Preskas forklin
-
Upload
maria-griselda-amadea-fernandez -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
description
Transcript of Preskas forklin
PRESENTASI KASUS FORENSIK KLINIK
Maria Griselda Amadea11.2014.293
Kepaniteraan Fakultas Kedokteran UKRIDA
Surat Permintaan Visum
Pengirim : Kepolisian Sektor Johar Baru
Nomor : 059/Ver/X/2015/Sek. JBPerihal : Permohonan Visum et
Revertum LukaDitunjukkan kepada : Kepala RSCMPenerima : Firman N pada 3
November 2015 pukul 00:03 WIB
IDENTITAS KORBAN
Nomor RM : 408-72-78Nama : Tn. MJenis kelamin : Laki-lakiTTL : Jakarta, 21 Mei 1977Umur : 38 tahunPekerjaan : WiraswastaAlamat : Jl. Tanjung Lengkong RT
15/07 Bidara Cina, Jatinegara Jakarta Timur
Agama : KristenKebangsaan : WNI
Keluhan utama Korban mengaku dikroyok oleh dua orang di bibir
dan di leher bagian belakang.
KRONOLOGI KEJADIAN
Pemeriksaan dilakukan pada 3 November 2015 pukul 00.30 di IGD RSCM.
Pada tanggal 2 November 2015, sekitar pukul 20:30 malam, korban sedang pergi ke warung dekat rumahnya untuk membeli kue, beberapa saat kemudian, korban mengaku dipukul dengan tangan kosong sebanyak 1 kali di wajah dan 1 kali di kepala sisi belakang oleh 2 pelaku (laki-laki, usia 20-30 tahun). Setelah kejadian, korban tidak pingsan, tidak ada mual muntah.
KRONOLOGI KEJADIAN (lanjutan)
Pandangan mata kiri awalnya kabur dan saat ini keluhan tersebut sudah berkurang, gangguan pendengaran disangkal.
Korban sempat ke RSI Cempaka Putih tetapi belum sempat ditangani, korban langsung disuruh ke polisi.
Menurut korban, pelaku dalam keadaan mabuk.
PEMERIKSAAN FISIK
Status GeneralisKU : tampak sakit ringanKesadaran : sadar penuhGCS : 15TD : 140/90 mmHgHR : 88 x/menit, kuatRR : 20 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK (lanjutan)
Status Lokalis Pada selaput bola mata kiri terdapat
pelebaran pembuluh darah.
Pada pipi kiri, 5 cm dari garis pertengahan depan, 2 cm di bawah sudut luar mata, terdapat pembengkakan seluas 3cm x 2cm dan nyeri pada penekanan.
DIAGNOSIS
Assault by bodily force
TATA LAKSANA
Pembuatan Visum et Repertum
KESIMPULAN
Pada korban laki-laki berusia tiga puluh delapan tahun ini, ditemukan memar pada pipi kiri dan injeksi siliaris pada mata kiri akibat kekerasan tumpul. Luka – luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan/pencaharian.
TINJAUAN PUSTAKA
Prosedur medikolegal Pasal 133 KUHAP
(1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan secara tertulis yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.
Pasal 179 KUHAP (1) Setiap orang yang diminta pendapatnya
sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.
Traumatologi Ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera
serta hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa).
Luka Suatu keadaan ketidaksinambungan jaringan
tubuh akibat kekerasan.
Mekanik Kekerasan oleh benda tajam Kekerasan oleh benda tumpul Tembakan senjata api
Fisika Suhu, listrik, petir, perubahan tekanan udara,
akustik, radiasi.
Kimia Asam atau basa kuat
Luka akibat kekerasan tumpul Memar (kontusio, hematom) Luka lecet (ekskoriasi, abrasi) Luka terbuka/robek (vulnus laseratum)
Memar Suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis
akibat pecahnya kapiler dan vena yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul.
Warna merah ungu/ hitam hijau (4-5 hari) kuning (7-10 hari) hilang dalam 14-15 hari
Luka lecet Cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan
benda yang memiliki permukaan kasar atau runcing.
Luka terbuka/robek (vulnus laseratum) Kulit teregang ke satu arah dan bila batas
elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit.
Bentuk luka tidak beraturan, tepi tidak rata, jembatan jaringan antara kedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak beraturan.
• Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit/ halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan/pencarian. (Pasal 352 (1) KUHP)
Luka Ringan/ Derajat
I
• Yang tidak termasuk dalam luka ringan dan luka berat. (Pasal 351 (1) KUHP)
Luka Sedang/ Derajat
II• Pasal 90 KUHP jatuh sakit/mendapat luka
yang tidak memberikan harapan akan sembuh sama sekali,/yang menimbulkan bahaya maut; tidak mampu untuk menjalankan tugas jabatan/pekerjaan pencaharian; kehilangan salah satu panca indra; mendapat cacat berat ; menderita sakit lumpuh; terganggunya daya pikir selama 4 minggu lebih; gugur/matinya kandungan seorang perempuan. (Pasal 351(2) KUHP)
Luka Berat/
Derajat III
Terima kasih