ppt

58
CASE REPORT CEDERA KEPALA RINGAN By: Syahrul Hamidi Nasution, S.Ked 0918011080 Pembimbing dr. Fitriyani, Sp.S, M.Kes

description

ppt

Transcript of ppt

  • CASE REPORTCEDERA KEPALA RINGANBy:Syahrul Hamidi Nasution, S.Ked0918011080

    Pembimbingdr. Fitriyani, Sp.S, M.Kes

  • IDENTITASNama lengkap: An CJenis kelamin: laki lakiUsia : 19 tahunStatus perkawinan: belum menikahAgama: IslamPekerjaan: PelajarAlamat: Palas, Bandar LampungTanggal masuk RS: 27 Januari 2014

  • Anamnesis :Auto dan alloanamnesis

    Keluhan Utama :Nyeri Kepala (setelah kecelakaan)

    Keluhan Tambahan :Muntah dan nyeri di tempat luka (luka di atas alis mata kanan dan di pipi kanan)

  • RIWAYAT PEERJALANAN PENYAKIT Pasiendatangdengan keluhan nyeri kepala setelah mengalami kecelakaan 30 menit yang lalu. Pasien mengendarai mobil dan menabrak pohon. Selain mengeluhkan nyeri kepala, pasien juga mengeluhkan nyeri di tempat luka, yaitu di atas alis mata kanan dan di pipi kanan.

  • Saat kejadian pasien mengatakan bahwa mobil yang dikendarainya menabrak pohon dan kepala pasien membentur setir mobil. Setelah itu pasien langsung tidak sadarkan diri dan oleh teman-temannya semobil yang selamat pasien langsung dibawa ke rumah sakit.

  • Setibanya di rumah sakit pasien sadar, waktu antara pasien pingsan dan sadar kurang lebih 15-20 menit. Setelah itu pasien tidak pernah pingsan lagi. Setelah sadar pasien muntah-muntah, muntah berisi makanan dan tidak menyembur.

  • Tidak ada keluar darah atau cairan yang keluar dari hidung dan telinga. Saat ditanyakan, pasien mengetahui apa yang baru saja terjadi dengan dirinya. Tidak ada keluhan kelemahan kedua lengan dan tungkai. Saat mengendarai mobil, pasien tidak sedang sakit.

  • Pasien dan teman-temannya menyangkal adanya riwayat kejang sebelumnya, menderita ayan, sering bengong atau mengelamun, menggunakan narkoba, minum alkohol, maupun mengkonsumsi obat-obatan seperti obat batuk, obat penenang, obat tidur dan obat flu. Gangguan pendengaran disangkal, penglihatan dobel disangkal, bicara pelo tidak ada.

  • Riwayat penyakit dahulu :Pasien pernah mengalami kecelakaan waktu SD, tungkai kiri pasien patah.

    Riwayat penyakit keluarga :Tidak ada

  • PEMERIKSAAN FISIK

  • Tanda-tanda vitalTekanan darah: 110/70 mmHgNadi: 84x/menitSuhu: 36.7 CPernapasan: 20 x/menitGizi: kesan cukup

  • Status generalisKulit: warna sawo matang, sianosis (-)Kepala: Normosefali, Mata: oedem palpebra +/+Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)Telinga: NormotiaHidung: Normosepta, sekret (-/-), deviasi septum (-/-), perdarahan (-/-)Tenggorokan: Tonsil T1-T1, uvula di tengahLeher: KGB dan tiroid tidak teraba membesar

  • ParuInspeksi: Pergerakan dada simetrisAuskultasi:Suara nafas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-JantungAuskultasi: S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

  • AbdomenInspeksi: DatarPalpasi: Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesarPerkusi: Timpani di seluruh abdomenAuskultasi: Bising usus (+) normal

    EkstremitasAtas: Akral hangat +/+, edema -/-Bawah: Akral hangat +/+, edema -/-,

  • STATUS NEUROLOGIS

  • PEMERIKSAAN NERVUS KRANIAL

    NERVUS KRANIALPEMERIKSAANN. IdbnN. IITajam penglihatan dbn, pupil bulat isokor RCL +/+ RCTL +/+Lapang pandang: dbnN. III, IV, VIGerak bola mata baikNistagmus (-)N. VMenggigit (+)Sensibilitas baikN. VIIWajah simetrisLagoftalmus (-)N. VIIITidak dilakukanN. IXMenelan (+)N. XSuara sengau (-)N. XIMelihat kanan-kiri (+)N. XIILidah simetris

  • EKSTREMITAS ATAS

    KananKiriPergerakanAktifAktifKekuatan Motorik55SensorikBaikBaikTonusNormotonusNormotonusTrofi NormotrofiNormotrofi

  • EKSTREMITAS BAWAH

    KananKiriPergerakanAktifAktifKekuatan Motorik55SensorikBaikBaikTonusNormotonusNormotonusTrofi NormotrofiNormotrofi

  • Fungsi luhur : baik

    Sensibiltas : baik

    Fungsi otonom : normal

  • DIAGNOSISDiagnosis klinis : penurunan kesadaran, vulnus laceratum regio frontalis dextra dan maksilaris dextra

    Diagnosis topis: lintasan retikularis asendens difus

    Diagnosis patologis : komosio serebri

    Diagnosis etiologi: cedera kepala ringan

  • DD: Kontusio serebriLaserasio serebriEpidural hematomSubdural hematom

  • Pemeriksaan penunjang:CT SCAN kepala, rontgen thorax, lab DL, GDS, elektrolit

    PROGNOSAQuo ad vitam: dubia ad bonamQuo ad fungtionam: dubia ad bonamQuo ad sanationam: dubia ad bonam

  • PENATALAKSANAANPrimary survey (ABCDE)Secundary surveyWound toiletHectingTT 0,5 cc IMIVFD RL xx gtt/menitCeftriaxon inj 1 gr/12 jamKetorolac 1 amp/12 jamOndancentron 4 gr/ 8 jam

  • Pemeriksaan penunjang :CT SCAN kepala, rontgen thorax, lab DL, GDS, elektrolit

  • PROGNOSISAd Vitam : dubia ad bonamAd Sanationam : bonamAd Functionam : dubia ad bonam

  • TINJAUAN PUSTAKA

  • DEFINISItrauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yangmenyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsipsikososial baik bersifat temporer maupun permanen (perdossi 2006)

    suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan/benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik ( Brain Injury Association of America )

  • ETIOLOGIKecelakaan lalu lintas

    Kecelakaan kerja

    Kasus kasus kriminal

  • ANATOMI Kulit Kepala ( Scalp ) Tengkorak Meningen Otak Cairan Serebrospinalis Tentorium Pembuluh darah

  • TENGKORAK

  • MENINGEN

  • FUNGSI MENINGEN

  • KLASIFIKASI CEDERA KEPALA

    MekanismeDerajat berat MorfologiCedera kepala tumpul

    Cedera kepala TembusCedera kepala ringan GCS 13 - 15Cedera Kepala sedang GCS 9 - 12Cedera kepala berat GCS < 8Kerusakan pada kulit

    Fraktur kranium

    Lesi intrakranial

  • KLASIFIKASI BEDASARKAN BERAT RINGANNYA CEDERACEDERA KEPALA RINGAN (GCS 13-15)Dapat terjadi penurunan kesadaran, hanya beberapa detik sampai beberapa menitCT-scan dan LCS normalAmnesia retrogard CEDERA KEPALA SEDANG (GCS 9-12)Penurunan kesadaran berlangsung hingga beberapa jamTanda neurologis abnormal, disertai edema dan kontusio serebriDrowsiness dan confusion selama beberapa mingguGangguan fungsi kognitif dan perilaku dapat berlangsung beberapa bulan/permanenCEDERA KEPALA BERAT (GCS 8)Kehilangan kesadaran berkepanjangan/koma

  • MORFOLOGI

  • FRAKTUR KRANIUM

  • LESI INTRAKRANIAL

  • PERDARAHAN EPIDURALAkibat pecahnya A. Meningea mediaSering terjadi pada regio temporal atau temporoparietalKlinis : Interval lucid time (+) kelainan neurologis (+) (pupil anisokhor, hemiparesis, papil edema, dll)

  • EPIDURAL HEMATOM

  • PERDARAHAN SUBDURALAkibat robeknya Bridging Vein antara korteks serebri dan sinus venosus atau laserasi arteri pada permukaan otak unilateral

    Prognosis lebih buruk dari epidural hematom

  • PERDARAHAN SUBARAKHNOIDEtiologi tersering Pecahnya aneurisma

    Gejala : sakit kepala berat dan disertai penurunan kesadaran

  • PERDARAHAN INTRASEREBRAL & KONTUSIOKontusio ( memar otak ) sering terjadi pada lobus frontal dan temporalDapat menyebabkan perdarahan intraserebral.Lesi perdarahan dapat terjadi pada sisi benturan (coup) atau sisi lain (countercoup)

  • CEDERA DIFUSKerusakan otak lanjutan dari proses akselerasi dan deselerasi

    Komosio serebri ringan : Kesadaran tidak terganggu, defisit neurologis ringan dan sementara

    Komosio cedera klasik : menurunnya kesadaran, amnesia pasca trauma dan lama amnesia ukuran berat cedera

    Cedera aksonal difus : koma pasca cedera berlangsung lama dan tidak disebabkan oleh serangan iskemik atau masa

  • PATOFISIOLOGI

  • ASPEK FISIOLOGIS CEDERA KEPALATekanan Intra KranialHukum Monroe KellieTekanan Perfusi OtakAliran Darah Otak

  • PATOFISIOLOGI

  • MANIFESTASI KLINIS

    Perubahan kesadaran adalah merupakan indicator yang paling sensitive yang dapat dilihat dengan penggunaan GCS ( Glascow Coma Scale)

    Peningkatan TIK yang mempunyai trias Klasik seperti : nyeri kepala karena regangan dura dan pembuluh darah; papil edema yang disebabkan oleh tekanan dan pembengkakan diskus optikus; muntah seringkali proyektil.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan radiologi CT scanRo cervical bila ada tanda fraktur cervical

  • PENATALAKSANAAN

  • KOMPLIKASIKejang pasca traumaDemam dan menggigilHidrosefalusSpastisitasAgitasiMood, tingkah laku dan kognitif

  • PROGNOSIS

    Prognosis bergantung dari : lokasi dan derajat kerusakan otak

  • ANALISA KASUSPenegakan diagnosa pada pasien ini berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan penunjang.

  • DAFTAR PUSTAKABrain Injury Association of America. Types of Brain Injury. Http://www.biausa.org. diakses tanggal 30 Juli 2012.Gennarelli TA, Meaney DF. Mechanism of Primary Head Injury. Dalam: Neurosurgery 2nd edition. New York : McGraw Hill, 2006.Hickey JV. Craniocerebral Trauma. Dalam: The Clinical Practice of Neurological and Neurosurgical Nursing 5th edition. Philadelphia : lippincot William & Wilkins, 2003.Arif,Mansjoer,dkk 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Media aesculplus, Jakarta.Turner DA. Neurological evaluation of a patient with head trauma. Dalam :Neurosurgery 2nd edition. New York: McGraw Hill, 2004.Prof. DR. Dr. S.M. Lumbantobing dalam Pemeriksaan fisik dan mental neurologi klinik. Fakultas kedokteran Indonesia. 2008

  • ****