PRODI TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT ILMU …

72
KUALITAS HADIS DALAM TAFSIR IBN KATSÎR (Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Usuluddin (S.Ud) Oleh: Wahdah Farhati NIM. 11210458 PRODI TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT ILMU AL-QUR`AN JAKARTA 2015 M / 1436 H

Transcript of PRODI TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT ILMU …

KUALITAS HADIS DALAM TAFSIR IBN KATSÎR

(Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Usuluddin (S.Ud)

Oleh:

Wahdah Farhati

NIM. 11210458

PRODI TAFSIR HADIS

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN JAKARTA

2015 M / 1436 H

KUALITAS HADIS DALAM TAFSIR IBN KATSÎR

(Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Usuluddin (S.Ud)

Pembimbing

DR. H. Ahmad Fudhaili M.Ag

Oleh:

Wahdah Farhati

NIM. 11210458

PRODI TAFSIR HADIS

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN JAKARTA

2015 M / 1436 H

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Kualitas Hadis Dalam Tafsir Ibn Katsȋr

(Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26)”

yang disusun oleh Wahdah Farhati dengan Nomor Induk

Mahasiswa 11210458 telah diujikan dalam munaqasyah Fakultas

Usuluddin Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 07

Agustus 2015.

Jakarta, 07 Agustus 2015

Dekan Fakultas Usuluddin

Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta

Dr. Hj. Maria Ulfah, MA

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Hj. Maria Ulfah, MA Drs. Ruqayah Tamami

Penguji I Penguji II

DR. Hj. Romlah Askar DR. H. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA

Pembimbing

DR. H. Ahmad Fudhaili, MA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul ““Kualitas Hadis Dalam Tafsir

Ibn Katsȋr (Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi

Ayat 9-26)” yang disusun oleh Wahdah Farhati dengan Nomor

Induk Mahasiswa 11210458 telah melalui proses bimbingan

dengan baik dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi

syarat ilmiah untuk diujikan dalam sidang munaqosah.

Pembimbing

DR. H. Ahmad Fudhaili, MA

v

PERNYATAAN PENULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Wahdah Farhati

NIM : 11210458

Tempat/Tanggal Lahir : Kuningan, 07 Maret 1994

Alamat : Jln. Pon Pes Miftahutthalibin,

Dusun II Ds. Timbang, Rt/Rw:

005/002. Kec. Cigandamekar

Kab. Kuningan Jawa Barat

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi dengan judul

“Kualitas Hadis Dalam Tafsir Ibn Katsȋr (Analisa Sanad Dan

Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26)” adalah benar-benar

hasil karya saya, kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan

sumbernya. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini,

sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan

sesungguhnya.

Jakarta, 3 Agustus 2015 M

17 Syawal 1436 H

Wahdah Farhati

vi

MOTTO

Your life your choice

كاختيار حياتك

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini, penulis persembahkan untuk H. Manshur

Abbas dan Hj. Lilis Faizah yang telah mendoakan, mendorong,

memberi semangat dan motifasi saya dalam menjalani lika liku

kehidupan, membanting tulang demi kesuksesan saya, hatur

nuhun buya sareng umi, Cuma ini yang bisa dede kasih buat

umi sama buya. Hanya Allah yang bisa membalas seluruh

kebaikan, curahan cinta dan kasih sayang yang telah buya dan

umi limpahkan ke dede selama ini. Hatur nuhun buya dan umi.

Skripsi ini juga penulis persembahkan untuk Kakak-

kakakku tersayang A Faiz Tahontowi S.pd.I dan A Mizan

Sya’roni dan untuk ade-ade teteh, Muhammad Nasirrudin,

Nida Nadiya, Muhammad Hanan Said, Inayah Maulida,

Muhammad Sauqi dan si bungsu Afwan Musafwan terimakasih

atas doa dan dukungan dari kalian semua. Senyum, canda dan

viii

tawa yang telah kalian beri selalu dapat menjadi obat penawar

dari penat teteh. Teteh sayang kalian….

Skripsi sederhana ini juga saya hadiahkan untuk bibi saya

bi Endah dan bi Ero. Terima kasih atas setiap doa dan

dorongannya. Semoga Allah membalas setiap kebaikan dengan

yang lebih baik lagi. Aamiin.

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur tak pernah lelah

penulis panjatkan kepada pencipta alam, maha pengasih

penyayang, sumber ketenangan dan kebahagiaan. Tanpa ridha

dan rahmatnya ketenangan jiwa tak mungkin dapat

bersemayam dalam hati makhluknya. Allah swt. maha kuasa

atas segala sesuatu tiada yang luput dari pengawasannya, maha

adil. Hanya kepadanya seluruh makhluk bersujud dan berserah

diri tak terkecuali utusannya yang mulia berbudi pekerti luhur,

sebaik-baiknya manusia yaitu Nabi Muhammad saw. nabi akhir

zaman yang setiap ucapan, sikap dan kebiasaannya ditiru oleh

setiap muslimin sepanjang zaman. Menjadi rujukan dan idola

setiap muslim dibelahan dunia manapun.

Dari hati yang paling dalam penulis menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan

tanpa pertolongan dan kuasa Allah swt. sehingga penulis

mampu berfikir, menuangkan ide-idenya dalam masa

penyusunan skripsi ini. Dan juga adanya dukungan, bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak kepada penulis baik dari

segi materil, moril maupun doa. Untuk itu dengan segala

x

hormat dan ta’zhim penulis sampaikan rasa terima kasih yang

tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaimah Tahido Yanggo, M.A.

selaku Rektor Institut Ilmu Al-Qur`ân (IIQ) Jakarta.

2. Ibu Dra. Hj. Maria Ulfah, M.A. selaku Dekan

Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta.

3. Bpk Dr. Ahmad Fudhaili, M.Ag. sebagai Dosen

Pembimbing skripsi, yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan serta sabar dalam

membimbing penulis demi terselesaikannya skripsi

ini.

4. Seluruh Dosen Institut Ilmu Al-Qur`ân (IIQ) Jakarta

yang telah meniupkan ruh semangat dalam belajar

sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas-tugas

sebagai mahasiswa.

5. Dra Rukoyah Tamimi dan Dra Suci Rahayuningsih

selaku pembantu dekan Fakultas Ushuluddin, yang

telah banyak memotivasi penulis untuk

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Dr. Lutfi Fathullah, M.A yang telah memberikan

masukan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi

ini.

xi

7. Pustakawan IIQ Jakarta, Pimpinan dan Karyawan

Perpustakaan Umum UIN Jakarta, Pimpinan dan

Perpustakaan Islam Iman Jama, Pimpinan dan

karyawan Pusat Studi Al-Quran, Pimpinan dan

Karyawan Pusat Kajian Hadits serta Pimpinan dan

Karyawan Perpustakaan Ushuluddin UIN Jakarta,

Perpustakaan BAITUL HIKMAH asrama IIQ jakarta

yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan

kepada penulis untuk membaca dan melakukan

penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi.

8. Buya tersayang H. Manshur Abbas dan umi

tersayang Hj. Lilis Faizah yang tak ada kata yang

dapat penulis sampaikan selain terima kasih yang

sedalam-dalamnya atas segala kasih sayang, doa,

pengorbanan, dukungan, bimbingan yang kalian

berikan dengan ikhlas dan kesabaran yang tak

terhingga. Hanya do’a yang dapat penulis

persembahkan untuk keduanya. Allahummaghfir lî a

liwâlidayya warhamhumâ kamâ rabbayânî shoghîrâ.

9. Untuk Kakak-kakak dan adik-adikku yang selalu

memotivasi penulis untuk segera menyelesaikannya

dengan baik, A Faiz Thontowi S.pd.I, A Mizan

Sya’roni, Nasirrudin, Nida Nadiya, Hanan Said,

xii

Inayah Maulida, Muhammad Sauqi dan Afwan

Mushafwan. Jazakumullah Khairan Katsiran.

10. Teman-teman IIQ angkatan 2011 khususnya Fakultas

Ushuluddin Prodi Tafsir Hadis yang telah menjadi

teman duduk dan berjuang mencari ilmu saya selama

4 tahun terakhir ini, khususnya daeng Dillah, bu

Zidna, bu Pipit, umi Ana, pean Popon, Sonia yang

telah memberikan semangat juga masukan-masukan

kepada penulis. Terimakasih teman. Allah tidak

pernah tidur maka setiap kebaikan pasti ada balasan

kebaikan yang lebih dari apa yang telah kita lakukan.

11. Ucapan ribuan terima kasih kepada seluruh pihak

yang ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, semoga amal baik yang mereka berikan

kepada penulis mendapatkan balasan yang sebaik-

baiknya dari Allah swt.

Dalam penulisan skripsi ini berbagai upaya telah

penulis lakukan untuk memaksimalkan skripsi ini

menjadi karya ilmiah yang baik, namun karena

keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka

skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,

xiii

penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif

dari para pembaca demi karya yang lebih baik lagi.

Akhirnya, semoga hasil jerih payah penulis ini

dapat menjadi buah karya yang bermanfaat dan

menjadi amal shalih yang mendapatkan ridha dari

Allah swt di akhirat kelak, Ȃmȋn.

Jakarta, 3 Agustus 2015 M

17 Syawal 1436 H

Penulis

Wahdah Farhati

xiv

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................ iv

PERNYATAAN PENULIS ................................................ v

MOTTO ............................................................................... vi

PERSEMBAHAN................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................ xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI………………………... xvvi

ABSTRAK……………………………………………….. xxiii

BAB I: PENDAHULAN

A. Latar Belakang .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................. 10

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................... 10

D. Tujuan Penelitian ...................................................... 11

E. Manfaat Penelitian .................................................... 12

F. Tinjauan Pustaka ....................................................... 12

G. Metodologi Penelitian ............................................... 15

H. Sistematika Penulisan ............................................... 16

BAB II: PENGERTIAN DAN SEJARAH METODOLOGI

KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS

A. Pengertian Kritik Hadis ............................................. 18

xv

B. Kritik Sanad .............................................................. 19

1. Pengertian Sanad........................................... 19

2. Sejarah Munculnya Kritik Sanad .................. 20

C. Kritik Matan .............................................................. 21

1. Pengertian Matan .......................................... 22

2. Sejarah Munculnya Kritik Matan ................. 23

D. Ulama Kritikus Hadis................................................ 27

E. Surat Al-Kahfi ........................................................... 33

1. Keutamaan Surat Al-Kahfi ............................ 33

2. Kandungan Surat Al-Kahfi ........................... 35

BAB III: SEKILAS TENTANG IBN KATSÎR

A. Biografi Ibn Katsȋr .................................................... 42

1. Riwayat Hidup .................................................... 42

2. Aktifitas Keilmuan .............................................. 43

3. Guru dan Murid ................................................... 46

4. Karya ................................................................... 47

5. Pendapat Ulama Tentang Ibn Katsȋr ................... 50

B. Tafsir Al-Qur`an al-‘Adzȋm ...................................... 51

1. Metodologi Tafsir ............................................... 52

2. Corak Penafsiran ................................................. 53

3. Sistematika Tafsir ............................................... 53

4. Sumber Tafsir ...................................................... 55

5. Pendapat Ulama Tentang Tafsir Ibn Katsȋr......... 57

BAB IV: ANALISA SANAD DAN MATAN SURAT AL-

KAHFI AYAT 9-26 DALAM TAFSIR IBN KATSÎR

A. Jumlah dan Klasifikasi Hadis dalam Surat Al-Kahfi

Ayat 9-26................................................................... 58

xvi

B. Analisa Sanad dan Matan Hadis Marfȗ‟ Surat Al-Kahfi

Ayat 9-26................................................................... 65

1. Hadis Pertama ......................................... 65

2. Hadis Kedua ............................................ 81

3. Hadis Ketiga ............................................ 92

4. Hadis Keempat ........................................ 105

5. Hadis Kelima........................................... 118

6. Hadis Keenam ......................................... 133

7. Hadis Ketujuh ......................................... 148

8. Hadis Kedelapan ..................................... 161

9. Hadis Kesembilan ................................... 174

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................... 169

B. Saran.......................................................................... 170

DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 171

LAMPIRAN ......................................................................... 179

xvii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian

huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan

skripsi ini, transliterasi Arab-Latin mengacu pada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Institut Ilmu

Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta” cetakan ke-II, tahun 2011, yang

secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konsonan

A Th

B Zh

T ‘

Ts Gh

J F

H Q

Kh K

D L

Dz M

xviii

R N

Z W

S H

Sy ’

Sh Y

Dh

2. Vokal

a. Vokal atau bunyi (a), (i), (u) ditulis dengan ketentuan

sebagai berikut:

Vokal Pendek Panjang

Fathah A Â

Kasrah I Î

Dhammah U Û

xix

b. Vokal Rangkap

fathah + ya'

mati Ditulis

Ai

Bainakum

fathah + ya'

mati Ditulis

Au

Qaulun

c. Vokal Pendek

Ditulis a'antum

Ditulis U„iddat

Ditulis la'insyakartum

3. Kata sandang

a. Bila diikuti Huruf Qamariyyah

Ditulis Al-Qur`ân

Ditulis al-Qiyâs

b. BiladiikutiHurufSyamsiyyah

xx

'Ditulis as-Samâ السماء

Ditulis asy-Syams سالشّم

4. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Ditulis zawî al-Furûdh

Ditulis ahl as-Sunnah

c. Syaddah

Syaddah (Tasydîd) untuk alih aksara dilambangkan

dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang

bertanda Tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik

Tasydîd yang berada ditengah kata, diakhir kata ataupun yang

terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf –huruf

syamsiyah.

Contoh:

: Āmannâbillâhi : Inna al-ladzîna :

wa arr-rukka‟i

d. Ta Marbûthah

Bila dimatikan ditulis h.

xxi

Ditulis Hibbah

Ditulis Jizyah

(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab

yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat,

zakat, dan sebagainya, kecuali jika dikehendaki lafal aslinya).

Bila diikuti dengan kata sandang al serta bacaan kedua itu

terpisah, maka ditulis dengan h.

Ditulis karâmah al-auliyâ„

Bila ta marbuthah hidup atau dengan harkat fathah, kasrah,

dan dhammah, ditulis t.

Ditulis Zakâtul fithri

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf arab tidak mengenal huruf

kapital, akan tetapi apabila telah di alih aksarakan, maka

berlaku ketentuan ejaan yang telah disempurnakan (EYD)

bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal

xxii

nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan

yang berlaku pada (EYD) berlaku pula dalam alih aksara ini,

seperti cetak miring (italik) dan cetak tebal (bold) dan

ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali

dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah

awal nama diri, bukan kata sandangnya. Khusus untuk

penulisan kata Al-Qur`an dan nama-nama surahnya

menggunakan huruf kapital.

xxiii

ABSTRAK

Wahdah Farhati (11210458): “Kualitas Hadis Dalam Tafsir

Ibn Katsȋr (Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi

Ayat 9-26)”. Program Studi Tafsir Hadits Fakultas

Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta 2015.

Seorang mufassir abad 8 yang berasal dari Bashrah

bernama ‘Imad ad-Din Abȗ al-Fida Ismȃ’il bin ‘Ȃmir Ibn

Katsȋr bin Zarra al-Bashra atau yang dikenal dengan nama Ibn

Katsȋr dalam Tafsir Al-Qur`an al-Adzim, Ibn Katsȋr

menggunakan banyak riwayat baik yang marfȗ‟, mauqȗf

maupun maqtȗ‟ untuk menafsirkan ayat Al-Qur`an. Karena

adanya sumber yang beragam dalam tafsir ini, maka pada

skripsi ini penulis hanya akan mengklasifikasikan hadis-hadis

yang ada kemudian menjelaskan kualitas sanad dan matan dari

hadis marfȗ‟ yang digunakan Ibn Katsȋr dalam kitab tafsirnya.

Dan penulis mencoba menjawab permasalahan yang ada

melalui studi data dokumen atau kepustakaan (library

research), yaitu dengan mengklasifikasikan hadis yang

menjadi panafsiran dari tafsir Ibn Katsȋr, kemudian mengambil

hadis-hadis marfȗ‟ dan terakhir menjelaskan kualitas sanad

dan matan dari hadis tersebut, apakah sahih dari segi sanad dan

matannya atau tidak, menggunakan beberapa kitab hadis baik

dari kutub as-sittah maupun diluar kutub as-sittah seperti Syu’b

al-Îmȃn. Dan kitab jarah wa ta‟dil seperti Tahdzȋb al-Kamal,

Tahdzȋb at-Tahdzȋb, Ats-Tsiqat dan beberapa kitab jarah wa

ta‟dil lainnya, kemudian kitab-kitab syarah seperti Fathul Bari

dan Syarah Sahih Muslim, sebagai acuan primer. Dan sejumlah

buku-buku yang masih ada kaitannya dengan objek penelitian

seperti kitab-kitab terjemahan hadis, buku-buku yang

membahas biografi ulama tafsir dan hadis, buku yang

xxiv

membahas ilmu-ilmu hadis, dan buku tentang penjelasan hadis

dan bahan-bahan rujukan lain yang relevan dengan objek

pembahasan yang dibahas, sebagai acuan sekunder. Hal ini

dimaksud agar mendapat informasi secara lengkap untuk

menemukan titik terang dari kesimpulan yang akan penulis

ambil. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah

teknik analisis deskriptif untuk memperoleh pemahaman yang

lebih mendalam tentang status hadis marfȗ‟ yang terdapat pada

tafsir Ibn Katsȋr baik dari sanad dan matannya. Karena

mungkin saja terjadi suatu hadis dinilai sahih dari sanadnya

akan tetapi dha‟if pada matannya.

Surat Al-Kahfi ayat 9-26 yang menceritakan kisah Ashhȃb

al-Kahfi ditafsirkan oleh Ibn Katsȋr dengan riwayat yang

bersumber dari Nabi, sahabat, tabi‟in dan ulama setelah tabi‟in,

setelah penulis menghitung hadis yang terdapat pada ayat ini

ternyata jumlah keseluruhannya adalah 62 hadis dengan

klasifikasi, 9 hadis marfȗ„, 42 hadis mauqȗf dan 11 hadis

maqtȗ„. Pada 9 hadis marfȗ„ yang terdapat dalam tafsir Ibn

Katsȋr 8 diantanya sahih baik dilihat dari sanad maupun

matannya, sedangkan 1 hadis lainnya dha„if dilihat dari

sanadnya dan tidak penulis lanjutkan pada analisa matan.

iii

PERNYATAAN PENULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Wahdah Farhati

NIM : 11210458

Tempat/Tanggal Lahir : Kuningan, 07 Maret 1994

Alamat : Jln. Pon Pes Miftahutthalibin,

Dusun II Ds. Timbang, Rt/Rw:

005/002. Kec. Cigandamekar

Kab. Kuningan Jawa Barat

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi dengan judul

“Kualitas Hadis Dalam Tafsir Ibn Katsȋr (Analisa Sanad Dan

Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26)” adalah benar-benar

hasil karya saya, kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan

sumbernya. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini,

sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan

sesungguhnya.

Jakarta, 3 Agustus 2015 M

17 Syawal 1436 H

Wahdah Farhati

iv

MOTTO

Your life your choice

كاختيار حياتك

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini, penulis persembahkan untuk H. Manshur

Abbas dan Hj. Lilis Faizah yang telah mendoakan, mendorong,

memberi semangat dan motifasi saya dalam menjalani lika liku

kehidupan, membanting tulang demi kesuksesan saya, hatur

nuhun buya sareng umi, Cuma ini yang bisa dede kasih buat

umi sama buya. Hanya Allah yang bisa membalas seluruh

kebaikan, curahan cinta dan kasih sayang yang telah buya dan

umi limpahkan ke dede selama ini. Hatur nuhun buya dan umi.

Skripsi ini juga penulis persembahkan untuk Kakak-

kakakku tersayang A Faiz Tahontowi S.pd.I dan A Mizan

Sya’roni dan untuk ade-ade teteh, Muhammad Nasirrudin,

Nida Nadiya, Muhammad Hanan Said, Inayah Maulida,

Muhammad Sauqi dan si bungsu Afwan Musafwan terimakasih

atas doa dan dukungan dari kalian semua. Senyum, canda dan

vi

tawa yang telah kalian beri selalu dapat menjadi obat penawar

dari penat teteh. Teteh sayang kalian….

Skripsi sederhana ini juga saya hadiahkan untuk bibi saya

bi Endah dan bi Ero. Terima kasih atas setiap doa dan

dorongannya. Semoga Allah membalas setiap kebaikan dengan

yang lebih baik lagi. Aamiin.

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur tak pernah lelah

penulis panjatkan kepada pencipta alam, maha pengasih

penyayang, sumber ketenangan dan kebahagiaan. Tanpa ridha

dan rahmatnya ketenangan jiwa tak mungkin dapat

bersemayam dalam hati makhluknya. Allah swt. maha kuasa

atas segala sesuatu tiada yang luput dari pengawasannya, maha

adil. Hanya kepadanya seluruh makhluk bersujud dan berserah

diri tak terkecuali utusannya yang mulia berbudi pekerti luhur,

sebaik-baiknya manusia yaitu Nabi Muhammad saw. nabi akhir

zaman yang setiap ucapan, sikap dan kebiasaannya ditiru oleh

setiap muslimin sepanjang zaman. Menjadi rujukan dan idola

setiap muslim dibelahan dunia manapun.

Dari hati yang paling dalam penulis menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan

tanpa pertolongan dan kuasa Allah swt. sehingga penulis

mampu berfikir, menuangkan ide-idenya dalam masa

penyusunan skripsi ini. Dan juga adanya dukungan, bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak kepada penulis baik dari

segi materil, moril maupun doa. Untuk itu dengan segala

viii

hormat dan ta’zhim penulis sampaikan rasa terima kasih yang

tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaimah Tahido Yanggo, M.A.

selaku Rektor Institut Ilmu Al-Qur`ân (IIQ) Jakarta.

2. Ibu Dra. Hj. Maria Ulfah, M.A. selaku Dekan

Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta.

3. Bpk Dr. Ahmad Fudhaili, M.Ag. sebagai Dosen

Pembimbing skripsi, yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan serta sabar dalam

membimbing penulis demi terselesaikannya skripsi

ini.

4. Seluruh Dosen Institut Ilmu Al-Qur`ân (IIQ) Jakarta

yang telah meniupkan ruh semangat dalam belajar

sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas-tugas

sebagai mahasiswa.

5. Dra Rukoyah Tamimi dan Dra Suci Rahayuningsih

selaku pembantu dekan Fakultas Ushuluddin, yang

telah banyak memotivasi penulis untuk

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Dr. Lutfi Fathullah, M.A yang telah memberikan

masukan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi

ini.

ix

7. Pustakawan IIQ Jakarta, Pimpinan dan Karyawan

Perpustakaan Umum UIN Jakarta, Pimpinan dan

Perpustakaan Islam Iman Jama, Pimpinan dan

karyawan Pusat Studi Al-Quran, Pimpinan dan

Karyawan Pusat Kajian Hadits serta Pimpinan dan

Karyawan Perpustakaan Ushuluddin UIN Jakarta,

Perpustakaan BAITUL HIKMAH asrama IIQ jakarta

yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan

kepada penulis untuk membaca dan melakukan

penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi.

8. Buya tersayang H. Manshur Abbas dan umi

tersayang Hj. Lilis Faizah yang tak ada kata yang

dapat penulis sampaikan selain terima kasih yang

sedalam-dalamnya atas segala kasih sayang, doa,

pengorbanan, dukungan, bimbingan yang kalian

berikan dengan ikhlas dan kesabaran yang tak

terhingga. Hanya do’a yang dapat penulis

persembahkan untuk keduanya. Allahummaghfir lî a

liwâlidayya warhamhumâ kamâ rabbayânî shoghîrâ.

9. Untuk Kakak-kakak dan adik-adikku yang selalu

memotivasi penulis untuk segera menyelesaikannya

dengan baik, A Faiz Thontowi S.pd.I, A Mizan

Sya’roni, Nasirrudin, Nida Nadiya, Hanan Said,

x

Inayah Maulida, Muhammad Sauqi dan Afwan

Mushafwan. Jazakumullah Khairan Katsiran.

10. Teman-teman IIQ angkatan 2011 khususnya Fakultas

Ushuluddin Prodi Tafsir Hadis yang telah menjadi

teman duduk dan berjuang mencari ilmu saya selama

4 tahun terakhir ini, khususnya daeng dillah, bu

zidna, bu pipit, umi ana, pean popon, Sonia yang

telah memberikan semangat juga masukan-masukan

kepada penulis. Terimakasih teman. Allah tidak

pernah tidur maka setiap kebaikan pasti ada balasan

kebaikan yang lebih dari apa yang telah kita lakukan.

11. Ucapan ribuan terima kasih kepada seluruh pihak

yang ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, semoga amal baik yang mereka berikan

kepada penulis mendapatkan balasan yang sebaik-

baiknya dari Allah swt.

Dalam penulisan skripsi ini berbagai upaya telah

penulis lakukan untuk memaksimalkan skripsi ini

menjadi karya ilmiah yang baik, namun karena

keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka

skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,

xi

penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif

dari para pembaca demi karya yang lebih baik lagi.

Akhirnya, semoga hasil jerih payah penulis ini

dapat menjadi buah karya yang bermanfaat dan

menjadi amal shalih yang mendapatkan ridha dari

Allah swt di akhirat kelak, Ȃmȋn.

Jakarta, 3 Agustus 2015 M

17 Syawal 1436 H

Penulis

Wahdah Farhati

xii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................

LEMBAR PENGESAHAN ................................................

PERNYATAAN PENULIS ................................................

MOTTO ...............................................................................

KATA PENGANTAR .........................................................

DAFTAR ISI ........................................................................

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................

ABSTRAK ...........................................................................

BAB I: PENDAHULAN

A. Latar Belakang ..........................................................

B. Identifikasi Masalah ..................................................

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................

D. Tujuan Penelitian ......................................................

E. Manfaat Penelitian ....................................................

F. Tinjauan Pustaka .......................................................

G. Metodologi Penelitian ...............................................

H. Sistematika Penulisan ...............................................

BAB II: PENGERTIAN DAN SEJARAH METODOLOGI

KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS

A. Pengertian Kritik Hadis .............................................

B. Kritik Sanad ..............................................................

xiii

1. Pengertian Sanad...........................................

2. Sejarah Munculnya Kritik Sanad ..................

C. Kritik Matan ..............................................................

1. Pengertian Matan ..........................................

2. Sejarah Munculnya Kritik Matan .................

D. Ulama Kritikus Hadis................................................

E. Surat Al-Kahfi ...........................................................

1. Keutamaan Surat Al-Kahfi ............................

2. Kandungan Surat Al-Kahfi ...........................

BAB III: SEKILAS TENTANG IBN KATSÎR

A. Biografi Ibn Katsȋr ....................................................

1. Riwayat Hidup ....................................................

2. Aktifitas Keilmuan ..............................................

3. Guru dan Murid ...................................................

4. Karya ...................................................................

5. Pendapat Ulama Tentang Ibn Katsȋr ...................

B. Tafsir Al-Qur`an al-‘Adzȋm ......................................

1. Metodologi Tafsir ...............................................

2. Corak Penafsiran .................................................

3. Sistematika Tafsir ...............................................

4. Sumber Tafsir ......................................................

5. Pendapat Ulama Tentang Tafsir Ibn Katsȋr.........

BAB IV: ANALISA SANAD DAN MATAN SURAT AL-

KAHFI AYAT 9-26 DALAM TAFSIR IBN KATSÎR

A. Jumlah dan Klasifikasi Hadis dalam Surat Al-Kahfi

Ayat 9-26...................................................................

xiv

B. Analisa Sanad dan Matan Hadis Marfȗ‟ Surat Al-Kahfi

Ayat 9-26...................................................................

1. Hadis Pertama .........................................

2. Hadis Kedua ............................................

3. Hadis Ketiga ............................................

4. Hadis Keempat ........................................

5. Hadis Kelima...........................................

6. Hadis Keenam .........................................

7. Hadis Ketujuh .........................................

8. Hadis Kedelapan .....................................

9. Hadis Kesembilan ...................................

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................

B. Saran..........................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................

LAMPIRAN .........................................................................

xv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian

huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan

skripsi ini, transliterasi Arab-Latin mengacu pada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Institut Ilmu

Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta” cetakan ke-II, tahun 2011, yang

secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konsonan

A Th

B Zh

T ‘

Ts Gh

J F

H Q

Kh K

D L

xvi

Dz M

R N

Z W

S H

Sy ’

Sh Y

Dh

2. Vokal

a. Vokal atau bunyi (a), (i), (u) ditulis dengan ketentuan

sebagai berikut:

Vokal Pendek Panjang

Fathah A Â

Kasrah I Î

Dhammah U Û

b. Vokal Rangkap

xvii

fathah + ya'

mati Ditulis

Ai

Bainakum

fathah + ya'

mati Ditulis

Au

Qaulun

c. Vokal Pendek

Ditulis a'antum

Ditulis U„iddat

Ditulis la'insyakartum

3. Kata sandang

a. Bila diikuti Huruf Qamariyyah

Ditulis Al-Qur`ân

Ditulis al-Qiyâs

b. BiladiikutiHurufSyamsiyyah

xviii

'Ditulis as-Samâ السماء

Ditulis asy-Syams سالشّم

4. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Ditulis zawî al-Furûdh

Ditulis ahl as-Sunnah

c. Syaddah

Syaddah (Tasydîd) untuk alih aksara dilambangkan

dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang

bertanda Tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik

Tasydîd yang berada ditengah kata, diakhir kata ataupun yang

terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf –huruf

syamsiyah.

Contoh:

: Āmannâbillâhi : Inna al-ladzîna :

wa arr-rukka‟i

d. Ta Marbûthah

Bila dimatikan ditulis h.

xix

Ditulis Hibbah

Ditulis Jizyah

(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab

yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat,

zakat, dan sebagainya, kecuali jika dikehendaki lafal aslinya).

Bila diikuti dengan kata sandang al serta bacaan kedua itu

terpisah, maka ditulis dengan h.

Ditulis karâmah al-auliyâ„

Bila ta marbuthah hidup atau dengan harkat fathah, kasrah,

dan dhammah, ditulis t.

Ditulis Zakâtul fithri

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf arab tidak mengenal huruf

kapital, akan tetapi apabila telah di alih aksarakan, maka

berlaku ketentuan ejaan yang telah disempurnakan (EYD)

xx

bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal

nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan

yang berlaku pada (EYD) berlaku pula dalam alih aksara ini,

seperti cetak miring (italik) dan cetak tebal (bold) dan

ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali

dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah

awal nama diri, bukan kata sandangnya. Khusus untuk

penulisan kata Al-Qur`an dan nama-nama surahnya

menggunakan huruf kapital.

xxi

ABSTRAK

Wahdah Farhati (11210458): “Kualitas Hadis Dalam Tafsir

Ibn Katsȋr (Analisa Sanad Dan Matan Hadis Surat Al-

Kahfi Ayat 9-26)”. Program Studi Tafsir Hadits Fakultas

Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta 2015.

Seorang mufassir abad 8 yang berasal dari Bashrah

bernama ‘Imad ad-Din Abȗ al-Fida Ismȃ’il bin ‘Ȃmir Ibn

Katsȋr bin Zarra al-Bashra atau yang dikenal dengan nama Ibn

Katsȋr dalam Tafsir Al-Qur`an al-Adzim, Ibn Katsȋr

menggunakan banyak riwayat baik yang marfȗ‟, mauqȗf

maupun maqtȗ‟ untuk menafsirkan ayat Al-Qur`an. Karena

adanya sumber yang beragam dalam tafsir ini, maka pada

skripsi ini penulis hanya akan mengklasifikasikan hadis-hadis

yang ada kemudian menjelaskan kualitas sanad dan matan dari

hadis marfȗ‟ yang digunakan Ibn Katsȋr dalam kitab tafsirnya.

Dan penulis mencoba menjawab permasalahan yang ada

melalui studi data dokumen atau kepustakaan (library

research), yaitu dengan mengklasifikasikan hadis yang

menjadi panafsiran dari tafsir Ibn Katsȋr, kemudian mengambil

hadis-hadis marfȗ‟ dan terakhir menjelaskan kualitas sanad

dan matan dari hadis tersebut, apakah sahih dari segi sanad dan

matannya atau tidak, menggunakan beberapa kitab hadis baik

dari kutub as-sittah maupun diluar kutub as-sittah seperti Syu’b

al-Îmȃn. Dan kitab jarah wa ta‟dil seperti Tahdzȋb al-Kamal,

Tahdzȋb at-Tahdzȋb, Ats-Tsiqat dan beberapa kitab jarah wa

ta‟dil lainnya, kemudian kitab-kitab syarah seperti Fathul Bari

dan Syarah Sahih Muslim, sebagai acuan primer. Dan sejumlah

buku-buku yang masih ada kaitannya dengan objek penelitian

seperti kitab-kitab terjemahan hadis, buku-buku yang

membahas biografi ulama tafsir dan hadis, buku yang

xxii

membahas ilmu-ilmu hadis, dan buku tentang penjelasan hadis

dan bahan-bahan rujukan lain yang relevan dengan objek

pembahasan yang dibahas, sebagai acuan sekunder. Hal ini

dimaksud agar mendapat informasi secara lengkap untuk

menemukan titik terang dari kesimpulan yang akan penulis

ambil. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah

teknik analisis deskriptif untuk memperoleh pemahaman yang

lebih mendalam tentang status hadis marfȗ‟ yang terdapat pada

tafsir Ibn Katsȋr baik dari sanad dan matannya. Karena

mungkin saja terjadi suatu hadis dinilai sahih dari sanadnya

akan tetapi dha‟if pada matannya.

Surat Al-Kahfi ayat 9-26 yang menceritakan kisah Ashhȃb

al-Kahfi ditafsirkan oleh Ibn Katsȋr dengan riwayat yang

bersumber dari Nabi, sahabat, tabi‟in dan ulama setelah tabi‟in,

setelah penulis menghitung hadis yang terdapat pada ayat ini

ternyata jumlah keseluruhannya adalah 62 hadis dengan

klasifikasi, 9 hadis marfȗ„, 42 hadis mauqȗf dan 11 hadis

maqtȗ„. Pada 9 hadis marfȗ„ yang terdapat dalam tafsir Ibn

Katsȋr 8 diantanya sahih baik dilihat dari sanad maupun

matannya, sedangkan 1 hadis lainnya dha„if dilihat dari

sanadnya dan tidak penulis lanjutkan pada analisa matan.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tafsir Ibn Katsȋr merupakan kitab tafsir yang paling

terkenal yang bersubjekkan tafsir bil ma`tsur. Menduduki

peringkat kedua setelah Ibn Jarȋr.1 Tafsir Ibn Katsȋr merupakan

salah satu kitab tafsir yang sangat fenomenal hingga saat ini.

Menjadi bacaan bahkan rujukan umat Islam yang sezaman dan

sepeninggalan beliau dalam memahami ayat Al-Qur`an.

Sebagaimana umumnya kitab klasik atau kitab kuning, kitab

tafsir Ibn Katsȋr termasuk kitab yang kaya materi. Di dalamnya

memuat bukan hanya materi tafsir Al-Qur`an, namun dapat

dikatakan berisi beberapa cabang ilmu keIslaman lain, seperti:

hadis, fiqih, sejarah, ilmu qiroat dan lain-lain.2 Mengingat

bahwa kedudukan beliau juga sebagai ahli hadis sebagaimana

dikatakan muridnya yaitu al-Hȃfidz Syihab ad-Din “ tidak

seorangpun yang kami ketahui lebih memiliki kekuatan

memori dengan matan-matan hadis, mengenal tokoh-tokohnya,

1 Muhammad Husain az-Zahabȋ, Tafsir wal Mufsirun juz I, (Kairo:

Dȃr al-Hadȋts 2005) h. 211 2 Nur Faizah Maswan, Kajian Diskriptif Tafsir Ibn Katsȋr,

(Yogyakarta: Menara Kudus 2002) h. 42

2

menyatakan sahih atau tidaknya selain Ibn Katsȋr”3, maka pada

kesempatan ini penulis akan memfokuskan pembahasan skripsi

ini pada hadis-hadis yang digunakan oleh Ibn Katsȋr dalam

menafsirkan ayat Al-Qur`an pada kitab tafsirnya.

Hadis adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi

Muhammad saw. baik berupa perkataan, perbuatan,

pernyataan (taqrȋr) dan lain sebagainya.4 Kalangan ulama ada

yang menyatakan, apa yang berasal dari sahabat Nabi, dan

tabȋ’in disebut juga dengan hadis. Sebagai buktinya, telah

dikenal adanya hadis marfȗ’ (hadis yang disandarkan kepada

Nabi), hadis mauqȗf (hadis yang hanya disandarkan hanya

sampai kepada sahabat Nabi), dan hadis maqtȗ’ (hadis yang

hanya sampai kepada tabi’in).5 Karena hadis marfȗ’ memiliki

tingkatan tertinggi dibanding dengan hadis mauqȗf dan maqtȗ’,

kemudian hadis marfȗ’ juga memiliki sanad yang jelas dan

banyak digunakan atau dipegang oleh mayoritas kaum muslim

sebagai rujukan, maka pada skripsi ini penulis hanya akan

terfokus pada penelitian hadis marfȗ’ saja.

3 Mani‟ Halim Mahmud, Metodologi tafsir terj. Syahdianor dan

Faisal Saleh, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006) h. 64 4 Fatchur Rahman, Iktisar Musthalah al-Hadis, (Bandung: PT. al-

Ma‟arif, 1974), h. 20 5 M. Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, (Jakarta:

Amzah, 2006) cet. I, h. 273

3

Seluruh umat Islam, baik yang ahli naql maupun ahli aql

telah sepakat bahwa hadis merupakan dasar hukum Islam, yaitu

salah satu dari sumber hukum Islam dan juga sepakat tentang

diwajibkannya untuk mengikuti hadis sebagaimana diwajibkan

mengikuti Al-Qur`an.6 Terhadap Al-Qur`an hadis berfungsi

sebagai ta’qȋd (menetapkan hukum-hukum yang sudah

ditetapkan Al-Qur`an), tabyȋn atau tafsȋr (menjelaskan Al-

Qur`an yang masih perlu penafsiran) dan tatsbȋt (menetapka

hukum-hukum yang tidak disebutkan dalam Al-Qur`an).7 Maka

hadis menjadi sangat penting karena kesalahan seseorang

dalam memahami sebuah hadis dapat juga menyebabkan

kesalahan dalam memahami Al-Qur`an.

Jika dilihat dari segi periwayatannya, hadis Nabi saw.

tidak sama dengan Al-Qur`an, karena Al-Qur`an diriwayatkan

secara mutawattir8 sedangkan hadis diriwayatkan secara

mutawattir dan ahad9, sebagian besar adalah hadis ahad.

6 Mudasir, Ilmu Hadis, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999) c. I, h.

65 7 Fatchur Rahman, Iktisar Musthalah al-Hadis, h. 65-67

8 Mutawattir adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah orang

yang dapat dipastikan kebenaran (ucapan) mereka. Karena mereka

merupakan sekumpulan orang yang mustahil sepakat untuk berbohong

menurut logika dan kebiasaan. (lihat. Ibn Nashiruddin al-Dimasyqi, Uqud

al-Durar fi Ulum al-Atsar, terj.Faisal Saleh, Khairul Amru Harahap,

(Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2008) cet.I, h. 138) 9 Ahad adalah hadis yang kurang dari sifat mtawattir dan tidak

menghasilkan pengetahuan yang pasti sekalipun yang meriwayatkan

4

Karena itu, orisinalitas Al-Qur`an tidak perlu disangsikan lagi

sehingga tidak perlu dilakukan penelitian. Akan halnya dengan

hadis Nabi yang berkategorikan ahad, masih butuh bahkan

harus dilakukan penelitian. Dengan penelitian tersebut dapat

dipertanggung jawabkan periwayatannya berasal dari Nabi atau

tidak? Dan apakah hadis tersebut dapat dijadikan hujjah agama

atau tidak? Karena diterima atau tidaknya hadis untuk

dijadikan sebagai hujjah agama dilihat dari kualitas tersebut.10

Dalam menyampaikan hadis, Nabi Muhammad saw. tidak

hanya sekedar menyampaikan saja. Said Aqil Husain al-

Munawaar mengibaratkan, tidak seperti halnya “tukang pos”

yang hanya mementingkan sampainya surah (risalah) kepada

alamat yang dituju, tanpa memberikan penjelasan tentang apa

isi surah tersebut, melainkan beliau adalah the first interpreter

yaitu sebagai pemberi penjelasan terhadap risalah melalui hadis

yang beliau sabdakan kepada para sahabatnya.11

Selama Nabi Muhammad masih hidup setiap persoalan

yang muncul ditengah-tengah umat selalu dikembalikan

sekelompok orang. (lihat. Ibn Nashiruddin al-Dimasyqi, Uqud al-Durar fi

Ulum al-Atsar, terj.Faisal Saleh, Khairul Amru Harahap, cet.I, h. 144) 10

Nawir Yuslem, Uluml Hadis, (Jakarta: Mutiara Sumber Widya,

2001) h. 68-75 11

Said Aqil Husain al-Munawwar dan Abdul Mustaqim, Asbab al-

Wurud; Studi Kritis Hadis Nabi Pendekatan Sosio-Histori-Kontekstual,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002) h.5

5

kepadanya. Baik itu berupa ucapan, perbuatan, keputusan

maupun persetujuan Nabi yang tidak diucapkan terhadap

prilaku para sahabat merupakan penjelasan dan jawaban Nabi

atas berbagai persoalan umat. Sehingga meski terdapat

perbedaan dalam menentukannya tetap dapat disatukan dengan

sabda Rasul.12

Setelah Nabi Muhammad saw. wafat pada 10 H/623 M,

ketiadaan otoritasnya segera terasa. Hanya Al-Qur`an satu-

satunya sumber informasi yang tersedia untuk memecahkan

berbagai persoalan yang muncul ditengah-tengah umat Islam

yang masih berusia muda, wahyu-wahyu ilahi meskipun sudah

dicatat, belum disusun dengan baik dan rapi. Bahkan masih

belum dapat terkumpulkan ketika Nabi Muhammad saw. wafat.

Para khalifah membimbing umat dengan semangat Nabi,

meskipun bersandar kepada penilaian pribadi mereka. Namun

setelah beberapa lama, ketika muncul kesulitan-kesulitan yang

tak dapat mereka pecahkan sendiri, mereka mulai menjadikan

sunnah sebagai contoh dengan mengikuti ingatan beberapa

sahabat dan dengan menjadikan kesetiaan padanya sebagai

perinsip pemandu utama setelah Al-Qur`an.13

12

Fatchur Rahman, Iktisar Musthalah al-Hadis, h. 27 13

G. H. A. Juynboll, kontroversi Hadis di Mesir, (Bandung:

Mizan, 1999) cet. I, h.4

6

Berangkat dari pemahaman tersebut, maka untuk

mengetahui hal-hal yang harus diteladani dan yang tidak harus

diteladani dari diri Nabi, diperlukan adanya penelitian. Karena,

hadis Nabi telah pernah mengalami pemalsuan-pemalsuan.

Pada zaman Nabi pemalsuan hadis belum terjadi. Dan dalam

sejarah pemalsuan hadis mulai berkembang pada zaman

khalifah „Ali bin Abȋ Thȃlib (w. 404H/661 M)14

, yang diawali

dengan pertentangan „Ali dan Mu‟ȃwiyah yang masing-masing

golongan terus berusaha dengan melakukan cara-cara apapun

untuk memenangkan persengketaan diantara mereka.

Diantaranya adalah dengan mengungkapkan segala sesuatu

yang kemudian mereka klaim sebagai hadis-hadis Nabi yang

menurut mereka benar dan mendukung perjuangan mereka.

Maka sejak itulah bermunculan hadis-hadis palsu yang tersebar

dikalangan kaum muslimin. Disamping faktor tersebut, faktor

ekonomi juga mendorong terjadinya pemalsuan hadis, karena

adanya keinginan menyenangkan para khalȋfah atau para

penguasa maka banyak orang berlomba-lomba menciptakan

hadis-hadis palsu yang sesuai dengan keinginan para penguasa

tersebut.15

14

M. Syuhadi Ismail, Hadis Nabi Yang Tekstual Dan Kontekstual,

(Jakarta: Bulan Bintang. 1994), h. 75

15 Shubhi al-Shaleh, Ulum al-Hadis wa Mustalahuhu, (Beirut: Dar

al-Malayin, 1997), h.3

7

Konsensus ulama hadis mengatakan bahwa hadis yang

menjadi objek penelitian adalah hadis ahad (baik yang

masyhȗr16

maupun yang ‘Azȋz17), sedangkan hadis mutawattir

tidak menjadi objek penelitian, sebab hadis mutawattir tidak

diragukan lagi kesahihannya berasal dari Nabi Muhammad

saw. dengan demikian, tujuan utama penelitian hadis adalah

untuk menilai secara historis suatu yang disebut hadis Nabi itu

benar-benar berasal dari Nabi ataukah tidak. Hal ini sangat

penting mengingat kedudukan kualitas hadis erat sekali

kaitannya dengan dapat atau tidak dijadikan sebagai hujjah

agama.18

Upaya penelitian dan pengkajian hadis ini bertujuan untuk

pemeliharaan dan pelestarian kesahihan sebuah hadis Nabi

saw. sehingga para ulama menetapkan berbagai kaidah

kesahihan hadis dengan segala persyaratan dan kriteria yang

harus dipenuhi oleh suatu hadis yang berkulitas sahih, misalnya

Ibn Shalah (w. 634 H), sebagaimana dikutip oleh M. Ajȃj al-

16

Hadis masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang

atau lebih serta tidak mencapai derajat mutawattir (lihat. Abduh Almanar,

Studi Ilmu Hadis, (Jakarta: Gaung Persada Press 2011) h. 148) 17

Hadis ‘azȋz adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang,

walaupun dua orang rawi tersebut terdapat pada satu thabaqat yang

kemudian orang-orang mengambil riwayat dari keduanya. (lihat. Abduh

Almanar, Studi Ilmu Hadis, h.150) 18

Bustamin, Metodologi Kritik Hadis, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2004), cet.I, h. 3

8

Khȃtib bahwa “hadis sahih adalah musnad yang sanadnya

muttasil (bersambung) melalui riwayat yang „adil19

lagi dabit20

(pula) sampai ujungnya, tidak syaz dan tidak mu’allah (terkena

illah)”21

Kritik dalam pengertian membedakan yang benar dan

yang salah, menjelaskan yang sulit dipahami atau menjelaskan

yang terkesan kontardiktif telah terjadi sejak masa Nabi

Saw.Pengertian kritik pada masa ini hanyalah untuk

memperkuat kebenaran informasi yang diterima.22

Ada dua

tahapan yang harus dilakukan untuk kritik hadis. Pertama

adalah meneliti para perawi hadis (sanad). Setelah tahapan

pertama dilakukan dan diperoleh kesimpulan tentang status

sanad hadis dan dapat dipastikan bahwa materi (matan) hadis

tersebut bersumber dari Nabi Saw., tahap selanjutnya adalah

penelitian materi hadis (matan) guna menjelaskan apabila

terjadi kontradiktif atau kesulitan dalam pemahamannya.

Tahapan ini dilakukan secara hirarki. Apabila tidak lulus dalam

19

‘Adil maksudnya bertaqwa dan beradab (lihat. Abduh Almanar,

Studi Ilmu Hadis, h.156) 20

Dhabit maksudnya menguasai hadis yang dihafal dan ditulisnya

atau teliti (lihat. Abduh Almanar, Studi Ilmu Hadis, h.156) 21

M. Ajaj Al-Khatib, Usul al-Hadis, terj. M Qodirun Nur, Ahmad

Musyafiq, (Jakarta: Gaya Media Pertama, 2001) h. 276 22

Ahmad Fudhaili, Perempuan di Lembaran Suci, (Jakarta:

Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012) h. 45

9

tahapan pertama maka tidak ada gunanya melakukan tahapan

kedua.23

Dalam Al-Qur`an Allah memasukan banyak kisah-kisah,

baik tentang Nabi terdahuu, umatnya dan segala hal ihwal yang

ada pada masanya. Hal ini tentu saja memiliki tujuan dan

hikmah, karena Al-Qur`an bukan merupakan kitab kisah maka

tujuan Allah meletakkan kisah-kisah dalam Al-Qur`an tak lain

untuk I’tibar bagi umat setelahnya. Kisah-kisah yang ada

dalam Al-Qur`an seringkali tidak terkumpul dalam satu surat

atau tersebar dan terputus-putus kisahnya, tapi kadang kala

tersusun rapih dalam satu surat seperti pada surat Al-Kahfi.

Surat Al-Kahfi memiliki beberapa kisah didalamnya,

diantaranya kisah Ashhȃb al-Kahfi, Musa dan Khidir, dan Dzul

Qarnain. Dari ketiga kisah ini kisah Ashhȃb al-Kahfi

merupakan kisah yang pertama kali diceritakan dan surat al-

kahfi itu sendiri diambil dari kisah ini.

Maka pada skripsi ini penulis akan membahas tentang

KUALITAS HADIS DALAM TAFSIR IBN KATSȊR

(Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26)

melihat banyaknya hadis-hadis yang tersebar di kalangan

masyarakat awam tentang keutaman, atau bahkan isi

23

Ahmad Fudhaili, Perempuan di Lembaran Suci, h. 44-45

10

kandungan surah Al-Kahfi baik dari ayat-ayat hukum, akidah

ataupun kisah-kisah yang ada pada surah ini.

B. Identifikasi masalah

Berangkat dari kerangka dan latar belakang masalah, maka

muncul beberapa permasalahan yang menjadi acuan

pembahasan yakni sebagai berikut:

1. Adanya hadis-hadis yang tidak sahih tentang keutamaan

surah Al-Kahfi yang tersebar di masyarakat

2. Adanya hadis-hadis yang digunakan Ibn Katsȋr dalam

menafsirkan surah Al-Kahfi tentang ayat-ayat kisah

(Ashhȃb al-Kahfi, Musa dan Khidir, dan Dzul Qarnain)

3. Adanya hadis-hadis marfȗ’, mauqȗf dan maqtȗ’ yang

digunakan Ibn Katsȋr dalam menafsirkan surah Al-Kahfi

4. Adanya hadis-hadis yang di gunakan Ibn Katsȋr dalam

menafsirkan surah Al-Kahfi tentang ayat-ayat akidah

5. Adanya hadis-hadis yang di gunakan Ibn Katsȋr dalam

menafsirkan surah Al-Kahfi tentang ayat-ayat hukum

C. Pembatasan dan perumusan masalah

Mengingat bahwa pembahasan tentang “kritik hadis “surah

Al-Kahfi” pada tafsir Ibn Katsȋr” akan sangat luas

cakupannya, maka penulis akan membatasi pembahasan hanya

berkisar pada:

11

1. Hadis-hadis yang marfȗ’ pada penafsiran ayat kisah

Ashhȃb al-Kahfi (ayat 9-26)

2. Hadis-hadis yang sahih yang digunakan Ibn Katsȋr

Dan penulis juga akan membatasi penelitian ini hanya

pada persoalan kualitas hadis dari segi matan dan sanad,

permasalahan-permasalahan itu dapat dirumusan sebagai

berikut:

1. Adakah hadis marfȗ’ yang digunakan Ibn Katsȋr dalam

menafsirkan ayat tentang kisah Ashhȃb al-Kahfi (ayat 9-

26)?

2. Apakah hadis marfȗ’ yang digunakan Ibn Katsȋr dalam

menafsirkan kisah Ashhȃb al-Kahfi sahih dari segi sanad

dan matannya?

D. Tujuan penelitian

Dalam penulisan skripsi ini memiliki dua tujuan yaitu

khusus dan tujuan umum. Adapun tujuan khusus dalam

penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui adakah hadis marfȗ’ yang digunakan

Ibn Katsȋr dalam menafsirkan ayat tentang kisah Ashhȃb al-

Kahfi

2. Untuk mengetahui apakah hadis marfȗ’ yang digunakan

Ibn Katsȋr dalam menafsirkan kisah Ashhȃb al-Kahfi sahih

dari segi sanad dan matannya.

12

Sedangkan yang menjadi tujuan umum dari penulisan

skripsi ini, adalah untuk memberikan manfaat yang bersifat

teoritis dan praktis dalam rangka menambah khazanah

keilmuan terutama dalam kajian kritik sanad dan matan pada

ayat-ayat kisah yang ada dalam surah Al-Kahfi yang

ditafsirkan dengan hadis-hadis nabawi dan untuk mengetahui

bagaimana seharusnya umat muslim memahami hadis dengan

benar agar dapat diperaktekkan sesuai dengan praktek

Rasulullah.

E. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah:

1. Manfaat untuk masyarakat : Dengan mengetahui status

hadis-hadis tentang kisah pada surah Al-Kahfi baik dari

segi sanad ataupun matan maka masyarakat dapat

memahami kisah-kisah yang ada dalam surah Al-Kahfi

dengan pemahaman yang benar

2. Manfaat untuk penulis sendiri: Dengan mengetahui begitu

banyak hadis-hadis yang sahih dari segi sanad dan matan

khususnya yang berbicara tentang kisah-kisah penulis

berharap penulis bukanlah bagian dari masyarakat “awam”

yang hanya bertaqlȋd buta pada anggapan yang masih

samar-samar tanpa mengetahui sumber asli redaksinya.

F. Tinjauan pustaka

13

Dalam penyusunan skripsi ini Penulis mendapati beberapa

penelitian judul skripsi yang membahas judul yang berbeda

namun dalam kajian tema yang hampir sama. Beberapa skripsi

dan judul buku yang membahas masalah hampir serupa dengan

judul skripsi ini di antaranya adalah:

Pertama, skripsi yang ditulis oleh Ahmad Baihaki, tahun 2007

dengan judul “Kajian Hadis Tentang Membaca Surah Yasin

Dan Al-Kahfi Pada Malam Jum‟at”, Jurusan Tafsir Hadis,

Fakultas Usuluddin, Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas tentang hadis-hadis

yang berkaitan dengan keutamaan membaca surah yasin dan

Al-Kahfi dengan metode takhrij hadis dan melakukan kritik

sanad dan matan hadis.24

Sedangkan pada skripsi yang akan

saya tulis tidak hanya terpusat pada hadis tentang

keutamaannya saja, tapi lebih kepada hadis yang menjadi

tafsiran dari surah Al-Kahfi yang digunakan oleh Ibn Katsȋr

dalam menafsirkan ayat Al-Qur`an.

Kedua, skripsi yang ditulis oleh Moh. Toha Mahsun, tahun

2009 dengan judul “Kisah Musa Dan Khidir Dalam Surah Al-

Kahfi ( Studi atas Penafsiran Al-Qusyairi dalam kitab Lataif

Al-Isyarat ), Jurusan tafsir hadis, Fakultas usuluddin,

24

Ahmad Baihaki, Kajian Hadis Tentang Membca Al-Kahfi Dan

Yasin Pada Hari Jum‟at (Skripsi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 2007)

14

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi

ini membahas tentang Musa dan Khidir pada surah Al-Kahfi

dengan menggunakan penafsiran al-Qusayri lebih menyoroti

kisah Musa dan Khidir dari sisi semiotika, dalam perspektif

teori semiotika, yang dicari adalah dimensi simbolik dari suatu

tanda yang dapat dihasilkan melalui analisa-analisa atau kode-

kode yang membentuknya25

Sedangkan pada skripsi ini penulis

hanya akan membahas kisah tentang Ashȃb al-Kahfi dan surah

Al-Kahfi dilihat dari segi sanad dan matan.

Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Muhammad Yasir, tahun 2010

dengan judul Kualitas Hadis Dalam Tafsir Ibn Katsir; Studi

Kritik Sanad Dan Matan Hadis Dalam Surah Yasin, jurusan

tafsir hadis, fakultas usuluddin dan filsafat, Universitas Islam

Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas

tentang status hadis-hadis yang ada pada tafsir Ibn Katsir baik

dari segi sanad maupun matannya, Muhammad Yasir

menguraikan 4 hadis yang ada dalam tafsir Ibn Katsir tentang

surah yasin.26

Persamaan dengan skripsi ini terletak pada kitab

yang dikaji dan yaitu kitab tafsir Ibn Katsȋr. Pada skripsi ini

25

Moh Toha Mahsun, Kisah Musa Dan Khidir Dalam Surah Al-

Kahfi, (Skripsi Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta 2009) 26

Muhammad Yasir, Kualitas Hadis Dalam Tafsir Ibnu Katsir;

Studi Kritik Sanad Dan Matan Hadis Dalam Surat Yasin (Skripsi Uin Syarif

Hidayatullah 2010)

15

juga penulis akan melakukan kritik terhadap status hadis baik

dari segi matan ataupun sanad, ini juga merupakan salah satu

dari persamaan yang ada dalam skripsi Muhammad Yasir.

Adapun perbedaannya ialah pada surah yang akan diteliti

hadisnya pada skripsi ini penulis akan meneliti hadis-hadis

yang digunakan Ibn Katsȋr dalam menafsirkan surah Al-Kahfi,

sedangkan skripsi Muhammad Yasir meneliti surah yasin.

G. Metodologi penelitian

1. Jenis Penelitian

Skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library

research), yaitu dengan mengumpulkan semua hadis-hadis

yang berbicara tentang kisah-kisah yang ada pada surah Al-

Kahfi yang ada di dalam tafsir Ibn Katsȋr sebagai acuan primer.

dan sejumlah buku-buku yang masih ada kaitannya dengan

objek penelitian seperti kitab-kitab tentang biografi perawi

hadis dan kitab-kitab tentang kritik matan, dan bahan-bahan

rujukan lain yang relevan dengan objek pembahasan yang

dibahas, sebagai acuan sekunder. Hal ini dimaksud agar

mendapat informasi secara lengkap untuk menemukan titik

terang dari kesimpulan yang akan penulis ambil.

2. Metode Pembahasan

Berdasarkan referensi yang ada, penulis dalam pembahasan

skripsi ini menggunakan metode deskriptif-analisis-komparatif,

16

yaitu melalui pengumpulan data baik primer maupun sekunder

lalu diteliti, dianalisa, dan dibandingkan dengan beberapa

pendapat ulama terhadap hadis yang akan dikaji, agar

kemudian dapat diambil kesimpulannya.

3. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini penulis mengacu pada

buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang

diterbitkan oleh IIQ Jakarta Press tahun 2013 yang diterbitkan

oleh Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.

H. Sistematika penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang

apa yang diuraikan dalam skripsi ini, dan agar pembahasan

skripsi ini lebih terarah dan sistematis, maka pembahasan

dibagi menjadi lima 5 (lima) bab, yaitu: Pada bab pertama,

penulis mencoba menguraikan bagian yang merupakan

pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah dari skripsi

ini kemudian mengidentifikasi masalah dan memberi

pembatasan dan perumusan masalah tersebut, lalu penulis juga

mencantumkan tujuan dan manfaat dari penelitiaan ini, pada

bab ini juga penulis memasukan tinjauan pustaka, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan.

Pada bab kedua, berisikan tentang landasan teori yang

meliputi pengertian kritik sanad dan matan, sejarah dari kritik

17

sanad dan matan, mengenal ulama kritikus hadis, memaparkan

tingkatan jarh wa ta’dil, dan gelar-gelar bagi ulama hadis.

Pada bab ketiga, penulis memasukan biografi Ibn Katsȋr, di

mulai dari riwayat hidup, perjalanan keilmuan, daftar guru,

murid, karya-karya, sampai pada penilaian ulama tentang Ibn

Katsîr. Kemudian penulis juga menjelaskan tentang biografi

dari kitab tafsirnya, dan terakhir penjelasan tentang

keistimewaan surah Al-Kahfi dan kandungannya.

Pada bab keempat yang merupakan bab inti dari skripsi ini

penulis mulai memaparkan kritik sanad dan matan hadis kisah

Ashhȃb al-Kahfi dan hanya terfokus pada hadis yang sanadnya

marfȗ’ sampai Rasulullah saja.

Pada bab kelima yang merupakan Penutup dari skripsi ini

penulis memberikan kesimpulan dan saran-saran.

195

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tafsir Ibn Katsȋr yang dikenal sebagai tafsir bil ma`tsur

kedua setelah Ibn Jarȋr pastinya tidak pernah sepi dari riwayat-

riwayat, baik yang marfȗ’, mauqȗf dan maqtȗ’. Sebagai contoh

pada surat Al-Kahfi ayat 9-26 penulis menemukan 9 riwayat

yang marfȗ’, 42 riwayat yang mauqȗf, dan 11 riwayat yang

maqtȗ’. Maka jumlah seluruh riwayat yang digunakan Ibnu

Katsir dalam menafsirkan ayat ini adalah 62 hadis. Al-Albȃnȋ

dalam kitabnya “derajat hadis sahih dalam tafsir Ibn Katsȋr”

mengatakan bahwa hadis marfȗ’ yang terdapat pada ayat 9-26

surat Al-Kahfi adalah 8, setelah penulis teliti ternyata satu

hadis yang tidak disebutkan oleh Al-Albȃnȋ dalam kitabnya

merupakan hadis yang dha’if.

Penelitian sanad dan matan pada 9 hadis marfu’ yang telah

diteliti, penulis menemukan 1 hadis dha’if dari segi sanadnya,

maka penelitian pada kedua hadis ini tidak dilanjutkan pada

penelitian matan. Dan 8 hadis lainnya yang bernilai sahih dari

segi sanad dilanjutkan pada penelitian matan. Dan dari

196

kedelapan hadis marfȗ’ yang sahih dari segi sanadnya setelah

disesuaikan dengan ayat Al-Qur`an, hadis sahih, fakta sejarah

yang merujuk pada asbab al-wurȗd, maka penulis temukan

seluruhnya tidak bertentangan. Maka menurut penulis 8 hadis

lainnya sahih baik dari segi sanad maupun matannya.

B. Saran

Kepada mahasiswa yang berminat mendalami penelitian kritik

hadis, penulis berharap setelah ini masih ada mahasiswa-

mahasiswa yang melanjutkan penelitian ini baik membahas

kualitas hadis yang ada pada surat Al-Kahfi dari sisi kisah-

kisahnya yang lain seperti: kisah Musa dan Khidir, Dzul

Qarnain, tentang ayat-ayat hukum, ataupun ayat Al-Qur`an

lainnya.

171

DAFTAR PUSTAKA

‘Ali, Abȗ Ya’la Ahmad ibn. Musnad Abȗ Ya’la, Beirut: Dȃr

al-Fikr, 2002

‘Itr, Nuruddin. Ulumul Hadis, Bandung: Rosda Karya, 1995

Abdullah, M. Yatimin. Studi Islam Kontemporer, Jakarta:

Amzah, 2006

Al-A’dzami, Muhammad Mustafa. Memahami Ilmu Hadis:

Telaah Metodologi Dan Literature Hadis, Tej. Meth

Kieraha, Jakarta: Lentera Basritama, 2003

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin. Derajat Hadits-Hadits

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Pustaka Azzam 2007

Al-Atsqalannȋ, Abȗ al-Fadhl Ahmad ibn Hajar. Tahdzȋb at-

Tahdzȋb Beirut: Dȃr Al-Ahyȃ 1993

Anwar, Rosihon. Melacak Unsur-Unsur Israiliyyat dalam

Tafsir Ath-Thabari dan Tafsir Ibnu Katsir, Bandung:

CV. Pustaka Setia, 1999

Baidan, Nasharuddin. Rekonstruksi Ilmu Tafsir, Yogyakarta:

PT. Dana Bakti Prima Yasa, 2000

Al-Baihaqȋ, Abȗ Bakr Ahmad ibn Husain. Syua’bul Îmȃn,

Libanon: Dȃr al-Kitab al-‘Alamiyah 1990

172

Al-Bugha, Mustafa dan Misto, Muhyiddin. Syarah Hadis 40

Imam Nawawi trjm. Muhammad Asri dkk, Kuala

Lumpur: Pustaka Salam 1995

Al-Bukhȃrȋ, ‘Abdullah Muhammad ibn Ismȃ’il ibn Ibrȃhim.

Shahȋh Bukhȃrȋ, Kairo: Dȃr al-Hadȋts 2004

Al-Bustanȋ, Abȗ Hȃtim Muhammad ibn Hibban ibn Ahmad al-

Taimȋ. Kitab ats-Tsiqqat juz 2 Beirut: Dȃr al-Kitab al-

‘Ilmiyah 1998

Bustamin. Metodologi Kritik Hadis, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2004

Ad-Damsyiqi, Ibnu Hamzah al-Hasani al-HanafI. Asbabul

Wurud 3, trjm. Suwarta Wijaya dan Zafrullah Salim,

Jakarta: Kalam Mulia 2003

Al-Dimasyqi, Ibnu Nashiruddin. Uqud al-Durar fi ‘Ulum al-

Atsar, terj.Faisal Saleh, Khairul Amru Harahap, Jakarta:

Akbar Media Eka Sarana, 2008

Dewan Redaksi Ensklopedia Islam. Ensiklopedia Islam,

Jakarta: PT. Ichtiar Van Hoeve, 1994

Faudah, Muhammad Basuni. Tafsir Al-Qur`an; Perkenalan

Dengan Metodologi Tafsir, terj. Mochtar zaeni,

Bandung: Pustaka, 1987

Al-Farmawi, Adb al-Hayyan. Metode Tafsir Maudhu’iy, terj.

Suryana A. Jamarah, Jakarta: Rajawali Pers, 1994

173

Fudhaili, Ahmad. Perempuan di Lembaran Suci, Jakarta:

Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012

Hadhiri, Choiruddin Sp. Klasifikasi Kandungan Al-Qur`an Jilid

II, Jakarta: Gema Insane, 2005

Hamka. Tafsir al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panji Mas 1994

______, Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas 2003

Hanbal, Ahmad ibn Muhammad ibn. Al-Musnad, Kairo: Dȃr

al-Hadȋts 1995

Al-Khathib, M. ‘Ajaj. Usul al-Hadis, terj. M Qodirun Nur,

Ahmad Musyafiq Jakarta: Gaya Media Pertama, 2001

Al-Hajjaj, Abȗ al-Husain Muslim. Shahȋh Muslim, Beirut:

Daar al-Fikr 2009

Al-Hilali, Salim ibn ‘Ied. Kisah Sahih Para Nabi trjm.

M.Abdul Ghoffar, Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i 2009

Al-Husaini, Ibnu Hamzah. Asbab Al-Wurud jilid 1, trjm.

Suwarta Wijaya dan Zafrullah Salim, Jakarta: Kalam

Mulia 1997

Ibn Manzur. Lisan al-Arab, Beirut: Dȃr Beirut, 1968

Ibnu Katsȋr, ‘Imad ad-Dȋn Abȗ al-Fida Ismȃ’il ibn al-Kȃtib.

Tafsir Al-Qur`an al-Adzim, Kairo: Dȃr al-Hadȋts 2002

______, Tafsir Al-Qur`an al-Adzim, Kairo: Maktabah al-

Shaffah, 2004

174

Ilyas, Hamim. Studi Kitab Tafsir, Yogyakarta: Teras Depok,

2004

Imam Nawȃwȋ. Syarah Sahih Muslim jilid 14, trj. Amir

Hamzah, Jakarta: Pustaka Azzam 2011

Isa, Ibrahim Ali as-Sayyid Ali. Keutamaan Surah-Surah Al-

Qur`an Terj. Abdul Hamid, Jakarta: PT Sahara

Intisains, 2010

Ismail, M. Syuhadi. Hadis Nabi Yang Tekstual Dan

Kontekstual, Jakarta: Bulan Bintang. 1994

______, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, Jakarta: Bulan

Bintang 1992

______, Hadis Nabi Pembela, Pengingkar dan Pemalsunya,

Jakarta: Gema Insani Press 1995

Iyazi, M. Ali. Al-Mufassirun: Hayatuhum Wa Manhajuhum,

Libanon: al-Irsyad al-Islamȋ, t.t

Juynboll, G. H. A. Kontroversi Hadis di Mesir Bandung:

Mizan, 1999

Mahmud, Mani’ Halim. Metodologi tafsir terj. Syahdianor dan

Faisal Saleh, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006

Maswan, Nur Faizah. Kajian Diskriptif Tafsir Ibnu Katsir,

Yogyakarta: Menara Kudus 2002

Al-Manar, Abduh. Studi Ilmu Hadis Jakarta: Gaung Persada

Press 2011

175

Al-Marȃghȋ, Ahmad Mustafȃ. Tafsir Al-Marȃghȋ trjm. Bahrun

Abȗ Bakar dkk, Semarang: CV. Toha Putra 1993

Al-Mizzȋ, Jamluddin Abi al-Hajjaj Yusuf. Tahdzȋb al-Kamal fi

Asma ar-Rijal, Beirut:Muasasah al-Risȃlah 1998

Al-Mubarakfury, Shafiyyun al-Rahman. Sejarah Hidup

Muhammad Sirah Nabawiyah, trjm. Rahmat, Jakarta:

Robbani Press 2002

Al-Munawwar, Said Aqil Husain dan Mustaqim. Abdul, Asbab

al-Wurud; Studi Kritis Hadis Nabi Pendekatan Sosio-

Histori-Kontekstual, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002

Muchlas, Imam. Al-Qur`an Berbicara, Surabaya: Pustaka

Progressif, 1996

Mudasir. Ilmu Hadis, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999

Muhammad, Taqȋ ad-Din Abȗ Ishȃq Ibrȃhim ibn. Al-

Muntakhab min Kitȃb as-Siyȃq li Tȃrikh Naisaburȋ,

Beirut: Dȃr al-Fikr 1414

Munawwir, Ahmad Wason. Kamus Al-Munawwir, Surabaya:

Pustaka Progressif, 1997

An-Naisabȗrȋ, Abu ‘Abdullah Muhammad bin ‘Abdullah. Al-

Mustadrak, Beirut: Dȃr al-Fikr 2001

An-Nasȃȋ. Sunan An-Nasȃȋ, Kairo: Dȃr al-Hadȋts 1999

176

Al-Razi, Fakhruddin. Ruh itu Misterius trjm. Muhammad

Abdul Qadir al-Kaf, Jakarta: Cv.Cendekia Sentra

Muslim 2001

Rahman, Fatchur. Iktisar Musthalah al-Hadis, Bandung: PT.

al-Ma’arif, 1974

______, Ikhtisar Mustalah Al-Hadis, Bandung: Pt Al-Ma’arif

1994

Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib. Kemudahan dari Allah;

Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, terj. Syihabuddin,

Jakarta: gema Insane Pers, 2000

Salim, Abd. Muin. Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta: teras,

2005

As-Shaleh, Shubhi. Ulum al-Hadis wa Mustalahuhu, Beirut:

Dȃr al-Malayin, 1997

Ash-Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi. Ilmu-Ilmu al-

Qur`an, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2010

As-Suyuti, Jalal al-Din. Thabaqat al-Huffadz, Beirut:

Maktabah al-Tsiqafah al-Diniyyah, t.t

As-Suyuthi, Muhammad ibn Kamal Khalid. Kumpulan Hadis

Yang Disepakati 4 Imam, Jakarta: Pustaka Azzam 2006

Sulaiman, Noor. Antologi Ilmu Hadis, Jakarta: Gaung Persada

Press 2008

177

Sya’rawi, Muhammad Mutawali. Tafsir Sya’rawi jilid 2, trjm

Zainal Arifin dkk, Jakarta: Duta Azhar 2005

______, Untaian Kisah-Kisah Qur`ani dalam Surah Al-Kahfi ,

terj. Usman Hatim, Jakarta; Yayasan Alumni Timur

Tengah 2010

Syakur, M. ‘Ulum al-Hadits, Kudus: Maseifa Jendela Ilmu

2011

Syibromalisi, Faizah Ali. Tafsir bi Al-Ma`tsur, Jakarta: P.T.

Siwi Bakti Dharma, 2010

Ath-Thabari, Abȗ Ja’far Muhammad ibn Jarir. Jȃmi’ al-Bayan

‘An Ta`wil Ayi Al-Qur`an, trjm. Ahsan Askan, Jakarta:

Pustaka Azam 2008

Al-Tahan, Muhammad. Tasir, Riyad: Maktabah Al-Ma’arif

1986

Al-Thahhan, Mahmud. Usul at-Takrȋj wa Dirasah al-Asȃnid,

Riyadh: Maktabah al-Ma’arif li an-Nasyri’ wa at-Tauzi’

1996

Tebba, Sudirman. Ruh Misteri Maha Dasyat, Jakarta: Pustaka

IrVan 2004

Al-Umuri, Akram Dhiya’. Sleksi Sirah Nabawiyah Studi Kritis

Muhaddisin Terhadap Riwayat Dhaif , trjm. Abdul

Rosyad Shiddiq, Jakarta: Darul Falah 2004

178

Utsmani, Syaikh. Tafsir Al-Kahfi, Terj. Abu Abdirrahman bin

Thayyib, Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2005

Wahab, Muhammad ibn Hamid Abdul dan as-Sadanah, Abdul

Aziz ibn Muhammad. Kisah Sahih & Mitos, Surabaya:

Pustaka Elba, 2011

Yakub, Ali Mustafa. Kritik Hadis, Jakarta: Pustaka Firdaus,

2008

Yuslem, Nawir. Uluml Hadis, Jakarta: Mutiara Sumber Widya,

2001

Az-Zahabi, M. Husain. Tafsir wa al-Mufassirun, Kairo:

Maktabah Wahbah, 2003

______, Ensiklopedia Tafsir, Jakarta: Kalam Mulia 2009

______, Tafsir wal Mufsirun, Kairo: Dȃr al-Hadits 2005