Presus Kulit Helen

download Presus Kulit Helen

of 11

description

presus kulit

Transcript of Presus Kulit Helen

PRESENTASI KASUSNEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA

Disusun Oleh :Helen Ramayanti FK UPN (111.022.1044)

Moderator :dr. Abraham Arimuko, Sp. KK

Telah dipresentasikan pada tanggal 17 Januari 2013

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan KelaminRumah Sakit Umum Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto JakartaPeriode 7 Januari 9 Februari 2013BAB ISTATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIENNama : Ny. RUmur: 61 tahunJenis Kelamin: PerempuanPekerjaan: Ibu Rumah TanggaAlamat: Sumur BatuAgama: IslamSuku: KalimantanTanggal Periksa: 14 Januari 2013

II. ANAMNESISAlloanamnesa pada hari Senin tanggal 14 Januari 2013Keluhan Utama: bercak kemerahan pada punggung kaki kanan dan kiri yang terasa gatalKeluhan tambahan: -RPS: Pasien mengeluh gatal-gatal pada punggung kaki kiri dan kanan sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya keluhan ini dirasakan hanya pada kaki kiri namun belakangan juga dirasakan pada kedua punggung kaki. Keluhan gatal ini terutama dirasakan hampir setiap waktu terutama saat tidak beraktivitas dan pada malam hari. Karena gatal pasien sering menggaruk-garuk punggung kaki tersebut dan pasien mengaku terkadang tidak bisa menahan agar tidak menggaruk. Mulanya, berupa bercak kemerahan sebesar biji jagung yang terasa gatal, akibat sering digaruk bercak ini berubah menjadi menjadi luka yang kadang berair. Luka kemudian mengering dan kembali digaruk. Setelah itu muncul sisik-sisik halus pada luka dan kulit terasa menjadi lebih tebal. Keluhan ini diperberat terutama setelah terkena air sabun dan pada saat stress. pasien mengaku keluhan ini baru pertama kali dirasakan. Pasien mengatakan pada luka tidak terasa perih maupun panas. Pasien mengaku pernah diberikan obat dari poliklinik kulit RSPAD setahun yang lalu berupa salep dan tidak tahu nama dan isi salep tersebut. Keluhan berkurang akan tetapi setelah salep habis keluhan ini kembali lagi.RPD: tidak adaRiwayat Penyakit Keluarga: tidak ada keluarga yang menderita gejala yang sama, III. PEMERIKSAAN FISIKStatus GeneralisKeadaan Umum: BaikKesadaran: Compos Mentis

Tanda-tanda VitalFrekuensi Nadi: 80 x/menitFrekuensi Napas: 18 x/menitSuhu: AfebrisKepala: Normocephal, rambut hitam, distribusi merataMata: Konjungtiva anemis -/-, skera ikterik -/-THT: Serumen (-), deviasi septum (-), discharge (-) faring hiperemis (-)Leher: Pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-)Thoraks: Simetris, ketinggalan gerak (-)Jantung: BJ I-2 regular, murmur (-), gallop (-)Pulmo: Suara dasar vesikular +/+, wheezing -/-, rhonki -/-Abdomen: Datar, nyeri tekan (-), bising usus (+) hepar dan lien tidak terabaEkstremitas: Akral hangat, tidak ada edema.

IV. STATUS DERMATOLOGIKUSLokasi: Dorsum pedis sinistra et dextraEffloresensi: Terdapat bercak-bercak eritematosa dengan ukuran terkecil diameter 1 cm dan terbesar 3.5 cm, berbatas tegas, pada bagian tengah lesi terdapat skuama yang kasar, hiperpigmentasi dan sebagian mengalami likenifikasi. Kelainan pada kuku : tidak ditemukanKelainan pada tubuh bagian lain juga tidak ditemukan

Pemeriksaan tanggal 14 Januari 2013

KAKI KIRI

KAKI KANAN

V. PEMERIKSAAN PENUNJANGTidak ada

VI. RESUMEPasien Ny. R, Perempuan, usia 61 tahun datang dengan keluhan gatal pada punggung kaki kiri dan kanan sejak 2 tahun yang lalu. Gatal muncul tidak kenal waktu terutama saat tidak beraktivitas, malam hari dan terutama diperberat setelah terkena air sabun dan pada saat stress. Perih dan rasa terbakar pada luka (-)

Pemeriksaan fisik : Status generalis dalam batas normalStatus Dermatologikus: Lokasi : Regio dorsum pedis sinistra et dextra Effloresensi :Terdapat bercak-bercak eritematosa dengan ukuran terkecil diameter 1 cm dan terbesar 3.5 cm, berbatas tegas, pada bagian tengah lesi terdapat skuama yang kasar, hiperpigmentasi dan sebagian mengalami likenifikasi.

VII. DIAGNOSA KERJANeurodermatitis

VIII. DIAGNOSIS BANDINGPsoriasis

IX. ANJURAN PEMERIKSAANTidak ada

X. PENATALAKSANAAN1) Non Medikamentosa Memberikan edukasi kepada pasien untuk minum obat secara teratur dan tetap kontrol, serta diusahakan untuk mengurangi garukan pada luka. Hindari stress sebagai faktor pemicu terjadinya penyakit pada pasien. Selalu menjaga kebersihan kuku, tangan dan badan, juga pakaian.

2) Medikamentosa :Sistemik: Interhistine 2 x 1 tabTopikal: R./ Asam Salisilat3%Betamethasone Valerate0,1 %Oint gr 10mf Ung. Sue pada punggung kaki kanan dan kiri, selama 7 hari.

XI. PROGNOSIS1) Quo ad vitam: bonam2) Quo ad funcionam: bonam3) Quo ad sanationam: bonam

BAB IINEURODERMATITIS

1. DefinisiNeurodermatitis merupaka perdangan kulit kronis, gatal, sirkumpskrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau penggosokan yang berulang-ulang karena berbagai rangsangan pruritogenik.1,2,3

2. EpidemiologiNeurodermatitis tidak biasa terjadi pada anak, tetapi pada usia dewasa keatas; puncak insiden pada usia antara 30 hinggal 50 tahun. Wanita lebih sering menderita daripada pria. Dapat dijumpai pada anak-anak. Di Unit Rawat Jalan Kesehatan Kulit dan Kelamin RSU Dr.Soetomo tahun 2006 insidens 1,26%, terbanyak 25-44 tahun 40,51%, wanita 56,96%, tidak ada pada anak-anak. Tahun 2007 insidens 1,35%, terbanyak 25-44 tahun 34,17%, laki-laki 53,16%, anak-anak 7,59%.1,4

3. EtiopatogenesisEtiopatogenesis neurodermatitis berawal dari stimulasi pruritogenik. Banyak hal yang dapat menyebabkan pruritus antara lain; gagal ginjal kronis, obstruksi saluran empedu, limfoma hodgkin, hipertiroidia, penyakit kulit seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak alergik, gigitan serangga, dan aspek psikologik dengan tekanan emosi.1Adapun berbagai faktor penyebab antara lain:4a) Gosokan dan garukan karena gatal:b) Ada hubungan kelainan atopik 26-75% tetapi dapat sekunder penyakit kulit iritan lainnya.c) Faktor lingkungan, yaitu panas, keringat dan iritasi berhubungan dengan daerah anogenital.d) Faktor stress emosi/depresi.

4. Gejala KlinisPenderita mengeluh gatal sekali, bila timbul dimalam hari dapat mengganggu tidur. Rasa gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk, bila muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk. Penderita merasa enak bila digaruk; setelah luka, baru hilang rasa gatalnya untuk sementara (karena diganti dengan rasa nyeri).1,2Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit edematosa, lambat laun edema dan eritema menghilang, bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi dan ekskoriasi, sekitarnya hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak jelas. Gambaran klinis dipengaruhi juga oleh lokasi dan lamanya lesi.1Daerah predileksi dapat timbul dimana saja, tetapi biasanya dapat ditemukan didaerah skalp, tengkuk, samping leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva, skrotum, perianal, paha bagian medial, lutut, tungkai bawah lateral, pergelangan kaki bagian depan, punggung kaki,vulva, dan skrotum. Neurodermatitis didaerah tengkuk (lichen nuchae) umumnya hanya pada wanita, berupa plak-plak kecil ditengah tengkuk atau dapat meluas hingga ke skalp. Biasanya skuamanya banyak menyerupai psoriasis.1,2Variasi klinis neurodermatitis dapat berupa prurigo nodularis, akibat garukan atau korekan tangan penderita yang berulang-ulang pada suatu tempat lesi. Lesi berupa nodus berbentuk kubah permukaan mengalami erosi tertutup krusta dan skuama, lambat laun menjadi keras dan berwarna lebih gelap (hiperpigmentasi). Lesi biasanya multiple; lokasi tersering di ekstremitas; berukuran mulai beberapa milimeter sampai 2 cm.1

5. Histopatologi Perubahan histopatologi likenifikasi pada neurodermatitis sirkumskripta bervariasi tergantung dari lokasi dan durasinya. Paling sering ditemukan akantosis dan hiperkeratosis dengan berbagai tingkatan. Rete ridges tampak memanjang dengan semua komponen epidermis mengalami hiperplasia. Dermis bagian papil dan sub-epidermal mengalami fibrosis dan terdapat pula serbukan infiltrat radang kronis dan limfa histiosit di sekitar pembuluh darah. Pada lesi yang sudah sangat kronis, khususnya pada likenifikasi yang gigantik (sangat besar), akantosis dan hiperkeratosis dapat dilihat secara gross, dan rete ridges tampak ireguler namun tetap memanjang dan melebar.1,3

6. DiagnosisDiagnosis neurodermatitis sirkumskripta didasarkan gambaran klinis, biasanya tidak terlalu sulit. Namun perlu dipikirkan kemungkinan penyakit kulit lain yang memberikan gejala pruritus, misalnya liken planus, liken amiloidosis, psoriasis, dan dermatitis atopik.17. PengobatanPengobatan biasanya ditujukan terutama untuk mengurangi rasa gatal antara lain memberikan anti-pruritus, kortikosteroid topikal atau intralesi, produk ter. Antipruritus dapat berupa antihistamin yang mempunyai efek sedatif misalnya: hidrosizin, difenhidramin, prometazin, atau trangulizer. Dapat pula diberikan secara topikal krim doxepin 5% dalam jangka pendek (maksimum 8 hari). Kortikosteroid yang dipakai biasanya yang berpotensi kuat, bila perlu ditutup dengan penutup impermiabel. Kalau masih tidak berhasil dapat diberikan suntikan intra-lesi. Salep kortikosteroid dapat pula dikombinasi dengan ter yang mempunyai efek anti inflamasi. Prognosis bergantung pada penyebab pruritus (penyakit yang mendasari) dan status psikologik penderita.1Ada 4 langkah-langkah pengobatan Neurodermatitis sirkumskripta:4a) Identifikasi penyakit yang mendasar. Bila tetap ada setelah berhasil tidak menggaruk lagi, maka perlu diidentifikasi klinis penyakit yang mendasarinya, dapat disertai pemeriksaan kerokan (skabies), kerokan dna kultur (kandida, dermatofitosis) dan biopsi histo PA (Psoriasis, infeksi HPV, lichen sklerosus, veruka dan neoplasma)b) Memperbaiki fungsi lapisan barier kulitMengurangi ekspodutr dan nerve ending. Rendam dudk dengan air PAM (terutana mengenai daerah anogenital, badan bawah) atau pemakaian handuk basah lamanya 20-30 menit setah itu dioleskan lubrikan krim (jangan lotion atau gel oleh karena mengandung alkohol dan glikol tinggi yang menyebabkan rasa tersengat. Mengurangi terkena panas, keringat dan iritasi. Memakai sabun PH netral dan balance.c) Mengurangi inflamasi Terbaik adalah pemakaian kortikosteroid topikal atau oral: Steroid topikal potensi rendah hidrokortison 1-2% untuk bayi dan anak Anak besar mendekati dewasa Steroid potensi menengah. Tiamnisolon 0,1% Dewasa:Topikal :1. Steroid potensi tinggi : Klobetasol salep lebih efektif dan aman pada jangka pendek daripada steroid potensi rendah jangka lama. Cukup pemakaian 2-3 minggu2. Dapat salep betamethason dipropionat kombinasi dengan asam salisilat 3-5%/ bebat tutuo.Steroid sistemikBila pemakaian steroid topikal beberapa minggu tidak efektif:1. Tablet Prednison 40mg/hari 7hari diikuti 20 mg/hari 7 hari2. Tiamnisolon 80 mg Inj IM3. Photokemoterapi PUVA untuk yang sulit sembuhd) Memutus siklus gatal-garuk Antihistamin oral seperti Hydroxyzine 10-25 mg diberikan 2 jam sebelum tidur. Dosis dinaikkan setelah 5-7 hari sampai berhenti menggaruk malam. Antihistamin topikal seperti Doxepin 5% krim dioleskan 3-4 x/hari sampai maksimal 8 hari. Hati-hati reaksi iritasi bila terlalu sering diberikan dapat rasa terbakar, tersengat, ngantuk dan mulut kering. Bila gatal pada hari kerja (pagi-sore) maka diberikan selective serotonin Reuptake Inhibitor Konsul ke Psychoterapist.

8. PROGNOSISPerjalanan penyakitnya kronis dan kambuh-kambuh, mandi dengan sabun PH netral dapat menjarangkan kambuh. Komplikasi: infeksi sekunder.4

DAFTAR PUSTAKA

1. Sularsito SA, Djuanda Suria. Neurodermatitis sirkumskripta. Dalam Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 2006:147-1482. Emmy Sjamsoe, Linuwih M, Wisnu I M. Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia. Edisi Pertama. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia: 2005: 183. Rajalakshmi R, Thappa DM, Jaisankar TJ, et al. Lichen simplex chronicus of anogenital region: A clinico-etiological study. Indian J Dermatol Venereol Leprol 2011 Jan-Feb; 77(1):28-36.4. Sunarso Suyoso. Pengobatan Dermatitis Numularis dan Neurodermatitis Sirkumskipta. Surabaya: FK Unair . tanggal 15 Januari 2012 diakses dari : http://penelitian.unair.ac.id/artkel_dosen_PENGOBATAN%20NEURODERMATITIS%20SIRKUMSKRIPTA_4222_3727

3