ppt
-
Upload
sitiaisyahd -
Category
Documents
-
view
32 -
download
0
Transcript of ppt
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKANIBU RUMAH TANGGA TERHADAP PEMERIKSAAN
PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
DI KELURAHAN …… KECAMATAN…..TAHUN 2013
Pembimbing : Dr. Ismiralda SiregarOleh : Siti Aisyah D
Rizki AninditaM.Faridz SyahrianAlviera YuliandraTaya Rizki Arini
BAB 1PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kanker payudara adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang.
Dalam rangka untuk mengurangi resiko kematian akibat kanker payudara, SADARI atau pemeriksaan payudara klinis sudah dipromosikan sejak beberapa tahun yang lalu sebagai metode skrining untuk mendiagnosa kanker payudara pada stadium awal.
Perhatian terhadap SADARI memang tinggi akan tetapi prakteknya masih rendah
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tahun 2007 di Desa Kalangan, terutama beberapa wanita dewasa awal yang belum mendapat informasi kesehatan tentang SADARI, mengemukakan bahwa kurang mengerti tentang SADARI, bagaimana cara melakukannya serta bagaimana bentuk benjolan apabila ditemukan sedangkan sebagian para wanita yang sebelumnya telah mendapat informasi mengemukakan melakukan SADARI karena takut terkena kanker payudara .
Penelitian mengenai Gambaran Perilaku dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap Perilaku SADARI dalam Deteksi Dini Kanker Payudara dilakukan sehubungan dengan tingginya angka kematian kanker payudara di dunia.
Diharapkan penelitian ini dapat membantu untuk mengetahui gambaran perilaku dan sikap ibu rumah tangga sehingga kita bisa lebih mempromosikan gerakan SADARI dan mengurangi angka kematian kanker payudara
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah berupa :
Bagaimana Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Rumah Tangga Mengenai Metode SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan .. Kecamatan .. pada tahun 2013?
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang bersangkutan. Apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik yang dapat diamati secara langsung atau tidak langsung.
Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara:
Perilaku
TINGKAT PENGETAHUANSegala sesuatu yang diketahui
mengenai hal sesuatu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
(Notoatmodjo, 2006)
Pengetahuan
Reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. (Soekidjo, 2007)
TINGKATAN SIKAP
Sikap
Tingkat praktek menurut Notoadmodjo (2003):
Tindakan
KANKER PAYUDARA
DEFINISI
Kanker payudara proliferasi malignan dari sel-sel epitel yang membentuk duktus atau lobulus pada payudara (Lippman, 2008).11).
PREVALENSI
Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak dijumpai pada wanita baik di negara maju ataupun di negara berkembang. Insidensi kanker payudara meningkat di negara berkembang karena adanya peningkatan ekspektasi harapan hidup, peningkatan urbanisasi dan adanya adaptasi gaya hidup (WHO, 2013).
Etiologi dan Faktor Resiko
Faktor Genetik Faktor Hormonal Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup
Patogenesis Perubahan Genetik
Mutasi yang mempengaruhi protoonkogen dan gen penekan tumor di epitel payudara ikut serta dalam proses transformasi onkogenik. Di antara berbagai mutasi tersebut, yang paling banyak dipelajari adalah ekspresi berlebihan protoonkogen ERBB2 (HER2/NEU), yang diketahui mengalami amplifikasi pada hampir 30 % kanker payudara.
Pengaruh Hormon Kelebihan estrogen endogen, atau yang lebih tepat, ketidakseimbangan hormon, jelas berperan penting. Banyak faktor risiko yang telah disebutkan – usia subur yang lama, nuliparitas, dan usia lanjut saat memiliki anak pertama – mengisyaratkan peningkatan pajanan ke kadar estrogen yang tinggi saat daur haid.
Faktor Lingkungan Pengaruh lingkungan dan perbedaan geografik dalam prevalensi. Faktor lingkungan lain yang penting adalah radiasi dan estrogen-estrogen
Stage 0 Tis N0 M0
Stage I T1a N0 M0
Stage IIA T0 N1 M0
T1a N1 M0
T2 N0 M0
Stage IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stage IIIA T0 N2 M0
T1a N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
Stage IIIB T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0
Stage IIIC Any T N3 M0
Stage IV Any T Any N M1
Tabel 1.4. TNM Stage Groupings
DIAGNOSIS
Gejala yang yang paling sering meliputi : Penderita merasakan adanya perubahan pada payudara
atau pada puting susunya Penderita melihat perubahan pada payudara atau pada
puting susunya Keluarnya sekret atau cairan dari puting susu Pada awal kanker payudara biasanya penderita tidak
merasakan nyeri.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Inspeksi bentuk, ukuran, dan simetris dari kedua payudara, apakah terdapat edema (peau d’orange), retraksi kulit atau puting susu, dan eritema.
Palpasi
Dilakukan palpasi pada payudara apakah terdapat massa, termasuk palpasi kelenjar limfe di aksila, supraklavikula, dan parasternal. Setiap massa yang teraba atau suatu lymphadenopathy, harus dinilai lokasinya, ukurannya, konsistensinya, bentuk, mobilitas atau fiksasinya.
Pemeriksaan Penunjang
Mammografi Ultrasonografi (USG) Magnetic Resonance Image (MRI) Biopsi Biomarker
Penatalaksanaan
Terapi secara pembedahan Mastektomi partial (breast conservation) Modified Radical Mastectomy
Terapi secara medikalis (non-pembedahan) Radioterapi Kemoterapi
a. Kemoterapi adjuvan
b. Neoadjuvant chemotherapy
Deteksi Dini Kanker Payudara
Definisi Deteksi dini
Deteksi dini kanker adalah upaya untuk menemukan adanya kanker yang masih dapat disembuhkan, yaitu kanker yang belum lama tumbuh, masih kecil, masih lokal, masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti pada masyarakat tertentu dan pada golongan tertentu (Chandra, 2009).
Menurut Sukardja (2000), deteksi dini kanker adalah suatu usaha untuk menemukan adanya kanker yang belum lama tunbuh, masih kecil, masih lokal, dan belum menimbulkan kerusakan yang berarti sehingga masih dapat disembuhkan.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Merupakan salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan sendiri.
Rekomendasi American Cancer Society
Langkah-Langkah Pemeriksaan SADARI
1. Melihat payudara a. Pemeriksaan ini dilakukan di depan cermin. b. Bukalah seluruh pakaian dari pinggang ke atas dan berdirilah di depan
cermin yang besar. c. Letakkan kedua tangan di samping tubuh d. Perhatikan payudara :
• Apakah bentuk dan ukuran payudara kanan dan kiri tidak simetris? • Apakah payudara membesar atau mengeras? • Apakah arah puting tidak lurus ke depan atau berubah arah? • Apakah puting tertarik ke dalam? • Apakah puting atau kulit ada yang lecet? • Apakah ada perubahan warna kulit? • Apakah kulit menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit jeruk)? • Apakah permukaan kulit tidak mulus, ada kerutan atau cekungan?
e. Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan di belakang kepala.
f. Setelah itu, ulangi lagi pengamatan tersebut dengan posisi kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, dan siku ditarik ke belakang.
Cara Melakukan SADARI dengan Melihat Payudara
2. Memijat payudara
a. Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi hingga ke puting.
b. Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting susu (seharusnya, tidak ada cairan yang keluar, kecuali pada wanita yang sedang menyusui).
Cara Melakukan SADARI dengan Memijat Payudara
3. Meraba payudara
a. Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berbaring.
b. Lakukan perabaan payudara satu per satu.
c. Untuk memeriksa payudara kanan, letakkan bantal atau handuk yang dilipat di bawah bahu kanan. Lengan kanan direntangkan di samping kepala atau diletakkan di bawah kepala.
d. Raba payudara dengan menggunakan tiga atau empat jari tangan kiri yang saling dirapatkan.
e. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar dari tepi payudara hingga ke puting susu.
f. Geser posisi jari, kemudian lakukan lagi gerakan memutar dari tepi payudara hingga ke puting susu.
g. Lakukan seterusnya hingga seluruh bagian payudara diperiksa.
h. Lakukan hal yang sama pada payudara satunya lagi. i. Sebaiknya, perabaan dilakukan dalam tiga macam tekanan : tekanan
ringan untuk meraba adanya benjolan di permukaan kulit, tekanan sedang untuk memeriksa adanya benjolan di tengah jaringan payudara, dan tekanan kuat untuk meraba benjolan di dasar payudara yang melekat pada tulang iga.
j. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan lotion atau minyak sebagai pelicin agar pemeriksaan lebih sensitif.
Setelah itu, lakukan semua langkah perabaan payudara dalam posisi berdiri. Sebaiknya dilakukan saat sedang mandi ( dengan menggunakan sabun).
Cara Melakukan SADARI dengan Meraba Payudara
BAB 3KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
Kerangka Konsep
Tindakan
SikapSADARI sebagai
deteksi dini kanker
payudara
Pengetahuan
DeFINISI OPERASIONAL
DefinisiOperasional
Cara Ukur Alat Ukur Skala
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai pemeriksaan payudara sendiri
Metode angket Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan, dimana jawaban:•Benar : 1•Salah : 0
Menggunakan skala ordinal, dengan kategori penilaian menurut Arikunto, 2007:•Baik : > 75%•Sedang : 40-75%•Kurang : < 40%
DefinisiOperasional
Cara Ukur Alat Ukur Skala
Sikap adalah sikap atau tanggapan responden mengenai pemeriksaan payudara sendiri
Metode angket Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan, dimana jawaban:•Setuju : 1•Tidak setuju : 0
Menggunakan skala ordinal, dengan kategori penilaian menurut Arikunto, 2007:•Baik : >75%•Sedang : 40-75%•Kurang : < 40%
DefinisiOperasional
Cara Ukur Alat Ukur Skala
Tindakan adalah segala sesuatu yang telah diketahui responden mengenai pemeriksaan payudara sendiri
Metode angket Menggunakan kuesioner yang terdiri dari 8 pertanyaan, dimana jawaban:•Selalu : 3•Sering : 2•Kadang-kadang : 1•Tidak pernah : 0
Menggunakan skala ordinal, dengan kategori penilaian menurut Arikunto, 2007:•Baik : >75%•Sedang : 40-75%•Kurang : < 40%
BAB 4METODE PENELITIAN
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Metode Pengumpulan Data
Pengolahan data
1. Editing
2. Coding
3. Entry
4. Cleaning
5. saving
Analisis Data
Data yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisis.
Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase
THANK YOU