PRESKAS HIPOKALEMIA DICHA

34
STATUS PASIEN BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM RSUD PASAR REBO I. IDENTITAS Nama : Tn. RA Umur : 21 tahun 8 bulan Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Cimanggis, Depok Masuk RS : 28 Januari 2015 No. CM : 2013-473164 Tgl. Diperiksa : 31 Januari 2015 II. ANAMNESIS Autoanamnesis dan aloanamnesis 1. Keluhan Utama: Kedua kaki terasa lemas sejak 3 jam SMRS 2. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke IGD RSUD Ps. Rebo dengan keluhan kedua kaki terasa lemas sejak 3 jam SMRS. Keluhan dirasakan bertahap dengan awalnya kedua tungkai terasa 1

description

ara i love

Transcript of PRESKAS HIPOKALEMIA DICHA

STATUS PENDERITA KASUS PANJANG

STATUS PASIENBAGIAN ILMU PENYAKIT DALAMRSUD PASAR REBO

I. IDENTITASNama: Tn. RA

Umur: 21 tahun 8 bulan

Jenis kelamin: Laki-laki

Alamat: Cimanggis, Depok

Masuk RS: 28 Januari 2015

No. CM: 2013-473164

Tgl. Diperiksa: 31 Januari 2015

II. ANAMNESISAutoanamnesis dan aloanamnesis1. Keluhan Utama: Kedua kaki terasa lemas sejak 3 jam SMRS2. Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang ke IGD RSUD Ps. Rebo dengan keluhan kedua kaki terasa lemas sejak 3 jam SMRS. Keluhan dirasakan bertahap dengan awalnya kedua tungkai terasa pegal, kemudian kram pada kedua paha yang menjalar hingga betis. Keluhan dirasakan memberat bila pasien berjalan jauh dan beraktivitas berat dan dirasakan membaik bila pasien beristirahat. Keluhan disertai dengan mual dan muntah sebanyak 3 kali, tidak muncrat, berisi makanan, tidak berwarna hitam ataupun merah. Tidak terdapat keluhan demam, keringat dingin, batuk, pilek, sesak napas, nyeri kepala, dan berdebar-debar. BAB dan BAK dalam batas normal. Riwayat mengonsumsi obat-obatan disangkal.Enam tahun SMRS pasien pernah mengalami hal serupa, keluhan terjadi di sekolah setelah pasien berolahraga. Keluhan dirasakan pada kedua tangan dan kaki yang menyebabkan pasien sulit bergerak sehingga pasien dibawa ke IGD setempat dan kemudian dirawat dengan diagnosis kekurangan kalium.Lima tahun SMRS pasien kembali datang ke rumah sakit dengan pola dan keluhan yang sama dengan keluhan tambahan badan terasa kuning, pasien dirawat dengan diagnosis kekurangan kalsium dan hepatitis A.Dua hari SMRS pasien merasakan lemas pada kedua tungkai yang kemudian menjalar hingga kedua bahu dan lengan. Keluhan disertai dengan mual, muntah, dan perut kembung.3. Riwayat Penyakit Dahulu:Pasien memiliki riwayat penyakit hepatitis A, bronkhopneumonia, bronchiectasis, dan bronchitis. Riwayat penyakit hipertiroid, ginjal, hipertensi, diabetes, dan stroke disangkal.4. Riwayat Penyakit Keluarga:Kakak pasien mengalami hal yang serupa tetapi meninggal karena telat saat penanganan. Ayah pasien memiliki riwayat diabetes dan hipertensi.5. Riwayat Kebiasaan:Pasien tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol dan jamu-jamuan, jarang mengonsumsi buah serta sayur, dan jarang berolahraga.

III. PEMERIKSAAN FISIS (tanggal 31-01-2015)A. Pemeriksaan Umum:1. Kesan Umum: Baik2. Kesadaran: Compos mentis3. Tanda Utama: Frekuensi nadi: 74 x/menit, reguler, isi cukup.Frekuensi napas: 18 x/ menitSuhu : 36,70 CelsiusTekanan darah: 110/70mmHgB. Pemeriksaan Khusus1. Kepala Bentuk: Normochepal Posisi: Simetris

2. Mata Exophthalmus: Tidak ada Enopthalmus: Tidak ada Edema kelopak : Tidak ada Konjungtiva Pucat: +Sklera ikterik: -

3. Telinga Pendengaran: Baik Darah & cairan:Tidak ditemukan 4. Mulut Trismus : Tidak ada Faring : Dalam batas normal Lidah : Lidah tidak kotor berwarna putih, tidak deviasi Uvula : Letak ditengah, tidak deviasi Tonsil : T1-T1 5. Leher Trakea : Tidak deviasi Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran JVP : ( 5+0 cmH2O)

6. Paru-paru KananKiri

Depan :

InspeksiPergerakan simetrisPergerakan simetris

PalpasiFremitus normalFremitus normal

PerkusiSonorSonor

AuskultasiVesikular, ronki (-), mengi (-)Vesikular, ronki (-), mengi (-)

KananKiri

Belakang :

InspeksiPergerakan simetrisPergerakan simetris

PalpasiFremitus normalFremitus normal

PerkusiSonorSonor

AuskultasiVesikular, ronki basah kasar (-), mengi (-)Vesikular, ronki basah kasar (-), mengi (-)

7. Jantung Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat Palpas: Iktus cordis teraba di 1 cm medial ICS 5 linea midclavicula sinistra Perkusi: Batas jantung kanan di ICS 4 linea sternalis dextra Batas jantung kiri di ICS 4 linea midclavikula sinistra Batas pinggang jantung di ICS 2 linea parasternalis sinistra Auskultasi: Bunyi jantung I-II regular, gallop (-) murmur (-)

8. Abdomen Inspeksi: Datar Auskultasi: Bising usus (+)Perkusi: Timpani pada seluruh kuadran Palpasi: Nyeri tekan ulu hati (-), hepar tidak membesar, permukaan rata, nyeri tekan (-), lien tidak teraba membesar. Refleks hepato jugular (-)

9. Ekstremitas Akral hangat pada ekstremitas atas dan bawah kanan kiri

TungkaiLengan

KananKiriKananKiri

GerakanNormalNormalNormalnormal

Kekuatan5555

IV. DATA LABORATORIUMPemeriksaan28-01-1529-01-1530-01-1531-01-15Nilai rujukan

Hb14,411,613,2 17,3

Ht413540 52

Leukosit24.82010.36038.000 10.600

Eritrosit4,63,94,4 5,9

Trombosit407.000364.000150 440

SGOT120 50

SGPT120 50

Bil. Total1,830,1 1,0

Bil. Direct0,510,0 0,2

Bil. Indirect1,32

Na145145146137135 147

K2,32,93,13,33,5 5,0

Cl11311210411198 108

TSH0,89Hipertiroid < 0,15Eutiroid 0,25 5,00Hipotiroid > 7,00

T3 (Centaur)1,10Hipertiroid < 0,92Eutiroid 0,92 2,79Hipotiroid > 2,79

T4 (Centaur)87,7041,30 162,50

Urinalisis (28-01-2015)

Urin lengkapHasilNilai rujukan

Makroskopis

- WarnaKuningKuning

- KejernihanJernihJernih

Kimia Urin

- Berat jenis 20 mmol K+/jam. Konsentrasi K+ > 60 mmol/L sebaiknya dihindari melalui vena perifer, karena cenderung menyebabkan nyeri dan sklerosis vena.

e. Diet KaliumDiet yang mengandung cukup kalium pada orang dewasa rata-rata 50-100 mEq/hari (contoh makanan yang tinggi kalium termasuk kismis, pisang, aprikot, jeruk, advokat, kacang-kacangan, dan kentang).

I. PrognosisDengan mengkonsumsi suplemen kalium biasanya dapat mengkoreksi hipokalemia. Pada hipokalemia berat, tanpa penatalaksanaan yang tepat, penurunan kadar kalium secara drastis dapat menyebabkan masalah jantung yang serius yang dapat berakibat fatal.DAFTAR PUSTAKA

1. Longo, DL, Fauci AS, Kasper DL, et al. Harrisons manual of medicine. 18th ed. United States; McGraw-Hill Companies; 2013.p.10-202. Wilson LM. Gangguan volume, osmolalitas, dan elektrolit cairan. Dalam: Price SA, Wilson LM, ed. Pendit BU, Hartanto H, Wulansari P, et al, terj. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. 64th ed. Jakarta: EGC; 2005.p.342-43. Huether SE. Fluids and electrolytes, acids and bases. In: Huether SE, McCance LA. Understanding pathophysiology. 5th ed. United States: Elsevier; 2008.p.106-84. Palmer BF, Dubose TD. Disorders of potassium metabolism. In: Schrier RW, editor. Renal and electrolyte disorders. 7th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2010. p. 137-64.5. Lang F. Ginjal, keseimbangan air dan garam. Dalam: Sibernagl L, Lang F, ed. Setiawan I, Muchtar I, terj. Teks dan atlas berwarna patofisiologi. Jakarta: EGC;2006.p.94-96. Venace SL, Cannon SC, Fialho D, Fontain B, Hanna MG, Ptacek LJ. The primary periodic paralysis: diagnosis, pathogenesis, and treatment. Brain. 2006;129:8-177. Hypokalemia periodic paralysis [Internet]. 2011 [cited 2011 Apr 20]. Available from: http://www.hkpp.org.8. Stemberg D, Maisonobe T, Jurkat RK, Nicole S, Launay E, Chauveau D, et al. hypokalaemic periodic paralysis type 2 caused by mutations at codon 672 in the muscle sodium channel gene SCN4A. Brain. 2011;124:1091-9.

Presentasi Kasus(Periode 5 Januari 15 Maret 2015)HIPOKALEMIA

Disusun oleh :Dicha Oseanni Andriswari1102010076Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam RSUD Pasar Rebo

Pembimbing :dr. Nugroho Budi Santoso Sp.PD

SMF PENYAKIT DALAMRSUD PASAR REBO JAKARTAFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSIFebruari 2015

2