presentasi kasus caries dentis

13
Kasus Bangsal SEORANG WANITA 62 TAHUN DENGAN CALCULUS Disusun oleh: Magdalena Wibawati G99141061 Pembimbing drg. Shinta Kartikasari KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI

description

caries dentis

Transcript of presentasi kasus caries dentis

Page 1: presentasi kasus caries dentis

Kasus Bangsal

SEORANG WANITA 62 TAHUN DENGAN

CALCULUS

Disusun oleh:

Magdalena Wibawati

G99141061

Pembimbing

drg. Shinta Kartikasari

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU GIGI DAN MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2015

Page 2: presentasi kasus caries dentis

KASUS BANGSAL RSUD DR. MOEWARDI

Nama : Ny. S

Usia : 62 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Buruh cuci

Alamat : Sukoharjo, Jawa Tengah

No RM : 01-31-46-xx

Status : Menikah

Kamar : Anggrek 1/1D

Tanggal Pemeriksaan : 26 September 2015

ANAMNESIS

a. Keluhan Utama : Nyeri pada gusi bawah kanan belakang

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh nyeri pada gusi bawah kanan belakang sejak 2

minggu SMRS. Nyeri dirasakan hilang timbul dan dirasakan terutama saat

digunakan untuk mengunyah makanan. Namun sejak 1 minggu SMRS nyeri

dirasakan berkurang. Rasa nyeri tidak dipengaruhi oleh adanya rangsang

dingin maupun panas. Nyeri tidak dirasakan menjalar. Pasien tidak mengeluh

adanya gusi bengkak, gusi bernanah, gusi berdarah, maupun gigi goyang.

Sebelumnya pasien belum pernah periksa ke dokter gigi.

Selain itu pasien juga mengeluh batuk sejak 6 bulan SMRS. Batuk

dirasakan terus-menerus, semakin lama semakin memberat sejak 3 bulan

SMRS. Batuk disertai dahak berwarna kuning kehijauan, kental, batuk darah

(-). Batuk juga disertai dengan sesak nafas yang dirasakan terus-menerus.

Sesak nafas memberat dengan aktivitas, namun tidak dipengaruhi cuaca atau

debu. Pasien kemudian periksa ke puskesmas, diperiksa dahak dan di rontgen,

kemudian diberi pengobatan untuk 6 bulan. Setelah mendapat pengobatan

1

Page 3: presentasi kasus caries dentis

selama 3 bulan, karena belum ada perbaikan dan keluhan semakin memberat,

kemudian pasien dirujuk ke RSDM.

Saat ini pasien dirawat oleh bagian Paru dengan diagnosis abses paru

kiri e.c TB dd non TB, dan dikonsultasikan ke bagian gigi dan mulut untuk

mencari adakah fokal infeksi.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat mondok : disangkal

b. Riwayat sakit lainnya

Diabetes : disangkal

Hipertensi : disangkal

Alergi : disangkal

Jantung : disangkal

d. Riwayat Penyakit Keluarga

a. Riwayat penyakit serupa : disangkal

b. Riwayat DM : disangkal

c. Riwayat hipertensi : disangkal

d. Riwayat alergi : disangkal

e. Riwayat jantung : disangkal

e. Riwayat Kebiasaan

Gosok gigi : 1x sehari

Minum alkohol : disangkal

Merokok : disangkal

f. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien adalah seorang buruh cuci berusia 62 tahun. Pasien berobat dengan

fasilitas BPJS.

2

Page 4: presentasi kasus caries dentis

PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : tampak sakit sedang, compos mentis, GCS E4V5M6

2. Vital sign : Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Frekuensi napas : 24 x/menit

Suhu : 36,8 0C

3. Mata : Conjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),

4. Telinga : sekret (-/-), darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-)

5. Mulut : bibir kering (+), sianosis (-), mukosa pucat (-), gusi

berdarah (-), stomatitis (-), oral thrush (-), papil lidah atrofi

(-)

6. Leher : simetris, trakhea di tengah, JVP tidak meningkat, KGB

servikal membesar (-), tiroid membesar (-), nyeri tekan (-)

7. Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat, Ictus cordis

teraba di SIC V, 1 cm linea

midclavicularis sinistra

Perkusi : Kesan batas jantung kesan tidak melebar

Auskultasi : HR 80 kali/menit, reguler BJ I-II intensitas

normal, reguler, bising (-), gallop (-)

8. Paru : Inspeksi : pengembangan dinding dada kiri < kanan

Palpasi : fremitus raba kiri < kanan

Perkusi : sonor / redup mulai SIC IV

Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+ menurun mulai

SIC IV), RBK (-/-)

9. Abdomen : Inspeksi : dinding perut sejajar dari dinding dada

Auskultasi : bising usus (+) intensitas normal

Perkusi : timpani, pekak alih (-)

Palpasi : supel, hepar tidak teraba, nyeri tekan (-),

bruit (-)

10. Extremitas : Atas : oedem (-/-), akral dingin (-/-)

3

Page 5: presentasi kasus caries dentis

Bawah : oedem (-/-), akral dingin (-/-)

11. Genital : Tidak tampak adanya kelainan

ORAL STATUS

Extra oral :

Maxilla : tidak ada kelainan

Mandibula : tidak ada kelainan

Lips : tidak ada kelainan

Intra Oral:

Palatum : tidak ada kelainan

Lingua : tidak ada kelainan

Upper gingiva : tidak ada kelainan

Lower gingiva : tidak ada kelainan

Left bucal : tidak ada kelainan

Right bucal : tidak ada kelainan

Oral hygiene : Buruk

Dental Formula

Permanent Teeth

M M

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17

Element : tampak calculus pada semua gigi

Sondation : tidak dilakukan

Palpation : (-)

Percution : (-)

Chlor etil : tidak dilakukan

4

Page 6: presentasi kasus caries dentis

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal : 22 September 2015

Nilai Satuan Rujukan

Hb 9.8 g/dL 12.0-15.6

Hct 30 % 33-45

AL 22.3 ribu/uL 4.5-11.0

AT 502 ribu/uL 150-450

AE 3.25 ribu/uL 4.10-5.10

GDS 121 mg/dL 70-110

Ureum 50 mg/dL <50

Kreatinin 0.7 mg/dL 0.6-1.2

Natrium 138 mmol/L 136-145

Kalium 3.8 mmol/L 3.7-5.4

Chlorida 101 mmol/L 98-106

SGOT 82 u/l <31

SGPT

HBsAg

35

Nonreactive

u/l <34

Nonreactive

ASSESMENT

Calculus

TERAPI

- menjaga kebersihan gigi dan mulut

- betadine gargle 3x sehari setelah makan

- pro scalling

PROGNOSIS

Ad vitam : dubia ad malam

Ad sanam : dubia ad malam

Ad fungsionam : dubia ad malam

5

Page 7: presentasi kasus caries dentis

FOTO KASUS

PEMBAHASANPasien merupakan konsulan dari bagian Paru dengan diagnosis abses paru

kiri e.c TB dd non TB, dikonsultasikan ke bagian gigi dan mulut untuk mencari

adakah fokal infeksi. Dari anamnesis didapatkan keluhan nyeri pada gusi bawah

kanan belakang sejak 2 minggu SMRS. Nyeri dirasakan hilang timbul dan

dirasakan terutama saat digunakan untuk mengunyah makanan. Namun sejak 1

minggu SMRS nyeri dirasakan berkurang dan saat dilakukan pemeriksaan pasien

tidak merasakan nyeri.

Dari hasil pemeriksaan oral, tidak didapatkan kelainan pada ekstra oral

(maksila, mandibula, bibir), maupun intra oral (lidah, mukosa buccal, gusi,

palatum), namun dari pemeriksaan gigi didapatkan adanya calculus pada semua

gigi. Hal ini menunjukkan oral hygiene yang buruk. Hasil pemeriksaan ini sesuai

6

Page 8: presentasi kasus caries dentis

dengan riwayat kebiasaan pasien yaitu sikat gigi hanya sekali sehari, sehingga

kebersihan gigi tidak terjaga.

Karang gigi (calculus) merupakan plaque yang telah mengalami

pengerasan, kalsifikasi atau remineralisasi. Plaque merupakan suatu substansi

berwarna kekuningan yang melekat pada permukaan gigi yang disebabkan oleh

bakteri, asam, sisa makanan dan air liur dalam mulut. Calculus memiliki

permukaan yang sangat kasar di mana bakteri dapat dengan mudah melekat di

permukaannya. Permukaan kasar ini menjadi tempat koloni bakteri yang

menyebabkan berbagai masalah, seperti radang gusi (gingivitis/periodontitis),

kerusakan gigi (caries) dan bau mulut (halitosis). Jika ditemukan adanya calculus,

seharusnya juga dihitung Calculus Index untuk mengetahui derajat keparahan

calculus. Kriteria perhitungan Calculus Index (CI) adalah sebagai berikut:

1) Nilai 0, jika tidak terdapat calculus

2) Nilai 1, jika terdapat calculus supraginggiva pada sepertiga permukaan gigi.

3) Nilai 2, jika terdapat calculus supraginggiva lebih dari sepertiga tetapi tidak

lebih dari dua pertiga permukaan gigi atau terdapat titik calculus subginggiva

pada cervical gigi.

4) Nilai 3, jika terdapat kalkulus supraginggiva lebih dari dua pertiga permukaan

gigi atau terdapat calculus subginggiva disepanjang cervical gigi.

Menghitung Calculus Indeks (CI)

CI = __Jumlah nilai calculus___

jumlah gigi yang diperiksa

Kriteria CI adalah sebagai berikut:

1) 0,0-0,6 = Baik

2) 0,7-1,8 = Sedang

7

Page 9: presentasi kasus caries dentis

3) 1,9-3,0 = Buruk

Calculus Index pada pasien ini mendapat hasil 2. Hasil ini didapatkan dari

jumlah nilai calculus (60) dibagi jumlah gigi yang diperiksa (30). Dari hasil ini

dapat diketahui bahwa Calculus Index pada pasien ini buruk.

Rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien dapat disebabkan karena banyaknya

karang gigi yang dapat menyebabkan radang pada gusi maupun jaringan

periodontal. Periodontitis dimulai dengan gingivitis. Apabila tidak dirawat,

bakteri dalam plaque gigi akan menyebar dan berkembang kemudian toksin yang

dihasilkan bakteri akan mengiritasi gingiva sehingga merusak jaringan

pendukungnya. Namun, pada pasien tidak didapatkan adanya gusi berdarah, gusi

berwarna merah, bengkak dan lunak, tidak terlihat adanya bagian gusi yang turun

dan menjauhi gigi, tidak terdapat nanah diantara gigi dan gusi, maupun gigi

goyang, sehingga pasien belum didiagnosis sebagai periodontitis.

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah menjaga

kebersihan gigi dan mulut dengan kumur menggunakan betadine gargle 3x sehari

setelah makan dan pro scalling di poli gigi dan mulut untuk membersihkan

calculus.

KESIMPULAN

1. Karang gigi (calculus) merupakan plaque yang telah mengalami pengerasan,

kalsifikasi atau remineralisasi. Plaque merupakan suatu substansi berwarna

kekuningan yang melekat pada permukaan gigi yang disebabkan oleh

bakteri, asam, sisa makanan dan air liur dalam mulut.

2. Faktor risiko dari pasien ialah oral hygiene yang buruk.

3. Calculus Index perlu dihitung untuk mengetahui derajat keparahan calculus.

4. Penatalaksanaan pada pasien ini adalah edukasi untuk menjaga kebersihan

gigi dan mulut dengan kumur menggunakan betadine gargle 3x sehari

setelah makan dan pro scalling untuk membersihkan calculus.

8