Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I
description
Transcript of Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I
KESEHATAN MASYARAKAT
Guna mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dan menumbuhkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kesehatan perlu kerjasama dari semua
komponen masyarakat baik pemerintah, swasta dan masyarakat itu sendiri.
Pembangunan kesehatan di Desa Batubulan terus diupayakan peningkatannya baik
melalui peningkatan pengetahuan masyarakat serta meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Adapun beberapa indikator yang dapat dilihat dalam
upaya meningkatkan standar kesehatan masyarakat meliputi :
a. Standar kesehatan balita dan keluarga
1. Kelahiran bayi
Jumlah kelahiran bayi di Desa Batubulan pada tahun 2012 sebanyak
290 orang dan pada tahun 2013 sebanyak 281 orang. Terjadi penurunan
3,10 %, ini merupakan salah satu dampak dari keberhasilan program KB
serta peningkatan pengetahuan kesadaran remaja dan masyarakat tentang
kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Adanya kerjasama lintas
sektor antara PKK desa dan instansi-instansi terkait dalam kegiatan
penyuluhan dan penyampaian informasi-informasi tentang kesehatan
reproduksi remaja dan pendewasaan usia kawin juga ikut andil dalam
peningkatan pengetahuan dan kesadaran remaja serta masyarakat.
2. Kematian ibu, bayi dan balita
Angka kematian ibu kabupaten Gianyar tahun 2013 sebesar
93,03/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan tahun 2013 angka kematian ibu
tingkat nasional 359/100.000 kelahiran hidup. Di Desa Batubulan, pada
tahun 2012 dan 2013 tidak terdapat kematian ibu sampai saat ini.
ANGKA KEMATIAN IBU
Tahu
n
Pencapaian desa
batubulan
Cakupan kabupaten
GianyarTarget nasional
2012 0 60,40/100.000 KH 359/100.000
2013 0 93,03/100.000 KH 359/100.000
Jumlah kematian bayi di desa batubulan tahun 2012 sebanyak 4 orang.
Bayi pertama yang meninggal adalah bayi made Ani Lestari. Bayi tersebut
meninggal karena kelainan kongenilat (jantung bawaan). Bayi tersebut lahir
tanggal 26 November 2011 melalui operasi SC, keesokan harinya bayi sesak
dan telah dirawat selama 6 hari di RS Premagana. Tanggal 2 desember 2011
bayi dilakukan pemeriksaan ECO terlihat jantung bocor dan dirawat di RSUP
sanglah. Tanggal 14 desember 2011 bayi diperbolehkan pulang dengan
dianjurkan untuk berobat rawat jalan. Tanggal 11 februari 2012 bayi mulai
rewel dan dibawa ke RS premagana. Dokter Premagana merujuk ke RSUP
Sanglah namun orang tua baru berangkat tanggal 14 Februari 2012. Tanggal 15
februari 2012 kondisi bayi menurun hingga bayi meninggal pk. 02.30 wita.
Bayi kedua yang meninggal adalah bayi Nym. Susi Amiati. Hal ini
disebabkan karena bayi tersebut mengalami kelainan kongenital (sejak lahir
kedua mata bayi menderita katarak, kedua kaki mengalami ste V dan kelainan
jantung). Dalam hal ini petugas kesehatan (puskesmas) telah melakukan
pelacakan kematian. Dari data di lapangan keluarga ibu bukan termasuk
keluarga miskin. Selama kehamilan ibu telah melakukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin di bidan praktek swasta, puskesmas, serta pemeriksaan
USG di dokter spesialis kandungan. Imunisasi TT sudah berstatus T5. Ibu hanya
melakukan aktivitas ringan sebagai ibu rumah tangga. Dalam keseharian ibu
sudah makan secara normal dan minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan,
tidak pernah minum jamu dan membeli obat sembarangan bila sakit. Ibu
melahirkan di RS swasta melalui operasi secsio cesaria karena letak bayi
sungsang pada tanggal 4 maret 2012 pukul 19.21 wita. Bayi lahir tidak segera
menangis, kulit pucat, BBL 2960 gram dengan anomali kongenital. Setelah
dilakukan penanganan oleh dokter spesialis anak akhirnya pada pk. 22.10 wita
bayi meninggal.
Bayi ketiga yang meninggal adalah bayi komang pande kerti. Bayi ini
dilahirkan tanggal 24 Juli 2012 pk. 21.50 wita dengan kelahiran kembar. 1 bayi
mengalami IUFD (kematian janin dalam kandungan). Bayi ini lahir dengan BB
1900 gram, lahir dengan spontan brach di usia kandungan 35 minggu dan apgar
score 6-7. Tanggal 25 juli 2012 bayi dirawat di inkubator dengan sesak nafas.
Tanggal 26 Juli 2012 bayi mulai membiru, panas 38’C, nafas tidak spontan,
sempat dilakukan VTP namun tidak berhasil dan pk. 11.10 wita bayi meninggal.
Bayi keempat yang meninggal adalah Kadek Ayunda Arisandi Putri.
Bayi ini berumur 5 bulan. Bayi tersebut lahir tanggal 26 maret 2012. Hal ini
disebabkan karena bayi tersebut mengalami kelainan jantung. Bayi tersebut
sudah mendapatkan perawatan di RS swasta dan RSUP sanglah.
Pada tahun 2013 tidak terdapat Kematian Bayi di desa batubulan. Hal ini
disebabkan karena telah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan
termasuk dukungan masyarakat terhadap ibu hamil dan bersalin.
ANGKA KEMATIAN BAYI
Tahun Pencapaian Desa
Batubulan
Cakupan Kabupaten
Gianyar
2012 4 11,17/1000 KH
2013 0 10,08/1000 KH
3. Gizi Bayi dan Balita
Pada tahun 2012 terdapat 689 orang Balita , tidak terdapat Balita dengan
status gizi buruk. Sementara itu cakupan Balita dengan gizi buruk di Kabupaten
Gianyar 6,8% ( tiaracendra.blogspot, 12 Maret 2013) dan tingkat nasional 15 %
( MDGs 2015 ) Tahun 2012 Balita yang datang ditimbang ke posyandu sebanyak 495
orang (71,84 %), sedangkan 194orang (28,15% ) lainnya tetap terpantau status gizinya
di puskesmas, bidan praktek swasta, dokter praktek swasta, klinik swasta dan rumah
sakit. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut diperoleh data Balita dengan status gizi
baik sebanyak 483 orang Balita (70,10 %) , 13 orang balita (1,88%) lainnya dengan
status gizi kurang, dan 5 orang balita (0,72 %) dengan status gizi lebih. Sedangkan
jumlah balita pada tahun 2013 sebanyak 776 orang Balita, Balita yang datang untuk
ditimbang ke posyandu pada tahun 2013 sebanyak 595 orang balita (76,67%). 181
orang (23,32 % ) lainnya tetap terpantau status gizinya di puskesmas, bidan praktek
swasta, dokter praktek swasta, klinik swasta dan rumah sakit. Berdasarkan hasil
pemantauan tersebut diperoleh data Balita dengan status gizi baik sebanyak 567 orang
balita (73,06%) , 18 orang Balita (2,31%) dengan status gizi kurang, dan 9 orang
Balita (1,15%) dengan status gizi lebih. Dari 776 orang Balita di Desa Batubulan
tidak terdapat Balita dengan status gizi buruk¸ namun terdapat 1 ( satu ) orang Balita
terpantau gizi buruk yang berasal dari Kecamatan Denpasar Timur dikarenakan dalam
kesehariannya orang tua Balita tersebut bekerja dan berusaha di wilayah Desa
Batubulan.
STATUS GIZI BALITA
Tahun Jumlah balita Gizi baik %Gizi
kurang%
2012 689 483 70,10 18 1,88
2013 776 567 73,06 13 1,67
PERSENTASE BALITA DENGAN GIZI BURUK
Tahun Pencapaian Desa Cakupan Kab. Gianyar Target Nasional
2012 0% 0% 15%
2013 0% …….% 15%
4. Cakupan Imunisasi
Pelayanan imunisasi dasar telah dilaksanakan secara rutin dan
berkesinambungan melalui kegiatan dalam gedung puskesmas dan pustu yang
dilaksanakan dan dikoordinir oleh petugas puskesmas. Disamping itu pelayanan
imunisasi juga dilaksanakan pada bidan praktik swasta yang ada di wilayah kerja
puskesmas sukawati II. Cakupan imunisasi berdasarkan target program yaitu : BCG
tahun 2012, 261 orang ( 96,7%), dan tahun 2013, 251 orang (98,8%). DPTc-I tahun
2012,260 orang(96,7.%), dan tahun 2013.291 orang (115.0%). DPTc-II tahun
2012.261 orang(96,7.%), dan tahun 2013.291 orang (115,0). DPTc-III tahun 2012.302
orang(111,9 %), dan tahun 2013, 286 orang (113,0% ). Polio I tahun 2012.261
orang(96,7%), dan tahun 2013.251 orang (98,8%). Polio II tahun 2012, 261
orang(96,7%), dan tahun 2013. 287 orang (113,4%).
5. Angka harapan Hidup
Harapan hidup penduduk Desa Batubulan menunjukkan bahwa semakin muda
kelompok umur penduduk maka harapan hidupnya semakin tinggi karena tingkat
kematian penduduk pada kelompok umur muda relatif rendah, sebaliknya semakin tua
kelompok umur penduduk semakin rendah harapan hidupnya karena tingkat kematian
penduduk pada kelompok umur ini semakin tinggi. Adapun angka harapan hidup pada tahun
2012 adalah sebesar 63,87% tahun dengan perincian umur 0 hari meninggal sebanyak 1
orang, umur 2 bulan sebanyak 1 orang, umur 4 bulan sebanyak 1 orang, umur 10 tahun
sebanyak 1 orang, umur 19 tahun sebanyak 1 orang, umur 30 tahun sebanyak 1 orang, umur
38 tahun sebanyak 1 orang, umur 39 tahun sebanyak 1 orang, umur 40 tahun sebanyak 1
orang, umur 47 tahun sebanyak 1 orang, umur 48 sebanyak 1 orang, umur 55 tahun
sebanyak 1 orang, umur 60 tahun sebanyak 3 orang dan umur 64 meninggal sebanyak 1
orang, umur 65 meninggal sebanyak 3 orang, umur 67 meninggal sebanyak 1 orang, umur
70 meninggal sebanyak 3 orang, umur 75 meninggal sebanyak 4 orang, umur 78 meninggal
sebanyak 1 orang, umur 80 meninggal sebanyak 5 orang, umur 85 meninggal sebanyak 2
orang, umur 90 meninggal sebanyak 5 orang, umur 95 meninggal sebanyak 2 orang jika
ditotal jumlah umur meninggal sebanyak 3.257 dan jumlah warga yang meninggal sebanyak
51 orang.
Sedangkan pada tahun 2013 angka harapan hidup sebesar 69,31 % dengan perincian
umur 28 tahun meninggal sebanyak 1 orang, umur 37 tahun sebanyak 2 orang, umur 42
tahun sebanyak 2 orang, umur 50 tahun sebanyak 4 orang, umur 51 tahun sebanyak 1 orang,
umur 53 tahun sebanyak 1 orang, umur 55 tahun sebanyak 3 orang, umur 60 tahun
sebanyak 2 orang, umur 65 tahun sebanyak 2 orang, umur 68 sebanyak 1 orang, umur 69
sebanyak 2 orang, umur 70 tahun sebanyak 4 orang, umur 75 tahun sebanyak 4 orang dan
umur 80 tahun sebanyak 6 orang, umur 82 meninggal sebanyak 2 orang, umur 85
meninggal sebanyak 1 orang, umur 90 meninggal sebanyak 5 orang, umur 95 meninggal
sebanyak 1 orang, umur 121 meninggal sebanyak 1 orang sehingga total umur meninggal
sebanyak 3.396 sedangkan jumlah warga yang meninggal sebanyak 49 orang. Jadi
prosentase angka harapan hidup tahun 2013 sebanyak 69,31%. Sehingga ada kenaikan
sebesar 5,44 %.
Cukup tingginya prosentase Harapan Hidup penduduk di Desa Batubulan diakibatkan
oleh adanya pelayanan kesehatan gratis kepada lansia secara rutin serta adanya pelayanan
kesehatan penanganan penyakit degenerative. Disamping sering adanya pembinaan tentang
pola hidup sehat serta kesehatan sanitasi lingkungan yang bersih kepada masyarakat.
6. Cakupan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih
Cakupan pemenuhan kebutuhan air bersih di Desa Batubulan pada umumnya tidak
ada kesulitan. Semua penduduk (keluarga) telah dapat menikmati air bersih. Sumber air
bersih yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah akses dari PDAM, yaitu
sebanyak 3538 KK pada tahun 2012 dan 3786 KK pada tahun 2013. Jadi tidak ada
satupun keluarga yang tidak dapat menikmati air bersih. Dalam satu rumah tangga bisa ada
2 sampai 3 akses sambungan PDAM. Ada juga beberapa Kepala keluarga patungan
menggunakan akses PDAM ini. Selain menggunakan air bersih yang bersumber dari PDAM,
ada beberapa KK (Rumah Tangga) yang menggunakan air bersih dari sumber mata air
seperti pancoran yang banyak ada di tebing-tebing dan bantaran sungai yang melintas
disisi barat wilayah Desa Batubulan . Ini dilakukan untuk menghemat penggunaan air
PDAM yang berlebihan. Sebelum PDAM melayani air bersih masyarakat, dahulunya
masyarakat memanfaatkan sumber-sumber mata air dari pancoran tersebut.
Salah satu indikator yang penting diperhatikan didalam meningkatkan kuwalitas
derajat kesehatan berdasarkan lingkungan ( kesehatan sanitasi ) adalah kepemilikan jamban
keluarga atau WC. Semua rumah tangga (KK) yang ada di Desa Batubulan telah
mempunyai Jamban/WC. Total KK yang menggunakan jamban/WC di Desa Batubulan pada
tahun 2012 ada sebanyak 4437 KK atau 100 % dan tahun 2013 sebanyak 4796 KK atau
107 %. Namun dari jumlah KK tersebut ada juga yang menggunakan atau memiliki WC
yang masih bergabung dalam satu rumah tangga. Hal ini terjadi karena KK baru yang
masih bergabung dengan orang tuanya mereka menggunakan jamban/WC secara bersama-
sama. Begitu pula dalam satu jamban/WC di dalam satu rumah tangga dapat
dimanfaatkan oleh lebih dari satu Kepala Keluarga. Jadi semua KK yang ada di Desa
Batubulan telah menggunakan atau meiliki jamban, sehingga hampir tidak ada rumah
tangga (KK) yang tidak memiiiki jamban.
7. Kepemilikan Jamban
Salah satu indikator yang penting diperhatikan didalam meningkatkan kuwalitas
derajat kesehatan berdasarkan lingkungan ( kesehatan sanitasi ) adalah kepemilikan jamban
keluarga atau WC. Semua rumah tangga (KK) yang ada di Desa Batubulan telah
mempunyai Jamban/WC. Total KK yang menggunakan jamban/WC di Desa Batubulan pada
tahun 2012 ada sebanyak 4437 KK atau 100 % dan tahun 2013 sebanyak 4796 KK atau
107 %. Namun dari jumlah KK tersebut ada juga yang menggunakan atau memiliki WC
yang masih bergabung dalam satu rumah tangga. Hal ini terjadi karena KK baru yang
masih bergabung dengan orang tuanya mereka menggunakan jamban/WC secara bersama-
sama. Begitu pula dalam satu jamban/WC di dalam satu rumah tangga dapat
dimanfaatkan oleh lebih dari satu Kepala Keluarga. Jadi semua KK yang ada di Desa
Batubulan telah menggunakan atau meiliki jamban, sehingga hampir tidak ada rumah
tangga (KK) yang tidak memiiiki jamban.
b. Pelayanan kesehatan
Pihak Puskesmas Sukawati II dengan Puskesmas Pembantunya, yang mewilayahi
Desa Batubulan, telah melaksanakan tugas dengan baik dan memberikan pelayanan
kesehatan yang memadai dan berkesinambungan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat selain
langsung di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, juga melalui Posyandu-Posyandu
yang ada dimasing-masing Banjar. Posyandu-Posyandu secara rutin, minimal setiap
bulan sekali, telah memberikan pelayanan untuk Penimbangan dan Pemeriksaan
kesehatan Bayi, immunisasi, Pemberian Makanan Tambahan dan Pemeriksaan ibu
hamil dan lansia. Untuk menjaga derajat kesehatan masyarakat, selain Puskesmas dan
puskemas Pembantu yang memberikan pelayanan kesehatan, juga ada 8 orang bidan,
1 orang perawat praktik mandiri, 10 orang dokter praktek swasta, 2 Buah Rumah
Sakit Umum dan 8 buah Apotik serta 2 buah klinik bersalin.
Adapun pelayanan kesehatan gratis yang pernah kami laksanakan pada tahun
2012 dan tahun 2013 adalah pemeriksaan Papsmear IVA sampai kepada
pengobatannya, dimana semua biayanya ditanggung oieh pihak Puskesmas Sukawati
II dan Yayasan Kanker Indonesia. Serta Pemeriksaan dan Pengobatan gratis untuk
kelompok Usia lanjut yang dibantu oieh Puskesmas sukawati II dimana hal ini masih
berlagsung sampai saat ini.
c. Kesehatan Lingkungan
Selain indikator dan pelayanan kesehatan tersebut diatas, yang juga penting
untuk kesehatan adalah kesehatan sanitasi yaitu kesehatan berdasarkan lingkungan
yang bersih. Puskesmas Sukawati II secara berkala telah melakukan pemeriksaan
jentik-jentik nyamuk dari rumah ke rumah yg di laksanakan setiap minggu pada hari
jumat. Di Desa Batubulan telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk
menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Terdapat kegiatan rutin yg telah
dilaksanakan yaitu Gerakan Meresik / gotong royong kebersihan lingkungan setiap
bulan, pada minggu pertama yang dikoordinir oleh klian banjar masing-masing.
Penduduk Desa Batubulan juga melaksanakan Gerakan 3 M untuk memberantas
sarang-sarang nyamuk, khususnya nyamuk Demam Berdarah Dengue dan gotong
royong kebersihan untuk menjaga lingkungan supaya bersih dan sehat. Lingkungan
yang kotor dan kumuh akan potensial menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
PKK juga aktif berperan serta melalui kegiatan gotong royong yang dilaksanakan
setiap hari minggu pertama. Hal ini diharapkan dapat menjaga kebersihan dan kesehatan
lingkungan serta mencegah terjadinya kasus Demam Berdarah di Desa Batubulan. Disamping
itu PKK desa bekerja sama dengan Puskesmas melakukan tindakan promotif dan prepentif
dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan yaitu penyuluhan tentang PHBS, penyakit-
penyakit musiman, ISPA, diane, penyakit yang sedang trend seperti DBD, flu burung, kusta,
dan kanker servik, kesehatan reproduksi, pendewasaan usia kawin dan lain-lain.
Maraknya bencana alam akhir-akhir im telah memperparah kondisi sosial ekonomi
dan lingkungan. Pencamaran lingkungan, penggundulan hutan, pengungsian dan wabah
penyakit serta KLB. Konflik sosial yang berkepanjangan telah menimbulkan kerusuhan dan
pertikaian, stress, gangguan jiwa dan kemiskinan sehingga turut meningkatkan masalah
kesehatan, munculnya penyakit baru seperti HIV /AJDS, SARS, Flu burung, rabies dan
penyakit endemis seperti diare, demam berdarah.
Sehubungan dengan itu pemerintah telah menetapkan sasaran yang harus dicapai
yaitu meningkatnya umur harapan hidup, menurunkan angka kematian bayi, angka kematian
ibu melahirkan dan menururmya prevalensi gizi kurang anak balita. Langkah nyata untuk
mencapai tujuan tersebut yaitu dengan cara seluruh desa di Indonesia menjadi Desa Siaga.
Demikian juga desa Batubulan telah menjadi Desa Siaga dengan membentuk Pos Kesehatan
Desa yang dikelola oleh 2 orang Bidan dan 2 orang kader
Tujuan umum
Pembentukan Poskesdes yaitu terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap
permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
Tujuan khususnya :
a. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan.
b. Terselengaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan
kewaspadaan dan kesiagaan masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta factor-faktor resikonya (termasuk
status gizi dan ibu hamil yang beresiko).
c. Terselenggaranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka memngkatakan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan.
d. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan
tenaga profesional kesehatan.
e. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa.
Kegiatan Poskesdas utamanya adalah pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans
penyakit, gizi, prilaku beresiko, lingkungan dan masalah kesehatan lainnya) penanganan
kegawat daruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana dan pelayanan kesehatan
dasar ( dilaksanakan di puskesmas pembantu).
Kegiatan Poskesdes lainnya yang merupakan kegiatan pengembangan yaitu promosi
kesehatan, penyehatan lingkungan dan lain-lain sebagai bentuk pertanggung jawaban maka
kegiatan poskesdes didukung dengan pencatatan dan pelaporan.
Hasil kegiatan atau Survey Mawas Diri (SMD) dibahas dalam Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD), sehingga masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya dan
merencanakan penanggulangan masalah tersebut. Dengan demikian masalah tersebut
merupakan tanggung jawab bersama masyarakat.
Sehubungan dengan peningkatan status desa siaga menjadi desa siaga aktif, di desa
Batubulan telah terbentuk forum dan lembaga kemasyarakatan antara lain:
Organisasi Kemasyarakatan Wanita
- Sekaa Santi Wanita
- Sekaa Gong Wanita
- Sanggar – Sanggar
- Salon Desa
Forum tentang kesehatan / peduli kesehatan
Forum Desa Siaga
Kelompok Pengerajin
Kelompok Ternak
Forum ketertiban keamanan
Forum kreatifitas masyarakat
Organisasi LPM dan BPD
Organisasi Bapak
- Pesantian Lanang
- Sekaa Gong Lanang
Organisasi Pemuda
- Karang Taruna
- STT
Lembaga Adat
- Subak
- Pecalang
- LPD
- Koperasi Banjar
Adapun sumber dana dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
UKBM tersebut yaitu:
o Adanya bantuan oprasional dan pemerintah Kab Gianyar
o Adanya dana swadaya dan PKK berupa jimpitan untuk membantu kelancaran PMT
dan posyandu
o Adanya bantuan dan PNPM mandiri
o Adanya bantuan dan ADD
Rencana kedepan akan diupayakan pencarian sumber-sumber dana untuk menunjang
kegiatan baik dan swadaya masyarakat dan mencari donator lain. Poskesdes juga telah
melaksanakan SMD dan MMD dibantu pihak terkait, sebanyak 2 kali, 1 kali di tahun 2012
dan 1 kali tahun 2013 guna membahas permasalahan- permasalahan yang terjadi di desa baik
masalah kesehatan maupun masalah lingkungan dan lain-lain, serta mencari alternative
pemecahan masalah seperti DBD tahun 2012 terjadi 15 kasus dan tahun 2013 terjadi 12
kasus . Kasus DBD meningkat tajam dalam setahun karena curah hujan yg tidak menentu .
maka kami telah melakukan pogging secara swadaya. PJB yang dilakukan oleh 5 orang kader
jumantik yang telah terlatih dibantu petugas puskesmas dan seluruh masyarakat setiap minggu
yg di ambil setiap hari jumat . ABJ (Angka Bebas Jentik) Desa Batubulan tahun 2012 sebesar
97,97% dan Tahun 2013 sebesar 99,57%. Terjadi peningkatan sebesar 1,6 %. Hal ini
disebabkan karena meningkatnya kesadaran masyarat akan pentingnya pemberantasan sarang
nyamuk (3M) yang dilakukan pada masing-masing rumah. Maraknya kasus rabies dan flu
burung sehingga di tahun 2013 juga telah dilakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang
penyakit tersebut dengan kerja sama lintas sektor dengan puskesmas dan Dinas Peternakan
untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan survey serta vaksinasi masal terhadap HPR
(Hewan Penularan Rabies). Disamping itu untuk keperluan respon cepat terhadap
kemungkinan ancaman adanya KLB telah dibentuk tim gerak cepat (TGC) yang siaga
bencana, kejadian luar biasa, dan wabah.
Pembangunan di bidang kesehatan berjalan dengan cepat, untuk itu perlu arah
kebijakan dan prioritas pembangunan di bidang kesehatan. Pencapaian kemajuan
pembangunan di bidang kesehatan dinilai dengan pencapaian target. Salah satunya
tercapainya 100% rumah tangga yang ber PHBS, Pemantauan terhadap pencapaian target
tersebut dengan melakukan survey PHBS tatanan rumah tangga. Pada tahun 2012 di desa
Batubulan telah dilakukan survey PHBS pada tatanan rumah tangga dengan jumlah 4437
rumah tangga yang dilaksanakan oleh kader PHBS,kader kesehatan lingkungan, dasa
wisma,Bidan Desa .Pada tahun 2013 juga dilakukan survey PHBS terhadap 4437 KK dengan
hasil sebagai berikut.
Hasil survey tahun 2012 yang meliputi 10 indikator yaitu:
1) Ibu bersain ditolong oleh tenaga kesehatan : 332 RT / 100%
2) Ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya : 278 RT / 84 %
3) Menimbang bayi dan balita tiap bulan : 314 RT / 94,58 %
4) Menggunakan air bersih : 4437 RT / 100 %
5) Mencuci tangan dengan air dan sabun : 4437 RT / 100 %
6) Menggunakan jamban sehat : 4437 RT /100%
7) Memberantasjentik di rumah sekali seminggu : 4347 RT / 97,97 %
8) Makan sayur dan buah setiap hari : 4437 RT / 100 %
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari : 4435 RT / 99,95 %
10) Tidak merokok di dalam rumah : 4214 RT / 95 %
Jumlah rumah tangga yang dikategorikan sehat 4065 orang (91,62 %).
Hasil survey pada tahun 2Ol3 yang juga meliputi 10 indikator yaitu:
1) Ibu bersalin ditolong oleh petugas kesehatan : 332 RT / 100 %
2) Ibu memberikan ASI ekslusif pada bayinya : 278 RT / 84 %
3) Menimbang bayi dan balita tiap bulan : 318 RT / 95,78 %
4) Menggunakan air bersih : 4437 RT / 100 %
5) Mencuci tangan dengan air dan sabun : 4437 RT / 100 %
6) Menggunakan jamban sehat : 4437 RT / 100 %
7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : 4418 RT / 95,57 %
8) Makan sayur dan buah setiap hari : 4437 RT / 100 %
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari : 4435 RT I/99,95 %
10) Tidak merokok di dalam rumah : 4380 RT / 98,7 %
Jumlah rumah tangga yang dikategorikan sehat 4380 orang (98,72 %).
Disamping kegiatan tersebut ada kegiatan tambahan lain yaitu program
diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan melalui tanaman obat keluarga
(TOGA). Teknologi tepat guna sangat diperlukan dalam mencapai kesuma (kesehatan untuk
semua). Pengobatan tradisional (Batra) merupakan bagian integral dan pelayanan kesehatan
masyarakat. Pengembangan obat tradisional merupakan teknologi tepat guna yang
potensional di dalam menunjang pembangunan kesehatan. Toga adalah merupakan
sekumpulan berbagai jenis tanaman yang berfungsi sebagai tanaman obat, sekaligus sebagai
perindang, penyejuk, memperindah pekarangan keluarga.
Gerakan sayang ibu merupakan salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu
saat persalinan. Demikian halnya di desa Batubulan telah dibentuk satgas GSI, Ambulance
Desa, Calon donor darah, Tabulin yang masih aktif sampai saat ini.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Untuk mewujudkan program lingkungan yang bersih dan sehat, terlebih dahulu yang harus
dilaksanakan adalah membina perilaku masyarakatnya agar membiasakan diri untuk hidup bersih
dan sehat. Jika kesadaran warga masyarakat terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat telah
tertanam maka akan lebih mudah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Kebiasaan
hidup bersih dan sehat dimulai dan diri sendiri, kemudian di lingkungan keluarga, di lingkungan
masyarakat sekitar dan lingkungan yang lebih luas lagi. Prinsip itulah yang dikembangkan oleh Pokja
IV, TP. PKK Desa Batubulan dalam menyusun program kesehatan berdasarkan lingkungan yang
bersih.
GAMBAR
Kader-kader kebersihan dan kesehatan lingkungan yang dibentuk PKK Desa Batubulan
bertugas memberikan pembinaan-pembinaan dan konseling kepada sasaran. Kegiatan sehari - hari,
masing-masing anggota kelompok Dasa Wisma wajib mensosialisasikan tentang tujuan program
yang akan dilaksanakan di lingkungan tempat tinggalnya. Sedangkan secara kelompok, bertugas
memberikan pembinaan -pembinaan baik ke rumah - rumah warga maupun melalui sarasehan
tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.
III.1 Pelaksanaan Kegiatan
Operasionalisasi rencana kegiatan tentang pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat
yang telah ditetapkan oleh Tim Penggerak PKK Desa Batubulan telah dilaksanakan dalam berbagai
kesempatan. Kegiatan - kegiatan tersebut dilaksanakan melalui sarasehan, penyuluhan, sosialisasi
baik di Kantor Desa, Balai Banjar ( Balai Masyarakat ), Posyandu, dan Pembinaan dari rumah ke
rumah. Kegiatan yang dilaksanakan lebih menekankan pada aspek persuasive dengan memberikan
pembinaan dan pengarahan. Pokja IV telah mengidentifikasi materi-materi yang harus disampaikan
kepada warga untuk diterapkan dan dilaksanakan yaitu:
1. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
2. Penataan lingkungan yang bersih dan sehat, seperti pekarangan dan telajakan rumah, dan
telajakan di tempat-tempat umum. Pentingnya melaksanakan gotong royong kebersihan di
lingkungan
3. Pentingnya melaksanakan gotong royong kebersihan di lingkungan rumah tangga,
perumahan, banjar/ dusun dan lingkungan desa
4. Memanfaatkan pekarangan yang ada untuk ditanami berbagai tanaman obat keluarga
( TOGA) dan tanaman waring hidup seperti sayur sayuran
5. Memberikan konseling tentang pentingnya meningkatkan gizi keluarga dan mengkonsumsi
bahan-bahan masakan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh seperti penggunaan garam
beryodium, minum air yang telah dimasak, mengkonsumsi sayur-sayuran yang masih segar
terutama yang langsung dipetik dari pekarangan rumah, dan mengkonsumsi buah-buahan.
6. Pentingnya berolahraga, seperti senam, jaln santai, lari, dan lain-lainnya
7. Pentingnya membuat kandang ternak agar ternak tidak lepas berkeliaran dan memisahkan
kandang temak dengan lingkungan tempat tinggal.
8. Tiap keluarga atau rumah tangga wajib memiliki jamban/WC
9. Tiap rumah tangga wajib memiliki saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan tidak ada air
yang tergenang di pekarangan dan lingkungan sekitar.
10. Tiap rumah tangga wajib memiliki tempat pembuangan sampah (TPS) dan membuang
sampah pada TPS tersebut.
11. Selalu melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M
12. Pentingnya memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan, misalnya melalui asuransi atau
tabungan kesehatan.
Kegiatan melalui penyuluhan yang telah beberapa kali dilaksanakan adalah:
1. Tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ
2. Reproduksi wanita, yang dirangkai dengan pemeriksaan dan
pengobatan papsmear
3. Pentingnya memberikan ASI Eksklusif kepada Bayi dan selalu rutin
membawa bayinya ke Posyandu
4. Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba
5. Penyuluhan tentang HIV / ADS
6. Penyuluhan tentang TOGA
III.2 Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan
Di Desa Batubulan telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk menjaga
lingkungan yang bersih dan sehat. Kegiatan gotong royong menjaga kebersihan desa dilaksanakan
secara rutin oleh masing-masing banjar dan desa pekraman di wilayahnya masing-masing. Begitu
juga komponen masyarakat, seperti organisasi pemuda dan pemudi yang tergabung dalam wadah
Sekaha Teruna -Teruni (STT) masing-masing banjar dan organisasi PKK baik Desa maupun di masing-
masing banjar.
PKK Desa melalui Pokja IV bekerja sama dengan Pemerintah Desa, secara rutin
melaksanakan gotong royong kebersihan desa dengan mengundang anggota lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang ada di Desa.
Kegiatan bulan bakti gotong royong, yang menjadi program pemerintah pusat wajib
dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa. Kegiatan ini di Desa Batubulan telah dilaksanakan bersama
sama lembaga-lembaga desa .
III.3 Kegiatan Kesehatan Lingkungan
Pada tahun 2004 - 2005 Bupati Gianyar telah menginstruksikan pelaksanaan Gerakan 3M di
seluruh Kabupaten Gianyar untuk memberantas sarang-sarang nyamuk. Tujuannya adalah untuk
mencegah terjangkitnya penyakit Demam Berdarah. Atas instruksi tersebut maka di Desa Batubulan
telah dilaksanakan Gerakan 3M, untuk memberantas sarang nyamuk, melalui gerakan gotong royong
kebersihan untuk menjaga lingkungan supaya bersih dan sehat. Sedangkan pada tahun 2006,
berdasarkan instruksi Bupati Gianyar, dilaksanakan secara serantak Gerakan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) di desa-desa seluruh Kabupaten Gianyar. Demikian juga di Desa Batubulan dan unsur
Kecamatan, Pemerintah Desa, PKK, dibawah koordinasi Puskesmas Sukawati II secara berkala telah
melaksanakan Gerakan PSN dengan mengadakan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk dari rumah ke
rumah serta melaksanakan pembinaan untuk merubah perilaku warga agar membiasakan diri untuk
hidup bersih dan sehat.
GAMBAR
Langkah-langkah yang telah dilaksanakan di Desa Batubulan dalam hal penataan
lingkungan perumahan telah dilakukan secara rutin dan berkelanjutan melalui Tim Penggerak PKK
Desa dan PKK Banjar / Dusun. Kegiatan penataan lingkungan perumahan diawali dengan pembuatan
Rencana Kerja Tahunan oleh Tim Penggerak PKK yang dijabarkan lebih lanjut oleh Pokja -Pokja PKK,
khususnya Pokja IV.
Untuk menunjang kegiatan operasional, yang merupakan penjabaran dan rencana kerja
tahunan, telah dilakukan langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
1. Membentuk Tim Pembina Kesehatan Lingkungan di Tingkat Desa
2. Mengadakan penyuluhan dan Pembinaan secara periodik
3. Membentuk Kader Kesehatan Lingkungan di 17 banjar
4. Mengadakan pembinaan secara terpadu di masing-masing banjar / dusun yang dilanjutkan
dengan kunjungan dari rumah ke rumah untuk memberikan pembinaan secara khusus
kepada para keluarga
5. Mengadakan kebersihan antar banjar / dusun.
Sekolah-sekolah yang ada di Desa Batubulan selalu melaksanakan kegiatan kebersihan
meskipun jadwal sekolah libur. Pada hari —hari libur, masing - masing kelas bergiliran
melaksanakan kegiatan kebersihan di sekolah. Di setiap banjar, PKK-nya secara rutin
melaksanakan gotong royong kebersihan, demikian juga krama Desa Pekraman di masing-
masing Desa Pekraman melakukan kebersihan dari rumah sampai di ambal-ambal depan
rumah untuk menjaga kesehatan lingkungan, krama banjar dan PKK telah memiliki jadwal
rutin untuk gotong royong kebersihan setiap arisan PKK di masing-masing banjar.
III.4 Kader Pelaksana Kesehatan Lingkungan
Pokja IV PKK Desa Batubulan bekerjasama dengan Puskesmas Sukawati II selalu
berkoordinasi untuk melaksanakan rencana kerja di bidang kebersihan dan kesehatan
lingkungan. Untuk mengsukseskan kegiatan dibidang kebersihan dan kesehatan lingkungan, Tim
Penggerak PKK Desa memanfaatkan Kelompok Dasa Wisma yang telah dibentuk. Dasa Wisma
yang telah dibentuk berjumlah 126 kelompok yang tersebar di masing -masing banjar / dusun
dengan jumlah kader 32 bertugas memberikan pembinan-pembinaan dan sosialisasi kepada
sasaran serta menginformasikan kepada petugas kesehatan apabila menemukan kasus yang
berpotensi menular. Sedangkan secara kelompok, mereka wajib mendampingi Tim dari Desa
yang terdiri dari PKK Desa di bawah koordinasi Pokja IV ,Tenaga kesehatan dari Puskesmas
sukawati II, Kecamatan bahkan tidak jarang Tim Penggerak PKK Kabupaten merasa perlu turun
ke masing-masing keluarga dan rumah tangga untuk memberikan pembinaan tentang program
kebersihan dan kesehatan lingkungan.
GAMBAR
III.5 Sarana Kegiatan
Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala aktivias hidup sehari-
hari. Untuk dapat memperoleh hidup sehat kita harus berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Program Prilaku Hidup Bersih dan Sehat serta rencana kerja yang telah disusun dan kader
pelaksana dibentuk maka kegiatan program dapat dilaksanakan.
Kader kebersihan dan kesehatan lingkungan secara kelompok melaksanakan penataan
lingkungan di tempat-tempat umum melalui kegiatan gotong royong, misalnya di tempat-tempat
ibadah, jalan-jalan umum, selokan / got dan tempat-tempat lainnya. Selain tempat-tempat yang
disebutkan tadi, diteruskan dengan menyasar keluarga dan rumah tangga yang ada di masing-
masing banjar/dusun untuk diberikan pembinaan dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga
lingkungan yang bersih dan sehat.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya dengan kata lain masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku dalam
pembangunan kesehatan dalam menjaga memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya
sendiri serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dan Rumah Tangga karena rumah tangga yang
sehat merupakan aset atau modal pembangunan di masa depan yang perlu dijaga ditingkatkan dan
dilindungi kesehatannya, beberapa anggota rumah tangga mempunyai masalah rawan terkena
penyakit infeksi dan non infeksi oleh karena itu untuk mencegahnya anggota rumah tangga perlu
diberdayakan untuk melaksanakan PHBS
Pembinaan PHBS di rumah tangga merupakan salah satu upaya strategis untuk
menggerakan dan memberdayakan keluarga atau anggota rumah tangga untuk hidup bersih dan
sehat melalui upaya ini setiap rumah tangga diberdayakan agar tahu mau dan mampu menolong diri
sendiri dibidang kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang sehat mencegah dan
menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
setiap rumah tangga juga digerakkan untuk berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.
Pembinaan PHBS dirumah tangga juga ditujukan untuk mempercepat terwujudnya rumah
tangga sehat sebagai salah satu indicator Desa Sehat, Kecamatan Sehat, Kabupaten / Kota Sehat,
Propinsi Sehat dan Indonesia Sehat. Oleh karena itu pemerintah mentargetkan tercapainya rumah
tangga ber- PHBS minimal 65 % Tahun 2010. sasaran pembinaan PHBS di rumah tangga adalah
seluruh anggota rumah tangga yaitu pasangan usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui, anak, remaja,
dewasa, usia lanjut, pengasuh anak.
Untuk itu perlu adanya pembinaan dan penyuluhan yang berkesinambungan kepada
keluarga beserta anggotanya agar mereka mau atas kesadaran sendin melaksanakan PHBS.
Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan secara berjenjang oleh Tim Penggerak PKK dengan
Kader PHBS sebagai ujung tombak dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh dan
penggerak masyarakat, kader-kader ini mulai untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan
khususnya program pembangunan kesehatan dan kelompok Dasawisma dengan harapan pembinaan
PHBS di rumah tangga berjalan secara berkesinambungan dan diperoleh data-data yang secara nyata
telah melaksanakan PHBS di rumah tangga.
Demikian halnya Desa Batubulan melaksanakan Pembinaan PHBS dirumah tangga melalui
langkah- langkah sebagai berikut:
a. Sosialisasi PHBS di rumah tangga
melakukan sosialisasi kepada kelompok PKK mulai dari Dasawisma, Dusun/ Lingkungan dan
Kader-kader yang ada di Desa
b. Pengumpulan data PHBS dirumah tangga
Pembinaan PHBS di rumah tangga diawali dengan kegiatan pengumpulan data oleh Kader PKK
Desa:
Mengetahui jumlah rumah tangga yang ada di Desa Batubulan
Ketersediaan formulir atau kartu PHBS dirumah tangga yang sesuai dengan jumlah rumah
tangga yang ada.
Tenaga pengumpul data adalah Ketua Kelompok Dasa Wisma
Para Ketua Kelompok Dasawisma telah diberikan penjelasan tentang cara pengumpulan data
di rumah tangga
Ketua Kelompok Dasawisma mengumpulkan data 7 Indikator PHBS dan 3 indikator gaya
hidup sehat di masing-masing rumah tangga yang ada di Desa dengan menggunakan
formulir atau kartu PHBS di rumah tangga
Ketua kelompok Dsawisma melakukan pengamatan disekitar rumah pada saat pengumpulan
data untuk mendukung kebenaran jawaban masing - masing rumah tangga
Ketua Kelompok Dasawisma mengirimkan data yang sudah terkumpul pada kelompok PKK
Dusun untuk diteruskan secara berjenjang sampai pada Ketua TP. PKK Tingkat Desa.
c. Pengolahan data dan pemetaan PHBS
Hasil pengumpulan data dari kelompok-kelompok PKK selanjutnya diolah secara manual oleh
TP.PKK Desa.
Setiap rumah tangga akan diklasifikasikan sebagai rumah tangga sehat atau rumah tangga
tidak sehat.
Klasifikasi rumah tangga sehat apabila rumah tangga tersebut memenuhi 7 indikator PHBS
dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat namun bila tidak ada bayi dan tidak ada balita maka
pengertian rumah tangga ber- PHBS yang memenuhi hanya 7 indikator PHBS.
Hasil survey tahun 2012 yang meliputi 10 indikator yaitu:
1) Ibu bersain ditolong oleh tenaga kesehatan : 332 RT / 100%
2) Ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya : 278 RT / 84 %
3) Menimbang bayi dan balita tiap bulan : 314 RT / 94,58 %
4) Menggunakan air bersih : 4437 RT / 100 %
5) Mencuci tangan dengan air dan sabun : 4437 RT / 100 %
6) Menggunakan jamban sehat : 4437 RT /100%
7) Memberantasjentik di rumah sekali seminggu : 4347 RT / 97,97 %
8) Makan sayur dan buah setiap hari : 4437 RT / 100 %
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari : 4435 RT / 99,95 %
10) Tidak merokok di dalam rumah : 4214 RT / 95 %
Jumlah rumah tangga yang dikategorikan sehat 4065 orang (91,62 %).
Hasil survey pada tahun 2Ol3 yang juga meliputi 10 indikator yaitu:
1) Ibu bersalin ditolong oleh petugas kesehatan : 332 RT / 100 %
2) Ibu memberikan ASI ekslusif pada bayinya : 278 RT / 84 %
3) Menimbang bayi dan balita tiap bulan : 318 RT / 95,78 %
4) Menggunakan air bersih : 4437 RT / 100 %
5) Mencuci tangan dengan air dan sabun : 4437 RT / 100 %
6) Menggunakan jamban sehat : 4437 RT / 100 %
7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : 4418 RT / 95,57 %
8) Makan sayur dan buah setiap hari : 4437 RT / 100 %
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari : 4435 RT I/99,95 %
10) Tidak merokok di dalam rumah : 4380 RT / 98,7 %
Jumlah rumah tangga yang dikategorikan sehat 4380 orang (98,72 %).
V. KEBERSIHAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Selain kesehatan secara umum, yang juga penting untuk diperhatikan adalah sanitasi yaitu
kesehatan yang berdasarkan lingkungan yang bersih. Lingkungan yang kotor dan kumuh akan
potensial menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
Di Desa Batubulan telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk menjaga
lingkungan yang bersih dan sehat. Kegiatan gotong royong menjaga kebersihan Desa dilaksanakan
secara rutin oleh masing-masing banjar dan desa pekraman di wilayahnya masing-masing. Begitu
juga komponen masyarakat, seperti organisasi pemuda dan pemudi yang tergabung dalam wadah.
Sekeha Teruna Teruni (STT) masing-masing banjar dan organisasi PKK baik Desa maupun di masing-
masing banjar.
PKK desa, melalui Pokja IV, bekerja sama dengan Pemerintah Desa, secara rutin
melaksanakan gotong royong kebersihan desa dengan mengundang anggota-anggota lembaga
kemasyarakatan yang ada di desa.
Kegiatan bulan bhakti gotong royong, yang menjadi program pemerintah pusat, wajib
dilaksanakan oleh pemerintah desa. Kegiatan ini di Desa Batubulan telah dilaksanakan bersama
lembaga-lembaga desa dan seluruh komponen masyarakat.
IV.1 Kebijakan Kesehatan Lingkungan
Bupati Gianyar telah menginstruksikan pelaksanaan Gerakan 3M di seluruh Kabupaten
Gianyar untuk memberantas sarang nyamuk. Tujuannya adalah untuk mencegah terjangkitnya
penyakit demam berdarah. Atas instruksi tersebut maka di Desa Batubulan telah dilaksanakan
Gerakan 3M, untuk memberantas sarang nyamuk, melalui gerakan gotong royong kebersihan untuk
menjaga lingkungan supaya bersih dan sehat. Berdasarkan instruksi Bupati Gianyar dilaksanakan
secara serentak Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di desa-desa di seluruh Kabupaten
Gianyar. Demikian juga di Desa Batubulan dan Unsur Kecamatan, Pemerintah Desa, PKK dibawah
koordinasi Puskesmas Sukawati II secara berkala telah melaksanakan Gerakan PSN dengan
mengadakan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk dari rumah ke rumah serta melaksanakan
pembinaan untuk merubah perilaku warga agar membiasakan din untuk hidup bersih dan sehat.
GAMBAR
Langkah-langkah yang telah dilaksanakan di Desa Batubulan dalam hal penataan
lingkungan perumahan telah dilakukan secara rutin dan berkelanjutan melalui Tim Penggerak PKK
Desa dan PKK Banjar /Dusun. Kegiatan penataan lingkungan perumahan diawali dengan pembuatan
rencana kerja tahunan oleh Tim Penggerak PKK yang dijabarkan lebih lanjut oleh PokjaPokja PKK,
khususnya Pokja IV.
Untuk menunjang kegiatan operasional, yang merupakan penjabaran dan rencana kerja
tahunan, telah dilakukan langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
1. Membentuk Tim Pembina Kesehatan Lingkungan di Tingkat Desa
2. Mengadakan Penyuluhan dan Pembinaan secara periodik
3. Membentuk Kader Kesehatan Lingkungan di 16 banjar
4. Mengadakan pembinaan secara terpadu di masing-masing banjar/dusun yang dilanjutkan
dengan kunjungan dan rumah ke rumah untuk memberikan pembinaan secara khusus kepada
para keluarga.
5. Mengadakan kebersihan antar banjar / dusun
6. Memberikan penghargaan berupa hadiah kepada banjar/dusun yang terbersih dan
lingkungannya sehat.
Sekolah - sekolah yang ada di Desa Batubulan selalu melaksanakan kegiatan kebersihan
meskipun jadwal sekolah libur. Pada hati libur, masing-masing kelas bergiliran melaksanakan
kebersihan di sekolah. Di setiap banjar, PKK nya secara rutin melaksanakan gotong royong
kebersihan, demikian juga Krama Desa Pekraman di masing-masing Desa Pekraman.
GAMBAR
Dalam rangka meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan, Pemerintah Desa
Batubulan tahun 2012 telah membentuk Kelompok kerja Desa Sehat dengan mengeluarkan
Keputusan Perbekel Nomor 63 /Pem/XII/13, tertanggal 16 Desember 2013, tentang Pembentukan
Kelompok Kerja (Pokja) Desa Sehat. Pemerintah Desa menyediakan sarana angkutan truk yang
pendanaannya berasal dan Pinjaman LPD Desa Pekraman Batubulan. Biaya Operasional diperoleh
dan pembayaran iuran berlangganan perusahaan-perusahaan maupun dari warga masyarakat.
Semua rumah tangga memanfaatkan keberadaan Tim Kebersihan Desa dengan berlangganan untuk
menggangkut sampah-sampahnya. Tim Kebersihan Desa selalu membuang sampahnya ke TPA
Suwung .Biaya pengangkutan sampah yaitu dikeluarkan masing-masing rumah tangga sebesar Rp.
15.000,- (Lima Belas Ribu Rupiah) per tong sampah per bulan, Perusahaan Rp. 30000,-( Tiga Puluh
Ribu Rupiah ) sedangkan Usaha Skala Besar Rp. 30.000 – Rp. 150.000. Selain untuk kepentingan
Kesehatan Lingkungan, Tim Kebersihan sangat membantu menanggulangi sampah-sampah yang
berserakan di jalan raya jika terjadi hujan lebat, akibat luapan sampah dan saluran got yang masih
terbuka.
IV.2 Kader Pelaksana Kesehatan Lingkungan
Pokja IV TP PKK Desa Batubulan bekerjasma dengan Puskesmas Sukawati II selalu
berkoordinasi untuk melaksanakan rencana kerja dibidang kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Untuk mensukseskan kegiatan dibidang kebersihan dan kesehatan lingkungan, Tim Penggerak PKK
Desa memanfaatkan kelompok Dasa Wisma yang telah dibentuk. Dasa Wisma yang telah dibentuk
berjumlah 83 Kelompok tersebar dimasing-masing banjar/dusun dengan jumlah kader sebanyak 45
Bertugas memberikan pembinaan- pembinaan dan konseling pada sasaran kegiatan. Sehari han
semua kelompok anggota Dasa Wisma tersebut wajib mensosialisasikan tentang tujuan program
yang akan dilaksanakan di lingkungan tempat tinggalnya. Sedangkan secara kelompok, mereka wajib
mendampingi Tim dan desa yang terdiri dan PKK Desa dibawah kordinasi Pokja IV, Tenaga Kesehatan
dan Tenaga Puskesmas Sukawati II, staf Kantor Desa, serta dan Kantor Kecamatan turun ke masing-
masing keluarga dan rumah tangga memberikan pembinaan tentang program kebersihan dan
kesehatan lingkungan.
GAMBAR
IV.3 Sasaran Kegiatan
Setelah rencana kerja disusun dan Kader Pelaksana dibentuk maka sasaran kegiatan harus
ditentukan. Kelompok-kelompok kader yang dikoordinir oleh Ketua Kelompok Dusun. Banjar
berkoordinasi dengan kepala wilayah banjar/ dusun dan kepala wilayah adat setempat dan
menggandeng tokoh masyarakat untuk melaksanakan program - program yang telah disusun.
Kader kebersihan dan kesehatan lingkungan secara kelompok melaksanakan penataan
lingkungan di tempat - tempat umum melalui kegiatan gotong royong, misalnya di tempat-tempat
ibadah, jalan-jalan umum, selokan/ got, dan tempat lainnya. Selain tempat-tempat yang disebutkan
tadi diteruskan dengan menyasar keluarga dan rumah tangga yang ada di masing - masing banjar/
dusun untuk diberikan pembinaan dan konseling tentang pentingnya menjaga lingkungan yang
bersih dan sehat.
IV.4. Perilaku Masyarakat
Untuk mewujudkan program lingkungan yang bersih dan sehat, yang lebih penting dan
lebih dahulu dilaksanakan adalah membina perilaku masyarakatnaya agar membiasakan din untuk
hidup bersih dan sehat. Jika kesadaran warga masyarakat terhadap pentingnya hidup bersih dan
sehat telah tertanam maka akan lebih mudah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
Kebiasaan hidup bersih dan sehat dimulai dan din sendiri, terus dilingkungan keluarga, di lingkungan
masyarakat sekitar dan lingkungan yang lebih luas lagi. Prinsip itulah yang telah dikembangkan oleh
Pokja IV TP PKK Desa Batubulan dalam menyusun rencana program kesehatan berdasarkan
lingkungan yang bersih.
Kader-kader kebersihan dan kesehatan lingkungan yang dibentuk PKK Desa bertugas
memberikan pembinaan - pembinaan dan konseling kepada sasaran kegiatan, masing-masing
kelompok anggota Dasa Wisma tersebut wajib mensosialisasikan tentang tujuan program yang akan
dilaksanakan di lingkungan tempat tinggalnya. Sedangkan secara kelompok, bertugas memberikan
pembinaan baik ke rumah-rumah warga maupun melalui sarasehan tentang pentingnya perilaku
hidup bersih dan sehat.
IV.5 Pelaksanaan Kegiatan
Operasionalisasi rencana kegiatan tentang pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat
yang telah ditetapkan oleh Tim Penggerak PKK Desa Batubulan telah dilaksanakan dalam berbagai
kesempatan. Kegiatan - kegiatan tersebut dilaksanakan melalui sarasehan, penyuluhan, sosialisasi
baik di Kantor Desa, Balai Banjar (Balai Masyarakat ), Posyandu, dan Pembinaan dan rumah ke
rumah. Kegiatan yang dilaksanakan lebih menekankan pada aspek persuasive dengan memberikan
pembinaan dan pengarahan. Pokja IV telah mengidentifikasi materi-materi yang harus disampaikan
kepada warga untuk diterapkan dan dilaksanakan yaitu:
1. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
2. Penataan lingkungan yang bersih dan sehat, seperti pekarangan dan telajakan rumah, dan
telajakan di tempat-tempat umum.
3. Pentingnya melaksanakan gotong royong kebersihan di lingkungan rumah tangga,
perumahan, banjar/ dusun dan lingkungan desa
4. memanfaatkan pekarangan yang ada untuk ditanami berbagai tanaman obat keluarga
( TOGA) dan tanaman waning hidup seperti sayur sayuran
5. Memberikan konseling tentang pentingnya meningkatkan gizi keluarga dan mengkonsumsi
bahan-bahan masakan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh seperti penggunaan garam
beryodium, minum air yang telah dimasak, mengkonsumsi sayur-sayuran yang masih segar
terutama yang langsung dipetik dari pekrangan rumah, dan mengkonsumsi buah-buahan.
6. Pentingnya berolahraga, seperti senam, lari, dan lain-lainnya
7. Pentingnya membuat kandang ternak agar ternak tidak lepas berkeliaran dan memisahkan
kandang temak dengan lingkungan tempat tinggal.
8. Tiap keluarga atau rumah tangga wajib memiliki jamban/WC
9. Tiap rumah tangga wajib memiliki saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan tidak ada air
yang tergenang di pekarangan dan lingkungan sekitar.
10. Tiap rumah tangga wajib memiliki tempat pembuangan sampah (TPS) dan membuang
sampah pada TPS tersebut.
11. Selalu melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M
12. Pentingnya memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan, misalnya melalui asuransi atau
tabungan kesehatan.
Kegiatan melalui penyuluhan yang telah beberapa kali dilaksanakan adalah:
1. Tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi wanita, yang
dirangkai dengan pemeriksaan dan pengobatan papsmear
2. Pentingnya memberikan ASI eksklusif kepada Bayi dan selalu rutin membawa bayinya ke
Posyandu
3. Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba
4. Penluhan tentang HIV / AIDS
5. Penyuluhan tentang TOGA
6. Penyuluhan tentang Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan
7. Penyuluhan tentang DB dan PSN
8. Penyuluhan tentang PHBS
GAMBAR
Selain kegiatan promotif dan prepentif tersebut upaya nyata yang telah dilakukan di Desa Batubulan
adalah:
1. Melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan telajakan, jalan desa dan tempat-
tempat umum setiap minggu yang diadakan oleh semua masyarakat di masing-masing
banjar
2. Meaksanakan kegiatan Kebersihan / PSN di lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh
masing-masing kelompok Dasawisma di Semua Banjar
3. Dalam penanganan sampah Rumah Tangga telah diupayakan pengadaan Truk Pengangkut
Sampah
4. Dalani pelestarian lingkungan yang telah dilakukan adalah mengadakan Gerakan
Penghijauan.
IV.6 Cakupan Sarana Kesehatan Lingkungan
Langkah-langkah yang telah dilaksanakan oleh TP PKK Desa untuk menggugah kesadaran
warga masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat telah memberikan kontribusi
yang cukup signifikan terhadap kegiatan sarana penunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan di
masing-masing rumah tangga.
Cakupan pemenuhan kebutuhan air bersih di Desa Batubulan pada umumnya telah
memadai dan dapat dikatakan baik. Hampir semua penduduk telah menggunakan dan
mengkonsumsi air bersih. Pada tahun 2012 sebanyak 899 RT menggunakan sumur gali , dan 3538
RT menggunakan PDAM. Tahun 2013 sebanyak 899 RT menggunakan sumur gali, dan 3786 RT
menggunakan PDAM. Sehingga perkembangan kepemilikan air bersih dan tahun 2012 sampai
dengan 2013 meningkat 7 %.
Salah satu indikator yang penting diperhatikan didalam meningkatkan kualitas derajat
kesehatan lingkungan ( sanitasi ) adalah kepemilikan jamban keluarga atau WC. Total rumah tangga
yang memiliki jamban atau WC di Desa Batubulan pada tahun 2012 sebanyak 4437 RT atau 100%.
Tahun 2013 kepemilikan jamban meningkat menjadi 4796 RT atau 108,09 % sehingga
perkembangan kepemilikan jamban dan tahun 2012 sampai dengan 2013 meningkat 8,09%.
Masyarakat Desa Batubulan , telah menyadari pentingnya menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan kita bersama Dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat berarti
terjadi peningkatan kwalitas kehidupan masyarakat, dimana hal tersebut merupakan tujuan dari
pembangunan itu sendiri.
Kesehatan adalah kebutuhan kita bersama, Kesehatan itu tak ternilai harganya.
DATA KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2012
No Banjar
Sarana air bersih Sarana Kesehatan Lain
Sungai Mata
Air
Sumur
Gali
PDAM WC SPAL Tempat
Sampah
1 Tegaljaya 0 0 160 5 165 165 165
2 Pengembungan 0 0 164 31 195 195 195
3 Tegaltamu 0 0 99 113 212 212 212
4 Denjalan 0 0 34 189 223 223 223
5 Batur 0 0 17 88 105 105 105
6 Telabah 0 0 1 106 107 107 107
7 Pegambangan 0 0 62 81 143 143 143
8 Pagutan kaja 0 0 84 74 158 158 158
9 Pagutan klod 0 0 73 46 119 119 119
10 Tubuh 0 0 2 263 165 165 165
11 Kalah 0 0 0 78 78 78 78
12 Buwitan 0 0 3 74 77 77 77
13 Kapal 0 0 0 163 163 163 163
14 Tegehe 0 0 32 1195 1227 1227 1227
15 Menguntur 0 0 81 334 415 415 415
16 Sasih 0 0 87 368 455 455 455
17 Candra asri 0 0 0 330 330 330 330
Desa Batubulan 0 0 899 4437 4437 4437 4437
DATA KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2013
No Banjar
Sarana air bersih Sarana Kesehatan Lain
Sungai Mata
Air
Sumur
Gali
PDAM WC SPAL Tempat
Sampah
1 Tegaljaya 0 0 160 5 165 165 165
2 Pengembungan 0 0 164 31 195 195 195
3 Tegaltamu 0 0 99 113 212 212 212
4 Denjalan 0 0 34 189 223 223 223
5 Batur 0 0 17 88 105 105 105
6 Telabah 0 0 1 106 107 107 107
7 Pegambangan 0 0 62 81 143 143 143
8 Pagutan kaja 0 0 84 74 158 158 158
9 Pagutan klod 0 0 73 46 119 119 119
10 Tubuh 0 0 2 313 265 265 265
11 Kalah 0 0 0 78 78 78 78
12 Buwitan 0 0 3 74 77 77 77
13 Kapal 0 0 0 163 163 163 163
14 Tegehe 0 0 32 1227 1450 1450 1450
15 Menguntur 0 0 81 465 469 469 469
16 Sasih 0 0 87 403 455 455 455
17 Candra asri 0 0 0 330 385 385 385
Desa Batubulan 0 0 0 3786 4769 4769 4769
POSYANDU
KEGIATAN POSYANDU
1. Persiapan
Tim Penggerak PKK Desa Batubulan bekerjasama dengan Pokja IV melaksanakan :
- Koordinasi dengan Perbekel beserta perangkatnya, para kepala beserta jajarannya
terutama yang menangani Posyandu dan Bidan Desa serta dengan Lembaga Pembina
Posyandu (LPP) Desa Batubulan berkaitan dengan rencana pelaksanaan kegiatan
kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan.
- Menyusun rencana kegiatan dan anggaran untuk program-program yang berkaitan
dengan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, Keluarga Berencana dan Bidang
Kesehatan.
- Menentukan target sasaran dan jadwal kegiatan, dimana jadwal kegiatan dilaksanakan
dari bulan Januari sampai dengan Desember.
- Membentuk Tim Pelaksana dan Tim Penilai. Tim Pelaksana bertugas mempersiapkan
dan mengkoordinasikan serta memberikan pembinaan-pembinaan, penyuluhan-
penyuluhan dan sosialisasi baik dilaksanakan sendiri maupun bekerjasama dengan Tim
dari Kecamatan dan Kabupaten.
- Sosialisasi kegiatan kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan berupa pembinaan-pembinaan,
penyuluhan-penyluhan, pelatihan-pelatihan dan sebagainya.
2. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu
a. Pelayanan Kesehatan
Dari hasil evaluasi pada pelaksanaan kegiatan dibidang kesehatan, diperoleh
fakta dan informasi bahwa Puskesmas Sukawati II yang mewilayahi Desa Batubulan
serta Puskesmas Pembantu Batubulan I dan Puskesmas Pembantu Batubulan II telah
melaksanakan tugas dengan baik dan memberikan pelayanan kesehatan yang
memadai serta berkesinambungan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat selain langsung di Puskesmas Pembantu
dan Puskesmas, juga melalui Posyandu yang ada di banjar.
Untuk menjaga derajat kesehatan masyarakat, selain Puskesmas Pembantu dan
Puskesmas, juga ada bidan praktek swasta yang memberikan pelayanan kesehatan
pada masyarakat. Pemerintah juga telah memberikan bantuan pengobatan gratis dan
menangggung biaya rawat inap, operasi dan pengobatan lainnya di rumah sakit
kepada masyarakat miskin beserta keluarga yang ada di Desa Batubulan dengan
Jamkesmas sebanyak 153 KK. Selain pengobatan tersebut diatas, Pemerintah
Provinsi juga memberikan pelayanan kesehatan lewat JKBM bagi masyarakat yang
mau menggunakan pelayanan kelas III di Rumah Sakit Pemerintah. Untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, Kader Posyandu di Desa Batubulan
selalu memperoleh bimbingan dan pengarahan dari petugas kesehatan Puskesmas
Pembantu Batubulan I dan II, Puskesmas Sukawati II serta dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Gianyar.
b. Kesehatan Ibu dan Anak
Untuk menunjang kesehatan masyarakat, khususnya Balita, Lansia dan ibu-ibu
hamil dan sehabis melahirkan (masa nifas), Kelompok Posyandu yang ada di Desa
Batubulan menggunakan Juru Arah yang ditugaskan oleh Kelihan Banjar untuk
menyampaikan kepada semua rumah tangga yang ada untuk mengikuti kegiatan-
kegiatan seperti di Posyandu, rapat, gotong royong kebersihan dan lain-lainnya.
Biasanya juru arah ini mendatangi rumah warga 1 atau 2 hari sebelum kegiatan
dilaksanakan. Pada hari “ H “ sebelum acara dimulai biasanya didahului dengan
suara kentongan. Jika kentongan sudah berbunyi maka warga siap untuk datang
kebalai banjar.
Posyandu secara rutin dilaksanakan minimal 1 bulan sekali, dengan
memberikan pelayanan yang meliputi Lima Program terpadu yaitu : Prgram Gizi,
KIA, Imunisasi, Penanggulangan Diare dan program Keluarga Berencana (KB).
Selain Posyandu untuk KIA tersebut juga ada Posyandu untuk para lansia dimana
pusat kegiatannya seperti pemeriksaan dan pengobatan gratis dipusatkan di Balai
Banjar masing-masing.
Jumlah kelahiran Bayi di Desa Batubulan pada tahun 2012 sebanyak 289orang
dan pada tahun 2013 sebanyak 280 orang. Sedangkan angka kematian bayi untuk
tahun 2012 sebanyak 4 orang dan 2013 tidak ada. Jumlah Balita pada Tahun 2012
sebanyak 689 orang, sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 776 orang. Kematian
Balita baik pada tahun 2012 tidak ada , Tahun 2013 tidak ada.
Gizi Buruk di Desa Batubulan pada tahun 2012 tidak ada dan 2013 sebanyak 1 orang.
Pemantauan Cakupan Imunisasi khususnya Imunisasi dasar telah dilaksanakan secara rutin
dan berkesinambungan melalui kegiatan di Posyandu yang diarahkan dan dikoordinir oleh
Petugas UPT Kesmas Sukawati II. Pelayanan Imunisasi di laksanakan di Puskesmas, dan
Puskesmas Pembantu Batubulan I dan II yang dikoordinir petugas Puskesmas. Pelayanan
Imunisasi juga diberikan oleh BPS, DPS, Klinik dan Rumah Sakit.
Realisasi dari target cakupan Imunisasi yang dicapai sangat tergantung dari jumlah
kelahiran yang ada di Desa Batubulan dan tingkat mutasi bayi baik yang datang maupun
keluar dari Desa Batubulan serta target yang ditetapkan oleh Kabupaten, Propinsi maupun
Pusat. Tingkat mobilitas penduduk di Desa Batubulan cukup tinggi sehingga berpengaruh
terhadap jumlah bayi yang ada. Namun yang jelas cakupan Imunisasi yang dicapai sudah
menjangkau 100 % dari Balita yang merupakan penduduk tetap di Desa Batubulan.
INDIKATOR PENILAIAN POSYANDU
A. Indikator Input
1. Kebijakan Posyandu
Pelaksanaan Posyandu mendapat dukungan kebijakan mulai dari tingkat Kabupaten
sesuai dengan surat Keputusan Bupati Gianyar Nomor 135 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Kelompok Kerja Operasional Pos Pelayanan Terpadu (Pokjanal Posyandu) tertanggal 21 Maret
2007. Tingkat Kecamatan juga mengeluarkan kebijakan sesuai dengan surat Keputusan Camat
Sukawati Nomor 05 Tahun 2007 tertanggal 5 juli 2007. Tingkat Desa juga telah mengeluarkan
surat Keputusan Perbekel Desa Batubulan Nomor 42/PEM./VII/2013 tentang Pembentukan dan
Susunan Kepengurusan Kelompok Kerja Posyandu Tingkat Desa dan Banjar se Desa Batubulan.
2. Pembiayaan
a. Sumber Biaya
Pembiayaan Posyandu di Desa Batubulan berasal dari berbagai sumber antara lain :
- Masyarakat: sumbangan langsung dari masyarakat berupa bahan PMT atau berupa
dana dan telah tercatat pada Buku Kas Posyandu.
- Pemerintah Banjar Dinas masing-masing.
Sumbangan dikumpulkan oleh pengurus banjar, kemudian disumbangkan ke
Posyandu.
- Pemerintah Desa Batubulan
Pemerintah Desa Batubulan juga memberikan bantuan dana kepada Posyandu yang
ada di Desa Batubulan yang besarnya untuk masing-masing banjar berbeda.
- UPT Kesmas Sukawati II
Pemberian bahan PMT selama sekali dalam setahun yang bersumber dari dana BOK
Sedangkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Gianyar yang dituangkan dalam
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA
SKPD) Puskesmas/Puskesmas Pembantu Tahun Anggaran Nomor
42/1.02.1.2/DPA/2008, berupa insentif.
b. Pemanfaatan dan Pengelolaan Dana
Dana yang diperoleh Posyandu, digunakan untuk membiayai kegiatan
Posyandu, antara lain untuk biaya operasional posyandu dan biaya penyediaan PMT.
3. Tersedianya Sarana
Pelaksanaan Posyandu juga didukung dengan sarana dan prasarana untuk
keberhasilan pelaksanaanya. Sarana dan prasarana bersumber dari Program PNPM Mandiri
Pedesaan yang telah dibagikan s/d Tahun 2010 sbb:
No. Nama Barang Jumlah
1.
2.
Meja
Kursi
100 buah.
100 buah.
4. Tempat Pelaksanaan Posyandu yang Layak
Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu yang layak di Desa Batubulan berada
pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat yaitu di Balai Banjar masing-masing yang
mana lokasinya memadai dan aman untuk beraktivitas Balita selama kegiatan penimbangan
berlangsung.
5. Kader yang Dilatih
Jumlah kader Posyandu di Desa Batubulan adalah 100 orang dan telah ikut dalam
pelatihan peningkatan kapasitas kader dalam pemantauan pertumbuhan Balita.
B. Indikator Proses
1. Frekuensi Hari Buka Posyandu
Penyelenggaraan Posyandu di Desa Batubulan dilaksanakan dalam satu bulan
kegiatan, baik pada hari buka Posyandu maupun diluar hari buka Posyandu. Hari buka Posyandu
satu kali dalam satu bulan, tanggal dan waktu disepakati oleh warga masyarakat melalui Kelihan
Banjar, kader dan petugas lintas sektor terkait.
2. Kegiatan Penimbangan
Kegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh kader Posyandu dengan
bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Jumlah kader di semua Posyandu masing-
masing 5 orang kader. Jumlah ini sesuai dengan jumlah kegiatan utama yang dilaksakan oleh
Posyandu yakni mengacu pada sistem 5 meja. Adapun yang dimadsud dengan sistem 5 meja
disini bukan menunjuk pada arti harfiah 5 meja, melainkan menunjuk pada jumlah dan jenis
pelayanan yang masing-masing pelayanan di laksanakan terpisah, yaitu Pendaftaran,
Penimbangan, Pencatatan, Penyuluhan dan Pelayanan Kesehatan.
Sehari sebelum pelaksanaan kegiatan Posyandu, kader dan Kelihan Banjar
memberitahukan sasaran. Lalu pada hari buka Posyandu, tugas kader antara lain :
a. Mempersiapkan tempat pelaksanaan, peralatan sarana dan prasarana Posyandu termasuk
penyiapan pemberian makanan tambahan (PMT).
b. Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu.
c. Melaksanakan penimbangan Balita dan Ibu hamil yang berkunjung ke Posyandu.
d. Mencatat hasil penimbangan di KMS/Buku KIA dan mengisi buku register Posyandu/SIP.
e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan dan gizi sesuai dengan hasil penimbangan
serta memberikan PMT.
f. Memberikan pelayanan kesehatan dan KB sesuai dengan kewenanganya, misalnya
memberikan Vitamin A, pemberian tablet Fe, Oralit, Pil KB, Kondom.
g. Setelah pelayanan Posyandu selesai, kader bersama petugas melengkapi pencatatan dan
membahas hasil kegiatan dan tindak lanjutnya.
Diluar hari buka Posyandu, tugas kader antara lain :
a. Mengadakan pemutahiran data sasaran Posyandu Bayi, Anak Balita, Ibu hamil dan Ibu
menyusui.
b. Membuat grafik SKDN.
c. Melakukan tindak lanjut terhadap :
1. Sasaran yang tidak datang,
2. Sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjutan.
d. Memberitahukan pada kelompok sasaran agar berkunjung ke Posyandu pada hari buka.
a. Kegiatan Imunisasi
Pemberian Imunisasi Balita dan Ibu hamil diberikan di Puskesmas dan Puskesmas pembantu
setiap bulannya. Program Imunisasi ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan,
kecacatan dan angka kematian akibat penyakit yang dapat di cegah dengan 9 imunisasi
(DP31) yaitu: BCG (TBC) DPT-HB Combo (Diptheri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B) Polio,
Campak pada Bayi serta Tetanus Toxoid pada WUS, dan Ibu hamil. Pemantauan, pencatatan
dan pelaporan imunisasi juga dilakukan oleh kader Posyandu setiap bulannya.
b. Kegiatan pemanfaatan KMS
Sejak Tahun 2001 di Kabupaten Gianyar telah dimanfaatkan buku KIA dalam memantau
perkembangan sejak Ibu hamil hingga Balita. Pemanfaatan KMS yang ada dalam buku KIA
dilaksanakan setiap kali kegiatan Posyandu, terutama di meja IV dimana dilakukan
penyuluhan berdasarkan KMS. KMS didalam buku KIA digunakan sebagai bahan untuk
merujuk Balita bila tiga kali berturut-turut Balita tidak naik berat badannya di Posyandu.
Buku KIA juga berisi data untuk pemberian Imunisasi, Vitamin A, Pemantuan tumbuh
kembang Balita.
c. Kegiatan Rujukan Balita ke Puskesmas
Balita yang mengalami BGM, 3 T, Gizi Buruk, Diare, Pneumonia, dan lain-lain yang ditemukan
di meja IV akan ditangani di meja V. Bila perlu perawatan selanjutnya maka Balita dirujuk ke
UPT Kesmas Sukawati II.
d. Pelayanan KB
Pelayanan KB diberikan berupa konseling KB, pelayanan kontrasepsi (Pil, Kondom). Pada
saat pelaksanaan Puskesmas keliling juga dilayani pelayanan kontrasepsi mantap berupa
pemasangan IUD.
e. Penyuluhan
Penyuluhan Gizi dan kesehatan pada umumnya diberikan baik secara kelompok sebelum
penimbangan maupun perorangan di meja IV. Materi yang diberikan sesuai dengan buku
kader yang ada disetiap Posyandu di Desa Batubulan, antara lain : pertumbuhan anak,
makanan sehat, anemia gizi besi, diare, kekurangan Vitamin A dan materi lainnya dengan
menggunakan alat peraga dan saran lainnya seperti Poster, Leaflet, Lembar Balik, Food
Model. Penyuluhan kelompok diberikan menggunakan metode ceramah tanya jawab juga
demontrasi.
f. Pelacakan Kasus Gizi Buruk
Posyandu di Desa Batubulan menggunakan Indikator BB/U dalam penentuan status gizi.
Pada tahun 2012 di Desa Batubulan tidak ada balita dengan gizi buruk dan pada tahun 2013
terdapat 1 orang balita gizi buruk. Pelacakan sudah dilaksanakan terhadap semua kasus gizi
kurang. Demikian juga intervensi berupa pemberian makanan tambahan (PMT) serta
konseling. Intervensi tetap dilanjutkan dan ditingkatkan dengan pemantauan terhadap balita
gizi kurang supaya tidak jatuh ke gizi buruk.
C. Indikator Out Put
1. Prosentase Kehadiran Balita di Posyandu
Tingkat partisipasi masyarakat di Desa Batubulan 2012 sebesar 75% dan Tahun 2013 sebesar
91,30%.Angka ini sudah berada diatas target D/S yaitu 80 %. Hasil selengkapanya dapat
dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Kegiatan Penimbangan Balita di Posyandu Desa Batubulan
Tahun 2012
No BulanS K D N D’ D/S N/D
L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Januari 350 328 350 328 233 238 124 150 400 69,47 68,50
2 Februari 365 325 365 325 274 254 120 135 387 76,52 65,89
3 Maret 356 341 356 341 256 243 120 120 413 71,59 58,11
4 April 366 327 366 327 244 235 122 129 395 69,12 63,54
5 Mei 321 332 321 332 237 230 114 126 345 71,52 69,57
6 Juni 399 316 399 316 251 275 127 175 431 73,57 70,07
7 Juli 354 329 354 329 243 235 131 160 382 69,99 76,18
8 Agustus 349 320 349 320 277 263 162 148 429 80,72 72,26
9 Septemebe 338 327 338 327 249 247 165 158 460 74,59 70,22
r
10 Oktober 341 322 341 322 269 233 131 133 399 75,72 66,17
11 Nopember 342 335 342 335 276 272 139 129 465 80,95 57,63
12 Desember 332 325 332 325 267 256 111 112 387 79,60 57,62
Rata-rata 352 327 352 327 252 243 132 140 410 72,90 66,40
Tabel 2. Hasil Kegiatan Penimbangan Balita di Posyandu Desa Batubulan
Tahun 2013
No BulanS K D N D’ D/S N/D
L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Januari 411 365 411 365 312310
199 177497 80,15 60,45
2 Februari 414 380 414 380 352 329 147 199 507 85,76 55,63
3 Maret 409 367 409 367 300 316 162 163 514 79,38 52,76
4 April 409 367 409 367 292 270 132 144 448 72,42 49,11
5 Mei 404 372 404 372 290 313 142 161 466 77,70 60,45
6 Juni 403 355 403 355 263 288 156 145 444 72,69 54,62
7 Juli 409 320 409 320 280 267 165 154 458 75,03 58,32
8 Agustus 420 311 420 311 420 311 222 209 591 100 55,90
9Septemeb
er 428 348 428 360 405 335 232 236 684 95,36 63,24
10 Oktober 436 340 436 340 350 271 194 225 568 80,02 67,47
11Nopembe
r 466 303 466 303 447 280 209 200 555 94,53 56,26
12 Desember 560 316 560 316 423 300 176 178 534 82,53 48,96
Rata-rata 431 345 431 345 342 300 178 183 522 82,73 54,67
2. Prosentase Balita yang Naik Berat Badannya (N/D)
Angka N/D di Desa Batubulan tahun 2012 untuk sebesar 54,67%
3. Pemberian Paket Pertolongan Gizi (PPG)
Kegiatan PPG ini berupa pendistribusian Vitamin A kepada Balita, ibu nifas dan pmberian
tablet FE kepada ibu hamil. Kegiatan ini dilaksanakan baik di Posyandu maupun di
Poskesdes. Hasil kegiatan distribusi kapsul Vitamin A dosis tinggi untuk ibu nifas dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3. Distribusi Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi Untuk Ibu Nifas
Di Desa Batubulan Tahun 2012 dan 2013
No Posyandu
Tahun 2012
Sasaran Hasil %
Tahun 2013
Sasaran Hasil %
1 Br. Tegaljaya 17 14 82,35 19 16 84,21
2 Br. Pengembungan 12 15 125,00 11 12 109,09
3 Br. Tegaltamu 18 11 61,11 11 11 100,00
4 Br. Denjalan 12 20 166,67 14 20 142,86
5 Br. Batur 7 4 57,14 5 5 100,00
6 Br. Telabah 8 8 100,00 6 5 83,33
7 Br. Pegambangan 18 24 133,33 22 13 59,09
8 Br. Pagutan Kaja 14 6 42,86 13 9 69,23
9 Br. Pagutan Klod 11 4 36,36 9 7 77,78
10 Br. Tubuh 16 28 175,00 20 16 80,00
11 Br. Kalah 7 8 114,29 7 9 128,57
12 Br. Buwitan 7 6 85,71 7 3 42,86
13 Br. Kapal 10 15 150,00 10 13 130,00
14 Br. Tegehe 42 42 100,00 44 49 111,36
15 Br. Menguntur 33 50 151,52 34 46 135,29
16 Br. Sasih 32 26 81,25 35 34 97,14
17 Tempekan Candra
Asri 10 9 90,00 20 13 65,00
Jumlah 274 290 105,84 287 281 97,91
Distribusi kapsul Vitamin A untuk ibu nifas pada tahun 2012 adalah 105,84 % dan pada tahun 2013
sudah berada di atas target 90 % yaitu 97,91 %. Hal ini karena kerjasama yang baik antara ibu nifas,
bidan dan kader posyandu.
Untuk data hasil distribusi Vitamin A bayi dan distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi untuk bayi
dan balita di desa Batubulan dapat dilihat pada (tabel 4 dan ...) dimana pencapaiannya sudah 100%.
Begitu pula untuk Distribusi Tablet Fe Kepada Ibu Hamil di Desa Batubulan dapat dilihat pada
tabel..... Jika dilihat dari tabel hasil kegiatan ada beberapa yang belum mencapai target, namun
tetap diupayakan melalui penyuluhan dan sweeping pada setiap pelaksanaan Posyandu untuk
kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Posyandu Desa Batubulan dengan sasaran bayi, anak balita, ibu
hamil, ibu menyusui dan nifas serta lansia. Bentuk kegiatan yang dilaksakan antara lain :
1. Pemeriksaan Ibu hamil dan deteksi dini Ibu hamil resiko tinggi yang dilakukan oleh kader
meliputi pengukuran tinggi badan, lingkar lengan, penimbangan berat badan serta pemeriksaan
4 T (terlalu muda, terlalu sering, terlalu tua, dan terlalu dekat).
2. Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) oleh kader BKB melalui pemanfaatan alat permainan
edukatif.
3. Penyuluhan kesehatan serta demontrasi Perawatan Bayi baru lahir, perawatan kehamilan,
perawatan payudara, pemberiaan air susu ibu (ASI Eklusif) dan pola makan gizi seimbang bagi
ibu hamil.
4. Pemeriksaan lansia meliputi : penimbangan berat badan, pemeriksaan tekanan darah,
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dibantu kader Posyandu. Hasil
kegiatan Program KIA Desa Batubulan Tahun 2012 dan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel.....
Dilihat dari hasil tabel tersebut, sebagian besar hasil kegiatan program KIA berada diatas
target yang ditentukan. Hal ini membuktikan dukungan masyarakat baik itu tokoh formal maupun
informal, kader posyandu serta kompenen masyarakat sangat tinggi tentang program kesehatan ibu
dan anak (KIA), lewat perannya dalam mendeteksi dini kehamilan resiko tinggi sehingga akan
mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Cakupan
kunjungan KIA di posyandu Desa Batubulan dapat dilihat pada tabel....
4.Persentase Kehadiran Kader
Jumlah kader yang ada di Desa Batubulan sebanyak 100 orang Dalam pelaksanaan Posyandu
kehadiran kader 100 %.
5.Persentase Bayi Yang di Imunisasi
Persentase Cakupan Bayi yang di Imunisasi (7 indikator) di Desa Batubulan dalam
pelaksanaan Posyandu wilayah Banjar Kalah rata-rata sudah mencapai target, dimana secara
umum cakupan Imunisasi di Desa Batubulan, Puskesmas Sukawati II sudah cukup baik.
Pelayanan Imunisasi selain dilaksanakan oleh Puskesmas juga banyak klinik dan rumah
sakit swasta serta bidan swasta dan dokter praktek swasta. Hasil kegiatan Imunisasi
terhadap bayi dan Ibu hamil dapat dilihat pada tabel......
6.Persentase KK Yang Menjadi Peserta Dana Sehat
Dari jumlah KK yang ada sebanyak 4447 , jumlah KK yang menjadi peserta dana sehat adalah
sebanyak 4447 atau 100 %. Ini menunjukan bahwa kepedulian dan kondisi untuk
mewujudkan kesehatan masyarakat amat diharapkan dan di idam-idamkan oleh masyarakat.
Penduduk Desa Batubulan yang tidak memiliki Asuransi Kesehatan, biaya kesehatannya
ditanggung melalului pelayanan tingkat dasar Pemerintah Propinsi dan Kabupaten (JKBM),
sehingga bisa dikatakan hampir semua masyarakat Desa Batubulan telah memiliki jaminan
pemeliharaan kesehatan.
7.Persentase Balita Yang Dirujuk
Persentase Balita yang dirujuk ke Puskesmas Sukawati II karena gizi buruk 1 orang. Hal ini
menunjukan bahwa pemantauan dan penanganan ditingkat Desa sangat baik. Balita yang
dirujuk oleh kader Posyandu adalah Balita yang mengalami kesulitan makanan sehingga
berat badannya tidak naik berturut-turut 3 kali, sakit/diare, gizi buruk/kurang dan lain-lain.
Dalam pelaksanaan Posyandu masalah seperti tersebut biasanya langsung diberi penyuluhan
di meja IV serta diberi pelayanan kesehatan di meja V. Jika tidak bisa ditangani, maka
dirujuk ke Puskesmas.
8. Kegiatan Pengembangan Dan Tambahan
Disamping 5 kegiatan utama yang ada di Posyandu seperti : kesehatan Ibu dan anak (KIA),
Keluaga Berencana (KB), Imunisasi, Gizi, dan pencegahan, penanggulangan diare, juga di
Desa Batubulan ada kegiatan tambahan Posyandu antara lain :
1. Bina Keluaga Balita (BKB).
2. Posyandu Lansia.
3. Penemuan dini dan penamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB), misalnya
DBD, Gizi Buruk, Penyakit Menular, TBC, Kusta.
4. Program diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan melalui tanaman
obat keluarga (TOGA).
5. Desa Siaga.
6. Kegiatan Ekonomi Produktif seperti peningkatan pendapatan keluarga (UP2K).
7. Tabungan ibu bersalin (Tabulin).