Presentation1

16
PENDEKATAN Rasional emotif teraphy By: Sofah Marwah

Transcript of Presentation1

Page 1: Presentation1

PENDEKATANRasional emotif teraphy

By:

Sofah Marwah

Page 2: Presentation1

Konsep dasar

Menurut Albert Ellis, manusia pada dasarnya adalah unik yang memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. Ketika berpikir dan bertingkahlaku rasional manusia akan efektif, bahagia, dan kompeten. Ketika berpikir dan bertingkahlaku irasional individu itu menjadi tidak efektif.

Page 3: Presentation1

Hakikat manusia

manusia dipandang sebagai makhluk yang rasional dan juga tidak rasional.

Pada hakikatnya manusia itu memiliki kecendrungan untuk berpikir yang rasional atau logis,

Pikiran, perasaan, dan tindakan manusia adalah merupakan suatu proses yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Page 4: Presentation1

Asumsi perilaku bermasalah

Dalam perspektif pendekatan konseling rasional emotif tingkah laku bermasalah adalah merupakan tingkah laku yang didasarkan pada cara berpikir yang irrasional.

Ciri-ciri berpikir irasional : (a) tidak dapat dibuktikan; (b) menimbulkan perasaan tidak enak (kecemasan, kekhawatiran, prasangka) yang sebenarnya tidak perlu; (c) menghalangi individu untuk berkembang dalam kehidupan sehari-hari yang efektif

Page 5: Presentation1

Tujuan konseling

Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan-pandangan klien yang irasional dan tidak logis

Menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-was, rasa marah.

Page 6: Presentation1

Hubungan kons dgn konseli

Aktif-direktif, artinya bahwa dalam hubungan konseling konselor lebih aktif membantu mengarahkan klien dalam menghadapi dan memecahkan masalahnya.

Kognitif-eksperiensial, artinya bahwa hubungan yang dibentuk berfokus pada aspek kognitif dari klien dan berintikan pemecahan masalah yang

Page 7: Presentation1

Behavioristik,artinya bahwa hubungan konseling yang dikembangkan hendaknya menyentuh dan mendorong terjadinya perubahan tingkah laku klien. Emotif-ekspreriensial, artinta

bahwa hubungan konseling yang dikembangkan juga memfokuskan pada aspek emosi klien dengan mempelajari sumber-sumber gangguan emosional, sekaligus membongkar akar-akar keyakinan yang keliru yang mendasari gangguan tersebut.

Page 8: Presentation1

Peran fungsi konseling

Dalam  proses konseling pendekatan RET ini ,peran konselor aktif ,direktif namun tetap obyektif. Konselor meyakinkan konseli bahwa pikiran rasional danirasional harus dipisahkan. Setelah itu konselor menunjukkan bahwa pikiran irasional itu adalah sumber dari permasalahan yang sedang dihadapi konseli.

Page 9: Presentation1

Tahap konselingA. Konselor berusaha menunjukan klien kesulitan yang dihadapi sangat berhubungan dengan keyakinan irrasional, dan menunjukan bagaimana klien harus bersikap rasional dan mampu memisahkan keyakinan irrasional dengan rasional.

B. Setelah klien menyadari gangguan emosi yang bersumber dari pemikiran irrasional, maka konselor menunjukan pemikiran klien yang irrasional, serta klien berusaha mengubah kepada keyakinan menjadi rasional.

Page 10: Presentation1

C. Konselor berusaha agar klien menghindari diri dari ide-ide irrasionalnya, dan konselor berusaha menghubungkan antara ide tersebut dengan proses penyalahan dan perusakan diri.

D. Proses terakhir konseling adalah konselor berusaha menantang klien untuk mengembangkan filosofis kehidupannya yang rasional, dan menolak kehidupan yang irrasional dan fiktif dengan  memperbaiki cara berpikir,merasa,dan berperilaku ,sehingga ia tidak lagi mengalami gangguan emosional di masa yang akan datang .

Page 11: Presentation1

Teknik konselingTeknik emotif (afektif)

1. Teknik Assertive Training, yaitu teknik yang digunakan untuk melatih, medorong dan membiasakan klien untuk terus menerus menyesuaikan diri dengan perilaku tertentu yang diinginkan.

2. Teknik sosiodrama, yang digunakan untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan (perasaan negatif) melalui suasana yang didramatisasikan.

3. Teknik self modelingatau diri sebagai model, yakni teknik yang digunakan untuk meminta klien agar berjanji atau mengadakan komitmen dengan konselor untuk menghilangkan perasaan atau perilaku tertentu.

4. Teknik imitasi, yakni teknik yang digunakan dimana klien diminta untuk menirukan secara terus menerus soal model perilaku tertentu dengan maksud menhadapi dan menghilangkan perilakunya sendiri yang negatif.

Page 12: Presentation1

Teknik Behavioristik

1. Teknik reinforcement/ penguatan, yaitu teknik yang digunakan untuk mendorong klien kearah perilaku yang lebih rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian verbal (reward) ataupun punishment/ hukuman.

2.  Teknik social modeling/ penguatan modeling, yakni teknik yang digunakan untuk memberikan perilaku-perilaku baru kepada klien.

Teknik live models/ model dari kehidupan nyata, yang digunakan

Page 13: Presentation1

Teknik-teknik kognitif

1. Home work assigments/ pemberian tugas rumah , klien diberikan tugas rumah untuk berlatih, membiasakan diri serta menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang menurut pola perilaku yang diharapkan.

2. Teknik Assertive, teknik yang digunakan untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan perilaku tertentu yang diharapkan melalui role playing atau bermain peran.

Bibliotherapy, teknik yang digunakan untuk membalikkan pola pikir irasional dan ketidaklogisan dalam diri konseli yang menyebabkan permasalahan lewat buku-buku. Konselor memilih buku-buku bacaan yang sekiranya dapat membantu konseli dalam mengubah pola pikir irasional menjadi rasional.

Page 14: Presentation1

Kekurangan dan kelebihan

Kelebihan sebagai berikut:

o Rasional Emotif menawarkan dimensi kognitif dan

menantang klien untuk meneliti rasionalitas dari keputusan

yang telah diambil serta nilai yang klien anut

o Rasional Emotif memberikan penekanan untuk

mengaktifkan pemahaman yang di dapat oleh klien

sehingga klien akan langsung mampu mempraktekkan

perilaku baru mereka.

o Rasional emotif menekankan pada praktek terapeutik yang

komprehensif dan eklektik.

o Rasional emotif mengajarkan klien cara-cara mereka bisa

melakukanterapi sendiri tanpa intervensi

Page 15: Presentation1

Kekurangan

o Rasional emotif tidak menekankan kepada masa lalu sehingga

dalam proses terapeutik ada hal-hal yang tidak diperhatikan.

o Rasional emotif kurang melakukan pembangunan hubungan

antara klien dan terapis sehingga klien mudah diintimidasi oleh

konfrontasi cepat terapis.

o Klien dengan mudahnya terbius dengan oleh kekuatan dan

wewenang terapis dengan menerima pandangan terapis tanpa

benar-benar menantangnya atau menginternalisasi ide-ide baru.

o Kurang memperhatikan faktor ketidaksadaran dan pertahanan

ego.

Page 16: Presentation1