print CENGKEH.docx

14
CENGKEH A. TAKSONOMI Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Bangsa : Myrtales Suku : Myrtaceae Marga : Syzygium Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry Cengkih memiliki nama lain seperti clove tree (Inggris) dan ting hsiang (Tiongkok). Selain Syzygium aromaticum cengkih juga sering disebut Eugenia aromatica L. B. MORFOLOGI 1. DAUN (folium) Daun cengkih tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun (vagina). Daunnya berbentuk lonjong dan berbunga pada bagian ujungnya. Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari satu daun. Bangun daunnya (circumscriptio) adalah lanset (lanceolatus), ujungnya (apex) adalah runcing (acustus) pangkalnya (basis folii) adalah meruncing (acuminatus), susunan tulang daunnya (nervatio) adalah menyirip penninervis), tepi daunnya (margo) adalah rata (integer), dan daging daunnya (intervenium) adalah seperti kertas,

Transcript of print CENGKEH.docx

Page 1: print CENGKEH.docx

CENGKEH

A. TAKSONOMI

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Myrtales

Suku : Myrtaceae

Marga : Syzygium

Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry

Cengkih memiliki nama lain seperti clove tree (Inggris) dan ting hsiang (Tiongkok). Selain Syzygium

aromaticum cengkih juga sering disebut Eugenia aromatica L.

B. MORFOLOGI

1. DAUN (folium)

Daun cengkih tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun (petiolus), helaian daun

(lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun (vagina). Daunnya berbentuk lonjong dan

berbunga pada bagian ujungnya. Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih

dari satu daun.

Bangun daunnya (circumscriptio) adalah lanset (lanceolatus), ujungnya (apex) adalah runcing

(acustus) pangkalnya (basis folii) adalah meruncing (acuminatus), susunan tulang daunnya (nervatio)

adalah menyirip penninervis), tepi daunnya (margo) adalah rata (integer), dan daging daunnya

(intervenium) adalah seperti kertas, tipis tetapi cukup tegar (papyraceus). Daun ini berwarna hijau.

Ukuran daun cengkeh : Lebarnya  berkisar 2-3 cm dan panjang daun kira-kira 7,5 -12,5 cm. Warna

daun cengkeh ini bisa keungu-unguan lalu menjadi kuning kehijau-hijauan (muda) dan merah muda

(tua)

2. BATANG (Caulis)

Batang dari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10-15 m. Batang berbentuk bulat (teres),

permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang-cabang yang dipenuhi banyak ranting atau

Page 2: print CENGKEH.docx

dapat dikatakan lebat rantingnya. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan

dari rantingnya dapat dikatakan monopodial karena masih dapat dibedakan antara batang pokok dan

cabangnya. Lalu arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas (patens). Selain itu pohon cengkeh

dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun. Tangkainya kira-kira1-2,5 cm (Steenis 1975).

3. AKAR (Radix)

Sistem akarnya tunggang, akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar lembaga) yang

kemudian bercabang-cabang. Bentuk akar tunggangnya termasuk berbentuk tombak (fusiformis) pada

akar tumbuh cabang yang kecil-kecil. Akar kuat sehingga bisa bertahan sampai puluhan bahkan

ratusan tahun. Akarnya biasanya mampu masuk cukup dalam ke tanah.

4. BIJI (Semen)

Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun. Bijinya terdiri dari kulit

(spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji (nukleus seminis). Walaupun dalam jangka 20

tahun masih dapat menghasilkan biji, biji ini dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan. Hal ini

dikarenakan kualitasnya telah menurun dan tidak dapat digunakan lagi untuk industri, misal rokok.

5. BUNGA (Flos)

Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai pendek dan

bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai bunga). Bunga cengkeh termasuk bunga

majemuk yang berbatas karena ujung ibu tangkainya  selalu ditutup bunga. Bunga terdiri dari tangkai

(pedicellus), ibu tangkai (pedunculus), dan dasar bunga (repectaculum). Bunga cengkeh adalah 

bunga tunggal (unisexualis) jadi masih dapat dibedakan menjadi bunga jantan (flos masculus) dan

betina (flos femineus). Dasar bunganya (repectaculum) menjadi pendukung benang sari dan putik

(andoginofor)..

6. BUAH (Fructus)

Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah

mekar berwarna merah. Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian bunga yang ikut

ambil bagian dalam pembentukan buah.

Page 3: print CENGKEH.docx

C. KOMPONEN KIMIA

Bunga cengkeh kering mengandung minyak atsiri, fixed oil (lemak), resin, tannin, protein,

cellulosa, pentosan dan mineral. Karbohidrat terdapat dalam jumlah dua per tiga dari berat bunga.

Komponen lain yang paling banyak adalah minyak atsiri yang jumlahnya bervariasi tergantung dari

banyak faktor diantaranya jenis tanaman, tempat tumbuh dan cara pengolahan (Purseglove, et al.,

1981). Komposisi kimia bunga cengkeh dapat dilihat pada Tabel 1. Dan di samping sebagai sumber

bahan penyedap rasa alami, cengkeh juga mengandung unsur-unsur nutrisi lain seperti : protein,

vitamin dan mineral, seperti terlihat pada Tabel 2.

Beberapa komponen kimia yang terkandung dalam tanaman cengkah, antara lain :

1. Eugenol

Minyak cengkeh mengandung eugenol hingga sekitar 78%. Eugenol digunakan dalam parfum,

antiseptik, analgesik, dan perasa. Zat ini banyak digunakan dalam industri perawatan gigi. Eugenol

dapat sangat beracun jika tidak digunakan dengan benar.

2. Eugenol Asetat

Minyak cengkeh mengandung eugenol asetat sekitar 8,01%. Eugenol asetat merupakan bahan

yang banyak digunakan dalam berbagai makanan dan dianggap aman untuk dikonsumsi. Eugenol

asetat menyumbang pada aroma pedas yang terdapat dalam minyak cengkeh.

Page 4: print CENGKEH.docx

3. Beta-Caryophyllene

Minyak cengkeh mengandung sekitar 3,56% beta-caryophyllene. Beta-caryophyllene merupakan

aditif makanan yang disetujui dan dianggap aman.

4. Komponen Lain

Komponen lain yang terdapat dalam minyak cengkeh meliputi: a-Humulene (0,4%), (E)-beta-

Ocimene (0,33%), p-Allyl phenol (0,19%), Caryophyllene oxide (0,1%), Copaene (0,1%), Methyl

saliculate (0,07%), alfa-Cadinene (04%), 2-Heptyl acetate (04%), 2-Heptanone (04%), 2-Nonanone

(.02 %), Linaloola (01%), Pinene (01%) dan p-Cymene.

D. REAKSI KIMIA

Sekitar 80% tumbuhan menggunakan cara sintesis C3 untuk membuat glukosa, termasuk

Syzygium aromaticum (Cengkeh). Reaksinya selalu diawali dengan fiksasi CO2 (penggabungan CO2

dengan sebuah molekul akseptor karbon). Pada sintesis C3 ini CO2 difiksasi ke gula berkarbon lima,

yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) oleh enzim karboksilase RuPB (rubisko). Hasilnya adalah molekul

berkarbon enam yang tidak stabil dan terpisah menjadi fosfogliserat (PGA). Molekul PGA

merupakan karbohidrat stabil berkarbon tiga yang pertama kali terbentuk. Sehingga cara tersebut

disebut sintesis C3. Rubisko

RuBP  +  CO2 →        2 PGA

2 Molekul PGA sebenarnya energinya lebih kecil dari satu molekul RuBP. Hal inilah yang

menjelaskan mengapa fiksasi CO2 berlangsung secara spontan dan tidak perlu energi tinggi dari

reaksi cahaya. Untuk sintesis molekul berenergi tinggi, energi dan elektron yang berasal dari ATP

maupun NADPH hasil dari reaksi terang digunakan untuk mereduksi setiap PGA. Sehingga terbentuk

fosfogliseraldehida. 2 molekul PGA dapat membentuk satu glukosa saja.

Siklus Calvin dikatakan lengkap bila pembentukan glukosa disertai regenerasi RuBP. Satu

molekul CO2 yang tercampur menjadi 6 molekul CO2 dan keenamnya bergabung menjadi 6 molekul

RuBP dihasilkan 1 glukosa dan enam RuBP sehingga siklus dapat dimulai kembali.

Page 5: print CENGKEH.docx

E. KHASIAT DAN KEGUNAAN

Cengkeh memiliki beragam manfaat, tidak hanya sebagai penyedap makanan, tetapi juga untuk

mengobati berbagai macam penyakit. berikut beberapa manfaat cengkeh sebagai tanaman obat

(Kompas.com, 2011):

1. Antibakteri dan Anti Jamur

Cengkeh secara alami dan efektik melawan bakteri terutama yang menyebabkan kerusakan di

perut dan kuman dari mulut. Cengkeh juga mengandung eugenol yang mempunyai sifat antijamur

dan efektif dapat mengatasi penyakit kulit seperti yang disebabkan oleh cacing cincin.

2. Analgesik

Minyak cengkeh sudah terbukti mampu untuk mengobati sakit gigi. Baru-baru ini telah sebuah

eksperimen telah membuktikan minyak cengkah mampu sebagai sebagai analgesik (obat penahan

rasa sakit).

3. Perangsang seksual

Secara tradisional cengkeh diangga memiliki sifat afrodisiak untuk menaikkan sahwat. Sebuah

penelitian anggapan tersebut dan hasilnya memang terkbukti mempunyai sifat seperti itu. Sebuah

eksperimen juga mengatakan cengkeh mampu mengatasi ejakulasi dini.

4. Ramah di Perut

Cengkeh juga merupakan makanan yang terbaik untuk perut anda. Cengkeh tidak hanya

membantu melawan kembung dan borok tetapi juga dapat efektif mengata$i mual dan gangguan

pencernaan.

5. Baik Untuk Jantung

Secara ‘ajaib’ eugnol yang dimiliki cengkeh dapat mencegah pembekuan darah dan dapat

membantu mencegah stroke. Penelitian masih dilakukan dan belum ada pernyataan yang

memastikan.

6. Melawan Kanker

Walaupun banyak yang menentang mengenai kha$iat cengkeh melawan kanker, namunpenelitian

telah membuktikan bahwa cengkeh dapat membantu mencegah kanker terutama pada kulit, paru-

paru dan saluran pencernaan.

7. Mencegah Inflamasi (Radang)

Flavanoid ditemukan dalam kandungan minyak cengleh. Hal ini $angat baik karena memiliki

sifat anti inflamasi dan dapat bermanfaat bagi pasien rematik. Cengkeh juga dapat digunakan

sebagai ekspektoran untuk mengobati berbagai kondisi minor saluran pernapasan.

Page 6: print CENGKEH.docx

8. Pengusir Nyamuk

Banyak yang tidak mengetahui jika cengkeh mampu digunakan untuk mengusir nyamuk. sangat

baik untuk digunakan di tempat-tempat penyebab malaria, demam berdarah, dan penyakit lainnya

yang ditularkan nyamuk.

9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Cengkeh juga diyakini untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dan dapat membantu

Anda dalam melawan berbagai penyakit tingkat reguler hingga mematikan.

10. Menghitamkan alis mata

Cara membuat dan Menggunakan :

5-7 biji bunga cengkeh kering dibakar sampai hangus, kemudian ditumbuk sampai halus dan

ditambah dengan minyak kemiri secukupnya. Oleskan pada alis mata setiap sore hari.

11. Mengobati Campak

Cara membuat dan Menggunakan :

10 Biji bunga cengkeh direndam air maak semalam kemudian ditambah dengan gula batu dan

diaduk sampai merata. Lalu diminum sedikit demi sedikit secara teratur.

12. Menambah Denyut Jantung

Cara membuat dan Menggunakan :

Bunga cengkeh yang sudah kering, dikunyah disesap airnya, dilakukan setiap hari. Minyak

cengkeh dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih.

13. Mengatasi sakit gigi

Cara membuat dan Menggunakan :

Gigi yang berlubang disumbat dengan kapas yang telah diteteskan dengan minyak cengkeh. Atau,

10 butir cengkeh disangrai sampai halus, lalu digiling halus, dimasukkan pada lubang gigi

secukupnya, lalu ditutup dengan kapas. Lakukan dua kali sehari.

14. Menghilangkan bau mulut

Cara membuat dan Menggunakan :

10 butir cengkeh dicuci lalu diseduh dengan 200 cc air panas, diamkan selama lima menit.

Kemudian, disaring dan airnya dipakai untuk kumur-kumur, lakukan setiap hari secara rutin

15. Mengatasi sinusitis

Cara membuat dan Menggunakan :

Cengkeh secukupnya dikeringkan, digiling sampai menjadi bubuk, lalu ditiupkan ke hidung

dengan menggunakan sedotan dengan ukuran secukupnya.

16. Sebagai obat mual

Cara membuat dan Menggunakan :

Page 7: print CENGKEH.docx

10 butir cengkeh, 20 gram asam jawa, dan gula aren secukupnya direbus dengan 400 cc air

sampai tersisa 200 cc. Kemudian ramuan dis aring dan diminum selagi hangat untuk dua kali

sehari, setiap kali minum sebanyak 100 cc.

17. Mengatasi kembung

Cara membuat dan Menggunakan :

10 butir cengkeh diseduh dengan air panas lalu diminum sebagai teh. Atau, 5 sampai 10 butir

cengkeh dimasukkan pada buah pir yang dilubangi dan dibungkus dengna kertas aluminium foil

lalu dibakar hingga matang. setelah matang, cengkehnya dibuang dan pirnya dimakan.

18. Obat masuk angin

Cara membuat dan Menggunakan :

10 tetes minyak cengkeh diseduh dengan 50 cc air panas, tambahkan madu secukupnya, diaduk

sampai merata lalu diminum selagi hangat. Lakukan 2 sampai 3 kali sehari.

19. Obat sakit kepala

Cara membuat dan Menggunakan :

5 butir cengkeh, 5 gram kayu manis, 5 gram biji pala, dan 5 butir merica dihaluskan hingga

menjadi bubuk lalu diseduh dengan 100 cc air panas, kemudian diminum.

20. Mengatasi radang lambung

Cara membuat dan Menggunakan :

5 butir cengkeh, 5 gram kayu manis, 5 gram biji pala, dan 5 butir kapulaga, 15 gram kulit jeruk

mandarin, 150 gram lobak, labu parang secukupnya, direbus dengan 1000 cc air panas kemudian

diminum.

21. Obat batuk

Cara membuat dan Menggunakan :

10 butir cengkeh, 10 lembar daun sirih, 5 lembar daun tapak liman, 3 butir kapulaga, 2 jari kayu

manis, dan gula aren secukupnya direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring lalu

diminum 2 kali sehari, setiap kali minum sebanyak 200 cc.

F. EFEK SAMPING

Namun selain beragam manfaat diatas, terdapat pula beberapa efek samping minyak cengkeh yang perlu

diwaspadai. Berikut adalah beberapa diantaranya.

1. Alergi

Page 8: print CENGKEH.docx

Individu-individu tertentu melaporkan terjadinya alergi terhadap minyak cengkeh. Alergi yang

muncul mencakup anafilaksis atau reaksi alergi yang parah. Gejala reaksi alergi umumnya mencakup

sesak napas, ruam, dan gatal-gatal. Untuk sebagian orang, alergi bisa terjadi saat minyak cengkeh

dioleskan ke kulit atau saat digunakan saat melakukan prosedur gigi.

2. Perdarahan

Menurut sebuah penelitian, minyak cengkeh mungkin menyebabkan peningkatan risiko

pendarahan. Ini sebab, penggunaan minyak cengkeh tidak disarankan untuk pasien yang memiliki

gangguan perdarahan atau mereka yang sudah mengambil obat dengan efek samping yang mungkin

menyebabkan pendarahan.Untuk alasan ini, maka disarankan menghindari cengkeh dan eugenol

sebelum menjalani operasi.

3. Bahaya minyak cengkeh murni

Minyak cengkeh murni dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis besar. Berbagai efek yang

mungkin timbul meliputi sakit tenggorokan, muntah, kesulitan bernapas, kejang, cairan di paru-paru,

perdarahan, dan dalam kasus ekstrim kerusakan ginjal dan hati. Orang yang memiliki gangguan ginjal

atau hati harus menghindari minyak cengkeh murni.

4. Risiko untuk anak-anak

Efek samping yang paling serius dari minyak cengkeh akan terjadi pada bayi dan anak-anak.

Bahkan dosis kecil dapat berbahaya bagi anak-anak. Wanita hamil dan menyusui harus menghindari

minyak cengkeh.

5. Interaksi dengan produk lain

Karena minyak cengkeh memiliki beberapa efek samping, Anda harus berhati-hati saat

menggunakannya bersamaan dengan obat, herbal, atau suplemen lain.

Minyak cengkeh yang diambil secara oral bisa menurunkan kadar gula darah. Penderita diabetes

harus berhati-hati dengan efek minyak cengkeh yang satu ini.

Selanjutnya, minyak cengkeh juga dapat mengurangi kemampuan untuk merasakan dan bereaksi

terhadap rasa sakit

Page 9: print CENGKEH.docx

KONTRA INDIKASI PENGOBATAN DENGAN CENGKEH

Meskipun cengkeh adalah bahan Alami, penggunaan secara berlebihan dapat menimbulkan efek

samping. Pengobatan memiliki hasil yang berbeda-beda pada setiap individu, Minyak cengkeh murni

adalah sangat terkonsentrasi dan dapat memiliki reaksi yang merugikan pada beberapa jenis kulit

sensitif, jadi sebaiknya jika anda memiliki kulit yang sensitif untuk menggunakan minyak cengkeh

lakukan pengenceran dengan air.

Tips: Untuk penggunaan dalam pada wanita hamil, pengobatan herbal bunga cengkeh ini tidak

disarankan, Hindari penggunaan minyak cengkeh selama kehamilan.

INTERAKSI OBAT DENGAN MINYAK CENGKEH

Jika anda sedang mengkonsumsi obat yang telah direspkan dokter, sebaiknya sebelum melakukan

pengobatan internal dengan bunga cengkeh, terlebih dahulu Konsultasikan dengan dokter Anda

sebelum menggunakan cengkeh sebagai tambahan alternatif. Ini karena ada beberapa jenis obat yang

dikenal dapat berinteraksi dengan Bio kimia Bunga Cengkeh.

G. DAFTAR PUSTAKA

Kompas, 2011, Cara Cerdas Memanfaatkan Cengkeh, Kompas.com. tanggal akses 30 Desember 2011

Nurdin, A dan A. Mulyana. 2001. Isolasi Eugenol Dari Minyak Cengkeh Skala Pilot Plant. Jurnal Sains

dan Teknologi Indonesia. No. 9. Hal 58 – 62

Nurdjannah, N. 2004. Diversifikasi Penggunaan Cengkeh. Persektif. Vol 3. No. 2, 61-70.

Ruhnayat, A. 2002. Memproduktifkan Cengkeh. Jakarta : Penebar Swadaya

Page 10: print CENGKEH.docx

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Tanaman Cengkeh Daun Cengkeh

Buah Cengkeh Bunga Cengkeh

Biji cengkeh Cengkeh klering