Produk Bervalue Dengan Merketer Berorientasi Spiritual

11
Pendahuluan Era globalisasi merupakan sebuah era yang digadang-gadang menjadi salah satu era kejayaan manusia. Ditunjang kian pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan seharusnya era ini mampu memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Di lain sisi era ini menuntut aktivitas yang padat dan mobilitas yang tinggi sehingga menimbulkan tren gaya hidup baru yang serba instan. Semua hal yang instan dinilai menjawab permintaan dan kebutuhan. Berbagai produsen produk pangan, kosmetik, kesehatan, hingga gadget berlomba-lomba untuk terus berinovasi menciptakan produk yang diinginkan konsumen. Kini produk-produk serba instan sangat mudah ditemui seperti mie instan, teh penghancur lemak, kosmetik anti-aging, hingga gadget terbaru dengan teknologi tercanggih yang pernah ada. Konsumen yang sudah ‘merindukan’ produk-produk ini tentu menyambutnya dengan senang hati. Akibatnya masyarakat yang merupakan target pasar dari produk-produk tersebut menjadi kian konsumtif. Cepat, mudah, dan instan. Produk apapun yang mengusung ketiga hal tersebut sudah pasti akan diterima oleh konsumennya. Berikutnya adalah kualitas yang akan menjaga loyalitasnya pada produk tersebut. Sebagai contoh tidak semua konsumen muslim sadar akan kehalalan produk yang mereka konsumsi. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran banyak pihak. Dimana seorang muslim kehilangan identitas ‘kemuslimannya’. Era kebarat-baratan yang dibanggakan justru menggerus keimanan seorang muslim itu sendiri. Halal dan thayyib menjadi penting karena berkenaan dengan kualitas & kuantitas ibadah seseorang kepada Allah SWT. Selain itu perintah Allah SWT melalui al Qur’an merupakan tuntunan manusia dalam menjalani kehidupannya yang pasti memiliki tujuan yang baik dan pada akhirnya akan berujung pada falah, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Surat Al A’raf 31

Transcript of Produk Bervalue Dengan Merketer Berorientasi Spiritual

Page 1: Produk Bervalue Dengan Merketer Berorientasi Spiritual

Pendahuluan

Era globalisasi merupakan sebuah era yang digadang-gadang menjadi salah satu era kejayaan manusia. Ditunjang kian pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan seharusnya era ini mampu memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Di lain sisi era ini menuntut aktivitas yang padat dan mobilitas yang tinggi sehingga menimbulkan tren gaya hidup baru yang serba instan. Semua hal yang instan dinilai menjawab permintaan dan kebutuhan. Berbagai produsen produk pangan, kosmetik, kesehatan, hingga gadget berlomba-lomba untuk terus berinovasi menciptakan produk yang diinginkan konsumen. Kini produk-produk serba instan sangat mudah ditemui seperti mie instan, teh penghancur lemak, kosmetik anti-aging, hingga gadget terbaru dengan teknologi tercanggih yang pernah ada. Konsumen yang sudah ‘merindukan’ produk-produk ini tentu menyambutnya dengan senang hati. Akibatnya masyarakat yang merupakan target pasar dari produk-produk tersebut menjadi kian konsumtif.

Cepat, mudah, dan instan. Produk apapun yang mengusung ketiga hal tersebut sudah pasti akan diterima oleh konsumennya. Berikutnya adalah kualitas yang akan menjaga loyalitasnya pada produk tersebut. Sebagai contoh tidak semua konsumen muslim sadar akan kehalalan produk yang mereka konsumsi. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran banyak pihak. Dimana seorang muslim kehilangan identitas ‘kemuslimannya’. Era kebarat-baratan yang dibanggakan justru menggerus keimanan seorang muslim itu sendiri. Halal dan thayyib menjadi penting karena berkenaan dengan kualitas & kuantitas ibadah seseorang kepada Allah SWT. Selain itu perintah Allah SWT melalui al Qur’an merupakan tuntunan manusia dalam menjalani kehidupannya yang pasti memiliki tujuan yang baik dan pada akhirnya akan berujung pada falah, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.

Surat Al A’raf 31

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”

Page 2: Produk Bervalue Dengan Merketer Berorientasi Spiritual

Surat Al Maidah 88

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya”

Surat Al Baqarah 168

“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan; karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu"

Surat Al Maidah 3

Page 3: Produk Bervalue Dengan Merketer Berorientasi Spiritual

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tecekik, yang dipukul, yang jatuh ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali kamu sempat menyembelihnya.”

Surat Al Baqarah 173

“Sesungguhnya Allah yang mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan yang disembelih dengan nama selain Allah.”

Surat Al Maidah 4

“Dan makanlah binatang yang ditangkap dalam buruan itu untukmu dan sebutlan nama Allah ketika melepaskan hewan(anjing) pemburunya.”

Surat Al An’ am 121

“Dan janganlah kamu makan sembelihan yang tidak menyebut nama Allah dan sesungguhnya yang demikian itu fasik.”

Page 4: Produk Bervalue Dengan Merketer Berorientasi Spiritual

Surat An Nahl 114

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah ni`mat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah“

Surat Al Mu’minun 51

“Wahai sekalian UtusanKu. makanlah dari yang halal dan beramallah yang shalih. Sesungguhnya Aku sangat mengetahui apa jua pun yang kamu kerjakan (amalkan)”

Dengan makin banyaknya keprihatinan dan kekhawatiran yang timbul kini tingkat kehalalan menjadi perhatian dan topik hangat bukan hanya didalam maupun juga diluar negeri. Mengingat besarnya jumlah konsumen muslim yang tersebar di seluruh belahan dunia para produsen kini berupaya memperbaiki kualitas produknya sehingga bersertifikasi halal dan bernilai thayyib, namun tidak sedikit yang hanya memberi label halal hanya untuk mengikuti ‘tren’ ini.

Kehalalan sebuah produk meliputi cara memperoleh, proses pengolahan, pengemasan, hingga pemasarannya. Selama ini konsumen masih berpikir bahwa halal identik dengan bahan baku produk tersebut. Kenyataannya adalah tidak sesederhana itu. Bahkan tehnik pemasaran yang salah dapat menghilangkan nilai kehalalan suatu produk apalagi jika sebaliknya.

Pourvous

Latar Belakang

Salah satu orang yang concern dan menyadari hal tersebut adalah Laila Asri, pendiri Pourvous, sebuah produk kosmetik dan perawatan tubuh dengan konsep halal dan natural dengan standar Six Free (enam bahan berbahaya yang terkandung dalam kosmetik). Berdiri pada tahun 2007 dengan keyakinannya terhadap potensi sumber daya alam Indonesia dalam menghasilkan bahan baku kosmetik berkualitas. Namun hal ini tidak diimbangi dengan pengolahannya sehingga bahan baku mentah selama ini hanya sekedar diekspor

Page 5: Produk Bervalue Dengan Merketer Berorientasi Spiritual

sehingga tidak cukup menghidupkan potensi di sektor ini baik bagi pengelola maupun bagi petani. Padahal tidak sedikit artikel dan jurnal yang mengungkapkan hasil penelitian terhadap potensi ragam tanaman Indonesia. Melihat hal ini Laila Sari menciptakan produk perawatan tubuh dengan nama Pourvous yang berasal dari bahasa Prancis dan berarti ‘Untuk Anda’ dan memiliki tagline ‘Six Free’ atau bebas enam bahan berbahaya yang biasa terkandung dalam berbagai produk kecantikan maupun perawatan tubuh. Semua produk Pourvous tidak mengandung bahan-bahan sebagai berikut :

1. Paraben

Paraben merupakan pengawet yang banyak digunakan di produk kosmetik dan obat. Namun banyak penelitian menunjukkan bahwa akumulasi paraben dalam tubuh dapat menyebabkan tumor payudara, reaksi alergi pada kulit, kanker kulit dan lain sebagainya. Cara mengenali ada tidaknya kandungan Paraben dalam produk bisa dilihat dari daftar ingredients (bahan), bahwa tidak ada yang bertuliskan paraben/nipagin/nipasol, maupun propylparaben, methylparaben, isopropylparaben

2. Lanolin

Lanolin merupakan lemak yang dihasilkan dari hewan (domba pada umumnya). Lanolin banyak digunakan untuk emolients (penghalus) kulit, anti iritasi untuk kulit kasar dan kering, juga memiliki conditioning effect (melembabkan) yang bagus. Tapi juga memiliki resiko alergi bagi kulit sensitif. Pourvous tidak menggunakan Lanolin karena peduli terhadap kelangsungan hidup hewan. Penggunaan lanolin di tentang oleh sejumlah konsumen yang aware dan prihatin terhadap kelangsungan hidup hewan.

3. PABA

PABA merupakan singkatan dari Para 4-amino Benzoic Acid , sering dipakai sebagai anti UV dan sunscreen. Menurut Cosmetics Database, PABA merupakan bahan yang berbahaya dan dapat menyebabkan neurotoxicity, kerusakan organ tubuh, kanker, alergi dan lain sebagainya

4. Methanol Fragrance

Methanol kepanjangan dari Methyl Alcohol, bersifat toksik, bisa melalui ingestion (dimakan/diminum/ditelan), dihirup lewat pernapasan ataupun absorbsi melalui kulit tubuh kita. Proses akumulasi methanol dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh dan syaraf. Fungsinya adalah sebagai pelarut atas pengharum (fragrance) yang digunakan dalam kosmetik. Fragrance adalah campuran bahan kimia yang memililki wangi atau aroma, diperoleh dari hasil sintetis pencampuran dua atau lebih aroma compound. Synthethic fragrances juga bisa menyebabkan dan memicu reaksi alergi.

Page 6: Produk Bervalue Dengan Merketer Berorientasi Spiritual

5. Synthetic Color / Dye Free

Merupakan pewarna sintetis yang biasa digunakan dalam produk perawatan tubuh dan kosmetik untuk membuat tampilan produk lebih menarik. Biasanya tertulis dengan kode FD & C atau D & C yang diikuti dengan warna dan nomor. Berdasarkan penelitian, pewarna sintetis bisa menyebabkan iritasi kulit, alergi dan dipercaya sebagai agen pembawa sel kanker (carcinogenic).

6. SLS / SLES

SLS dan SLES Sodium Lauryl Sulfate atau Sodium Lauryl Eter Sulphate, merupakan bahan kimia yang membuat sabun berbusa biasa terkandung dalam sampo, sabun dan lain sebagainya. Menurut penelitian, SLS/SLES dapat mengakibatkan iritasi kulit dan dermatitis.

Sumber : www.mypourvous.com

Laila Asri memulai bisnis dengan memanfaatkan media online dikarenakan minimnya modal dan keyakinan beliau terhadap potensi bisnis online itu sendiri. Laila meyakini hal tersebut dengan mempertimbangkan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang memberikan peluang yang besar bagi dunia bisnis online karena kini keterbatasan jarak tidak lagi menjadi masalah. Saat ini Pourvous dikenal sebagai salah satu pelopor bisnis online untuk produk perawatan tubuh dengan kelebihan gratis biaya pengiriman ke seluruh wilayah di Indonesia tanpa minimal pembelian. Pelayanan tersebut merupakan salah satu keunggulan Pourvous dalam memasarkan produknya. Website dengan titel www.MyPourvous.com menjadi media pemasaran, penjualan, sekaligus media informasi dan sarana berinteraksi antara Laila dengan konsumennya. Dalam websitenya terdapat berbagai informasi yang dibutuhkan konsumen seperti produk Pourvous, cara berbelanja, lokasi mendapatkan produk Pourvous secara offline di outlet-outlet tertentu, informasi kerjasama dropship, testimoni pengguna produk Pourvous hingga kontak dengan customer services Pourvous. Menariknya Laila mencantumkan berbagai nomer telepon dari berbagai operator seluler sehingga konsumen tidak perlu khawatir mengeluarkan banyak pulsa untuk menghubungi Pourvous. Laila ingin menciptakan image positif yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, dibuktikan dengan tersedianya nomor SMS Center, alamat email, Yahoo! Messenger, Skype bahkan Pin Blackberry Pourvous. Hal ini tentu menjadi nilai tambah produk ini dimata konsumen. Sehingga dengan berbagai upaya Laila dalam memanjakan konsumen Pourvous, dengan mudah beliau akan mendapatkan loyalitas konsumennya.Di Pourvous seluruh aspek dari bisnis online sangat diperhatikan. Mulai dari penentuan jenis produk dan kualitas produk, ketersediaan produk dan inventori, layanan konsumen, hubungan dengan konsumen, kemampuan dalam mengetahui dan membaca kebutuhan konsumen, pengelolaan database konsumen, pemilihan jasa ekspedisi yang terpercaya,

Page 7: Produk Bervalue Dengan Merketer Berorientasi Spiritual

memantau pengiriman produk sampai diterima di tangan konsumen, after-sales services, promosi, merchandising, dan berbagai aktivitas di media sosial lainnya.Menurut Laila salah satu rahasia kesuksesannya adalah mematahkan anggapan bahwa berbisnis online merupakan sebuah bisnis mudah yang bisa dilakukan oleh siapapun tanpa persiapan khusus.

Saat ini Pourvous melayani konsumen dari berbagai daerah melalui toko onlinenya. Melalui media online ini Pourvous memudahkan konsumen untuk memilih produk dan mendapatkan harga yang sama dimanapun dan tidak dibebani biaya pengiriman. Meski kini Pourvous memiliki beberapa gerai dipusat-pusat perbelanjaan.r

Melalui usaha bisnisnya ini Laila Sari dianugerahi beberapa penghargaan seperti Wanita Wirausaha Femina 2008, Top 9 Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women 2010, Top 32 Global Entrepreneur Program Indonesia 2011, Asia Pacific Entrepreneur Award 2011 kategori The Most Promising Entrepreneur dan yang terbaru adalah peraih beasiswa 10,000 Women Entrepreneur Program yang diadakan oleh US Department of State dan Goldman Sachs Foundation di Thunderbird University, Arizona, United States pada awal tahun 2012.Pourvous juga telah mengikuti berbagai pameran internasional di Kuala Lumpur-Malaysia, Paris-Perancis, Berlin-Jerman, dan Buenos Aires-Argentina. Bahkan kini Pourvous telah memasarkan produknya di benua Eropa.Analisis

Value :

Bagi konsumen

Merupakan salah satu produk perawatan tubuh bersertifikasi halal dan alami

Menawarkan produk yang aman dan berkualitas dengan harga terjangkau

Memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk

Tehnik pemasaran yang unik, berbeda, dan tidak berlebihan sehingga memanjakan konsumen melalui berbagai pelayanan dan fasilitasnya termasuk pembebasan biaya pengiriman untuk pembelanjaan produk online

Bagi non-konsumen

Turut serta dalam upaya mewujudkan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan menjadi pelopor produk halal dan thayyib

Mensejahterakan masyarakat khususnya petani bahan baku kosmetik dengan meningkatkan taraf hidupnya

Membuka lapangan kerja baru

Meningkatkan perekonomian Indonesia dalam jangka panjang

Page 8: Produk Bervalue Dengan Merketer Berorientasi Spiritual

Benefit :

Menjadi salah satu pilihan produk perawatan tubuh bersertifikat halal, alami, aman, dan berkualitas

Mensejahterakan masyarakat khususnya petani bahan baku kosmetik dengan meningkatkan taraf hidupnya

Membuka lapangan kerja baru

Menginspirasi banyak pihak, termasuk dalam hal industri lokal yang menembus pasar internasional

Target Market :

Wanita muslim yang berorientasi pada produk yang halal & thayyib

Added Value :

Salah satu pioneer dalam inovasi produk perawatan tubuh yang halal, aman, dan berkualitas karena mengusung slogan ‘SIX FREE’ sehingga baik digunakan oleh konsumen muslim maupun non-muslim

Produk perawatan tubuh berbahan dasar alami yang berasal dari tanaman khas Indonesia sehingga dengan keberlangsungan bisnis ini secara tidak langsung mensejahterakan petani penghasil bahan baku utama produk

Menggunakan tehnik pemasaran yang berbeda sehingga memanjakan konsumennya melalui kemudahan bertransaksi, kemudahan akses pelayanan konsumen, pembebasan biaya pengiriman hingga sistem belanja onlinenya

Added Value dalam Perspektif Islam

Tagline yang diusung Pourvous sangat sesuai dengan perintah Allah untuk hanya mengkonsumsi sesuatu yang halal dan thayyib. Halal, baik, dan sehat untuk digunakan seorang muslim. Seperti yang telah dijelaskan dalam Surat Al Maidah ayat 88

Mengeksplor melimpahnya sumber daya alam untuk kepentingan berjuang di jalan Allah adalah sesuatu yang benar. Karena dengan upaya ini Pourvous dapat menjadi manfaat bagi sesama umat muslim. Dibuktikan dalam Surat An Nahl ayat 114

Tehnik pemasaran yang tidak berlebihan merupakan suatu kebaikan karena Allah SWT tidak menyukain segala hal yang berlebihan. Hal ini diungkapkan dalam Surat Asy-Syura ayat 27

Page 9: Produk Bervalue Dengan Merketer Berorientasi Spiritual

Daftar Pustaka

Wiki, Islam. 2012. Daftar Produk Indonesia: Pourvous, Brand Perawatan Tubuh Natural dan Halal, (Online), (http://produkproduk-indonesia.blogspot.com/2012/07/pourvous-brand-produk-perawatan-tubuh.html diakses pada Sabtu 2 Maret 2013)

Admin. 2010. LPPOM MUI Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia: Pentingnya Makanan Halal, (Online), (http://www.halalmui.org/index.php?option=com_content&view=article&id=174&Itemid=319&lang=in diakses pada Sabtu 2 Maret 2013)

Mardani. 2011. Ayat-ayat dan Hadits Ekonomi Syariah: Konsumsi. Jakarta: Rajawali Press Hidayat, Mohammad. 2010. An Introduction to The Sharia Economic: Pengantar Ekonomi

Islam. Jakarta: Zikrul Hakim