Presentasi IGD Pak Rofik
-
Upload
agung-indra -
Category
Documents
-
view
38 -
download
6
description
Transcript of Presentasi IGD Pak Rofik
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA NY
M DENGAN DIAGNOSA SYOK SEPTIK DI ZONA RED
RUANG IGD RSUD DR.ISKAK TULUNGAGUNG
olehSITI RINI UTAMI
10209029
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
1. IDENTITAS PASIENNama Pasien : Ny.MJenis Kelamin : PPendidikan : SMUAlamat Rumah :
PlosokandangDiagnosa Medik : Syok SeptikDatang ke IGD tanggal : 23 – 06 –
2013
Pukul : 09.00Umur : 60 TahunAgama : IslamPekerjaan : Ibu Rumah
TanggaNo Registeer : 638092Kendaraan : Kendaraan
LainTriage : Merah
2. PENGKAJIAN
Keluhan Utama :Pusing, diare mual, muntah
Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengatakan diare 3x
campur darah, mual muntah tiap makan minum, pusing lemasRiwayat Penyakit Terdahulu :
Tidak Ada
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PRIMER
A. AIRWAYPaten
B. BREATHINGBunyi Nafas :
VesikulerIrama Nafas :
TeraturFrekuensi Nafas :
20 x/mt
C. CIRCULATION
Akral : Dingin
Cianosis : Tidak
Pengisian Kapiler : > 2 detik
Tekanan Darah : 90/70 mmHg
Nadi : Teraba
Nadi : 89 x/menit
Pendarahan : Tidak
Adanya riwayat kehilangan cairan dalam jumlah besar : Diare, Muntah
Kelembababn Kulit : Lembab
Turgor : Normal
Produksi Urine : 300 cc
Gangguan keseimbangan cairan elektrolit
Resiko Syok Hipovolemik
D. DISABILITYTingkat Kesadaran :Nilai CGS Dewasa : E: 4 M: 5 V: 6Diameter : 2 mmRespon Cahaya : +
5 55 5
E. EXPOSUREAdanya trauma pada
daerah : Tidak adaAdanya jejas / luka
pada daerah : Tidak ada
F. FAHRENHEITSuhu axila 375 °
PENGKAJIAN KEPERAWATAN SEKUNDER
EKG : Irama Teratur
GDA : 169
Laborat : DL, UL, SE (Hasil Belum Ada)
TERAPI MEDIS
Oksigen : Nasal
Cairan : RL 1500 cc dan HES 500 cc
Obat : Ranitidin 50 mg, Cefotaksime 1 gram, Ondansetrone 4 mg
ANALISA DATA
DATAS :pasien menuturkan kondisinya lemas dan pusingO :Tensi 90/70 mmHg S(aksila) = 37° C
N:89 C terabaR:20 x/menit
Terpasang O2 (nasal) akral dingin irama nafas teratur Nadi perifer teraba sangat lemah
ETIOLOGIMikro organisme (bakteri gram positif Stapilokokus aureus
dan Seudomonas Sp Fase dingin (Hipoglikemik) Vasokontriksi Curah Jantung TD Menurun Metabolisme ke jaringan terganggu pusat gangguan perfusi jaringan perifer
MASALAHG3 perfusi jaringan perifer
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan Perfusi jaringan perifer
b/d penurunan curah jantung yang ditandai dengan tensi 90/70 mmHg, S : 37⁵ C (aksila) N: 89, R : 20 x/menit
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny.M Dx Medis : Syok Septik NO Rekam Medis : 638027 Tanggal : 23 Juni 2013 DX KEPGangguan perfusi jaringan perifer b/d penurunan
curah jantung yang ditandai dg tensi 90/70 S 37⁵ (aksila) N : 89 R: 20 x/menit TUJUANSetelah dilakukan tindakan di zona red perfusi
jaringan perifer akan efektif dlm waktu 1 x 24 jam yang ditandai dg kriteria hasil
KRITERIA HASIL1.Peningkatan Tekanan Darah 2.Akral menjadi hangat3.Nadi perifer teraba kuat teratur4.Terjadi peningkatan curah jantung
INTERVENSI1.BHSPR : Hubungan saling percaya
membantu perawat dalam mempermudah menggali informasi tentang sakit yang diderita pasien
2.Observasi TTV (tensi nadi suhu RR)R : TTV (merupakan indikasi tubuh
secara fisiologis
3.Pantau adanya pavestesia (matirasa/kesemutan)
R : Pemantauan digunakan sebagai manajemen sensasi perifer
4.Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala cedera saraf perifer dan pentingnya menghubungi tim medis dg segera
R : Identifikasi awal keluarga terhadap kelainan fisik sejak dini
5. Kolaborasi dg tim medis lainR : Mempercepat keseimbangan klien
ANALISA DATA
DATAS: Pasien menuturkan sudah diare 3 kali dalam
hari ini, mual, muntah tiap makan, badan lemas
O: Tensi: 90/70 mmHgN : 89 x/menitS : 37⁵GCS : 4,5,6Konsistensi Diare cair: akral dingin turgor kulit
baik mata cowong +
ETIOLOGIMikroorganisme (BAKTERI GRAM)
stapilococus aureus dan seudomanas sp fase dingin hipodinamik vasekontriksi kegagalan pengisisan kapiler kehilangan volume cairan vaskuler gangguan keseimbangan cairan
MASALAHGangguan keseimbangan cairan
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d kehilangan volume cairan Intravaskuler yg ditandai dg akral dingin, mata cowong +, konsistensi diare cair 3 x sehari.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Gangguan keseimbangan cairan b/d kehilangan volume cairan intravaskuler yg ditandai dengan mata cowong, akral dingin, tensi 90/70
TUJUANSetelah dilakukan perawatan 1 x 24 jam
terjadi keseimbangan cairan dalam tubuh PX yang ditandai dengan kriteria hasil
KRITERIA HASIL1.Konsistensi diare cair menurun2.Akral hangat3.Mata tidak cowong4.Tensi Meningkat INTERVENSI1.BHSPR : BHSP dapat membantu perawat dalam
mempermudah menggali informasi tentang penyakit yang diderita
2.Observasi TTVR : TTV merupakan indikasi tubuh secara fisiologis
3.Kolaborasi dg Tim Medis lain dalam pemberian cairan REL + HES
R : Membantu keseimbangan air dalam kompartemen intraseluler dan extraseluler
4.Ajarkan pemberian asuhan mengenai tanda komplikasi kekurangan volume cairan
R : Membantu pasien dan keluarga dalam mngenal tanda –tanda komplikasi kekurangan cairan
5.Ajarkan memberikan minum sesring mungkinR: Untuk memenuhi kebutuhan cairan pasien
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI Pukul o9.00Melakukan BHSP , Mengkaji keluhan pasien Pukul 09.15Pasien mengeluh diare 3 x, konsistensi
encer, berampas, campur darah Pukul 09.30Melakukan pemasangan monitor, EKG, cek
GDA, Memasang nasal
Pukul 09.35Melakukan Skin Test Cefotaksin Pukul 09.40Mengobservasi TTV, tensi 90/80 mmHg N: 87
x/menit S: 37⁵ C, RR:20 x/menit Pukul 09.50Memberikan grojok RL 1500 dan HES 500 cc Pukul 10.00Memasukkan obat Ranitidin Cefotaksin dan
Onden Setron
EVALUASIS: Klien mengatakan tubuhnya masih
lemasO: Keadaan umum : Kesadaran
Composmetis akral hangat, CRT > 2 detik, terpasang O2 4 lpm, sesak +, TTV 110/80, N: 92 x/menit, N: 37˚C, RR : 20, GDA : 169
A: 1.Masalah perfusi jaringan teratasi sebagian.
2.Masalah kekurangan cairan teratasi sebagian
P: DX1 : Lanjutkan intervensi 1,2,3 DX2: Lanjutkan intervensi 1,2
Terima kasih