PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA...

107
1 PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN SEMIDANG ALAS KABUPATEN SELUMA DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Serjana Ekonomi Islam (S.E.I) OLEH: IKI RONA IRAWAN NIM 212 313 8401 PRODI EKONOMI SYARI’AH JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU BENGKULU 2016

Transcript of PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA...

Page 1: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

1

PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG

LANGU KECAMATAN SEMIDANG ALAS

KABUPATEN SELUMA DALAM PANDANGAN

EKONOMI ISLAM

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Serjana Ekonomi Islam (S.E.I)

OLEH:

IKI RONA IRAWAN

NIM 212 313 8401

PRODI EKONOMI SYARI’AH

JURUSAN EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

BENGKULU 2016

Page 2: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

2

Page 3: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

3

Page 4: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

4

MOTTO

﴾١٣٩ولا تهنوا ولا تحزنوا وأنتم الأعلون إن كنتم مؤمنين ﴿

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang

beriman”. (QS. Al-Imran (3) Ayat (139)

iv

Page 5: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

5

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahakan kepada :

1. Bapakku (Masdi) dan Ibuku (Artini) sungguh amat terima

kasih atas segala penggorbanan dan jasamu untukku, terima

kasih untuk tiap tetesan air mata dan keringat yang kalian

curahkan untukku, terima kasih buat do’a dan bimbingan

yang selalu kalian panjatkan kepada-Nya hingga akhirnya ia

ridho atas semua keberhasilanku.

2. Adikku yang tercinta Heri Mardoni (Alm), Yoga

Mahendra yang telah memberikan dukungan dan

semengatnya.

3. Sanak-pamilih yang terus memberikan- ku semangat dan

kebersamaannya.

4. Teman dekatku Eet Parida, teman-teman clup Newbe fc

dan anak Ekis C tahun 2012 seperjuangkan, terima kasih

atas motivasi dan dukungannya.

5. Masyarakat desa Cugung Langu, terima kasih atas

dukungan dan semangatnya yang di berikan selama ini.

6. Almamater yang telah menempahku.

v

Page 6: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

6

Page 7: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

7

ABSTRAK

Praktik Jual Beli Karet Di Desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas

Kabupaten Seluma Dalam Pandangan Ekonomi Islam oleh Iki Rona Irawan NIM

2123138401.

Adapun latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah karena pihak

pembeli melakukan kecurangan seperti mengurangi timbangan karet yang

menyebabkan kerugikan pihak penjual, padahal sudah jelas dalam ekonomi Islam

melarang adanya kecurangan, penipuan dan penindasan, maka dari penjelasan

tersebut skripsi ini mengkaji dua persoalan yaitu: (1) Bagaimana pelaksanaan

praktik jual beli karet di desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas

Kabupaten Seluma, (2) Bagaimana pandangan Ekonomi Islam terhadap praktik

jual beli karet yang ada di desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas

Kabupaten Seluma. Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui

praktik jual beli karet di desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas

Kabupaten seluma dan Untuk mengetahui pandangan Ekonomi Islam terhadap

praktik jual beli karet di desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas

Kabupaten Seluma. Untuk menganggat persoalan tersebut secara mendalam dan

menyeluruh, penelitian ini menggunakan metode lapangan (field research) yang

bersifat kualitatif yang bermanfaat untuk memberikan informasi, fakta dan data

Praktik Jual Beli Karet Di Desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas

Kabupaten Seluma Dalam Pandangan Ekonomi Islam. Kemudian data tersebut

diuraikan, dianalisis dan dibahas untuk menjawab permasalahan tersebut. Dari

penelitian ini ditemukan kesimpulan bahwa (1) Pelaksanaan praktik jual beli

karet di desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma

masih ada unsur penipuan, ketidak jujuran dan kecurangan dari kedua belah

pihak, dimana pihak pembeli melakukan kecurangan dalam pengurangan

timbangan dan penetapan harga secara sepihak, sedangkan pihak penjual

melakukan kecurangan dengan menambah berat karet dengan cara memasukan

kulit batang karet kedalam karet yang mau dijual, dengan alasan untuk

menambah berat timbangan. (2) Menurut pandangan ekonomi Islam praktik jual

beli karet di desa Cugung Langu tersebut masih jauh dari sistem yang diajarkan

dalam ekonomi Islam mengenai tata cara jual beli yang baik dan benar, karena

dalam sistem ekonomi Islam mengajarkan tentang kejujuran, dan akhlak dalam

perdagangan antara penjual dan pembeli supaya tidak terjadi kecurang/penipuan

(gharar) antara keduanya seperti mengurangi timbangan, menetapkan harga

secara sepihak dan menambah berat timbangan dengan jalan yang tidak benar

supaya timbul kerelaan antara kedua belah pihak dalam aqad jual beli yang

sesuai dengan ekonomi Islam.

Kata Kunci: Jual Beli Karet, Ekonomi Islam

vii

Page 8: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

8

KATA PENGANTAR

م اا اازز ن اازز يم

Segalah puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya

sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi yang berjudul “Praktik Jual

Beli Karet Di Desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten

Seluma Dalam Pandangan Ekonomi Islam”,

Selawat dan salam untuk Nabi besar Muhammad SAW, yang telah

berjuang untuk menyampaikan ajaran Islam sehingga umat islam

mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus baik di dunia maupun akhirat.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

guna untuk memperoleh gelar Serjana Ekonomi Islam (S.E.I) pada program

studi Ekonomi Syari‟ah jurusan Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agam Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Dalam proses

penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak.

Dengan demikian penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, M.H, selaku rektor Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

2. Dr. Asnaini, MA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

3. Desi Isnaini, MA, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam

viii

Page 9: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

9

4. Drs. Nurul Hak, MA, selaku pembimbing I, yang telah memberikan

semangat serta motivasi dan arahan yang baik.

5. Erniwati, S, Ag, M. Hum, selaku pembimbing II, yang telah memberikan

ilmu, semangat, motivasi serta arahan yang baik dengan penuh

kesabaran.

6. Orang tua yang telah membesarkan, mendidik dan selalu mendo‟akan

penulis sehingga menjadi seperti sekarang ini.

7. Bapak/ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah mendidik dan memberikan

ilmunya kepada penulis dengan penuh kesabaran.

8. Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan

baik dalam hal adminitrasi.

9. Teman dekat Eet Parida dan Newbe fc (Asep Muharam, Ari Fernando,

Perjuangan Prima SR, Melky Goslow, Iwan Stiadi, Muzzayin Azhar,

Zeki Furnando, Ilham dan Masyuni) dan anak Ekis C sebagai

penyamangat dan pemberi saran dalam pembuatan skripsi ini

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari akan banyak

kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangaun demi

kesempurnaan skripsi ini ke depan.

ااح اا ب اا ل ين

ix

Page 10: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

10

Bengkulu, 02 Mie 2016

Iki Rona Rawan

NIM 212 313 8401

x

Page 11: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN MOTTO ......................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

D. Kegunaan Penelitian........................................................................... 6

E. Riset Terdahulu .................................................................................. 7

F. Metode Penelitian............................................................................. 10

G. Sitematiaka Penulisan ...................................................................... 16

BAB II KAJIAN TEORI

A. Depenisi Oprasional ......................................................................... 17

B. Landasan Hukum Jual Beli .............................................................. 22

C. Rukun Jual Beli ................................................................................ 25

D. Syarat Sah Jual Beli ......................................................................... 29

E. Etika Jual Beli (Perdagangan) .......................................................... 31

F. Ahlak Dalam Jual Beli (Perdagangan) ............................................. 33

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejara Desa Cugung Langu .............................................................. 39

B. Keadaan Alam .................................................................................. 43

xi

Page 12: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

12

C. Keadaan Penduduk ........................................................................... 43

D. Kehidupan Keagamaan .................................................................... 45

E. Mata Pencarian ................................................................................. 45

F. Latar Belakang Sosial Budaya Masyarakat ............................................... 47

BAB IV. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanan Praktik Jual Beli Karet Di Desa Cugung Langu

Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma ............................... 50

B. Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Praktik Jual Beli Karet Yang

Ada Di Desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten

Seluma .............................................................................................. 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 76

B. Saran ................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rincian Jumlah Penduduk Desa Cugung Langu Meneurut Tingkat

Usia, 2015/2016 .................................................................................... 44

Tabel 3.2. Rincian Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan, 2015/2016 ... 44

Tabel 3.3. Jumlah Prosentase Penduduk Desa Cugung Langu Menurut

Kelompok Mata Pencarian, 2015/2016 ................................................. 46

Tabel 3.4. Prosentase Hasil Pertanian Yang Diperoleh Desa Cugung Langu,

2015/2016 .............................................................................................. 46

Tabel 3.5. Tanaman Yang Diperdagangkan .................................................... 47

xii

Page 13: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dekomntasi Hasil Wawancara

Lampiran 2. Slip Pengajuan Judul

Lampiran 3. Halaman Pengesahan Proposal

Lampiran 4. Surat Penujukan Pembimbing

Lampiran 5. Halaman Pengesahan SK Penelitian

Lampiran 6. Pedoman Wawancara

Lampiran 7. Rekomendasi Dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota

Bengkulu

Lampiran 8. Rekomendasi Dari Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik

Kabupaten Seluma

Lampiran 9. Surat Izin Penelitian/Survey Dari Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu Kabupaten seluma

Lampiran 10. Surat Keterangan Selesai Izin Penelitian Dari Kepala Desa

Cugung Langu

Lampiran 11. Catatan Perbaikan Skripsi

xiii

Page 14: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah SWT

kemuka bumi untuk menjadi Rahmatan Lil Alamin (rahmat bagi seluruh

alam), Islam tidak hanya sekedar mengatur masalah ibadah seseorang hamba

kepada Tuhan-Nya, tetapi juga mampu menjawab berbagai macam bentuk

tantangan pada setiap zaman, termasuk dalam persoalan ekonomi, yang

dikenal pada saat ini dengan istilah ekonomi Islam. Kemunculan ekonomi

Islam dipandang sebagai sebuah gerakan baru yang disertai dengan misi

dekonstrutif atas kegagalan sistem ekonomi dunia dominan selama ini.

Ekonomi Islam diikat oleh seperangkat nilai iman, akhlak dan moral

etik bagi setiap aktivitas ekonominya baik dalam posisinya sebagai

konsumen, produsen, distributor dan lain-lain dalam melakukan usahanya

serta menciptakan hartanya.1Etika yaitu sebuah cabang filsafat yang

berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku

manusia dalam hidupnya2

Aktivitas perdagangan merupakan salah satu aspek kehidupan yang

bersifat horizontal (Hablum Minannas), yang juga mendapatkan penekanan

khusus dalam ekonomi Islam, karena keterkaitannya secara langsung dengan

1Abd. Shomad, Hukum Islam (Penormaan Prinsip Syari‟ah Dalam Hukum

Indonesia), (Jakarta: Kencana Prenadea Media Grup, 2010), h 71 2 Burhanudin Slam. Etika Sosial Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia,(Jakarta:

Rineka cipta, 1997), h 1

1

Page 15: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

2

sektor rill, sistem ekonomi Islam memang lebih mengutamakan sektor riil.

Dibandingkan dengan sektor moneter, dan transaksi jual beli memastikan

keterkaitan kedua sektor tersebut. Jual beli adalah suatu perjanjian tukar-

menukar benda atau barang yang mempunyai nilai sukarela diantara kedua

belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya

sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara‟ dan

disepakati.3

Sistem ekonomi Islam adalah suatu cara yang dilakukan berdasarkan

hukum-hukum yang berlaku didalam Islam. Dalam sistem ekonomi Islam

yang menekankan pada sektor riil seperti ini, pertumbuhan bukanlah

merupakan ukuran utama dalam melihat perkembangan ekonomi yang

terjadi, tetapi lebih pada aspek pemerataan dan pengurangan jumlah

kemiskinan, kondisi seperti ini lebih memungkinkan dengan pengembangan

setor riil yang dapat menyerap tenaga kerja. Kemudian melalui pemerataan,

kekayaan suatu negara tidak akan terkonsentrasi atau dikuasai oleh

sekelompok orang tertentu, tetapi terdisribusikan secara lebih merata pada

anggota masyarakat yang lebih luas.4

Dalam aktivitas perdagangan atau dikenal dalam istilah berbisnis

pada era modern ini, mencari keuntungan merupakan tujuan utamanya, serta

praktik-praktik haram, kerap kali dilakukan untuk mendapatkan tujuan

tersebut, seperti mengurangi timbangan, penjualan dua kali lipat dari harga

3Hendi Suhendi, Figh Muamalah, (Jakarta: Rajagrafindo persada, 2008), h 68-69

4Hendi Suhedi, fiqh Muamalah..., h. 70

Page 16: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

3

aslinya yang jatuhnya adalah riba. Tujuan dan semua praktik-praktik tersebut

dalam ekonomi Islam adalah suatu hal yang dilarang. Dalam etika binis juga

menyebutkan bahwa yang paling diutamakan dalam berbisnis adalah prinsip

otonomi, prinsip kejujuran, prinsip tidak berbuat jahat, prinsip keadilan, dan

prinsip hormat kepada diri sendiri5. Ekonomi Islam memandang mencari

keuntungan adalah suatu hal yang fitrah, yang dapat menimbulkan semangat

berinovasi, dan bersaing. Perhatian utama ekonomi Islam adalah upaya

bagaimana manusia meningkatkan kesejahtraan materialnya yang sekaligus

akan meningkatkan kesejahtraan spiritualnya, karena aspek spiritual harus

hadir bersamaan dengan target material, maka diperlukan sarana penopang

utama, yaitu moralitas pelaku ekonomi.

Kegiatan jual beli merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan

oleh manusia yang tidak dapat ditinggalkan, dan yang sering dilakukan,

karena dengan melakukan transaksi jual beli itulah manusia dapat memenuhi

kebutuhannya. Kegiatan jual beli adalah suatu kegiatan yang memiliki etika,

rukun dan syarat tertentu.6Padahal banyak masyarakat yang sudah

mengetahui akan hukum jual beli yang telah disyaria‟tkan Islam namun

mereka masih berusaha melanggarnya, ada juga masyarakat yang memang

belum tahu sama sekali tentang sistem jual beli dalam Islam.

5A. Sonny Keraf-Robert Haryono Imam, Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis Sebagai

Propesi Luhur, ( Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI), 1991), h 73

6Muhimmatul Husna, ”Etika Jual Beli Dalam Islam,”

Majelispenulis.blogspot.co.id/2013/10/etika-jual-beli-dalam-islam.html?m=1 (di akses

Mingu 29 Nov 2015 jam 10:31

Page 17: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

4

Berdasarkan observasi awal yang sudah dilakukan kepada petani

karet, mereka mengatakan bahwa hampir setiap minggu mereka menjual

karet kepada pihak pembeli, tetapi menurut mereka bahwa dalam transaksi

jual beli karet tersebut mereka sangat dirugikan oleh pihak pembeli

dikarenakan pihak pembeli mengurangi timbangan. Padahal sudah jelas

dalam Islam melarang yang adanya unsur gharar yaitu penipuan.

Gharar menurut etemologi bermakna kekewatiran atau resiko, dan

gharar juga menghadapi suatu kecelakaan, kerugian, dan/atau

kebinasaan.7Sedangkan arti lain Gharar adalah khida‟; penipuan. Dari segi

termonologi: penipuan dan tidak mengetahui sesuatu yang diakadkan yang

didalamnya diperkirakan tidak ada unsur kerelaan.8 Sedangkan dalam

penjelasan lain Gharar adalah kesamaran, keraguan-raguan, dan

spekulatif.9Larangan untuk berdagang prinsipnya tidak dilarang kecuali

yang mempunyai unsur-unsur kezaliman, penipuan dan penindasan dan

mengarah kepada yang dilarang Islam. Sebagaimana dijelaskan dalam QS.

Al-An‟am :152 dan QS. Al Isra: 35, dibawah ini:

لا نكلبف نف ا إلاز وس ها ال وأوفوا ٱاكيل وٱا يزان Artinya

7Nurul Huda dan Muhamad Heykel, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoretis Dan

Praktis, (Jakarta: Kencana, 2010), h 196

8Hanan Wihasto, “Transansaksi Islam Harus Terbebas Dari Unsur MAGHRIB,” hanan-

wihsto.blogspot.com/2014/04/maisir-gharar-dan-riba.html?m=1 (Minggu 03 januari 2016,

jam 13:40) 9Abu Ahmadi dan Drs. Abdullah, Kamus Pintar Agama Islam, (Solo: CV. Aneka,

1991), h 83

Page 18: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

5

“Penuhilah takaran dan timbangan dan jujur; karena Kami tidak memberi

beban kepada seseorang melainkan menurut kemampuannya”........(QS. Al-

An‟am :152)

ا يي ر وأ ن ت و ي و نوا ال اا ٱا تليم وأوفوا ٱاكيل إ ا كلتم ) ٣٥( Artinya

”Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah

dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik

akibatnya”.(QS. Al Isra .35)

Praktik jual beli karet yang dilakukan oleh petani keret dan pembeli

karet di desa Cugung Langu terjadi sistem pengurangan timbangan dan

pengurangan harga yang dilakukan oleh si pembeli, pengurangan timbangan

tersebut dilakukan dengan alasan karena menurt si pembeli, karet yang dijual

akan mengalami penurunan timbangan setelah lama kelamaan. Dan apabila

karet yang dijual oleh si petani itu masih dalam keadaan kurang kering maka

karet tersebut akan dikurangin timbangan dan harganya. Sedangkan di dalam

sistem jual beli menurut agama Islam, pengurangan timbangan dan

pengurangan harga merupakan salah satu hal yang dilarang dalam

melakukan praktik jual beli. Islam melarang adanya sistem pengurangan

timbang dan harga didalam praktik jual beli dikarenakan hal tersebut dapat

merugikan pihak penjual yang melaksanakan praktik jual beli tersebut.

Jadi, dari penjelasan yang telah penulis paparkan diatas. Penulis

tertarik untuk meneliti mengenai “Praktik Jual Beli Karet Di Desa

Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma Dalam

Page 19: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

6

Pandangan Ekonomi Islam”. Karena dari pandangan Ekonomi Islam,

praktik jual beli yang telah dilakukan oleh masyarakat desa Cugung Langu

Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma tersebut melanggar praktik

jual beli yang telah ditetapkan oleh hukum ekonomi Islam, namun

masyarakat desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten

Seluma masih saja melakukan praktik jual beli tersebut.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas

penulis dapat merumuskan pokok masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan praktik jual beli karet di desa Cugung Langu

Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma?

2. Bagaimana pandangan Ekonomi Islam terhadap praktik jual beli karet

yang ada di desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten

Seluma?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui tentang:

1. Untuk mengetahui praktik jual beli karet di desa Cugung Langu

Kecamatan Semidang Alas Kabupaten seluma

2. Untuk mengetahui pandangan Ekonomi Islam terhadap praktik jual beli

karet di desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten

Seluma.

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis/akademis

Page 20: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

7

Penelitian ini berguna untuk memberikan gambaran tentang

praktik jual beli karet yang terjadi di tengah masyarakat desa Cugung

Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma, selain itu

diharapkan dapat menjadi suatu rujukan akan suatu perbaikan terhadap

praktik jual beli dalam pandangan ekonomi Islam serta dapat menjadi

bahan rujukan bagi penelitian yang sejenis dikemudian hari sebagai

penelitian lanjutan.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi masyarakat khusunya masyarakat desa Cugung Langu

Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma dapat menjadi

pemahaman dan rujukan tentang batasan-batasan melakukan praktik

jual beli berdasarkan pandangan ekonomi Islam.

b. Bagi pemerintah khususnya pemerintah Kabupaten Seluma

Kecamatan Semidang Alas dapat merumuskan suatu kebijakan atau

aturan yang akan diterapkan kepada masyarakat yang melakukan

praktik jual beli yang melanggar hukum ekonomi Islam.

E. Penelitian Terdahulu

Peneliti mengambil bahan rujukan terkait penelitian yang akan

diteliti guna memperkuat penelitian, hal ini juga dilakukan untuk

menghindari unsur plagiat/ penjiplakan yang telah ada, dalam hal ini

terdapat beberapa rujukan dari penelitian terdahulu yang masih berkaitan

dengan penelitian yang berkaitan berkaitan dengan pemanfaatan suatu

barang.

Page 21: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

8

1. Penelitian yang dilakukan oleh Marisa Farhana pada tahun 2009 yang

berjudul “Praktek Jual Beli Karet Di Kecamatan Gelumbang Kabupaten

Muara Enim Ditinjau Dari Hukum Islam” yang menggunakan jenis

penelitian lapangan menyimpulkan bahwa pemahaman masyarakat di

kecamatan Gelumbang tentang lelang secara umum dan lelang dalam

Islam sudah ada bahkan mayoritas telah memahami, bahkan secara

kuantitatif ada 60% dari keseluruhan responden 90 orang. Pelaksanaan

lelang dalam jual beli karet ini didasari oleh perbandingan yang sangat

signifikan terhadap patokan harga yang dahulu didasarkan oleh

kebijakan tengkulak atau pembeli lokal sedangkan sekarang ditentukan

berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan oleh pabrik.10

Penelitian yang dilakukan oleh Marisa Farhana berbeda dengan

penelitian yang akan dilakukan yaitu membehas tentang praktik jual beli

karet di desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten

Seluma dalam pandangan Ekonomi Islam sedangkan yang dilakukan

oleh Marisa Farhana yaitu tentang pandangan hukum Islam terhadap

jual beli lelang Yang dilakukan oleh masyarakat kecamatan Gelumbang

dan kesamaannya adalah sama-sama membahas tentang sistem praktik

jual beli karet yang dilakukan oleh masyarakat ditempat penelitian.

2. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah pada tahun 2010

tentang “ Pelaksanaan Zakat Karet Perspektif Hukum Islam (Study

10Marisa Farhana,”Praktek Jual Beli Karet Di Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara

Enim Ditinjau Dari Hukum Islam,”http://digilib.uinsuka.ac.id/2368/1/BAB%20I,%20V,

%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf (sabtu 12 November 2015, jam 8:27)

Page 22: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

9

Kasus Di Desa Lubuk Karet Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin

Sumatera Selatan)” yang menggunakan metode penelitian lapangan

menyimpulkan bahwa menurut masyarakat desa Lubuk Karet, zakat

hasil karet adalah sesuai dengan hukum Islam, dan pelaksanaan zakat

karet byang dilakukan oleh penduduk desa Lubuk Karet sudah sesuai

dengan hukum Islam baik dari pelaksanaanya, status dan cara penentuan

nisabnya.11

Penelitian ini nanti juga akan berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ardiansyah baik dari segi objek dan study kasusnya.

Ardiansyah membahas tentang zakat karet yang dilakukan oleh

masyarakat Lubuk Karet sedangkan penelitian yang akan dilakukan

yaitu tentang praktik jual beli karet di desa Cugung Langu kecamatan

Semidang Alas kabupaten Seluma dalam pandangan ekonomi Islam

sedangkan kesamaan keduanya adalah sama- sama membahas yang ada

di lingkup jual beli karet.

3. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mahmuddin pada tahun 1998

tentang “Jual Beli Karet Study Kasus Diperkebunan Karet Masyarakat

Pekai Ketahun” yang menggunakan metode penelitian case study yaitu

dengan jalan mengambil elemaen-elemen yang berhubungan kemudian

diselidiki secra mendalam menyimpulkan bahwa sistem jual beli karet

dengan memberikan harga lebih dahulu sebagaimana yang berlaku di

11Ardiansyah, “Pelaksanaan Zakat Karet Perspektif Hukum Islam (Study Kasus Di Desa

Lubuk Karet Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera

Selatan),”http://digilib.uinsuka.ac.id/10731/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR

%20PUSTAKA.pdf (Sabtu12 november 2015, jam 8:29)

Page 23: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

10

masyarakat Pekai adalah termasuk transaksi jual beli salam dalam

pelaksanaanya mengandung unsur riba dan haram.12

Penelitian ini juga berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mahmuddin baik dari segi study kasus dan objeknya. Mahmuddin

membahas tentang jual beli karet yang menyimpulkan bahwa praktik

jual beli karet yang dilakukan diperkebunan karet masyarakat Pekai

Ketahun adalah jual beli salam sedangkan penelitian yang akan

dilakukan yaitu tentang Praktek Jual Beli Karet Di Desa Cugung Langu

Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma Dalam Pandangan

Ekonomi Islam dan membahas tentang kecurangan timbangan,

sedangkan kesamaanya adalah membahas tentang praktik jual beli yang

dilakukan masyarakat.

F. Metode Penelitian

1) Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitin lapangan yang bersifat

kualitatif. Maksud dari penelitian lapangan (field research) yakni

penelitian yang datanya, penuis peroleh dari lapangan, baik berupa data

lisan maupun data tertulis (dokumen) atau dapat dikatakan studi terhadap

realitas kehidupan sosial masyarakat secara langsung.13

Sedangkan

maksud kualitatif adalah penelitian ini lebih bersifat untuk

mengembangkan teori, dengan mengembangkan analisis pada proses

12

Mahmuddin,“Jual Beli Karet Study Kasus Di Perkebunan Karet Masyarakat Pekai

Kecamatan Ketahun,” (fakultas Syari‟ah STAIN Bengkulu: 1998), h 66.

13Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), h. 21.

Page 24: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

11

penyimpulan deduktif serta analisis terhadap dinamika hubungan masalah

yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.14

2) Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di lakukan pada desa Cugung Langu

Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma , waktu penelitian dari 12

November 2015 sampai selsai, alasan mengambil judul ini dikarenakan

ada kejanggalan antara praktik jual beli karet yang ada di desa Cugung

Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma dengan teori

Ekonomi Islam.

3) Subjek/Informan Penelitian

Teknik pemilihan subjek/informan adalah menggunakan teori

Arikunto yaitu penentuan pengambilan sampel itu adalah apabila kurang

diambil 100 informan maka sebaiknya diambil keseluruhan sehinggah

penelitianya merupakan penelitian populasi akan tetapi apabila subjeknya

lebih besar maka diambil 10-15% atau 20-25%.15

Jadi dalam penelitian

ini peneliti menggunakan penelitian sampel karena jumlah informan lebih

dari 100, yaitu 190:10% maka jumlahnya adalah 19 informan.

4) Sumber Data

Sumber data dalam penelitan in terbagi ke dalam dua jenis sumber

data dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Sumber Data Primer

14

Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 5. 15

Murni zayetra sari, Sistem Pembayaran Upa Karyawan Honorer Dikantor Camat

Kecamatan Luas Kabupaten Kaur Persefektif Etika Bisnis Islam,” (Skripsi, Syari‟ah dan

Ekonomi Islam, Institut Agama Islam Negeri, Bengkulu, 2015), h 49-50

Page 25: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

12

Yakni sumber yang dapat memberikan informasi secara langsung

yang memiliki hubungan dengan masalah pokok peneltian sebagai

bahan informasi yang dicari.16

Dalam penelitian ini yang masuk

kedalam sumber data primer adalah hasil wawancara dengan petani

karet dan pembeli karet di desa Cugung Langu Kecamatan Semidang

Alas Kabupaten Seluma

b. Sumber Data Sekunder

Yakni sumber-sumber yang menjadi bahan penunjang dan

melengkapi dalam melakukan suatu analisis yang selanjutnya data ini

disebut juga dengan tidak langsung atau data tidak asli. Sumber data

sekunder dalam penellitian ini meliputi sumber-sumber yang dapat

memberikan data pendukung seperti buku, dokumentasi maupun

arsip.17

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan

dengan teori ekonomi Islam dalam praktik jual beli karet.

5) Metode Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian tersebut menggunakan

metode-metode sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data, dimana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk

melihat kegiatan yang dilakukan. Misalnya melihat kegiatan praktik

16

Joko Subagyo, Metoda Penelitiann Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), h. 87

17

Joko Subagyo, Metoda Penelitiann Dalam Teori dan Praktek...h. 88

Page 26: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

13

jual beli yang di lakukan petani karet di desa Cugung Langu

Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma.

b. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan bertanya jawab

langsung kepada responden. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan

keterangan atau informasi secara lisan dari seorang responden.18

Dalam menggunakan metode ini diharapkan dalam wawancara yang

dilakukan terhadap responden yang ditanyai dapat diperoleh jawaban

secara langsung, jujur, dan benar serta keterangan lengkap

sehubungan dengan obyek penelitian, sehingga dapat memperoleh

informasi yang valid dikarenakan bertanya secara langsung kepada

informan.19

Dalam wawancara penulis mengacu pada pedoman

wawancara yang telah disiapkan terlebih dahulu.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode dengan mencari data

mengenai hal-hal yang berupa dokumen resmi, arsip, ataupun catatan

yang berhubungan dengan informasi yang diperlukan untuk

melengkapi data-data yang diperlukan20

. Misalnya, data mengenai

praktik jual beli karet di desa Cugung Langu Kecamatan Semidang

Alas Kabupaten Seluma.

18

Hendri Tanjung & Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam,

(Jakarta:Gramata Publishing, 2010), h 83

19

Julia Brannen, Memadu Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar,2005),h 42

20

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT

Rineka Cipta, 2002), h 206

Page 27: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

14

6) Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya adalah

tahap analisis data. Pada tahap ini data akan dimanfaatkan sedemikian rupa

sehingga diperoleh kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk

menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian.

Metode analisi data yang sesuai dengan penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan tujuan untuk

mengetahui secara tepat, sistematis, faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-

sifat individu atau kelompok tertentu atau daerah tertentu.21

Sehingga data

yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang benar

berdasarkan fakta. Analisis data kualitatif secara umum dapat dilakukan

sebagai berikut:

1) Proses Reduksi

Proses reduksi adalah proses,mengolah data dari data yang belum

diolah atau data yang masih awal didapat dari data yang dikumpulkan.

Proses reduksi bertujuan untuk mengelola data yang diperoleh melalui

pengumpulan data agar menjadi data yang dapat dipahami dan tersusun

secara sistematis. Hasil dari proses reduksi adalah data yang tersusun

menjadi Bab II dan Bab III.

2) Proses Interpretasi (penafsiran)

21

Soejono &Abdurahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta:

Rineka Cipta dan Bina Adiaraksa, 2005),h 22

Page 28: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

15

Setelah data selesai disusun secara sistematis, tahap berikutnya

yang harus ditempuh adalah tahap analisa. Ini adalah tahap yang

penting dan menentukan. Pada tahap ini data yang berkaitan dengan

permasalahan yang diajukan ditafsirkan atau dianalisis sedemikian rupa

sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat

dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam

penelitian.

Adapun metode analisis data yang penulis gunakan adalah metode

analisis data deskriptif kualitatif. Maksudnya adalah proses analisis

yang akan didasarkan pada kaidah deskriptif dan kualitatif. Kaidah

deskriptif adalah bahwahsanya proses analisis dilakukan terhadap

seluruh data yang telah didapatkan dan diolah dan kemudian hasil

analisis tersebut disajikan secara keseluruhan. Sedangkan kaidah

kualitatif adalah bahwasanya proses analisis tersebut ditujukan untuk

mengembangkan perbandingan dengan tujuan untuk menemukan

kesenjangan antara teori dan praktik yang berlaku dilapangan.

Maksudnya adalah data-data lapangan akan dianalisis dengan membuat

perbandingan antara data lapangan dengan teori ekonomi Islam tentang

praktik jual beli karet di desa Cugung Langu Kecamatan Semidang

Alas Kabupaten Seluma

Jadi, proses analisis data yang digunakan secara umum memiliki

tujuan untuk mencari jawaban permasalahan yang diajukan berdasarkan

data yang didapat dari lapangan yang telah diolah.

Page 29: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

16

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari 5 BAB, dengan sistematis sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Penelitian Terdahulu, Metodologi

Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN TIORI

Dalam bab ini diuraikan landasan teori yang nantinya akan sangat

membantudalam analisis hasil-hasil penelitian, kerangka pemikiran dan

hipotesis. Dalam bab ini berisikan tentang tinjauan umum tentang jual beli,

pengertian jual beli dan lain-lain.

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan secara gambaran umum tentang profil tempat

penelitian yang akan di lakukan sihingga memberikan informasi yang jelas

dan berhubungan dengan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai proses analisis penulisan mengenai

cara masyarakat Desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten

Seluma dalam melakukan praktik jual beli karet.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran

hasil penelitian yang ditujukan kepada berbagai pihak.

Page 30: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

17

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Depenisi Oprasional

1 Penegertian Praktik

Praktik/prak·tik adalah pelaksanaan secara nyata apa yang disebut

dalam teori: teorinya mudah, tetapi-nya sukar;atau perbuatan menerapkan

teori (keyakinan dan sebagainya); pelaksanaan: aturan itu menemui

kesukaran dalam-nya. 22

2 Penegertian Pandangan

Pandangan dapat diartikan sebagai pertimbangan, pendapat yang

diperoleh dari hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah

dalam waktu dimana tempat hidupnya yang dapat digunakan sebagai

petunjuk hidup di dunia.23

Sedangkan meneurut KBBI kata Pandangan

adalah Pan.Dang.An Nomina (kata benda)yaitu :24

a) Hasil perbuatan memandang (memperhatikan, melihat, dan

sebagainya) : laporan pandangan mata

b) Benda atau orang yang dipandang (disegani, dihormati, dan

sebagainya) : hanya dialah pandangan orang di kampungku

22

“Budidaya Karet,”http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16589/4/Chapter%

20II.pdf.(Senen 21 Desember 2015, Jam 11:20)

23“Pengertian Pandangan Hidup Menurut Para Ahli,” http://www.pakmono.com

/2015/03/pengertian-pandangan-hidup-menurut-para-ahli.html. (Senen 21 Desember 2015,

jam 11:10) 24“Arti Kata Pandangan Menurut KBBI.”http://kamus.cektkp.com/pandangan/ (Senen

21 desember 2015, jam 11:22)

17

Page 31: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

18

c) Kiasan pengetahuan: meluaskan pandangannya

d) Kiasan pendapat: menurut pandangan saya, gagasan itu realistis

Jadi pandangan adalah hasil perbuatan memandang sesuatu yang

berdasarkan pengalaman yang telah dilewati pada masa lalu.

3 Pengertian Karet

Karet adalah tanaman perkebunan tahunan berupa pohon batang

lurus atau dengan kata lain, karet adalah produk dari proses

penggumpalan getah tanaman karet .25

4 Jual Beli (Perdagangan) secara umum

Pada masyarakat sederhana, masing-masing orang atau,keluarga

akan berusaha mencukupi kebutuhan sendiri. Misalnya untuk mnecukupui

kebutuhan makanan, seperti bercocok tanam, atau mencari hewan buruan.

Mereka menghasilkan sekedar untuk mencukupi kebutuhan diri dan

keluarganya. Pada masyarakat demikian, proses menghasilkan (produksi)

dan proses untuk menggunakan (konsumen) berada dalam lingkungan

mereka yang terbatas. Mereka berada pada tingkat subsistence

ecnconomy atau masih dalam suatu perekonomian tertutup. Dalam

masyarakat semacam ini jual beli, tukar menukar atau perdagangan masih

terbatas.

Pada golongan masyarakat modern, kebutuhan akan barang dan

jasa telah meningkat sedemikian rupa sehinggah mereka tidak mampu

25Wanda Ade. “Pengertian Tanaman Karet,”https://www.academia.edu/ 10198236/

Pengertian_Tanaman_Karet (diakses selasa 22 desember 2015, jam 09:50)

Page 32: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

19

mencukupi kebutuhan mereka sendiri. Namun bersamaan dengan itu,

barang yang dihasilkan semakin banyak dan alat teknologi semakin maju,

sehingga hasil produksi dapat dilipat gandakan. Dalam tingkat ini orang

tidak lagi untuk kebutuhannya sendiri tetapi melaikan untuk berproduksi

di pasaran. Dalam hal ini muncullah peran dari jual beli atau

perdagangan.26

5 Jual Beli Dalam Ekonomi

Perkataan jual beli sebenarnya terdiri dari dua suku kata yaitu

“jual dan beli”. sebernya kata “jual” dan “beli” mempunyai arti yang satu

sama alainya bertolak belakang.

Kata jual menunjukan bahwa adanya perbuatan manjual,

sedangkan beli adalah adanya perbuatan pembeli. Dengan demikian

perkatan jual beli menunjukan adanya dua perbuatan dalam satu

peristiwa, yaitu satu pihak menjual dan di pihak lain membeli, maka

dalam hal ini terjadilah peristiwa hukum jual beli.27

Dari ungkapan di atas terlihat bahwa dalam perjanjian jual beli itu

terlibat dua pihak yang saling menukar atau melakukan pertukaran.

Menurut pngertian Syari‟at yang dimaksud dengan jual beli adalah :

“pertukaran harta atas dasar saling rela. Atau : memindahkan milik

dengan ganti yang dapat dibenarkan (yaitu berupa alat tukar yang sah,

26

Arief Furqan, Islam Untuk Disiplin Ilmu Ekonomi, (Jakarta, 2002),h 55-56 27

Arief Furqan, Islam Untuk Disiplin Ilmu Ekonomi...56-57

Page 33: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

20

pen).28

Fungsi perdagangan adalah menyampaikan barang dari produsen

kepada konsumen. Kegiatan perdagangan telah menepatkan sektor ini

sebagai sektor kegiatan ekonomi yang penting, baik sebagai sektor

penghasil jasa maupun sebagai lapangan kerja. Kegiatan perdagangan

merupakan kegiatan ekonomi yang telah berkembang jauh sebelum

Islam.29

Menurut istilah (terminologi) yang dimaksud dengan jual beli

adalah sebagai berikut:30

a) Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan

jalan melepaskan hak milik dari satu kepada yang lain atas dasar

saling merelakan.

b) “pemilik harta benda dengan jalan tukar menukar yang sesuai dengan

aturan syara‟

c) “saling tukar harta, saling menerima, dapat dikelolah (tasharruf)

dengan ijab dan qobul, dengan cara yang sesuai dengan syara‟

d) Tukar-menukar bendea dengan benda lain dengan cara yang

khusus(dibolehkan)

e) “Penukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling merelakan

atau memindahkan hak milik dengan ada penggantinya dengan cara

yang dibolehkan”.

f) “Aqad yang tegak atas penukaran harta dengan harta, maka jadilah

penukaran hak milik secara tetap”.

28Chairuman Pasaribu, Suhrawadi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dealam Islam, (Jakarta:

Sinar Grafika, 1994), h 33

29

Arief Furqan, Islam Untuk Disiplin Ilmu Ekonomi..., h 57

30Suhendi Hendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h 67

Page 34: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

21

Dari beberapa defenisi diatas dapat dipahami bahwa inti jual beli

adalah suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang

mempunyai nilai suka rela diantara kedua belah pihak, yang satu

menerima benda-benda dan pihak lain menerima sesuai dengan perjanjian

atau ketentuan yang telah dibenarkan syara‟ dan disepakati.

Jual beli dalam arti kihusus yaitu ikatan tukar menukar sesuatu

yang bukan kemanfaatan dan bukan pulah kelezatan yang mempunyai

daya tarik, penukarannya bukan emas dan bukan pula perak, bendanya

dapat direalisir dan ada seketika (tidak ditangguhkan), tidak merupakan

utang baik barang itu ada di depan si pembeli maupun tidak barang yang

sudah diketahui sifat-sifatnya atau sudah diketahui terlebih dahulu.31

Hal

ini dapat diamati dari petunjuk-petunjuk ayat al-Qur‟an sebagai berikut:

أن ل إلاز اكم ينكم اب عن تي اضض أ يها ٱازذ ن ءامنوا لا ت كلوا أمو تكون ت )٢٩( إنز ٱالزه كان كم ي ا ولا تيلتيلوا أنف كم مبنكم

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu”[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu)QS. An-NissA‟ (4) :.29)

B. Landasan Hukum Jual Beli

31

Suhendi Hendi, Fiqh Muamalah... h. 69-70

Page 35: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

22

Adapun hukum disyariatkannya jual beli dapat dijumpai dalam Al-

Qur‟an, Hadits dan Ijma‟ diantaranya adalah sebaga berikut:32

1 Landasan Al-Qur‟an

ل أ ز فوا ٱاكيل وٱا يزان وأوۥولا تل وا مال ٱايتيم إلاز ازت أ ن تز يبي ف ع اوا واو كان ا ي وإ ا يلتم نكلبف نف ا إلاز وس ها لا ال

اكم فوا و ه ٱالزه أو ) ١٥٢( تذكز ون ا لزكمۦ و ز كم ه “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang

lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran

dan timbangan dengan adil. kami tidak memikulkan beban kepada

sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata,

Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu) dan

penuhilah janji Alla. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu

agar kamu ingat.(QS. Al-An‟am (6): 152)

)١٨١(أوفوا ٱاكيل ولا تكونوا من ٱا خ ن ۞ “Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang- orang

yang merugikan”(QS. Al-syu‟ara (26):181)

)١٨٢(و نوا ال اا ٱا تليم “Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus.”(QS. Al-syu‟ara

(26):182)

)١٨٣( ولا تي ثيوا ف ٱلأ ض مف ن ء م ولا تيبخ وا ٱانزاا أ يا“Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan

janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat

kerusakan;”(QS. Al-syu‟ara (26):183)

)٨( ألاز ت غوا ف ٱا يزان

32

Danu Winoto, “Analisis Hukum islam Tehadap Praktek Jual Beli sofware Komputer

Dikota Semarang,”library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/87/jtptiain-gdl-danuwinoto-

4315-1-skripsi-p.pdf (Senen 21 Desember 2015, Jam 11:00)

Page 36: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

23

“Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu”.(QS. Al-

Rahman (55):8)

)٩(وأ ي وا ٱاو ن ال ولا تخ وا ٱا يزان “Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu

mengurangi neraca itu”.(QS. Al-Rahman (55):9)

ل إلاز كلو يها ٱازذ ن ءامنوا لا ت نكم اب اكم ييي عن ا أمو أن تكون ت (٢٩) إنز ٱالزه كان كم ي ا ا أنف كم ولا تيلتيلو تي اضض مبنكم

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu(QS. An-Nisaa‟(4) : 29)

Dari ayat tersebut diatas, telah memberikan pengertian bahwa

Allah telah menghalalkan jual beli kepada hambanya dengan baik dan

dilarang mengadakan jual beli yang mengandung unsur riba, atau

merugikan oranglain. Firman Allah dalam surat An-Nisa‟ ayat 29.

Dari penjelasan ayat diatas bahwa jelaslah sudah bahwa

diharamkannya kepada kita harta dengan jalan batil, baik itu dengan cara

mencuri, menipu, merampok, merampas maupun dengan jalan yang lain

yang tidak dibenarkan Allah, kecuali dengan .jalan perniagaan atau jual

beli yang didasarkan atas suka sama suka dan saling menguntungkan.

2 Landasan Hadist

نيه سول االزه ل اا عليه وسلم عن ييع ): وعن أ ي ر اا عنه ال ( ر ر اه ه س ل م )وعن ييع ااغ , ااح ا

“Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu

'alaihi wa Sallam melarang jual-beli dengan cara melempar batu dan

Page 37: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

24

jual-beli gharar (yang belum jelas harga, barang, waktu dan tempatnya)”.

Riwayat Muslim33

أ ااك ب : عن فاع ن افعض ر اا عنه أنز اانزب ز ل اا عليه وسلم س ل و ض , ع ل اا ز ل ي ): ال ? أ يب وا اابيززا و حزحه ااحاكم (وكل ييعض مبي

“Dari Rafiah bin Rafi r.a (katanya); sesungguhnya nabiMuhammad SAW

pernah ditanyai, manakah usaha yang paling baik? Beliau menjawab:

ialah amal usaha seseorang dengantangannya sendiri dan semua jual beli

yang bersih.” (HR. Al-Bazzar, dan dinilai sahih oleh al-Hakim).34

Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa usaha yang paling baik

adalah usaha sendiri tanpa menggantungkan diri pada orang lain dan setiap

jual beli yang dilakukan dengan kejujuran tanpa ada kecurangan.

3 Landasan Ijma‟

Ulama Islam sepakat bahwa jual beli dan penerapannya sudah

berlaku sejak zaman Rasulullah SAW hingga saat ini. Dengan demikian

tidak diperselisihkan bolehnya di kalangan kaum muslimin, hanya saja

dalam perkembangannya mengalami beberapa bentuk atau model jual beli

yang membutuhkan pemikiran atau ijtihad di kalangan umat Islam.Allah

SWT telah menjadikan manusia masing-masing berhajat kepada yang lain,

agar diantara mereka terjadi kerjasama yang saling menguntungkan.

Interaksi horisontal ini dilakukan karena tidak mungkin manusia mampu

mencukupi hidupnya sendiri, dan dimaksudkan agar manusia itu saling

33 Dani Hidayat, Bulughul Maram versi 3.01. http://myfice-online.Blogspot.com. Hadis

ke-616 34

Dani Hidayat, Bulughul Maram versi 3.01..., Hadis ke- 606

Page 38: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

25

menolong dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing, baik

melalui jual beli, sewa-menyewa, bercocok tanam atau usaha lain.

C. Rukun Jual Beli (Perdagangan)

Rukun jual beli ada tiga, yaitu akad (ijab kabul), orang-orang

berakad (penjual dan pembeli), dan ma‟kub alaih (objek akad). Akad ialah

ikatan kata antara penjual dan pembeli. Jual beli belum dikatakan sah

sebelum ijab dan kabul dilakukan sebab ijab kabul menunjukan kerelaan

(keridhaan).35

1. Penjual dan Pembeli

Syartnya adalah:

a. Berakal, agar dia tidak terkecoh. Orang yang gila atau bodoh tidak sah

jual belinya.

b. Dengan kehendak sendiri (bukan dipaksa). Keterangannya yaitu atas

suka sama suka.

c. Tidak mubazir (pemboros), sebab harta yang mubazir itu di tangan

walinya.

d. Balig (berumur 15 tahun keatas/dewasa). Anak kecil tidak sah jual

belinya. Adapun anak-anak yang sudah mengerti tetapi belum sampai

umur dewasa, menurut pendapat sebagian ulama, mereka diperbolehkan

jual beli barang yang kecil-kecil; karena kalau tidak diperbolehkan,

sudah tentu menjadi kesulitan dan kesukaran, sedangkan agama Islam

35

Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2014), h 279-281

Page 39: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

26

sekali-kali tidak akan menetapkan peraturan yang mendatangkan

kesulitan kepada pemeluknya.

2. Uang dan Benda Yang Dibeli

Syaratnya adalah:36

a. Suci, barang najis tidak sah dijual dan tidak boleh dijadikan uang untuk

dibelikan, seperti kulit binatang atau bangkai yang belum disamak.

ه ا-وعن ا ن عب االزه أنزه س ع سول االزه ل اا عليه ; - ر االزه عني, واا يت , إنز االزه و سواه زم ييع ااخ ): و و كز , وسلم يلول عام اافت

فإنزه ت ل ها , أ أ حوم اا يت ! ا سول االزه : والأ نام فليل , وااخنز ثمز ال , لا و امر : فيلال ? و ت ب ها اانزاا , وت ن ها اا لوو , اا فن

إنز االزه ا زا زم , اتل االزه ااييهوو : سول االزه ل اا عليه وسلم عن ا متيزف ر عليه (ف كلوا ث نه , ثمز اعو , عليهم حومها لو

“Dari Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa ia mendengar

Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda di Mekkah pada

tahun penaklukan kota itu: "Sesungguhnya Allah melarang jual-beli

minuman keras, bangkai, babi dan berhala." Ada orang bertanya: Wahai

Rasulullah, bagaimana pendapat baginda tentang lemak bangkai karena

ia digunakan untuk mengecat perahu, meminyaki kulit dan orang-orang

menggunakannya untuk menyalakan lampu?. Beliau bersabda: "Tidak,

ia haram." Kemudian setelah itu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa

Sallam bersabda: "Allah melaknat orang-orang Yahudi, karena ketika

Allah mengharamkan atas mereka (jual-beli) lemak bangkai mereka

memprosesnya dan menjualnya, lalu mereka memakan hasilnya."

Muttafaq Alaihi.”37

b. Adanya manfaat. Tidak boleh menjual sesuatu yang tidak ada

manfaatnya. Dilarang pula mengambil tukarannya karena hal ini

termasuk dalam arti menyia-nyiakan (memboroskan) harta yang

terlarang dalam kitab suci.

36Sulaiman rasjid, fiqh islam...h 2781-282

37Dani Hidayat, Bulughul Maram versi 3.01..., Hadis ke- 601

Page 40: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

27

c. Barang itu dapat diserahkan. Tidak sah menjual suatu barang yang

dapat diserahkan kepada pembeli, misalnya ikan dalam laut, barang

rampasan yang berada ditangan yang merampasnya, barang yang

sedang dijaminkan, sebab semua itu mengandung tipu daya (kecohan).

d. Barang tersebut merupakan kepunyaan si penjual, kepunyaan yang

diwakilinya, atau yang mengusahakannya.

e. Barang tersebut diketahui oleh si penjual dan pembeli;zat, bentuk, kadar

(ukuran), dan sifat-sifatnya jelas sehingga antara keduanya tidak akan

menjadi kecoh-mengecoh. Yang wajib diketahui zatnya-kalau barang

itu tertentu-ialah kadarnya, umpamanya sukatan atau timbanganya.

f. Barang yang akan diakadkan ditangan

Menyangkut perjanjian jual beli atas sesuatu barang yang belum

ditangan (tidak berada dalam penguasaan penjual) dialarang sebab bisa

jadi barang tersebut rusak atau tidak dapat diserahkan sebagaimana

telah diperjanjikan. Adapun dasar hukum tentang hal ini dapat dilihat

dalam hadits yang riwayatkan Ahmad, Al-Baihaqie, dan Ibnu Hibban

dengan senad yang hasan. Hakim Bin Hizam berkata, “Wahai

Rasulullah, sesunggunya aku membeli jualan, apakah yang halal adan

apa pulah yang haram dari padanya untukku? “Rasulullah bersabda,

“Jika kamu telah membeli sesuatu, maka janganlah kamu sebelum ada

tanganmu.”38

3. Lafaz Ijab dan Kabul

38Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta; Sinar Grafika, 2000),hlm 135

Page 41: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

28

Ijab adalah perkataan penjual, sedangkan kabul adalah ucapan si

pembeli. meneurut ulama yang mewajibkan lafaz, lafaz itu diwajibkan

memenuhi beberapa syarat:

a. Keadaan ijab dan kabul berhubungan

b. Makna keduanya hendak mufakat (sama) walaupun lafaz keduanya

berlainan.

c. Keduanya tidak disangkutkan dengan urusan yang lain.

d. Tidak berwaktu

Pada dasarnya ijab kabul dilakukan dengan lisan, tetapi kalau tidak

mungkin, misalnya bisu atau yang lainnya, boleh ijab kabul dengan surat

menyurat yang mengandung arti ijab kabul.Adanya kerelahan tidak dapat

dilihat sebab kerelaan berhungan dengan hati,kerelaan dapat diketahui

melalui tanda-tanda lahirnya, tanda yang jelas menunjukan kerelaan

adalah ijab kabul.39

رواهابن حبان...انز ااابييع عن تي اص

“sesunggunya jual beli itu hanya sah jika suka sama suka” (Riwayat

Ibnu Hibban)40

Jual beli yang menjadi kebiasaan, misalnya jual beli sesuatu yang

menjadi kebutuhan sehari-hari tidak disyaratkan ijab dan kabul, ini

adalah pendapat jumhur. Menurut fatwa Ulama Syafi‟iyah, jual beli

39 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam...h 281-282

40 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam...h 282

Page 42: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

29

barang-barang yang kecil pun harus ijab dan kabul, tetapi menurut Imam

Al-Nawawi dan Ulama Muta‟akhirin Syafi‟iyah berpendirian bahwa

boleh jual beli barang-barang yang kecil dengan tidak ijab kabul seperti

membeli sebungkus rokok.

D. Syarat-Syarat Sah Jual Beli

1. Jangan ada yang memisahkan, pembeli jangan diam saja setelah penjual

menyatakan ijab dan kabul.

2. Jangan diselingi dengan kata-kata lain antara ijab dan kabul.

3. Beragama islam, syarat ini khusus untuk pembeli saja dalam benda-benda

tertentu, misalnya seseorang dilarang menjual hambanya yang beragama

islam, sebab besar kemungkinan pembeli tersebut akan merendahkan

derajat yang beragama islam kepada pembeli yang tidak beragama islam,

sebab besar kemungkinan pembeli tersebut akan merendahkan derajat

yang beragama islam, sedangkan Allah melarang orang-orang mukmin

memberi jalan kepada orang kafir untuk merendahkan mukmin., firman-

Nya:

ف ن عل ٱا ؤمنين سبيي .......... )١٤١(وان ل ٱالزه الك Dan Alah sekali-kali tidak memberi jalan bagi orang kafir untuk

menghiina orang mukmin (Al-Nisa: 141)

Rukun jual beli yang ketiga adalah benda-benda atau barang yang

menjadi diperjual belikan (ma‟kud‟ alaih). Syarat-syarat benda yang

menjadi objek-objek akad ialah sebagai berikut:41

41Suhendi Hendi, Fiqh Muamalah... h, 71-73.

Page 43: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

30

a) Suci atau mungkin untuk disucikan sehingga tidak sah penjualan benda-

benda najis seperti anjing, babi, yang lainya.

b) Memberi manfaat menurut hukum syara‟, maka dilarang jual beli

benda-benda yang tidak boleh diambil manfaatnya menurut syara‟,

seperti menjual babi, kala, cicak dan lain-lainya.

c) Jangan ditaklikan, yaitu dikaitkan atau digantungkan kepada hal-hal

lain, seperti jika ayahku pergi, kujaual motor ini padamu.

d) Tidak dibatasi waktu, seperi perkataan kujual motor ini kepada tuan

selama satu tahun.

e) Dapat disahkan dengan capat maupun lambat tidaklah sah menjual

binatang yang sudah lari dan tidak dapat ditangkap lagi.

f) Milik sendiri, tidak lah sah menjual barang orang lain dengan se-izin

pemiliknya atau barang-barang yang baru akan menjadi miliknya.

Dalam Qawl Qadim, imam al-Syafi‟i berpendapat bahwa keabsahan

transaksi jual beli tersebut tergantung pada pemilik benda; apabila

pemiliknya mengizinkan, berarti transaksi tersebut sah; sebalinya,

transaksi jual beli tersebut tidak sah apabila pemiliknya tidak

mengizinkan.42

g) Deketahui (dilihat), barang yang diperjual belikan harus dapat diketahui

banyaknya, beratnya, takaranya, atau ukuran-ukuran yang lainya, maka

tidaklah sah jual beli yang menimbulkan keraguan salah satu pihak.

42Jaih Mubarok, Modifikasi Hukum Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), h

241

Page 44: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

31

E. Etika Jual Beli (Perdagangan)

Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari baik buruknya

perilaku manusia. Karena itu etika dalam arti ini sering disebut juga “filsafat

praktis”.43

Antara etika dan hukum bisnis syaria‟ah tidak bisa dipisahkan

kerena mempunyai hubungan yang sangat erat karena keduanya saling

melengkapi satu dengan yang lainya, adapun arti lain dari etika adalah

mengetahui bagaimana orang seharusnya bertindak, sedangkan hukum

mengatur bagaimana orang seharusnya bertindak44

, sedangkan etika atau

norma yang harus ada dalam jiwa pengusaha adalah:45

1 Kejujuran

Seorang pedagang harus selalu bersikap jujur baik dalam bicara

maupun bertindak. Jujur ini perlu agar berbagai pihak percaya terhadap

apa yang dilakukan. Tampa kejujuran, usaha tidak akan maju dan tidak

percaya konsumen atau mitra kerjanya. Prinsip ini merupakan sendi ahlak

karimah. Macam-macam prinsip ekonomi syari‟ah yaitu:46

a. Prinsip transaksi yang meragukan dilarang, karena akad harus tegas,

jelas dan pasti.

b. Prinsip tansaksi yang merugikan dilarang, karena setiap transakasi

yang merugikan diri sendiri dan pihak lain atau ketiga pihak dilarang.

43

K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta: Kanisius. 2000), h 35 44

A. Kadir, Hukum Bisnis Syari‟ah Dalam Alquran, (Jakarta: Amzah. 2010),h 47

45

Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h 25-26 46

Abd. Shomat, Hukum Islam (Penormaan Prinsip Syari‟ah Dalam Hukum

Indonesia,...h 77-78

Page 45: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

32

c. Prinsip mengutamakan kepentingan sosial. Prinsip ini menekankan

pentingnya kepentingan bersama yang harus didahulukan tampa

menyebabkan kerugian individu.

d. Prinsip manfaat. Objek transaksi harus memiliki manfaat.

e. Prinsip transaksi yang mengandung riba dilarang.

f. Prinsip suka sama suka (saling rela)

g. Prinsip tiada paksaan

2 Bertanggung jawab

Pedagang harus bertanggung jawab segala kegiatan yang dilakukan

dalam bidang usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera

diselasaikan.

3 Menepati janji

Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal

pembayaran, penegiriman barang atau penggantian.

4 Disiplin

Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan

yang berkaitan dengan usahanya.

5 Taat hukum

Pengusaha harus selalu patuh dan mentaati hukum yang berlaku

baik berhunguan dengan masyarakat ataupun pemerintah.

6 Suka membantu

Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak

yang memerlukan bantuan.

Page 46: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

33

7 Komitmen dan menghormati

Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan

menghormati dengan pihak-pihak lain.

F. Ahlak Dalam Jual Beli (Perdagangan)

Didalam jual beli/perdagangan pada umumnya dikenal adanya

aturan penerimaan, baik berupa aturan tertulis maupun yang tidak tertulis

tujuan dari aturan penerimaan tersebut adalah agar dalam jual beli atau

perdagangan itu tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Aturan

penerimaan itu dapat merupakan aturan permainan yang berkembang di

masyarakat itu sendiri, dapat juga merupakan peraturan-peraturan yang

dikeluarkan oleh pemerintah.47

Ahlak dalam perdagangan atau jual beli yaitu:

1) Jual beli atas dasar suka sama suka

Yaitu dimana pihak penjual dan pembeli tidak merasa dirugikan

dan jual beli tersebut di lakukan secara sadar dan suka sama suka tidak

ada pemaksaan.

2) Khiar (pilihan positif)

Dalam melakukan jual beli atau perdagangan kita diberi hak untuk

mengadakan khiar (pilihan untuk meneruskan dan membatalkan

transaksi). Dengan hak khiar itu ada jaminan bahwa orang akan membeli

barang sebagaimana dimaksudkan. Sehinggah pembeli puas tentang

harga dan kualitas barang yang dibelinya.

47

Arief Furqan, Islam Untuk Disiplin Ilmu Ekonomi... h 58-62

Page 47: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

34

): أنز اانزب ز ل اا عليه وسلم ال ; عن ب , عن أ يه , وعن ع و ن يبض ولا حل اه أن يفا ه , إلاز أن تكون فل يا ض , اابائع واا بتاع ااخيا تز يتيف ز ا

وا ن , وا ن ز , واا زا ن , وا ااخ إلاز ا ن ما ه ( شي أن تليله (حرتى ي رت رفررىقرا لنس ركرانللمرا ): وف وا ض . اا ا وو

“Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya Radliyallaahu

'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Penjual dan

pembeli mempunyai hak khiyar sebelum keduanya berpisah, kecuali

telah ditetapkan khiyar dan masing-masing pihak tidak diperbolehkan

pergi karena takut jual-beli dibatalkan." Riwayat Imam Lima kecuali

Ibnu Majah, Daruquthni, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu al-Jarus. Dalam

suatu riwayat: "Hingga keduanya meninggalkan tempat mereka."48

3) Menyempurnakan takaran dan timbangan

Dalam mengadakan jual beli dilarang melakukan kecurangan

dengan mengurangi takaran, timbangan, ataupun menyembunyikan cacat

pada barang. Dalam dunia bisnis banyak tantangannya apa lagi bila tidak

dapat menegendalikan hawa nafsu duniawinya, manusia dapat terjebak

ke dalam perbuatan curang. Rasulullah saw mengingatkan bahwa

pedagang yang curang termasuk golongan pendurhaka, dan pedagang

yang mencoba menyembunyikan ciri-artibut barang dagangannya maka

akan dihapus berkahnya.49

Dalam beberapa hadis rasulullah

mengingatkan sebagai berikut:

امض ف و ل فيها فيناا - ل اا عليه وسلم-نز سول االزه ا م ز عل بي. ال أ ا يته اا ز اء ا سول االزه . «ما ذا ا ا ب اا ز ام » أ ا ه يلي فيلال

« أفي لته فيوق اا ز ام ك ي ا اانزاا من غشز فيليس منب » ال

48Dani Hidayat, Bulughul Maram versi 3.01..., Hadis ke- 646

49 Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari‟ah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 234

Page 48: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

35

“Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam pernah melewati setumpuk

makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian

tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya,

“Apa ini wahai pemilik makanan?” Sang pemiliknya menjawab,

“Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda,

“Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia

dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari

golongan kami.” (HR. Muslim no. 102).50

اابيييب ان ااخيا ما ام يتيف ز ا فإن ا و يييزنا و ك اه ا ف يي ه ا وإن كذ ا وكت ا محل ي ك يي ه ا

“Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memilki hak khiyar

(membatalkan atau melanjutkan transaksi) selama keduanya belum

berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan

mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta

dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya akan

hilang,” (Muttafaqun „alaih)51

Ayat Al-Qur‟an yang menyatakan bahwa mengurangi timbangan

adalah perbuatan haram yaitu:

وإ ا كااو م)٢( ٱازذ ن إ ا ٱكتااوا عل ٱانزاا تيوفون )١( ابل فبفين و ل وثون )٣( خ ون أو وز نو م )٥( اييومض عظيم(٤) ألا ظن أوا أنيزهم مزبي

ل ين )٦( يوم يلوم ٱانزاا ا ب ٱا “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang

yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,

Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka

mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya

mereka akan dibangkitkan, Pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari

(ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?(QS. Al-

Muthafiffin (83) 1-6)

4) Perikatan Diadakan Secara Tertulis Atau Dengan Dua Orang Saksi

50Muhammad Abduh Tuasikal, Bentuk Jual Beli yang Terlarang (3), https://rumaysho

.com/2410-bentuk-jual-beli-yang-terlarang-3.html (aksses, jum‟at, 27, mei 2016, 23:04)

51 9 Dari 10 Pintu Rezeki Di Perdagangan?, https://pengusahamuslim.com/2043-9-dari-

10-pintu-rezeki-di-perdagangan.html (aksses, jum‟at, 27, mei 2016, 23:04)

Page 49: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

36

Perdagangan atau jual beli dapat dilakukan dengan tunai dapat

pulah dilakukan dengan pembayaran dibelakang. Al-Qur‟an memberikan

petunjuk yang berkenaan dengan jual beli secara tunai ini. Dalam Al-

Qur‟an memberikan pedoman bahwa jual beli atau perikatan yang tidak

tunai itu dilaksanakan secara tertulis.

نكم أ لض م م ف كتبو يها ٱازذ ن ءامنوا إ ا ت ا ينتم نض إا وايكتب يزيياكم ............. ا ل كاتب وأون أ ألاز عن ٱالزه وأ يوم الشزه ...........تي تا وا

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara

tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan

hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan

benar.................... Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih

menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)

keraguanmu”.................(QS. Al-baqarah (2) : 282)

5) Jual Beli Gharar

Jual beli gharar atau jual beli ijon, yaitu kesepakatan melakukan

jual beli dalam kondisi barang yang diperjual belikan belum tentu benar.

Jual beli seperti ini mengandung unsur judi. Cara jual beli semacam ini

dapat merugikan pembeli, kalau barang yang dibelinya tidak dapat

,menjadi kenyataan. Sebaliknya juga dapat merugikan penjual, karen

pembeli cenderung akan membelinya dengan harga lebih renda daripada

apabilah barang-barang itu telah nampak seperti buah-buahan yang sudah

masak. Islam melarang jual beli tersebut.

نيه سول االزه ل اا عليه وسلم عن ييع ): وعن أ ي ر اا عنه ال وا م لمر (وعن ييع ااغ , ااح ا

“Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu

'alaihi wa Sallam melarang jual-beli dengan cara melempar batu dan

Page 50: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

37

jual-beli gharar (yang belum jelas harga, barang, waktu dan

tempatnya)”. ( Riwayat Muslim)52

6) Larangan Menimbun

Pada sitem perdagangan, termasuk pula dalamnya pergudangan.

Pergudangan ini terjadi karena adanya pemutusan arus distribusi atau

berdagangan, baik karena perpindahan sistem angkutan maupun karena

perpindahan hak. Disamping itu ada pergudangan yang sengaja untuk

menahan barang, dengan tujuan agar barang langka dipasar. Dengan

demikian penimbun dapat memainkan harga dalam rangka mendapatkan

keuntungan besar.

Menimbun barang, khususnya bahan makanan, yang memang

sangat perlukan oleh umat atau masyarakat, merupakan perbuatan yang

sangat tercela. Nabi bersabda :

لا ): وعن م ن عب االزه ر اا عنه عن سول االزه ل اا عليه وسلم ال وا م لمر ( حتك إلاز ا ئر

“Dari Ma'mar Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah

Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak akan menimbun

(barang) kecuali orang yang berdosa." (Riwayat Muslim)”53

52Dani Hidayat, Bulughul Maram versi 3.01..., Hadis ke- 616

53Dani Hidayat, Bulughul Maram versi 3.01..., Hadis ke- 633

Page 51: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

38

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten

Seluma

Sebagaimana diketahui bahwa sebagian besar wilayah Indonesia

adalah beriklim tropis, yakni tergolong beriklim panas, yang terbagai dalam

dua musim, lebih kurang enam bulan musim hujan dan enam bulan musim

kemarau. Begitu juga halnya dengan daerah desa Cugung Langu, secara

giografis termasuk daratan tinggi.

Desa Cugung Langu ada pada tahun 1914 dan waktu itu masih

jalan setapak, dari desa Talang Durian melewati sungai Alas, yaitu sungai

terbesar dikecamatan Semidang Alas, waktu itu siapa saja yang mau kedesa

Cugung Langu harus menyeberangi Sungai Alas dengan menggunakan rakit

bambu dan batang pisang hutan. Pada waktu itu masih pada masa penjajahan

Belanda dan Jepang, oleh sebab itulah orang-orang dahulu (nenek moyang)

mencari daratan tinggi dan kemudian menemukan suatu daratan yang

memang letaknya lebih tinggi, orang zaman dahulu (nenek moyang)

menyebutnya “Cugung”, dan kebetulan di Cugung tersebut ada sebuh pohon

besar yang disebut “Langu”. Maka karena adanya itu, daratan tinggi tersebut

dinamakan desa Cugung Langu.54

54 Kantor kepala desa Cugung Langu

39

Page 52: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

39

Alasan orang-orang zaman dahulu (nenek moyang) mencari

daratan tinggi tersebut supaya para penjajah susah menemukan mereka,

sehingga sebelum para penjajah tersebut menemukan mereka, para penjajah

tersebut telah terjebak dalam tumpukan batu yang digantung yang sengaja

mereka buat untuk mencegah para penjajah sampai kelokasi desa Cugung

Langu.

Orang-orang dahulu memakan ubi singkong, pisang rawas, pisang

hutan, padi dan tebu untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Dan mereka

masih menggunakan Batu Penekil (potongan besi, daun kering yang

dihancurkan, kemudian batu digesekan ke potongan besi) untuk

menghidupkan api, karena susahnya menghidupkan api jadi mereka

membiarkan api tersebut tetap hidup dengan membuat api unggun dan api

tersebut tidak perna dimatikan kecuali kehujanan.

Pemerintah desa pada masa itu yaitu Depati. Depati pertama kali di

desa Cugung Langu yaitu SENAMAT. Sedangkan pejabat atau pemerintah

yang kedudukannya lebih tinggi daripada Depati yaitu Margat. Pada tahun

1930 penduduk desa Cugung Langu banyak yang merasa kecewa karen

kekejaman tentara Jepang. Sehingga pada masa itu penduduk desa Cugung

Langu banyak yang kekurangan bahan makan pokok dan menderita karena

kekejaman para tentara Jepang tersebut. Menurut cerita dari orang tua, orang-

orang dahulu punya pepata (luak jepang mintak tanah) artinya para tentara

Jepan dahulu selalu merampas apa yang seharusnya menjadi milik penduduk

desa Cugung Langu pada masa itu dan keadaan tersebut berlangsung hingga

Page 53: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

40

tahun 1940, keadaan penduduk semakin menderita. Dan sampai pada tahun

1945 hingga Indonesia merdeka. Diumumkan secara nasional oleh Soekarno

dan M. Hatta, sehingga seluruh masyarakat merasa bebas dan mulai membuat

berbagai macam usaha, sebagian dari masyarakat meneruskan berkebun kopi,

padi, tebu,dan pisang. Dan Depati pada waktu itu yaitu ABAS.

Pada tahun 1955 dusun Cugung Langu dipimpin oleh Depati yang

bernama MUIS, waktu itu masyarakat kembali merasa gelisah dan ketakutan

karena GASTAPU (G30SPKI). Gerombolan pecah sehingga tentara

gerombolan menyebar sampai kedesa Cugung Langu. Pada waktu itu ada dua

orang warga dari dusun tetangga yang datang kedusun Cugung Langu yang

bermaksud untuk mengajak kerumah mereka karena ada Nyamu (syukuran).

Dua orang tersebut ditangkap oleh tentara gerombolan lalu disembelih.

Dan pada tahun 1975 Depati dusun Cugung Langu digantikan

dengan RETAM, pada masa itu sudah terbentuk kecamatan Talo dan kantor

camatnya terletak didesa Masmambang, Kabupaten Bengkulu Selatan dan

kator Bupatinya terletak di Manna. Waktu itu penduduk dusun Cugung Langu

mulai membuka tempat belajar yaitu sekolah dasar (SD). Namun tempat

sekolah tersebut masih menumpang dibawah rumah warga, dan waktu itu

anak-anak sekolah masih memakai Kirat Batu dan alat tulisnya

bernamaKerip(batu dan napal ) sebagai alat tulis mereka. Guru yang mengajar

waktu itu yaitu ZAINAL dari Lintang, TAWAM DARI Cugung Langu,

ATAM dari Talang Durian.

Page 54: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

41

Hingga pada tahun 1980 mulai adanya pencalonan kepala desa

yang dipilih oleh seluruh masyarakat atau penduduk desa Cugung Langu.

Dan kepala desa Cugung Langu yang terpilih waktu itu yaitu TAWAM.

Setelah enam bulan berjalan TAWAM mengundurkan diri lalu digantikan

oleh SEBANI, mulai saat itulah dusunCugung Langu beruba menjadi Desa

Cugung Langu dan selama beliau menjabat desa Cugung Langu mendapatkan

pasilitas desa yaitu:

1. Gedung Sekolah Dasar (SD) 2 unit

2. Jalan yang bisa dilewati kendaraan roda empat

3. Jembatan gantung sungi Alas sepanjang 80 M

4. Poskesmas pembantu

Pada tahun 1995 kembali diadakan pemilihan kepala desa yang

terpilih bernama NUPIN, pada tahun 2010 yang terpilih YAHAM, pada tahun

2012 yang terpilih SIHAN dan hingga sekarang pada tahun 2015 yang

menjadi kepala desa Cugung Langu yaitu TOZON.

Apabilah melihat keadaan letak desa Cugung Langu dapatlah

dikatakan bahwa desa Cugung Langu termasuk daerah yang mempunyai

wilayah yang luasnya lebih kurang 4 (empat) hektar yang berbatasan dengan

wilayah desa-desa lainya nya yaitu:

1) Sebelah utara berbatasan dengan desa Tran SP 3

2) Sebelah selatan berbatasan dengan desa Talang Durian

3) Sebelah barat berbatasan dengan desa Air Melancar

4) Sebelah timur berbatasan dengan desa Gunung Megang

Page 55: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

42

B. Keadaan Alam

Wilayah ini dapat dikatogorikan sebagai daerah agraris yang cocok

untuk usaha pertanian, keadaan tanah yang terdiri hutan-hutan yang lebat dan

hutan-hutan belukar, rawa-rawa, pembukitan dan hutan perkebunan dan curah

hujan yang cukup. Jadi keadaan iklim di desa Cugung Langu ini dapat

digolongkan kepada daerah tropis yang menyuburkan tanah dan tanaman

pertanian serta produktifitas hutan yang lainya.55

C. Keadaan Penduduk

Penduduk merupakan sumberdaya manusia yang potensial apabila

mempunyai kualitas yang tinggi. Permasalahan penduduk perlu mendapat

perhatian serius dari pemerintahan untuk bisa memberikan dorongan kepada

masyarakat supaya bisa lebih meningkatkan hasil pertanian yang lebih banyak

lagi.

Penduduk desa Cugung Langu terdiri dari penduduk asli dan

penduduk pendatang dari berbagai daerah. Penduduk desa Cugung Langu

berpenduduk sebanyak 350 orang yang terdiri dari warga negara Indonesia

semuanya untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk desa Cugung

Langu dapat dilihat tabel yang terterah dibawah ini56

:

55 Kantor kepala desa Cugung Langu

56 Kantor kepala desa Cugung Langu

Page 56: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

43

TABEL 3.1

PERINCIAN JUMLAH PENDUDUK DESA CUGUNG LANGU

MENURUT TINGKAT USIA, 2015/ 2016

Status Jumlah penduduk

Anak-anak 81

Remaja 29

Dewasa 240

Sumber Data: Kantor kepala desa Cugung Langu

Dari tabel tersebut diatas dapat kita lihat pula bahwa penduduk

desa Cugung Langu adalah 81 orang berada dalam usia anak-anak, sedangkan

29 orang adalah usia remaja, sedangkan 240 orang berada dalam usia dewasa.

Selanjutnya dari data diatas dapatlah diambil suatu kesimpulan

bahwa desa Cugung Langu, apabila dilihat dari segi jumlah penduduk maka

merupakan daerah yang produktif

TABEL 3.2

PERINCIAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PENDIDIKAN,

2015/2016

Pendidikan Jumlah(orang)

Belum Tamat SD 88

SD 184

SMP 48

SMA 28

S1 2

Sumber Data: kantor kepala desa Cugung Langu.

Page 57: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

44

Dari tersebut diatas, dapat diketahui bahwa pada umumnya

penduduk desa Cugung Langu ini memiliki tingkat pendidikan sekolah dasar

(SD). Dengan demikian faktor ini sangat memungkinkan menjadi salah satu

penyebab kurang mengertiannya terhadap dunia jual beli dengan baik dan

benar.

D. Kehidupan Keagamaan

Sementara agama yang dianut oleh penduduk desa Cugung Langu

kecamatan Semidang Alas kabupaten Seluma semuanya beragama Islam.

Untuk melaksanakan peribadatan agama tersebut penduduk desa Cugung

Langu dibangun rumah ibadah yang didirikan oleh pemerintah daerah

setempat yang disebut masjid. Jumlah masjid atau tempat peribadatan di desa

Cugung Langu hanya ada satu masjid.57

E. Mata Pencarian

Mata pencarian masyarakat desa Cugung Langu pada umumnya

adalah pertanian , dimana hampir setiap kepala keluarga memiliki kebun

terutama kebun karet dan kebun kopi. Disamping itu juga ada yang sebagai

pedagang dan pegawai. Untuk lebih jelasnya menegenai hal itu dapat dilihat

sebagaimana yang dimuat dalam tabel berikut ini, menurutr jenis mata

pencarian masyarakat yang bermukim didesa Cugung Langu :

57 Kantor kepala desa Cugung Langu

Page 58: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

45

TABEL 3.3

JUMLAH PROSENTASE PENDUDUK DESA CUGUNG LANGU

MENURUT KELOMPOK MATA PENCARIAN, 2015/2016

Sumber Data: kantor kepala desa Cugung Langu.

Dari data tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa mata pencairan

penduduk desa Cugung Lnagu yang terbanyak adalah petani/pekebun yaitu

sebanyak 242 orang. Selain daripada itu mata pencairan penduduk lainya

yaitu pedagang sebanyak 3 orang, pegawai sebanyak 1 orang dan tidak

bekerja 104.

Adapun hasil-hasil yang pertanian yang telah dihasilkan penduduk

desa Cugung Langu adalah sebagai berikut :

TABEL 3.4

PROSENTASE HASIL PERTANIAN YANG DI PEROLEH DI DESA

CUGUNG LANGU, 2015/2016

Jenis hasil pertanian Jumlah

Karet 2000kg/bulan

Kopi 5000kg/musim

Sawit 15000kg/bulan

Padi 700 kg/musim

Jenis pekerjaan Jumlah (orang)

Tidak bekerja 104 orang

Petani/pekebun 242 orang

Pedagang 3 orang

Pegawai 1 orang

Page 59: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

46

Pinang 500kg/bulan

Cabe 50kg/bulan

Sumber Data: kantor kepala desa Cugung Langu.

Dari tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil pertanian

yang diperoleh di desa Cugung Langu ada bermacam-macam, diantaranya

yaitu : hasil pertanian karet sebanyak 2000 kg/bulan, kopi sebanyak 5000

kg/musim, sawit sebanyak15000 kg/bulan, padi sebanyak 700 kg/musim,

pinang sebanyak 500 kg/bulan, dan cabe sebanyak 50 bkg/bulan.

Berikut ini merupakan gambaran dari hasil-hasil pertanian yang

diperdagangkan oleh penduduk desa Cugung Langu adalah sebagai berikut:

TABEL 3.5

TANAMAN YANG DIPERDAGANGKAN

Jenis pertanian Jumlah/bulan (kg)

Karet 2000

Sawit 15000

Pinang 500

Sumber Data: kantor kepala desa Cugung Langu.

Dari tabel data diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil pertanian

yang diperdagangkan oleh penduduk desa Cugung Langu yaitu: perdagangan

karet sebanyak 2000 kg/bulan, sawit sebanyak 15000 kg/bulan dan pinang

500 kg/bulan

F. Latar Belakang Sosial Budaya Masyarakat

Dilihat dari sudut etnis, sebagaian besara masyarakat desa Cugung

Langu terdiri dari suku Serawaiselebihnya itu suku Jawa. Komposisi

Page 60: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

47

penduduk Serawai ini membuat adat- istiadat serawai selalu mewarnai

suasana kehidupan sehari-hari yang memang telah berkembang dan bertahan

sejak lama.

Pelaksanaan adat-istiadat Serawai ini, terlihat dalam berbagai

kegiatan kemasyarakatan, sosial budaya, dan keagamaan seperti upacara

perkawinan, selamatan, kerja bakti, dan tata krama lainya. Namun demikian

menurut keterangan dari sesepuh masyarakat atau pemuka adat setempat

penerapan adat-istiadat serawai di desa Cugung Langu menunjukan gejala

penurunan dan pergeseran dari adat-istiadat yang semestinya.58

Kemudian dalam bidang kesenian tradisional didesa Cugung

Langu juga terdapat berbagai jenis dan ragam, diantaranya:

1. Zikir

Adalah seni keagamaan ini biasanya dipergunakan pada upacara

pernikahan dan pencukuran anak-anak.

2. Silek (Silat)

Adalah kesenian ini biasanya dipergunakan pada upacara

pernikahan.

3. Tari Memanyo (Andun)

Adalah kesenin ini biasanya juga digunakan pada upacara

pernikahan dan syukuran.

58Kantor kepala desa Cugung Langu

Page 61: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

48

4. Anyaman

Merupakan seni kerajinan yang sudah berkembang sejak dulu.

Tradisi kerajinan anyaman ini dimulai dengan usaha sampingan untuk

digunakan sendiri. Bambu dan rotan adalah bahan utama untuk

menghasilkan benda-benda anyaman seperti bakul, keranjang, tikar,

sangkik, kambu, dan sebagainya.

5. Arsitektur Tradisional

Adalah bangunan kayu dengan konstruksi panggung; yaitu rumah

yang dibangun diatas tiang dengan kolong dibawah lantai, bahan bangunan

ini kebanyakan adalah jenis kayu yang tahan lama seperti; kayu tembesu

tenam/seru biasanya dipakai untuk tiang, dinidng, dan lain sebagainya.

Mengenai kehidupan beragama, termasuk suasana kerukunan antar

umat beragama dan antar umat seagama selama ini dapat dikatagorikan

berjalan normal, stabil, dan berkembang positif.

Page 62: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan praktek jual beli karet di Desa Cugung Langu Kecamatan

Semidang Alas Kabupaten Seluma.

1. Pelaksanaan praktik jual beli karet menurut Pandangan petani penjual

karet di desa Cugung Langu berdasarkan hasil wawaancara

Berdasarkan hasil wawancara dengan penjual yaitu pak

Memorianto Zoni Rajab salah satu penyebab mereka masih menjual karet

tersebut dengan pembeli yang berada didesa Cugung Langu itu sendiri

dikarenakan tidak ada penjual lain, selain itu juga pak Zony mengatakan

bahwa praktek jual beli karet didesa Cugung Langu Kecamatan Semidang

Alas Kabupaten Seluma tersebut belum benar di karenakan dalam

penetapan harga hanya dilakukan secara sepihak saja oleh pembeli tanpa

ada pemberitahuan terdahulu kepada pak Zony, kecuali pak Zony

mempunyai karet yang lebih banyak. Sedangkan dalam pengurangan

timbangan yang dilakukukan oleh pembeli, menurut pak Zony alasan

pembeli mengurangi timbangan adalah karena karet pak Zony masih basah

dan adanya penyusutan jika dijual dikemudian hari, tetapi meneurut pak

Zony terkadang karet yang dijualnya sudah kering dan tidak layak

dikurangi timbangannya lagi., dan lebih parahnya lagi menurut pak Zony

dalam pengurangan timbangan dan penetapan harga, pembeli sering tidak

memberikan penjelasan kenapa harga dan timbangan bisa dikurangi,

50

Page 63: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

50

sedangkan menurutnya dalam ekonomi Islam itu adanya kejujuran. Pak

Zony juga mengatakan bahwa dalam pelaksanaan praktek jual beli karet

yang dilakukan selama ini membuatnya merasa dirugikan karena hasil

karetnya sangat sedikit dan itu pun harus dikurangi timbangan dan harga.59

Menurut Juhan yang juga merupakan salah satu penjual karet

didesa Cugung Langu menyatakan dengan terang-terang bahwa dalam

praktek jual beli karet tersebut bisa dikatakan belum benar, karena

menurut pak Juhan pelaksanaan jual beli karet tersebut belum ada unsur

kejujuran dalam hal ini pak Juhan merasa dirugikan dikarenakan pihak

pembeli mengurangi timbangan karetnya dan pengurangan timbangan

tersebut pihak pembeli tidak memberitahu bahwa timbangan karet tersebut

sudah dikurangi/atau tanpa sepengetahuan penjual. Pak Juhan juga

mengatakan cara untuk mengetahui bahwa pembeli mengurangi timbangan

karetnya dengan cara menimbang keret terlebih dahulu dengan

timbanganya sendiri. Sedangkan dalam penetapan harga hanya dilakukan

oleh pihak pembeli saja tampa adanya tawar menawar kedua belah pihak

kecuali mempunyai karet yang lebih banyak. Pak Juhan juga mengatakan

alasannya tidak menjual karet dengan pembeli lainya adalah dikarenakan

jarak antara desa Cugung Langu dengan pembeli yang berada di desa

lainya cukup jauh, dan itu membuatnya terpaksa menjual karet tersebut

dengan pembeli yang berada didesa Cugung Langu, akan tetapi jika

memang terjadi menjual karet dengan pembeli dari luar desa makapembeli

59Memorianto Zoni Rajab,Wawancara, 24 Februari 2016

Page 64: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

51

yang ada didesa Cugung Langu tidak mau lagi memberikan pertolongan

jika dia mau berhutang untuk biaya tiba-tiba, atau pembeli yang dari luar

tersebut dihadang ditengah jalan dan tidak diperbolehkan untuk masuk

kedesa lagi.60

Berdasarkan hasil wawancara dengan Yasan salah seorang penjual

karet di desa Cugung Langu. Pak Yasan mengatakan bahwa sitem dalam

praktek jual beli karet tersebut belum benar, karena menurutnya bahwa

dalam praktek jual beli karet tersebut tidak ada kejelasan dan kejujuran

dalam pengurangan timbangan kerena pihak pembeli tidak memberi tahu

kenapa timbangan karetnya dikurangi.61

Berdasarkan hasil wawancara dari penjual karet diatas bahwa

mereka berharap dalam praktek jual beli karet tersebut jangan ada lagi

kecurangan-kecurangan dari berbagai pihak baik pembeli maupun penjual

dan dalam praktek tersebut harus sesuai dengan ekonomi Islam seharusnya

tanpa adanya pengurangan timbangaan yang dilakukan oleh pihak

pembeli. Dan jika memang adanya pengurangan timbangan dan harga

maka pihak pembeli wajib memberikan penjelasan kepada penjual, supaya

pihak penjual tidak merasa dirugikan.

Sedangkan pendapat dari penjual karet desa Cugung Langu

kecamatan Semidang Alas kabupaten Seluma yang bernama Oki Haji

Herman Jaya menyatakan bahwa praktek jual beli karet tersebut belum

60Juhan ,Wawancara, 24 Februari 2016

61Yasan, Wawancara, 24 Februari 2016

Page 65: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

52

benar dikarenakan pihak pembeli masih sering mengurangi timbangan, pak

Oki juga mengatakan alasan pembeli mengurangi timbangan adalah karena

karet yang dijualnya masih basah dan jika dijual dikemudian hari akan

terjadi penyusutan timbangan, sedangkan menurut pak Oki karetnya sudah

kering dan itu tidak layak untuk dikurangi timbangannya. Sedangkan

menurutnya dalam penetapan harga pak Oki tidak bisa menentukan harga

kerena harga hanya ditentukan oleh pihak pembeli saja kecuali karetnya

lebih banyak.62

Begitu juga dengan pendapat Tahuan mengatakan bahwasanya

sistem paraktek jual beli karet tersebut dilakukan hampir setiap minggu

dikarenakan mata pencariannnya hanya terpaku kepada karet. Menurut pak

Tahuan praktek jual beli karet tersebut belum benar karena pihak pembeli

mengurangi timbangan, pak Tahuan juga mengatakan bahwa dalam

pengurangan timbangan itu sering kali dilakukan oleh pihak pembeli, dan

alasan pembeli mengurangi timbangan barbagai macam cara, misalnya

karet yang dijualnya masih basah, dan karet tersebut tidak bersih dan lain

sebagainya. Menurutnya dalam pengurangan timbangan tersebut pak

Tahuan merasa dirugikan, akan tetapi menurutnya walaupun sering merasa

dirugikan dia tetap manjual karet tersebut kepada penjual yang berada di

dalam desa karena pembeli yang lainya jaraknya sangat jauh dari desa, dan

jika ada pembeli lain yang datang ke desa Cugung Langu maka pembeli

62Oki Haji Herman Jaya, Wawancara, 24 februari 2016

Page 66: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

53

tersebut langsung diusir dan tidak boleh masuk kedesa lagi atau penjualnya

akan dibenci oleh pembeli yang ada dalam desa.63

Demikan juga menurut Bastan yang merupakan penjual karet di

desa Cugung Langu menjelaskan bahwa sistem dalam praktek jual beli

karet tersebut pihak penjual langsung mengantarkan karetnya kepada

pembeli, dan pihak pembeli langsung menimbanganya dan membayarnya,

tanpa ada akad di dalaamnya. Menurut pak Bastan bahwa dalam praktek

jual beli beli karet tersebut, pihak pembeli mengurangi timbangan,

alasannya pihak pembeli mengurangi timbangan adalah karena karet yang

dijualnya masih basah atau belum kering. Akan tetapi menurut pak Bastan

bahwa karet yang dijualnya itu sudah kering dan tidak layak untuk

dikurangi berat timbangannya. Menurut pak Bastan bahwa jual beli karet

di desa Cugung Langu tidak benar karena tidak ada kejujuran dan

keadilan.64

Dari ketiga hasil wawancara diatas rata-rata mengatakan bahwa

dalam praktek jual beli karet di desa Cugung Langu belum benar, karena

pihak pembeli mengurangi timbangan yang hanya untuk keuntungan

sendiri tanpa mementingkan keadilan kepada orang lain. Jadi menurut

mereka bahwa pihak pembeli harus sesuai dengan nilai keadilan dan nilai

kejujuran yang ada dalam ekonomi Islam.

63Tahuan, Wawancara, 24 februari 2016

64Bastan, Wawancara, 24 februari 2016

Page 67: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

54

Berdasarkan keterangan salah satu penjual karet didesa Cugung

Langu yang bernama Lijo mengatakan bahwa dalam sistem jual beli karet

tersebut pihak penjual tidak bisa menentukan harga kecuali pak Lijo

mempunyai karet yang banyak sekitaran 500-1000 kg itu bisa menentukan

harga. Tetapi menurutnya jangankan 1000 Kg, 200 Kg saja pak Lijo susah

untuk mencarinya, menurutnya bahwa dalam praktek jual beli yang sudah

berjalan selama ini belum berjalan dengan benar. Karena menurutnya

pihak pembeli masih sering mengurangi timbangannya dan alasan yang

sering dikatakan pembeli dalam pengurangan timbangan yaitu karena karet

yang dijual pak Lijo masih belum kering, tetapi menurut pak Lijo karet

yang di jualnya itu sudah kering dan tidak layak dikurangi timbangan lagi.

Pak Lijo juga mengatakan bahwa sistem yang seperti itu masih jauh dari

sistem kebenaran, karena menurut pak Lijo masih adanya unsur

kecurangan sedangkan dalam jual beli harus mengutamakan nilai kejujuran

dan keadilan antara penjual dan pembeli.65

Begitu juga menurut salah satu penjual karet yang bernama Linsan

bahwa dalam pelaksanaannya praktek jual beli karet di Desa Cugung

Langu kecamatan Semidang Alas kabupaten Seluma belum benar karena

menurutnya dalam penentuan harga pembeli masih pilih kasih, misalnya

jika pak Linsan mempunyai karet yang cuman sedikit maka pak Linsan

tidak bisa menetukan harga, dan jika ada orang lain yang mempunyai karet

yang lebih banyak dari pada pak Linsan maka orang yang mempunyai

65Lijo, Wawancara, 24 februari 2016

Page 68: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

55

karet yang yang lebih banyaklah yang bisa menentukan harga, karena

hanya pihak pembeli dan orang yang mempunyai karet yang banyaklah

yang mempunyai hak untuk penentuan harga. Pak Linsan juga mengatakan

bahwa dalam jual beli karet pihak pembeli sering juga mengurangi

timbangan dengan alasan karet yang jual masih belum kering atau dengan

alasan mengatakan karet yang dijual tidak bersih akan tetapi menurut pak

Linsan bahwa karet yang dijualnya sudah kering dan bersih. Pak Linsan

juga mengatakan bahwa dalam pelaksanaan jual beli tersebut belum

benar.66

Sedangkan menurut pendapat salah satu penjual karet, yang

bernama Mahuan yang mengatakan bahwa dalam pelaksanaan jual beli

karet tersebut dinilai belum benar, karena pihak pembeli masih sering

mengurangi timbangan dengan berbagai alasan, salah satu alasan pembeli

mengurangi timbangan adalah karena karet yang di jual pak Mahuan

belum kering sedangkan menurut pak Mahuan karet yang dijualnya sudah

kering. Pak Mahuan juga mengatakan bahwa bukan saja kecurangan

pengurangan timbangan yang di lakukan pembeli tetapi dalam penetapan

harga juga pembeli melakukan kecurangan seperti pihak penjual tidak bisa

ikut campur dalam penetapan harga kecuali karet yang akan dijual

jumlahnya berkisar 500-700 kg dan harga tersebut tidak sama dengan

harga pembeli dari luar desa. Menurut pak Mahuan dalam pelaksanaan jual

beli karet, pak Mahuan harus menjual karetnya kepada pembeli yang

66Linsan, Wawancara, 25 februari 2016

Page 69: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

56

berada didalam desa dan jika pak Mahuan menjual hasil karetnya kepada

pembeli dari luar desa maka itu akan menjadi masalah. Pembeli dari dalam

desa akan merasa tidak senang kepada pak Mahuan dan pemebli dari luar

desa.67

Praktek jual beli karet yang sudah berjalan selama ini di desa

Cugung Langu tidak sesuai dengan ekonomi Islam karena pihak penjual

tidak bebas menjual hasil karet mereka kepada siapa saja, dikarenakan

adanya tekanan dari pihak pembeli dan juga dikarenakan karet mereka

sedikit.

Selanjutnya menurut Agus Siputra mengatakan bahwa praktek jual

beli karet di desa Cugung Langu belum benar sepenunya. Namun pak

Agus Siputra juga mengatakan wajar jika pembeli mengurangi timbangan

karena pihak penjual juga sering melakukan kecurangan seperti

mamasukan batu dan kulit batang karet kedalam getah karet, oleh karena

itu pihak pembeli terpaksa mengurangi timbangan dan harga karet

tersebut, tetapi pak Agus juga mengatakan bahwa pak Agus tidak bisa

menjual hasil karetnya kepada pembeli dari luar desa, karena dalam

praktek jual beli karet tersebut adanya sistem kekeluargaan, jadi pak Agus

sebaiknya menjual hasil karetnya kepada keluarganya dari pada menjual

kepada orang lain walaupun orang lain tersebut membeli dengan harga

yang lebih mahal.

67Mahuan, Wawancara, 25 Februari 2016

Page 70: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

57

Demikian juga menurut penjual karet lain yang bernama Eko

Saputra, mengatakan bahwa dalam pelaksanaannya jual beli karet tersebut

tidak benar, karena menurut pandangan pak Eko, baik dari segi harga

maupun timbangan pihak pembeli masih melakukan kecurangan seperti

mengurangi timbangan, bahkan menurut pak Eko tujuan dari pengurangan

timbangan itu adalah untuk mendapatkan keuntungan yang besar, dan pak

Eko juga mengatakan bahwa walaupun merasa dirugikan, pak Eko masih

tetap menjual hasil karetnya kepada pembeli yang ada didalam desa.

Karena pak Eko tidak bisa menjual kepada pembeli lain, sebab pembeli

dari luar desa sangat jauh dan tidak mungkin mengantarkan karet yang

sedikit untuk keluar desa, jadi pak Eko menjual hasil karetnya kepada

pembeli yang berada didalam desa. Jadi menurut pak Eko praktek jual beli

karet didesa Cugung Langu yang sudah berjalan selama ini belum benar,

karena masih adanya kecurangan yang bertujuan untuk keuntungan diri

sendiri.68

Berdasarkan keterangan dari salah satu penjual karet yang

bertempat tinggal didesa Cugung Langu kecamatan Semidang Alas

kabupaten Seluma yang bernama Misran, pak Misran mengatakan secara

terang-terangan bahwa pihak pembeli melakukan kecurangan yang sangat

merugikan penjual karena menurut pak Misran pihak pembeli mengurangi

harga dan timbangan tanpa menjelaskan alasan mengapa pembeli

mengurangi timbangan dan harga karet tersebut. padahal menurut pak

68Eko Saputra, Wawancara, 25 februari 2016

Page 71: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

58

Misran karet yang dijualnya tersebut sudah kering, tetapi tetap saja

pembeli mengurangi timbangan karet yang dijual oleh pak misran, begitu

pula dengan harganya, pembeli juga melakukan pengurangan harga

dengan alasan karet yang dijual oleh pak misran tidak bersih dan

jumlahnya sedikit. Jadi menurut pak Misran praktek jual beli karet yang

dilaksanakan di desa Cugung Langu belum sepenunya benar. Karena tidak

adanya kejelasan dan kejujuran dalam melaksanakan praktek jual beli

karet tersebut.69

ل إلاز كلو أ يها ٱازذ ن ءامنوا لا ت اكم ينكم اب عن ا أمو أن تكون ت (٢٩) ي ا إنز ٱالزه كان كم ا أنف كم ولا تلتيلو مبنكم تي اض

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu"(QS, An-Nisa, 29)

Jadi kesimpulan dari ketiga hasil wawancara bahwa praktik jual beli karet

yang dilaksnakan di desa Cugung Langu selama ini tidak sesuai dengan

ekonomi Islam, karena dalam pelaksanaan praktik jual beli karet masih

adanya unsur kecurangan dan saling merugikan antara penjual dan pembeli

atau tidak ada kejelasan dan ketidak jujuran antara kedua bela pihak.

Selanjutnya menurut salah satu penjual karet yang bernama Dadang

mengatakan bahwa pihak pembeli sering mengurangi timbangan yang

menyebab kanpak Dadang mengalami kerugian, pak Dadang juga

mengatakan bahwa pak Dadang langsung mengantar hasil karetnya

69Misran, Wawancara, 25 februari 2016

Page 72: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

59

kerumah pembeli dan karet yang pak Dadang jual dalam keadaan kering

dan bersih, namun hasil karet pak Dadang masih saja dikurangi timbangan

dan harganya oleh pembeli di ada didalam desa. Oleh karena itula pak

Dadang lebih memilih menjual hasil karetnya kepada pembeli di desa lain

dabandingkan pembeli didalam desa apabila hasil karetnya banyak, karena

menurut pak Dadang pembeli di desa lain lebih jujur dan tidak mengurangi

timbangan terhadap karet yang dijual oleh pak Dadang. Pak Dadang juga

menambahkan bahwa jika pak Dadang menjual hasil karetnya kepada

pembeli didesa lain, harga hasil karet yang pak Dadang jual juga lebih

mahal dibandingkan dengan pembeli di dalam desa. Jadi menurut pak

Dadang, praktik jual beli karet yang dilaksanakan di desa Cugung Langu

belum benar.70

Selanjutnya menurut salah satu penjual yang bernama Rihom

mengatakan bahwa dalam pelaksanan jual beli karet tersebut, pihak

penjual langsung datang ke rumah pembeli dan setelah selsai ditimbang

maka uangnya akan langsung dikasihkan jika tidak mempunyai hutang,

alasan pak Rihom tidak menjual kepada pembeli yang yang berada di luar

desa adalah bahwa pembeli tersebut jauh dan susah untuk dijangkau apa

lagi karet yang mau dijual cuman sedikit, dan yang menentukan harga

dalam jual beli tersebut cuman pembeli jika hanya mempunyai sedikit

karet tetapi jika mempunyai banyak karet maka bisa harganya dinaikan

lebih besar dari harga yang standar diperbelakukan. Pak Rihom juga

70Dadang,Wawancara, 26 februari 2016

Page 73: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

60

mengatakan bahwa menurutnya yang membuatnya menjadi rugi adalah

bahwa harga karet yang diperbelakukan sangat murah dibanding dengan

daerah yang lainya. Karena menurut pak Rihom jika pembeli mengurangi

timbangan maka itu wajar karena karet yang pak Rihom jual masih basah

dan pak Rihom tidak merasa dirugikan, walaupun kadang-kadang sering

terjdi pengurangan timbangan, menurutnya praktik jual beli yang

dilakukan selama ini bisa dikatakan belum sepenunya benar karena

didalamnya masih banyak kecurangan dan nepotisme/kekeluargaan.71

Demikian juga menurut Nasirwan jual beli karet tersebut

dilaksanakan dengan cara, penjual mengantarkan langsung karet nya

kepada pembeli lalu kemudian pembeli langsung menimbang dan

membayar karet tersebut. Namun praktik jual beli yang dilakukan itu

belum sepenunya benar, karena praktik jual beli yang terjadi didesa

Cugung Langu ini masih adanya sistem pengurangan timbangan yang

dapat merugikan pihak penjual dan pengurangan timbangan itupun

dialaskan karena karet yang dijual oleh penjual belum kering dan tidak

bersih, padahal menurut pak Nasirwan karet yang mereka jual itu sudah

kering dan sudah bersih. Harga penjualan karet pun tidak stabil, kadang

turun dan naik, hingga saat ini harga penjualan karet turun drastis.

Pengurangan yang dilakukan oleh pembeli tersebut terkadang dikarenakan

karena penjual karet tersebut punya hutang kepada pembeli. Namun pak

Nasirwan masih saja menjual karetnya kepada pembeli yang berada didesa

71Rihom, Wawancara, 27 februari 2016

Page 74: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

61

Cugung Langu dikarenakan terkendala oleh jarak yang jauh untuk keluar

dari desa tersebut dan karet yang dijualpun sedikit. Sebagai petani

sekaligus penjual karet yang terus menjual karet kepada pembeli yang ada

di desa Cugung Langu, merasa dirugikan karena dari hasil penjualan karet

yang sangat sedikit padahal menurut pak Nasirwn hasil penjualan karet itu

yang memenuhi kebutuhan rumah tangga dan biaya anak mereka

sekolah.72

Begitupula menurut Awan salah seorang penjual karet didesa

Cugung Langu, pak Awan mengatakan bahwa pak Awan langsung

mengatarkan hasil karet mereka kepada pembeli untuk dijual. Namun

praktik jual beli karet yang terjadi di desa Cugung Langu saat ini

menurutnya sistem yang dilakukan dalam jual beli karet belum benar a,

karena masih adanya unsur yang belum jelas didalam praktik jual beli

karet tersebut. Pihak pembeli dapat mengurangi timbangan pada karet

tersebut dengan berbagai alasan, belum kering, tidak bersih dan bahkan

karena karet yang dijual tersebut jumlahnya sedikit. Sehingga para penjual

karet sangat dirugikan oleh hal ini, namun penjual masih saja menjual

karet kepada pembeli yang ada didesa Cugung Langu tersebut,

dikarenakan lokasi desa Cugung Langu dengan desa yang lain berjauhan

dan karet yang pak Awan jual juga sedikit. Oleh karenanya pak Awan

meresa dirugikan oleh praktik jual beli karet yang dilakukan oleh pembeli,

karena hampir seluruh penghasilan masyarakat desa Cugung Langu itu

72Nasirwan, Wawancara, 27 februari 2016

Page 75: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

62

berasal dari karet. Jadi harga karet yang naik, turun sangat mempengaruhi

tingkat pemenuhan kebutuhan masyarakat desa Cugung Langu. Jadi

menurut pak Awan praktek yang saat ini tengah terjadi didesa Cugung

Langu belum bisa dikatakan sebagai praktik jual beli yang benar dan

sesuai dengan apa yang ditetapkan ekonomi Islam.73

Jadi praktik jual beli karet yang dilaksanakan di desa Cugung

Langu saat ini tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh praktek jual

beli dalam ekonomi Islam karena dalam pelasanaan praktik jual beli karet

tersebut adanya unsur keterpakasaan, ketidak jelasan, dan tidak jujur,

karena adanya pengurangan timbangan dan pengurangan harga yang

dilakukan oleh pembeli tanpa menjelaskan alasan yang jelas terhadap

pengurangan harga dan timbangan tersebut. Sebagian pembeli mengatakan

bahwa penguranagn timbangan dan harga tersebut dilakukan karena karet

yang dijual oleh penjual tidak kering dan tidak bersih, sedangkan penjual

menjelskan bahwa hasil karet yang mereka jual dalam keadaan kering dan

bersih, sehingga penjual merasa dirugikan dengan adanya pengurangan

timbangan dan pengurangan harga yang dilakukan oleh pembeli. Dan

dalam praktek jual beli karet yang dilakukan di desa Cugung Langu itu

pun adanya unsur kekeluargaan, dimana penjual harus menjual hasil karet

mereka kepada keluarga mereka yang membeli hasil karet para petani

karet, selain adanya unsur kekeluargaan, praktek jual beli karet yang

dilakukan di desa Cugung Langu ini pun ada unsur keterpaksaan, dimana

73Awan, Wawancara, 28 februari 2016

Page 76: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

63

penjual harus menjual hasuil karetnya kepada pembeli tersebut apabila

pihak penjual mempunyai hutang kepada pembeli tersebut, dan penjualan

hasil karet itupun dikurangi harga dan timbangannya.

2. Pelaksanaan praktik jual beli karet menurut Pandangan pembeli karet di

desa Cugung Langu berdasarkan hasil wawaancara

Berbeda dengan pendapat para penjual, menurut salah satu pembeli

karet didesa Cugung Langu yang bernama Oktori. Pak Oktori mengatakan

bahwa alasannya sering mengurangi timbangan adalah karena karet yang

dijual oleh penjual masih basah dan banyak tatal (kulit pohon karet) dan

sering juga pihak penjual meletakkan batu atau bahan-bahan lain yang bisa

menambah berat keret yang dijual, pak Oktori juga mengatakan bahwa

dalam prakteknya belum sepenunya benar, karena pihak penjual sering

melakukan kecurangan, yang bertujuan untuk keuntungan sendiri tampa

mempertimbangkan pihak lain, dalam pelaksanaannya pak Oktori merasa

tidak perna memaksa para penjual untuk menjual karet kepadanya ataupun

melarang pembeli lain untuk masuk kedesa Cugung Langu.74

Selanjutnya pembeli yang bernama Haitom mengatakan bahwa

alasan mengurangi timbangan dan harga adalah karena karet yang di jual

oleh penjual karet masih basah/belum kering, pak Haitom juga

mengatakan bahwa pak Haitom tidak perna mersa memaksa peenjual

untuk menjual karet kepada pak Haitom, karena pak Hitom dirinya hanya

dirumah tanpah datang kerumah penjual untuk mengambil karet dan

74Oktori, Wawancara, 26 februari 2016

Page 77: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

64

penjual karetlah yang datang kerumahnya, sedangkan pak Haitom juga

mengatakan bahwa penjuallah yang melakukan kecurangan seperti

memasukan tatal (kulit pohon karet) kedalam karet supaya timbangan

karet menjadi lebih berat. Jadi menurutnya bahwa sistem jual beli karet

yang selama ini dilakukan belum benar karena dalam jual beli karet

tersebut belum ada kejujuran dan penipuan.75

Demikian juga menurut salah satu pembeli yang bernama

Baharudin yang mengatakan dengan jelas bahwa dalam praktik jual beli

karet ini belum benar, karena masih banyak kecurangan-kecurangan yang

terjadi di jual beli karet seperti pihak penjual memberikan bahan tambahan

kedalam karet untuk mendapatkan timbangan yang lebih berat, pak

Baharudin juga mengakui bahwa dirinya mengurangi timbangan karena

karet yang dijual oleh pihak penjual tidak bersih dan belum kering dan

nanti bila akan dijual akan terjadi penyusutan, dan menurutnya

pengurangan timbangan itu wajar karena pak Baharudin juga mau untung,

dan pak Baharudin juga mengatakan bahwa dirinya tidak perna merasa

memaksa penjual untuk menjual karet kepadanya sebab pak Baharudin

hanya menunggu penjual yang datang kerumahnya saja.76

Jadi menurut dari beberapa pendapat dari pihak pembeli

mengatakan bahwa praktek jual beli di desa Cugung Langu belum benar

karena masih banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak

75Haitom, Wawancara, 26 februari 2016

76Baharudin, Wawancara, 26 februari 2016

Page 78: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

65

penjual, pihak pembeli juga mengakui bahwa mereka melakukan

pengurangan timbangan karena karet yang dijual oleh pihak penjual masih

basah atau belum kering dan karet yang dijual oleh penjual juga tidak

bersih karena mengandung kotoran batang karet yang sengaja dimasukan

oleh penjual untuk menambah berat timbangan pada saat jual beli

berlangsung. Jadi menurut pembeli jika tidak dikurangi, pihak pembeli

akan menjadi rugi jika dijual dikemudian hari karena timbangan karet yang

jual menjadi lebih menurun timbanganya dan pembeli tidak mendapakan

keuntungan.

Jadi berdasarkan hasil wawancara dari pihak penjual/petani dan

pihak pembeli dapat dianalis bahwa praktik jual beli karet yang

dilaksanakan di desa Cugung Langu tidak sesuai dengan praktek jual beli

dalam ekonomi Islam, karena palaksanaan praktek jual beli ini

mengandung unsur ketidak jelsan, tidak jujur dan saling memburukan

antara kedua belah pihak. Dimana pembeli memburukan penjual dan

penjual memburukan pembeli.

B. Pandangan Ekonomi Islam terhadap praktik jual beli karet yang ada di

desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma

Islam mewajibkan setiap muslim, khususnya yang memiliki

tanggungan untuk “bekerja”. Bekerja merupakan salah satu sebab pokok

yang memungkinkan manusia memiliki harta kekayaan. Untuk

memungkinkan manusia berusaha mencari nafkah, Allah SWT melapangkan

bumi serta menyediakan baerbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan

Page 79: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

66

manusia untuk mencari rizki. Disamping untuk anjuran untuk mencari rizki,

Islam sangat menekankan (mewajibkan) aspek kehalalannya, baik dari sisi

perolehan maupun pendayagunaan (pengelolahan dan pembelanjaaan).

Sejalan dengan kaidah ushul “al-uslu fi al at-taqayyud bi hukmi asy-syar‟i”,

yang berarti bahwa hukum asal suatu perbuatan adalah terikat dengan hukum

syara‟;wajib, sunnah, mubah, mahruh, atau haram, maka pelaksanaan bisnis

harus tetap berpegang pada ketentuan syariat. Dengan kata lain, syariat

merupakan nilai utama yang menjadi payung strategis maupun teknis

organisasi bisnis.77

Dari penjelasan diatas bahwa Islam itu melarang adanya kecurang

ataupun ketidak halalan harta yang dimiliki manusia, misalnya kecurangan

yang terjadi dalam jual beli yaitu pengurangan timbangan, perbuatan

tersebut termasuk pencuri, penghianatan, serta memakan harta orang lain

dengan secra batil. Syaikh Ibnu Utsaimin berkata bahwa “wailun” kata wail

desebutkan dalam Al-qur‟an dengan berulang-ulang. Menurut pendapat yang

paling benar, kata ini berarti ancaman. Allah mengancam orang yang

menyelisihi perintah-Nya atau melanggar larangan-Nya.78

Jual beli tidak jelas “gharar” menurut Abdullah Abdul Husain at-

Tariqi merupuakan jenis benda yang ditransaksikan tanpa ada kejelasan

ukuran dan sifatnya ketika transaksi berlangsung. Jual beli ini mengandung

unsur bahaya dan resiko. Kerelaan sebagai unsur penting dalam jual beli

77Muhammad Ismail Yussanto Dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas

Bisnis Islam, (Jakarta; Gema Insani, 2002). Hlm 17-18 78

Abu Abdirrahman Adil, Syarah Al-Kabair, (Solo; PT Aqwam Media Profetika,

2009). Hlm 443- 444

Page 80: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

67

tidak terdapat dalam transaksi ini.79

Dikarenakan kerelaan dalam transaksi

gharar tidak akan dapat tercapai, maka transaksi jual beli ini tidak

diperbolehkan.

Dari penjelasan diatas dijelaskan bahwa transaksi jual beli itu tidak

diperbolehkan apabila pada transaksi atau praktek jual beli itu terdapat unsur

ketidak jelasan dan tidak relaan antara salah satu pihak, jadi dari penjelasan

diatas dapat dipahami bahwa praktik atau transaksi jual beli yang dilakukan

di desa Cugung Langu tersebut tidak diperbolehkan oleh ekonomi Islam,

karena praktik jual beli yang dilakukan tersebut mengandung unsur ketidak

jelasan dalam pengurangan timbangan yang dilakukan oleh si pembeli karet

terhadap penjual karet. Dan karena tidak adanya kejelasan itu, penjual

merasa dirugikan dan tidak rela dengan adanya pengurangan timbangan

yang dilakukan oleh pembeli.

Tingkah laku yang harus diperhatikan dalam melaksanakan praktik

jual beli dalam islam yaitu harus berperilaku benar, menepati amanat, dan

jujur.

a. Benar adalah ruh keimanan, ciri utama orang mukmin, bahkan ciri para

nabi. Tanpa kebenaran, agama tidak akan tegak dan tidak akan stabil.

Sebaliknya, bohong dan dusta adalah bagian dari pada sikap orang

munafik. Bencana terbesar didalam pasar saat ini adalah meluasnya

tindakan dusta dan batil, mislanya berbohong mempromosikan barang

79Abdullah Abdul Husain At-Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip Dasar Dan Tujuan,

(Yogyakarta; Magista Syibly, 2014). Hlm 185-186

Page 81: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

68

dan menetapkan harga. olah sebab itu, salah satu karakter pedagang

yang terpenting dan diridahai oleh Allah ialah benar.

b. Menepati amanat adalah moral yang mulai. Allah menggambarkan

orang mukmin yang beruntung dengan perkataannya: “dan orang-orang

yang mememlihara amanat-amanat (yang dipikulnya dan janjinya).

Maksud amanat adalah mengembalikan hak apa saja kepada pemiliknya,

tidak mengambil sesuatu melebihi haknya dan tidak mengurangi hak

orang lain, baik berupa harga ataupun upah. Dalam berdagang, dikenal

istilah “menjual dengan amanat” seperti menjual murabahah.

Maksudnya, penjual menjelaskan ciri-ciri, kualitas, dan harga barang

dagangan kepada pemebeli tanpa melebih-lebihkan.

c. Jujur, selain benar dan memegang amanat, seorang pedagang harus

berlaku jujur, dilandasi keinginan agar orang lain mendapatkan

kebaikan dan kebahagiaan sebagaimana ia menginginkannya dengan

cara menjelskan cacat barang dagangan yang dia ketahui dan yang tidak

terlihat oleh pembeli.

Dalam islam juga melarang menyembunyikan cacat barang yang

akan dijual, berdasarkan prinsip nilai kejujuran yang harus dianut oleh

setiap penjual, maka wajib baginya menjelaskan apa kekeurangan dari

barang yang dijualnya, agar pembeli tidak mengerutu atau sakit hati

setelah membeli. Jika terjadi demikian maka pembeli mumpunyai hak

khiyar, yaitu hak mengembalikan barang itu dan mintah ganti rugi

dengan barang lain yang lebih baik. menyembunyikan cacat barang

Page 82: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

69

dengan sengaja termasuk kepada penipuan dan kecurangan.80

Dalam

sebuah hadist diterangkan yaitu:

{ ا أصمر}لا حل لأ ض أن بيع ي ا إلاز ييزن مافليه “Tidak halal bagi seseorang menjual sesuatu, melainkan hendaklah dia

menerangkan kekurangan (cacad) yang ada pada barang itu”. (H.R.

Ahmad)81

غشز فيليس منب { ا }أفي لته فيوق اا ز ا م ك ي ا اانزاا؟ مني

“Mengapa engkau tidak taruh dan perlihatkan yang basah itu di sebelah

atas, supaya orang-orang dapat melihatnya? Barang siapa menipu

maka ia bukan dari golonganku” (H.R. Muslim)82

Dalam ekonomi Islam mempunyai dasar-dasar ekonomi yang

menganjurkan para pelaku ekonomi untuk tidak berbuat curang, contohnya

landasan etika dan moral ekonomi Islam yang terletak sifat yang tidak

mengompermasikan antara yang diperbolehkan (halal) dengan yang dilarang

(haram). Etika ekonomi, sebagaimana diajarkan Islam akan memperbolekan

hal-hal yang baik dan melarang hal-hal yang buruk.83

Al-Qur‟an

menyatakan.

ن يل ۥٱازذ ن يتزب ون ٱا زسول ٱانزب ز ٱلأمب ز ٱازذ ونه مكتو ا عن م ف ٱاتيزو ى وٱل ث و ضع هم عن ٱا نك و حل اهم ٱا زيبب و ح بم عليهم ٱاخب ه ي م م ا وف و يني

80Muslim Nurdin, et al., Moral Dan Kognisi Islam, ( Bandung; CV. Alfabeta, 1995),

hlm 176 81

Muslim Nurdin, et al., Moral Dan Kognisi Islam..., h 176 82

Muslim Nurdin, et al., Moral Dan Kognisi Islam..., h 176-177 83

Muhammad A. Al-Buraey, ISLAM: Landasan Alternatif Administrasi Pembangunan,

(Jakarta; CV Rajawalii, 1986). Hlm 194-195

Page 83: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

70

ل ٱازت كان عليهم هم إ م وٱلأغل وعزز و ون و وٱتيزبي وا ۦ ف ازذ ن ءامنوا ه عني (١٥٧) أوا م ٱا فلحون ۥ أنزل م ه ٱانو ٱازذ

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)

mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,

yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma´ruf dan melarang mereka dari

mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik

dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari

mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka

orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan

mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran),

mereka itulah orang-orang yang beruntung (QS.Al-A‟Raaf (7):(157).

Dalam ekonomi Islam juga melarang merugikan diri sendiri apalagi

merugikan orang lain seperti mengurangi timbangan, diantara keadilan yang

diwajibkan oleh Allah adalah memenuhi takaran dan timbangan secara

adil.84

Perintah in berulang-ulang dalam Al-Qur‟an. Didalam wasiat yang

kesepulu dari surat al-An‟am disebutkan

ل أ ز وأوفوا ٱاكيل وٱا يزان ۥولا تيل وا مال ٱايتيم إلاز ازت أ ن تز يبي و ه ٱالزه وإ ا يلتم ف ع اوا واو كان ا ي لا نكلبف نيف ا إلاز وس ها ال

اكم و ز كم ه أوفوا (١٥٢) ا لزكم تذكز ون ۦ “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang

lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran

dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada

seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata,

maka hendaklah kamu berlaku adil kendati pun dia adalah kerabat (mu), dan

penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu

agar kamu ingat”. (QS. al-An‟am (6) (152)

Allah juga memperingatkan dalam Al-Qur‟an tentang merugikan

hak-hak orang lain. Tindakan ini merupakan salah satu “cacat” pasar yang

senatiasa didominasi oleh induvidualisme dan kedzaliman.

84Yusuf Qardhawi, Peran Nilai Moral Dalam Perekonomian Islam, (Jakarta; Robbani

Press, 2001).h 314

Page 84: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

71

Ia menganggap kecurangan dan merugikan orang lain termasuk

perbuatan yang merusak dimuka bumi. Berkata Imam al-Qurthubi: al-Bakhu

adalah pengurangan85

. Didalam soal barang dagangan biasanya dengan

membuat cacat barang dagangan, mencela dan melecehkannya atau

memanipulasi harga dan siasat untuk menambah dan mengurangi

timbangannya.86

Semua itu adalah termasuk dari memakan harta orang lain

secara batil, da terlarang dalam umat-umat terdahulu melalui lisan para

Rasul.

إا هض وا ٱالزه ما اكم مبن م ٱع ال لو ا ن أ ا م وإا م ۞ أ اف وإنب أ ى كم خ إنب ميزان ال وٱل م ولا تنل وا ٱلۥ غ

ميزان ال وٱل م فوا ٱل م أو و لو)٨٤( محي م عذا و كم عل ض أ ا ف ٱل ثو ولا تع ء م ا وا ٱانزاا أش ولا تب ط س ل )٨٥(س ن مف

“Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka,

Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan

bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan,

sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan

sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan adzab hari yang

membinasakan (kiamat)".Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah

takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia

terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka

bumi dengan membuat kerusakan”. (QS. Hud (11): (84-85)

Allah juga melarang meyembunyikan harga kini, karena sifat tersebut

tidak jauh dari sifat curang ialah menyembunyikan harga kini. Seyogyanya,

pedagang bersikap jujur dalam menetapkan harga kini dan tidak

menyembunyikannya, meneurut Imam Ghazali pelarang ini menunjukan

85 Yusuf Qardhawi, Peran Nilai Moral Dalam Perekonomian Islam..., .h 315

86Yusuf Qardhawi, Peran Nilai Moral Dalam Perekonomian Islam..., hlm 315

Page 85: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

72

bahwa para pembeli dan penjual tidak boleh menyembunyikan harga pasar.87

Dalam hadist mengatakan bahwa :

لا تيللزوا ) ال سول االزه ل اا عليه وسلم : وعن أ ي ر اا عنه ال وا م لمر (فإ ا أت سيب اا وق فيهو ااخيا , اا لب ف ن تيللب فا ت منه

“Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu

'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah menghadang barang dagangan dari

luar kota. Barangsiapa di hadang, kemudian sebagian barangnya dibeli,

maka jika pemilik barang telah datang ke pasar, ia boleh memilih (antara

membatalkan atau tidak)." Riwayat Muslim.88

Dari penjelasan-penjelasan diatas telah dijelaskan bahwa islam

sangaat memperhatikan norma ataupun tingkah laku dalam melaksanakan

praktek jual beli, yaitu baik penjual maupun pembeli harus berlaku benar,

memegang amanat, dan jujur. Karena ketiga perilaku ini sangat penting

dalam pelaksanaan praktek jual beli. Jika salah satu praktek tersebut tidak

dilaksanakan dengan benar maka jual beli tersebut haram. Praktek jual beli

yang dilakukan di desa Cugung Langu masih mengandung unsur-unsur yang

dilarang oleh ekonomi islam. Seperti, pembeli mengurangi timbangan

terhadap karet yang dijual oleh penjual dengan alasan bahwa kualitas karet

yang dijual belum cukup baik atau belum kering. Sedangkan menurut

penjual, pembeli mengurangi timbangan terhadap penjualan karet yang

dijual penjual tanpa menjelaskan alasan yang jelas terhadap pengurangan

timbangan yang dilakukan. Jadi dalam hal ini terjadi ketidak benaran dan

kejujuran antara pembeli dan penjual, dan juaga terjadi sikap saling

87Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta; Gema Insani Press,

1997), hlm 180 88

Dani Hidayat, Bulughul Maram versi 3.01...,Hadis ke-628

Page 86: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

73

menjelek-jelekan antara salah satu pihak. Jadi praktek jual beli yang

dilakukan merupakan salah satu praktek jual beli yang dilarang oleh

ekonomi Islam.

Menurut Imam Al-Ghazali ada enam sifat atau perilaku yang terpuji

yang harus dilakukan dalam perdagangan yaitu:89

a. Tidak mengambil laba lebih banyak, seperti yang lazim dalam didunia

dagang. Jika dipikirkan perilaku demikian ini, maka dapat dipetik

hikmahnya, yaitu menjual barang lebih murah dari saingan ataupun

sama dengan pedagang lain yang sejenis.

b. Membayar harga agak lebih mahal kepada penjual yang miskin, ini

adalah amal yang baik dari pada sedekah biasa. Artinya jika anda

membeli barang dari seorang penjual, dan penjualnya itu seorang

miskin, atau seseorang yang perlu dibantu, maka lebihkanlah

pembayarannya dari harga semestinya.

c. Memurahkan harga atau memberi korting kepada pembeli yang miskin.

d. Bila membayar utang, pembayarannya dipercepat dari waktu yang telah

ditentukan. Jika yang diutang berupa barang, maka usahakan dibayar

dengan barang yang lebih baik.

e. Membatalkan jual beli, Jika pihak pembeli menginginkannya. Karena

pembeli adalah raja, jadi apa kemauannya perlu diikuti, sebab penjual

harus tetap menjaga hati langganannya, sampai langganan menjadi puas.

89Muslim Nurdin, et al., Moral Dan Kognisi Islam...,hlm 177

Page 87: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

74

Dari penjelasan diatas telah dijelaskan bahwa Islam telah

mengajarkan tentang bagaimana melaksanakan praktek jual beli yang baik

dan benar menurut ekonomi Islam, dan apa yang telah diajarkan oleh Islam

sangat la tidak mempersulit dan banyak membawa keuntungan baik bagi

pembeli maupun penjual. Tapi pada kenyataannya masi banyak para

pedagang maupun pembeli yang tidak melaksanakan tata cara melaksanakan

praktek jual beli yang baik dan benar berdasarkan ekonomi Islam, contohnya

saja praktek jual beli yang tengah terjadi di desa Cugung Langu yang masih

melakukan pengurangan timbangan dan pengurangan harga tanpa adanya

unsur kejelasan terhadap pengurangan timbangan dan pengurangan harga

tersebut.

Page 88: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Larangan untuk berdagang/jual beli pada prinsipnya tidak ada dilarang

kecuali yang mempunyai unsur-unsur kezaliman, penipuan dan penindasan

dan mengarah kepada yang dilarang ekonomi Islam, seperti yang di jelakan

oleh ayat Al-Qur‟an dan Hadits di bawah ini:

ل أ ز وأوفوا ٱاكيل وٱا يزان ۥولا تيل وا مال ٱايتيم إلاز ازت أ ن تز يبي و ه ٱالزه وإ ا يلتم ف ع اوا واو كان ا ي لا نكلبف نيف ا إلاز وس ها ال

اكم و ز كم ه أوفوا (١٥٢) ا لزكم تذكز ون ۦ “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang

lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran

dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada

seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata,

maka hendaklah kamu berlaku adil kendati pun dia adalah kerabat (mu), dan

penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu

agar kamu ingat”. (QS. al-An‟am (6) (152)

{ ا أصمر}لا حل لأ ض أن بيع ي ا إلاز ييزن مافليه “Tidak halal bagi seseorang menjual sesuatu, melainkan hendaklah dia

menerangkan kekurangan (cacad) yang ada pada barang itu”. (H.R.

Ahmad)90

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dibahas, maka penulis

dapat menyimpulkan hasil skripsi ini menjadi beberapa kesimpulan yaitu :

1. Pelaksanaan praktik jual beli karet di desa Cugung Langu Kecamatan

Semidang Alas Kabupaten Seluma masih ada unsur penipuan, ketidak

90 Muslim Nurdin, et al., Moral Dan Kognisi Islam..., h 176

76

Page 89: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

76

jujuran dan kecurangan dari kedua belah pihak, dimana pihak pembeli

melakukan kecurangan dalam pengurangan timbangan dan penetapan

harga secara sepihak, sedangkan pihak penjual melakukan kecurangan

dengan menambah berat karet dengan cara memasukan kulit batang karet

kedalam karet yang mau dijual, dengan alasan untuk menambah berat

timbangan.

2. Menurut pandangan ekonomi Islam praktik jual beli karet di desa

Cugung Langu tersebut masih jauh dari sistem yang diajarkan dalam

ekonomi Islam mengenai tata cara jual beli yang baik dan benar, karena

dalam sistem ekonomi Islam mengajarkan tentang kejujuran, dan akhlak

dalam perdagangan antara penjual dan pembeli supaya tidak terjadi

kecurang/penipuan (gharar) antara keduanya seperti mengurangi

timbangan, menetapkan harga secara sepihak dan menambah berat

timbangan dengan jalan yang tidak benar supaya timbul kerelaan antara

kedua belah pihak dalam aqad jual beli yang sesuai dengan ekonomi

Islam.

B. Saran

Saran yang hendak peneliti sampaikan kepada subyek penelitian

adalah:

1. Bagi penjual hendaknya bersikap jujur kepada pembeli, memberiakan

informasi yang jelas mengenai karet yang mau dijual, jangan ada

kecurang-kecurang yang terjadi dalm praktek jual beli karet

memperberat timbangan, karena hal itu menyebabkan keraguan

Page 90: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

77

kepada pembeli dan membuat pembeli tidak percaya lagi kepada

penjual yang lainya sehinggah menyebabkan pembeli melakukan

kecurangan juga.

2. Bagi pihak pembeli hendaknya bersikap jujur dan adil kepada penjual.

Memberikan informasi yang jelas mengenai harga karet, sebelum

melakukan penimbangan karet, pembeli dan penjual harus sama-sama

melihat berapa jumlah berat karet yang ditimbang tersebut, dan

sebelum terjadi pembayaran pembeli pun harus memberitahu alasan

pengurangan kepada penjual supay penjual tidak merasa dirugikan.

Page 91: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

78

DAFTAR PUSTAKA

Ade, Wanda. “Pengertian Tanaman Karet”. https://www.academia.edu/

10198236/Pengertian_Tanaman_Karet(diakses selasa 22 desember 2015,

jam 09:50)

Adil, Abu Abdirrahman, Syarah Al-Kabair, Solo; Pt Aqwam Media Profetika.

2009.

Ahmadi, Abu dan Drs. Abdullah. Kamus Pintar Agama Islam. Solo: CV.

Aneka. 1991

Al-Buraey, Muhammad A., Islam: Landasan Alternatif Administrasi

Pembangunan, Jakarta; CV Rajawalii. 1986

Ardiansyah. “Pelaksanaan Zakat Karet Perspektif Hukum Islam (Study Kasus Di

Desa Lubuk Karet Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera

Selatan).”http://digilib.uinsuka.ac.id/10731/1/BAB%20I,%20V,%20DAF

TAR%20PUST Ka.pdf (akses sabtu 12 November 2015. 8:29)

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT Rineka Cipta. 2002

Azwar, Saifudin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1997

Azwar, Saifudin, Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009

At-Tariqi, Abdullah Abdul Husain, Ekonomi Islam Prinsip Dasar Dan Tujuan,

Yogyakarta; Magista Syibly. 2014

a.Mahali, Mudjab. Konsepsi Manusia Paripurn., Jakarta: Pustaka Al

Husna. 1987.

A. Kadir. Hukum Bisnis Syari‟ah Dalam Alquran, Jakarta: Amzah. 2010

A. Keraf, Sonny -Robert Haryono Imam. Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis

Sebagai Propesi Luhur. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI). 1991

“Arti Kata Pandangan Menurut KBBI.” http://kamus.cektkp.com/pandangan/

(akses senen 21 Desember 2015, Jam 11:22)

Brannen, Julia. Memadu Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2005

“Budidaya Karet.”http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16589/4/ Cha

pter %20I I.pdf. ( akses senen 21 Desember 2015, Jam 11: 20)

Page 92: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

79

Farhana, Marisa.”Praktek Jual Beli Karet Di Kecamatan Gelumbang Kabupaten

Muara Enim Ditinjau Dari Hukum Islam.” http://digilib.uinsuka.ac.id

/2368/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR%20pustaka.pdf (akses sabtu 12

November 2015. 8: 25)

Furqan, Arief. Islam Untuk Disiplin Ilmu Ekonomi.Jakarta. 2002

Hasan, Ali. Manajemen Bisnis Syari‟ah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009

Hidayat , Dani, Bulughul Maram versi 3.01. http://myfice-online.Blogspot.com

Huda, Nurul dan Muhamad Heykel. Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan

Teoretis Dan Praktis. jakarta: Kencana. 2010

Husna, Muhimmatul. “Etika Jual Beli Dalam Islam.”Majelispenulis.blogspot.

co.id/2013/10/etika-jual-beli-dalam-islam.html?m=1 (akses minggu 29

November 2015 jam 10:31)

Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers. 2013

K. Bertens. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius. 2000

Lubis, Suhrawardi K., Hukum Ekonomi Islam, Jakarta; Sinar Grafika. 2000.

Mahmuddin. Jual Beli Karet Study Kasus Di Perkebunan Karet Masyarakat

Pekai Kecamatan Ketahun. STAIN Bengkulu: Jurusan Ekonomi Syari‟ah

. 1998.

Mardani. Ayat-Ayat Dan Hadis Ekonomi Syari‟ah. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada. 2011

Mubarok, Jaih. Modifikasi Hukum Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

2002

Nurdin, Muslim, et al., Moral Dan Kognisi Islam, Bandung: CV Alfabeta. 1995

Pasaribu, Chairuman dan Suhrawadi K. Lubis. Hukum Perjanjian Dealam Islam.

Jakarta: Sinar Grafika. 1994.

“Pengertian Pandangan Hidup Menurut Para Ahli.” http://www.pakmono.com/

2015/03/pengertian-pandangan-hidup-menurut-para-ahli.html (akses

senen 21 Desember 2015, Jam 11:10)

Qardhawi, Yusuf, Peran Nilai Moral Dalam Perekonomian Islam, Jakarta;

Robbani Press. 200

Page 93: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

80

Qardhawi, Yusuf , Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta; Gema Insani Press.

1997

Sari, Murni zayetra, Sistem Pembayaran Upa Karyawan Honorer Dikantor

Camat Kecamatan Luas Kabupaten Kaur Persefektif Etika Bisnis Islam,”

(Skripsi, Syari‟ah dan Ekonomi Islam, Institut Agama Islam Negeri,

Bengkulu, 2015

Shomad, Abd. Hukum Islam (Penormaan Prinsip Syari‟ah Dalam Hukum

Indonesia), Jakarta: Kencana Prenadea Media Grup. 2010

Slam, Burhanudin. Etika Sosial Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia.

Jakarta: Rineka cipta. 1997

Suhendi, Hendi. Figh Muamalah. Jakarta: Rajagrafindo persada. 2008

Subagyo, Joko. Metoda Penelitiann Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta. 2006

Soejono & Abdurahman. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan.

Jakarta; Rineka Cipta dan Bina Adiaraksa. 2005

Sulaiman, Rasjid. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2014

Tanjung, Hendri& Abrista Devi. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta:

Gramata Publishing. 2010

Tuasika, Muhammad Abduh l, Bentuk Jual Beli yang Terlarang (3), https://rum

aysho .com/2410-bentuk-jual-beli-yang-terlarang-3.html (aksses, jum‟at,

27, mei 2016, 23:04)

Winoto, Danu. “Analisis Hukum islam Tehadap Praktek Jual Beli sofware

Komputer Dikota Semarang”. library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/

87/jtptiain-gdl-danuwinoto-4315-1-skripsi-p.pdf (akses Senen 21

Desember 2015, Jam 11:00)

Wihasto Hanan. “Transansaksi Islam Harus Terbebas Dari Unsur MAGHRIB.”

Hanan-wihsto.blogspot.com/2014/04/maisir-gharar-dan-riba.html?m=1

(Diakses Minggu 03 januari 2016, jam 13:40)

Yussanto, Muhammad Ismail Dan Muhammad Karebet Widjajakusuma,

Menggagas Bisnis Islam, Jakarta; Gema Insani. 2002 9 Dari 10 Pintu Rezeki Di Perdagangan?, https://pengusahamuslim.com/2043-9-dari-

10-pintu-rezeki-di-perdagangan.html (aksses, jum‟at, 27, mei 2016, 23:04

Page 94: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

81

Page 95: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

82

Dokomentasi Hasil Wawancara

Page 96: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

83

Page 97: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

84

Page 98: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

85

Page 99: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

86

Page 100: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

87

Page 101: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

88

Page 102: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

89

Page 103: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

90

Page 104: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

91

Page 105: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

92

Page 106: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

93

Page 107: PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU …repository.iainbengkulu.ac.id/416/1/IKI RONA IRAWAN.pdf · 2018. 4. 11. · PRAKTIK JUAL BELI KARET DI DESA CUGUNG LANGU KECAMATAN

94