Print Bahan

54
PEMAKAI AKUNTANSI Pemakai Intern Yang dimaksud dengan pemakai (pihak) intern adalah pihak yang menyelenggara usaha, seperti rumah tangga konsumen (RTK) dan rumah tangga produksi (RTP) yang d hal ini adalah pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam pengamb suatu keputusan. Setiap rumah tangga konsumen dan rumah tangga produksi memerlukan inormasi keuangan untuk men!apai tujuan yang diharapkan, yaitu men!apai laba maksimal deng pengorbanan tertentu. "leh karena itu memerlukan suatu !ara pen!atatan yang sist dapat menaganlisis transaksi keuangan menjadi inormasi ekonomi yang berguna. #ap $nda memberi !ontoh rumah tangga konsumen% &aiklah, !ontohnya pemilik toko, setia membuat !atatan tentang pengeluaran uang dan pemasukan uang. #engan adan pen!atatan (akuntansi) tadi maka pemilik toko dapat mengetahui inormasi keadaan dari usahanya pada saat tertentu. Kemudian bagaimana dengan !ontoh rumah tangga produksi% Sebenarnya akuntansi jauh lebih penting, lebih'lebih lagi dalam usaha yang sudah b misalnya manajer produksi memerlukan akuntansi sewaktu ia ingin mengetahui berapa harga pokok barang, jumlah biaya produksi barang yang dihasilkan. A. Pemakai Ekstern Yang dimaksud dengan pihak ekstern adalah pihak'pihak yang berkepentingan d suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan. ontohnya, b pemberi kredit (pinjaman). adi bank perlu memastikan apakah debiturnya (perusah diberikan asilitas kredit ini dapat melunasi seluruh pinjamannya pada w ditetapkan, sehingga bank terhindar dari permasalahan kredit ma!et. &agaimana pih mendapatkan data atau inormasi yang berhubungan dengan perusahaan sebagai debitu &ank memperoleh data dan inormasi berdasarkan !atatan akuntansi yang di laporan keuangan dari perusahaan yang mendapatkan kredit tadi. #engan mengulangi lagi memba!a materi pemakai akuntansi ini akan memudahkan $nda untuk memahami dan membedakan pihak ekstern yang menggunakan inormasi akuntansi. Sekarang mari kita lanjutkan dengan sejarah singkat dari akuntansi. a. Pemilik/investor dan calon pemilik Pemilikmemerlukan akuntansi untuk memenuhi posisi maju*mundurnyaperusahaan, sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual menanam modalnya di perusahaan lain.

description

hehe

Transcript of Print Bahan

PEMAKAI AKUNTANSIPemakai InternYang dimaksud dengan pemakai (pihak) intern adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah tangga konsumen (RTK) dan rumah tangga produksi (RTP) yang dalam hal ini adalah pimpinan perusahaan (manajer) yang bertanggung jawab dalam pengambilan suatu keputusan.Setiap rumah tangga konsumen dan rumah tangga produksi memerlukan informasi keuangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai laba maksimal dengan pengorbanan tertentu. Oleh karena itu memerlukan suatu cara pencatatan yang sistematis agar dapat menaganlisis transaksi keuangan menjadi informasi ekonomi yang berguna. Dapatkah Anda memberi contoh rumah tangga konsumen? Baiklah, contohnya pemilik toko, setiap hari membuat catatan tentang pengeluaran uang dan pemasukan uang. Dengan adanya kegiatan pencatatan (akuntansi) tadi maka pemilik toko dapat mengetahui informasi keadaan keuangan dari usahanya pada saat tertentu.Kemudian bagaimana dengan contoh rumah tangga produksi? Sebenarnya peranan akuntansi jauh lebih penting, lebih-lebih lagi dalam usaha yang sudah berbadan hukum, misalnya manajer produksi memerlukan akuntansi sewaktu ia ingin mengetahui berapa besar harga pokok barang, jumlah biaya produksi barang yang dihasilkan.A. Pemakai EksternYang dimaksud dengan pihak ekstern adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, tetapi merupakan pihak luar perusahaan. Contohnya, bank sebagai pemberi kredit (pinjaman). Jadi bank perlu memastikan apakah debiturnya (perusahaan) yang diberikan fasilitas kredit ini dapat melunasi seluruh pinjamannya pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga bank terhindar dari permasalahan kredit macet. Bagaimana pihak bank mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan perusahaan sebagai debiturnya? Bank memperoleh data dan informasi berdasarkan catatan akuntansi yang dibuat berupa laporan keuangan dari perusahaan yang mendapatkan kredit tadi.Dengan mengulangi lagi membaca materi pemakai akuntansi ini akan memudahkan Anda untuk memahami dan membedakan pihak ekstern yang menggunakan informasi akuntansi. Sekarang mari kita lanjutkan dengan sejarah singkat dari akuntansi.a.Pemilik/investor dan calon pemilikPemilik memerlukanakuntansiuntuk memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual atau menanam modalnya di perusahaan lain.Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada perusahaan itu.b.Kreditor dan calon kreditorInformasiakuntansiberguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah pinjamannya atau justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.Bagi calon kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan ataru diberikan.c. PemerintahInformasiakuntansibai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.d. KaryawanInformasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan hidupnya, maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja, pertimbangan naik turunnya gaji dan jaminan social.e. PelangganInformasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.5.TUJUAN / MANFAAT AKUNTANSIa. Tujuan Akuntansi

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan Entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri.Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan.Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu :

1.pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi akuntansicontoh : investor dan kreditor.2.pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.b.Manfaat AkuntansiUntuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan)Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaanUntuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun6. PROFESI AKUNTANSIPerkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:a. Akuntan Publik (Public Accountant)Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka ini bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.b. Akuntan Intern (Internal Accountant)Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.c. Akuntan PemerintahAkuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).d. Akuntan PendidikAkuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mangajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.Apa saja persyaratannya bila seseorang ingin memperoleh gelar Akuntan itu? Seseorang itu berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan, seperti UI, UGM, UNHAS, USU dan sebagainya, atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SKMendikbudRItahun 1976.Dari uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa gelar Akuntan itu pengakuannya adalah sama dengan gelar profesi lainnya seperti: Pengacara, Dokter, Notaris, dan lainlain. Dan siapa saja bisa memperoleh gelar akuntan tersebut, termasuk Anda sendiri tentunya mulai sekarang harus giat belajar khususnya pelajaran dasar-dasar akuntansi ini.II. STRUKTUR DASAR AKUNTANSILAPORAN KEUANGANAnalisa laporan keuangan merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik.1. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSIAda beberapa macam pemakai laporan keuangan yang menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Diantaranya adalah :a.InvestorPara investor berkepentingan terhadap resiko yang melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukannya. Investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Selain itu , mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar deviden.b.Kreditor (Pemberi Pinjaman)Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.c.Pemasok dan Kreditor Usaha LainnyaPemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.d.Shareholders (para pemegang saham)Pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan modal untukbussiness planselanjutnya.e.PelangganPelanggan berkepentingan dengan informasi yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika terlibat dalam perjanjian jangka panjang.f.PemerintahPemerintah berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan aktivitas perusahaan. Selain itu untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional.g.KaryawanKaryawan memerlukan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, sehingga dengan informasi ini memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.h.MasyarakatLaporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangakaian aktivitasnya.2. TUJUAN LAPORAN KEUANGANTujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan , kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca (menggambarkan informasi posisi keuangan), laporan laba rugi (menggambarkan informasi kinerja), laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara), catatan catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.3. ASUMSI DASARa.Dasar AkrualPada dasar akrual pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.b.Kelangsungan UsahaLaporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan, yang berarti perusahaanakan tetap melanjutkan usahanya dimasadepan. Ini berarti bahwa perusahaan diasumsikan tidak bernaksud atau berkeinginan untuk melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.4. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGANa.Dapat Dipahamib.Relevanc.Keandaland.Dapat Dibandingkan5. UNSUR LAPORAN KEUANGANA.Unsur Posisi Keuangan1.AktivaAktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan di masa depan2.KewajibanKewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi3.EkuitasEkuitas adalah hak residual (residual interest) atas aktiva perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban (aktiva bersih).B.Unsur Kinerja Keuangan1.Penghasilan (Income)Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (setoran) penanam modal2.Beban (Expense)Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.6. PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGANa.Biaya HistorisPada dasar pengukuran ini, aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayarkan atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Sedangkan kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban atau (dalam keadaan tertentu) dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.b.Biaya Kini (Current Cost)Pada dasar pengukuran ini , aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara aktiva diperoleh sekarang. Sedangkan kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.c.Nilai Realisasi/PenyelesaianPada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal. Sedanglan kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.d.Nilai Sekarang (Present Value)Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Sedangkan kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.7. JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGANJenis Laporan KeuanganNeracaNeraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Neraca mempunyai tiga unsur laporan keuangan, yaitu :1.Aktivaadalah sumber daya yang dikuasai perusahaan,yang terdiri dari :a.Aktiva Lancar,yaitu aktiva yang manfaat ekonominya diharapkan akan diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang (siklus operasi normal), misalnya kas, surat berharga, persediaan, piutang dan persekot biaya.b.Investasi Jangka Panjang,yaitu penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan tetap atau untuk menguasai perusahaan lain dan jangka waktunya lebih dari satu tahun, misalnya investasi saham, investasi obligasi.c.Aktiva Tetap,yaitu aktiva yang memiliki substansi (ujud) fisik, digunakan dalam operasi normal perusahaan dan memberikan manfaat ekonomi lebih dari satu tahun. Contohnya adalah gedung, tanah, kendaraan, mesin dan peralatan.d.Aktiva Yang Tidak Terwujud, yaitu aktiva yang tidak memiliki substansi fisik dan biasanya berupa hak istimewa yang memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya patent, goodwill,royalty, copyright, franchise dan license.2.Kewajibanyang merupakan utang perusahaan masa kini, yang terdiri dari :a.Kewajiban Lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu satu tahun atau kurang termasuk dalam kategori kewajiban ini misalnya utang dagang, utang wesel, utang gaji dan upah, utang pajak, dan utang biaya.b.Kewajiban Jangka Panjang,yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya utang obligasi, utang hipotik, utang bank atau kredit investasi.c.Kewajiban Lain-Lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu macam kewajiban di atas, misalnya utang pada direksi, utang pada pemegang saham.3.Ekuitas, yaitu bagian hak pemilik dalam perusahan yang merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada., ekuitas terdiri dari :a.Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal saham (termasu agio saham bila ada)b.Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak dibagikan kepada para pemilik , misalnya deviden.Laporan Laba RugiLaporan laba rugi menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan) perusahan dalam mengahsilkan laba selama periode tertentu (kinerja). Laporan laba rugi memiliki unsur :1.Penghasilan(Income), ada dua macam penghasilan yaitua.Pendapatan (revenues),yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis dan sewa.b.Keuntungan (gains),yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.2.Beban (Expense),dapat terdiri dari :a.Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa(yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan, aktiva tetap), yang meliputi misalnya harga pokok penjualan, gaji dann upah, penyusutan.b.Kerugian, yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi, seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjiratau pelepasan aktiva tidak lancar.8. BENTUK LAPORAN KEUANGANNeraca, memiliki dua bentuk penyajian :1.Rekening (Skontro)Pada bentuk ini unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit)2.Laporan (Stafel)Pada bentuk ini baik aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang dimulai dari aktiva , kewajiban dan terakhir ekuitas.Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian yaitu :1.Single StepPada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan /aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelaompokkan ke dalam satun kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.2.Multiple StepPada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan usaha, di luar usaha dan luar biasa.9. UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN1)Akun Harta (Assets)Harta lancar, adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar adalah:a)Kasadalah Uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.b)Surat-surat berharga (efek)Surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk diperjual-belikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.c)Weseltagihadalah piutang yang diperkuat dengan promes.d)Piutangadalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.e)Persedian barang dagangadalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan bahanbaku, barang dalam proses dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).f)Perlengkapanadalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnyaperlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).g)Beban yang dibayar di mukabiaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan. Seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka dan iklan dibayar di muka.Penyertaan (Investasi), adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi atausuratberharga lainnya. Investasi bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan untuk menguasai perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasiHarta Tetap, adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan dan sebagainya.Harta tak berwujud, adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara lain:Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak cipta lagu.Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan goodwill maka barang yang diproduksi dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.2)Akun KewajibanKewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangkan panjang.Utang Lancar, Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.Utang lancar antara lain:a)Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes.b)Utang usahaatau utang dagang, adalah kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit.c)Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji dan utang bunga.d)Pendapatan diterima di muka,adalah kewajiban yang disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan penyerahan jasa atau barang belum dilakukan.Utang Jangka PanjangUtang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara lain:a)Utang Bank, adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan usaha.b)Utang Hipotik,adalah pinjaman dari Bank dengan jaminan aktiva tetap.c)Utang Obligasi,adalah utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat-surat berharga.Utang Lain-lainUtang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang jangka panjang. Misalnya utang kepada direksi dan utang kepada pemegang saham.3)Akun ModalModal adalah selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham.4)Akun PendapatanPendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.Pendapatan dibedakan atas:Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.Pendapatan di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan sewa, pada perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha, tetapi disewakan kepada pihak lain.5)Akun BebanBeban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:Beban Usaha,adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.Beban Lain-lain,adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengankegiatan pokok usaha. Misalnya beban bunga. Beban (biaya) yang dibayar olehperusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.10. ASUMSI DASAR AKUNTANSISebagai suatu sistem, maka di dalam akuntansi dikenal beberapa dasar anggapan(asumsi).Ada10 asumsi dasar akuntansi menurut Paul Grady (AICPA) yaitu:1.Suatu masyarakat dan susunan pemerintahan yang menjamin hak milik pribadi (Asociety and Government Structure honering property right)2.Kesatuan usaha yang spesifik (Specific Business Entities)3.Kontinuitas Usaha (Going Concern)4.Penggunaan unit moneter di dalam rekening-rekening (Monetary Expression in Accounts)5.Konsistensi antara periode-periode untuk kesatuan usaha yang sama (Consistency between periods for the same entity)6.Perbedaan dalam akuntansi di antara kesatuan-kesatuan yang bebas (Diversity in Accounting among independent entities)7.Konservatif (Conservatism)8.Ketergantungan data dari pengendalian intern (Dependability of data through internal control)9.Cukup berarti (Materiality)10.Batas waktu dalam penyusunan laporan keuangan membutuhkan taksiran-taksiran(Timeliness in financiall reporting requires estimates)Dari ke-10 asumsi dasar tersebut di atas, yang paling lazim dipakai sebagai sebagaiasumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi adalah :-Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity/Economic Entity)Dalam konsep ini perusahaan dipandang sebagai sebagai suatu unit usaha yangberdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.-Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity)Asumsi ini menganggap bahwa suatu perusahaan itu akan hidup terus, dalam artidiharapkan tidak akan terjadi likuidasi di masa yang akan datang.-Pengunaan Unit Moneter dalam pencatatanAsumsi ini menganggap mata uang adalah alat pengukur yang stabil-Tepat Waktu (Time-Period/Periodicity)Kegiatan perusahaan berjalan terus antar periode menimbulkan masalahpengakuan dan pengalokasian ke dalam perode-periode tertentu di mana dibuatlaporan keuangan, untuk itu laporan keuangan harus dibuat tepat pada waktunya.11. PRINSIP DASAR AKUNTANSIKonsep dasar yang mendasari penyusunan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut :1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva,utang, modal dan biaya.2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)Prinsip ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala, yang dapat memenuhikebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya.3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)Untuk menyusun laporan keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atauterjadi dalam periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak denganbiaya-biaya yang terjadi dalam periode akuntansi yang sama.4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansiharus diterapkan secara konsistendari tahun ke tahun.5. Prinsip pengungkapan penuh (Full Disclosure Principle)Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkapdalam laporan keuangan.12. JENIS-JENIS BASIS AKUNTANSIBasis akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Basis akuntansi ini berhubungan dengan waktu kapan pengukuran dilakukan. Basis akuntansi pada umumnya ada dua yaitu basis kas dan basis akrual. Selain kedua basis akuntansi tersebut terdapat banyak variasi atau modifikasi dari keduanya, yaitu modifikasi dari akuntansi berbasis kas, dan modifikasi dari akuntansi berbasis akrual. Jadi dapat dikatakan bahwa basis akuntansi ada 4 macam, yaitu:1.Akuntansi berbasis kas (cash basis of accounting);2.Modifikasi dari akuntansi berbasis kas (modified cash basis of accounting);3.Akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting);4.Modifikasi dari akuntansi berbasis akrual (modified accrual basis of accounting).13. KODE AKUNA. Pengertian Kode AkunPernahkah Anda mengirimsuratkepada seseorang yang berada di daerah lain? Sebelumsuratitu Anda masukkan ke Kantor Pos tentunya Anda lebih dahulu menulis kode pos alamat tujuan bukan? Mengapa penulisan kode pos itu selalu diingatkan oleh petugas pos? Tujuannya tak lain adalah untuk memudahkan pihak pos untuk menyampaikansuratkepada si penerimasurat.Demikian pula halnya dengan kode akun dalam akuntansi. Kode akun itu dicantumkan untuk memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan serta pembebaban yang dituju pada setiap akun. Jadi apa yang dimaksud dengan kode akun itu? Kode akun adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun. Bagus!Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa kode akun harus bersifat membantu memudahkan pencatatan, pengelompokkan dan penyimpanan setiap akun. Oleh karena itu kode akun hendaknya memiliki kriteria seperti, mudah diingat, konsisten, sederhana dan singkat serta memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada.B. Jenis-jenis Kode AkunDalam suatu sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat tergantung pada keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan kompleksnya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun yang akan digunakan.Adabeberapa kode akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode desimal, kode mnemonik serta kode kombinasi huruf dan angka. Dalam modul ini hanya membicarakan dua macam kode akun yang biasa digunakan. Kode akun yang dibahas adalah kode numerial dan kode desimal. Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan dengan materi berikutnya.C. Kode NumerialKode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.Contoh: Kode Akun NumerialD. Kode DesimalKode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai arti, kode desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode blok.Kode KelompokKode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode sendiri sendiri.Contoh:Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.Kode BlokKode blok adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan satu blok kode setiap kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomo2 100 - 199, Kewajiban diberi nomor 200 - 299, Modal diberikan nomor 300 - 399, Pendapatan nomor 400 - 499 dan Beban nomor 500 - 599. Baiklah berikut ini dapat Anda perhatikan contoh yang lebih rinci.

A. Sifat keuangan AkuntansiAkuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.Sebagaimana yang telah diketahui untuk tujuan tertentu akuntansi dapat dibagi dua yaiu :1. Akuntansi KeuanganYaitu memberikan informasi yang bersifat baku, terstandar dan bertujuan umum. Format informasinya sudah memiliki pola yang ditetapkan lembaga resmi yang berhak menyusun standar pelaporan akuntansi.

2. Akuntansi ManajemenYaitu memberikan informasi yang seluas-luasnya bagi manajer sesuai dengan kebutuhannya. Akuntansi manajemen tidak terikat dengan prinsip penyusunan baku, ia bebas memilih format dan kebijaksanaan sendiri karena memang laporan ini tidak untuk konsumsi umum.B. Perbedaan antara Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen1. Akuntansi Keuangan1. Laporannya ditekankan pada kebutuhan pihak luar2. Laporannya mencakup seluruh organisasi3. Memiliki standar penyusunan yang baku4. Mencatat data historis5. Akurasinya amat tinggi6. Diatur dan dilindungi Undang-undang2. Akuntansi Manajemen1. Laporannya digunakan oleh pihak intern (manajemen)2. Laporannya biasanya menyangkut unit dalam organisasi lebih rinci3. Tidak memiliki standar penyusunan yang baku4. Bias historis, bias prediksi atau standar5. Yang penting relevansi pada kebutuhan pemakai6. Tidak tunduk pada Undang-undangC. Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan Tujuan akuntansi atau laporan keuangan menurut berbagai sumber dapat dilihat sebagai berikut ini :Prinsip Akuntansi Indonesia (1984) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan itu adalah1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubyngan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.APB Statement No 4 (AICPA), menggambarkan tujuan laporan keuangan menjadi dua yaitu :1. Tujuan umumMenyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima.2. Tujuan khususMemberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban, serta informasi lainnyab yang relevan.A Statement Of Basic Accounting Theory merumuskan empat tujuan akuntansi yaitu ;1. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan2. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan factor produksi lainnya3. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan4. Membantu fungsi dan pengawasan sosial.Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK, 5), laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keungan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.D. Postulat, Konsep, Prinsip, dan Teknik Akuntansia. Postulat akuntansiPospulat akuntansi dalam gambar di atas merupakan elemen dalam struktur teori akuntansi. Pengertian pospulat dalam konteks ini adalah : Pernyataan yang dapat membuktikan sendiri kebenarannya atau disebut juga aksioma yang sudah diterima, karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan aspek ekonomi, politik sosiologis, dan hukum dari suatu lingkungan (masyarakat) di mana akuntansi beroperasi.

b. Konsep AkuntansiKonsep teoretis sebagai elemen dalam teori akuntansi adalah : Pernyataan yang dapat membuktikan sendiri kebenarannya atau disebut juga aksioma yang sudah diterima, karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yang menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang berperan dalam ekonomi pasar yang ditandai dengan adanya pengakuan hak pribadi.c. Prinsip AkuntansiPrinsip akuntansi yang merupakan elemen struktur teori akuntansi adalah : peraturan umum yang dijabarkan dari tujuan laporan keuangana atau konsep teoretis akuntansi yang menjadi dasar dalam pengembangan teknik akuntansi.d. Teknik AkuntansiTeknik akuntansi sebagai unsure terakhir dalam struktur elemen dasar dari akuntansi adalah : Peraturan khusus yang dijabarkan dari prinsip akuntansi yang mengatur bagaimana perlakuan terhadap transaksi atau kejadian tertentu yang dialami suatu lembaga.E. Prinsip Dasar AkuntansiPrinsip-prinsip ini mendasari setiap sifat dan cirri laporan keuangan dan output akuntansi lainnya sebagai berikut :1. Accounting entity2. Going concern3. Measurement4. Time period5. Monetary unit6. Accrual7. Exchange price8. Approximation9. Judgment10. General purpose11. Interrelated statement12. Substance over form13. Materiality Prinsip dasar akuntansi menurut SAKPrinsip akuntansi Indonesia 1984 membuat sifat dasar atau konsep dasar akuntansi antara lain :1. Kesatuan akuntansi;2. Kesinambungan;3. Periode akuntansi;4. Pengukuran dalam nilai uang;5. Harga pertukaran;6. Penetapan beban dan pendapatan.F. Kualitas LaporanA Statement Of Basic Accounting Theory (ASOBAT) merekomendasikan pedoman dalam pelaporan akuntansi antara lain : Mengungkapkan hubungan keuangan dan kegiatan yang dianggap penting. Memasukkan informasi dalam lingkungan perusahaan (di mana data diperoleh dan ke mana disampaikan). Menggunakan keseragaman di antara berbagai perusahaan. Konsistensi praktik sepanjang waktu.

FASB melalui Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2 mengemukakan hierarki kualitas laporan keuangan antara lain : Manfaat pembuatan informasi harus lebih besar dari pada biaya untuk menyusunnya; Informasi itu harus dapat dipahami; Informasi harus berguna bagi proses pengambilan keputusan; Supaya berguna maka informasi harus relevan; Dapat diyakini kebenarannya; Harus dapat digunakan untuk tujuan prediksi; Harus mampu memberikan data umpan balik; Informasi harus tepat waktu; Dapat diperiksa kebenarannya; Penyajiannya benar; Konsistensi dan dapat diperbandingkan; Netral diatas berbagai kepentingan berbagai pemakai laporan; Hanya memuat hal-hal yang material.G. Hubungan dengan Analisis Laporan KeuanganAnalisis laporan keuangan merupakan kegiatan menganalisis laporan keuangan yang lahir dari suatu konsep dan system akuntansi keuangan. Dengan memahami sifat dan konsep akuntansi keuangan, kita akanlebih mengenal sifat dan konsep akuntansi keuangan sehingga kita dapat menjaga kemungkinan salah taksir terhadap informasi yang diberikan serta saat mengenal lebih dalam sifat-sifat dari laporan yang disajikan melalui laporan keuangan itu sehingga kesimpulan kita lebih akurat.H. Kelemahan Analisis Laporan Keuangan1. Analisis laporan keunagan di dasarkan pada laporan keuangan, oleh Karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari analisis itu tidak salah.2. Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai suatu perusahaan tidak cukup hanya dari angka-angkaa laporan keuangan.kiata harus melihat aspek lainnya seperti tujuan perusahaan situasi ekonomi, situasi industry, gaya manajemen, budaya perusahaan, dan budaya masyarakat.3. Objek analisis adalah historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini bias berbeda dengan kondisi masa depan.4. Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahaan lain maka perlu melihat beberapa perbedaan prinsip yang bisa menjadi penyebab perbedaan angka misalnya :a. Prinsip akuntansib. Jenis industric. Periode laporand. Laporan individual atau Konsolidasie. Jenis perusahaan aspek profit motive atau nonprofit motive5. Laporan keuangan hasil konsolidasi atau hasil konversi mata uang asing perlu mendapatkan perhatian tersendiri karena perbedaan bisa saja timbul karena masalah kurs konversi atau metode konsolidasi.6. Kelemahan analisis rasio.Tehnik analisis rasio merupakan sebagian dari konsep analisis laporan keuangan. Tehnik analisis rasio memiliki kelelmahan sebagai berikut :Rasio itu diambil dari data akuntansi yang juga memiliki sifat-sifat tersendiri yang harus diketahui, dan memerlukan tafsiran tersendiri. Dan bukan tidak mungkin data akuntansi itu sendiri mengandung data manipulasi atau kesalahan-kesalahan lainnya. Perbedaan-perbedaan yang sama-sama boleh dalam akuntansi misalnya perbedaan metode penyusutan akan memberikan data keuangan yang berbeda, penilaian persediaan, periode akuntansi, dan lain-lain.Kalau kita ingin menganalisis 2 perusahaan yang berbeda dan ingin membandingkannya, kita harus melakukan :1. Analisis tentang prinsip akuntansi yang dianut;2. Penyesuaian (rekonsilia) atas hal-hal yang berbeda.7. Dalam menilai suatu rasio baik atau buruk, analis harus hati-hati. Turn over yang tinggi belum tentu baik. Mungkin perusahaan melakukan obral besar-besaran dan cendrung mau bangkrut atau mungkin jenis perusahaannya berbeda. Rasio Turn Over untuk perusahaan supermarket berbeda sekali dengan perusahaan dealer mobil mewah misalnya.8. Membandingkan dengan Industrial ratio (yang belum ada di Indonesia)harus hati-hati. karena banyak trik-trik yang digunakan manajemen untuk memperbaiki rasio.9. Harus juga disadari bahwa laporan keuangan yang dianalisis tidak menggambarkan perubahan nilai uang dan tenaga belinya.10. Hati-hati terhadap kemungkinan adanya window dressing, income smoothing, atau laporan konsolidasi.

2.1Konsep yang melatar belakangi lahirnya Akuntansi Manajemena. Sejarah akuntansi ManajemenPada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di Amerika mulai berkonsentrasi dalam pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas besar. Para manajer dan insinyur pada perusahaan metal telah mengembangkan untuk menghitung relevant product cost yang disebut scientific management. Prosedur ini digunakan untuk menganalisis produktivitas dan laba suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya pemikiran akuntansi maka setelah tahun 1914 prosedur tersebut mulai hilang dari praktik akuntansi perusahaan.Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer percaya pada informasi yang berhubungan dengan proses produksi utama, transaksi dan even yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925, informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan banyak perusahaan manufaktur di Amerika telah mengembangkan prosedur akuntansi manajemen seperti yang dikenal sekarang.Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi akuntansi keuangan. Usaha tersebut menggunakan model perusahaan manufaktur sederhana, sejenis dengan perusahaan tekstil abad 19, dan dalam rangka mengatasi masalah produksi, akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan. Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan masalah nyata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (kos manajemen).Mulai tahun 1980an sampai sekarang, akuntansi manajemen mengalami masa perkembangan yang pesat dengan perannya sebagai pendamping akuntansi keuangan. Johnson dan Kaplan menuliskannya dengan indah dalam Relevance Lost: The Rise and Fall of Management Accounting. (www.google.com)

b. Pengertian Akuntansi ManajemenSuatu tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai satuan ukuran, yang digunakan untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan atau informasi keuangan merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen yang dimanfaatkan oleh pemakai intern organisasi. (www.google.com)

2.2Peranan Akuntansi Manajemen dalam Organisasi dan Peranan Informasi bagi Manajer. Organisasi dan SasarannyaOrganisasi dapat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang menyatu bersama karena beberapa tujuan bersama. Tujuan bersama yang mengarahkan kerja organisasi disebut sasaran organisasi. Tidak semua organisasi mempunyai sasaran yang sama namun sebagian besar organisasi mempunyai sasaran untuk memperoleh keuntungan. (Ray, H, Garrinson, D.B.A, Akuntansi Manajemen 1987)Selain sasaran untuk memperoleh keuntungan dari dana yang telah ditanamkan pada perusahaan, organisasi/perusahaan juga mempunyai sasaran lain yaitu ingin memperoleh dan mempertahankan reputasi integritas, wajar, dan dapat dipercaya. Perusahaan ingin juga menjadi suatu kekuatan yang positif dalam lingkungan social dan ekologi tempat perusahaan menjalankan aktifitas.Akuntansi Manajemen sebagai suatu Tipe InformasiAkuntansi Manajemen dipandang sebagai suatu tipe akuntansi yang merupakan suatu proses untuk mengolah informasi keuangan untuk memenuhi keperluan para manajer dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi. Informasi adalah suatu data, fakta, pengamatan, persepsi atau sesuatu yang lain yang menambah ilmu pengetahuan. (www.google.com)Definisi lain menyebutkan informasi adalah data yang sudah diolah, atau dengan kata lain hasil olahan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi ini berbeda dengan berita atau issue. Pemerolehan informasi dapat dari berbagai sumber baik eksternal maupun internal.

Karakteristik informasi yang berkualitas:1. Tepat waktu:Informasi harus tepat waktu karena apabila informasi datang terlambat maka informasi tersebut tidak berguna lagi. Ketepatan waktu sangat diperlukan manajemen dalam persaingan global. 2. Relevan:Relevan adalah kesesuaian informasi tersebut dengan kebutuhan manajemen. Informasi yang relevan akan sangat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan.3. Akurat:Informasi yang akurat akan menjamin ketepatan dalam pengambilan keputusan manajemen. 4. Broadscope :adalah keluasan informasi. Dengan informasi yang luas, manajemen dapat meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari keputusan yang dibuat. Pengertian Informasi Akuntansi Manajemen : Informasi akuntansi manajemen mengacu pada proses perbaikan nilai secara terus menerus untuk menambah nilai produk atau jasa yang berkaitan dengan rencana, desain, ukuran dan operasi system informasi financial dan nonfinancial yang membimbing dan mengarahkan tindakan manajemen, memotivasi perilaku, dan mendukung serta menciptakan nilai budaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi.Manfaat Informasi :1. Dapat mengurangi ketidakpastian.2. Membantu manajemen untuk bertindak lebih baik.3. Membantu manajemen untuk mengenali lingkungan internal maupun eksternal.4. Membantu manajemen dalam penilaian kinerja.5. Membantu perencanaan manajemen.6. Memotivasi Manajemen.

Peranan Akuntansi Manajemen bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam OrganisasiSecara hirarki manajemen dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu manajemen atas(senior executive), manajemen menengah(middle management), dan manajemen bawah(operational level. Masing-masing tingkatan ini membutuhkan informasi yang berbeda-beda.( Samsryn, L.M, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar 2002)Contoh:Pada organisasi bengkel supervisor merupakan manajemen tingkat bawah (operational level). Tugas supervisor adalah memeriksa sepeda motor dll. Informasi yang dibutuhkan adalah jumlah kerusakan, keseringan kerusakan, jumlah komponen yang dibutuhkan dan sebagainya.Sementara manajer bengkel merupakan tingkatan manajemen menengah, informasi yang dibutuhkan berbeda dari level operasional. Level menengah membutuhkan informasi seperti yang berkaitan dengan cara meningkatkan pendapatan (laba) perusahaan. Manajemen tingkat menengah ini lebih terfokus pada cara atau strategi yang dapat meningkatkan laba perusahaan.Sedangkan pemilik (owner) atau jajaran direksi merupakan contoh dari manajemen atas (senior executive). Pada level ini membutuhkan informasi tentang bagaimana cara untuk menyusun strategi mempertahankan market share bengkel, memperbesar omset perusahaan, diversifikasi perusahaan, loyalitas dan kepuasan pelanggan dan sebagainya.Tampak jelas pada contoh diatas bahwa masing-masing tingkatan manajemen perusahaan membutuhkan informasi berbeda satu dengan lainnya.Peranan informasi bagi manajerSeperti yang telah kita ketahui informasi sangat berperan dalam pembuatan keputusan bagi manajer, karena manajer merupakan pimpinan dan peserta aktif dalam proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu manajer sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan dan mengarahkan organisasi agar dapat mencapai sasaran.

Sedangkan informasi itu sendiri merupakan mesin yang membuat manajemen berjalan. Dalam ketiadaan aliran informasi yang kontinyu manajemen akan menjadi tidak berdaya dalam melakukan sesuatu. Oleh karena itu, organisasi diharuskan memiliki jaringan yang luas, agar memungkinkan berbagai tingkat manajemen dapat berhubungan melalui saluran komunikasi tersebut.Dengan adanya informasi yang actual dan terpercaya maka manajer dapat mengambil keputusan dengn lebih terarah dan efektif.2.3Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi KeuanganKeteranganAkuntansi KeuanganAkuntansi Manajemen

AudienceEksternalInternal

TujuanMelaporkan kinerja masa lalu pada pihak eksternalMemberitahukan perbuatan keputusan internal oleh tenaga dan manajer umpan balik dan pengendalian kinerja operasi

WaktuTerlambat, historisSaat ini, orientasi masa yang akan datang.

Tipe InformasiHanya mengukur keuangan.Keuangan dan operasional dan pengukuran fisik proses, teknologi, supplier, pelanggan dan kompetitor

Batasan Regulasi, dikendalikan oleh aturan-aturan standar keuanganTidak ada regulasi, system dan informasi ditentukan oleh manajemen untuk mempertemukan kebutuhan stratejik dan operasional

Sifat informasiObjektif, dapat di audit,reliable, konsisten, dan tepatLebih subjektif dengan pertimbangan valid, relevan dan akurat

Cakupan Laporan organisasi keseluruhanMemberitahukan keputusan dan tindakan

Selain memiliki perbedaan antara akuntansi keuangan dan manajemen juga memiliki persamaan yaitu :1. Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen.2. Sama-sama menggunakan informasi operasi yang sama.(Hariadi, Bambang, Akuntansi Manajemen 2002)

2.4Peran Akuntan ManajemenPerilaku Etis Akuntan ManajemenPerilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang benar dan sesuai serta tepat. Tingkah laku kita mungkin benar atau salah, sesuai atau menyimpang, dan keputusan yang kita buat dapat adil atau berat sebelah. Orang sering berbeda pandangan terhadap arti istilah etis, tetapi nampaknya terdapat suatu prinsip umum yang mendasari semua system etika.Ada 10 nilai inti yang diidentifikasi menghasilkan prinsip-prinsip yang melukiskan benar dan salah dalam kerangka umum, yaitu : Kejujuran (honesty) Integritas (integrity) Memegang janji (promise keeping) Kesetiaan (fidelity) Keadilan (fairness) Kepedulian terhadap sesama (caring for others) Penghargaan kepada orang lain (respect for others) Kewarganegaraan dan bertanggung jawab (responsible citizenship) Pencapaian kesempurnaan (pursuir of excellence) Akuntabilitas (accountibillity)(www.google.com)IMA (Instititute of Management Accountants) mengeluarkan pernyataan tentang standar perilaku etis akuntan manajemen. Standar tersebut adalah sebagai berikut.1) KompetensiAkuntan manajemen bertanggungjawab untuk a) Menjaga tingkat kompetensi professional yang dimiliki dengan terus menerus mengembangkan pengetahuan dan keahliannya.b) Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai dengan hokum, peraturan, dan standar teknis yang berlaku.c) Menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jelas setelah melakukan analisis yang benar terhadap informasi yang relevan dan dapat dipercaya.2) KerahasiaanAkuntan manajemen bertanggungjawab untuk :a) Tidak membocorkan informasi rahasia tanpa ijin, kecuali diharuskan secara hokum.b) Memberi tahu bawahan seperlunya dan memonitor aktivitas mereka untuk menjaga kerahasian tersebut.3) IntegritasAkuntan manajemen bertanggungjawab untuk :a) Menghindari konflik kepentingan actual.b) Menahan diri dari aktivitas yang akan menimbulkan kecurigaan terhadap kemampuan mereka untuk melakukam tugasnya secara etis.c) Menolak pemberian, penghargaan, dan keramah-tamahan yang dapat mempengaruhi mereka dalam bertugas.d) Menahan diri untuk tidak melakukan penggerogotan terhadap legitimasi organisasi dan tujuan-tujuan etis, baik secara aktif maupun pasif.e) Mengkomunikasikan berbagai batasan profesional f) Mengkomunikasikan informasi yang baik atau buruk dan penilaian atau opini professional.4) Objektivitas Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk :a) Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektifb) Mengungkapkan semua informasi yang relevan dan dapat diharapkan mempengaruhi pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar, dan rekomendasi yang dikeluarkan.

5) Resolusi konflik etikaDalam pelaksanaan standar perilaku etis, akuntan manajemen mungkin menghadapi masalah dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak etis atau dalam menyelesaikan konflik etika. Ketika menghadapi isu-isu etika yang penting, akuntan manajemen harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan organisasi dalam mengatasi konflik. Jika kebijakan ini tidak menyelesaikan konflik etika, akuntan manajemen harus mempertimbangkan tindakan berikut ini :a) Mendiskusikan masalah tersebut dengan supervisor kecuali jika masalah tersebut melibatkan atasannya.b) Menjelaskan konsep-konsep yang relevan melalui diskusi rahasia dengan seorang penasihat yang objective untuk mencapai pemahaman terhadap tindakan yang mungkin dilakukan.c) Jika konflik etika masih ada setelah dilakukan tindakan terhadap semua jenjang, akuntan manajemen mungkin tidak mempunyai jalan lain kecuali mengundurkan diri dari organisasi dan memberikan memo yang informative kepada perwakilan organisasi yang ditunjuk.d) Kecuali diperintah secara hukum, mengkomunikasikan masalah tersebut kepada berbagai otoritas atau individu yang tidak ada hubungan dengan organisasi bukanlah pertimbangan yang tepat.

Teori Teori Dasar / Umum

2.1.1Pengertian Sistem

Mathiassen et al (2000,p.9) system is a collection of components that implement modeling requirements, function, and interfaces. Menurut Mathiassen sistem adalah kumpulan dari komponen yang mengimplementasikan persyaratan model, fungsi dan interface.Menurut Hall (2001,p.5) sistem adalah sekelompok atau lebih dari komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).Menurut McLeod (2001,p.9-10) sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Jika suatu sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar, sistem yang lebih besar itu adalah super system, sedangkan subsistem adalah sistem di dalam suatu sistem yang berada pada lebih dari satu tingkat.

2.1.2Pengertian Informasi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2001,p.1) informasi adalah data yang berguna dan dapat diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.

Romney (2003, p.9) information is data that have been organized and processed to provide meaning. Menurut Romney (2003,p.9) informasi adalah data yang telah diorganisasikan dan diproses serta mempunyai arti.Laudon (2003,p.7) information is data that have been shaped into a form that meaningful and useful to human beings. Menurut Laudon informasi adalah data yang telah dibuat ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.

2.1.3Pengertian Sistem Informasi

Menurut Hall (2001,p.7) sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai.Whitten et al (2001,p.8) information system is a arrangement of people, data, processes, information presentation, and information technology that interact to support and improve day to day operations in a bussiness as well as support the problem solving and decision making needs of management and user. Menurut Whitten sistem informasi adalah suatu penataan dari orang orang, data, proses, presentasi informasi dan teknologi informasi yang saling berinteraksi dan mendukung peningkatan operasi sehari hari dalam bisnis sekaligus mendukung pemecahan masalah dan kebutuhan dalam pengambilan keputusan dari manajemen dan pemakai.

Laudon (2003,p.7) information system can be defined technically as a set of interelated components that collect (or retrieve), process, store and distribute information to support decision making, coordination, and control in a organization. Menurut Laudon, sistem informasi dapat diartikan secara teknis sebagai kumpulan komponen komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau mendapatkan kembali), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kontrol dalam organisasi.

2.1.4Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Jones et al (2003,p.4) accounting information system is a set of subsystems from management information systems that provide information such function as production, marketing, human resources, accounting and finance. Menurut Jones dan Rama sistem informasi akuntansi merupakan sebuah subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi seperti fungsi dari produksi, pemasaran, sumber daya manusia, akuntansi, dan keuangan.Menurut Bodnar dan Hopwood (2001,p.1) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi.

2.1.5Pengertian Analisis Sistem

Menurut Mulyadi (2001,p.41) dalam tahap analisis sistem, analisis sistem membantu pemakai informasi dalam mengidentifikasikan informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya.Menurut Bodnar (2000,p.21) analisis sistem meliputi formulasi dan evaluasi solusi - solusi masalah sistem. Penekanan dalam analisis sistem adalah tujuan keseluruhan sistem. Dasar semua ini adalah analisis untung - rugi diantara tujuan - tujuan sistem.

2.1.6Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Bodnar (2000,p.21) perancangan sistem adalah proses menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem. Perancangan sistem termasuk evaluasi efektifitas dan efisiensi relatif dalam perancangan sistem dalam lingkup kebutuhan keseluruhan sistem

2.1.7Pengertian UML ( Unified Modeling Language )

Menurut Jones et al (2003,p.68) UML merupakan bahasa untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan mendokumentasikan sistem informasi. UML dibangun sebagai alat untuk analisis dan merancang object oriented namun dapat juga digunakan untuk memahami dokumen dari sistem informasi lainnya.

2.1.8Pengertian Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek

Mathiassen et al (2000,p.12) object oriented analysis and design is a collection of general guidelines for carrying out analysis and design. Menurut Mathiassen, analisis dan perancangan berorientasi objek merupakan kumpulan dari langkah langkah secara umum untuk menyelesaikan analisis dan perancangan.Menurut Mattiasen (2000,p.15) analisis dan perancangan berorientasi objek tersebut mempunyai 4 aktifitas utama yangdigambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kegiatan utama dan hasilnya dalam OOA&D Sumber: Mathiassen et al, p.15

dan perancangan berorientasi objek, yaitu :

1. Problem Domain Analysis

Problem domain adalah bagian dari konteks yang diadministrasi, dimonitor, dan dikontrol oleh sistem. Tujuan dari aktifitas ini adalah mengidentifikasikan dan memodelkan problem domain. Sedangkan model merupakan gambaran dari class, structure, dan behaviour pada problem domain.Pada problem domain analysis terdapat tiga aktifitas utama, yaitu:

a. Classes, aktifitas ini melakukan pendefinisian dan pengkarakterisasian problem domain dengan memilih class dan events yang menghasilkan event table.

b. Structure, aktifitas ini mengkhususkan hubungan antara class dan object yang ada pada problem domain sehingga menghasilkan class diagram.Hubungan antar class dan object dapat dihubungkan menjadi beberapa jenis, yaitu:Class structure

Generalization, diartikan dengan A kind of karena merupakan jenis dari class tertentu yang lebih besar jadi dapat dipecah menjadi dua bagian yaitu general class ( the super class) dan specialized (subclasses).

Object structure

Aggregation diartikan dengan A part of karena merupakan bagian dari sesuatu yang lebih besar dan tidak dapat dipisahkan dari hal tersebut karena bila dipecahkan bukan merupakan bagian yang diiginkan. Association diartikan dengan hubungan antar object yang mana object yang satu dapat digunakan oleh object dengan jumlah tertentu.

c. Behaviour, pada aktivitas ini mengambarkan properti properti yang dinamik dan atribut atribut dari setiap class yang dipilih. Tujuan dari behaviour adalah untuk memodelkan kedinamisan suatu problem domain. Konsep dari behaviour adalah:Eventtrace,mendefinisikansekumpulaneven yang melibatkan object yang spesifik.Behaviour pattern, mendefinisikan gambaran dari event trace yang mungkin untuk semua object yang ada pada class.

Attribute, mendefinisikan gambaran dari class atau event.

2.1 Akuntansi dan Double Entry

Penelitian terhadap sejarah akuntansi sudah semakin semarak dan publikasi yang khusus menganalisis dan mempelajari sejarah akuntansi ini dimuat melalui berbagai publikasi akuntansi umumnya dan dalam The Accouting Historia Journal khususnya yang merupakn jurnal publikasi ilmiah dari The Academy of accounting Historian. Mempelajari sejarah akutansi ini perlu untuk mengetahui apa yang terjadi pada masa lalu dan dengan pengetahuan apa yang terjadi pada masa lalu dan dengan pengetahuan ini diharapkan kita akn dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan sehingga dalam menghadapinya kita lebih siap dan mampu mengambil manfaat dari peluang yang ada.

Untuk mempeajari sejarah akuntansi kita harus dapat membedakan antara tiga hal yaitu:

1. Sejarah lainnya praktik akuntansi itu dalam kehidupan manusia.

2. Sestem pencatatan akuntansi itu sendiri sebagai pencatatan transaksi dengan sistem pembukuan yag sekarang dikenal dengan double entry accounting system.

3. Sejarah perkembangan ilmu akuntansi itu sendiri, sejak ia merupakan satu bidang ilmu akuntansi umum kemudian berkembang manjadi berbagai subbidang yang sudah dikenal saat ini seperti akuntansi manajemen, akuntansi internasional, akuntansi sumber daya manusia, auditing, akuntansi perpajakan.

1. Praktik Akuntansi

Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan judul Tractatus de Cumputis at Scritorio buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.

Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan Orang yang pertama-tama menulis (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system

adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.

Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu ( 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).

Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.

Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut.

Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun double entry.

Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.

Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.

Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.

Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:

Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;

Laporan keuangan mulai diseragamkan;

Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan

Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya punch card record.

Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.

Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.

Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).

Analisis Cost Revenue semakin dikenal.

Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.

Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.

Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.

Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:

Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;

Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;

Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;

Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan

Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.

Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).

Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD Government Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.

Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).

Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.

Pada tahun 3200 sebelum masehi telah dikenal dua macam teknik akuntansi secara simultan. Pertama, koin dengan bentuk tertentu disimpan dan ditandai kemudian diasukan dalam amplop. Jenis lainnya, token disimpan dalam bentuk yang lebih besar dengan berbagai variasi yang lebih kompleks. Pemisahan ini menggmbarkan perbedaan transaksi cash (utag, piutang dan lain-lain) dengan transaksi noncash (persediaan, peralatan, tanah dan lain-lain) mattessich, 1787:79).

Pendapat ini diperkuat lagi oleh Richard Mattersich (1987) dalam artikelnya yang berjudul Prehistorycal Accounting and the problem of Representation: on recent archeological evidence of the middle east from 8000 BC to 3000 BC. Abstrak dari artikel ini mengemukakan sebagai berikut:

Penelitian arkeologi akhir-akhir ini menghasilkan pandangan revolusioner tentang penemu perhitungan, gambaran dan ideology tulisan. Penemuan ini adalah sistem pemrosesan data dalam clay tokens (sejenis koin yang terbuat dari bahan tanah liat) yang sederhana dan kompleks dari berbagai bentuk telah terkumpul dalam sebuah amplop tanah liat (clay envlops) untuk mengungkapkan secara simbolis nilai asset dan transaksi ekonomis. Nominal dari koin telah ditemukan oleh arkeolog sepanjang fartley crescent dengan berlapis-lapis yang merupakan benda yang dikeluarkan antara tahun 8000-3100 sebelum masehi. Setelah itu baru ditemukan tablet dari tanah liat.

Penemuan penting ini menimbulkan dampak fisiologi eonomi yang penting yaitu (Mattessich, 187):

a. Peelitian ini menympulkan nahwa akuntansi mendahului perhitugan dan penulisan ;

b. Konsep penyajian laporan keuanga ternyata berkembang secara perlahan;

c. Perhitungan angka muncul setelah melalui berbagai tahapan;

d. Dikenalnya eksistensi abstrack input output principle 10.000 tahun yang lalu dan double entry 5000 tahun yang lalu;

e. Memperkenalkan validitas correspondence theory, dalam teori ii dibahas bagaimana bahasa menggambarkan realitas, kombinasi apa yang digunakan untuk menggambarkan realitas; bagaimana menyususn suatu kalimat untuk menggambarkan ini; dan seterusnya.

1. Sejarah Metode Pencatatan Double Entry

Konsep double entry merupakan konsep dasar didalam dunia akuntansi. Double entry system biasa juga dikatakan dalam terminologi yang berbeda beda tetapi sebenarnya sama saja. Double entry system berarti memasukan transaksi dua kali. Maksud dari pernyataan saya ini bukan berarti anda memasukan transaksi didalam dua set buku (Masuk ke buku satu lalu yang lainnya masuk kedalam buku kedua). Maksud dari memasukannya dua kali adalah untuk menunjukan dari mana uang tersebut berasal dan kemana uang tersebut pergi. Konsep dasar ini juga bermaksud untuk menjelaskan bahwa Debet dan Kredit bukan berarti menambah atau mengurangi melainkan memasukan transaksi ke sisi debet dan ke sisi kredit. double entry system semakin berkembang ketika biksu yang berasal dari negara Italia bernama Luca Pacioli memperkenalkan sistem ini pada tahun 1494.

Tidak jelas apakah sistem pencatatan yang dikenal pada masa lalu itu menggunakan sistem single entry atau double entry yang terakhir ini lebih praktis dan menjadi sitem dominan lima abad terakhir ini. namun menurut pendapat Mattesich di atas, sistem double entry sudah ada 5000 tahun yang lalu. Sementara itu kita kenal bahwa penemu sistem double entry ini adalah Lucas Pacioli, bagaimana kita memahami persoalan ini? Oleh karena itu, keragu-raguan atas pendapat yang meganggap bahwa lucas pacioli sebagai penemu pertama akuntansi modern (double entry accounting system) semakin

jelas. Buku yang beliau terbitkan selisih dua tahun dengan pendaratan sir Colombus dari Inggris di benua Amerika, sebenarnya bukanlah buku yang membahas tentang akuntansi, tetapi lebih tepat merupakan buku matematika, dimana pembahasan pembukuan berpasangan hanya sedikit disinggung pada bab yang berjudul Particularis de Computis et Scripturis (Adnan, 1997).

a. Littletons Antecedent

Menurut Littleton, agar double entry muncul ke permukaan maka persyaratan tertentu harus dipenuhi. Persyaratan itu adalah materi dan bahasa. Untuk kelompok materi, dimasukkan kekayaan pribadi, modal, perdagangan dan kredit. Untuk kelompok bahasa, dimasukannya tulisan, uang dan perhitungan. Menurut pndapat Littleton, persyaratan ini belum dapat dikenali sebelum Pacioli dan kalaupun ada belum memiliki intensitas sempurna pada masa peradaban kuno, namun setelah hal ini dikenal, inilah yang menyebabkan munculnya double entry accounting di itali pada abad ke-13 disebabkan kondisi tersebut benar-benar ada (Vernon Kam, 1990) dan Khir (Harahap, 1991).

Kendatipun demikian, wajar jika kita berterimakasih kepada Pacioli atas kontribusi yang diberikan karena telah membahas sistem pencatatan double entry book keeping ini ke dalam sebuah buku yang dapat dengan mudah dipelajari oleh masyarakat dan sebagai salah satu refrensi pengembangan awal akuntansi modern.

Versi yang lain pun, seperti Peragallo, menyebutkan bahwa orang yang pertama menulis tata buku berpasangan adalah Benedetto Cotrugli, dengan bukunya yang berjudul Della Mercatua del Merchante perfetto yang selesai ditulis pada tahun 1458 dan diterbitkan pada tahun 1573. Sebanarnya bahan-bahan mengenai sistem pembukuan ini telah ditemukan di Florence pada tahun 1211, 283 tahun sebelum terbitnya buku pacioli. Sejak tahun itu berkembang sistem pembukuan di itali. Menurut Kiyoshi Inoue dari saitaa University (The Accounting Historian Journal< spring 1978) menyebutkan sebagai berikut:

Orang yang pertama-tama menulis (bukan menerbitkan seperti pacioli) tentang double entry adalah Benedetto Cotrugli pada tahun 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku pacioli terbit. Dengan penjelasan ini, pertentangan sebenarnya tidak ada.

Dalam bukunya ia menyebutkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi pencatatan pada era perkembangan perdagangan pada abad ke-9, yaitu sebagai berikut:

1. Bahan atau Material (sesuai yang dibutuhkan untuk bekerja) yang terdiri dari:

a. Kekayaan pribadi;b. Modal;c. Berdagang;d. Kredit.

2. Bahasa atau Language (media yang menjelaskan tentang bahan) yang terdiri dari:

a. Tulisan, yang berarti pencatatan;b. Uang, sebagai media pertukaran yang dominan;c. Arithmetic, yaitu perhitungan atau akuntansi.

Oleh karena itu menurut penulis, apa yang telah dijabarkan baik dalam summa de Arithmatica Geometrica Proportioni et Proportionalita maupun dalam Mercatua e del Mercatua e del Mercante Perfetto nya Cotrugli adalah sama-sama suatu bagian dari proses pengembangan cara pencatatan yang sistematik dari yang sudah ada dan didasarkan pada kondisi masyarakat waktu itu.

b. Beberapa Temuan Double Entry Pre-Pacioli

Temuan mengenai pencatatan dengan sistem buku berpasangan yang merupakan bangunan dasar akuntansi modern tidak terlepas dari berkembangnya ilmu arimatika, yaitu yang dikembangkan dari persamaan aljabar (sebuah ilmu hasil ijtihad pemikir Muslim ternama, yaitu Al-Jabr), arimatika dan temuan angka nol oleh Al-Khawarizmi (logaritma) pada abad ke-9 M. ia menulis tentang Al-Jabr wal mughabala atau yang lebih dikenal dengan aljabar atau algebra, yang telah menjadi dasar kesamaan akuntansi. Dari sisi budaya, bangsa arab waktu itu pun sudah memiliki administrasi yang cukup maju praktik pembukuan telah menggunakan buku besar umum, jurnal umum, buku kas, laporam periodic, dan penutupan buku.

Al-Khawarizmilah yang memberikan kontribusi besar bagi pengembangan matematika modern di eropa, akuntansi modern, yang dikembangkan dari persamaan aljabar dengan konsep-konsep dasarnya untuk digunakan memecahkan persoalan-persoalan pembagian harta warisan secara adil sesuai dengan syariah yang ada di alquran, perkara hokum (law suit), dan praktik-praktik bisnis perdagangan.

Majunya peradaban social budaya masyarakat Arab waktu itu tidak hanya pada aspek ekonomi atau perdagagan saja, tetapi juga pada proses transformasi ilmu pengetahuan yang berjalan dengan baik.

Transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi ini menarik bagi sejumlah kalangan ilmuan di Eropa. Di antaranya, Leonardo Fibonacci da Pisa melakukan perjalanan ilmiahnya ke timur tengah. Dialah yang mengenalkan angka arab dan aljabar atau metode perhitungan ke benua Eropa pada tahun 1202 melalui bukunya yang berjudul Liber Abacci serta memasyarakatkan penggunaan angka arab tersebut pada kehidupan sehari-hari termasuk dalam kegiatan ekonomi dan transaksi perdagangan.

Maka, jelas sekali selain dari bangsa Eropa yang belajar ke timur tengah, pedagang-pedagang muslim pun tak kalah andilnya di dalam menyiarkan (transformasi) ilmu pengetahuan. Hal ini tidak terlepas dari ajaran Alquran yang menyeruhkan untuk berdakwah.

Sejarah membuktikan beberapa sistem pencatatan perdagangan sebenarnya telah berkembang di madinah al munawarah pada tahun 622 M atau bertepatan dengan tahun 1 Hijriah (Adnan, 1997), petugas yang melakukan pencatatan dan pemeriksaan serta menjaga pencatatan disebut Diwan (yang mengalami morfologi bahasa menjadi Dewan). Diwan ini telah ada pada zaman Khalifah Umar Ibnu Khattab pada tahun 634 M dengan baitul maalnya. Istilah awal dalam pembukuan saat ini dikenal dengan Jarridah atau berkembang mengjadi istilah di dalam bahasa inggris Journal yang secara harfiah berarti berita. Di Venice, istilah ini dikenal dengan sebutan Zornal (Martinelli, 1977 dalam Adnan, 1997).

Kalau kita kaji sejarah khususnya sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya mestinya sudah ada sistem akuntansi. Menurut sejarahnya, kegiatan perdagangan ini pun sudah ada pemisahan antara pemilik dengan pedagang (manajer) seperti kisah Muhammad (sebagai pedagang, agen) dengan Khadijah (sebagai pemilik). Kemudian keberadaan ini dapat juga dilihat dari adanya perintah dalam alquran yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 282 yang mewajibkan dibuatnya pencatatan transaksi-transaksi yang belum tuntas seperti adanya utang-piutang. Sayangnya literature belum banyak menganalisis bagaimana bentuk eksistensi akuntansi pada zaman itu (lebih kurang 570 Masehi). Dalam literature akuntansi, ternyata yang jadi asal mula akuntansi selalu disebut di Eropa.

Pada awalnya penerapan akuntansi oleh muslim waktu itu tidak terlepas sistem perdagangan yang dikenal dengan konsep mudharabah, perintah syariah yang termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 282 yang mewajibkan pencatatan dan pemeriksaan (praktik akuntansi dan audit) dengan baik dan benar, surat Hut ayat 85 yang mewajibkan uslim untuk melakukan proses penakaran atau timbangan dengan benar, yang pada perinsipnya sesuai dengan prinsip-prinsip sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi, yaitu reliability dan Verifiability, dan untuk tujuan perhitungan zakat.

Pada peritungan zakat, utang diklasifikasi menjadi tiga berdasarkan kemampuan bayar, yaitu (siswanto, 2000):

1. Arrae Menal Mal Collectable debts);2. Al Munkase Menal Mal (uncollectable debts);3. Al Mutaadher Wal Mutahayyer (complicated atau doubtful debts).

Itulah sejarah perkembangan praktik akuntansi dengan teknik tata buku berpasangan yang banyak diduga oleh ahli akuntansi dewasa ini, sebagai hasil refleksi pelurusan sejarah, lahir dari perdaban bangsa arab yang telah memiliki akidah diennul islamiah.

Meskipun pacioli bkanlah penemu tata buku berpasangan, Pacioli sangat membantu di dalam menyebarkan gagasan mengenai tata buku berpasangan ke seluruh eropa.

c. Sistem PembukuanGlautier (1973) membagi perkembangan sejarah akuntansi dalam lima tahap yaitu sebagai berikut:

1. Periode prakapitalis2. Kapitalis Nascet, sejalan dengan penemuan double entry book keeping system yang berlangsung sekitar abad ke-11 Masehi.3. Kapitalis Merkantilis yang ditandai dengan perkembangan ekonomi di eropa dan wilayah timur.4. Revolusi Industri5. Perkembangan yang demikian cepat di bidang akuntansi secara terus-menerus.

Perkembangan akuntansi seperti yang dianalisis oleh Belkaoui dipengaruhi periembangan sistem, kultur, dan konstruksi social masyarakat. Merujuk pada perubahan sistem global dunia dari Alvin Toffler, Belkaoui, mengklasifikasi perkembangan sistem pembukuan menjadi tiga.

Menurut Yuji Ijri (1996) dalam sistem single-entry transaksi hanya mencatat dalam satu pos atau satu kali yang tidak menimbulkan pengaruh pada pos lain. Metode ini sama seperti pencatatan informasi biasa sehingga tampak seperti laporan. Model ini menggambarkan informasi perusahaan saja (wealth statement). Beberapa keuntungan dari single entry book keeping adalah sebagai berikut:

1. Pencatatan transaksi dan penyimpanan cukup sederhana dan tidak memerlukan keahlian khusus.2. Biaya untuk menggunakan sistem ini cukup minimal.3. Untuk menyususn laporan keuangan yang hanya untuk keperluan perpajakan atau kredit yang sederhana.

Sementara itu, kelemahan single entry book keeping adalah:

1. Terdapat kesulitan di dalam melakukan pengecekan validitas dan akurasi dalam pencatatan dan pembukuan dalam neraca percobaan;2. Adanya kemungkinan data dan informasi yang hilang sewaktu menyusun laporan keuangan;3. Dibutuhkan upaya yang rumit dalam melakukan analisis transaksi dalam menyusun laporan keuangan;4. Tidak dapat memberikan sistem yang baik untuk peningkatan pengawasan intern perusahaan.

Belakangan metode single-emtry berkembang menjadi double-entry dan triple-entry accounting system.

Pengertian akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).

2.2 Perkembangan Ilmu Akuntansi

Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan judul Tractatus de Cumputis at Scritorio buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.

Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem t