Ppt Skenario 3 Mpt

27
SKENARIO 3 BLOK MEKANISME PERTAHANAN TUBUH RONA MERAH DI PIPI

description

b

Transcript of Ppt Skenario 3 Mpt

SKENARIO 3 BLOK MEKANISME PERTAHANAN TUBUH RONA MERAH DI PIPI

SKENARIO 3BLOK MEKANISME PERTAHANAN TUBUHRONA MERAH DI PIPI

Kelompok: A-5Ketua: Desya Billa Kusuma Anindhira 1102014070Sekretaris: Fitria Rizki1102014108Anggota: Ain Fitrah Aulia Nur1102014008 Aisyah Khairina Prashmahita1102014010Alya Nadhira1102014015Annisa Fitri Bumantari1102014032Azizah Fitriayu Andyra1102014055Humaerah1102014122 Indira Catur Paramita1102014131 Juwita Kartika1102014139Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang ke Rumah Sakit dengan keluhan demam yang hilang timbul sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan lainnya mual, tidak nafsu makan, mulut sariawan, nyeri pada persendian, rambut rontok dan pipi berwarna merah bila terkena sinar matahari.Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu subfebris, konjungtiva pucat, terdapat sariawan di mulut. Pada wajah terlihat malar rash. Pemeriksaan fisik lain tidak didapatkan kelainan. Dokter menduga pasien menderita Sistemic Lupus Eritematosus.Kemudian dokter menyarankan pemeriksaan laboratorium hematologi, urin dan marker autoimun ( autoantibodi misalnya anti ds-DNA). Dokter menyarankan untuk dirawat dan dilakukan follow up pada pasien ini, Dokter menyarankan agar pasien bersabar dalam menghadapi penyakit karena membutuhkan penanganan seumur hidup.

RONA MERAH DI PIPIKATA SULIT

Autoimun: Kondisi dimana suatu kelainan sistem imun oleh produksi abnormal antibodySistemic Lupus Eritematosus : Penyakit autoimun yang melibatkan berbagai organ dengan Manifestasi Klinis yang bervariasi.Suhu subfebris: Suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi (37,5-38c)Konjungtiva: Membran tipis bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan menutup bagian dengan sklera.Malar Rash: Eritema berbatas tegas, datar/berelevasi pada wilayah pipi dan sekitar hidung.Marker Autoimun: Penanda autoantibody

HIPOTESASasaran Belajar LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Penyakit Autoimun LO. 1.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Autoimun LO. 1.2. Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis AutoimunLO. 1.3. Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi AutoimunLO. 1.4. Memahami dan Menjelaskan KlasifikasiLI. 2. Memahami dan dan Menjelaskan Systemic Lupus EritematosusLO. 2.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi SLELO. 2.2. Memahami dan Menjelaskan Etiologi SLELO. 2.3. Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi SLLO. 2.4. Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi SLE LO. 2.5. Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis SLELO. 2.6. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis SLELO. 2.7. Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan SLELO. 2.8. Memahami dan Menjelaskan Komplikasi SLELO. 2.9. Memahami dan Menjelaskan Prognosis SLELI. 3. Memahami dan Menjelaskan Pemeriksaan Penunjang AutoimunLI. 4. Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam Dalam Menghadapi Penyakit

LI.1. Memahami dan Menjelaskan Autoimun

LO.1.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi AutoimunAutoimun adalah respons imun terhadap antigen jaringan sendiri yang disebabkan oleh mekanisme normal yang gagal berperan untuk mempertahankan self- tolerance sel B, sel T, atau keduanya. LO.1.2. Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Autoimun

LESGejala sistemik meliputi lemah, anoreksia, demam, lemah, dan menurunnya berat badan. Gejala di kulit termasuk ruam malar (butterfly rash), ulkus di kulit dan mukosa, purpura, alopesia (kebotakan), fenomena Raynaud, dan fotosensitifitas. Gejala sendi sering ditemukan.Artritis rheumatoid (RA)Respons inflamasi yang disertai peningkatan permeabilitas vascular menimbulkan pembengkakan sendi dan sakit bila eksudat bertambah banyak. (Sudoyo, AW, dkk. 2006).Sindroma SjogrenPerusakan kelenjar lakrimal menyebabkan berkurangnya air mataGraves diseaseManifestasi yang tersering adalah palpatasi, mudah lelahm hiperkinesia, diare, berkeringat, intoleransi terhadap panas, tahan terhadap suhu dingin, pembesaran tiroid, thyrotoxic eyes signs, takikardi ringan, lemah otot, hilangnya massa otot dan nervousness. Serta sering sekali berkurangnya berat badan tanpa berkurangnya nafsu makan. Miastenia gravisSkelereodemaFenomena Raynaud. Gastroesophageal reflux disease (GERD). Perubahan Kulit. LO.1.3. Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Autoimun

1.Penglepasan antigen sekuesterKemiripan molekulKelainan pada sel B

MEKANISME Berdasarkan karakteristik penyakit autoimun organ spesifik maka timbul dugaan adanya antigen sekuester dalam suatu organ, yang karena tidak pernah berkontak dengansistem limforetikular maka apabila suatu saat terbebas akan dianggap asing dan menimbulkanpembentukanautoantibodi.

LO.1.4. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Autoimun

Penyakit Autoimun Organ SpesifikContoh alat tubuh yang menjadi sasaran penyakit autoimun adalah kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, lambung, dan pancreas. Pada penyakit-penyakit tersebut dibentuk antibodi terhadap jaringan alat tubuh.

Penyakit Autoimun Non-Organ SpesifikPenyakit autoimun yang non-organ spesifik terjadi karena dibentuknya antibody terhadap autoantigen yang tersebar luas di dalam tubuh

LI.2. Memahami dan Menjelaskan Systemic Lupus Eritematosus

LO.2.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Systemic Lupus Eritematosus

Systemic lupus eritomatosus (SLE) adalah penyakit rematik autoimun yang ditandai adanya inflamasi tersebar luas, yang mempengaruhi setiap organ atau sistem dalam tubuh. Penyakit ini berhubungan dengan deposisi autoantibodi dan kompleks imun, sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan.

LO.2.2. Memahami dan Menjelaskan Etiologi Systemic Lupus EritematosusFaktor InternalGenetikDefisiensi komplemenHormonAutoantibodi

Faktor EksternalFaktor fisik/kimiaAmin aromaticHydrazineObat-obatan (prokainamid, hidralazin, klorpromazin, isoniazid, fenitoin, penisilaminMerokok Pewarna rambutSinar ultraviolet (UV) Faktor makananKonsumsi lemak jenuh yang berlebihanL-canavanine (kuncup dari alfalfa)Agen InfeksiRetrovirus DNA bakteri/endotoksinHormon dan estrogen lingkungan (environmental oestrogen)Terapi sulih hormone (HRT), pil kontrasepsi oralPaparan estrogen parental

LO.2.3. Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi Systemic Lupus EritematosusSistemik lupus eritematosus terutama menyerang wanita muda dengan insiden puncak pada usia 15-40 tahun selama masa reproduksi dengan ratio wanita: laki-laki 5:1. Dalam 30 tahun terakhir, SLE telah menjadi salah satu penyakit rematik utama di dunia. Prevalensi pada berbagai populasi antara 2,9/100.000 400/100.000. SLE lebih sering ditemukan pada ras tertentu seperti bangsa negro, China, dan mungkin juga Filipina. LO.2.4. Memahami dan Menjelaskan Patofisiologis Systemic Lupus Eritematosus

LO.2.5. Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Systemic Lupus Eritematosus

Gejala konstitusiManifestasi neuropsikiatrikManifestasi muskuloskeletalManifestasi kulitManifestasi hematologiManifestasi paruManifestasi gastrointestinalManifestasi vaskulerManifestasi kardiovaskuler LO.2.6. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis Systemic Lupus Eritematosus

LO. 2.7. Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan SLE

LO.2.8. Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Systemic Lupus Eritematosus

Gagal ginjal adalah penyebab tersering kematian pada penderita LES. Gagal ginjal dapat terjadi akibat deposit kompleks antibodi-antigen pada glomerulus disertai pengaktifan komplemen resultan yang menyebabkan cedera sel. Dapat terjadi perikarditis (peradangan kantong perikardium yang mengelilingi jantung). Peradangan membran pleura yang mengelilingi paru-paru dapat membatasi pernafasan. Sering terjadi bronchitis. Dapat terjadi vaskulitis di semua pembuluh serebrum dan perifer. Komplikasi susunan saraf pusat termasuk stroke dan kejang. Perubahan kepribadian, termasuk psikosis dan depresi, dapat terjadi. Perubahan kepribadian mungkin berkaitan dengan terapi obat atau penyakitnya.

LO.2.9. Memahami dan Menjelaskan Prognosis Systemic Lupus Eritematosus

Angka harapan hidup :5 tahun : 85-88%10 tahun : 76-87%Penyebab utama kematian pada SLE adalah akibat :Infeksi penyakitNefritis lupusKonsekuensi gagal ginjal (termasuk terapinya)Penyakit kardiovaskularLupus sistem saraf pusat

LO.3 Memahami dan Menjelaskan Pemeriksaan Penunjang AutoimunAdabeberapapemeriksaanlaboratoriumyangdapatmembantudokteruntukmembuatdiagnosa SLE,antaralain :1.Pemeriksaananti-nuclearantibodi(ANA)2.PemeriksaanantidsDNA( Antidouble stranded DNA ).yaitu:untukmenentukanapakahpasienmemilikiantiboditerhadapmaterigenetikdidalamsel.3.Pemeriksaananti-Smantibodi4.Pemeriksaanuntukmendeteksikeberadaanimmune complexes (kekebalan)didalam darah

5.Pemeriksaanuntukmengujitingkattotaldariserumcomplement6.PemeriksaanselLE (LE cell prep) 7.Pemeriksaandarahlengkap,leukosit,thrombosit8.UrineRutin9.AntibodiAntiphospholipid10.BiopsyKulit11.BiopsyGinjal

LI. 4. Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam Dalam Menghadapi PenyakitSABAR Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari. (Al-Kahfi: 28) IKHLAS "Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama." (QS. Az-Zumar: 2-3). RIDHOSesungguhnya dien atau agama atau jalan hidup (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. (QS Ali Imran ayat 19)

Daftar PusakaBaratawidjaja Karnen.G (2012). Imunologi Dasar Edisi ke 10. Jakarta ; Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Isbagio H, Kasjmir Y.I, Setyohadi B, Suarjana N. (2006). Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V, vol III Jakarta : Departemen Penyakit Dalam FKUI.Immunology Second Edition P.Lydyard A. Whelan & M.W. FangerHow the Immune System works,4th edition, Lauren SompayracReally Essential Medical Immunology , Arthur Rabson, Ivan M.Roitt, Peter J.DelvesSudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I.dkk. (2009). Buku Ajar Penyakit Dalam. Ed 5.Jilid III. Jakarta : Interna Publishing