai Penunjang Pelayanan
Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara akan semakin
membaik, demikian pula perbaikan sarana labora-
torium yang telah lama terabaikan, serta pemeli-
haraan peralatan akan dilakukan sebagaimana
mestinya sehingga hasil pemeriksaan akan mem-
berikan keprcayaan yang lebih besar kepada peng-
guna laboratorium.
g. Analisis Hasil Pemeriksaan
Seperti yang dikemukakan diatas yang menonjol
pada pemeriksaan ini adalah bagian kimia klinik
dan patologi klinik (hematologi) dan yang menarik
pada bidang ini adalah pemeriksaan terbanyak
adalah pemeriksaan Gula Darah, diikuti oleh pe-
meriksaan golongan Lipid (Kolesterol, Trigliserid,
LDL & HDL), kemudian Test Fungsi Ginjal Dan Test
Fungsi Hati. Dengan melihat banyaknya permin-
taan pemeriksaan seperti gambaran di atas, maka
hal ini mengindikasikan bahwa status kesehatan
masyarakat pengguna laboratorium kesehatan
(Sulut) sudah lebih banyak mengarah ke risiko
penyakit degeneratif ataupun penyakit-penyakit
tidak menular. Contohnya penyakit Diabetes Mel-
litus dengan indicator pemeriksaan Gula darah,
serta pemeriksaan golongan Lipid yang meru-
pakan factor risiko penyakit Jantung Koroner. Jika
dilihat dari jenis kelamin ternyata wanita lebih
dominan dari laki-laki yaitu lebih dari 50% baik
untuk pemeriksaan Kimia Klinik, Hematologi mau-
pun Mikrobiologi. Sedangkan jika ditinjau dari
hasil pemeriksaan untuk bidang kimia klinik yang
menonjol adalah pemeriksaan Kolesterol dengan
hasil melebihi nilai normal (tidak normal) adalah
sebesar 50,1%, sementara lainnya masih dibawah
50%. Untuk jelasnya gambaran situasi di atas da-
pat dilihat pada gambar 4.46
Gambar 4.46. Persentase Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kimia Klinik di Balai Penun-
jang Pelayanan Kesehatan tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 63
Untuk bidang Mikrobiologi khususnya untuk pen-
yakit-penyakit berpotensi wabah/menular (Widal.
HBsAg, HCV,HIV, Malaria, TB, dll) rata-rata untuk
hasil positif masih dibawah 50%. Untuk jelasnya
dapat dilihat pada gambar 4.47
Gambar 4.47. Persentase Hasil Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi (Bakteriologi, Parasi-
tolgi,Serologi) di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Khusus untuk bakteriologi air yang menarik
adalah ternyata masih banyak terdapat hasil pe-
meriksaan kualitas bakteriologi air khususnya un-
tuk pemeriksaann air minum dengan hasil yang
tidak memenuhi syarat. Dan jika dilihat dari jum-
lah konsumennya dimana paling banyak adalah
Perusahaan Depot Air Minum dan KKP Manado,
dimana produk yang mereka keluarkan adalah
untuk konsumen masyarakat luas. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 4. 48
Gambar 4.48. Persentase Hasil Pemeriksaan Bakteriologi Air di Balai Penunjang Pelayanan
Kesehatan Tahun 2010
Selain pemeriksaan kimia klinik, patologi klinik
(hematologi) dan mikrobiologi yang menarik juga
adalah pemeriksaan penunjang seperti Rekam
Jantung (ECG) dan Rontgen. Dari data diperoleh
bahwa menurut jenis kelamin untuk pemeriksaan
ECG lebih dominan jenis kelamin perempuan
yaitu sebesar 60,6% sedangkan untuk pemerik-
saan Rontgen lebih dominan jenis kelamin laki-
laki yaitu 56,8% hal ini wajar mengingat laki-laki
lebih berisiko langsung gangguan paru-paru
karena salah satu kebiasaannya merokok. Adapun
menurut bhasil pemeriksaan untuk ECG dengan
hasil normal 62,4% dan hasil tidak normal 37,6%
(dengan indikasi a.l. Ischemic infSelain pemerik-
saan kimia klinik, patologi klinik (hematologi) dan
mikrobiologi yang menarik juga adalah pemerik-
saan penunjang seperti Rekam Jantung (ECG) dan
Rontgen. Dari data diperoleh bahwa menurut
jenis kelamin untuk pemeriksaan ECG lebih domi-
nan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 60,6%
sedangkan untuk pemeriksaan Rontgen lebih
dominan jenis kelamin laki-laki yaitu 56,8% hal ini
wajar mengingat eror hall, Left Anterior
Hemiblock, Old inferior, dan Sinus Bradicardi), se-
dangkan untuk pemeriksaan rontgen dengan
hasil normal 87,8% dan tidak normal 12,2%
(dengan indikasi a.l. Bronchitis DD/KP dan Kardi-
megali (LVH)). Untuk jelasnya dapat dilihat pada
gambar 4.49
64 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
h. Pelayanan Rujukan laboratorium
Kegiatan rujukan merupakan aturan yang ber-
laku bagi setiap sarana kesehatan. Sebagai labora-
torium rujukan tingkat Provinsi, kegiatan rujukan
ini bersumber dari dan meliputi :
Spesimen yang berasal dari tubuh manusia
berimbang antara yang bersumber dari dokter
praktek swasta maupun yang bersumber dari
RSU Prof Kandow Manado, RSUD Kabupaten/
Kota, RS Swasta, selebihnya dari Puskesmas,
Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja (TKI) serta
perusahaan swasta lainnya.
Rujukan bahan yang bukan berasal dari tubuh
manusia, terbanyak berupa air (pemeriksaan
kualitas air secara bakteriologi, kimia maupun
fisik), dan makanan serta minuman. Unit pen-
giriman terbanyak dari perusahaan-
perusahaan termasuk perusahaan air minum
(Depot Isi Ulang), Instansi Pemerintah (KKP
Manado, KKP Bitung, Dinas Kesehatan, PDAM),
Instansi Swasta, LSM, Perguruan Tinggi, Seko-
lah Kejuruan baik dari lingkungan kesehatan
maupun non kesehatan serta permintaan lang-
sung dari masyarakat.
Rujukan Pengetahuan, yaitu :
Memberikan Pelatihan dan bimbingan
teknis langsung kepada petugas laborato-
rium Puskesmas, Rumah Sakit Pemerin-
tah/Swasta di Provinsi Sulawesi Utara
maupun Kabupaten/Kota; Memberi-
kan pelatihan pemeriksaan bidang Ki-
mia Kesehatan, Bidang Kimia Klinik &
Pathologi serta Mikrobiologi kepada
siswa-siswa dilingkungan kesehatan,
Akademi dan sekolah-sekolah kesehatan
baik pemerintah maupun swasta serta
lingkungan Perguruan Tinggi baik Pemer-
intah atau Swasta yang berada di wilayah
Provinsi Sulawesi Utara.
Magang bagi tenaga laboratorium Puskes-
mas, Rumah Sakit baik Pemerintah mau-
pun Swasta. Selain itu magang dilakukan
melalui kerja sama dengan Perguruan
Tinggi (Universitas) baik Kedokteran mau-
pun perguruan tinggi lainnya, Akademi-
Akademi Kesehatan lainnya yang mempun-
yai sarana laboratorium dengan tenaganya
yang memerlukan penyegaran bagi tena-
ganya ataupun menjadi lahan praktek/
belajar bagi mahasiswa-mahasiswa yang
ada dilingkungan kesehatan.
Melaksanakan pengambilan specimen di
lapangan untuk pemeriksaan kesehatan
masyarakat dan Kejadian Luar Biasa, serta
melakukan Cross Check (pemeriksaan BTA)
oleh Dinas Kabupaten/Kota dengan sampel
(slide) yang bersumber dari Puskesmas
atau Rumah Sakit.
i. Pemantapan Mutu
Pemantapan Mutu dilaksanakan secara inter-
nal dan eksternal. Pemantapan mutu internal me-
rupakan kegiatan rutin yang dilakukan petugas la-
boratorium setiap kali memulai kegiatannya untuk
menjamin mutu pemeriksaan dengan tujuan
mencegah terjadinya kesalahan sedini mungkin.
Kegiatan ini dilakukan oleh semua bidang men-
yangkut prosedur kerja yang telah ditetapkan
(protap) baik dalam persiapan, penerimaan,
pengelolaan specimen, pemeliharaan, kalibrasi, uji
kualitas bahan yang digunakan serta hal-hal lainnya
yang menyangkut kualitas dan ketelitian pemerik-
saan.
Gambar 4.49 Persentase Hasil Laboratorium Pemeriksaan ECG dan Rontgen di
Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 65
Pemantapan mutu eksternal dilakukan dengan me-
laksanakan uji sampel mikrobiologi, imunologi,
parasitologi, kimia kesehatan, kimia klinik, hema-
tologi.
j. Kerjasama Lintas Program Dan Lintas Sektor
Kerjasama lintas program masih tetap ber-
jalan terutama pada program P2M menyangkut
surveilans yaitu pemeriksaan HIV/AIDS, Malaria,
TBC dan pemeriksaan-pemeriksaan lainnya terma-
suk KLB (Kejadian Luar Biasa). Kegiatan lintas pro-
gram yang sangat nyata dan konsisten dilaksana-
kan antara lain pemberantasan tuberculosis teru-
tama cross check BTA yang menjadi lebih luas
karena meliputi provinsi tetangga yaitu provinsi
Gorontalo, bahkan tenaga laboratorium Manado
memberikan pelatihan dan bimbingan tekhnis ke
puskesmas serta laboratorium RS yang ada di
Provinsi Sulut.
Hasil pelaksanaan cross check selama tahun
2008 sampai tahun 2010 mengalami peningkatan
meskipun hanya sedikit inipun tidak merata
disetiap kabupaten ataupun kota. Untuk jelasnya
dapat dilihat pada gambar 4.50.
Gambar 4. 50. Perkembangan Cross Check di Balai Penunjang Pelayanan Kesehatan
Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2008 - 2010
66 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 67
Gambaran mengenai situasi sumber daya
kesahatan dikelompokkan menjadi sarana kese-
hatan, tenaga kesahatan dan pembiayaan kese-
hatan.
A. SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan meliputi puskesmas, rumah
sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus),
sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) dan Pedagang Besar farmasi/
Apotik/Toko Obat.
1. Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksanan
teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang
berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan
tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan di tiap kecamatan
memiliki peran yang sangat penting dalam me-
melihara kesehatan masyarakat.
Pada tahun 2010 jumlah puskesmas di
seluruh Sulawesi Utara sebanyak 169 unit. Jika
diban-dingkan dengan tahun 2009 terdapat pen-
ingkatan 10 unit dari jumlah sebelumnya 149
unit.
Adapun distribusi puskesmas menurut jenis pe-
layanan (perawatan dan non perawatan) se kabu-
paten/kota di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010
BAB V
SUMBERDAYA KESEHATAN
Jumlah Puskesmas Rawat Inap sebanyak 82 Pusk-
esmas sedangkan Puskesmas Non rawat inap se-
banyak 87 Puskesmas.
Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk,
maka pada tahun 2010 rasio Puskesmas - pen-
duduk di Sulawesi Utara adalah satu puskesmas
melayani 13.435 penduduk,
Pada gambar 5.2 terlihat bahwa Kota Manado
mempunyai ratio Puskesmas/Penduduk terbesar,
yaitu 1 : 27.365, sedangkan rasio terkecil terdapat
di wilayah Kabupaten Talaud dimana 1 Puskesmas
melayani 4.391 penduduk
Gambar 5. 1. Distribusi Puskesmas menurut jenis pelayanan
se Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010
68 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Dari grafik di atas, maka dapat dikatakan
bahwa rasio puskesmas pada tahun 2010 me-
menuhi konsep wilayah kerja Puskesmas, yaitu
rata-rata satu unit puskesmas melayani 30.000
penduduk.
Perkembangan Puskesmas di Sulawesi Utara da-
pat terlihat dalam dua tahun berturut-turut, di-
mana terjadi peningkatan dari tahun 2006 sampai
tahun 2010 sebagaimana diperlihatkan pada gam-
bar 5.3.
Nama-nama Puskesmas menurut Kabupaten/Kota
se Provinsi Sulawesi utara dapat dilihat pada tabel
5.1
Gambar 5. 2. Rasio Puskesmas – penduduk Provinsi Sulawesi Utara tahun 2010
Gambar 5. 3. Perkembangan Puskesmas di Sulawesi Utara tahun 2006-2010
13.435
4.391
6.380
7.418
9.131
11.400
11.503
11.782
12.731
13.079
15.249
16.336
18.890
20.850
21.492
27.365
0 10.000 20.000 30.000
PROV. SULUT
KEPULAUAN TALAUD
SIAU TAGULANDANG BIARO
KEPULAUAN SANGIHE
MINAHASA TENGGARA
BOLAANG MONGONDOW SELATAN
MINAHASA SELATAN
BOLAANG MONGONDOW UTARA
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
KOTA TOMOHON
BOLAANG MONGONDOW
MINAHASA
MINAHASA UTARA
KOTA BITUNG
KOTA KOTAMOBAGU
KOTA MANADO
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 69
KABUPATEN/
KOTA NO. NAMA PUSKESMAS
STATUS
(RI/NON
RI)
KABUPATEN/
KOTA NO.
NAMA PUSKES-
MAS
STATUS
(RI/NON
RI)
KOTA
MANADO
1 Bahu RI KOTA BITUNG 1 Girian Weru RI
2 Minanga Non RI 2 Bitung Barat RI
3 Sario Non RI 3 Danowudu RI
4 Teling Atas Non RI 4 Papusungan Non RI
5 Ranotana Weru RI 5 Aertembaga RI
6 Wenang Non RI 6 Tinumbala Non RI
7 Tikala Baru Non RI 7 Pintu Kota Non RI
8 Ranomuut RI 8 Paceda Non RI
9 Paniki Bawah RI 9 Sagerat Non RI
10 Bengkol Non RI
11 Wawonasa Non RI KOTA KOTAMO- 1 Gogagoman RI
12 Kombos Non RI BAGU 2 Motoboi Kecil RI
13 Tuminting RI 3 Kotabangon Non RI
14 Bailang Non RI 4 Upai Non RI
15 Tongkaina Non RI 5 Bilalang RI
KOTA TO-
MOHON
1 Tinoor RI KAB. MINAHASA 1 Tanawangko RI
2 Kakaskasen Non RI 2 Lolah Non RI
3 Matani RI 3 Tateli Non RI
4 Rurukan RI 4 Pineleng RI
5 Tara-Tara RI 5 Tombulu Non RI
6 Lansot Non RI 6 Koya Non RI
7 Pangolombian RI 7 Papakelan Non RI
8 Tonsea Lama Non RI
KAB. MINA-
HASA
1 Tareran RI 9 Remboken RI
SELATAN 2 Suluun Tareran Non RI 10 Kakas RI
3 Tumpaan RI 11 Wolaang RI
4 Amurang Non RI 12 Walantakan Non RI
5 Amurang Timur RI 13 Manembo Non RI
6 Ongkaw Non RI 14 Tompaso RI
7 Amurang Barat Non RI 15 Kawangkoan RI
8 Modoinding RI 16 Sonder RI
9 Tompaso Baru RI 17 Tandengan Non RI
10 Tenga RI 18 Kombi Non RI
11 Motoling RI 19 Seretan Non RI
12 Poopo Non RI
13 Kumelembuai Non RI
14 Maesaan Non RI 16 Motoling Barat Non RI
15 Motoling Timur Non RI 17 Tatapaan Non RI
Tabel 5.1. Daftar Puskesmas menurut Kabupaten/Kota dan Status perawatan di Sulawesi utara tahun 2010
70 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
KABUPATEN/KOTA NO NAMA PUSKES-
MAS
STATUS
(RI/NON
RI)
KABUPATEN/
KOTA
NO NAMA PUSKES-
MAS
STATUS
(RI/NON
RI)
KAB. MINAHASA
TENGGARA
1 Ratahan RI KAB. MINA-
HASA UTARA
1 Kema Non RI
2 Molompar RI 2 Tatelu RI
3 Tombatu RI 3 Likupang RI
4 Touluaan Non RI 4 Mubune Non RI
5 Belang RI 5 Talawaan RI
6 Basaan RI 6 Kauditan Non RI
7 Ratatotok RI 7 Wori RI
8 Molompar Belang RI 8 Airmadidi Non RI
9 Posumaen Non RI 9 Batu RI
10 Towuntu Timur RI 10 Kolongan Non RI
11 Tambaleng RI
KAB. BOLAANG
MONGONDOW
TIMUR
1 Kotabunan RI KAB. BOLAANG
MONGONDOW
SELATAN
1 Molibagu RI
2 Tutuyan Non RI 2 Momalia Non RI
3 Nuangan RI 3 Pinolosian RI
4 Modayag RI 4 Adow Non RI
5 Modayag Barat Non RI 5 Dumagin Non RI
KAB. BOLAANG
MONGONDOW
UTARA
1 Buko Non RI KAB. BOLAANG
MONGONDOW
1 Passi Non RI
2 Boroko RI 2 Pangian Non RI
3 Bolangitang RI 3 Tungoi Non RI
4 Bohabak Non RI 4 Tanoyan Non RI
5 Bintauna RI 5 Pusian Non RI
6 Sangkub RI 6 Imandi Non RI
7 Mopuya RI
8 Doloduo Non RI
9 Poigar RI
10 Inobonto RI
11 Komangaan Non RI
12 Lolak RI
13 Maelang RI
14 Tadoi Non RI
15 Bilalang Non RI
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 71
KAB. KEPULAUAN
TALAUD 1 Mangaran RI
KAB. KEPL. SI-
TARO 1 Ondong RI
2 Damau RI 2 Hiung RI
3 Salibabu Non RI 3 Salili Non RI
4 Moronge Non RI 4 Talawid RI
5 Lirung RI 5 Sawang RI
6 Kalongan Non RI 6 Ulu Non RI
7 Melonguane RI 7 Tagulandang Non RI
8 Tarohan Non RI 8 Kisihang RI
9 Beo RI 9 Minanga Non RI
10 Lobbo Non RI 10 Biaro Non RI
11 Sambuara Non RI
12 Essang RI KAB. KEPL. 1 Tahuna Timur Non RI
13 Gemeh RI SANGIHE 2 Tahuna Barat Non RI
14 Dapalan RI 3 Manganitu RI
15 Rainis RI 4 Kuma RI
16 Pulutan Non RI 5 Manalu RI
17 Tule Non RI 6 Salurang Non RI
18 Karatung RI 7 Pintareng Non RI
19 Miangas Non RI 8 Tamako RI
9 Dagho RI
10 Lapongo RI
11 Kahakitang RI
12 Kendahe RI
13 Enemawira RI
14 Kalasuge Non RI
15 Marore RI
16 Nusa RI
17 Tahuna Non RI
72 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
2. Rumah Sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai
perkembangan sarana rumah sakit antara lain
dengan melihat perkembangan fasilitas perawa-
tan yang biasanya diukur dengan menghitung
jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta ra-
sionya terhadap jumlah penduduk.
Pada tahun 2010, jumlah rumah sakit se Su-
lawesi Utara sebanyak 34 unit dimana 17 unit
dikelola oleh Pemerintah yang terdiri atas rumah
sakit milik Departemen Kesehatan, Pemerintah
Provinsi Sulawesi Utara (13 RS) dan TNI/POLRI
(4 RS) dan 15 unit dikelola oleh swasta. Terdapat 2
rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak yang dikelola
swasta. Dari 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara,
tiga kabupaten tidak memiliki rumah sakit, yaitu
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Bolaang
Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow
Utara.
Perkembangan jumlah rumah sakit di Sulawesi
Utara tahun 2006 sampai tahun 2010 dapat terli-
hat sebagaimana pada gambar 5.5.
Daftar Rumah Sakit se Provinsi Sulawesi Utara
dapat terlihat seperti pada tabel 5.2
Gambar 5. 4. Distribusi rumah sakit di Sulawesi Utara
berdasarkan kepemilikan tahun 2010
Gambar 5. 5. Perkembangan jumlah Rumah Sakit di Sulawesi Utara
tahun 2006—tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 73
Nomor Nama Rumah Sakit Jlh Kls Alamat Telepon Fax Penyelenggara Direktur
Registr
asi TT RS
7171013 RSU PROF. Dr. R.D. KANDOU
735 B Jl. Raya Tanawangko No.55 Manado
(0431)838203 (0431)838204
Dep.Kes.RI Dr. Fione Pangemana, M.Kes.
7171035 RSU PROF.Dr.V.L.RATUMBUYSANG
250 Jl. Bethesda No. 77 Manado
(0431)827525 (0431)855703
Pempop. Sulut Dr. Bahagia Mokoagouw, M.Kes
7102120 RSUD NOONGAN 105 D Jl. Raya Noongan (0431)3174071
Pempop. Sulut Dr. Ingrit Giroth, M.Kes
7172036 RSUD BITUNG 75 C Jl. 46 Manembo-nembo Bitung
(0438)38066 (0438)38066
Pemkot Bitung Dr. Vonny Dumingan, M.Kes
7102014 RSUD DR. SAM RATULANGI
109 C Jl. Suprapto Luaan Tondano Timur
(0431)321171,321172
(0431)321172
Pemkab Minahasa Dr. Maryani Suronoto, M,Biomed.
7101013 RSUD DATOE BINANGKANG
190 C Jl. Ade Irma Kotamobagu (0434)21574 (0434)21574
Pemkab BolMong Dr. Lucky Siwi, Sp.PD
7103015 RSUD LIUN KENDAGE 150 C Jl. Tahete Kel. Apengsambeka
(0432)24410,24411
(0432)24410
Pemkab Sangihe Dr. Handry Pasandaran, ME
RSUD TALAUD 100 C Mala Kec. Melonguane Pemkab Talaud Dr. K. D. Monangin,ME
RSUD AMURANG 150 Teep Amurang Pemkab Minsel Dr. Olga Tampemawa, M.Kes.
RSUD MARIA WALANDA MARAMIS
50 D Airmadidi (0431)892811 Pemkab Minut Dr, Rosa Tidayoh,M.Kes.
RSU RATATOTOK BUYAT
150 C Jl. J.W.Lasut Ratatotok Dua
(0431)3177610
(0431)3177610
Dep.Kes.RI Dr, Vally Ratulangi
7103026 RSU LAPANGAN SAWANG
50 D Sawang Kec Siau Timur Selatan
Pemkab Sitaro Dr. Ria Papalapu, M.Kes.
7101035 RSUD KOTA KOTAMOBAGU
Jl, Pobundayan Kotamobagu
Pemkota Kotamobagu
7171024 RSU TK. III WOLTER MONGINSIDI
129 Jl. 14 Februari Manado (0431)852450,852250
(0431)853035
ABRI-TNI AD dr. Rudy Tubagus, Sp.B
7172025 RSU AL BITUNG 50 Jl. Rumkital Bitung (0438) 21264 (0438) 3598321264
ABRI-TNI AL
RSU LANUD SAM RATULANGI
34 Jl. A.A. Maramis Manado (0431)81177 (0431)81177
ABRI-TNI AU
RSU TK.IV BHAYANGKARA
30 Jl. Sam Ratulangi No.326 Manado
(0431)822952 (0431)822952
POLRI
Tabel. 5.2. DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010
74 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Nomor Nama Rumah Sakit Jlh Kls Alamat Telepon Fax Penyelenggara Direktur
Registr
asi
TT RS
71020
36
RSU BETHESDA 224 C Jl. Raya Tomohon (0431)
351024,352
712
(0431)
352712
Yayasan Ds,AZR
Wenas
Dr. Robin Warouw,
M.Kes
71020
40
RSU SILOAM 50 Kolongan Atas Sonder (0431)
356673
(0431)
356673
Yayasan Ds,AZR
Wenas
Dr. Hary Ulaen, M.Kes
71021
16
RSU KALOORAN 75 C Kel. Buyumgon
Amurang
(0430)
21109
(0430)
21109
Yayasan Ds,AZR
Wenas
Dr. Ellaine
Wenur,M.Kes
71020
95
RSU TONSEA 50 Airmadidi (0431)
891755
Yayasan Ds,AZR
Wenas
Dr. Jeane Agu
71710
50
RSU PANCARAN KASIH 170 C Jl. Sam Ratulangi XIII
Manado
(0431)
857628
(0431)
857628
Yayasan Ds,AZR
Wenas
Dr. Kathiandagho-
Mangero,M.Kes
71020
51
RSU GUNUNG MARIA 250 C Jl. Sejahtera No. 282
Tomohon
(0431)
351008,351
308
(0431)
352414
Yayasan Ratna
Miriam
Dr. Anton Tombol,
M.Kes
71720
36
RSU BUDI MULIA 111 C Jl. Sam Ratulangi X/94
Bitung
(0438)
21442
(0438)
21922
Yayasan Ratna
Miriam
Dr. Rizal Tumewa,
Sp,S
71020
62
RSU HERMANA 100 D Jl. A. Mononutu
Lembean
(0431)
891020
(0431)
891690
Yayasan Ratna
Miriam
Dr. Frits Tambajong,
M.Kes.
71020
73
RSU BUDI SETIA 79 D Desa Koyawas
Langowan Barat
(0431)
371391
(0431)
371391
Yayasan Ratna
Miriam
Dr. Simon Pati
71020
84
RSU CANTIA 50 D Jl. Siswa No.32
Tompasobaru
(0430)
2424453
(0430)
242449
0
Yayasan Ratna
Miriam
Dr, Mareyke Sengkeh
71710
94
RSU SITTI MARYAM 73 Jl. Pongidon Raya No.
110 Manado
(0431)
851577
(0431)
862063
Yayasan RSI Sitti
Maryam
Prof. Dr. E. Datau
RSU MOONOW 40 Jl.Raya AKD
Kotamobagu
(0434)
22050
(0434)
21818
Yayasan RSI
Moonow
Dr. Sahara
Albugis,MPHM,DK
71010
24
RSU MONOMPIA 38 Kotamobagu (0434)
22221
(0434)
24878
Yayasan Kes.
Monompia
Dr, Beny Gunawan,
Sp.OG
71710
83
RSU ADVENT 80 Jl.14 Februari No,1
Teling Manado
(0431)
838203
(0431)
838204
Perkumpulan RS
Advent Manado
Dr. Edy Antou
71710
72
RSU PERMATA BUNDA 100 Jl. Pingkan Matindas (0431)
842055
(0431)
873735
Yayasan Bhakti
Medica
Dr, J.A. Najoan .M.Kes
RS Khusus Ibu & Anak
Kirana
38 Jl. Jed. Sudirman No.
78 Manado
(0431)
855474
Yayasan Kirana Dr. Badiah Mulachele,
MARS
RS Khusus Ibu 7 Anak
Kasih Ibu
50 Jl. Wolter Monginsidi
No. 1 Bahu Manado
(0431)
842055
PT. Regina Kasih
Bunda
Dr. F.J.O. Pelealu,MPH
DAFTAR RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2010 (lanjutan)
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 75
Selain jumlah rumah sakit, untuk menggambar-
kan ketersediaan sarana pelayanan, perlu pula
disajikan informasi jumlah tempat tidur rumah
sakit. Rincian jumlah tempat tidur rumah sakit
se Sulawesi sebagaimana dalam lampiran table.
3. Apotek dan Toko Obat
Sebagai penunjang pelayanan kesehatan
khususnya dalam penyediaan obat di masyara-
kat
maka terdapat 139 apotek dan 65 toko obat yang
tersebar di sembilan kabupaten/kota se-Sulawesi
Utara pada tahun 2010. Keberadaan apotek dan
toko obat tersebut ditunjang pula dengan ke-
beradaan Pedagang Besar Farmasi sebanyak 32
perusahaan dimana 31 diantaranya berdomisili di
Manado dan satu di Kabupaten Minahasa Utara .
Distribusi apotek dan toko obat dapat dilihat pada
gambar berikut
Gambar 5.6. Distribusi apotek dan toko obat se Sulawesi Utara tahun 2010
Mana
do
Tomo
hon
Kota
Kota
moba
gu
Kab.
Mina
hasa
Kab.
Mina
hasa
Utara
Kab.
Bolm
ong
Timur
Kab.
Mina
hasa
Selata
n
Kab.
Bolsel
Kab.
Sangi
he
Kab.
Talau
d
Kab.
Mina
hasa
Tengg
ara
Kota
Bitun
g
Kab.
Bolm
ong
Kab.
Sitaro
Kab.
Bolm
ong
Utara
Apotik 100 10 15 10 2 2 2 1 6 5 2 10
Toko Obat 28 4 14 5 9 1 1 14 9 5 5 4 2
0
30
60
90
120
4. Sarana Kesehatan Bersumber daya Masyara-
kat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelaya-
nan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dila-
kukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber-
daya yang ada termasuk yang ada di masyarakat.
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelaya-
nan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa),
Desa Siaga.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM
yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu men-
yelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, per-
baikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.
Untuk memantau perkembangannya,
Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata po-
syandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan
Mandiri. Pada tahun 2010, jumlah Posyandu di
Sulawesi Utara sebanyak 2.184 buah. Jumlah ini
meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2009
namun masih lebih sedikit dibandingkan tahun
2008 yang sebanyak 2.297 buah. Perkembangan
posyandu di Sulawesi Utara dapat dilihat pada
gambar 5.7, sementara distribusi posyandu menu-
rut menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada
gambar 5.8.
Sumber : Bidang UPK, 2011
76 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Dari gambar 5.8 terlihat Jumlah Posyandu di Ka-
bupatyen Minahasa Utara terbanyak dibanding-
kan dengan daerah lainnya. Namun untuk meli-
hat efektifitas posyandu, dapat dilihat dari rasio
posyandu – kelurahan/desa seperti yang terlihat
pada gambar 5.9.
Gambar 5.7. Perkembangan Posyandu di Sulawesi Utara tahun 2006-2010
Gambar 5.8 Distribusi Posyandu menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara tahun 2010
Gambar 5.9. Rasio Posyandu terhadap kelurahan /desa di Sulawesi utara tahun 2010
100
100
102
103
111
114
115
115
115
118
121
125
139
232
348
0 75 150 225 300
Kab. Bolaang Mongondow Utara
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Kab. Kepulauan Talaud
Kab. Minahasa Selatan
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Kab. Kepulauan Sangihe
Kota Kotamobagu
Kabupaten Kepulauan Sitaro
Kab. Minahasa Utara
Kab. Minahasa
Kab. Bolaang Mongondow
Kota Tomohon
Kota Bitung
Kota Manado
3852
6174
9397
144146
157160
189192192
286303
Kota Kotamobagu
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Kota Tomohon
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Kab. Bolaang Mongondow Utara
Kabupaten Kepulauan Sitaro
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Minahasa Utara
Kab. Kepulauan Talaud
Kota Bitung
Kab. Minahasa Selatan
Kab. Bolaang Mongondow
Kab. Kepulauan Sangihe
Kab. Minahasa
Kota Manado
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 77
Gambar 5.10 Jumlah Posyandu menurut jenis di Sulawesi Utara tahun 2010
Dari gambar 5.9 terlihat bahwa rata-rata di setiap
kabupaten 1 Posyandu melayani 1 desa, tetapi di
daerah kota nampak di dalam 1 kelurahan/desa
terdapat lebih dari 1 Posyandu, dan rasio terbesar
terdapat pada Kota Manado.
Adapun perbandingan jenis posyandu di Sulawesi
utara seperti pada gambar 5.10
386
824
924
50
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
Adapun data jumlah Posyandu dan Polindes
menurut kabupaten/kota tahun 2010 (sumber:
laporan Profil Kabupaten/Kota) seperti dalam ta-
ble lampiran profil ini.
Pembentukan Desa Siaga dimaksudkan untuk
memberikan penerangan kepada warga setempat
mengenai bencana, .termasuk flu burung. Desa
siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumber-
daya dan kemampuan mencegah serta mengatasi
masalah-masalah kesehatan. Strategi yang dit-
erapkan adalah menggerakkan dan memberdaya-
kan masyarakat untuk hidup sehat. Selain itu,
Desa Siaga juga diharapkan mampu meningkatkan
akses kesehatan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Selain meningkatkan
sistem surveillance, monitoring dan informasi ke-
sehatan serta meningkatkan biaya kesehatan Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes dengan tenaga Poskes-des minimal 1 (satu) orang bidan dan 2(dua) kader. Pada tahun 2010 jumlah desa siaga di Su-lawesi Utara adalah sebanyak 499 desa. Namun jika dibandingkan dengan jumlah Poskes-des ( yang sebanyak 762 buah, maka hanya seki-tar 50% dari seluruh desa siaga yang ditetapkan yang mempunyai Poskesdes. Perbandingan antara desa siaga dan poskesdes menurut Kabupaten/kota dapat dilihat dari gam-bar berikut.5.11
Kab.
Bolaang
Mongon
dow
Kab.
Bolaang
Mongon
dow
Utara
Kab.
Bolaang
Mongon
dow
Selatan
Kab.
Bolaang
Mongon
dow
Timur
Kab.
Minahas
a
Kab.
Minahas
a Utara
Kab.
Minahas
a
Selatan
Kab.
Minahas
a
Tenggar
a
Kab.
Kepulau
an
Sangihe
Kab.
Kepulau
an
Talaud
Kabupat
en
Kepulau
an
Sitaro
Kota
Manado
Kota
Bitung
Kota
Tomoho
n
Kota
Kotamo
bagu
Ds Siaga 142 93 60 26 237 100 156 76 165 153 51 87 69 36 30
Poskesdes 37 13 11 5 33 41 156 76 8 24 18 0 57 3 17
Polindes 53,0 20,0 5,0 9,0 28,0 30,0 10,0 9,0 68,0 - 19,0 7,0 - 1,0 4,0
0
50
100
150
200
250
Gambar 5.11. Perbandingan Desa siaga dengan Poskesdes dan Posyandu di Sulawesi Utara tahun 2010
78 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Dari gambar 5.11 terlihat bahwa tidak semua
desa siaga yang mempunyai Poskesdes. Mungkin
salah satu factor yang menyebabkan gap yang
terlalu besar adalah keberadaan polindes yang
belum menjadi Poskesdes yang tidak dimasuk-
kan dalam perhitungan. Namun jika merujuk ke
tabel lampiran no. 63, maka jika dijumlahkan
maka tetap sebagian besar daerah tidak mem-
punyai jumlah desa siaga dan Poskesdes yang
sama, kecuali di kabupaten MInahasa Selatan
dan Minahasa Tenggara.
B. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan yang akan dianalisis di dalam
profil 2010 ini dibatasi pada tenaga kesehatan yang
bekerja di Puskesmas.
1. Tenaga Medis
Jumlah sumber daya manusia yang bertugas di
Puskesmas di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun
2010 tercatat sebanyak 4.105 orang yang terdiri
atas 456 orang tenaga medis, 2.873 orang tenaga
perawat dan bidan, 150 tenaga farmasi, 204 tenaga
gizi, 30 orang teknisi medis, 273 orang tenaga sani-
tasi serta 119 orang tenaga kesehatan masyarakat
lain. 3 daerah yang mempunyai tenaga medis ter-
banyak adalah Kota Manado (72), abupaten Mina-
hasa Utara (53) dan Kabupaten Minahasa (51)
seperti pada gambar 5. 12
. Dari gambar tersebut terlihat bahwa tenaga
medis yang bekerja di Puskesmas lebih banyak
berada di Kota Manado, meskipun Kota Manado
mempunyai jumlah Puskesmas yang hanya 15
Puskesmas. Kabupaten Bolaang Mongondow Sela-
tan mempunyai tenaga medis yang paling sedikit.
Jumlah tenaga medis yang sebanyak 456 orang,
jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas se-
banyak 169 Puskesmas atau rata-rata 2,7 dokter
di tiap Puskesmas. Rasio dokter dan Puskesmas
terlihat sebagaimana pada gambar 5. 13
10
15
16
16
16
17
24
28
31
33
37
37
51
53
72
0 10 20 30 40 50 60 70
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Bolaang mongondow Utara
Talaud
Kotamobagu
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Bolaang mongondow
Sangihe
Tomohon
Sitaro
Minahasa Tenggara
Minahasa
Bitung
Minahasa Utara
Minahasa Selatan
Manado
Gambar 5.12. Distribusi tenaga medis yang bekerja di Puskesmas di Sulawesi Utara tahun 2010
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 79
Sumber : Profil kesehatan kabupaten/kota, 2010
2,0
0,8
1,2
1,5
1,8
1,8
1,9
1,9
2,0
2,1
2,5
2,7
2,7
3,1
3,3
4,9
0 1 2 3 4 5 6
Prov. Sulut
Bolaang mongondow
Minahasa
Kotamobagu
Manado
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Sangihe
Talaud
Bitung
Bolaang mongondow Utara
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Minahasa Utara
Minahasa Selatan
Tomohon
Minahasa Tenggara
Sitaro
Gambar 5.14 Rasio tenaga medis yang bekerja di Puskesmas terhadap 10.000 penduduk
di Sulawesi Utara tahun 2010
Jika dianalisis menurut jumlah penduduk, maka
terlihat rasio tenaga medis terhadap 10.000
penduduk seperti terlihat pada gambar 5.14.
Gambar 5. 13. Rasio tenaga medis yang bekerja di Puskesmas
di Sulawesi Utara tahun 2010 (dokter/puskesmas)
Sumber : Profil kesehatan kabupaten/kota, 2010
2,7
0,8
1,2
1,4
1,9
2,0
2,5
3,0
3,1
3,1
3,2
3,2
4,0
4,1
4,8
5,1
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0
Prov. Sulut
Talaud
Bolaang mongondow
Sangihe
Minahasa
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Bolaang mongondow Utara
Minahasa Tenggara
Sitaro
Minahasa Selatan
Kotamobagu
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Tomohon
Bitung
Manado
Minahasa Utara
80 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas di
tiap kabupaten/kota, maka rasio tenaga paramedis
disetiap puskesmas sebagaimana terlihat pada
gambar 5.16.
2. Tenaga Paramedis.
Jumlah paramedis (perawat dan bidan) yang
bekerja di Puskesmas tahun 2010 sebanyak 2,873
orang dengan 3 wilayah yang mempunyai tenaga
perawat/bidan terbanyak adalah Kabupaten Mina-
hasa (302), Kab.Minahasa Utara (299) dan Kota
Manado (281 orang). sebagaimana terlihat pada
gambar 5.15.
Sumber : Profil kesehatan kabupaten/kota, 2010
Gambar 5. 15. Distribusi tenaga Perawat/Bidan yang bekerja di Puskesmas
menurut Kabupaten/Kota tahun 2010
Gambar 5.16. Rasio tenaga paramedic (perawat dan bidan) per Puskesmas di Sulawesi utara
36
81
88
105
170
174
180
190
193
244
254
276
281
299
302
Sangihe
Kotamobagu
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Minahasa Tenggara
Bolaang mongondow Utara
Sitaro
Talaud
Bitung
Minahasa Selatan
Tomohon
Bolaang mongondow
Manado
Minahasa Utara
Minahasa
17,0
2,118
10,0
14,353
15,455
15,895
16,20
17,60
18,0
18,733
19,714
21,0
21,444
29,0
29,90
36,286
Prov. Sulut
Sangihe
Talaud
Minahasa Selatan
Minahasa Tenggara
Minahasa
Kotamobagu
Kab. Bolaang Mongondow Timur
Sitaro
Manado
Bolaang mongondow
Kab. Bolaang Mongondow Selatan
Bitung
Bolaang mongondow Utara
Minahasa Utara
Tomohon
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 81
Dari gambar 5. terlihat bahwa keberadaan para-
medic di setiap Puskesmas bervariasi. Di Kota To-
mohon rata-rata di setiap Puskesmas terdapat 36
tenaga paramedis , begitu juga di kabupaten Mina-
hasa Utara dengan rata-rata 299 paramedis di
setiap Puskesmas. Kabupaten Talaud merupakan
daerah yang mempunyhai sangat sedikit tenaga
paramedis di setiap Puskesmas, dimana rata-rata
hanya terdapat 2 tenaga paramedis di setiap
Puskesmas.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan di Provinsi Sulawesi
Utara tahun 2010 yakni bersumber Pusat yaitu
dari Dana Depkes berupa Dana Dekonsentrasi,
Tugas Pembantuan, dana Bantuan Luar Negeri
(BLN) serta dana transfer ke daerah yakni dana
perimbangan berupa dana Alokasi Khusus (DAK)
serta dana yang bersumber Pendapatan daerah
yaitu APBD.
Dana Dekonsentrasi tahun 2010 berjumlah Rp.
14.281.348.000,- yang digunakan untuk kegiatan
Pengembangan Upaya Kesehatan dan Pember-
dayaan Masyarakat, Kebijakan dan manajemen
Pembangunan kesehatan,Upaya Kesehatan
Masyarakat, Perbaikan gizi Masyarakat, Upaya
kesehatan Perorangan, Pencegahan dan Pem-
berantasan Penyakit, Obat-obatan dan Per-
bekalan Kesehatan serta Sumberdaya kesehatan.
Jika dibandingkan dari tahun ke tahun sejak tahun
2006, maka terlihat bahwa anggaran Dekonsen-
trasi kesehatan di Sulawesi Utaracenderung men-
galami penurunan.
Perbandingan dana dekonsentrasi menurut pro-
gram tahun 2006—2010 dapat terlihat sebagai-
mana gambar 5.17.
Gambar 5. 17. Dana kesehatan sumber dekonsentrasi Sulawesi Utara menurut program
tahun 2006—2010 ( dalam juta ))
Sumber : Seksi perencanaan, 2011
82 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Adapun tabel dana dekonsentrasi selengkapnya
menurut program tahun 2006-2010 adalah seba-
gaimana terlihat pada tabel 5.3
Sumber : Seksi perencanaan, 2011
Tahun
Program
Prom-
kes
Manaje-
men UKM Gizi Rujukan P2M
Ling-
kungan
Obat-
obatan SDK
2006 1,647,065 4,465,220 18,670,643 7,090,330 4,055,700 5,940,215 620,000 1,054,210 2,016,732
2007 2,983,510 3,430,381 24,054,225 4,410,894 1,274,511 1,393,768 615,923 811,690 881,099
2008 1,208,100 3,219,554 9,473,513 205,676 0 0 0 287,800 1,047,882
2009 2.848.580. 3.847.180 4.762..043 932.853 69.000 300.000 0 550.000 971.692
2010 2.050.000. 2.194.700. 4.229.242. 1.500.000 125.823. 300.000. 0 490.625. 1.388.142.
Tabel 5.3. Perbandingan Dana Kesehatan Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Utara
tahun 2006-2010 (x 1.000)
Dana kesehatan bersumber APBD dari tahun 2004
sampai dengan tahun 2010 mempunyai ke-
cenderungan peningkatan, meskipun pada tahun
2008 terjadi penurunan, namun pada tahun 2009
dan tahun 2010 kembali meningkat. Alokasi dan
penyerapan dana APBD (belanja tidak langsung)
tahun 2010 dapat terlihat pada gambar berikut.
Sumber : Seksi perencanaan, 2011
Gambar 5.18. APBD Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara 2004-2010 (dalam Milyar)
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 83
Jika dibandingkan pendanaan untuk kegiatan pro-
gram antara APBD dan dana dekonsentrasi maka
gambaran yang terlihat dapat menjelaskan per-
sentase APBD kesehatan terhadap dana dekon-
sentrasi setiap tahun yang tetap lebih sedikit di-
bandingkan dengan dana bersumber APBN.
Gambar 5.19. Perbandingan dana kesehatan Provinsi Sulawesi Utara sumber Dekonsentrasi
dan sumber APBD (belanja publik) tahun 2005-2010 (dalam Milyar)
Sumber : Seksi perencanaan, 2011
84 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 85
Sampai dengan akhir tahun 2010, terdapat be-
berapa hal yang dapat menjadi suatu kebanggaan
dengan adanya keberhasilan yang harus diper-
tahankan sekaligus menjadi kekuatan karena
adanya dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Utara dalam pengembangan program-program
kesehatan.
1. Program Jamkesda
Adanya kenaikan yang cukup berarti dalam
pembiayaan jaminan kesehatan bagi masyarakat
di Sulawesi Utara dimana jika alokasi anggaran
Jamkesda tahun 2009 hanya sebesar Rp.
1.500.000.000, maka pada tahun 2010 alokasi
anggaran sudah sebesar Rp. 3.500.000.000. Untuk
tahun 2011 dana Jamkesda yang disiapkan adalah
Rp. 7.062.258.000 untuk 178.479 jiwa.
Hal ini dapat terjadi oleh karena adanya Pergub
Sulut No. 26 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Program Pembiayaan dan Jamkesda di Provinsi Su-
lawesi Utara dan adanya MOU antara Pemerintah
Provinsi Sulawesi Utara No. 441/1765/Sekr dengan
PT. ASKES No. 250/KTR/0709 tentang Penyelengga-
raan Jaminan bagi Masyarakat Miskin di Provinsi
Sulawesi Utara
BAB VI
DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN
Gambar 6.1. Penandatangana MOU antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
dengan PT ASKES
86 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
2. Pengendalian Penyakit Menular
a. Pengendalian Penyakit HIV/AIDS.
Dalam pengendalian Penyakit HIV/AIDS telah
dihasilkan beberapa Kebijakan dalam Penanggu-
langan HIV/AIDS di Sulawesi Utara seperti :
1. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara No.
1 Tahun 2009 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS.
2. Peraturan Gubernur tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS No.10 tahun 2011.
Pada tahun 2010 telah dilaksanakan Konsultasi
Nasional HIV/AIDS dan Gereja se Indonesia di
Provinsi Sulawesi Utara
b. Pengendalian Penyakit DBD
1. Pencanangan Sulawesi utara berantas DBD
dan
2. Pencanangan Pemberantasan Sarang Nyamuk
melalui pemberdayaan Juru Pemantau jentik
(Jumantik)
Atas komitmen Pemerintah Provinsi bersama se-
luruh Kabupaten / Kota sehingga masyarakat mi-
skin di Sulawesi Utara sudah mendapatkan Pe-
layanan kesehatan melalui JAMKESDA dan JAM-
KESMAS sehingga pada tahun 2009 Gubernur Su-
lawesi Utara mendapatkan ASKES AWARD untuk
komitmen pelaksanaan Jamkesda dari Menteri
Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI.
Gambar 6.2. Penyerahan ASKES AWARD kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara oleh Menko Kesra
Gambar 6.3. Pengukuhan Jumantik Kota Manado
oleh Gubernur Sulawesi utara
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 87
3. Pengendalian Penyakit Tidak Menular
MOU antara Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Utara dan BKOW tentang eteksi Dini dan Pengo
batan Kanker Mulut Rahim melalui klinik Kese-
hatan BKOW
4. Lingkungan sehat.
a. Peraturan Gubernur Sulawesi Utara No. 43 Ta-
hun 2007 tentang Penyelenggaraan Kabupaten /
Kota Sehat di Provinsi Sulawesi Utara
b. Keputusan Gubernur Sulawesi Utara No. 43 ta-
hun 2007 tentang pembentukan TIM Pembina
Kabupaten / Kota Sehat di Provinsi Sulawesi
Utara
c. Tahun 2009 Provinsi Sulut mengajukan 4 kab/Kota
(Kab.Kep. Sangihe, Kota Bitung, Kota Manado,
Kab. Minahasa) untuk mengikuti penilaian kota
sehat tingkat Nasional dimana hasilnya adalah
Provinsi Sulut mendapatkan penghargaan :
1. Untuk Kota Sehat : Manado
2. Kabupaten Minahasa Utara dengan
Swasti Saba (kategori Padapa/
pemantapan)
3. Kota Bitung dengan Swasti Saba
Gambar 6.4. Pemantauan kegiatan Jumantik oleh
Ibu Gubernur Sulawesi utara
Gambar 6.5. Penandatanganan Kerja Sama Dinkes Prov. Sulawesi Utara dan BKOW
Sulawesi Utara dalam Deteksi Dini dan Pengobatan Kanker Leher rahim
88 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
5. Program Kesehatan Ibu dan Anak
a. Peraturan Gubernur KIBBLA ( Kesehatan Ibu,
bayi Baru lahir, bayi dan Balita)
b. Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2004 tentang
Trafiking (kerjasama Pemberdayaan Perem-
puan dengan Dinas Kesehatan Provinsi)
c. Kerjasama dengan Belanda Khususnya dalam
Pencegahan dan Penanganan Masalah Gang-
guan mental dan Emosional Balita tahun
2009
d. Dibentuknya Komite Kesehatan Reproduksi
Terpadu Tingkat Provinsi
e. Pencanangan Sulawesi Utara Peduli Ibu
Hamil
5. Program Promotif dan Preventif
a. Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun
b. Pencanangan Desda Siaga oleh Gubernur
Sulawesi Utara
6. Program Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan
a. Pengembangan Politeknik Kesehatan di Kabu-
paten Sangihe
b. Beasiswa pendidikan Dokter Umum bagi put-
era puteri daerah terpencil, perbatasan dan
kepulauan
c. MOU antara Kementerian Kesehatan dengan
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara un-
tuk pengembangan pelayanan Kesehatan
DTPK
7. Lain-lain
a. MOU antara Dinas Kesehatan Provinsi Su-
lawesi Utara dgn Kejaksaan Tinggi Sulawesi
Utara tentang Penunjukan Pengacara Negara
b. MOU antara Dinas Kesehatan Provinsi Su-
lawesi Utara dengan TP PKK Provinsi tentang
Program Kesehatan
Gambar 6.6. Gubernur Sulawesi Utara mencanangkan Sulawesi Utara Peduli ibu Hamil
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 89
Gambar 6. 7 Penandatanganan Ker-
jasama Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Utara dgn Kejaksaan
Tinggi Sulawesi Utara tentang
Penunjukan Pengacara Negara
Gambar 6. 8 Wakil Gubernur Sulawesi Utara menerima Penghargaan
dari Ibu Menkes RI
Gambar 6.9. Wakil Gubernur Su-
lawesi Utara bersama Kepala DInas
kesehatan seusai penyerahan
penghargaan dari Ibu Menkes RI
Hasil dari keseluruhan kebijakan Pemerintah
Provinsi dalam Pembangunan Kesehatan di Sulawesi
Utara maka pada peringatan HKN ke– 46 tahun
2010, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menda-
patkan Apresiasi & Penghargaan dari Menteri Ke-
sehatan RI yaitu Penghargaan MANGGALA KARYA
BHAKTI HUSADA
90 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010 91
Dari pemaparan menurut bab demi bab
sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa se-
cara umum terdapat peningkatan derajat kese-
hatan masyarkat Sulawesi Utara di tahun 2010
yang sejalan dengan perkembangan kondisi sosial,
ekonomi serta kondisi umum masyarakat Sulawesi
Utara.Hasil ini tentu saja perlu disosialisasikan /
dikomunikasikan baik ke pimpinan maupun secara
horizontal ke lintas sektor terkait dan masyarakat .
Dalam rangka pencapaian Tujuan Pembangunan
Milleミiuマ ふMDG’sぶ, Pro┗iミsi “ula┘esi Utara seIara uマuマ dapat dikatakaミ さoミ the traIkざ.
Namun disadari bahwa selain adanya keberhasilan-
keberhasilan dalam pembangunan kesehatan ta-
hun 2010, masih terdapat berbagai tantangan yang
memerlukan upaya keras untuk menghadapinya.
Masih lebarnya disparitas status kesehatan antar
kabupaten/daerah, distribusi Sumber Daya Manu-
sia Kesehatan yang tidak merata khususnya di
ndaerah DTPK, adanya ancaman penyakit menular
baru dan munculnya penyakit yang sudah lama
tidak dilaporkan dan anncaman masalah kesehatan
akibat bencana, merupakan tantangan sekaligus
masalah yang perlu dihadapi.
Begitu juga deミgaミ target peミIapaiaミ MDG’s. マeskipuミ Pro┗iミsi “ula┘esi Utara sudah さOミ the traIksざ, ミaマuミ ミterdapat HeHerapa tujuaミ yaミg masih memerlukan upaya keras.
Goal 1C, target yang berhubungan dengan program
gizi, dimana jumlah kasus gizi buruk tahun 2010
lebih sedikit dibanding tahun 2009 dan prevalensi
gizi buruk yang cenderung menurun kecuali di
talaud dan Bitung.
Goal 4, hasil-hasil kegiatan yang menjadi indica-
tor penunjang seperti KN, imunisasi, Vit A, penim-
bangan sudah mempunyai cakupan yang baik.
Begitu pula dengan goal 7.
Yang masih menjadi kendala adalah upaya penu-
runan angka kematian ibu dan penurunan kasus
HIV/AIDS yang masih tinggi. Upaya-upaya yang le-
bih keras dengan lebih memberikan peran lintas
program dan lintas sektor perlu ditingkatkan fre-
kuensinya.
Beberapa tantangan yang harus didikapi dalam
rangka pembangunan kesehatan di masa men-
datang mesti dihadapi . Adanya tuntutan masyara-
kata akan mutu pelayanan kesehatan yang semakin
tinggi; peningkatan jumlah penduduk yang berpen-
garuh pada ketersediaan pangan; masalah-masalah
yang berkaitan dengan tuntutan hokum/gugatan
masyarakat semakin meningkat,; pemberdayaan
dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
masih belum sesuai harapan; serta integrasi pem-
bangunan kesehatan yang melibatkan lintas sector
belum optimal.merupakan suatu fenomena yang
mau tidak mau harus cdan ditindak lanjuti dengan
rencana aksi yang matang dalam rangka menuju
kondisi / pencapaian indicator kinerja yang lebih
baik di masa-masa mendatang.
Dalam kerangka menuju pengembangan system
informasi kesehatan dalam hal ini pencapaian indi-
cator ketersediaan profil kesehatan maka seperti
diketahui bersama bahwa informasi yang disiapkan
dengan baik di unit-unit kesehatan akan
membantu pembuatan keputusan-keputusan
dalam unit kesehatan tersebut karena dapat
berfungsi sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan. Hasil-hasil yang disajikan
dalam profil kesehatan Sulawesi Utara ini tentu
saja akan menjadin informasi yang sangat penting
dan sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan
maupun oleh lintas sektor dan masyarakat.
Disadari bahwa perkembangan sistem in-
formasi kesehatan sangatlah cepat, tidak hanya
disebabkan karena perubahan teknologi informasi
yang sedemikian pesatnya, akan tetapi juga me-
tode-metode pemanfaatan data untuk penge-
lolaan pelayanan kesehatan dan sumber daya kese-
hatan selalu mengalami perkembangan.
BAB VII
PENUTUP
92 Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2010
Efisiensi dalam pengelolaan informasi kesehatan
menjadi sangat penting karena menyangkut pen-
gendalian biaya pelayanan kesehatan dan efisiensi
waktu. Dalam hal ini, pemanfaatan data dalam
pengelolaan kasus klinis untuk level individu mau-
pun dalam tingkat kesehatan masyarakat menjadi
mutlak diperlukan.
Dalam hal ini, pemanfaatan data dalam pengel-
olaan kasus klinis untuk level individu maupun
dalam tingkat kesehatan masyarakat menjadi mut-
lak diperlukan.
Seiring dengan perkembangan sistem informasi,
kebutuhan data/informasi yang akurat makin
meningkat, ternyata sistem informasi yang ada
saat ini masih belum dapat menghasilkan data
yang akurat, lengkap dan tepat waktu.
Berbagai permasalahan yang masih dihadapi dalam
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan saat
sekarang ini seperti masalah klasik tentang
mekanisme pelaporan yang berkualitas baik keaku-
rasian (accuracy), ketepatan waktu pelaporan
(timeliness) dan kelengkapan (completeness).
Oleh karena itu menjadi tanggung jawab bersama
untuk memperbaiki /melengkapi bahkan menyem-
purnakan sistem yang ada saat ini menjadi sesuatu
yang optimal yang dapat dimanfaatkan oleh semua
pihak.
Akhirnya kiranya gambaran yang sudah disajikan
dalam buku profil kesehatan ini bermanfaat dan
menjadi inspirasi untuk meningkatkan derajat kese-
hatan masyarakat Sulawesi Utara.
00
NO INDIKATOR No. Lampiran
A. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 14,598 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 1675 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 2270596 Jiwa Tabel 14 Kepadatan Penduduk /Km2 155.5379052 Jiwa/Km2 Tabel 15 Jumlah Penduduk Laki-laki 1,159,903 Jiwa Tabel 26 Jumlah Penduduk Perempuan 1,110,693 Jiwa Tabel 27 Rasio Beban Tanggungan 50.24 Tabel 28 Rasio Jenis Kelamin 104.43 Tabel 29 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 82.05 % Tabel 5
10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) 81.84 % Tabel 511 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) 82.27 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian12 Jumlah Lahir Hidup 37599 Bayi Tabel 613 Jumlah Bayi Mati 242 Bayi Tabel 614 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 6.4 Tabel 615 Jumlah Balita Mati 63 Balita Tabel 616 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 1.68 Tabel 617 Jumlah Kematian Ibu Maternal 69 Ibu Tabel 718 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 0 Tabel 7
B.2 Angka Kesakitan19 AFP Rate < 15 th #REF! Tabel 920 TB Paru Sembuh 79.14 % Tabel 921 Pneumonia Balita Ditangani #DIV/0! % Tabel 922 HIV/AIDS ditangani 100.00 % Tabel 1023 Infeksi Menular Seksual ditangani 81.41674333 % Tabel 1024 Angka Kesakitan DBD 95.92 Tabel 1025 DBD ditangani 100.00 % Tabel 1026 Angka Kesakitan Diare 11.20 Tabel 1027 Diare pada Balita ditangani 187.56 % Tabel 1028 Angka Kesakitan Malaria 15.82 Tabel 1129 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) 0 % Tabel 1230 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) #REF! % Tabel 1231 Kasus Penyakit Filariasis ditangani 100 % Tabel 1332 Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel 1433 Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel 1434 Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel 1435 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus Tabel 1436 Jumlah Kasus Campak 762 Kasus Tabel 1437 Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel 1438 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14
RESUME PROFIL KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. LampiranANGKA/NILAIB.3 Status Gizi39 Kunjungan Neonatus (KN2) 93.15 % Tabel 1540 Kunjungan Bayi 78.87 % Tabel 1541 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0.84 % Tabel 1542 BBLR ditangani 80.19 % Tabel 1543 Balita ditimbang 62.48 % Tabel 1644 Balita BB Naik 86.43 % Tabel 1645 BGM 1.35 % Tabel 1646 Balita Gizi Buruk 0.05 % Tabel 16
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 98.97 % Tabel 1748 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 87.49 % Tabel 1749 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 85.59 % Tabel 1750 Deteksi Dini Tumbang Anak Balita 59.68 % Tabel 1851 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 38.62 % Tabel 1852 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU 62.49 % Tabel 1853 Peserta KB Baru 24.04 % Tabel 1954 Peserta KB Aktif 82.15 % Tabel 1955 Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 2056 Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 2157 Desa/Kelurahan UCI 68.78 % Tabel 2258 Cakupan Imunisasi Campak Bayi - % Tabel 2359 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 0 % Tabel 2360 MP-ASI Bayi BGM 21.03 % Tabel 2461 Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 79.78 % Tabel 2462 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 % Tabel 2463 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 88.78 % Tabel 2564 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 86.56 % Tabel 2565 WUS dg imunisasi TT5 #REF! % Tabel 2666 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 2767 Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk #DIV/0! % Tabel 2768 Bumil Risti/Komplikasi 17.46 % Tabel 2869 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 71.74 % Tabel 2870 Neonatal Risti dirujuk 8.85 % Tabel 2871 Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 41.30 % Tabel 2872 Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 16.75 % Tabel 2973 Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam 92.35 % Tabel 3074 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 22.61 % Tabel 3275 Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik 67.20 % Tabel 3376 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 0.55 % Tabel 3477 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 25.57 % Tabel 3478 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 47.46 % Tabel 3479 Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar 48.90 % Tabel 3680 Penduduk Miskin dicakup JPKM #REF! % Tabel 3781 Penduduk Miskin Mendapat Yankes #REF! % Tabel 3782 Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI 84.19 % Tabel 37
NO INDIKATOR No. LampiranANGKA/NILAI83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 49.84 % Tabel 3984 WUS yang diberi Kapsul Yodium 3.55 % Tabel 40
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan85 Sarkes yang memiliki Labkes 20.20 % Tabel 43
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat86 Rumah Tangga ber-PHBS 66.21 % Tabel 4587 Posyandu Aktif 44.47 % Tabel 46
C.4 Keadaan Lingkungan88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 100.90 % Tabel 4789 Rumah Sehat #REF! % Tabel 4790 Keluarga yang diperiksa air bersihnya 67.99 % Tabel 4891 Keluarga yang memiliki akses air bersih 100 % Tabel 4892 KK memiliki Jamban 74.62 % Tabel 4993 KK memiliki Jamban Sehat #REF! % Tabel 4994 KK memiliki Tempat Sampah 60.20 % Tabel 4995 KK memiliki Tempat Sampah Sehat #REF! % Tabel 4996 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 41.71 % Tabel 4997 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat #REF! % Tabel 4998 TUPM Sehat 67.08 % Tabel 5099 Institusi dibina Keslingnya 75.14 % Tabel 51
100 Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes 39.96 % Tabel 52101 Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes 65.53 % Tabel 52
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Tenaga Kesehatan102 Jumlah Tenaga Medis 1395 Orang Tabel 53103 Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan #REF! Orang Tabel 53104 Jumlah Tenaga Farmasi 240 Orang Tabel 53105 Jumlah Tenaga Gizi 270 Orang Tabel 53106 Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 73 Orang Tabel 53107 Jumlah Tenaga Sanitasi 342 Orang Tabel 53108 Jumlah Tenaga Kesmas 209 Orang Tabel 53109 Jumlah Tenaga Kesehatan 7176 Orang Tabel 53110 Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 0 Orang Tabel 55111 Jumlah Tenaga Dokter Umum 1007 Orang Tabel 55112 Jumlah Tenaga Dokter Gigi 0 Orang Tabel 55
D.2 Pembiayaan Kesehatan113 Total Anggaran Kesehatan 62362232887 Rp. Tabel 60114 APBD Kesehatan thd APBD KABUPATEN/KOTA #DIV/0! % Tabel 60115 Anggaran Kesehatan Perkapita - % Tabel 60
D.3 Sarana Kesehatan116 Jumlah Desa Siaga 1,481 Desa Tabel 62117 Jumlah Polindes 263 Polindes Tabel 62118 Jumlah Posyandu 2,184 Psyd Tabel 62
����� �
���� ������ ����� ��������������� ����� ��������� ����� ����� �������
��� ��������� �������� �������
���� ����� ����� ��������� ���������
����� �������� ����� �������� ��������
�km �� ������ ������ �km �
� � � � � � � ! �"
� �#$% �&'##() �&()&(*&+ �����%�! ��� � ��� ����� � �����" �%� �"%�
� �#$% �&'##() �&()&(*&+ �,#-# ��!%�� !� � !� �"��!� �����! �%" ���% "
� �#$% �&'##() �&()&(*&+ �.'#,#( ��!��%�" �� " �� ���""� ���� � �%! �!%�"
� �#$% �&'##() �&()&(*&+ �/01- !�"%� �� " �� ������ ������ �%� �!%!�
� �#$% �/(#2#3# ��"�!% " �!� �� ��� ��"�� � ���� �%� �"�%�"
� �#$% �/(#2#3# �,#-# !��%�� �� � ��� � �!"� � ���� �%! �"�%��
� �#$% �/(#2#3# �.'#,#( ���!�%�� ��" �" ��" �!����� ���!�� �%� ���% �
�#$% �/(#2#3# �.())#-# ��"%�! ��� ! ��� �""���� ������ �%� ���%��
! �#$% �.41'#1#( �#()/2. ���%!� ��� " ��� �����"" ������ �%� �"�%��
�" �#$% �.41'#1#( �#'#1* ����"%!� ��� �� ��� ����� ����!! �% ��%�"
�� �#$14#,.( �.41'#1#( �/,#-& � �%�� " � � ��� "� ������ �% ���% �
�� �&,# �#(#*& ���%�� " � � ��"�� � ��"�"�� �%� ����"%��
�� �&,# �/,1() ���%�� " �! �! � ����� ����"� �%� �!�%"�
�� �&,# �&0&2&( ���%�" " �� �� !����� �����! �% "�%�!
�� �&,# �&,#0&$#)1 ��"�"%"" �� �" �� �"����! ���!�� �% �"�%��
����� ��56�� ����! %�� ����! �"� ���� ����"��!� �!��"�! �% ���
�10$.-7 �#(,&- �,#,/3,/8 �-&9% �1'1,
��56�� ������� �����
����� �"�"
�����
�5 �����������5������ ��������� ����:���%
;<=>? @
ABC?<D E>FGBGBH C>FBIB; A>FJK H>?<CJFL H>?MCEMH BCBILI<KJM =>=<F ;<FNNBFN<FL I<KJM A>FJK H>?<CJFL G<F H<=BE<;>F
ABC?<D E>FGBGBH
?<HJO?<HJ P;<DBFQ E>I>CEB<F P;<DBFQROS TOUS UTOSS STOVS >=65 JML 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 Kab. Bolaang Mongondow 213,484 11,039 23,193 52,938 18,965 4,945 111,080 10,183 21,459 48,442 16,979 5,341 102,404 55.46 108.52 Kab. Bolaang Mongondow Utara 70,693 3,685 8,219 16,774 6,010 1,563 36,251 3,548 7,461 16,042 5,698 1,693 34,442 58.78 105.33 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 57,001 3,491 6,863 14,098 4,454 912 29,818 3,250 6,303 12,893 3,866 871 27,183 61.43 109.74 Kab. Bolaang Mongondow Timur 63,654 3,074 6,613 16,436 5,800 1,376 33,299 2,899 6,145 14,853 5,009 1,449 30,355 51.20 109.75 Kab. Minahasa 310,384 12,637 27,917 73,053 34,456 10,856 158,919 11,740 26,097 67,334 32,570 13,724 151,465 49.65 104.96 Kab. Minahasa Utara 188,904 8,822 18,626 45,873 18,230 4,569 96,120 8,502 17,335 43,399 17,743 5,805 92,784 50.83 103.67 Kab. Minahasa Selatan 195,553 8,622 19,870 44,681 21,555 6,318 101,046 8,095 18,294 40,664 19,996 7,458 94,507 54.10 106.98 Kab. Minahasa Tenggara 100,443 4,997 10,839 23,512 10,035 2,672 52,055 4,763 10,096 21,069 9,144 3,316 48,388 57.53 107.69 Kab. Kepulauan Sangihe 126,100 5,040 11,447 30,095 13,606 3,632 63,820 4,564 10,640 28,273 13,479 5,324 62,280 47.57 102.5
10 Kab. Kepulauan Talaud 83,434 4,021 8,716 19,473 8,371 2,087 42,668 3,686 7,837 18,234 8,093 2,916 40,766 54.02 104.711 Kabupaten Kepulauan Sitaro 63,801 2,440 5,863 14,073 7,166 1,992 31,534 2,449 5,440 13,873 7,382 3,123 32,267 50.14 97.712 Kota Manado 410,481 17,836 36,792 106,926 37,451 7,287 206,292 16,884 34,669 104,608 37,658 10,370 204,189 43.20 101.013 Kota Bitung 187,652 9,814 18,959 48,955 15,489 2,784 96,001 9,158 17,844 45,970 14,895 3,784 91,651 49.75 104.714 Kota Tomohon 91,553 3,727 8,463 21,958 9,337 2,694 46,179 3,369 7,730 21,573 9,037 3,665 45,374 47.89 101.815 Kota Kotamobagu 107,459 5,032 10,610 27,463 9,696 2,020 54,821 4,752 9,966 26,585 9,005 2,330 52,638 47.71 104.1
JUMLAH PROVINSI 2,270,596 104,277 222,990 556,308 220,621 55,707 1,159,903 97,842 207,316 523,812 210,554 71,169 1,110,693 50.24 104.4
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/kota
Catatan : Jumlah kolom 10 + kolom 17 = kolom 3
PROVINSI SULAWESI UTARATAHUN 2010
RASIOBEBAN TANG
GUNGAN
RASIOJENIS
KELAMINNO KABUPATEN JUMLAH
PENDUDUK
WXYZ[ \
]^_[X` aZbc^c^d _Zb^e^W ]Zbfg dZ[X_fb cXb dZ[h_ahd ^_^e
]^_[X` aZbc^c^d
[Xdfi[Xdf aZeZ_a^Xb [Xdfi[XdfjaZeZ_a^Xb
k l \ m n
k o i m komplqq rqpsml lolpkkr
l n i r kknpnml kotpsms lllp\ro
\ ko i km koqpmms koopmts loqprkt
m kn i kr rrpkks rlpqkr krkps\q
n lo i lm stpllr sopsrk ktqpklo
t ln i lr rkpkqr snpkqm kqtp\n\
q \o i \m rmptqt ropkqt ksmpsnl
s \n i \r rtpr\o rlpllq ksrpknq
r mo i mm sspkqt slptln kqopsok
ko mn i mr qlpsst trporr kmkprsn
kk no i nm tmprsk tkpoto kltpomk
kl nn i nr noplsn mqpsr\ rspkqs
k\ to i tm \lpmtr \lpnol tmprqk
km tn i tr lkprss l\ps\o mnpsks
kn qo i qm ktpnqn loptns \qpl\\
kt qnj kqpkmm ltptsk m\psln
guvwxyz ay{|}~ dx�x����� d�wu���x��d{�� loor
bh dZ[h_ahd ^_^e �WX`^b�
aeh�fbgf g^[X�Zgf ^WXeX
WX`^b loko
lplqopnrt]^_[X` aeh�fbgf kpknrpro\ kpkkoptr\
����� �
���������� �������� ��������� ��� ��������� ������� �� ����� �� ���� ������� �������������� ���������� ��������� ���� ���������� ���
��������� ��������� ¡¢£¤¥¦§¨©ª«§¬£®¯§¤°¨£®
�����±������������
��±�� ����±��² ����± ��
��±����³��
���´������� µ�����
¡¢£¤¥¦§¨©ª«§¬£®¯§¤°¨£®
�����±������������
��±�� ����±��² ����± ��
��±����³��
���´������� µ�����
� ¶ · � ¸ ¹ º » ¼ �� �� �¶ �· �� �¸ �¹ �º �»� �½¾¿ �ÀÁ½½Âà �ÀÂÃÀÂÄÀÅ � � � � � � � � � � � � � � � �¶ �½¾¿ �ÀÁ½½Âà �ÀÂÃÀÂÄÀÅ �ƽǽ ¶È��¼ ¶È»�¼ ¹È¼�¼ ·Èº�¶ �È�»� �º¼ ¶º� ¶�È�·¼ �ȶº» ¶È¼¼¶ ¹È¼·� ·È¸»¹ ·È¼¶¹ ¶�» ¶¶· �¼È�»�· �½¾¿ �ÀÁ½½Âà �ÀÂÃÀÂÄÀÅ �ÉÁ½Æ½Â � � � � � � � � � � � � � � � �� �½¾¿ �ÀÁ½½Âà �ÀÂÃÀÂÄÀÅ �ÊËÌÇ �È�·» ¹È·¸¶ ºÈ»º¶ ¹È·¸¶ ¸È¹·� �ȶ·¸ �È�·¶ ·¶È¸�¶ �È��· ¹È¶·¸ »È¹º� ¹È·�º ¸È·¸¶ �ȶ�· ¼�¶ ·¶È»··¸ �½¾¿ �ʽͽ²½ ¶È¸¹· ��ȼ¸¶ ¶�ȼ¸� ¶¶È�·· ¶�È»¸º ¶È¸�· ·È�¸¼ »¹Èº¶º ¶Èº�· ºÈ¼�� ¶�È�º� �»È·¶¶ �¹È�ºº �¹È�ºº ¶È�»� »�È»·¸¹ �½¾¿ �ʽͽ²½ �ƽǽ �Ⱥ¹¹¿� »È·¹¶¿� ��È·º»¿� »È�¼»¿� ¹Èº¼º¿� ¶È¶·¼¿� ¶È¶·¼¿� �¶È»º¼ �È»·¸ ºÈ¼¼¼ ��ȶ·� ºÈ»�� ¹È¹»º �ȼ¼� �Ⱥ¶¼ ��ȶ»�º �½¾¿ �ʽͽ²½ �ÉÁ½Æ½Â ¶º�· ¹¶¸» �¹¼»� ��¼ºº �·��� �È��¼ �ȼ�· ¸ºÈ�·� ¶È�¶� ¸È¼¼º �¹È¶�� ��È�·� �·È·�· �ȶ¼· �ȼ�» ¸¸È¹�¼» �½¾¿ �ʽͽ²½ �ÉÂÃýǽ ·¶¶� �¼¶¼ »º�¼ º¶�� ¸¼¸� �·º� �¶¹¼ ·¶È¹¸º ··¶� �¼¼º »º¼¼ º¶º¼ ¹�º» �·»� �·º¶ ··È¹¶¼¼ �½¾¿ �ÉÎÌÁ½Ì½Â �½ÂÃÊÍÉ �ȼ¹� �¹È¼¹� �·È¹�¶ ºÈ»¶� ¼È·º¼ ¼¶� �È·¶¹ ¸�ȼ»� ·È»�� ·�È�¸¶ ¶ºÈ¸º· �¹È��º �¼È·¸¸ �È»ºº ¶È¹¹· ��¸È·ºº�� �½¾¿ �ÉÎÌÁ½Ì½Â �½Á½ÌÄ � � � � � � � � � � � � � � � ��� �½¾ÌνÆÉ �ÉÎÌÁ½Ì½Â �ÊƽÇÀ �¸� �ȸ·· ·È�¼¼ ¶È�¼¼ �ȹ»¼ ��» »� ¼È¶¹¼ ¸�· �È�º� ·È¶»� ¶È¶�¸ �È»�· �·· ¹¶ ¼È�º��¶ �Àƽ �½Â½ÄÀ �ȼ¼· �¸È·º¸ �¸È�¼� ¸»È¶�¸ ¸�ȸ�» ¶�ȼ¸¹ ¶�ȶ¼¼ ¶�ºÈ�º¹ »Èº�º ¶¸È¸»º ¹�È··¼ ¸�Ⱥ�¸ �¸È¼�º �¸È»�� ��È��¼ ¶¶¶È�»��· �Àƽ �ÊÆÌÂà ¹� ��ȹ�¸ ¶�È�¹� ¶·È»¸º ��ȹ�· �È�·� ·È¼�» º�È��¶ ¸º ��ȹ»» �¹È¼º� ¶�ȹ�· ¼È��¹ ¸È¼¸¼ ¶È��¹ ¹ºÈ��·�� �Àƽ �ÀËÀÍÀ �¼» ·È¼¶¹ ºÈ��· ¹È¸¼· ¼Èº¶� �Ⱥ�¸ ¶È��¼ ·�ȸ¹» ¶¶¹ ·È¸�¶ ¹È·�» ¹È�¹¸ ¼È¶¹º �ȹ�¹ �Ⱥ¼¶ ¶¼È¶¸¹�¸ �Àƽ �ÀƽËÀ¾½ÃÌ ¼È··º »È·�¹ ��ȸ�� ��È»º· �¹È¹¸¹ �ȸº� ¶È��� ¹�ȹ¹� »È·�� »È¹·¸ �¶È¶�» ��ȹ¸� �·È�·· �ȶ�� ·È�¹· ¸»È¶��
µ����� ��³´���� ··È·�· ¼»È�¸� �º·Èºº� �º·È·¹� �¸ºÈ�¹¸ ·¼È·º� ��ȶ¸� º�¹È��� ��È·¸� �¶�È��¶ �¼¼È¹�¶ �º�È��� �¸�È��� �»È¼¼¹ ¶»È··� º¸¼È·�»
�Ì˾ÉÇÏ �ÇÀÐÊÁ �ɲÉͽƽ �½¾ÌνÆÉ ± �Àƽ �½ÍÌ ¶���
�³ ���������±�³��
��³´���� ����Ñ��� ���������� ¶���
ÒÓÔÕÖ× ØÙÚÙÛ ÜÝÞÝß % ÒÓÔÕÖ× ØÙÚÙÛ ÜÝÞÝß % ÒÓÔÕÖ× ØÙÚÙÛ ÜÝÞÝß %à á â ã ä å æ ç è àé àà
à êëìí îïðëëñò Ôïñòïñóïô õ õ #ö÷øùéú õ õ #ö÷øùéú õ õ #ö÷øùéúá êëìí îïðëëñò Ôïñòïñóïô Óûëüë àâýäââ åýâçè ãæíáà àâýáèè åýâçà ãæíèç áåýçâá àáýææé ãæíäèâ êëìí îïðëëñò Ôïñòïñóïô þÿðëûëñ áâýçéâ õ õ áàýàáâ õ õ ããýèáå õ õã êëìí îïðëëñò Ôïñòïñóïô ����ü áåýèåé áýèãà àéíèà áãýáãè áýãèà àéíáæ äàýáéè äýãâá àéíåàä êëìí Ô�ñë�ë�ë àáéýéåä àéçýáçá èéíàè ààæýààç àéåýåçå èàíéè áâæýàçâ áàãýèåç èéíåâå êëìí Ô�ñë�ë�ë Óûëüë ãáýçæè âèýãáâ èàíèã ãàýáçã âæýàåé èéíéà çãýàåâ æåýäçâ èéíèèæ êëìí Ô�ñë�ë�ë þÿðëûëñ çáýãâà åáýéàâ æäíáâ çàýàæá åàýáãâ æäíãä àåâýåéâ àáâýáäå æäíâãç êëìí Ô�ñë�ë�ë �ÿñòòëüë ãâýâãæ ãàýéæã èãíæå ãâýçèé ãàýéèå èâíåâ çæýáâæ çáýàæé èãíàèè êëìí êÿ��ðë�ëñ þëñò��ÿ äàýèçã äàýááç èçíää äâýâèâ äáýæáà èçíæã àéäýâææ àéâýèãè èçíåã
àé êëìí êÿ��ðë�ëñ �ëðë�ó âæýåèé âãýçáâ èáíâè âáýèãé âéýáçé èàíèá æéýåâé åäýàéâ èáíàæàà êëì��ëûÿñ êÿ��ðë�ëñ þ�ûëüï æýéäé âýáèå ãåíæä æýâçä âýàçé ãâíéå àãýãâä åýãæå ããíçåàá êïûë Ôëñëóï áàæýãæå áàäýãçâ èèíéç áááýàçã áàâýãâæ èåíéå ãâèýååé ãáçýèáé èæíäåàâ êïûë î�û�ñò æçýàáæ æçýéåâ èèíèá çâýáéä çâýàãç èèíèâ àåàýââá àåàýáàà èèíèáàã êïûë �ï�ï�ïñ âàýäåç âäýãéá ààáíàä áèýáäå âåýáàè àáâíçé åéýçáã æàýåáà ààæíæäàä êïûë êïûë�ïìëò� äáýàãã çé éíàä ãèýãáá äéà àíéà àéàýäåå äçà éíäæ
#ö÷øùéú õ õ #ö÷øùéú çáèýéäæ åæçýãèæ çàíçã çàèýèáé åæãýäãâ çáíáæ àýåãçýèææ àýâäâýéãé çáíéä
þ��ìÿü� �üï�ð êÿ�ÿ�ëûëñ êÖîÓ�Ö��ùê��Ö �Ö×Ó� áéàé
ÒÓÔÕÖ×
ÕÖê÷õÕÖê÷ � Ô�ÓÖ� ÕÖê÷õÕÖê÷ � � Ô�ÓÖ���
�ÖîÕ ä
� þ��Öþ ��öÓöÓê î ÓÔÓ àé �Ö×Ó� ê Ö�Öþ �Ö�� ÔÕê ×Ó Ó�
ö÷�Öþ êþ×Ö�Ö� � ��÷�þ÷ þÓÕÖ�þ÷ Ó�Ö Ö
�Ö×Ó� áéàé
êÖîÓ�Ö��ùê��ÖÒÓÔÕÖ× ��öÓöÓê Óþ÷Ö àé ê Ö�Öþ
����� �
������ �������� !� ������� ��"� !� ������ �� ����
�����
��!�#$% ����� ����
����� ����
% & ' ( ) � * + , %-
% �./0 �12..34 �13413516 %( '7(%� )% '7(�* %0(* )- %,7%(� '
& �./0 �12..34 �13413516 �8.9. � %7&&+ '% %7&), &0(� %- �7(�) *
' �./0 �12..34 �13413516 :;2.8.3 ) ,++ ( ,,& -0(- %( �7)'& -
( �./0 �12..34 �13413516 �<=>9 ) +�, , +*+ %0-' %& )7')� -
) �./0 �<3.?.@. %, (7,�* &( (7,,% -0(+ , '*7&�' %�
� �./0 �<3.?.@. �8.9. %- &7,** %% &7,++ -0'* %( %)7)+& %
* �./0 �<3.?.@. :;2.8.3 %* &7*-, )- &7*), %0+% &+ %�7--& -
+ �./0 �<3.?.@. �;344.9. %% &7-+, %% &7%-- -0)& %( %%7-*, %-
, �./0 �;A>2.>.3 :.34<?; %* %7,*' &' %7,,� %0%) %& +7*-% -
%- �./0 �;A>2.>.3 �.2.>5 %, %7')- &) %7'*) %0+& %+ )7,�& -
%% �./>A.8;3 �;A>2.>.3 :<8.91 %- ,*% + ,*, -0+& ( (7�%� -
%& �18. �.3.51 %) �7�,% ) �7�,� -0-* * '(7')& &
%' �18. �<8>34 , '7*+� %+ '7+-( -0(* '& %�7�%) ,
%( �18. �1=1?13 * %7*)� %' %7*�, -0*' %( )7++% %)
%) �18. �18.=1/.4> ) %7+&, &* %7+)� %0() ( +7��) -
������ %�, '*7),, '%- '*7,-, -0+& &(& &-&7&%* �'
�0( %0*
:>=/;9B !.8. #91C<2 �;@;?.8.3 �./DE�18. 8.?>3 &-%-
�;8;9.34.3 B �34E. �;=.8<.3 F5<2.A19E.3G 8;9@;/>8 5< .8.@ /;2>= /<@. =;344.=/.9E.3 ���D����� H.34 @;/;3.93H. 5< A1A>2.@<
����� ����
������
������
� I�� ������� (DILAPORKAN)
������
#�JK� :� :���L�:� �����
���� &-%-
������
������ ���� J ����#��� D�J�� #�:��:��:
������ ��"�
��������� ��!�#
MNOPQ R
STUQNV WPUNMXNY XOT UNMPZYNQ UPYTZTM
STUQNV WPUNMXNY XOT UNMPZYNQ
WPUNMXNY WPUNMXNY WPUNMXNY STUQNV
XOT VNUXQ XOT OPZ[NQXY XOT YX\N[
] ^ _ ` a b R c
] Wdef Oghddij Ugijgikgl ]` _m`]b ]] ^ ] ]`
^ Wdef Oghddij Ugijgikgl Tndod b ]m^^c ^ ] p _
_ Wdef Oghddij Ugijgikgl [qhdndi a rcc p p ^ ^
` Wdef Oghddij Ugijgikgl Mstuo a cbr p ] p ]
a Wdef Usidvdwd ]r `mrbR p
b Wdef Usidvdwd Tndod ]x ^mrRR p _ p _
R Wdef Usidvdwd [qhdndi ]R ^mRxr ] _ _ R
c Wdef Usidvdwd Mqijjdod ]] ^mxcr p _ _ b
r Wdef Wqyuhdudi [dijsvq ]R ]mrR_ p ` p `
]x Wdef Wqyuhdudi Mdhduk ]r ]m_ax p ]] p ]]
]] Wdeuydnqi Wqyuhdudi [sndog ]x rR] p ] p ]
]^ Wgnd Udidkg ]a bmbr] p p ^ ^
]_ Wgnd Osnuij r _mRcb ] b ^ r
]` Wgnd Mgtgvgi R ]mRab x p ^ ^
]a Wgnd Wgndtgedju a ]mc^r p ^ ^ `
STUQNV ]br _Rmarr br
NYzWN WPUNMXNY XOT UNMPZYNQ (DILAPORKAN)
[uteqo{ |dnd }og~sh Wqwqvdndi Wde��Wgnd ndvui ^x]x
Wqnqodijdi{
p Suthdv �qtdnsdi seu tdnqoidh � �uthdv �qtdnsdi seu vdtsh � �uthdv �qtdnsdi seu eqowdhsi � �uthdv �qtdnsdi seu is~dw
p Nij�d Wqtdnsdi Xeu Udnqoidh �kshdygo�di� nqowqeun ks dndw eqhut eswd tqijjdtedo�di NWX �dij wqeqidoi�d ks ygyuhdws
}Z��XY[X [TQN�P[X TMNZN
MNVTY ^x]x
Y� }T[WP[UN[WNOT}NMPY�W�MNSTUQNV QNVXZ
VX|T}
����� �
���� ���� ����� ���� ������ ��� % ��� �����������
���� ���� ����� ���� ������ ���
� � � � � ¡ � ¢ �£ �� ��� �¤¥¦ �§¨¤¤©ª �§©ª§©«§¬ #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£°� �¤¥¦ �§¨¤¤©ª �§©ª§©«§¬ �±¤²¤ ¡� ��� �£ ¡�� �¢¦�¢ £¦�� � ¦¢� ��¦�� �£� �¦£�� �¤¥¦ �§¨¤¤©ª �§©ª§©«§¬ ³´¨¤±¤© ��� � �� �¢ ¡� �¦¢� £¦¡� ¢¦�� ��¦�� �� £¦��� �¤¥¦ �§¨¤¤©ª �§©ª§©«§¬ �µ¶·² #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£°� �¤¥¦ �µ©¤¸¤¹¤ #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£° �¤¥¦ �µ©¤¸¤¹¤ �±¤²¤ �¢ �£ � �� �¢ �¡¦£¡ �¦�� �¦�¡ ¢�¦¢¢ �££ �¦££¡ �¤¥¦ �µ©¤¸¤¹¤ ³´¨¤±¤© �º��¡ �� �£� �º£�� �º�¡¢ ��¦£� �¦¡� ¢¦�� ¢£¦ � �£� �¦£�� �¤¥¦ �µ©¤¸¤¹¤ �´©ªª¤²¤ ¡�� �¢ �� ¡�� �¢¦�� £¦�� � ¦¢� ¡�¦�� �££ �¦££¢ �¤¥¦ �´»·¨¤·¤© ³¤©ªµ¸´ #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£°�£ �¤¥¦ �´»·¨¤·¤© �¤¨¤·« �£ ¡ � �� �£ �¦£� �¡¦�£ �¦££ ¡¡¦�£ �££ �¦££�� �¤¥·»¤±´© �´»·¨¤·¤© ³µ±¤²§ �¡ � �� �� ¢� �¦�£ �¦¡� �¢¦�£ ���¦ � � ¡ �¦ ¡�� �§±¤ �¤©¤«§ #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£° #��®¯£°�� �§±¤ �µ±·©ª ��� �� �¢ � ��� �¦�� �¦¢� �¢¦�� ��¦�� �££ �¦££�� �§±¤ �§¶§¸§© ��� �� �£ �� �¡£ �¦�¡ ¢¦£¢ ��¦¢¢ ��¦�� ��£ �¦�£�� �§±¤ �§±¤¶§¥¤ª· �¢� � � � £¦�� £¦�� £¦�� £ £¦££
������ �º �� �£� ��¢ �º� � �º�£� �££¦££ �¦ ��¦�� ��¦�¡ �££ £¦��
³·¶¥´²¼ �¤±¤ ½²§¾µ¨ �´¹´¸¤±¤© �¤¥¯¿�§±¤ ±¤¸·© �£�£
������ �������� ��À������� ���� �����³��� ��³�� ������ ���� ��� ��������� �������½ ������ ½�������
�����À� ������� ����½����¯����
������ ������
����� �£�£
��³�� ������½�� ����������À�������
��³�� ½�� �££¦£££ ½�������
% ��������������������
��À��������� ����½����¯����
ÁÂÃÄÅ Æ
ÁÃ ÇÂÈÉ
ÊÅËÌËÍ ÎÏÐ ÑËÒÃÂÁË ÍÄÓÃÉÔ%
ÍÄÓÃÉÔ
ÕÖ×ØÙÚÛÙÜÝÞß
ÕÖ× ØÙÚÛ
àß×ÝÞß
àß×ÝÞß
ÛÝÞßÚáßÚÝ
% àß×ÝÞßÛÝÞßÚáßÚÝ
â ã ä å æ ç è é Æ âê ââ âã âä
â Êëìí Ãîïëëðñ Óîðñîðòîó âå ê äôâåæ ääå ääå ãÆã éèíåä âôÆâç âéê âéê âêêíêê
ã Êëìí Ãîïëëðñ Óîðñîðòîó Éõëöë ç Æ âôããÆ âãã âãã éÆ èãíÆæ çâ çâ çâ âêêíêê
ä Êëìí Ãîïëëðñ Óîðñîðòîó Í÷ïëõëð æ ê éêç Æê Æê æå çêíêê ê ê ê #ÑËøùêúå Êëìí Ãîïëëðñ Óîðñîðòîó Áûüýö æ é åäÆ éâ éâ çâ èæíäâ âê âê âê âêêíêê
æ Êëìí Óûðëþëÿë âÆ å çôÆêä çêâ çêâ åæè èçíêå äôèãç âôêçÆ âôêçÆ âêêíêê
ç Êëìí Óûðëþëÿë Éõëöë âê ã åôçéé åäå åäå äæé éãíåÆ çæ çæ çæ âêêíêê
è Êëìí Óûðëþëÿë Í÷ïëõëð âè â äôèåä äçé äçé äêæ éãíéé âéç âéç âéç âêêíêê
é Êëìí Óûðëþëÿë Á÷ðññëöë ââ â âéæê âèç âèç âçè ÆåíéÆ � � � #ÑËøùêúÆ Êëìí Ê÷�ýïëýëð Íëðñûþ÷ âè ê âôçèä ãäæ ãäæ ââè åÆíèÆ âê âê âê âêêíêê
âê Êëìí Ê÷�ýïëýëð Áëïëýò âÆ â âôåãê âåæ âåæ âÆç âäæíâè ååã äÆè äÆè âêêíêê
ââ Êëìý�ëõ÷ð Ê÷�ýïëýëð Íûõëöî âê ê æéæ Æâ Æâ çä çÆíãä å â â âêêíêê
âã Êîõë Óëðëòî âæ ç âêôãæä âôêâç âôêâç èãä èâíâç #ÑËøùêúâä Êîõë Ãûõýðñ Æ ã äôåâê äæê äæê ãéç éâíèâ âåæ ãäè ãé ââíéâ
âå Êîõë Áîüîþîð è ã âôééâ âÆã âÆã âçç éçíåç ãã � � #ÑËøùêúâæ Êîõë Êîõëüîìëñý æ ê äôãâé ãÆÆ ãÆÆ ãæå éåíÆæ â â â âêêíêê
#ÑËøùêú�ÉÓÅÂÔ âçÆ äç åæôãåä åôæäå åôæäå äôæéé èÆíâå #ÑËøùêúÂÌ�Ê ÊÄÍÂÊËÁÂÌ #����
Íýüì÷ö� Ñëõë Çöîñöëü ÇÓÊ Çöîí Íýïýõ ãêâê òëð Çöîûï ÊëìùÊîõë Áëþýð ãêâê
Ê÷õ÷öëðñëð�
�ýüïëþ �ëÿýÿ ëòëïëþ ÿ÷ïýöýþ �ëÿýÿ �ëðñ ëòë òû óûïë�ëþ �÷ö ë �ýÿ�÷ÿüëÿ õ÷öÿ÷ìýõ õ÷öüëÿý� �ëÿû÷ð ÈÍ
Â�Ç ÈÂÁÄô � Áà ÇÂÈÉ ÍÄÓÃÉÔô ÑÂÌ ÇÌÄÉÓÒÌË ÃÂÅËÁ ÑËÁÂÌ�ÂÌË
ÇÌÄÉÓÒÌËÂ
ÇÉÍÊÄÍÓÂÍÊÂÃÉÇÂÁÄÌùÊÒÁÂÌÒÂ�Ç �
âæ ÁÔ
ÇÈÒøËÌÍË ÍÉÅÂ�ÄÍË ÉÁÂÈÂ
ÁÂÔÉÌ ãêâê
����� ��
�������� ���
� !"#$%$
&'()*+)*' %&'()*+)*'
� !"#$%$
&'()*+)*' %&'()*+)*'
� !"#$%$
&'()*+)*' %&'()*+)*'
� !"#$%$
�!,-.#/01#-#2#!.3#
&')45&'()*+)*'
%&'()*+)*'
� 6 7 8 9 : ; < = �� �� �6 �7 �9 �:� >?@A �BC??DE FBDEBDGBH �8 �8 �8 ��� � � #�����I 6< 6< ���A�� �J�8: 867 67J7<9 6679A::6 >?@A �BC??DE FBDEBDGBH KL?M? : 6 6 ��� 6� 6� ��� � � ���A�� �J99� ;:� �J99� ���A��7 >?@A �BC??DE FBDEBDGBH �NC?L?D 9 � � #�����I � � � � � #�����I ;;9 7<9 ;;9 ���A��8 >?@A �BC??DE FBDEBDGBH �OPQM 9 � � #�����I � � � < < ���A�� 6:9 ��< 6:9 ���A��9 >?@A FOD?R?S? �= ;� ;� ��� #�����I 6:8 6:8 ���A�� 7J:9� �J8<6 7J:9� ���A��: >?@A FOD?R?S? KL?M? �� ;� ;� ��� #�����I �7; �7; ���A�� 7J��= �J7;6 7J��= ���A��; >?@A FOD?R?S? �NC?L?D �; 7� 7� ��� : : ��� 6�� 6�� ���A�� 6J<:� =7; 6J<:� ���A��< >?@A FOD?R?S? �NDEE?M? �� 7 7 ��� � � � 6� 6� ���A�� �J6�9 8=� �J6�9 ���A��= >?@A >NTQC?Q?D �?DEORN �; < < ��� #�����I �9: �9: ���A�� =8: 8�9 <<8 =7A89�� >?@A >NTQC?Q?D �?C?QG �= � � ��� � � #�����I � � #�����I ��=: 97: ��=: ���A���� >?@QT?LND >NTQC?Q?D �OL?MB �� 6 6 ��� ; ; ��� 9 9 ���A�� �6< �8 �6< ���A���6 >BL? F?D?GB �9 7�7 7�7 ��� 8�� 8�� ��� ==< ==< ���A�� �J<=9 �J6;6 �J<=9 ���A���7 >BL? �OLQDE = �;7 �;7 ��� 8; 8; ��� �8� �8� ���A�� 6J<;8 �J7�9 6J<;8 ���A���8 >BL? �BPBRBD ; 99 99 ��� 9=9 7=7 ::A�9�86 ;6 ;6 ���A�� �J<:9 :<9 �J<:9 ���A���9 >BL? >BL?PB@?EQ 9 9 9 ��� � �8; �8; ���A�� 6J�:; �J�6; 6J�:; ���A��
#�����IUKF��� �:= ;7< ;7< ���A�� �J�<; <<9 <�A8�:;87 6J�;< 6J�;< ���A�� 69J886 ��J6�6 8;J;�= �<;A9:
�VW>� >���>���V =9A=6 ��A6�
�QP@NMX �?L? TMBEM?P Y6 YMBZA �QCQL 6��� G?D YMB[OC >?@�\BL? 6���>NLX UQPC?R \?SQS ?G?C?R SNCQMQR \?SQS ]?DE ?G? GO HOC?]?R \NM^? TQS\NSP?S LNMSN@QL LNMP?SQ\ T?SOND _�
��������J �V`�>�� F�VK��_ ��>�K��J ��� ��V ���_� Y��� ������ ����VW�V� F�VK_K�
���_�
Va YK�>��F��
�F�
>��KY���V�>a��
Y_a��V�� �K��b��� K��_����KV 6���
cdefg hh
ifjkflcdkf iflmfjncd odgdjnd mnpedcn
odgdjnd
qgnlnk ipkncnr % ipkcnr mnpedcn % mnpedcnh s t u v w x y
h qz{| e}~zz�� o}��}��}� hu s�yv� u�t h��t�|�� u�t hu|hu
s qz{| e}~zz�� o}��}��}� ��z�z w v�� huh sx|x� vyu hhu|xt
t qz{| e}~zz�� o}��}��}� k�~z�z� v s�uwy xx t|hs h�yh� xt|tu
u qz{| e}~zz�� o}��}��}� c���� v xwt h� s|u� h� s|u�
v qz{| o��z�z�z h� x��u� s�ywx u�|xs �|��
w qz{| o��z�z�z ��z�z h� h�xtv s�� hx|st s�� hx|st
x qz{| o��z�z�z k�~z�z� hx h�sxt u�� ts|ht u�u th|xu
y qz{| o��z�z�z c����z�z hh v��xx s�yu� ux|wx s�yu� ux|wx
� qz{| q���~z�z� kz����� hx v��xu v��wy yu|yt �|��
h� qz{| q���~z�z� cz~z�� h� s�wsw xt� sx|y� s�tsw yy|vy
hh qz{��z��� q���~z�z� k��z�} h� h�ssv vyt ux|v� wxt vu|�u
hs q}�z oz�z�} hv thx sv x|y� sv x|y�
ht q}�z e����� � h�xxx ttw hy|�h w�y tu|sh
hu q}�z c}�}�}� x hwx hv y|�y hv y|�y
hv q}�z q}�z�}{z�� v h�ssx h� �|yh h� �|yh
��ogd� hw� tv��sy ht�yth ty|v� h���sv sx|��
dl�qd qfkdqncdl �din�don� ifj h��� immq hv|ys w|��
k��{��� i�}��~ q����z�z� qde�idcfl�qpcd cd��l s�h�
q�� � din ����� ��~z�z� �z�z �z� ez~� �oz~z��z �}����� ��� h��� ���������
don ����� ��~z�z� ~�z� �z�z �z� ez~� �oz~z��z �~���� ��� h��� ���������
lp i�kqfkodkqde�idcfl�qpcd
ijp�nlkn k�gd�fkn �cdjd
cd��l s�h�
���� ¡¢
£�¤¥�¦��¥� £�¦§�¤¨�� ©ª¥�� ¥� �¥�¨ ��¤«���
£�¦§�¤¨�� ¤¬� £� % ¤¬� £�¡ ¢ ® ¯ °
¡ ©±²³ �´µ±±¶· ¸´¶·´¶¹´º ¡® ¯» ¼³¼¼
¢ ©±²³ �´µ±±¶· ¸´¶·´¶¹´º ª½±¾± ° ¢¿ ¼³¼¼
©±²³ �´µ±±¶· ¸´¶·´¶¹´º ¥Àµ±½±¶ ¯ » ¼³¼¼
® ©±²³ �´µ±±¶· ¸´¶·´¶¹´º �ÁÂþ ¯ ° ¼³¼¼
¯ ©±²³ ¸Á¶±Ä±Å± ¡Æ ¼ ¼³¼¼
° ©±²³ ¸Á¶±Ä±Å± ª½±¾± ¡¼ ¿ ¼³¼¼
» ©±²³ ¸Á¶±Ä±Å± ¥Àµ±½±¶ ¡» ¡¡ ¼³¼¼
¿ ©±²³ ¸Á¶±Ä±Å± �À¶··±¾± ¡¡ ® ¼³¼¼
Æ ©±²³ ©ÀÇõ±Ã±¶ ¥±¶·ÁÄÀ ¡» ¢¼ ¼³¼¼
¡¼ ©±²³ ©ÀÇõ±Ã±¶ �±µ±Ã¹ ¡Æ » ¼³¼¼
¡¡ ©±²ÃDZ½À¶ ©ÀÇõ±Ã±¶ ¥Á½±¾´ ¡¼ ¡ ¼³¼¼
¡¢ ©´½± ¸±¶±¹´ ¡¯ ¿ ¼³¼¼
¡ ©´½± �Á½Ã¶· Æ ¯¯ ¼³¼¼
¡® ©´½± �´Â´Ä´¶ » ¡¡ ¼³¼¼
¡¯ ©´½± ©´½±Â´²±·Ã ¯ ¡¿ ¼³¼¼
Ȫ¸ �É ¡°Æ ®¼° Ê Ê
¥Ã²À¾Ë £¾´·¾±Â £¢ ©ÃŽ± £¾´Ì³¥ÃµÃ½ ��ɪ¦ ¢¼¡¼
£¤«Í¨¦¥¨ ¥ª �Î�¥¨ ª��¤�
��ɪ¦ ¢¼¡¼
©ª¥��©��ª£���¦Ï©«��¦« £ª¥©�¥¸�¥
ÐÑÒÓÔ ÕÖ
×ÑØÙØ ÚÓÛÜÑ×ÝÐ ÞÝÔÑßÝÑØÝØ àÝÐÑÛáÑÛÝ
âÙãÔÑä àÝÐÑÛáÑÛÝ % àÝÐÑÛáÑÛÝ
Õ å Ö æ ç è
Õ ×éêë Òìíééîï ãìîïìîðìñ Õæ Õ Õ Õòòëòò
å ×éêë Òìíééîï ãìîïìîðìñ Ùóéôé è õ õ #àÝö÷òøÖ ×éêë Òìíééîï ãìîïìîðìñ Øùíéóéî ç õ õ #àÝö÷òøæ ×éêë Òìíééîï ãìîïìîðìñ Ðúûüô ç õ õ #àÝö÷òøç ×éêë ãúîéýéþé Õÿ õ õ #àÝö÷òøè ×éêë ãúîéýéþé Ùóéôé Õò õ õ #àÝö÷òø� ×éêë ãúîéýéþé Øùíéóéî Õ� õ õ #àÝö÷òø� ×éêë ãúîéýéþé Ðùîïïéôé ÕÕ õ õ #àÝö÷òøÿ ×éêë ×ù�üíéüéî Øéîïúýù Õ� õ õ #àÝö÷òø
Õò ×éêë ×ù�üíéüéî Ðéíéüð Õÿ õ õ #àÝö÷òøÕÕ ×éêü�éóùî ×ù�üíéüéî Øúóéôì Õò õ õ #àÝö÷òøÕå ×ìóé ãéîéðì Õç õ õ #àÝö÷òøÕÖ ×ìóé Òúóüîï ÿ õ õ #àÝö÷òøÕæ ×ìóé Ðìûìýìî � Õ Õ Õòòëòò
Õç ×ìóé ×ìóéûìêéïü ç õ õ #àÝö÷òøõ õ #àÝö÷òø
âÙãÔÑä Õèÿ å å Õòòëòò
Øüûêùô� Úôì�úí ×ùþùýéóéî ×éê÷×ìóé Ðéýüî åòÕò
Úß�öÝÛØÝ ØÙÔÑ�ÓØÝ ÙÐÑßÑ
ÐÑäÙÛ åòÕò
ÚÓÛàÓßÝÐÑ ÚÓÛÜë ÞÝÔÑßÝÑØÝØ×ÑÒÙÚÑÐÓÛ÷×�ÐÑÛ� ÚÙØ×ÓØãÑØ
��� �
������ ����� ��� ����� �������� ������� ������ ���� ����� ������ ����� ��������� ������
������ ����� ����
������ ������� ������ ! "#$%
#!&#" &'$(������ �)��) ��������
� * � + , - . / �0
� �123 451167 �46746849 � : : : : 0 0 :
* �123 451167 �46746849 �;1<1 , 0 0 0 : + 0 0
� �123 451167 �46746849 �=51;16 + 0 0 0 0 0 0 0
�123 451167 �46746849 �>?@< + 0 0 0 : �.0 0
+ �123 �>61A1B1 �/ 0 0 0 : �00 0 0
, �123 �>61A1B1 �;1<1 �0 : : : : �� 0 :
- �123 �>61A1B1 �=51;16 �- 0 0 : 0 �/ 0 0
. �123 �>61A1B1 �=6771<1 �� : : : : � 0 :
/ �123 �=C@51@16 �167>A= �- �� 0
�0 �123 �=C@51@16 �151@8 �/ : : : : �, 0 :
�� �12@C1;=6 �=C@51@16 �>;1<4 �0 : : : : : 0 :
�* �4;1 �16184 �+ *.+ 0
�� �4;1 >;@67 / *� 0
� �4;1 �4?4A46 - 0 0 0 0 , 0 0
�+ �4;1 �4;1?4217@ + *� 0
������ �,/ : : : : -,* : :
�@?2=<D �1;1 C<47<1? �* C<4E3 �@5@; *0�0F�<4G>5 �=B=A1;16 �12F�4;1 �1A@6 *0�0
�) ���������������F�)��
��)H���� ����I�� �����
����� *0�0
JKLMN OP
QRSNKT UVW % QSN LKXY URVQ % QSN NKTYZTY[R\
LLNZ % LLNZ ]]^_`abcdecda
% ]]^_`abcdecda
O W f g P h i j k Ol Of Og OP OhO Umno Lpqmmrs Sprsprtpu Og fvgiO WvklW jfohO gvkff fvlil hWoWf fvgOh h loOj h OllollW Umno Lpqmmrs Sprsprtpu Rwmxm h OvOjk Ovlhi jkoig OvOfg Ovljg kPoPk OvWWj Wj WoWj Wj Ollollf Umno Lpqmmrs Sprsprtpu yzqmwmr P hki hiW khogO OvOPi OvOPi Olloll kjj Ol OolO Ol Ollollg Umno Lpqmmrs Sprsprtpu J{|}x P OvlWg OvlWg Olloll Ovggg kjf hjoli jhk g logh g OllollP Umno S{rm~m�m Ok gvPOi gvlWl jkoll PvlOh fvkgl ijoPP gvkhi � #[Y��l�h Umno S{rm~m�m Rwmxm Ol WvjhP Wvigj kPokW gvOlf WvPhi hWoPh Wvkii Wi koOf Wi Ollolli Umno S{rm~m�m yzqmwmr Oi Wvilk Wvhjl kjokf fvPhi fvOPP jjogP Wvilk fP OoWk fP Ollollj Umno S{rm~m�m Jzrssmxm OO Wvglh WvOPW jkogg Wvgli WvOPW jkogO Wvljk WO OolO Oh ihoOkk Umno Uz�}qm}mr ymrs{~z Oi OvjfO Ovigl kPolf WvWOl Ovikg jOoOj Ovkif fW OohW fW OllollOl Umno Uz�}qm}mr Jmqm}t Ok OvfPl OvOhg jhoWW OvfiP OvOhg jgohP OvfPl � � � #[Y��l�OO Umn}�mwzr Uz�}qm}mr y{wmxp Ol ijP jli OlWojl Ovfjh OvOfk jWoOj kiO hi hokl OW OiokOOW Upwm Smrmtp OP Pvjfl Pvihi kjokW ivOWh Pvihi jlokf PvjfP h loOl h OllollOf Upwm L{w}rs k fvjfO fvhfP kgojj gvOfh fvhPW jjofl fvijh OP logl Og kfoffOg Upwm Jp|p~pr i OviPh OvhfW kWokg WvlWg OvhWj jlogf OviPh Wi OoPg Wi OllollOP Upwm Upwm|pnms} P OvkiO Ovigl jjoWj OvkiO OvggW ifoOh OvjWk fl Oohg fl Olloll
QRSNKT Ohk fhvWfW ffviPl kfoOP gfvkjk fgvhkg ijoji fhvigf flj lojg Wgi jloOk
y}|nzx� [mwm �xpsxm| �z�o Krm� \xp� y}q}w WlOl� \xp�{q Uz�o Umn�Upwm Jm~}r WlOl
JKTRV WlOl
�KUR\KV URVQRV�KV VM�VKJRyv LKXY [KV LKXY LLNZ XKV� [YJKV�KVY
LKXY LKXY NKTYZVM�VKJRy
V� UKLR\KJMV�U�JK \RyUMySKy
\Z��YVyY yRNK�MyY RJKZK
����� ��
������ ���� ������ ��� ������ ��������� �¡�� ¢�£�� ����
������ ������
������ ¤������
¥¦§¦¨©ª«¬
�� ���� ����®�¯°¯±
¥¦§¦¨©ª«¬ �� ���� ����®�¯°¯±
� ² ³ ´ µ � ¶ · ¸ �¹ �� �² �³
� �º»¼ �½¾ºº¿À �½¿À½¿Á½Â �´ �¸Ã�´� �µÃ³µ� �²Ã¸³´ ²¹³ ² ·¹¼�· ·´¼²� �¼³² 0.01² �º»¼ �½¾ºº¿À �½¿À½¿Á½Â �ĺ°º � �ô�µ µÃ¶´� ³Ã·³¶ �´¶ �¹ ··¼·¹ ��¼·´ ²¼µ� 0.17³ �º»¼ �½¾ºº¿À �½¿À½¿Á½Â �žºÄº¿ µ �õ³² ²Ã�¹� ²Ãµ¶¶ �� ¶ ³¸¼¸¹ ¸·¼·¸ ¹¼�� 0.27´ �º»¼ �½¾ºº¿À �½¿À½¿Á½Â �Ư° µ µÃ³µ� ´Ã³¸³ ³Ã�´� ³² ¹ ·²¼¹² ·³¼¹¹ ¹¼¶³ -µ �º»¼ �¿ºÇºÈº �¸ ³¶Ã²�³ �³Ã¹¸� �²Ã·²µ ²�² ² ³µ¼�³ ¸¶¼¸¶ ²¼¹¹ 0.02� �º»¼ �¿ºÇºÈº �ĺ°º �¹ �µÃµ·² ��õ³¸ �¹Ã³¶¶ ²¹² ² ¶´¼¹µ ·¸¼¸³ �¼¶µ 0.02¶ �º»¼ �¿ºÇºÈº �žºÄº¿ �¶ ��ù¹² �¹Ã¸¸³ ¸Ã·¶³ ¶µ ¹ �·¼¶¹ ·¸¼·� ¹¼�· -· �º»¼ �¿ºÇºÈº �Å¿ÀÀº°º �� ��ù¶¸ ¶Ã¶¸´ ¶Ã´²� ¶³ ¹ ¶¹¼³µ ¸µ¼²· ¹¼¸´ -¸ �º»¼ �Åɯ¾º¯º¿ �º¿ÀÇÅ �¶ ·Ã¶¹� µÃ�¸� ³Ã�µ¸ �´� ² µ¸¼¶² ¶¹¼´² ²¼·� 0.04�¹ �º»¼ �Åɯ¾º¯º¿ �º¾º¯Á �¸ µÃ¸�² ´Ã³�´ ³Ã�¸³ ��³ �¹ ¶²¼³� ·µ¼�� ³¼¶· 0.23�� �º»¯ÉºÄÅ¿ �Åɯ¾º¯º¿ �ĺ°½ �¹ ´Ã��� ³Ã¸µ· ³Ã²¶· ´¸ ³ ·µ¼¶µ ·²¼·² �¼²´ 0.08�² �½Äº �º¿ºÁ½ �µ ³´Ã³µ² ²¹Ã¹·² ��ù¸� �²³ �· µ·¼´� ·¹¼�³ ¹¼�� 0.09�³ �½Äº �į¿À ¸ ��Ã��µ ¸Ã²¸³ ·Ã²¶² �µ² ¹ µµ¼¸³ ·¸¼¹� �¼�´ -�´ �½Äº �½Æ½Ç½¿ ¶ µÃ··� µÃ³³´ ´Ã¸²¹ ²� ¹ ¸¹¼¶¹ ¸²¼²´ ¹¼³¸ -�µ �½Äº �½ÄºÆ½»ºÀ¯ µ ·Ã��µ �Ã��� µÃ¶¸¶ ³� �� ¶�¼¸³ ·�¼¸� ¹¼µ´ 0.17
������ ��¸ ²¹²Ã²�¶ �²�óµ� �¹¸Ã²¹µ �ö¹¹ �¶ �²¼´· ·�¼´³ �¼³µ ¹¼¹µ
�¯Æ»Å°Ê �°½Ë¾ �ÅÈÅǺĺ¿ ��������� �¡�� ����� ²¹�¹
�¢¡Ì���� ����£��� ���¢�
����� ²¹�¹
��Í�����¢�£������
����������¡ ��������� �¡��
% ������
ÎÏÐÑÒ ÓÔ
ÕÖ×ÒÏØ ÙÓ % ÙÚ % ÕÖ×ÒÏØÛÜÎÝÒÝÞßÞÏÙÑà
% ÕÖ×ÒÏØ×ÑÞÛÏáÏÎâÏÞãÞÜäÏà
%
Ó å æ Ú ç è Ô é ê Óë ÓÓÓ Ùìíã Ðîïììðñ ×îðñîðòîó ÓÚ æôÔçè ÚôëëÓ Óëèãçå æôåÚÓ éèãåê æôçéç æôåèå êëãêê æôçéç æôåéë êÓãÚêå Ùìíã Ðîïììðñ ×îðñîðòîó Öõìöì è Óôæéë ÓôæÔè êêãÔÓ êÔç Ôëãèç ÓôåÓæ êÔå éëãÓæ ÓôÓçç ÓôëÚÔ êëãèçæ Ùìíã Ðîïììðñ ×îðñîðòîó à÷ïìõìð ç ÓôÓåç Óôæëæ ÓÓçãéå êæë éåãèÔ ÓôëæÚ çêé çÔãéæ êéÚ èÓè èåãèëÚ Ùìíã Ðîïììðñ ×îðñîðòîó Îøùúö ç ÓôçÔé ÓôæëÓ éåãÚç Óôëåå èÚãÔÔ Óôçëå êÓÔ èÓãëç ÓôÚéæ ÓôëÓÚ èéãæÔç Ùìíã ×øðìûìüì Óê çôåÓæ çôåçè Óëëãéå Úôéææ êåãÔÓ ÚôêÔç Úôçæè êÓãÓé ÚôÔåé æôéèÚ éÓãÔæè Ùìíã ×øðìûìüì Öõìöì Óë æôÓéÔ æôèÔÔ ÓÓçãæÔ æôæÔé Óëçãêê æôëæê åôéçÔ êÚãëÓ æôëæê åôÔÚé êëãÚåÔ Ùìíã ×øðìûìüì à÷ïìõìð ÓÔ æôåëÚ æôëåå êÚãæå åôéèë éêãåè æôëçé åôèçÓ éèãèê åôêÓæ åôèêë êåãæÚé Ùìíã ×øðìûìüì Î÷ðññìöì ÓÓ åôçÓç åôÚåæ êèãæÚ åôåèÓ éêãêë åôÚëÓ åôÓÓÓ éÔãêå åôåéè åôÓÓÓ êåãæÚê Ùìíã Ù÷ýúïìúìð àìðñøû÷ ÓÔ åôåêè åôåèå êéãçå ÓôèÔç Ôåãêç åôÓéé Óôééç éèãÓç åôÓéç Óôçêç ÔæãëëÓë Ùìíã Ù÷ýúïìúìð Îìïìúò Óê ÓôÚëé ÓôæÚç êçãçæ ÓôæÓÚ êæãæå ÓôæÚæ ÓôëéÚ éëãÔÓ ÓôæÚæ èéè çÓãëéÓÓ Ùìíúýìõ÷ð Ù÷ýúïìúìð àøõìöî Óë ÓôçåÚ ÓôÓÔë ÔèãÔÔ êÔæ èæãéç ÓôÚçè êÚê èçãÓé ÓôÚçè êÚê èçãÓéÓå Ùîõì ×ìðìòî Óç ÔôÚèç ÔôÓÔÚ êèãÓë èôèêæ éêãèè ÔôÓåè èôÓÓë éçãÔÚ ÔôÓåè ÚôÔëæ èèãëëÓæ Ùîõì Ðøõúðñ ê ÚôÚèë Úôæëå êèãÚè æôêæë ééãÓå ÚôæÓå æôÔéè éÔãéë ÚôæÓå åôéçÔ èèãåèÓÚ Ùîõì Îîùîûîð Ô åôÓÚå åôååå ÓëæãÔæ åôëÚê êçãèè ÓôêÚÔ ÓôÔÔÓ êëãêè ÓôêÚÔ ÓôÔÔÓ êëãêèÓç Ùîõì Ùîõìùîíìñú ç åôëÚê åôëåå êéãèé ÓôÔÚê éçãæè Óôéêé ÓôèèÔ éÔãéæ Óôéêé ÓôæÔÚ Ôåãæêë ë
ÕÖ×ÒÏØ Óèê Úæôæëå Úåôéçè êéãêÔ æÔôééæ éÔãÚê ÚÓôëÔÔ æçôÓçè éçãçê ÚëôÚÚë æÓôæëç ÔÔãÚÓ
àúùí÷öþ Ûìõì áöîñöìù Ù÷üã Üíú áöîÿã àúïúõ åëÓë� áöî�øï Ù÷üã Ùìí�Ùîõì Îìûúð åëÓë
ÎÏØÖÞ åëÓë
ÜÐÖ ÞÜäÏà
�ÏÙÖáÏÞ ÙÖÞÕÖÞßÏÞ ÜÐÖ ØÏ×ÜÒ �ÙÓô ÙÚ�ô áÑ�àÏÒÜÞÏÞ ÛÜÎÝÒÝÞß ÎÑÞÏßÏ ÙÑàÑØÏÎÏÞ ÛÏÞ ÜÐÖ ÞÜäÏà
ÜÐÖ ÐÑ�àÏÒÜÞ
áÖàÙÑà×ÏàÞÝ ÙÏÐÖáÏÎÑÞ�ÙÝÎÏ
ÜÐÖ ØÏ×ÜÒ
á�Ý�ÜÞàÜ àÖÒÏ�ÑàÜ ÖÎÏ�Ï
��� �
����� ������� ���� ����� ����� �� ���� ��������� ������� ���� ����������
����� � �!"!#$ % ����� � %!& #$' % ����� � %!& #$' % ( ) * + , - � . / (
�012 340056 �35635738 * *�) ) )��// (,2++ /��)) ++/ +2/� -./ .( (*2)/
( �012 340056 �35635738 �90:0 , ,�*,+ *� �/ ,*2,, -�)., )��/( + 2* )�/(( �*,, *�2+
) �012 340056 �35635738 �;40905 + ,�+)( )/+ *2,- ��-(( �/.� (2+. �,, < <
* �012 340056 �35635738 �=>?: + +�)+, ).-/ -*2 ( -) ( ))� *2,( �-** < <
+ �012 �=50@0A0 . .�((/ �� -+ *(2+) +� * (�-,+ *-2+, (�*, <
, �012 �=50@0A0 �90:0 / .�(.. /-(+ ++2+- (/,/ ((,+ +.2+* /�.�, -�/(, ,)2.+
- �012 �=50@0A0 �;40905 - ,�//( - )� **2, ()-,, *.)- ,(2�+ -�*-* )�-*, ( 2**
� �012 �=50@0A0 �;5660:0 (�/)+ . �/ -,2(� *,*, �/++ ++2// -��) *�(�� +*2-,
. �012 �;B?40?05 �056=@; - ��-/ )*+/ ).2,+ (-,( (+) *+2)- (�/*� �+ * -)2.)
/ �012 �;B?40?05 �040?7 . (�-.+ (�-.+ //2// �+- �+- //2// - . )�. +*2 /
�01?B09;5 �;B?40?05 �=90:3 / *�, , )�/-, ,,2,* (�./, - . (*2-* (�))( ()+ /2/�
( �390 �05073 + (.�,-* (.�,-* //2// �+��/. (/�-/( (*2 ) *(/�/// (�/�/// ,,2,-
) �390 =9?56 . ,�,*) ��,(+ + 2�( -�)-/ ,�+�- �.2)� +�.(- �* , ()2�.
* �390 �3>3@35 - +��� +�))* ./2-/ ��(), *�.*( ,/2// ,�*/, )�-*, +�2*�
+ �390 �390>3106? + -�(*+ )���+ +)2,( (�,-/ (� / -.2/) *�� +-+ 2.+
����� ,. -*�-� /*�) ( +.2,� (/.�-// �/�.�/ )�2,( *�-�* - )/*�+.) ,(2*.
�?>1;:C �090 �:36:0> �;A2 �1? �:3D2 �?4?9 (/ /� �:3E=4 �;A;@0905 �01��390 90@?5 (/ /
��FG���� ������� ���
���� (/ /
���� ����� ���� �������
�F ��������F� ��������
�� ��� H�� ���F��I
JKLMN OP
QRSNKT URVW UMVMXJK YLW UMVMXJK YL LKXRW ZK[ YL KYJ\] SM[RXRJ YKLRUKJM[^Y_JK ZK[ URVYMVSKV
UMVMXJK YL LKXR
QRSNKT % QRSNKT %O ` a b c d e f
O Yghi Ljkgglm Sjlmjlnjo Ob b`Wbee eWaPp Oeibp a`Wfce eeiac
` Yghi Ljkgglm Sjlmjlnjo Rqgrg d OaWObO `WdOd OPiPO OpWPce faiaf
a Yghi Ljkgglm Sjlmjlnjo Vskgqgl c OpWd`O `WPd` `eifP eWPcp ebifc
b Yghi Ljkgglm Sjlmjlnjo Jtuvr c O`WPOb aWpde `aiec PWpc` epipP
c Yghi Stlgwgxg OP dOWfPO OfWdpO apipc cbWb`c feiPb
d Yghi Stlgwgxg Rqgrg Op aaWbO` cWPea Oeiff `fWO`b fbiOe
e Yghi Stlgwgxg Vskgqgl Oe adWdeb eWebc `OiO` aOWPPa fei`b
f Yghi Stlgwgxg Jslmmgrg OO OfWbde cWdPe apifc OcWcbO fbiOd
P Yghi Ysyvkgvgl Vglmtws Oe ``Wpfa bWcce `pidb OfWpOP fOidp
Op Yghi Ysyvkgvgl Jgkgvn OP OcWcfP `WPOf Ofie` ObWdO` Paiea
OO Yghvygqsl Ysyvkgvgl Vtqgrj Op OOWbpa aWPdb abied PWbdb faipp
O` Yjqg Sglgnj Oc eaWade OeWfd` `biac ccWdf` eciPp
Oa Yjqg Ltqvlm P afWPaf OpWafc `dide a`W`ea f`iff
Ob Yjqg Jjujwjl e OcWaeP bWbdc `Pipa OaWddd ffifd
Oc Yjqg Yjqgujhgmv c OPWced bWOef `Oiab OcW`ee efipb
QRSNKT OdP b`cWPa` Op`Wafp `bipb abPWfP` f`iOc
Vvuhsrz LYYL[ Urj{i Vvkvq `pOp
UX_|\[V\ VRNK}MV\ RJKXK
JKTR[ `pOp
UMVMXJK YL KYJ\]QRSNKT URV[_ YKLRUKJM[^Y_JK URVYMVSKV
~���� ��
������ �����~� �� ��~�� ������~ ����� ���~�������
������ �����~� �� ��~�� % �����~� �� ��~��
���� ��� ���� ���� ��� ����
����������
�������
������ ��� ¡¢£¡¤�¥��
¦�§��������¨�
����������
�������
������ ��� ¡¢£¡¤�¥��
¦�§������� �¨�
© � ª « ¬ ® ¯ ° ©� ©© ©� ©ª ©« ©¬ © ©® ©¯ ©° ��© �±²³ �´µ±±¶· �´¶·´¶¸´¹ �º¬®¬ ©º©ª� º°¬� ©�º®°© °º©«¬ �« » » ª�º¯¬® ®³¯« ª³«« �©³© ª¯³°ª �®³¯ª �³¯� » » ©��³��� �±²³ �´µ±±¶· �´¶·´¶¸´¹ �¼±½± ¯¯« ©°® �º°¬� ªº¬�ª ªº�®« ª«° » » ©�º°¬® ¯³�® ©³¯� �³°� ª©³°® �¯³� ª³©° » » ©��³��ª �±²³ �´µ±±¶· �´¶·´¶¸´¹ �¾µ±¼±¶ « ©¬° ©º¯°¯ �º�¯ �º� ©°ª » » ®º°¬� ¬³¯ �³�� �ª³¯® ª�³¯© ªª³�ª �³«ª » » ©��³��« �±²³ �´µ±±¶· �´¶·´¶¸´¹ ~¿ÀÁ½ ¬¬� �©¯ ©º®® ªº�®° ªº««¬ ¯© » » °º�¬� ³©� �³«© ©¯³¬ª ª«³�© ª¯³� �³¯° » » ©��³��¬ �±²³ �¿¶±Â±Ã± ®º¬¬� °¯© ¬º¯¬ ��º©�° ©®º¬¯ ¬©« » » ¬«º«�¬ ©ª³¯® ©³¯� ©�³«¬ «�³� ª�³ª© �³°« » » ©��³�� �±²³ �¿¶±Â±Ã± �¼±½± ©º¬ª ¬ª° «º¬ª¬ ©«º©� º¯¬� ¬� » » �¯º©�« ¬³« ©³°� ©³©ª ¬©³°¬ �«³ª �³©¯ » » ©��³��® �±²³ �¿¶±Â±Ã± �¾µ±¼±¶ ®ºª¯« «ª° ªº««¯ ©�º�« °º�® «°© » » ª©º°°ª �ª³�¯ ©³ª® ©�³®¯ ªª³©« ª�³�° ©³¬ª » » ©��³��¯ �±²³ �¿¶±Â±Ã± ~¾¶··±½± ©º°¬© ©°« ªº®° ¬º¯ª° ªºªª« «�® » » ©¬º¬«© ©�³¬¬ ©³�¬ �«³«ª ª®³¬® �©³«¬ �³®¬ » » ©��³��° �±²³ �¾ÄÁµ±Á±¶ �±¶·¿Â¾ ©ºª¯¬ «¬© «ºª®« ®º«¯® «º��¬ ª©® » » ©¯º�©° ®³° �³¬� �«³�® «©³¬¬ ��³�ª ©³® » » ©��³��
©� �±²³ �¾ÄÁµ±Á±¶ ~±µ±Á¸ ©º®®¬ ��¬ ªº°®© «º¬°ª ªº©�ª °¬ » » ©«º©� ©�³©¬ ©³«� �®³©¯ ª©³«ª �©³�« ³� » » ©��³��©© �±²Áı¼¾¶ �¾ÄÁµ±Á±¶ �¿¼±½´ °¯ «¯® °°° «º«�� �º¬�« ªª » » °º«« ®³ª¯ ¬³©¬ ©�³¬ «³®� �³® ª³¬¬ » » ©��³��©� �´¼± �±¶±¸´ ®º«¯� �º��« «º¬«� ��º�®� ©º°¬ª �º«©ª » » ¬¬º¯� ©ª³«ª ª³ª ¯³© ª°³°° ª�³«¬ «³ªª » » ©��³��©ª �´¼± �¿¼Á¶· ©º¯®¬ ¬¯° ªº¯�® ©«º°® ©�º°® �¯ » » ª�º�®ª ¬³¯© ©³¯ª ©©³¯� «¬³¬« ªª³©¬ ©³¯¯ » » ©��³��©« �´¼± ~´À´Â´¶ ©º°ªª «¯° ¯©� ®º¬¯¯ �º¬ª ª©� » » ©ªº ©«³©« ª³¬¯ ¬³°ª ¬¬³¬� ©¯³¬ �³�® » » ©��³��©¬ �´¼± �´¼±À´²±·Á ©º�¬© °«� �º®¯� ¬º®ª¬ «º¬ª¬ ª« » » ©¬º�®® ¯³©° ³©¬ ©¯³�© ª®³¬« �°³° �³�� » » ©��³��
������ ª°º�°¬ °º�«� ¬�º�� ©«©º°ªª ©��º�«� ®ºª¬« » » ª«°º¯°� ©©³�ª �³¬¯ ©«³°ª «�³¬ �¯³¬° �³©� » » ©��³��
�ÁÀ²¾½Å ����� �½´Æ³ �ÁµÁ¼ ��©�
���Ç���� ����È��� �~���~���� ��©�
���� �������
���� É �������
�� ������~����~�
ËÌÍÎÏ ÐÑ
ÒÎÏÌÓÌÔÌÔ ÕÍ ÍÌÖ× ØÎÔ×Ö×Ë ÕÌÍ×ÒÌËÎÔÙÕÚËÌ
Û×ØÏÌÜ ÒÎÝÎÖËÌ ÕÍ ÍÌÖ× % ÒÎÝÎÖËÌ ÕÍ ÍÌÖ×
ØÕÛÒ ÔÚÔ ØÕÛÒ ØÕÛÒ ÔÚÔ ØÕÛÒ
Þ×ßØÚÒÙ
ØÚà
ÞØÒ
ÏÌÔËÝ×Ô ËÞÕ ÒÞÏ áâãäâå
âæçèéçêëãç
ÏÌÞÔ
ÔÓÌÞ×ß
ØÚÒÙ
ØÚà
ÞØÒ
ÏÌÔË
Ý×Ô
ËÞÕÒÞÏ áâãäâå
âæçèéçêëãç
Ñ Ð ì í î ï ð ñ ò Ñó ÑÑ ÑÐ Ñì Ñí Ñî Ñï Ñð Ññ
Ñ Õôõö Í÷øôôùú Ø÷ùú÷ùû÷ü ÑÑñ ÑÑï ðíò íýìñÑ Ñýñóì ÐÐì þ þ ðýìòó Ñöïó Ñöîð ÑóöÑí îòöÐñ Ðíöíó ìöóÐ þ
Ð Õôõö Í÷øôôùú Ø÷ùú÷ùû÷ü ×ÿô�ô Ñóð îó íÐó ÑýÑÑí îìï ìñò þ þ ÐýïÑï íöóò ÑöòÑ Ñïöóï íÐöîñ Ðóöíò Ñíöñð þ
ì Õôõö Í÷øôôùú Ø÷ùú÷ùû÷ü Ý�øôÿôù ÑíÐ íñ ïíó Ñýìóò ðìò ñí þ þ ÐýòïÐ íöðò ÑöïÐ ÐÑöïÑ ííöÑò Ðíöòî Ðöñí þ
í Õôõö Í÷øôôùú Ø÷ùú÷ùû÷ü Ë���� Ðóð ìò íòÐ ÑýìÑò òóî Ñóî þ þ ìýóïð ïöðî ÑöÐð Ñïöóí íìöóÑ ÐòöîÑ ìöíÐ þ
î Õôõö Ø�ùô�ô�ô ÑýÑìò Ñîï ÑýîïÑ ñýòóÑ îýïìÑ ÑýÐÑì þ þ ÑñýïóÑ ïöÑÐ óöñí ñöìò íðöñî ìóöÐð ïöîÐ þ
ï Õôõö Ø�ùô�ô�ô ×ÿô�ô Ñïò ï îíñ ìýðóð ÑýíÐî ÑÑñ þ þ îýòðì Ðöñì óöÑó òöÑð ïÐöóï Ðìöñï Ñöòñ þ
ð Õôõö Ø�ùô�ô�ô Ý�øôÿôù íòó ïñ Ðìì ìýòðï Ðýïíò ìÐò þ þ ðýðíî ïöìì óöññ ìöóÑ îÑöìí ìíöÐó íöÐî þ
ñ Õôõö Ø�ùô�ô�ô Ë�ùúúô�ô ïìí íÐ ññð Ñýîñó ÑýÑîò Ñýìòî þ þ îýïòð ÑÑöÑì óöðí Ñîöîð Ððöðì Ðóöìí Ðíöíò þ
ò Õôõö Õ���øô�ôù Ýôùú��� ìì ìð îòï ÐýòÐò ïìò ìÐì þ þ íýîîð óöðÐ óöñÑ Ñìöóñ ïíöÐð ÑíöóÐ ðöóò þ
Ñó Õôõö Õ���øô�ôù Ëôøô�û Ðóí îð îòì òÑÑ ïñÐ íðÑ þ þ ÐýòÑñ ïöòò Ñöòî ÐóöìÐ ìÑöÐÐ Ðìöìð ÑïöÑí þ
ÑÑ Õôõ��ôÿ�ù Õ���øô�ôù Ý�ÿô�÷ Ðñ Ðò íîí ÐýÑÑì ÑýÑíò ÑòÑ þ þ ìýòïí óöðÑ óöðì ÑÑöíî îìöìó Ðñöòò íöñÐ þ
ÑÐ Õ÷ÿô Øôùôû÷ ÑýÐìÑ Ðññ ÑýðóÑ îýòñò Ðýðòî îýñîñ þ þ ÑðýñïÐ ïöñò ÑöïÑ òöîÐ ììöîì Ñîöïî ìÐöñó þ
Ñì Õ÷ÿô Í�ÿ�ùú Ðòð ðò Ñýóïî îýÑîð Ðýòññ ðòò þ þ Ñóýìñî Ðöñï óöðï ÑóöÐï íòöïï Ðñöðð ðöïò þ
Ñí Õ÷ÿô Ë÷�÷�÷ù ìÐó Ñíî ìñÑ ÐýÑòò ÑýÑÐì Ðòð þ þ íýíïî ðöÑð ìöÐî ñöîì íòöÐî ÐîöÑî ïöïî þ
Ñî Õ÷ÿô Õ÷ÿô�÷õôú� Ðñî Ñóð ïòò Ñýòòò òññ Ñóó þ þ íýÑðñ ïöñÐ Ðöîï Ñïöðì íðöñî Ðìöïî Ðöìò þ
Û×ØÏÌÜ îýíóí ÑýÐïð ÑÑýóÑò íðýîñí ÐîýÐÑÑ ÑÑýñòî þ þ ÑóÐýìñó îöÐñ ÑöÐí Ñóöðï íïöíñ ÐíöïÐ ÑÑöïÐ þ
Ý��õ��� ÍÕÕÍÔ Ò�÷ö Ý�ø�ÿ ÐóÑó
ÒÖÚÞÔÝÞ Ý×ÏÌàÎÝÞ ×ËÌÖÌ
ËÌÜ×Ô ÐóÑó
ÔÚ ÕÌÍ×ÒÌËÎÔÙÕÚËÌ ØÕÛÒ �ÔÚÔ
ØÕÛÒ
� ��� ��
� � � � � �
� ���� ������� ������ �! �� ��� ��" "#���
� ���� ������� ������ �! $%�&� � "� �' �#���
� ���� ������� ������ �! ()��%�� � �� �� ���*�
� ���� ������� ������ �! �+,-& � �� �� �"���
� ���� �+��.�/� �" ��' ��" "����
� ���� �+��.�/� $%�&� �# ��� ��� "#���
' ���� �+��.�/� ()��%�� �' �'# ��� '����
* ���� �+��.�/� �)����&� �� ��� �� �����
" ���� �)0-��-�� (���+.) �' ��' *� �#��#
�# ���� �)0-��-�� ����- �" ��� '" �����
�� ���-0�%)� �)0-��-�� (+%�&� �# *� �" �����
�� ��%� ���� � �� *' '� *'���
�� ��%� �+%-�� " �" �* �"��'
�� ��%� ��,�.�� ' �� �� "����
�� ��%� ��%�,����- � �� �' *��*�
1$�� 2 ��" �3�'� �3��� �*�'*
(-,�)&4 5&�6+� �)/).�%�� � �$5 ��78�9� � 2$7 �#�#8:�%� 5&��&�, ;,-�+/�/+ :+�<)/ 5&�=� (-�-% �#�#
� 2$7 �#�#
5�>(�7� (� ? �$5 7 :�( 8���$> 2 7 $?; ��7$>$�
% :�( 8��� $?;79 � �$5 ��78�9� 5$(��(� ( 1$�� 2 :�( 8��� :�( 8��� $?;
5>9@;7(; ($� A�(; $� >
BCDEF GH
IEJKELBCKE MCNOICL PQOLPKCKP DCRP QELOJOB NCDOICBELSNTBC
UOQFCV PQOLPKCKP WT
LT NCDOICBELSNTBC IOKNEKQCK DCRP DMX WIBYZVDY WIBHZVDH ITFPTH MCQICN [%\UOQFCV % UOQFCV % UOQFCV % UOQFCV % UOQFCV %
Y G H ] ^ _ ` a b Yc YY YG YH Y] Y^
Y Ndef Dghddij Qgijgikgl Y] ]mbHH HmHaH _af^a GmbH^ ^bf^c GmHYa ]_fbb Gm^^G ^Yf`H Gmab^ ^af_b
G Ndef Dghddij Qgijgikgl Ondod _ YmYH] Ymaa] Y__fY] Gmccc Y`_fH` YmaHa Y_Gfca GmYac YbGfG] Ym`_G Y^^fHa
H Ndef Dghddij Qgijgikgl Kphdndi ^ YmY^` Yma_Y Y_cfa^ Ym``^ Y^Hf]Y Ym_G` Y]cf_G Ym]bb YGbf^_ Ym_YY YHbfG]
] Ndef Dghddij Qgijgikgl Bqrso ^ Ym]]] YmGG] a]f`_ YmHG_ bYfaH YmGc_ aHf^G YmcaG `]fbH YmYY_ ``fGb
^ Ndef Qqidtdud Yb ^mcY_ ^mcaa YcYf]] ^mcG^ YccfYa ]mbHb baf]_ ^mcc_ bbfac ^mcH] YccfH_
_ Ndef Qqidtdud Ondod Yc ]mYcH ]mY`G YcYf_a ]mcb^ bbfaY ]mcGY bafcc ]mYGY Yccf]] ]mcYb b`fb^
` Ndef Qqidtdud Kphdndi Y` Hm^_` Gmbb^ aHfb_ Hmc`^ a_fGY Gmb__ aHfY^ Gmb`b aHf^G GmabG aYfca
a Ndef Qqidtdud Bpijjdod YY Gm]c` GmG^^ bHf_b GmY]a abfG] YmaGb `^fbb YmabH `af_^ Gmcaa a_f`^
b Ndef Npvshdsdi Kdijqtp Y` GmGYc Ym_ab `_f]H Ym_`] `^f`^ Ym_YG `Gfb] Ym_YG `Gfb] Ym^`Y `Yfcb
Yc Ndef Npvshdsdi Bdhdsk Yb YmH`^ Ym]^_ Yc^fab Ym]aG Yc`f`a Ym]ca YcGf]c YmH`Y bbf`Y YmHHY b_fac
YY Ndesvdnpi Npvshdsdi Kqndog Yc YmHa_ YmY^H aHfYb YmG]^ abfaH YmGbc bHfc` YmG`G bYf`` YmGba bHf_^
YG Ngnd Qdidkg Y^ `mYG_ am_ac YGYfaY amHYG YY_f_] `mHH^ YcGfbH `mG^] YcYfac `mYb_ Yccfba
YH Ngnd Dqnsij b ]mYH_ Hm`Hc bcfYa Hm]`^ a]fcG Hm]_] aHf`^ Hm_Y^ a`f]c HmG`a `bfG_
Y] Ngnd Bgrgtgi ` GmcG] Ym`^_ a_f`_ Ym_a] aHfGc YmbYG b]f]` YmbcH b]fcG YmbGc b]fa_
Y^ Ngnd Ngndrgedjs ^ Ymb`Y Ym`_a abf`c Ym__H a]fH` Ym_Y_ aYfbb Gm_`] YH^f_` Ym^]^ `afHb
UOQFCV Y_b ]Hmbab ]Hmcb] b`fb` ]YmbY] b^fGa HbmHaY abf^G ]YmcYH bHfGH Hbm^^_ abfbG
% DCRP WPPQOLPKCKP FELXNCI
Ksrepow Wdnd Iogjodr Prsiquduq Iogxf Kshsn GcYc
NCDOICBELSNTBCBCVOL GcYc
yz{|} ~�
z�z� {�� ��~� {}� z�z� {z}�yz ����yz���� {z}�yz ���� {����
���}z� �� z�� % ���}z������������ � ��
% ���}z������������������
%
� ~ � � � � ¡ ¢ �£ �� �~� �¤¥¦ {§¨¤¤©ª �§©ª§©«§¬ �� ���¡ �¡ £¦� ����� ����� �££¦££ ~ ~ �££¦££~ �¤¥¦ {§¨¤¤©ª �§©ª§©«§¬ �®¤¯¤ � �� �£� £¦£ ���� �¢�¡ ��¦~~ �£ �£ �££¦££� �¤¥¦ {§¨¤¤©ª �§©ª§©«§¬ �°¨¤®¤© � ~� ~� �££¦££ ���~ ��¡¡ ~~¦ ¡ �££¦££� �¤¥¦ {§¨¤¤©ª �§©ª§©«§¬ y±²³¯ � � � �££¦££ ���� ���� ¡~¦�¢ � £ #´�µ¶£·� �¤¥¦ �±©¤¸¤¹¤ �¢ #´�µ¶£· �¢~~£ ����£ � �¦�� ~ ~ �££¦££� �¤¥¦ �±©¤¸¤¹¤ �®¤¯¤ �£ ~£~ � � ¡�¦�� �¢~¢¢ �~ �� ��¦¢¢ ~ ~ �££¦££ �¤¥¦ �±©¤¸¤¹¤ �°¨¤®¤© � �� �£� �¡�¦�� ��££~ ��~�� ¡~¦�¢ � £ #´�µ¶£·¡ �¤¥¦ �±©¤¸¤¹¤ y°©ªª¤¯¤ �� �� £ £¦££ �~£�� ¢� ��¦ ¡ � £ #´�µ¶£·¢ �¤¥¦ �°º³¨¤³¤© �¤©ª±¸° � � � � � �££¦££ ¡ £� ���� £¦~� ~ ~ �££¦££�£ �¤¥¦ �°º³¨¤³¤© y¤¨¤³« �¢ £ £ #´�µ¶£· ��¡� ��¢� �¢¦¡~ �£ �£ �££¦££�� �¤¥³º¤®°© �°º³¨¤³¤© �±®¤¯§ �£ �¡ �~ ¡ ¦�£ ���� ~�£� ��¦�� � � �££¦££�~ �§®¤ �¤©¤«§ �� ��¢ ��¢ �££¦££ ~¢� � ~�� � ~¦£� �¡ �¡ �££¦££�� �§®¤ {±®³©ª ¢ ��� �� ¡¦�� ����� �£ ~ ��¦�� � £ #´�µ¶£·�� �§®¤ y§²§¸§© ~� ~� �££¦££ �¡¡� ��¡¡ ¢�¦£~ � £ #´�µ¶£·�� �§®¤ �§®¤²§¥¤ª³ � ��£ £¦££ ~�� � � �� �� �££¦££
���}z� ��¢ � �~ ¢¢� ~�¦£� � ¡��� ��~��� ¢¦ ¡ � � �££¦££
�³²¥°¯» ´¤®¤ ¼º¯§ª¯¤² �±½± �¯§¾¦ �³¨³® ~£�£
¿z���z� {zÀ� {z}�yz Àz�� �|�´z�zy �|}zÀz�z� �|�|�zyz� �|����y �z{��zy|�¶�Áyz ´z� ����|��z�
�Á ����|��z��z{��zy|�¶�Áyz
��Áµ���� ��}zÂ|�� �yz�zyz��� ~£�£
ÃÄÅÆÇ ÈÉ
ÊËÌÇÄÍ ÎÅË ÍÄÌÎÇ ÏÄÐÑ ÌÆÐÒÄÓÄÃÔÄÐ ÃÄÅÇÆà ÕÖ×Ø ÕÖÙ
ÌÆÐËÚËÃ ÔÄÅËÓÄÃÆÐÛÔÜÃÄ ÒÄÐ ÓËÝÔÆÝÌÄÝ
ÕÖ× ÕÖÙ
ÊËÌÇÄÍ % ÊËÌÇÄÍ %× È Ù Þ É ß à á
× Ôâãä Ååæââçè Ìåçèåçéåê ×Þ ÙØàÉß ÙØÙáë áìäìì ÙØÈÞ× áßäÈì
È Ôâãä Ååæââçè Ìåçèåçéåê Ëíâîâ ß ×ØÙáë ×ØÙÙÈ ìßäÉÈ ìß× ßìäßÞ
Ù Ôâãä Ååæââçè Ìåçèåçéåê ÝÖæâíâç É ×Ø×ÈÉ á×È àÈä×á ÞáÉ ÞÙä××
Þ Ôâãä Ååæââçè Ìåçèåçéåê Ãïðñî É ×ØÉàá ×ØÙë× áÈäÞÉ ×ØëÈÈ ßÞäàà
É Ôâãä Ìïçâòâóâ ×ì ÉØÈ×Ù ÉØ×ì× ììäÉá ÞØáÙÙ ìÈäà×
ß Ôâãä Ìïçâòâóâ Ëíâîâ ×ë ÙØ×áà ÙØà×È ××ßäÞà ÙØÞÙá ×ëàäáá
à Ôâãä Ìïçâòâóâ ÝÖæâíâç ×à ÙØÈëÞ ÙØë×É ìÞä×ë ÈØáßë áìäÈß
á Ôâãä Ìïçâòâóâ ÃÖçèèâîâ ×× ÈØÉ×É ÈØÞ×È ìÉäìë ÈØÈß× áìäìë
ì Ôâãä ÔÖôñæâñâç ÝâçèïòÖ ×à ÈØÈìß ×ØÞÞÉ ßÈäìÞ ×ØßàÉ àÈäìÉ
×ë Ôâãä ÔÖôñæâñâç Ãâæâñé ×ì ×ØÞëá ×ØÙÞÉ ìÉäÉÙ ×ØÙ×Þ ìÙäÙÈ
×× ÔâãñôâíÖç ÔÖôñæâñâç Ýïíâîå ×ë ×ØÉÈÞ ×Øë×Ù ßßäÞà ìàÙ ßÙäáÉ
×È Ôåíâ Ìâçâéå ×É àØÞßÉ àØÈàÈ ìàäÞ× ßØßìÙ áìäßß
×Ù Ôåíâ Åïíñçè ì ÞØÞßë ÞØÈáÙ ìßäëÙ ÙØìÙë ááä×È
×Þ Ôåíâ Ãåðåòåç à ÈØ×ÞÈ ×ØìÈì ìëäëß ÈØëÞì ìÉäßß
×É Ôåíâ Ôåíâðåãâèñ É ÈØëÞì õ õ ×ØàÞì áÉäÙß
ÊËÌÇÄÍ ×ßì ÞÙØÙëÈ ÙáØÞÞÈ öö÷øö ùøúûöû öü÷ýü
ÝñðãÖîþ Òâíâ Óîåÿïæ ÔÖóä ÔâãÛÔåíâ Ãâòñç Èë×ë
ÓÚÜ�ÎÐÝÎ ÝËÇÄ�ÆÝÎ ËÃÄÚÄ
ÃÄÍËÐ Èë×ë
ÔÄÅËÓÄÃÆÐÛÔÜÃÄÊËÌÇÄÍ
ÎÅË ÍÄÌÎÇÐÜ ÓËÝÔÆÝÌÄÝ
����� ��
�������� � ��� ���������� ���� ���� ����� ��� �������� �� �����
��������������
�����!�"���� % ����������
���� �����!�"���� %
# � $ % & � ' (# ���� �� ��
)* �* +,+-./0)1 #��2345 #��2345# �� �)06+ �./)/78)/7 �69,6/7 #��2345 #��2345� �� �)9) �)9):; #��2345 #��2345$ �� �.:/ +/;)7+ �)1:/) #4� #4� #44*44 < < #��2345% �� �), )0:9)/7. �./)1)=) #��2345 #��2345& �� -6>* )/;6:? �)/);6 #��2345 #��2345� �� -6>* )0:,@:A=)/7 �)/);6 #��2345 #��2345' ��� �,:-)/7 �./)1)=) �+9)0)/ #��2345 #��2345( ��� B)9)/;) �)-),.= �./:0 #��2345 #��2345C ��� �66/7)/ �./)1)=) #��2345 #��2345#4 ��� �)/+,@6<�+,@6 �.0:/7 #��2345 #��2345
#��2345 #��2345@* � �?)=0) #��2345 #��2345
# � �=9), �66/6? 60),6@)7: #��2345 #��2345� � �6/6,D.) 60),6@)7: #��2345 #��2345$ � ./)D.0 60),6@)7: #��2345 #��2345% � �.0. �)-A), �)/);6 #��2345 #��2345& � )/E)-)/ )=.1 �)/);6 #��2345 #��2345� � �.96), �6/;+- �./)1)=) #��2345 #��2345' � �:;. �+0.) �)/76?)/ �./)1)=) #��2345 #��2345( � �6/=+) �./:0 #��2345 #��2345C � F)/0.) �6,D)=6 �)-: �./)1)=) #��2345 #��2345#4 � �+01+=;) �6,616/ $% $% #44*44 #� #� #44*44## �� �:/:/7 �)-.) �6,616/ �� �� #44*44 ' ' #44*44#� �� �:;. �:9.) �.0:/7 #��2345 #��2345#$ � �+-,)/) �+,@+)/ #��2345 #��2345#% � )966-)/ �,:-)/7 #��2345 #��2345#& � �;G+/0 �)/);6 #��2345 #��2345
#��2345 #��2345E* � ���3��� #��2345 #��2345
# �* �80 ��� �+9./7 �)/);6 #��2345 #��2345� :,8.0 �80 �2 �1)A)/78)-. �)/);6 #��2345 #��2345$ :,8.0 �80 �2 ��� �)/);6 #��2345 #��2345% �* ��� �� �.0:/7 #��2345 #��2345& �* +=;., 60),6@)7: #��2345 #��2345
#��2345 #��2345#��2345 #��2345
� �� ����� #��2345 #��2345 )@* +D* �)/7.1+ &&� &&� #44*44 < < #��2345 60) �6,616/ & & #44*44 < < #��2345 )@* +D* �.0)-6 #� 4 < < < #��2345
#��2345 #��2345#��2345 #��2345#��2345 #��2345
������ < < #��2345 #��2345
����� ���� ��� H ����� ������� ������� I �� J-6>.9 +=* )@3 60) �)1:/ �4#4
�2���� ����B��� ��������� �4#4
������ �������� ���� ����� ������ ��� ����� ���� ����� ����� �������� ����������
KLMNO PQ
RSTOLU % RSTOLU % RSTOLU % RSTOLU %V P W X Y Z Q [ \ V] VV VP VWV ^_`a Mbc__de Tbdebdfbg VX WhQYZ QYP P]a]P ZX\ [ZaW] WhXQV YV\ VXa\Y PWX XYa]\P ^_`a Mbc__de Tbdebdfbg Si_j_ Z VhW[] VZY VVa\Z XZ PQa[[ VhV[\ W] PaYP W] V]]a]]W ^_`a Mbc__de Tbdebdfbg klc_i_d Y VhVPY m m m #nopq]r Z\Q m m m #nopq]rX ^_`a Mbc__de Tbdebdfbg Kstuj Y VhYQ[ X\ WaVV X\ V]]a]] Vh]PX Q ]aZ[ Q V]]a]]Y ^_`a Tsd_v_w_ V\ YhPVW Q[[ VYaVP []X V]Pa]W XhYVQ Z[V VYa][ PWP WXa]QZ ^_`a Tsd_v_w_ Si_j_ V] WhV[Q Vh][P WWa\Y PQV PYa]Y Ph[ZY WX VaV\ V\ YYa[[Q ^_`a Tsd_v_w_ klc_i_d VQ WhP]X X[Q VYaP] VQY WYa\W PhQ]\ VWZ Ya]P VWZ V]]a]][ ^_`a Tsd_v_w_ Kldee_j_ VV PhYVY WYQ QWa]] PYQ QVa\\ PhX]Z P[P VVaQP PWY [WaWW\ ^_`a ^lxuc_u_d k_desvl VQ PhP\Z XYV V\aZX \X P]a[X Vh[WV WWP V[aVW WQ VVaVXV] ^_`a ^lxuc_u_d K_c_uf V\ VhX][ PV[ VYaX[ PV[ V]]a]] VhWY] PQ Pa]] m mVV ^_`ux_ild ^lxuc_u_d ksi_jb V] VhYPX W] Va\Q W] V]]a]] Q[Y m m m #nopq]rVP ^bi_ T_d_fb VY QhXZY VhW[X V[aYX VhZW\ VV[aXP Yh[W] QX VaPQ Z[ \Va[\VW ^bi_ Msiude \ XhXZ] QV] VYa\P YXV QZaP] Wh[WV WPP [aXV WQ VVaX\VX ^bi_ Kbtbvbd Q PhVXP W[X VQa\W W[X V]]a]] VhQYZ ZP WaYW ZP V]]a]]VY ^bi_ ^bi_tb`_eu Y Ph]X\ Q]P WXaPZ PZZ WQa[\ Vh\QV Q]P WYaZP PP[ WPaX[
RSTOLU VZ\ XWhW]P QhYY\ VQaXZ YhXPW QVaQX WZhPWP WhP][ [a[Y VhWPY XVaW]
kut`ljy zjb{sc ^lwlv_i_d ^LMSzLKN|q^}KL KLUS| P]V]
RSTOLUoMS ULToO
~�������������
����� ����������������
RSTOLU nL| zN�kN|KLkN oMS ULToO nL| |N}|LKLO �oko^} Ko|��oq^}TzOo^Lko noKL|�L|oTN|S�SK ^LMSzLKN|q^}KL nL| zSk^NkTLk
z�}po|ko kSOL�Nko SKL�LKLUS| P]V]
������������������������
������������������������
���������|} zSk^NkTLk
���������������������
���������^LMSzLKN|q^}KL
����� ��
�������� ¡�������� ���¢ £�¤�¥
¦����§ %¨ � © ª «
¨ ¥���§ ¬�¡ � ���� ©ª ©ª ¨¢
� ¥���§ ¬�¡ � ¦ ®� ¯ ¯ #¤ °±²
© ¥���§ ¬�¡ � ¡§�¬�¬ ¯ ¯ #¤ °±²
ª ��¬¡�¬��¬ ¨³´ ¯
« ¬�¥��� ���¡�¬¢�� ����
¦����§ �© ©ª ¨³¢µ«
¬¶·¸¹º» ¤¼½¼ �º¾¿º¼· ��¡ �º¾À¢ ¬¶Á¶½ �¨
��¥¬����¬� ¬�¥��� ¡�¬�§���� ¤��£�� ¡�������� ��������� £�®�� ¤�¥�¥�� £�¤�¥Ã
�Ä ¬�¥��� ¡�¬�§���� ¦����§ ¬�¥���
�¥Ä° �¬ ¬���®�¬ ���¥�
��§�� �¨
ÅÆÇÈÉ ÊË
ÌÍÎÉÆÏ ÐÆÑ ÒÈÓÔÈÑÅÆÔÈ ÐÈÔÆÕÖÈÉÍÓÆÏÆÑ ÅÈÓÖÈÑÆ ÖÉÇ ×ÆÑØ ÐÙÅÆÑØÆÑÙ Ú ÊÛ ÌÆÎ
ÎÈÑÍÓÍÅ ÖÆÇÍÒÆÅÈÑÕÖÜÅÆ ÐÆÑ ÒÍÔÖÈÔÎÆÔ
ÌÍÎÉÆÏÐÙÅÆÑØÆÑÙ
ÚÊÛ ÌÆÎ%
Ý Ê Þ Û ß à á
Ý Öâãä Çåæââçè Îåçèåçéåê ÝÛ ÝßÛ Ýë Ýë Ýììäìì
Ê Öâãä Çåæââçè Îåçèåçéåê Ííâîâ à ËÞ Êá Êá Ýììäìì
Þ Öâãä Çåæââçè Îåçèåçéåê Ôïæâíâç ß àß Û Û Ýììäìì
Û Öâãä Çåæââçè Îåçèåçéåê Åðñòî ß ßÝ Ýà Ýà Ýììäìì
ß Öâãä Îðçâóâôâ ÝË ÊÞá ÝÛ ÝÝ áëäßá
à Öâãä Îðçâóâôâ Ííâîâ Ýì ÝÊÛ Ýì Ýì Ýììäìì
á Öâãä Îðçâóâôâ Ôïæâíâç Ýá Ýáì ÝË ÝÛ áÞäàë
ë Öâãä Îðçâóâôâ Åïçèèâîâ ÝÝ ÝÛÛ à à Ýììäìì
Ë Öâãä Öïõòæâòâç Ôâçèðóï Ýá Ýàá Ýì Ýì Ýììäìì
Ýì Öâãä Öïõòæâòâç Åâæâòé ÝË ÝßÞ Ýß ÝÝ áÞäÞÞ
ÝÝ Öâãòõâíïç Öïõòæâòâç Ôðíâîå Ýì ëÛ ö ö #ÐÙ÷Õìø
ÝÊ Öåíâ Îâçâéå Ýß ëá ÊÛ ÊÊ ËÝäàá
ÝÞ Öåíâ Çðíòçè Ë àË Þ Ê ààäàá
ÝÛ Öåíâ Ååñåóåç á ÛÛ Êë Êë ì
Ýß Öåíâ Öåíâñåãâèò ß ÞÞ Ê Ê Ýììäìì
ÌÍÎÉÆÏ ÝàË Ýùàáß ÝËà ÝëÝ ËÊäÞß
Ôòñãïîú Ðâíâ Òîåèîâñ Ôòîûïðæâçô ÊìÝìÕÐâíâ Òîåüðæ ÖâãÕÖåíâ Åâóòç ÊìÝì
ÒÓÜ÷ÙÑÔÙ ÔÍÉÆýÈÔÙ ÍÅÆÓÆ
ÅÆÏÍÑ ÊìÝì
ÐÈÔÆÕÖÈÉ ÅÈÓÖÈÑÆ ÖÉÇ
ÑÜ ÒÍÔÖÈÔÎÆÔ ÌÍÎÉÆÏ ÐÈÔÆÕÖÈÉÖÆÇÍÒÆÅÈÑÕÖÜÅÆ
þÿ��� ��
����ÿ� ���� þÿ �ÿ ���ÿþ ÿ
���þÿ ����ÿ� �ÿ��ÿþ����þÿ �ÿ ���ÿ �ÿ� þ�����ÿ� ���
�ÿ� þ�����ÿ�
����ÿ� �������ÿ�
���ÿ
� � � � � � � � �
� ��� �� �� ��� �� #� ���� ����
� � !"# � � ��� � #� ���� ����
� �#"!$%&!& �!'!&!& � � ��� ( #� ���� (
� �!)!" ! þ"*+ '! � � ��� ��� � ����� ����
� �!,+!' �� �� ��-��� ��� � ���� ����
� �. '%&/%&0! �� �� �-��� ( #� ���� (
� �!1 #2 � � � � #� ���� �����
Sumber: Seksi Surveilans &Litbangkes, UPTD Balai Data, Surv. & SIK 2010
��� � ���ÿ3�� �þÿ�ÿ
þÿ�� ����
ATTACKRATE 4%5
�6� 4%5����ÿ�
���� þÿ�
����ÿ�
������
þ��ÿ�ÿ�
����ÿ�
���ÿþ ÿ
�� � ���ÿ� ÿ ��ÿ�
� ÿ�ÿ
789:; <=
>?@;8A 98BC B8DE FC9:GC 8HC :IHI;?HCJ
>?@;8A %= K < L M N
= IOPQ 9RSOOTU @RTURTVRW =L LXY<< ZN= =MQL<
K IOPQ 9RSOOTU @RTURTVRW ?[O\O N =X=<L YY= ]ZQ<Y
< IOPQ 9RSOOTU @RTURTVRW H^SO[OT M =X=MZ L== <MQMK
L IOPQ 9RSOOTU @RTURTVRW 7_`a\ M =XLLL ZYZ MMQ=Y
M IOPQ @_TObOcO =Y MXd=N =X==< KKQ=Y
N IOPQ @_TObOcO ?[O\O =d LX=d< MMd =<QLd
Z IOPQ @_TObOcO H^SO[OT =Z <XMNZ =XNY= LZQL=
] IOPQ @_TObOcO 7^TUUO\O == KXLdZ KdL ]QL]
Y IOPQ I^eaSOaOT HOTU_b^ =Z KXK=d <LN =MQNN
=d IOPQ I^eaSOaOT 7OSOaV =Y =X<ZM NKY ZKQdZ
== IOPaeO[^T I^eaSOaOT H_[O\R =d =X<]N N]< LYQK]
=K IR[O @OTOVR =M ZX=KN <YL MQM<
=< IR[O 9_[aTU Y LX=<N M=< =KQLd
=L IR[O 7R`RbRT Z KXdKL ZZ] <]QLL
=M IR[O IR[O`RPOUa M =XYZ= ]N LQ<N
>?@;8A =NY L<XY]Y YXYLZ KKQN=
Ha`P^\f FO[O g\RU\O` E_h_ g\RiQ HaSa[ H^e[^`P^\ Kd=djFO[O g\Rk_S IOPjIR[O 7ObaT Kd=d
gGlmCDHC H?;8n:HC ?78G8
78A?D Kd=d
>?@;8A 98BC B8DE FC9:GC
8HC :IHI;?HCJ>?@;8A 98BCg?HI:H@8HDl I89?g87:DjIl78
opqrs tu
vrwxryopxr zrxp{|rs}wp~py zry�py �pwp� qrw��z�}� �py� qp�| �ry}w}o |pq}vpory{|�op
� u t � � �
� |��� q������ ��������� �� � � #z��{��
u |��� q������ ��������� }���� � �u � �
t |��� q������ ��������� x������ � �� �� ������
� |��� q������ ��������� o���� � �� �� ���u�
� |��� �������� �� � � #z��{��
� |��� �������� }���� �� �u� �u� ������
� |��� �������� x������ �� ��� ��� �����
� |��� �������� o������� �� �� t� t����
� |��� |� ������ x������ �� ��� � �
�� |��� |� ������ o����� �� ��t ��t ������
�� |��� ���� |� ������ x����� �� u� u� ������
�u |��� ������ �� �� �� ������
�t |��� q����� � �� t� ����u
�� |��� o������ � t� t� �
�� |��� |��������� � � � #z��{��
¡}�sp~ ��� ��t� ��u ���u�
x�����¢ v��£�� |�������� |pq}vpory{|�op op~}y u���
vw���yx� x}sp¤rx� }opwp
op~}y u���
¥¦§¨©ª «¬©®¯¬¨
«° °©±©§
²¬±³´«µ¦§ ³°
²©µ¯
% «¬©®¯¬¨ «°
°©±©§ ²¬±³´«µ¦§
³° ²©µ¯
y� |pq}vpory{|�op v}x|rx�px¡}�sp~ zrxp{|rs
z�x}w�r�
¶·¸¹º »»
¼¹º·½·¾·¾ ¿·À·Á ÂÃÂà ÄÅÂÀ ƼÁÇÈǶÃÉ ¿·¾ ¼Á¹Ê¹¾¶ÃÉË
ÌÍÎÏÐ ÑÐÒÌÏ ÐÏÓÔÎÏÕÑÖ ÌÍÎÏÐ ÑÐÒÌÏ
×ÍÌØÖÙ % ÓÔÎØÍÓÔÎÖÚÖÛÖÜ
×ÍÌØÖÙÌÔÜÐÖÓÖÛ
ÓÔÎÖÚÖÛÖÜ
%ÌÔÜÐÖÓÖÛ
ÓÔÎÖÚÖÛÖÜ
Ý Þ » ß à á â ã ä Ýå ÝÝ ÝÞ Ý»Ý Åæçè ¸éêææëì Èéëìéëíéî Ýß äïÝßä âïààá Ýáïâåà ÝèÞÝ Ýåïã»» ð ð ð ð #¿ÃÊñåòÞ Åæçè ¸éêææëì Èéëìéëíéî Äóæôæ á ß Ýàâ ÝáÝ åèå» âï»äá »ïàÞâ ßâèáä Þäã ßãà ÝáÞèâà» Åæçè ¸éêææëì Èéëìéëíéî Àõêæóæë à ð Ýßß Ýßß ð ãïâÞÞ ð ð ð ä ðß Åæçè ¸éêææëì Èéëìéëíéî ¶ö÷øô à Ýß Þãà Þää åèåà âï»ÝÞ Ýïàáâ ÞÝèß» ààá Þåá »âèåàà Åæçè Èöëæùæúæ Ýä ð #¿ÃÊñåò Þäïââä ð #¿ÃÊñåòá Åæçè Èöëæùæúæ Äóæôæ Ýå áå ÝïÝ»ä ÝïÝää åèåà Þåãßâ áïáãÝ »Þèß» »ïáàà ÝïàÞã ßÝèãÝâ Åæçè Èöëæùæúæ Àõêæóæë Ýâ » Ýïßßã ÝïßàÝ åèåå Þ»ïâáá ÝåïÝäà ßÞèäå ßïãåá Ýïâßà »áè»Ýã Åæçè Èöëæùæúæ ¶õëììæôæ ÝÝ ÝÞã ÞäÝ ßÝä åèßß Ýßïáßá ãïÝâã ààèãß »ïãÝà Þïå»å à»èÞÝä Åæçè Åõûøêæøæë Àæëìöùõ Ýâ Þß ÝïßáÞ Ýïßãá åèåÞ ÞïâáÞ ð ð ð ð #¿ÃÊñåò
Ýå Åæçè Åõûøêæøæë ¶æêæøí Ýä ð »ää »ää ð ãàâ ð ð ð ð #¿ÃÊñåòÝÝ Åæçøûæóõë Åõûøêæøæë Àöóæôé Ýå ð Ýää Ýää ð Þïäåá ÞïÝåÝ âÞè»å ÞàÝ ÝàÝ áåèÝáÝÞ Åéóæ Èæëæíé Ýà ßáÞ ÞïáÝ» »ïåâà åèÝã ãàïãåä ÞåïáåÝ ÞßèåÝ ãïàÞá ßïÝàß ßãèâÞÝ» Åéóæ ¸öóøëì ä ßâ Ýïâá» ÝïãÝå åèå» âï»âå àï»ãã â»èÝÝ äãÞ ãßÞ ãàèâßÝß Åéóæ ¶é÷éùéë â ââ ßàá à»» åèÝâ ãïÞ»á Ýïàâå Ýäèåá âåÞ ßá áèààÝà Åéóæ Åéóæ÷éçæìø à Þã Þä» »ÞÝ åèÝå Þïáâå ð ð ð ð #¿ÃÊñåò
üÄȺ·ý ÆÅ·¸ñ ÅǶ·Ë Ýáä äïääá ÝãïÞåà ÞãïÞåÝ åèàà Þ»»ïäÝÝ àäïãåã Þàèàâ Þ»ïàäÝ ÝÝïÝäá ßâèßá
Àø÷çõôþ ¼ôéÿöê Åõúõùæóæë Å·¸Ä¼·¶¹¾ñÅǶ· ¶·ýľ ÞåÝå
¾Ç ¼ÄÀŹÀÈ·ÀÅ·¸Ä¼·¶¹¾ñÅǶ· ÛÍÌÓÖÛÖÜ�Ï�Ï ÛÔÛÖÓ
×ÍÌØÖÙÎÖÑÏ�
ÛÖÌ�ÖØÒ�Ö�ÍÛ
¼¹º·½·¾·¾ ŹÀ¹ý·¶·¾ ÂÃÂà ¿·¾ ÈĺĶ ¿Ã ¼ÄÀŹÀÈ·À
×ÍÌØÖÙÌÍÎÏÐ ÑÐ
ÓÔÜ�Ö�ÍÛÖÜ �Ï�Ï ÛÔÛÖÓ
¼ÁÇÊþÀà Àĺ·�¹Àà Ķ·Á·¶·ýľ ÞåÝå
���� �
�� ����� ��������
������ ��������������
!� "����� ���#�!#�
�������������
!� "����� �����
$�%��
& ' � ( )& �*+, �-.**/0 %-/0-/1-2 &� )3 ()4 &5'6(' �*+, �-.**/0 %-/0-/1-2 �7*8* ) 3 &99 (4 �*+, �-.**/0 %-/0-/1-2 �:.*7*/ ( )( '� 39� �*+, �-.**/0 %-/0-/1-2 �;<=8 ( (�9 �(' &566&( �*+, %;/*>*?* &9 @) �*+, %;/*>*?* �7*8* &6 5)4� ')9 59�4 �*+, %;/*>*?* �:.*7*/ &4 43) �6� &5&963 �*+, %;/*>*?* �:/00*8* && &5&36 39 &5')99 �*+, �:A=.*=*/ �*/0;>: &4 &(5''' '� &(5(�)&6 �*+, �:A=.*=*/ �*.*=1 &9 &6' @ &6'&& �*+=A*7:/ �:A=.*=*/ �;7*8- &6 && �& &4'&' �-7* %*/*1- &( &4) &( &9&& �-7* �;7=/0 9 &56&6 ') &56)&� �-7* �-<->-/ 4 @&( �-7* �-7*<-+*0= ( )6 )6 �'6
��� $�%�� B &)9 @
& C;/*? �:?:>*7*/ �*+=A*7:/D�-7* &� 6 6 @& C;/E:? �*+, �-.**/0 %-/0-/1-2 @' C;/E:? �*+, �-.**/0 %-/0-/1-2 �7*8* @ C;/E:? �*+, �-.**/0 %-/0-/1-2 �:.*7*/ ( &' &' '�� C;/E:? �*+, �-.**/0 %-/0-/1-2 �;<=8 @( C;/E:? �*+, %;/*>*?* @) C;/E:? �*+, %;/*>*?* �7*8* @4 C;/E:? �*+, %;/*>*?* �:.*7*/ &4 ) &� (63 C;/E:? �*+, %;/*>*?* �:/00*8* && 4( �( &'69 C;/E:? �*+, �:A=.*=*/ �*.*=1 &9 � & (&6 C;/E:? �*+, �:A=.*=*/ �*/0;>: @&& C;/E:? �*+, �:A=.*=*/ �;7*8- @&' �-7* �-<->-/ @& �-7* %*/*1- @&� �-7* �;7=/0 9 &6 '& &&( �-7* �-7*<-+*0= @
��� $�%�� BB )& &4 9 '6
' F=<*> �*E;7��� $�%�� BBB
$�%�� '6 &4 9 '6
�=<+:8G �8-H;. �:?:>*7*/ �������� D�I�� ���� '6&6
I �������� D�I�� ������%��
$�%�� ��JB��� �� ����� �������� �FIKB �B ���L��B ���F�
���� '6&6
MNOPQ RS
TNUVWNX YNZ[XNX WPZPQ[\N]NNX UP^P\NMNX W]N ON_N]
YVZQN\ WP^P]MN YNZ[XNX UP^P\NMNX W]N ON_N]
N^UP^N^UP^
U`ZP]^[NQabcdedfgh abchgdcbd YNZUP^iN
iNXN
^P\NMYVZQN\ %
j k R l S m n o p jq
j Urst Ouvrrwx Zuwxuwyuz jl kjR{lol j{mlS q lR{Sll k{oqo | mm{mqq Rjtkq
k Urst Ouvrrwx Zuwxuwyuz V}r~r m nq{mpR q q jS{jRq Sqqq q kq{jRq kotlo
R Urst Ouvrrwx Zuwxuwyuz ^�vr}rw S Sn{qqj q q jm{mkk jqqq q jn{mkk Rqtpk
l Urst Ouvrrwx Zuwxuwyuz M���~ S mR{mSl q q jq{Sok kqpp q jk{moj jptpk
S Urst Z�wr�r�r jp Rjq{Rol Rm{kjm j{kRj nkk Sp{RlR l{qqq RR{Skp jRS{qlj lRtSj
m Urst Z�wr�r�r V}r~r jq joo{pql jn{qmo m{koj loR lm{pjm kj{Rqq Sn{llm jlp{lpl nptjl
n Urst Z�wr�r�r ^�vr}rw jn jpS{SSR jo{jmS S{njR k{jmm Rm{SRS S{qqq m{oon nl{lmm Rotqo
o Urst Z�wr�r�r M�wxxr~r jj jqq{llR n{Rlo | loR jo{jkm jkSqq q Ro{lSn Rotkp
p Urst U���vr�rw ^rwx��� jn jkm{jqq jn{nSn k{kmR q Sl{okm lS{qqq j{SkS jkj{Rnj pmtkS
jq Urst U���vr�rw Mrvr�y jp oR{lRl n{mkm | q lj{oRl jS{qqq j{qlm mS{Sqm notSj
jj Urs��r}�w U���vr�rw ^�}r~u jq mR{oqj S{qqS | q o{joq mSqq q jp{moS RqtoS
jk Uu}r Zrwryu jS ljq{loj oo{oRj R{jkp ko{opq mq{lqm kk{mlR jn{qqq kkq{opp SRtoj
jR Uu}r O�}�wx p jon{mSk jm{qjm j{mSS p{mRq kp{jmm k{qno RRq So{onS RjtRn
jl Uu}r Mu�u�uw n pj{SSR jl{jjm lRS k{lqn jo{npo jq{qqq jR{qnS So{oRj mltkm
jS Uu}r Uu}r�usrx� S jqn{lSp jn{qSk | R{Rnq kS{qnm Skqq q Sq{mpo lntjo
YVZQN\ jmp k{knq{Spm kmR{oqR kk{RSk lo{jSj loS{qol jmq{jko jRq{oRo j{jjq{RSm lotpq
WP]^PXMN^P jjtmk ktjk kjtRm ntqS lotpq
^��s�~� ir}r N���� �kqjq�{ ir}r Yr��u�}�� �kqjq�
Tr}r}rw � � � Y��vr� ��wy�y�� ��w�~�} �������r� �r~�� �r�r y�wxrw ���vr� ��wy�y�� ��w�~�} UNOVWNMPX�U`MN
jo{mqR
W]`�[X^[ ^VQN�P^[ VMN]N
MN\VX kqjq
X` WV^UP^ZN^YVZQN\
WPXiViVU�UNOVWNMPX�U`MN
����� ��
������� ��������� ��������� ����� ���� �¡��¡� ¢ £��� ¤��¡�
£����� % £����� %¥ ¦ � § � ¥¥ ¥¦ ¥�
¥ �¨©ª �«¬¨¨® �«®«¯«° ¥± ±�²§±± ±�²�§¦ ³³ª§³ #´¡µ¶·¸¦ �¨©ª �«¬¨¨® �«®«¯«° �¹¨º¨ � ¦¥²¥»� ¦·²¥�· ³§ª·» §± §± ¥··ª··
� �¨©ª �«¬¨¨® �«®«¯«° �¼¬¨¹¨ § ¥»²�¦¦ ¥»²�¦¦ ¥··ª·· ½ ½ #´¡µ¶·¸± �¨©ª �«¬¨¨® �«®«¯«° �¾¿Àº § ¥¦²�Á¥ ¥¦²�Á¥ ¥··ª·· ±± ¦� §³ª·³
§ �¨©ª �¾¨Â¨Ã¨ ¥³ ��²�±� ��²�±� ¥··ª·· #´¡µ¶·¸� �¨©ª �¾¨Â¨Ã¨ �¹¨º¨ ¥· �Á²¦¥� �Á²¦¥� ¥··ª·· #´¡µ¶·¸» �¨©ª �¾¨Â¨Ã¨ �¼¬¨¹¨ ¥» ±¥²§�§ ±¥²§�§ ¥··ª·· »§ ±¥ §±ª�»
Á �¨©ª �¾¨Â¨Ã¨ �¼®®¨º¨ ¥¥ ��²±Á� �·²�¦� ³¥ª±� #´¡µ¶·¸³ �¨©ª �¼ÄÀ¬¨À¨ �¨®¾Â¼ ¥» §Á²Á¦� §�²³·Á ³�ª»± ¥Á� ¥Á� ¥··ª··
¥· �¨©ª �¼ÄÀ¬¨À¨ �¨¬¨À¯ ¥³ §»²±�¦ §�²Á�± ³Áª³¥ #´¡µ¶·¸¥¥ �¨©ÀĨ¹¼ �¼ÄÀ¬¨À¨ �¾¹¨º« ¥· ¥±²�Á· ¥±²�Á· ¥··ª·· ¦§ ¦» ¥·Áª··
¥¦ �«¹¨ �¨¨¯« ¥§ Á�²·±³ Á�²·±³ ¥··ª·· �»· �»· ¥··ª··
¥� �«¹¨ �¾¹À® ³ �¥²¦±± �¥²¦±± ¥··ª·· ³� ± ±ª�·
¥± �«¹¨ �«¿«Â« » ¦Á²·ÁÁ ¦Á²»³Á ¥·¦ª§� #´¡µ¶·¸¥§ �«¹¨ �«¹¨¿«©¨®À § �§²·»� �·²¦»� Á�ª�¦ �§ �§ ¥··ª··
£����� ¥�³ �¥�²·¦§ �·¦²¦³± ³Áª¦§ Á»³ »±· Á±ª¥³
�À¿©¼ºÅ ´¨¹¨ �ÃƼà Ǧ·¥·È² ´¨¹¨ £¨¿Ã«Ã¹¼Æ Ǧ·¥·È
� ɵ¡��¡ ����Ê��¡ ��� �
����� ¦·¥·
ËÌÍÎ ÏÌÐÍÑÏÎÐÒÎÓ ËÔÏÏÕÓÖÌ×ÌØ Ï×ÙÌÐÎ
ÚÛÏÜÌÝ ËÌÍÎÏÌÐÍÑÏÎÐÒÎÓ
ËÔÏ
��������� ���¡ ����ª�¡��¡�
�É ���������¶�É�� ���������£�� ���¤ �´�
�� �¡��¡�
´¡����� £���
Þßàáâã äåæåçÞâ
èéçàâá
Þßàáâã êâëì
íîáâêâëî%
ï ð ñ ò ó ô
ï æõö÷ øùúõõûü àùûüùûýùþ ïò ÿ ÿ #íî����
ð æõö÷ øùúõõûü àùûüùûýùþ ß�õ�õ ô ÿ ÿ #íî����
ñ æõö÷ øùúõõûü àùûüùûýùþ ��úõ�õû ó ÿ ÿ �ò æõö÷ øùúõõûü àùûüùûýùþ ��� ó � � #íî����
ó æõö÷ àûõ�õ õ ï� #íî����
ô æõö÷ àûõ�õ õ ß�õ�õ ï� ðó�� ïï�� òñ÷�ð� æõö÷ àûõ�õ õ ��úõ�õû ï� #íî����
� æõö÷ àûõ�õ õ ��ûüüõ�õ ïï ��ô �ï� �ï÷òð� æõö÷ æ���úõ�õû �õûü�� ï� ÿ ÿ #íî����
ï� æõö÷ æ���úõ�õû �õúõ�ý ï� ÿ ÿ #íî����
ïï æõö��õ��û æ���úõ�õû ��õ�ù ï� �� �� ï��÷��ïð æù�õ àõûõýù ïó #íî����
ïñ æù�õ ø��ûü � ò���ó ï�ôïñ ñð÷ñôïò æù�õ �ùù�ùû � ��ñóò ���ï� �ïó æù�õ æù�õùöõü� ó ÿ ÿ #íî����
Þßàáâã ïô� ï����� ïï�ôñô ôó÷�ò
��ö��� ä�ù�ú æ� ��õ�õû æâøßäâ�åë�æé�â �âãßë ð�ï�
�âøåá ñ�
ëé æâøßäâ�åë�æé�â
äåáâêâëâë æå�åãâ�âë æåçÞâ
äß�æå�àâ�
äåç�åë�â�å äåáâêâëâë æå�åãâ�âë æåçÞâ äâíâ äåæåçÞâ èéçàâá
äçé�îë�î �ßáâ�å�î ß�âçâ
�âãßë ð�ï�
����� ��
���� �! ���"�!�! ��#�$���! %� �#&�� '�! �#&��
(�)��$*+,-.-/+012
% (�)��$*+,-.-/+012
% (�)��$*+,-.-/+012
%3 4 � 5 6 7 8 � 9 3: 33 34
3 �;<= �>?;;@A )>@A>@B>C 35 D D D �E9�7=:: 7E93�=:: 88=54 �E9�7 793� 88=54
4 �;<= �>?;;@A )>@A>@B>C �F;G; 7 �E95� 3E757 54 4E7�5 3E345 54 7E7�4 4E88: 54
� �;<= �>?;;@A )>@A>@B>C #H?;F;@ 6 8E535 D D �E4�: 3E355 �5=�� 3:E795 3E355 3:=8:
5 �;<= �>?;;@A )>@A>@B>C �IJKG 6 9E4�� 3E�9� 36=:: 5E�57 �E477 86=36 3�E7�5 5E769 �5=38
6 �;<= )I@;L;M; 39 64E35: 47E8:7 63=44 48E7:9 4�E57� 3:�=33 89E859 66E385 79=3�
7 �;<= )I@;L;M; �F;G; 3: 46E��5 35E3�� 67=:: 35E�59 9E�4� 7�=57 �9E7�� 45E:33 7:=63
8 �;<= )I@;L;M; #H?;F;@ 38 �3E835 3�E374 68=48 44E:�3 3�E95� 7�=49 6�E856 �4E3:6 69=85
� �;<= )I@;L;M; �H@AA;G; 33 3�E7�4 6E733 53=37 33E:7� 6E974 6�=�8 45E8:: 33E758 58=36
9 �;<= �HNK?;K;@ #;@AILH 38 45E543 33: :=56 38E754 377 :=95 54E:7� 487 :=77
3: �;<= �HNK?;K;@ �;?;KB 39 3E359 5:� �6=63 3E448 �:� 45=79 4E587 833 4�=84
33 �;<KN;FH@ �HNK?;K;@ #IF;G> 3: �E968 9�7 4�=76 �E�98 3E763 54=�8 8E�65 4E6�8 �4=95
34 �>F; );@;B> 36 ��E93� 33E83� �:=3: 3�E836 �E5�4 56=�4 68E7�5 4:E396 �6=:5
3� �>F; �IFK@A 9 39E�77 37E:3� �:=73 33E:45 9E�47 �9=3� �:E�9: 46E��9 ��=76
35 �>F; �>J>L>@ 8 9E�3� 6E348 64=44 �E8�3 7E376 8:=43 3�E699 33E494 7:=83
36 �>F; �>F;J><;AK 6 5E533 695 3�=58 4E:3� 3E487 7�=�9 7E545 3E�8: 49=33
(�)��$ 379 457E:3: 3:4E7:8 53=83 35�E777 93E699 73=73 5:�E83� 4:3E39� 59=�5
#KJ<HGO G>PI? �HMHL;F;@ ���� ���!Q�R�� ��$�! 4:3:
%RS&!#& #���T�#& ���%�
��$�! 4:3:
%� �#&�� '�! �#&�� �#��#)�#!R ���� ���!Q�R��
�#&�� U7:�$VW %� �#&�� U56D69 �$W
XYZ[\ ]^
_Y`abYc dYceXY afeY faZag h[ciYbYX `Ybfa\ jkieah
daf ie i[fYl`[\m [ci[hef f[iYcn o Z[gYX
pah\Yq dafrstuvw xvyz{|}~�| �v��su
x�{|st
% jYcn ieZ[ge
`Ybfa\ jkieah
� � ] � � � �
� `��m Z������ h�������� �� � � � #ie�l��� `��m Z������ h�������� a���� � �� ���� � �
] `��m Z������ h�������� f������ � � � � �
� `��m Z������ h�������� X���� � � ����� � �
� `��m h������� �^ � � � #ie�l��� `��m h������� a���� �� � � � #ie�l��� `��m h������� f������ �� �� ������ ��^^� ��m��
� `��m h������� X������� �� � �]���� � �
^ `��m `� ������ f������ �� � ����� �
�� `��m `� ������ X����� �^ � ������ � �
�� `��� ���� `� ������ f����� �� � ����� � �
�� `��� h����� �� � � � �
�] `��� Z����� ^ � � � #ie�l���� `��� X������ � � � � #ie�l���� `��� `��������� � � � � �
pah\Yq ��^ ]� ���]�� ��^^� ]m��
f�����¡ b��¢�� `�������� `YZabYX[cl`kXY XYqac ����
bgk�ecfe fa\Yd[fe aXYgY
XYqac ����
ck `YZabYX[cl`kXY baf`[fhYfpah\Yq i[fYl`[\
[ci[hef
£¤¥¦§ ¨©
ª¦«¬¦£¤¬¦ ®¯¯« ®¤«¤° ®±¬²«±±³ £¦«°¤®¤ª °±´µ¤±®¬
¶·¸§¤°
ª¦®¯¯«
¶¸§ ¬¤¸ª¦§
®¤«¤° ®±ª¦«±²¬¤
¶¸§ ª¯¬£±¹
°±´º¤±®¬
% ª¯¬±£±¹ °±´µ
¤±®¬
» ¼ ½ ¨ ¾ ¿
#®±´º©À» ·£® ÁÂÃÂÄÅ ª¸± ¥ÆÇÈÄÅ »É¿»Ê »É¿»Ê µ µ
¼ ·£®Á ª¸± ÁÂÃÂÄÅ £ËÌËÍËÄ ¿½Î ¿½Î ¼ ©Ï½»
½ ª¸± ÁÂÃÂÄÅ ¸ÂÄÂÐË © © © ©
¨ ·£® «¬·® §±· ²¦®¤³¦ £¤°·¤ »É½½© »É½½© ¼ ©Ï»¾
#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À#®±´º©À
¶·¸§¤° ½É¾Î¾ ½É¾Î¾ ¨ ©Ï»»
¬ÈÌÃÑÒÓ ªÒËÔÆÕ ²ÑÖÑÍÂÇÂÄ ²¤¥·ª¤£¦º²¯£¤ £¤°· ¼©»©
®¯¯« ®¤«¤°
¯ ·±£ £«¤¬¹·¬± ®¤«¤°
ª«¯´±¬± ¬·§¤×¦¬± ·£¤«¤
£¤°· ¼©»©
ØÙÚÛÜ ÝÞ
ßàáÜÙâ ãàäßàäåÙä ãàäßàäåÙä åÙäååàÙä ßæçÙ
èÙçÙØ ßÙÜÙä èÙçÙØ æäÙé ßàáÜÙâ ßàáÜÙâ %Þ ê ë Ý ì í îÞ éïðñòðóôð õöö ÷ #øæùúûüÞ ãôýö Úþÿôô�� áþ��þ��þ� Þê�ëíí íî�ÞíÝ î��ìëû Þí ûöûêê ãôýö Úþÿôô�� áþ��þ��þ� à�ô�ô ëÝ��Ýí Þ�ÞÞí ëí�ûíê ��êêí êêö�Þë ãôýö Úþÿôô�� áþ��þ��þ� òÿô�ô� êÝ�Ý�í ÷ êÝ�Ý�í ÷ ÷Ý ãôýö Úþÿôô�� áþ��þ��þ� Øóï� ê�î êí�íêì êí��êê ÷ ÷ì ãôýö á�ô�ôðô ÷ #øæùúûüí ãôýö á�ô�ôðô à�ô�ô ì�Ý ìí�ìûë ìî�û�î ÞÞî ûöêûî ãôýö á�ô�ôðô òÿô�ô� Þêë�Þûì Þ�ûêí ÞêÝ�ÞëÞ êíî ûöêê� ãôýö á�ô�ôðô Øò���ô�ô íì�í�ê Þ�êûì íí���î ê ûöûû� ãôýö ãò�ïÿôïô� ô���ò ÞÞí�Þ�Ý ë�êìû ÞÞ��ÝÝÝ Þêë ûöÞûÞû ãôýö ãò�ïÿôïô� Øôÿôï� Þ�ëë� íû�íÞ� íÞ��ìî ÷ ÷ÞÞ ãôýï�ô�ò� ãò�ïÿôïô� �ô�þ Þ��Ýêî Ý�Ý�ë êë��êû Þ�îê� îöêëÞê ãþ�ô áô�ô�þ ÷ #øæùúûüÞë ãþ�ô Ú�ï�� ÞëÝ���î Þ�ë Þëì�Þ�û Ýû� ûöëûÞÝ ãþ�ô Øþóþ�þ� Þëû�Þëê ëÞÞ Þëû�ÝÝë ëìí ûöêîÞì ãþ�ô ãþ�ôóþýô�ï êÞë�êîì ÷ êÞë�êîì êë ûöûÞ
÷ #øæùúûüàÚ ßàáÜÙâ æ �îí��ë� êêê�ìûì Þ�û���ëÝÝ ÞÞ�êíî ÞöûêÞ èõöôö èö éòóò���ô� û #øæùúûüÞ èà øô�þò Ú�ô��ñô�� Úþÿóþ�� Ý�ìÞû í��ÝÞû îë��êû ÞÞ�ê èà áôÿô Øôÿôï� îûí Ý�êûí Ý��Þê Þ ûöûêë èà Üï� ãò��ô�ò Øô�ï�ô Þê�îî� ì���ë Þ��íîê ÷ ÷Ý èà ôó èô�ïÿô�� á�ô�ôðô ÷ #øæùúûüì èà é�þ ö ãô��þï� áô�ô�þ ÷ #øæùúûüí èà é�þ ö èô�ïóýï�ðô�� áô�ô�þ ÷ #øæùúûüî èàø Ùóï�ô�� á�ô�ôðô òÿô�ô� ê�ë Ý ê�î êí �öûí� èàø çôÿô��ô áô�ôóð á�ï� ÷ #øæùúûü� èàø äþþ��ô� á�ô�ôðô ÷ #øæùúûüÞû èàø áô�òóýþ÷äòóýþ Ú�ï�� ëÞ�ê�� ì�ìÞÞ ëí��ûû Ýêê ÞöÞìÞÞ èà èô�ô�þ�þñ á�ô�ôðô Øò���ô�ô ì�ûÝí ÷ ì�ûÝí ÷ ÷
÷ #øæùúûüýö è �ôð�ô ÷ #øæùúûüÞ è æðÿôó áþþ�þ� ãþ�ôóþýô�ï ÷ ìëÝ ìëÝ ÷ê è áþ�þó�ô ãþ�ôóþýô�ï ÷ ê�ì�í ê�ì�í ÷ë è ã�ô�� ãþ�ôóþýô�ï ÷ î�� î�� ÷Ý è � áô��ôó áô�ô�þ ÷ #øæùúûüì è éô��ô�ô� ãôð� áô�ô�þ ÷ #øæùúûüí è ÿþôó þ��ò� á�ô�ôðô ÷ #øæùúûüî è Úï� ò�ô Üô��þ�ô� á�ô�ôðô ÷ #øæùúûü� è Øþ�ðòô á�ï� ÷ #øæùúûü� è �ô��ô Øþó�ôðþ Úô�ï á�ô�ôðô Þ��ÞÞ ì��êì î��ëí ÷ ÷Þû è Úò��òð�ô Øþóþ�þ� îû���ë ÞÞ�ìëÝ �ê�Ýêî ÷ ÷ÞÞ èà åï�ï�� áô�ô Øþóþ�þ� Ý����Ý Þû��ìû ì��îëÝ êî ûöûìÞê èà Úï� áïÿô Ú�ï�� êë�îûÝ í�ÞûÞ ê���ûì ÷Þë è âò�óô�ô Üòóýòô� ÷ #øæùúûüÞÝ è ãôÿþþ�ô� Ùóï�ô�� Þí��ëû î�ûÞî êë��Ýî êí ûöÞÞÞì è Ù��ò�� áô�ô�þ ÷ #øæùúûüèÙÜ ø�ö çô��ï ÿôóò� ê�ÞÝí Þ�ìÞû
àÚ ßàáÜÙâ ææ êÞ��û�Þ ÞëÞ��îû ëÝî�ê�ì íêû ûöÞ�Þ ô�ô�ô �ô�ñòð ÿô���ô
ßàáÜÙâ Þ�û�ì��êû ëìÝ�ëîì Þ�ÝÝí�íë� ÞÞ���î ûö�êßàáÜÙâ éÛäøàøàã ãÙÚàéÙØÛäúã�ØÙ ê�êîû�ì�í ê�êîû�ì�íßàáÜÙâ éÛÜÙ�ÙäÙä�ÙãàéÙä ãàäßàäåÙä �%� Ý�öêî Þìöíûî
ïóýò�� é�þ ÿ ãòðò�ô�ô� ãÙÚàéÙØÛäúã�ØÙ ØÙâàä êûÞû
ä� ÙèÙäÙ éÛÜÙ�ÙäÙä ãÛÛâÙØÙä
ßàáÜÙâ ãàäßàäåÙä èÙçÙØ ßÙÜÙä � èÙçÙØ æäÙé� éÛÜÙ�ÙäÙä åÙäååàÙä ßæçÙ øæ ÙèÙäÙ éÛÜÙ�ÙäÙä ãÛÛâÙØÙäéè�ùæäæ àÜÙçÛæ àØÙèÙ
ØÙâàä êûÞû
����� ��
�� ��! "�#�$� %���&�$�$ '�"�!���$ �$�#�� '� � %��$ ���'�" (�$ � )�)') � "%�")��)" (�"�#
�� ��! &�$* � )�)') % &�$* � )�)')
���'�"� +� %��,
"%�")��)" (�"�#���'�"
� +� %��,
"%�")��)" (�"�#
- � . � / 0 1
- #� �! "�')� � � .� .� �0 -22322 103�1
� #� �! "�')� �)4� 5 5 #()6728 #()6728
. #� �! "�')� '!�"�" 5 5 #()6728
� %�"'�" �" -09 1 �3-�
�� ��! �2. �- �0 �23�2
$: "�#�$� '�"�!���$ �� ��!
%#:6)$") "���4�") ���#�
��!�$ �2-2
;<=>? @A
BC B<D< C=<;
EFD?<G % EFD?<G %H #IJKLMN #IJKLMNO #IJKLMN #IJKLMNA #IJKLMN #IJKLMN@ #IJKLMN #IJKLMNP #IJKLMN #IJKLMNQ #IJKLMN #IJKLMN
#IJKLMN #IJKLMN#IJKLMN #IJKLMN#IJKLMN #IJKLMN#IJKLMN #IJKLMN#IJKLMN #IJKLMN#IJKLMN #IJKLMN#IJKLMN #IJKLMN#IJKLMN #IJKLMN#IJKLMN #IJKLMN#IJKLMN #IJKLMN#IJKLMN #IJKLMN#IJKLMN #IJKLMN#IJKLMN #IJKLMN
RSTUVWX YSZ[\] ^[WT[_` a[USb[cV\
aVc X
* EV\`_ dU[c X eV\`_ dU[c f[\] g[WS_ cVW_VZ`[ S\cSh bVi[f[\[\ hV_Vg[c[\ Z[_[W
a>=F;FG<B j>BY<I<<B
C=<; >R>BRJ<?
a>;>kR>IJ<<Bj>BY<I<<B
a>;>kR>IJ<<B
a>=F;FG<B j>BY<I<<Bl a>;>kR>IJ<<B C=<; >R>BRJ<? m C=<; Y>B>kJa j>?<n<B<B a>R>G<;<B I<R<k
jkCKJBRJ RF?<o>RJ F;<k<
;<GFB OMHM
C=<; Y>B>kJa
a>=F;FG<B
pqrst uu
vwxtqy %z { | u }
z #~�����{ #~�����| #~�����u #~�����} #~������ #~�����
#~�����#~�����#~�����#~�����#~�����#~�����#~�����#~�����#~�����#~�����#~�����#~�����#~�����
������� ������ ������� ���������
��� �
� v���� ���� � ����� ���� ���� ����� �������� ����� ��������� ��������� �����
�sps��s~�qq� rqp �s�s��� rs�t � xs�w�wp vs��� rqp
� vs��� rqp� �srwpwyq��sps��s~�qq�
¡� ����� �wtq¢s�� wpq�q
pqyw� {�z�
£¤¥¦§ ¨©
ª¦«¬¦£¤¬¦ ª¦®§¯¬¤ «¦¬¦ª °¥¤£ ±¦¦«¯²
ª¦®§¯¬¤ «¦¬¦ª
³®´§¤µ «¦¬¦ª
«¦¬¦ª °¥£ ±¦¦«¯²
¶ · ¸ ¨ © ¹
¶ ²º»¼ ¥½¾ºº¿À ´½¿À½¿Á½Â ¶¨ #ïÄÅÆÇ· ²º»¼ ¥½¾ºº¿À ´½¿À½¿Á½Â ®ÈºÉº ¹ ·Æʷ˶ ©¸ÊÌÌË ·¹©¼Æ¨
¸ ²º»¼ ¥½¾ºº¿À ´½¿À½¿Á½Â ¬Í¾ºÈº¿ © Î Î #ïÄÅÆǨ ²º»¼ ¥½¾ºº¿À ´½¿À½¿Á½Â £ÏÐÑÉ © ¸ÆʹÒÌ ¸ÆʹÒÌ ¶ÆƼÆÆ
© ²º»¼ ´Ï¿ºÓºÔº ¶Ë #ïÄÅÆǹ ²º»¼ ´Ï¿ºÓºÔº ®ÈºÉº ¶Æ ÕÖ×Ø×ÙÚ ÕÖ×Ø×ÙÚ ¶ÆƼÆÆ
Ì ²º»¼ ´Ï¿ºÓºÔº ¬Í¾ºÈº¿ ¶Ì #ïÄÅÆÇÒ ²º»¼ ´Ï¿ºÓºÔº £Í¿ÀÀºÉº ¶¶ ¶¶Òʹ¸¶ ¶ÆÆʨ̸ Ò¨¼¹Ë
Ë ²º»¼ ²ÍÛѾºÑº¿ ¬º¿ÀÏÓÍ ¶Ì ËÆÊÆ̹ Ҩʷ˸ ˸¼©Ò
¶Æ ²º»¼ ²ÍÛѾºÑº¿ £º¾ºÑÁ ¶Ë ¸Ë̶©Ì ¸Ì¸·¶¹ ˸¼ËÌ
¶¶ ²º»ÑÛºÈÍ¿ ²ÍÛѾºÑº¿ ¬ÏȺɽ ¶Æ ·Ìʹ©· ··ÊÒƨ Ò·¼¨Ì
¶· ²½Èº ´º¿ºÁ½ ¶© ¸ÌÌʸ©Ì ¸ÌÌʸ¹Ò ¶ÆƼÆÆ
¶¸ ²½Èº ¥ÏÈÑ¿À Ë #ïÄÅÆǶ¨ ²½Èº £½Ð½Ó½¿ Ì ¶¸¨ÊÆ·· ¶¹¹Ê¨¶¶ ¶·¨¼¶Ì
¶© ²½Èº ²½ÈºÐ½»ºÀÑ © ¶ÆËʹ¶· ¶ÆËʹ¶· ¶ÆƼÆÆ
³®´§¤µ ¶¹Ë ¶Ê¨¹¸Ê·¨Ò ¶Ê¨Ì¹Ê¨Æ¹ ¶ÆƼËÆ
¬ÑлÍÉÜ ªÉ½ÝϾ ²ÍÔÍӺȺ¿ ²¤¥®ª¤£¦Å²°£¤ £¤µ® ·Æ¶Æ
ª®¬²¦¬´¤¬° ²¤¥®ª¤£¦Å²°£¤
ª«°Ä¯¬¯ ¬®§¤Þ¦¬¯ ®£¤«¤
£¤µ® ·Æ¶Æ
%
ßàáâãä
åæçãèéãàêëì çäêí î %
ï ð ñ ò ó ô
ï õö÷ø êùúööûü áùûüùûýùþ ïò ðñÿ�ó� ððÿññô �ñøôóð õö÷ø êùúööûü áùûüùûýùþ à�ö�ö ô ï�ÿò�ð òÿï�ñ ðñøó�ñ õö÷ø êùúööûü áùûüùûýùþ í�úö�öû ó ðÿóòï ïÿó�� ó�øñïò õö÷ø êùúööûü áùûüùûýùþ é��� ó �ÿ��ñ óÿ�ôï ô�ø��ó õö÷ø á�ûöö�ö ï� #åæ� ��ô õö÷ø á�ûöö�ö à�ö�ö ï� ðóÿòóð ïòÿò�ï óôø�ñ� õö÷ø á�ûöö�ö í�úö�öû ï� òïÿóòñ ðôÿ��ô ôòøòó� õö÷ø á�ûöö�ö é�ûüüö�ö ïï ï�ÿ��� ïñÿóñò ô�ø�ï� õö÷ø õ��úööû íöûü�� ï� � � #åæ� ��ï� õö÷ø õ��úööû éöúöý ï� ï�ÿóï� ïòÿðôð �ñø��ïï õö÷�ö��û õ��úööû í��ö�ù ï� ïñÿ�ï� ïïÿ�ñ� �óø��ïð õù�ö áöûöýù ïó ï�ÿ�ô� �ÿ�óô ó�ø�óïñ õù�ö ê��ûü � ïÿðïó ñ�ò ñ�ø��ïò õù�ö éù�ùùû � ï�ÿ��ñ �ÿïðò ôóøóðïó õù�ö õù�ö�ù÷öü ó ïóÿôóð ïïÿ�òñ �ôøñ�
ßàáâãä ïô� ðï�ÿ��ò ïòòÿð�ó ôôøðï
í�÷��� ç�ù��ú õ���ö�öû õãêàçãéëè õ�éã éãäàè ð�ï�
éãêëâ òô
è� õãêàçãéëè õ�éã
ìàáãä éãè��ã
çàíõëíáãí
çëìíëèéãíë ìàáãä éãè��ã êëìçëìæâãõà äæåàç êëìíæä íëäãé
çì��æèíæ íàâã�ëíæ àéãìã
éãäàè ð�ï�
����� ��
����� !�" #�$%�"��%� #&%'�"!� ��"�$�� %�$��� !�" (���#���")(&��
����� #&%'�"!� #�$%�"��%� #&%'�"!� %#$����� ��!'� #�$"��� ��"!*$* ����� #$����� ��!'� #�$"��� ��"!*$* �����
+,-./012/3456
7 8 9 � : ; � < = 7> 77 78 79 7�7 (?@A �BC??DE �BDEBDFBG 7� H => == 9 7=8 H �;A<< 877A8> :7A:; 7>>A>> H8 (?@A �BC??DE �BDEBDFBG �I?J? ; 9< �� < H =9 �>A<; :>A:� 7:A<9 <A;> 7>>A>> �>A<;9 (?@A �BC??DE �BDEBDFBG %KC?I?D : > �� > > �� 9A<: �A;= :=<A>> <<A�; 7>>A>> 9A<:� (?@A �BC??DE �BDEBDFBG �LMNJ : 8 � �; H :8 7;A�< 9<A�; 988A�> �9A9; 7>>A>> 7;A�<: (?@A �LD?O?P? 7= �< 77> 78� � 8<; 7;A�< 9<A�; 988A�> �9A9; 7>>A>> 7;A�<; (?@A �LD?O?P? �I?J? 7> 7> �� <: � 7�; ;A<: 9>A7� 8<8A>: :<A88 7>>A>> ;A<:� (?@A �LD?O?P? %KC?I?D 7� H H 7<= H 7<= H H #!*Q)>R 7>>A>> 7>>A>> H< (?@A �LD?O?P? �KDEE?J? 77 H H 7�� H 7�� H H #!*Q)>R 7>>A>> 7>>A>> H= (?@A (KSNC?N?D %?DELOK 7� H 7=8 H H 7=8 H 7>>A>> H H 7>>A>> H7> (?@A (KSNC?N?D �?C?NF 7= =8 := ; H 7:� :<A;> 9�A:< 7:A=� 9A<8 7>>A>> :<A;>77 (?@NS?IKD (KSNC?N?D %LI?JB 7> 8� 89 �� H =� 8�A<� 89A�7 7=<A88 �<A�: 7>>A>> 8�A<�78 (BI? �?D?FB 7: 7:= =8 :8 H 9>9 :8A�< 9>A9; 7�7A8; 7�A7; 7>>A>> :8A�<79 (BI? �LINDE = � �; �> 7= 7�8 �A=9 98A9= 87;A>= �=A9> 7>>A>> �A=97� (BI? �BMBOBD � ; 8� 8< 77 ;= <A�> 9�A�< <>A:> �>A:< 7>>A>> <A�>7: (BI? (BI?MB@?EN : H 7; 8� H �9 H 9�A87 �8A:; ;8A�= 7>>A>> H
����� 7;= 9<= <87 =8: �� 8T7�= 7�A<: 9�A;< �8A�: 8A>8 7>> ��A��
%NM@KJU #JBVLC (KPKO?I?D (���#���")(&�� �� �" 8>7>
"& (���#���")(&�� #�%(�%��%
#$&Q*"%* %���W�%* ���$��� �" 8>7>
XYZ[\ ]^
_[`a[bXYa[ `cdYe a[eYX d[bc`cX fYZc_YX[bgfhXY
i\e a[\c`cebjY i\e kl_[`lfaY micd\Ye
a[eYX
m
a[eYX
n o p ] q r s ^
n ftuv Zwxttyz dwyzwy{w| n] ]]}r^~ op}^q~ qpvp^ n�}p]^ ^nvno
o ftuv Zwxttyz dwyzwy{w| c�t�t r ns}n~r n]}qor ^]v�o ^}�~q rnvp~
p ftuv Zwxttyz dwyzwy{w| a�xt�ty q nn}~o] q}]^q ]�vsr p}ons q^vrq
] ftuv Zwxttyz dwyzwy{w| X���� q nq}pon ]}~]q orv]~ n}opo p~v]r
q ftuv d�yt�t�t n� s^}�^q ]q}sr� qsv�q pq}]~~ ssvp]
r ftuv d�yt�t�t c�t�t n~ ]o}n^^ p~}qrs sov]q o]}o^n s�v]]
s ftuv d�yt�t�t a�xt�ty ns s�}os~ q^}or~ spvq~ nq}pp^ orvpp
^ ftuv d�yt�t�t X�yzzt�t nn oq}�~r ns}sr� r^vq� no}]p~ r�v�q
� ftuv f���xt�ty atyz��� ns po}pr] or}pop ^nvpp nq}rrs q�vqo
n~ ftuv f���xt�ty Xtxt�{ n� oo}^p] on}]op �pv^o n]}]r� rsvq]
nn ftu��t��y f���xt�ty a��t�w n~ ns}^^r n]}�]] ^pvqq no}]pn ^pvn^
no fw�t dtyt{w nq r�}rn^ qs}s]s ^ov�q ]^}rpo ^]voo
np fw�t Z���yz � ps}]n� os}~�q sov]n o~}os� s]v^]
n] fw�t Xw�w�wy s o~}~�q n~}srs qpvq^ n~}o]^ �qvn^
nq fw�t fw�t�wutz� q oo}spo nq}rqo r^v^q nn}�]p srvp~
icd\Ye � fYZc_YX[bgfhXY� nr� qps}]o^ ps]}ooo r�vrp oqp}^o~ rsv^p
a��u��� _�wz�t� f��x�yz o~n~gkt�t _�w��x f����t�ty ftugfw�t �t��y o~n~
XYecb o~n~
bh fYZc_YX[bgfhXY _caf[adYa
`cdYe
����� ��
������
���
���
���
�������
�� ��¡ �
¢£����
������
���
���
���
�������
�� ��¡ �
¢£����
¤ ¥ ¦ � § ¨ © ª � ¤« ¤¤ ¤¥ ¤¦ ¤� ¤§ ¤¨ ¤© ¤ª ¤� ¥«¤ ¬®¯ �°±²³ ´°²³°²µ°¶ ¤� §¥·¨©� ¦�·§¦ª ¨§¯§¨ §·©�ª �§« ¤¦·©«� ¤ ¨ ¥·¥�« ¥¥·¥�� ¥¨¯«¨ ¥¯«¥ ¨¤¯§� «¯«« «¯«¦ ¤«¯¥� ¤««¯««¥ ¬®¯ �°±²³ ´°²³°²µ°¶ ¸¹º ¨ ¤ª·��¨ ¤«·¥¥¦ §¦¯�¨ ©¦¤ ¤¦ �·¥�ª » ¤·«¤© ¥¤¨ ¤¤·¥¥§ ¨¯§¤ «¯¤¥ ª¥¯¦� «¯«« �¯«¨ ¤¯�¥ ¤««¯««¦ ¬®¯ �°±²³ ´°²³°²µ°¶ ¼½±¹² § ¥�·§�¤ ¤¤·ª�¦ �ª¯¦¨ ¤·§�ª » ¥·¥¥¤ ¤ ¤·¥¦¤ ¥·««¨ ©·«§© ¥¥¯¨� «¯«« ¦¤¯�© «¯«¤ ¤©¯�� ¥ª¯�¦ ¤««¯««� ¬®¯ �°±²³ ´°²³°²µ°¶ �¾¿Àº § ¤©·«¦� §·¦§§ ¦¤¯�� ¤·¥�« ¦§ ¤·�¤¦ ¦¥ ©§¨ ¤·¥¥¤ §·¤�© «¯«« «¯«« «¯«« «¯«« «¯«« «¯«« «¯««§ ¬®¯ ´¾²Á ¤� ª©·�§« ©ª·¤¥ª ª�¯¦� §«·««� ¤¤¥ ¤·©¦§ ¤¥ §·¥¤« ¤·«§« §ª·¤¥ª ª¨¯«¦ «¯¤� ¥¯�ª «¯«¥ ª¯�¨ ¤¯ª¤ ¤««¯««¨ ¬®¯ ´¾²Á ¸¹º ¤« ��·§¦¤ ¥§·§�§ §¤¯¨© ª·¨�¨ ¥«§ ¤�·¨¦� ©¨ » ¤·¤©§ ¥�·©ª¨ ¦§¯«ª «¯ª¦ §�¯«� «¯¦¤ «¯«« �¯©� ¤««¯««© ¬®¯ ´¾²Á ¼½±¹² ¤© §ª·¥¨« ¥¤·¤�¦ ¦¨¯¥� ¦·¨©� ¤«·¤«� ¨·©¥� §©© © �© ¥¤·¤�¦ ¤©¯¦ª �©¯ª¤ ¦¤¯ª¦ ¥¯©¦ «¯«¦ «¯¥¥ ¤««¯««ª ¬®¯ ´¾²Á �½²³³º ¤¤ ¥©·¥�© ¤ª·©�§ ¨ª¯¨© §·ª©¦ ¤«¥ ª·¤¥¨ » �§¨ ¤·¦«� ¤¨·¦¨¨ ¦§¯ª� «¯¨¥ ��¯¨§ «¯«« §¯ª� ª¯«« ¤««¯««� ¬®¯ ¬½ÃÀ±À² ¼²³¾Á½ ¤© ¦¥·¦¨� ¤§·¤¥§ �¨¯©¦ ©·��¦ ª ¥·��� �·¦ª� §¥ ¥·¦¦� ¤©·¤©§ �¨¯¥§ «¯«§ ¤�¯¥¨ ¥§¯§¦ «¯¦« ¤¦¯¨¥ ¤««¯««¤« ¬®¯ ¬½ÃÀ±À² �±Àµ ¤� ¥¤·©�� ¤©·ª§ª ª¤¯�¥ §·§©« ¤·¦¤� ¨·�ª� ¥¥ » » ¤¦·¦�« �¤¯¨« �¯ª¤ �ª¯�¥ «¯¤¨ «¯«« «¯«« ¤««¯««¤¤ ¬®Àù½² ¬½ÃÀ±À² ¼¾¹º° ¤« ¥¤·¤�« ¤�·¨§¤ ¨�¯¤� ©·«©� �¤� ¤·§§¤ §·�ª© » �·©¨« ¥«·¥�¤ ¦�¯ª� �¯§« ©¯¨� ¥�¯§¤ «¯«« ¥¦¯�¨ ¤««¯««¤¥ ¬°¹ ´²µ° ¤§ �¥·§�¦ ª«·«¥¨ ª¨¯�© �«·«ª¨ §·¤¤« ¤ª·��¥ ¦©ª © ¤¥·�§¦ ©©·«¥¨ §¥¯«� ¨¯¨¦ ¥�¯¨¨ «¯�� «¯«¤ ¤¨¯¤© ¤««¯««¤¦ ¬°¹ �¾¹À²³ � �¥·¤¨¥ ¦�·�¨¤ ��¯©ª ¥¨·¦�¤ §¦¦ ¥·§«© �«� ¥·«¤¨ ¥·¤§§ ¦¦·�¨¤ ©©¯§¨ ¤¯§© ©¯¦ª ¤¯¥« §¯�� ¨¯¦§ ¤««¯««¤� ¬°¹ �°¿°Á°² © ¥�·¨¤� ¤©·§«� ©¤¯¤« ©·�¥ª ¥·¤¤� §·¨«� » §¤¦ ¤·«�ª ¤¨·©¨© ��¯¦« ¤¥¯¨� ¦¦¯�§ «¯«« ¦¯«¨ ¨¯§§ ¤««¯««¤§ ¬°¹ ¬°¹¿°®³À § ¥©·¥§¥ ¤§·¨¦� §©¯¦© ¤¤·©¦¥ ©�ª §·©�§ ¤¥ ¥·«¤ª ¦¨ ¥«·¥�¤ §©¯ª¥ ¦¯¨� ¥ª¯¦¤ «¯«¨ �¯�§ «¯¤ª ¤««¯««
¤¨� §�©·©¤© �«¨·¦©� ¨©¯�� ¤ª¦·©�ª ¥¤·©©¥ ¤«¤·¨�© ¤¤·ª�¤ ¤¦·©ª� ¦¥·¤§§ ¦¨§·«§¥ §«¯¦§ §¯�¨ ¥©¯ª� ¦¯¥¨ ¦¯©ª ª¯ª¤ ¤««¯««
¼À¿®½ºÄ ź°³º¿ ¬½Â±¾²³ ¥«¤«Æǹ ź°È¾± ¬½Â½Á¹² ¬®Æ¬°¹ ¹ÁÀ² ¥«¤«
Å�ɼ�Ê��¼� ¬��¸�ÉË� ´�´Ì�Ì¬Ì �¬¼�¼ �ÌÉ ��ɼÌÍ
% �¬¼�¼ �ÌÉ ��ɼÌÍÎÏÐÑÒÓÔÕÑÏÒÖ×ÒØÒÙ× ÒÚÒ
�¬¼�¼ �ÌÉ ��ɼÌÍ
ÊÛ ¬��¸Å���ÊƬÛ�� Ÿ¼¬�¼´�¼%
ÔÕÑÏÒÖ×ÒÚÜÝÕÖÜÔÞÒ
ÅÉÛßÌÊ¼Ì ¼¸��à�¼Ì ¸��É���Í¸Ê ¥«¤«
ÎÏÐÑÒÓÔÕÑÏÒÖ×ÒÚÜÝÕÖÜÔÞÒ
áâãäå æç
èäåéâêëâ ìäíëâí èäîäïðåðèâí ñâêâíâ ñâíðáâñð ìâñâê ïäíéêéá èâãéîâáäíòèóáâ
ôõö÷øù
úú
ûüýþÿüú�ø
ôõö÷øù
úú
öþöü÷üúü
%
úú
öþöü÷üúü
ôõö÷øù
úú
ûüýþÿüú�ø
ôõö÷øù
úú
öþöü÷üúü
%
úú
öþöü÷üúü
ôõö÷øù
úú
ûüýþÿüú�ø
ôõö÷øù
úú
öþöü÷üúü
%
úú
öþöü÷üúü
� � � � æ � � �ç �� �� �æ �� ��
� è�� ã���� ï� ��� �� æ����� ���æ�� ������ ����� ������ �����æ ���æ ���æ�� ����� ����
� è�� ã���� ï� ��� é���� � ������ �ç���� ����� ç �ç���� ����ç� ���æ� �ç���� ����æ ��ç�� è�� ã���� ï� ��� ñ������ æ ���æ�� ��ç�� ����� �æç�� æ�ç�� ��� ���� ����� ��� ����
� è�� ã���� ï� ��� á���� æ ���ç�� ����� ����� ����� ����� ����� ���� ����� ����ç ����
æ è�� ï������� �� ����æç ������ �����ç ����æ ������ ������ ççç ���æ�� ���ç�� ����
� è�� ï������� é���� �ç ���æ�� ������ ������ ��ææ� ���çæ� �ç���æ ���� �æ��ç� �����æ �ææ�� è�� ï������� ñ������ �� æ����ç ����ç� �æ���� æ���� � � #ìð�òç� #ìð�òç�� è�� ï������� á�� ��� �� ������ ������ ������ ����� ������ ����� ��� ����ç� ����æ �çæ�� è�� è�������� ñ�� ��� �� ������ ������ �����æ ����� � � #ìð�òç� � � #ìð�òç��ç è�� è�������� á����� �� ������ ����æ� ���ç�� ���æ� ����æ� ����� ���� ����æ� �� ç���� è�������� è�������� ñ���� �ç �����ç ���æ�� ������ ��æ�� ���çæ� ���çæ� �çççç ���æ�� æ���� ����
�� è�� ï���� �æ ���æ�� ���æ�ç �æ���� ���æ� ��� ��� �çææ �����æ ����æ� ����
�� è�� ã���� � ������ ������ �ç��ç� ����� ���ç�ç �æ��ç� �ç�� �æ���æ ����� ����
�� è�� á��� � ������ �����ç ������ ���� ������ ����æ� �ç��� ������ ����æ �æ���æ è�� è����� � æ ����æ� �æ���� ����� ����� �æ���� ������ ��ææ �æ���� ����� ��æç
�éïåâ ��� æ������ �����ç� ����ææ� ����� �æ����� �ææ���� �ç�ç ������� ������� ����
ñ�����! î� ��� è����� �ç�çòì��� î�"�� è�������� è��òè�� ����� �ç�ç
îêó�ðíñð ñéåâ#äñð éáâêâáâ éí �ç�ç
áäïîâá ñâïîâ îäíëäåóåââí âðê åðïãâ
íó �éïåâ èèèâãéîâáäíòèóáâ îéñèäñïâñ
�âïãâí
$%&'( )*
+,-./012
/3/
+,-./0
34567489/
+,-./0
960/:
%
960/:
+,-./012
/3/
+,-./0
34567489/
+,-./0
960/:
%
960/:
+,-./012
/3/
+,-./0
34567489/
+,-./0
960/:
%
960/:
+,-./012
/3/
+,-./0
34567489/
+,-./0
960/:
%
960/:
+,-./012
/3/
+,-./0
34567489/
+,-./0
960/:
%
960/:
* ; < = ) > ? @ A *B ** *; *< *= *) *> *? *@ ;B ;* ;; ;< ;=* CDEF &GHDDIJ KGIJGILGM *= < < < *BBFBB ?= ?= ?= *BBFBB A A A *BBFBB <** <** *>; );FBA <A? <A? ;=@ >;F=?; CDEF &GHDDIJ KGIJGILGM NODPD > * Q Q #RSTUBV == =* =* *BBFBB ** @ ) >;F)B @* ;; ;; *BBFBB )< << *) =)F=)< CDEF &GHDDIJ KGIJGILGM WXHDODI ) ) ) < >BFBB *@ *@ ? <@F@A *< *B ) )BFBB ; * * *BBFBB <> *@ ? <@F@A= CDEF &GHDDIJ KGIJGILGM $YZ[P ) \ \ \ #RSTUBV => *= ] *=F;A ; ; Q Q <? *> = ;)FBB @) <; > *@F?)) CDEF KYID^D_D *A ) ) < >BFBB =?< =?< *?? <?F=; ; ; Q Q *AA *AA >* <BF>) >?A >?A ;=* <)F=A> CDEF KYID^D_D NODPD *B *; *B *B *BBFBB *A@ *?) **? >>F@> *B *B ) )BFBB ?; )@ ;B <=F=@ ;A* ;)* *)* >BF*>? CDEF KYID^D_D WXHDODI *? ; ; ; *BBFBB *>) <; ;B >;F)B *; > Q Q Q Q Q #RSTUBV *?A =B ;; ))FBB@ CDEF KYID^D_D $XIJJDPD ** * * * *BBFBB *B* *B* *B* *BBFBB *< *< > =>F*) @@ @@ @; A<F*@ ;;< ;;< *A< @>F))A CDEF CX`[HD[DI WDIJY^X *? ** ** ** *BBFBB )A )A <; )=F;= *< *< > =>F*) *a;=< @?* )>< >=F>= *a<;> A)= >*; >=F*)*B CDEF CX`[HD[DI $DHD[L *A A A A *BBFBB => => => *BBFBB *@ *@ *= ??F?@ =@@ =)? =;; A;F<= ))) );= <AB ?=F=<** CDE[`DOXI CX`[HD[DI WYODPG *B * * * *BBFBB =< =< ;? >;F?A > > ) @<F<< ;B= *A* *?; ABFB) ;;> ;*< *A* @AF>?*; CGOD KDIDLG *) )= )B => A;FBB <*) ;@> ;BB >AFA< ? ? ? B ?B) ))= =*< ?=F)) *aB@* @A? >>> ?=F;)*< CGOD &YO[IJ A ;> ;) ;B @BFBB *A* *>= *=; @>F)A ) ) ) *BBFBB <B) ;); ;<< A;F=> );> ==> =BB @AF>A*= CGOD $GZG^GI ? *@ *@ *> @@F@A @) ?) )< ?BF>? * Q Q #RSTUBV @= @= )= >=F;A *@@ *?? *;< >AF=A*) CGOD CGODZGEDJ[ ) )= ;* ;B A)F;= >) )= ); A>F<B @ < < *BBFBB ;<< *=B *B) ?)FBB ;<< *=B *B) ?)FBB
bNK(%c *>A ;B; *>* *=) ABFB> *aA;< *a>)) *aBA* >)FA; *<B **; ?B >;F)B =aB); <a;== ;a<*= ?*F<< >aB?@ )aB;= <a<?B >?FB@
W[ZEXPd ePGJPDZ CX_HYIJ ;B*BURDOD ePGfYH CX_X^DODI CDEUCGOD OD^[I ;B*B
e'gW'h$%W' $'Ke%$ NKNK R%h e'hi'(j(%%h K%C%h%h k$NeKl W'c%$ K'hNgN$ C%&Ne%$'hUCj$%
hj eNWC'WK%W
cj$'( e%W%g $NeK (%Shhm%g'W$jg%hUgQK%C%h
C%&Ne%$'hUCj$%
egjTShWS WN(%n'WS N$%g%$%cNh ;B*B
bNK(%c $NeK
opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs % opqrst uvwvxs %y z { | } ~ � � � y� yy yz y{ y| y} y~ y� y� y� z� zyy ���� ������� ��������� y| �� �� y�� z�� z�� y�� z�� z�� y�� y~y y~y y�� � � � �y} �y} y�����z ���� ������� ��������� ����� ~ |~ z| }z�y�| yzz }� |��{~y yy� |z {}�}�{ �{ || |��{yz } } y�� {�| y�| |}�{y{ ���� ������� ��������� ������� } z~ {� y|~�y} �� {} |��z{ yz| z� z{�{�� �� zz z��z�} | � � {y� yz| {����| ���� ������� ��������� ����� } || {� ~��y�z yy� z� z|�{� yz� {} z��y~� �� z~ {��y|{ }� {y }z�}|z |yz y}y {~�~}} ���� �������� y� zz zz y�� #������ #������ #������ #������ zz zz y�����~ ���� �������� ����� y� y�z �� �~���� {y} z�~ ���~y� }{� ||z �z���| y�{ y}� �y�{|� }z {� �{���� y z�y y �yy �|�y�� ���� �������� ������� y� z� z� y�� #������ |}| yz{ z����{ #������ #������ |�| y|{ {��y�� ���� �������� �������� yy �~ �~ y�� y�{ y�z �{���� zy} y�~ �y��~ y�{ y{| ~��|{ {� zy }{��|~ �z~ }�� �z�}y� ���� ��¡������ ������� y� y} y} y�� #������ #������ #������ #������ y} y} y�����y� ���� ��¡������ ������ y� �} ~| �}�z�| z}} z}} y�� z�z z�z y�� y�� y�� y�� � � #������ �y� �y� y�����yy ����¡���� ��¡������ ������ y� {� |y y�}�y{ y{| y{� ����y} z�� y�} �{�{�y �� �� y�� y y � |}{ |{� �~�|�yz ���� ������ y} ~| ~z �~���} |y} {�y �|�zy� {�� {z� �|�}{~ y~� y}� �|��yz z}� zy| �z��|~ y z�z y y}z ���y~y{ ���� ������ � ~z ~z y�� y�~ y}{ �~��{z z}� zy{ �z�}}� yz{ y�~ �~�y�� �� �z �� ��� ~�~ �}�|�y| ���� ������� � |� {� �} }�{ y}� z��z�{ �z �� �}�~}z �| �{ ���~|� y y y�� y {~} �{~ ~��}�y} ���� ���������� } {z {� �{��} y�� �{ ~~���z �� }z }{�~�� y{z {� z���� y � ���� {�y y�{ }z��z
¢��£¤¥ y~� ��� �{� �{�z�y z ��~ z �y� �z�|�~ { y~} z z�| �y��|� y |~y y ��} �|��} }y� {�{ �}�y� � ~|� ~ |����� �}�y|
������¦ §������ ������� z�y������ §��¨�� ��������� �������� ����� z�y�
§©ª��«�� ��£¤¬�� ��¤©¤�¤¥�« z�y�
§�����¤�
�¤�£ }z
«ª �¤��§¤�«��ª�¤
§©�«�¤� �«������� ����«¤ ��¥¤�¤« £�«®��«®¤««¯¤
¢��£¤¥�¤©¤«¤ §«�����¤« �¤©¤«¤ ��¤�¤¥ §©�¤«�ª©¤« �¤©¤«¤ £¤�«�¤©¤«¤ ��¥¤�¤«
°±²³´ µ¶
·³¸¹³º°±¹³ ¸»¼±½¾²±º¿»º±º À±º¿ Á·³¸Âù± Á±º ²³²±¹ ijº°Âà ºÀ±¼»Ã ±³Á³¹
¼³º»¸»° ñ²»·±°³º¾ÃÅ°± Á±º ·»¹Ã³¹¼±¹
¸»¼±½¾²±º¿»º±º
Á·³¸Âù±
Ä»¼´±½ % Ä»¼´±½ %Æ Ç ¶ È µ É Ê Ë
Æ ÃÌÍÎ ²ÏÐÌÌÑÒ ¼ÏÑÒÏÑÓÏÔ ÆÈ ÈÈÕÉËÖ × Ö × #ÁÂؾÖÙÇ ÃÌÍÎ ²ÏÐÌÌÑÒ ¼ÏÑÒÏÑÓÏÔ »ÚÌÛÌ É ÆÊÆÖÉ ÜÕ¶¶Æ µÈεµ ÆÇµË Æ¶ÎÈË
¶ ÃÌÍÎ ²ÏÐÌÌÑÒ ¼ÏÑÒÏÑÓÏÔ ¹ÝÐÌÚÌÑ µ ÆÆÕÖÇÈ µÕÈ˵ ÈÜÎÊÉ µÕÈ˵ ÆÖÖÎÖÖ
È ÃÌÍÎ ²ÏÐÌÌÑÒ ¼ÏÑÒÏÑÓÏÔ °ÞßàÛ µ ƵնÇÆ ÈÕÖȵ ÇÉÎÈÖÆÉÊÖÜ ÇÕÖ¶Ç µÖÎǶ
µ ÃÌÍÎ ¼ÞÑÌáÌâÌ ÆÜ #ÁÂؾÖÙ #ÁÂؾÖÙÉ ÃÌÍÎ ¼ÞÑÌáÌâÌ »ÚÌÛÌ ÆÖ ããäåæç èéäêãé ÉËζ¶ËÜÉÈË ëêäëéì ËÇεÇ
Ê ÃÌÍÎ ¼ÞÑÌáÌâÌ ¹ÝÐÌÚÌÑ ÆÊ #ÁÂؾÖÙ #ÁÂؾÖÙË ÃÌÍÎ ¼ÞÑÌáÌâÌ °ÝÑÒÒÌÛÌ ÆÆ ÇµÕÜÖÉ ÆÉÕÉµÆ ÉÈÎÇÊÈÉËµÈ ÆÆÕËÖÜ ÊÖÎÜÇ
Ü ÃÌÍÎ ÃÝíàÐÌàÌÑ ¹ÌÑÒÞáÝ ÆÊ ¶¶ÕÈÈÖ × Ö × #ÁÂؾÖÙÆÖ ÃÌÍÎ ÃÝíàÐÌàÌÑ °ÌÐÌàÓ ÆÜ ÇÆÕÊÜÜ ÆÊÕËµË ËÆÎÜÇÆÆËÜ × ×
ÆÆ ÃÌÍàíÌÚÝÑ ÃÝíàÐÌàÌÑ ¹ÞÚÌÛÏ ÆÖ ÆµÕµÜÈ ÆÖÕÉÈÖ ÉËÎǶƶÊÆ ÜÕ赂 ÜÇεÜ
ÆÇ ÃÏÚÌ ¼ÌÑÌÓÏ Æµ ÇÖÕÜÊÈ ËÕÜÇË ÈÇÎµÊ ÉÕÉÉÖ ÊÈÎÉÖ
ƶ ÃÏÚÌ ²ÞÚàÑÒ Ü ãëäéîé ìçäìéì ȵÎÈÖÇËÜÜÜ ìãäåæì ÊÉÎËÉ
ÆÈ ÃÏÚÌ °ÏßÏáÏÑ Ê ÇÖÕÖܵ ËÕÇµÖ ÈÆÎÖµ ËÕÆ¶Ê ÜËÎɶ
Ƶ ÃÏÚÌ ÃÏÚÌßÏÍÌÒà µ ÇÇÕ概 ¶ÕÇƶ ÆÈÎƶ ÇÕÊÆÊ ËÈεÉ
Ä»¼´±½ ï ñ²»·±°³º¾ÃÅ°±ð ÆÉÜ ¶¶µÕÈ¶Ö Æ¶ÈÕÖÈÇ ¶ÜÎÜÉ ËÊÕË¶Ç ÉµÎµ¶
¹àßÍÝÛñ ·ÛÏÒÛÌß ÃÝâÐÞÑÒ ÇÖÆÖ¾ÁÌÚÌ ·ÛÏòÞÐ ÃÝâÝáÌÚÌÑ ÃÌ;ÃÏÚÌ ÚÌáàÑ ÇÖÆÖ
°±½»º ÇÖÆÖ
·¸Åغ¹Â ¹»´±ó³¹Â »°±¸±
¸»¼±½¾²±º¿»º±º
²³²±¹ ijº°ÂúŠ·»¹Ã³¹¼±¹Ã±²»·±°³º¾ÃÅ°±
ôõö÷øù
úõöøùûüøýþõýøý
ÿøýþ ø�ø
����� ��
������� ������ ������� ������ ���� ���
������ �������
���� ���
��� % ���� % ��� % ��� % ��� % ��� % ��� %� � � � � � � �� �� �� �� �� �� �� ��
� �� ��� ����� !"# ���� $ %�&���'�(�& �'�)
� �*+ %, �*%,*%$*- �� �.�� ��� ��.�� � �.�� �� �.�� � �.�� �� �.�� � �.�� ���� �*+ %, �*%,*%$*- �� � �� �.�� ��� ��.�� � �.�� �� �.�� � �.�� � �.�� �� �.�� ���� %,/0� �� ��.�� �� ��.�� 1 � �.�� � �.�� � �.�� � �.�� ��� � + "$ �� �.�� ��� ��.�� � �.�� �� �.�� � �.�� �� ��.�� � �.�� ���� /� �* �� ��.�� ��� ��.�� � �.�� � �.�� � �.�� � �.�� � �.�� ���� �/% 0 ! �� �.�� ��� ��.�� 1 1 � �.�� 1 1 �� �.�� � �.�� ���� �/% 0 ! �+ � % �� ��.�� ��� ��.�� �� �.�� �� �.�� 1 1 �� �.�� �� �.�� ���� �/% 0 ! �� � �� ��.�� ��� ��.�� �� �.�� �� �.�� 1 1 �� �.�� �� �.�� ���� �/% 0 ! ��%,, � �� ��.�� ��� ��.�� �� ��.�� �� �.�� � �.�� �� �.�� �� �.�� ���
�� �*�*0*% �� �.�� ��� ��.�� �� �.�� �� �.�� � �.�� �� �.�� �� �.�� ����� � % $* �� ��.�� ��� ��.�� �� �.�� �� �.�� � �.�� �� �.�� � �.�� ����� �/�"%, �� ��.�� ��� ��.�� � �.�� �� �.�� � �.�� �� �.�� � �.�� ����� *� �*2 ," �� ��.�� �� ��.�� � �.�� � �.�� � �.�� �� �.�� �� �.�� ����� 2. �*+ %, �*%,*%$*- �/�"� �� ��.�� �� ��.�� � �.�� � �.�� 1 1 � �.�� � �.�� ����� 2. �*+ %, �*%,*%$*- �+ � % �� �.�� ��� ��.�� � �.�� � �.�� � �.�� � �.�� � �.�� ���
345 64789: ; <=43>?3793@ ABC DEFGH IBJ DJG HI DGC IDJ AEIIH
� ���� � �� 1
. K3L =?7?K;MN9: 1� � ' �*� �/% %,# %, �*+�*%, �� ��.�� ��� ��.�� � �.�� �� �.�� � �.�� � �.�� � �.�� ���� � � + � + "$ � �.�� �� ��.�� �� ��.�� � �.�� � �.�� � ��.�� � �.�� ��� � �/"% �%$ ,� %,/0� �� ���.�� 1 1 1 1 1 1 1 ��� � � �"+ %,/ �/% 0 ! �� ���.�� 1 1 1 1 1 1 1 ��� � ��*O. '. %$*"- � % $* ��� ��.�� ��� ��.�� 1 1 1 1 1 ���� � ��*O. �"�2"P! %, � % $* �� ���.�� 1 1 1 1 1 1 1 ��� �' Q + %$ � � �/! �/%"� �� ��.�� �� ��.�� � �.�� � �.�� 1 1 � �.�� � �.�� ��� �' �**%, % �/% 0 ! �� ��.�� �� ��.�� 1 1 1 1 1 ��� �' � %��2*1%��2* �/�"%, �� ��.�� �� ��.�� � �.�� � �.�� � �.�� 1 1 � �.�� ���� �' ��"� %, �/% 0 ! �+ � % � ��.�� �� ��.�� � ��.�� � �.�� 1 1 1 1 � �.�� ���� � � �*�*# �"P � � ��.�� �� ��.�� 1 1 1 1 1 ��
� � R %, % ! - %, /� �* � 1 1 1 1 1 1 1 �� ���,�� # ����0 � + "$ � 1 1 1 1 1 1 1 �
2. K3 3S93N9 1 1� �!+ � �**%*- *� �*2 ," #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U 1 #'�T(�U 1 #'�T(�U #'�T(�U 1� �*%*�R/ *� �*2 ," #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U 1 #'�T(�U 1 #'�T(�U #'�T(�U 1� /% R/� *� �*2 ," #'�T(�U #'�T(�U 1 #'�T(�U 1 #'�T(�U 1 #'�T(�U 1 #'�T(�U #'�T(�U 1� �!+ � /�/ � �P � � % $* �� ��.�� �� ��.�� � �.�� � �.�� � �.�� 1 1 � �.�� ��� � %V � % !/0 � % $* �� ��.�� � ��.�� 1 1 1 1 1 ��� /+* � *%$�� �/% 0 ! 1 #'�T(�U 1 #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U 1� �"$/ ��/ � %,*- % �/% 0 ! �� ��.�� � ��.�� 1 1 1 1 1 ��� ���� �*%!� �/%"� � ��.�� � ��.�� 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ��� W0 %�/ �*�R !* � �" � ��.�� �� ��.�� � �.�� � �.�� 1 1 1 1 1 1 ���� � ���0�!$ �*�*0*% �� ��.�� ��� ��.�� � �.�� � �.�� � �.�� � �.�� � �.�� ����� � �"%"%, � �/ �*�*0*% �� ��.�� ��� ��.�� � �.�� � �.�� � �.�� 1 1 1 1 ����� � �"$/ �"+/ �/�"%, �� ��.�� �� ��.�� 1 1 � �.�� � �.�� 1 1 1 1 ���� ���� % ���2� % �� ��.�� �� ��.�� � �.�� � �.�� � �.�� 1 1 1 1 ���� +**� % ��"� %, �� ��.�� �� ��.�� � �.�� 1 1 1 1 � �.�� 1 1 ���� ���� � �"%$ � % $* �� ���.�� 1 1 1 1 1 1 1 ���� �$X�%� � % $* �� ���.�� 1 1 1 1 1 1 1 ��
K3 NM;Y=Z8K; 1 1� �#� ��� ��+/%, � % $* �� ���.�� 1 1 1 1 1 1 1 ��� "�#/� �#� �T �0 P %,# �/ � % $* �� ��.�� �� ��.�� 1 1 1 1 1 ��� "�#/� �#� �T ��� � % $* � ��.�� �� ��.�� � �.�� 1 1 � ��.�� 1 1 1 1 ��� ��� �� �/�"%, �� ��.�� �� ��.�� � �.�� � �.�� � �.�� 1 1 1 1 ��� �!$/� *� �*2 ," #'�T(�U #'�T(�U 1 #'�T(�U 1 #'�T(�U 1 #'�T(�U 1 #'�T(�U 1 #'�T(�U 1
FHA ��.�� IECAF ��.�� 55 42 41 20 �.�� 19 2,659DINAS KAB/KOTA 1
� 2. �*+ %, �*%,*%$*- � ��.�� � �.�� � ��.�� 1 1 1 1 � ��.�� � ��.�� ��
� 2. �*+ %, �*%,*%$*- �� � � �.�� �� ��.�� � �.�� � ��.�� 1 1 � �.�� �� ��.�� ��
� 2. �R. %,/0� � ��.�� � ��.�� 1 1 1 1 1 ��
� 2 � + "$ � �.�� � ��.�� � ��.�� � ��.�� � �.�� � ��.�� � ��.�� ��
� 2. �R. /� �* � ��.�� � ��.�� 1 1 1 1 1 �
� 2. �/% 0 ! � ��.�� � ��.�� 1 1 1 1 1 1 �� ��.�� � ��.�� ��
� 2. �/% 0 ! �+ � % � ���.�� 1 1 1 1 1 1 1 �
� 2. �/% 0 ! �� � �� ��.�� �� ��.�� � �.�� � �.�� 1 1 � �.�� � ��.�� ��
� 2. �/% 0 ! ��%,, � � ��.�� � ��.�� � ��.�� � �.�� 1 1 � ��.�� � ��.�� ��
�� *� �*�*0*% � ��.�� �� ��.�� � ��.�� � �.�� 1 1 � ��.�� � ��.�� ��
�� *� � % $* � ���.�� 1 1 1 1 1 1 1 �
�� *� �/�"%, � ��.�� �� ��.�� � �.�� � �.�� 1 1 � �.�� � ��.�� ��
�� *� *� �*2 ," � ��.�� � ��.�� 1 1 � �.�� 1 1 � �.�� � ��.�� ��
�� 2. �*+ %, �*%,*%$*- �/�"� � �.�� �� ��.�� � �.�� � ��.�� 1 1 � ��.�� � �.�� ���� 2. �*+ %, �*%,*%$*- �+ � % � �.�� � ��.�� � ��.�� � �.�� 1 1 � ��.�� �� ��.�� ��
61 126 35 21 1 46 70 360SUB JUMLAH III (KAB/KOTA) 1
16 [\]^_ `a_ab^c^] defg\]_\ hij^ka_\ lc^e^ �� ���.�� 1 1 1 1 1 1 ��
SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN 11
IV. Institusi Diknakes/Diklat 1m`noh hp qir^_ � ���.�� 1 1 1 1 1 1 �m`dst pfc^ui^] `fc^vfu^wi 1 #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U #'�T(�U 1
SUB JUMLAH IV � 1 1 1 1 1 1 1 �1
�x��� ��.�� �x��� ��� �.�� ��� �.�� �� �.�� ��� �.�� ��� �.�� �x���
"�2��y ��*O/+ �!�0 � % ��������( &�� ����� ���� ���� %, %y
��$/! ��#%/!/ ��$/! y �% +/!x ��� $ % ��% � *%�,�%x ��% � �%�!��!/x z/!/*��� R��� - � { 2/$ % %/� !/ y �"+"! % ���x �� x $ % '��� �!�0 � % �/%,#"%, %z �� !/ �!� ! y �x ���x $++�/|/
�&T��� ���Q�� ��������� ����
�������& ���
������ �&����
z������'� ��������}� �� ��� ��'����Q��{��'��
~���� ��
������ ~����� ������~�� �� ������ ��������� ������~��
~����� ������~��
�����������~
& ������������ ����
~������
���������~��� ������ ������
� � � � � � � � � ��
� ��������� ���
� ����� ¡ �� ¡� ¢�£ �� ��� � �� � �� � ¤��
� ����� ¡ �� ¡� ¢�£ �¥�¦� �� ��� � �¤ � � �� �¤�
¤ �� ¡§¨© �� ¤� ª ¤ � ¤ � ��
� ~���«¢ �� ��� � �� � ¤� � ��¤
� �§¥�¦� ¤� ��� � � � � ¤ �¤�
� �§ �¨�¬� ¤� ¤�� ª � ª ¤� � ¤��
� �§ �¨�¬� �©��¥� �¤ ��� �� �� ª �� �� ¤�¤
� �§ �¨�¬� �¥�¦� �� ��� �� �¤ ª ¤� �� ���
� �§ �¨�¬� ~© ¡¡�¦� ¤¤ ��� ¤� �� ¤ �� �� ���
�� ~��¨� �� ��� �� �� � �� �� ¤��
�� �� �¢� �� ��� ¤� �� � �� � ��¤
�� �§¥« ¡ ¤� ��¤ � �� � �� � ���
�¤ ��¥��®�¡« �� �� � � � �� �� �¤¤
�� ��®¯ ����� ¡ �� ¡� ¢�£ ~§«¦ �� �� ¤ � ª � � ���
�� ��®¯ ����� ¡ �� ¡� ¢�£ �©��¥� �� ��� ¤ � � � ¤ �¤¤
ª
��� �°��¤ ��� ��� ¤� ��� ��� �°��¤
� ����� ����~ �¯¯ ª
�¯ ��¯ �©©¦§ ¥�¨ ª
� ��� ��¥�© �§ � ¡±� ¡ ���� ¡ �� ��� � �� � � � ���
� ��� ���� ~���«¢ � �� �� � � � � ��
¤ ��� �§« �© ¢�¡© ~�¨« � ª
� ��� �� ��¥«�� ¡§ �§ �¨�¬� ª
� ��� �¦�²¯ �� ¢�«£ �� �¢� ��� ��� ¤� �� �¤ �� �� �°���
� ��� �¦�²¯ ��¥«®«³¬� ¡ �� �¢� ª
� ���� �«¦� ¡ �§ �¨�¬� �©��¥� � �� � ¤ ª ª ¤ ��
� ���� ���� ¢� ��¦�§¬ �§ «¥ �� ¤� � � ª � � ��
� ���� ��� ¡� �§ �¨�¬� �� �� � ¤ � � � ���
�� ���� �� ©®�ª�©®� �§¥« ¡ ¤� �� � � � ª � �¤
�� ��� ��¥�¥�¥�± ¤ ¤� ¤ � ª ª ª ��
ª
®¯ �� �£�¬¥� ª
� �� �¬�� ��� �£ ��¥��®�¡« ª
� �� �� �´§� ��¥��®�¡« �¤ ª � � ª ª � ��
¤ �� �§ �´§¥ ��¥��®�¡« � ª ª ª ª ª ª �
� �� �§¥§ ��¦³� �� �¢� �� �� � � � ª � #���µ
� �� �� ¶�¦� ��¬§¨ �� �¢� ª
� �� �§��� �� ¢©¦ �§ �¨�¬� � � � � � ª ª ��
� �� �«¢§ �©¥§� �� ¡�£� �§ �¨�¬� ª
� �� ~� ¬©� �§ «¥ � � ª ª ª ª ª ��
� �� ·� ¥§� ~�´�¬� ��¦« �§ �¨�¬� � �¤ � � ª ª ª ��
�� �� �©¥¨©¬¢� ~��¨� �� ��� � � � � � ���
�� ��� �« « ¡ ��¦§� ~��¨� ¤¤ ��� � � � ª ª ���
�� ��� �«¢§ �«�§� �§¥« ¡ �� �¤ ª � ¤ ª ª ��
�¤ �� �©¦� � �©®©� �� ¤� � � ¤ � � ��
�� �� �����¦� �«¦� ¡ �¤ �� � ª ª � � ��
�� �� �¢¸© ¥ �� �¢� ª
�� ¹º »¼½ ¾¿ À½½½ ¹ÁÂý» ÄÅÆ ÇÈÉÊË ºÌÈÍÎÏ �� �� � � � ª ª ��
�� ��� �©¦�¥� �« ¢� �� �¢� �� ¤� � � � ª ª ��
�� �� ~��Ð �©¬¢§) ��¥��®�¡« �� �¤ ª ª ª ª ª �¤
�� �«±§¥ ~±¥ �Ñ ���� �� �¢� � �� � ª � ª ª ��
��� �°��¤ ��¤ �� �� ¤� ¤� #���µ
�«®©¦Ò �¦�²§� �©¬©¨�¥� ������~��Ó�Ô~� ~���� ����
�©¥©¦� ¡� Ò
�©¢§¬ Ò ��±¥©¦° ��±¥©¦ �§¡§° �¦Ó�¦¡ �´©¬§��§¬ ÕÖ×ØÙÚÙ ÛÖÜÙÚ Ò � ��§¬° ~�� Ý �© �¥� �� ¥¡© ° �© �¥� � ©¬¥©¬§° ¢�
�©¦�£�¥ Ò ¥©¦�¬«± �«�«¬� ���� ¢� �� �� §¥�¬§ Ò �«�«¬� ����° ��� ¢� ���� �©¬©¨�¥� �§ ¡±« ¡�
��¦�¬§ Ò �´�¥©±©¦° �¬§¬¥© �´�¥©±©¦ �©¬�¬ Ò ���° ���° ¢��
�§Þ§ Ò �«�«¬� �� ¢� ���� �§Þ§ Ð���� ¢� ����)
��� ������ � ���������)
������~��Ó �Ô~�
~���� ����
��� ������ �� ����� ����~)
�Ô ���~ �����
ßàáâã äå
æçèãàé ßâêàëà èâìíî
ìï îðâîíàãíî ìñòßâï çèçè ìñòßâï ëíëí æçèãàéìñòßâï
òâãçàïëàó ô õ ö ä å ÷
ó ðøùúûùüýù þþþó áÿ�ýý�� èÿ��ÿ��ÿ� � óä ô ó÷ô áÿ�ýý�� èÿ��ÿ��ÿ� ç�ý�ý � óö ó óäõ îý���û å åö ßý�ýø� � ôó � ôóä î��ý�ÿ � õ ó õóå è��ýýùý � õö õ õ÷÷ è��ýýùý îû�ý�ý� � äô ó äõ� è��ýýùý ç�ý�ý � ö� õ äó� è��ýýùý ßû���ý�ý � õó ô õõ ó
ó ßÿüÿÿ� � ôä õ ô�óó èý�ý�ÿ � åö � ÷ôóô á��ø�� õö õ õ÷óõ òÿ�ýüÿ ý�ø � óå � óåóö òý � áÿ�ýý�� èÿ��ÿ��ÿ� ß�üø� óö ô óåóä òý � áÿ�ýý�� èÿ��ÿ��ÿ� îû�ý�ý� ó ó
��� ������ � ����������� � ��� ! ��" ó
ó ïî þþþþ �
ý� ïî� ðûüû����ý �
ó ïîç ìý�ÿû á��ý��úý�� áÿ�üÿ�� ÷ ó� õ ô�ô ïîç èý�ý ßý�ýø� � õ ô äõ ïîç ã�ø� òû��ý�û ßýø�ý �
ö ïîç îýü ïý�ø�ý��� è��ýýùý �
ä ïîç ð�ÿ#� òý��ÿø� èý�ý�ÿ ó÷ó õ�� å äåäå ïîç ð�ÿ#� ïý�øü ø$ùý�� èý�ý�ÿ �
÷ ïîçì àüø�ý�� è��ýýùý îû�ý�ý� � � � �
� ïîçì %ý�ý��ý èý�ýü�ù è��ø� � ó ó óó� ïîçì êÿÿ��ý� è��ýýùý õ óó � óö ó
ó ïîçì èý�ûü ÿ�êûü ÿ á��ø�� óô ó� ó õóóó ïîç ïý�ý�ÿ�ÿú õ õ
� ïî î�ýù�ý �
ó ïî íù�ýü èÿÿ�ÿ� òÿ�ýüÿ ý�ø �
ô ïî èÿ�ÿü&�ý òÿ�ýüÿ ý�ø �
õ ïî ò��ý&�� òÿ�ýüÿ ý�ø �
ö ïî î��� èý�$ýü èý�ý�ÿ ó óô � ôôä ïî ðý�'ý�ý� òýù� èý�ý�ÿ �
å ïî î��ÿýü îÿ��û� è��ýýùý � ö � ö÷ ïî áø�� îû��ý ãý��ÿ�ý� è��ýýùý �
� ïî ßÿ�ùûý è��ø� ö ô � å� ïî (ý���ý ßÿü&ýùÿ áý�ø è��ýýùý ô ÷ � �
ó ïî áû�ûù�ý ßÿüÿÿ� ôä óä ó öó ôóó ïîç ëø�ø�� èý��ý ßÿüÿÿ� ôä ÷ ó õõóô ïîç áø�� èø��ý á��ø�� óõ � ó ôôóõ ïî éû�üý�ý ãûü ûý� ó ÷ � ó÷óö ïî òý�ÿÿ�ý� àüø�ý�� óå ÷ � ôõóä ïî à�)û�� èý�ý�ÿ �
'� ïî ßêí*ðñãïíó ïî� ßú� ííí ßû���� èý�ý�ÿ �
ô ïøüú�� ßú� í+ áý$ý��úý�� èý�ý�ÿ �
õ ïøüú�� ßú� í+ àçïí èý�ý�ÿ ó õ ó äö ïî� ßêí àã á��ø�� ��� %ý$ø î�ýüû� å ÷ ô óää ïî� òûù��ü òÿ�ýüÿ ý�ø �
��� ������ �� �,���� ����-� !. 530 16 844INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT -SARANA KESEHATAN LAIN -DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA �
ó òý � áÿ�ýý�� èÿ��ÿ��ÿ� õ � õô òý � áÿ�ýý�� èÿ��ÿ��ÿ� ç�ý�ý � ó � óõ òý � áÿ�ýý�� èÿ��ÿ��ÿ� îû�ý�ý� ó óö òý � áÿ�ýý�� èÿ��ÿ��ÿ� ß�üø� � ô � ôä òý � è��ýýùý � õö õ õ÷å òý � è��ýýùý ç�ý�ý �
÷ òý � è��ýýùý îû�ý�ý� � å � å� òý � è��ýýùý ßû���ý�ý � ô ó õ� òý � òû&ø�ýøý� ßý�ýø� � ô � ô
ó òý � òû&ø�ýøý� îý���û �
óó òý � òû&ø�ýøý� î��ý�ÿ �
óô òÿ�ý ßÿüÿÿ� ä ä
óõ òÿ�ý èý�ý�ÿ �
óö òÿ�ý á��ø�� ö öóä òÿ�ý òÿ�ýüÿ ý�ø � õ � õ
JUMLAH SE DINAS KESEHATAN 298 63 45 1,287JUMLAH PROPINSI ó/÷
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK - 44.35 -
îøü û�0 ð�ÿ#�� òûùûý�ý� òàáçðàßâê*òñßà ßàéçê ôó
æçèãàé ßâêàëà èâìíî ìí îàïàêà òâîâéàßàê
êñ çêíß òâïæà
ðïñ+íêîí îçãà%âîí çßàïàßàéçê ôó
12345 67 6
148292 :4;2<=2>?28 148292 9?@?
2AB14:4< >C ;2<=2>? DEFFF GHIJHKF LMM LNOPQRQS TU=52V WX?YZ>C 9?@? WX??? 9?@? WX? 9?@? TU=52V
C [ \ ] 6 ^ 7 _ ` Ca CC
C Abcdecfgc hhh i i
C 3jkgglm =jlmjlnjo X X C X p C [C \ qr
[ 3jkgglm =jlmjlnjo Usgtg C [ [ \ u X C\ X pv
\ >glmwxe a a a a i a \ a v
] 1gkgbn X C C \ 5 X [a C 216 >wsgtj X X \ C 4 X 6 C 6^ =wlgxgcg X X X X - X _ X 87 =wlgxgcg >ekgsgl C _ X C 10 X C^ X 16_ =wlgxgcg Usgtg X C ] C] 19 C [[ a 23` =wlgxgcg 1elmmgtg ^ \ CC Ca 30 C C] X 15Ca 1jfjxjl ] X CC [ 17 X CC X 11CC =glgnj 6 X C6 C7 37 [ [[ \ 27C[ 3wsblm X X \ ] 7 a C_ a 18C\ :jsgfjygmb X C 6 X 6 X _ X 8C] :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo 1wfbt X a [ C 3 a _ X 8C6 :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo >ekgsgl a a \ a 3 a 6 X 5
-SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 17 16 61 56 150 5 194 8 207
C <> hhhh - -gz <>z Aefetwlsgx - -
C <>U Wgsje 3wlglmdglm 3jkfjlm X X C \ 4 C C6 X 16[ <>U =gkg 1gkgbn [ ] [ [ 10 X ] X 4\ <>U 5wbl :elngme 1gxblg - -] <>U >gf <gsbkglmw =wlgxgcg - -6 <>U Atj{z :glnjbo =glgnj C Ca 7 C` 37 \ C[ X 15^ <>U Atj{z <gsbfyb|cglm =glgnj - -7 <>UW 2fbtglm =wlgxgcg >ekgsgl [ \ X X 5 X \ X 3_ <>UW }gkglng =gtgfwc =wlbs X X X [ 2 X C X 1` <>UW 8jjlmgl =wlgxgcg \ X X C 4 C [ X 3Ca <>UW =glefyjX8efyj 3wsblm [ X \ X 5 C ] X 5CC <>U <gsgsjsjd C a a [ 3 a C a 1
yz <> >ogcsg - -C <> ?ckgf =jjljo :jsgfjygmb - -[ <> =jljf~wg :jsgfjygmb - -\ <> :wlg~ws :jsgfjygmb - -] <> >wsw =gt|gf =glgnj X C C \ 5 X [ X 26 <> Agl�gtgl :gcwx =glgnj - -^ <> >wkjgf >jlnet =wlgxgcg X X X C C X X C C
7 <> 3bnw >eswg 5glmjogl =wlgxgcg - -_ <> 1jlceg =wlbs X X X X - X X X -` <> �glswg 1jf~gcj 3gtb =wlgxgcg X C X X 1 X C X 1Ca <> 3esxecng 1jfjxjl C a X 6 ^ a C \ ]
CC <>U 9blblm =gtwg 1jfjxjl [ a C 6 8 a [ a 2C[ <>U 3bnw =bkwg 3wsblm X X X X - X C X 1C\ <> Vetfglg 5efyegl X X X C 1 X [ 2C] <> :gkjjtgl 2fbtglm C C X X 2 X X X -C6 <> 2n�els =glgnj - -
�z <> 18?ZAB5<?
C <>z 1ds ??? 1ekwlm =glgnj - -[ <bfdws 1ds ?Y 3xg|glmdgtw =glgnj - -\ <bfdws 1ds ?Y 2U<? =glgnj C a a X 1 a X a -] <>z 18? 25 3wsblm ntz }gx|b >kgfes a a 6 X 5 a C a 16 <>z :ecnwf :jsgfjygmb - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 16 20 20 44 100 6 52 4 62INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -SARANA KESEHATAN LAIN - -DI DINAS KESEHATAN - -
C :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo \ X X C 4 a X a -[ :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo Usgtg X C X X 1 a \ a 3\ :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo >ekgsgl C a \ a 4 C C a 2] :gyz 3jkgglm =jlmjlnjo 1wfbt X C C C 3 [ [ a 46 :gyz =wlgxgcg X X X X - a X a -^ :gyz =wlgxgcg Usgtg X X C \ 4 a [ a 27 :gyz =wlgxgcg >ekgsgl X X X X 1 a X a 2_ :gyz =wlgxgcg 1elmmgtg C a [ C 4 a C a 1` :gyz :e~bkgbgl 1gkgbn \ [ X X 5 C \ a 4Ca :gyz :e~bkgbgl >glmwxe - -CC :gyz :e~bkgbgl >wsgtj - -C[ :jsg 1jfjxjl C C C ] 7 a C a 1C\ :jsg =glgnj - -C] :jsg 3wsblm C a \ a 4 a C a 1C6 :jsg :jsgfjygmb a a \ a 3 a [ a 2
10 5 14 10 40 4 16 20JUMLAH PROPINSI 43 41 95 110 290 15 262 12 289RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1.89 0.66 11.54
>bfyet� Atj{wk :ecexgsgl :23UA2148Z:B12 12VU8 [aCa
JLH SE-DINAS KESEHATAN
TU=52V 148292 :4;2<=2>?28 W28 9?@? W? >2<282 :4>4V2128
8B U8?1 :4<T2
A<BY?8>? >U52}4>? U12<2
12VU8 [aCa
����� ��
������ ������ ����������� �� ������ ���������
������ �����������
������� �����
������� ���� ���� ������� ������� ��� ������ ���� ����� ����� ������
¡ ¢ £ � ¤ ¥ � ¦
�§¨©ª¨«¬¨ ®
�¯°¬¬±² �¯±²¯±³¯´ �¦ µ ¤ ¡¥ �� �
¡ �¯°¬¬±² �¯±²¯±³¯´ �¶¬·¬ ® ¤ ¡µ ¢¤ ¡� µ ¢�
¢ �¬±²¸¹ª µ ¡ ¡� ¡¥ ¡ ¥ ¦
£ �¬°¬§³ ¥ ¤ ¤¤ ¢£ � ¢� �¤
� �¸¶¬·¯ � ¦¡ £¥ £¥ ¥ � ¢¡
¤ �¸±¬¹¬¨¬ ¥µ ¢¡
¥ �¸±¬¹¬¨¬ �ª°¬¶¬± � ¡¤ ¦µ ¡£ ¡¦ ¦ ¡µ
� �¸±¬¹¬¨¬ �¶¬·¬ ® ¤¦ � �¥ ¢¢ ¥¦ ¡
¦ �¸±¬¹¬¨¬ �ª±²²¬·¬ ¦ ¤£ ¢� ¡ ¡µ ¡¦ £¦
µ �¯«¯¹¯± £¥ �� ¤ ¦¤ ¡ £¤ ��
�¬±¬³¯ £ ¤ ¤ ¦ �£ ¢¤ ¦µ
¡ �¸¶§±² ¡¡ ¤¡ ¢¢ ¥ ¡¤ �µ ¥¤
¢ �¯¶¬«¯º¬²§ ¢ ¡� ¥ £� � ¡ ¢¤
£ �¬º» �¯°¬¬±² �¯±²¯±³¯´ �¸«§· ® ¡µ ¢¤ �¤ ¤ ¡¤ ¢¡
� �¬º» �¯°¬¬±² �¯±²¯±³¯´ �ª°¬¶¬± ® �¢ ¡� ¥� ¡ ¤ ¡¥
¼½¾ ¿½ÀÁÂÃ Ä Åƽ¼ÇȼÀÂ¼É ÊËÌ ÍÌÎ ÍÌÏ ÊÐÎÌÑ ÏÑÎ 542 982 �� ®
¬» ��» �ª«ª·¸±¶¬¹ ® ®
��� �¬¶¯ª �¸±¬±²©¬±² �¯°«¯±² ¡ £� �¤ ¤ � � ¡¤
¡ ��� �¬°¬ �¬°¬§³ ¡ £ ¢ ¡¦ ¥ £
¢ ��� �¸§± �ª±³¬²ª �¬¹§±¬ ® ®
£ ��� �¬« �¬¶§°¬±²¸ �¸±¬¹¬¨¬ ® ®
� ��� �·¯Ò» �¬±³¯§´ �¬±¬³¯ ¡¦ £�� ¦� ¥ ¡ ¡ � µ
¤ ��� �·¯Ò» �¬¶§«º§Ó¨¬±² �¬±¬³¯ ® ®
¥ ���� �«§·¬±² �¸±¬¹¬¨¬ �ª°¬¶¬± � ¤ � � ¡ ¥
� ���� �¬°¬±³¬ �¬·¬«¸¨ �¸±§¶ ¡ ¤ ¡¦ £ � ¦
¦ ���� �¯¯±²¬± �¸±¬¹¬¨¬ � ¡¡ ¢� ¤¡ £ ¦ ¢
µ ���� �¬±ª«º¯®�ª«º¯ �¸¶§±² ® ¢¥ ® ¢¥ ® ¥ ¥
��� �¬¶¬¶¯¶¯© µ ¢ £ ¢� µ µ ®
º» �� �´¬¨¶¬ ® ®
�� �¨°¬« �¯¯±¯´ �¯¶¬«¯º¬²§ ® ®
¡ �� �¯±¯«Ô¸¬ �¯¶¬«¯º¬²§ ® ®
¢ �� �¸±¬Ô¸¶ �¯¶¬«¯º¬²§ ® ®
£ �� �¸¶¸ �¬·Ó¬« �¬±¬³¯ � ¡¤ ¥ ¢� £ £ �
� �� �¬±Õ¬·¬± �¬¨¸¹ �¬±¬³¯ ® ®
¤ �� �¸°¯¬« �¯±³ª· �¸±¬¹¬¨¬ ® ¡ � ¥ ® ® ®
¥ �� �§³¸ �ª¶¸¬ �¬±²¯´¬± �¸±¬¹¬¨¬ ® ®
� �� �¯±¨ª¬ �¸±§¶ ® ® � � ®
¦ �� Ö¬±¶¸¬ �¯«Ô¬¨¯ �¬·§ �¸±¬¹¬¨¬ ® £ � ¡ ®
µ �� �ª¶¹ª¨³¬ �¯«¯¹¯± ¥ ¢¦ ¦¥ £¢ ¢ ¡ �
��� �§±§±² �¬·¸¬ �¯«¯¹¯± ¢ ¡µ µ¤ ¡¦ ¢ £
¡ ��� �§³¸ �§°¸¬ �¸¶§±² ¡ ¥ ® ¦ ¡ ¡ £
¢ �� �ª·«¬±¬ �ª«ºª¬± ® ¦ ¦ ¢� ®
£ �� �¬°¯¯·¬± �«§·¬±² ® ¡¥ ¢ �� ® ¡ ¡
� �� �³×ª±¶ �¬±¬³¯ ® ®
ջ �� �������
��» �©¶ ��� �ª°¸±² �¬±¬³¯
¡ �§«©¸¶ �©¶ �Ú �¹¬Ó¬±²©¬·¸ �¬±¬³¯
¢ �§«©¸¶ �©¶ �Ú ���� �¬±¬³¯ ® ¥ � ¡ ® ¡
£ ��» ��� �� �¸¶§±² ³·» �¬¹Ó§ �°¬«ª¶ ® £µ ® £µ £ ® £
� ��» �ª¨³¸« �¯¶¬«¯º¬²§
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 167 811 506 1,484 55 64 119��������� �������������� 152������ ��������� ���� 303�� ����� ��������� 591
�¬º» �¯°¬¬±² �¯±²¯±³¯´ ® ® ¡ ¡ - µ ®
¡ �¬º» �¯°¬¬±² �¯±²¯±³¯´ �¶¬·¬ ¡ ¥ µ - µ £
¢ �¬º» �¯°¬¬±² �¯±²¯±³¯´ �ª°¬¶¬± µ ¤ ¥ µ µ ®
£ �¬º» �¯°¬¬±² �¯±²¯±³¯´ �¸«§· � � £ 3 µ ¢
� �¬º» �¸±¬¹¬¨¬ ¢
¤ �¬º» �¸±¬¹¬¨¬ �¶¬·¬ ® µ 5 £ ¦
¥ �¬º» �¸±¬¹¬¨¬ �ª°¬¶¬± ® ® ® ® - µ ®
� �¬º» �¸±¬¹¬¨¬ �ª±²²¬·¬ £ ¢ ¤ ¢ 2 ¡ £
¦ �¬º» �ªÔ§°¬§¬± �¬°¬§³ ® ¢ £ ¥ 2 µ ¡
µ �¬º» �ªÔ§°¬§¬± �¬±²¸¹ª ® ®
�¬º» �ªÔ§°¬§¬± �¸¶¬·¯ ® ®
¡ �¯¶¬ �¯«¯¹¯± µ ¤ ¥ µ µ ®
¢ �¯¶¬ �¬±¬³¯ ® ®
£ �¯¶¬ �¸¶§±² ¡ ¢ ® � 1 ¡ ¢
� �¯¶¬ �¯¶¬«¯º¬²§ ¢ ® ® ¢ - µ ®
��� ��®����� ��������� 12 18 49 82 13 8 26������ ��Ù����� 308 1,627 1,348 3,456 376 614 1,582����Ù �������� µµ»µµµ ���� 152.21 69.67
�§«ºª·Û �·¯Ò¸° �ª¨ª¹¬¶¬± ���������Ø�Ù�� ����� ¡µ µ
�٠���� �����
��ÙÚ���� �������� �����
����� ¡µ µ
ÜÝÞßà áâ
ãäåàÝæ ÜßçÝèÝ éßêßæÝÜÝç åÝêëÝìÝéÝÜ íÝç êÝçîÜÝêî íî êÝìÝçÝ éßêßæÝÜÝç
ÜßçÝèÝ éßêåÝê ÜßçÝèÝ êÝçîÜÝêî
ïðñòðóð ôõïöðï[÷ø
íùîîî éßêåÝê ãäåàÝæ íîîî êÝçîÜÝêî íî êÝçîÜÝêî ãäåàÝæ
ú û ü ý á þ ÿ �ú ��������� ��� ù
ú Þ���� å��� � á á � û� û�û Þ���� å��� � ä���� úâ ù úâ ý ú á
ü ê������ ú � ú ú û ü
ý Ü��� þ ù þ â ûá üý
á ê���� ü ù ü þ ü â
þ å������� û ù û �ÿ å������� ê����� ú� ù ú� â úú û�� å������� ä���� ú� � ú� ûá úû üÿ
â å������� Ü������� úý ù úý úâ ü ûû
ú� Ü��� úú ù úú ú� û úû
úú å��� þ ù þ úá úý ûâ
úû Þ����� þ � þ ûú ü ûý
úü é������� úú ù úú � ú â
úý é��� Þ���� å��� � Ü���� á ù á ú ù ú
úá é��� Þ���� å��� � ê����� ü ù ü ý û þ
êäÞ ãäåàÝæ î ��äêéßêåÝê) ��� � ��� ��� �� ���ú ìê����
�� ìê� ���������� ü ý ÿ ý ý �ú ìêä í��� Þ��������� Þ��� ù ù
û ìêä å�� Ü��� ú ù ú ÿ ú �ü ìêä à��� é�� ��� Ü����� ù ù
ý ìêä ê�� ì������� å������� ù ù
á ìêä ���� é�� �� å��� úû ù úû ý þ ú�þ ìêä ���� ì����������� å��� ù ù
ÿ ìêäí Ý������ å������� ê����� ü ù ü û ù û
� ìêäí ��� � å������ å���� ý ù ý ù ú ú
â ìêäí ç���� å������� ú ù ú û þ �ú� ìêäí å�����ùç��� Þ����� û ù ù û ù ù
úú ìêä ì������ � � ù � � ù
�� ìê ê����� ù ù
ú ìê î��� å�� é������� ù ù
û ìê å��!�� é������� ù ù
ü ìê é���!�� é������� ù ù
ý ìê ê��� å����� å��� ú ù ú ù ù ù
á ìê ���"���� é���� å��� ù ù
þ ìê ê��� ê� �� å������� ù ù ù ù ù ù
ÿ ìê Þ� � ê���� à������ å������� ù ù
� ìê Ü���� å���� ù ù ù ù ù ù
â ìê #����� Ü�!�� Þ��� å������� ù ù ù ù ù ù
ú� ìê Þ����� � Ü��� ú � ú ú ù ú
úú ìêä è����� å���� Ü��� � � ù � � ù
úû ìêä Þ� � å��� Þ����� ù ù ù ù ù ù
úü ìê æ������ à������ ù ù ù ù ù ù
úý ìê é���� Ý������ ù ù ù û ù û
úá ìê Ý $��� å��� ù ù
ù
"� ìê Üçî%�&àìî ù
ú ìê� Ü�� îîî Ü���� å��� ù
û ì����� Ü�� î' Þ���������� å��� ù
ü ì����� Ü�� î' Ýäìî å��� ù ù ù ù ù ù
ý ìê� Üçî Ýà Þ����� �� ���� ê���� ù ù ù ù ù ù
á ìê� é�� �� é������� ù
êäÞ ãäåàÝæ îî �ìäåÝæ êÝéîÜ) �( � )� �� �( ��îçêÜîÜäêî íîéçÝéßê%íîéàÝÜêÝìÝçÝ éßêßæÝÜÝç àÝîç
íî íîçÝê éßêßæÝÜÝç
ú é��� Þ���� å��� � û ù û ý � �û é��� Þ���� å��� � ä���� úû ù úû ú � ú
ü é��� Þ���� å��� � ê����� ú� � ú� û � ü
ý é��� Þ���� å��� � Ü���� ü ù ü ú ) ý
á é��� å������� úû ù úû ý
þ é��� å������� ä���� � ù � û � ü
ÿ é��� å������� ê����� á ü
� é��� å������� Ü������� ý ù ý ü � ý
â é��� é�!����� Ü��� ü ù ü ú � ü
ú� é��� é�!����� ê������ ù ù
úú é��� é�!����� ê���� ù ù
úû é�� Ü��� þ � þ û � ý
úü é�� å��� ù ù
úý é�� Þ����� úá ù úá ü � ü
úá é�� é������� â ù â ú � ú
ãàæ êß íîçÝê éßêßæÝÜÝç éÝÞä�ÝÜßç%é&ÜÝ (� � (� ��ãäåàÝæ �ì&�îçêî �)� � �)� �*� ��� )�(ìÝêî& ÜßìæÝíÝ� ú������ �ííé ��+�� �+��
ê�����, ���� é�������� éÝÞä�ÝÜßç%é&ÜÝ ÜÝæäç û�ú�é���������, [-. Ü������� êû �� êü
ç& äçîÜ éßìãÝ
�ì&'îçêî êäàÝ ßêî äÜÝìÝÜÝæäç û�ú�
/0123 45
/26070 /2869:9 ;2<9:
06039: 301= /2; > ?=@A6/7 ?=062:/2:9 B9:9A/2@0?9: CD;30EF G H I J 4 KF ?LMNOMPQM RRR SF 1TUQQVW ;TVWTVXTY K S S S KG 1TUQQVW ;TVWTVXTY DZQ[Q F S S S FH :QVW\]O F 5 5 5 FI /QUQLX F S S S FJ :\ZQ[T F S S S F4 ;\VQ]QMQ S S S S SK ;\VQ]QMQ :OUQZQV S S S S S^ ;\VQ]QMQ DZQ[Q 5 5 5 S S_ ;\VQ]QMQ /OVWWQ[Q S S S S SF5 /TPT]TV S S S S SFF ;QVQXT S S S S SFG 1\ZLVW F S S I JFH 8TZQPT`QWL S S S F FFI 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY /\PL[ S S S S SFJ 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY :OUQZQV F S S S F
abc dbefgh i jkbalmaegan op q q 5 18F @: RRRR S
Q= @:= ?OPO[\VZQ] SF @:D <QZTO 1\VQVWNQVW 1TUPTVW K I G I FKG @:D ;QUQ /QUQLX S S S F FH @:D 3\LV 8OVXQWO /Q]LVQ SI @:D :QP @QZLUQVW\ ;\VQ]QMQ SJ @:D ?[Tr= 8QVXTLY ;QVQXT G GF S G5 IH4 @:D ?[Tr= @QZLP`LsMQVW ;QVQXT SK @:D< 0PL[QVW ;\VQ]QMQ :OUQZQV S S S S S^ @:D< tQUQVXQ ;Q[QP\M ;\VLZ S S S S S_ @:D< 6TTVWQV ;\VQ]QMQ S S S F FF5 @:D< ;QVOP`TS6OP`T 1\ZLVW G F F G 4FF @:D @QZQZTZTN 5 5 5 5 S
`= @: :YQMZQ SF @: 9MUQP ;TTVTY 8TZQPT`QWL SG @: ;TVTPu\Q 8TZQPT`QWL SH @: 8\VQu\Z 8TZQPT`QWL SI @: :\Z\ ;Q[sQP ;QVQXT S H F F JJ @: ?QVvQ[QV 8QM\] ;QVQXT S4 @: :\UTQP :TVXO[ ;\VQ]QMQ F S S S FK @: 1LX\ :OZ\Q 3QVWTYQV ;\VQ]QMQ S^ @: /TVMOQ ;\VLZ S S S S S_ @: wQVZ\Q /TPuQMT 1Q[L ;\VQ]QMQ S S S S SF5 @: 1OZ]OMXQ /TPT]TV S F G H 4FF @:D 7LVLVW ;Q[\Q /TPT]TV SFG @:D 1LX\ ;LU\Q 1\ZLVW F S F F HFH @: EO[PQVQ 3OP`OQV F S F F HFI @: 8QUTT[QV 0PL[QVW S S S S SFJ @: 0XxOVZ ;QVQXT S
v= @: /69y?A3@9F @:= /NZ 999 /OU\VW ;QVQXT SG @LPN\Z /NZ 9z 1]QsQVWNQ[\ ;QVQXT SH @LPN\Z /NZ 9z 0D@9 ;QVQXT G S S S GI @:= /69 03 1\ZLVW X[= tQ]sL :UQPOZ S S S F FJ @:= 8OMX\P 8TZQPT`QWL S
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 14 30 8 34 8696:/9/D:9 <986082:y<9830/
:0@060 82:2E0/06 3096
<9 <960: 82:2E0/06
F 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY S S S S S
G 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY DZQ[Q S S S S S
H 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY :OUQZQV 5 5 5 5 S
I 8Q`= 1TUQQVW ;TVWTVXTY /\PL[ S S S S S
J 8Q`= ;\VQ]QMQ S S S S S
4 8Q`= ;\VQ]QMQ DZQ[Q S S S S S
K 8Q`= ;\VQ]QMQ :OUQZQV S
^ 8Q`= ;\VQ]QMQ /OVWWQ[Q 5 5 5 5 S
_ 8Q`= 8OuLUQLQV /QUQLX F S S S F
F5 8Q`= 8OuLUQLQV :QVW\]O S
FF 8Q`= 8OuLUQLQV :\ZQ[T S
FG 8TZQ /TPT]TV 5 5 5 5 S
FH 8TZQ ;QVQXT S
FI 8TZQ 1\ZLVW 5 5 5 5 S
FJ 8TZQ 8TZQPT`QWL 5 5 5 5 S
C3E :2 <960: 82:2E0/06 27 30 8 39 104CD;30E ?@A?96:9 54 60 16 78 208@0:9A /2@E0<0? F55=555 ?<<8 2.38 2.64 0.70 3.44 9.16
:LP`O[{ ?[Tr\U 8OMO]QZQV 801D?0/26y8A/0 /0ED6 G55_
6A D69/ 82@C0
?@Az96:9 :D30t2:9 D/0@0CD;30E /26070 /2869:9 ;2<9: <9 :0@060 82:2E0/06
/0ED6 G5F5
|}~�� ��
}���}�� }���}�}� �����}|}�
������ %� � � �
�������� ��������� ����������
� } ~¡ ��¢����
£~��¤� |�¥�¦ §�¨©ª�¨© ��«��¬«®¯«�¯�
£~��¤� §�¨©ª�¨© ¬«��®«®¯«
� } ~�
£¡�¨� ¡°¦±¨ª°¨²³�ª� ��«�¯«®´�«
£¡�¨� |�©�ª °µ¶�¨²��¨ ¯«®¯¯««
£·�µ¦°ªµ�ª
� ~}�|¸}� �¸}� ������
£ �°²�°³§�¨¥ �°�³±ª¤ �°§�°¹ �««
£ �§±¶�§ }§§��¨º¤ ¢�ºº�¨�²�±¨ »±³ �µµ�¨�¼�²�±¨ ½�}¢�¾ ��««
£ �§±¶�§ »�¨¥ |~ �«��¯«�¯�«���
£ �§±¶�§ »�¨¥ }�¡� �«´��«��¯«
£ �§±¶�§ »�¨¥ ¿�§�³�� ¬«¬�®«¯��«´�´
¯ �¸¿~�� �¿����|}� �}��
��«���«���«¬¬® �
#¡�¢ÀÁ
£
��µ¶°³Â °³°¨º�¨��¨ à �°��¨©�¨ ¡�¨¦°ª ³±ÄÅ ��§�² ���
|}�¸� ��
}���}�}� �����}|}� �}~¸ }|��À��|}
}���}�}� �����}|}� ���} �|}
% } ~¡ �����}|}� |�¡ } ~¡ �}~¸ }|��
�� �¸¿~�� ~�}Æ}
|�|}� }���}�}� �����}|}�
|�|}� } ~¡ �}~¸ }|��À��|}
��¢���� �¸�}Ç��� ¸|}�}
ÈÉÊËÌ ÍÎÏÐÑÌÉÒ ÓÉÔÉÕÉ ÖËÌÉ×ÉÕÉÕ ØËÓËÒÉÈÉÕ
ÖËÑÙÌÙØÉÕÚÖËÕÛËÌÜÌÉ
ÖËÑÝÖÐÓÉÈ ÖËÑÝÖÔÜÞ ÖËÑÝØÉÊÐÖÉÈËÕÚØÜÈÉ ÈÕÙÚÖÜÌÔÙ ÊÐÑÕ ÓßÉÓÈÉ ÏÐÑÌÉÒ
à Î á â ã Í ä å æ
à ÔÐÑÉÒ ÓÉØÙÈ ÐÑÐÑ Î Î æ ã àÍ áâ
Î ÔÐÑÉÒ ÓÉØÙÈ ÏÙßÉ ç
á ÔÐÑÉÒ ÓÉØÙÈ ÊËÔÓÉÌÙÕ Î
â ÔÐÑÉÒ ÓÉØÙÈ ØÒÐÓÐÓ ÌÉÙÕÕ×É ç
ã ÖÐÓØËÓÑÉÓ ÖËÔÉßÉÈÉÕ åã åã
Í ÖÐÓØËÓÑÉÓ ÕÜÕ ÖËÔÉßÉÈÉÕ åâ åâ
ä ÖÐÓØËÓÑÉÓ ØËÌÙÌÙÕÛ àãä
å ÖÐÓØËÓÑÉÓ ÖËÑÊÉÕÈÐ ãàè
æ ÔÐÑÉÒ ÊËÔÓÉÌÙÕ ç
àè ÊÉÌÉÙ ÖËÕÛÜÊÉÈÉÕÚØÌÙÕÙØ ç
àà ÖÔÉØÈÙØ éÜØÈËÔ ÊËÔÓÉÑÉ ç
àÎ ÖÔÉØÈÙØ éÜØÈËÔ ÖËÔÜÔÉÕÛÉÕ ç
àá ÖÔÉØÈØ ÖËÕÛÜÊÉÈÉÕ ÈÔÉéÙÓÙÜÕÉÌ ç
àâ ÖÜÌÙÕéËÓ ÎÍá
àã ÖÜÓØËÓéËÓ âææ
àÍ ÖÜÓ×ÉÕéÐ Îêàåâ
àä ÉÖÜÈËØ àáæ
àå ÈÜØÜ ÜÊÉÈ Íã
àæ ÛëØ àá
Îè ÙÕéÐÓÈÔÙ ÜÊÉÈ ÈÔÉéÙÓÙÜÕÉÌ ç
Îà ÙÕéÐÓÈÔÙ ØËìÙÌ ÜÊÉÈ ÈÔÉéÙÓÙÜÕÉÌ ç
Óíîïðñò Öñóôõö Ø÷ïÚØóø÷ È÷ùíú Îèàè
ÕÜ ëÉÓÙÌÙÈÉÓ ØËÓËÒÉÈÉÕ
ÖÔÜÞÙÕÓÙ ÓÐÌÉßËÓÙ ÐÈÉÔÉÈÉÒÐÕ Îèàè
ûüýþÿ ��
��ü�ü �þ�þ�üûü� ýþ��ýþ�ü�ü ü��üü�üû ���ý
� � � � � � �
� ���� ý������ �������� ��� ��� �� �� ���
� ���� ý������ �������� ����� �� �� �� �� ��
� ���� ý������ �������� � ����� �� �� �� � ��
� ���� ý������ �������� û!"#� �� �� � � ��
� ���� !��$�%� ��� ��� �� �& �&�
� ���� !��$�%� ����� ��� ��� �� �� ���
� ���� !��$�%� � ����� ��� ��� ��� �� �&�
& ���� !��$�%� û ������ ��� �� �� � ���
� ���� � '#��#�� ����!$ ��� ��� & �& ���
�� ���� � '#��#�� û���#� ��� ��� �� ( ���
�� ���#'�� � � '#��#�� �!���� &� �� �& �� ��
�� ���� ����� &� &� � � ���
�� ���� ý!�#�� �� �� �� ( ���
�� ���� û�"�$�� �� �� � � ��
�� ���� ����"����# �� �� �� � �&
)�ÿü� �*��� �*�&� ��� ��� �*�&�
�#"� �+ ���,!� � % $���� �üý��üûþ�-�.ûü ûü��� ����
�./0��0 ��ÿü1þ�0 �ûüü
ûü��� ����
�. �üý��üûþ�-�.ûü
)�ÿü�
�.��ü����þ�ü-
�þÿ�ü�ü��þ�ü �0ü2ü �.ÿ0��þ��.��þ��þ�
34567 89
:6;<= >674?4;4;
@A@ABCD@=@=EFGHIJ
KLMNHO P QIRMSQIRM
TFGHJHLUVIA43< WX 9Y:4A Z<[4\43
] ^ _ 9 ` 8 a Y b ]c ]] ]^ ]_] [=d Zefgh 5ijejklejk 5gmngjk @A@A ^c9 `o^_9 ]`Y 89 ^bo`c_ _bd8 `d8 Yd8 _cd^ ]^d^^ [=d <pmen Aggjgq 5gmngjk @A@A _9 `_9 ]] ]] ]obc9 ]`d_ _d8 ]bda ^cd8 ^cd8_ [rnlif Chpsin Cfk 5gmngjk @A@A ]Y ]o]^` ^9 ^9 _obaY 8cd` _d` ^d_ ^]d_ ^]d_9 [=d Cijetif Cgfenguekr @A@A ^c aYb ]] ^ _o`_` 9Yd9 9d` 9dY ]_db ^d`` [=d Agjgntie Cgfenguekr @A@A 8c ^o`Y8 ]^ v YY cd9 cdc Yd9 9d8 cdc8 [=d Aeme 3emers @A@A ]cc acY ]Y ]] ^oc_^ `d8 ^db 9Yda ^`d9 ]`d`a [=d 7irj Chjsekh 3ewrje @A@A xyz 5,217 144 58 cdc cdc ]cd9 ^ad8 ]]d]Y [=d =en [efrmejki Aijewepe @A@A #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc|b [=@Z ;ggjkej Aijewepe @A@A ]c` ^o_^c `c 9^ ]^o_`9 _^d^ `d_ ]]d^ ^]d8 ]Yd]]c [=@> [efefgfgl 5r}ef @A@A `c 89Y ` 9 ^o`]^ ]_dY _db ^9d_ ada 8d^]] [=d =gjsh~ =imgen Aijewepe @A@A 9c ac] ]b 8 ^oY`^ ]bd` 9d] ]8dY ^ad] Yd8]^ [=d 5rsi =hfie 7ejkgqej Aijewepe #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc|]_ [=@d 5hfwhpse 3gngwgj @A@A 226 11,533 250 120 58,510 acdb `d] ^d] ^]da ]cd9]9 [=@d �rjrjk Ae~ie 3gngwgj @A@A ^`c ]coa^^ ]_^ ]ca ``ob^_ 8]d_ `d^ _d_ ]^d_ ]cdc]` [=d �ejfie 3gntepg 5e~r Aijewepe UMUM 50 2,071 40 11 11,033 8cd` `d_ _d` ]bd_ `d_]8 [=d Cemgg~ej 4nr~ejk Aijphm UMUM 100 6,963 168 58 23,717 8`dc _d9 ]dY ^9d] Yd_]a [=d Z[d \ew}r =menhf 5ifrjk @A@A `Y ^oaa9 v v YoY8] 9]db _d^ 9d9 cdc cdc]Y [=d 5rsi Armie 5ifrjk @A@A a8 8oc`^ `b ^` ]Yo9_b 88d` _dc ]d` bda 9d]]b [=@Z Aejhnugvjhnug 5ifrjk #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc|^c [=d 3lf <<< 3hmijk Aejesg #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc|^] [=d 5we}ejkle~e Aejesg #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc|^^ [=d =ifi Ae~}en Aejesg #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc|^_ [=d >~g�d Z[d{d7d [efrnur}pejk #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc|^9 [=d >ej�e~ej Cepiw Aejesg #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc|^` [=d 3lf <{ 7ejrs =en~ef Aejesg #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc| #Z<{Bc|^8 [=d >~g�d Cejsgq Aejesg @A@A a_` ^^o98Y b_a ]_^ ^^bo]9^ Y`d9 ]cd^ ]da 9]da `db^a [=@Z \emejse Ae~enip Aijrf @A@A 8` v v v v #{47@6| #{47@6| #{47@6| #{47@6| #{47@6|^Y [=@ �A<A 3gjphe Aijrf ]cc 9o8bb ]`` Y8 ]bo_`a `_dc 9d] _d8 __dc ]Yd_^b [=@ Dh~neje 7hnuhej Aijrf `c ]Y9 v v `8c _d] _dc b8d] cdc cdc_c [=@ >h~nefe 5rjse Aejesg @A@A ]cc ]o8a_ ]` ]` `obc8 ]8d^ _d` ]Yd_ bdc bdc_] [=@Z 4nr~ejk Aijewepe =hmefej @A@A 9Y ]88 ] 9^ ^]a ]d^ ]d_ ]c9d^ 8dc ^`_dc_^ #Z<{Bc|
=rnuh~� vChfh~ejkej� �e� fh~neprl ~rnew pelif pqepfe
<;Z<C43�[ >674?4;4; [@A4D =4C<3
;� ;4A4 [@A4D =4C<3�e�:@A74D >4=<6;:@A74D
36A>433<Z@[
:@A74D D4[<>6[4\434;
;Z[5�[ 7�= 3�< �Z[
>[�{<;=< =@74\6=< @34[434D@; ^c]c