PPT.pptx

44
LAPORAN KASUS OPERASI SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI BEKAS SC Pembimbing : dr. Wahyu Jatmika, Sp.OG MELIAN ANITA- 11.2011.119

Transcript of PPT.pptx

LAPORAN KASUS kehamilan serotinus dengan letak lintang dan plasenta letak rendah

LAPORAN KASUSOperasi Sectio Caesaria atas indikasi bekas SCPembimbing : dr. Wahyu Jatmika, Sp.OG

MELIAN ANITA- 11.2011.119

1MELIAN ANITA 11-2011-119A. IDENTITAS PASIENMasuk Rumah Sakit: 01 Juni 2012 pukul 19.52Keluar Rumah Sakit: 04 Juni 2012 pukul 14.00

No RM : 150598Nama : Ny. EUsia : 30 tahun 9 bulan 7 hari Pendidikan : SMAAgama : IslamPekerjaan : Ibu rumah tangga Suku / bangsa: Indonesia / Jawa Alamat : Ngembalrejo, 08/01 Bae, KudusGIIPIA0 ; Hamil 38 minggu

B. ANAMNESISDiambil dari : Autoanamnesis, Ny E, Tanggal : 02 Juni 2012, Pukul: 08.00 WIB

Keluhan Utama : perut terasa kencang sejak 1 hari yang laluRiwayat Penyakit Sekarang 1 hari SMRS, OS mengalami perut terasa mules dengan intensitas jarang. 5 jam SMRS, OS pergi ke bidan untuk kontrol perutnya yang mulai terasa mules walaupun dengan intensitas jarang. Kemudian dirujuk ke RSMR atas indikasi bekas SC.lanjutanRiwayat Haid : Menarche : 14 tahun Siklus Haid : 28 hari, teraturLama Haid : 10 hari HPHT : 05 September 2011HPL : 12 Juni 2012Riwayat Perkawinan : 1 x, umur 24 tahun, lamanya 6 tahun lanjutanRiwayat Obstetri

Riwayat KB : ikut KB 3 bulan selama 4tahunRiwayat ANC : 7 kali dengan Bidan; 5 kali dengan Dokter

lanjutanRiwayat Penyakit Dahulu : DM (-), ginjal (-), jantung (-), hipertensi (-), asma (-), alergi obat (-)

Riwayat Penyakit Keluarga : DM (-), ginjal (-), jantung (-), hipertensi (-), asma (-), alergi obat (-)

C. PEMERIKSAAN FISIKSTATUS GENERALIS (01 Juni 2012)Kesadaran: Compos MentisKeadaan Umum: Tampak sakit ringanTinggi badan: 155 cmBerat badan: 60 kgIMT: 25Tekanan darah: 110/ 70 mmHgNadi: 88 kali / menitSuhu : 36 CPernapasan: 24 kali / menit, jenis thoracoabdominal

Kepala: mesocephal Mata : konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)THT: dalam batas normal, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-)Jantung: BJ I dan II reguler, gallop - , murmur -Paru-paru : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-Abdomen : hepar dan lien tidak teraba Genitalia eks.: dalam batas normalEkstremitas : Atas : edema -/-Bawah: varices -/-, edema kaki -/-Turgor Kulit : baik

STATUS OBSTETRI (01 Juni 2012)Inspeksi Kepala : mesocephal, chloasma gravidarum (-) Payudara : pembesaran payudara (+), pengeluaran ASI(-), hiperpigmentasi areola mammae (+), Papila mammae menonjol (+), striae livide dan striae albicans (-) Perut : Membuncit membujur, linea nigrae (+), striae livide (-), striae albicans (-) Vulva: PPV (-)

PalpasiLeopold I: TFU = 3 jari di bawah processus xyphoideus Teraba keras, bulat, melenting, ballottement (-)Leopold II: Teraba keras, memanjang pada bagian kanan, Leopold III: Teraba bagian besar, lunak, bulat, melenting, ballottement (+)Leopold IV: konvergenTBJ : - His : 1 x dalam 10 menit (jarang)AuskultasiDenyut jantung janin (+) 12-12-12, total 144x/ menit, Teratur.

VT belum ada pembukaan; KK (+), portio tebalBagian bawah janin kepala, V masih tinggiPuKaUbun-ubunPEMERIKSAAN PENUNJANGLABORATORIUM RUTINDarah Rutin pada tanggal 01 Juni 2012 Waktu Periksa Pukul 20.07 WIB

Eosinofil %4.5 (H)Netrofil Segmen %73.3 (H)Limfosit %13.9 (L)Monosit %8.1 (H)RDW16.7 (H)LED60/80 (H)

E. DIAGNOSISDiagnosis kerja: GII PI A0, 30 tahun, Hamil 38 minggu aterm Anak I hidup intrauterineLetak kepala, V masih tinggi, PuKaBelum inpartuF. SIKAPPemeriksaan VT untuk mengetahui kemajuan persalinanObservasi KU, HIS, DJJ, pengeluaran pervaginam, penurunan kepala, Bundle ringInfus RL 20 tetes per menitCukurPasang kateterInformed consentTindakan Terminasi kehamilan : Pro SC dengan cara Sectio caecarea trans profunda (cito)Edukasi pasienBeritahu keadaan yang terjadi Memberitahukan dan menjelaskan keadaan janinBeritahu tindakan yang akan dilakukan Ibu miring kiri untuk sirukulasi darah ibu lebih baik sehingga janin mendapat aliran yang baik.Bed restG. PROGNOSISPROGNOSIS Power : dubia ad malam karena his tidak adekuatPassage : dubia, (curiga panggul sempit, dengan riwayat SC tahun 2007Passanger : Dubia jika dilakukan pervaginam, Ad bonam jika dilakukan perabdominam (sectio caecaria)H. FOLLOW UP01 Juni 2012 21.35 WIB Pasien di operasi di kamar operasi Dilakukan anestesi spinalDiagnosa post op : Bekas SC dan adhesiLahir bayi perempuan, BB 3300 gram, panjang 47 cm, APGAR Score 10-10-10

(LAPORAN OPERASI TERLAMPIR)Instruksi post op :Amoxan3 x 1 gram IVAlinamin (Mengandung / ml : Fursultiamine HCI/Thiamini tetrahydrofurfuryl disulfidum hydrochloridum 2,73 mg (sesuai dengan basanya TTFD 2-5 m9)2 x 1 ampul IVVit C 1 x 1 gram IVTradyl (Tramadol HCl)2 x 1 ampul IVCek HB post operasiLABORATORIUM RUTINDarah Rutin pada tanggal 02 Juni 2012 Waktu Periksa Pukul 00.06 WIBHb10.5 (L)g/dl02 Juni 2012 18.00 WIB S : Nyeri bekas jahitan O: Tekanan darah 130/80 mmHg, Suhu 36.60C, Nadi 84x/menit, RR 20x/menit Keadaan Umum baik Kesadaran Compos mentis Flatus (-) TFU : 1 jari diatas umbilikus VU : tidak teraba ASI : belum keluar PPV : (+) Ganti 2 pembalutA: PI A0, 21 tahunPost OP SC atas indikasi bekas SC dan adhesi hari 1P:Observasi KU, TTVPuasaCek urineTeruskan pengobatanURINE Urine Lengkap pada tanggal 02 Juni 2012 Waktu Periksa Pukul 23.11 WIB

Benda Keton(+)Eritrosit4-6Leukosit5-6

03 Juni 2012 18.00 WIB S : Nyeri bekas jahitan O: Tekanan darah 120/80 mmHg, Suhu 36,80C, Nadi 84x/menit, RR 20x/menit Keadaan Umum baik Kesadaran Compos mentis Flatus (+) TFU : 1 jari diatas umbilikus VU : tidak teraba ASI : belum keluar PPV : (+) Ganti 1 pembalutA: PI A0, 21 tahun Post OP SC atas indikasi bekas SC dan adhesi hari 2P:Observasi KU, TTVBoleh makan, minumBactecyn2 x 1 tabletPospargin2 x 1 tabletZegavit1 x 1 tabletAlinamin2 x 1 tabletTradyl1 x 1 ampulVitamin C1 x 1 ampulAlinamin1 x 1 ampulAmoxan1 x 1 ampul

04 Juni 2012 08.00 WIB S : Keluhan (-) O: Tekanan darah 120/70 mmHg, Suhu 36,40C, Nadi 88x/menit, RR 20x/menit Keadaan Umum baik Kesadaran Compos mentis Flatus (+) TFU : sejajar umbilikus VU : tidak teraba ASI : belum keluar PPV : (+) Ganti 1 pembalut dengan flekA: PI A0, 21 tahun Post OP SC atas indikasi bekas SC dan adhesi hari 3P:Observasi KU, TTVGanti balutBoleh pulangTeruskan pengobatan

SECTIO CAESARIA

A. DEFINISISuatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.

JenisSeksio sesarea Klasik: pembedahan secara SangerSeksio sesarea transperitoneal profunda (supra cervicalis = lower segmen caesarean section)Seksio sesarea diikuti dengan histerektomi (caesarean hysterectomy = seksio histerektomi)Seksio secara ekstraperitonealSeksio secara vaginal

B. INDIKASIIndikasi Ibu :Panggul sempit absoluteTumor-tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksiStenosis serviks/vaginaPlasenta previaDisproporsi sefalopelvikRuptura uteri membakat

Indikasi janin:Kelainan letakGawat janinPada umumnya seksio sesarea tidak dilakukan pada:Janin matiSyok, anemia berat, sbeelum diatasiKelainan congenital berat (monster)

C. PROSEDURTeknik Seksio Sesarea KlasikMula-mula dilakukan desinfeksi pada dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain suci hamaPada dinding perut dibuat insisi mediana mulai dari atas simfisis sepanjang 12 cm sampai bawah umbilicus lapis demi lapis sehingga kavum peritoneal terbukaDalam rongga perut di sekitar rahim dilingkari dengan kasa laparotomiDibuat insisi secara tajam dnegan pisau pada segmen bawah rahim (SBR), kemudian diperlebar secara sagital dengan guntingSetelah kavum uteri terbuka, selaput ketuban dipecahkan. Janin lahir dengan meluksir kepala dan mendorong fundus uteri. Setelah janin lahir seluruhnya, tali pusat dijepit dan dipotong diantara kedua penjepit

Plasenta dilahirkan secara manual. Disuntikkan 10 U oksitosin ke dalam rahim secara intramuralLuka insisi SAR dijahit kembaliLapisan I: endometrium bersama miometrium dijahit secara jelujur benang catgut kromikLapisan II: hanya miometrium saja dijahit secara simpul (berhubung otot SAR sangat tebal) dengan catgut khromikLapisan III: perimetrium saja, dijahit secara simpul dengan benang catgut biasa Setelah dinding rahim selesai dijahit, kedua adneksa dieksplorasiRongga perut dibersihkan dari sisa-sisa darah dan akhirnya luka dinding perut dijahit

Indikasi Seksio Sesarea KlasikBila terjadi kesukaran dalam memisahkan kandung kencing untuk mencapai segmen bawah rahim, misalnya karena adanya perlekatan-perlekatan akibat pembedahan seksio sesarea yang lalu, atau adanya tumor-tumor di daerah segmen bawah rahimJanin besar dalam letak lintangPlasenta previa dengan insersi plasenta di dinding depan segmen bawah rahim

Teknik Seksio Sesarea Transperitoneal ProfundaMula-mula dilakukan desinfeksi pada dinding perut dan lapangan operasi dipersempit dengan kain suci hamaPada dinding perut dibuat insisi mediana dari atas simfisis sampai di bawah umbilicus lapis demi lapis sehingga kavum peritonei terbukaDalam rongga perut di sekitar rahim dilingkari dengan kasa laparotomiDibuat bladder-flap, yaitu dengan menggunting peritoneum kandung kencing (plika vesikouterina) di depan segmen bawah rahim (SBR) secara melintang. Plika vesikouterina ini disisihkan secara tumpul kea rah samping dan bawah, dan kandung kencing yang telah disisihkan ke arah bawah dan samping dilindungi dengan speculum kandung kencing

Dibuat insisi pada segmen bawah rahim 1 cm di bawah irisan plika vesikouterina tadi secara tajam dengan pisau bedah 2 cm, kemudian dipelebar melintang secara tumpul dengan kedua jari telunjuk operator. Arah insisi pada segmen bawah rahim dapat melintang (transversal) sesuai cara Kerr; atau membujur (sagital) sesuai cara KronigSetelah kavum uteri terbuka, selaput ketuban dipecahkan, janin dilahirkan dengan meluksir kepalanya. Badan janin dilahirkan dengan mengait kedua ketiaknya. Tali pusat dijepit dan dipotong, plasenta dilahirkan secara manual. Ke dalam otot rahim intra mural disuntikkan 10 U oksitosin

Luka dinding rahim dijahitLapisan I: dijahit jelujur, pada endometrium dan miometriumLapisan II: dijahit jelujur hanya pada miometrium sajaLapisan III: dijahit jelujur pada plika vesikouterinaSetelah dinding rahim selesai dijahit, kedua adneksa dieksplorasiRongga perut dibersihkan dari sisa-sisa darah dan akhirnya luka dinding perut dijahit

Kelebihan :Mengeluarkan janin dengan cepatTidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarikSayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal

KekuranganInfeksi mudah menyebar secara intra abdominal karena tidak ada reperitonealis yang baikUntuk persalinan yang berikutnya lebih sering terjadi rupture uteri spontanSC ismika atau profundal (low servical dengan insisi pada segmen bawah rahim)

Teknik Seksio-histerektomiSetelah janin dan plasenta dilahirkan dari rongga rahim, dilakukan hemostasis pada insisi dinding rahim, cukup dengan jahitan jelujur atau simpulUntuk memudahkan histerektomi, rahim boleh dikeluarkan dari rongga pelvisMula-mula ligamentum rotundum dijepit dengan cunam Kocher dan cunam Oschener kemudian dipotong sedekat mungkin dengan rahim, dan jaringan yang sudah dipotong diligasi dengan benang catgut khromik no O. Bladder flap yang telah dibuat pada waktu seksio sesarea transperitoneal profunda dibebaskan lebih jauh ke bawah dan lateral. Pada ligamentum latum belakang dibuat lubang dengan jari telunjuk tangan kiri di bawah adneksa dari arah belakang. Dengan cara ini ureter akan terhindar dari kemungkinan terpotong

Melalui lubang pada ligamentum latum ini, tuba Falopii, ligamentum utero-ovarika, dan pembuluh darah dalam jaringan tersebut dijepit dengan 2 cunam Oschener lengkung dan di sisi rahim dengan cunam Kocher. Jaringan di antaranya kemudian digunting dengan gunting Mayo. Jaringan yang terpotong diikat dengan jahitan transfiks untuk hemostasis dengan catgut no 0.Jaringan ligamentum latum yang sebagian besar adalah avaskular dipotong secara tajam ke arah serviks. Setelah pemotongan ligamentum latum sampai di daerah serviks, kandung kencing disisihkan jauh ke bawah dan samping

Pada ligamentum kardinale dan jaringan paraservikal dilakukan penjepitan dnegan cunam Oshener lengkung secara ganda, dan pada tempat yang sama di sisi rahim dijepit dengan cunam Kocher lurus. Kemudian jaringan di antaranya digunting dengan gunting Mayo. Tindakan ini dilakukan dalam beberapa tahap sehingga ligamentum kardinale terpotong seluruhnya. Puntung ligamentum kardinale dijahit transfiks secara ganda dnegan benang catgut khromik no 0Demikian juga ligamentum sakro-uterina kiri dan kanan dipotong dengan cara yang sama, dan diligasi secara transfiks dengan benang catgut khromik no 0.Setelah mencapai di atas dinidng vagina serviks, pada sisi depan serviks dibuat irisan sagital dengan pisau, kemudian melalui insisi tersebut dinding vagina dijepit dengan cunam Oschener melingkari serviks dan dinding vagina dipotong tahap demi tahap. Pemotongan dinding vagina dapat dilakukan dengan gunting atau pisau. Rahim akhirnya dapat diangkat

Puntung vagina dijepit dengan beberapa cunam Kocher untu hemostasis. Mula-mula puntung kedua ligamentum kardinale dijahitkan pada ujung kiri dan kanan puntung vagina, sehingga terjadi hemostasis pada kedua ujung puntung vagina. Puntung vagina dijahitkan secara jelujur untuk hemostasis dengan catgut khromik. Puntung adneksa yang telah dipotong dapat dijahitkan digantungkan pada puntung vagina, asalkan tidak terlalu kencang. Akhirnya puntung vagina ditutup dengan retro-peritonealisasi dengan menutupkan bladder-flap pada sisi belakang puntung vaginaSetelah rongga perut dibersihkan dari sisa darah, luka perut ditutup kembali lapis demi lapis

D. KOMPLIKASIKemungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini antara lain :1. Infeksi puerperal ( Nifas )Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hariSedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit kembungBerat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik2. PerdarahanBanyak pembuluh darah yang terputus dan terbukaPerdarahan pada plasenta 3. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila peritonealisasi terlalu tinggi4. Kemungkinan rupture tinggi spontan pada kehamilan berikutnya

Anak keTahun PersalinanJenis KelaminUmur KehamilanJenis PersalinanPenolongHidup/matiRiwayat nifasASI sampai umur

1 2007Laki-laki9 bulanSCDokterHidupBaik2 tahun

22012HamilIni