analisis praktik
-
Upload
arisa-masthuroh-afgani -
Category
Documents
-
view
294 -
download
2
description
Transcript of analisis praktik
3.1 Analisis Praktik
Tujuan dari pembahasan ini adalah menyajikan prinsip-prinsip dan konsep
manajemen praktek gigi dengan tujuan pengembangan keahlian yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan salah satu bentuk bisnis kecil-praktek gigi. Dokter gigi, bagaimanapun,
harus tahu kapan meletakkan prinsip-prinsip ketika bekerja bekerja.
Manajemen praktek dokter gigi didefinisikan sebagai proses untuk mendapatkan dan
mengalokasikan input dalam praktek (sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi)
dengan perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin, dan mengendalikan untuk tujuan
output produksi (pelayanan) yang diinginkan oleh pasien sehingga tujuan praktek tercapai.
Analisis praktik dapat didefinisikan sebagai penilaian atau evaluasi yang sedang
berlangsung dari praktek gigi untuk menyediakan informasi untuk membuat perubahan dan
mengambil tindakan korektif. Praktik analisis tergantung pada tujuan praktek, pengumpulan
data yang akurat, dan pengambilan keputusan yang baik.
Praktik analisis penting untuk setiap praktek baru dan mapan. Ada banyak variabel
yang dapat membuat perbedaan antara praktek yang tumbuh sehat dan satu yang berakhir
dalam kebangkrutan. Banyak variabel dikenakan dalam analisis praktek telah dibagi dalam
dua bidang utama: finansial dan nonfinansial.
Bidang Keuangan
Bidang keuangan dalam praktek dokter gigi yang harus dianalisis secara
teratur meliputi anggaran, laporan laba rugi, neraca, analisis arus kas, biaya, dan gaji.
Anggaran
Implisit dalam analisis praktek adalah rencana keuangan yang di harapkan
dipatuhi oleh dokter gigi. Anggaran merupakan ekspresi formal quantitive dalam
tunai dari rencana keuangan, termasuk tujuan yang diperlukan untuk pertumbuhan
pribadi dan praktek. Harus jelas bahwa pribadi dan anggara praktek saling terkait,
perbedaan dalam satu hal akan mempengaruhi hal lainnya.
Beberapa keuntungan mengembangkan anggaran untuk praktik adalah :
1. Untuk menentukan tanggungjawab perencanaan dengan memaksa dokter gigi
berpikir ke depan
2. Untuk membantu dokter gigi mencapai tujuan praktek
3. Untuk memberikan harapan yang pasti yang berfungsi sebagai kerangka ideal
untuk menilai kinerja selanjutnya
Sebagian besar lembaga-lembaga pinjaman keuangan akan mengharuskan dokter gigi
baru untuk mengembangkan anggaran untuk tahun mendatang jika mereka berharap untuk
memperoleh pinjaman untuk memulai atau mengembangkan praktek. Mempersiapkan
anggaran pribadi dan praktek yang tidak real dapat mengakibatkan penolakan pendanaan
yang memadai. Anggaran praktek juga membantu merumuskan rencana yang menjamin suatu
jumlah tunai yang cukup untuk membayar biaya tambahan. Anggaran harus ditinjau secara
berkala sehingga harapan yang tidak realistic dapat diidentifikasi dan dimodifikasi.
Anggaran pribadi dokter gigi harus sesuai dengan pendapatan yang
diproyeksikan bahwa praktek itu akan dapat beroperasi pada selama periode waktu
yang sama. Karena itu penting untuk mengembangkan anggaran pribadi realistis dan
untuk menentukan pendapatan aktual yang dibutuhkan untuk memenuhi beban secara
tahunan. Dokter gigi baru bisa berdiskusi dengan akuntan dalam menentukan tingkat
pendapatan yang dapat diharapkan untuk praktek serupa di daerah mereka. Jika
anggaran pribadi tidak dikonstruksi secara realistis, tidak harapan keuangan pribadi
ataupun praktek akan terealisasi.
Pernyataan Pemasukan
Pernyataan pemasukan, kadang-kadang menunjukkan pernyataan operasi, dan
pemasukkan bersih selama periode waktu. Keseimbangan lembar kerja
mengidentifikasi asset, liabilitas, dan ekuitas selama periode waktu. Pernyataan
pemasukan dapat dipersiapkan dalam berbagai cara. Formatnya tergantung preferens
dari dokter gigi dan akuntan. Seluruh pernyataan pemasukan, bagaimanapun juga,
harus menunjukkan dasar-dasar informasi berikut : revenue, expenses, bad debts, dan
pemasukkan sebelum pajak. Revenue adalah nilai dari barang dan pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan, yang adalah, fee, atau pembayaran kapitasi. Expenses
adalah asset yang telah digunakan dalam seluruh revenue, atau seluruh biaya yang
telah jatuh tempo selama periode waktu lampau. Perbedaan antara revenue dan
expenses ditambah bad debts adalah menuju pada pemasukan dalam periode waktu.
Pernyataan pemasukan menujukkan hasil dari operasi untuk beberapa waktu
dan dilabeli “ Untuk akhir periode (tanggal)”.
Revenues - ( Expenses + Bad debts ) = Income
Kebanyakan pernyataan pemasukan digunakan oleh praktisi dental yang
dikategorikan menjadi dua divisi mayor: operasi dan kapital (atau administrasi).
Operating expenses adalah expenses diasosiasikan dengan biaya pelayanan antaran.
Ini meliputi gaji, wages, keuntungan, layanan laboratorium, dan supplies. Capital
expenses di sisi lain, kadang-kadang disebut general atau administrative expenses. Ini
adalah expenses berasosiasi dengan pengaturan praktisi dan termasuk semua kategori
pembayaran, utilities, asuransi, dan depresiasi. Biaya ini biasanya tidak secara
langsung berelasi dengan layanan antaran.
Biaya capital sering disebut biaya tidak terkontrol, biaya operasi ialah biaya
terkontrol. sebagai contoh biaya tidak terkontrol biaya sewa selama lima tahun. biaya
terkontrol seperti gaji.
Semua dokter gigi harus cermat dalam memonitori pemasukan dan
pengeluaran, terutama selama beberapa bulan pertama praktek. pemasukan bulanan
harus dibandingkan dengan dana praktek selanjutnya untuk menentukan ketepatan
perencanaan finansial setiap tahunnya. Deviasi utama pada pemasukan dan
pengeluaran sebaiknya didiskusikan dengan akuntan atau dokter gigi lain.
Analisis vertikal dan horizontal. Analisis horizontal dibandingkan bagian
spesifik pemasukan dengan bagian identik dari pemasukan lain. Analisis horizontal
membantu dokter gigi menguji dan membandingkan dengan yang terdahulu.
Tabel analisis horizontal
May 1980 July 1980
Revenue (fees earned) $6,000 $4,000
Expense
Salaries $1,047 $1,047
Payroll taxes 100 100
Automobile expense 25 25
Bad debts 17 17
Dues and subscriptions 20 20
Gas and electric 90 150
Insurance 47 47
Laboratory fees 700 450
Legal and accounting fees 83 83
Miscellaneous expenses 20 15
Office and postage expenses 42 42
Professional development 100 0
Rent 400 400
Supplies 233 233
Telephone 100 100
Total expenses $3,024 $2,729
Net income $2,976 $1,271
Analisis vertikal merupakan teknik lain yang bisa digunakan untuk
menganalisis pemasukan. Dibandinkan membandingkan pendapatan dengan
perbedaan waktu, analisis vertikal dibandingkan dengan penghalisan atau biaya
dengan pendapatan yang sama.
Meskipun banyak rasio, yang paling sering digunakan adalah net profil ratio
dan overhead ratio.
1. Net profit ratio = net profit (income)
Revenue (fees earned)
= $ 35,000
$ 70,000
Net profit ratio = 1 : 2
2. Overhead ratio = total expenses
revenues (fees earned)
= $ 35,000
$ 70,000
Overhead ratio = 1 : 2
Overhead ratio x 100 percent = overhead percent = ½ x 100% = 50%
Rasio profit bersih dihitung dengan membagi profit bersih dengan pendapatan.
Bila membandingkan dengan rasio yang dihitung dari pemasukan yang lain dapat
ditemukannya indikasi kenaikan atau penurunan pemasukan. Hal ini sangat penting
untuk membuat perencanaan pribadi karena seorang dokter gigi harus membayar
biaya praktek sebelum menghitung biaya untuk keperluan pribadinya. Berdasarkan
data, perbadingan dengan rata-rata nasional atau regional, dapat menjadi suatu
petunjuk untuk pertumbuhan praktek dokter gigi. Rasio pengeluaran
tambahan ,dihitung dengan membagi biaya praktek dengan pendapatan, akan
memberikan informasi pada dokter gigi tentang pengeluaran tambahan praktek.
Analisa Break-even (Impas)
Para praktisi pada akhirnya sering dihadapi keputusan untuk menambah staf
atau membeli alat baru untuk meningkatkan kemampuan mereka memberi layanan
dokter gigi. Lainnya membutuhkan tambahan informasi untuk menetapkan harga yang
pantas untuk jenis layanan tertentu. Semua keputusan ini dapat dipertimbangkan
secara lebih objektif dengan mempelajari buku tentang produksi dengan biaya dan
pendapatan yang terlibat, yang biasa disebut ‘analisa break-even’. Teknik ini
membantu dokter gigi untuk menentukan biaya dan manfaat dari setiap keputusan
secara objektif.
Tercakup di dalam teknik ini adalah pemahaman mengenai ‘fixed cost’ (biaya
tetap) dan ‘variable cost’ (biaya tak tetap). (Untuk menghindari kesalah-pahaman
tentang biaya dan pengeluaran, perlu diingat bahwa semua pengeluaran sebenarnya
merupakan biaya. Namun istilah ‘pengeluaran’ belum dapat diterapkan sebelum biaya
sudah habis atau sudah digunakan. Misalnya, biaya sewa untuk gedung selama satu
tahun. Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak berubah akibat produksi nyata,
misalnya, uang sewa dan listrik. Sebaliknya, biaya tak tetap adalah pengeluaran yang
bervariasi sesuai produksi. Untuk praktisi gigi, contohnya adalah ongkos pembelian
amalgam dan karet matrix.
Pada titik dimana pemasukan bersih adalah 0 disebut titik break-even/impas.
Disini tingkat produksi menunjukkan pemasukan yang setara dengan pengeluaran.
Seperti halnya ratio modal, maka titik break-even dapat dirubah secara nyata jika
sudah dimasukkan dengan gaji dokter dan lain-lainnya sebagai biaya total praktek.
Terlihat jelas bahwa jika gaji dokter gigi belum dimasukkan dalam biaya pelaksanaan
usaha/praktek dokter, maka titik break-even bisa jauh lebih rendah.
Balance Sheet / Lembar Keseimbangan
Balance sheet merupakan laporan yang terdiri dari asset, passiva / pertanggung
jawaban, nilai keuntungan pemilik. Asset merupakan kepunyaan yang dipergunakan
dan termasuk peralatan / perlengkapan serta claim terhadap pihak lain (nilai yang
dapat diterima). passiva merupakan hutang kepada pihak lain , pemegang saham, dan
kreditor dari suatu pekerjaan. Nilai keuntungan pemilik adalah claim dokter gigi
terhadap asset setelah tanggung jawabnya dikerjakan. Dalam pekerjaan, terdapat
penggabungan / kerjasama, nilainya dapat menjadi lebih besar karena beberapa
pemilik modal biasanya mengkontribusikan harta miliknya. Balance sheet biasanya
mendata asset yang dimiliki pada bagian atas dan passiva pada bagian bawah.
Dinamakan balance sheet karena dana pada kedua sisi harusah sesuai. Total
sumber dana financial akan selalu sesuai dengan sumber dana / modal dari pemilik.
Konsep ini didasari asset = tanggung jawab + nilai keuntungan pemilik.
Analisis horizontal dan vertical, diterapkan dengan teknik pada neraca
keseimbangan mirip dengan cara membuat neraca pendapatan. Analisis ini sangat
membantu untuk melihat keseimbangan pengeluaran tiap bulan maupun tiap tahun.
Analisis horizontal digunakan sebagai perbandingan kategori nilai
keseimbangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis vertikal memberikan
perbandingan rasio piutang untuk total aktiva lancer dan dapat menunjukkan seberapa
baik kebijakan dalam bekerja. Aktiva merupakan semua sumber dana yang saat ini
sedang dipakai.
Berbagai rasio dari kategori balance sheet dapat digunakan untuk mengawasi
pelaksanaan praktek keuangan. Rasio yang sering digunakan dalam kegiatan
kedokteran gigi adalah current ratio, yang dihitung dengan membagi jumlah modal
(current asset) dengan kewajiban (current liabilities). Banyak akuntan yang setuju
bahwa current ratio yang baik untuk bisnis kecil adalah 2:1. Maksudnya di sini adalah
bahwa jika semua kewajiban (liabilities) harus dibayar, praktek tersebut mendapatkan
dua kali modal (current asset) di mana kewajiban (current liabilities), kewajiban
finansial jangka pendek dengan mudahnya dicapai.
Cash Flow Analysis
Cash flow dapat diartikan sebagai aliran masuk uang (inflow) ataupun aliran
keluar uang (outflow). Dari kebanyakan praktek kedokteran gigi, cash flow terdiri dari
5 area finansial, yaitu inventory control, working capital, accounts receivable,
checking account, dan third party payment. Meminjam pinjaman tambahan
merupakan solusi yang biasa diambil bila sedang mengalami kekurangan uang untuk
memenuhi kewajiban finansial. Meskipun hal ini dikenal sebagai solusi sementara,
pinjaman ini sebenarnya merupakan masalah jangka panjang karena pihak pelaksana
wajib mengembalikan jumlah uang yang dipinjam, yang akan menjadi tambahan baru
pada pengeluarannya (outflow).
Inventory control. Tujuan dari inventory control adalah untuk
mengembangkan sistem yang menyediakan laporan yang akurat dari persediaan yang
ada dan melaporkan bila dibutuhkan pembelian barang-barang tambahan. Seringnya,
uang diinvestasikan dalam jumlah yang besar untuk barang-barang yang tidak terlalu
digunakan dalam prakteknya. Dengan meninjau balance sheet, pihak pelaksana dapat
menemukan hubungan dari keseluruhan inventaris dengan modal (current asset)
sebanyak 20%. Dengan contoh ini, perhatian yang lebih harus diberikan secara
langsung untuk mengontrol jumlah uang yang digunakan untuk inventaris.
Modal kerja. Modal kerja dijelaskan sebagai aset yang ada dikurangi liabiliti.
Dibeberapa tempat praktek, jumlah hutang meningkat secara cepat di awal-awal
tahun, khususnya jika faktor semacam aliran dana tidak terkontrol. Masalah yang
sering terjadi pada praktisi baru yaitu peminjaman uang untuk membayar pajak gaji
para pegawai. Hal ini terjadi karena kesalahan dokter gigi yang tidak menyisihkan
dana untuk menutupi pajak gaji. Dana yang ada mungkin telah digunakan untuk
menutupi pengeluaran lain atau diambil untuk diri sendiri, sehingga menyebabkan
kekurangan dana saat pajak gaji harus dibayarkan.
Modal kerja yang negatif atau modal kerja yang mendekati nol dapat
menghasilkan hutang baru yang mendekati liabiliti yang ada. Daripada melakukan
pinjaman baru untuk menutupi masalah modal kerja, akan lebih baik jika dokter gigi:
(1) menghasilkan pemasukan tambahan dengan memberikan pelayanan lebih, (2)
menaikkan tarif, (3) mengurangi pengeluaran praktek
Komponen yang paling penting dari program accounts receivable adalah
aging analysis dari akuntan. Aging analysis dilakukan oleh akuntan untuk praktek
atau dokter gigi yang dapat mengkorporasikannya ke iklan-iklan komersial. Banyak
konsultan manajemen menyarankan accounts receivable praktek, dengan
mengesampingkan usia, tidak melebihi lebih dari 1-1,5 dari produksi kotor 2 bulan.
Hal lain yang lebih besar dari itu mengindikasikan dokter gigi tersebut rentan
terhadap masalah aliran dana.
Cash flow dalam sistem penerimaan dapat diperbaiki dengan metode :
pertama, pernyataan untuk servis yang diberikan dapat dibuat segera setelah janji
terakhir rencana perawatan daripada menunggu sampai akhir bulan. Kedua,
pernyataan mengenai harga dapat dibagi sesuai alfabet, pasien dengan nama akhir
dimulai dengan huruf pertama sampai tengah alfabet dikirim pada tengah bulan, dan
sisanya dikirim pada akhir bulan.
Rekening Giro. Seringkali seorang praktisi tidak mempunyai waktu yang
cukup untuk menjaga kantor dan rekening cek pribadinya. Dana dalam rekening ini
harus diawasi dengan baik. Seorang dokter gigi mempunyai tanggung jawab terbesar
dalam mengawasi rekening giro kantor yaitu melakukan peninjauan. Dua kesalahan
yang terjadi yaitu kurangnya pengkajian penggelapan dan akumulasi yang tidak perlu
dari saldo kas yang besar. Penggelapan adalah sesuatu yang dapat terjadi di praktek
mana pun.
Dental Prepayment Plans (Rencana Pembayaran Sebelumnya)
Dental prepayment atau rencana pembayaran kelompok (pihak) ketiga ini
umum digunakan pada kebanyakan praktek dokter gigi. Hubungan dokter pasien yang
bersifat tradisional telah dimodifikasi dengan munculnya pihak ketiga yang
membayar pelayanan untuk pasien. Proses tagihan yang tidak benar dapat
menghasilkan penundaan dalam penerimaan pembayaran serta dapat menyebabkan
masalah aliran keuangan, terutama pada tempat praktek yang sebagian besar
pendapatannya berasal dari rencana pembayaran sebelumnya (dental prepayment
plans). Kebanyakan perusahaan asuransi pada akhirnya akan membayarkan uang
pembayaran dokter gigi yang telah diserahkan untuk membayar pelayanan untuk
pasien.
Jika dokter gigi tidak merasa nyaman dengan menagih bayaran atas pelayanan
terhadap pasien, surat kuasa yang harus ditandatangani oleh pasien. Dengan memilih
opsi seperti ini, tanggung jawab untuk mengumpulkan saldo yang belum terselesaikan
dari pihak ketiga akan diurus oleh dokter gigi serta stafnya. Hal ini dikenal sebagai
“assignment of benefits” atau penyerahan kepenetingan. Perhatian harus diberikan
dalam penyelesaian formulir tagihan yang tepat. Sebuah sistem harus dibentuk untuk
memantau laporan penerimaan dari rencana pembayaran pihak ketiga.
Biaya
Salah satu masalah umum yang dihadapi dokter gigi baru adalah memutuskan
berapa banyak mereka harus mengeluarkan biaya untuk berbagai layanan. Biaya
tradisional telah ditentukan oleh tiga faktor: (1) biaya overhead; (2) struktur biaya
yang berlaku di daerah itu, dan (3) filsafat pribadi.
Dokter gigi baru memasuki masyarakat memiliki beberapa pilihan dimana
mereka dapat menentukan biaya untuk jasa yang diberikan. Pertama, Biro Statistik
Ekonomi dan Studi Perilaku Asosiasi Gigi Amerika melakukan survei biaya nasional
setiap beberapa tahun. Dengan konsultasi ini, dokter gigi dapat catatan yang
dikenakan biaya yang berlaku untuk layanan tertentu dalam wilayah geografis.
Dengan meninjau statistik ini, jadwal biaya perwakilan dapat dikembangkan. Kedua,
praktisi baru stabilished informal dapat meminta dokter gigi lain di masyarakat untuk
layanan tertentu. Ketiga, praktisi dapat berbicara dengan operator pihak ketiga dan
jadwal permintaan biaya mereka.
Kadang-kadang dokter gigi sengaja akan menurunkan biaya untuk menarik
pasien dalam praktek. Mereka dapat menurunkan biaya untuk layanan seperti
radiologi, pemeriksaan (termasuk pengukuran tekanan darah), diagnostik gips, dan
survei diagnostik. Peningkatan volume pasien dapat menebus biaya dalam waktu dan
layanan. dokter gigi harus membuat keputusan ini dengan hati-hati, namun, dan harus
mengakui bahwa biaya tersebut tidak mencakup biaya sebenarnya dari menyediakan
layanan tersebut.
Penyesuaian biaya. Penyesuaian biaya merupakan hal yang biasa dalam
praktik . penyesuaian mungkin termasuk diskon untuk profesional lain, staf, anggota,
keluarga, dan teman-teman. Penyesuaian tarif juga dapat mencakup diskon kepada
individu-individu yang tidak mampu membayar biaya rutin dibebankan dalam
prakteknya. di kebanyakan sistem ada kolom penyesuaian pada lembar hari di mana
jumlah ini dapat dimasukkan. Melakukan review bulanan untuk menentukan
prosentase penyesuaian relatif terhadap total produksi merupakan ide yang baik
untuk. mungkin mengejutkan beberapa praktisi untuk menemukan mereka
memberikan diskon 10 hingga 15% dari total produksi mereka dalam praktek baru ini
mungkin suatu kebijakan yang perlu modifikasi cepat
Gaji
Gaji yang dibayarkan kepada semua anggota staf harus ditinjau terus-menerus.
Gaji biasanya merupakan persentase terbesar dari overhead kantor, terlepas dari
ukuran praktek. ketika meninjau laporan laba rugi, rasio gaji dan upah untuk latihan
beban total harus dihitung. Umumnya solo praktek rata-rata kurang dari 15% untuk
kategori ini. praktek kelompok besar dapat memiliki persentase lebih tinggi, tetapi
dalam banyak kasus tidak boleh melebihi 20% omset. Karyawan adalah indikator lain
yang memungkinkan gaji tidak kompetitif. praktek dokter gigi yang memiliki
pengalaman tingkat perputaran tinggi harus meninjau total paket kompensasi mereka
untuk menentukan apakah gaji dan tunjangan yang ditawarkan sepadan dari yang
ditawarkan oleh praktek yang sama di masyarakat.
3.1.1 Analisis Non-Finansial
Analisis nonfinansial intinya terfokus pada pasien dan staf. Teknik spesifik yang ada
dalam menganalisis kesehatan finansial praktek belum terdapat pada area nonfinansial.
Namun kedekatan terhadap konsep managemen dapat membantu dokter gigi menganalisis
adanya penyimpangan pada area-area ini. Kepuasan pasien merupakan hal yang penting
dalam pertumbuhan tempat praktek , sebagai hasil dari bukti penyerahan. Bagian akan
menyoroti kategori nonfinansial yang utama: jaminan kualitas, produksi, efisiensi
pengiriman, pekerjaan staf, jadwal kunjungan
Jaminan Kualitas
Meskipun jaminan kualitas dapat memberi arti yang berbeda pada orang yang
berbeda, area ini seharusnya menjadi perhatian primer pada tipe praktek kedokteran gigi
apapun. Kualitas dalam buku ini mengacu pada definisi yang dikemukakan oleh Jerge dan
rekannya, tingkat perawatan yang diberikan. Kualitas dinilai dalam hubungannya dengan
standar pelayanan dan ukuran pendapatan yang ditentukan oleh individu yang mengetahuinya
dalam bidang yang relevan. Kualitas pelayanan dapat diukur hanya oleh profesi, oleh sebab
itu merupakan tanggung jawab profesi untuk meningkatkan metode-metode yang menjamin
bahwa pasien akan memperoleh kualitas pelayanan yang tinggi.
Pertanggungjawaban dokter gigi. Karena profesi dokter gigi menentukan standar
untuk pengajaran dan lisensi anggota-anggotanya, maka menjadi logis bahwa profesi
menerima tanggung jawab untuk memastikan pasien dengan kualitas yang tinggi. Praktisi
dokter gigi yang praktek sendiri biasanya berada pada kerugian yang terbesar untuk
mengukur kualitas pengeluarannya. Oleh sebab itu beberapa faktor harus diingat yang akan
membantu dalam memonitor kualitas pelayanan. Pertama, seorang praktisi dapat dengan
mudah memonitor jumlah waktu prosedur khusus yang dihabiskan oleh pasien-pasien. Hal ini
dapat menjadi ukuran kualitas secara tidak langsung, karena repetisi pada pelayanan yang
khusus dapat berdasarkan pada pemilihan kasus yang ringan, teknik yang lebih meningkat,
pemilihan material yang rendah, dan lain-lain.
Riwayat dari pasien juga penting untuk kualitas seluruh pengobatan. Penilaian
periodik dari catatan pasien, yang didasarkan pada kriteria yang spesifik, dapat bagi dokter
gigi ketika mencari defisiensi pada area ini. Pengukuran yang objektif untuk kepuasan
riwayat pasien dengan praktek akan menjadi catatan bagi keluhan semua pasien. Dengan
mengecek kembali semua keluhan, dokter gigi dapat mengambil tindakan berdasarkan hal
yang berulang. Keluhan yang umum biasanya mengindikasikan adanya sesuatu yang salah
dan perlu dikoreksi
Kualitas Staff. Seorang dokter gigi secara legal bertanggung jawab untuk semuar
perawatan yang dilakukan selama praktek,ditinjau dari semua prosedur perawatan yang
dilakukan dengan higienis, bukan sebuah kebenaran tapi sebuah kewajiban. Dokter gigi harus
melatih asistennya untuk mengenali kekurangan dalam prakteknya seperti open contact,
kekurangan jarak, adanya tambalan overhang. Hal ini membutuhkan pengecekan tambahan
dan pengecekan keseimbangan untuk pasien yang ditambal. Pada daerah perawatan preventif,
menaikkan standard melalui penggunaan bermacam-macam indeks plak akan
membangkitkan keinginan pasien untuk menjaga kesehatan periodontal dan oral hygiene
sebaik yang dapat dihasilkan dari pengukuran langsung kualitas pelayanan pencegahan.
Manajemen pasien. Dokter gigi harus mengerti bagaimana memuaskan pasien
dengan perhatian yang pasien terima. Hal ini akan berdampak pada praktek secara positif
dengan meningkatkan tingkat kembalinya pasien pada dokter gigi tersebut. Hal ini penting,
pasien merasa puas, tidak hanya dengan perawatan yang langsung diterima, tetapi juga cara
dokter gigi dan staffnya memperlakukan pasien.
Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat kepuasan pasien. Satu cara yang paling
mudah untuk membagikan kuesioner pada semua pasien setelah perawatan rutin. Kuesioner
tidak dibagikan setiap kunjungan, tetapi setelah rangkaian perawatan diselesaikan atau ketika
pasien diminta untuk datang kembali. Informasi yang diperoleh dari misalnya kuesioner dapat
membangkitkan terjadinya perubahan pada beberapa area misalnya jadwal pertemuan,
pembayaran dan hubungan interpersonal dengan staff kantor. Metode langsung tidak
memakan biaya dengan dokter gigi mewawancarai pasien. Pada kasus ini, dokter gigi dapat
langsung mewawancara setiap pasien ataupun secara acak setelah perawatan selesai. Hal ini
akan lebih berkembang, bagaimanapun biaya dari prosedur ini dapat lebih besar daripada
keuntungannya.
Semua staff harus disemangati untuk menyediakan pelayanan yang memuaskan dan
menyenangkan pasien, membuat setiap percobaan untuk menjawab pertanyaan tentang
prosedur dan kebijakan di praktek.
Produksi
Dalam kedokteran gigi, istilah produksi mengacu pada total nilai pelayanan
dental yang telah diberikan.
Total produksi. Total produksi adalah produksi sebelum diberikan beberapa
penyesuaian. Produksi seringkali dipengaruhi oleh jumlah pasien, tipe tugas yang
dikerjakan oleh staf ahli, objektivitas dan preferensi praktisi, kemampuan bioteknik
dan kecepatan kerja dokter gigi serta perkembangan cara pelayanan seperti sistem sit-
down, four-handed.
Salah satu cara untuk mengukur produktivitas adalah dengan membagi
pendapatan dalam waktu satu bulan atau satu tahun dengan jumlah waktu dokter gigi
bekerja. Pengukuran ini akan memberitahukan pendapatan dokter gigi selama satu
jam. Teknik yang diberikan dapat pula menentukan biaya pengeluaran selama setiap
jamnya. Kalkulasi ini dicapai dengan membagi total pengeluaran dengan angka waktu
(jam) praktek.
Produksi campuran. Pada dasarnya, praktisi baru akan menentukan tujuan
dan sasaran yang berhubungan dengan tipe pelayanan dental yang akan
diberikan,sehingga produksi campuran direkomendasikan untuk praktisi baru tersebut.
Tanpa mengetahui sekilas mengenai produksi campuran, dokter gigi tidak akan
pernah mendapatkan indikasi nyata apakah tujuan atau sasaran yang diinginkan telah
ditemukan. Misalnya, praktisi berharap untuk memberikan pelayanan restrorasi dan
periodontal, dalam waktu 6 bulan atau satu tahun, tinjauan produksi campuran pada
pelayanan tersebut akan mengungkapkan apakah sasaran dan tujuan telah tercapai.
Production changes over times. Sebagai praktisi yang mulai dikenal khalayak
ramai, nantinya akan banyak pasien yang datang kembali. Sebagai konsekuensinya,
proporsi yg lebih besar untuk pencegahan harus disediakan. Secara hipotesis,
rehabilitative atau pelayanan restorative akan berkurang jika jumlah pasien menjadi
stabil dan jika dokter gigi memberikan penyuluhan mengenai pelayanan preventif
yang efektif. Namun, hal ini tidak akan terwujud jika terdapat pasien baru dengan
jumlah yang banyak karena pasien baru membutuhkan lebih banyak perawatan. Jadi,
seorang dokter gigi harus memperhatikan dengan seksama terhadap pelayanan yang
diberikan, karena berhubungan dengan produktifitas. Pada penelitian objektif terhadap
kondisi ini, praktisi tidak dapat lagi mengrontrol prakteknya dan membimbingnya
menuju batas luar dari objektivitas pasien.
Delivery Efficiency
Dokter gigi juga harus memerhatikan cara mengorganisasi fasilitas praktek,
bagaimana anggota staf diperlakukan, dan bagaimana untuk meminimalisasi stress
dalam praktek. Tujuan keseluruhan dari delivery efficiency / efisiensi dalam
pemberian pelayanan adalah untuk memberikan pelayanan yang maksimal dengan
sumber daya dan usaha yang minimal, tanpa keraguan akan kualitas klinis. Pasien
diuntungkan dengan biaya yang stabil, sedangkan dokter gigi dan staf diuntungkan
dengan pemasukan yang meningkat karena produktivitas yang lebih besar, dan semua
anggota dari praktek ini dapat menangani beban pekerjaan mereka dengan lebih
efektif.
Sit down, four handed dentistry. Prasyarat dari praktek dokter gigi modern adalah
penggunaan konsep sit down, four handed dentistry / bekerja dalam keadaan duduk dan
penggunaan sistem four-handed dentistry yang tepat.
Dokter gigi dapat dengan cepat menentukan betapa efektifnya menggunakan
asisten dan menetapkan prinsip penghematan gerakan dengan menggunakan sistem
four-handed dentistry. Pertanyaannya adalah:
1. Apakah asisten selalu digunakan?
2. Apakah suction digunakan oleh asisten sementara dokter melakukan prosedur
restorasi atau bedah?
3. Apakah rubber dam digunakan secara rutin?
4. Apakah tray digunakan pada semua prosedur?
5. Apakah penyerahan instrumen antara dokter gigi dan asisten menggunakan
sinyal tangan?
6. Apakah dokter gigi mempertahankan pandangan matanya pada rongga mulut
atau tidak?
7. Apakah pada sisi asisten menggunakan cabinet yang dapat meminimalisasi
pergerakan asisten dari tempat duduknya.
Walaupun pertanyaan-pertanyaan ini tidak meliputi semua prinsip sit-down,
four-handed dentistry, namun dapat diterima dan melekat dengan prinsip-prinsip
tersebut.
Analisis Tugas. Meningkatkan produktivitas erat hubungannya dengan
menyerahkan tugas. Analisis tugas meninjau tiap bagian dari prosedur praktek,
menjadikannya suatu tugas, menentukan tugas mana yang dapat diserahkan, dan,
akhirnya, menentukan apakah tugas itu sudah diserahkan.
Ukuran Fasilitas atau Tinjauan Praktek dan Perlengkapan. Dokter gigi
yang telah memiliki rencana pasti untuk mengembangkan prakteknya dengan cepat
harus berlokasi pada fasilitas dimana alat-alat operasi tambahan dapat ditambahkan
dengan mudah. Satu indikasi bahwa praktek harus diperbesar adalah menumpuknya
janji temu dengan pasien. Penambahan perawat gigi atau dokter gigi lainnya dapat
mengatasi masalah tersebut.
Penting untuk memilih fasilitas praktek yang lebih besar dari yang awalnya
dibutuhkan namun yang apabila diperlukan perlengkapan operasi tambahan dapat
ditempatkan dengan mudah.
Biaya untuk perlengkapan dental harus diperiksa secara berkala dengan
pengertian bahwa perlengkapan itu nantinya akan harus diganti. Kemajuan teknologi
pun dapat mengharuskan penggantian peralatan.
Kinerja Staf
Untuk membangun tempat praktek dokter gigi yang sukses dibutuhkan
seorang dokter gigi yang selalu mengevaluasi cara kerja staff nya secara teliti, baik
saat diberikan tugas maupun keahlian mereka dalam menambah ilmu dan kemampuan
baru. Selain itu seorang dokter gigi juga harus mengevaluasi secara berkala teamnya
untuk mengetahui apakah mereka bekerja secara efektif, kooperatif, dan suportif.
Terdapat 2 tipe evaluasi yang akan dikemukakan, yaitu :
Evaluasi Kerja Individu. Evaluasi kinerja adalah salah satu tanggung jawab
utama setiap supervisor. Evaluasi kinerja memberikan dasar untuk kenaikan gaji dan
upah untuk merencanakan program pelatihan, untuk memilih individu untuk
meningkatkan tanggung jawab, dan untuk memberhentikan karyawan yang tidak
berkontribusi cukup untuk praktik tersebut. Dokter gigi harus mengevaluasi kinerja
anggota staf secara berkelanjutan dan berkala. Evaluasi berkelanjutan kinerja adalah
evaluasi yang berlangsung secara teratur dan memberikan timbal balik verbal
pembantu yang berkaitan dengan tugas mereka. Jenis evaluasi dan timbal balik
memastikan bahwa dokter gigi telah meluangkan waktu untuk mengamati setidaknya
beberapa aspek kinerja tambahan yang secara teratur dan membantu menyadari
persepsi dokter gigi tentang kekuatan dan kelemahan. Ketika dokter gigi mengamati
dan memberikan timbal balik verbal tentang kejadian-kejadian yang sangat positif
atau negatif, disarankan untuk membuat catatan dari mereka untuk menempatkan
dalam folder personil karyawan. Catatan-catatan ini dapat digunakan ketika dokter
gigi melengkapi suatu evaluasi tertulis lebih formal dari kinerja karyawan setiap tahun
atau enam bulan.
Evaluasi kinerja pembantu formal setiap enam bulan atau satu tahun adalah
jenis kedua dari evaluasi kinerja yang harus dilakukan dokter gigi. Evaluasi-evaluasi
ini dan evaluasi atas kinerja wawancara menyediakan baik dokter gigi dan pembantu
berkesempatan untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan kekuatan dan kelemahan
untuk mengembangkan rencana untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang.
Evaluasi berkala ini harus dilakukan secara tertulis dan diajukan secara kronologis
dalam catatan personil karyawan. Proses ini mengurangi kesempatan adanya
perbedaan pendapat tentang apa yang dikatakan dan disepakati dalam wawancara
evaluasi kinerja sebelumnya. Dokter gigi harus ingat, bagaimanapun, bahwa evaluasi
dan analisa kinerja anggota staf adalah sama pentingnya dengan menganalisis aspek
keuangan dari praktik. Evaluasi tersebut, baik yang sedang berlangsung dan berkala,
memberikan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja tambahan.
Mereka juga menyediakan dokter gigi dengan catatan tertulis tentang tren kinerja dan
dalam beberapa kasus dokumentasi tentang mengapa seorang pembantu dihentikan.
Tim evaluasi. Setiap dokter gigi yang berpengalaman mengakui bahwa
kinerja individu efektif adalah hanya bagian dari suatu bangunan suksesnya praktik.
Satu dapat memiliki sekelompok pembantu yang kompeten secara individu tetapi
semua yang tidak bekerja sama secara kooperatif dan mendukung. Situasi di mana
anggota staf tidak cocok, di mana ada konflik antara pembantu, atau di mana anggota
tim tidak “terlihat” ketika orang lain berada di belakang dalam pekerjaan yang
mengganggu setiap praktik dan pada saat yang merusak moral dan produktivitas.
Sayangnya, dokter gigi sering menjadi orang terakhir yang mencari tahu tentang
masalah antara stafnya (setelah masalah utama). Dokter gigi harus jeli pada komentar
anggota staf satu sama lain atau kepada dokter gigi tersebut. Ketika komentar
menunjukkan adanya masalah di antara anggota staf, dokter gigi harus mendengarkan
dengan empati dan menggunakan pertanyaan tindak-lanjut untuk menentukan rincian
dan beratnya masalah. Diskusi tentang kompatibilitas staf dan kemauan untuk bekerja
sama juga dapat dilakukan selama wawancara penilaian kinerja. Jika diskusi ini
berlangsung, dokter gigi harus membujuk anggota staf untuk membahas insiden
khusus masalah yang dirasakan, bukan untuk mengkritik anggota staf lain pada
umumnya.
Cara lain untuk mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan total
kinerja tim atau hubungan antara anggota tim adalah untuk mendorong diskusi
mengenai isu-isu ini di rapat staf. Pembujukan diskusi kelompok secara jujur dan
terbuka mengenai masalah ini, bagaimanapun, mensyaratkan bahwa dokter gigi
membentuk sebuah lingkungan yang mendorong dan memperkuat diskusi tersebut.
Menunjukkan kehangatan, empati, dan penghormatan terhadap anggota staf
merupakan sebuah prasyarat untuk membahas masalah tim sukses dalam rapat staf.
Cara lain untuk menilai kinerja tim adalah meminta setiap anggota staf untuk
mengisi kuesioner yang dirancang untuk mendapatkan apa yang dirasakan tentang
hubungan komunikasi kelompok dan anggota staf. Sebuah contoh yang baik seperti
kuesioner adalah Efektivitas Tim Survey. Hasil seperti kuesioner atau kuesioner
dikembangkan dalam praktik singkat dapat diperiksa oleh dokter gigi sendiri atau oleh
seluruh staf dalam pertemuan staf. Hasilnya akan menyediakan dokter gigi dengan
informasi tambahan tentang kinerja tim dan efektivitas.
Appointment Scheduling (Penetapan Jadwal Pertemuan)
Empat bidang penjadwalan janji untuk review adalah: (1). Waktu tunggu
pasien untuk janji, (2). Waktu tunggu pasien di ruang tunggu; (3). Waktu yang
dijadwalkan untuk setiap janji dibandingkan dengan waktu benar-benar digunakan,
dan (4). Perkiraan waktu yang ditujukan untuk dokter gigi dan pembantu. Penting
untuk diingat bahwa dokter gigi harus mengontrol penjadwalan janji. Tujuan khusus
yang berhubungan dengan proference dokter gigi adalah untuk mengobati pasien
harus ditetapkan. Sebagai contoh, di beberapa praktek Prosedur lebih kompleks yang
dijadwalkan selama bagian awal dari hari dan pemutaran rutin, recall, dan prosedur
klinis sederhana diselingi selama pagi dan sore hari. Pada awalnya praticioner dapat
menentukan jumlah jam buka praktek sehingga pertemuan bisa dijadwalkan di awal.
Resepsionis harus mampu menyediakan dokter gigi dengan banyak faktor
seperti keadaan darurat, pembatalan pasien, dan kegagalan pasien. Data ini dapat
menunjukkan seberapa baik kebijakan penjadwalan yang dilaksanakan.
Berbagai faktor dapat ditinjau kembali untuk menentukan efektivitas
penjadwalan janji, memberikan beberapa indikasi seberapa baik dokter gigi dan waktu
staf yang digunakan.