Prinsip Fisika Kimia dalam Pembekuan
description
Transcript of Prinsip Fisika Kimia dalam Pembekuan
PRINSIP FISIKA KIMIA DALAM PEMBEKUAN
Shanti Dwita Lestari
Pengantar Air merupakan komponen utama bagi
sebagian besar makanan yang mempengaruhi kalitas dan kestabilan umur simpan
Teknik pembekuan telah dikenal sebagai salah satu metode terbaik dalam pengawetan makanan jangka panjang
Selama pembekuan, air dikonversi menjadi es sehingga aW makanan menurun
Reaksi kimia dan pertumbuhan mikroba dapat ditekan
Struktur Air dan Es Molekul air berbentuk
huruf V yang tersusun dari 2 atom H yang ringan dan 1 atom O yang relatif lebih berat dan terhubung melalui ikatan kovalen
Oksigen lebih elektronegatif dari H dan menarik elektron lebih kuat sehingga terbentuk struktur geometri yang tidak seimbang
Ikatan Hidrogen Sebagai senyawa
polar, air dapat berinteraksi dengan senyawa polar lainnya melalui ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen antara molekul air satu dengan yang lainnya 20x lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen
Es Heksagonal (Ih) Setiap molekul air
berperan dalam 4 ikatan hidrogen
Pada fase liquid, ikatan hidrogen terlemah akan putus sehingga memungkinkan molekul air untuk berpindah
Pada fase es, ikatan H lebih stabil
Ikatan H tersusun secara tetrahedral di sekitar atom O dan ikatan tersebut bersifat statis
Molekul air pada es tidak dapat berpindah, namun hanya bergetar
Kekuatan 4 ikatan H serta kemampuan air untuk membentuk ikatan H menentukan titik cair es (semakin kuat semakin tinggi)
Densitas es lebih kecil dibandingkan air pada suhu yang sama
Proses PembekuanPembekuan mencakup penurunan suhu suatu bahan dari suhu refrigerasi (0-2oC) ke suhu yang jauh lebih rendah dari titik bekuFaktor yang berperan dalam konversi air
menjadi es: Faktor thermodinamika : karakteristik
sistem dala kondisi equilibrium Faktor kinetik : kecepatan saat
terjadinya equilibrium
Proses pembekuan terdiri dari 2 tahapan utama,yaitu:
1. Pembentukan kristal es (nukleasi)2. Penambahan ukuran kristal
Titik Equilibrium Ketika titik lebur es = titik beku air maka
tercapailah titik keseimbangan (equilibrium) pada tekanan atmosfir 1 atm dan suhu 0oC
Air hanya akan membeku bila suhu lingkungan di bawah 0oC (supercooling temperature) dan pada suhu inilah nukleasi akan dimulai
Air terikat (air yang merupakan bagian integral penyusun struktur kimia pada jaringan) hanya akan membeku pada suhu yang sangat dingin (-55oC)
Nukleasi Proses pembentukan
kristal Pada proses ini panas
laten pembekuan dilepaskan
Molekul-molekul air beragregasi membentuk partikel beraturan
Pada permukaan kristal terjadi interchange yang konstan pada molekul air antara fase solid dan liquid
Penambahan Ukuran Kristal (Crystal Growth)
Setelah terbenuk nukleus es yang stabil, terjadi penambahan molekul pada interface solid-liquid
Penambahan kristal tidak terjadi secara instan. Proses tersebut dikontrol oleh: Kecepatan pelepasan panas laten
selama perubahan fase Kecepatan perpindahan massa pada
bahan (difusi molekul air ke permukaan kristal es)
Kecepatan Pembekuan (Freezing Rate)
Menentukan ukuran kristal es yang terbentuk Semakin cepat, semakin banyak nukleasi yang
terjadi Merupakan kecepatan rata-rata pembentukan
kristal es dalam kaitannya dengan pengeluaran panas dari bahan
Didefinisikan juga sebagai rasio antara jarak minimum dari permukaan hingga ke pusat produk dengan waktu yang diperlukan oleh permukaan untuk mencapai suhu 0oC dengan suhu pusat 10o lebih rendah dari suhu dimulainya pembentukan kristal es (Int’l institute of Refrigeration)
Contoh: FR untuk produk yang dibekukan dengan
metode Quick Freezing (ABF/CPF) : 0,5-3 cm/h
metode Rapid Freezing (IQF) : 5-10 cm/h Metode ultra rapid freezing (Cryogenic
freezing dengan Nitrogen atau CO2 cair) : 10-100cm/h
Waktu Pembekuan (Freezing time)
Merupakan parameter penting dalam proses pembekuan
Waktu yang diperlukan untuk menurunkan suhu pusat produk dari suhu awal ke suhu akhir yang diinginkan untuk pembekuan
Karena distribusi suhu di setiap bagian tubuh berbeda-beda, maka suhu pusat produk dijadikan acuan utama
Freezing time dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya , suhu awal dan suhu akhir produk, jumlah panas yang dipindahkan, ukuran (ketebalan) dan bentuk ikan, proses pindah panas dan suhu
3 Tahapan Pembekuan (The International Institute of Refrigeration)Pembagian dilakukan berdasarkan perubahan suhu pada beberapa bagian dari bahan yang dibekukan prefreezing stage the food is subjected to the freezing process until
the appearance of the first crystal. freezing period; a phase change occurs,
transforming water into ice The last stage starts when the product temperature
reaches the point where most freezable water has been converted to ice, and ends when the temperature is reduced to storage temperature (Persson and Lohndal, 1993).
Pure Water the freezing
temperature will be 0 °C and, up to this temperature, there will be a subcooling until the ice formation begins
temperature at the freezing stage is constant
Practical definition of the freezing process for foods (Mallett, 1993)
STAGE 1 : the temperature decreases to below freezing temperature and, with the formation of the first ice crystal, increases to freezing temperature
STAGE 2 : temperature decreases slightly in foods, due to the increasing concentration of solutes in the unfrozen water portion
3 Tahapan dalam Freezing (Venugopal, 2006) INITIAL STAGE : suhu turun secara cepat sedikit di
bawah 0oC THERMAL ARREST PERIIOD (2nd stage) :
Suhu konstan -1oC Sebagian besar air pada bahan mulai
membeku Merupakan titik kritis (untuk memperoleh
kualitas pembekuan yang baik maka ikan harus melewati tahapan ini secepat mungkin)
Lebih dari 50% energi panas dilepaskan dari ikan
..lanjutan 3rd Stage : hampir 75 % air dalam
otot/jaringan berubah menjadi es dan penurunan suhu terus berlanjut