Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

62
KESEHATAN MASYARAKAT Guna mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kesehatan perlu kerjasama dari semua komponen masyarakat baik pemerintah, swasta dan masyarakat itu sendiri. Pembangunan kesehatan di Desa Batubulan terus diupayakan peningkatannya baik melalui peningkatan pengetahuan masyarakat serta meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adapun beberapa indikator yang dapat dilihat dalam upaya meningkatkan standar kesehatan masyarakat meliputi : a. Standar kesehatan balita dan keluarga 1. Kelahiran bayi Jumlah kelahiran bayi di Desa Batubulan pada tahun 2012 sebanyak 290 orang dan pada tahun 2013 sebanyak 281 orang. Terjadi penurunan 3,10 %, ini merupakan salah satu dampak dari keberhasilan program KB serta peningkatan pengetahuan kesadaran remaja dan masyarakat tentang kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Adanya kerjasama lintas sektor antara PKK desa dan instansi-instansi terkait dalam kegiatan penyuluhan dan penyampaian informasi-informasi tentang kesehatan reproduksi remaja dan pendewasaan usia kawin juga ikut andil dalam peningkatan pengetahuan dan kesadaran remaja serta masyarakat. 2. Kematian ibu, bayi dan balita

description

kesehatan masyarakat

Transcript of Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Page 1: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

KESEHATAN MASYARAKAT

Guna mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dan menumbuhkan

kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kesehatan perlu kerjasama dari semua

komponen masyarakat baik pemerintah, swasta dan masyarakat itu sendiri.

Pembangunan kesehatan di Desa Batubulan terus diupayakan peningkatannya baik

melalui peningkatan pengetahuan masyarakat serta meningkatkan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat. Adapun beberapa indikator yang dapat dilihat dalam

upaya meningkatkan standar kesehatan masyarakat meliputi :

a. Standar kesehatan balita dan keluarga

1. Kelahiran bayi

Jumlah kelahiran bayi di Desa Batubulan pada tahun 2012 sebanyak

290 orang dan pada tahun 2013 sebanyak 281 orang. Terjadi penurunan

3,10 %, ini merupakan salah satu dampak dari keberhasilan program KB

serta peningkatan pengetahuan kesadaran remaja dan masyarakat tentang

kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Adanya kerjasama lintas

sektor antara PKK desa dan instansi-instansi terkait dalam kegiatan

penyuluhan dan penyampaian informasi-informasi tentang kesehatan

reproduksi remaja dan pendewasaan usia kawin juga ikut andil dalam

peningkatan pengetahuan dan kesadaran remaja serta masyarakat.

2. Kematian ibu, bayi dan balita

Angka kematian ibu kabupaten Gianyar tahun 2013 sebesar

93,03/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan tahun 2013 angka kematian ibu

tingkat nasional 359/100.000 kelahiran hidup. Di Desa Batubulan, pada

tahun 2012 dan 2013 tidak terdapat kematian ibu sampai saat ini.

ANGKA KEMATIAN IBU

Tahu

n

Pencapaian desa

batubulan

Cakupan kabupaten

GianyarTarget nasional

2012 0 60,40/100.000 KH 359/100.000

2013 0 93,03/100.000 KH 359/100.000

Page 2: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Jumlah kematian bayi di desa batubulan tahun 2012 sebanyak 4 orang.

Bayi pertama yang meninggal adalah bayi made Ani Lestari. Bayi tersebut

meninggal karena kelainan kongenilat (jantung bawaan). Bayi tersebut lahir

tanggal 26 November 2011 melalui operasi SC, keesokan harinya bayi sesak

dan telah dirawat selama 6 hari di RS Premagana. Tanggal 2 desember 2011

bayi dilakukan pemeriksaan ECO terlihat jantung bocor dan dirawat di RSUP

sanglah. Tanggal 14 desember 2011 bayi diperbolehkan pulang dengan

dianjurkan untuk berobat rawat jalan. Tanggal 11 februari 2012 bayi mulai

rewel dan dibawa ke RS premagana. Dokter Premagana merujuk ke RSUP

Sanglah namun orang tua baru berangkat tanggal 14 Februari 2012. Tanggal 15

februari 2012 kondisi bayi menurun hingga bayi meninggal pk. 02.30 wita.

Bayi kedua yang meninggal adalah bayi Nym. Susi Amiati. Hal ini

disebabkan karena bayi tersebut mengalami kelainan kongenital (sejak lahir

kedua mata bayi menderita katarak, kedua kaki mengalami ste V dan kelainan

jantung). Dalam hal ini petugas kesehatan (puskesmas) telah melakukan

pelacakan kematian. Dari data di lapangan keluarga ibu bukan termasuk

keluarga miskin. Selama kehamilan ibu telah melakukan pemeriksaan

kehamilan secara rutin di bidan praktek swasta, puskesmas, serta pemeriksaan

USG di dokter spesialis kandungan. Imunisasi TT sudah berstatus T5. Ibu hanya

melakukan aktivitas ringan sebagai ibu rumah tangga. Dalam keseharian ibu

sudah makan secara normal dan minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan,

tidak pernah minum jamu dan membeli obat sembarangan bila sakit. Ibu

melahirkan di RS swasta melalui operasi secsio cesaria karena letak bayi

sungsang pada tanggal 4 maret 2012 pukul 19.21 wita. Bayi lahir tidak segera

menangis, kulit pucat, BBL 2960 gram dengan anomali kongenital. Setelah

dilakukan penanganan oleh dokter spesialis anak akhirnya pada pk. 22.10 wita

bayi meninggal.

Bayi ketiga yang meninggal adalah bayi komang pande kerti. Bayi ini

dilahirkan tanggal 24 Juli 2012 pk. 21.50 wita dengan kelahiran kembar. 1 bayi

mengalami IUFD (kematian janin dalam kandungan). Bayi ini lahir dengan BB

1900 gram, lahir dengan spontan brach di usia kandungan 35 minggu dan apgar

score 6-7. Tanggal 25 juli 2012 bayi dirawat di inkubator dengan sesak nafas.

Tanggal 26 Juli 2012 bayi mulai membiru, panas 38’C, nafas tidak spontan,

sempat dilakukan VTP namun tidak berhasil dan pk. 11.10 wita bayi meninggal.

Page 3: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Bayi keempat yang meninggal adalah Kadek Ayunda Arisandi Putri.

Bayi ini berumur 5 bulan. Bayi tersebut lahir tanggal 26 maret 2012. Hal ini

disebabkan karena bayi tersebut mengalami kelainan jantung. Bayi tersebut

sudah mendapatkan perawatan di RS swasta dan RSUP sanglah.

Pada tahun 2013 tidak terdapat Kematian Bayi di desa batubulan. Hal ini

disebabkan karena telah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan

termasuk dukungan masyarakat terhadap ibu hamil dan bersalin.

ANGKA KEMATIAN BAYI

Tahun Pencapaian Desa

Batubulan

Cakupan Kabupaten

Gianyar

2012 4 11,17/1000 KH

2013 0 10,08/1000 KH

3. Gizi Bayi dan Balita

Pada tahun 2012 terdapat 689 orang Balita , tidak terdapat Balita dengan

status gizi buruk. Sementara itu cakupan Balita dengan gizi buruk di Kabupaten

Gianyar 6,8% ( tiaracendra.blogspot, 12 Maret 2013) dan tingkat nasional 15 %

( MDGs 2015 ) Tahun 2012 Balita yang datang ditimbang ke posyandu sebanyak 495

orang (71,84 %), sedangkan 194orang (28,15% ) lainnya tetap terpantau status gizinya

di puskesmas, bidan praktek swasta, dokter praktek swasta, klinik swasta dan rumah

sakit. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut diperoleh data Balita dengan status gizi

baik sebanyak 483 orang Balita (70,10 %) , 13 orang balita (1,88%) lainnya dengan

status gizi kurang, dan 5 orang balita (0,72 %) dengan status gizi lebih. Sedangkan

jumlah balita pada tahun 2013 sebanyak 776 orang Balita, Balita yang datang untuk

ditimbang ke posyandu pada tahun 2013 sebanyak 595 orang balita (76,67%). 181

orang (23,32 % ) lainnya tetap terpantau status gizinya di puskesmas, bidan praktek

swasta, dokter praktek swasta, klinik swasta dan rumah sakit. Berdasarkan hasil

pemantauan tersebut diperoleh data Balita dengan status gizi baik sebanyak 567 orang

balita (73,06%) , 18 orang Balita (2,31%) dengan status gizi kurang, dan 9 orang

Balita (1,15%) dengan status gizi lebih. Dari 776 orang Balita di Desa Batubulan

tidak terdapat Balita dengan status gizi buruk¸ namun terdapat 1 ( satu ) orang Balita

Page 4: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

terpantau gizi buruk yang berasal dari Kecamatan Denpasar Timur dikarenakan dalam

kesehariannya orang tua Balita tersebut bekerja dan berusaha di wilayah Desa

Batubulan.

STATUS GIZI BALITA

Tahun Jumlah balita Gizi baik %Gizi

kurang%

2012 689 483 70,10 18 1,88

2013 776 567 73,06 13 1,67

PERSENTASE BALITA DENGAN GIZI BURUK

Tahun Pencapaian Desa Cakupan Kab. Gianyar Target Nasional

2012 0% 0% 15%

2013 0% …….% 15%

4. Cakupan Imunisasi

Pelayanan imunisasi dasar telah dilaksanakan secara rutin dan

berkesinambungan melalui kegiatan dalam gedung puskesmas dan pustu yang

dilaksanakan dan dikoordinir oleh petugas puskesmas. Disamping itu pelayanan

imunisasi juga dilaksanakan pada bidan praktik swasta yang ada di wilayah kerja

puskesmas sukawati II. Cakupan imunisasi berdasarkan target program yaitu : BCG

tahun 2012, 261 orang ( 96,7%), dan tahun 2013, 251 orang (98,8%). DPTc-I tahun

2012,260 orang(96,7.%), dan tahun 2013.291 orang (115.0%). DPTc-II tahun

2012.261 orang(96,7.%), dan tahun 2013.291 orang (115,0). DPTc-III tahun 2012.302

orang(111,9 %), dan tahun 2013, 286 orang (113,0% ). Polio I tahun 2012.261

orang(96,7%), dan tahun 2013.251 orang (98,8%). Polio II tahun 2012, 261

orang(96,7%), dan tahun 2013. 287 orang (113,4%).

5. Angka harapan Hidup

Harapan hidup penduduk Desa Batubulan menunjukkan bahwa semakin muda

kelompok umur penduduk maka harapan hidupnya semakin tinggi karena tingkat

Page 5: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

kematian penduduk pada kelompok umur muda relatif rendah, sebaliknya semakin tua

kelompok umur penduduk semakin rendah harapan hidupnya karena tingkat kematian

penduduk pada kelompok umur ini semakin tinggi. Adapun angka harapan hidup pada tahun

2012 adalah sebesar 63,87% tahun dengan perincian umur 0 hari meninggal sebanyak 1

orang, umur 2 bulan sebanyak 1 orang, umur 4 bulan sebanyak 1 orang, umur 10 tahun

sebanyak 1 orang, umur 19 tahun sebanyak 1 orang, umur 30 tahun sebanyak 1 orang, umur

38 tahun sebanyak 1 orang, umur 39 tahun sebanyak 1 orang, umur 40 tahun sebanyak 1

orang, umur 47 tahun sebanyak 1 orang, umur 48 sebanyak 1 orang, umur 55 tahun

sebanyak 1 orang, umur 60 tahun sebanyak 3 orang dan umur 64 meninggal sebanyak 1

orang, umur 65 meninggal sebanyak 3 orang, umur 67 meninggal sebanyak 1 orang, umur

70 meninggal sebanyak 3 orang, umur 75 meninggal sebanyak 4 orang, umur 78 meninggal

sebanyak 1 orang, umur 80 meninggal sebanyak 5 orang, umur 85 meninggal sebanyak 2

orang, umur 90 meninggal sebanyak 5 orang, umur 95 meninggal sebanyak 2 orang jika

ditotal jumlah umur meninggal sebanyak 3.257 dan jumlah warga yang meninggal sebanyak

51 orang.

Sedangkan pada tahun 2013 angka harapan hidup sebesar 69,31 % dengan perincian

umur 28 tahun meninggal sebanyak 1 orang, umur 37 tahun sebanyak 2 orang, umur 42

tahun sebanyak 2 orang, umur 50 tahun sebanyak 4 orang, umur 51 tahun sebanyak 1 orang,

umur 53 tahun sebanyak 1 orang, umur 55 tahun sebanyak 3 orang, umur 60 tahun

sebanyak 2 orang, umur 65 tahun sebanyak 2 orang, umur 68 sebanyak 1 orang, umur 69

sebanyak 2 orang, umur 70 tahun sebanyak 4 orang, umur 75 tahun sebanyak 4 orang dan

umur 80 tahun sebanyak 6 orang, umur 82 meninggal sebanyak 2 orang, umur 85

meninggal sebanyak 1 orang, umur 90 meninggal sebanyak 5 orang, umur 95 meninggal

sebanyak 1 orang, umur 121 meninggal sebanyak 1 orang sehingga total umur meninggal

sebanyak 3.396 sedangkan jumlah warga yang meninggal sebanyak 49 orang. Jadi

prosentase angka harapan hidup tahun 2013 sebanyak 69,31%. Sehingga ada kenaikan

sebesar 5,44 %.

Cukup tingginya prosentase Harapan Hidup penduduk di Desa Batubulan diakibatkan

oleh adanya pelayanan kesehatan gratis kepada lansia secara rutin serta adanya pelayanan

kesehatan penanganan penyakit degenerative. Disamping sering adanya pembinaan tentang

pola hidup sehat serta kesehatan sanitasi lingkungan yang bersih kepada masyarakat.

6. Cakupan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih

Page 6: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Cakupan pemenuhan kebutuhan air bersih di Desa Batubulan pada umumnya tidak

ada kesulitan. Semua penduduk (keluarga) telah dapat menikmati air bersih. Sumber air

bersih yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah akses dari PDAM, yaitu

sebanyak 3538 KK pada tahun 2012 dan 3786 KK pada tahun 2013. Jadi tidak ada

satupun keluarga yang tidak dapat menikmati air bersih. Dalam satu rumah tangga bisa ada

2 sampai 3 akses sambungan PDAM. Ada juga beberapa Kepala keluarga patungan

menggunakan akses PDAM ini. Selain menggunakan air bersih yang bersumber dari PDAM,

ada beberapa KK (Rumah Tangga) yang menggunakan air bersih dari sumber mata air

seperti pancoran yang banyak ada di tebing-tebing dan bantaran sungai yang melintas

disisi barat wilayah Desa Batubulan . Ini dilakukan untuk menghemat penggunaan air

PDAM yang berlebihan. Sebelum PDAM melayani air bersih masyarakat, dahulunya

masyarakat memanfaatkan sumber-sumber mata air dari pancoran tersebut.

Salah satu indikator yang penting diperhatikan didalam meningkatkan kuwalitas

derajat kesehatan berdasarkan lingkungan ( kesehatan sanitasi ) adalah kepemilikan jamban

keluarga atau WC. Semua rumah tangga (KK) yang ada di Desa Batubulan telah

mempunyai Jamban/WC. Total KK yang menggunakan jamban/WC di Desa Batubulan pada

tahun 2012 ada sebanyak 4437 KK atau 100 % dan tahun 2013 sebanyak 4796 KK atau

107 %. Namun dari jumlah KK tersebut ada juga yang menggunakan atau memiliki WC

yang masih bergabung dalam satu rumah tangga. Hal ini terjadi karena KK baru yang

masih bergabung dengan orang tuanya mereka menggunakan jamban/WC secara bersama-

sama. Begitu pula dalam satu jamban/WC di dalam satu rumah tangga dapat

dimanfaatkan oleh lebih dari satu Kepala Keluarga. Jadi semua KK yang ada di Desa

Batubulan telah menggunakan atau meiliki jamban, sehingga hampir tidak ada rumah

tangga (KK) yang tidak memiiiki jamban.

7. Kepemilikan Jamban

Salah satu indikator yang penting diperhatikan didalam meningkatkan kuwalitas

derajat kesehatan berdasarkan lingkungan ( kesehatan sanitasi ) adalah kepemilikan jamban

keluarga atau WC. Semua rumah tangga (KK) yang ada di Desa Batubulan telah

mempunyai Jamban/WC. Total KK yang menggunakan jamban/WC di Desa Batubulan pada

tahun 2012 ada sebanyak 4437 KK atau 100 % dan tahun 2013 sebanyak 4796 KK atau

107 %. Namun dari jumlah KK tersebut ada juga yang menggunakan atau memiliki WC

yang masih bergabung dalam satu rumah tangga. Hal ini terjadi karena KK baru yang

Page 7: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

masih bergabung dengan orang tuanya mereka menggunakan jamban/WC secara bersama-

sama. Begitu pula dalam satu jamban/WC di dalam satu rumah tangga dapat

dimanfaatkan oleh lebih dari satu Kepala Keluarga. Jadi semua KK yang ada di Desa

Batubulan telah menggunakan atau meiliki jamban, sehingga hampir tidak ada rumah

tangga (KK) yang tidak memiiiki jamban.

b. Pelayanan kesehatan

Pihak Puskesmas Sukawati II dengan Puskesmas Pembantunya, yang mewilayahi

Desa Batubulan, telah melaksanakan tugas dengan baik dan memberikan pelayanan

kesehatan yang memadai dan berkesinambungan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat selain

langsung di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, juga melalui Posyandu-Posyandu

yang ada dimasing-masing Banjar. Posyandu-Posyandu secara rutin, minimal setiap

bulan sekali, telah memberikan pelayanan untuk Penimbangan dan Pemeriksaan

kesehatan Bayi, immunisasi, Pemberian Makanan Tambahan dan Pemeriksaan ibu

hamil dan lansia. Untuk menjaga derajat kesehatan masyarakat, selain Puskesmas dan

puskemas Pembantu yang memberikan pelayanan kesehatan, juga ada 8 orang bidan,

1 orang perawat praktik mandiri, 10 orang dokter praktek swasta, 2 Buah Rumah

Sakit Umum dan 8 buah Apotik serta 2 buah klinik bersalin.

Adapun pelayanan kesehatan gratis yang pernah kami laksanakan pada tahun

2012 dan tahun 2013 adalah pemeriksaan Papsmear IVA sampai kepada

pengobatannya, dimana semua biayanya ditanggung oieh pihak Puskesmas Sukawati

II dan Yayasan Kanker Indonesia. Serta Pemeriksaan dan Pengobatan gratis untuk

kelompok Usia lanjut yang dibantu oieh Puskesmas sukawati II dimana hal ini masih

berlagsung sampai saat ini.

c. Kesehatan Lingkungan

Selain indikator dan pelayanan kesehatan tersebut diatas, yang juga penting

untuk kesehatan adalah kesehatan sanitasi yaitu kesehatan berdasarkan lingkungan

yang bersih. Puskesmas Sukawati II secara berkala telah melakukan pemeriksaan

jentik-jentik nyamuk dari rumah ke rumah yg di laksanakan setiap minggu pada hari

jumat. Di Desa Batubulan telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk

menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Terdapat kegiatan rutin yg telah

dilaksanakan yaitu Gerakan Meresik / gotong royong kebersihan lingkungan setiap

bulan, pada minggu pertama yang dikoordinir oleh klian banjar masing-masing.

Page 8: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Penduduk Desa Batubulan juga melaksanakan Gerakan 3 M untuk memberantas

sarang-sarang nyamuk, khususnya nyamuk Demam Berdarah Dengue dan gotong

royong kebersihan untuk menjaga lingkungan supaya bersih dan sehat. Lingkungan

yang kotor dan kumuh akan potensial menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.

PKK juga aktif berperan serta melalui kegiatan gotong royong yang dilaksanakan

setiap hari minggu pertama. Hal ini diharapkan dapat menjaga kebersihan dan kesehatan

lingkungan serta mencegah terjadinya kasus Demam Berdarah di Desa Batubulan. Disamping

itu PKK desa bekerja sama dengan Puskesmas melakukan tindakan promotif dan prepentif

dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan yaitu penyuluhan tentang PHBS, penyakit-

penyakit musiman, ISPA, diane, penyakit yang sedang trend seperti DBD, flu burung, kusta,

dan kanker servik, kesehatan reproduksi, pendewasaan usia kawin dan lain-lain.

Maraknya bencana alam akhir-akhir im telah memperparah kondisi sosial ekonomi

dan lingkungan. Pencamaran lingkungan, penggundulan hutan, pengungsian dan wabah

penyakit serta KLB. Konflik sosial yang berkepanjangan telah menimbulkan kerusuhan dan

pertikaian, stress, gangguan jiwa dan kemiskinan sehingga turut meningkatkan masalah

kesehatan, munculnya penyakit baru seperti HIV /AJDS, SARS, Flu burung, rabies dan

penyakit endemis seperti diare, demam berdarah.

Sehubungan dengan itu pemerintah telah menetapkan sasaran yang harus dicapai

yaitu meningkatnya umur harapan hidup, menurunkan angka kematian bayi, angka kematian

ibu melahirkan dan menururmya prevalensi gizi kurang anak balita. Langkah nyata untuk

mencapai tujuan tersebut yaitu dengan cara seluruh desa di Indonesia menjadi Desa Siaga.

Demikian juga desa Batubulan telah menjadi Desa Siaga dengan membentuk Pos Kesehatan

Desa yang dikelola oleh 2 orang Bidan dan 2 orang kader

Tujuan umum

Pembentukan Poskesdes yaitu terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap

permasalahan kesehatan di wilayah desanya.

Tujuan khususnya :

a. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang kesehatan.

b. Terselengaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan

kewaspadaan dan kesiagaan masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat

menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang

Page 9: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta factor-faktor resikonya (termasuk

status gizi dan ibu hamil yang beresiko).

c. Terselenggaranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka memngkatakan

kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan.

d. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan

tenaga profesional kesehatan.

e. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa.

Kegiatan Poskesdas utamanya adalah pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans

penyakit, gizi, prilaku beresiko, lingkungan dan masalah kesehatan lainnya) penanganan

kegawat daruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana dan pelayanan kesehatan

dasar ( dilaksanakan di puskesmas pembantu).

Kegiatan Poskesdes lainnya yang merupakan kegiatan pengembangan yaitu promosi

kesehatan, penyehatan lingkungan dan lain-lain sebagai bentuk pertanggung jawaban maka

kegiatan poskesdes didukung dengan pencatatan dan pelaporan.

Hasil kegiatan atau Survey Mawas Diri (SMD) dibahas dalam Musyawarah Masyarakat

Desa (MMD), sehingga masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya dan

merencanakan penanggulangan masalah tersebut. Dengan demikian masalah tersebut

merupakan tanggung jawab bersama masyarakat.

Sehubungan dengan peningkatan status desa siaga menjadi desa siaga aktif, di desa

Batubulan telah terbentuk forum dan lembaga kemasyarakatan antara lain:

Organisasi Kemasyarakatan Wanita

- Sekaa Santi Wanita

- Sekaa Gong Wanita

- Sanggar – Sanggar

- Salon Desa

Forum tentang kesehatan / peduli kesehatan

Forum Desa Siaga

Kelompok Pengerajin

Kelompok Ternak

Forum ketertiban keamanan

Page 10: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Forum kreatifitas masyarakat

Organisasi LPM dan BPD

Organisasi Bapak

- Pesantian Lanang

- Sekaa Gong Lanang

Organisasi Pemuda

- Karang Taruna

- STT

Lembaga Adat

- Subak

- Pecalang

- LPD

- Koperasi Banjar

Adapun sumber dana dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

UKBM tersebut yaitu:

o Adanya bantuan oprasional dan pemerintah Kab Gianyar

o Adanya dana swadaya dan PKK berupa jimpitan untuk membantu kelancaran PMT

dan posyandu

o Adanya bantuan dan PNPM mandiri

o Adanya bantuan dan ADD

Rencana kedepan akan diupayakan pencarian sumber-sumber dana untuk menunjang

kegiatan baik dan swadaya masyarakat dan mencari donator lain. Poskesdes juga telah

melaksanakan SMD dan MMD dibantu pihak terkait, sebanyak 2 kali, 1 kali di tahun 2012

dan 1 kali tahun 2013 guna membahas permasalahan- permasalahan yang terjadi di desa baik

masalah kesehatan maupun masalah lingkungan dan lain-lain, serta mencari alternative

pemecahan masalah seperti DBD tahun 2012 terjadi 15 kasus dan tahun 2013 terjadi 12

kasus . Kasus DBD meningkat tajam dalam setahun karena curah hujan yg tidak menentu .

maka kami telah melakukan pogging secara swadaya. PJB yang dilakukan oleh 5 orang kader

jumantik yang telah terlatih dibantu petugas puskesmas dan seluruh masyarakat setiap minggu

yg di ambil setiap hari jumat . ABJ (Angka Bebas Jentik) Desa Batubulan tahun 2012 sebesar

97,97% dan Tahun 2013 sebesar 99,57%. Terjadi peningkatan sebesar 1,6 %. Hal ini

Page 11: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

disebabkan karena meningkatnya kesadaran masyarat akan pentingnya pemberantasan sarang

nyamuk (3M) yang dilakukan pada masing-masing rumah. Maraknya kasus rabies dan flu

burung sehingga di tahun 2013 juga telah dilakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang

penyakit tersebut dengan kerja sama lintas sektor dengan puskesmas dan Dinas Peternakan

untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan survey serta vaksinasi masal terhadap HPR

(Hewan Penularan Rabies). Disamping itu untuk keperluan respon cepat terhadap

kemungkinan ancaman adanya KLB telah dibentuk tim gerak cepat (TGC) yang siaga

bencana, kejadian luar biasa, dan wabah.

Pembangunan di bidang kesehatan berjalan dengan cepat, untuk itu perlu arah

kebijakan dan prioritas pembangunan di bidang kesehatan. Pencapaian kemajuan

pembangunan di bidang kesehatan dinilai dengan pencapaian target. Salah satunya

tercapainya 100% rumah tangga yang ber PHBS, Pemantauan terhadap pencapaian target

tersebut dengan melakukan survey PHBS tatanan rumah tangga. Pada tahun 2012 di desa

Batubulan telah dilakukan survey PHBS pada tatanan rumah tangga dengan jumlah 4437

rumah tangga yang dilaksanakan oleh kader PHBS,kader kesehatan lingkungan, dasa

wisma,Bidan Desa .Pada tahun 2013 juga dilakukan survey PHBS terhadap 4437 KK dengan

hasil sebagai berikut.

Hasil survey tahun 2012 yang meliputi 10 indikator yaitu:

1) Ibu bersain ditolong oleh tenaga kesehatan : 332 RT / 100%

2) Ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya : 278 RT / 84 %

3) Menimbang bayi dan balita tiap bulan : 314 RT / 94,58 %

4) Menggunakan air bersih : 4437 RT / 100 %

5) Mencuci tangan dengan air dan sabun : 4437 RT / 100 %

6) Menggunakan jamban sehat : 4437 RT /100%

7) Memberantasjentik di rumah sekali seminggu : 4347 RT / 97,97 %

8) Makan sayur dan buah setiap hari : 4437 RT / 100 %

9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari : 4435 RT / 99,95 %

10) Tidak merokok di dalam rumah : 4214 RT / 95 %

Jumlah rumah tangga yang dikategorikan sehat 4065 orang (91,62 %).

Hasil survey pada tahun 2Ol3 yang juga meliputi 10 indikator yaitu:

Page 12: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

1) Ibu bersalin ditolong oleh petugas kesehatan : 332 RT / 100 %

2) Ibu memberikan ASI ekslusif pada bayinya : 278 RT / 84 %

3) Menimbang bayi dan balita tiap bulan : 318 RT / 95,78 %

4) Menggunakan air bersih : 4437 RT / 100 %

5) Mencuci tangan dengan air dan sabun : 4437 RT / 100 %

6) Menggunakan jamban sehat : 4437 RT / 100 %

7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : 4418 RT / 95,57 %

8) Makan sayur dan buah setiap hari : 4437 RT / 100 %

9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari : 4435 RT I/99,95 %

10) Tidak merokok di dalam rumah : 4380 RT / 98,7 %

Jumlah rumah tangga yang dikategorikan sehat 4380 orang (98,72 %).

Disamping kegiatan tersebut ada kegiatan tambahan lain yaitu program

diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan melalui tanaman obat keluarga

(TOGA). Teknologi tepat guna sangat diperlukan dalam mencapai kesuma (kesehatan untuk

semua). Pengobatan tradisional (Batra) merupakan bagian integral dan pelayanan kesehatan

masyarakat. Pengembangan obat tradisional merupakan teknologi tepat guna yang

potensional di dalam menunjang pembangunan kesehatan. Toga adalah merupakan

sekumpulan berbagai jenis tanaman yang berfungsi sebagai tanaman obat, sekaligus sebagai

perindang, penyejuk, memperindah pekarangan keluarga.

Gerakan sayang ibu merupakan salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu

saat persalinan. Demikian halnya di desa Batubulan telah dibentuk satgas GSI, Ambulance

Desa, Calon donor darah, Tabulin yang masih aktif sampai saat ini.

Page 13: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Untuk mewujudkan program lingkungan yang bersih dan sehat, terlebih dahulu yang harus

dilaksanakan adalah membina perilaku masyarakatnya agar membiasakan diri untuk hidup bersih

dan sehat. Jika kesadaran warga masyarakat terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat telah

tertanam maka akan lebih mudah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Kebiasaan

hidup bersih dan sehat dimulai dan diri sendiri, kemudian di lingkungan keluarga, di lingkungan

masyarakat sekitar dan lingkungan yang lebih luas lagi. Prinsip itulah yang dikembangkan oleh Pokja

IV, TP. PKK Desa Batubulan dalam menyusun program kesehatan berdasarkan lingkungan yang

bersih.

GAMBAR

Kader-kader kebersihan dan kesehatan lingkungan yang dibentuk PKK Desa Batubulan

bertugas memberikan pembinaan-pembinaan dan konseling kepada sasaran. Kegiatan sehari - hari,

masing-masing anggota kelompok Dasa Wisma wajib mensosialisasikan tentang tujuan program

yang akan dilaksanakan di lingkungan tempat tinggalnya. Sedangkan secara kelompok, bertugas

memberikan pembinaan -pembinaan baik ke rumah - rumah warga maupun melalui sarasehan

tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.

III.1 Pelaksanaan Kegiatan

Operasionalisasi rencana kegiatan tentang pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat

yang telah ditetapkan oleh Tim Penggerak PKK Desa Batubulan telah dilaksanakan dalam berbagai

Page 14: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

kesempatan. Kegiatan - kegiatan tersebut dilaksanakan melalui sarasehan, penyuluhan, sosialisasi

baik di Kantor Desa, Balai Banjar ( Balai Masyarakat ), Posyandu, dan Pembinaan dari rumah ke

rumah. Kegiatan yang dilaksanakan lebih menekankan pada aspek persuasive dengan memberikan

pembinaan dan pengarahan. Pokja IV telah mengidentifikasi materi-materi yang harus disampaikan

kepada warga untuk diterapkan dan dilaksanakan yaitu:

1. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan

2. Penataan lingkungan yang bersih dan sehat, seperti pekarangan dan telajakan rumah, dan

telajakan di tempat-tempat umum. Pentingnya melaksanakan gotong royong kebersihan di

lingkungan

3. Pentingnya melaksanakan gotong royong kebersihan di lingkungan rumah tangga,

perumahan, banjar/ dusun dan lingkungan desa

4. Memanfaatkan pekarangan yang ada untuk ditanami berbagai tanaman obat keluarga

( TOGA) dan tanaman waring hidup seperti sayur sayuran

5. Memberikan konseling tentang pentingnya meningkatkan gizi keluarga dan mengkonsumsi

bahan-bahan masakan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh seperti penggunaan garam

beryodium, minum air yang telah dimasak, mengkonsumsi sayur-sayuran yang masih segar

terutama yang langsung dipetik dari pekarangan rumah, dan mengkonsumsi buah-buahan.

6. Pentingnya berolahraga, seperti senam, jaln santai, lari, dan lain-lainnya

7. Pentingnya membuat kandang ternak agar ternak tidak lepas berkeliaran dan memisahkan

kandang temak dengan lingkungan tempat tinggal.

8. Tiap keluarga atau rumah tangga wajib memiliki jamban/WC

9. Tiap rumah tangga wajib memiliki saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan tidak ada air

yang tergenang di pekarangan dan lingkungan sekitar.

10. Tiap rumah tangga wajib memiliki tempat pembuangan sampah (TPS) dan membuang

sampah pada TPS tersebut.

11. Selalu melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M

12. Pentingnya memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan, misalnya melalui asuransi atau

tabungan kesehatan.

Kegiatan melalui penyuluhan yang telah beberapa kali dilaksanakan adalah:

Page 15: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

1. Tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ

2. Reproduksi wanita, yang dirangkai dengan pemeriksaan dan

pengobatan papsmear

3. Pentingnya memberikan ASI Eksklusif kepada Bayi dan selalu rutin

membawa bayinya ke Posyandu

4. Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba

5. Penyuluhan tentang HIV / ADS

6. Penyuluhan tentang TOGA

III.2 Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

Di Desa Batubulan telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk menjaga

lingkungan yang bersih dan sehat. Kegiatan gotong royong menjaga kebersihan desa dilaksanakan

secara rutin oleh masing-masing banjar dan desa pekraman di wilayahnya masing-masing. Begitu

juga komponen masyarakat, seperti organisasi pemuda dan pemudi yang tergabung dalam wadah

Sekaha Teruna -Teruni (STT) masing-masing banjar dan organisasi PKK baik Desa maupun di masing-

masing banjar.

PKK Desa melalui Pokja IV bekerja sama dengan Pemerintah Desa, secara rutin

melaksanakan gotong royong kebersihan desa dengan mengundang anggota lembaga-lembaga

kemasyarakatan yang ada di Desa.

Kegiatan bulan bakti gotong royong, yang menjadi program pemerintah pusat wajib

dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa. Kegiatan ini di Desa Batubulan telah dilaksanakan bersama

sama lembaga-lembaga desa .

III.3 Kegiatan Kesehatan Lingkungan

Pada tahun 2004 - 2005 Bupati Gianyar telah menginstruksikan pelaksanaan Gerakan 3M di

seluruh Kabupaten Gianyar untuk memberantas sarang-sarang nyamuk. Tujuannya adalah untuk

mencegah terjangkitnya penyakit Demam Berdarah. Atas instruksi tersebut maka di Desa Batubulan

Page 16: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

telah dilaksanakan Gerakan 3M, untuk memberantas sarang nyamuk, melalui gerakan gotong royong

kebersihan untuk menjaga lingkungan supaya bersih dan sehat. Sedangkan pada tahun 2006,

berdasarkan instruksi Bupati Gianyar, dilaksanakan secara serantak Gerakan Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN) di desa-desa seluruh Kabupaten Gianyar. Demikian juga di Desa Batubulan dan unsur

Kecamatan, Pemerintah Desa, PKK, dibawah koordinasi Puskesmas Sukawati II secara berkala telah

melaksanakan Gerakan PSN dengan mengadakan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk dari rumah ke

rumah serta melaksanakan pembinaan untuk merubah perilaku warga agar membiasakan diri untuk

hidup bersih dan sehat.

GAMBAR

Langkah-langkah yang telah dilaksanakan di Desa Batubulan dalam hal penataan

lingkungan perumahan telah dilakukan secara rutin dan berkelanjutan melalui Tim Penggerak PKK

Desa dan PKK Banjar / Dusun. Kegiatan penataan lingkungan perumahan diawali dengan pembuatan

Rencana Kerja Tahunan oleh Tim Penggerak PKK yang dijabarkan lebih lanjut oleh Pokja -Pokja PKK,

khususnya Pokja IV.

Untuk menunjang kegiatan operasional, yang merupakan penjabaran dan rencana kerja

tahunan, telah dilakukan langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

1. Membentuk Tim Pembina Kesehatan Lingkungan di Tingkat Desa

2. Mengadakan penyuluhan dan Pembinaan secara periodik

3. Membentuk Kader Kesehatan Lingkungan di 17 banjar

4. Mengadakan pembinaan secara terpadu di masing-masing banjar / dusun yang dilanjutkan

dengan kunjungan dari rumah ke rumah untuk memberikan pembinaan secara khusus

kepada para keluarga

5. Mengadakan kebersihan antar banjar / dusun.

Page 17: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Sekolah-sekolah yang ada di Desa Batubulan selalu melaksanakan kegiatan kebersihan

meskipun jadwal sekolah libur. Pada hari —hari libur, masing - masing kelas bergiliran

melaksanakan kegiatan kebersihan di sekolah. Di setiap banjar, PKK-nya secara rutin

melaksanakan gotong royong kebersihan, demikian juga krama Desa Pekraman di masing-

masing Desa Pekraman melakukan kebersihan dari rumah sampai di ambal-ambal depan

rumah untuk menjaga kesehatan lingkungan, krama banjar dan PKK telah memiliki jadwal

rutin untuk gotong royong kebersihan setiap arisan PKK di masing-masing banjar.

III.4 Kader Pelaksana Kesehatan Lingkungan

Pokja IV PKK Desa Batubulan bekerjasama dengan Puskesmas Sukawati II selalu

berkoordinasi untuk melaksanakan rencana kerja di bidang kebersihan dan kesehatan

lingkungan. Untuk mengsukseskan kegiatan dibidang kebersihan dan kesehatan lingkungan, Tim

Penggerak PKK Desa memanfaatkan Kelompok Dasa Wisma yang telah dibentuk. Dasa Wisma

yang telah dibentuk berjumlah 126 kelompok yang tersebar di masing -masing banjar / dusun

dengan jumlah kader 32 bertugas memberikan pembinan-pembinaan dan sosialisasi kepada

sasaran serta menginformasikan kepada petugas kesehatan apabila menemukan kasus yang

berpotensi menular. Sedangkan secara kelompok, mereka wajib mendampingi Tim dari Desa

yang terdiri dari PKK Desa di bawah koordinasi Pokja IV ,Tenaga kesehatan dari Puskesmas

sukawati II, Kecamatan bahkan tidak jarang Tim Penggerak PKK Kabupaten merasa perlu turun

ke masing-masing keluarga dan rumah tangga untuk memberikan pembinaan tentang program

kebersihan dan kesehatan lingkungan.

GAMBAR

III.5 Sarana Kegiatan

Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala aktivias hidup sehari-

hari. Untuk dapat memperoleh hidup sehat kita harus berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Page 18: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Program Prilaku Hidup Bersih dan Sehat serta rencana kerja yang telah disusun dan kader

pelaksana dibentuk maka kegiatan program dapat dilaksanakan.

Kader kebersihan dan kesehatan lingkungan secara kelompok melaksanakan penataan

lingkungan di tempat-tempat umum melalui kegiatan gotong royong, misalnya di tempat-tempat

ibadah, jalan-jalan umum, selokan / got dan tempat-tempat lainnya. Selain tempat-tempat yang

disebutkan tadi, diteruskan dengan menyasar keluarga dan rumah tangga yang ada di masing-

masing banjar/dusun untuk diberikan pembinaan dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga

lingkungan yang bersih dan sehat.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kemampuan dan

kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya dengan kata lain masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku dalam

pembangunan kesehatan dalam menjaga memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya

sendiri serta berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.

Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dan Rumah Tangga karena rumah tangga yang

sehat merupakan aset atau modal pembangunan di masa depan yang perlu dijaga ditingkatkan dan

dilindungi kesehatannya, beberapa anggota rumah tangga mempunyai masalah rawan terkena

penyakit infeksi dan non infeksi oleh karena itu untuk mencegahnya anggota rumah tangga perlu

diberdayakan untuk melaksanakan PHBS

Pembinaan PHBS di rumah tangga merupakan salah satu upaya strategis untuk

menggerakan dan memberdayakan keluarga atau anggota rumah tangga untuk hidup bersih dan

sehat melalui upaya ini setiap rumah tangga diberdayakan agar tahu mau dan mampu menolong diri

sendiri dibidang kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang sehat mencegah dan

menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

setiap rumah tangga juga digerakkan untuk berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan

masyarakatnya dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

Pembinaan PHBS dirumah tangga juga ditujukan untuk mempercepat terwujudnya rumah

tangga sehat sebagai salah satu indicator Desa Sehat, Kecamatan Sehat, Kabupaten / Kota Sehat,

Propinsi Sehat dan Indonesia Sehat. Oleh karena itu pemerintah mentargetkan tercapainya rumah

tangga ber- PHBS minimal 65 % Tahun 2010. sasaran pembinaan PHBS di rumah tangga adalah

Page 19: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

seluruh anggota rumah tangga yaitu pasangan usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui, anak, remaja,

dewasa, usia lanjut, pengasuh anak.

Untuk itu perlu adanya pembinaan dan penyuluhan yang berkesinambungan kepada

keluarga beserta anggotanya agar mereka mau atas kesadaran sendin melaksanakan PHBS.

Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan secara berjenjang oleh Tim Penggerak PKK dengan

Kader PHBS sebagai ujung tombak dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh dan

penggerak masyarakat, kader-kader ini mulai untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan

khususnya program pembangunan kesehatan dan kelompok Dasawisma dengan harapan pembinaan

PHBS di rumah tangga berjalan secara berkesinambungan dan diperoleh data-data yang secara nyata

telah melaksanakan PHBS di rumah tangga.

Demikian halnya Desa Batubulan melaksanakan Pembinaan PHBS dirumah tangga melalui

langkah- langkah sebagai berikut:

a. Sosialisasi PHBS di rumah tangga

melakukan sosialisasi kepada kelompok PKK mulai dari Dasawisma, Dusun/ Lingkungan dan

Kader-kader yang ada di Desa

b. Pengumpulan data PHBS dirumah tangga

Pembinaan PHBS di rumah tangga diawali dengan kegiatan pengumpulan data oleh Kader PKK

Desa:

Mengetahui jumlah rumah tangga yang ada di Desa Batubulan

Ketersediaan formulir atau kartu PHBS dirumah tangga yang sesuai dengan jumlah rumah

tangga yang ada.

Tenaga pengumpul data adalah Ketua Kelompok Dasa Wisma

Para Ketua Kelompok Dasawisma telah diberikan penjelasan tentang cara pengumpulan data

di rumah tangga

Ketua Kelompok Dasawisma mengumpulkan data 7 Indikator PHBS dan 3 indikator gaya

hidup sehat di masing-masing rumah tangga yang ada di Desa dengan menggunakan

formulir atau kartu PHBS di rumah tangga

Ketua kelompok Dsawisma melakukan pengamatan disekitar rumah pada saat pengumpulan

data untuk mendukung kebenaran jawaban masing - masing rumah tangga

Page 20: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Ketua Kelompok Dasawisma mengirimkan data yang sudah terkumpul pada kelompok PKK

Dusun untuk diteruskan secara berjenjang sampai pada Ketua TP. PKK Tingkat Desa.

c. Pengolahan data dan pemetaan PHBS

Hasil pengumpulan data dari kelompok-kelompok PKK selanjutnya diolah secara manual oleh

TP.PKK Desa.

Setiap rumah tangga akan diklasifikasikan sebagai rumah tangga sehat atau rumah tangga

tidak sehat.

Klasifikasi rumah tangga sehat apabila rumah tangga tersebut memenuhi 7 indikator PHBS

dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat namun bila tidak ada bayi dan tidak ada balita maka

pengertian rumah tangga ber- PHBS yang memenuhi hanya 7 indikator PHBS.

Hasil survey tahun 2012 yang meliputi 10 indikator yaitu:

1) Ibu bersain ditolong oleh tenaga kesehatan : 332 RT / 100%

2) Ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya : 278 RT / 84 %

3) Menimbang bayi dan balita tiap bulan : 314 RT / 94,58 %

4) Menggunakan air bersih : 4437 RT / 100 %

5) Mencuci tangan dengan air dan sabun : 4437 RT / 100 %

6) Menggunakan jamban sehat : 4437 RT /100%

7) Memberantasjentik di rumah sekali seminggu : 4347 RT / 97,97 %

8) Makan sayur dan buah setiap hari : 4437 RT / 100 %

9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari : 4435 RT / 99,95 %

10) Tidak merokok di dalam rumah : 4214 RT / 95 %

Jumlah rumah tangga yang dikategorikan sehat 4065 orang (91,62 %).

Hasil survey pada tahun 2Ol3 yang juga meliputi 10 indikator yaitu:

1) Ibu bersalin ditolong oleh petugas kesehatan : 332 RT / 100 %

2) Ibu memberikan ASI ekslusif pada bayinya : 278 RT / 84 %

3) Menimbang bayi dan balita tiap bulan : 318 RT / 95,78 %

4) Menggunakan air bersih : 4437 RT / 100 %

5) Mencuci tangan dengan air dan sabun : 4437 RT / 100 %

6) Menggunakan jamban sehat : 4437 RT / 100 %

7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : 4418 RT / 95,57 %

Page 21: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

8) Makan sayur dan buah setiap hari : 4437 RT / 100 %

9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari : 4435 RT I/99,95 %

10) Tidak merokok di dalam rumah : 4380 RT / 98,7 %

Jumlah rumah tangga yang dikategorikan sehat 4380 orang (98,72 %).

V. KEBERSIHAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Selain kesehatan secara umum, yang juga penting untuk diperhatikan adalah sanitasi yaitu

kesehatan yang berdasarkan lingkungan yang bersih. Lingkungan yang kotor dan kumuh akan

potensial menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.

Di Desa Batubulan telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk menjaga

lingkungan yang bersih dan sehat. Kegiatan gotong royong menjaga kebersihan Desa dilaksanakan

secara rutin oleh masing-masing banjar dan desa pekraman di wilayahnya masing-masing. Begitu

juga komponen masyarakat, seperti organisasi pemuda dan pemudi yang tergabung dalam wadah.

Sekeha Teruna Teruni (STT) masing-masing banjar dan organisasi PKK baik Desa maupun di masing-

masing banjar.

PKK desa, melalui Pokja IV, bekerja sama dengan Pemerintah Desa, secara rutin

melaksanakan gotong royong kebersihan desa dengan mengundang anggota-anggota lembaga

kemasyarakatan yang ada di desa.

Kegiatan bulan bhakti gotong royong, yang menjadi program pemerintah pusat, wajib

dilaksanakan oleh pemerintah desa. Kegiatan ini di Desa Batubulan telah dilaksanakan bersama

lembaga-lembaga desa dan seluruh komponen masyarakat.

IV.1 Kebijakan Kesehatan Lingkungan

Bupati Gianyar telah menginstruksikan pelaksanaan Gerakan 3M di seluruh Kabupaten

Gianyar untuk memberantas sarang nyamuk. Tujuannya adalah untuk mencegah terjangkitnya

penyakit demam berdarah. Atas instruksi tersebut maka di Desa Batubulan telah dilaksanakan

Page 22: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Gerakan 3M, untuk memberantas sarang nyamuk, melalui gerakan gotong royong kebersihan untuk

menjaga lingkungan supaya bersih dan sehat. Berdasarkan instruksi Bupati Gianyar dilaksanakan

secara serentak Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di desa-desa di seluruh Kabupaten

Gianyar. Demikian juga di Desa Batubulan dan Unsur Kecamatan, Pemerintah Desa, PKK dibawah

koordinasi Puskesmas Sukawati II secara berkala telah melaksanakan Gerakan PSN dengan

mengadakan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk dari rumah ke rumah serta melaksanakan

pembinaan untuk merubah perilaku warga agar membiasakan din untuk hidup bersih dan sehat.

GAMBAR

Langkah-langkah yang telah dilaksanakan di Desa Batubulan dalam hal penataan

lingkungan perumahan telah dilakukan secara rutin dan berkelanjutan melalui Tim Penggerak PKK

Desa dan PKK Banjar /Dusun. Kegiatan penataan lingkungan perumahan diawali dengan pembuatan

rencana kerja tahunan oleh Tim Penggerak PKK yang dijabarkan lebih lanjut oleh PokjaPokja PKK,

khususnya Pokja IV.

Untuk menunjang kegiatan operasional, yang merupakan penjabaran dan rencana kerja

tahunan, telah dilakukan langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

1. Membentuk Tim Pembina Kesehatan Lingkungan di Tingkat Desa

2. Mengadakan Penyuluhan dan Pembinaan secara periodik

3. Membentuk Kader Kesehatan Lingkungan di 16 banjar

4. Mengadakan pembinaan secara terpadu di masing-masing banjar/dusun yang dilanjutkan

dengan kunjungan dan rumah ke rumah untuk memberikan pembinaan secara khusus kepada

para keluarga.

5. Mengadakan kebersihan antar banjar / dusun

6. Memberikan penghargaan berupa hadiah kepada banjar/dusun yang terbersih dan

lingkungannya sehat.

Sekolah - sekolah yang ada di Desa Batubulan selalu melaksanakan kegiatan kebersihan

meskipun jadwal sekolah libur. Pada hati libur, masing-masing kelas bergiliran melaksanakan

Page 23: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

kebersihan di sekolah. Di setiap banjar, PKK nya secara rutin melaksanakan gotong royong

kebersihan, demikian juga Krama Desa Pekraman di masing-masing Desa Pekraman.

GAMBAR

Dalam rangka meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan, Pemerintah Desa

Batubulan tahun 2012 telah membentuk Kelompok kerja Desa Sehat dengan mengeluarkan

Keputusan Perbekel Nomor 63 /Pem/XII/13, tertanggal 16 Desember 2013, tentang Pembentukan

Kelompok Kerja (Pokja) Desa Sehat. Pemerintah Desa menyediakan sarana angkutan truk yang

pendanaannya berasal dan Pinjaman LPD Desa Pekraman Batubulan. Biaya Operasional diperoleh

dan pembayaran iuran berlangganan perusahaan-perusahaan maupun dari warga masyarakat.

Semua rumah tangga memanfaatkan keberadaan Tim Kebersihan Desa dengan berlangganan untuk

menggangkut sampah-sampahnya. Tim Kebersihan Desa selalu membuang sampahnya ke TPA

Suwung .Biaya pengangkutan sampah yaitu dikeluarkan masing-masing rumah tangga sebesar Rp.

15.000,- (Lima Belas Ribu Rupiah) per tong sampah per bulan, Perusahaan Rp. 30000,-( Tiga Puluh

Ribu Rupiah ) sedangkan Usaha Skala Besar Rp. 30.000 – Rp. 150.000. Selain untuk kepentingan

Kesehatan Lingkungan, Tim Kebersihan sangat membantu menanggulangi sampah-sampah yang

berserakan di jalan raya jika terjadi hujan lebat, akibat luapan sampah dan saluran got yang masih

terbuka.

IV.2 Kader Pelaksana Kesehatan Lingkungan

Pokja IV TP PKK Desa Batubulan bekerjasma dengan Puskesmas Sukawati II selalu

berkoordinasi untuk melaksanakan rencana kerja dibidang kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Untuk mensukseskan kegiatan dibidang kebersihan dan kesehatan lingkungan, Tim Penggerak PKK

Desa memanfaatkan kelompok Dasa Wisma yang telah dibentuk. Dasa Wisma yang telah dibentuk

berjumlah 83 Kelompok tersebar dimasing-masing banjar/dusun dengan jumlah kader sebanyak 45

Bertugas memberikan pembinaan- pembinaan dan konseling pada sasaran kegiatan. Sehari han

semua kelompok anggota Dasa Wisma tersebut wajib mensosialisasikan tentang tujuan program

Page 24: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

yang akan dilaksanakan di lingkungan tempat tinggalnya. Sedangkan secara kelompok, mereka wajib

mendampingi Tim dan desa yang terdiri dan PKK Desa dibawah kordinasi Pokja IV, Tenaga Kesehatan

dan Tenaga Puskesmas Sukawati II, staf Kantor Desa, serta dan Kantor Kecamatan turun ke masing-

masing keluarga dan rumah tangga memberikan pembinaan tentang program kebersihan dan

kesehatan lingkungan.

GAMBAR

IV.3 Sasaran Kegiatan

Setelah rencana kerja disusun dan Kader Pelaksana dibentuk maka sasaran kegiatan harus

ditentukan. Kelompok-kelompok kader yang dikoordinir oleh Ketua Kelompok Dusun. Banjar

berkoordinasi dengan kepala wilayah banjar/ dusun dan kepala wilayah adat setempat dan

menggandeng tokoh masyarakat untuk melaksanakan program - program yang telah disusun.

Kader kebersihan dan kesehatan lingkungan secara kelompok melaksanakan penataan

lingkungan di tempat - tempat umum melalui kegiatan gotong royong, misalnya di tempat-tempat

ibadah, jalan-jalan umum, selokan/ got, dan tempat lainnya. Selain tempat-tempat yang disebutkan

tadi diteruskan dengan menyasar keluarga dan rumah tangga yang ada di masing - masing banjar/

dusun untuk diberikan pembinaan dan konseling tentang pentingnya menjaga lingkungan yang

bersih dan sehat.

IV.4. Perilaku Masyarakat

Untuk mewujudkan program lingkungan yang bersih dan sehat, yang lebih penting dan

lebih dahulu dilaksanakan adalah membina perilaku masyarakatnaya agar membiasakan din untuk

hidup bersih dan sehat. Jika kesadaran warga masyarakat terhadap pentingnya hidup bersih dan

Page 25: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

sehat telah tertanam maka akan lebih mudah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

Kebiasaan hidup bersih dan sehat dimulai dan din sendiri, terus dilingkungan keluarga, di lingkungan

masyarakat sekitar dan lingkungan yang lebih luas lagi. Prinsip itulah yang telah dikembangkan oleh

Pokja IV TP PKK Desa Batubulan dalam menyusun rencana program kesehatan berdasarkan

lingkungan yang bersih.

Kader-kader kebersihan dan kesehatan lingkungan yang dibentuk PKK Desa bertugas

memberikan pembinaan - pembinaan dan konseling kepada sasaran kegiatan, masing-masing

kelompok anggota Dasa Wisma tersebut wajib mensosialisasikan tentang tujuan program yang akan

dilaksanakan di lingkungan tempat tinggalnya. Sedangkan secara kelompok, bertugas memberikan

pembinaan baik ke rumah-rumah warga maupun melalui sarasehan tentang pentingnya perilaku

hidup bersih dan sehat.

IV.5 Pelaksanaan Kegiatan

Operasionalisasi rencana kegiatan tentang pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat

yang telah ditetapkan oleh Tim Penggerak PKK Desa Batubulan telah dilaksanakan dalam berbagai

kesempatan. Kegiatan - kegiatan tersebut dilaksanakan melalui sarasehan, penyuluhan, sosialisasi

baik di Kantor Desa, Balai Banjar (Balai Masyarakat ), Posyandu, dan Pembinaan dan rumah ke

rumah. Kegiatan yang dilaksanakan lebih menekankan pada aspek persuasive dengan memberikan

pembinaan dan pengarahan. Pokja IV telah mengidentifikasi materi-materi yang harus disampaikan

kepada warga untuk diterapkan dan dilaksanakan yaitu:

1. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan

2. Penataan lingkungan yang bersih dan sehat, seperti pekarangan dan telajakan rumah, dan

telajakan di tempat-tempat umum.

3. Pentingnya melaksanakan gotong royong kebersihan di lingkungan rumah tangga,

perumahan, banjar/ dusun dan lingkungan desa

4. memanfaatkan pekarangan yang ada untuk ditanami berbagai tanaman obat keluarga

( TOGA) dan tanaman waning hidup seperti sayur sayuran

5. Memberikan konseling tentang pentingnya meningkatkan gizi keluarga dan mengkonsumsi

bahan-bahan masakan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh seperti penggunaan garam

Page 26: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

beryodium, minum air yang telah dimasak, mengkonsumsi sayur-sayuran yang masih segar

terutama yang langsung dipetik dari pekrangan rumah, dan mengkonsumsi buah-buahan.

6. Pentingnya berolahraga, seperti senam, lari, dan lain-lainnya

7. Pentingnya membuat kandang ternak agar ternak tidak lepas berkeliaran dan memisahkan

kandang temak dengan lingkungan tempat tinggal.

8. Tiap keluarga atau rumah tangga wajib memiliki jamban/WC

9. Tiap rumah tangga wajib memiliki saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan tidak ada air

yang tergenang di pekarangan dan lingkungan sekitar.

10. Tiap rumah tangga wajib memiliki tempat pembuangan sampah (TPS) dan membuang

sampah pada TPS tersebut.

11. Selalu melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M

12. Pentingnya memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan, misalnya melalui asuransi atau

tabungan kesehatan.

Kegiatan melalui penyuluhan yang telah beberapa kali dilaksanakan adalah:

1. Tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi wanita, yang

dirangkai dengan pemeriksaan dan pengobatan papsmear

2. Pentingnya memberikan ASI eksklusif kepada Bayi dan selalu rutin membawa bayinya ke

Posyandu

3. Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba

4. Penluhan tentang HIV / AIDS

5. Penyuluhan tentang TOGA

6. Penyuluhan tentang Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

7. Penyuluhan tentang DB dan PSN

8. Penyuluhan tentang PHBS

GAMBAR

Page 27: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Selain kegiatan promotif dan prepentif tersebut upaya nyata yang telah dilakukan di Desa Batubulan

adalah:

1. Melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan telajakan, jalan desa dan tempat-

tempat umum setiap minggu yang diadakan oleh semua masyarakat di masing-masing

banjar

2. Meaksanakan kegiatan Kebersihan / PSN di lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh

masing-masing kelompok Dasawisma di Semua Banjar

3. Dalam penanganan sampah Rumah Tangga telah diupayakan pengadaan Truk Pengangkut

Sampah

4. Dalani pelestarian lingkungan yang telah dilakukan adalah mengadakan Gerakan

Penghijauan.

IV.6 Cakupan Sarana Kesehatan Lingkungan

Langkah-langkah yang telah dilaksanakan oleh TP PKK Desa untuk menggugah kesadaran

warga masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat telah memberikan kontribusi

yang cukup signifikan terhadap kegiatan sarana penunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan di

masing-masing rumah tangga.

Cakupan pemenuhan kebutuhan air bersih di Desa Batubulan pada umumnya telah

memadai dan dapat dikatakan baik. Hampir semua penduduk telah menggunakan dan

mengkonsumsi air bersih. Pada tahun 2012 sebanyak 899 RT menggunakan sumur gali , dan 3538

RT menggunakan PDAM. Tahun 2013 sebanyak 899 RT menggunakan sumur gali, dan 3786 RT

menggunakan PDAM. Sehingga perkembangan kepemilikan air bersih dan tahun 2012 sampai

dengan 2013 meningkat 7 %.

Salah satu indikator yang penting diperhatikan didalam meningkatkan kualitas derajat

kesehatan lingkungan ( sanitasi ) adalah kepemilikan jamban keluarga atau WC. Total rumah tangga

yang memiliki jamban atau WC di Desa Batubulan pada tahun 2012 sebanyak 4437 RT atau 100%.

Tahun 2013 kepemilikan jamban meningkat menjadi 4796 RT atau 108,09 % sehingga

perkembangan kepemilikan jamban dan tahun 2012 sampai dengan 2013 meningkat 8,09%.

Page 28: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Masyarakat Desa Batubulan , telah menyadari pentingnya menjaga kebersihan dan

kesehatan lingkungan kita bersama Dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat berarti

terjadi peningkatan kwalitas kehidupan masyarakat, dimana hal tersebut merupakan tujuan dari

pembangunan itu sendiri.

Kesehatan adalah kebutuhan kita bersama, Kesehatan itu tak ternilai harganya.

DATA KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN 2012

No Banjar

Sarana air bersih Sarana Kesehatan Lain

Sungai Mata

Air

Sumur

Gali

PDAM WC SPAL Tempat

Sampah

1 Tegaljaya 0 0 160 5 165 165 165

2 Pengembungan 0 0 164 31 195 195 195

3 Tegaltamu 0 0 99 113 212 212 212

4 Denjalan 0 0 34 189 223 223 223

5 Batur 0 0 17 88 105 105 105

6 Telabah 0 0 1 106 107 107 107

7 Pegambangan 0 0 62 81 143 143 143

8 Pagutan kaja 0 0 84 74 158 158 158

9 Pagutan klod 0 0 73 46 119 119 119

10 Tubuh 0 0 2 263 165 165 165

11 Kalah 0 0 0 78 78 78 78

12 Buwitan 0 0 3 74 77 77 77

13 Kapal 0 0 0 163 163 163 163

Page 29: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

14 Tegehe 0 0 32 1195 1227 1227 1227

15 Menguntur 0 0 81 334 415 415 415

16 Sasih 0 0 87 368 455 455 455

17 Candra asri 0 0 0 330 330 330 330

Desa Batubulan 0 0 899 4437 4437 4437 4437

DATA KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN 2013

No Banjar

Sarana air bersih Sarana Kesehatan Lain

Sungai Mata

Air

Sumur

Gali

PDAM WC SPAL Tempat

Sampah

1 Tegaljaya 0 0 160 5 165 165 165

2 Pengembungan 0 0 164 31 195 195 195

3 Tegaltamu 0 0 99 113 212 212 212

4 Denjalan 0 0 34 189 223 223 223

5 Batur 0 0 17 88 105 105 105

6 Telabah 0 0 1 106 107 107 107

7 Pegambangan 0 0 62 81 143 143 143

Page 30: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

8 Pagutan kaja 0 0 84 74 158 158 158

9 Pagutan klod 0 0 73 46 119 119 119

10 Tubuh 0 0 2 313 265 265 265

11 Kalah 0 0 0 78 78 78 78

12 Buwitan 0 0 3 74 77 77 77

13 Kapal 0 0 0 163 163 163 163

14 Tegehe 0 0 32 1227 1450 1450 1450

15 Menguntur 0 0 81 465 469 469 469

16 Sasih 0 0 87 403 455 455 455

17 Candra asri 0 0 0 330 385 385 385

Desa Batubulan 0 0 0 3786 4769 4769 4769

Page 31: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

POSYANDU

KEGIATAN POSYANDU

1. Persiapan

Tim Penggerak PKK Desa Batubulan bekerjasama dengan Pokja IV melaksanakan :

- Koordinasi dengan Perbekel beserta perangkatnya, para kepala beserta jajarannya

terutama yang menangani Posyandu dan Bidan Desa serta dengan Lembaga Pembina

Posyandu (LPP) Desa Batubulan berkaitan dengan rencana pelaksanaan kegiatan

kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan.

- Menyusun rencana kegiatan dan anggaran untuk program-program yang berkaitan

dengan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, Keluarga Berencana dan Bidang

Kesehatan.

- Menentukan target sasaran dan jadwal kegiatan, dimana jadwal kegiatan dilaksanakan

dari bulan Januari sampai dengan Desember.

- Membentuk Tim Pelaksana dan Tim Penilai. Tim Pelaksana bertugas mempersiapkan

dan mengkoordinasikan serta memberikan pembinaan-pembinaan, penyuluhan-

penyuluhan dan sosialisasi baik dilaksanakan sendiri maupun bekerjasama dengan Tim

dari Kecamatan dan Kabupaten.

- Sosialisasi kegiatan kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan berupa pembinaan-pembinaan,

penyuluhan-penyluhan, pelatihan-pelatihan dan sebagainya.

2. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

a. Pelayanan Kesehatan

Dari hasil evaluasi pada pelaksanaan kegiatan dibidang kesehatan, diperoleh

fakta dan informasi bahwa Puskesmas Sukawati II yang mewilayahi Desa Batubulan

serta Puskesmas Pembantu Batubulan I dan Puskesmas Pembantu Batubulan II telah

Page 32: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

melaksanakan tugas dengan baik dan memberikan pelayanan kesehatan yang

memadai serta berkesinambungan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat selain langsung di Puskesmas Pembantu

dan Puskesmas, juga melalui Posyandu yang ada di banjar.

Untuk menjaga derajat kesehatan masyarakat, selain Puskesmas Pembantu dan

Puskesmas, juga ada bidan praktek swasta yang memberikan pelayanan kesehatan

pada masyarakat. Pemerintah juga telah memberikan bantuan pengobatan gratis dan

menangggung biaya rawat inap, operasi dan pengobatan lainnya di rumah sakit

kepada masyarakat miskin beserta keluarga yang ada di Desa Batubulan dengan

Jamkesmas sebanyak 153 KK. Selain pengobatan tersebut diatas, Pemerintah

Provinsi juga memberikan pelayanan kesehatan lewat JKBM bagi masyarakat yang

mau menggunakan pelayanan kelas III di Rumah Sakit Pemerintah. Untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, Kader Posyandu di Desa Batubulan

selalu memperoleh bimbingan dan pengarahan dari petugas kesehatan Puskesmas

Pembantu Batubulan I dan II, Puskesmas Sukawati II serta dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Gianyar.

b. Kesehatan Ibu dan Anak

Untuk menunjang kesehatan masyarakat, khususnya Balita, Lansia dan ibu-ibu

hamil dan sehabis melahirkan (masa nifas), Kelompok Posyandu yang ada di Desa

Batubulan menggunakan Juru Arah yang ditugaskan oleh Kelihan Banjar untuk

menyampaikan kepada semua rumah tangga yang ada untuk mengikuti kegiatan-

kegiatan seperti di Posyandu, rapat, gotong royong kebersihan dan lain-lainnya.

Biasanya juru arah ini mendatangi rumah warga 1 atau 2 hari sebelum kegiatan

dilaksanakan. Pada hari “ H “ sebelum acara dimulai biasanya didahului dengan

suara kentongan. Jika kentongan sudah berbunyi maka warga siap untuk datang

kebalai banjar.

Posyandu secara rutin dilaksanakan minimal 1 bulan sekali, dengan

memberikan pelayanan yang meliputi Lima Program terpadu yaitu : Prgram Gizi,

KIA, Imunisasi, Penanggulangan Diare dan program Keluarga Berencana (KB).

Selain Posyandu untuk KIA tersebut juga ada Posyandu untuk para lansia dimana

pusat kegiatannya seperti pemeriksaan dan pengobatan gratis dipusatkan di Balai

Banjar masing-masing.

Page 33: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Jumlah kelahiran Bayi di Desa Batubulan pada tahun 2012 sebanyak 289orang

dan pada tahun 2013 sebanyak 280 orang. Sedangkan angka kematian bayi untuk

tahun 2012 sebanyak 4 orang dan 2013 tidak ada. Jumlah Balita pada Tahun 2012

sebanyak 689 orang, sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 776 orang. Kematian

Balita baik pada tahun 2012 tidak ada , Tahun 2013 tidak ada.

Gizi Buruk di Desa Batubulan pada tahun 2012 tidak ada dan 2013 sebanyak 1 orang.

Pemantauan Cakupan Imunisasi khususnya Imunisasi dasar telah dilaksanakan secara rutin

dan berkesinambungan melalui kegiatan di Posyandu yang diarahkan dan dikoordinir oleh

Petugas UPT Kesmas Sukawati II. Pelayanan Imunisasi di laksanakan di Puskesmas, dan

Puskesmas Pembantu Batubulan I dan II yang dikoordinir petugas Puskesmas. Pelayanan

Imunisasi juga diberikan oleh BPS, DPS, Klinik dan Rumah Sakit.

Realisasi dari target cakupan Imunisasi yang dicapai sangat tergantung dari jumlah

kelahiran yang ada di Desa Batubulan dan tingkat mutasi bayi baik yang datang maupun

keluar dari Desa Batubulan serta target yang ditetapkan oleh Kabupaten, Propinsi maupun

Pusat. Tingkat mobilitas penduduk di Desa Batubulan cukup tinggi sehingga berpengaruh

terhadap jumlah bayi yang ada. Namun yang jelas cakupan Imunisasi yang dicapai sudah

menjangkau 100 % dari Balita yang merupakan penduduk tetap di Desa Batubulan.

INDIKATOR PENILAIAN POSYANDU

A. Indikator Input

1. Kebijakan Posyandu

Pelaksanaan Posyandu mendapat dukungan kebijakan mulai dari tingkat Kabupaten

sesuai dengan surat Keputusan Bupati Gianyar Nomor 135 Tahun 2007 tentang Pembentukan

Kelompok Kerja Operasional Pos Pelayanan Terpadu (Pokjanal Posyandu) tertanggal 21 Maret

2007. Tingkat Kecamatan juga mengeluarkan kebijakan sesuai dengan surat Keputusan Camat

Sukawati Nomor 05 Tahun 2007 tertanggal 5 juli 2007. Tingkat Desa juga telah mengeluarkan

surat Keputusan Perbekel Desa Batubulan Nomor 42/PEM./VII/2013 tentang Pembentukan dan

Susunan Kepengurusan Kelompok Kerja Posyandu Tingkat Desa dan Banjar se Desa Batubulan.

2. Pembiayaan

a. Sumber Biaya

Pembiayaan Posyandu di Desa Batubulan berasal dari berbagai sumber antara lain :

Page 34: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

- Masyarakat: sumbangan langsung dari masyarakat berupa bahan PMT atau berupa

dana dan telah tercatat pada Buku Kas Posyandu.

- Pemerintah Banjar Dinas masing-masing.

Sumbangan dikumpulkan oleh pengurus banjar, kemudian disumbangkan ke

Posyandu.

- Pemerintah Desa Batubulan

Pemerintah Desa Batubulan juga memberikan bantuan dana kepada Posyandu yang

ada di Desa Batubulan yang besarnya untuk masing-masing banjar berbeda.

- UPT Kesmas Sukawati II

Pemberian bahan PMT selama sekali dalam setahun yang bersumber dari dana BOK

Sedangkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Gianyar yang dituangkan dalam

Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA

SKPD) Puskesmas/Puskesmas Pembantu Tahun Anggaran Nomor

42/1.02.1.2/DPA/2008, berupa insentif.

b. Pemanfaatan dan Pengelolaan Dana

Dana yang diperoleh Posyandu, digunakan untuk membiayai kegiatan

Posyandu, antara lain untuk biaya operasional posyandu dan biaya penyediaan PMT.

3. Tersedianya Sarana

Pelaksanaan Posyandu juga didukung dengan sarana dan prasarana untuk

keberhasilan pelaksanaanya. Sarana dan prasarana bersumber dari Program PNPM Mandiri

Pedesaan yang telah dibagikan s/d Tahun 2010 sbb:

No. Nama Barang Jumlah

1.

2.

Meja

Kursi

100 buah.

100 buah.

4. Tempat Pelaksanaan Posyandu yang Layak

Page 35: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu yang layak di Desa Batubulan berada

pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat yaitu di Balai Banjar masing-masing yang

mana lokasinya memadai dan aman untuk beraktivitas Balita selama kegiatan penimbangan

berlangsung.

5. Kader yang Dilatih

Jumlah kader Posyandu di Desa Batubulan adalah 100 orang dan telah ikut dalam

pelatihan peningkatan kapasitas kader dalam pemantauan pertumbuhan Balita.

B. Indikator Proses

1. Frekuensi Hari Buka Posyandu

Penyelenggaraan Posyandu di Desa Batubulan dilaksanakan dalam satu bulan

kegiatan, baik pada hari buka Posyandu maupun diluar hari buka Posyandu. Hari buka Posyandu

satu kali dalam satu bulan, tanggal dan waktu disepakati oleh warga masyarakat melalui Kelihan

Banjar, kader dan petugas lintas sektor terkait.

2. Kegiatan Penimbangan

Kegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh kader Posyandu dengan

bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Jumlah kader di semua Posyandu masing-

masing 5 orang kader. Jumlah ini sesuai dengan jumlah kegiatan utama yang dilaksakan oleh

Posyandu yakni mengacu pada sistem 5 meja. Adapun yang dimadsud dengan sistem 5 meja

disini bukan menunjuk pada arti harfiah 5 meja, melainkan menunjuk pada jumlah dan jenis

pelayanan yang masing-masing pelayanan di laksanakan terpisah, yaitu Pendaftaran,

Penimbangan, Pencatatan, Penyuluhan dan Pelayanan Kesehatan.

Sehari sebelum pelaksanaan kegiatan Posyandu, kader dan Kelihan Banjar

memberitahukan sasaran. Lalu pada hari buka Posyandu, tugas kader antara lain :

a. Mempersiapkan tempat pelaksanaan, peralatan sarana dan prasarana Posyandu termasuk

penyiapan pemberian makanan tambahan (PMT).

b. Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu.

Page 36: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

c. Melaksanakan penimbangan Balita dan Ibu hamil yang berkunjung ke Posyandu.

d. Mencatat hasil penimbangan di KMS/Buku KIA dan mengisi buku register Posyandu/SIP.

e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan dan gizi sesuai dengan hasil penimbangan

serta memberikan PMT.

f. Memberikan pelayanan kesehatan dan KB sesuai dengan kewenanganya, misalnya

memberikan Vitamin A, pemberian tablet Fe, Oralit, Pil KB, Kondom.

g. Setelah pelayanan Posyandu selesai, kader bersama petugas melengkapi pencatatan dan

membahas hasil kegiatan dan tindak lanjutnya.

Diluar hari buka Posyandu, tugas kader antara lain :

a. Mengadakan pemutahiran data sasaran Posyandu Bayi, Anak Balita, Ibu hamil dan Ibu

menyusui.

b. Membuat grafik SKDN.

c. Melakukan tindak lanjut terhadap :

1. Sasaran yang tidak datang,

2. Sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjutan.

d. Memberitahukan pada kelompok sasaran agar berkunjung ke Posyandu pada hari buka.

a. Kegiatan Imunisasi

Pemberian Imunisasi Balita dan Ibu hamil diberikan di Puskesmas dan Puskesmas pembantu

setiap bulannya. Program Imunisasi ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan,

kecacatan dan angka kematian akibat penyakit yang dapat di cegah dengan 9 imunisasi

(DP31) yaitu: BCG (TBC) DPT-HB Combo (Diptheri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B) Polio,

Campak pada Bayi serta Tetanus Toxoid pada WUS, dan Ibu hamil. Pemantauan, pencatatan

dan pelaporan imunisasi juga dilakukan oleh kader Posyandu setiap bulannya.

b. Kegiatan pemanfaatan KMS

Sejak Tahun 2001 di Kabupaten Gianyar telah dimanfaatkan buku KIA dalam memantau

perkembangan sejak Ibu hamil hingga Balita. Pemanfaatan KMS yang ada dalam buku KIA

dilaksanakan setiap kali kegiatan Posyandu, terutama di meja IV dimana dilakukan

Page 37: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

penyuluhan berdasarkan KMS. KMS didalam buku KIA digunakan sebagai bahan untuk

merujuk Balita bila tiga kali berturut-turut Balita tidak naik berat badannya di Posyandu.

Buku KIA juga berisi data untuk pemberian Imunisasi, Vitamin A, Pemantuan tumbuh

kembang Balita.

c. Kegiatan Rujukan Balita ke Puskesmas

Balita yang mengalami BGM, 3 T, Gizi Buruk, Diare, Pneumonia, dan lain-lain yang ditemukan

di meja IV akan ditangani di meja V. Bila perlu perawatan selanjutnya maka Balita dirujuk ke

UPT Kesmas Sukawati II.

d. Pelayanan KB

Pelayanan KB diberikan berupa konseling KB, pelayanan kontrasepsi (Pil, Kondom). Pada

saat pelaksanaan Puskesmas keliling juga dilayani pelayanan kontrasepsi mantap berupa

pemasangan IUD.

e. Penyuluhan

Penyuluhan Gizi dan kesehatan pada umumnya diberikan baik secara kelompok sebelum

penimbangan maupun perorangan di meja IV. Materi yang diberikan sesuai dengan buku

kader yang ada disetiap Posyandu di Desa Batubulan, antara lain : pertumbuhan anak,

makanan sehat, anemia gizi besi, diare, kekurangan Vitamin A dan materi lainnya dengan

menggunakan alat peraga dan saran lainnya seperti Poster, Leaflet, Lembar Balik, Food

Model. Penyuluhan kelompok diberikan menggunakan metode ceramah tanya jawab juga

demontrasi.

f. Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Posyandu di Desa Batubulan menggunakan Indikator BB/U dalam penentuan status gizi.

Pada tahun 2012 di Desa Batubulan tidak ada balita dengan gizi buruk dan pada tahun 2013

terdapat 1 orang balita gizi buruk. Pelacakan sudah dilaksanakan terhadap semua kasus gizi

kurang. Demikian juga intervensi berupa pemberian makanan tambahan (PMT) serta

konseling. Intervensi tetap dilanjutkan dan ditingkatkan dengan pemantauan terhadap balita

gizi kurang supaya tidak jatuh ke gizi buruk.

Page 38: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

C. Indikator Out Put

1. Prosentase Kehadiran Balita di Posyandu

Tingkat partisipasi masyarakat di Desa Batubulan 2012 sebesar 75% dan Tahun 2013 sebesar

91,30%.Angka ini sudah berada diatas target D/S yaitu 80 %. Hasil selengkapanya dapat

dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Kegiatan Penimbangan Balita di Posyandu Desa Batubulan

Tahun 2012

No BulanS K D N D’ D/S N/D

L P L P L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Januari 350 328 350 328 233 238 124 150 400 69,47 68,50

2 Februari 365 325 365 325 274 254 120 135 387 76,52 65,89

3 Maret 356 341 356 341 256 243 120 120 413 71,59 58,11

4 April 366 327 366 327 244 235 122 129 395 69,12 63,54

5 Mei 321 332 321 332 237 230 114 126 345 71,52 69,57

6 Juni 399 316 399 316 251 275 127 175 431 73,57 70,07

7 Juli 354 329 354 329 243 235 131 160 382 69,99 76,18

8 Agustus 349 320 349 320 277 263 162 148 429 80,72 72,26

9 Septemebe 338 327 338 327 249 247 165 158 460 74,59 70,22

Page 39: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

r

10 Oktober 341 322 341 322 269 233 131 133 399 75,72 66,17

11 Nopember 342 335 342 335 276 272 139 129 465 80,95 57,63

12 Desember 332 325 332 325 267 256 111 112 387 79,60 57,62

Rata-rata 352 327 352 327 252 243 132 140 410 72,90 66,40

Tabel 2. Hasil Kegiatan Penimbangan Balita di Posyandu Desa Batubulan

Tahun 2013

No BulanS K D N D’ D/S N/D

L P L P L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Januari 411 365 411 365 312310

199 177497 80,15 60,45

2 Februari 414 380 414 380 352 329 147 199 507 85,76 55,63

3 Maret 409 367 409 367 300 316 162 163 514 79,38 52,76

4 April 409 367 409 367 292 270 132 144 448 72,42 49,11

5 Mei 404 372 404 372 290 313 142 161 466 77,70 60,45

6 Juni 403 355 403 355 263 288 156 145 444 72,69 54,62

7 Juli 409 320 409 320 280 267 165 154 458 75,03 58,32

8 Agustus 420 311 420 311 420 311 222 209 591 100 55,90

9Septemeb

er 428 348 428 360 405 335 232 236 684 95,36 63,24

10 Oktober 436 340 436 340 350 271 194 225 568 80,02 67,47

11Nopembe

r 466 303 466 303 447 280 209 200 555 94,53 56,26

Page 40: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

12 Desember 560 316 560 316 423 300 176 178 534 82,53 48,96

Rata-rata 431 345 431 345 342 300 178 183 522 82,73 54,67

2. Prosentase Balita yang Naik Berat Badannya (N/D)

Angka N/D di Desa Batubulan tahun 2012 untuk sebesar 54,67%

3. Pemberian Paket Pertolongan Gizi (PPG)

Kegiatan PPG ini berupa pendistribusian Vitamin A kepada Balita, ibu nifas dan pmberian

tablet FE kepada ibu hamil. Kegiatan ini dilaksanakan baik di Posyandu maupun di

Poskesdes. Hasil kegiatan distribusi kapsul Vitamin A dosis tinggi untuk ibu nifas dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Distribusi Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi Untuk Ibu Nifas

Di Desa Batubulan Tahun 2012 dan 2013

No Posyandu

Tahun 2012

Sasaran Hasil %

Tahun 2013

Sasaran Hasil %

1 Br. Tegaljaya 17 14 82,35 19 16 84,21

2 Br. Pengembungan 12 15 125,00 11 12 109,09

3 Br. Tegaltamu 18 11 61,11 11 11 100,00

4 Br. Denjalan 12 20 166,67 14 20 142,86

5 Br. Batur 7 4 57,14 5 5 100,00

6 Br. Telabah 8 8 100,00 6 5 83,33

7 Br. Pegambangan 18 24 133,33 22 13 59,09

8 Br. Pagutan Kaja 14 6 42,86 13 9 69,23

9 Br. Pagutan Klod 11 4 36,36 9 7 77,78

10 Br. Tubuh 16 28 175,00 20 16 80,00

Page 41: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

11 Br. Kalah 7 8 114,29 7 9 128,57

12 Br. Buwitan 7 6 85,71 7 3 42,86

13 Br. Kapal 10 15 150,00 10 13 130,00

14 Br. Tegehe 42 42 100,00 44 49 111,36

15 Br. Menguntur 33 50 151,52 34 46 135,29

16 Br. Sasih 32 26 81,25 35 34 97,14

17 Tempekan Candra

Asri 10 9 90,00 20 13 65,00

Jumlah 274 290 105,84 287 281 97,91

Distribusi kapsul Vitamin A untuk ibu nifas pada tahun 2012 adalah 105,84 % dan pada tahun 2013

sudah berada di atas target 90 % yaitu 97,91 %. Hal ini karena kerjasama yang baik antara ibu nifas,

bidan dan kader posyandu.

Untuk data hasil distribusi Vitamin A bayi dan distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi untuk bayi

dan balita di desa Batubulan dapat dilihat pada (tabel 4 dan ...) dimana pencapaiannya sudah 100%.

Begitu pula untuk Distribusi Tablet Fe Kepada Ibu Hamil di Desa Batubulan dapat dilihat pada

tabel..... Jika dilihat dari tabel hasil kegiatan ada beberapa yang belum mencapai target, namun

tetap diupayakan melalui penyuluhan dan sweeping pada setiap pelaksanaan Posyandu untuk

kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Posyandu Desa Batubulan dengan sasaran bayi, anak balita, ibu

hamil, ibu menyusui dan nifas serta lansia. Bentuk kegiatan yang dilaksakan antara lain :

1. Pemeriksaan Ibu hamil dan deteksi dini Ibu hamil resiko tinggi yang dilakukan oleh kader

meliputi pengukuran tinggi badan, lingkar lengan, penimbangan berat badan serta pemeriksaan

4 T (terlalu muda, terlalu sering, terlalu tua, dan terlalu dekat).

2. Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) oleh kader BKB melalui pemanfaatan alat permainan

edukatif.

Page 42: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

3. Penyuluhan kesehatan serta demontrasi Perawatan Bayi baru lahir, perawatan kehamilan,

perawatan payudara, pemberiaan air susu ibu (ASI Eklusif) dan pola makan gizi seimbang bagi

ibu hamil.

4. Pemeriksaan lansia meliputi : penimbangan berat badan, pemeriksaan tekanan darah,

pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dibantu kader Posyandu. Hasil

kegiatan Program KIA Desa Batubulan Tahun 2012 dan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel.....

Dilihat dari hasil tabel tersebut, sebagian besar hasil kegiatan program KIA berada diatas

target yang ditentukan. Hal ini membuktikan dukungan masyarakat baik itu tokoh formal maupun

informal, kader posyandu serta kompenen masyarakat sangat tinggi tentang program kesehatan ibu

dan anak (KIA), lewat perannya dalam mendeteksi dini kehamilan resiko tinggi sehingga akan

mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Cakupan

kunjungan KIA di posyandu Desa Batubulan dapat dilihat pada tabel....

4.Persentase Kehadiran Kader

Jumlah kader yang ada di Desa Batubulan sebanyak 100 orang Dalam pelaksanaan Posyandu

kehadiran kader 100 %.

5.Persentase Bayi Yang di Imunisasi

Persentase Cakupan Bayi yang di Imunisasi (7 indikator) di Desa Batubulan dalam

pelaksanaan Posyandu wilayah Banjar Kalah rata-rata sudah mencapai target, dimana secara

umum cakupan Imunisasi di Desa Batubulan, Puskesmas Sukawati II sudah cukup baik.

Pelayanan Imunisasi selain dilaksanakan oleh Puskesmas juga banyak klinik dan rumah

sakit swasta serta bidan swasta dan dokter praktek swasta. Hasil kegiatan Imunisasi

terhadap bayi dan Ibu hamil dapat dilihat pada tabel......

6.Persentase KK Yang Menjadi Peserta Dana Sehat

Dari jumlah KK yang ada sebanyak 4447 , jumlah KK yang menjadi peserta dana sehat adalah

sebanyak 4447 atau 100 %. Ini menunjukan bahwa kepedulian dan kondisi untuk

mewujudkan kesehatan masyarakat amat diharapkan dan di idam-idamkan oleh masyarakat.

Penduduk Desa Batubulan yang tidak memiliki Asuransi Kesehatan, biaya kesehatannya

ditanggung melalului pelayanan tingkat dasar Pemerintah Propinsi dan Kabupaten (JKBM),

sehingga bisa dikatakan hampir semua masyarakat Desa Batubulan telah memiliki jaminan

pemeliharaan kesehatan.

Page 43: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I

7.Persentase Balita Yang Dirujuk

Persentase Balita yang dirujuk ke Puskesmas Sukawati II karena gizi buruk 1 orang. Hal ini

menunjukan bahwa pemantauan dan penanganan ditingkat Desa sangat baik. Balita yang

dirujuk oleh kader Posyandu adalah Balita yang mengalami kesulitan makanan sehingga

berat badannya tidak naik berturut-turut 3 kali, sakit/diare, gizi buruk/kurang dan lain-lain.

Dalam pelaksanaan Posyandu masalah seperti tersebut biasanya langsung diberi penyuluhan

di meja IV serta diberi pelayanan kesehatan di meja V. Jika tidak bisa ditangani, maka

dirujuk ke Puskesmas.

8. Kegiatan Pengembangan Dan Tambahan

Disamping 5 kegiatan utama yang ada di Posyandu seperti : kesehatan Ibu dan anak (KIA),

Keluaga Berencana (KB), Imunisasi, Gizi, dan pencegahan, penanggulangan diare, juga di

Desa Batubulan ada kegiatan tambahan Posyandu antara lain :

1. Bina Keluaga Balita (BKB).

2. Posyandu Lansia.

3. Penemuan dini dan penamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB), misalnya

DBD, Gizi Buruk, Penyakit Menular, TBC, Kusta.

4. Program diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan melalui tanaman

obat keluarga (TOGA).

5. Desa Siaga.

6. Kegiatan Ekonomi Produktif seperti peningkatan pendapatan keluarga (UP2K).

7. Tabungan ibu bersalin (Tabulin).

Page 44: Profil Kesehatan Desa Batubulan Finish I