Praktik Kedokteran_ Dr.zd

65
REGULASI PEMERINTAH TENTANG UU PRAKTIK BAGI PROFESI DOKTER

description

Pasien ke IGD dengan keluhan Diare 1 hari SMRS, diare sudah 3x SMRS, diare cair tidak ada darah sebanyak ± 1 gelas. Semenjak diare pasien merasa semakin lemas sehingga tidak dapat beraktifitas. Dalam seminggu ini, pasien sering merasa lemas dan pucat. Keluhan lemas dirasakan terus-menerus dan memberat 1 hari SMRS ketika pasien diare, pusing dan mual juga dirasakan namun tidak sampai muntah. Selama 1 minggu ini, pasien tidak mengeluhkan demam (-), sesak (-), muntah (-), BAB (dbn/tidak hitam), BAK (dbn). Pasien ke IGD dengan keluhan Diare 1 hari SMRS, diare sudah 3x SMRS, diare cair tidak ada darah sebanyak ± 1 gelas. Semenjak diare pasien merasa semakin lemas sehingga tidak dapat beraktifitas. Dalam seminggu ini, pasien sering merasa lemas dan pucat. Keluhan lemas dirasakan terus-menerus dan memberat 1 hari SMRS ketika pasien diare, pusing dan mual juga dirasakan namun tidak sampai muntah. Selama 1 minggu ini, pasien tidak mengeluhkan demam (-), sesak (-), muntah (-), BAB (dbn/tidak hitam), BAK (dbn). Pasien ke IGD dengan keluhan Diare 1 hari SMRS, diare sudah 3x SMRS, diare cair tidak ada darah sebanyak ± 1 gelas. Semenjak diare pasien merasa semakin lemas sehingga tidak dapat beraktifitas. Dalam seminggu ini, pasien sering merasa lemas dan pucat. Keluhan lemas dirasakan terus-menerus dan memberat 1 hari SMRS ketika pasien diare, pusing dan mual juga dirasakan namun tidak sampai muntah. Selama 1 minggu ini, pasien tidak mengeluhkan demam (-), sesak (-), muntah (-), BAB (dbn/tidak hitam), BAK (dbn). Pasien ke IGD dengan keluhan Diare 1 hari SMRS, diare sudah 3x SMRS, diare cair tidak ada darah sebanyak ± 1 gelas. Semenjak diare pasien merasa semakin lemas sehingga tidak dapat beraktifitas. Dalam seminggu ini, pasien sering merasa lemas dan pucat. Keluhan lemas dirasakan terus-menerus dan memberat 1 hari SMRS ketika pasien diare, pusing dan mual juga dirasakan namun tidak sampai muntah. Selama 1 minggu ini, pasien tidak mengeluhkan demam (-), sesak (-), muntah (-), BAB (dbn/tidak hitam), BAK (dbn). Pasien ke IGD dengan keluhan Diare 1 hari SMRS, diare sudah 3x SMRS, diare cair tidak ada darah sebanyak ± 1 gelas. Semenjak diare pasien merasa semakin lemas sehingga tidak dapat beraktifitas. Dalam seminggu ini, pasien sering merasa lemas dan pucat. Keluhan lemas dirasakan terus-menerus dan memberat 1 hari SMRS ketika pasien diare, pusing dan mual juga dirasakan namun tidak sampai muntah. Selama 1 minggu ini, pasien tidak mengeluhkan demam (-), sesak (-), muntah (-), BAB (dbn/tidak hitam), BAK (dbn). Pasien ke IGD dengan keluhan Diare 1 hari SMRS, diare sudah 3x SMRS, diare cair tidak ada darah sebanyak ± 1 gelas. Semenjak diare pasien merasa semakin lemas sehingga tidak dapat beraktifitas. Dalam seminggu ini, pasien sering merasa lemas dan pucat. Keluhan lemas dirasakan terus-menerus dan memberat 1 hari SMRS ketika pasien diare, pusing dan mual juga dirasakan namun tidak sampai muntah. Selama 1 minggu ini, pasien tidak mengeluhkan demam (-), sesak (-), muntah (-), BAB (dbn/tidak hitam), BAK (dbn). Pasien ke IGD dengan keluhan Diare 1 hari SMRS, diare sudah 3x SMRS, diare cair tidak ada darah sebanyak ± 1 gelas. Semenjak diare pasien merasa semakin lemas sehingga tidak dapat beraktifitas. Dalam seminggu ini, pasien sering merasa lemas dan pucat. Keluhan lemas dirasakan terus-menerus dan memberat 1 hari SMRS ketika pasien diare, pusing dan mual juga dirasakan namun tidak sampai muntah. Selama 1 minggu ini, pasien tidak mengeluhkan demam (-), sesak (-), muntah (-), BAB (dbn/tidak hitam), BAK (dbn). Pasien ke IGD dengan keluhan Diare 1 hari SMRS, diare sudah 3x SMRS, diare cair tidak ada darah sebanyak ± 1 gelas. Semenjak diare pasien merasa semakin lemas sehingga tidak dapat beraktifitas. Dalam seminggu ini, pasien sering merasa lemas dan pucat. Keluhan lemas dirasakan terus-menerus dan memberat 1 hari SMRS ketika pasien diare, pusing dan mual juga dirasakan namun tidak sampai muntah. Selama 1 minggu ini, pasien tidak mengeluhkan dema

Transcript of Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Page 1: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

REGULASI PEMERINTAH TENTANG

UU PRAKTIK BAGI PROFESI DOKTER

Page 2: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Regulasi Bagi Profesi Dokter

UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

UU No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

PP 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

PerMenkes No. 152/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran

PerMenkes RI No. 161/Menkes/Per/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan

Page 3: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

UU No. 36 Tahun 2009Bab V mengatur tentang Sumber

Daya Kesehatan Mengatur ttg perencanaan,

pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu nakes

Mengamanatkan ada UU tersendiri untuk mengatur nakes

Page 4: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan…

Nakes harus memiliki kualifikasi minimum

Nakes berwenang menyelenggarakan yankes

Dalam menyelenggarakan yankes, nakes wajib memiliki izin dari pemerintah

Ketentuan mengenai perizinan diatur dalam Peraturan Menteri

Page 5: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan… Selama memberikan yankes nakes

dilarang mengutamakan kepentingan materi

Nakes berhak mendapatkan imbalan dan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dg profesinya

Dlm hal nakes diduga melakukan kelalaian dlm menjalankan profesinya, kelalaian tsb hrs diselesaikan terlebih dahulu melalui mediasi.

Page 6: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

UU No 29 Tahun 2004T/d 12 Bab:1. Ketentuan umum2. Asas & tujuan3. KKI4. Standar pendidikan profesi kedokteran & kedokteran gigi5. Pendidikan dan pelatihan kedokteran & kedokteran gigi6. Registrasi dokter & dokter gigi7. Penyelenggaraan praktik kedokteran8. Disiplin dokter dan dokter gigi9. Pembinaan & pengawasan10. Ketentuan pidana11. Ketentuan peralihan12. Ketentuan penutup

Page 7: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Asas & Tujuan

Tujuan pengaturan praktik (ps 3):1. Memberikan perlindungan kpd pasien2. Mempertahankan & meningkatkan mutu

pelayanan medis yg diberikan oleh dokter & dokter gigi

3. Memberikan kepastian hukum kpd masyarakat, dokter & dokter gigi

Page 8: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

KKI Adalah badan otonom. Mandiri,

nonstruktural, & bersifat independen, yg t/d konsil kedokteran dan konsil kedokteran gigi.

Tugas:1) Melakukan registrasi dokter & dokter gigi

2) Mengesahkan standar pendidikan profesi

dokter & dokter gigi3) Melakukan pembinaan thd penyelenggaraan

praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai

dengan fungsi masing-masing.

Page 9: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan…Wewenang:

1) Menyetujui & menolak permohonan registrasi dr & drg2) Menerbitkan & mencabut surat tanda registrasi dr & drg 3) Mengesahkan standar kompetensi dr & drg4) Melakukan pengujian thd persyaratan registrasi dr & drg5) Mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran &

kedokteran gigi6) Melakukan pembinaan bersama thd dr & drg mengenai

pelaksanaan etika profesi yg ditetapkan oleh organisasi

profesi7) Melakukan pencatatan thd dr & drg yg dikenakan sanksi

oleh organisasi profesi atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi

Page 10: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan… Konsil kedokteran t/d 3 divisi:

1)Divisi registrasi2) Divisi standar pendidikan profesi3) Divisi pembinaan

Jml anggota konsil 17 orang (idi, pdgi, aipki,

aipkgi, koleg kedokt, koleg kedok gigi, asosiasi rs pendidikan, toma,

depkes, depdiknas) Keanggotan konsil ditetapkan oleh

Presiden atas usul Menkes

Page 11: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Registrasi Dokter Setiap dr yg melakukan praktik kedokteran di

Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi (STR) dokter

STR diterbitkan KKI Syarat mendapatkan STR:

1) memiliki ijazah2) mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah dokter3) surat keterangan sehat fisik & mental4) memiliki sertifikat kompetensi5) membuat pernyataan akan mematuhi &

melaksanakan ketentuan etika profesi

Page 12: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan… STR berlaku 5 tahun, & diregistrasi

ulang setiap 5 tahun sekali STR tdk berlaku krn:

1) dicabut atas dasar ketentuan peraturan

perundang-undangan2) habis masa berlakunya & ybs tdk

mendaftar ulang3) Atas permintaan ybs4) ybs meninggal dunia5) dicabut KKI

Page 13: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan

Wewenang dr pemegang STR dlm praktik

kedokteran hrs sesuai dg pendidikan & kompetensi yg dimiliki, yi:1. Mewawancarai pasien2. Memeriksa fisik & mental pasien3. Menentukan pemeriksaan

penunjang4. Menegakkan diagnosis5. Menentukan penatalaksanaan &

pengobatan pasien

Page 14: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan…

6. Melakukan tindakan kedokteran7. Menulis resep obat & alkes8. Menerbitkan surat keterangan

dokter9. Menyimpan obat dlm jml & jenis

yg diijinkan10. Meracik & menyerahkan obat kpd

pasien, bagi yg praktik di daerah terpencil yg tdk ada apotek

Page 15: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Penyelenggaraan Praktik Kedokteran

Setiap dokter yg melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktik (SIP)

SIP diterbitkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dimana dokter ybs berpraktik

SIP diberikan paling banyak 3 tempat

Satu SIP hanya berlaku untuk 1 tempat praktik

Page 16: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan…Syarat mendapatkan SIP:1. Memiliki STR yang masih berlaku2. Mempunyai tempat praktik3. Memiliki rekomendai dari OP (IDI)4. Pas foto 4x6 sebanyak 3 lembar &

3x4 sebanyak 2 lembarSIP tetap berlaku selama:5. STR masih berlaku6. Alamat tempat praktik masih sesuai

dg yg tercantum dlm SIP

Page 17: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan…Pasal 2 PerMenkes 512/2007 Dalam pengajuan SIP hrs dinyatakan

secara tegas permintaan SIP utk tempat praktik pertama, kedua atau ketiga

Utk memperoleh SIP kedua & ketiga pd jam kerja, dr yg bekerja di saryankes pemerintah hrs melampirkan izin dr pimpinan instansi/saryankes dimana dokter dimaksud bekerja

Kadinkes kab scr otomatis akan menerbitkan SIP bagi dr yg telah memiliki STR yg ditempatkan di saryankes milik pemerintah setempat berdasar permohonan ybs & telah terhitung sebagai 1 SIP

Page 18: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan… SIP 3 tempat praktik dpt berada dlm

1 kab atau kab lain dr prov yg sama atau Prov lain

Jenis SIP sesuai dengan STR yang diberikan, yaitu: - dokter- dokter spesialis- dokter spesialis konsultan

Page 19: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan,,, SIP bagi staf pendidik yg melakukan

praktik kedokteran di RS pendidikan, berlaku juga utk RS jejaringnya

SIP bagi peserta PPDS akan dikeluarkan scr kolektif oleh Kadinkes Kab atas permintaan Dekan

SIP bagi dokter yg bertugas di saryankes pemerintah berlaku juga di saryankes binaannya

Page 20: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan…Dokter yg memiliki SIP memberikan yanmedis

atau memberikan konsultasi keahlian dlm hal sbb, tdk memerlukan SIP di tempat sbb:1. Diminta oleh suatu saryankes dlm rangka

pemenuhan yanmedis bersifat khusus, tdk terus menerus, tdk terjadwal tetap

2. Dlm rangka bakti sosial3. Dlm rangka tugas kenegaraan4. Dlm rangka melakukan penanganan

bencana/pertolongan darurat5. Dlm rangka memberikan pertolongan medis

kpd keluarga, teman, pelayanan kunjungan rumah & pertolongan masyarakat tdk mampu yg bersifat insidentil

Page 21: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Surat Tugas Dokter

Pasal 10 KepMenkes 512/20071. Hanya untuk dokter spesialis2. Untuk pemenuhan kebutuhan

yanmedis di suatu wilayah ttt3. Berlaku untuk 1 tahun4. Dikeluarkan oleh kadinkes Prov

atas permintaan kadinkes kab

Page 22: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Penghentian Praktik Dokter

Dokter yg akan menghentikan praktik wajib memberitahukan kpd Kadinkes Kab

Pemberitahuan scr tertulis dg mengembalikan SIP kpd kadinkes Kab

Kadinkes Kab mengembalikan copy STR asli (legalisir oleh KKI) kpd dokter ybs

Page 23: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Pelimpahan Tindakan Kedokteran

Pelimpahan tindakan kedokteran kpd perawat dilakukan scr tertulis

Hal yg dilimpahkan harus sesuai dengan kemampuan & kompetensi yg dimiliki perawat & dilaksanakan sesuai ketentuan perundangan

Ada pengaturan yg bersifat khusus untuk kebutuhan & tempat dimana tidak ada dokter

Page 24: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Prinsip Praktik Kedokteran

Praktik kedokteran diselenggarakan berdasarkan pd kesepakatan antara

dokter dengan pasien dlm upaya utk

pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit,

peningkatankesehatan, pengobatan penyakit &

pemulihankesehatan

Page 25: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan… Dokter yang berhalangan praktik, harus

membuat pemberitahuan atau menunjuk dokter pengganti

Dokter pengganti harus dokter yg memiliki SIP

SIP setara & SIP tdk hrs ditempat tsb Dokter yg menyelenggarakan prakti wajib

memasang papan nama praktik kedokteran & mencantumkan nomor registrasi sesuai dg SIP yg diberikan

Dalam hal dokter praktik di saryankes, pimpinan saryankes wajib membuat daftar dokter yang melaksanakan praktis di tempat tsb

Page 26: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Persetujuan Tindakan Kedokteran

Setiap tindakan kedokteran yg akan dilakukan dokter thd pasien harus mendpt persetujuan

Persetujuan diberikan pasien setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap dari dokter

Penjelasan tsb sekurang-kurangnya mencakup:1) Diagnosis & tata cara tindakan medis2) Tujuan tindakan medis yg dilakukan3) Alternatif tindakan lain & risikonya4) Risiko & komplikasi yg mungkin terjadi5) Prognosis thd tindakan yg dilakukan

Page 27: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan… Persetujuan dapat diberikan lisan

maupun tertulis Setiap tindakan kedokteran yg

mengandung risiko tinggi hrs diberikan persetujuan tertulis yg ditandatangani oleh yg berhak memberikan persetujuan

Page 28: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Rekam Medis Setiap dokter yg menjalankan praktik

kedokteran wajib membuat rekam medis

Rekam medis harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan

Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan

Dokumen rekam medis merupakan milik dokter/saryankes, sementara isi rekam medis merupakan milik pasien

Rekam medis disimpan & dijaga kerahasiaannya oleh dokter/saryankes

Page 29: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Rahasia Kedokteran Setiap dokter dalam melaksanakan

praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran.

Rahasia kedokteran dpt dibuka utk kepentingan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum, permintaan pasien sendiri atau berdasar ketentuan perundangan

Page 30: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Hak & Kewajiban DokterHak:1. Memperoleh perlindungan

hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi & SOP

2. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi & SOP

3. Memperoleh informasi yg lengkap & jujur dari pasien atau keluarganya

4. Menerima imbalan jasa

Page 31: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan…Kewajiban:1. Memberikan yanmedis sesuai dg standar

profesi & SOP sesuai kebutuhan medis pasien2. Merujuk pasien ke dokter lain yg mempunyai

keahlian atau kemampuan yg lebih baik, apabila tdk mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan

3. Merahasiakan segala sesuatu yg diketahuinya ttg pasien, bahkan setelah pasien ybs meninggal dunia

4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yg bertugas & mampu melakukannya

5. Menambah ilmu pengetahuan & mengikuti perkembangan ilmu kedokteran.

Page 32: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Hak & Kewajiban Pasien

Hak:1. Mendptkan penjelasan scr

lengkap tentang tindakan medis

2. Meminta pendapat dokter lain3. Mendapatkan pelayanan

sesuai dg kebutuhan medis4. Menolak tindakan medis5. Mendapatkan isi rekam medis

Page 33: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Lanjutan…Kewajiban:1. Memberikan informasi yg lengkap

& jujur tentang masalah kesehatannya

2. Mematuhi nasihat & petunjuk dokter

3. Mematuhi ketentuan yg berlaku di saryankes

4. Memberikan imbalan jasa atas layanan yg diterima.

Page 34: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Disiplin Dokter Utk menegakkan disiplin dokter, dibentuk

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)

MKDKI mrpk lembaga otonom dr KKI MKDKI dlm menjalankan tugasnya bersifat

independen Tugas MKDKI:

1) Menerima pengaduan, memeriksa, & memutus kasus pelanggaran disiplin

dokter yg diajukan

2) Menyusun pedoman & tata cara penanganan

kasus pelanggaran disiplin dokter

Page 35: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Pengaduan Setiap orang yg mengetahui atau

kepentingannya dirugikan atas tindakan dokter dlm menjalankan praktik kedokteran dpt mengajukan scr tertulis kpd ketua MKDKI

Pengaduan sekurang-kurangnya memuat:1) identitas pengadu2) nama & alamat tempat praktik dokter waktu

tindakan dilakukan3) alasan pengaduan

Pengaduan dimaksud tdk menghilangkan hak setiap

Orang utk melaporkan adanya dugaan tindak pidana

kpd pihak yg berwenang &/atau menggungat kerugian perdata ke pengadilan

Page 36: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

PemeriksaanMKDKI memeriksa & memberikan keputusan thd pengaduan yg berkaitan dg disiplin dokterApabila dlm pemeriksaan ditemukan pelanggaran etika, MKDKI meneruskan pengaduan kpd OP/IDI

Page 37: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Keputusan Keputusan MKDKI mengikat dokter & KKI Keputusan berupa dinyatakan tidak

bersalah atau pemberian sangsi disiplin Sangsi disiplin dpt berupa:

1) Pemberian peringatan tertulis2) Rekomendasi pencabutan STR atau SIP 3) Kewajiban mengikuti pendidikan atau

pelatihan di institusi pendidikan kedokteran

Page 38: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Catatan TambahanAda mekanisme yg tdk tercantum di Regulasi

tetapi penting dalam pencatatan lulusan, yaitu

kewajiban lapor kpd Kadinkes Prov setelah lulus (Surat

Bukti Lapor) SBL dilaksanakan Dinkes Prov, syarat: 1. Mengisi permohonan SBL2. Copy ijazah yg telah dilegalisir3. Copy surat bukti sumpah dokter yg dilegalisir

dekan4. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter

pemerintah yg memiliki SIP5. Pas foto hitam putih terbaru 3x4 sebanyak 2

lembar, 2x3 sebanyak 1 lembar6. Fotocopy surat nikah bagi yg sudah menikah7. Surat keterangan selesai adaptasi bagi lulusan

LN

Page 39: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Hal Terpenting Masyarakat sangat sadar hukum Berhati-hati dalam melakukan

tindakan kedokteran Jangan sekali-sekali tinggalkan

standar profesi, SOP & etika profesi

Ingat, hayati, & implementasikan sumpah dokter sepanjang hayat

Niatkan setiap tindakan kedokteran sebagai amalan Saudara kpd Alloh SWT

Page 40: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

PROGRAM INTERNSIP DOKTER

INDONESIA

Page 41: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Masyarakat sehat

yang mandiri

dan berkeadil

an

NILAI

Visi, Misi, dan NilaiKEMENKES 2010-2014

1.Pemberdayaan masyarakat.

2.Upaya kesehatan paripurna.

3.Sumber daya kesehatan.

4.Tata kelola kepemerintahan.

•Pro Rakyat

• Inklusif•Responsif•Efektif. •Clean

Nilai Misi Visi

Page 42: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

TUGAS KEMENKES RI (BADAN PPSDM Kes)

Mengatur Perencanaan, Pengadaan, Pendayagunaan, Pembinaan dan Pengawasan Mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan(Sesuai Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009)

Page 43: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Kebijakan Pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia

Page 44: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 299/MENKES/PER/II/2010

DIATUR

DASAR HUKUM:UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS

UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERANUU 36 / 2009 tentang KESEHATAN

UU 44 / 2009 tentang RUMAH SAKIT

INTERNSIP DOKTER

Page 45: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Internsip adalah Proses pemantapan mutu profesi dokter untuk menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan, secara terintegrasi, komprehensif, mandiri serta menggunakan pendekatan kedokteran keluarga dalam rangka pemahiran dan penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di lapangan.

(Permenkes no. 299/Menkes/Per/II/2010)

Pengertian :

Page 46: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

LATAR BELAKANG

Program ini diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan amanah Undang Undang Praktik Kedokteran No 29 tahun 2004 sebagai sarana Uji Kompetensi Dokter Indonesia. Semua lulusan Fakultas Kedokteran atau Program Studi Pendidikan Dokter yang telah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi harus mengikuti program ini sebelum untuk meperoleh sertifikat kompetensi sebagai Dokter Layanan Primer.

Page 47: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

TUJUAN

Memberikan kesempatan kepada dokter baru lulus Program Studi Pendidikan Profesi Dokter berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) untuk menerapkan serta mempraktikkan kompetensi yang diperolah selama pendidikan dalam rangka penyelarasan antara hasil pendidikan dan praktik di lapangan

Page 48: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

PRINSIP

1. Dokter mempraktikkan standar pelayanan kedokteran (UKP dan UKM) yang baik

2. Dokter mangikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan kesehatan serta selalu meningkatkan keterampilannya dalam UKP dan UKM

3. Dokter mampu membangun, meningkatkan dan memelihara hubungan baik dengan pasien/kolega/petugas kesehatan lain

Page 49: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

PRINSIP (lanjutan) 4. Dokter dapat bekerja sama secara efektif

dengan sejawat dokter dan nakes profesi dan nakes non profesi serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan

5. Dokter mengembangkan kompetensi sebagai pendidik bagi sejawat, pasien dan keluarga maupun masyarakat

6. Dokter jujur dan bertindak serta berperilaku berdasarkan kaidah ilmiah, etika dan humanistik

7. Dokter memelihara kesehatan pribadinya sehingga tdk membahayakan pasien, sejawat dan orang lain

Page 50: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

SASARAN AKHIR

Sasaran akhir Internsip adalah: Menerapkan serta memahirkan kompetensi yang telah diperoleh selama pendidikan, dalam rangka penyelarasan antara hasil pendidikan dan praktik di lapangan

Page 51: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

WAKTU INTERNSIP

Internsip dijalani selama 1 (satu) tahun

Dapat diperpanjang bila sasaran akhir yang ditentukan belum tercapai

Penundaan pelaksanaan internsip dimungkinkan dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun setelah lulus dan atau dengan persetujuan KIDI Pusat

Page 52: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

KOMPONEN INTERNSIP

1. PESERTA2. WAHANA

3. PENDAMPING

Page 53: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

PESERTA INTERNSIP Peserta program internsip adalah

dokter baru lulus Program Pendidikan Dokter berbasis kompetensi yang akan menjalankan praktik kedokteran dan/atau mengikuti pendidikan dokter spesialis

Pelaksanaan Program Internsip Dokter Indonesia bagi lulusan Fakultas Kedokteran yang ada di wilayahnya

Distribusi peserta Program Internsip Dokter Indonesia diatur oleh Komite Internsip Dokter Indonesia

Page 54: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

PESERTA INTERNSIP (lanjutan)

Sebelum menjalankan program internsip, peserta sudah lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) serta memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) untuk Kewenangan Internsip dan Surat Izin Praktik (SIP) Internsip

Page 55: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

WAHANA INTERNSIPSarana Pelayanan Kesehatan yang dapat menjadi Wahana Internsip adalah:

1. RS Kelas C dan D, dilakukan pada:a.Unit yang memberikan pelayanan primer

secara komprehensif. Selain memberikan pelayanan kuratif juga melakukan kegiatan promotif dan preventif

b.Unit Gawat Darurat2. Puskesmas/Balkesmas dengan atau tanpa

perawatan3. Klinik layanan primer lainnya milik

Pemerintah dan Swasta Dikembangkan ke RS type B minus, RS TNI/POLRI

Page 56: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

KRITERIA PENILAIAN KELAYAKAN WAHANA

1. Memberikan pelayanan kedokteran primer yang komprehensif (promotif, preventif dan kuratif)

2. Mempunyai komitmen tinggi dlm pelaksanaan internsip

3. Mempunyai jumlah pasien dan kasus yg mencukupi dengan distribusi usia sesuai buku log

4. Mempunyai jumlah pasien dan variasi kasus yang cukup

Page 57: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

KRITERIA PENILAIAN KELAYAKAN WAHANA

(lanjutan)5. Mempunyai jam pelayanan yang

memadai6. Mempunyai unit gawat darurat7. Mempunyai manajemen fasyankes

yang sesuai dengan standar pelayanan yg berlaku

8. Wahana internsip mempunyai ijin sesuai ketentuan yang berlaku

9. Ada kerja sama antara Direktur atau Pemda, dengan Pengelola internsip atau Dekan FK

Seminimal mungkin/tidak ada PPDS

Page 58: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Setiap peserta Internsip mendapat pendamping seorang dokter yang memenuhi kriteria sebagai berikut: Dokter yang masih aktif praktek

minimum 2 tahun Bersedia mengikuti pelatihan

menjadi pendamping Bersedia secara aktif melakukan

tugas pendamping

PENDAMPING INTERNSIP

Page 59: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

Peran pendamping adalah sebagai Role model Motivator Teman sejawat untuk berkonsultasi Penilai

Seorang pendamping diperkenankan mendampingi paling banyak 5 peserta

PENDAMPING INTERNSIP(Lanjutan)

Page 60: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

ORGANISASI INTERNSIP

Organisasi pelaksana internsip adalah : 1. Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI) Pusat2. Komite Internsip Dokter Indonesia Provinsi

Sebelum KIDI terbentuk, fungsi KIDI dilaksanakan oleh tim ad hoc Pusat dan Provinsi dengan suporting dari BPPSDMK, Kementerian Kesehatan RI

Page 61: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

KOMITE INTERNSIP DOKTER

INDONESIA(KIDI)

SUBKOMITEPENDAFTARAN& SERTIFIKASI

SUB KOMITEAKREDITASI PENDAMPING

SUB KOMITE PEMBINAAN

& PENGAWASAN

SUB KOMITEAKREDITASI

WAHANA

SEKRETARIAT

SIE DATA & INFORMASI

SIE AKREDITASIWAHANA

& PENDAMPING

SIE PENDAFTARANPESERTASIE PROGRAM

STRUKTUR ORGANISASI KIDI STRUKTUR ORGANISASI KIDI PUSAT PUSAT

Page 62: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

STRUKTUR ORGANISASI KIDI PROVINSI

KIDI PROVINSI

SUB KOMITE PENDAMPIN

GSUB KOMITE

WAHANA

SIE MONITORING & EVALUASI

SIE PENDAFTARA

N & DISTRIBUSI

pESERTA

SEKRETARIAT

SIE KEUANGAN

SK Ka Badan PPSDM tentang KIDI Prov:Subkomite akreditasi wahanaSubkomite pendaftaran dan sertifikasiSubkomite akreditasi pendampingSubkomite pembinaan dan pengawasan

Page 63: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

PEMBIAYAAN INTERNSIP

Biaya untuk pelaksanaan tugas-tugas KIDI di Pusat dan Provinsi dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Kementerian Kesehatan

Pengelolaan keuangan KIDI dilaksanakan oleh sekretariat dan dipertanggung jawabkan kepada Menteri Kesehatan melalui Badan PPSDM Kesehatan

Page 64: Praktik Kedokteran_ Dr.zd

BUKU PEDOMAN INTERNSIP

Pedoman Pelaksanaan Internsip Dokter Indonesia

Pedoman Peserta Internsip Dokter Indonesia

Pedoman Pendamping Internsip Dokter Indonesia

Pedoman Wahana Internsip Dokter Indonesia

Buku Log dan Kumpulan Borang Internsip Dokter Indonesia

Buku Pedoman Pelatihan bagi Pelatih Internsip Dokter Indonesia

Buku Pedoman Pelatihan Pendamping Internsip Dokter Indonesia

Page 65: Praktik Kedokteran_ Dr.zd