PPW - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewSemua harus berpijak pada lahan sebagai...

11
PPW I. Wilayah, kawasan dan Lahan, II. Daya dukung lahan III. Analisis alokasi peruntukan lahan IV. Analisis dampak V. Peruntukan lahan VI. Perencanaan VII. Pengembangan Wilayah VIII. Keberlanjutan IX. Etika pemanfatan wilayah X. Penyusunan RTRW XI. Rencana Induk pengembangan Kawasan XII. Penyusunan Roadmap 1

Transcript of PPW - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewSemua harus berpijak pada lahan sebagai...

PPWI. Wilayah, kawasan dan Lahan, II. Daya dukung lahanIII. Analisis alokasi peruntukan lahanIV. Analisis dampakV. Peruntukan lahanVI. PerencanaanVII. Pengembangan WilayahVIII. KeberlanjutanIX. Etika pemanfatan wilayahX. Penyusunan RTRWXI. Rencana Induk pengembangan KawasanXII. Penyusunan Roadmap

1

I. WILAYAH, KAWASAN DAN LAHAN

Wilayah merupakan istilah umum untuk menyatakan suatu segmen dalam hamparan bumi. Sedang Kawasan mengandung pengertian suatu yang ada pengelolanya, bersifat tidak netral, atau ada yang mengurusi. Membangun kawasan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan daya guna secara berkelanjutan bagi kemanfaatan manusia. Menciptakan daya guna berarti yang tadinya belum berdayaguna menjadi berdayaguna. Contoh: rawa yang diubah menjadi kolam ikan atau persawahan sehingga menjadi berdayaguna. Atau danau (alamiah) yang dimanfaatkan untuk Perikanan komersial (commercial fishery). Menciptakan dayaguna diartikan sebagai meningkatkan yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan, karena untuk memenuhi keinginan masyarakat. Contoh: prasarana kawasan permukiman, yang pada awalnya becek, sempit menjadi lalu lintas yang lancar. Sehingga dayaguna kawasan tersebut ditingkatkan.

Gambar . Lahan Rawa untuk tambak

Ada 3 cerapan (perception) dasar:1. Kawasan merupakan perwujudan sumberdaya dan kimah (asset), atau kekayaan

yang dapat dimanfaatkan.2. Prospek jangka panjang ke masa depan, sehingga yang dikerjakan tidak habis

dalam waktu dekat.3. Keterlanjutan manfaat, sehingga manfaat dapat diperoleh secara terus menerus.

Cerapan pertama mengkonotasikan makna lahan. Dengan demikian pengaturan penggunaan kawasan harus memenuhi distribusi harkat lahan, yaitu: kemampuan dan kesesuaian. Yang dikelola bukan ruang dan tempat, tetapi kemanfaatan dari kawasan tersebut. Ini yang dapat menimbulkan istilah “hukum tata ruang”. Tetapi dengan pengertian yang diinginkan sebenarnya “lahan”. pengertian tataruang yang sebenarnya sebagai berikut. Misalnya dalam menata ruang klas, di pojok untuk meja, yang lain untuk kursi, dsb. Atau penataan ruang dalam rumah, maka akan ditat berdasarkan ketersediaan ruang dan menurut keinginan yang menata. Adapun penataan lahan, maka yang ditata bukan ruang, akan tetapi kemampuan dan kemanfaatannya dari ruang tersebut. Misalnya bagian ini sesuai untuk apa? Yang lain sesuai untuk yang lain, dsb.untuk dapat mengatur diperlukan pedoman dari kawasan sehingga dapat mencerminkan sifat, yang kemudian untuk menilai kemampuan. Dalam hal ini kalau hanya berpijak pada ruang semata, penilaian seperti ini tidak dapat dijalankan.

2

Dalam pengertian wilayah, sulit diketahui jenis tanah, relief, satuan lahan, iklim dsb. Akan tetapi dengan pengertian lahan, maka sangat mudah melihat semua anasir lahannya.

Lahan dapat diuraikan menjadi komponennya. Misalnya iklim dapat berpengaruh terhadap timbulan (iklim kering maka timbulan tajam-tajam, akan tetapi untuk daerah yang banyak hujan maka bentuknya membulat. Iklim juga dapat berpengaruh terhadap vegetasi, tanah, air tanah dsb. Akan tetapi geologi juga berpengaruh terhadap timbulan dari air tanah.

Bagaimana hubungan antar lahan dan manusia?Manusia mempunyai latar belakang terhadap pemanfaatan lahan. Aspek pemanfaatan lahan, yaitu untuk pertanian, jasa, pertambangan, dsb tergantung pada gatra mana yang akan diterapkan.Latar belakang pemanfaatan lahan: ekonomi, sosial, atau budaya. Misalnya pertanian, maka latar belakangnya adalah ekonomi, sosial, budaya, atau keamanan.Lahan diharkatkan menggunakan 3 konsep, yaitu:

1. Sebagai kenyataan, maka hasilnya berupa klasifikasi dasar, yang tidak didasarkan atas kemanfaatan tertentu.

2. Sebagai fakta, klasifikasi didasarkan atas kegunaan, sehingga hasilnya adalah klasifikasi fungsi.

3. Menurut persepsi, maka hasilnya berupa klasifikasi nilai.

Semua harus berpijak pada lahan sebagai konsep, yaitu:1. Ekosistem2. Jabaran fungsional, yaitu lingkungan hidup3. Dinamis, dalam arti sekarang yang dianggap baik dapat berubah pada masa

yang akan datang4. Holistik, yang berarti tidak satu demi satu tetapi disatukan dalam satu evaluasi.

Lahan sebagai persepsiPersepsi antara orang satu dengan yang lain dapat berbeda.

Untuk orang perdesaaan, maka lahan sebagai sumber kehidupan, karena lahan sebagai tempat untuk bercocok tanam.

Bagi penduduk perkotaan, lahan sebagai ruang atau tempat, sehingga mereka memafaatkan lahan untuk permukiman.

Bagi seorang penambang maka lahan sebagai bahan mentah Bagi ekonom, lahan sebagai kimah (aset) karena lahan dianggap sebagai

barang ekonomi. Bagi anak-anak, lahan sebagai tempat bermain Bagi penyair, lahan sebagai tema Bagi patriot, lahan sebagai lambang.

3

Gambar . Lahan sebagai tempat bermain

Gambar . Lahan tambang

Cerapan kedua:Gagasan kebijakan strategis yang holistik, terpadu, antisipatif, adaptif, lentur dan optimisasi.

Cerapan ke 3Isyarat kepentingan pendampingan sinergistik dengan upaya konservatif sehingga dicapai keterlanjutan.

Beberapa Takrif (definisi) Wilayah yaitu suatu bagian dari suatu kawasan

Kawasan yaitu suatu daerah yang berada di bawah yuridis suatu bangsa/pemerintahan/negara/penguasa.

Sehingga: kawasan merupakan wilayah yang di dalamnya ada aturan.

Wilayah: suatu hamparan lahan yang luas atau daerah atau lingkungan kegiatan.Wilayah dapat dibatasi berdasarkan kegiatan manusia:

Administrasi Alami (wilayah rawa, iklim kering, dsb) Buatan (jalan raya, kota)

4

Gambar . Batas wilayah administratif

Wilayah merupakan sebagian atau keseluruhan hamparan sistem lahan Wilayah yaitu keseluruhan hamparan ragam ekosistem.

Contoh: padang rumput, estuari Wilayah pada hakekatnya merupakan lahan, karena dicirikan oleh segala

tampakan yang ada di tempat itu, baik alami maupun buatan manusia, sejauh tampakan tampakan itu mempengaruhi harkat suatu wilayah.

Tampakan alami: Tanah Iklim Geologi Bentukmuka lahan Pola air Vegetasi Marga satwa

Tampakan buatan: Waduk Jaringan irigasi Jalan raya Kawasan industri

Wilayah (konotasi lahan)Yaitu wahana sumberdaya dan ekosistem dan tempat manusia menuntut penghidupan yang baik.

Lahan adalah:hamparan darat yang merupakan keterpaduan sumberdaya alam dan budaya

Sumberdaya alamadalah segala sumberdaya yang ada sebagai hasil pembentukan alam, misal: tanah, sungai, pantai dsb.

5

Budaya adalahsumberdaya yang ada karena dibentuk orang, misal: waduk, sawah, permukiman.

Bedanya dengan instinct?

Beberapa Pandangan Tentang Lahan Lahan juga mengandung sejumlah ekosistem; misalnya hutan dan sekaligus

manjadi bagian dari ekosistem-ekosistem yang dikandungnya. Sehingga lahan juga disebut sebagai sumberdaya paripurna (overall) yaitu menyeluruh.

Lahan juga merupakan konsep holistik (satu keutuhan), dinamik dan geografik (karena menyangkut kawasan). Lahan bersifat holistik karena berpangkal pada kebulatan fungsi dan struktur. Sehingga mengelola lahan tidak sebagian-sebagaian, tetapi merupakan satu kesatuan.

Konsep dinamis karena hubungan fungsional dan struktural antar anasir lahan dapat berganti karena tempat dan waktu. Misalnya: tanah >< hutan, di satu temp[at, dapat berbeda dengan hutan>< tanah di tempat yang lain. Tanah di hutan muda akan berbeda dengan tanah yang berkembang di hutan tua.

Konsep geografis karena lahan merupakan tembereng (segmen) terestrial. Dengan ini kawasan dapat ditampilkan secara parametris dan dapat dianalisis secara kuantitatif.

Anasir Lahan:1. Abiotik: tanah, atmosfer, relief, air dan gejala hidrologi, litosfer dan gejala geologi

(volkanisme).2. Biotik: biosfer, flora dan fauna alami. Sedang yang dibudidayakan termasuk

antropogen.3. Antrtopogen: karena manusia mempunyai kekhususan dibanding dengan

makhluk lain. Adapun hewan hanya mempunyai naluri. Misalnya burung dapat membuat sarang. Tetapi dari dulu sampai sekarang bentuk sarang akan khas untuk tiap jenis burung.

Acuan Lahan

6

Adapun flora dan fauna di dalam tanah ; yaitu bakteri, fungi, ganggang, cacing, rayap, rodentia kecil dll, dalam pustaka tanah disebut edafon.

Selaku anasir lahan

Atmosfer

Iklim

Hidrosfer (air) Biosfer

Pedosfer (Tanah)

Litosfer (mineral, batuan, geologi)

Litosfer (bentuk muka darat)

Antroposfer (makhluk)

Rekayasa, teknologi, lembaga

Selaku pengguna lahan

Gaya faktor kapasitas

Daur energi dan air

Daur air dan mineral

Daur BO dan mineral

Bahan induk

Faktor kapasitas

7

Edafon tidak tercakup dalam anasir tanah, tidak dalam flora dan fauna, sehingga masuk dalam Pedosfer. Adapun vegetasi yang ditanam orang adalah antropogen.

Lahan dapat diperikan sebagai sistem yang maujud (exist) oleh topangan berbagai reaksi antar media di kalangan gejala-gejala muka daratan: atmosfer, biosfer, hidrosfer, pedosfer dan antroposfer.

Kalau salah satu hilang maka lahan menuju kerusakan. Sehubungan dengan kehidupan manusia, lahan sebagai fakta yang berpengaruh sangat penting atas penggunaan kawasan oleh manusia pada waktu kini sampai mendatang. Dengan kata lain lahan merupakan keseluruhan lingkungan hidup yang memberikan peluang bagi manusia untuk menjalani kehidupan.Permasalahan di masyarakat adalah perbedaan cerapan. Hal ini berpengaruh dalam menentukan arah kebijakan dalam pemanfaatan lahan. Dengan ini pembangunan kawasan perlu asas berkeadilan (equitable) yang tidak banyak bertentangan dengan berbagai kepentingan. Merancang pembangunan kawasan merupakan mengatur kesinambungan reaksi-reaksi antarmuka di kalangan anasir lahan. Sehingga Tataguna lahan tidak hanya sekedar membagi ruang, tetapi hubungan antar anasir dapat diatur secara sinambung. Bentuk-bentuk reaksi: mendaur, pertukaran dan alihrupa (transformasi) dalam hal bahan dan energi.Dalam hal tersebut, tanah sangat menentukan. Sehingga tanah sebagai pelaku dasar bagi kemaujudan dan perilaku lahan. Meskipun tanah juga termasuk komponen budaya, tetapi tidak semua hasil kerja manusia, tetapi tidak harus disebut hewan perlu lahan. Yang termasuk adalah antropogen yang tetap dan berpengaruh nyata atas penggunaan seterusnya. Misal: jalan setapak bukan komponen lahan. Akan tetapi yang masuk adalah: sawah, kota, jalan raya, desa, dsb.

Harkat lahan:Instrumental, yaitu penilaian atas dasar kegunaan langsung. Misalnya lahan ditanami jagung maka diperoleh keuntungan.Harkat intrinsik (hakiki), yaitu pensifatan yang dimiliki oleh lahan apa adanya, contoh pemandangan, maka aslinya.

Tujuan Pembangunan kawasantujuan pembangunan kawasan tergantung pada para pemangku kepentingan (stakeholder) dan kibijakan strategis ketataprajaan. Tujuan didasarkan atas diagnostik sendiri-sendiri, sehingga satu lahan baik untuk pertanian, akan tetapi belum tentu baik untuk permukiman.Ada 4 aspek tujuan pembangunan:

1. Ketermukiman (habitatability) bagi manusia secara layak (aspek sosial)2. Produktivitas barang, jasa atau lainnya bagi kepentingan manusia (aspek

ekonomi).3. Income producing capacity bagi penduduk yang bersangkutan4. Keadaan biofisik, sosial, budaya dan ekonomi yang membuka pelu ang bagi

pranata penataan kawasan yang bersangkutan berdasar aspek konservasi dan pemerataan.

Para birokrat yang didukung teknisi dan legalitas hak guna usaha sangat penting untuk usaha pembangunan yang berkelanjutan. Contoh: bandara Cengkareng, yang sebelumnya rancangan 20 tahun dipertuntukkan pengembangan tambak udang.

8

Dengan rancangan ini sudah dibuatkan prasaran berupa saluran-saluran. Akan tetapi kemudian berubah menjadi bandara. Sebagai akibatnya saluran-saluran air tertutup oeh jalan tol. Dengan kondisi ini maka pada waktu hujan mudah terjadi banjir.

Dalam pemanfaatn lahan perlu azas moral, yang diperlukan untuk menilai salah atau benar. Sebagai pegangan adalah etika

Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya (PU, 2003).

Kawasan lindung:Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan

Kawasan budidaya:Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan

KAWASAN PERKOTAAN (Dep PU, 2003):Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

KAWASAN PERDESAAN:Kawasan yang mempunyai kegiatan-kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemeirntahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Kriteria umum kawasan perkotaan (Kepmen Kimpraswil no 327 th 2002)::1. Memiliki fungsi kegiatan budidaya utama bukan pertanian atau lebih dari 75%

mata pencaharian penduduknya di sektor perkotaan2. Memiliki jumlah penduduk sekurang-kurangnya 10.000 jiwa3. Memiliki kepadatan penduduk sekurang-kurangnya 50 jiwa per ha4. Memiliki fungsi sebagai pusat koleksi dan distribusi pelayanan barang dan jasa

dalam bentuk sarana dan prasarana pergantian moda transportasi.

H.S. Yunus. 2004. Struktur Tata Ruang Kota. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

9