Presentasi Bahasa Indonesia

download Presentasi Bahasa Indonesia

of 18

Transcript of Presentasi Bahasa Indonesia

Slide 1

PARAGRAF IDEALPresentasi Bahasa IndonesiaArista Kusumawati 11302241011Desinta Windiarti113022410Rizki Ageng Mardikawati11302241036Feny Puspitaningsih11302241043

Sebuah paragraf yang baik merupakan suatu satuan yang tersusun secara terperinci dan terpadu di mana pemaparan materi yang dituangkan dalam sebuah paragraf terdapat inti permasalahan yang dibicarakan. Keterkaitan antar kalimat dalam paragraf juga perlu diperhatikan sehingga penggunaan dan pemilihan bahasa dan kata maupun kalimat tidak sia-sia yang akhirnya tidak keluar atau melebar dari pokok permasalahan yang menjadi bahan pembicaraan pada suatu paragraf yang konsisten dan terpadu.DefinisiParagraf merupakan kumpulan sebuah kalimat yang disusun secara runtut dan terperinci sehingga terbentuklah sebuah susunan yang dikenal dengan satu istilah yaitu paragrafkamus besar bahasa Indonesia :paragraf yaitu bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).[2]Apabila dipaparkan secara sistematis maka suatu karangan secara umum merupakan kumpulan dari bab per bab, dalam tiap bab tersebut terdapat beberapa paragraf yang disusun secara sistematis dan konsisten, pada paragraf terdapat kumpulan kalimat-kalimat sebagai pengembangan dari pemaparan satu buah paragraf, dan dalam kalimat tersebut terdapat kumpulan kata-kata yang membangun unsur sebuah kalimat yang efektif dan memenuhi kriteria dalam sebuah kalimat pada tulisan ilmiah.Secara umum dalam sebuah paragraf terdapat tiga unsur utama antara lain; 1.kalimat pembuka2. Kalimat inti3. kalimat penutup.

Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung.Paragraf merupakan bentuk yang ikut mendukung suatu gagasan atau buah pikiran yang berwujud atau berbentuk karangan. Pada dasarnya, paragraf mengandung satu sub-buah pikiran atau bagian buah pikiran dalam karangan. Dengan demikian, paragraf mengandung satu ide atau satu pikiranHal ini menunjukan bahwa sebuah paragraf sudah tentu mengandung sebuah atau bagian dari pokok permasalahan atau materi yang hendak dipaparkan dengan menganut prinsip konsistensi dalam pemaparannya agar terhindar dari penggunaan kata-kata maupun kalimat yang tidak sesuai atau di luar materi yang dibahas.Jenis- Jenis Paragraf1. paragraf pembuka2. paragraf penghubung3. paragraf penutupMenurut TujuannyaMenurut Letak Kalimat Utamanya1. paragraf induktif2. paragraf deduktif3. paragraf campuranParagraf pembuka memiliki fungsi sebagai pengantar untuk mencapai pokok permasalahan/topik yang akan dikembangkan/diuraikan. Oleh karena itu, pada paragraf pembuka ini perlu dipikirkan sesuatu yang menarik perhatian pembaca sehingga menarik minat dan perhatian pembaca dan pembacapun akan merasa kurang apabila tidak menyelesaikan bacaan yang sedang dibacanya. Selain itu, paragraf pembuka juga berberan sebagai pengantar dalam menyiapkan pikiran pembaca terhadap fokus permasalahan yang akan dipaparkan. Implikasi dari hal tersebut menyarankan bahwa dalam penyusunan dan penulisan paragraf pembuka ini menuntut penggunaan kalimat yang tidak terlalu panjang agar tidak membuat pembaca bingung dengan panjangnya paragraf yang merupakan kategori paragraf pembuka tersebut.Menurut TujuannyaDalam paragraf penghubung, masalah yang akan diuraikan terdapat di dalam paragraf ini. Dalam paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dipaparkan secara panjang lebar, tentunya dengan memperhatikan penggunaan kata-kata dan kalimat yang efektif dan efisien. Oleh karenanya, antara paragraf satu dengan paragraf lain dan berikutnya harus saling terhubung secara logis sehingga memudahkan pembaca dalam mengerti dan memahami apa sebenarnya yang akan disampaikan penulis.Menurut TujuannyaParagraf penutup merupakan akhir dari sebuah karangan.[12]Dalam sebuah penyusunan dan penulisan suatu karya ilmiah, paragraf penutup terdapat kesimpulan yang merupakan intisari dari pokok permasalahan/topik yang dipaparkan dalam paragraf penghubung. Selain intisari dalam paragraf penutup pada umumnya mengandung unsur penegasan dari pemaparan pokok permasalahan/topik yang dijelaskan mengenai hal-hal yang dianggap penting pada paragraf penghubung. Paragraf penutup berfungsi mengakhiri sebuah karangan sehingga mengimplikasikan pada banyaknya kalimat/kata yang tidak terlalu panjang agar mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh pembaca.Menurut TujuannyaMenurut Letak Kalimat Utamanyaparagrafdeduktifyaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal kalimat

paragrafinduktifyaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir kalimat

paragrafcampuranyaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf

paragraf yang tidak memiliki kalimat utama yaitu paragraf yang gagasan utamanyatersebarsecara seimbang dan merata pada setiap kalimat.Kriteria Paragraf yang baik/idealKesatuan (Kohesi)Kepaduan (Koherensi)KelengkapanUntuk membuat sebuah paragraf yang baik dan benar menurut ketentuan dan kaidah-kaidah yang berlaku perlu diketahui tiga komponen yang disyaratkan sebagai sebuah paragraf yang baik dan benar. Syarat pembentukan paragraf dimaksud menurut Sabarti Akhadiah,et. al.Kesatuan (Kohesi)Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi paragraf ialah mengembangkan topik tersebut. Oleh sebab itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur- unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik. Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topiknya. Semua kalimat terfokus pada topik dan mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan.

Kepaduan (Koherensi)Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialahkoherensiatau kepaduan. Urutan pikiran yang teratur, akan memperlihatkan kepaduan. Jadi, kepaduan/koherensi dititikberatkan pada hubungan antar kalimat dengan kalimat.Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara lo gis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait antar kalimat.Urutan yang logis tersebut akan terlihat pada pola susunan antar kalimat yang terdapat pada paragraf tersebut.

Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikantiga hal, antara lain; pertama, unsur kebahasaan yang digambarkan antara lain dengan; (1) repetisi atau pengulangan kata kunci, kata ganti, (2) kata transisi atau ungkapan penghubung, (3) paralelisme, (4) pemerincian dan urutan isi paragraf. Kedua, perincian dapat diurutkan secara kronologis (menurut urutan waktu), secara logis (sebabakibat , akibat-sebab, khusus-umum, umum-khusus), menurut urutan ruang (spasial), menurut proses, dan dapat juga dari sudut pandangan yang satu ke sudut pandangan yang lain.

KelengkapanSuatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan.

Contoh Paragraf dalam koran:

Mereka percaya bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat atau setan yang merasuk dalam tubuh . Di samping itu, juga digunakan berbagai jenis jeruk, akar kayu, bunga-bungaan, kepala muda, pinang, dll. Masyarakat Jambi terutama mereka yang tinggal di pedalaman juga memakai obat-obat tradisional dalam proses penyembuhan orang yang sakit. Untuk bahan penangkal atau jimat kadang mereka menggunakan sisa-sisa besi dan benang warna. Benda-benda ini baru dapat dijadikan obat dan berkhasiat setelah dimantrai oleh mbah dukun. Hal ini dilakukan karena pengaruh dari kepercayaan tradisional.. Cara penyembuhannya adalah dengan mengusir roh tersebut yang biasa dilakukan oleh dukun. Sambil mengobati orang yang sakit itu, ia melakukan doa ritual. Beberapa doa penyembuhan lainnya digunakan bahasa Arab dan kadang-kadang ayat Al-Quran. Mereka menggunakan beberapa jenis tumbuhan yang didapatkan dari alam dan minyak alami untuk dijadikan ramuan obat, misalnya saja ramuan obat untuk menyembuhkan penyakit demam yang berupa daun sitawar, sedingin, kumapai. Cekun, kunyit polai, dan jerangau. Biasanya ia membakar kemenyan sambil mengucapkan jampi-jampi

Masyarakat Jambi terutama yang tinggal di pedalaman memakai obat-obat tradisional dalam proses penyembuhan orang sakit. Mereka menggunakan beberapa jenis tumbuhan alam dan minyak alami untuk dijadikan ramuan obat, misalnya ramuan obat untuk menyembuhkan penyakit demam yang berupa daun sitawar, sedingin, kumapai, cekun, kunyit polai, dan jerangau. Di samping itu, juga digunakan berbagai jenis jeruk, akar kayu, bunga-bungaan, kepala muda, pinang, dll. Untuk bahan penangkal atau jimat kadang mereka menggunakan sisa-sisa besi dan benang warna. Benda-benda ini baru dapat dijadikan obat dan berkhasiat setelah dimantrai dukun. Hal ini dilakukan karena pengaruh dari kepercayaan tradisional. Mereka percaya bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat atau setan yang merasuk dalam tubuh. Cara penyembuhannya adalah dengan mengusir roh tersebut yangbiasa dilakukan oleh dukun. Sambil mengobati orang yang sakit itu, ia melakukan doa ritual. Biasanya ia membakar kemenyan sambil mengucapkan jampi-jampi. Beberapa doa penyembuhan lainnya digunakan bahasa Arab dan kadang-kadang ayat Al-Quran.