PRAKT-KIMIA Dasar Mipa 2009-2010 - 04 - Ketrampilan Dasar Kerja Di Laboratorium

download PRAKT-KIMIA Dasar Mipa 2009-2010 - 04 - Ketrampilan Dasar Kerja Di Laboratorium

of 28

Transcript of PRAKT-KIMIA Dasar Mipa 2009-2010 - 04 - Ketrampilan Dasar Kerja Di Laboratorium

  • Pembacaan dan kalibrasiPembacaan alat ukur volumePembacaan timbanganKalibrasi alat ukur volumeKalibrasi alat ukur beratPenyiapan LarutanPengambilan bahanPenimbangan PelarutanPengenceranPengenalan Sifat BahanPengenalan gas Pengenalan kertas lakmusAnalisis TitrasiPemisahanEkstraksiEvaporasiPenyaringanKristalisasi & rekristalisasiSublimasiDestilasiUji KemurnianRefluks

  • Batas pengukuran zat cair adalah permukaan

    Meniskus (permukaan) zat cair pada gelas ukur, pipet ukur,labu takar gelas berbentuk cekung

    Meniskus pada gelas ukur plastik berbentuk datar

    Beberapa zat seperti air raksa (Hg) berbentuk cembung

    Pembacaan meniskus: Pada bagian DATARCekung = di bawahCembung = di atasPembacaan dan kalibrasiPembacaan alat ukur volume

  • Timbangan mekanik3 kisaran skala dengan satuan berbeda0-10 g (skala terkecil 0,1 g)0-100 g (skala terkecil 10 g)0-500 g (skala terkecil 100 g)Memerlukan standar berat pebandingKapasitas maksimal 500 g

    Pembacaan dan kalibrasiPembacaan timbangan

  • Timbangan elektronikKapasitas maksimal bervariasi

    Skala terkecil bervariasi (sampai 0,0001 g)

    Perhatikan manual dari pabrikan

    Pembacaan dan kalibrasiPembacaan timbangan

  • Kalibrasi: proses pengukuran alat dibandingkan dengan satuan standar

    Tujuan Kalibrasi: Menjaga akurasi alatPembacaan dan kalibrasiKalibrasi alat ukur volumeAlat ukur volume yang memerlukan kalibrasi: Gelas ukur, pipet ukur, pipet gondok, mikropipet, labu takar

  • Alat dan bahan: timbangan, termometer, demineralized waterPembacaan dan kalibrasiKalibrasi alat ukur volumePrinsip: Mengetahui volume aktual dari suatu skala volume alat ukurCara: Air yang menempati alat ukur tersebut ditimbang . Volume aktual didapatkan dengan mepetimbangkan harga massa jenis air pada suhu kalibrasi(Berat alat+air) - Berat alatValat = air

  • Kalibrasi timbangan memerlukan standar primer (dibeli)

    Kalibrasi harus dilakukan rutin

    Kalibrasi dilakukan pada berbagai satuan berat, mulai harga mendekati nol sampai kapasitas maksimal

    Pembacaan dan kalibrasiKalibrasi alat ukur berat

  • Pengambilan bahanPenyiapan LarutanHal-hal umum yang perlu diperhatikan:

    Gunakan alat keselamatan (jas lab sarung tangan, Google) Hindari menelan bahan kimia ( jangan makan minum sambil bekerja) Hindari menghirup bahan kimia Minimalkan kontak bahan kimia dengan kulitKembalikan bahan kimia ke tempat semula segera setelah selesai

    Perhatikan karakter masing-masing bahan kimia

  • Tempat bahan yang ditimbang:Gelas arloji, kertas saring, alumunium foil (tergantung sifat bahan

    Timbangan mekanik Berat bahan yang ditimbang didapat dengan mengurangkan brat total dengan berat tempat

    Timbangan elektronikBerat tempat bahan yang ditimbang bisa dianggap 0 (re-zero) sehingga berat bahan langsung terlihat di layar

    Penyiapan LarutanPenimbangan

  • Pelarutan: mendispersikan bahan kedalam pelarut sehingga konsentrasi bahan disetiap bagaian sama

    Proses pelarutan biasanya dilakukan memasukan zat yang dilarutkan ke dalam pelarut

    Untuk proses endotermis bisa dibantu dengan pengadukan atau pemanasanPenyiapan LarutanPelarutanVolume larutan berbeda dengan volume pelarut

  • Proses pelarutan yang eksotermis (pelarutan NaOH) maupun dilakukan penambahan air selama proses pelarutan (perhatikan volume total)

    Proses pelarutan senyawa yang higroskopis menghasilkan konsentrasi senyawa yang tidak sesuai dengan perhitungan awal (karena adanya tambahan air) sehingga perlu dilakukan standarisasi larutan setiap kali mau digunakanPenyiapan LarutanPelarutan

  • Tujuan: Membuat larutan dengan konsentrasi lebih rendah dari larutan dengan konsentrasi lebih tinggi

    Alat: Labu Takar

    Perhitungan:

    V1M1 = V2M2

    V2M2V1= M1

    V1 = Volume larutan awal yang diperlukanV2 = Volume larutan baru yang diinginkanM1 = Molaritas larutan yang diencerkanM2 = Molaritas larutan yang diingikanPenyiapan LarutanPengenceran

  • Cara pengenceran: Diambil V1 larutan dimasukan kedalam labu takar yang mempunyai volume V2. Ditambahkan air (pelarut) sampai batas labu takar.

    Cara pengenceran khusus:Pada pengenceran yang eksotermis (melepaskan panas), ke dalam labu takar ditambahkan sejumlah air (pelarut) baru ditambahkan larutan yang diencerkan

    Contoh: Pengenceran H2SO4 pekatPenyiapan LarutanPengenceran

  • Suatu gas dapat diamati dengan:Gelembung dalam sistem larutanWarnaBau

    Cara membaui: Mengipas-ngipaskan tangan di atas sumber gas pada jarak yang cukup jauh Jangan membaui langsung gas yang berbahayaPengenalan sifat bahanPengenalan gas

  • Kertas Lakmus digunakan sebagai indikator/petunjuk apakah suatu senyawa bersifat asam atau basa

    SenyawaLakmus biruLakmus merahKesimpulan

    AbirumerahNetralBmerahmerahAsamCbirubiruBasaPengenalan sifat bahanPengenalan kertas lakmus

  • Analisis Titrasi Salah satu metode kuantitatif

    Alat: Buret dan Erlenmeyer

    Titran: Larutan yang diketahui konsentrasinya (standar), ditempatkan di buret,titran harus bereaksi dengan target analisis.

    Sampel yang dianalisis ditaruh di dalam Erlenmeyer.

  • Analisis Titrasi Cara titrasi: (Contoh Titrasi HCl dengan NaOH)

    Diisikan titran (HCl) ke dalam buret, posisi skala titran di catat

    Sejumlah volume sampel (NaOH) dimasukan ke dalam Erlenmeyer, ditambah 3-4 tetes indikator (PP)

    Kran buret di buka pelan-pelan, titran diteteskan pelan-pelan ke Erlenmeyer. Erlenmeyer digoyang perlahan-lahan

    Penambahan titran dihentikan saat ada perubahan warna pada sampel (hilangny warna merah). Posisi skala titran dicatat

    Volume titran = posisi akhir posisi awal

  • EkstraksiPemisahan

    EkstraksiPengambilan senyawa dari sutu larutan atau matriks padat

    Macam-macam ekstraksiEkstraksi cair-cair, alat yang dipakai crong pisah

    Ekstraksi dari matrik padat: bisa dengan sistem cair (ekstraksi soklet), bisa dengan supercritical fluid (CO2)

    Solid phase extraction bisa untuk bahan cair maupun gas yang dielusi dengan pelarut cair.

  • EvaporasiPemisahanEvaporasi adalah proses pemisahan pelarut Digunakan untuk pemekatan ekstrak ataupun hasil reaksi

    Alat yang dipakai: rotavapor (dengan pemanas air dan minyak)

    Pelarut dipisahkan dengan pemanasan dibantu pemompaan (penyedotan)Untuk meratakan panas dilakukan pemutaran

  • PenyaringanPemisahanMenyaring: memisahkan suatu endapan dari suatu larutanAlat yang dipakai: Beaker, Erlenmeyer, pengaduk gelas, kertas saring, corong gelas

    Cara menyaring: Kertas saring dilipatmenjadi , kemudian dipasangkan ke dalam corong

    Corong dipasangkan pada Erlenmeyer atau di klem dengan penampung filtrat dibawahnya

  • Cara menyaring:

    Campuran yang disaring dituangkan dengan menggunkan pengaduk gelas sebagai perantara.

    Jumlah campuran yang ada di dalam corong tidak boleh lebih dari 2/3 kertas saringPenyaringanPemisahanPengaduk gelasKlemCampuranKertas saringCorongPenampung filtratFiltrat

  • PenyaringanPemisahanMenyaring dengan Buechner :

    Penyaring biasa terkadang lama

    Buchner

    Kertas saring tidak perlu dilipat

    Corong khusus

    Dibantu dengan pompa sedot dibagian bawah corong

  • Kristalisasi: teknik mendapatkan senyawa murni dalam bentuk kristal. Cara: Penjenuhan larutan diikuti dengan penguapan Pelarut

    Pendinginan larutan jenuh

    Penambahan zat terlarut ke dalam larutan jenuhPemisahanKristalisasi & RekristalisasiRekristalisasi: teknik pemurnian bahan padat kritalin.Cara: Pelarutan bahan tidak murni (biasanya disertai pemanasan)

    Penyaringan untuk memisahkan pengotor

    Pendinginan untuk mendapatkan krital

  • Pelarut sangat menentukan keberhasilan kristalisai dan rekristalisasi. Syarat-syarat pelarut yang baik: InertGradien temperatur yang besar dalam sifat kelarutanTd rendah dan < Tl senyawa yang akan dikritalkanPemisahanKristalisasi & RekristalisasiPelarut yang umum untuk rekristalisasi:

    Petroluem eter, Toluena (non-polar)Dietileter, Aseton (semipolar)Etanol, Air (Polar)

  • Merupakan peristiwa secara langsung padatan kristalin ke fasa uap

    Senyawa kimia:Menyublim pada suhu dan tekanan kamarMenyublim pada tekanan yang diturunkanPemisahanSublimasiSifat menyublim dapat digunakan untukpemurnian, di mana fasa uap bahantersublim disinginkan perlahan-lahansehingga terbentuk kristal

  • Teknik pemurnian senyawa dalam bentuk cair

    Dasar: Perbedaan titik didih senyawa-senyawa dalam larutanPemisahanDestilasiPrinsip:Campuran senyawa dipanaskan. Senyawa dengan titik didih terendah akan terpisahkan pertama kali dikuti senyawa dengan titik didih yang lebih tinggi. Uap dirubah menjadi cair oleh pendingin

    Destilasi fraksinasi mungkin tidak memisahkan senyawa-senyawa murni tetapi fraksi-fraksi pada kisaran suhu tertentuContoh: Destilasi fraksinasi minyak bumi menjadi berbagai jenis bahan bakar

  • Sifat-sifat fisika seperti titik lebur, indeks bias dan berat jenis merupakan kharakteristik suatu senyawa

    Suatu hasil isolasi maupun sintesis dapat diuji kemurniannya dengan mengukur sifat-sifat fisik tersebutUji Kemurnian

  • RefluksRefluks adalah salah satu cara melakukan reaksi kimia dengan suhu tetap untuk waktu yang lama

    Suhu tetap dimaksud adalah titik didih dari pelarut reaksi

    Pelarut yang menguap diembunkan kembali dengan kondeser air dan kembali ke sistem reaksi