Presentasi Trauma OCUli Basa Ok

download Presentasi Trauma OCUli Basa Ok

of 32

Transcript of Presentasi Trauma OCUli Basa Ok

TRAUMA OKULI KIMIA BASAPembimbing : Dr. Seskoati Prayitnaningsih, Sp. M Disusun oleh : Rabbi Natiqah Alia Daniella Virda Maharani

PENDAHULUANtrauma penyebab utama penurunan penglihatan unilateral dan kebutaan di dunia. Laki-laki > perempuan Paling tinggi pada usia 0-17 dan 50-59. Trauma kimia 7%-10% dari trauma mata true ophthalmic emergency Penanganan Cepat dan Tepat

Definisi trauma okuli basa

uk p Pu

ip hp si be r Pem

a

umah Tangga R Industri

Etiologi

er plest , em en S

Kembang Api

Prod uk P e mb ersi Po h RT ta s, Na OH ,

PATOFISIOLOGIBasa Kornea persabunan +disosiasi asam lemak membran sel mukopolisakarida hilang + keratosis Edema Kornea Sel epitel rusak plasminogen PMN activator kolagena Neovaskularis se asi ulkus kornea perforasi COA dan lapisan lebih dalamMekanisme Penyembuh an

Klasifikasi Ropper-Hall (Dua et al, 2001)

Kelainan jaringan akibat trauma alkali Kelopak Mata - jaringan parut Konjungtiva - kerusakan pada sel goblet. Sekresi musin berkurang, CI Kornea - pelepasan kronik daripada epitel kornea, keratinisasi (pertandukan) epitel, PCI Lensa - Lensa keruh

Penegakan Diagnosis Trauma Okuli basa

Anamnesis Pemeriksaan fisis Pemeriksaan penunjang

AnamnesisLuka bakar kimia adalah satu-satunya tipe trauma mata yang membutuhkan penatalaksanaan segera tanpa anamnesa dan pemeriksaan yang lebih mendetail. apa persisnya zat kimia dan bagaimana terjadinya trauma tersebut

TANDA dan GEJALA1. Nyeri, Sensasi benda asing, Air mata berlebihan, Fotopobia, Mata merah 2. Penurunan visus, mata kabur 3. Penigkatan Tekanan Intra Okular (TIO) 4. Inflamasi Konjungtiva 5. Partikel pada fornik konjungtiva 6. Iskemi Perilimbal 7. Defek epitel kornea, Kabut (haze) stroma, Perforasi kornea 8. Reaksi Inflamasi Camera Okuli Anterior: sel trace, sel Flare, reaksi fibroid hebat pada ruang anterior 9. Kerusakan/skar adnexa

Penatalaksanaan Tujuan1. 2. 3. 4. Memperbaiki penglihatan. Mencegah terjadinya infeksi. Mempertahankan arsitektur mata. Mencegah sekuele jangka panjang.

(Ilyas,2002; Randleman,2009;Kanski 2007)

FaseImmedia teIrigasi larutan non-toxic (NaCl 0,9%, Ringer Lactat) pH air mata 7,3 2 L 30 menit Mempercepat re-epitelisasi kornea Mengontrol tingkat peradangan steroid Mengontrol nyeri bs Cycloplegik Mencegah infeksi Antibiotik Mencegah peningkatan Tekan Intra Okular (TIO) Suplemen/anti oksidan Vit C Tindakan pembedahan(Ilyas,2002; Randleman,2009;Kanski 2007)

Akut

early repair Late Repair

Kolagenase inhibitor Optimalisasi fungsi jaringan mata (kornea, lensa, dan seterusnya)

(Ilyas,2002; Randleman,2009;Kanski 2007)

Pemeriksaan PENUNJANG

Differential diagnosa

KomplikasiKomplikasi primer 1. Inflammasi Konjungtiva 2. Abrasi Kornea 3. Kabut (haze) kornea dan edema 4. Peningkatan akut Tekanan Intra Okuler (TIO) 5. Perforasi dan perlunakan kornea Komplikasi sekunder 1.Glaukoma Sekunder (glaukoma sudut tertutup) 2.Katarak Sekunder 3.Atropi Bola Mata (phthisis bulbi)

Laporan KasusNama Umur Tanggal lahir Agama Pekerjaan Alamat MRS : R FMA : 22 tahun :: Islam : Mahasiswa : jl.Bantaran 1D/12 Tulusrejo, Lowokwaru, Malang. : 28 November 2010

Keluhan utama : Mata kiri perih dan berair

Pasien mengeluh mata kiri perih setelah terkena obat pembersih lantai (Vixal) 1 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit, setelah tersiram cairan pembersih lantai sewaktu membersihkan rumah dengan temannya. Nrocoh (+), Silau (-), Mata merah (+), Pandangan kabur (+). Riwayat terapi: pasien diberi air mengalir pada mata yang terkena cairan basa. Di RSSA pasien disarankan MRS pada tanggal 28 november 2010 dan

Kondisi Mata

Fluoresen (+)

CI Irigasi

Hari 1

Posisi Bola Mata (Orthophoria) Gerak Bola Mata 6 / 7,5 spasme (-), edema (-) CI (-), PCI (-), SCH (-) Leukoma (+), FL (-) Jernih, Dalam rad. line (+) round, RP (+), 3mm Jernih n/p Visus Palpebra Conjungtiva Cornea COA Iris Pupil Lensa TIO 6/6 F spasme (+), edema (+) CI (+), PCI (+),SCH(-), Lakmus tes (+) FL (+), defect epithel (+) Jernih, Dalam rad. line (+) round, RP (+), 3mm Jernih n/p

Tes Lakmus (+)

Diagnosis OS trauma kimia e.c basa OD leukoma adheren kronik Planning diagnosisMRS Px menolak datang tiap hari untuk irigasi. Rencana Terapi Irigasi RL 2L/hari OS Tobramycin + steroid tetes 8x1 OS Repitel 4x1 OS Eyefresh 8x1 OS EDTA 4x1 OS SA 1% 3x1 OS Vitamin C 500mg 4x1 OS

Rencana Monitoring Visus Irigasi Slit lamp Prognosis Visam : dubia et bonam Sanam : dubia et bonam Vitam : bonam Kosmetik : dubia et bonam

Hari 4

Posisi Bola Mata (Orthophoria) Gerak Bola Mata tde spasme (-), edema (-) CI (-), PCI (-), SCH (-) Leukoma (+), FL (-) Visus Palpebra Conjungtiva Cornea tde spasme (+), edema (+) CI (+), PCI (+), SCH (-), Lakmus tes (+) Edema (+) defect epithel (+), FL test (+), ischemic limbal (+) Supero temporal Jernih, Dalam rad. line (+) round, RP (+), 3mm Jernih tde

Jernih, Dalam rad. line (+) round, RP (+), 3mm Jernih tde

COA Iris Pupil Lensa TIO

Diagnosis OS trauma kimia e.c basa Gr 2 OD leukoma adheren kronik Rencana Terapi Irigasi RL 2L/hari OS Neomycin sulphate + polymixin B Sulphate+ steroid tetes ed 6x1 OS Repitel 4x1 OS Eyefresh 8x1 OS EDTA 4x1 OS SA 1% 3x1 OS Vitamin C 500mg 4x1 OS

Hari 7

Posisi Bola Mata (Orthophoria) Gerak Bola Mata 5/20 spasme (-), edema (-) CI (-), PCI (-), SCH (-) Leukoma adherens Jernih, Dalam rad. line (+) round, RP (+), 3mm Jernih, rata tde Visus Palpebra Conjungtiva Cornea COA Iris Pupil Lensa TIO 5/6 spasme (-), edema (-) CI (-), PCI (+), SCH (-) Erosi (+), FL test (+), Jernih, Dalam rad. line (+) round, RP (+), midmidriasis ec SA1% Jernih, rata tde

Diagnosis OS trauma kimia e.c basa Gr 1 OD leukoma adheren kronik

Rencana Terapi1.Irigasi RL 2L/hari OS 2.Neomycin sulphate + polymixin B Sulphate+ steroid tetes ed 6x1 OS 3.Repitel 4x1 OS 4.Eyefresh 8x1 OS 5.Vitamin C 500mg 4x1 OS

PembahasanDari literatur Gejala : Nyeri, Sensasi benda asing, Lakrimasi, Fotophobia, Mata merah, Penurunan Visus (Randleman,2009) Dari mata kiri pasien didapat gejala : Mata Kiri perih, Nrocoh (+), Mata Merah (+), Pandangan Kabur, edema Palpebra,

Dari literatur Tanda : 1. Konjungtiva : Inflamasi Konjungtiva (CI), Partikel pada fornik konjungtiva 2. Penigkatan Tekanan Intra Okular (TIO) 3. Kornea : Iskemi Perilimbal, Defek epitel kornea, Kabut (haze) stroma, Perforasi kornea 4. COA : Reaksi Inflamasi Camera Okuli Anterior: sel trace, sel Flare, reaksi fibroid hebat pada ruang anterior 5. Kerusakan/skar adnexa (Randleman,2009)

Dari mata kiri pasien didapat tanda : Spasme dan edema Palpebra, CI (+), PCI (+), kornea, FL (+) dan defek epiel (+), iskemik limbus (-) pada hari ke-4 (+)

Berdasarkan klasifikasi menurut Rooper-Hall : Trauma Kimia Basa Grade I : hanya didapatkan hiperemi konjungtiva + keratitis pungtata, tidak didapatkan iskemik lmbus. Namun pada hari ke 4 didapatkan ischemic limbus (+) Trauma Kimia Basa Grade II.

PenatalaksanaanIrigasi Tindakan segera Larutan Normal Salin 30 menit TobramycinNeomycin sulphate & Polymixin B

Antibioti k

Repitel Eyefres h EDTA

merepitelisasi kornea yang erosi. mencegah dry eye dan membantu proses reepitelisasi. Inhibitor collagenase (dapat melarutkan serat kolagen yang terdapat pada kornea) mencegah ulserasi kornea. Midriatil dan Sikloplegik. Blok Acetylcholine relaksasi kolinergik otot sphincter iris Istirahatkan mata dan mengurangi nyeri. Membantu pembentukan 500 kolagen Mempercepat penyembuhan

SA 1% Vitamin C mg

Prognosis pada pasien ini adalah Dubia at bonam oleh karena masih derajat I dan II sehingga kemungkinan prognosis tajam penglihatan pada pasien ini cukup bagus

Terima Kasih