presentasi usul skripsi

download presentasi usul skripsi

of 27

Transcript of presentasi usul skripsi

USUL SKRIPSI PERBEDAAN DELTA KADAR HEMOGLOBIN PRE DAN POST HEMODIALISIS DENGAN DIALISER ULANG PERTAMA DAN KEDELAPAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK

Hendra Hermawan G1A007050

Penelaah Pembimbing I Pembimbing II Tim Komisi

: dr. Adityawarman, Sp.PD : dr. Dharma Koosgiarto, Sp.PK MMR : dr. Joko Setyono, MSc : dr. Ariadne TH, Sp. A

1.1 LATAR BELAKANG

Gagal ginjal kronik adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun dan progresif.

GGK merupakan masalah kesehatan dunia yang terus meningkat insiden dan prevalensinya.

Menurut YGDI (2006) penderita GGK di Indonesia 150.000 penderita. Sebaran usianya 15-34 tahun sebanyak 21%, usia 35-55 tahun sebanyak 49%, dan usia > 56 tahun sebanyak 30%

Jungers et al. (1996) melaporkan bahwa pria 2 kali lipat lebih banyak terkena GGK stadium terminal dibandingkan wanita.

Menurut Poernomo (2007) Di Purwokerto, penderita GGK pria sebesar 62,2 % dan wanita sebanyak 37,8 %, dari total 74 penderita yang melakukan hemodialisis bulan Mei.

Terapi GGK yang paling efektif adalah Hemodialisis. Terapi Hemodialisa pada GGK apabila penurunan LFG < 15 ml/menit (Pernefri,2003).

Hemodialisis memerlukan biaya yang cukup besar, untuk membeli dialiser sehingga digunakan dialiser pakai ulang.

Dialiser pakai ulang (DPU) adalah suatu perlakuan pada dialiser agar dapat dipakai kembali pada HD berikutnya.

DPU pertama digunakan di Amerika pada tahun1964. DPU memiliki kerugian dan kelebihan ( Lacson dan Lazerus, 2006).

Kerugiannya (

ureum, penggumpalan SDM pada saat HD, desinfektan)

Yang mempercepat kematian pada GGK yaitu komplikasi pada sistem kardiovaskuler(Go et al., 2004)

Tingkat kematian pada gagal ginjal kronik stadium terminal 10 kali lipat dibanding orang sehat (Parmar, 2002).

1.2 Perumusan Masalah Apakah terdapat perbedaan delta kadar Hemoglobin pre dan post Hemodialisis dengan dialiser ulang pertama dan kedelapan pada penderita gagal ginjal kronik. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kadar Hemogobin pre dan post Hemodialisis dengan dialiser baru dan kedelapan. 2. Menguji penggunaan dialiser pakai ulang terhadap kadar Hemoglobin pasien Hemodialisis 1.4 Manfaat Penelitian 1.Hasil penelitian ini dapat memberi informasi mengenai kadar Hemoglobin dengan dialiser ulang pada pasien GGK di Rumah Sakit Umum Daerah Prof.dr. Margono Soekarjo Purwokerto. 2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pihak ASKES dan Rumah Sakit Umum Daerah Prof.dr. Margono Soekarjo Purwokerto dalam penggunaan dialiser pada terapi Hemodialisis

HEMOGLOBIN

Bentuk SDM normal, d=7,8 Qm, tebal 2,5 Qm dan 1 Qm Hemoglobin merupakan struktur paling penting dari sel struktur darah merah (SDM) Mengangkut O2 dan CO2 Penyangga pH darah

fungsi

EPO

Eritropoietin komponen terpenting pembentukan SDM Eritropoietin di bentuk di Ginjal

kadar Hemoglobin yang rendah mengindikasikan anemiaAnemia Dacie : pria 12,5-18 gr% dan wanita 11,5-16,5gr%

Sherwood 2001; Guyton 2006; Nyoman 2001

Gagal Ginjal Kronik

ginjal

Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal atas. Ginjal merupakan salah satu organ yang berfungsi sebagai homeostasis tubuh

fungsi

Mengontrol sekresi hormon ADH dan aldosteron Pembentukan hormon eritropoietin Membuang sisa metabolisme seperti ureum melalui urin Mengatur metabolisme ion Kalsium dan vitamin D

GGK

GGK adalah penurunan fungsi ginjal yang progresif lambat dan menetap dalam Laju Filtrasi Glomerulus (LFG). Disebabkan oleh penyakit primer dan sekunder. Komplikasi uremia (anemia, asidosis, neoropati), anemia EPO, hipertensi akibat renin iskemia jar. ginjal

Terapi GGKTerapi GGK ada yang harus di hemodialisis atau diit ketat dan medikamentosa. Hemodialisis jika penurunan LFG 6 mEq/L b. Ureum darah > 200 mg/dl c. pH darah < 7,1 d. Klirens Kreatinin (KKr) < 5 ml/menit/1,73 m2 e. Anuria berkepanjangan (>5hari)

KONTRAINDIKASIa. Instabilitas hemodinamik b. Koagulopati c. Penyakit alzheimer d. Demensia multi infark e. Sindrom hepatorenal f. Sirosis hepatis lanjut dengan ensefalopati dan keganasan tingkat lanjut

Hemodialisis pengaliran darah pasien ke dialiser yang terjadi secara difusi dan ultrafiltrasi kembali lagi ke tubuh) (Boradero et al, 2009). suatu proses difusi zat terlarut dan air secara pasif melalui suatu membran berpori dari satu kompartemen cair menuju kompartemen cair lainnya dengan menggunakan prinsip difusi zat terlarut dan air dari plasma ke larutan dialisis sebagai respons terhadap perbedaan konsentrasi atau tekanan tertentu (Price S.A. dan Wilson L.M.C., 2006).

Pengertian

Fungsi

Mengeliminasi sisa-sisa produk metabolisme Mengontrol keseimbangan cairan dan elektrolit Hemodialisis tidak bisa mengganti fungsi eritropoietin

Prinsip

mengalirkan darah melalui saluran darah kecil yang dilapisi oleh membran tipis. Pada sisi lain dari membran tipis ini terdapat cairan Hemodialisis tempat zat-zat yang tidak diinginkan dalam darah masuk ke dalamnya melalui difusi (Guyton, 2008).

DIALISERDialiser merupakan tempat proses pertukaran zat dan cairan dalam darah, dialiser bersifat disposibel steril.

Jenis dialiser baru

hollow-fiber (capillary) dialiser (>>dipasaran) parallel flat dialiser coil dialiser.(Gatot, 2003)

Dialiser pakai ulang

Bertujuan untuk mengurangi biaya terapi Hemodialisis Penurunan kemungkinan terjadinya first use syndrome Di Amerika 70% DPU dapat dipakai kembali apabila volume dialiser 80% Melalui proses pencucian sebelum digunakan kembali

Raharjo (2006) ; Riani (2001)

Proses pencucian DPU

HemolisisPenurunan produksi EPO ( W ish,2003; NKUDIC, 2008).

jika dialisat ada masalah pada (suhu, kontaminasi dengan aluminium, fluorida, tembaga, klorin, atau kloramin) (NKUDIC, 2008).

pada

HD

AnemiaAntiseptik Penggunaan DPU, tidak efektif pembuangan ureum darah (Hanum, 2007). Ureum mempengaruhi umur eritrosit, menekan sumsum tulang, penghancuran sel darah merah, respon hipoksia terhadap sekresi eritopoietin (Thye, 2002; NKUDIC, 2008).

a. formaldehid anti N antibodi b. Asam parasetat - National Academy of sciences, 2010 -Golalipour (2008) pada mencit terjadi Hb c. Asam parasetat denaturasi protein, oskidasi, radikal bebas OH

Kerangka teori

Kerangka konsep

Hipotesis

Terdapat perbedaan delta kadar Hemoglobin pre dan post Hemodialisis pada pasien Gagal Ginjal Kronik dengan dialiser pakai baru dan kedelapan.

A.

Rancangan PenelitianPenelitian observasional dengan pendekatan cross sectional

B.

Populasi dan sampel 1. populasiPopulasi target : semua penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah Prof.dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Populasi terjangkau : populasi target penelitian adalah semua penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah Prof.dr. Margono Soekarjo Purwokerto selama periode penelitian.

2. SampelJumlah sampel berdasarkan total sampling pada kurun waktu 1 bulan

3. Kriteria Inklusi dan EksklusiKriteria inklusi Pasien gagal ginjal kronik Pasien berumur 20-50 tahun. Bersedia menjadi responden pada penelitian ini. Menjalani terapi Hemodialisis dengan dialiser pertama dan kedelapan pada saat dilakukan pengambilan sampel. Kriteria eksklusi Pasien mengundurkan diri sebelum penelitian dilakukan. Pasien menderita eritropoiesis inefektif seperti thalasemia mayor, anemia megaloblastik, mielodisplasia, mielofibrosis. Pasien gizi buruk.

C. Variabel Penelitian

1. Variabel BebasDialiser pertama dan kedelapan

2. Variabel tergantungKadar Hemoglobin pre dan post hemodialisis dengan skala numerik

3. Variabel Perancupenyakit eritropoiesis inefektif (thalasemia mayor, anemia megaloblastik, mielodisplasia, mielofibrosis), nutrisi dan pendarahan.

D. Definisi operasional variabel

E. Pengumpulan data

Dengan metode non-cyanmet

F. Tata urutan kerja

G. Analisis DataAnalisis data menggunakan Independent T-test, untuk mengatahui perbedaan Hemoglobin pre dan post Hemodialisis dengan dialiser ulang. H. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat Penelitian: Rumah Sakit Umum Daerah Prof.dr. Margono Soekarjo Purwokerto. I. Jadwal penelitian

DAFTAR PUSTAKABachman, Susie. (2006). Description of CRF. Feline CRF Information Centre, Pawprints & Purrs Inc., USA. Blok, S.S . 2001. Disinfection, Sterilization and Preservation. Lippincot Williams and Wilkins publisher. Philadelphia. Davey, Patrick. 2005. At a Glance Medicine. Erlangga. Jakarta. Foley Robert N. et al. 2000. effect of hemoglobin levels in hemodialysis patients with asymptomatic cardiomyopathy. Kidney international vol. 58 : The international society of nephrology Gatot, Doerot. 2003. Rasio Reduksi Ureum Dializer 0,90; 2,10 dan 2 Dializer Seri 0,90 dengan 1,20. Skripsi. Akses Maret 16, 2011, 20:17 di http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-dairot%20gatot.pdf. Go AS, Chertow GM, Fan D, McCulloch CE & Hsu C (2004). Chronic kidney disease and therisks of death, cardiovascular events, and hospitalization. New England Journal of Medicine;351:13. Golalipour, M J et al.2008. The Effects of Subacute Exposure of Paracetic Acid on Hematological Indices in Wistar Rats. International Journal of Zoological research. Academic Journals. Guyton, Arthur C., John E Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran dalam Bab 32 Sel-sel Darah Merah Anemia dan Polisitemia . Edisi 11. Jakarta: EGC. Jungers P, et al. 1996. Age and gender-related incidence of chronic renal failure in a French urban area: a prospective epidemiologic study Lowrie Edmund G, D.R. Garth Kirkwood, M.D.Martin R. Pollak, M.D. Anemia in Patients with Chronic Renal Failure and in Patients undergoing Chronic Hemodialysis in Chapter 19. http://msl1.mit.edu/ESD10/kidneys/HndbkHTML/ch19.htm. Diakses 12 Desember 2010. The National Academies. 2010. Acute Exposure Guideline Levels for Selected Airborne Chemicals. Vol 8th. National Research Council. Washington United States. National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse. 2008. Anemia in Kidney Disease and Dialysis. http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/anemia/. Diakses 12 Desember 2010.

Nyoman I Dewa. S. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. Parmar, Malvinder S. (2002). Clinical review: Chronic renal disease. British Medical Journal;325:85-90. Peterson Charles M. 2008. Anemia. U.S. Department of Health and Human Services, Office on Womens Health.http//:www.womenshealth.gov. Diakses 16 Desember 2010. Pernefri. 2001. Konsensus Manajemen Anemia Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik. Jakarta : Konsensus Dialisis Pernefri. Poernomo, G. R. 2007. Gambaran penderita penyakit gagal ginjal kronik stadium terminal di unit hemodialisa RS margono Soekarjo. Fakultas kedokteran dan ilmu-ilmu kesehatan jurusan kedokteran : universitas jendral Soedirman Price, Sylvia A. and Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Vol. 1 Edisi 6 dalam Gangguan Sistem Ginjal. Jakarta : EGC. Prihanto, E.S. D. 2001. Perbandingan Kliren Urea-N antara Ginjal Buatan (Dialiser) Baru dan Pakai Berulang. Tesis. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang. 2 hal. (dipublikasikan) Purnomo Basuki B. 2003. Dasar-dasar Urologi Edisi Kedua. Sagung Seto : Jakarta. Rahardjo, P., Susalit dan Suhardjono. 2006. Hemodialisis. Dalam : Aru W Sudoyo, Bambang S., Idrus Alwi, M. Simadibrata K. dan Siti Setiatib (Eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Riani, Titiek. 2001. Pengaruh Penggunaan Ginjal Buatan (Dialiser) Baru dan Berulang Terhadap Kadar Albumin. Karya Tulis Ilmiah. Riyanto Harun. 2009. Anemia pada Dewasa. Gemari Edisi 107/X. Robinson, B. M., H. I. Feldman, and S.M. Kobrin. 2005. Dialyzer Reuse. Pp. 275-77. In: Nissenson, A. R. and R. N. Fine (Eds.), Clinical Dialysis. 4th ed. Mc-Graw Hill Medical, New York Sherwood Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem dalam Bab 11 Darah Edisi Kedua. Jakarta : EGC. Silbernagl Stefan, Florian Lang. 2007. Teks & Atlas Berwarna Patofisilogi. EGC : Jakarta. Sukandar, E. 2006. Nefrologi Klinik. Pusat Informasi Ilmiah bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD/RS. Dr. Hasan Sadikin, Bandung. Thye Woo Keng. 2002. Clinical Nephrology in Chapter 25 Chronic Renal Failure 2nd Edition. Singapore University Press and World Scientific : Singapore. Ulya Imroatul, Suryanto. 2007. Perbedaan Kadar Hb Pra dan Post Hemodialisa pada Penderita Gagal Ginjal Kronis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta : Mutiara Medika. Wish, Jay. 2003. Anemia and Kidney Disease of Kidney Beginnings: The Magazine, Vol. 2, No. 1 Division of Nephrology at the University Hospital in Cleveland .