PROFIL MANAJER SUKSES

13
MAKALAH DASAR MANAJEMEN PROFIL MANAJER SUKSES OLEH: RESTU PUTRI ASTUTI 201010260311023 JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011 Entrepreneur Sukses di Berbagai Perusahaan Perikanan 0

Transcript of PROFIL MANAJER SUKSES

Page 1: PROFIL MANAJER SUKSES

MAKALAH DASAR MANAJEMEN

PROFIL MANAJER SUKSES

OLEH:

RESTU PUTRI ASTUTI

201010260311023

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011

0

Page 2: PROFIL MANAJER SUKSES

Entrepreneur Sukses di Berbagai Perusahaan Perikanan

Profil Alumni UPT Pendidikan BPSDMKPTachmid W P

Menjadi pejabat tinggi di sebuah perusahaan adalah hal yang biasa, tetapi menjadi pejabat tinggi di empat perusahaan sekaligus yang berbeda grup dalam waktu singkat, itu baru luar biasa. Itulah yang dijalani Tachmid Widiasto Pusoro, sang entrepreneur sukses di bidang usaha perikanan. Tachmid lahir di Jakarta, 43 tahun yang lalu dari orang tua asli Jawa Tengah. Usai lulus SMA pada tahun 1986, anak kelima dari tujuh bersaudara ini berminat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri dan kedinasan dengan alasan biaya murah agar tidak membebani orang tua. Selain mendaftar Sipenmaru (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru) untuk Perguruan Tinggi Negeri, ia tertarik pada sebuah iklan di surat kabar mengenai pendaftaran taruna Akademi Usaha Perikanan (AUP) yang kini bernama Sekolah Tinggi Perikanan (STP).

Niatnya mendaftar ke AUP bukan karena perikanan yang menjadi bidang utamanya, tapi karena mencari sekolah yang dibiayai pemerintah. Sebelumnya ia memang sudah mengetahui keberadaan AUP dikarenakan tempat tinggalnya dekat dengan AUP di pasar minggu. “Saya sudah pernah melintas di depan AUP, tapi apa yang ada di balik tembok AUP saya tidak tau. Saya masuk AUP bukan karena perikanannya, sama sekali tidak mengenal perikanan, yang penting sekolah dibiayai pemerintah,” ujar Tachmid.

Setelah diterima di AUP, Tachmid masuk jurusan Pengolahan Hasil Perikanan (sekarang bernama Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan). Ia memilih jurusan tersebut karena tidak ingin bekerja di laut. Selain itu, menurutnya, bidang lain seperti penangkapan dan budidaya ikan akan bermuara di pengolahan.Selama belajar di AUP, Tachmid merasakan banyak manfaat. Salah satu yang sangat berkesan baginya adalah pendidikan semi militer. Menurutnya, pendidikan seperti itu sangat bagus dan perlu diteruskan. Manfaat yang dialaminya antara lain kedisiplinan, kekompakan, keteraturan, ikatan persaudaraan dan mental yang kuat. “Lulusannya kan banyak kerja di laut, pesisir, bisa berbulan-bulan tidak ketemu keluarga, kalau dapat pendidikan seperti itu kan jadi bagus untuk membentuk mental yang kuat, agar tidak  takut menghadapi dunia kerja,” jelas Tachmid.

Meskipun rumah tinggalnya dekat, Tachmid tetap tinggal di asrama. Dengan demikian, sangat terasa kesamaan, kekompakan dan persaudaraan tersebut. “Sama-sama belajar, sama-sama makan, sama-sama dihukum. Ya sekali-kali pernah juga sih kabur,” ujarnya tertawa. “Tapi itu sih tidak termasuk kategori bandel, sebelum apel malam saya sudah kembali, kalau bandel kan dia tidak kembali,” tambahnya.

Selain itu, menurutnya, pendidikan semi militer di AUP juga membuat para taruna lebih mempunyai rasa memiliki. Dengan demikian, para taruna akan merasa bertanggung jawab dalam merawat sarana dan prasarana serta menjaga kebersihan lingkungan.Sayangnya, menurut Tachmid, saat ini pendidikan semi militer di STP tidak sekeras dulu yang ia alami. “Sekarang ini keras dikit aja, orang tua mengeluh, sampai pernah ada surat kaleng, jadinya kurang fight kalau dibandingkan dulu,” ujar Tachmid. Menurutnya, pendidikan semi militer di STP sebenarnya sudah bagus, tetapi saat ini kalau bisa lebih ditingkatkan lagi.

Namun demikian, meskipun ia sangat setuju dengan pendidikan semi militer, tetapi ia tidak setuju jika di dalamnya terdapat kekerasan fisik, sebagaimana sering dikabarkan di skolah-

1

Page 3: PROFIL MANAJER SUKSES

sekolah lain. “Kalau ada taruna yang bersalah, hukumannya jangan sampai dipukul, mudah-mudahan tidak ada oknum-oknum seperti itu, tapi berilah hukuman yang menyehatkan seperti lari,push up, sit up, scot jump,” ungkapnya. Selain pendidikan semi militernya, yang dinilainya sangat bagus dari pendidikan STP adalah para taruna tidak hanya diberikan teori, tetapi juga praktek lapangannya. “Bagusnya di STP, belajar langsung pada aplikasi, praktek, diberi pengetahuan aplikasi,” ujar Tachmid.

Pada waktu kuliah di AUP, Tachmid pernah melakukan kerja praktek di sebuah perusahaan perikanan di Jakarta. Melihat kinerjanya yang bagus, General Manager perusahaan tersebut mengajaknya untuk bergabung karena perusahaan tersebut akan membuka cabang di Aceh dengan bidang usaha ekspor udang, sehingga membutuhkan tenaga kerja baru. Usai lulus dari AUP pada tahun 1989, Tachmid bekerja di perusahaan tersebut di Aceh sebagai staf bagian produksi. Karena prestasinya bagus, baru saja delapan bulan ia bekerja, ia diangkat menjadi wakil manajer produksi. Kurang dari sepuluh bulan kemudian, ia diangkat lagi menjadi manajer produksi.

Pada tahun 1991, Tachmid mengundurkan diri dari pekerjaan karena melanjutkan kuliah dari jenjang D III yang diraihnya di AUP ke jenjang S1. Ia kuliah di jurusan pengolahan hasil perikanan, Fakultas Perikanan, Universitas Brawijaya, Malang hingga lulus pada tahun 1993.Usai lulus S1, Tachmid diterima bekerja di PT. Bonecom, perusahaan perikanan di Muara Baru, Jakarta, dan langsung menjadi manajer produksi. Di perusahaan ini, ia bekerja dari tahun 1993 hingga 2006 dengan jabatan terakhir sebagai direktur.

Sejak tahun 2006 hingga kini Tachmid memegang empat perusahaan sekaligus yang tidak berada dalam satu grup. Perusahan-perusahaan tersebut yaitu PT. Indomaguro Tunas Unggul, PT. Indo Thai Fishery Value, PT. Muara Angke Cold Storage dan PT. Ruangan Pendingin Indonesia.Di PT. Indomaguro Tunas Unggul, Tachmid menjabat sebagai direktur. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1999 ini merupakan perusahaan pengolahan ikan di Muara Baru, yang produknya diekspor ke Jepang dan negara lainnya. Produk andalannya adalah tuna segar yang diolah menjadi sashimi dengan pendinginan yang mencapai -50 derajat celcius yang merupakan satu-satunya di Indonesia.

Di PT. Indo Thai Fishery Value, Tachmid menjabat sebagai vice president. Perusahaan ini merupakan perusahaan penangkapan ikan di Pluit, Jakarta yang diekspor ke Jepang, Cina dan Eropa. Perusahaan ini memiliki delapan kapal penangkap dan dua kapal pengangkut ikan. Produk andalannya antara lain cumi-cumi, ikan layung, kembung dan tenggiri.

Di PT. Muara Angke Cold Storage Tachmid menjabat sebagai direktur utama. Perusahaan ini merupakan perusahaan penjualan ikan dalam negeri yang berlokasi di Muara Angke, Jakarta. Daerah pemasarannya antara lain Jakarta, Sukabumi, Bandung dan daerah-daerah lainnya.

Di PT. Ruangan Pendingin Indonesia, Tachmid menjabat sebagai komisaris. Perusahaan ini merupakan perusahaan jasa penyimpanan ikan yang berlokasi di Muara Baru.

Saat ditanya mengenai pembagian waktu untuk memegang empat jabatan penting di perusahaan-perusahaan tersebut, Tachmid menjawab bahwa strategi yang diterapkannya adalah adanya pendelegasian wewenang, pembagian tugas dan kaderisasi. Selain itu, meski perusahaan-perusahaan tersebut tidak berada dalam satu manajemen, namun menurut Tachmid, perusahan-perusahaan itu saling mendukung.

Menurutnya, para lulusan sekolah-sekolah di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yaitu AUP/STP, Akademi Perikanan (AP) dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri (SUPM-N) banyak yang bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut. “Sekitar 70% lulusan menempati level manajerial. Adapun para tenaga buruh, kami merekrut dari masyarakat sekitar,” ujarnya.

Untuk mencapai kesuksesan seperti dirinya yang dapat menempati posisi penting di perusahaan-perusahaan tersebut, menurutnya adalah keinginan kuat untuk belajar dan rasa ingin tahu yang tinggi. Menurutnya, di AUP ia belajar mengenai penanganan dan pengolahan ikan, setelah itu di dunia kerja ia perlu belajar mengenai perusahaan, seperti proses jual beli ikan, mulai dari modal, cara menentukan harga, biaya produksi, keuntungan, nilai ekspor dan sebagainya. “Di bagian produksi saya pernah mengalami kerja dari pagi sampai malam setengah mati, kerja keras, kontrol produksi, turun langsung, bongkar gudang, pendekatan ke bawahan dan sebagainya itu merupakan proses belajar,” ujarnya. Selain itu ia juga banyak membaca buku, di antaranya buku-buku yang memotivasi diri.

Meskipun sibuk dengan pekerjaannya, Tachmid tidak melupakan STP. Dirinya merupakan ketua angkatan 22 di STP. “Saya sudah dua kali buat acara reuni, yang ke-17 dan 20

2

Page 4: PROFIL MANAJER SUKSES

tahun. Acaranya di STP menginap satu malam, mengenang masa-masa kuliah dulu. Lebih dari 70% persen alumni hadir dari berbagai daerah,” ujarnya. Belum lama ini ia juga datang ke STP untuk membantu kegiatan praktek para taruna. Menurutnya, STP perlu mendatangkan para pengusaha-pengusaha perikanan untuk menjadi pembicara, sehingga ilmu yang didapat tidak hanya dari dosen saja. “Silahkan panggil saya, saya akan datang ke STP, tidak dibayar pun tidak apa-apa,” ujarnya.

Selain itu, untuk memenuhi lowongan kerja di perusahaan-perusahaan tersebut, Tachmid kerap kali bertanya kepada para lulusan STP, AP dan SUPM-N barangkali ada temannya yang dapat mengisi lowongan tersebut. Namun demikian, menurutnya, pihaknya tetap menyeleksinya secara profesional. Saat ditanya mengenai sarana dan prasarana STP saat ini, ia menjawab, “Bagus! Luar Biasa! Fasilitas praktek juga bagus.” Menurutnya, sarana dan prasarana STP saat ini jauh lebih bagus daripada saat ia kuliah dulu.

Terakhir, ia berpesan kepada para taruna STP agar dapat belajar banyak mengenai dunia usaha, jangan cepat puas dengan hasil yang sudah dicapai karena masih banyak pekerjaan menanti dan kemampuan bahasa Inggris perlu ditingkatkan. Menurutnya, kemampuan bahasa Inggris ini sangat penting, mengingat sektor perikanan Indonesia merupakan potensi ekspor yang besar. Diharapkan dengan adanya alumni STP sukses seperti Tachmid, para alumni STP lainnya, terutama yang baru, dapat mencontohnya dan dapat mengambil pelajaran yang baik darinya agar dapat memajukan sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

3

Page 5: PROFIL MANAJER SUKSES

Mohammad Nadjikh (Alumni Teknologi Industri Pertanian IPB, Pemilik PT.Kelola Mina Laut dan beberapa perusahaan lainnya.)

Teri Jadi Kakap "Kalau memulai bisnis,jangan sampai ketika baru mulai langsung membayangkan untung besar dan membangun sistem yang muluk-muluk dan rumit. Yang penting bisnis bisa bergulir dulu.” (Mohammad Nadjikh, Pengusaha Perikanan) TERI dan kakap. Dua jenis ikan yang bisa menyimbolkan kehidupan pribadi dan bisnis yang dijalani Mohammad Nadjikh, pengusaha perikanan asal Gresik yang kini menjadi nomor satu di bidangnya karena omzet USD100 juta per tahun. Lantas apa hubungan teri, kakap, dan Nadjikh? Teri,salah satu jenis ikan berbadan kecil ini, menjadi simbol kehidupan Nadjikh di masa lalu.Ya, di masa lalu, khususnya di masa remaja, pria lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Industri Pertanian,1984 ini hidup serba marginal. Nadjikh di masa lalu hanyalah ”orang kecil”yang bukan siapa-siapa (nobody). Dia dan keluarganya hidup dalam labirin keprihatinan. Hampir setiap malam, Nadjikh, anak pertama dari delapan bersaudara pasangan Munarjo dan Asnah yang lahir di Gresik, 8 Juni 1962, ini belajar hanya ditemani lampu tempel minyak tanah, tak ada listrik. Sehari-hari dia dan keluarga hidup tidak jauh dari ikan. Ayahnya adalah pedagang ikan yang menjajakan dagangan di pinggir jalan Bengawan Solo. Saat sang ayah masih berjualan ikan, kehidupan Nadjikh dan keluarga tergolong cukup untuk ukuran masyarakat Karangrejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, desa yang didiaminya. Kala itu dagangan sang ayah selalu laris karena lokasi berjualannya dilalui banyak orang. Maklum tempat ayahnya menjaja ikan itu merupakan jalur penghubung dari desa ke kota. Tapi, memasuki usia remaja, ketika Nadjikh duduk di bangku SMP, kehidupan keluarganya mulai berubah drastis. Hal ini disebabkan pembangunan jalan tembus yang menghubungkan desa dan kota. Masyarakat setempat sudah jarang melalui jalan di mana ayahnya berjualan, mereka lebih memilih jalan tembus itu. Ketika Nadjikh duduk di bangku SMA, usaha ayahnya macet, modal pun ludes. Ayahnya tak mampu lagi berjualan. Di masa SMA itulah ekonomi keluarga Nadjikh ambruk. Ayahnya pun mulai sakit-sakitan. Nadjikh mengungkapkan jika saat itu kehidupannya betul-betul prihatin. Tapi, keprihatinan itulah yang melecut dirinya untuk terus maju. Dia bertekad harus jadi orang sukses agar nasibnya berubah. Walau serba sulit, Nadjikh mencoba menjalani kehidupannya. Beruntung, prestasinya di sekolah menonjol. Nadjikh selalu meraih juara kelas. Setelah lulus SMA, tanpa sepengetahuannya, dia didaftarkan sang guru untuk masuk ke Institut Pertanian Bogor (IPB) lewat jalur tanpa tes. Nadjikh pun dinyatakan lolos seleksi masuk tanpa tes. Tapi, kendala ekonomi berkecamuk dibenaknya. Dia memikirkan bagaimana biaya kuliahnya kelak? Waktu itu benaknya menganggap Bogor adalah kota dingin dengan biaya hidup murah. Tapi, semua itu ternyata salah besar. ”Biaya hidup di sana mahal betul, ”tegasnya sambil tertawa. Biaya kuliahnya saat itu Rp24 ribu per semester. Tapi, orangtuanya sudah tidak sanggup membiayainya. Nadjikh dibantu sanak saudara ayahnya untuk bisa membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari.”Untungnya prestasi kuliah juga tidak mengecewakan. Saya tinggal di asrama, jadi lurah di sana, jadinya kos tidak bayar. Makan pun kadang juga tidak bayar, ”kata pria yang pernah menduduki posisi Branch Manager di PT (Persero) Karya Nusantara (1985–1989) itu. Suatu ketika dia pulang ke Gresik. Sang ayah langsung mengatakan jika sudah tidak lagi sanggup membiayai kuliah dan kebutuhan Nadjikh lainnya. Seketika itu juga Nadjikh bingung, kembali ke Bogor atau tetap di Gresik. Sesaat kemudian dia memutuskan berangkat lagi ke Bogor. Nadjikh bertekat ingin menyelesaikan kuliah agar bisa mengubah hidupnya. Di Bogor dia pun harus memutar otak bagaimana bisa bertahan. Dia melamar menjadi guru di sebuah SMA swasta di kota hujan itu, ditambah mengajar les-les privat para murid SMP dan SMA di sore harinya. Kadang Nadjikh pun diminta menjadi asisten dosen di jurusannya. Aktivitas itulah yang membuat Nadjikh bisa bertahan di Bogor. Dibalik segala cobaan yang mendera,dengan segala perjuangan dan kerja kerasnya, Nadjikh berhasil menyelesaikan kuliah di IPB pada 1984 dengan nilai terbaik. Masa kuliah di IPB diselesaikan dalam tempo 3 tahun 9 bulan dengan IPK 3,77. Dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan sekolah di luar negeri. Tetapi saat itu yang ada di pikirannya, jika beasiswa diterimanya, dia hanya menjadi seorang pegawai. Dengan jadi pegawai, dia tidak akan bisa memenuhi kebutuhan orangtua dan ketujuh adiknya. ”Saya ingin adik-adik saya mentas (menyelesaikan sekolah–red) semua,”tandasnya.

4

Page 6: PROFIL MANAJER SUKSES

Akhirnya, setelah lulus, Nadjikh pulang ke Gresik untuk memulai hidup baru sesuai tekadnya menjadi orang besar.  Jadi Pengusaha Teri Selepas kuliah, Nadjikh mendapat tawaran kerja di Surabaya.. Temannya semasa kuliah kebetulan anak seorang direktur BUMN pemrosesan cokelat yang berada di bawah pengelolaan Departemen Perdagangan, PT Karya Nusantara, yang mengalami kerugian selama beberapa tahun. Melamarlah Nadjikh di perusahaan itu dan diterima sebagai manajer produksi. Waktu itu usianya baru 24 tahun namun dia harus memimpin karyawan yang usianya di atas 50 dan 60 tahun. Nadjikh tertantang untuk membuat perusahaan itu sehat. Dia pun melakukan perubahan signifikan untuk meningkatkan produksi. Tahun pertama perusahaan sudah meraih laba bahkan di tahun kedua perusahaan sudah untung empat kali lipat. Saat itu Nadjikh berani memberikan saran kepada sang bos untuk melakukan investasi. Di tahun kedua Nadjikh diangkat sebagai pimpinan cabang Surabaya. Karena usia yang masih sangat muda, sebagian besar karyawan yang berusia tua menunjukkan penolakan. Jalan tengahnya, perusahaan menempatkan dua pimpinan cabang di Surabaya.Nadjikh memegang posisi penyediaan bahan baku, pemasaran, produksi, dan teknik, sementara bagian keuangan dan personalia dipimpin koleganya yang sudah berumur. Di perusahaan ini Nadjikh merasa dirinya tidak akan berkembang, apalagi dengan dualismepimpinan semacam itu. Organisasi di BUMN itu pun mandek. Lalu Nadjikh mendapat tawaran dari perusahaan cold storage di Surabaya, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan udang untuk ekspor.. Di situ Nadjikh ditawari menjadi manajer pengembangan bisnis (business development manager) agar perusahaan itu tidak tergantung pada komoditi udang semata. Nadjikh pun langsung bekerja sesuai dengan tugas yangdiamanatkan. Dia melakukan diversifikasi produk yang tidak hanya terpaku pada ko moditi udang tapi juga ikan lainnya. Ikan teri menjadi pilihan sang manajer sebagai terobosan.Selama dua tahun bekerja, perusahaan yang semula hanya memiliki satu pabrik, berkembang menjadi empat pabrik karena strategi yang dilakukan Nadjikh. Tapi, selama 4,5 tahun bekerja di perusahaan itu Nadjikh merasa apa yang sudah diberikannya tidak sesuai dengan yang diterimanya. Akhirnya Nadjikh memutuskan keluar. Dari sanalah dia mulai memikirkan untuk menjalani bisnis sendiri, apalagi kalau bukan menjadi pengusaha ikan teri.Di usianya yang baru 30 tahun waktu itu, Nadjikh berpikir bahwa inilah saat yang tepat baginya memulai bisnis sendiri. Langkah awal yang dilakukan Nadjikh yaitu membeli sendiri ikan teri nasi ke nelayan. Satu, dua kilo, ikan teri dia beli, dicuci, dikeringkan, dipisahkan, dan  disimpan. ”Dalam satu setengah bulan akhirnya bisa terkumpul satu kontainer penuh ikan teri nasi, ”ujarnya. Nadjikh pertama kali mendirikan pabrik di Tuban. Tapi, jangan membayangkan pabriknya adalah bangunan megah. Bahkan, karena kondisi pabrik apa adanya, ada yang mengatakan bangunan pabrik itu mirip kandang kuda dari Irak. Cemoohan itu yang semakin memicu Nadjikh untuk terus berbisnis ikan teri. Dengan kerja keras, memasuki bulan keempat mulai ada titik terang. Usahanya mulai menuai untung. Keuntungan yang didapat dipergunakan untuk membayar utang, modal kerja,dan sebagainya.

JadiKakap. Kini perusahaan Nadjikh sudah berkembang pesat, benar-benar menjadi perusahaan kelas kakap. Hal itu terbukti dengan 38 pabrik dan 8 ribu karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan yang diberi nama PT Kelola Mina Laut (KML) Group ini tidak hanya memproduksi ikan teri nasi yang dikeringkan, dikemas, dan siap untuk dipasarkan di supermarket seluruh dunia. Ekspor KML dengan beberapa merek seperti Prima Star, Panorama, Prima King, Tropical Queen dan merek permintaan pembeli telah berhasil menembus pasar ekspor global di empat benua, meliputi Jepang, Taiwan, China, Korea Selatan, USA, Australia, Eropa, dan Timur Tengah dengan volume rata-rata per bulan 100-120 kontainer 40 feet. Perusahaan ini sudah mengembangkan sayap ke komoditi lainnya seperti udang, rajungan, bahkan ikan kakap yang dibekukan. Tidak heran,dengan jumlah orang yang terlibat dan produk olahan yang tidak sedikit, omzetnya kini mencapai USD100 juta atau Rp 1 triliun per tahun. Ya, Nadjikh adalah contoh sukses ”manusia kelas teri”yang kini menjadi ”kakap” karena bisnis yang menggurita. Apa yang dilalui Nadjikh setidaknya mengingatkan kita pada apa yang disebutkan Ace Greenberg, partner senior dan CEO Bear Stearns,bahwa kesuksesan sering kali diraih orang-orang bergelar PSDs (poor, smart, with a deep desire to become wealthy). Mereka adalah orang-orang miskin tapi pintar dan terutama punya hasrat yang kuat untuk berhasil. Artinya, kesuksesan sejati itu bisa diraih siapa pun tanpa harus ada unsur genetis atau keturunan.

5

Page 7: PROFIL MANAJER SUKSES

TINJAUAN PUSTAKA

Secara umum ”manajer” berarti setiap orang yang mempunyai tanggung

jawab atas bawahan dan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya. Menurut

Kadarman dan Udaya (1994), Manajer adalah orang – orang tertentu yang

tugasnya lebih mengurusi organisasi / satuan organisasi dalam rangka kegiatan

masing – masing sehingga semua daya organisasi dapat diarahkan ke satu titik

yaitu tujuan organisasi. Singkatnya manajer adalah orang yang menjalankan

kegiatan manajemen.

Tiga tingkat manajer yaitu :

1. Manajer puncak

Yaitu seseorang / beberapa orang yang memegang jabatan tertinggi dalam

suatu organisasi. Dia / mereka bertanggung jawab secara menyeluruh mengenai

manajemen organisasi, kebijakan operasional, dan membimbing interaksi

organisasi dengan lingkungannya baik mikro maupun makro. Contohnya adalah

pimpinan dan wakil pimpinan perusahaan perorangan, rektor, direktur, wakil

direktur dan sebagainya.

2. Manajer menengah

Yaitu seseorang / beberapa orang yanng berada di bawah manajer puncak

tetapi masih membawahi manajer lain. Dia / mereka bertanggung jawab untuk

mengarahkan kegiatan – kegiatan yang sifatnya mengimplementasikan kebijakan

organisasi dan mencari keseimbangan antara tuntutan atasannya dengan

kemampuan para bawahannya. Contohnya adalah manajer / kabag produksi, kasi

desain produk, dekan dan sebagainya.

3. Manajer garis pertama

Yaitu seseorang / beberapa orang yang berada di tingkat paling bawah dan

tidak membawahi manajer lain melainkan langsung membawahi para karyawan

operasional. Dia / mereka bertugas mengarahkan dan mengawasi para karyawan

serta bertanggung jawab terhadap keberesan pekerjaan para karyawan. Contohnya

supervisor, mandor produksi, ketua jurusan dan sebagainya.

6

Page 8: PROFIL MANAJER SUKSES

Menurut Handoko (2003), keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer

antara lain :

1. Keterampilan konseptual (Conceptual skills) adalah kemampuan mental

untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan

kegiatan organisasi.

2. Keterampilan kemanusiaan (Human skills) adalah kemampuan untuk

bekerja dengan, memahami dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu

maupun kelompok.

3. Keterampilan administratif (Administrative skills) adalah seluruh

keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan

kepegawaian dan pengawasan.

4. Keterampilan teknik (Technical skills) adalah kemampuan untuk

menggunakan peralatan – peralatan, prosedur – prosedur atau teknik – teknik dari

suatu bidang tertentu.

7

Page 9: PROFIL MANAJER SUKSES

PEMBAHASAN

Manajemen mempelajari dan berguna baik untuk organisasi yang didirikan

terutama untuk mencari laba yang sering disebut perusahaan, maupun organisasi

yang tidak semata – mata mencari laba seperti yayasan sekolah, koperasi, rumah

sakit dan sebagainya. Karena beberapa faktor intern maupun ekstern

mengakibatkan adanya kenyataan bahwa dilihat dari ukuran maka organisasi

dapat berdakan menjadi organisasi kecil, menengah, besar dan raksasa.

Dasar yang dijadikan untuk perbedaan ukuran organisasi diantaranya

jumlah karyawan yang dipekerjakan, besar rupiah volume penjualan, jumlah

konsumen yang dilayani, luas pasar yang dijangkau, besar modal yang dipakai,

canggihnya peralatan yang dipakai dan sebagainya. Semakin besar organisasi

semakin banyak dan besar kegiatannya, sehingga semakin kompleks urusannya

dan sebaliknya.

Baik dalam organisasi kecil, menengah, besar dan raksasa tugas

manajemen adalah membawa tenaga kerja dan material yang dimilikinya dengan

melakukan kegiatan yang efektif dan efisien sehingga tujuan dapat tercapai.

Sehingga perlu ditunjuk seorang manajer. Manajer harus melaksanakan kegiatan –

kegiatan tertentu yang salaing berkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka

inginkan.

Proses dari kegiatan – kegiatan manajemen yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Perencanaan berarti bahwa para

manajer memikirkan kegiatan – kegiatan mereka sebelum dilaksanakan.

Pengorganisasian berarti para manajer mengkoordinasikan sumber daya – sumber

daya manusia dan material organisasi. Semakin terkoordinasi dan terintegrasi

kerja organisasi maka semakin efektif untuk mencapai tujuan. Pengarahan berarti

para manajer mengarahkan, memimpin dan mempengaruhi bawahan. Pengawasan

berarti manajer berupaya menjamin bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan –

tujuannya.

8

Page 10: PROFIL MANAJER SUKSES

1. Bapak Tachmid

Kesuksesan Bapak Tachmid menjadi manajer puncak di empat perusahaan

sekaligus yaitu PT. Indomaguro Tunas Unggul sebagai direktur, PT. Indo Thai

Fishery Value sebagai vice president, PT. Muara Angke Cold Storage sebagai

direktur utama dan PT. Ruangan Pendingin Indonesia sebagai komisaris

merupakan hal yang luar biasa. Karena semua perusahaan itu tidak dalam satu

grup.

Manajer puncak merupakan klasifikasi manajer tertinggi dari sekelompok

kecil eksekutif. Manajer puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen

organisasi. Perbedaan tingkatan manajemen akann membedakan pula fungsi –

fungsi manajemen yang dilaksanakan. Terdapat dua fungsi utama manajemen

yaitu manajemen administratif dan manajemen operatif. Semakin tinggi

tingkatannya, manajer lebih terlibat dengan manajemen administratif. Tetapi tidak

ada posisi manajemen yang melaksanakan salah satu, operatif atau administratif.

Semua tingkatan manajer mempunyai kombinasi kedua unsur tersebut.

Begitu juga tugas Bapak Tachmid, menjadi seorang manajer puncak.

Beliau lebih terlibat dengan manajemen administratif dibandingkan manajemen

operatif. Manajemen administratif berurusan dengan penetapan tujuan dan

kemudian perencanaan, penyusunan kepegawaian dan pengawasan kegiatan –

kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajemen

operatif lebih mencakup kegiatan memotivasi, supervisi dan komunikasi dengan

para karyawan untuk mengarahkan mereka mencapai hasil – hasil secara efektif.

Sebelum menjadi seorang manajer puncak atau direktur di keempat

perusahaan tersebut, Bapak Tachmid memulai karirnya setelah lulus dari STP

(Sekolah Tinggi Perikanan) jurusan Pengolahan Hasil Perikanan sebagai staf

bagian produksi di Aceh yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang

pengolahan. Kinerja yang bagus ditunjukkan Bapak Tachmid kemudian diangkat

sebagai wakil manajer produksi dan meraih jabatan manajer produksi.

Manajer produksi termasuk manajer menengah. Manajer menengah

membawahi dan mengarahkan kegiatan – kegiatan para manajer lainnya dan

terkadang menjadi karyawan operasional. Manajer menengah bertanggung jawab

untuk mengarahkan kegiatan – kegiatan yang sifatnya mengimplementasikan

9

Page 11: PROFIL MANAJER SUKSES

kebijakan organisasi dan mencari keseimbangan antara tuntutan atasannya dengan

kemampuan para bawahannya.

Bapak Tachmid yang menjadi seorang direktur akan lebih terlibat dalam

manajemen administratif tetapi tetap mempunyai unsur manajemen operatif.

Dengan menjadi staf bagian produksi dan akhirnya menjadi seorang manajer

produksi. Tentunya akan lebih memudahkan. Karena beliau mengetahui kondisi

dalam perusahaan tersebut. Maka tindakannya manajerialnya untuk mencapai

tujuan perusahaan. Dan memiliki kemampuan pengarahan dengan memotivasi

dengan para karyawannya.

Dengan menjadi empat direktur di perusahaan yang berbeda menuntut

Bapak Tachmid untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari perusahaan

yang dipimpinnya. Sebagai manajer puncak atau direktur, beliau mempunyai

tanggung jawab secara keseluruhan mulai dari perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan personalia, pengarahan dan pengawasan. Istilahnya bekerja dari hulu

ke hilir. Semua fungsi – fungsi manajemen harus dilaksanakan oleh manajer

kapan saja dan dimana saja kelompok organisasi, walaupun ada perbedaan

tekanan untuk tipe organisasi , jabatan fungsional dan tingkatan manajemen yang

berbeda.

Bapak Tachmid sebagai manajer puncak di empat perusahaan tersebut,

dituntut memiliki empat keterampilan manajerial. Yaitu keterampilan konseptual,

keterampilan kemanusiaan, keterampilan administratif dan keterampilan teknik.

Setiap keterampilan harus dimiliki oleh setiap manajer, hanya tingkatan

manajemen yang berbeda akan berbeda proporsi masing – masing kebutuhan atas

keterampilan tersebut. Manajer puncak lebih membutuhkan keterampilan

konseptual dibandingkan manajer lini pertama yang lebih membutuhkan

keterampilan teknik.

Bapak Tachmid memiliki kemampuan manajerial yang baik disertai

dengan akhlak yang baik pula. Hal itu tercermin walaupun memiliki jabatan

direktur di perusahaan yang berbeda, semua perusahaan yang dipimpinnya dapat

meraih kesuksesan sehingga beliau diamanahkan menjadi seorang direktur.

Beliau memiliki profesionalitas dalam berkarir. Tidak mencampuradukkan

permasalahan ataupun kelebihan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya.

10

Page 12: PROFIL MANAJER SUKSES

2. Bapak Nadjikh

Bapak Nadjikh memulai karirnya setelah lulus dari IPB jurusan Teknologi

Hasil Pertanian sebagai manajer produksi di salah satu perusahaan BUMN.

Memang sebagai awal dari kesuksesan seseorang, pada awalnya tidak memegang

jabatan dari yang paling puncak atau direktur. Dengan menjadi manajer produksi

beliau mengetahui masalah yang ada dan memberikan solusi dari masalah itu.

Hingga akhirnya perusahaan itu maju pesat karena kerja keras Bapak Nadjikh

sebagai manajer produksi.

Beliau pekerja keras, pantang menyerah dan mempunyai integritas dalam

memegang jabatannya. Tidak hanya itu, beliau tentu mempraktekkan fungsi –

fungsi manajemen dan diimbangi keahlian manajemen yang dimilikinya. Tentu

saja segala kerja keras untuk kemajuan pesat perusahaan itu, Bapak Nadjikh

dipercaya sebagai pimpinan cabang Surabaya. Tetapi, beliau akhirnya

memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut karena terdapat dualisme

kepemimpinan. Hal itu menyebabkan beliau merasa kondisi tersebut tidak akan

baik bagi perusahaan.

Manajer pengembangan bisnis di perusahaan cold storage disandang

beliau setelah keluar dari perusahaan BUMN tersebut. Karateristik pribadi beliau

yang baik disertai visi untuk kemajuan perusahaan, beliau dapat mencapai tujuan

perusahaan tersebut. Bahkan lebih melampauinya, dan tentu saja perusahaan

tersebut maju pesat. Tetapi ternyata itu tidak sebanding dengan apa yang sudah

diberikan kepada perusahaannya, Bapak Nadjikh memutuskan untuk

mengundurkan diri. Dan memberanikan diri untuk berwirausaha. Sekarang, beliau

merupakan direktur dari PT. Kelola Mina Laut dan beberapa perusahaan lainnya.

Pengalaman beliau dalam memanajerial diasah saat menjabat posisi

penting di perusahaan. Sehingga saat menjadi direktur di perusahaannya sendiri,

tentu tidak mengalami kesulitan. Dan perusahaannya menjadi berkembang pesat.

Tidak dapat dipungkiri, kesuksesan beliau tidak terlepas dari praktek manajemen.

Diawali dari manajemen diri sendiri. Kesuksesan perusahaan dapat dilihat dari

manajemen yang baik mulai dari tahap perencanaan hingga pengontrolan yang

dilaksanakan oleh manajer (puncak, menengah, lini pertama dan manajemen non

supervisi) serta seluruh sumberdaya yang mendukung.

11

Page 13: PROFIL MANAJER SUKSES

Sebagai manajer puncak yang jumlahnya paling sedikit di organisasi,

seorang manajer puncak bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya organisasi.

Manajer puncak yang menentukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengawasan untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu.

Dalam manajemen, mengetahui dan menguasai pengetahuan secara teoritis

diimbangi pula dengan pengalaman melalui praktek akan menjadi terbaik. Jika

dibandingkan seorang manajer hanya mempunyai pengetahuan secara teoritis

tetapi tidak dapat mempraktekkannya belum tentu mampu melaksanakan praktek

dan sebaliknya.

Bapak Nadjikh, merupakan salah satu contoh pengusaha sukses yang telah

berhasil dalam bisnisnya, padahal tidak pernah menempuh pendidikan di jurusan

Manajemen. Beliau mampu mempraktekkan apa yang sudah beliau laksanakan

selama menjadi seorang manajer. Tentu saja dengan sedikit pengetahuan

manajemen, beliau mampu memaksimalkan usahanya hingga berkembang pesat

seperti sekarang.

Berdasarkan pengalaman para manajer dalam menjalankan organisasi

maupun kenyataan yang bisa didapat di lapangan, manajemen dapat di[ahami

sebagai sebuah pengetahuan sekaligus juga pengalaman. Oleh karena itu, manajer

harus bisa menguasai kedua aspek dari manajemen secara bersamaan yaitu

pengetahuan dan pengalaman.

Beberapa keahlian yang diperlukan agar para manajer dapat melaksanakan

fungsi manajemennya dengan baik. Keahlian – keahlian tersebut diantaranya

keahlian teknis, keahlian konseptual, keahlian berkomunikasi dan berinteraksi,

keahlian dalam pengambilan keputusan, keahlian dalam pengaturan waktu,

keahlian dalam manajemen global serta keahlian dalam teknologi.

12

Page 14: PROFIL MANAJER SUKSES

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Teri Jadi Kakap. http://www.smkteluknaga.com/ , diakses 2

Maret 2011.

Anonim. 2010. Entrepreneur Sukses di Berbagai Perusahaan.

http://www.bpsdmkp.kkp.go.id/, diakses 2 Maret 2011.

Handoko, Hani T. 2003. Manajemen Edisi 2. BPFE. Jogjakarta.

Tisnawati dan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Kencana.

Jakarta

Kadarman dan Udaya. 1994. Pengantar Ilmu Manajemen Buku Panduan

Mahasiswa. Gramedia. Jakarta

13