ppt toksikologi MDMA deviana,tria,nuradria.pptx

22
NURADRIA NAZALA (085) TRIA WAHYU IRTANTI (123) DEVIANA ARISANDI (147) KERACUNAN OBAT TERLARANG “EKSTASI”

Transcript of ppt toksikologi MDMA deviana,tria,nuradria.pptx

Slide 1

NURADRIA NAZALA (085)TRIA WAHYU IRTANTI (123)DEVIANA ARISANDI (147)KERACUNAN OBAT TERLARANG EKSTASIMDMAMDMA (3-4 methylenedioxymethamphetamine) adalah sintetik, obat psikoaktif dengan struktur kimia mirip dengan metamfetamin stimulan dan mescaline halusinogen.

Ekstasi adalah obat ilegal yang bertindak baik sebagai stimulan dan psychedelic, menghasilkan efek energi, serta distorsi dalam waktu dan persepsi dan meningkatkan kesenangan.MDMA

Ekstasi termasuk dalam golongan stimulan yakni zat atau obat yang dapat merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan gairah kerja serta kesadaran. Contoh lainya : kafein, kokain, nikotin amfetamin atau sabu-sabu.KASUS KERACUNAN OBAT TERLARANGPenyidik Polri memastikan Tn A 22tahun tewas akibat overdosis narkoba ketika berada di Diskotek Stadium, Tamansari, Jakarta Barat. Berdasarkan hasil otopsi Tn. A positif mengongumsi MDMA.

Setelah mengkonsumsi MDMA betrlebih Tn.A mengalami gejala demam, nyeri dada, muntah, dan kejang. Tn A sempat dilarikan ke rumah sakit namun meninggal saat di perjalanan.Mekanisme kerja MDMANeuroleptik bekerja secara primer dengan blokade dopamin pada reseptor pasca sinaptik.MDMA juga bekerja sbg antikolinergik dengan menghambat reseptor muscarinik.Mekanisme kerja lain yang menonjol yakni blokade re-uptake norepinefrin dan blokade reseptor serotonin dan histamin dari tempat penyimpanan pada presinap yang terletak pada akhiran saraf. Efek yang dihasilkan dapat melibatkan neurotransmitter monoamine oxidase (MAO) pada ujung presinaps saraf. Mekanisme kerja MDMA

HypertermiaMDMAPelepasan katekolamin & 5-HTMengaktifkan syaraf simpatisVasokonstriksi pada kutan (cutaneous)HipertermiMelepaskan pirogen eksogenIL-1, suatu polipetida sebagai pirogen endogenBekerja langsung pada area preoptika hipotalamusPelepasan asam arakhidonat serta mengakibatkan peningkatan sintesis PGE-2Bekerja fagositMasuk otakNyeri DadaMDMAAterosklerosis akibat HDL Lumen pembuluh darah menyempit dan terjadinya oklusi (penyumbatan)Aliran darah koroner tidak adekuatIskemia miokardKarena suplai oksigen yang tidak adekuatBerespirasi anaerobAsam laktat membuat pH sel menurunMenstimulasi reseptor nyeri melaluisymphatetic afferentdi area korteks sensoris primerMenimbulkan nyeri di dadaMuntah

MuntahKeracunan MDMA Reseptor pada serotonin tipe 5-HT3Rangsangan aferen n. VagusReseptor-reseptor serotonin tipe 5-HT3 terletak secara perifer pada terminal n. vagus dan sentral di dalam CTZ di area postrema.MelepaskanMenyebabkan vomitus

KejangMDMA suhu tubuh yang dapat mengubah keseimbangan dari membran sel neuronDalam waktu singkat terjadi difusi ion kalium dan natriumTerjadinya lepas muatan listrikLepasnya muatan listrik yg besar sehingga dapat meluas keseluruh sel maupun membran sel dibantu neurotransmiter Kejang

KEMATIANAda 3 keadaan yang berbeda:Pengaruh stimulasi yang mengakibatkan serangan jantung atau pendarahan otak.

2.Kombinasi penggunaan ekstasi dengan dengan aktivitas menari akan menyebabkan naiknya temperatur suhu badan pada tingkat yang berbahaya. Karena biasanya ekstasi diminum di klub-klub malam atau diskotik, maka resiko kematian karena panas yang berlebihan (hyperthermia) akan meningkat.KEMATIANWalau bukan karena akibat langsung dari ekstasi, kematian dapat terjadi karena banyaknya air yang diminum akibat temperatur suhu badan yang tinggi sehingga terjadi dilutional hyponatremia keadaan dimana otak kelebihan cairan.4.Kematian akibat overdosis ekstasi biasanya juga terkait dengan aritmia atau hipertensi dan bronkospasme akut, hipertermia ganas, kejang, gagal ginjal akut atau hepatotoksisitas, disseminate intervascular coagulation.PENATALAKSANAANTindakan emergensi & suportifMempertahankan fungsi pernafasan

Terapi agitasi: Midazolam 0,05-0,1 mg/Kg IV atau 0,1 - 0,2 mg/kg IM; Diazepam 0,1-0,2 mg/kg IV; Haloperidol 0,1-0,2/kg IM atau IV.

Terapi kejang: Diazepam 0,1-0,2 mg/kg BB IV; Phenitoin 15-20 mg/kg BB infus dengan dosis 25-50 mg/menit.

Terapi coma : Awasi suhu, tanda vital & EKG minimal selama 6 jamPENATALAKSANAANb). Terapi spesifik & antidotum: pada golongan ini tidak ada antidotum khususc). Terapi hipertensi: phentolamine atau nitroprussided). Terapi takiaritmia: propanolol atau esmolole). Terapi muntah : Antagonis Serotonin, ex : OndansetronPENATALAKSANAANg). Terapi hiperthermia: kompres dingin atau sponging bila suhu lebih dr 40 C atau selimut dingin atau ice baths bila panas lebih agresif. Bila gagal dapat digunakan Trimethorfan 0,3-7 mg/menit IV melalui infus.

h). Terapi hipertensi: Hipertensi berat (distolik > 120 mmHg) dapat diberikan terapi infus nitroprusid atau obat-obat lain seperti propanolol, diazoksid, khlorpromazine, nifedipin & fentolamin.

DOSISDalam pengaturan efek terapeutiknya atau jika suatu keinginan untuk menggunakan MDMA sebagai alasan terapi dan tidak menginginkan efek euforia, stimulasi dan lainnya. Maka, dosis ringan sudah cukup untuk menginduksi macam-macam perubahan kesadaran / perasaan yg membuat MDMA sebagai alat terapi berharga. DOSIS

Tabel Dosis Yang DirekomendasikanTERIMA KASIH