Preparasi k

download Preparasi k

of 94

description

pbg

Transcript of Preparasi k

  • Ujian Akhir Semester

    Aplikasi Pengolahan

    Timah Putih, Mangan, Pasir Besi, Tembaga

    Pengertian Pengolahan Bahan Galian (PBG),

    Metode PBG, Keuntungan PBG, Keberhasilan PBG

    keberhasilan

    Crushing, Grinding, Nisbah Reduksi,

    Derajad Liberasi, Kadar Bijih

    Screening, Classifying, Perhitungan Efisiensi,

    Analisa Ayak

    Sampling, Feeding, Material Balance, Contoh Perhitungan

    Gavity Concentration

    Jigging, Sluicing, Heavy Media/Luquid Separation

    Ujian Tengah semester

    Flotasi, Electrostatic Separation, Magnetic

    Separation, Dewatering

    Tatap muka 1

    Tatap muka 2, 3

    Tatap muka 4, 5

    Tatap muka 6

    Tatap muka 7, 9

    Tatap muka 10, 11, 12

    Tatap muka 13, 14, 15

  • PENDAHULUAN

    Kehidupan manusia tidak terlepas dari Bahan Galian.

    Bahan Galian diperlukan sebagai salah satu bahan baku suatu industi agar dapat dimanfaatkan harus memenuhi persyaratan.

    Ore (bijih) adalah sekumpulan mineral yang daripadanya dapat diambil satu atau lebih logamnya dengan mengguntungkan berdasarkan keadaan ekonomi dan teknologi pada saat itu.

    Unit operation adalah cara memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya (gangue minerals) dengan berdasarkan kepada perbedaan sifat fisiknya, dan dalam proses pemisahan tersebut tidak terjadi reaksi kimia.

    Unit proses adalah cara pengambilan metal (logam) dari ore secara langsung maupun konsentrat unit operation, dan scrap dengan berdasarkan sifat fisik dan sifat kimianya, baik dengan cara pemanasan (peleburan) maupun pelarutan.

  • Minerals

    OresRockMinerals FuelsIndustrial Minerals

    Abrasives Ceramics

    Corundum Quartz

    Quartz Kaolin

    Diamond a. o Feldspar a. o

    Glass Fertilisers

    Quartz Phosphate

    Feldspar Potash

    Calcite Calcite

    Dolomite a. o. Dolomite a. o.

    Plastic Fillers and Pigment

    Calcite Barite

    Kaolin Bentonite

    Talc Calcite

    Wollastonite Dolomite

    Mica a. o. Feldspar

    Talc a. o.

    Refractories

    Wollastonite

    Calcite

    Dolomite

    Corundum a. o.

    Coals

    Oil shale

    (Oil sand)

    Non-ferrous Ferrous Alloy Ferrous

    Base Metals Alloying Metals Iron

    Copper Chromium

    Lead Vanadium

    Zinc a. o. Molybdenum

    Tungsten

    a. o.

    Light Metals

    Aluminium

    Magnesium

    Titanium

    Precious Metals

    Gold

    Silver

    Platinum a. o.

    Rare Metals

    Uranium

    Radium

    Beryllium a. o.

    Aggregate, Sand & Gravel

    Concrete ballast

    Asphalt ballast

    Rock fill

    Industrial sand

    a. o.

    MACAM BAHAN GALIAN

  • Proses pemisahan mineral dari pengotornya dengan memanfaatkan

    sifat fisika dan atau kimia-fisika

    permukaan mineral.

    Produknya berupa konsentrat (mineral berharga) dan tailing (mineral

    pengotor/ ampas)

    PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

  • MANFAAT

    1. Secara Ekonomi

    - Mengurangi ongkos angkut setiap ton logam dari lokasi pengolahan kepeleburan

    - Mengurangi jumlah flux pada peleburan

    - Mengurangi biaya peleburan

    2. Secara Teknik

    - Memudahkan dalam ekstraksi logamnya

    - Kemungkinan dapat diambil logamlainnya sebagai produk samping

  • STUDI BAHAN BAKU

    Macam dan komposisi mineral

    Kadar masing-masing mineral

    Ukuran mineral

    Macam dan tipe ikatan mineral

    Derajad liberasi

    Sifat fisika mineral

  • TAHAPAN

    1. Preparasi

    Tahap persiapan sebelum konsentrasi atau

    proses liberasi, yang meliputi pengecilan

    dan pengelompokan ukuran

    2. Konsentrasi

    Tahap proses pemisahan mineral berharga

    dari pengotornya yang memanfaatkan sifat

    fisika dan atau sifat kimia-fisika permukaan

    mineral

    3. Dewatering

    Tahap pemisahan cairan dari produk yang

    dihasilkan

  • KOMINUSI(Ukuran & Bentuk)

    SIZING Pemisahan berdasarkan ukuran

    KONSENTRASI

    DEWATERING

    Membebaskan mineral Crushing : > 1/20 inchi (jaw, Gyratory, roll, rotary, impact : >

    25mm Grinding : < 1/20 inchi (Ball mill dan Roll Mill : < 25 mm

    SCREENING /SIEVING

    CLASSIFYING

    Gravity, magnetic, hts, flotasi

    Thickening : 50 60 % S Filtering : 60 80 % S Drying : 90 100% S

    TAHAPAN

  • KONSENTRASI /

    PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

    Feed

    Concentrate

    Tailing

    Concentration

  • KRITERIA KEBERHASILAN

    PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

    * Recovery atau perolehan, menunjukkan

    efisiensi pemisahan

    * Kadar atau kandungan mineral/metal

    berharga dalam konsentrat

    * Ratio of concentration/ nisbah konsentrasi,

    adalah banyaknya umpan pengolahan yang

    diperlukan untuk menghasilkan 1 ton

    konsentrat

  • TAHAPAN

  • PREPARASI

    Preparasi

    Kominusi

    sizing

    Crushing

    Screening

    Classifying

    Grinding

  • KOMINUSI

    Proses mereduksi ukuran

    Untuk meliberasi bijih Untuk memenuhi persyaratan pasar Untuk memenuhi persyaratan proses

    selanjutnya

    Nisbah Reduksi (Reduction Ratio)

    RR yang baik untuk Primary Crushing = 4 s/d 7;

    Secondary Crushing = 14 s/d 20;

    Fine Crushing = 50 s/d 100

    RR =Ukuran terbesar umpan

    Ukuran terbesar produk

  • Tahapan Kominusi

    Tahap Peremukan/ penggilingan Ukuran Umpan Ukuran Produk

    1 Peremukan tahap 800 mm 20 mm s/d 150 mm

    pertama

    2 Peremukan tahap 20 mm s/d 150 mm 1 mm s/d 10 mm

    ke dua

    3 Penggilingan kasar 1 mm s/d 10 mm 1 mm s/d 20 mesh

    4 Penggilingan halus < 1 mm s/d 200 mesh

    Meliberasi = membebaskan ikatan

    mineral dari pengotornya

  • Gaya yang bekerja

    Tensile Compression Impaction

    AttritionShearing

  • Jaw Crusher (Peremuk Rahang):

    peremuk yang mempunyai dua rahang

    (jaw), yaitu fixed jaw yang diam dan

    swing/movable jaw yang bergerak.

    CRUSHING

    Berdasarkan

    porosnya

    Blake jaw crusher

    (poros diatas)

    Dodge jaw crusher

    (poros dibawah)

  • Syarat pecahnya batuan pada Jaw Crusher

    Daya tahan batuan lebih kecil dari gaya tekanResultan gaya arahnya kebawahNip Angle (sudut jepit) kecil

    Faktor-faktor yang mengendalikan kominusi

    Karasteristik fisik materialUkuran produk yang diinginkan dipengaruhi oleh RR

    Berdasarkan

    Togglenya

    Single toggle

    Double toggle

    Tanpa toggle

  • Blake Jaw Crusher

  • 1.Mouth

    2.Throat

    3.Gape

    4.Setting block

    5.Closed setting

    6.Open setting

    7.Throw

    8.Togle

    9.Pitman

    10.Eccentric

    Kapasitas Jaw Crusher dipengaruhi oleh Berat jenis material Kekerasan material Keliatan batuan Kandungan air

  • Kapasitas Crusher menurut Taggart :

    T = 0,6 L. S

    T = kapasitas (ton/jam)

    L = Panjang lubang penerimaan (inchi)

    S = Lebar lubang pengeluaran (inchi)

    L

    S

  • Ukuran Discharge setting ( mm )

    ( mm ) 20 25 30 40 50 65 75 90 100 115 125 150 180 200 230 255

    330 100

    305 100 96

    280 100 97 91

    255 100 98 91 85

    230 100 97 92 85 77

    205 100 100 97 92 85 77 70

    180 100 98 97 92 85 76 68 60

    150 100 98 95 93 85 74 65 57 49

    125 100 98 96 90 85 72 62 52 47 39

    115 98 94 89 85 75 62 53 45 39 35

    100 100 97 92 85 75 70 56 45 40 34 29

    90 98 92 85 73 65 58 48 40 33 28 26

    75 100 93 85 72 62 55 49 38 32 27 24 22

    65 100 98 85 72 60 53 45 40 34 24 23 20 18

    50 100 98 85 67 56 47 41 37 34 29 20 18 17 14

    45 100 96 89 73 58 49 40 36 32 30 26 18 16 14 13

    40 100 95 89 85 64 49 42 37 33 29 27 23 16 14 13 12

    30 94 84 73 70 55 43 36 33 30 25 24 19 14 13 12 11

    25 76 60 48 56 44 36 30 28 26 22 20 17 12 12 11 10

    20 53 33 27 42 34 29 25 22 20 17 16 13 11 10 9 8

    15 29 22 18 33 25 23 19 17 14 13 12 10 8 8 7 6

    10 17 14 12 25 20 18 16 14 12 10 9 8 7 6 5 5

    5 13 11 9 20 15 13 12 11 10 8 7 6 5 4 4 3

    Data analisis produk crusher

  • Reduction Ratio

    Limiting Reduction Ratio (LR) =tF

    tPwF

    wP=

    Reduction Ratio 80 (R 80) =F 80

    P 80

    b. Secara Teoritis

    Working Reduction Ratio (WR) =tF

    Se

    0,85 G

    SoApparetn Reduction Ratio (AR) =

    a. Dari hasil Peremukan

  • Gyratory Crusher

    Mempunyai kapasitas yag besar dibanding Jaw

    Crusher. Mekanisme gerakan Gyratory Crusher

    berputar dan bergoyang, sehingga proses

    peremukan continue.Crushing head bertumpu

    pada spindle yang berputar

    dan bergoyang, material

    yang terletak diantara

    crushing head dan concave

    akan hancur. Material

    hancur disebabkan oleh

    shearing stress yang lebih

    dominan disamping

    compression

    Stress.

  • Bentuk Head and Concave

    a.Straight Head and Concave

    b.Curved Head and Concave

    Bentuk curve (melengkung) membuat sudut jepit lebih

    kecil, proses peremukan lebih baik, kapasitasnya lebih

    besar

  • Macam-macam Gyratory Crusher :

    1. Suspended spindle Gyratory Crusher

    2. Fixed spidle Gyratory Crusher

    3. Suported spindle Gyratory Crusher

    Kapasitas Gyratory Crusher dipengaruhi :

    1. Sifat material

    2. Gape

    3. Putaran/kecepatan

    4. Setting

    5. Permukaan concave dan crushing head

  • PARAMETER JAW CRUSHER GYRATORY

    CRUSHER

    1, Pemasukan umpan

    2. Susunan alat dan

    ukuran

    3. Kapasitas

    4. Biaya

    5.Mekanisme gaya

    6. Putaran cepat

    Discontinue

    Lebih kecil dan mudah

    dilepas

    Lebih kecil

    Lebih murah

    Gaya tekan

    (compression)

    Ukuran produk besar

    Continue

    Lebih besar dan sukar

    dilepas

    Lebih besar

    Lebih mahal

    Gaya gesek lebih besar

    daripada gaya tekan

    Ukuran produk kecil

    Perbandingan Jaw dan Gyratory Crusher

  • Cone Crusher

    Merupakan modifikasi gyratory crusher, bekerja

    seperti gyratory crusher. Sumbu tegak ditopang

    dibawah crushing head.

    Macam-macam Cone Crusher :

    1. Symons Cone Crusher

    a. Standard crusher type, untuk mereduksi

    umpan kasar

    b. Short head crusher type, untuk mereduksi

    umpan halus

    2. Telsmith Gyrasphere Crusher

    Crushing head dari alat ini berbentuk bulat

  • TELSMITH GYRASPHERE

    CRUSHER

    SYMONS CONE

    CRUSHER

  • Impact Crusher

    Hammer Crusher / Mill

    Proses peremukan menggunakan gaya

    impaction dan shearing stress

  • Roll Crusher

    ROLL CRUSHERSudut jepit pada roll crusher

    Rigit Roll Crusher

    Spring Roll Crusher

    ROLL CRUSHER

  • Kapasitas Roll Crusher dipengaruhi :

    - Kecepatan putar roller

    - Lebar roller

    - Diameter roller

    - Jarak antar roller

    Pecahnya material dibedakan menjadi :

    a.Choke crushing

    b.Free Crushing

  • GRINDING

    Proses peremukan pada grinding banyak

    menggunakan shearing stress.

    Pada crushing menggunakan

    compression, impaction, maupun

    shearingstress

    GrindingCara basah (wet grinding)

    Cara kering (dry grinding)

  • a. Pengolahan berikutnya, basah / kering

    b. Energi, proses basah energinya lebih

    kecil drpd proses kering

    c. Debu/polusi, proses basah tdk ada debu

    yg berhamburan

    d. Ruang/tempat, klasifikasinya

    (classifying) butuh yg lebih kecil

    e. Konsumsi media penggerus dan liner

    (pelapis) lebih banyak krn tjd korosi

    Dengan pertimbangan :

  • Didasarkan

    Grinding Media

    Bola baja,

    ball mill

    Flint (batu api),

    peable mill

    Batang-batang baja,

    rod mill

    Bijihnya sendiri,

    Autogeneous Mill

    Bijih + flint,

    Semi Autogenous Mill (SAG)

  • Ball mill rod mill

  • Ball Mill

    Bentuk cell

    Cylindrical mill

    Conical Mill

    Cylindro Conical Mill

    Cara pemasukan

    umpan

    Scope feeder

    Drum feeder

    Scope, drum feeder

  • Scope feeder Spoot feeder

    Drum feeder

  • Kecepatan putar cell

    - Kecepatan kritis

    - Kecepatan cataracting

    - Kecepatan cascading

  • Kecepatan kritis

    rDN

    4,546,76 atau

    sSN

    2,54

    N = putaran mill (RPM)D = diameter cell (ft)r = jari-jari mill (ft)S = diameter mill (ft)s = diameter grinding media (ft)

  • Rod MillKlasifikasi rod mill

    Overflow discharge mill End peripheral discharge mill

    Central peripheral discharge mill

  • Umpan (feed) : padatan +

    air berkisar 30 40% solid

    Beban keseluruhan tidak

    lebih dari 85% dari volume

    cell

  • SIZING

    Sizing

    Screening :Pengelompokan ukuran partikel didasarkan pada lubang ayakan (screen)

    ClassifyingPengelompokan ukuran partikel didasarkan pada kecepatan pengendapan partikel pada media cairan/ udara

  • Sizing

    Screening : Classifying

  • Ukuran partikel

    Satuan panjang :m, cm, mm, mm, inchi, dsb

    Satuan mesh :Jumlah lubang dalam satu inchi panjang (linier)

    Mesh : Jumlah lubang atau jumlah bagian setiap inchi panjang

  • SCREENING

    Gerakan partikel diatas ayakan

    Produk screen :

    - ukuran relatif seragam,

    - materialnya heterogen,

    - efektif utk ukuran kasar (> 20 mesh),

    - biasanya berpasangan dg crusher.

  • TUJUANMenaikkan kapasitas unit operasi lainnya

    Mencegah over grinding/ over crushing

    Memenuhi permintaan pasar

    Memindahkan fraksi kasar/ fraksi halus

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAYAKAN/

    SCREENINGUkuran lubang bukaan (opening) ayakan

    Ukuran relatif partikel

    Prosentase opening terhadap total permukaan screen

    Kandungan air material

    Efek pantulan dari material terhadap permukaan screen

    Kecepatan feeding

    Ukuran partikel near mesh

    Kesempatan partikel menyusun lapisan diatas screen

    Gerakan screen

    BENTUK PERMUKAAN SCREENParalel rod screen

    Panched plate screen

    Woven wire screen

  • Paralel rod screen

    Woven wire screen.

    Panched plate screen

  • Klasifikasi screen didasarkan pd gerakannya /

    mekanisme kerjanya :- Fixed screen.

    - Moving screen.

    * Moving grizzlies (travelling screen )

    * Trommels ( revolving screen )

    * Vibrating screen

    * Shaking screen.

    VIBRATING

    BAR GRIZZLY

    UNBALANCED-FLYWHEEL

    VIBRATING SCREEN

    TRIPPLE COMPOUND

    TROMMEL

    VIBRATING

    SCREEN

    SHAKER

  • Proses pengelompokan material/mineral berdasarkan

    kecepatan pengendapan/jatuh material dlm media (air

    atau udara), umumnya utk material < 20 mesh.

    Kecepatan pengendapan mineral dipengaruhi oleh

    ukuran, bentuk, dan BJ mineral.

    CLASSIFYNG

  • CLASSIFIER

    Yang memanfaatkan gaya gravitasi

    Yang memanfaatkan gaya centrifugal

  • Macam-macam Classifier :- Sorting classifier (menggunakan cairan kental).

    - Sizing classifier (menggunakan cairan encer)

    - Mechanical classifier

    EVANS CLASSSIFIER

    SETTLING CONE

  • RAKE CLASSIFIER

    ESPERANZA DRAG CLASSIFIER AKINS SPIRAL CLASSIFIER

  • Contoh classifier media udara:Pemisahan dg classifier udara

    dpt memisahkan 5-150 micron (

  • SIZING

    Sizing

    Screening :Pengelompokan ukuran partikel didasarkan pada lubang ayakan (screen)

    ClassifyingPengelompokan ukuran partikel didasarkan pada kecepatan pengendapan partikel pada media cairan/ udara

  • Sizing

    Screening : Classifying

  • Ukuran partikel

    Satuan panjang :m, cm, mm, mm, inchi, dsb

    Satuan mesh :Jumlah lubang dalam satu inchi panjang (linier)

    Mesh : Jumlah lubang atau jumlah bagian setiap inchi panjang

  • SCREENING

    Gerakan partikel diatas ayakan

    Produk screen :

    - ukuran relatif seragam,

    - materialnya heterogen,

    - efektif utk ukuran kasar (> 20 mesh),

    - biasanya berpasangan dg crusher.

  • TUJUANMenaikkan kapasitas unit operasi lainnya

    Mencegah over grinding/ over crushing

    Memenuhi permintaan pasar

    Memindahkan fraksi kasar/ fraksi halus

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAYAKAN/

    SCREENINGUkuran lubang bukaan (opening) ayakan

    Ukuran relatif partikel

    Prosentase opening terhadap total permukaan screen

    Kandungan air material

    Efek pantulan dari material terhadap permukaan screen

    Kecepatan feeding

    Ukuran partikel near mesh

    Kesempatan partikel menyusun lapisan diatas screen

    Gerakan screen

    BENTUK PERMUKAAN SCREENParalel rod screen

    Panched plate screen

    Woven wire screen

  • Paralel rod screen

    Woven wire screen.

    Panched plate screen

  • Klasifikasi screen didasarkan pd gerakannya /

    mekanisme kerjanya :- Fixed screen.

    - Moving screen.

    * Moving grizzlies (travelling screen )

    * Trommels ( revolving screen )

    * Vibrating screen

    * Shaking screen.

    VIBRATING

    BAR GRIZZLY

    UNBALANCED-FLYWHEEL

    VIBRATING SCREEN

    TRIPPLE COMPOUND

    TROMMEL

    VIBRATING

    SCREEN

    SHAKER

  • EFISIENSI SCREEN

    Efisiensi merupakan perolehan material halus (lolos ayakan)

    dari material yang seharusnya lolos yang terdapat pada

    umpan, dinyatakan dalam prosen

    ayakanlolosseharusnyayangmaterial

    ayakanlolosmaterialScreenEfisiensi

    Material dengan sebanyak 10 kg mempunyai distribusi + 10 mm = 50 % ; 10 mm = 50 %Diayak menggunakan ayakan dengan ukuran lubang ayakan 10 mm, material yang lolos ayakan

    sebanyak 4 kg, sisanya 6 kg tidak lolos ayakan.

    Material yang seharusnya lolos ayakan = 50% x 10 kg = 5 kg

    %80%1005

    4 xayakanEfisiensi

  • Proses pengelompokan material/mineral berdasarkan

    kecepatan pengendapan/jatuh material dlm media (air

    atau udara), umumnya utk material < 20 mesh.

    Kecepatan pengendapan mineral dipengaruhi oleh

    ukuran, bentuk, dan BJ mineral.

    CLASSIFYNG

  • CLASSIFIER

    Yang memanfaatkan gaya gravitasi

    Yang memanfaatkan gaya centrifugal

  • Macam-macam Classifier :- Sorting classifier (menggunakan cairan kental).

    - Sizing classifier (menggunakan cairan encer)

    - Mechanical classifier

    EVANS CLASSSIFIER

    SETTLING CONE

  • RAKE CLASSIFIER

    ESPERANZA DRAG CLASSIFIER AKINS SPIRAL CLASSIFIER

  • Contoh classifier media udara:Pemisahan dg classifier udara

    dpt memisahkan 5-150 micron (

  • Dalam suatu analisis secara grain counting didapatkan data sebagai berikut :

    Ukuran Berat Jumlah butir mineral A Jumlah butir mineral B

    (mesh) (gram) bebas terikat bebas Terikat

    + 28 20 4 6,5 6 2,5

    - 28 + 35 50 10 12,25 8 6,75

    - 35 30 12 2 10 2

    ukuran berat dl. fraksi kadar fraksi dl x berat kadar x berat

    (mesh) (gram) (%) (%) (% x gram) (% x gram)

    1 2 3 4 5 6

    + 28 20 39,09 77,57 781,8 1551,45

    - 28 + 35 50 44,94 80,87 2247,19 4042,83

    - 35 30 85,71 75,82 2571,43 2274,66

    jumlah : 5600,42 7869,94

    Derajad Liberasi Bijih = 56,00 %

    Kadar Bijih = 78,70 %

  • EFISIENSI SCREEN

    Efisiensi merupakan perolehan material halus (lolos ayakan)

    dari material yang seharusnya lolos yang terdapat pada

    umpan, dinyatakan dalam prosen

    ayakanlolosseharusnyayangmaterial

    ayakanlolosmaterialScreenEfisiensi

    Material dengan sebanyak 10 kg sebagai umpan (F) mempunyai distribusi + 10 mm = 50 % dan

    10 mm = 50 %Diayak menggunakan ayakan dengan ukuran lubang ayakan 10 mm, material yang lolos ayakan

    (B) sebanyak 4 kg, sisanya 6 kg tidak lolos ayakan (A).

    Maka material yang seharusnya lolos ayakan = 50% x 10 kg = 5 kg

    %80%1005

    4 x

    kg

    kgayakanEfisiensi

    Efisiensi = perolehan produk halus (under size) terhadap material halus yang

    terdapat pada umpan

  • F=t/j

    f=% A=t/j

    a=%

    B=t/j

    b=%

    SIZING

    F = berat umpan (ton/jam); A = berat produk kadar (ton/jam); B = berat produk

    halus (ton/jam)

    f = fraksi under size pada umpan (%); a = fraksi under size pada produk kasar

    (%); b = fraksi under size pada produk halus (%)

    Neraca material

    F = A + B

    Neraca fraksi undersize

    F x f = A x a + B x b

    Neraca fraksi oversize

    F x (100 f) = A x (100 a) + B x (100 b)

  • F t/j

    f % A t/j

    a %

    B t/j

    b %

    Perolehan produk halus

    )ab(f

    )af(b

    f.F

    b.BR1

    Perolehan produk kasar

    )100)((

    )100)((

    )100(

    )100(2

    fab

    afb

    fF

    aAR

    Efisiensi (E) = R1 x R2

    )100)((

    )100)((

    )(

    )(

    fab

    afbx

    abf

    afbE

    Untuk screen kondisi

    baik, b = 100%, sehingga :

    fF

    bB

    af

    afE

    .

    .

    )100(

    )(100

    Efisiensi screen (E) merupakan material yang lolos

    ayakan dibanding material yang seharusnya loos

  • FCL

    P

    Closed Circuit (hubungan tertutup)

    Nisbah beban edar (circulating load ratio)

    Beban edar (CL)

    Umpan baru (F)=

  • Produk crusher :+ 25 mm = 30 %- 25 mm = 70 %Opening screen 25 mmEfisiensi screen 100 %

    F = 100 t/jam

    CL = t/jam

    P = t/jam

    + 25 mm

    - 25 mm

    Hitung :* Beban edar, nisbah beban edar, dan beban screen* Hitung juga jika efisiensi screen 90 %

  • Tahap Umpanbaru

    Oversizesebelumnya

    Totalumpan

    Oversize(30 %)

    Undersize(70 %)

    1 100 - 100 30 70

    2 100 30 130 39 91

    3 100 39 139 41,7 97,3

    4 100 41,7 141,7 42,51 99,19

    5 100 42,51 142,51 42,753 99,757

    6 100 42,753 142,753 42,826 99,927

    7 100 42,826 142,826 42,848 99,978

    8 100 42,848 142,848 42,854 99,993

    9 100 42,854 142,854 42,856 99,998

    10 100 42,856 142,856 42,857 99,999

    11 100 42,857 142,857 42,857 100,000

    12 100 42,857 142,857 42,857 100,000

  • Beban edar = 42,857 ton/jamNisbah beban edar (CLR) = (42,857/100)

    = 0,42857 atau 42,857 %Beban screen (beban total crusher) pada keadaan tunak (S) = 142,857 ton/jam

    Dengan cara laina. Kestimbangan material :

    input = outputFeed = produk halusProduk halus (-25 mm) = 70 % = 100 tonProduk kasar (+25 mm) = beban edar = 30 %

    Beban edar =30%

    70%X 100 t/jam = 42, 857 t/jam

  • b. Dengan menggunakan persamaan

    K1

    TS

    S = beban total (pengayak/crusher) keadaan tunakT = beban baruK = fraksi oversize pada produk peremuk

    3,01

    100S

    Maka : = 142,857 ton/jam

    Beban edar = Beban total umpan baru= 142,857 100 ton= 42,857 ton

    42587,0100

    100857,142CLR

    atau 42,587 %

    Efisiensi screen 90%Maka produk halus = 70% x 90% = 63%Produk kasar = 37 %

  • Tahap Umpanbaru

    Oversizesebelumnya

    Totalumpan

    Oversize Undersize

    1 100 - 100 37 63

    2 100 37 137 50,690 86,310

    3 100 50,690 150,690 55,755 94,935

    4 100 55,755 155,755 57,629 98,126

    5 100 57,629 157,629 58,323 99,307

    6 100 58,323 158,323 58,579 99,743

    7 100 58,579 158,579 58,674 99,905

    8 100 58,674 158,674 58,710 99,965

    9 100 58,710 158,710 58,723 99,987

    10 100 58,723 158,723 58,727 99,995

    11 100 58,727 158,727 58,729 99,998

    12 100 58,729 158,729 58,730 99,999

    13 100 58,730 158,730 58,730 100

    14 100 58,730 158,730 58,730 100

  • Dengan cara laina. Kestimbangan material :

    input = outputFeed = produk halusProduk halus (-25 mm) = 70 % x 90% = 63%

    = 100 tonProduk kasar (+25 mm) = beban edar = 37 %

    Beban edar =37%

    63%X 100 t/jam = 58,730 t/jam

    b. Dengan menggunakan persamaan

    Ef

    K1

    TS

    oversizeprodukberat

    umpanpadaoversizefraksiberatEf

    tertahanmaterialberat

    tertahanseharusnyamaterialberat

  • Berat fraksi oversize pada umpan = 30 % = 0,3Berat produk oversize = 1 (0,7 x 0,9) = 0,37

    37,0

    30,0Ef = 0,8108

    Ef

    K1

    TS

    8108,0

    3,01

    100

    = 158,73 ton

    Beban edar = Beban pengayak umpan baru= 158,73 100 ton= 58,73 ton