Prak Fiswan 1 (Hadi)

download Prak Fiswan 1 (Hadi)

of 11

Transcript of Prak Fiswan 1 (Hadi)

LAPORAN PRAKTIKUM I FISIOLOGI HEWAN ( AKKC 254)

SEL SEBAGAI STRUKTUR KEHIDUPAN DAN DIFUSI DAN OSMOSIS Dosen Pengasuh : Drs Kaspul, M.Si Dra. Asri Lestari, M.Pd

Asisten Dosen : Kardina Ayu W Zubaidah

Oleh : Hadi Siswanto A1C209210 Kelompok VIII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN OKTOBER 2011 PRAKTIKUM I

Laporan Akhir Fisiologi Hewan

1

Topik Tujuan

: Sel Sebagai Struktur Kehidupan dan Difusi dan Osmosis : 1. Mengamati morfologi sel epitel pada permukaan dalam pipi. 2. Untuk Mengamati Peristiwa Difusi dan Osmosis yang Terjadi pada Sel Hewan 3. Untuk Memahami Transport Zat yang Dilakukan olah Sel Hewan

Hari/Tanggal : Kamis / 06 Oktober 2011 Tempat I. : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin

ALAT DAN BAHAN Alat: Bahan: Telur itik kosong Larutan gula jenuh + pewarna Lem kastol Vaselin Aquadest Benang Kain lap Mikroskop cahaya Kaca benda dan kaca penutup Becker glass Mistar Pipa kapiler Gunting Kawat penggantung Spuite injection Benang Karton Pipet

II.

CARA KERJA a. Sel sebagai struktur Kehidupan 1. Menggores permukaan dalam pipi dengan menggunakan tusuk gigi 2. Menyiapkan kaca benda yang telah ditetesi satu tetes aquadest 3. Menaruh sel epitel hasil penggoresan ke kaca benda yang telah ditetesi satu tetes aquadest, kemudian meratakannya 4. Menutup preparat dengan kaca penutup 5. Mengamati dengan mikroskop dengan menggunakan perbesaran 10x10 kemudian 10x40. 6. Menggambar bagian-bagian sel hasil pengamatan.

Sel Sebagai Struktur Kehidupan Dan Difusi Dan Osmosis

2

a. Difusi dan Osmosis 1. Membuat larutan garam hingga jenuh. 2. Mencampur dan memberi pewarna merah pada larutan tersebut secukupnya kemudian mengocok(mengaduk) hingga rata. 3. Membuat tempat penggantung dari kawat unutk tempat cangkang telur yang sudah dikosongkan dengan posisi tegak. 4. Mebuat lubang dibagian cangkang telur yang lancip sebesar linhkaran pipa kapiler, kemudian mengeluarkan isi telurnya sampai bersih. 5. Mencuci bagian dalam telur yang sudah kosong dengan air sampai bersih. 6. Menghilangkan bagian kulit yang keras(cangkang) dibagian telur yang bulat dengan diameter 1,5 cm dengan mengunakan spuite tanpa menghilangkan membrane dalamnya. 7. Mengisi telur tersebut dengan laturan gula jenuh dnegan mengguakan spuite hingga penuh dan berisi larutan gula didalamnya. 8. Memasang pipa kapiler pada lubang bagian atas cangkang dan menutup dnegan karton yang sudah diberi lubang sebesar pipa kapiler dan memberi lem hingga tidak bocor. 9. Memasang mistar pada pipa kapiler dan mengisi becker glass dengan air kemudian merendam telur hingga setengah bagian. 10. Mengamati kenaikan larutan permenit sampai dnegan 10 kali pengamatan dan menghitung kenaikan per milliliter dengan merubah ke volume dnegan rumus V tabung= r2t dimana = 3,14, r= jari-jari, dan t= kenaikan larutan permenit, kemudian merata-ratakan. 11. Menghitung tekanan osmotiknya II. TEORI DASAR Makhluk hidup dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yaitu: a. makhluk hidup bersel tunggal Pada makhluk hidup yang tergolong kelompok pertama tubuhnya hanya terdiri dari satu sel tunggal, dengan demikian segala proses yang terjadi di dalam sel itulah yang mendukung kehidupan makhluk hidup tersebut. Sedangkan pada makhluk hidup yang tergolong dalam kelompok kedua tubuhnya disusun oleh banyak sel. Dengan demikian organisasi tubuh pada hewan bersel banyak lebih kompleks dari organisasi tubuh hewan bersel tunggal. Sel memiliki bentuk dan bagian-bagian yang bervariasi. Masing-msing bagian sel memiliki struktur dan fungsi yang berbeda namun keberadaan b. makhluk hidup bersel banyak

Sel Sebagai Struktur Kehidupan Dan Difusi Dan Osmosis

3

masing-masing bagian saling memberikan kontribusi terhadap eksistensi sel tersebut. Pada sel hewan tidak terdapat dinding sel, tetapi terdapat membran plasma yang strukturnya dibangun oleh senyawa lipoprotein. Beberapa bagian pada sel hewan adalah membran plasma, sitoplama dan nukleus (inti sel). Didalam sitoplasma terdapat organel-organel sel seperti retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, ribosom dan lisosom. Zat hidup pembangun membran sel adalah protoplasma. Protoplasama merupakan subtansi kompleks yang secara universal mempunyai variasi tertentu dan mempunyai ciri-ciri hidup yaitu: metabolisme tumbuh dan berkembang bereproduksi iritabilitas adaptasi Protoplasma dibagun oleh bahan organik dan anorganik. Pada tubuh hewan dan manusia protoplasma terdiri dari air, protein, lemak dan mineral. Satu sifat sel universal adalah membran pembatas dibagian terluar sel. Sel tersebut memungkinkan molekul-mplekul hidrofobik melaluinya dari sisi ke sisi lainnya dengan mudah, tetapi dwilapis tersebut merupakan penghalang bagi pelaluan ion-ion Na+, K+, Cl-. Membran seperti ini yang memungkinkan molekul-molekul dan ion-ion tertentu dapat lewat tetapi yang lain tidak dapat. Dengan demikian maka membran sel bersifat semi permeabel. Difusi adalah peristiwa bercampurnya dua macam zat terlarut dari larutan hipertonis kelarutan hipotonis sehingga homogen tanpa diaduk. Sedangkan osmosis adalah peristiwa bercampurnya dua macam zat pelarut dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran selektif semi permeabel. Difusi dan osmosis merupakan bagain dari bentuk pergerakan pasif. Pada proses difusi pergerakan molekul ion dari daerah yang berkonentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah yang berlangsung secara terus menerus dan baru akan berakhir apabila molekul atau ion bergerak dengan arah yang berlawanan kecepatan gerak yang sama dan pada keadaan ini disebut seimbang. Sedangkan osmosis adalah pergerakan molekul melintasi membran dari daerah yang kadar airnya tinggi (kadar zat terlarut rendah) kedaerah yang kadar airnya rendah. Osmosis hanya terbatas pada gerakan molekul air saja dan tidak berlaku bagi pergerakan molekul zat terlartu lain. Osmosis dapat menimbulkan

Sel Sebagai Struktur Kehidupan Dan Difusi Dan Osmosis

4

tekanan osmotik yang besarnya dapat diukur dari permukaan larutan dengan permukaan air. I. HASIL PENGAMATAN a) Sel Sebagai Struktur Kehidupan 1) Pengamatan sel Epitel (Perbesaran 10 X 10) Keterangan : 1. Inti Sel 2. Sel Epitel 3. Membran Sel

1) Pengamatan sel Epitel (Perbesaran 40 X 10) Keterangan : 1. I n ti S e l 2. S e l E p it e l 3. M e m b r a

Sel Sebagai Struktur Kehidupan Dan Difusi Dan Osmosis

5

n S e l

a) Didusi dan Osmosis 1) Gambar Hasil Pengamatan Difusi dan Osmosis Keterangan : 1. Cangkang Telur 2. Gelas Kimia 3. Lapisan Semipermeabel 4. Tinggi permukaaan air 5. Pipa Kapiler 6. Penggaris 7. Kawat

1) Tabel Hasil Pengamatan Ketinggian Volume Larutan Permenit Menit Kenaikan Larutan (mm) Volume (mm)

Sel Sebagai Struktur Kehidupan Dan Difusi Dan Osmosis

6

ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Diketahui : d = 0,5 cm r = 2,5 mm Massa gula 250 gram = 250 = 5 mm

0 15 18 20 0 0 0 0 0 0

0 294,4 353,25 392,5 0 0 0 0 0 0

= 3,14T = 300 Mr gula = 180

a. Konsentrasi Larutan gula n

= Massa gulaMr gula

= 250180= 1,38 Mb. Volume Kenaikan larutan V = . r2.t V1 = 3,14.(2,5)2.0 V2 = 3,14.(2,5)2.15 V3 = 3,14.(2,5)2.18 V4 = 3,14.(2,5)2.20 V5 = 3,14.(2,5)2.0 V6 = 3,14.(2,5)2.0 V7 = 3,14.(2,5)2.0 V8 = 3,14.(2,5)2.0 V9 = 3,14.(2,5)2.0 V10 = 3,14.(2,5)2.0 c. Volume Rata-rata Vrata-rata = V10 = V1 + V2 + V3 + V4 + V5 + V6 + V7 + V8 + V9 + V1010 = 1040,1510 = 104,015 mm3 d. Tekanan Osmotik = 0 mm = 294,4 mm = 353,25 mm = 392,5 mm = 0 mm = 0 mm = 0 mm = 0 mm = 0 mm = 0 mm

Sel Sebagai Struktur Kehidupan Dan Difusi Dan Osmosis

7

P

= n.R.TV = 1,38. 0,082. 300104, 015 = 0,33 atm

a) Berdasarkan Literaur

I.

ANALISIS DATA 1. Sel Sebagai Struktur Kehidupan Menurut Schleiden dan Schwan serta di dukung oleh Max shultze, sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kehidupan. Hal ini berarti bahwa secara struktural, sel merupakan penyusun makhluk hidup, baik

Sel Sebagai Struktur Kehidupan Dan Difusi Dan Osmosis

8

makhluk bersel satu maupun bersel banyak. Selain itu setiap sel melakukan aktivitas kehidupan. Untuk menjaga kelangsungan aktivitasnya, setiap sel mempunyai struktur dan fungsi yang jelas. Berdasarkan pengamatan pada praktikum mengamati morfologi sel epitel permukaan dalam pipi diketahui bahwa sel epitel pada permukaan dalam pipi adalah epitel kompleks bertipe epitel pipih berlapis banyak. Epitel kompleks tersusun oleh beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak yang disebut lapisan germanitiva. Adapun sel epitel memiliki fungsi sebagai berikut : Proteksi Sebagai pelindung untuk melapisi permukaan dalam dan luar tubuh. Absorbsi Epitel yang membatasi permukaan dalam usus selain berfungsi sebagai pelindung juga berperan dalam proses penyerapan hasil-hasil pencernaan makanan. Lubrikasi Sebagian besar saluran-saluran dalam tubuh permukaannya harus tetap basah, sehingga epitel yang menutupi harus mampu menghasilkan cairan tertentu, misalnya epitel yang melapisi vagina. Sekretori Dalam hal ini epitel tersebut bertindak sebagai kelenjar. Pada perhitungannya diketahui konsentrasi gula sebesar 1,38 M dengan rumus massa gula dibagi Mr gula. Sedangkan volume kenaikan larutan adalah pada V2 = 3,14.(2,5)2.15 = 294,4 mm, V3 = 3,14.(2,5)2.18 = 353,25 mm, dan V4 = 3,14.(2,5)2.20 = 392,5 mm. Volume rata-ratanya adalah sebesar 104,015 mm3 dan tekanan osmotiknya sebesar 0,33 atm. 1. Difusi dan Osmosis Pada pengamatan difusi dan osmosis yang dilakukan dapat diketahui bahwa larutan gula jenuh yang ada di dalam cangkang telur mengalami kenaikan pada menit ke 2 dengan kenaikan larutannya 15 mm. Pada menit ke 3 terjadi lagi kenaikan larutan sebesar 18 mm, dimenit ke 4 larutan gula masih mengalami kenaikan larutan sebesar 20 mm. Namun setelah itu larutan gula tidak mengalami kenaikan lagi. Pada praktikum ini, larutan gula tidak mengalami kenaikan pada menit ke 1, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10. Menurut pendapat saya larutan gula tidak mengalami kenaikan mungkin dikarenakan

Sel Sebagai Struktur Kehidupan Dan Difusi Dan Osmosis

9

terjadi kesalahan pada penempelan lem, karton dan lakban, sehingga udara masih bisa masuk ke lubang pada telur yang berisi larutan gula tadi. Atau bisa juga terjadi kebocoran pada selaput membran sehingga larutan gula yang ada di dalam cangkang telur tersebut keluar. Kenaikan larutan gula terjadi karena air masuk ke dalam cangkang telur melalui membran telur yang terendam dalam air. Jika air terus masuk ke dalam cangkang telur maka tekanan di dalam cangkang telur akan semakin tinggi dan larutan gula yang ada di dalamnya akan menekan ke segala arah. Sehingga larutan gula akan masuk ke dalam pipa kapiler dan terus naik untuk menyeimbangkan tekanan di dalam cangkang telur, itulah yang disebut dengan difusi. Sedangkan masuknya air melalui membran plasma telur ke dalam cangkang telur dinamakan plasmolisis. II. KESIMPULAN dapat diketahui bahwa jenis epitel yang terdapat pada bagian dalam permukaan pipi adalah sel epitel pipih berlapis yang mempunyai banyak lapisan sel, semakin kepermukaan bentuknya semakin pipih. 2. Sel epitel pipih berfungsi sebagai proteksi terhadap pengaruh fisis mekanis maupun kimia, dan terdiri dari membran sel, sitoplasma dan nukleus 3. Difusi adalah peristiwa bercampurnya dua macam zat yang terlarut dari larutan hipertonis ke larutan hipotonis sehingga diperoleh larutan homogeny tanpa diaduk. 4. Proses difusi terjadi pergerakan molekul ion dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah yang berlangsung terus menerus dan akan berakhir apabila molekul/ion bergerak dengan arah yang berlawanan dengan kecepatan gerak yang sama (seimbang) 5. Osmosis adalah peristiwa bercampurnya dua macam zat pelarut dari larutan hipotonis melalui membrane yang bersifat selektif permeabel. Osmosis terbatas pada pergerakan molekul air saja dan tidak berlaku bagi pergerakan molekul zat terlarut lain. I. KESIMPULAN Kimbal, J. W. 1992. Biologi Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Lestari, asri & Kaspul. 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. PMIPA FKIP UNLAM : Banjarmasin

1. Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan yang telah dilakukan, maka

Sel Sebagai Struktur Kehidupan Dan Difusi Dan Osmosis

10

Wulangi, Kartolo. S. 1993. Prinsif-prinsif Fisiologi Hewan. DepDikBud. Jakarta.

Sel Sebagai Struktur Kehidupan Dan Difusi Dan Osmosis

11