Preparasi Injeksi Klonidin HCl

2
Untuk melakukan analisis kuantitatif injeksi Klonidin HCl dengan menggunakan spektrofotometer UV, pertama-tama dilakukan pembuatan larutan uji. Larutan uji dibuat dengan cara mengambil sejumlah volume sampel larutan injeksi Klonidin HCl yang setara dengan 0,15 mg Klonidin HCl BPFI. Ke dalam sampel tersebut kemudian ditambahkan 5 mL air untuk melarutkan sampel, setelahnya ditambahkan 25 mL dapar fosfat sitrat pH 7,6 untuk mempertahankan kondisi pH dari larutan sampel dan ditambahkan 1 mL larutan yang mengandung biru bromotimol P 0,15 % dan natrium karbonat anhidrat P 0,15 %. Selanjutnya ke dalam larutan tersebut ditambahkan 30 mL kloroform P, kocok selama 1 menit dan sentrifus untuk memisahkan fasa yang terbentuk. Lapisan Kloroform P yang terbentuk diambil sebanyak 15 mL lalu ditambahkan 10 mL asam borat LP. Selanjutnya dilakukan pembuatan larutan baku Klonidin HCl. Larutan ini dibuat dengan cara menimbang dengan saksama 0,15 mg Klonidin Hidroklorida BPFI larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar 0,003 %, kemudian 5,0 mL larutan ini diambil dan tambahkan 20 ml dapar fosfat sitrat pH 7,6 untuk mempertahankan pH larutan. Kemudian ke dalam larutan tersebut ditambahkan 1 ml larutan yang mengandung biru bromotimol P 0,15 % dan natrium karbonat anhidrat P 0,15 %. Lalu ke dalam larutan tersebut ditambahkan 30 mL kloroform P, kocok selama 1 menit dan sentrifus untuk memisahkan fasa yang terbentuk. Lapisan Kloroform P yang terbentuk diambil sebanyak 15 mL lalu ditambahkan 10 mL asam borat LP.

description

Analisis Farmasi

Transcript of Preparasi Injeksi Klonidin HCl

Page 1: Preparasi Injeksi Klonidin HCl

Untuk melakukan analisis kuantitatif injeksi Klonidin HCl dengan menggunakan

spektrofotometer UV, pertama-tama dilakukan pembuatan larutan uji. Larutan uji dibuat dengan

cara mengambil sejumlah volume sampel larutan injeksi Klonidin HCl yang setara dengan 0,15

mg Klonidin HCl BPFI. Ke dalam sampel tersebut kemudian ditambahkan 5 mL air untuk

melarutkan sampel, setelahnya ditambahkan 25 mL dapar fosfat sitrat pH 7,6 untuk

mempertahankan kondisi pH dari larutan sampel dan ditambahkan 1 mL larutan yang

mengandung biru bromotimol P 0,15 % dan natrium karbonat anhidrat P 0,15 %. Selanjutnya ke

dalam larutan tersebut ditambahkan 30 mL kloroform P, kocok selama 1 menit dan sentrifus

untuk memisahkan fasa yang terbentuk. Lapisan Kloroform P yang terbentuk diambil sebanyak

15 mL lalu ditambahkan 10 mL asam borat LP.

Selanjutnya dilakukan pembuatan larutan baku Klonidin HCl. Larutan ini dibuat dengan

cara menimbang dengan saksama 0,15 mg Klonidin Hidroklorida BPFI larutkan dan encerkan

dengan air hingga kadar 0,003 %, kemudian 5,0 mL larutan ini diambil dan tambahkan 20 ml

dapar fosfat sitrat pH 7,6 untuk mempertahankan pH larutan. Kemudian ke dalam larutan

tersebut ditambahkan 1 ml larutan yang mengandung biru bromotimol P 0,15 % dan natrium

karbonat anhidrat P 0,15 %. Lalu ke dalam larutan tersebut ditambahkan 30 mL kloroform P,

kocok selama 1 menit dan sentrifus untuk memisahkan fasa yang terbentuk. Lapisan Kloroform

P yang terbentuk diambil sebanyak 15 mL lalu ditambahkan 10 mL asam borat LP.

Sebelum dilakukan pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer UV, dilakukan

pembuatan larutan blanko yang terdiri dari 10 mL asam borat LP yang diencerkan dengan 15 ml

kloroform P. Fungsi dari larutan blanko ini adalah untuk mengkalibrasi alat sehingga hasil yang

didapat lebih akurat. Larutan uji dan larutan baku diukur pada panjang gelombang serapan

maksimum lebih kurang 420 nm. Hitung jumlah dalam mg C9H9Cl2N3.HCI, dengan rumus: C =

AuAs

. Dimana C adalah kadar Klonidin HCl BPFI dalam mg per mL larutan baku, Au dan As

berturut-turut adalah serapan larutan uji dan larutan baku.