PPT Perpajakan

13

Transcript of PPT Perpajakan

Page 1: PPT Perpajakan
Page 2: PPT Perpajakan

TATA CARA PEMUNGUTAN DAN TARIF PAJAK

Kelompo k 1 ...........Dwi Nuryanti 213-14-007

Naya Urbach Widyawati 213-14-020

Endah Kusuma Wardhani 213-14 -010

Page 3: PPT Perpajakan

1. Official Assessment System Sistem ini dikenal dengan istilah “sistem SKP” yaitu sistem pemungutan pajak dimana wewenang

untuk menetukan besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak berada pada aparat pemungut

pajak (fiskus).

2. Self Assessment System Sistem pemungutan pajak dimana wewenang untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayar oleh

wajib pajak berada pada wajib pajak bersangkutan.

3. With Holding System Sistem pemungutan pajak dimana wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang harus di bayarkan

oleh wajib pajak tidak berada pada aparat pemungut pajak maupun wajib pajak tidak berada pada aparat

pemungut pajak maupun wajib pajak melainkan berada pada pihak ketiga yang di tunjuk oleh menteri

keuangan.

Sistem Pemungutan Pajak

Page 4: PPT Perpajakan

FALSAFAH DAN DASAR HUKUM PAJAK FALSAFAH PAJAK

Falsafah pajak sesuai dengan falsafah bangsa dan Negara itu sendiri. Karena falsafah

bangsa Indonesia adalah Pancasila dengan sendirinya falsafah pajak Indonesia juga

bersandar pada Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

DASAR HUKUM PEMUNGUTAN PAJAK

Dasar hukum pemungutan pajak di Indonesia adalah pasal 23 ayat (2) UUD 1945.

Pasal tersebut menyatakan bahwa: “Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan

undang-undang”. Selanjutnya dalam memori penjelasannya disebutkan bahwa:

“….betapa caranya rakyat sebagai bangsa akan hidup dan dari mana didapatnya

belanja buat hidup harus ditetapkan oleh rakyat itu sendiri, dengan perantara dewan

perwakilannya”.

Page 5: PPT Perpajakan

HAMBATAN PEMUNGUTAN PAJAK

Sudah sewajarnya masyarakat sadar akan kewajibannya, yaitu membayar

pajak dengan benar sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Namun

kenyataannya banyak hambatan dalam pelaksanaan pemungutan pajak,

hambatan tersebut dapat di bedakan sebagai berikut :

PERLAWANAN PASIFPerlawanan yang terdiri dari hambatan-hambatan yang mempersulit pemungutan pajak yang erat hubungannya dengan struktur ekonomi, perkembangan intelektual dan moral penduduk, serta sistem pemungutan pajak itu sendiri.

PERLAWANAN AKTIF

Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung di tunjukan terhadap fiskus dan bertujuan untuk menghindari pajak.

Page 6: PPT Perpajakan

ASAS – ASAS PEMUNGUTAN PAJAK

Asas Falsafah

Hukum

Asas

Finansial

Asas

Ekonomis

Asas Yuridis

Page 7: PPT Perpajakan

STELSEL PEMUNGUTAN PAJAK

• STELSEL NYATA (RIIL STELSEL)

Stelsel ini mendasarkan pengenaan pajak pada penghasilan yang benar-brnar diperoleh

dalam setiap tahun pajak.

• STELSEL ANGGAPAN (FICTIVE STELSEL)

Stelsel ini bekerja dengan anggapan. Anggapan ini bermacam-macam jalan pikirannya

tergantung dari undang-undang yang mengaturnya.

• STELSEL CAMPURAN

Stelsel ini merupakan kombinasike kedua stelsel diatas. Pada awal tahun besarnya pajak di

hitung berdasarkan suatu anggapan kemudian di akhir tahun besarnya pajak disesuaikan

dengan keadaan yang sebenarnya. Apabila pajak menurut kenyataanya lebih besar dari pada

menurut anggapan, maka wajib pajak harus menambahkan kekurangannya, dan sebaliknya.

Page 8: PPT Perpajakan

DASAR PENGENAAN PAJAK

Dasar pengenaan pajak (tax rate)

atau objek pajak adalah keadaa,

perbuatan dan peristiwa-

peristiwa hukum yang harus di

kenakan pajak.

Page 9: PPT Perpajakan

Tarif PajakTARIF PAJAK PROPORSIONAL atau SEPADANYaitu tarif pemungutan pajak dengan menggunakan presetase yang tetap (tidak berubah) berapapun jumlah yang di gunakan sebagai dasar pengenaan pajak.Contoh :

• Tarif Pajak Hotel dan Restoran adalah 10% dari jumlah yang di bayarkan dalam rumah makan atau rumah penginapan.

• Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10% dari harga jual atau jika mengenai jasa adalah 10% dari harga pengganti.

Page 10: PPT Perpajakan

TARIF PAJAK DEGRESIF atau MENURUN

Yaitu tarif pemungutan pajak dengan menggunakan presentase yang semakin menurun dan semakin besarnya jumlah yang di gunakan sebagai dasar pengenaan pajak. Contoh :

Jumlah yang kena pajak

•Rp 10.000.000,00•Rp 30.000.000,00•Rp 50.000.000,00•Rp 70.000.000,00

Presentasi Pemungutan

•10%•9%•8%•7%

Besarnya Pajak Terhutang

•Rp 1.000.000,00•Rp 2.700.000,00•Rp 4.000.000,00•Rp 4.900.000,00

Page 11: PPT Perpajakan

TARIF PAJAK PROGRESIF atau MENINGKAT

Yaitu tarif pemungutan pajak dengan menggunakan

prosentase yang semakin naik dengan semakin besarnya jumlah yang di gunakan sebagai dasar pengenaan pajak. Menurut pasal 17 UU No. 36 tahun 2008 tarif pajak yang di terapkan atas Penghasilan Kena Pajak Bagi : Wajib Pajak badan bagi dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah 28%

Page 12: PPT Perpajakan

TARIF PAJAK KONSTAN atau TETAP

Yaitu tarif pemungutan pajak dengan jumlah yang sama untuk setiap jumlah,

sehingga besarnya pajak terhutang tidak tergantung pada jumlah (nilai objek) yang

dikenakan pajak.

Contoh :

• Surat-surat berharga seperti : wesel,promes,dan askep yang harga nominalnya lebih

dari Rp. 250.000,00 tetapi tidak lebih dari Rp.1.000.000,00

• Efek dengan nama dan dalam bentuk apapun, sepanjang harga nominalnya lebih

dari Rp.250.000,00 tetapi tidak lebih dari Rp. 1.000.000,00

• Cek dan Bilyet girom dengan harga nominal berapapun.

Page 13: PPT Perpajakan