LAPORAN PEMBEKUAN

download LAPORAN PEMBEKUAN

of 12

Transcript of LAPORAN PEMBEKUAN

  • 8/10/2019 LAPORAN PEMBEKUAN

    1/12

    N a m a : Mellinda YunietaN I M : 135100500111022Kelas : D5Kelompok : F8

    Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan

    C. Pengamatan dan Pembahasan

    Bahan

    Buncis Nanas Daging

    utuh

    Daging

    cincangTanpa

    Perlakuan

    Steam

    Blanching

    Tanpa

    Perlakuan

    Perendaman

    Larutan

    Gula

    Tekstur

    (Tensile

    Strength)

    Sebelum - - 10 35,9

    Sesudah - - 3,5 12,2 12,7

    Tekstur

    (Visual)

    Sebelum Keras Sedikit

    lunak

    Agak

    keras

    Keras Agak

    lunak

    Agak liat

    Sesudah Sedikit

    lunak

    Lunak,

    berkerut

    Agak

    lunak

    Agak lunak Agak

    lunak

    Lunak

    Warna

    (Color

    Reader)

    Sebelum L= 68,16

    a= -6,4

    b= +9,26

    L= 56,76

    a= -15,93

    b= +27,7

    L= 74

    a= +3,1

    b= +35,7

    L= 75,37

    a= -0,97

    b= +34,43

    L= 42,8

    a= +9,9

    b= +5,1

    L= 37,7

    a= +10,7

    b= +6,1

    Sesudah L= 45,9

    a= -11,5

    b= +26,5

    L= 49,9

    a= -10

    b= +25,7

    L= 55,7

    a= -2,46

    b= +30,1

    L= 54,5

    a= -2,66

    b= +31,06

    L= 39,43

    a= +11,5

    b= +6,33

    L= 36,56

    a= +10,1

    b= +5,5

    Warna

    (Visual)

    Sebelum Hijau

    muda

    Hijau Kuning Kuning Merah

    kecoklatan

    Merah

    Sesudah Hijau

    mudah

    agak

    pudar

    Hijau

    muda

    agak

    pudar

    Kuning Kuning Merah

    kecoklatan

    Merah

    kecoklatan

    Berat Sebelum 0,67 gr 0,53 gr 9,05 gr 8,70 gr 14,82 gr 20 gr

    Sesudah 0,62 gr 0,52 gr 8,65 gr 8,4 gr 20,08 gr

    Aroma Sebelum Aroma

    buncis

    segar

    Aroma

    buncis

    matang

    Aroma

    nanas

    segar

    Aroma

    nanas segar

    Amis Aroma

    daging

    Sesudah Aroma

    buncis

    segar

    Aroma

    buncis

    matang

    Aroma

    nanas

    Aroma

    nanas tajam

    Aroma

    amis

    berkurang

    Amis dan

    tidak

    segar

  • 8/10/2019 LAPORAN PEMBEKUAN

    2/12

    N a m a : Mellinda YunietaN I M : 135100500111022Kelas : D5Kelompok : F8

    Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan

    Kenampakan Sebelum Segar Kurang

    segar

    Segar Tampak

    segar

    Segar Segar,

    tidak

    berlendir,

    tidak

    berair,

    tidak

    rusak

    Sesudah Segar Agak layu,

    berkerut

    Agak

    segar,

    berlendir,

    berair

    Agak segar,

    berlendir,

    berair

    Tidak

    segar

    Tidak

    segar,

    tidak

    berlendir,

    tidak

    berair,tidak

    rusak

    Waktu

    Thawing

    Sesudah 4,28

    detik

    4,28 detik 17,13

    detik

    13,26 detik 37 menit 23 menit

    1. Apakah terdapat perbedaan perubahan tekstur selama pembekuan antara: (Perubahan

    mana yang paling sedikit? Jelaskan, mengapa demikian!)

    a. Daging cincang, dan daging berupa potongan

    Ada perbedaan, dimana pada daging utuh, sebelum dibekuan memiliki tekstur agaklunak, sedangkan setelah dibekukan menjadi agak liat/keras sedangkan pada daging

    cincang yang sebelumnya agak lunak setelah dibekukan menjadih lunak. Hal ini

    disebabkan karena proses pembekuan menyebabkan protein dalam daging

    mengalami denaturasi, denaturasi terjadi karena adanya pengembangan rantai

    peptide pada rantai polipeptida maupun pemecahan protein menjadi unit yang lebih

    sederhana. Denaturasi menyebabkan daya ikat protein pada daging dan menjadikan

    ruang antar filament lebih kecil sehingga air tidak dapat ditahan dan daya ikat air

    semakin menurun. Hal ini menyebabkan jumlah air yang keluar dari daging

    meningkat. Daging cincang lebih mudah mengalami denaturasi karena pada dasarnya

    tleah terjadi proses pemecahan protein menjadi unit yang lebih sederhana sehingga

    saat dibekukan, daging cincang lebih mudah mengeluarkan air karena daya ikat pada

    air lemah dibandingkan dengan daging utuh (Adiono, 2007).

    b. Buncis tanpa blansing dan blansing

    Perbedaan buncis yang tidak mengalami proses blansing dan yang mengalami proses

    blanching adalah pada buncis yang diblanching, maka setelah dibekukan maka buncis

    akan lebih lunak dan berkerut sedangkan pada buncis yang tidak di blanching,

    perubahan tekstur menjadi lebih lunak lebih rendah, hal ini disebabkan karena proses

    blanching akan menyebabkan perubahan tekstur pada bahan terutama buah-buahan

    dan sayuran dikarenakan air dalam bahan menguap dan keluar dari selnya, hal iniyang menyebabkan pada saat proses pembekuan air dalam bahan tidak terlalu

  • 8/10/2019 LAPORAN PEMBEKUAN

    3/12

    N a m a : Mellinda YunietaN I M : 135100500111022Kelas : D5Kelompok : F8

    Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan

    banyak dan yang mengalami pembekuanpun juga sedikit sehingga sel-selnya

    mengalami pemecahan karena air dalam sel tidak tergantikan dan akhirnya

    menyebabkan bahan menjadi berkerut (Pantastico, 2006).

    c. Nanas dalam sirup dan tanpa sirup

    Ada perbedaan, dimana nanas yang dimasukkan dalam larutan sirup maka yang

    sebelum dibekukan memiliki tekstur keras maka setelah dibekukan menjadi agak

    lunak, sedangkan pada nanas yang tidak dimasukkan dalam larutan sirup tidak terlalu

    mengalami perubahan menjadi lunak seperti pada nanas pada larutan sirup. Hal ini

    tidak sesuai dengan literatur yang mengatakan bahwa larutan sirup dapat

    mengurangi perubahan tekstur yang terjadi karena proses pembekuan. Hal ini

    disebabkan karena nanas yang ada dalam larutan sirup, maka air dalam sel-selnya

    akan keluar karena kondisi di luar sel yang lebih pekat (larutan sirup memililiki

    konsentrasi yang lebih tinggi), dan akhirnya larutan sirup yang mensubtitusi air didalam sel-sel nanas. Air dalam sel-sel nanas adalah air yang terikat pada gugus gula

    sehingga saat dibekukan, ikatan gugus gula tersebut yang akan menghalangi proses

    pembekuan air sehingga teksturnya dapat dipertahankan. Namun, kelunakan pada

    nanas dalam larutan sirup juga mungkin terjadi disebabkan karena adanya nutrisi

    yang larut dalam larutan sirup tersebut (Sathu, 2006).

    2. Apakah terdapat perbedaan perubahan warna selama pembekuan antara (Perubahan

    mana yang paling besar? Jelaskan, mengapa demikian!)

    a.Daging cincang, dan daging berupa potongan

    Pada daging utuh tidak terjadi perubahan warna, sedangkan pada daging cincang,mengalami sedikit perubahan warna menjadi lebih gelap, hal ini mungkin disebabkan

    karena adanya reaksi enzimatis (pencoklatan) pada bahan karena aktivitas enzim

    peroksidase dan katalase yang menghasilkan warna coklat, degradasi karoten dan

    degradasi pigmen klorofil yang menyebabkan warna kulit berubah menjadi kuning

    kecoklatan karena adanya karetenoit dan xantifil yang semula tertutup menjadi

    terbuka akibat dari efek suhu pembekuan dan kristal es. Menurut Dragon (2008),

    kerusakan ini terjadi pada bahan yang dibekukan tanpa dibungkus atau yang

    dibungkus dengan pembungkus yang kedap uap air serta waktu membungkusnya

    masih banyak ruang-ruang yang tidak terisi bahan.

    b.

    Buncis tanpa blansing dan blansing

    Pada buncis yang diblansing maupun tidak diblansing mengalami perubahan warna

    yang sama dimana dari warnanya hijau buncis segar menjadi lebih muda dan agak

    pudar. Namun menurut literatur, seharusnya bahan yang mengalami proses blanching

    akan mengurangi perubahan warna menjadi lebih gelap akibat adanya reaksi

    enzimatis atau pencoklatan bahan yang terjadi selama proses pembekuan, namun dari

    praktikum kali ini justru warnanya menjadi lebih pudar, bukan semakin gelap

    (Suharto, 2011). Menurut (Pantastico, 2006), pada saat proses pembekuan, buncis

    yang rusak karena suhu yang digunakan ada di bawah titik beku bahan akan

    mengalami perubahan warna menjadi kemerah-merahan.

    c. Nanas dalam sirup dan tanpa sirup

  • 8/10/2019 LAPORAN PEMBEKUAN

    4/12

    N a m a : Mellinda YunietaN I M : 135100500111022Kelas : D5Kelompok : F8

    Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan

    Pada buah nanas baik dalam larutan sirup maupun tidak dalam larutan sirup tidak

    mengalami perubahan warna, hal ini disebabkan karena enzim-enzim dalam buah

    nanas tidak menyebabkan perubahan warna atau tidak terjadi reaksi enzimatis pada

    buah nanas sehingga baik dengan larutan sirup maupun tidak, nanas tidak akan

    mengalami perubahan warna. Menurut (Buckle, 2007), buah yang direndam dalam

    larutan gula dapat mengurangi oksidasi sehingga mencegah perubahan warna.

    3. Di antara bahan yang dibekukan, bahan mana yang mengalami perubahan penyusutan

    paling banyak? Jelaskan faktor penyebabnya!

    Nanas tanpa perendaman larutan sirup/gula. Hal ini disebabkan karena kandungan

    air/kadar air dalam nanas tinggi sehingga air dalam nanas yang mengalami pembekuan

    sangat banyak dan akhirnya saat proses thawing, hanya sedikit air yang bisa direabsorbsi

    oleh sel-sel dan akhirnya terjadi penyusutan berat nanas. Selain itu, nanas yangdirendam dalam larutan gula/sirup juga mengalami perubahan berat yang banyak namun

    tidak sebanyak nanas yang tidak direndam, hal ini disebabkan karena larutan gula akan

    mensubtitusi air yang keluar dari sel karena konsentrasi di luar sel yang lebih tinggi

    sehingga air dalam sel terikat dengan gugus gula dan akhirnya saat proses pembekuan,

    hanya sedikit air yang membeku dan perubahan berat pun semakin rendah (Sathu,

    2006).

    4. Di antara bahan yang dibekukan, bahan mana yang mengalami perubahan aroma dan

    penampakan yang paling sedikit? Mengapa demikian?

    Buncis yang tidak diblansing, yaitu aromanya masih normal dan penampakannya masihsegar. Hal ini mungkin disebabkan karena suhu yang digunakan pada proses pembekuan

    cocok dengan titik beku buncis sehingga kerusakan dapat dihindarkan. Buncis paling

    cocok disimpan dengan suhu 7,5-10oC. Faktor lain adalah juga karena buncis tidak

    mengalami proses blanching sehingga perubahan tekstur, aroma dan kesegaran dapat

    dihindari (Susanto, 2004).

    5. Apa yang terjadi selama thawing pada bahan-bahan yang dibekukan? Bahan mana yang

    mempunyai waktu thawing tercepat?

    a. Daging cincang, dan daging berupa potongan

    Daging cincang dan daging utuh tidak mengalami kerusakan setelah pembekuan

    maupun saat thawing. Namun, daging utuh memiliki waktu thawing yang lebih lama

    dibandingkan dengan daging cincang, hal ini disebabkan karena luas permukaan dan

    ketebalan bahan sehingga kandungan air dalam daging utuh lebih banyak dan air

    yang dibekukan lebih banyak juga dibandingkan dengan daging cincang oleh karena

    itu waktu thawingnya lebih lama (Adiono, 2007).

    b. Buncis tanpa blansing dan blansing

    Pada buncis, baik dengan perlakuan blansing maupun tidak memiliki waktu thawing

    yang sama hal ini dikarenakan proses steam blanching tidak akan mempengaruhi

    kadar air dalam bahan (Susanto, 2004).

    c. Nanas dalam sirup dan tanpa sirup

  • 8/10/2019 LAPORAN PEMBEKUAN

    5/12

    N a m a : Mellinda YunietaN I M : 135100500111022Kelas : D5Kelompok : F8

    Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan

    Nanas yang tidak dimasukkan dalam larutan sirup memiliki waktu thawing yang lebih

    lama dibandingkan dengan nanas dalam larutan sirup hal ini disebabkan karena

    nanas yang tidak dimasukkan dalam larutan sirup memiliki kandungan air yang lebih

    banyak sehingga air yang beku juga banyak sehingga waktu thawingnya juga lebih

    panjang. Sedangkan pada nanas dalam larutan sirup, air dalam sel-selnya sudah

    keluar, atau ada yang terikat dengan gugus gula sehingga saat dibekukan air yang

    akan beku lebih sedikit dan akhirnya waktu thawingnya juga lebih rendah karena

    hanya perlu sedikit reabsorbsi air dalam nanas yang direndam dalam larutan gula

    (Sathu, 2006).

    6. Metode pembekuan apa yang tepat untuk membekukan buah-buahan dan sayuran?

    Jelaskan alasannya!

    Pembeku permukaan dingin (surface cooled freezer), dikarenakan metode ini dapatmencegahnya proses dehidrasi dan adanya perubahan warna, tekstur, cita rasa dan

    kerusakan oksidatif yang terjadi akibat adanya sirkulasi udara yang menyebabkan air

    dalam bahan pangan keluar seperti pada pembeku udara dingin (cooled air freezer) dan

    juga dapat menyebabkan keretakan pada bahan/bahan menjadi pecah seperti pada

    pembeku cairan dingin (cooled liquid freezer). Namun, pembeku udara dingin sudah

    banyak diterapkan untuk buah-buahan dan sayuran dibandingkan dengan pembeku

    permukaan dingin dikarenakan pembeku udara dingin dapat digunakan untuk segala

    ukuran bahan pangan dan tidak ada penghalang proses transfer panas (Estiasih, 2014).

    7.

    Perlakuan manakah yang diberikan pada buah-buahan untuk mencegah penurunan mutusebelum dibekukan? Jelaskan fungsinya!

    Dengan perendaman larutan sirup dan blanching. Larutan sirup dapat mencegah

    terjadinya perubahan warna akibat reaksi enzimatis atau pencoklatan dan dapat

    meningkatkan kecepatan pembekuan, sedangkan blanching adalah suatu proses yang

    dilakukan untuk mencegah perubahan warna dengan menginaktifkan enzim-enzim

    peroksida, katalase dan enzim pembuatan warna coklat lainnya, dan dapat juga

    mengurangi kadar oksigen dalam sel dan mengurangi jumlah mikroba pada buah-buahan

    (Suharto, 2011).

    8.

    Apa keuntungan pembekuan dibandingkan pengawetan pangan yang lain?

    Dapat mengurangi jumlah mikroba dengan menurunkan aktivitas respirasi dan aktivitas

    mikroorganisme, pada proses pendinginan mikroba jenis psikrofil masih bisa bertumbuh

    sedangkan pada proses pembekuan, mikroba sudah tidak dapat bertumbuh karena

    seluruh aktivitasnya sudah dihentikan (Tjahjadi, 2008).

    9. Bahan apa yang dapat digunakan untuk menstabilisasi daging ketika dithawing dan

    dibekukan? Jelaskan prinsip stabilisasi tersebut!

    Bahan pengikat adalah material bukan daging yang dapat meningkatkan daya ikat air

    daging dan mengemulsikan lemak. Bahan pengikat mengandung protein tinggi, terutama

    berasal dari susu kering dan produk kedelai misalnya tepung kedelai, protein kedelai, dan

  • 8/10/2019 LAPORAN PEMBEKUAN

    6/12

    N a m a : Mellinda YunietaN I M : 135100500111022Kelas : D5Kelompok : F8

    Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan

    protein kedelai isolai. Susu kering tanpa lemak mempunyai kemampuan untuk

    mengemulsikan lemak yang terbatas, karena kaseinnya berkombinasi dengan sejumlah

    Ca sehingga tidak mudah larut dalam air. Sebenarnya terjadinya pelepasan ion Ca+yang

    sangat drastis akan mengakibatkan pemecahan ATP sangat cepat. Pemecahan ATP

    akhirnya menyebabkan terjadinya persilangan aktin dan miosin yang sangat intensif dan

    cepat sehingga sarkomer memendek dan mengerut sehingga daging menjadi liat dan

    kenyal (Forest, 2005).

    10.Sebutkan karakteristik buah-buahan atau sayuran yang sesuai diawetkan dengan

    pembekuan?

    uUah-buahan dan sayuran yang cocok untuk diawetkan dengan pembekuan adalah

    buah-buahan dan sayuran yang memiliki lapisan lilin pada permukaan kulitnya, hal ini

    untuk menghindari adanya kontak langsung bahan dengan udara dingin sehingga akanmenyebabkan kerusakan pada bahan pangan tersebut, yang kedua, buah-buahan dan

    sayuran yang nontropis, yang mudah rusak namun tidak mengalami kerusakan apabila

    dibekukan (Tjahjadi, 2011).

  • 8/10/2019 LAPORAN PEMBEKUAN

    7/12

    N a m a : Mellinda YunietaN I M : 135100500111022Kelas : D5Kelompok : F8

    Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan

    KESIMPULAN

    Dari praktikum kali ini, didapatkan bahwa perubahan tekstur terjadi paling banyak

    pada buncis tanpa perlakuan blansing maupun dengan perlakuan blansing, sedangkan

    perubahan paling sedikit pada daging utuh, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan

    tekstur antara buncis dan daging sehingga akan mempengaruhi proses pembekuan kedua

    bahan ini. Kemudian perubahan warna yang paling banyak terjadi pada buncis dimana warna

    buncis berubah menjadi lebih muda, sedangkan nanas tidak mengalami perubahan warna

    akibat proses pembekuan. Selanjutnya perubahan berat yang banyak adalah nanas tanpa

    perendaman larutan sirup, sedangkan perubahan berat terkecil setelah proses pembekuan

    adalah buncis yang di steam blanching, hal ini disebabkan karena kadar air bahan setelah di

    blanching akan berkurang akibat penguapan air, sehingga saat dibekukan, air dalam bahanyang beku hanya sedikit, sedangkan nanas tanpa perendaman larutan sirup memiliki kadar

    air yang tinggi karena tidak direndam dalam larutan sirup sehingga tidak ada yang

    mengurangi atau membantu menghalangi proses pembekuan. Sedangkan dari aroma dan

    kenampakan yang paling banyak berubah adalah daging cincang dan buncis yang mengalami

    steam blanching.

    Perubahan yang terjadi selama proses pembekuan adalah warna, tekstur, berat,

    aroma, dan kesegaran dari bahan pangan. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan

    suhu yang cukup besar sehingga akn mempengaruhi seluruh komponen sel bahan dan

    aktivitas enzim dalam bahan. Bahan yang paling cocok untuk dibekukan adalah buncis,

    nanas dan daging utuh. Buncis sebaiknya tidak di blanching terlebih dahulu karena jikadilakukan proses pendahuluan berupa blanching akan menyebabkan perubahan buncis

    menjadi lebih layu tidak segar, sedangkan untuk nanas lebih cocok dilakukan perendaman

    larutan gula karena dapat mencegah perubahan warna dan dapat mengurangi perubahan

    tekstur saat di thawing karena air bebas dalam bahan terikat dengan gugus gula. Sedangkan

    untuk daging sebaiknya dibiarkan daging utuh diibekukan dibandingkan dicincang, karena

    luas permukaan dan ketebalan bahan akan mempengaruhi kontak langsung dengan udara

    dingin sehingga semakin banyak air yang beku dan akhirnya saat di thawing, sel akan

    kehilangan air semakin banyak dan nutrisi yang hilang juga terjadi akibat ikut keluar saat

    proses thawing ini.

  • 8/10/2019 LAPORAN PEMBEKUAN

    8/12

    N a m a : Mellinda YunietaN I M : 135100500111022Kelas : D5Kelompok : F8

    Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan

    PENILAIAN

    Rubrik Penilaian Aktivitas Praktikan :

    N

    OKOMPETENSI

    Nilai

    Maksima

    l

    Sangat

    Baik

    (100%

    )

    Baik

    (75%

    )

    Cukup

    (50%

    )

    Kuran

    g

    (25%)

    JUMLA

    H

    1. Mampu melakukan

    persiapan bahan

    sebelumpendinginan

    (minimal 1 bahan)

    20

    2. Mampu

    menggunakan,

    membaca dan

    mengintrepetasika

    n hasil color reader

    20

    3. Mampu

    menggunakan,

    membaca danmengintrepetasika

    n hasil

    penetrometer

    20

    4. Mampu

    menghitung

    %penyusutan

    20

    5. Mampu melakukan

    thawing dan

    menghitung

    kecepatan thawing

    dengan tepat

    20

    TOTAL NILAI

    Komponen Nilai

    Pre-Lab

    Pre/post tes

    Laporan

    Keaktifan

  • 8/10/2019 LAPORAN PEMBEKUAN

    9/12

    N a m a : Mellinda YunietaN I M : 135100500111022Kelas : D5Kelompok : F8

    Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan

    DAFTAR PUSTAKA

    Adiono, Purnomo. 2007. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia, Jakarta.

    Afrianto, Eddy dan Evi, L. 2005. Pengawetan dan Pengolahan Makanan.Yogyakarta: Kanisius

    Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., dan M. Wooton. 2007. Food Knowledge Chapter I.

    Jakarta: UI Press

    Dragon, S. 2008. Metoe Pengawetan pada Suhu Rendah. Bandung: Rajawali Indonesia

    Estiasih, Teti, Ir. Kgs Ahmadi. 2014. Teknologi Pengolahan Pangan. Jakarta: Bumi Aksara

    Forest, dkk. 2005. Diktat Pengetahuan Bahan Pangan. Mata kuliah Pengetahuan Bahan

    Pangan Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran. Jatinagor.Irianto, E. H. dan Soesilo. 2007. Dukungan Teknologi Penyediaan Produk Pangan. Bogor:

    Seminar Jaya.

    Murniyati, A.S. dan Sunarman. 2010. Pendinginan, Pembekuan dan Pengawetan Ikan.

    Yogyakarta: Kanisius.

    Pantastico, B. ER. 2006. Fisiologi Pasca Panen. Terjemahan oleh Kamariyani, Ir. Prof. Gadjah

    Mada University Press. Yogyakarta.

    Sathu, Suyanti. 2006. Penanganan dan Pengolahan Buah. Jakarta: Penebar Swadaya

    Suharto. 2011. Teknologi Pengawetan Pangan. Jakarta: Bineka Cipta.

    Susanto, Tri. 2004. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Surabaya: PT. Bina Ilmu

    Tjahjadi, Carmencita, dkk. 2011. Bahan Pangan dan Dasar-dasar Pengolahan. UniversitasPadjajaran. Jatinagor.

    Tjahjadi, Carmencita, dan Herlina Marta. 2008. Pengantar Teknologi Pangan Volume I.

    Universitas Padjajaran, Jatinagor.

    Tull, A. 2007. Food and Nutrition.Oxford University Press, Cambridge.

    Yono, S. 2006. Pengolahan Pangan Jilid 1. Yogyakarta: Liberty

  • 8/10/2019 LAPORAN PEMBEKUAN

    10/12

    N a m a : Mellinda YunietaN I M : 135100500111022Kelas : D5Kelompok : F8

    Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan

    LAMPIRAN FOTO

    a) Buncis

    b) Nanas

    c) Daging utuh

  • 8/10/2019 LAPORAN PEMBEKUAN

    11/12

    N a m a : Mellinda YunietaN I M : 135100500111022Kelas : D5Kelompok : F8

    Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan

    d)

    Daging cincang

    e) Semua bahan setelah pembekuan

  • 8/10/2019 LAPORAN PEMBEKUAN

    12/12

    N a m a : Mellinda YunietaN I M : 135100500111022Kelas : D5Kelompok : F8

    Lembar Kerja Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan