Preeklampsia

27
NURUL ARDIANTI 1120221163 PREEKLAMPSIA BERAT PADA MULTIGRAVIDA HAMIL ATERM

description

Laporan Kasus

Transcript of Preeklampsia

Page 1: Preeklampsia

NURUL ARDIANTI1120221163

PREEKLAMPSIA BERAT PADA MULTIGRAVIDA HAMIL ATERM

Page 2: Preeklampsia

IDENTITAS PASIEN

• • Nama Pasien : Ny. S• • Jenis kelamin : Perempuan• • Usia : 40 tahun• • TTL : Magelang, 5 April 1972• • Agama : Islam• Alamat : Salam I, Rt. 014/Rw.008,

Grabag, Magelang• • Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Page 3: Preeklampsia

ANAMNESA

• Keluhan Utama :Perut kenceng sejak kemarin, pusing

• Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien hamil G4P2A1 dengan umur kehamilan 39 minggu datang dengan keluhan perut terasa kenceng-kenceng sejak kemarin, keluar lendir sedikit, tidak ada darah yang keluar. Selama kehamilan ini, tekanan darah pasien pernah tinggi pada umur kehamilan 7 bulan dan diberi obat antihipertensi oleh bidan.

Page 4: Preeklampsia

• Riwayat Penyakit Dahulu:Pasien mengaku tidak memiliki riwayat hipertensi, tetapi mengaku pada kehamilan ketiga tekanan darah pernah

tinggi mencapai 170/110.• Riwayat Penyakit Keluarga :

Di keluarga, ayah dari Ny. S memiliki riwayat hipertensi.• Riwayat Obstetri dan Ginekologi :

HPHT: 10 Februari 2012 HPL: 17 November 2012Umur Kehamilan: 39 minggu 1 hariRiwayat kehamilan: G4P2A1.

Anak pertama : lahir tahun 2003, persalinan spontan, di bidan.

Anak kedua : abortus umur kehamilan 5 bulan.Anak ketiga : lahir tahun 2007, persalinan spontan, di

bidan.Anak keempat : hamil ini.

Riwayat haid: pertama kali umur 15 th, teratur, lama 7 hari.

Riwayat KB: sebelum kehamilan ini menggunakan KB suntik.

Page 5: Preeklampsia

PEMERIKSAAN

• STATUS GENERALIS• Keadaan umum :• Kesadaran : compos mentis• Status gizi : cukup• BB: 51 kg• TB: 150 cm

• Vital sign : • Tekanan darah : 160/110 mmHg• Nadi : 82 x/menit• Pernapasan : 20 x/menit• Suhu : 36,2OC

Page 6: Preeklampsia

STATUS OBSTETRI•Leopold 1: TFU: 30 cm, TBJ: 2945 gr•Leopold 2: Puka•Leopold 3: Preskep•Leopold 4: Sudah masuk PAP (Hodge I).•DJJ: 157•Vagina Toucher: pembukaan 2, porsio tebal lunak, KK +, STLD -• Ekstremitas Edema:

• Laboratorium :Protein : (+) 2WBC = 10,7x103 (N=4-10)RBC = 4,24X106 (N=3,5-5,5)Hb = 11,4 gr/dL (N=11-15)Ht = 37% (N=36-48)Platelet = 198x103 (N=150-350)

Page 7: Preeklampsia

DIAGNOSA BANDING :

• Hipertensi Gestasional: disingkirkan karena terdapatnya proteinuria.

• Preeklampsia berat: ditandai dengan tekanan darah 160/110 mmHg, edema pada kaki dan adanya proteinuria (+)2 serta adanya riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya.

• Eklamsia: disingkirkan karena tidak terdapat kejang.

• Hipertensi Kronik: disingkirkan karena hipertensi di diagnosis pada kehamilan 20 minggu.

Page 8: Preeklampsia

DIAGNOSIS KERJA

• PREEKLAMPSIA BERAT PADA MULTIGRAVIDA HAMIL ATERM

Page 9: Preeklampsia

PENATALAKSANAAN

• Tanggal 27 November 2012• Observasi keadaan umum dan vital sign• 15.00:

- Nifedipin 2x10 mg- Konsultasi dengan dokter kandungan

• 18.00•Drip RL + MgSO4 40% 6 gr (20 tpm)•Nifedipin 3x10 mg•Dopamet 3x350 mg•Bila tidak ada perubahan sectio caesaria

Page 10: Preeklampsia

• Tanggal 28 November 2012: • • Vital sign• TD: 170/100 mmHg• N: 80 x/menit• RR: 20 x/menit• Suhu: 36,70C

• Dilakukan Sectio Caesarea: telah lahir SC jam 11.25, bayi jenis kelamin: laki-laki, Berat badan: 2950 gram, Panjang badan: 48 cm, Lingkar dada: 33, Lingkar kepala: 33, Apgar score: 7/8/9, Air ketuban: jernih, Anus +, Cacat -, Plasenta lahir perabdominal pemeriksaan lengkap, Perdarahan + 700 cc, Hecting chromic.

• • Instruksi post-SC• Awasi tanda vital setiap 15 menit hingga stabil• Injeksi ceftriaxon 1 gr/24 jam• Metronidazol IV/500gr/12 jam• Injeksi ketorolax IV/8jam• Pronalges supp/12 jam• Bila Hb kurang dari 8 maka dilakukan tranfusi PRC

Page 11: Preeklampsia

 

Tanggal

 

S

 

O

 

A

 

P

29-11-12 pusing, nyeri

perut, mual -

TD: 160/100 mmHg

N: 82 x/menit

S: 36,70C

RR: 22 x/menit

Post SC H+1hari Diberikan:

as mefenamat 3x1,

nifedipin 2x10 gr,

diazepam 2x5gr,

30-11-12 Tidak ada

keluhan

KU : baik

TD: 140/90 mmHg

N: 100 x/menit

S: 36,50C

Post SC H+2hari nifedipin 1x10 gr

01-12-12 Tidak ada

keluhan

KU : baik

TD: 130/90 mmHg

N: 92 x/menit

S: 36,30C

RR: 18 x/menit

Post SC H+3hari observasi

02-12-12 Tidak ada

keluhan

KU: baik

TD: 130/80 mmHg

N: 84 x/menit

S: 36,50C

RR: 20 x/menit

Post SC H+4hari diperkenankan pulang

Page 12: Preeklampsia

LANDASAN TEORI

Page 13: Preeklampsia

PREEKLAMSIA

• Preeklampsia adalah sindrom spesifik kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel (Cunningham, 2005) sehingga terdapat tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria.

Page 14: Preeklampsia

FAKTOR RISIKO

• Kehamilan pertama• Riwayat keluarga dengan

pre-eklampsia/eklampsia• Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya• Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau

lebih dari 35 tahun• Wanita dengan gangguan fungsi organ (diabetes,

penyakit ginjal, migraine, dan tekanan darah tinggi)• Kehamilan kembar

Page 15: Preeklampsia

PATOFISIOLOGI

• Teori kelainan vaskularisasi plasenta• Teori iskemia plasenta, radikal bebas dan

disfungsi endotel• Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin• Teori adaptasi kardiovaskulatori genetik• Teori defisiensi gizi• Teori inflamasi

Page 16: Preeklampsia
Page 17: Preeklampsia

KLASIFIKASI

1. Preeklamsia Ringan • Kenaikan tekanan darah sistole 140 mmHg

sampai kurang dari 160 mmHg; diastole 90 mmHg sampai kurang dari 110 mmHg• Proteinuria : didapatkannya protein di dalam

pemeriksaan urin >300 mg/24 jam/>1 + dipstik• Edema pada lengan, perut, wajah atau

generalisata.

Page 18: Preeklampsia

2. Preeklampsia berat – Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg– Tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg– Proteinuria (> 5 g/24 jam)– Kenaikan kadar kreatinin plasma– Gangguan fungsi hepar: peningkatan kadar enzim hati

dan atau ikterus (kuning)– Trombositopenia berat (<100.000 sel/mm3/penurunan

trombosit cepat)– Oliguria (produksi urin <500 cc/24 jam)– Nyeri epigastrium (akibat teregangnya kapsula Glisson)– Gangguan penglihatan atau nyeri kepala yang berat– Perdarahan di retina – Edema paru– Pertumbuhan janin intrauterin terhambat

Page 19: Preeklampsia

Preeklamsia berat dibagi menjadi:1.Preeklampsia berat tanpa impending eclampsia2.Preeklampsia berat dengan impending eclampsia (disertai gejala subjektif berupa nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah-muntah, nyeri epigastrium dan kenaikan progresif TD)

Page 20: Preeklampsia

PENATALAKSANAAN

Preeklampsia Ringan1. Rawat jalan•Periksa ulang yang lebih sering, misalnya 2 kali seminggu. •Istirahat lebih banyak •Diet rendah garam, diimbangi konsumsi cairan yg banyak. 2. Rawat inap•Kriteria rawat inap:

• Bila tidak ada perbaikan TD dan proteinuria selama 2 minggu• Adanya 1/lebih gejala dan tanda preeklamsia berat.

•Dilakukan anamnesis, px fisik, px lab, px kesejahteraan janin (USG dan Doppler)

Page 21: Preeklampsia

• Preeklampsia Berat• - Tirah baring miring ke satu sisi (kiri)• - Pengelolaan cairan• Monitoring input cairan (melalui oral/infus) dan output cairan (melalui

urin)• Pemberian 5% Ringer-dextrose <125 cc/jam/infus dextrose 5% tiap 1

liternya diselingi RL ((60-125 cc/jam) 500 cc.• Diberikan antasid untuk menetralisir asam lambung• Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.

• - Pemberian obat antikejang• MgSO4 (loading dose: 4 gr MgSO4 IV selama 15 menit, maintenance

dose: infus 6 gr dalam larutan RL/6 jam atau 4 gr IM tiap 4-6 jam) • Diazepam• Fenitoin

- Diuretikum : diberikan bila ada edema paru, payah jantung, edema anasarka.

Page 22: Preeklampsia

- Pemberian obat antihipertensi- Antihipertensi lini pertama (di Indonesia)

- Nifedipin, dosis 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit, dosis max 120 mg dalam 24 jam.

- Antihipertensi lini kedua- Sodium nitroprusside, dosis 0,25 ⁿg iv/kg/menit

ditingkatkan 0,25 ⁿg iv/kg/5 menit- Diazokside

- Antihipertensi lini ketiga- Calcium channel blockers: isradipin, nimodipin- Serotinin reseptor antagonis: ketan serin

Page 23: Preeklampsia

–Kehamilan kurang dari 37 minggu •Sulfas magnetikus IV dengan dosis 8 gr intramuskular, kemudian disusul dengan injeksi tambahan 4 gr intramuskular setiap 4 jam. •Selanjutnya ibu dirawat, diperiksa, dan keadaan janin dimonitor, serta berat badan ditimbang seperti pada preeklamsia ringan, sambil mengawasi timbulnya lagi gejala. •Jika tidak ada perbaikan terminasi kehamilan

–Kehamilan lebih dari 37 minggu •Rawat inap •Bed rest •Berikan diet rendah garam dan tinggi protein •Berikan suntikan sulfus magnesikus 8 gr intramuskular. Suntikan dapat diulang dengan dosis 4 gr setiap 4 jam •Infus dektrosa 5% dan Ringer laktat

Page 24: Preeklampsia

KOMPLIKASI

1) Solusio plasenta • terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut dan

lebih sering terjadi pada preeklamsia. 2) Hipofibrinogenemia • terjadi pada preeklamsia berat, dianjurkan untuk

pemeriksaan kadar fibrinogen secara berkala. 3) Hemolisis • pada preeklamsia berat menunjukkan gejala klinik

hemolisis yaitu ikterus4) Perdarahan otak penyebab utama kematian maternal penderita eklamsia.

Page 25: Preeklampsia

5) Kelainan mata • Kehilangan penglihatan untuk sementara, perdarahan pada

retina. 6) Edema paru-paru • Paru-paru menunjukkan berbagai tingkat edema dan

perubahan karena bronkopneumonia sebagai akibat aspirasi. Kadang-kadang ditemukan abses paru-paru.

7) Nekrosis hati • Nekrosis periportal hati trerjadi akibat vasospasme arteriol,

kerusakan sel-sel hati diketahui dengan pemeriksaan faal hati, terutama penentuan enzim-enzimnya.

8) Kelainan ginjal • Terjadi pembengkakan sitoplasma sel endotelial tubulus

ginjal tanpa kelainan struktur yang lainnya, dapat terjadi anuria sampai gagal ginjal.

Page 26: Preeklampsia

9) Sindroma HELLP yaitu haemolysis, elevated liver enzymes dan low platelet • sindrom kumpulan gejala klinis berupa gangguan fungsi hati (

enzim hati [SGPT,SGOT], gejala subjektif [cepat lelah, mual, muntah, nyeri epigastrium]), hemolisis akibat kerusakan membran eritrosit oleh radikal bebas as lemak jenuh dan tak jenuh. Trombositopenia (<150.000/cc), agregasi (adhesi trombosit di dinding vaskuler), kerusakan tromboksan (vasokonstriktor kuat)

10) Prematuritas, kematian janin intra-uterin.

11) Komplikasi lain Lidah tergigit, trauma dan fraktur karena jatuh akibat kejang- kejang,

DIC (disseminated intravascular cogulation, merupakan penyakit gang sistem koagualsi terutama gangguan thrombin)

Page 27: Preeklampsia

•TERIMA KASIH