RU (REVISI 3)
-
Upload
billy-untu -
Category
Documents
-
view
251 -
download
0
Transcript of RU (REVISI 3)
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 1/26
PENDAHULUAN
Batu empedu umumnya ditemukan di dalam kandung empedu dan dikenal
sebagai kolelitiasis, tetapi batu tersebut dapat bermigrasi melalui duktus sistikus
ke dalam saluran empedu menjadi koledokolitiasis. Umumnya pasien dengan batu
empedu jarang mempunyai keluhan, namun sekali batu tersebut mulai
menimbulkan serangan nyeri kolik yang spesifik maka risiko untuk mengalami
komplikasi akan terus meningkat.1
Batu empedu merupakan endapan satu atau lebih komponen empedu, yang
terdiri dari kolesterol, bilirubin, garam empedu, kalsium, protein, asam lemak,
fosfolipid dan elektrolit.2
Angka kejadian obstruksi bilier diperkirakan 5 kasus per 1000 orang per
tahun di Amerika Serikat. Angka kesakitan dan kematian akibat obstruksi bilier
bergantung pada penyebab terjadinya obstruksi. enyebab obstruksi bilier se!ara
klinis terbagi dua, yaitu intrahepatik "hepatoseluler# dimana terjadi gangguan
pembentukan empedu dan ekstrahepatik "obstruktif# dimana terjadi hambatan
aliran empedu, dan yang terbanyak akibat batu empedu di saluran empedu
"koledokolitiasis#.$
%urang lebih 15& pasien dengan batu empedu yang simtomatik
mengalami kolesistitis akut. %omplikasi lainnya yaitu, ikterus, kolangitis dan
pankreatitis. enanganan terhadap batu empedu ialah terapi simptomatik dan
terapi kausal, seperti pembedahan.'
Berikut ini dilaporkan satu kasus pada seorang laki(laki '$ tahun dengan
ikterus obstruksi e! koledokolitiasis dan kolelitiasis yang dira)at di *rina +$
SU rof. . -. %andou anado.
1
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 2/26
LAPORAN KASUS
Seorang laki(laki, '$ tahun, alamat orea /aga ***, pekerjaan petani,
agama %risten rotestan, masuk rumah sakit pada tanggal ktober 2015, jam
1$.10 *3A, dengan keluhan utama nyeri perut kanan atas. asien di rujuk dari
S Budi Setia 4ango)an. -ari anamnesis, didapatkan a)alnya nyeri perut kanan
atas hilang timbul dialami pasien sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Saat masuk rumah sakit nyeri dirasakan terus(menerus seperti ditusuk(tusuk, dan
tidak hilang jika pasien beristirahat atau berubah posisi. asien juga mengalami
mual dan muntah, isi makanan dan !airan $ kali dalam jam dengan 6olume
200!! setiap kali muntah. Urin pasien ber)arna seperti teh, dan fesesnya ber)arna
dempul "pu!at#. %ulit dan mata pasien tampak ber)arna kuning. asien
menyangkal ada demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi. 7afsu makan pasien
baik. i)ayat penyakit kronis seperti jantung, paru, ginjal, hipertensi, diabetes
melitus, dan asam urat disangkal pasien. i)ayat sering mengkonsumsi makanan
berlemak dan jarang minuman beralkohol.
-ari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang
dengan kesadaran yang kompos mentis. 3ekanan darah 110890 mm:g, nadi 99
kali8menit, respirasi 20 kali8menit, suhu $,;<+. ada pemeriksaan kepala
ditemukan konjungti6a anemis "(#, dan sklera ikterik "=#, pupil bulat isokor,
refleks !ahaya "=# normal. ada leher tekanan 6ena jugularis 5=0 !m:2, trakea
letak tengah dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. ada pemeriksaan
dada simetris kanan dan kiri, pemeriksaan paru dari inspeksi didapatkan
pergerakan kiri sama dengan kanan. alpasi didapatkan stem fremitus kiri dan
kanan sama. erkusi terdengar sonor kiri dan kanan. Suara pernapasan padaauskultasi 6esikuler, tidak ada rhonki dan tidak ada wheezing . ada pemeriksaan
jantung, iktus kordis tidak tampak dan tidak teraba. Batas jantung kiri terletak
pada sela iga > linea midkla6ikula sinistra. Batas jantung kanan pada sela *> linea
parasternalis dekstra. ada auskultasi !urah jantung 99?8menit, regular, terdengar
suara jantung pertama dan kedua normal, tidak ada bising. ada pemeriksaan
abdomen, inspeksi !embung, bising usus terdengar dalam batas normal,
2
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 3/26
didapatkan nyeri tekan perut kanan atas, hepar dan lien tidak teraba. ada
ekstremitas akral hangat, tidak ada edema pada keempat ekstremitas.
:asil pemeriksaan laboratorium tanggal 5 ktober 2015 didapatkan
leukosit '1'$8u4, eritrosit 5.02?108u4, hemoglobin 15,1 g8d4, hematokrit '5,;&,
trombosit 212.0008u4, +: $0, +:+ $$, +> @1 , S3 '' U84, S3 '
U84, bilirubin total ;,$5 mg8d4, bilirubin dire!t 5,;5 mg8d4, ureum 15 mg8d4,
kreatinin 0,9 mg8d4, -S @ g8d4, klorida 105 mC84, kalium $,9 mC84,
natrium 1$@ mC84. :asil laboratorium tanggal 10 ktober 2015 didapatkan
albumin $,'1 g8d4, anti :+> kuantitatif "(#, :bsAg lisa "(#, 3 12,@ detik, A3
2@,1 detik, *7 1,0$ detik. :asil pemeriksaan US abdomen didapatkan kesan
kolelitiasis multiple. :asil ekspertisi foto thoraks didapatkan hasil jantung patu
dalam batas normal. :asil ekspertisi % yang didapatkan ialah sinus
bradikardia.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang maka pasien ini
di diagnosis kerja dengan ikterus obstruksi e! suspek koledokolitiasis dan
kolelitiasis. asien diterapi dengan *>D- 4E-5 2E1 20 gtt8menit, domperidon tab
$?1 po, !ur!uma tab $?1 po, ranitidin inj 2?1 amp i6, ketorola! inj $?1 amp i6.
en!ana yang dilakukan, yaitu konsul ke bedah digesti6e.
ada hari pera)atan kedua, nyeri perut kanan atas hilang timbul. ada
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran
kompos mentis, vital sign dalam batas normal, kulit dan sklera ikterik "=#, nyeri
tekan perut kanan atas "=#. -iagnosis pasien ialah ikterus obstruksi e! suspek
koledokolitiasis dan kolelitiasis. 3erapi yang diberikan ialah *>D- 7a+l 0,@& 20
gtt8menit, ketorola! $?1 amp i6, domperidon $?1 tab po, ranitidin 2?1 amp i6.
/a)aban konsul bedah digesti6e tanggal 9 ktober 2015 yaitu, ren!ana operasielektif kolesistektomi dan eksplorasi koledokolitiasis, periksa darah lengkap,
albumin, ureum, kreatinin, S3, S3, 3, A33, :BsAg, anti :+>, ekspertisi
foto thoraks, periksa %, dan ra)at bersama dengan bagian bedah digesti6e.
ada hari pera)atan keempat, nyeri perut kanan atas sudah tidak
dirasakan. ada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
sedang, kesadaran kompos mentis, vital sign dalam batas normal, kulit dan sklera
ikterik "=#, nyeri tekan perut kanan atas "(#. -iagnosis pasien ialah ikterus
3
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 4/26
obstruksi e! suspek koledokolitiasis dan kolelitiasis. 3erapi yang diberikan ialah
*>D- 7a+l 0,@& 20 gtt8menit, ketorola! $?1 amp i6 "jika perlu#, domperidon $?1
tab po, ranitidin 2?1 amp i6.
ada hari pera)atan ketujuh, pasien mengeluh lagi nyeri perut kanan atas
hilang timbul. ada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit
sedang, kesadaran kompos mentis, vital sign dalam batas normal, kulit dan sklera
ikterik "=#, nyeri tekan perut kanan atas "=#. -iagnosis pasien ialah ikterus
obstruksi e! suspek koledokolitiasis dan kolelitiasis. 3erapi yang diberikan ialah
*>D- 7a+l 0,@&, ketorola! $?1 amp 20 gtt8menit, domperidon $?1 tab po,
ranitidin 2?1 amp i6.
ada hari pera)atan kesepuluh, tampak kulit dan mata pasien bertambah
kuning. %eadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis. 3ekanan
darah 120890 mm:g, nadi ;0?8m, respirasi 22?8m, suhu $,'<+. ada
pemeriksaan fisik didapatkan kulit dan sklera ikterik "=#, nyeri tekan perut kanan
atas "(#. asien didiagnosis dengan ikterus obstruksi e! suspek koledokolitiasis
dan kolelitiasis disertai kolesistitis 3erapi yang diberikan ialah *>D- 7a+l 0,@&
$0 gtt8menit, !iprofloksasin 2?'00 mg drips, metronidaFol $?500mg drips,
omepraFole 2?'0 mg i6, inj ketorola! $?1 i6 "jika perlu#, domperidon $?10 mg tab
po.
:asil laboratorium tanggal 1 ktober 2015 didapatkan bilirubin total
1$,1@ mg8d4, bilirubin dire!t @,9@ mg8d4, anti :+> kuantitatif "(#, :bsAg lisa
"(#, -- "(#. :asil laboratorium tanggal 21 ktober 2015 didapatkan leukosit
$';8u4, eritrosit '.@2?108u4, hemoglobin 1',' g8d4, hematokrit '5&, trombosit
1@@.0008u4, +: 2@, +:+ $2, +> @1, S3 51 U84, S3 '2 U84, ureum
1' mg8d4, kreatinin 0,9 mg8d4, protein total ,$9 g8d4, albumin $,5 g8d4,globulin 2,92 g8d4, 3 1$,2 detik, A3 2',; detik, *7 1,0 detik.
ada hari pera)atan kesebelas, nyeri perut kanan atas hilang timbul sudah
tidak dirasakan, tapi kulit dan mata masih tampak kuning. ada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis, vital
sign dalam batas normal, kulit dan sklera ikterik "=#, nyeri tekan perut kanan atas
"(#. -iagnosis pasien ialah ikterus obstruksi e! suspek koledokolitiasis dan
kolelitiasis. 3erapi yang diberikan ialah *>D- 7a+l 0,@& $0 gtt8menit,
4
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 5/26
omepraFole 2?'0 mg i6, inj ketorola! $?1 i6 "jika perlu#, domperidon $?10 mg tab
po.
ada hari pera)atan kesembilanbelas, kulit dan mata pasien masih tampak
kuning. ada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran kompos mentis, vital sign dalam batas normal, kulit dan sklera ikterik
"=#, nyeri tekan perut kanan atas "(#. -iagnosis pasien ialah ikterus obstruksi e!
suspek koledokolitiasis dan kolelitiasis. 3erapi yang diberikan ialah *>D- 7a+l
0,@& $0 gtt8menit, omepraFole 2?'0 mg i6, inj ketorola! $?1 i6 "jika perlu#,
domperidon $?10 mg tab po. ada tanggal 29 ktober 2015 ren!ana dari bedah
digesti6e akan dilakukan kolesistektomi dan eksplorasi koledokolitiasis.
ada hari pera)atan keduapuluhtiga, nyeri pada luka operasi mulai
berkurang, flatus sejak 2 hari sebelumnya, kuning pada kulit mulai berkurang.
ada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran kompos mentis, vital sign dalam batas normal, sklera ikterik "=#, nyeri
tekan andomen "=#. -iagnosis pasien adalah post kolesistektomi dan
kolesistojejunostomi. 3erapi yang diberikan adalah *>D- 4 E tutofusion 1 E 1 20
gtt8menit, !eftaFidin 2?1 g i6, metronidaFole $?500 mg drips, ketorola! $?1 amp.
en!ana dilakukan analisis batu empedu yang diangkat.
:asil pemeriksaan laboratorium tanggal $1 ktober 2015 didapatkan
leukosit '5008u4, eritrosit $.@5?108u4, hemoglobin 12, g8d4, hematokrit $5,2&,
trombosit 210.0008u4, +: $0, +:+ $', +> 9@, -S 95 mg8d4, S3 $@
U84, S3 $$ U84, bilirubin total 5,$' mg8d4, bilirubin dire!t $,@0 mg8d4, alkali
fosfatase @@ U84, gamma 3 1@ U84, albumin $,22 g8d4, globulin 2,;1 g8d4,
kolesterol 20 mg8d4, :-4 19 mg8d4, 4-4 10 mg8d4, trigliserida 1$9 mg8d4,
protein total 5,@$ g8d4, ureum $' mg8d4, kreatinin 0,9 mg8d4.
PEMBAHASAN
5
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 6/26
-iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang. -ari anamnesis, didapatkan a)alnya nyeri perut kanan atas hilang
timbul dialami pasien sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Saat masuk
rumah sakit nyeri dirasakan terus(menerus seperti ditusuk(tusuk, dan tidak hilang
jika pasien beristirahat atau berubah posisi. asien dengan batu empedu dapat
dibagi menjadi tiga kelompokE pasien dengan batu asimtomatik, pasien dengan
batu simtomatik dan pasien dengan komplikasi batu empedu "kolesistitis akut,
ikterus, kolangitis, dan pankreatitis#. Sebagian besar pasien dengan batu empedu
tanpa gejala baik )aktu diagnosis maupun selama pemantuan. ejala batu
empedu yang dapat diper!aya adalah kolik bilier. %eluhan ini didefinisikan
sebagai nyeri di perut atas berlangsung lebih dari $0 menit dan kurang dari 12
jam. Biasanya lokasi nyeri di perut atas atau epigastrium tetapi bisa juga di kiri
dan prekordial.'
ejala lain yang ada, yaitu urin pasien ber)arna seperti teh, fesesnya
ber)arna dempul "pu!at#, kulit dan mata pasien tampak ber)arna kuning.
%arakteristik dari kolestasis "ikterus obstruksi#, yaitu ikterus " jaundice),
perubahan )arna urin menjadi lebih kuning gelap karena eksresi bilirubin melalui
ginjal meningkat, tinja pu!at akibat terhambatnya aliran bilirubin ke usus halus
dan berbau busuk serta mengandung banyak lemak " steatorrhea# karena aliran
empedu terhambat ke usus halus sehingga absorpsi lemak terganggu, dan gatal
"pruritus# yang menyeluruh akibat retensi empedu di kulit. %olestasis kronik dapat
menimbulkan pigmentasi kulit kehitaman, ekskoriasi karena pruritus, sakit tulang
karena absorpsi kalsium dan 6itamin - berkurang sehingga lama kelamaan
jaringan tulang berkurang, perdarahan intestinal karena absorpsi 6itamin %
terganggu dan endapan lemak kulit "?antelasma atau ?antoma#.
5,
-ari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakir sedang
dengan kesadaran yang kompos mentis. 3ekanan darah 110890 mm:g, 7adi 99
?8m, respirasi 20 ?8m, suhu $,;<+. ada pemeriksaan kepala ditemukan
konjungti6a anemis "(#, dan sklera ikterik "=#. ada inspeksi kulit tampak kuning.
ada pemeriksaan abdomen, inspeksi !embung, bising usus terdengar dalam batas
normal, didapatkan nyeri tekan perut kanan atas "=#, murphy’s sign "(# , hepar dan
lien tidak teraba. Batu empedu pada pemeriksaan ditemukan nyeri tekan dengan
6
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 7/26
punktum maksimum didaerah letak anatomis kandung empedu. 3anda urphy
positif apabila nyeri tekan bertambah se)aktu pasien menarik nafas panjang
karena kandung empedu yang meradang tersentuh ujung jari tangan pemeriksa
dan pasien berhenti menarik nafas.; Se!ara umum, kolestasis menyebabkan
terjadinya ikterus obtruktif. *kterus " jaundice) yaitu perubahan )arna kulit, sklera
mata atau jaringan lainnya "membran mukosa# yang menjadi kuning karena
pe)arnaan oleh bilirubin yang meningkat kadarnya dalam darah. Bilirubin
sebagai akibat peme!ahan !in!in heme dari metabolisme sel darah merah. *kterus
yang ringan dapat dilihat paling a)al pada sklera mata, dan ini menunjukkan
kadar bilirubin sudah berkisar antara 2(2,5 mg8dl, sedangkan jika ikterus jelas
dapat dilihat dengan nyata maka bilirubin diperkirakan sudah men!apai ; mg8d4.5
:asil abnormal pada pemeriksaan laboratorium tanggal 5 ktober 2015,
yaitu S3 '' U84, S3 ' U84, bilirubin total ;,$5 mg8d4, bilirubin dire!t
5,;5 mg8d4. 7ilai aminotransferase "S3, S3# bergantung terutama pada
penyakit dasarnya, namun seringkali meningkat tidak tinggi. /ika peningkatan
tinggi sangat mungkin karena proses hepatoseluler, namun kadang(kadang terjadi
juga pada kolestasis ekstrahepatik, terutama pada sumbatan akut yang diakibatkan
oleh adanya koledokolitiasis.5
7ilai bilirubin juga men!erminkan beratnya tetapi
bukan penyebab kolestasisnya. ada obstruksi ekstrahepatik kadar bilirubin direk
dan indirek meningkat. eningkatan bilirubin direk disebabkan karena adanya
obstruksi saluran empedu sehingga menghambat ekskresinya ke duodenum,
sedangkan bilirubin indirek meningkat di dalam darah karena mekanisme liver
uptake terganggu disebabkan oleh kadar bilirubin direk meningkat di dalam hati.$
:asil laboratorium tanggal 10 ktober 2015 didapatkan albumin $,'1
g8d4, anti :+> kuantitatif "(#, :bsAg lisa "(#, 3 12,@ detik, A3 2@,1 detik,*7 1,0$ detik. emeriksaan albumin menunjukkan fungsi sintesis hati.
%onsentrasi albumin yang rendah dan globulin yang tinggi menunjukkan adanya
penyakit kronis. ada kasus albumin hanya menurun sedikit. emeriksaan anti
:+> dan :bsAg lisa dimaksudkan untuk menyingkirkan penyebab kolestasis
yang lain. enyebab paling tersering kolestasis intrahepatik ialah hepatitis,
alkohol, kera!unan obat.5
7
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 8/26
:asil laboratorium tanggal 1 ktober 2015 didapatkan bilirubin total
1$,1@ mg8d4, bilirubin dire!t @,9@ mg8d4, anti :+> kuantitatif "(#, :bsAg
lisa"(#, -- "(#. ada kasus akibat bilirubin lebih meningkat dari hasil
laboratorium sebelumnya, maka berdampak pada kulit dan sklera yang bertambah
kuning. 3es laboratorium yang harus dilakukan pada semua pasien ikterus ialah
serum bilirubin direk dan indirek, alkali fosfatase, gamma 3, transaminase
"S3, S3#, amilase, lipase, dan hitung sel darah lengkap. :iperbilirubinemia
"indirek# tak terkonjugasi terjadi ketika ada peningkatan produksi bilirubin atau
menurunnya ambilan dan konjugasi hepatosit. %egagalan pada ekskresi bilirubin
"kolestasis intrahepatik# atau obstruksi bilier ekstrahepatik menyebabkan
hiperbilirubinemia "direk# terkonjugasi mendominasi. le6asi tertinggi pada
bilirubin serum biasanya ditemukan pada pasien dengan obstruksi maligna, pada
mereka yang le6elnya meluas sampai 15 mg8d4 yang diamati. Batu kandung
empedu umumnya biasanya berhubungan dengan peningkatan lebih menengah
pada bilirubin serum "' G 9 mg8d4#. ada kelainan saluran empedu yang terlibat
men!olok ialah peninggian alkali fosfatase dan gamma 3. %eduanya biasa
meningkat bersamaan pada kolestasis, obstruksi bilier atau infiltrasi hepatik.
eningkatan enFim pankreas "amilase dan lipase# apabila batu kandung empedu
menyumbat duktus koledokus dan duktus pankreatikus.5,9
emeriksaan faal hati dapat menentukan apakah ikterus yang timbul
disebabkan oleh gangguan pada sel(sel hati atau disebabkan adanya hambatan
pada saluran empedu. Bilirubin direk meningkat lebih tinggi dari bilirubin indirek
lebih mungkin disebabkan oleh sumbatan saluran empedu dibanding bila bilirubin
indirek yang jelas meningkat. ada keadaan normal bilirubin tidak dijumpai di
dalam urin. Bilirubin indirek tidak dapat diekskresikan melalui ginjal sedangkan bilirubin yang telah dikonjugasikan dapat keluar melalui urin. %arena itu adanya
bilirubin lebih mungkin disebabkan akibat hambatan aliran empedu daripada
kerusakan sel(sel hati. emeriksaan feses yang menunjukkan adanya perubahan
)arna feses menjadi akolis menunjukkan terhambatnya aliran empedu masuk ke
dalam lumen usus "pigmen tidak dapat men!apai usus#.5,9 ada kasus seharusnya
sebelum operasi dilakukan pemeriksaan alkali fosfatase, gamma 3, amilase,
lipase, urinalisis, dan feses dengan tujuan sesuai dengan yang telah dipaparkan di
8
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 9/26
atas. emeriksaan profil lipid, seperti 4-4, :-4, trigliserida. dan kolesterol total
juga perlu diperiksa, sebab dislipidemia, hipertrigliserida, dan hiperkolesterolemia
merupakan faktor resiko terbentuknya batu empedu.@
Batu kolesterol merupakan batu empedu yang sering terjadi dengan
pre6alensi 90(@0&. Daktor resikonya antara lain, bertambahnya usia, ri)ayat
keluarga, obesitas, lebih sering pada )anita, dislipidemia, faktor hormonal
"kehamilan, penggunan obat kontrasepsi, terapi pengganti estrogen#, sedentary
life style, obat(obatan "o!treotide#, hingga faktor diet "diet tinggi kalori, diet tinggi
refined sugar "sukrosa, laktosa#, diet rendah serat#.@ ada kasus ini pasien
mempunyai ri)ayat sering mengkonsumsi makanan berlemak, seperti daging babi
yang berakibat pada dislipidemia yang dapat meningkatkan pembentukan batu
kolesterol.
emeriksaan pen!itraan "imaging # sangat penting dalam mendiagnosis
penyakit akibat kolestasis. emeriksaan rontgen abdomen dapat menunjukkan
adanya batu empedu. ada sonografi abdomen, +3 S!an, dan * "+#
memperlihatkan adanya pelebaran saluran bilier, yang menunjukkan adanya
sumbatan mekanik, )alaupun jika tidak ada tidak selalu berarti sumbatan
intrahepatik, terutama dalam keadaan masih akut. Umumnya batu kandung
empedu dapat dipastikan dengan ultrasonografi "US#.5 US mempunyai
spesifisitas dan sensitifitas yang tinggi untuk deteksi batu kandung empedu dan
pelebaran saluran empedu intra maupun ekstra hepatik, namun sensitifitas untuk
batu koledokus hanya 50&. 3idak terlihatnya batu koledokus di US tidak
menyingkirkan koledokolitiasis.@ :asil pemeriksaan US abdomen didapatkan
kesan kolelitiasis multiple.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjangditarik kesimpulan diagnosis pada kasus ini ialah ikterus obstruksi e! suspek
koledokolitiasis dan kolelitiasis. 3erapi yang diberikan pada kasus ini ialah *>D-
7a+l 0,@& 20 gtt8menit, ketorola! $?1 amp i6, domperidon $?1 tab po, ranitidin
2?1 amp i6. engobatan ini merupakan terapi simtomatik. ada hari pera)atan
kesembilan pasien sempat diberikan antibiotik berupa, !iprofloksasin 2?'00 mg
drips, metronidaFol $?500mg drips. 3ujuannya untuk pengobatan terhadap
kolesistitis. Setelah operasi juga diberikan antibiotik berupa !eftaFidin 2?1 g i6,
9
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 10/26
metronidaFole $?500 mg drips. 3ujuannya untuk men!egah infeksi setelah
operasi.
Se!ara umum, batu saluran empedu harus dikeluarkan, bahkan pada pasien
tanpa gejala. Batu empedu pada pasien dengan kolelitiasis atau kolesistitis
biasanya diterapi dengan endoskopi sphincterotomy dan ekstraksi batu diikuti oleh
kolesistektomi melalui laparoskopi dalam )aktu ;2 jam pada pasien dengan
kolesistitis dan dalam )aktu 2 minggu pada mereka yang tidak ada kolesistitis.
Sebagai alternatif, laparoskopik kolesistektomi dan eksplorasi duktus biliaris
boleh dilakukan untuk memendekkan tempoh ra)at inap pasien. + dengan
sphin!terotomy harus dilakukan sebelum kolesistektomi pada pasien dengan batu
empedu dan kolangitis, jaundice "serum bilirubin total H 'mg8d4#, serta dilatasi
saluran empedu "H mm#.11 + merupakan pemeriksaan terbaik untuk
mendeteksi batu saluran empedu. ada +, kanul dimasukkan kedalam duktus
koledokus dan duktus pankreatikus, kemudian bahan kontras disuntikkan ke
dalam duktus tersebut. *ndikasi utama + adalah ikterus obstruktif. @,10 ada
kasus ini dilakukan kolesistektomi dan kolesistojejunostomi.
ada kasus ini pasien perlu modifikasi diet berupa diet rendah lemak
jenuh, kolesterol, refined sugar "sukrosa, fruktosa#, diet tinggi serat, penurunan
berat badan yang teratur, dan meningkatkan akti6itas fisik untuk mengurangi
resiko pembentukan batu empedu. asien dengan batu empedu yang diberikan
suplemen yang menggandung minyak ikan "lemak tak jenuh# 11,$ gram per hari
menurunkan 25& saturasi kolesterol pada empedu. Suplementasi gandum 10(50
gram atau lebih per hari selama ' sampai minggu menurunkan saturasi
kolesterol empedu pada orang sehat, pasien konstipasi, dan pasien batu empedu.
%onsumsi alkohol $@ gram per hari pada orang yang jarang mengkonsumsialkohol selama minggu menurunkan saturasi kolesterol empedu. 3etapi, pada
kasus ini tidak dianjurkan pasien mengkonsumsi alkohol seperti anjuran di atas,
mengingat efek samping alkohol ke organ(organ lain.10,11
-engan diagnosis dan terapi yang baik, pasien dapat sembuh. %omplikasi
yang paling serius dari kolesistitis akut adalah infeksi yang terjadi pada sekitar
20& dari kasus. :al ini sangat berbahaya dan mengan!am nya)a jika menyebar
ke bagian lain dari tubuh "suatu kondisi yang disebut septikemia#, dan
10
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 11/26
pembedahan seringkali diperlukan. ejalanya meliputi demam, denyut jantung
yang !epat, napas !epat, dan kebingungan.12
Selain itu, dapat juga terjadi kolangitis. %olangitis dapat bersifat akut atau
kronis, dan gejala timbul akibat dari peradangan, yang biasanya disebabkan oleh
terhalangnya aliran empedu. Bakteri dapat ditemukan pada kultur empedu pada
;5& pasien dengan !holangitis akut. ejala dari kolangitis akut berupa rasa sakit
kolik, penyakit kuning, dan demam dengan menggigil "trias +har!ot#.12
3iga hari post operasi, pasien menunjukkan perbaikan se!ara klinis dan
laboratorium. 7yeri pada luka operasi mulai berkurang, flatus sejak 2 hari
sebelumnya, kuning pada kulit mulai berkurang. :asil laboratorium tanggal $1
ktober 201$ ditemukan hasil darah lengkap, elektrolit, alkali fosfatase dan
gamma 3, dalam batas normal, sedikit peningkatan S3 dan kolesterol, sedikit
penurunan albumin dan protein total, penurunan bilirubin total dari 1$,1@ mg8d4
menjadi 5,$' mg8d4, penurunan bilirubin dire!t dari @,9@ mg8d4 menjadi $,@0
mg8d4, :-4 19 mg8d4, 4-4 10 mg8d4.
ada kasus ini, prognosisnya ialah dubia ad bonam, karena belum terjadi
komplikasi yang serius dan setelah operasi pasien menunjukkan perbaikan se!ara
klinis dan laboratorium.
PENUTUP
11
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 12/26
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan, fisik, dan pemeriksaan penunjang,
ditarik kesimpulan bah)a diagnosis pada kasus ialah ikterus obstruksi e! suspek
koledokolitiasis dan kolelitiasis. 3erapi yang diberikan berupa terapi simtomatik
dan terapi kausal. rognosis pada kasus ialah dubia ad bonam, karena belum
terjadi komplikasi yang serius dan setelah operasi pasien menunjukkan perbaikan
se!ara klinis dan laboratorium..
DAFTAR PUSTAKA
12
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 13/26
1. 4ammert D, -umoulin D4, Sauerbur!h 3. allstone disease. *nE odes /,
Benhamou /, Blei A3, ei!hen /, iFFetto editors. 3e?tbook of
hepatology from basi! s!ien!e to !lini!al prati!e "$rd edition#. USAE
Bla!k)ell ublishing, 200;I p. 1519('0.
2. !hee S. /, apadakis . A, 3ierney 4. . Biliary bstru!tion. *nE
+urrent edi!al -iagnosis and 3reatment. San Dransis!oE ! ra) :ill,
200;.
$. i!helle +, allagher, -ooley /S. ?trahepati! biliary obstru!tionE
systemi! effe!t, diagnosis and management. *nE odes /, Benhamou /,
Blei A3, ei!hen /, iFFetto editors. 3e?tbook of hepatology from
basi! s!ien!e to !lini!al prati!e "$ rd edition#. USAE Bla!k)ell ublishing,
200;I p. 1501(1;.
'. 4esmana 4A. enyakit batu empedu. -alamE Setiati S, Al)i *, SuyodoA, Simadibrata , Setiyohadi B, Syam AD editor. Buku ajar ilmu
penyakit dalam "disi >*#. /akartaE *nternaublishing, 201'I h. 2020(25.
5. Sulaiman A. endekatan klinis pada pasien ikterus. -alamE Setiati S,
Al)i *, Suyodo A, Simadibrata , Setiyohadi B, Syam AD editor. Buku
ajar ilmu penyakit dalam "disi >*#. /akartaE *nternaublishing, 201'I h.
1@$5('0.
. Ahmad /. Approa!h to the patient )ith jaundi!e. *nE Ahmad /, Driedman
S4, -an!ygler : editors. ount sinai e?pert guides hepatology "1st
edition#. USAE iley Bla!k)ell, 201'I p. 1$(22.
;. Sulaiman A. Buku Ajar *lmu enyakit :ati "disi *#. /akartaE /ayabadi,
200;I h. @(15, 11(;5.
9. ani, AFiF. Buku ajar gastroenterologi "disi *#. /akartaE
*nternaublishing, 2011.
@. :U ars!hall, + inarsson. allstone disease. / *ntern ed. 200;I
21E52@('2.
10. apadakis .A, !phee S./. +holedo!holithiasis. *nE +urrent medi!al
diagnosis and treatment 201$ "52nd edition#. 7e) JorkE ! ra) :ill,
201$I p. ;0(9.
11. Alan. 7utritional approa!hes to pre6ention and treatment of
gallstones. Altern ed e6. 200@I1'"$#E259(;.
12. Dau!i, Braun)ald, %asper, :auser, 4ongo, /ameson et al.
+holedo!holithiasis. *nE :arrisonKs prin!iples of internal medi!ine "1;th
edition#. USAE ! ra) :ill, 2009I p. 1@@@.
13
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 14/26
LAMPIRAN
14
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 15/26
Doto klinis
15
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 16/26
:asil laboratorium "5 ktober 2015#
16
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 17/26
:asil laboratorium "10 ktober 2015#
17
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 18/26
:asil laboratorium "1 ktober 2015#
18
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 19/26
:asil laboratorium "21 ktober 2015#
19
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 20/26
:asil laboratorium "29 ktober 2015#
20
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 21/26
:asil laboratorium "$1 ktober 2015#
21
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 22/26
:asil US abdomen
22
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 23/26
%
23
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 24/26
:asil ekspertisi %
24
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 25/26
L(Doto thoraks
25
7/23/2019 RU (REVISI 3)
http://slidepdf.com/reader/full/ru-revisi-3 26/26
Batu empedu pasien