DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

download DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

of 13

Transcript of DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    1/13

    JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA-SEMISOLIDA

    (FA 3132)

    NON-STERIL

    GROUP : K-I-1 KELOMPOK : Rabu (K)

    SOAL :

    I. LATAR BELAKANG

    Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang

    terlarut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran

    pelarut yang saling bercampur. Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi

    secara merata, maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya

    memberikan jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik jika larutan

    diencerkan atau dicampur. Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk

    pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma,

    pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven air. Larutan oral

    yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi, dinyatakan sebagai sirup. (FI IV,

    1995 hal. 15).

    Difenhidramin HCl dibuat dalam bentuk larutan umumnya ditujukan pada anak-

    anak. Larutan sejati dijadikan sebagai pilihan bentuk sediaan, karena selain untuk

    mempermudah pemberian, difenhidrmain HCl juga mudah larut dalam air.

    Difenhidramin dapat digunakan secara parenteral untuk keadaan darurat mengobati

    anaphylatic shockatau saat pemberian oral tidak memungkinkan. Difenhidramin HCl

    digunakan untuk mengobati alergi seperti urticaria dan angiodema, rhinitis, dan

    conjunctivitis, serta kulit yang gatal. Difenhidramin HCl juga memiliki sifat sebagai

    anti emetic pada mual dan muntah-muntah, terutama digunakan sebagai obat mabukperjalanan (diberikan 30 menit sebelum melakukan perjalanan), dan pada pengobatan

    vertigo dengan berbagai penyebab. (Martindale. 36th ed.Hal. 577-578).

    Difenhidramin HCl umumnya diberikan secara oral dengan dosis 25-50 mg, 3-4

    kali sehari. Dosis untuk anak adalah 6,25 25 mg, 3-4 kali sehari, atau total dosis

    sehari adalah 5mg/kg berat badan dan dapat diberikan dalam dosis terbagi. Dosis

    maksimum untuk dewasa dan anak-anak adalah sekitar 300 mg sehari. Dosis 20-50 mg

    sekali digunakan untuk tujuan hipnotik untuk dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun.

    (Martindale. 36th ed. Hal. 578).

    Sirop Larutan Sejati Difenhidramin HCl 12,5 mg/5cc

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    2/13

    II. Permasalahan Farmasetika ( Sifat Kimia dan Sifat Fisik Zat Aktif)

    Nama zat Difenhidramin HCl

    (2-(Difenilmetoksi)-N,N-dimetiletilamina)hidroklorida (FI

    IV,1995, hal 330)

    Rumus molekul C17H21NO.HCl (FI IV,1995, hal 330)

    Berat molekul 291,82 (FI IV,1995, hal 330)

    Struktur Kimia

    (FI IV,1995, hal 330)

    Pemerian Serbuk hablur, berwarna putih, tidak berbau dan rasa pahit.

    Jika terkena cahaya, perlahan-lahan warnanya menjadi gelap.

    Larutannya praktis netral terhadap kertas lakmus P. (FI IV,

    1995, hal 330)

    Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol dan dalam kloroform,

    agak sukar larut dalam aseton, sangat sukar larut dalam

    benzena dan dalam eter. (FI IV, 1995, hal 330)Kelarutan dalam air adalah 858mg/mL, dalam alkohol 95%

    408mg/mL (Florey, Analytical Profiles of Drug Substances,

    vol.3 hal 191)

    Titik leleh 167o172oC. (FI IV, 1995, hal 330)

    pH larutan pH 5% larutan difenhidramin HCl dalam air adalah 4-6.

    (Martindale ed 36, 2009, hal 577)

    Stabilitas Penguraian difenhidramin HCl berhubungan dengan efek dari

    hidrogen peroksida dan sinar UV yang memapar sediaan. Hasil

    penguraian oleh hidrogen peroksida adalah toluen,

    benzofenon, benzil alkohol, asam benzoat, dan senyawa fenol

    termasuk dimetilaminoetanol. (Florey, Analytical Profiles of

    Drug Substances, vol.3 hal 199)

    Data stabilitas pH tidak ditemukan.

    Nilai pKa Pada suhu 0oC nilai pKa= 9,67 dan pada suhu 25

    oC nilai pKa

    = 9,12 dalam air. (Florey, Analytical Profiles of Drug

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    3/13

    Substances, vol.3 hal 194)

    Inkompabilitas Difenhidramin HCl inkompatibel dengan amfoterisin B,

    natrium sefmetazol, natrium sefalotin, hidrokortison natrium

    suksinat, beberapa larutan barbiturat dan larutan basa atau

    asam kuat (Martindale ed 36, 2009, hal 577)

    Wadah dan

    penyimpanan

    Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya (FI IV,1995,

    hal 330)

    PermasalahanFarmasetikadanPenyelesaianMasalah

    PermasalahanFarmaseutik Penyelesaian

    Berdasarkan data stabilitasnya,

    difenhidramin HCl tidak stabil terhadapsinar UV

    Larutan disimpan dalam wadah yang

    gelap dan tidak tembus cahaya berupabotol amber coklat.

    Zat aktif memiliki rasa yang pahit Ditambahkan pemanis untuk

    memperbaiki rasa yaitu sirupus simpleks.

    Bentuk sediaan adalah larutan, yang

    viskositasnya harus tepat untuk

    mempermudah penuangan

    Penambahan sorbitol akan meningkatkan

    viskositas larutan, karena sorbitol

    berperan sebagai peningkat viskositas.

    Penambahan sirupus simpleks yang

    berlebihan (melebihi 30%) akan

    menyebabkan terjadinya cap locking

    atau kristalisasi sukrosa pada tutup botol.

    Penambahan sorbitol akan mencegah

    terjadi cap-locking sorbitol juga

    berfungsi untuk meningkatkan viskositas.

    Sediaan sirup dosis ganda (multiple dose)

    dan mengandung air dan gula yang

    merupakan media yang sangat baik bagi

    pertumbuhan mikroorganisme.

    Ditambahkan pengawet yang tidak

    inkompatibel dengan sediaan. Pengawet

    yang digunakan adalah natrium benzoat

    yang mempunyai kelarutan baik dalam

    aquadest.

    Sediaan dengan dosis kecil (12,5 mg/5 cc)

    ditujukan untuk anak-anak sehingga

    penampilan sediaan harus menarik

    Ditambahkan pewarna dan pewangi yang

    sesuai. Pewarna dan pewangi yang

    digunakan adalah pewarna red carmine

    dan essence strawaberry sebagai

    pewangi/flavouring agent

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    4/13

    III. Penyelesaian Masalah (Eksipien yang diusulkan)

    Nama Zat Natrium Benzoat

    Rumus molekul C7H5COONa (FI IV hal 584)

    Struktur Kimia

    (HOPE ed 6 hal 627)

    Berat molekul 144,11 (FI IV hal 584)

    Pemerian granul atau serbuk hablur, putih; tidak berbau atau praktis tidak

    berbau; stabil di udara. (FI IV hal 584)

    pH 8,0 (larutan jenuh pada suhu 25C), bekerja efektif pada pH 2-5. Pada

    kondisi basa nyaris tidak berefek (HOPE ed 6 hal 627)

    Kelarutan mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah

    larut dalam etanol 90% (FI IV hal 584)

    Stabilitas larutan cair dapat disterilkan dengan autoklaf atau filtrasi (HOPE ed 6

    hal 627)

    Inkompatibilitas inkompatibel dengan senyawa kuartener, gelatin, garam besi, garam

    kalsium, dan garam dari logam berat, termasuk perak, timah, dan

    merkuri. Aktivitas pengawet menurun jika berinteraksi dengan kaolin

    atau surfaktan non-ionik. (HOPE ed 6 hal 628)

    Penyimpanan dalam wadah tertutup baik (FI IV hal 584)

    Nama Zat Sirupus Simpleks

    Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna. (Farmakope Indonesia III, hal. 567)

    Pembuatan Larutkan 65 bagian sukrosa dalam larutan metil paraben 0,25% /v

    secukupnya hingga diperoleh 100 bagian sirop. (Farmakope Indonesia

    III, hal. 567)

    Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk. (Farmakope Indonesia

    III, hal. 567)

    Nama Zat Sorbitol

    Rumus molekul C6H14O6(FI IV hal 756)

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    5/13

    Struktur Kimia

    (HOPE ed 6 hal 680)

    Berat molekul 182,17 (FI IV hal 756)

    Pemerian Serbuk, granul atau lempengan; higroskopis; warna putih; rasa manis

    (FI IV hal 756)

    titik leleh anhidrat : 110-112C; kristal polimorf: 97,78C; kristal metastabil:

    93C (HOPE ed 6 hal 680)

    Kelarutan sangat mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol, dalam

    metanol, dan asam asetat (FI IV hal 756)

    Stabilitas Stabil di udara, tidak terdekomposisi pada kenaikan suhu. Bulk

    bersifat higroskopis (HOPE ed 6 hal 680)

    Inkompatibilitas Inert dan cocok dengan berbagai eksipien. Dapat membentuk khelat

    dengan ion logam divalen atau trivalen pada kondisi asam atau basa

    kuat. Larutan sorbitol bereaksi dengan besi oksida menjadi tidak

    berwarna. Dapat menurunkan laju degradasi penisilin pada larutan

    netral. (HOPE ed 6 hal 680)

    Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat (FI IV hal 757)

    Nama Zat Pewarna red carmine

    Kegunaan Memberikan warna merah pada sediaan

    Nama Zat Essencestrawberry

    Kegunaan Flavoring agent

    Nama Zat Aqua desti lata

    Struktur Kimia

    Rumus Molekul H2O (BM 18,02) (HOPE ed 6 hal 766)

    Pemerian

    Jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa (HOPE ed 6 hal

    766)

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    6/13

    Kelarutan Bercampur dengan hampir semua pelarut polar (HOPE ed 6 hal 766)

    Konstanta

    Dielektrik78.54 (HOPE ed 6 hal 766)

    Titik Leleh, titik

    Didih 0

    0

    C ,100

    0

    C (HOPE ed 6 hal 766)

    Bobot Jenis 1 gram/ml (HOPE ed 6 hal 766)

    Viskositas

    (dinamik)0.89 mPa s (0.89 cP) pada 250C. (HOPE ed 6 hal 766)

    StabilitasStabil dalam semua keadaan fisik (padat, cair, gas) (HOPE ed 6 hal

    766)

    Inkompatibilitas

    Dalam formulasi farmasetik, air dapat bereaksi dengan obat dan bahan

    lain yang dapat mengalami hidrolisis. Air dapat bereaksi kuat dengan

    logam alkali dan dengan cepat dengan logam alkali tanah danoksidanya seperti kalsium oksida atau magnesium oksida. Air juga

    bereaksi dengan garam anhidrat membentuk garam hidrat, dengan

    beberapa bahan organik dan kalsium karbida. (HOPE ed 6 hal 766)

    Penyimpanan Pada wadah tertutup rapat (HOPE ed 6 hal 766)

    Kegunaan Pelarut (HOPE ed 6 hal 766)

    IV. Kesimpulan Formula

    Dosisnya adalah 12,5 mg/ 5 mLDibuat sediaan @botol = 60 mL, dengan tambahan volume 2% untuk volume

    terpindahkan, menjadi 61,2 mL

    No. Nama Zat Jumlah Kegunaan

    1 Difenhidramin HCl

    Zat aktif (Antihistamin)

    2 Sirupus Simpleks 20 % (b/v) Pemanis

    3 Natrium Benzoat

    Pengawet

    4 Sorbitol

    Peningkat viskositas, anti

    cap-locking

    5 Pewarna red carmine q.s Pewarna

    6 Essence strawberry q.s Flavoring agent

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    7/13

    7 Aqua Destilata Ad 60 mL Pelarut

    V. Penimbangan

    Dibuat 5 sediaan, dengan @ sediaan memiliki volume 60 mL

    Maka, total volume larutan yang dibuat adalah 300 mL. Pada proses pembuatan

    dilebihkan hingga menjadi 400 mL untuk mencegah kehilangan volume.

    No. Nama Zat Jumlah

    1 Difenhidramin HCl

    2 Sirupus Simpleks

    3 Natrium Benzoat

    4 Sorbitol

    5 Pewarna red carmine q.s

    6 Essence strawberry q.s

    7 Aqua Destilata Ad 400 mL

    VI.

    Prosedur Pembuatan

    1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, dan dilakukan pula kalibrasi botol

    sediaan.

    a. Gelas kimia dikalibrasi 400 mL menggunakan aquadest.

    b. Botol sediaan dikalibrasi 61,2 mL menggunakan aquadest.

    2. Pembuatan sirupus simpleks

    a. Timbang 80 gr sukrosa, lalu digerus.

    b.

    Timbang 67 gr sukrosa yang telah digerus, masukkan ke dalam gelas kimia yang

    bersih dan kering.

    c. Panaskan sekitar 33 gram aquadest dalam gelas kimia yang telah ditimbang,

    kemudian tambahkan sukrosa yang telah ditimbang, sedikit demi sedikit sambil

    dilarutkan/diaduk (masih dipanaskan).

    d. Setelah seluruhnya terlarut sempurna, timbang sirupus simpleks, jika < 80 gr,

    tambahkan aquadest hingga bobot sirupus simpleks 80 g. Jika > 80gr, panaskan

    sirupus simpleks hingga bobotnya tepat 80gr.

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    8/13

    e. Saring sirupus simpleks menggunakan kain batis 2 lembar dan tampung di gelas

    kimia lain.

    3.

    Dibuat larutanstockpewarna red carmine

    a. Pewarna red carminedibuat dalam larutanstock dengan konsentrasi 1% dengan

    pelarut etanol.

    b.

    Setelah pembuatan larutan stock pewarna ditambahkan essence strawberry

    dengan perbandingan tertentu.

    c. Larutan selanjutnya akan ditambahkan pada sediaan secukupnya.

    4. 1 gram difenhidramin HCl ditimbang dan dilarutkan 50 mL aquadest, lalu

    dimasukkan ke dalam gelas kimia yang telah ditara.

    5. 0,8 gram natrium benzoat ditimbang dan dilarutkan dalam 10 mL aquadest, lalu

    dimasukkan dalam gelas kimia.

    6. 80 gram sorbitol ditimbang dan dilarutkan dalam 50 mL aquadest, lalu dimasukkan

    ke dalam gelas kimia.

    7.

    Larutan difenhidramin HCl dicampurkan dengan larutan natrium benzoat, dan

    dilanjutkan dengan mencampur larutan sorbitol.

    8. 80 gram sirupus simpleks yang telah dibuat dimasukkan ke dalam campuran

    larutan.

    9.

    Larutan stock pewarna red carmine dan essence strawberry ditambahkan

    secukupnya pada larutan.

    10.

    Campuran diaduk hingga homogen dan semua bahan terlarut.

    11.Campuran larutan ditambahkan aquadest hingga 80% dari volume total.

    12.Dilakukan IPC dengan melihat keadaan larutan secara organoleptik, serta

    pengecekan pH diantara 2-5.

    13.Apabila tidak pada range pH maka dilakukan penambahan HCl/NaOH untuk

    mengadjust pH sediaan.

    14.

    Campuran larutan digenapkan volumenya hingga 400 mL dengan menambahkan

    aquadest.

    VII. Hasil Percobaan

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    9/13

    VIII.Analisis Titik Kritis Pembuatan Sediaan

    - Sediaan larutan sejati difenhidramin HCl dibuat dalam larutan yang homogen,

    sehingga perlu dipastikan zat aktif dan semua eksipien dapat terlarut dengan baik.

    - Difenhidramin HCl tidak stabil terhadap sinar UV, sehingga pada saat proses kerja

    diusahakan menghindari paparan sinar UV.

    -

    Penambahan larutan pewarna dan essencedilakukan saat volume akhir mendekati

    batas, agar jumlah yang ditambahkan tepat.

    - Pada pembuatan sirupus simpleks dipastikan tidak terdapat partikel yang masih

    dapat dilihat secara kasat mata, yaitu dengan menyaring menggunakan kain batis.

    -

    IX. Evaluasi Sediaan

    NoJenis

    EvaluasiPrinsip Evaluasi

    Jumlah

    Sampel

    Hasil

    Pengam

    atan

    Syarat

    Evaluasi Proses Kontrol (IPC)

    1Evaluasi

    Organoleptik

    Dengan melihat secara kasat

    mata, kelarutan dari sediaan

    80%

    volume

    total

    Semua bahan

    larut dan tidak

    ada partikel

    2 Evaluasi pH

    Penentuan pH sediaan

    dilakukan menggunakan pH

    meter (alat potensiometrik)

    yang sesuai dan mampu

    mengukur harga pH sampai

    0,02 unit pH pada suhu

    25o2oC. (Farmakope

    Indonesia Edisi IV, halaman

    1039)

    80%

    volume

    total

    pH berada pada

    rentang 2-5

    Evaluasi Sediaan Akhir

    1 Pemeriksaan

    berat jenis

    dengan

    piknometer

    Piknometer kosong

    dibersihkan, lalu ditimbang

    bobotnya (W1). aquadest

    dididihkan lalu didinginkan

    dan diisikan ke dalam

    1

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    10/13

    piknometer sampai kapiler

    tutup piknometer penuh,

    bobotnya ditimbang (W2).

    Piknometer dibersihkan dan

    diganti dengan diisi larutan

    uji sampai tutup kapiler

    penuh dan ditimbang lagi

    bobotnya (W3).

    BJ saat suhu t = (W3

    W1)/(W2W1)

    (Farmakope Indonesia Edisi

    IV, halaman 1030)

    2 Pemeriksaan

    viskositas

    dengan

    viskometer

    Hoppler

    Tabung yang telah

    dibersihkan diisi dengan

    larutan uji sampai hampir

    penuh. dan dimasukkan bola

    yang sesuai ke dalamnya.

    Diberi tanda batas dengan

    jarak tertentu. Larutan uji

    ditambahkan sampai tabung

    penuh dan dijaga agar

    jangan sampai ada

    gelembung udara. Tabung

    ditutup dan dibalikkan agar

    dapat dihitung waktu yang

    dibutuhkan bola untuk

    menempuh jarak tertentu.

    1 Waktu jatuh

    bola di antara

    30-300 detik

    3 Penetapan pH

    sediaan

    Penentuan pH sediaan

    dilakukan menggunakan pH

    meter (alat potensiometrik)

    yang sesuai dan mampu

    mengukur harga pH sampai

    0,02 unit pH pada suhu

    1 Berada dalam

    rentang 2-5

    (pengawet yang

    digunakan aktif

    pada pH

    tersebut).

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    11/13

    25o2oC. (Farmakope

    Indonesia Edisi IV, halaman

    1039)

    4 Organoleptik Meliputi pengamatan warna,

    bau, rasa, dan kejernihan

    terhadap campuran larutan

    sebelum penggenapan

    volume.

    1 Warna merah

    beraroma dan

    berasa

    strawberry

    larutan agak

    kental

    5 Volume

    terpindahkan

    Isi dituang perlahan-lahan

    dari tiap wadah ke dalam

    gelas ukur kering terpisah

    dengan kapasitas gelas ukur

    tidak lebih dari dua setengah

    kali volume yang diukur dan

    telah dikalibrasi, secara hati-

    hati untuk menghindarkan

    pembentukan gelembung

    udara pada waktu

    penuangan dan diamkan

    selama tidak lebih dari 30

    menit. (Farmakope

    Indonesia Edisi IV, halaman

    1089).

    1 Volume wadah

    tidak lebih dari

    105% dan tidak

    kurang dari 95%

    dari volume

    yang dinyatakan

    pada etiket

    (60mL)

    6 Uji

    Efektivitas

    Pengawet

    Saring larutan dengan

    membran filter 0,22 m.

    Inokulasi membran pada

    media agar, kemudian lihat

    laju pertumbuhan jamur dan

    bakteri. (Farmakope

    Indoensia Edisi IV, halaman

    854-855)

    1 a. Jumlah

    bakteri viabel

    pada hari ke 14

    berkurang

    hingga tidak

    lebih dari 0,1%

    dari jumlah

    awal.

    b. Jumlah

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    12/13

    kapang dan

    khamir viabel

    selama 14 hari

    pertama adalah

    tetap atau

    kurang dari

    jumlah awal.

    c. Jumlah tiap

    mikroba uji

    selama hari

    tersisa dari 28

    hari pengujian

    adalah tetap atau

    kurang dari

    bilangan yang

    disebut pada a

    dan b.

    7 Uji Stabilitas

    Sediaan

    Sediaan disimpan pada

    temperatur kamar untuk

    mengamati lamanya

    stabilitas sediaan.

    (Farmakope Indonesia Edisi

    IV, halaman 939-942)

    1 Tidak terbentuk

    endapan

    8 Uji Cap-

    Locking

    Botol disimpan selama

    beberapa hari, kemudian

    diamati

    terbentuknyakristalisasi gula

    di capbotol atau tidak.

    1 Tidak terbentuk

  • 8/10/2019 DIFENHYDRAMIN HCL LARUTAN SEJATI.docx

    13/13

    X. Pustaka Acuan

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.

    Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV.

    Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

    Florey, Klaus. 1978. Analytical Profiles of Drug Substances. Volume 03. London:

    Academic Press, Inc.

    Rowe, Raymond C. 2009.Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi VI. London:

    Pharmaceutical Press.

    Sweeetman, Sean C. 2009. Martindale : The Complete Drug Reference. Edisi ke-36.

    London: Pharmaceutical Press.