PRODI TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT ILMU …
Transcript of PRODI TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT ILMU …
KUALITAS HADIS DALAM TAFSIR IBN KATSÎR
(Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26)
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Usuluddin (S.Ud)
Oleh:
Wahdah Farhati
NIM. 11210458
PRODI TAFSIR HADIS
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN JAKARTA
2015 M / 1436 H
KUALITAS HADIS DALAM TAFSIR IBN KATSÎR
(Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26)
Skripsi ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Usuluddin (S.Ud)
Pembimbing
DR. H. Ahmad Fudhaili M.Ag
Oleh:
Wahdah Farhati
NIM. 11210458
PRODI TAFSIR HADIS
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN JAKARTA
2015 M / 1436 H
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Kualitas Hadis Dalam Tafsir Ibn Katsȋr
(Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26)”
yang disusun oleh Wahdah Farhati dengan Nomor Induk
Mahasiswa 11210458 telah diujikan dalam munaqasyah Fakultas
Usuluddin Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 07
Agustus 2015.
Jakarta, 07 Agustus 2015
Dekan Fakultas Usuluddin
Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta
Dr. Hj. Maria Ulfah, MA
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Dr. Hj. Maria Ulfah, MA Drs. Ruqayah Tamami
Penguji I Penguji II
DR. Hj. Romlah Askar DR. H. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA
Pembimbing
DR. H. Ahmad Fudhaili, MA
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul ““Kualitas Hadis Dalam Tafsir
Ibn Katsȋr (Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi
Ayat 9-26)” yang disusun oleh Wahdah Farhati dengan Nomor
Induk Mahasiswa 11210458 telah melalui proses bimbingan
dengan baik dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi
syarat ilmiah untuk diujikan dalam sidang munaqosah.
Pembimbing
DR. H. Ahmad Fudhaili, MA
v
PERNYATAAN PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Wahdah Farhati
NIM : 11210458
Tempat/Tanggal Lahir : Kuningan, 07 Maret 1994
Alamat : Jln. Pon Pes Miftahutthalibin,
Dusun II Ds. Timbang, Rt/Rw:
005/002. Kec. Cigandamekar
Kab. Kuningan Jawa Barat
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi dengan judul
“Kualitas Hadis Dalam Tafsir Ibn Katsȋr (Analisa Sanad Dan
Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26)” adalah benar-benar
hasil karya saya, kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan
sumbernya. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya.
Jakarta, 3 Agustus 2015 M
17 Syawal 1436 H
Wahdah Farhati
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini, penulis persembahkan untuk H. Manshur
Abbas dan Hj. Lilis Faizah yang telah mendoakan, mendorong,
memberi semangat dan motifasi saya dalam menjalani lika liku
kehidupan, membanting tulang demi kesuksesan saya, hatur
nuhun buya sareng umi, Cuma ini yang bisa dede kasih buat
umi sama buya. Hanya Allah yang bisa membalas seluruh
kebaikan, curahan cinta dan kasih sayang yang telah buya dan
umi limpahkan ke dede selama ini. Hatur nuhun buya dan umi.
Skripsi ini juga penulis persembahkan untuk Kakak-
kakakku tersayang A Faiz Tahontowi S.pd.I dan A Mizan
Sya’roni dan untuk ade-ade teteh, Muhammad Nasirrudin,
Nida Nadiya, Muhammad Hanan Said, Inayah Maulida,
Muhammad Sauqi dan si bungsu Afwan Musafwan terimakasih
atas doa dan dukungan dari kalian semua. Senyum, canda dan
viii
tawa yang telah kalian beri selalu dapat menjadi obat penawar
dari penat teteh. Teteh sayang kalian….
Skripsi sederhana ini juga saya hadiahkan untuk bibi saya
bi Endah dan bi Ero. Terima kasih atas setiap doa dan
dorongannya. Semoga Allah membalas setiap kebaikan dengan
yang lebih baik lagi. Aamiin.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur tak pernah lelah
penulis panjatkan kepada pencipta alam, maha pengasih
penyayang, sumber ketenangan dan kebahagiaan. Tanpa ridha
dan rahmatnya ketenangan jiwa tak mungkin dapat
bersemayam dalam hati makhluknya. Allah swt. maha kuasa
atas segala sesuatu tiada yang luput dari pengawasannya, maha
adil. Hanya kepadanya seluruh makhluk bersujud dan berserah
diri tak terkecuali utusannya yang mulia berbudi pekerti luhur,
sebaik-baiknya manusia yaitu Nabi Muhammad saw. nabi akhir
zaman yang setiap ucapan, sikap dan kebiasaannya ditiru oleh
setiap muslimin sepanjang zaman. Menjadi rujukan dan idola
setiap muslim dibelahan dunia manapun.
Dari hati yang paling dalam penulis menyadari
sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan
tanpa pertolongan dan kuasa Allah swt. sehingga penulis
mampu berfikir, menuangkan ide-idenya dalam masa
penyusunan skripsi ini. Dan juga adanya dukungan, bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak kepada penulis baik dari
segi materil, moril maupun doa. Untuk itu dengan segala
x
hormat dan ta’zhim penulis sampaikan rasa terima kasih yang
tak terhingga kepada yang terhormat:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaimah Tahido Yanggo, M.A.
selaku Rektor Institut Ilmu Al-Qur`ân (IIQ) Jakarta.
2. Ibu Dra. Hj. Maria Ulfah, M.A. selaku Dekan
Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta.
3. Bpk Dr. Ahmad Fudhaili, M.Ag. sebagai Dosen
Pembimbing skripsi, yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan serta sabar dalam
membimbing penulis demi terselesaikannya skripsi
ini.
4. Seluruh Dosen Institut Ilmu Al-Qur`ân (IIQ) Jakarta
yang telah meniupkan ruh semangat dalam belajar
sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas-tugas
sebagai mahasiswa.
5. Dra Rukoyah Tamimi dan Dra Suci Rahayuningsih
selaku pembantu dekan Fakultas Ushuluddin, yang
telah banyak memotivasi penulis untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Dr. Lutfi Fathullah, M.A yang telah memberikan
masukan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
xi
7. Pustakawan IIQ Jakarta, Pimpinan dan Karyawan
Perpustakaan Umum UIN Jakarta, Pimpinan dan
Perpustakaan Islam Iman Jama, Pimpinan dan
karyawan Pusat Studi Al-Quran, Pimpinan dan
Karyawan Pusat Kajian Hadits serta Pimpinan dan
Karyawan Perpustakaan Ushuluddin UIN Jakarta,
Perpustakaan BAITUL HIKMAH asrama IIQ jakarta
yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan
kepada penulis untuk membaca dan melakukan
penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi.
8. Buya tersayang H. Manshur Abbas dan umi
tersayang Hj. Lilis Faizah yang tak ada kata yang
dapat penulis sampaikan selain terima kasih yang
sedalam-dalamnya atas segala kasih sayang, doa,
pengorbanan, dukungan, bimbingan yang kalian
berikan dengan ikhlas dan kesabaran yang tak
terhingga. Hanya do’a yang dapat penulis
persembahkan untuk keduanya. Allahummaghfir lî a
liwâlidayya warhamhumâ kamâ rabbayânî shoghîrâ.
9. Untuk Kakak-kakak dan adik-adikku yang selalu
memotivasi penulis untuk segera menyelesaikannya
dengan baik, A Faiz Thontowi S.pd.I, A Mizan
Sya’roni, Nasirrudin, Nida Nadiya, Hanan Said,
xii
Inayah Maulida, Muhammad Sauqi dan Afwan
Mushafwan. Jazakumullah Khairan Katsiran.
10. Teman-teman IIQ angkatan 2011 khususnya Fakultas
Ushuluddin Prodi Tafsir Hadis yang telah menjadi
teman duduk dan berjuang mencari ilmu saya selama
4 tahun terakhir ini, khususnya daeng Dillah, bu
Zidna, bu Pipit, umi Ana, pean Popon, Sonia yang
telah memberikan semangat juga masukan-masukan
kepada penulis. Terimakasih teman. Allah tidak
pernah tidur maka setiap kebaikan pasti ada balasan
kebaikan yang lebih dari apa yang telah kita lakukan.
11. Ucapan ribuan terima kasih kepada seluruh pihak
yang ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, semoga amal baik yang mereka berikan
kepada penulis mendapatkan balasan yang sebaik-
baiknya dari Allah swt.
Dalam penulisan skripsi ini berbagai upaya telah
penulis lakukan untuk memaksimalkan skripsi ini
menjadi karya ilmiah yang baik, namun karena
keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka
skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,
xiii
penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif
dari para pembaca demi karya yang lebih baik lagi.
Akhirnya, semoga hasil jerih payah penulis ini
dapat menjadi buah karya yang bermanfaat dan
menjadi amal shalih yang mendapatkan ridha dari
Allah swt di akhirat kelak, Ȃmȋn.
Jakarta, 3 Agustus 2015 M
17 Syawal 1436 H
Penulis
Wahdah Farhati
xiv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................ iv
PERNYATAAN PENULIS ................................................ v
MOTTO ............................................................................... vi
PERSEMBAHAN................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................ xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI………………………... xvvi
ABSTRAK……………………………………………….. xxiii
BAB I: PENDAHULAN
A. Latar Belakang .......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................. 10
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................... 10
D. Tujuan Penelitian ...................................................... 11
E. Manfaat Penelitian .................................................... 12
F. Tinjauan Pustaka ....................................................... 12
G. Metodologi Penelitian ............................................... 15
H. Sistematika Penulisan ............................................... 16
BAB II: PENGERTIAN DAN SEJARAH METODOLOGI
KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS
A. Pengertian Kritik Hadis ............................................. 18
xv
B. Kritik Sanad .............................................................. 19
1. Pengertian Sanad........................................... 19
2. Sejarah Munculnya Kritik Sanad .................. 20
C. Kritik Matan .............................................................. 21
1. Pengertian Matan .......................................... 22
2. Sejarah Munculnya Kritik Matan ................. 23
D. Ulama Kritikus Hadis................................................ 27
E. Surat Al-Kahfi ........................................................... 33
1. Keutamaan Surat Al-Kahfi ............................ 33
2. Kandungan Surat Al-Kahfi ........................... 35
BAB III: SEKILAS TENTANG IBN KATSÎR
A. Biografi Ibn Katsȋr .................................................... 42
1. Riwayat Hidup .................................................... 42
2. Aktifitas Keilmuan .............................................. 43
3. Guru dan Murid ................................................... 46
4. Karya ................................................................... 47
5. Pendapat Ulama Tentang Ibn Katsȋr ................... 50
B. Tafsir Al-Qur`an al-‘Adzȋm ...................................... 51
1. Metodologi Tafsir ............................................... 52
2. Corak Penafsiran ................................................. 53
3. Sistematika Tafsir ............................................... 53
4. Sumber Tafsir ...................................................... 55
5. Pendapat Ulama Tentang Tafsir Ibn Katsȋr......... 57
BAB IV: ANALISA SANAD DAN MATAN SURAT AL-
KAHFI AYAT 9-26 DALAM TAFSIR IBN KATSÎR
A. Jumlah dan Klasifikasi Hadis dalam Surat Al-Kahfi
Ayat 9-26................................................................... 58
xvi
B. Analisa Sanad dan Matan Hadis Marfȗ‟ Surat Al-Kahfi
Ayat 9-26................................................................... 65
1. Hadis Pertama ......................................... 65
2. Hadis Kedua ............................................ 81
3. Hadis Ketiga ............................................ 92
4. Hadis Keempat ........................................ 105
5. Hadis Kelima........................................... 118
6. Hadis Keenam ......................................... 133
7. Hadis Ketujuh ......................................... 148
8. Hadis Kedelapan ..................................... 161
9. Hadis Kesembilan ................................... 174
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................... 169
B. Saran.......................................................................... 170
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 171
LAMPIRAN ......................................................................... 179
xvii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian
huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan
skripsi ini, transliterasi Arab-Latin mengacu pada buku
“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta” cetakan ke-II, tahun 2011, yang
secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Konsonan
A Th
B Zh
T ‘
Ts Gh
J F
H Q
Kh K
D L
Dz M
xviii
R N
Z W
S H
Sy ’
Sh Y
Dh
2. Vokal
a. Vokal atau bunyi (a), (i), (u) ditulis dengan ketentuan
sebagai berikut:
Vokal Pendek Panjang
Fathah A Â
Kasrah I Î
Dhammah U Û
xix
b. Vokal Rangkap
fathah + ya'
mati Ditulis
Ai
Bainakum
fathah + ya'
mati Ditulis
Au
Qaulun
c. Vokal Pendek
Ditulis a'antum
Ditulis U„iddat
Ditulis la'insyakartum
3. Kata sandang
a. Bila diikuti Huruf Qamariyyah
Ditulis Al-Qur`ân
Ditulis al-Qiyâs
b. BiladiikutiHurufSyamsiyyah
xx
'Ditulis as-Samâ السماء
Ditulis asy-Syams سالشّم
4. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Ditulis zawî al-Furûdh
Ditulis ahl as-Sunnah
c. Syaddah
Syaddah (Tasydîd) untuk alih aksara dilambangkan
dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang
bertanda Tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik
Tasydîd yang berada ditengah kata, diakhir kata ataupun yang
terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf –huruf
syamsiyah.
Contoh:
: Āmannâbillâhi : Inna al-ladzîna :
wa arr-rukka‟i
d. Ta Marbûthah
Bila dimatikan ditulis h.
xxi
Ditulis Hibbah
Ditulis Jizyah
(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab
yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat,
zakat, dan sebagainya, kecuali jika dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang al serta bacaan kedua itu
terpisah, maka ditulis dengan h.
Ditulis karâmah al-auliyâ„
Bila ta marbuthah hidup atau dengan harkat fathah, kasrah,
dan dhammah, ditulis t.
Ditulis Zakâtul fithri
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf arab tidak mengenal huruf
kapital, akan tetapi apabila telah di alih aksarakan, maka
berlaku ketentuan ejaan yang telah disempurnakan (EYD)
bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal
xxii
nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan
yang berlaku pada (EYD) berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italik) dan cetak tebal (bold) dan
ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali
dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah
awal nama diri, bukan kata sandangnya. Khusus untuk
penulisan kata Al-Qur`an dan nama-nama surahnya
menggunakan huruf kapital.
xxiii
ABSTRAK
Wahdah Farhati (11210458): “Kualitas Hadis Dalam Tafsir
Ibn Katsȋr (Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi
Ayat 9-26)”. Program Studi Tafsir Hadits Fakultas
Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta 2015.
Seorang mufassir abad 8 yang berasal dari Bashrah
bernama ‘Imad ad-Din Abȗ al-Fida Ismȃ’il bin ‘Ȃmir Ibn
Katsȋr bin Zarra al-Bashra atau yang dikenal dengan nama Ibn
Katsȋr dalam Tafsir Al-Qur`an al-Adzim, Ibn Katsȋr
menggunakan banyak riwayat baik yang marfȗ‟, mauqȗf
maupun maqtȗ‟ untuk menafsirkan ayat Al-Qur`an. Karena
adanya sumber yang beragam dalam tafsir ini, maka pada
skripsi ini penulis hanya akan mengklasifikasikan hadis-hadis
yang ada kemudian menjelaskan kualitas sanad dan matan dari
hadis marfȗ‟ yang digunakan Ibn Katsȋr dalam kitab tafsirnya.
Dan penulis mencoba menjawab permasalahan yang ada
melalui studi data dokumen atau kepustakaan (library
research), yaitu dengan mengklasifikasikan hadis yang
menjadi panafsiran dari tafsir Ibn Katsȋr, kemudian mengambil
hadis-hadis marfȗ‟ dan terakhir menjelaskan kualitas sanad
dan matan dari hadis tersebut, apakah sahih dari segi sanad dan
matannya atau tidak, menggunakan beberapa kitab hadis baik
dari kutub as-sittah maupun diluar kutub as-sittah seperti Syu’b
al-Îmȃn. Dan kitab jarah wa ta‟dil seperti Tahdzȋb al-Kamal,
Tahdzȋb at-Tahdzȋb, Ats-Tsiqat dan beberapa kitab jarah wa
ta‟dil lainnya, kemudian kitab-kitab syarah seperti Fathul Bari
dan Syarah Sahih Muslim, sebagai acuan primer. Dan sejumlah
buku-buku yang masih ada kaitannya dengan objek penelitian
seperti kitab-kitab terjemahan hadis, buku-buku yang
membahas biografi ulama tafsir dan hadis, buku yang
xxiv
membahas ilmu-ilmu hadis, dan buku tentang penjelasan hadis
dan bahan-bahan rujukan lain yang relevan dengan objek
pembahasan yang dibahas, sebagai acuan sekunder. Hal ini
dimaksud agar mendapat informasi secara lengkap untuk
menemukan titik terang dari kesimpulan yang akan penulis
ambil. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis deskriptif untuk memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang status hadis marfȗ‟ yang terdapat pada
tafsir Ibn Katsȋr baik dari sanad dan matannya. Karena
mungkin saja terjadi suatu hadis dinilai sahih dari sanadnya
akan tetapi dha‟if pada matannya.
Surat Al-Kahfi ayat 9-26 yang menceritakan kisah Ashhȃb
al-Kahfi ditafsirkan oleh Ibn Katsȋr dengan riwayat yang
bersumber dari Nabi, sahabat, tabi‟in dan ulama setelah tabi‟in,
setelah penulis menghitung hadis yang terdapat pada ayat ini
ternyata jumlah keseluruhannya adalah 62 hadis dengan
klasifikasi, 9 hadis marfȗ„, 42 hadis mauqȗf dan 11 hadis
maqtȗ„. Pada 9 hadis marfȗ„ yang terdapat dalam tafsir Ibn
Katsȋr 8 diantanya sahih baik dilihat dari sanad maupun
matannya, sedangkan 1 hadis lainnya dha„if dilihat dari
sanadnya dan tidak penulis lanjutkan pada analisa matan.
iii
PERNYATAAN PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Wahdah Farhati
NIM : 11210458
Tempat/Tanggal Lahir : Kuningan, 07 Maret 1994
Alamat : Jln. Pon Pes Miftahutthalibin,
Dusun II Ds. Timbang, Rt/Rw:
005/002. Kec. Cigandamekar
Kab. Kuningan Jawa Barat
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi dengan judul
“Kualitas Hadis Dalam Tafsir Ibn Katsȋr (Analisa Sanad Dan
Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26)” adalah benar-benar
hasil karya saya, kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan
sumbernya. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya.
Jakarta, 3 Agustus 2015 M
17 Syawal 1436 H
Wahdah Farhati
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini, penulis persembahkan untuk H. Manshur
Abbas dan Hj. Lilis Faizah yang telah mendoakan, mendorong,
memberi semangat dan motifasi saya dalam menjalani lika liku
kehidupan, membanting tulang demi kesuksesan saya, hatur
nuhun buya sareng umi, Cuma ini yang bisa dede kasih buat
umi sama buya. Hanya Allah yang bisa membalas seluruh
kebaikan, curahan cinta dan kasih sayang yang telah buya dan
umi limpahkan ke dede selama ini. Hatur nuhun buya dan umi.
Skripsi ini juga penulis persembahkan untuk Kakak-
kakakku tersayang A Faiz Tahontowi S.pd.I dan A Mizan
Sya’roni dan untuk ade-ade teteh, Muhammad Nasirrudin,
Nida Nadiya, Muhammad Hanan Said, Inayah Maulida,
Muhammad Sauqi dan si bungsu Afwan Musafwan terimakasih
atas doa dan dukungan dari kalian semua. Senyum, canda dan
vi
tawa yang telah kalian beri selalu dapat menjadi obat penawar
dari penat teteh. Teteh sayang kalian….
Skripsi sederhana ini juga saya hadiahkan untuk bibi saya
bi Endah dan bi Ero. Terima kasih atas setiap doa dan
dorongannya. Semoga Allah membalas setiap kebaikan dengan
yang lebih baik lagi. Aamiin.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur tak pernah lelah
penulis panjatkan kepada pencipta alam, maha pengasih
penyayang, sumber ketenangan dan kebahagiaan. Tanpa ridha
dan rahmatnya ketenangan jiwa tak mungkin dapat
bersemayam dalam hati makhluknya. Allah swt. maha kuasa
atas segala sesuatu tiada yang luput dari pengawasannya, maha
adil. Hanya kepadanya seluruh makhluk bersujud dan berserah
diri tak terkecuali utusannya yang mulia berbudi pekerti luhur,
sebaik-baiknya manusia yaitu Nabi Muhammad saw. nabi akhir
zaman yang setiap ucapan, sikap dan kebiasaannya ditiru oleh
setiap muslimin sepanjang zaman. Menjadi rujukan dan idola
setiap muslim dibelahan dunia manapun.
Dari hati yang paling dalam penulis menyadari
sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan
tanpa pertolongan dan kuasa Allah swt. sehingga penulis
mampu berfikir, menuangkan ide-idenya dalam masa
penyusunan skripsi ini. Dan juga adanya dukungan, bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak kepada penulis baik dari
segi materil, moril maupun doa. Untuk itu dengan segala
viii
hormat dan ta’zhim penulis sampaikan rasa terima kasih yang
tak terhingga kepada yang terhormat:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaimah Tahido Yanggo, M.A.
selaku Rektor Institut Ilmu Al-Qur`ân (IIQ) Jakarta.
2. Ibu Dra. Hj. Maria Ulfah, M.A. selaku Dekan
Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta.
3. Bpk Dr. Ahmad Fudhaili, M.Ag. sebagai Dosen
Pembimbing skripsi, yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan serta sabar dalam
membimbing penulis demi terselesaikannya skripsi
ini.
4. Seluruh Dosen Institut Ilmu Al-Qur`ân (IIQ) Jakarta
yang telah meniupkan ruh semangat dalam belajar
sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas-tugas
sebagai mahasiswa.
5. Dra Rukoyah Tamimi dan Dra Suci Rahayuningsih
selaku pembantu dekan Fakultas Ushuluddin, yang
telah banyak memotivasi penulis untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Dr. Lutfi Fathullah, M.A yang telah memberikan
masukan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
ix
7. Pustakawan IIQ Jakarta, Pimpinan dan Karyawan
Perpustakaan Umum UIN Jakarta, Pimpinan dan
Perpustakaan Islam Iman Jama, Pimpinan dan
karyawan Pusat Studi Al-Quran, Pimpinan dan
Karyawan Pusat Kajian Hadits serta Pimpinan dan
Karyawan Perpustakaan Ushuluddin UIN Jakarta,
Perpustakaan BAITUL HIKMAH asrama IIQ jakarta
yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan
kepada penulis untuk membaca dan melakukan
penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi.
8. Buya tersayang H. Manshur Abbas dan umi
tersayang Hj. Lilis Faizah yang tak ada kata yang
dapat penulis sampaikan selain terima kasih yang
sedalam-dalamnya atas segala kasih sayang, doa,
pengorbanan, dukungan, bimbingan yang kalian
berikan dengan ikhlas dan kesabaran yang tak
terhingga. Hanya do’a yang dapat penulis
persembahkan untuk keduanya. Allahummaghfir lî a
liwâlidayya warhamhumâ kamâ rabbayânî shoghîrâ.
9. Untuk Kakak-kakak dan adik-adikku yang selalu
memotivasi penulis untuk segera menyelesaikannya
dengan baik, A Faiz Thontowi S.pd.I, A Mizan
Sya’roni, Nasirrudin, Nida Nadiya, Hanan Said,
x
Inayah Maulida, Muhammad Sauqi dan Afwan
Mushafwan. Jazakumullah Khairan Katsiran.
10. Teman-teman IIQ angkatan 2011 khususnya Fakultas
Ushuluddin Prodi Tafsir Hadis yang telah menjadi
teman duduk dan berjuang mencari ilmu saya selama
4 tahun terakhir ini, khususnya daeng dillah, bu
zidna, bu pipit, umi ana, pean popon, Sonia yang
telah memberikan semangat juga masukan-masukan
kepada penulis. Terimakasih teman. Allah tidak
pernah tidur maka setiap kebaikan pasti ada balasan
kebaikan yang lebih dari apa yang telah kita lakukan.
11. Ucapan ribuan terima kasih kepada seluruh pihak
yang ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, semoga amal baik yang mereka berikan
kepada penulis mendapatkan balasan yang sebaik-
baiknya dari Allah swt.
Dalam penulisan skripsi ini berbagai upaya telah
penulis lakukan untuk memaksimalkan skripsi ini
menjadi karya ilmiah yang baik, namun karena
keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka
skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,
xi
penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif
dari para pembaca demi karya yang lebih baik lagi.
Akhirnya, semoga hasil jerih payah penulis ini
dapat menjadi buah karya yang bermanfaat dan
menjadi amal shalih yang mendapatkan ridha dari
Allah swt di akhirat kelak, Ȃmȋn.
Jakarta, 3 Agustus 2015 M
17 Syawal 1436 H
Penulis
Wahdah Farhati
xii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................
LEMBAR PENGESAHAN ................................................
PERNYATAAN PENULIS ................................................
MOTTO ...............................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................
DAFTAR ISI ........................................................................
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................
ABSTRAK ...........................................................................
BAB I: PENDAHULAN
A. Latar Belakang ..........................................................
B. Identifikasi Masalah ..................................................
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................
D. Tujuan Penelitian ......................................................
E. Manfaat Penelitian ....................................................
F. Tinjauan Pustaka .......................................................
G. Metodologi Penelitian ...............................................
H. Sistematika Penulisan ...............................................
BAB II: PENGERTIAN DAN SEJARAH METODOLOGI
KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS
A. Pengertian Kritik Hadis .............................................
B. Kritik Sanad ..............................................................
xiii
1. Pengertian Sanad...........................................
2. Sejarah Munculnya Kritik Sanad ..................
C. Kritik Matan ..............................................................
1. Pengertian Matan ..........................................
2. Sejarah Munculnya Kritik Matan .................
D. Ulama Kritikus Hadis................................................
E. Surat Al-Kahfi ...........................................................
1. Keutamaan Surat Al-Kahfi ............................
2. Kandungan Surat Al-Kahfi ...........................
BAB III: SEKILAS TENTANG IBN KATSÎR
A. Biografi Ibn Katsȋr ....................................................
1. Riwayat Hidup ....................................................
2. Aktifitas Keilmuan ..............................................
3. Guru dan Murid ...................................................
4. Karya ...................................................................
5. Pendapat Ulama Tentang Ibn Katsȋr ...................
B. Tafsir Al-Qur`an al-‘Adzȋm ......................................
1. Metodologi Tafsir ...............................................
2. Corak Penafsiran .................................................
3. Sistematika Tafsir ...............................................
4. Sumber Tafsir ......................................................
5. Pendapat Ulama Tentang Tafsir Ibn Katsȋr.........
BAB IV: ANALISA SANAD DAN MATAN SURAT AL-
KAHFI AYAT 9-26 DALAM TAFSIR IBN KATSÎR
A. Jumlah dan Klasifikasi Hadis dalam Surat Al-Kahfi
Ayat 9-26...................................................................
xiv
B. Analisa Sanad dan Matan Hadis Marfȗ‟ Surat Al-Kahfi
Ayat 9-26...................................................................
1. Hadis Pertama .........................................
2. Hadis Kedua ............................................
3. Hadis Ketiga ............................................
4. Hadis Keempat ........................................
5. Hadis Kelima...........................................
6. Hadis Keenam .........................................
7. Hadis Ketujuh .........................................
8. Hadis Kedelapan .....................................
9. Hadis Kesembilan ...................................
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................
B. Saran..........................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................
LAMPIRAN .........................................................................
xv
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian
huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan
skripsi ini, transliterasi Arab-Latin mengacu pada buku
“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta” cetakan ke-II, tahun 2011, yang
secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Konsonan
A Th
B Zh
T ‘
Ts Gh
J F
H Q
Kh K
D L
xvi
Dz M
R N
Z W
S H
Sy ’
Sh Y
Dh
2. Vokal
a. Vokal atau bunyi (a), (i), (u) ditulis dengan ketentuan
sebagai berikut:
Vokal Pendek Panjang
Fathah A Â
Kasrah I Î
Dhammah U Û
b. Vokal Rangkap
xvii
fathah + ya'
mati Ditulis
Ai
Bainakum
fathah + ya'
mati Ditulis
Au
Qaulun
c. Vokal Pendek
Ditulis a'antum
Ditulis U„iddat
Ditulis la'insyakartum
3. Kata sandang
a. Bila diikuti Huruf Qamariyyah
Ditulis Al-Qur`ân
Ditulis al-Qiyâs
b. BiladiikutiHurufSyamsiyyah
xviii
'Ditulis as-Samâ السماء
Ditulis asy-Syams سالشّم
4. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Ditulis zawî al-Furûdh
Ditulis ahl as-Sunnah
c. Syaddah
Syaddah (Tasydîd) untuk alih aksara dilambangkan
dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang
bertanda Tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik
Tasydîd yang berada ditengah kata, diakhir kata ataupun yang
terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf –huruf
syamsiyah.
Contoh:
: Āmannâbillâhi : Inna al-ladzîna :
wa arr-rukka‟i
d. Ta Marbûthah
Bila dimatikan ditulis h.
xix
Ditulis Hibbah
Ditulis Jizyah
(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab
yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat,
zakat, dan sebagainya, kecuali jika dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang al serta bacaan kedua itu
terpisah, maka ditulis dengan h.
Ditulis karâmah al-auliyâ„
Bila ta marbuthah hidup atau dengan harkat fathah, kasrah,
dan dhammah, ditulis t.
Ditulis Zakâtul fithri
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf arab tidak mengenal huruf
kapital, akan tetapi apabila telah di alih aksarakan, maka
berlaku ketentuan ejaan yang telah disempurnakan (EYD)
xx
bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal
nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan
yang berlaku pada (EYD) berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italik) dan cetak tebal (bold) dan
ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali
dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah
awal nama diri, bukan kata sandangnya. Khusus untuk
penulisan kata Al-Qur`an dan nama-nama surahnya
menggunakan huruf kapital.
xxi
ABSTRAK
Wahdah Farhati (11210458): “Kualitas Hadis Dalam Tafsir
Ibn Katsȋr (Analisa Sanad Dan Matan Hadis Surat Al-
Kahfi Ayat 9-26)”. Program Studi Tafsir Hadits Fakultas
Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta 2015.
Seorang mufassir abad 8 yang berasal dari Bashrah
bernama ‘Imad ad-Din Abȗ al-Fida Ismȃ’il bin ‘Ȃmir Ibn
Katsȋr bin Zarra al-Bashra atau yang dikenal dengan nama Ibn
Katsȋr dalam Tafsir Al-Qur`an al-Adzim, Ibn Katsȋr
menggunakan banyak riwayat baik yang marfȗ‟, mauqȗf
maupun maqtȗ‟ untuk menafsirkan ayat Al-Qur`an. Karena
adanya sumber yang beragam dalam tafsir ini, maka pada
skripsi ini penulis hanya akan mengklasifikasikan hadis-hadis
yang ada kemudian menjelaskan kualitas sanad dan matan dari
hadis marfȗ‟ yang digunakan Ibn Katsȋr dalam kitab tafsirnya.
Dan penulis mencoba menjawab permasalahan yang ada
melalui studi data dokumen atau kepustakaan (library
research), yaitu dengan mengklasifikasikan hadis yang
menjadi panafsiran dari tafsir Ibn Katsȋr, kemudian mengambil
hadis-hadis marfȗ‟ dan terakhir menjelaskan kualitas sanad
dan matan dari hadis tersebut, apakah sahih dari segi sanad dan
matannya atau tidak, menggunakan beberapa kitab hadis baik
dari kutub as-sittah maupun diluar kutub as-sittah seperti Syu’b
al-Îmȃn. Dan kitab jarah wa ta‟dil seperti Tahdzȋb al-Kamal,
Tahdzȋb at-Tahdzȋb, Ats-Tsiqat dan beberapa kitab jarah wa
ta‟dil lainnya, kemudian kitab-kitab syarah seperti Fathul Bari
dan Syarah Sahih Muslim, sebagai acuan primer. Dan sejumlah
buku-buku yang masih ada kaitannya dengan objek penelitian
seperti kitab-kitab terjemahan hadis, buku-buku yang
membahas biografi ulama tafsir dan hadis, buku yang
xxii
membahas ilmu-ilmu hadis, dan buku tentang penjelasan hadis
dan bahan-bahan rujukan lain yang relevan dengan objek
pembahasan yang dibahas, sebagai acuan sekunder. Hal ini
dimaksud agar mendapat informasi secara lengkap untuk
menemukan titik terang dari kesimpulan yang akan penulis
ambil. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis deskriptif untuk memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang status hadis marfȗ‟ yang terdapat pada
tafsir Ibn Katsȋr baik dari sanad dan matannya. Karena
mungkin saja terjadi suatu hadis dinilai sahih dari sanadnya
akan tetapi dha‟if pada matannya.
Surat Al-Kahfi ayat 9-26 yang menceritakan kisah Ashhȃb
al-Kahfi ditafsirkan oleh Ibn Katsȋr dengan riwayat yang
bersumber dari Nabi, sahabat, tabi‟in dan ulama setelah tabi‟in,
setelah penulis menghitung hadis yang terdapat pada ayat ini
ternyata jumlah keseluruhannya adalah 62 hadis dengan
klasifikasi, 9 hadis marfȗ„, 42 hadis mauqȗf dan 11 hadis
maqtȗ„. Pada 9 hadis marfȗ„ yang terdapat dalam tafsir Ibn
Katsȋr 8 diantanya sahih baik dilihat dari sanad maupun
matannya, sedangkan 1 hadis lainnya dha„if dilihat dari
sanadnya dan tidak penulis lanjutkan pada analisa matan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tafsir Ibn Katsȋr merupakan kitab tafsir yang paling
terkenal yang bersubjekkan tafsir bil ma`tsur. Menduduki
peringkat kedua setelah Ibn Jarȋr.1 Tafsir Ibn Katsȋr merupakan
salah satu kitab tafsir yang sangat fenomenal hingga saat ini.
Menjadi bacaan bahkan rujukan umat Islam yang sezaman dan
sepeninggalan beliau dalam memahami ayat Al-Qur`an.
Sebagaimana umumnya kitab klasik atau kitab kuning, kitab
tafsir Ibn Katsȋr termasuk kitab yang kaya materi. Di dalamnya
memuat bukan hanya materi tafsir Al-Qur`an, namun dapat
dikatakan berisi beberapa cabang ilmu keIslaman lain, seperti:
hadis, fiqih, sejarah, ilmu qiroat dan lain-lain.2 Mengingat
bahwa kedudukan beliau juga sebagai ahli hadis sebagaimana
dikatakan muridnya yaitu al-Hȃfidz Syihab ad-Din “ tidak
seorangpun yang kami ketahui lebih memiliki kekuatan
memori dengan matan-matan hadis, mengenal tokoh-tokohnya,
1 Muhammad Husain az-Zahabȋ, Tafsir wal Mufsirun juz I, (Kairo:
Dȃr al-Hadȋts 2005) h. 211 2 Nur Faizah Maswan, Kajian Diskriptif Tafsir Ibn Katsȋr,
(Yogyakarta: Menara Kudus 2002) h. 42
2
menyatakan sahih atau tidaknya selain Ibn Katsȋr”3, maka pada
kesempatan ini penulis akan memfokuskan pembahasan skripsi
ini pada hadis-hadis yang digunakan oleh Ibn Katsȋr dalam
menafsirkan ayat Al-Qur`an pada kitab tafsirnya.
Hadis adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad saw. baik berupa perkataan, perbuatan,
pernyataan (taqrȋr) dan lain sebagainya.4 Kalangan ulama ada
yang menyatakan, apa yang berasal dari sahabat Nabi, dan
tabȋ’in disebut juga dengan hadis. Sebagai buktinya, telah
dikenal adanya hadis marfȗ’ (hadis yang disandarkan kepada
Nabi), hadis mauqȗf (hadis yang hanya disandarkan hanya
sampai kepada sahabat Nabi), dan hadis maqtȗ’ (hadis yang
hanya sampai kepada tabi’in).5 Karena hadis marfȗ’ memiliki
tingkatan tertinggi dibanding dengan hadis mauqȗf dan maqtȗ’,
kemudian hadis marfȗ’ juga memiliki sanad yang jelas dan
banyak digunakan atau dipegang oleh mayoritas kaum muslim
sebagai rujukan, maka pada skripsi ini penulis hanya akan
terfokus pada penelitian hadis marfȗ’ saja.
3 Mani‟ Halim Mahmud, Metodologi tafsir terj. Syahdianor dan
Faisal Saleh, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006) h. 64 4 Fatchur Rahman, Iktisar Musthalah al-Hadis, (Bandung: PT. al-
Ma‟arif, 1974), h. 20 5 M. Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, (Jakarta:
Amzah, 2006) cet. I, h. 273
3
Seluruh umat Islam, baik yang ahli naql maupun ahli aql
telah sepakat bahwa hadis merupakan dasar hukum Islam, yaitu
salah satu dari sumber hukum Islam dan juga sepakat tentang
diwajibkannya untuk mengikuti hadis sebagaimana diwajibkan
mengikuti Al-Qur`an.6 Terhadap Al-Qur`an hadis berfungsi
sebagai ta’qȋd (menetapkan hukum-hukum yang sudah
ditetapkan Al-Qur`an), tabyȋn atau tafsȋr (menjelaskan Al-
Qur`an yang masih perlu penafsiran) dan tatsbȋt (menetapka
hukum-hukum yang tidak disebutkan dalam Al-Qur`an).7 Maka
hadis menjadi sangat penting karena kesalahan seseorang
dalam memahami sebuah hadis dapat juga menyebabkan
kesalahan dalam memahami Al-Qur`an.
Jika dilihat dari segi periwayatannya, hadis Nabi saw.
tidak sama dengan Al-Qur`an, karena Al-Qur`an diriwayatkan
secara mutawattir8 sedangkan hadis diriwayatkan secara
mutawattir dan ahad9, sebagian besar adalah hadis ahad.
6 Mudasir, Ilmu Hadis, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999) c. I, h.
65 7 Fatchur Rahman, Iktisar Musthalah al-Hadis, h. 65-67
8 Mutawattir adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah orang
yang dapat dipastikan kebenaran (ucapan) mereka. Karena mereka
merupakan sekumpulan orang yang mustahil sepakat untuk berbohong
menurut logika dan kebiasaan. (lihat. Ibn Nashiruddin al-Dimasyqi, Uqud
al-Durar fi Ulum al-Atsar, terj.Faisal Saleh, Khairul Amru Harahap,
(Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2008) cet.I, h. 138) 9 Ahad adalah hadis yang kurang dari sifat mtawattir dan tidak
menghasilkan pengetahuan yang pasti sekalipun yang meriwayatkan
4
Karena itu, orisinalitas Al-Qur`an tidak perlu disangsikan lagi
sehingga tidak perlu dilakukan penelitian. Akan halnya dengan
hadis Nabi yang berkategorikan ahad, masih butuh bahkan
harus dilakukan penelitian. Dengan penelitian tersebut dapat
dipertanggung jawabkan periwayatannya berasal dari Nabi atau
tidak? Dan apakah hadis tersebut dapat dijadikan hujjah agama
atau tidak? Karena diterima atau tidaknya hadis untuk
dijadikan sebagai hujjah agama dilihat dari kualitas tersebut.10
Dalam menyampaikan hadis, Nabi Muhammad saw. tidak
hanya sekedar menyampaikan saja. Said Aqil Husain al-
Munawaar mengibaratkan, tidak seperti halnya “tukang pos”
yang hanya mementingkan sampainya surah (risalah) kepada
alamat yang dituju, tanpa memberikan penjelasan tentang apa
isi surah tersebut, melainkan beliau adalah the first interpreter
yaitu sebagai pemberi penjelasan terhadap risalah melalui hadis
yang beliau sabdakan kepada para sahabatnya.11
Selama Nabi Muhammad masih hidup setiap persoalan
yang muncul ditengah-tengah umat selalu dikembalikan
sekelompok orang. (lihat. Ibn Nashiruddin al-Dimasyqi, Uqud al-Durar fi
Ulum al-Atsar, terj.Faisal Saleh, Khairul Amru Harahap, cet.I, h. 144) 10
Nawir Yuslem, Uluml Hadis, (Jakarta: Mutiara Sumber Widya,
2001) h. 68-75 11
Said Aqil Husain al-Munawwar dan Abdul Mustaqim, Asbab al-
Wurud; Studi Kritis Hadis Nabi Pendekatan Sosio-Histori-Kontekstual,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002) h.5
5
kepadanya. Baik itu berupa ucapan, perbuatan, keputusan
maupun persetujuan Nabi yang tidak diucapkan terhadap
prilaku para sahabat merupakan penjelasan dan jawaban Nabi
atas berbagai persoalan umat. Sehingga meski terdapat
perbedaan dalam menentukannya tetap dapat disatukan dengan
sabda Rasul.12
Setelah Nabi Muhammad saw. wafat pada 10 H/623 M,
ketiadaan otoritasnya segera terasa. Hanya Al-Qur`an satu-
satunya sumber informasi yang tersedia untuk memecahkan
berbagai persoalan yang muncul ditengah-tengah umat Islam
yang masih berusia muda, wahyu-wahyu ilahi meskipun sudah
dicatat, belum disusun dengan baik dan rapi. Bahkan masih
belum dapat terkumpulkan ketika Nabi Muhammad saw. wafat.
Para khalifah membimbing umat dengan semangat Nabi,
meskipun bersandar kepada penilaian pribadi mereka. Namun
setelah beberapa lama, ketika muncul kesulitan-kesulitan yang
tak dapat mereka pecahkan sendiri, mereka mulai menjadikan
sunnah sebagai contoh dengan mengikuti ingatan beberapa
sahabat dan dengan menjadikan kesetiaan padanya sebagai
perinsip pemandu utama setelah Al-Qur`an.13
12
Fatchur Rahman, Iktisar Musthalah al-Hadis, h. 27 13
G. H. A. Juynboll, kontroversi Hadis di Mesir, (Bandung:
Mizan, 1999) cet. I, h.4
6
Berangkat dari pemahaman tersebut, maka untuk
mengetahui hal-hal yang harus diteladani dan yang tidak harus
diteladani dari diri Nabi, diperlukan adanya penelitian. Karena,
hadis Nabi telah pernah mengalami pemalsuan-pemalsuan.
Pada zaman Nabi pemalsuan hadis belum terjadi. Dan dalam
sejarah pemalsuan hadis mulai berkembang pada zaman
khalifah „Ali bin Abȋ Thȃlib (w. 404H/661 M)14
, yang diawali
dengan pertentangan „Ali dan Mu‟ȃwiyah yang masing-masing
golongan terus berusaha dengan melakukan cara-cara apapun
untuk memenangkan persengketaan diantara mereka.
Diantaranya adalah dengan mengungkapkan segala sesuatu
yang kemudian mereka klaim sebagai hadis-hadis Nabi yang
menurut mereka benar dan mendukung perjuangan mereka.
Maka sejak itulah bermunculan hadis-hadis palsu yang tersebar
dikalangan kaum muslimin. Disamping faktor tersebut, faktor
ekonomi juga mendorong terjadinya pemalsuan hadis, karena
adanya keinginan menyenangkan para khalȋfah atau para
penguasa maka banyak orang berlomba-lomba menciptakan
hadis-hadis palsu yang sesuai dengan keinginan para penguasa
tersebut.15
14
M. Syuhadi Ismail, Hadis Nabi Yang Tekstual Dan Kontekstual,
(Jakarta: Bulan Bintang. 1994), h. 75
15 Shubhi al-Shaleh, Ulum al-Hadis wa Mustalahuhu, (Beirut: Dar
al-Malayin, 1997), h.3
7
Konsensus ulama hadis mengatakan bahwa hadis yang
menjadi objek penelitian adalah hadis ahad (baik yang
masyhȗr16
maupun yang ‘Azȋz17), sedangkan hadis mutawattir
tidak menjadi objek penelitian, sebab hadis mutawattir tidak
diragukan lagi kesahihannya berasal dari Nabi Muhammad
saw. dengan demikian, tujuan utama penelitian hadis adalah
untuk menilai secara historis suatu yang disebut hadis Nabi itu
benar-benar berasal dari Nabi ataukah tidak. Hal ini sangat
penting mengingat kedudukan kualitas hadis erat sekali
kaitannya dengan dapat atau tidak dijadikan sebagai hujjah
agama.18
Upaya penelitian dan pengkajian hadis ini bertujuan untuk
pemeliharaan dan pelestarian kesahihan sebuah hadis Nabi
saw. sehingga para ulama menetapkan berbagai kaidah
kesahihan hadis dengan segala persyaratan dan kriteria yang
harus dipenuhi oleh suatu hadis yang berkulitas sahih, misalnya
Ibn Shalah (w. 634 H), sebagaimana dikutip oleh M. Ajȃj al-
16
Hadis masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang
atau lebih serta tidak mencapai derajat mutawattir (lihat. Abduh Almanar,
Studi Ilmu Hadis, (Jakarta: Gaung Persada Press 2011) h. 148) 17
Hadis ‘azȋz adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang,
walaupun dua orang rawi tersebut terdapat pada satu thabaqat yang
kemudian orang-orang mengambil riwayat dari keduanya. (lihat. Abduh
Almanar, Studi Ilmu Hadis, h.150) 18
Bustamin, Metodologi Kritik Hadis, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004), cet.I, h. 3
8
Khȃtib bahwa “hadis sahih adalah musnad yang sanadnya
muttasil (bersambung) melalui riwayat yang „adil19
lagi dabit20
(pula) sampai ujungnya, tidak syaz dan tidak mu’allah (terkena
illah)”21
Kritik dalam pengertian membedakan yang benar dan
yang salah, menjelaskan yang sulit dipahami atau menjelaskan
yang terkesan kontardiktif telah terjadi sejak masa Nabi
Saw.Pengertian kritik pada masa ini hanyalah untuk
memperkuat kebenaran informasi yang diterima.22
Ada dua
tahapan yang harus dilakukan untuk kritik hadis. Pertama
adalah meneliti para perawi hadis (sanad). Setelah tahapan
pertama dilakukan dan diperoleh kesimpulan tentang status
sanad hadis dan dapat dipastikan bahwa materi (matan) hadis
tersebut bersumber dari Nabi Saw., tahap selanjutnya adalah
penelitian materi hadis (matan) guna menjelaskan apabila
terjadi kontradiktif atau kesulitan dalam pemahamannya.
Tahapan ini dilakukan secara hirarki. Apabila tidak lulus dalam
19
‘Adil maksudnya bertaqwa dan beradab (lihat. Abduh Almanar,
Studi Ilmu Hadis, h.156) 20
Dhabit maksudnya menguasai hadis yang dihafal dan ditulisnya
atau teliti (lihat. Abduh Almanar, Studi Ilmu Hadis, h.156) 21
M. Ajaj Al-Khatib, Usul al-Hadis, terj. M Qodirun Nur, Ahmad
Musyafiq, (Jakarta: Gaya Media Pertama, 2001) h. 276 22
Ahmad Fudhaili, Perempuan di Lembaran Suci, (Jakarta:
Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012) h. 45
9
tahapan pertama maka tidak ada gunanya melakukan tahapan
kedua.23
Dalam Al-Qur`an Allah memasukan banyak kisah-kisah,
baik tentang Nabi terdahuu, umatnya dan segala hal ihwal yang
ada pada masanya. Hal ini tentu saja memiliki tujuan dan
hikmah, karena Al-Qur`an bukan merupakan kitab kisah maka
tujuan Allah meletakkan kisah-kisah dalam Al-Qur`an tak lain
untuk I’tibar bagi umat setelahnya. Kisah-kisah yang ada
dalam Al-Qur`an seringkali tidak terkumpul dalam satu surat
atau tersebar dan terputus-putus kisahnya, tapi kadang kala
tersusun rapih dalam satu surat seperti pada surat Al-Kahfi.
Surat Al-Kahfi memiliki beberapa kisah didalamnya,
diantaranya kisah Ashhȃb al-Kahfi, Musa dan Khidir, dan Dzul
Qarnain. Dari ketiga kisah ini kisah Ashhȃb al-Kahfi
merupakan kisah yang pertama kali diceritakan dan surat al-
kahfi itu sendiri diambil dari kisah ini.
Maka pada skripsi ini penulis akan membahas tentang
KUALITAS HADIS DALAM TAFSIR IBN KATSȊR
(Analisa Sanad dan Matan Hadis Surat Al-Kahfi Ayat 9-26)
melihat banyaknya hadis-hadis yang tersebar di kalangan
masyarakat awam tentang keutaman, atau bahkan isi
23
Ahmad Fudhaili, Perempuan di Lembaran Suci, h. 44-45
10
kandungan surah Al-Kahfi baik dari ayat-ayat hukum, akidah
ataupun kisah-kisah yang ada pada surah ini.
B. Identifikasi masalah
Berangkat dari kerangka dan latar belakang masalah, maka
muncul beberapa permasalahan yang menjadi acuan
pembahasan yakni sebagai berikut:
1. Adanya hadis-hadis yang tidak sahih tentang keutamaan
surah Al-Kahfi yang tersebar di masyarakat
2. Adanya hadis-hadis yang digunakan Ibn Katsȋr dalam
menafsirkan surah Al-Kahfi tentang ayat-ayat kisah
(Ashhȃb al-Kahfi, Musa dan Khidir, dan Dzul Qarnain)
3. Adanya hadis-hadis marfȗ’, mauqȗf dan maqtȗ’ yang
digunakan Ibn Katsȋr dalam menafsirkan surah Al-Kahfi
4. Adanya hadis-hadis yang di gunakan Ibn Katsȋr dalam
menafsirkan surah Al-Kahfi tentang ayat-ayat akidah
5. Adanya hadis-hadis yang di gunakan Ibn Katsȋr dalam
menafsirkan surah Al-Kahfi tentang ayat-ayat hukum
C. Pembatasan dan perumusan masalah
Mengingat bahwa pembahasan tentang “kritik hadis “surah
Al-Kahfi” pada tafsir Ibn Katsȋr” akan sangat luas
cakupannya, maka penulis akan membatasi pembahasan hanya
berkisar pada:
11
1. Hadis-hadis yang marfȗ’ pada penafsiran ayat kisah
Ashhȃb al-Kahfi (ayat 9-26)
2. Hadis-hadis yang sahih yang digunakan Ibn Katsȋr
Dan penulis juga akan membatasi penelitian ini hanya
pada persoalan kualitas hadis dari segi matan dan sanad,
permasalahan-permasalahan itu dapat dirumusan sebagai
berikut:
1. Adakah hadis marfȗ’ yang digunakan Ibn Katsȋr dalam
menafsirkan ayat tentang kisah Ashhȃb al-Kahfi (ayat 9-
26)?
2. Apakah hadis marfȗ’ yang digunakan Ibn Katsȋr dalam
menafsirkan kisah Ashhȃb al-Kahfi sahih dari segi sanad
dan matannya?
D. Tujuan penelitian
Dalam penulisan skripsi ini memiliki dua tujuan yaitu
khusus dan tujuan umum. Adapun tujuan khusus dalam
penulisan skripsi ini adalah:
1. Untuk mengetahui adakah hadis marfȗ’ yang digunakan
Ibn Katsȋr dalam menafsirkan ayat tentang kisah Ashhȃb al-
Kahfi
2. Untuk mengetahui apakah hadis marfȗ’ yang digunakan
Ibn Katsȋr dalam menafsirkan kisah Ashhȃb al-Kahfi sahih
dari segi sanad dan matannya.
12
Sedangkan yang menjadi tujuan umum dari penulisan
skripsi ini, adalah untuk memberikan manfaat yang bersifat
teoritis dan praktis dalam rangka menambah khazanah
keilmuan terutama dalam kajian kritik sanad dan matan pada
ayat-ayat kisah yang ada dalam surah Al-Kahfi yang
ditafsirkan dengan hadis-hadis nabawi dan untuk mengetahui
bagaimana seharusnya umat muslim memahami hadis dengan
benar agar dapat diperaktekkan sesuai dengan praktek
Rasulullah.
E. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah:
1. Manfaat untuk masyarakat : Dengan mengetahui status
hadis-hadis tentang kisah pada surah Al-Kahfi baik dari
segi sanad ataupun matan maka masyarakat dapat
memahami kisah-kisah yang ada dalam surah Al-Kahfi
dengan pemahaman yang benar
2. Manfaat untuk penulis sendiri: Dengan mengetahui begitu
banyak hadis-hadis yang sahih dari segi sanad dan matan
khususnya yang berbicara tentang kisah-kisah penulis
berharap penulis bukanlah bagian dari masyarakat “awam”
yang hanya bertaqlȋd buta pada anggapan yang masih
samar-samar tanpa mengetahui sumber asli redaksinya.
F. Tinjauan pustaka
13
Dalam penyusunan skripsi ini Penulis mendapati beberapa
penelitian judul skripsi yang membahas judul yang berbeda
namun dalam kajian tema yang hampir sama. Beberapa skripsi
dan judul buku yang membahas masalah hampir serupa dengan
judul skripsi ini di antaranya adalah:
Pertama, skripsi yang ditulis oleh Ahmad Baihaki, tahun 2007
dengan judul “Kajian Hadis Tentang Membaca Surah Yasin
Dan Al-Kahfi Pada Malam Jum‟at”, Jurusan Tafsir Hadis,
Fakultas Usuluddin, Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas tentang hadis-hadis
yang berkaitan dengan keutamaan membaca surah yasin dan
Al-Kahfi dengan metode takhrij hadis dan melakukan kritik
sanad dan matan hadis.24
Sedangkan pada skripsi yang akan
saya tulis tidak hanya terpusat pada hadis tentang
keutamaannya saja, tapi lebih kepada hadis yang menjadi
tafsiran dari surah Al-Kahfi yang digunakan oleh Ibn Katsȋr
dalam menafsirkan ayat Al-Qur`an.
Kedua, skripsi yang ditulis oleh Moh. Toha Mahsun, tahun
2009 dengan judul “Kisah Musa Dan Khidir Dalam Surah Al-
Kahfi ( Studi atas Penafsiran Al-Qusyairi dalam kitab Lataif
Al-Isyarat ), Jurusan tafsir hadis, Fakultas usuluddin,
24
Ahmad Baihaki, Kajian Hadis Tentang Membca Al-Kahfi Dan
Yasin Pada Hari Jum‟at (Skripsi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 2007)
14
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi
ini membahas tentang Musa dan Khidir pada surah Al-Kahfi
dengan menggunakan penafsiran al-Qusayri lebih menyoroti
kisah Musa dan Khidir dari sisi semiotika, dalam perspektif
teori semiotika, yang dicari adalah dimensi simbolik dari suatu
tanda yang dapat dihasilkan melalui analisa-analisa atau kode-
kode yang membentuknya25
Sedangkan pada skripsi ini penulis
hanya akan membahas kisah tentang Ashȃb al-Kahfi dan surah
Al-Kahfi dilihat dari segi sanad dan matan.
Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Muhammad Yasir, tahun 2010
dengan judul Kualitas Hadis Dalam Tafsir Ibn Katsir; Studi
Kritik Sanad Dan Matan Hadis Dalam Surah Yasin, jurusan
tafsir hadis, fakultas usuluddin dan filsafat, Universitas Islam
Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas
tentang status hadis-hadis yang ada pada tafsir Ibn Katsir baik
dari segi sanad maupun matannya, Muhammad Yasir
menguraikan 4 hadis yang ada dalam tafsir Ibn Katsir tentang
surah yasin.26
Persamaan dengan skripsi ini terletak pada kitab
yang dikaji dan yaitu kitab tafsir Ibn Katsȋr. Pada skripsi ini
25
Moh Toha Mahsun, Kisah Musa Dan Khidir Dalam Surah Al-
Kahfi, (Skripsi Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta 2009) 26
Muhammad Yasir, Kualitas Hadis Dalam Tafsir Ibnu Katsir;
Studi Kritik Sanad Dan Matan Hadis Dalam Surat Yasin (Skripsi Uin Syarif
Hidayatullah 2010)
15
juga penulis akan melakukan kritik terhadap status hadis baik
dari segi matan ataupun sanad, ini juga merupakan salah satu
dari persamaan yang ada dalam skripsi Muhammad Yasir.
Adapun perbedaannya ialah pada surah yang akan diteliti
hadisnya pada skripsi ini penulis akan meneliti hadis-hadis
yang digunakan Ibn Katsȋr dalam menafsirkan surah Al-Kahfi,
sedangkan skripsi Muhammad Yasir meneliti surah yasin.
G. Metodologi penelitian
1. Jenis Penelitian
Skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library
research), yaitu dengan mengumpulkan semua hadis-hadis
yang berbicara tentang kisah-kisah yang ada pada surah Al-
Kahfi yang ada di dalam tafsir Ibn Katsȋr sebagai acuan primer.
dan sejumlah buku-buku yang masih ada kaitannya dengan
objek penelitian seperti kitab-kitab tentang biografi perawi
hadis dan kitab-kitab tentang kritik matan, dan bahan-bahan
rujukan lain yang relevan dengan objek pembahasan yang
dibahas, sebagai acuan sekunder. Hal ini dimaksud agar
mendapat informasi secara lengkap untuk menemukan titik
terang dari kesimpulan yang akan penulis ambil.
2. Metode Pembahasan
Berdasarkan referensi yang ada, penulis dalam pembahasan
skripsi ini menggunakan metode deskriptif-analisis-komparatif,
16
yaitu melalui pengumpulan data baik primer maupun sekunder
lalu diteliti, dianalisa, dan dibandingkan dengan beberapa
pendapat ulama terhadap hadis yang akan dikaji, agar
kemudian dapat diambil kesimpulannya.
3. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan skripsi ini penulis mengacu pada
buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang
diterbitkan oleh IIQ Jakarta Press tahun 2013 yang diterbitkan
oleh Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.
H. Sistematika penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang
apa yang diuraikan dalam skripsi ini, dan agar pembahasan
skripsi ini lebih terarah dan sistematis, maka pembahasan
dibagi menjadi lima 5 (lima) bab, yaitu: Pada bab pertama,
penulis mencoba menguraikan bagian yang merupakan
pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah dari skripsi
ini kemudian mengidentifikasi masalah dan memberi
pembatasan dan perumusan masalah tersebut, lalu penulis juga
mencantumkan tujuan dan manfaat dari penelitiaan ini, pada
bab ini juga penulis memasukan tinjauan pustaka, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.
Pada bab kedua, berisikan tentang landasan teori yang
meliputi pengertian kritik sanad dan matan, sejarah dari kritik
17
sanad dan matan, mengenal ulama kritikus hadis, memaparkan
tingkatan jarh wa ta’dil, dan gelar-gelar bagi ulama hadis.
Pada bab ketiga, penulis memasukan biografi Ibn Katsȋr, di
mulai dari riwayat hidup, perjalanan keilmuan, daftar guru,
murid, karya-karya, sampai pada penilaian ulama tentang Ibn
Katsîr. Kemudian penulis juga menjelaskan tentang biografi
dari kitab tafsirnya, dan terakhir penjelasan tentang
keistimewaan surah Al-Kahfi dan kandungannya.
Pada bab keempat yang merupakan bab inti dari skripsi ini
penulis mulai memaparkan kritik sanad dan matan hadis kisah
Ashhȃb al-Kahfi dan hanya terfokus pada hadis yang sanadnya
marfȗ’ sampai Rasulullah saja.
Pada bab kelima yang merupakan Penutup dari skripsi ini
penulis memberikan kesimpulan dan saran-saran.
195
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tafsir Ibn Katsȋr yang dikenal sebagai tafsir bil ma`tsur
kedua setelah Ibn Jarȋr pastinya tidak pernah sepi dari riwayat-
riwayat, baik yang marfȗ’, mauqȗf dan maqtȗ’. Sebagai contoh
pada surat Al-Kahfi ayat 9-26 penulis menemukan 9 riwayat
yang marfȗ’, 42 riwayat yang mauqȗf, dan 11 riwayat yang
maqtȗ’. Maka jumlah seluruh riwayat yang digunakan Ibnu
Katsir dalam menafsirkan ayat ini adalah 62 hadis. Al-Albȃnȋ
dalam kitabnya “derajat hadis sahih dalam tafsir Ibn Katsȋr”
mengatakan bahwa hadis marfȗ’ yang terdapat pada ayat 9-26
surat Al-Kahfi adalah 8, setelah penulis teliti ternyata satu
hadis yang tidak disebutkan oleh Al-Albȃnȋ dalam kitabnya
merupakan hadis yang dha’if.
Penelitian sanad dan matan pada 9 hadis marfu’ yang telah
diteliti, penulis menemukan 1 hadis dha’if dari segi sanadnya,
maka penelitian pada kedua hadis ini tidak dilanjutkan pada
penelitian matan. Dan 8 hadis lainnya yang bernilai sahih dari
segi sanad dilanjutkan pada penelitian matan. Dan dari
196
kedelapan hadis marfȗ’ yang sahih dari segi sanadnya setelah
disesuaikan dengan ayat Al-Qur`an, hadis sahih, fakta sejarah
yang merujuk pada asbab al-wurȗd, maka penulis temukan
seluruhnya tidak bertentangan. Maka menurut penulis 8 hadis
lainnya sahih baik dari segi sanad maupun matannya.
B. Saran
Kepada mahasiswa yang berminat mendalami penelitian kritik
hadis, penulis berharap setelah ini masih ada mahasiswa-
mahasiswa yang melanjutkan penelitian ini baik membahas
kualitas hadis yang ada pada surat Al-Kahfi dari sisi kisah-
kisahnya yang lain seperti: kisah Musa dan Khidir, Dzul
Qarnain, tentang ayat-ayat hukum, ataupun ayat Al-Qur`an
lainnya.
171
DAFTAR PUSTAKA
‘Ali, Abȗ Ya’la Ahmad ibn. Musnad Abȗ Ya’la, Beirut: Dȃr
al-Fikr, 2002
‘Itr, Nuruddin. Ulumul Hadis, Bandung: Rosda Karya, 1995
Abdullah, M. Yatimin. Studi Islam Kontemporer, Jakarta:
Amzah, 2006
Al-A’dzami, Muhammad Mustafa. Memahami Ilmu Hadis:
Telaah Metodologi Dan Literature Hadis, Tej. Meth
Kieraha, Jakarta: Lentera Basritama, 2003
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin. Derajat Hadits-Hadits
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Pustaka Azzam 2007
Al-Atsqalannȋ, Abȗ al-Fadhl Ahmad ibn Hajar. Tahdzȋb at-
Tahdzȋb Beirut: Dȃr Al-Ahyȃ 1993
Anwar, Rosihon. Melacak Unsur-Unsur Israiliyyat dalam
Tafsir Ath-Thabari dan Tafsir Ibnu Katsir, Bandung:
CV. Pustaka Setia, 1999
Baidan, Nasharuddin. Rekonstruksi Ilmu Tafsir, Yogyakarta:
PT. Dana Bakti Prima Yasa, 2000
Al-Baihaqȋ, Abȗ Bakr Ahmad ibn Husain. Syua’bul Îmȃn,
Libanon: Dȃr al-Kitab al-‘Alamiyah 1990
172
Al-Bugha, Mustafa dan Misto, Muhyiddin. Syarah Hadis 40
Imam Nawawi trjm. Muhammad Asri dkk, Kuala
Lumpur: Pustaka Salam 1995
Al-Bukhȃrȋ, ‘Abdullah Muhammad ibn Ismȃ’il ibn Ibrȃhim.
Shahȋh Bukhȃrȋ, Kairo: Dȃr al-Hadȋts 2004
Al-Bustanȋ, Abȗ Hȃtim Muhammad ibn Hibban ibn Ahmad al-
Taimȋ. Kitab ats-Tsiqqat juz 2 Beirut: Dȃr al-Kitab al-
‘Ilmiyah 1998
Bustamin. Metodologi Kritik Hadis, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004
Ad-Damsyiqi, Ibnu Hamzah al-Hasani al-HanafI. Asbabul
Wurud 3, trjm. Suwarta Wijaya dan Zafrullah Salim,
Jakarta: Kalam Mulia 2003
Al-Dimasyqi, Ibnu Nashiruddin. Uqud al-Durar fi ‘Ulum al-
Atsar, terj.Faisal Saleh, Khairul Amru Harahap, Jakarta:
Akbar Media Eka Sarana, 2008
Dewan Redaksi Ensklopedia Islam. Ensiklopedia Islam,
Jakarta: PT. Ichtiar Van Hoeve, 1994
Faudah, Muhammad Basuni. Tafsir Al-Qur`an; Perkenalan
Dengan Metodologi Tafsir, terj. Mochtar zaeni,
Bandung: Pustaka, 1987
Al-Farmawi, Adb al-Hayyan. Metode Tafsir Maudhu’iy, terj.
Suryana A. Jamarah, Jakarta: Rajawali Pers, 1994
173
Fudhaili, Ahmad. Perempuan di Lembaran Suci, Jakarta:
Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012
Hadhiri, Choiruddin Sp. Klasifikasi Kandungan Al-Qur`an Jilid
II, Jakarta: Gema Insane, 2005
Hamka. Tafsir al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panji Mas 1994
______, Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas 2003
Hanbal, Ahmad ibn Muhammad ibn. Al-Musnad, Kairo: Dȃr
al-Hadȋts 1995
Al-Khathib, M. ‘Ajaj. Usul al-Hadis, terj. M Qodirun Nur,
Ahmad Musyafiq Jakarta: Gaya Media Pertama, 2001
Al-Hajjaj, Abȗ al-Husain Muslim. Shahȋh Muslim, Beirut:
Daar al-Fikr 2009
Al-Hilali, Salim ibn ‘Ied. Kisah Sahih Para Nabi trjm.
M.Abdul Ghoffar, Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i 2009
Al-Husaini, Ibnu Hamzah. Asbab Al-Wurud jilid 1, trjm.
Suwarta Wijaya dan Zafrullah Salim, Jakarta: Kalam
Mulia 1997
Ibn Manzur. Lisan al-Arab, Beirut: Dȃr Beirut, 1968
Ibnu Katsȋr, ‘Imad ad-Dȋn Abȗ al-Fida Ismȃ’il ibn al-Kȃtib.
Tafsir Al-Qur`an al-Adzim, Kairo: Dȃr al-Hadȋts 2002
______, Tafsir Al-Qur`an al-Adzim, Kairo: Maktabah al-
Shaffah, 2004
174
Ilyas, Hamim. Studi Kitab Tafsir, Yogyakarta: Teras Depok,
2004
Imam Nawȃwȋ. Syarah Sahih Muslim jilid 14, trj. Amir
Hamzah, Jakarta: Pustaka Azzam 2011
Isa, Ibrahim Ali as-Sayyid Ali. Keutamaan Surah-Surah Al-
Qur`an Terj. Abdul Hamid, Jakarta: PT Sahara
Intisains, 2010
Ismail, M. Syuhadi. Hadis Nabi Yang Tekstual Dan
Kontekstual, Jakarta: Bulan Bintang. 1994
______, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, Jakarta: Bulan
Bintang 1992
______, Hadis Nabi Pembela, Pengingkar dan Pemalsunya,
Jakarta: Gema Insani Press 1995
Iyazi, M. Ali. Al-Mufassirun: Hayatuhum Wa Manhajuhum,
Libanon: al-Irsyad al-Islamȋ, t.t
Juynboll, G. H. A. Kontroversi Hadis di Mesir Bandung:
Mizan, 1999
Mahmud, Mani’ Halim. Metodologi tafsir terj. Syahdianor dan
Faisal Saleh, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006
Maswan, Nur Faizah. Kajian Diskriptif Tafsir Ibnu Katsir,
Yogyakarta: Menara Kudus 2002
Al-Manar, Abduh. Studi Ilmu Hadis Jakarta: Gaung Persada
Press 2011
175
Al-Marȃghȋ, Ahmad Mustafȃ. Tafsir Al-Marȃghȋ trjm. Bahrun
Abȗ Bakar dkk, Semarang: CV. Toha Putra 1993
Al-Mizzȋ, Jamluddin Abi al-Hajjaj Yusuf. Tahdzȋb al-Kamal fi
Asma ar-Rijal, Beirut:Muasasah al-Risȃlah 1998
Al-Mubarakfury, Shafiyyun al-Rahman. Sejarah Hidup
Muhammad Sirah Nabawiyah, trjm. Rahmat, Jakarta:
Robbani Press 2002
Al-Munawwar, Said Aqil Husain dan Mustaqim. Abdul, Asbab
al-Wurud; Studi Kritis Hadis Nabi Pendekatan Sosio-
Histori-Kontekstual, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002
Muchlas, Imam. Al-Qur`an Berbicara, Surabaya: Pustaka
Progressif, 1996
Mudasir. Ilmu Hadis, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999
Muhammad, Taqȋ ad-Din Abȗ Ishȃq Ibrȃhim ibn. Al-
Muntakhab min Kitȃb as-Siyȃq li Tȃrikh Naisaburȋ,
Beirut: Dȃr al-Fikr 1414
Munawwir, Ahmad Wason. Kamus Al-Munawwir, Surabaya:
Pustaka Progressif, 1997
An-Naisabȗrȋ, Abu ‘Abdullah Muhammad bin ‘Abdullah. Al-
Mustadrak, Beirut: Dȃr al-Fikr 2001
An-Nasȃȋ. Sunan An-Nasȃȋ, Kairo: Dȃr al-Hadȋts 1999
176
Al-Razi, Fakhruddin. Ruh itu Misterius trjm. Muhammad
Abdul Qadir al-Kaf, Jakarta: Cv.Cendekia Sentra
Muslim 2001
Rahman, Fatchur. Iktisar Musthalah al-Hadis, Bandung: PT.
al-Ma’arif, 1974
______, Ikhtisar Mustalah Al-Hadis, Bandung: Pt Al-Ma’arif
1994
Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib. Kemudahan dari Allah;
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, terj. Syihabuddin,
Jakarta: gema Insane Pers, 2000
Salim, Abd. Muin. Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta: teras,
2005
As-Shaleh, Shubhi. Ulum al-Hadis wa Mustalahuhu, Beirut:
Dȃr al-Malayin, 1997
Ash-Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi. Ilmu-Ilmu al-
Qur`an, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2010
As-Suyuti, Jalal al-Din. Thabaqat al-Huffadz, Beirut:
Maktabah al-Tsiqafah al-Diniyyah, t.t
As-Suyuthi, Muhammad ibn Kamal Khalid. Kumpulan Hadis
Yang Disepakati 4 Imam, Jakarta: Pustaka Azzam 2006
Sulaiman, Noor. Antologi Ilmu Hadis, Jakarta: Gaung Persada
Press 2008
177
Sya’rawi, Muhammad Mutawali. Tafsir Sya’rawi jilid 2, trjm
Zainal Arifin dkk, Jakarta: Duta Azhar 2005
______, Untaian Kisah-Kisah Qur`ani dalam Surah Al-Kahfi ,
terj. Usman Hatim, Jakarta; Yayasan Alumni Timur
Tengah 2010
Syakur, M. ‘Ulum al-Hadits, Kudus: Maseifa Jendela Ilmu
2011
Syibromalisi, Faizah Ali. Tafsir bi Al-Ma`tsur, Jakarta: P.T.
Siwi Bakti Dharma, 2010
Ath-Thabari, Abȗ Ja’far Muhammad ibn Jarir. Jȃmi’ al-Bayan
‘An Ta`wil Ayi Al-Qur`an, trjm. Ahsan Askan, Jakarta:
Pustaka Azam 2008
Al-Tahan, Muhammad. Tasir, Riyad: Maktabah Al-Ma’arif
1986
Al-Thahhan, Mahmud. Usul at-Takrȋj wa Dirasah al-Asȃnid,
Riyadh: Maktabah al-Ma’arif li an-Nasyri’ wa at-Tauzi’
1996
Tebba, Sudirman. Ruh Misteri Maha Dasyat, Jakarta: Pustaka
IrVan 2004
Al-Umuri, Akram Dhiya’. Sleksi Sirah Nabawiyah Studi Kritis
Muhaddisin Terhadap Riwayat Dhaif , trjm. Abdul
Rosyad Shiddiq, Jakarta: Darul Falah 2004
178
Utsmani, Syaikh. Tafsir Al-Kahfi, Terj. Abu Abdirrahman bin
Thayyib, Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2005
Wahab, Muhammad ibn Hamid Abdul dan as-Sadanah, Abdul
Aziz ibn Muhammad. Kisah Sahih & Mitos, Surabaya:
Pustaka Elba, 2011
Yakub, Ali Mustafa. Kritik Hadis, Jakarta: Pustaka Firdaus,
2008
Yuslem, Nawir. Uluml Hadis, Jakarta: Mutiara Sumber Widya,
2001
Az-Zahabi, M. Husain. Tafsir wa al-Mufassirun, Kairo:
Maktabah Wahbah, 2003
______, Ensiklopedia Tafsir, Jakarta: Kalam Mulia 2009
______, Tafsir wal Mufsirun, Kairo: Dȃr al-Hadits 2005