Presentasi manajemen piutang

21
MANAJEMEN PIUTANG Nama Kelompok : 1. Ida Silviani (11) 2. Ita Alfita (13) 3. Solikhatin (23)

Transcript of Presentasi manajemen piutang

Page 1: Presentasi manajemen piutang

MANAJEMEN PIUTANG

Nama Kelompok :1. Ida Silviani (11)

2. Ita Alfita (13)3. Solikhatin (23)

Page 2: Presentasi manajemen piutang

Piutang adalah Tagihan kepada pihak lain dengan jangka waktu yg telah ditentukan sebagai akibat adanya penjualan kredit.

Tujuan Penjualan Kredit: 1. Menaikkan volume penjualan dalam suatu periode tertentu 2. Strategi persaingan : memperbesar market share

Resiko Penjualan Kredit: 1. Tidak terbayarnya piutang 2. Keterlambatan Waktu pembayaran piutang .

PIUTANG

Page 3: Presentasi manajemen piutang

Klasifikasi PiutangMenurut Michell Suherli (2006:202), piutang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Piutang dagang adalah jumlah piutang dari pelanggan yang terjadi karena penjualan barang atau jasa. Umumnya piutang dagang memiliki jangka waktu pelunasan 30-60 hari

2. Piutang wesel merupakan surat pernyataan yang berhutang atau janji pelunasan secara tertulis. Wesel tagih biasanya memberi jangka waktu 60 hari samapi 90 hari

3. Piutang lainnya meliputi piutang yang berasal dari bukan pelanggan, contohnya piutang bunga , piutang karyawan, piutang deviden dan piutang pemegang saham.

Page 4: Presentasi manajemen piutang

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang menurut Bambang Riyanto (2001 :85) yaitu :

1.Volume Penjualan KreditMakin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan memperbesar investasi dalam piutang. Makin besar jumlah piutang berarti makin besar risiko, tetapi bersamaan dengan itu juga memperbesar “profitability”nya.

2. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat maupun lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti bahwa perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada pertimbangan profitabilitas.

Page 5: Presentasi manajemen piutang

3. Ketentuan Tentang Pembatasan KreditDalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atas kredit yang diberikan kepada para langganannya. Makin tinggi batas maksimal yang ditetapkan oleh perusahaan berarti maka semakin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang.

4. Kebijakan Dalam Pengumpulan PiutangPerusahaan yang menjalankan kebijakan secara aktif dalam pengumpulan piutang akan mempunyai pengeluaran uang yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang tersebut dibandingkan dengan perusahaan yang melakukan kebijakan pengumpulan secara pasif. Perusahaan yang melakukan pengumpulan piutang secara aktif akan memiliki investasi dalam piutang yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang melakukan pengumpulan piutang secara pasif

5. Kebiasaan Membayar Dari Para Langganan Ada sebagian langganan yang mempunyai kebiasaan untuk menggunakan kesempatan mendapat cash discount, dan ada sebagian lain yang tidak menggunakan kesempatan tersebut. Kebiasaan para pelanggan untuk membayar dalam cash discount period atau sesudah mempunyai efek terhadap besarnya investasi dalam piutang.

Page 6: Presentasi manajemen piutang

“Kebijakan penjualan kredit adalah merupakan pedoman yang ditempuh oleh perusahaan dalam menentukan, apakah kepada seorang langganan atau konsumen akan diberikan kredit dan kalau diberikan berapa standar yang harus diberikan.”

Hal-hal yg terkait dalam kebijakan kredit adalah: 1. Standar Kredit

Standar kredit adalah salah satu kriteria yang dipakai perusahaan untuk menyeleksi para langganan yang akan diberi kredit dan berapa jumlah yang akan diberikan.Variabel yg hrs dipertimbangkan dlm pemberian kredit : a. kualitas piutang dagang yg dpt diterima b. jangka waktu periode kredit c. potongan tunai untuk pembayaran lebih awal d. program pengumpulan piutang

Kebijakan Manajemen Piutang

Page 7: Presentasi manajemen piutang

2. Termin Kredit Jangka waktu periode kredit dan potongan tunai yg diberikan jika dilakukan pembayaran lebih awal

3. Potongan Tunai Prosentase pengurangan pembayaran dr jumlah bruto penjualan, karena pembayaran dilakukan dalam periode potongan tunai.

4. Default risk Kerugian dari piutang dagang tidak tertagih yang mungkin terjadi, karena pelonggaran standar kredit dan pelambatan waktu pengumpulan piutang.

5. Kebiasaan Membayar para langganan Kebiasaan untuk membayar dg menggunakan kesempatan mendapatkan cash discount atau tdk menggunakan kesempatan tersebut.

Page 8: Presentasi manajemen piutang

Syarat KreditSyarat Kredit (Credit Term) mencakup dua hal, yakni:

1. Periode kredit (kapan penagihan dimulai serta berapa lama batas waktu penagihan),

2. Berapa besar diskon yang akan diberikan kepada pelanggan yang membayar pada periode diskon.

Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah: a. Sifat ekonomik produk, b. Kondisi penjual, c. Kondisi pembeli, d. Periode kredit, e. Potongan tunai dan f. Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank).

Page 9: Presentasi manajemen piutang

Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para langganan. Oleh karena itu banyak perusahaan yang berusaha mengurangi resiko kredit dengan memperhatikan lima “C” sebelum memberikan persetujuan kredit.

1. Character, kemungkinan dari para pelanggan secara jujur berusaha memenuhi kewajibannya.

2. Capacity, pendapat subjektif mengenai kemampuan pelanggan. Ini diukur dari record tahun sebelumnya, atau dengan observasi fisik pada pabrik dan toko pelanggan.

3. Capital, diukur oleh posisi finansial perusahaan secara umum, dimana hal ini ditunjukkan dengan analisis ratio finansiil, khususnya ditekankan pada “tangible networth” perusahaan.

4. Collateral, dicerminan dari aktiva yang dijaminkan bagi keamanan kredit.

5. Conditions, menunjukkan pengaruh langsung dari trend ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan atau perkembangan khusus dalam bidang ekonomi yang mempengaruhi efek terhadap kemampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.

Penilaian resiko kredit

Page 10: Presentasi manajemen piutang

Langkah-langkah Pencegahan Resiko Tidak Tertagihnya Piutang:

1. Penentuan besarnya resiko yang akan ditanggung perusahaan, hal ini ditentukan atas dasar pengalaman-pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Misalnya resiko ditetapkan 10% dari piutang, jika perusahaan berencana meningkatkan penjualan dengan Rp100.000 dan akan menyebabkan tambahan biaya Rp50.000, maka tambahan keuntungannya adalah sebesar Rp 40.000 (100.000-50.000-(10%x100.000))

2. Kemampuan debitur memenuhi kewajibannya, hal ini dapat diukur dengan likuiditas dan rentabilitas. Selain itu perlu dipertimbangkan “soliditas”:

a. Soliditas komersiil, kejujuran debitur/direkturnya dalam memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya.

b. Soliditas finansiil, memiliki modal kerja yang cukup dalam memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya

c. Soliditas moril, sifat-sifat dan moril yang baik dari debitur/direkturnya.

Page 11: Presentasi manajemen piutang

3. Membuat klasifikasi kredit tiap pelanggan, hal ini dapat digunakan daftar analisis umur piutang (aging schedule) sehingga diketahui sejarah kredit tiap-tiap pelanggan.

4. Mengadakan seleksi calon pelanggan, berdasar sejarah kredit dapat ditentukan pelanggan mana yang dapat ditambah plafon kredit, diturunkan, atau tetap.

Page 12: Presentasi manajemen piutang

Menghitung Rata-Rata PiutangRata-rata piutang = (piutang awal tahun + piutang akhir tahun)/2

Menghitung Perputaran PiutangPerputaran piutang = penjualan bersih / rata-rata piutang

Menghitung Rata-Rata Pengumpulan PiutangRata-Rata pengumpulan Piutang = 360 hari / perputaran piutang

Menghitung Perputaran Piutang

Page 13: Presentasi manajemen piutang

Misalnya PT. ABC memiliki informasi mengenai penjualan tahun 2002 sebesar Rp 200 dan tahun 2003 Rp 180, piutang awal tahun 2002 Rp 40 dan akhir tahun Rp 60, sedangkan piutang awal tahun 2003 Rp 50 dan akhir tahun Rp 30. Perputaran piutang dan rata-rata pengumpulan piutang dapat disajikan dalam tabel :

Page 14: Presentasi manajemen piutang

Keterangan 2002 2003Penjualan Bersih (Net Credit Sales) Rp 200 Rp 180Piutang Awal Tahun Rp 40 Rp 50Piutang Akhir Tahun Rp 60 Rp 30Rata-Rata Piutang ( Average Receivable) Rp 50 Rp 40Perputaran Piutang (Receivable Turnover) 4 kali 4.5 kaliRata-Rata Pengumpulan Piutang (Average Collection Periode)

90 hari 80 hari

Hari rata-rata pengumpulan piutang adalah sangat penting, makin lama makin buruk bagi kas perusahaan, dan sebaliknya. Perputaran piutang yang tinggi sangat baik bagi perusahaan, karena investasi dalam piutang rendah, dan sebaliknya.

Page 15: Presentasi manajemen piutang

Perputaran piutang harus dikendalikan dengan menyusun tabel umur piutang (aging schedule of receivables), di mana dalam tabel tersebut dapat diketahui jumlah piutang yang segera dapat ditagih dan yang lambat ditagih, dan dapat diketahui penghutang atau debitur yang baik dan yang buruk.

Pengendalian Piutang

Page 16: Presentasi manajemen piutang

Untuk mengelola keuangan perusahaan yang baik, manajer keuangan harus menyusun anggaran pengumpulan piutang yang akan digunakan untuk mengendalikan piutang. Makin panjang umur piutangnya, makin buruk kondisi perusahaan karena makin lama piutang tersebut menjadi uang tunai (kas).

Contoh skedul umur piutang dapat disajikan dalam Tabel, yang terdiri PT ABC dan PT ABK. Syarat kredit kedua perusahaan tersebut adalah 2/10, net 30.

Page 17: Presentasi manajemen piutang

Tabel Skedul umur piutang (Anging Schedule of Receivable)Umur Piutang

PT ABC PT ABK

Nilai Piutang

% dari Total Nilai Piutang

Nilai Piutang

% dari Total Nilai Piutang

0-10 640 80 % 400 50 %11-30 160 20 % 160 20 %31-45 0 120 15 %46-60 0 80 10 %Di atas 60 0 40 5 %

Total 800 100 % 800 100 %

Page 18: Presentasi manajemen piutang

PT ABC lebih baik dari pada PT ABK, karena semua pelanggan membayar tepat waktu 80% pada hari ke 10, dan sisanya 20% membayar pada hari ke 30. Sedangkan PT ABK tidak tepat membayar sesuai dengan perjanjian kredit, 30% yaitu (15% + 10% + 5%) pelanggannya membayar lewat 30 hari dari jatuh tempo. Perusahaan yang baik seyogyanya mengikuti manajemen piutang PT ABC seperti ilustrasi di atas.

Page 19: Presentasi manajemen piutang

Manajer keuangan harus kontrol ketat jangka waktu penagihan dan skedul umur piutang. Kedua unsur itu harus dihubungkan dengan syarat kredit dan kedua unsur itu untuk mengetahui efektivitas bagian penagihan menjalankan tugasnya. Jika jangka waktu penagihan makin panjang dan rasio umur piutang yang melewati jatuh tempo makin besar, maka harus diadakan peninjauan kembali kebijakan penjualan kredit.

Page 20: Presentasi manajemen piutang

Selama ini perusahaan menjual secara tunai, omset penjualannya sebesar Rp 800 juta, keuntungan 15% dari penjualan. Jika perusahaan berencana untuk menjual secara kredit dengan syarat pembayaran n/60. hal ini ditaksir akan meningkatkan omset penjualan menjadi 1.050 juta pertahun. Dana yang dibutuhkan untuk membiayai piutang tersebut ditaksir sebesar Rp148,75 juta pertahun.

Apakah manejemen menerima alternatif penjualan kredit tersebut?· Manfaat : tambahan keuntungan = (1.050 jt – 800 jt) x 15% = Rp 37,5 jt· pengorbanan :perputaran piutang = 360/60 = 6 kalirata-rata piutang = 1.050/6 = 175 jtdana untuk membiayai piutang = 148,75jtbiaya dana yang ditanggung 148,75 x 15% = 22,31 jtmanfaat bersih = Rp 15,19 jtBenefit > cost, layak untuk diterapkan

Analisa Usulan Perubahan Kebijakan Kredit

Page 21: Presentasi manajemen piutang

TERIMA KASIH