Pengetahuan Perpajakan

88
Agustinus PH, SH., MH. Agustinus PH, SH., MH.

description

Pengetahuan Perpajakan

Transcript of Pengetahuan Perpajakan

Page 1: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Page 2: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

I. Pengantar Perpajakan: a. Pengertian dan Unsur Pajak. b. Fungsi Pajak; c. Syarat pemungutan; d. Teori pemungutan pajak;

II. Dasar’s Pemungutan Pajak. a. Asas-asas Pemungutan Pajak b. Jenis; dan Pengelompokan Pajak. c. Tatacara Pemungutan pajak. d. Timbul dan hapusnya hutang pajak. e. Hambatan pemungutan pajak.

f. Tarif Pajak

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Page 3: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

III. -Hukum Pajak & Kedudukan Hk Pjk a. Pengertianb. Hk Pajak Formilc. Hk Pajak Materiil-Ket Umum & Tata Cara P’pajakan

a. Dasar Hukum. b. Pengertian (Wapa, Badan, Masa Pajak, Tahun Pajak dll); c. NPWP; d. NPPKP; e. SPT.

f. SSP g. Hak & kewajiban Wapa h. Kewajiban pembukuan.

Page 4: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

VIII & IX. PPh Psl 22 dan PPh Psl 23 X & XI. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPnBM. a. Dasar Hukum. b. Subyek Pajak PPN. c. Obyek Pajak PPN. d. Tarif Pajak PPN. c. Cara Menghitung PPN.

XII. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). a. Dasar Hukum. b. Subyek Pajak PBB. c. Obyek Pajak PBB, d. Tarif Pajak PBB. e. Cara Menghitung PBB.

XIII. Bea Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB). a. Dasar Hukum. b. Subyek Pajak BPHTB. c. Obyek Pajak BPHTB. d. Tarif Pajak BPHTB. c. Cara Menghitung BPHTB.

Page 5: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

V. Pajak Penghasilan (PPh) a. Pajak negara, Pajak daerah b. Subyak & Wajib Pajak c. Obyek Pajak d. Cara menghitung dan melunasi pajakVI & VII. PPh Psl 21 dan PPh Psl 26. a. Wapa PPh Psl 21 b. Obyek Pajak PPH Psl 21

c. PTKP d. Cara menghitung PPh Psl 21.

e. PPh Psl 26 UTS

Page 6: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

XIV. Bea Meterai. a. Dasar Hukum. b. Prinsip pengenaan BM. c. Obyek BM. d. Tarif BM c. Yang tdk dikenakan BM.

UAS

Page 7: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Buku-buku:

-Prof.Dr.Mardiasmo. Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

-Waluyo dan Wirawan B Ilyas. Perpajakan Indonesia. Buku I. Jakarta: Salemba empat.

-Waluyo dan Wirawan B Ilyas. Perpajakan Indonesia. Buku II Jakarta: Salemba empat.

-Wirawan B Ilyas dan Richard Burton. Hukum Pajak. Jkt: Salemba empat.

-Erly Suandi. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba empat.

dll

Page 8: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Undang-undang:

-UU No 6 Th 1983 dirubah dg UU No 9 Th 1994 dan UU No 16 Th 2000 ttg Ket Umum dan Tata Cara Perpajakan.

-UU No 7 Th 1983 dirubah dg UU No 7 Th 1991 dan UU No 10 Th 1994 terakhir dg UU No17 Th 2000 ttg Pajak Penghasilan.

-UU No 8 Th 1983 dirubah dg UU No 11 Th 1994 terakhir dg UU No18 Th 2000 ttg Pajak Pertambahan Nilai dan Pjk Penjualan atas Barang Mewah.

-UU No 12 Th 1985 dirubah dg UU No 12 Th 1994 ttg Pajak Bumi dan Bangunan.

-UU No 21 Th 1997 dirubah dg UU No 20 Th 2000 ttg Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.

-UU No 13 Th 1985 ttg Bea Meterai.

Page 9: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dg tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH).

Page 10: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

1. Iuran dr Rakyat kpd Negara. -yg berhak memungut pajak hanya negara; -Iuran tsb berupa uang, bukan barang.2. Berdasarkan Undang-undang.3. Tanpa jasa timbal atau kontra prestasi dr negara yg scr langsung dpt ditunjuk.4. Digunakan utk membiayai rumah tangga negara.

Page 11: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

1.Fungsi Budgetair. Pajak sbgai sumber dana bg pemerintah utk

membiayai pengeluaran pemerintah/ negara.2.Fungsi Mengatur (Regulerend): Pajak sebagai alat utk mengatur atau

melaksanakan kebijakan pemerintah dlm bidan sosial dan ekonomi. Contoh:

a. Pajak yg tinggi dikenakan thd minuman keras, utk kurangi konsumsi minuman keras. b. Pajak tinggi dikenakan thd brng mewah utk kurangi gaya hidup konsumtif. c. Tarif Pajak ekspor 0%, utk mendorong ekspor produk dlm negari.

Page 12: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

1. Teori Asuransi: Negara Melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyat, maka rakyat hrs bayar pajak yg diibaratkan sbg st premi asuransi.

2. Teori Kepentingan: Pembagian beban pajak kpd rakyat didasarkan pd kepentingan masing’s orang. Makin besar kepentingan ssorang thd ngr, makin tinggi pajak yg hrs dibayar.

Page 13: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

3. Teori Daya Pikul: Beban pajak utk semua org hrs sama beratnya. Pajak hrs dibayar ssuai dg daya pikul masing-masing org. 2 pendekatan:

a. Pendekatan Obyektif> melihat besarnya penghasilan seseorg.b. Pendekatan Subyektif> dg memperhatikan besarnya kebutuhan materiel yg hrs dipenuhi.

Page 14: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

4. Teori Bakti: Sbg warga negara yg berbakti, rakyat hrs selalu menyadari bhw pembayaran pajak adl kewajiban.

5. Teori Daya Beli: Memungut berarti menarik daya beli dr RT masyarakat utk RT negara. Ngr menyalurkan kembali ke masy dlm pemeliharaan kesejahteraan.

Page 15: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

1. Syarat Keadilan. Pemungutan pajak hrs adil, sesuai tujuan hukum, yakni mencapai keadilan.

-Adil dl UU: Pjk hrs scr umum & merata. -Adil dlm P’laksn: Wapa berhak Ajukan

keberatan, Tunda bayar; Banding dll.2. Syarat Yuridis. Pajak hrs bdsrk UU.3. Syarat Ekonomi. Pajak tdk boleh

ganggu dan timbulkan kelesuan perekonomian msy.

Page 16: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Syarat ….. (lanjutan)Syarat ….. (lanjutan)

4. Syarat Finansial. Pemungutan pajak hrs efisien. Biaya hrs lebih rendah dr hasil.

5. Sistem pemungutan hrs sederhana: Mudah dipahami, tdk membingungkan Wapa.

a. Bea meterai: sederhana dr 167 tarif jadi 2 tarif.

b. Tarif PPN disederhanakan hanya 1 jenis 10 %.

c. Pjk Perseroan utk Badan dan Pjk Pendapatan utk P’orangan Menjadi PPh utk keduanya.

Page 17: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Asas-asas Pemungutan Pajak:Adam Smith: The Four Cannons a/ The Four Maxims:

1. Equality. Pajak hrs b’sifat adil & merata. Sebanding dg kemampuan mbyr pjk dan sesuai dg manfaat yg diterima.

2. Certainty. Pjk hrs jelas & tdk kenal kompromi. Utamakan kepastian Hukum: Subyek, Obyek, Tarif, Pembayarannya.

Page 18: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

3.3. Convenient of Payment.Convenient of Payment.

• Pjk dipungut pd saat yg paling tepat bg Wapa, yt pd saat menerima penghasilan

4. Economics of Collection.• Pemungutan pjk seefisien mungkin,

biaya pemungutan jgn sampai lebih besar dr penerimaan pajak.

Page 19: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

• Pengelompokan PajakPengelompokan Pajak

1. Menurut Golongannya:• Pajak Langsung: Bebannya langsung

ditanggung sdri ol WP ybs dan tdk dpt dialihkan kpd pihak lain. (c/ PPh).

• Pajak Tdk Langsung: Pjk yg bebannya dpt dialihkan kpd pihak lain. (c/ PPn dan PPnBM).

Page 20: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

2.2. Menurut Wewenang Pemungutnya Menurut Wewenang Pemungutnya

• Pajak Pusat/Pjk Negara: Wewenang pemungutnya Pem Pusat (PPh; PPn dan PPnBM; PBB; Bea Meterai; BPHTB).

• Pajak Daerah.Wewenang pemungutannya pd Pemda diatur dlm UU 18/1997.

Pajak Daerah Tk I: -PKB ; BBNKB; PBBKB.

Pajak Daerah Tk II: -Pjk Hotel & Restoran; Pjk Hiburan; Pjk Reklame; Pjk Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan; dll)

Page 21: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

3. Menurut Sifatnya3. Menurut Sifatnya

• Pajak Subyektif. Pjk yg memperhatikan kondisi WP (kemampuan WP).

• Pajak Obyektif: Pjk yg pd awalnya memperhatikan obyek.

Page 22: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

• Tata Cara Pemungutan PajakTata Cara Pemungutan Pajak1. Stelsel Pajak.

a. Stelsel Nyata (Riel Stelsel):

-Pengenaan pjk didasarkan pd obyek (penghasilan) yg nyata.

- Pemungutan dilakukan pd akhir tahun.

-Keuntungan: Sesuai kenyataan.

-Kelemahan: br dpt dihitung pd akhir thn.

Page 23: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

•..b. Stelsel anggapan (Fictieve stelsel):

- Didsrkn pd anggapan yg diatur ol UU. Misal, pjk th ini dianggap sama dg penghsl th sebelumnya.

-Keuntungan: dpt dihitung & dibyr pd awal Th.

-Kelemahan: tdk bdsrkn keadaan nyata.

Page 24: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

c.c. Stelsel Campuran. Stelsel Campuran.

-Kombinasi stelsel nyata dan anggapan.

-Pd awal th, besarnya pjk dihitung bdsrkan anggapan.

-Akhir th pjk disesuaikan dg keadaan riiel.

Page 25: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

2. Asas Pemungutan pajak2. Asas Pemungutan pajak• Asas Domisili (tempat tinggal). Negara berhak

memungut pjk atas slrh penghasilan WP yg bertempat tinggal di wilayahnya (baik yg berasl dr dlm / luar negeri. Psl 4 UU PPh).

• Asas Kebangsaan. Pengenaan Pjk dihubungkan dg kebangsaan WP st negara. Asas ini berlaku bg WP Asing yg bertpt tgl di Indonesia.

• Asas Sumber. Ngr berhak memungut Pjk atas penghasilan yg bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal WP.

Page 26: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

1 Official Assesment System. Sistem pemungutan yg m’beri wewenang kpd Pemerintah (fiskus) utk menentukan besarnya pjk yg terutang.

Ciri-ciri: -Wewenang utk menentukan bsrnya Pjk ada pd pemerintah -WP bersifat pasip. -Utang Pjk timbul setelah dikeluarkan Srt Ketetapan Pajak ol Pemerintah.

Page 27: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Self Asessment System.Self Asessment System.

Sistem yg memberikan wewenang kpd WP utk m’hitung, m’bayar dan m’laporkan sendiri besarnya pjk yg hrs dibayar.

Ciri-ciri:- Wewenang utk menentukan bsrnya pjk ada pd WP

sendiri.- WP aktif (hitung, setor, lapor sendiri pjk)- Fiskus tdk ikut campur dan hanya mengawasi.

Page 28: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

3.With Holding System.

Sistem pemungutan Pajak yg memberikan wewenang kpd Pihak Ketiga (bukan Fiskus dan bukan Wapa ybs) utk menentukan besarnya pajak terutang.

Ciri-ciri:

Wewenang menentukan besarnya pajak yg terutang ada pada Pihak Ketiga (pihak selain Fiskus dan Wapa).

Page 29: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

5. Timbul dan Hapusnya Utang Pajak5. Timbul dan Hapusnya Utang Pajak• Timbulnya utang Pajak.

1) Ajaran Formil:

Utang pajak timbul krn dikeluarkan Surat Ketetapan pajak ol Pemerintah/ Fiskus (diterapkan pd Official Asessment System).

2) Ajaran Materiil:

Utang Pjk timbul krn berlakunya UU (diterapkan pd Self Asessment System).

Page 30: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Hapusnya Utang PajakHapusnya Utang Pajak

• Pembayaran.

• Kompensasi.

• Kadaluwarsa= lewat waktu.

• Pembebasan (thdp sanksi administrasi).

• Penghapusan (krn keadaan WP).

Page 31: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

6. Hambatan Pemungutan Pajak6. Hambatan Pemungutan Pajak

• Perlawanan Pasif. Msy enggan (pasif) membayar pjk, krn: -Perkembangan intelektual & moral masy -Sistem perpajakan yg sulit dipahami msy -Sistem kontrol yg sulit dilaks.• Perlawanan Aktif Meliputi semua usaha dan perbuatan yg langsung di-7

kpd fiskus (Pemerintah) dg tujuan hindari pajak. Bentuknya: Tax Avoidance: Ush ringankan pajak dg tdk langgar UU. Tax Evasion: Ush ringankan pajak dg cara langgar UU

(menggelapkan pajak).

Page 32: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

7. Tarif Pajak7. Tarif Pajak• A. Tarif Tetap: Tarif berupa jumlah yg tetap terhadap berapapun jumlah

yg dikenai pajak, shg besarnya pjk yg terutang tetap. C/ Tarif Bea Meterai Rp 3000 untuk Cek dan Bilyet Giro.• B. Tarif Sebanding/ Proporsional. Tarif berupa persentase yg tetap, terhadap berapapun jmlh yg

dikenai pajak proporsional thd besarnya nilai yg dikenai pajak. Jumlah yg dikenai Pajak Tarif Besarnya Pjk Rp 10.000.000 10 % Rp 1.000.000 Rp 50.000.000 10 % Rp 5.000.000 Rp 100.000.000 10% Rp 10.000.000

Page 33: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

C. Tarif ProgresifC. Tarif Progresif• Tarif yg berupa persentase yang semakin besar

apabila jumlah yg dikenai pajak semakin besar, shg Jmlh Pajak semakin besar

• . Contoh Tarif PPh Badan:

Lapisan penghasilan Tarif

s.d. Rp 50.000.000 10 %

>Rp 50.000.000 s.d. Rp 100.000.000 15 %

> Rp 100.000.000 30 %

Page 34: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Lapisan tarif PPh utk Orang PribadiLapisan tarif PPh utk Orang Pribadi

• Penghasilan Tarif

s.d. Rp 50.000.000 5%

> Rp 50 Jt s.d. Rp 250 Jt 15%

> Rp 250 Jt s.d. Rp 500 Jt 25%

> Rp 500 Jt 30%

Psl 17 UU No 36 th 2008

Page 35: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Contoh:Contoh: PKP (Penghasilan Kena Pajak) PKP (Penghasilan Kena Pajak) = Rp 600.000.000= Rp 600.000.000• 5 % X Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000

• 15 % X Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000

• 25 % X Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000

• 30 % X Rp 100.000.000 = Rp 30.000.000

Rp125.000.000

Psl 17 UU No 36 th 2008

Page 36: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

D. Tarif DegresifD. Tarif Degresif

• Tarif yang berupa persentase yang semakin kecil / menurun apabila jumlah yg dikanai pajak semakin besar.

• Contoh:

Rp 10.000.000 15 %

Rp 20.000.000 10 %

Rp 30.000.000 5 %

Page 37: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Hukum Pajak/ Hk Fiskal:Hukum Pajak/ Hk Fiskal:• Adl Kumpulan P’aturan yg M’atur Hub atr

pemerintah sbg pemungut pajak (fiskus) dan rakyat sbg pembayar pajak.

• Dlm Hk Pajak diatur: - Siapa subyek pajak dan Wa pa -Obyek pajak -Tarif pajak -Kewajiban wajib pajak -Timbul dan hapusnya hutang pajak -Cara penagihan pajak -Cara mengajukan keberatan dan banding.

Page 38: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Kedudukan Hk Pajak dlm Tata Hk NasionalKedudukan Hk Pajak dlm Tata Hk Nasional

>Hk tata Negara

>Hk Adm Negara/ > Hk Pajak Hk Tata Pemerintahan

Hukum > Hk Perdata

> Hk PidanaHukum Pajak mrpk bagian dr Hk Adm Negara, mrpk

peraturan hk yg M’atur sgl cara kerja dan pelaksanaan serta wewenang dr lembaga negara serta aparaturnya dlm melaks tgs adm negara.

Page 39: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Hubungan Hukum Pajak, dengan:Hubungan Hukum Pajak, dengan:• Hk. Publik: Hk Pajak merupakan bagian dr

hukum publik. (Hub negara dg warga negara)• Hk Perdata: Hk Pajak selalau mencari dasar

kemungkinan pajak berdasarkan perbuatan hk perdata. Mis. Perjanjian jual beli.

• Hk Pidana: Ancaman pidana yg ada di KUHP banyak dipakai dlm peraturan pajak.

Page 40: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

HUKUM PAJAKHUKUM PAJAK• Hukum Pajak Materiil:

-UU PPh UU 7 Th 1983; No 7 Th 1993 diubah dg UU 7/91; UU 10/94; dirubah dg UU 17 Th 2000, dirubah terakhir dg UU 36 Th 2008.-UU PPN & PPnBM: 8/83; 11/94; 18/2000.-UU PBB: 12/1985; 12/1994.-UU BPHTB: 21/97; 20/2000.

• Hukum Pajak Formil: (Hk Acara/ Tatacara/ prosedur)-UU KUP UU NO. 6 Th 1983 ttg Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Diubah dg UU No. 16 Th 2000, dirubah terakhir dg UU no 28 Th 2007.

Page 41: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Pajak Negara:a. Pajak Penghasilan (PPh): -UU No 7 Th 1983 dirubah dg UU No 17 Th 2000,

dirubah terakhir dg UU 36 th 2008.b. Pajak Pertambahan Nilain dan Pajak Penjualan Atas

Barang Mewah (PPN & PPnBM). -UU No 8 Th 1983 dirubah t’akhir dg UU No 18 Th 2000.c. Bea Meterai. -UU No 13 Th 1985. P’turan P’intah (PP) No 24 Th 2000.d. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

-UU No 12 Th 1985 dirubah dg UU No 12 Th 1994.e. Bea perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan/BPHTB. -UU No 21 Th 1997 drbah t’akhir dg UU No 20 Th 2000.

Page 42: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Pajak Daerah.1. Pajak propinsi: a. Pajak kendaraan bermotor. b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor & Kendaraan di Atas Air. c. Pajak Bahan bakar Kendaraan Bermotor. d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.2. Pajak Kabupaten/Kota. a. Pajak Hotel. b. Pajak Restoran. c. Pajak Hiburan. d. Pajak Reklame. e. Pajak Penerangan Jalan. f. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C. g. Pajak Parkir. h. dll

Page 43: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

..

• Subyek Pajak Dalam Negeri.

• Subyek Pajak Luar Negeri.

• Bentuk Usaha Tetap (BUT).

Page 44: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

1.Subyek Pajak Orang Pribadi:• Orang Pribadi yg bertempat tinggal dan berada

di Indonesia lebih dr 183 hari (tdk hrs berturut-turut) dlm waktu 12 Bulan; atau

• Orang Pribadi yg dlm st Tahun Pajak berada di Indonesia dan punya niat bertempat tinggal di Indonesia.

2, Subyek Pajak Badan: Badan yg didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.

3. Subyek Pajak Warisan: Warisan yg blm dbagi sbg satu kesatuan, menggantikan yg berhak.

Page 45: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

1. Subyek Pajak Orang Pribadi: Orang pribadi yg tdk bertempat tinggal di

Indonesia di Ind, atau berada di Ind tdk lebih dr 183 hari dlm jangka waktu 12 bln yg:

a. Mjlnkan usaha/ mlkkn k’giatn dg BUT di Ind. b. Menerima/memperoleh Penghasilan dr Ind

bukan dr menjalankan usaha/mlkkn kegiatan melalui BUT di Ind.

2. Subyak Pajak Badan: Badan yg tdk didirikan atau bertempat kddkn di Ind, yg: a. M’jalankan Ush/mlkkn kgtan mllui BUT di Ind. b. Menerima/mperoleh P’hasilan dr Ind bukan dr mjlnk/mlkkn kegiatan mllui BUT.

Page 46: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

1. ORANG PRIBADI: yg tdk bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Ind < 183 hari dlm jangka wktu 12 Bln,

dan BADAN, yg tdk didirikan dan tdk bertempat kadudukan di Indonesia yg menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia.

2. ORANG PRIBADI, yg tdk bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Ind < 183 hari dlm jangka wktu 12 Bln, dan BADAN, yg tdk didirikan dan tdk bertempat kadudukan di Indonesia yg dapat memperoleh penghasilan dr Indonesia bukan dr menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia.

Page 47: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Bentuk Usaha Tetap/ Permanent EstablishmentBentuk Usaha Tetap/ Permanent Establishment ..

• Adl BU yg digun Org Pribadi yg tdk bertmpt tigl di Ind a/ brd di Indonesia < 183 hr dlm 12 Bln;

• Dan Badan yg tdk didirikan & tdk b’kddkan di Ind, utk lakukan usaha/K’giatan di Ind:

- Tmpt keddkan manajemen.

- Cabang Persahaan

- Kantor Perwkln

- Pabrik; - Bengkel; - Gedung Kantor dll.

Page 48: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Tidak termasuk Subyek PajakTidak termasuk Subyek Pajak• Badan Perwakilan Ngr Asing• Pejabat Pwkl Deplomatik, KOnsulat, pjb lain dr

Ngr lain, org yg diperbantukan kpd mrk dan bekerja pd mrk, dg syarat:

- Bukan WNI & tdk menerima penghasilan lain di luar jabatannya.

-Ngr ybs memberi perlakuan timbal-balik• Organisasi Internasionl, syarat: Ind jadi anggt

Orgnss tsb; tdk jalankan usaha utk dpt pehsln.

Page 49: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Subyek Pajak DN menjadi Wa.Pa. kalau Subyek Pajak DN menjadi Wa.Pa. kalau menerima/peroleh penghasilan. Subyek Pjk LN mjdi menerima/peroleh penghasilan. Subyek Pjk LN mjdi WaPa sehub dg penghsl yg diterima dr sumber phsl di WaPa sehub dg penghsl yg diterima dr sumber phsl di Indonesia. Indonesia.

• Wajib Pajak adl org pribadi at Badan yg telah memenuhi syrt Subyektif dan Obyektif.

Page 50: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

WPDN• Dikenakan pajak atas

penghasilan baik yg diterima/diperoleh dr atau luar Indonesia

• Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan netto

• Tarif yg digunakan tarif umum

• WP menyampaikanSPT

WPLN• Dikenakan pjk hanya

penghasilan yg berasal dr Indonesia

• Dikenakan pjk bdsrkan Penghasilan Brutto

• Tarif yg digunakan Tarif sepadan.

• WP tdk menyampaikan SPT.

Page 51: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

. . • Yt, setiap tambahan kemampuan ekonomis yg

diterima a/ diperoleh WP baik berasal dr Ind maupun dr LN yg dpt dipakai utk konsumsi a/ utk menambah kekayaan. WP.

• Dibedakan 4 Kelompok, yt Penghasila:

1. dr Pekerjaan.

2. dr kegiatan usaha (sarana Perusahaan)

3. dr modal, harta bergerak dan tdk bgrk.

4. Dr lain-lain (misal Undian).

Page 52: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Penghasilan yg termasuk Obyek PjkPenghasilan yg termasuk Obyek Pjk1. Penggantian/Imbalan dr pekerjaan/ jasa2. Hadiah dr undian a/ pekerjann a/ kegiatan3. Laba usaha4. Keuntungan krn penjualan a/ P’alihan hrta5. Penerimaan kembali pbyrn pjk.6. Bunga7. Deviden8. Royalti9. Sewa10.Penerimaan/pbyrn berkala11.Keuntungan krn pbbsan utang12.Keuntungan krn selisih kurs mata uang13.Selisih lebih krn penilaian kembali aktiva14.Premi asuransi15.Iuran yg diperoleh perkumpulan WP yg menjalankan usaha16.Tambahan kekayaan neto dr penghasilan

Page 53: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Penghasilan yg tdk masuk Obyek PajakPenghasilan yg tdk masuk Obyek Pajak1.- Bantuan a/ sumbangan termasuk zakat -Harta hibah dr klg sedarah grs keturunan lurus 1 derajat.2. Warisan3. Harta/ setoran tunai diterima badan pengganti saham4. Penggantian/imbalan sehub dg pekrjn/js dlm bentuk

natura.5. Pembayaran asransi dr persh kpd org pribadi dlm Askes,

kecelakaan, jiwa, dwiguna, bea sw.6. Deviden Koperasi7. Iuran diterima Dana Pensiun.8. Penghasilan modal Dana Pensiun9. Laba yg diterima CV yg saham tdk terbagi dl saham.10. Bunga Obligasi reksa dana11. Penghasilan Modal ventura.

Page 54: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Pajak Penghasilan dikenakan terhadap Subyek Pajak atas Penghasilan yg diterima atau diperolehnya dalam Tahun pajak.

1. a. Orang Pribadi.

b. Warisan yg belum terbagi sbg satu kesatuan menggantikan yg berhak.

2. Badan: PT, CV, BUMN/BUMD, Koperasi, Organisasi Massa, dll

3. Bentuk Usaha Tetap (BUT).

Page 55: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

• Mengatur ttg pembayaran pajak dlm tahun berjalan

melalui pemotongan pajak atas penghasilan yg diterima atau diperoleh Wapa orang pribadi dlm negeri sehubungan dg pekerjaan, jasa dan kegiatan.

• Wapa PPh Psl 21: 1. Pejabat Negara. 2. Pegawai Negeri Sipil. 3. Pegawai. 4. Pegawai Tetap. 5. Pegawai dg status WPLN. 6. Pegawai Lepas. 7. Penerima Pensiun. 8. Penerima Honorarium. 9. Penerima Upah.

Page 56: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

• Penghasilan yg diterima/diperoleh scr teratur berupa gaji, uang pensiun, upah, honorarium, premi bulanan, dll.

• Penghasilan yg diterima/diperoleh scr tdk teratur berupa jasa produksi, gratifikasi, tunjangan hari raya, dll.

• Upah harian, upah mingguan, upah borongan, upah satuan.

• Uang Tabungan Hari Tua, Uang pesangon.• Honorarium, uang saku, hadian/penghargaan,

komisi, kegiatan yg dilakukan WPDN terdiri: Tenaga ahli (akuntan, arsitek, dokter dll); Pemain musik, penyanyi, pelawak, dll; Olahragawan; Penasihat, pengacara, dll

• Gaji, gaji kehormatan, tunjangan lain terkait dg gaji.• Uang Pensiun.• Penerimaan dlm bentuk natura dan kenikmatan

lainnya.

Page 57: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Cara M’hitung PPh Psl 21 utk Pegawai TetapCara M’hitung PPh Psl 21 utk Pegawai Tetap..

I: Hitung Penghasilan Neto:> P’hsilan Bruto dikurangi:1. Biaya Jabatan:

biaya utk mdptk, menagih, memelihara penghasilan= 5% dr Penghasilan Bruto (Maks Rp 500.000/Bln; atau Rp 6.000.000/thn).

2. Iuran pensiun dan/atau Tabungan Hari Tua (THT) yg dibayar sendiri ol WP.

II Penghasilan Neto disetahunkan (X 12).III Hitung PKP (Penghasilan Kena Pajak)= Penghasilan Neto 1 Th dikurangi PTKP.IV Hitung PPh= PKP dikalikan Tarif.

Page 58: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

-Rp 15.840.000,00 utk Wa.Pa. Orang Pribadi.

-Rp 1.320.000,00 tambahan utk Wapa Orang Pribadi yg Kawin.

-Rp 15.840.000,00 tambahan utk isteri yg penghasilannya digabung dg penghasilan suami.

-Rp 1.320.000,00 tambahan utk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dlm grs keturunan lurus serta anak angkat, yg menjadi tanggungan sepenuhnya, maks 3 org tiap keluarga.

( Pasal 7 UU No 36/ 2008).

Page 59: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Lapisan tarif PPh utk Orang PribadiLapisan tarif PPh utk Orang Pribadi

• Penghasilan Tarif

s.d. Rp 50.000.000 5%

> Rp 50 Jt s.d. Rp 250 Jt 15%

> Rp 250 Jt s.d. Rp 500 Jt 25%

> Rp 500 Jt 30%

Psl 17 UU No 36 th 2008

Page 60: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Tarif lamaTarif lama

• Penghasilan Tarif

s.d. Rp 25.000.000 5%

> Rp 25 Jt s.d. Rp 50 Jt 10%

> Rp 50 Jt s.d. Rp 100 Jt 15%

> Rp 100 Jt s.d. Rp 200 Jt 25%

> Rp 200 Jt 35%

Page 61: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Contoh, PKP Rp 600.000.000Contoh, PKP Rp 600.000.000

• 5 % X Rp 50.000.000= Rp 2.500.000

• 15 % X Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000

• 25 % X Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000

• 30 % X Rp 100.000.000 = Rp 30.000.000

Rp125.000.000

Psl 17 UU No 36 th 2008

Page 62: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

yg tdk memiliki NPWP: Psl 21 (5a)yg tdk memiliki NPWP: Psl 21 (5a)• Tarif ditambah 20% (Psl 21 ayat 5).

Besarnya tarif yg tdk memiliki NPWP lebih tinggi 20% dr pd tarif yg diterapkan thdp Wapa yg dpt menunjukkan NPWP.

Contoh: PKP Rp 75.000.000Yg ada NPWP:= 5% X Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000= 15 % X Rp 25.000.000 = Rp 3.750.000

= Rp 6.250.000Yg tdk ada NPWP:= 5% X 120% X Rp 50.000.000 = Rp 3.000.000 = 15 % X 120 % X Rp 25.000.000 = Rp 4.500.000

= Rp 7.500.000

Page 63: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

PTKP utk karyawatiPTKP utk karyawati

• Status tdk menikah, PTKP: -hanya dirinya sendiri : Rp 15.840.000

• Status Menikah suami berpenghasilan. PTKP:-hanya utk dirinya sendiri : Rp 15.840.000

• Status Tdk Menikah ttp mempunyai tanggungan, misalnya (TK/3), PTKP:-Wapa : Rp 15.840.000

-Tbhn 3 tgngn ( 3x Rp 1.320.000) : Rp 3.960.000• Status Menikah Suami tdk berpenghasilan (hrs ada surat

keterangan dr Pem. Serendahnya Camat), mempunyaianak (2): -Wa Pa : Rp 15.840.000 -Tambahan suami tdk bphsln : Rp 1.320.000

-Tambhn 2 anak : Rp 2.640.000

Page 64: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

BIAYA JABATANBIAYA JABATAN

• Peraturan Menteri Keuangan: PMK-250/PMK 03/2008

• 5 % dr Penghasilan Bruto.

• Setinggi-tingginya Rp 6.000.000/ Thn

• Atau Rp 500.000/Bln

Page 65: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Sinta Damayanti, seorang sekretaris pd PT Prima Persada, status

menikah dan mempunyai seorang anak. Rama suaminya terhitung mulai 1 jan 2009 di phk. Sinta meminta surat keretangan dari pak camat bahwa suaminya sedang menganggur. Ny.sinta mempunyai penghasilan Rp 50.000.000/bln.

PT Prima Persada masuk program jamsostek premi asuransi kecelakaan kerja dan premi kematian masing2 sebesar rp.200.000 dan rp.100.000. sedangkan yang ditanggung ny.sinta setiap bulan masing2, sebesar Rp. 50.000 dan Rp. 50.000. disamping itu pemberi kerja juga menanggung iuran pensiun yang diberikan ke YDP yang pendiriannya telah disahkan oleh Menkeu dan iuran THT masing2 sebesar Rp.50.000 dan Rp.100.000 sedangkan yang di tanggung ny. Sinta sebesar Rp.100.000 dan Rp.50.000.

Hitung PPh Psl 21 setahun, dan PPh Psl 21 sebulan.

Page 66: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Contoh soal hitungan 2:Contoh soal hitungan 2:

• Tn. Indra status kawin, mempunyai 2 orang anak, karyawan PT Alam Semesta Raya, mempunyai gaji Rp 5.000.000,00 setiap bln. Tn. Indra membayar iuran pensiun pd Yayasan Dana Pensiun Rp 200.000,00 setiap bulan.

• Hitung PPh Psl 21 tahunan dan bulanan.

Page 67: Pengetahuan Perpajakan

Hitungan contoh 2Hitungan contoh 2

Ashanty, Sekretaris pd PT Bima Bisma, status TK/3, memperoleh gaji Rp 12.500.000 sebulan.

Ashanty membayar iuran pensiun Rp 300.000 sebulan dan membayar Tabungan Hari Tua Rp 200.000 sebulan.

Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Page 68: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

JawabanJawaban• Gaji sebulan Rp 60.000.000,00• Pengurangan: -Biaya jabatan 5%X Rp 10.000.000. =Rp Maks yg diperkenankan Rp -Iuran pensiun Rp 200.000

Rp Penghasilan Netto Rp Penghasilan netto 1 th = 12x Rp = Rp PTKP :-Wapa Rp -Status kawin Rp -Anak 3 Rp Rp PKP (Penghasilan Kena Pajak) Rp PPh: 5% X Rp Rp 1.250.000. X Rp Rp X Rp Rp PPh Psl 21 setahun Rp PPh Psl 21 sebulan = Rp : 12 = Rp

Page 69: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Contoh Soal hitungan 3Contoh Soal hitungan 3::• Ny. Maya status tidak kawin mempunyai 2 anak dan

1 orang tuanya tinggal bersamanya, karyawati PT Dian Semesta, mempunyai gaji Rp 13.000.000,00 sebulan. Perusahaan ikut program Jamsostek (jaminan sosial tenaga kerja) membayarkan premi asuransi utk semua karyawannya, masing-masing-masing Rp 200.000 (utk Premi asuransi kematian) dan Rp 150.000 (utk premi asuransi kecelakaan kerja). Ny Maya membayar iuran pensiun Rp 200.000 dan Tabungan Hari Tua Rp 250.000 setiap bulan.

• Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.Catatan:Premi Asuransi yang dibayar perusahaan utk

karyawan = sebagai penghasilan.•

Page 70: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Soal hitungan PPh Psl 21Soal hitungan PPh Psl 21::• Tn. Effendy status kawin mempunyai 4 orang anak, karyawan PT

Maju Sejahtera Tbk, mempunyai gaji Rp 22.500.000,00 sebulan. NPWP 7.967.566.1-403 PT Maju Sejahtera mengikutsertakan seluruh karyawannya pada Program Jamsostek. Perusahaan membayarkan premi asuransi utk semua karyawannya, masing-masing Rp 350.000 utk Premi asuransi kematian dan Rp 250.000 utk premi asuransi kecelakaan kerja. Sedangkan Tn. Effendy membayar Premi Asuransi kematian Rp 175.000,00 dan Premi kecelakaan Rp 150.000,00 setiap bulan Tn Effendy embayar iuran pensiun Rp 200.000 dan Tabungan Hari Tua (THT) Rp 050.000. setiap bulan pada Yayasan Dana Pensiun yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan PT Maju Sejahtera membayar iiuran ppensiun untuk karyawannya sebesar Rp 200.000 dan menanggung iuran THT Rp 300.000.

• Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.

Catatan:Premi Asuransi yang dibayar perusahaan utk karyawan = sebagai penghasilan.Premi Asuransi yang dibayar sendiri = bukan sebagai penghasilan; dan bukan pengurangan.

Page 71: Pengetahuan Perpajakan

• PT Bangun Semesta perusahaan dibidang penyedia elektronik kantor, Pd Bulan Maret 2012 menyerahkan BKP pada beberapa instansi di jajaran DKI Jakarta pembayarannya dg APBD, sbb:1. Tgl 1 Maret 2012 menyerahkan barang Alat Pendingin Ruangan ke Sudin Pendidikan. Bendaharawan Sudin Pendidikan menyerahkan uang pembelian Barang tsb ke PT BS seharga Rp 150.000.000 tidak termasuk PPN dan PPnBm. 2.Tgl 5 Maret 2012 menyerahkan LCD Proyektor ke Sudin Kependudukan DKI Rp 260.000.000, di dalamnya termaduk PPN 10%. 3.Tgl 10 Maret 2012 menyerahkan alat Pengeras Suara ke Sudin Pekerjaan Umum DKI seharga Rp 300.000.000, termasuk PPN 10 % dan PPnBm 20 %.

Pembayaran dilakukan Bendaharawan.• Hitung PPh Psl 22 yg dipungut Bendaharawan DKI.• Hitung besarnya uang yg diterima PT Semesta Nusantara.

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Page 72: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

• Tn. Budiman status kawin mempunyai 4 orang anak, karyawan PT Nusantara Raya Tbk, mempunyai gaji Rp 20.000.000,00 sebulan.NPWP 8.967.566.1-403Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawannya pada Program Jamsostek. Perusahaan memba-yarkan premi asuransi utk semua karyawannya, masing-masing Rp 500.000 utk Premi asuransi kematian dan Rp 400.000 utk premi asuransi kecelakaan kerja. Tn Budiman membayar iuran pensiun Rp 350.000 dan Tabungan Hari Tua (THT) Rp 500.000. setiap bulan pada Yayasan Dana Pensiun yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.

• Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.

Page 73: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

• Tn. Budiman status kawin mempunyai 3 orang anak, karyawan PT Nusantara Raya Tbk, mempunyai gaji Rp 20.000.000,00 sebulan.NPWP 8.967.566.1-403Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawannya pada Program Jamsostek. Perusahaan memba-yarkan premi asuransi utk semua karyawannya, masing-masing Rp 500.000 utk Premi asuransi kematian dan Rp 400.000 utk premi asuransi kecelakaan kerja. Sedangkan Tn. Budiman membayar Premi Asuransi kematian Rp 500.000,00 dan Premi kecelakaan Rp 300.000,00 setiap bulan. Tn Budiman membayar iuran pensiun Rp 350.000 dan Tabungan Hari Tua (THT) Rp 500.000. PT Nuantara Raya membayar iuran pensiun untuk karyawannya setiap bulan pada Yayasan Dana Pensiun yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 100.000 dan menanggung iuran THT Rp 300.000.

• Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.

Page 74: Pengetahuan Perpajakan

..

• Tn Rudy mempunyai Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 530.000.000 berapa PPh Psl 21 sebulan?

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Page 75: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Dasar Hukum:UU NO. 6 Th 1983 ttg Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,Diubah dg UU No. 16 Th 2000, dirubah terakhir dg UU no 28 Th 2007..

Page 76: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Adl Orang Pribadi atau Badan yg menurut Ket. Per-UU-an Perpajakan ditentukan utk melkkn kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pjk atau pemotong pjk ttt.•

Adl sekumpulan org a/ modal mrpk kesatuan utuk lak usaha: PT, CV, Fa, Koperasi, dll

Page 77: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Tahun Pajak,Tahun Pajak,• Tahun Pajak = Thn

Takwim. .___________________________. 1 Jan ’09 Th Pjk 2009 31 Des ’09

• Tahun Pajak Tdk sama dg Thn Takwim. 1. ._____________._____________. 1 Juli ’09 Th Pjk 2009 30 Juni 2010 Pembukuan mulai 1 Juli 2009 berakhir 30 juni 2010, disebut Th Pjk Th 2009.

2. .____________________._______. 1 April ’09 Th Pjk 2009 31 Maret 2010 Pembukuan mulai 1 April 09 berakhir 31 Maret 2010, disebut Th Pjk Th 2009,

krn 6 bln lebih di Th 2009.

3. .____._______________________. 1 Okt ’09 Th Pjk 2010 30 Septembr 2010 Pembukuan mulai 1 Okt 09 berakhir 30 Sept. 2010, disebut Th Pjk Th 2010,

krn 6 bln lebih di Th 2010.

Page 78: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

NPWP, Nomor Pokok Wajib PajakNPWP, Nomor Pokok Wajib Pajak

• NPWP, adl nomor yg diberikan kpd WP sbg sarana dlm adm perpjkn sbg td pengenal diri a/ identitas WP.

• Fungsi NPWP: -Sarana dlm adm Perpajakan-Identitas WP-Menjaga K’tertiban pbyrn pajak- Dicantumkan dlm setiap dokumen Pjk.

• NPPKP, (Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak) adl no yg diberikan kpd Pengusaha yg memenuhi syarat sbg PKP.

Fungsi NPPKP:-Identitas PKP.-Dicantumkan dlm pemenuhan kewajiban PPN/PPnBM.

Page 79: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Syarat hapusnya NPWPSyarat hapusnya NPWP

• WP M’ninggal dunia tdk tinggalkan warisan. (FC kematian).

• Wanita kawin tdk dg perjanjian pisah harta & P’hasilan. (Surat nikah).

• Warisan yg belum dibagi dlm kddk sbg SP (Subyek Pajak) apabila selesai dibagi.

• WP badan telah dibubarkan.• BUT kehilangan status sbg BUT (Bentuk Usaha Tetap).

Page 80: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Surat Pemberitahuan (SPT).Surat Pemberitahuan (SPT).

• SPT, adl surat yg ol WP digunakan utk melaporkan P’hitungan dan P’bayaran pjk yg terutang mnrt ket peraturan UU.

• Macam SPT:- SPT Masa: Utk memberitahu Pjk terutang dlm Masa Pajak.- SPT Tahunan: Utk memberitahu Pjk terutang dlm Tahun pajak.

• Fungsi SPT: Sbg sarana WP utk: - melaporkan

-mempertaggjwbkan pnghitungan jml Pjk- Laporan pemenuhan pbyarn Pajak.

- Lap pbyr Pjk dr pemungut a/ pemotong.

Page 81: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Batas waktu penyampaian SPTBatas waktu penyampaian SPT

• SPT Masa, selambatnya 20 hr setelah akhir Masa Pajak.• SPT Tahunan, selambatnya 3 Bln setelah akhir Tahun

pajak.

Sanksi tdk sampaikan/terlambat sampaikan SPT:

Rp 50.000 utk SPT Masa.

Rp 100.000 utk SPT tahunan.

Page 82: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

WP yg dikecualikan dr kewajiban menyampaikan SPTWP yg dikecualikan dr kewajiban menyampaikan SPT

• WP yg penghasilan neto tdk melebihi PTKP.• WP yg tdk jalankan usaha atau melakukan

pekerjaan bebas.

Page 83: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

SSP (Surat Setoran Pajak)SSP (Surat Setoran Pajak)

• SSP, adl srt yg ol WP digunakan utk lakukan pembayaran a/ penyetoran Pjk terutang ke kas ngr mllui Kantor Pos a/ Bank.

Page 84: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Dasar Hukum:

UU No. 12 Th 1985 ttg Pajak Bumi dan Bangunan. Dirubah dg UU No 12 Th 1994.

Subyek PBB:

Orang atau Badan yg scr nyata mempunyai hak atas Bumi dan atau memperoleh manfaat atas Bumi dan atau memiliki, menguasai dan atau memperoleh manfaat atas Bangunan.

Page 85: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Obyek PBB:1.Bumi: adl permukaan bumi dan tubuh bumi yg ada di

bawahnya.2.Bangunan: adl konstruksi teknik yg ditanam atau

dilekatkan scr tetap pd tanah dan atau perairan. Termasuk pengertian Bangunan: a. Jalan l’kungan dlm komp. bangunan: Hotel, pabrik.

b. Jalan Tol; c. Kolam Renang; d. Pagar Mewah; e. Tempat Olah raga; f. Galangan Kapal; h. Taman Mewah; g. Tempat penampungan/Kilang minyak, air, gas pipa minyak.

i. Fasilitas lain yg memberikan manfaat.

Page 86: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Dasar Hukum: UU No 21 th 1997 dirubah UU No 21 th 2000. Obyek Pajak BPHTB: Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Dapat Berupa: - Tanah, termasuk tanaman diatasnya. - Tanah dan bangunan. - Bangunan.Perolehan Hak atas Tanah dan atau bangunan, adl Perbuatan atau Peristiwa Hukum, yg mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan atau Bangunan oleh Orang Pribadi atau Badan.

Page 87: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

Perolehan Hak atas Tanah Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, meliputi: dan/atau Bangunan, meliputi:

1. Pemindahan Hak:a. Jual Beli.

b. Tukar menukar

c. Hibah

d. Hibah wasiat

e. Penggabungan usaha

f. Peleburan Usaha

g. Pemekaran Usaha

h. Hadiah.

• 2.Pemberian Hak Baru:• a. Kelanjutan Pelepasan

hak.• b. Diluar Pelepasan hak.

Page 88: Pengetahuan Perpajakan

Agustinus PH, SH., MH.Agustinus PH, SH., MH.

TUGAS KELOMPOK:• Paper/Makalah Perpajakan (Pilih dari: PPh; PPN &

PPnBM; PBB; BPHTB; Bea Meterai; Pajak Daerah; dll).• Dikumpulkan 1 minggu sebelum UAS.• Minimal 8 halaman, kertas A-4.• 1 ½ spasi, ukuran huruf 12.• 1 kelompok: 5 orang.• Format:

JUDULa. Latar Belakang.b. Permasalahan.c. Analisis/ Pembahasan.d. Kesimpulan/saran.DAFTAR PUSTAKA