Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

66
“Program Restrukturisasi Usaha Tahun 2016” disampaikan pada : “FGD Pembahasan Penyusunan Policy Paper KUMKM dan Sinergi Program Kementerian Koperasi dan UKM dengan Komite Ekonomi dan Industri nasional (KEIN)” Rabu, 13 April 2016

Transcript of Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Page 1: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

“Program Restrukturisasi Usaha Tahun 2016”disampaikan pada :

“FGD Pembahasan Penyusunan Policy Paper KUMKM danSinergi Program Kementerian Koperasi dan UKM dengan

Komite Ekonomi dan Industri nasional (KEIN)”

Rabu, 13 April 2016

Page 2: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN BESARUSAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN BESAR (BERDASARKAN UU 20 TAHUN 2008)(BERDASARKAN UU 20 TAHUN 2008)

Usaha BesarUsaha Besar Omzet/tahun lebih dari Rp 50 MiliarAsset lebih dari 10 Miliar

Usaha KecilUsaha KecilOmzet/tahun Rp 300 Juta s.d. Rp 2,5 MiliarAsset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta

Usaha MikroUsaha MikroOmzet/tahun s.d.Rp 300 JutaAsset s.d. Rp. 50 juta

57.189.393 Unit (98,77%)

654.222 Unit (1,13%)

52.106 Unit (0,09%)

5.066 Unit (0,01%)

Tahun 2013TOTAL : 57.900.787

UNIT

Sumber: Badan Pusat Statistik 20132

Page 3: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

3

Page 4: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Global Competitive Among Countries of The ASEAN-10.Based on GCI 2014

4

Page 5: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Negara Score Peringkat 2014

Peringkat2013

Peringkat 2012

Peringkat 2011

Singapura 5.67 2 2 2 2

Malaysia 5.06 24 24 25 21

Brunei Darussalam

4.87 26 26 28 28

Thailand 4.52 37 37 38 39

Indonesia 4.40 38 38 50 46

Filipina 4.23 59 59 65 75

Vietnam 4.11 70 70 75 65

Kamboja 4.01 88 88 85 97Sumber : berbagai sumber dan World Economic Forum

- www.masnovanjogja.blogspot.com/2014/09/ranking-global-competitiveness-index.html

Global Competitiveness Index– ASEAN-8

5

Page 6: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Indonesia

2009 Indonesia

2014 S. Korea

2014 China 2014

Thailand 2014

India 2014

Vietnam 2014

Market Size 17 15 12 2 22 3 36

Macroeconomic Stability 72 26 9 10 31 110 87

Innovation 47 33 17 32 66 41 76

Business Sophistication 39 37 24 45 40 42 98

Goods Market Efficiency 37 50 33 61 34 85 74

Financial Market Sophistication 57 60 81 54 32 19 93

Infrastructure 86 61 11 48 47 85 82

Higher Education & Training 71 64 19 70 66 91 95

Institution 68 67 75 47 78 72 98

Health and Primary Education 87 72 18 40 81 102 67

Technology Readiness 88 75 22 85 78 98 102

Labor Market Efficiency 43 103 78 34 62 99 56

Overall Ranks 55 38 25 29 37 60 70

Ranking in global competitiveness (12 Variabel)

Source: Global Competitiveness Index, 2013 - 2014

6

Page 7: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

7

MENJABARKAN VISI DAN MISI JOKOWI-JK KEDALAM PROGRAM & KEGIATAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

Landasan Kebijakan

Umum

1. Pancasila

2. UUD 1945

1. Berdaulat dalam Bidang Politik;

2. Berdikari dalam Bidang Ekonomi;

3. Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan.

Trisakti Nawa Cita Jokowi-JK 2015 - 2019

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah -daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;

5. Meingkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing dipasar internasional;

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;

8. Melakukan revolusi karakter bangsa;

9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Arah Pembangunan 2015-2019

Nawa Cita Nawa Cita Ke-2: Ke-2:

Membuat Membuat pemerintah pemerintah tidak absen tidak absen dengan dengan membangun membangun tata kelola tata kelola pemerintahan pemerintahan yang bersih, yang bersih, efektif, efektif, demokratis demokratis dan dan terpercayaterpercaya

Nawa Cita Nawa Cita Ke-6: Ke-6: Meningkat-Meningkat-kan produk-kan produk-tivitas rakyat tivitas rakyat dan daya dan daya saing dipasar saing dipasar internasionalinternasional

Nawa Cita Ke-Nawa Cita Ke-7 :7 :

Mewujud-kan Mewujud-kan kemandirian kemandirian ekonomi ekonomi dengan dengan menggerak-menggerak-kan sektor-kan sektor-sektor sektor strategis strategis ekonomi ekonomi domestik;domestik;

Kebijakan :

1.Peningkatan kompetensi SDM KUMKM;

2.Perluasan akses pembiayaan;

3.Peningkatan nilai tambah dan jangkauan pemasaran UMKM;

4.Penguatan kelembagaan usaha dan Koperasi

5.Peningkatan iklim usaha yang kondusif.

Pelaksanaan Program/Kegiat

an

1. Reformasi Birokrasi;

2. Penataan Peratuarn Perundang-Undangan;

3. Peningkatan kapasitas SDM KUMKM;

4. Kemitraan;5. Program

Bantuan Sosial Ekonomi bagi KUMKM;

6. Dana Dekonsentrasi;

7. Tugas Pembantuan (TP);

8. Dana Bergulir LPDB-KUMKM;

9. Kredit dengan Pola Penjaminan/KUR;

Goals Setting

1. Meningkatnya Produktivitas dan Daya Saing

2. Meningkatnya iklim usaha yang kondusif;

3. SDM KUMKM yang Kompatibel;

4. Keuangan Inklusif;

5. Kelembagaan KUMKM yang sehat, kuat, tangguh dan mandiri;

6. Produk KUMKM berdaya saing

7. Jaringan dan Pasar KUMKM yang luas;

8. Pelayanan Prima Koperasi;

9. Meningkatnya peran pemerintah daerah dan masyarakat dalam pemberdayaan KUMKM.

Dinamika Lingkungan Eksternal

Dinamika Lingkungan Internal

Kondisi Mendatang

77

Page 8: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

8

Page 9: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

1.1 Kondisi Koperasi1.1 Kondisi Koperasi

Jumlah Aktif Tidak Aktif RAT Jumlah Aktif Tidak Aktif RAT1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

1 Aceh 7.428 3.764 3.664 2.069 18 NTB 3.966 2.283 1.683 1.244

2 Sumut 12.286 6.708 5.578 2.779 19 NTT 3.130 2.818 312 1.974

3 Sumbar 3.800 2.621 1.179 1.513 20 Kalbar 4.781 2.871 1.910 700

4 Riau 4.993 3.094 1.899 912 21 Kalteng 3.105 2.268 837 454

5 Jambi 3.685 2.291 1.394 933 22 Kalsel 2.571 1.669 902 792

6 Sumsel 5.852 4.336 1.516 1.584 23 Kaltim 5.184 3.524 1.660 1.598

7 Bengkulu 2.252 1.686 566 672 24 Kaltara 735 426 309 87

8 Lampung 4.833 3.041 1.792 683 25 Sulut 6.038 3.426 2.612 832

9 Babel 1.058 836 222 326 26 Sulteng 2.246 1.470 776 414

10 Kepri 2.252 1.391 861 329 27 Sulsel 8.556 5.318 3.238 1.288

11 DKI Jakarta 7.928 5.645 2.283 583 28 Sultra 3.368 2.616 752 329

12 Jabar 25.563 15.633 9.930 6.115 29 Gorontalo 1.148 741 407 260

13 Jateng 27.784 22.563 5.221 21.664 30 Sulbar 985 735 250 181

14 D.I. Yogyakarta 2.610 2.269 341 1.369 31 Maluku 3.225 2.370 855 239

15 Jatim 30.850 27.140 3.710 22.788 32 Papua 3.101 1.784 1.317 421

16 Banten 6.234 3.895 2.339 1.706 33 Malut 1.394 831 563 302

17 Bali 4.952 4.401 551 2.753 34 Papbar 1.595 785 810 115

Komposisi Koperasi Komposisi KoperasiProvinsi/D.I.No No Provinsi/D.I.

Sumber: Data Kementerian Koperasi dan UKM 2015

1. Total Koperasi : 209.488 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif1. Total Koperasi : 209.488 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif : 62.239 (dkeluarkan/dibekukan).: 62.239 (dkeluarkan/dibekukan).2. Koperasi Aktif : 147.249 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 80.008 unit2. Koperasi Aktif : 147.249 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 80.008 unit

9

Page 10: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

1.2 Kondisi UMKM1.2 Kondisi UMKM

Sumber : Data Kementerian KUKM Didasarkan pada Perhitungan BPS 2013

PONDASI :USAHA MIKRO DAN KECIL

± 55.162.164 Unit (99,91%)

USAHA MIKRO DAN KECIL USAHA MIKRO DAN KECIL ADALAH PONDASI PEREKONOMIAN NASIONALADALAH PONDASI PEREKONOMIAN NASIONAL

MasyarakatMasyarakatKoperasi Koperasi IndonesiaIndonesia

Usaha BesarUsaha Besar Omzet/tahun lebih dari Rp 50 MiliarAsset lebih dari 10 Miliar

Usaha KecilUsaha KecilOmzet/tahun Rp 300 Juta s.dRp 2,5 MiliarAsset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta

Usaha MikroUsaha MikroOmzet/tahun s.d.Rp 300 JutaAsset s.d. Rp. 50 juta

Kontribusi UMKM :1.PDB : 57,56%2.T. Kerja : 96,99%3.Ekspor Non Migas : 15,68%(Data BPS 2013)

10

Page 11: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

11

Page 12: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Pengurangan angka kemiskinan

Pertumbuhanekonomi

Pengembangan UKMYang berbasis iptek dan

berdaya saing

PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO meningkatkan pendapatan

masy. berpendapatan rendah

KOPERASI meningkatkan posisi tawar

Dan Efisiensi Kolektif para anggotanya

Misi ke 2 : Bangsa yg

berdaya saing

Misi ke 5 : Pemerataan

Pembangunan dan berkeadilan

MISI RPJPN 2005-2025 SASARAN

2.1. KERANGKA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DALAM RPJPN 2005-2025

12

Page 13: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

2.2.22 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DALAM RPJMN 2015-2019KOPERASI DAN UMKM DALAM RPJMN 2015-2019

13

Page 14: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Sasaran Indikator Target1. Meningkatnya

kontribusi UMKM dan koperasi dalam perekonomian

1. Pertumbuhan kontribusi UMKM dan koperasi dalam pembentukan PDB (rata-rata/tahun)

6,5-7,5%

2. Pertumbuhan jumlah tenaga kerja UMKM (rata-rata/tahun) 4,0-5,5%3. Pertumbuhan kontribusi UMKM dan koperasi dalam ekspor non

migas (rata-rata/tahun)5,0-7,0%

4. Pertumbuhan kontribusi UMKM dan koperasi dalam investasi (rata-rata/tahun)

8,5-10,5%

2. Meningkatnya daya saing UMKM

5. Pertumbuhan produktvitas UMKM (rata-rata/tahun) 5,0-7,0%6. Proporsi UMKM yang mengakses pembiayaan formal (target

tahun 2019)25,0%

7. Jumlah UMKM dan koperasi yang menerapkan standardisasi mutu dan sertifikasi produk (kumulatif selama 5 tahun)

50.000 unit

3. Meningkatnya usaha baru

8. Pertambahan jumlah wirausaha baru – melalui program pusat dan daerah (kumulatif selama 5 tahun)

1 juta unit

4. Meningkatnya kinerja kelembagaan dan usaha koperasi

9. Partisipasi anggota koperasi dalam permodalan (target tahun 2019)

55,0%

10. Pertumbuhan jumlah anggota koperasi (rata-rata/tahun) 7,5-10,0%11. Pertumbuhan volume usaha koperasi (rata-rata/tahun) 15,5-18,0%

22.3.3 SASARAN PENINGKATAN DAYA SAINGSASARAN PENINGKATAN DAYA SAING KOPERASIKOPERASI & & UMKM UMKM DALAM RPJMN 2015-2019DALAM RPJMN 2015-2019

14Keterangan :A. Sasaran 1 s.d. 3 dan Indikator serta Target Nomor 1 s.d. 8 merupakan tugas/kewenagan K/L terkait;B. Sasaran 4 dan Indikator serta Target Nomor 9 s.d. 11 merupakan tugas/kewenangan Kementerian Koperasi dan UKM.

Page 15: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

15

Page 16: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA

Ir. Yuana Sutyowati, MM

SEKRETARISDEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA

Ir. Halomoan Tamba, MBA

ASDEP PEMETAAN KONDISI DAN PELUANG USAHA

Ir. Hendrianto, MM

ASDEP PENGEMBANGAN INVESTASI USAHA

Dra. Sri Istiati

ASDEP PERLINDUNGAN USAHA

Ir. Karimuddin, MM

ASDEP PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN USAHA

Ir. Yoseva, MM

ASDEP PENDAMPINGAN USAHA

Ir. Nur Ediningsih, MM

16

Page 17: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

TUGAS DAN FUNGSIDEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA

Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor: 08/PER/M.KUKM/IX/2015

(pasal 332 & pasal 333)

Fungsi Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha:

1.Perumusan kebijakan di bidang penyusunan strategi pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, perlindungan usaha, dan pengembangan investasi usaha baru, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah.2.Koordinasi dan sinkronisasi di bidang penyusunan strategi pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, perlindungan usaha, dan pengembangan investasi usaha baru, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah.3.Pemantauan, analisa, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan strategi pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, perlindungan usaha, dan pengembangan investasi usaha baru, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah.4.Pelaksanaan administrasi Deputi bidang RestrukturisasiUsaha.5.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.

Tugas Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha:

“Menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi, pemantauan, analisa, evaluasi dan pelaporan, pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan strategi pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, pendampingan usaha, pengembangan dan penguatan usaha, perlindungan usaha dan pengembangan investasi usaha baru, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah.” 1

7

Page 18: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

KEGIATAN STRATEGIS TAHUN 2016

PERLINDUNGAN USAHA

1. Fasilitasi Legalitas Usaha Mikro dan Kecil (UMK)/IUMK- Sosialisasi IUMK dengan Pemangku Kepentingan- Monitoring dan Evaluasi IUMK- Percepatan melalui koordinasi dan pendampingan IUMK.

2. Temu Konsultasi Pemberdayaan KUMKM dalam rangka Menghadapi Pemberlakuan Kebijakan Kawasan Perdagangan Bebas

3. Fasilitasi Pendampingan Penanganan Dampak Kebijakan Kawasan Perdagangan Bebas Bagi Koperasi Dan UMKM di 6 provinsi (100 tenaga pendamping)

4. Penanganan KUMKM pasca bencana (gempa, tsunami, gunung meletus, kebakaran, banjir, dsb) sebanyak 7 paket (350 KUMKM)

PROGRAM PENDAMPINGAN KUMKM MELALUI PLUT-KUMKM

1. Pembangunan 7 (tujuh) unit PLUT KUMKM di 7 (tujuh) lokasi melalui pola Tugas Pembantuan (TP).

2. Temu Solusi Teknis Pengendalian Program PLUT-KUMKM.3. Sosialisasi Program PLUT-KUMKM.4. Koordinasi dan Konsolidasi Program PLUT-KUMKM.5. Re-branding 42 PLUT-KUMKM.6. Rekrutmen Konsultan Pendamping PLUT-KUMKM (293 konsultan

pendamping).7. Peningkatan Kapasitas Bidang Pemasaran Pendamping PLUT-KUMKM.8. Kerjasama dan sinergi pendamping dengan stakeholders (ABDSI, KADIN

UMKM, KKMB, Asosiasi UKM, dsb).9. Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)10. Monitoring dan Evaluasi Program PLUT-KUMKM.

1

2

18

Page 19: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

KEGIATAN STRATEGIS TAHUN 2016

PENGEMBANGAN INVESTASI USAHA

1. Penyiapan implementasi pengelolaan Sistem Resi Gudang (SRG) oleh Koperasi.

2. Fasilitasi temu konsultasi perluasan kerjasama investasi usaha4

3

1. Pemetaan KUMKM yang sudah dan yang potensial bermitra usaha.

2. Fasilitasi Kemitraan Usaha Bagi KUMK.3. Temu Konsultasi dalam Rangka Penguatan Usaha

KUMKM Melalui Kemitraan Investasi dan Rantai Nilai/Pasok.

KEMITRAAN USAHA

1. Sistem Peringatan Dini Restrukturisasi Usaha KUMKM (pemetaan KUMKM yang memerlukan restrukturisasi usaha).

2. Skema dan Standarisasi Restrukturisasi Usaha bagi Koperasi dan UMKM.

3. Koordinasi dalam rangka mediasi restrukturisasi usaha bagi KUMKM (pasca musibah kebakaran pasar, bencana alam, dsb)

RESTRUKTURISASI USAHA

5

19

Page 20: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

20

Page 21: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Jenis Layanan1.Bidang Kelembagaan.2.Bidang SDM.3.Bidang Produksi.4.Bidang Pembiayaan.5.Bidang Pemasaran(Perdep RU No.08/Per/Dep.4.4/IV/2016,bab VIII psl 12)

UKM NAIK KELAS 1. Produktivitas2. Daya Saing3. Kualitas Kerja4. Nilai Tambah

1. Tenaga Kerja2. Pertumbuhan3. Pemerataan

Sentra UKM

Pendampingan

21

Page 22: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Struktur Organisasi PLUT-KUMKM Provinsi

Pimpinan PLUT-KUMKM

Sekretariat

Admin Galeri Dukungan Layanan Teknis

Himpunan Konsultan Pendamping

Bidang SDM

Bidang Kelembagaan

Bidang Pembiayaan

Bidang Produksi

Bidang Pemasaran

Bidang Pengembangan

IT

Bidang Pengembangan

Jaringan Kerjasama

22

Page 23: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Struktur Organisasi PLUT-KUMKM Kabupaten/ Kota

Pimpinan PLUT-KUMKM

Sekretariat

Admin Galeri Dukungan Layanan Teknis

Himpunan Konsultan Pendamping

Bidang SDM Bidang Kelembagaan

Bidang Pembiayaan

Bidang Produksi

Bidang Pemasaran

23

Page 24: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

KEGIATAN PENDAMPINGAN USAHA TAHUN 2016 MELALUI PLUT

PENDAMPINGAN USAHA

TERPADU

PEMBANGUNAN GEDUNG PLUT -KUKM

KOORDINASI & MONEV

SELEKSI & VERIFIKASI PLUT KUMKM 2017

OPTIMALISASI PEMANFAATAN 42 PLUT

- KUKM

KOORDINASI SOSIALISASi

& SUPERVISI

REKUITMEN PENDAMPINGAN

KUMK

PENYUSUNAN SOP

Pendamping KUMKM

RE- BRANDING

PLUT KUMKM

Capacity Building Pengelola/pendamping Bidang pemasaran di

48 PLUT (96 Org)

IDENTIFIKAS60 LOK

7 LOKASI Prop Sulteng, Bengkulu, Lampung, Kab. Tulung Agung, Malang, Belitung, Sumba Barat Daya

3 LOKASI Jakarta, DIY, Babel,

I

I I

IV

I I I

293 org tenaga pendamping

DRAF SK PENETAPAN Penerima Program

PLUT 2017 (Okt-Nov)

TEMU SOLUSI TEKNIS

24

Page 25: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

DUKUNGAN APBD1.Sarana & prasarana kerja karyawan & konsultan

2.Jaringan internet,

3.Sarana display galery produk KUMKM;

4.Sarana dan prasarana pustaka entepreneur;

5.Biaya pemeliharaan gedung PLUT-KUMKM;

6.Biaya operasional rutin spt biaya telepon, air, listrik, internet.

25

Page 26: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

PETA PENYEBARAN PLUT DI INDONESIA

Page 27: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

PETA PLUT-KUMKMNO

. PROVINSI

PESERTA PROGRAM PLUT-KUMKM

KETTA 2013 TA 2014 TA 2016

1. Aceh Kab. Aceh Besar Provinsi - 2 Lokasi2. Sumatera Utara - Kab. Simalungun - 1 Lokasi3. Sumatera Barat - - - -4. Riau • Provinsi

• Kab. KamparKab. Pelalawan - 3 Lokasi

5. Kepulauan Riau - - - -6. Jambi Provinsi - - 1 Lokasi7. Sumatera

Selatan- - - -

8. Bangka Belitung

- Provinsi Kab. Belitung 2 Lokasi

9. Bengkulu - - Provinsi 1 Lokasi10. Lampung - - Provinsi 1 Lokasi11. Banten - Provinsi - 1 Lokasi12 Jawa Barat • Kab. Sukabumi

• Kab. Cianjur• Kab. Subang• Kab.

Tasikmalaya

- 4 Lokasi

26

Page 28: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

PETA PLUT-KUMKM

NO. PROVINSI

PESERTA PROGRAM PLUT-KUMKM

KETTA 2013 TA 2014 TA 2016

13. DKI Jakarta - - - -14. Jawa Tengah • Provinsi

• Kab. Kebumen

• Kab. Cilacap• Kab. Surakarta

4 Lokasi

15. D.I. Yogyakarta Provinsi - 1 Lokasi16. Jawa Timur • Kab. Pacitan

• Kota Batu- • Kab. Malang

• Kab. Tulung Agung4 Lokasi

17. Bali Provinsi Kab. Gianyar 2 Lokasi18. Kalimantan Barat Provinsi - 1 Lokasi19. Kalimantan

SelatanKota Banjarbaru Kab. Kotabaru 2 Lokasi

20. Kalimantan Tengah

- Provinsi 1 Lokasi

21. Kalimantan Timur - - -22. Kalimantan Utara - Kab. Bulungan 1 Lokasi23. Sulawesi Barat - Provinsi 1 Lokasi

27

Page 29: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

PETA PLUT-KUMKM

NO. PROVINSI

PESERTA PROGRAM PLUT-KUMKM

KETTA 2013 TA 2014 TA 2016

24. Sulawesi Selatan • Provinsi• Kota Palopo

Kab. Bantaeng 3 Lokasi

25. Sulawesi Tengah - - Provinsi 1 Lokasi26. Sulawesi

TenggaraProvinsi Kab. Wakatobi 2 Lokasi

27. Sulawesi Utara - Provinsi 1 Lokasi28. Gorontalo - Provinsi 1 Lokasi29. Maluku Provinsi - 1 Lokasi30. Maluku Utara - Provinsi 1 Lokasi31. NTB Provinsi Kota Bima 2 Lokasi32. NTT - Provinsi Kab. Sumba

Barat Daya2 Lokasi

33. Papua Provinsi - 1 Lokasi34 Papua Barat Provinsi - 1 Lokasi

Jumlah PLUT 21 21 7 4928

Page 30: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

ROAD MAP PLUT - KUMKM dan PENDAMPING KUMKM TA (2013 - 2020)

252 Org Pendamping

129 Orgpendamping

603 OrgPendamping

293 Org Pendamping

252 Org Pendamping

2014

2015

2016

988 OrgPendamping

1373 OrgPendamping

2017

2018

2019

2020

21 PLUT - KUMKM

21 PLUT - KUMKM

7plut - kumkm

Jumlah PUT 266

252 Org Pendamping

21 PLUT

129 Orgpendamping

21 PLUT

603 OrgPendamping

75 PLUT

293 Org Pendamping

60 PLUT

252 Org Pendamping

7 PLUT

2014

2015

2016

988 OrgPendamping

75 PLUT

1373 OrgPendamping

2017

2018

2019

2020

21 PLUT - KUMKM

42 PLUT - KUMKM

48plut -

108 PLUT - KUMKM

183 PLUT - KUMKM

258PLUT - KUMKM

Jumlah PLUT 258

29

Page 31: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Sinergi - PLUT

• Stakeholders Program PLUT – Kadin UKM,– Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB)– Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

(SKKNI),– Asosiasi Bisnis Development Services Indonesia

(ABDSI), dan – Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)

30

Page 32: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

31

Page 33: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

• VISI:Terwujudnya standarisasi dan sertifikasi

pendamping UMKM dalam memberikan Layanan Pengembangan Bisnis

• MISI:• Identifikasi kebutuhan standar kompetensi• Menyusun rumusan SKKNI • Verifikasi rumusan SKKNI • Menyelenggarakan Pra-Konvensi • Verifikasi RSKKNI Eksternal• Konvensi SKKNI• Penetapan SKKNI (Kemenaker)

32

Visi dan Misi

Page 34: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

• Terwujudnya standar kompetensi bidang keahlian pendamping UMKM dalam mengembangkan bisnis UMKM yang diakui secara nasional, dengan memenuhi kriteria:– Dikembangkan berbasis pada kebutuhan UMKM– Dilakukan bersama dengan representatif dari dunia

asosiasi profesi dan industri/usaha secara institusional, agar memudahkan dalam pencapaian konsensus dan pemberlakuan secara nasional.

33

TUJUAN

Page 35: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

• Pendamping LPB / BDS• Konsultan Keuangan Mitra Bank• Pendamping UMKM• Fasilitator pemberdaya UMKM lintas K/L• Inkubator bisnis• Pendamping PLUT KUMKM• Pendamping restrukturisasi usaha• Pendamping Pembiayaan / KUR• Pendamping dampak globalisasi

34

SASARAN

Page 36: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

• Membangun kerjasama dengan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), LSP (Lembaga Sertifikasi profesi) dan LDP (lembaga diklat profesi) dan asosiasi profesi dalam menyiapkan Asesor kompetensi pendamping UMKM

• Melaksanakan uji kompetensi bersama dengan stakeholders

35

TINDAK LANJUT

Page 37: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

37

1. Pembahasan Draft Permen tentang Pendampingan KUMK.

2. Rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka pembentukan Komite Penyusaunan SKKNI Pendamping KUMK.

3. Penyusunan draft Komite Penyusunan SKKNI Pendamping KUMK.

4. Rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka pembahasan kriteria calon penerima penghargaan Pendamping KUMK Berprestasi.

36

Tahapan Rancangan SKKNI :

Page 38: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4631);

4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah yang terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 31/P Tahun 2007

Untuk Meningkatkan kualitas dan kompetensi dan diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pembinaan dan memberikan manfaat pada unsur terkait:

1. Lembaga Pemerintah

Membantu program pemerintah dalam meningkatkan kinerja dan untuk mengembangkan program SDM di Indonesia

2. Dunia Usaha dan Perusahaan

Membantu dunia usaha/perusahaandalam merekruttenaga kerjayang profesional dan sebagai pedoman penyusunan SOP

3. Lembaga Pendidikan dan pelatihan

Sebagai Acuan dalam pengembangan silabus pembelajaran dan program serta modul pelatihan yang terarah dan berkualitas

4.Lembaga Sertifikasi Kompetensi

Acuan dalam merumuskan sistem pengujian dan sertifikasi serta sebagai alat untuk melakukan assament kopetensi dan unjuk kerja

TUJUAN

37

Page 39: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Nilai tambah dan peningkatan posisi tawar (bargaining position) Pendamping UMKM terhadap pelaku bisnis dan stakeholders

lainnya menghadapi MEA

Elemen dan Fokus Penting(Kemampuan Dasar/Kapasitas Konsultan

Pendamping UMKM)

1. Pengetahuan (knowledge),

2. ketrampilan (skill) 3. sikap (attitud) 4. Kode Etik Profesi

(Code of Conduct)

VALUE SKKNI

38

Page 40: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

PROSES PENYUSUNAN SKKNI KONSULTAN PENDAMPING UMKM TA 2016

39

Page 41: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

1. skema SKKNI2. Merumuskan katagori dan

kriteria3. verifikasi dan validasi4. Menyusun draft

KOORDINASI

Konvensi RSKKNI

SKKNIPendam

ping UMKM

Mewujudkan Standar Kompetensi Kerja bidang keahlian Pendamping UMKM yang diakui secara Nasional

KEMENTERIAN KUKM

SKPD PROV/KAB/K

OTA

PROSES PENYUSUNA

N SKKNI

PLUT-KUMKM

BDSI

Pendamping KLInkubator/Teknokrat

Lembaga Pendampin

glainnya

40

Page 42: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

TRANSFORMASI KONSULTANPENDAMPING UMKM

Standar Kompetensi Konsultan UMKM Nasional Meningkatkan Eksistensi Konsultan Pendamping UMKM

SKKNISTANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

INDONESIABAGI PENDAMPING UMKM

Peningkatan Produktivitas dan

Daya Saing UMKM

BNSP(Badan Nasional

Sertifikasi Profesi)

LSP(Lembaga sertifikasi profesi)

SERTIFIKASI PENDAMPING

UMKM

Sentra UMKM

Sentra UMKM

Sentra UMKM

RMCSRegional Model Competency Standard

Konsultan Pendamping yang

Profesional

Pendidikan, Pelatihan

(Diklat)

RANCANGAN IMPLEMENTASI SKKNI KONSULTAN PENDAMPING UMKM

PENGHARGAAN

41

Page 43: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

42

Page 44: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

1. UU No. 20/2008 Ttg UMKM; psl 15, psl 182. Perpres No. 98/2014 Ttg Perizinan Untuk UMK, psl 23. Permen Kop dan UKM No.02/Per/M.KUMK/I/2008

Ttg Pedoman Pemberdayaan BDSP Utk Pengembangan KUMKM

4. Permendagri No.83/2014 Ttg Pedoman Pemberian IUMK, Psl 4;

5.Nota Kesepahaman 3 Menteri yaitu Kemendagri, Kemenkop dan UKM, Kemendag, psl 2;

1.

6. PKS Lima instansi Kemendagri, Kemenkop & UKM, Kemendag, BRI, Asippindo.; psl 1.

DASAR HUKUM

43

Page 45: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

1. Mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha dilokasi yang telah ditetapkan;

2. Mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usaha;

3. Mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan non-bank;

4. Mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan/atau lembaga lainnya.

Izin Usaha Mikro (IUMK) adalah Tanda Legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu dalam bentuk izin usaha mikro dan

kecil dalam bentuk satu lembar

Tujuan

44

Page 46: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

1.Pemberian IUMK hanya untuk Pelaku Usaha Mikro dan Kecil;

2.Persyaratannya ditetapkan oleh Pemerintahan Kab/Kota yg sesuai dgn Permendagri No. 83 Tahun 2014;

3. Diberikan dalam bentuk naskah 1 lembar;

4. Tidak dikenakan biaya, baik retribusi dan/atau pungutan lainnya.

RUANG LINGKUP PENGATURAN

45

Page 47: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

1.Camat yg telah mendapat pendelegasian kewenangan dari Bupati/Walikota;

2.Dapat dilimpahkan kepada Lurah/Kepala Desa dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah;

3.Karakteristik wilayah:a.Jumlah penduduk;b.Luas wilayah;c.Letak geografis dan topografis;d.Kearifan lokal.4. Diterbitkan paling lambat 1 hari kerja sejak

pendaftaran diterima, lengkap dan benar;5. Dapat dicabut apabila Pelaku Usaha Mikro

Kecil (PUMK) melanggar ketentuan perundang-undangan;

6. Tidak dikenakan biaya, retribusi, dan/atau pungutan lainnya.

PELAKSANA PEMBERIAN IUMK

46

Page 48: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

4847

Page 49: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

 Menteri Dalam Negeri;

1.Melakukan sosialisasi kepada pemerintah daerah

2.Mendorong Bupati/Walikota segera mendelegasikan kewenangan kepada

camat dan atau Lurah/Kepala Desa dalam penerbitan IUMK;

3.Memfasilitasi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan untuk

mendukung pemberian IUMK;

Nota Kesepahaman Tugas dan Fungsi(Kemendagri, Kemenkop & UKM dan Kemendag)

48

Page 50: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Kementerian Koperasi dan UKM;

1.Mensosialisasikan kebijakan penerbitan IUMK kepada pelaku UMK;

2.Mempersiapkan tenaga pendamping dalam rangka mempercepat

pemberian IUMK;

3.Melakukan koordinasi revitalisasi usaha dan kelembagaan UMK yang

telah memiliki IUMK;

4.Mengkoordinasikan fasilitasi UMK yang telah memiliki IUMK dalam

akses ke sumberdaya produktif.

Nota Kesepahaman Tugas dan Fungsi(Kemendagri, Kemenkop & UKM dan Kemendag)

49

Page 51: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

 Menteri Perdagangan;

1.Mensosialisasikan kebijakan penerbitan IUMK;

2.Melakukan pembinaan teknis dalam rangka pelaksanaan penerbitan

IUMK sesuai dengan peraturan perundangan-undangan;

3.Melakukan pembinaan teknis dalam rangka penguatan akses pasar

bagi UMK yang telah memiliki IUMK;

Nota Kesepahaman Tugas dan Fungsi(Kemendagri, Kemenkop & UKM dan Kemendag)

50

Page 52: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

CONTOH NASKAH IUMK

52

51

Page 53: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

REKAP Perbup/PerWali, IUMK, dan Kartu BRIDATA : 12 Maret 2016

NO PROVINSI JML KAB/KOTA PERBUP/ WALI JUMLAH IUMK KARTU BRI

1 BALI 9 9 5,461 8712 BANTEN 8 3 2 03 D I Y 5 2 7,396 1,202 4 DKI JAKARTA 6 6 4 05 JAMBI 11 11 28 0 6 JABAR 27 13 1,414 897 JATENG 35 35 29,871 1,1328 JATIM 38 8 8,284 1,830 9 KALBAR 14 1 2 0

10 KALSEL 13 11 3,656 67311 KALTENG 14 14 5,677 86812 KALTIM 10 9 9,093 1,26313 BABEL 7 6 6,047 35 14 KEPRI 7 4 119 7 15 LAMPUNG 15 5 7,431 20816 MALUKU 11 5 535 1 17 MALUT 10 6 6 1 18 NTB 10 10 19,698 13019 NTT 22 2 2,057 5120 RIAU 12 3 4,227 713 21 SULBAR 6 3 2,525 4522 SULSEL 24 19 26,095 1,79823 SULTENG 13 3 8,381 18 24 SULTRA 17 7 189 325 SULUT 15 2 4,391 945 26 SUMBAR 19 7 3,990 7 27 SUMSEL 17 17 2,507 0 28 SUMUT 33 12 9,346 229 ACEH 23 3 2 0 30 GORONTALO 6 1 4,205 72031 BENGKULU 10 1 - - 32 KALTARA 5 1 - - 33 PAPUA 29 0 - - 34 PAPUA BARAT 13 0 - - JUMLAH 514 236 172,639 12,612

52

Page 54: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

Belum Terbit : 278 (54,1%)

* Jumlah Kab/Kota : 514

Langkah-langkah Percepatan :1.Sosialisasi Perpres No. 98 Tahun 2014, Tentang Perizinan untuk Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) dan Permendagri No. 83 Tahun 2014, Tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK);2.Percepatan Koordinasi Pusat dan Daerah.3.Mensosialisasikan Kebijakan Penerbitan IUMK kepada Camat. 5

3

Page 55: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

55 54

Page 56: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

PENERBITAN KARTU BRI

55

* Jumlah 172.639 UMK

Page 57: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

56

Page 58: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

•UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian;•UU Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang (SRG) sebagaimana diubah dengan UU Nomor 9 Tahun 2011 tentang Sistem Resi Gudang (SRG);

•PP Nomor 70 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan UU Nomor 9 Tahun 2011;

•Permendag Nomor 37 Tahun 2011 tentang barang yang dapat disimpan di gudang. SRG mencakup 10 komoditi (gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan dan garam).

DASAR

57

Page 59: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

•Membantu petani menyimpan produk/komoditias hasi pertanian jika harga rendah pada musim panen hingga harga tinggi/harga jual terbaik (tunda jual);

•Membantu petani/anggota koperasi sekaligus meretas kepentingan petani pada tengkulak/pengijon;

•Meningkatkan posisi tawar petani karena dapat terjaga ketersediaan barang komoditas produk, volume dan kualitasnya.

TUJUAN

58

Page 60: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

• Penyiapan koperasi untuk menjadi Pengelola Sistem Resi Gudang;

• Penguatan Sistem Resi Gudang melalui infrastruktur kelembagaan khususnya sektor keuangan dan pasar lelang komiditas;

• Koordinasi dengan K/L dan Pemda Daerah terkait Penyiapan koperasi untuk menjadi Pengelola Sistem Resi Gudang;

• Komoditas SRG meliputi: gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan dan garam.

• Bekerjasama dengan Bappebti, LPDB, BI, Kemenko Perekonomian

• Sosialisasi kepada Koperasi Sektor Riil agar menjadi Pengelola SRG sekaligus sebagai pengembangan unit Usaha;

RUANG LINGKUP

59

Page 61: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

• Sosialisasi kepada para petani/kelompok kelompok tani dan anggota Koperasi agar mau manyimpan produk/komoditinya ke gudang SRG (tahun 2015);

• Monev terhadap 14 Koperasi penerima bansos pendampingan menuju Koperasi pengelola SRG (tahun 2015); (KSU Gayo Mandiri, Kab. Bener Meriah;KUD Sinar Selatan, Kab. Pesisir Barat; KUD Karya Utama, Kab. Lebak; Koperasi UPJA Rejeki Tani, Kab. Kuningan;KUD Karya Bhakti, Kab. Jepara;KUD Pringgodani, Kab. Demak; KUD Dworowati, Kab. Demak; KUD Anugrah, Kab. Grobogan; KUD Selogiri, Kab. Wonogiri; KUD Maratani, Kab. Purworejo; KUD Padangan, Kab. Bojonegoro; KUD Nugroho, Kab. Kediri; Koperasi Mekar Tebas, Kab. Sambas; Koperasi BMT Karya Usaha Bersama, Kab. Katingan).

• Identifikasi terhadap gudang yang dibangun oleh Bappebti di 120 titik untuk disinergikan dengan koperasi koperasi yang siap untuk menjadi pengelola SRG.

RUANG LINGKUP Lanjutan

60

Page 62: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

• KSU Annisa, Kab. Subang (Gabah/Beras);• Kospermindo, Kota Makassar (Rumput

Laut);• KUD Tuntung Pandang, Kab. Barito Kuala

(Rotan);• Koperasi Niaga Mukti, Kab. Cianjur

(Gabah/Beras).

61

IMPLEMENTASI SRG MELALUI PERAN KOPERASI TELAH DILAKSANAKAN OLEH

Page 63: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

1.Rekrutmen pendamping SRG;2.TOT Pendamping SRG;3.Identifikasi Koperasi yang potensial untuk

mengelola SRG;4.Sosialisasi percepatan Implementasi

pengelolaan SRG oleh Koperasi di lokus gudang yang telah dibangun oleh Bappebti;

5.Monev. 6

2

RENCANA PROGRAM SRG TA 2017:

Page 64: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

63

Page 65: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA

TAHUN 2017(RKP tahun 2017)

I. PENDAMPINGAN USAHA MELALUI PROGRAM PLUT-KUMKM

1. Pembangunan 60 unit gedung PLUT-KUMKM melalui Pola Dana Alokasi Khusus (DAK).

2. Dukungan operasional 49 unit PLUT-KUMKM (DAK).

I. PERLINDUNGAN USAHA1. percepatan penerbitan legalitas Usaha

Mikro dan Kecil (UMK)/IUMK , dengan target 500.000 IUMK di daerah pariwisata, daerah tertinggal, daerah perbatasan dan umum (DAK).

2. Pemberian insentif pendamping IUMK (DAK)

3. Koordinasi dan Sosialisasi IUMK.4. Penanganan KUMKM pasca bencana.

II. SKEMA RESTRUKTURISASI USAHA1. Penguatan Lembaga/ Klinik

Restrukturisasi Usaha KUMKM.2. Peningkatan kapasitas Konsultan

Pendamping untuk Restrukturisasi Usaha KUMKM.

64

Page 66: Presentasi Deputi RU 13 April 2016 - KEIN final

61