Presentasi Evaluasi escae building

27
Welcome to Presentasi Proposal Penelitian Tugas Akhir KAJIAN KONFIGURASI ESCAPE BUILDING UNTUK EVAKUASI TERHADAP BENCANA TSUNAMI DI KOTA BANDA ACEH Teuku Ichsan Nurrady 0907121326

description

evaluasi escape building banda aceh

Transcript of Presentasi Evaluasi escae building

Page 1: Presentasi Evaluasi escae building

Welcome to

Presentasi Proposal Penelitian Tugas Akhir

KAJIAN KONFIGURASI ESCAPE BUILDING UNTUK EVAKUASI TERHADAP BENCANA TSUNAMIDI KOTA BANDA ACEHTeuku Ichsan Nurrady

0907121326

Page 2: Presentasi Evaluasi escae building

Pokok BahasanLatar Belakang APerumusan MasalahBTujuan dan ManfaatCBatasan MasalahDTinjauan pustaka

Metodologi Penelitian

Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan

EF

G

Page 3: Presentasi Evaluasi escae building

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sangat rawan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami

Kota Banda Aceh adalah salah satu kota di Indonesia yang pernah mengalami salah satu

bencana tsunami yang paling parah, yang pernah tercatat

Pentingnya upaya meminimalisir korban jiwa akibat bencana gempa bumi dan tsunami, salah

satu upaya dengan membangun Escape Building

Kota ini masih memiliki kemungkinan mengalami bencana gempa bumi disertai tsunami.

A

Page 4: Presentasi Evaluasi escae building

Perumusan Masalah

3D Funktion1. Rechtsklick auf das Objekt

2. Wähle “Form formatieren...”

3. Wähle “3D-Drehung”

B

Mengevaluasi konfigurasi bangunan tempat berlindung (escape building) untuk evakuasi bahaya tsunami di kota Banda Aceh

Page 5: Presentasi Evaluasi escae building

Mengevaluasi konfigurasi escape

building eksisting dan alternatif untuk

evakuasi tsunami berdasarkan sistem informasi geografis

(SIG)

C

Sebagai salah satu alternatif acuan pemilihan lokasi escape building sebagai upaya perencanaan evakuasi tsunami

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Manfaat

Page 6: Presentasi Evaluasi escae building

Batasan MasalahD

Penelitian ini tidak membahas proses terjadinya gelombang tsunami,

Peta rendaman tsunami yang digunakan untuk analisis adalah peta yang didapatkan dari UPT-GIS Bappeda Kota Banda Aceh, dan khusus untuk kota Banda Aceh,

Penelitian ini tidak menghitung kapasitas tampungan escape building

Dalam memperkirakan jumlah penduduk dihitung dengan menggunakan kepadatan penduduk (distribusi penduduk dianggap merata),

Lebar jalan untuk evakuasi tidak memperhitungkan kapasitas lalulintas dalam kondisi darurat, sehingga kemungkinan adanya kemacetan lalulintas diabaikan.

Page 7: Presentasi Evaluasi escae building

Tinjauan Pustaka

Tsunami berasal dari bahasa Jepang “tsu” yang berarti gelombang dan

“nami” yang berarti pelabuhan, sehingga tsunami memiliki arti

gelombang pasang besar laut yang sering terjadi di wilayah pelabuhan

ataupun garis pantai.

E Gelombang Tsunami

Secara umum tsunami lebih sering disebabkan terjadinya gempa bawah laut. Gerakan vertikal pada kerak bumi dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada diatasnya

Page 8: Presentasi Evaluasi escae building

- Gempa bumi tektonik,- Erupsi vulkanik (gempa vulkanik),- Longsoran (land-slide),- Benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas,- Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km,- Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR, dan- Jenis pensesaran : sesar naik/sesar turun.

Beberapa hal yang dapat

mengakibatkan terjadinya

perubahan permukaan laut, yang kemudian

dapat mengakibatkan

tsunami Morologi pantai,

Terdapatnya teluk, Batimetri (topografi) kelautan oleh

pembentukan gunung bawah laut, Terletak di dekat pinggiran pertemuan

subduksi Lempeng Benua-Samudera, dan Adanya struktur geologi kompleks khususnya

sesar naik / sesar turun.

beberapa faktor geologi yang dapat menyebabkan atau menentukan kuatnya gelombang tsunami yang terjadi

Page 9: Presentasi Evaluasi escae building

Cepat Rambat Gelombang Tsunami dan Hubungannya dengan Proses Evakuasi Tsunami

Kecepatan evakuasi sangat bergantung pada waktu terjadinya tsunami setelah terjadinya gempa hingga gelombang menyentuh garis pantai. Dengan demikian, perencanaan lokasi escape building tsunami harus meninjau waktu berjalan saat evakuasi, jarak terjauh evakuasi dan juga waktu rambat gelombang tsunami yang terjadi

Potangaroa (2008) menyelidiki gerakan berjalan orang berdasarkan video yang diambil saat tsunami Aceh tahun 2004, dan menyarankan tiga kategori pengungsi berdasarkan kecepatan mereka berjalan.

Kecepatan rembat gelombang dan waktu evakuasi

Kecepatan berjalan saat mengungsi

Kondisi BerjalanKecepatan Evakuasi

Meter/detik

Seseorang dengan anak (A person with a child) 1.5Orang tua bergerak bebas ( An independent elder person) 1.0-1.5Orang tua sudah ketergantungan ( A dependent elderly person) 1.0

Page 10: Presentasi Evaluasi escae building

Cepat Rambat Gelombang Tsunami dan Hubungannya dengan Proses Evakuasi Tsunami

Evaluasi yang dilakukan berdasarkan jarak terjauh dalam wilayah layanan tertentu, sehingga jarak antara pusat aktivitas perduduk seperti sekolah, pasar, ataupun tempat kerja, menuju escape building tidak diperhitungkan. 

Menurut Murat Saatcioglu, dkk, (2005), menyebutkan bahwa waktu datangnya gelombang hingga ke Banda Aceh adalah 15 menit, dengan ketinggian di laut dalam sebesar 60 cm dan kecepatan 500-600 km/hr, dan ketinggian di laut dangkal mencapai hingga 20-30 m dengan kecepatan 10 km/hr. berdasarkan penelitian tersebut, penelitian ini mengasumsikan waktu datang gelombang tsunami adalah 15 menit.

Kecepatan Berjalan

Kecepatan Gelomban

g

Waktu & Jarak

Evakuasi

Page 11: Presentasi Evaluasi escae building

Escape building Evakuasi TsunamiMenurut Khalifatullah (2013) dalam jurnalnya menyebutkan, ada tiga jenis zona aman dalam rencana pencegahan bencana

Bangunan escape building merupakan tempat masyarakat menyelamatkan diri saat terjadinya tsunami, dapat berupa bangunan penting (sarana publik), tidak penting (rumah pribadi), ataupun bangunan khusus.

Tempat tinggal permanenPenampungan permanen dibangun sebagai gedung baru harus berlokasi dekat konsentrasi orang banyak sehingga orang di daerah mana pun mereka dapat hidup berlindung dan aman dari gelombang tsunami. Tempat penampungan sementara Penampungan sementara adalah bangunan yang ada di kota namun jumlah masih mungkin dan cukup kuat untuk menerima orang di dalamnya Zona EvakuasiZona evakuasi dapat berupa lapangan ataupun daerah outdoor. Zona evakuasi merupakan tempat pengungsian setelah terjadi tsunami dan juga biasanya zona ini merupakan zona yang paling aman terhadap bahaya gelombang tsunami.

Page 12: Presentasi Evaluasi escae building

Escape building Evakuasi Tsunami

Page 13: Presentasi Evaluasi escae building

Escape building Evakuasi Tsunami

Escape buildingAlue Daeh

Tengoh

Escape building

Lambung

Escape buildingDaeh Glumpang

Escape buildingUlee Lheue(TDMRC)

Page 14: Presentasi Evaluasi escae building

Escape building Evakuasi Tsunami

Page 15: Presentasi Evaluasi escae building

Sistem Peringatan Dini Tsunami IndonesiaPada dasarnya system peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) memiliki beberapa instrument penting, mulai dari peralatan deteksi, jalur komunikasi sebagai media pengiriman informasi, dan peralatan penerima informasi.

Stasiun seismik, Stasiun GPS, Stasiun Tide Gauge, dan Buoy merupakan peralatan penting dalam TEWS.

Page 16: Presentasi Evaluasi escae building

Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia

Desain kinerja InaTEWS

Page 17: Presentasi Evaluasi escae building

Sistem Informasi Geografis SIG

SIG adalah Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis (GIS Konsorsium Aceh-Nias 2007)

Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya

ArcGis

Page 18: Presentasi Evaluasi escae building

Sistem Informasi Geografis SIG

Clip terdapat dalam extract extension

untuk memisahkan / memotong polygon berdasarkan bentuk dari polygon lainnya.

Calculate Area

terdapat dalam spatial statistics

extension

menghitung luas area dari suatu

polygon

Service Area Analysis

metode yang bisa digunakan untuk

pemecahan masalah jaringan seperti

transversability, laju aliran atau kapasitas

ESRI (Environmental

Systems Research Institute).

Beberapa tools ArcGIS yang dipakai dalam penelitian ini yaitu

Page 19: Presentasi Evaluasi escae building

Sistem Informasi Geografis SIG

mendefinisikan service area sebagai area minimal dimana penduduk dapat mencapai escape building evakuasi yang terdekat dari tempat tinggalnya dengan berjalan kaki dalam durasi waktu evakuasi (clearance time)

ArcGis Network Analysist

tools service

area

Page 20: Presentasi Evaluasi escae building

Metodologi PenelitianF

Studi Literatur

Pencarian Data (UPTB-GIS

Bappeda Banda Aceh)

Persiapan Data (Digitasi)

Proses Analisis (ArcGis)

Penarikan Kesimpulan

Rekomendasi

Page 21: Presentasi Evaluasi escae building

Data yang diperlukan

Data Spasial

• Data Inundation Tsunami atau Peta Resiko Rendaman Tsunami• Data jaringan jalan kota Banda Aceh • Data eksisting escape building evakuasi tsunami atau tempat

evakuasi sementara (TES) tsunami kota Banda Aceh

Data NonSpasial

• Data kepadatan penduduk kota Banda Aceh• Data luas wilayah kota Banda AcehData eksisting escape

building evakuasi tsunami atau tempat evakuasi sementara (TES) tsunami kota Banda Aceh

Page 22: Presentasi Evaluasi escae building

Pelaksanaan Penelitian

1• Pengumpulan Data Spasial

2• Pengumpulan data Non Spasial

3• Melakukan analisis data dengan

menggunakan aplikasi ArsGIS

4

• Membuat Kesimpulan dan rekomendasi

Page 23: Presentasi Evaluasi escae building

Analisis DataPesiapan

DataInput data

(Jarak Terjauh)

analisis service area

calculate area

Analisa waktu

evakuasi

Waktu datang

gelombang (15 menit)

Waktu Publikasi

EWS

Asumsi Kecepatan berjalan (1

m/dtk)

Jarak terjauh evakuasi

Skenario

Waktu datang Gelombang

Tsunami

Waktu Publikasi

EWS

Waktu Respon Evakuasi Penduduk

Skenario 1

15 menit 0 menit 15 menit

Skenario 2

15 menit 3 menit 12 menit

Skenario 3

15 menit 6 menit 9 menit

Skenario 4

15 menit 9 menit 6 menit

Page 24: Presentasi Evaluasi escae building

Bagan Alir(flow Chart)

Mulai

Pengumpulan Data

Data Spasial Data Non-Spasial

Analisis Data

Digitasi Peta Prediksi Waktu Evakuasi

Database jaringan jalan

Analisa Jaringan (Network Analysis)

Evaluasi Escape building Eksisting

Alternatif Perencanaan Escape building

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Page 25: Presentasi Evaluasi escae building

JADWAL RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN

1

0

2

34

5

6

7

8

1

0

2

34

5

6

7

8PRESENTATIONLOAD

PRESENTATIONLOAD

G

1 Studi Literatur

2 Pengambilan Data

3 Persiapan Data

4 Pengolahan Data

5 Penulisan Laporan Penelitian

6 Seminar Hasil

AprilBulan

KegiatanNo.November Desember Januari Februari Maret

Page 26: Presentasi Evaluasi escae building

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik, 2013, Banda Aceh Dalam Angka (Banda Aceh In Figure) 2013, Banda Aceh: BPS.

BMKG, 2010, InaTEWS; Konsep dan Implementasi, Jakarta, BMKG

GIS Konsorsium Aceh Nias, 2007, Modul Pelatihan ArcGIS Tingkat Dasar, Banda Aceh, Staf Pemerintahan Kota Banda Aceh

Khalifatullah. E, et al, 2013, Kajian Konfigurasi Escape building Untuk Evakuasi Terhadap Bencana Tsunami Di Kota Pacitan,Tesis Program Sarjana

Potangaroa, R. (2008). Development of seismic strengthing options for housing - lessons from 2004,CARE (Canada) Banda Aceh Reconstruction Programme Seminar 

Saatcioglu.M, et al, 2005, Effects Of The December 26, 2004 Sumatra Earthquake And Tsunami On Physical Infrastructure [online], Available at; http://home.iitk.ac.in/~vinaykg/Iset457.pdf [accesed in 9 November 2014]

Sutikno, S. (2012). Evacuation Risk Analysis against Tsunami Hazard Based on Spatial and Network analysis on GIS.

Page 27: Presentasi Evaluasi escae building

TerimakasihTeuku Ichsan Nurrady