Ppt Refrat Hannie

30
Hannie Qalbina Syaiful S.Ked Dokter Muda Bagian Ilmu OBSTETRI GIEKO!OGI RS "#$mad Mo#$tar Bukittinggi DETEKSI DINI KANKER SERVIK

description

merupakan kanker dengan keganasan nomor 2 yang terjadi paling sering pada alat kandungan dan menempati urutan ke-8 dari keganasan pada perempuan di Amerika.

Transcript of Ppt Refrat Hannie

  • Hannie Qalbina Syaiful S.Ked

    Dokter Muda Bagian Ilmu OBSTETRI GINEKOLOGI RS Achmad MochtarBukittinggi

    DETEKSI DINI KANKER SERVIK

  • PENDAHULUANBAB I

  • KANKER SERVIKmerupakan kanker dengan keganasan nomor 2 yang terjadi paling sering pada alat kandungan dan menempati urutan ke-8 dari keganasan pada perempuan di Amerika.Di negara maju, kejadian kanker serviks makin berkurang atau dijumpai dalam keadaan dini.Di negara berkembang, kejadian kanker seviks makin banyak jumlahnya seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, diperburuk dengan kedatangan pada stadium lanjut

  • Menurut data Bank Dunia memperkirakan setiap tahun 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia.

    Jika tidak dikendalikan diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta orang meninggal akibat kanker pada tahun 2030.

  • Upaya awal pencegahan kanker adalah memberikan informasi atau pormosi kesehatan mengenai deteksi dini kanker serviks.Upaya promotif utama mengurangi kemungkinan terinfeksi virus HPV.Upaya preventif utama yaitu mengembangkan obat anti viral yang paling efektif. Promosi kesehatan berfungsi memberikan pengetahuan tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks (pap smear) dan keuntungan yang diperoleh dari pemeriksaan tersebut

  • Cara terbaik mencegah kanker serviks adalah dengan screening gynaecological, dilengkapi dengan terapi awal yang terkait kondisi pra kanker.Pecegahan sekunder adalah deteksi dini dengan pemeriksaan pap smear.Rekomendasi ACS (American Cancer Society) menyarankan setiap wanita yang telah melakukan hubungan seksual untuk melakukan pemeriksaan pap smear sebagai cara deteksi dini kanker servik

  • Data dari Rumah Sakit Umum Dr.Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, pada tahun 2005 terdapat kasus kanker serviks 15 orang, sedangkan wanita yang melakukan pap smear hanya 9 orang.Pada tahun 2006 kejadian kanker servik meningkat hingga 31 orang, sedangkan yang melakukan pemeriksaan pap smear 15 orang.Tahun 2007 kejadian kanker servik 20 orang, sedangkan yang melakukan pemeriksaan pap smear 12 orang

  • NEOPLASIA INTRAEPITHELIAL SERVIK(NIS)BAB II

  • Kanker serviks merupakan jenis kanker yang dapat dicegah dengan jalan menemukan lesi prekanker dan mengobatinya.Jika ditemukan dalam keadaan lesi prekanker atau Neoplasia Intraepithelial Servik yang mempunyai prevalensi antara 1,2-3,8% dapat disembuhkan 100% setelah dilakukan pengobatan.

  • ETIOLOGIKebanyakan studi epidemiologis menunjukkan lebih dari 90% kanker leher rahim berhubungan dengan infeksi Human Papilloma Virus (HPV), hal ini didukung oleh berbagai pengamatan,Perkembangan suatu infeksi HPV untuk menjadi kanker leher rahim yg berlangsung lambat dan membutuhkan waktu lamaSurvei epidemiologi menunjukkan bahwa prevalensi infeksi HPV adalah 10-30 %, sedangkan risiko perempuan untuk mendapatkan kanker leher rahim lebih kurang 1 %

  • Penyakit kanker adalah monoklonal. Artinya, penyakit ini berkembang dari satu sel. Oleh karena itu, hanya satu atau beberapa saja dari sel-sel epitel yang terinfeksi HPV mampu lepas dan kontrol pertumbuhan sel normal

  • FAKTOR RISIKOFaktor genetikMerokokGizi burukFaktor hormonal endogen, yang terlihat pada hubungan dengan paritas yang banyakHubungan seksual pada usia mudaFaktor eksogen yang mencakup penggunaan kontrasepsiPenyakit seksual lain

  • Pembagian NISNIS I = displasia ringan, kelainan maturitas mencakup 1/3 bawah lapisan epitelNIS II = displasia sedang, kelainan maturitas mencakup 1/3 bagian tengah lapisan epitelNIS III = displasia berat atau karsinoma in situ, kelainan maturitas mencapai 1/3 atas lapisan epitel

  • DETEKSI DINI KANKER SERVIKBAB III

  • Pencegahan PrimerPendidikan yang ditujukan pada masyarakat dan tenaga pelayanan kesehatan tentang hubungan kuat antara infeksi HPV pada penyakit menular seksual dan perkembangan kanker leher rahim serta lesi prekursornyaUpaya untuk memperlambat usia pertama kali melakukan hubungan seksual

  • 3. Upaya memperluas penggunaan metode kontrasepsi barier pada wanita yang telah aktif melakukan hubungan seksual4. Pengembangan vaksin profilaktik yang efektif

  • Pencegahan Sekunder1. Pengembangan senyawa antivirus yang efektif untuk mengobati HPV dan/atau mencegah transformasi gen E6/E7 HPV2. Pengembangan vaksin untuk mencegah progresi infeksi HPV3. Perbaikan sensitivitas dan spesifisitas deteksi dini lesi prekursor kanker leher rahim (NIS)3. Perluasan pendidikan serta program deteksi dini, terutama pada populasi yang sulit terjangkau

  • Pencegahan TersierPengobatan untuk mencegah komplikasi klinik dan kematian awal

  • Pap SmearPap (Papanicolaou) smear adalah pemeriksaan sitologi yang dilakukan dengan cara mengamati sel-sel yang dieksfoliasi dari genitalia wanita bagian bawah, khususnya serviks. Pap smear merupakan suatu metode pemeriksaan sel dinding leher rahim dengan menggunakan mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak invasif serta hasil yang akuratPrinsip pap smear yaitu mengambil sel epital yang ada di leher rahim untuk dilihat ke abnormalannya

  • Tujuan Pap SmearDiagnosis dini keganasanPerawatan dari keganasanInterprestasi hormonal wanitaMenentukan proses peradangan

  • Wanita yang dianjurkan pap smearWanita yang berusia muda sudah menikah atau belum namun aktivitas seksualnya tinggiWanita yang berganti pasangan seksual atau pernah menderita HPVWanita yang berusia diatas 35 tahunWanita yg sudah di-pap smear dengan hasil abnormalSesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker servikWanita yang menggunakan pil KB

  • Waktu untuk melakukan Pap Smear :Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda setelah menikah atau belum namun aktivitas seksualnya sangat tinggiSetiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti pasangan seksual atau menderita infeksi HPVSetiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 40-60 tahunSetiap tahun untuk wanita yang menggunakan pil KBSetiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun

  • 6. Pap smear test setahun sekali bagi wanita antara umur 40-60 tahun dan juga bagi wanita di bawah 20 tahun yang seksualnya aktif7. Sesudah 2 kali pap test (-) dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa wanita resiko tinggi harus lebih sering menjalankan pap tes8. Sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukan abnormal, sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan pra kanker maupun kanker serviks

  • Prosedur Pemeriksaan Pap SmearPersiapan alat-alat yang akan digunakan, meliputi formulir konsultasi sitologi, spekulum bivalve (cocor bebek) , spatula Ayre, kaca objek (object glass) yang telah diberi tanda/label pada satu sisinya, dan wadah berisi larutan alkohol 95%.Persiapkan pasien untuk berbaring dangan posisi ginekologi.Pasang spekulum kering dan disesuaikan sehingga tampak dengan jelas vagina bagian atas, forniks posterior, serviks uteri, dan kanalis servikalis

  • 4. Memeriksa serviks apakah normal atau tidak5. Spatula Ayre dengan ujung yang pendek dimasukkan ke dalam endoserviks, dimulai dari arah jam 12 dan diputar 360 searah jarum jam6. Sediaan lendir serviks dioleskan di atas kaca objek pada sisi yang telah diberi tanda dengan membentuk sudut 45 satu kali usapan7. Kemudian kaca objek dicelupkan ke dalam larutan alkohol 95% selama 10 menit.8. Sediaan diletakkan pada wadah transpor kemudian dikirim ke ahli patologi anatomi

  • Interprestasi Pemeriksaan Pap SmearKlasifikasi menurut PapanicolouKelas I: terdapat sel normal, tidak ada sel atipik atau sel abnormalKelas II: gambaran sitology atipik, tetapi tidak ada bukti keganasanKelas III: sel epitel diskariotin atau dysplasia ringan, sedang, beratKelas IV: terdapat sel ganas dalam jumlah sedikitKelas V: terdapat sel ganas dalam jumlah sedikit

  • Klasifikasi menurut WHONegatif : tidak terdapat sel ganas Displasia : kecurigaan sel ganas Positif : terdapat sel ganas Inkonklusif : sediaan tidak dapat diinterprestasikanKlasifikasi menurut BethesdaASCUSL-SILHSGILSquamous Cells CarsinomaAdenokarsinoma insitu

  • Faktor dalam karakteristik individuUmurPendidikanPekerjaanSosial ekonomi